UJI VALIDITAS KONSTRAK TES MINAT INDONESIA MELALUI KOMPONEN MINAT KESEHATAN. Oleh: Jelpa Periantalo 1 ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UJI VALIDITAS KONSTRAK TES MINAT INDONESIA MELALUI KOMPONEN MINAT KESEHATAN. Oleh: Jelpa Periantalo 1 ABSTRAK"

Transkripsi

1 UJI VALIDITAS KONSTRAK TES MINAT INDONESIA MELALUI KOMPONEN MINAT KESEHATAN TEST OF CONSTRUCTION VALIDITY OF INDONESIAN INTEREST TEST THROUGH COMPONENT HEALTH INTEREST Oleh: Jelpa Periantalo 1 ABSTRAK Tes Minat Indonesia merupakan alat ukur Psikologi berbasis budaya Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual dari Dirjen HKI Depkumham Republik Indonesia pada tahun Hasil tes dapat digunakan untuk peminatan SMA, penjurusan kuliah, pengembangan diri maupun seleksi dan penempatan tenaga kerja. Penelitian bertujuan untuk menguji validitas konstrak Tes Minat Indonesia (TMI) melalui komponen minat bidang kesehatannya. Minat kesehatan terdiri dari minat medis, anatomi manusia, kedokteran gigi, keperawatan, obat-obatan, gizi, kesehatan masyarakat dan mikroorganisme. TMI menggunakan pertanyaan dengan beberapa pilihan jawaban serta ranking dalam metode penskalaan serta model konstrak ortogonal. Subjek penelitian terdiri siswa SMP, siswa SMA serta mahasiswa. Validitas konvergen menunjukkan terdapat korelasi positif minat kesehatan dengan minat sains teknologi (rxy=0.665, p=0.000; p <0.01; N=388). Validitas divergen menunjukkan terdapat korelasi negatif minat kesehatan dengan minat psikis (rxy=-0.370, p=0.000, p < 0.01; N=390). Validitas diskriminan menunjukkan tidak ada korelasi minat kesehatan dengan sikap terhadap pelajaran sosial humaniora (rxy=0.024, p=0.747; p < 0.05; N=177). Validitas kelompok menunjukkan terdapat perbedaan minat kesehatan mahasiswa ilmu kesehatan dengan mahasiswa ilmu psikis (t=11.824; p=0.00; p<0.05). Mahasiswa ilmu kesehatan memiliki minat lebih tinggi (M=13.99; N=113) dari mahasiswa Ilmu Psikis (M=2.63; N=76). Alat ukur telah didukung oleh validitas konstrak yang memuaskan. Penelitian berikutnya untuk menguji validitas kriteria melalui prestasi belajar, kepuasan belajar dan lama studi melalui mahasiswa ilmu-ilmu kesehatan. Kata Kunci : Konstrak, Konvergen, Diskriminan, Divergen, Validitas, Ortogonal ABSTRACT Indonesia Interest Test was a psychological test based on Indonesian s culture, had an intellectual copyright from The Departement of Law, Republic of Indonesia in Test result could be used for high school majoring, university majoring, self development, employee selection and placement. The purpose of research was to examine construct validity from its component of health sciences interest. 1) Program Studi Psikologi, Universitas Jambi, Jelp.8487@gmail.com 39

2 PSYCHO IDEA, Tahun 16. No.1, Februari 2018 ISSN It was consisted of interest in medical, human anatomy, dentistry, nursing, pharmacy, nutrition, public health and microorganism. It used question with some answered and rating scale format with an orthogonal type of construct. The subjects of research consisted of junior high school, senior high school and university students. Convergent validity showed there was a positive correlation between healt interest with science and technology interest (rxy=0.665, p=0.000; p <0.01; N=388). Divergent validity showed there was a negative correlation between health interest and psychological interest (rxy=-0.370, p=0.000, p < 0.01; N=390). Discrimiant validity showed there was no correlation between health interest and social humanity attitude scale (rxy=0.024, p=0.747; p < 0.05; N=177). Group validity showed there was a different of health interest between health science students and psychological science students (t=11.824; p=0.000). Health science students had a higher interest in healt lebih tinggi (M=13.99; N=113) than psychological science students (M=2.63; N=76). The test had satisfied construct validity. The next researd was to examine with external criterion, such as: academic achievement, learning satisfaction and length of study Keywords: Construct, Convergent, Discriminate, Divergent, Validity, Orthogonal PENDAHULUAN Tes Minat Indonesia merupakan tes psikologi yang berbasis pada budaya Indonesia (Periantalo, 2014). Tes merupakan suatu konstruksi yang berasal dari kegiatan yang ada di Indonesia, komponen berasal dari program studi perguruan tinggi di Indonesia. Pendekatan ini bisa digunakan dalam membangun grounded theory (Brouwer, et. al., 2010; Manap et. al.,2013; Periantalo, 2017). Konstruksi tes dimulai pada tahun 2010 yang terinspirasi dari keterbatasan komponen pada RMIB dan Kuder (Periantalo, 2011; 2017). Komponen yang diungkap sebanyak 12, perkembangan minat saat ini yang relatif banyak mengikuti perubahan jaman. Ketidak praktisan dalam RMIB dan Kuder juga menjadi pemicu dalam konstruksi TMI. Tes tersebut tidak praktis dalam metode pemberian skor, butuh waktu yang tidak sebentar untuk memberikan skor pada tersebut.pada asesmen psikologis, tes yang digunakan tidak hanya satu tes sehingga dibutuhkan efisiensi waktu sangat perlukan.efisiensi merupakan salah satu persyaratan tes yang baik (Azwar, 2011; Mc Donnel & Waters, 2010; Periantalo, 2016). Ketidakpraktisan RMIB, dimana subjek harus mengurutkan pilihan dari 1 s.d. 12 dalam 8 jenis pertanyaan. Hal tersebut bisa membuat subjek letih dan terdapat berbagai kemungkinan kesalahan urutan. Ketidakpraktisan Kuder terletak pada pemberian skor dalam menentukan norma, satu per satu skor harus dicek ulang sehingga membutuhkan waktu yang lama. Kedua tes tersebut belum dibuat dalam bentuk digital, masih dalam bentuk manual, lisensi dari alat tes tersebut yang bukan milik orang Indonesia. 40

3 JELPA PERIANTALO, Uji Validitas Konstrak Tes Minat Indonesia Melalui Komponen Minat Kesehatan Periantalo (2011) menyimpulkan untuk membuat tes minat yang baru yang berasal dari budaya Indonesia, mengingat sebagian besar tes Psikologi di Indonesia adalah adaptasi (acapkali terjemahan saja). Padahal, Psikologi di Indonesia sudah berumur lebih dari 60 tahun. Tes tersebut memiliki komponen yang komprehensif mengungkap banyak jenis minat, yang sesuai dengan perkembangan jaman. Tes tersebut haruslah mudah dalam pemberian skor dan waktu pengerjaan yang relatif singkat. Azwar (2013) mengatakan salah satu validitas yang perlu dicapai tes Psikologi adalah tujuan dari tes tersebut. Tes yang bagus adalah tes yang sesuai dengan budaya tempat yang akan menggunakannya (Periantalo, 2015; 2016; 2017). Periantalo (2014) melakukan uji validitas awal terhadap Tes Minat Indonesia tersebut. Terdapat korelasi positif antara minat kesehatan dengan sikap terhadap pelajaran Biologi (rxy= 0.197, p=0.049, N=100) dalam uji validitas konvergen. Validitas diskriminan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara minat kesehatan dengan nilai ujian nasional (r xy =0.020, p=0.824, N=104). Validitas kelompok menunjukkan terdapat perbedaan minat sains teknologi siswa peminatan ilmu alam dengan peminatan ilmu sosial dengan t= 5,008; p= 0,000. Siswa peminatan ilmu alam memiliki minat kelompok ilmu alam (M=15,55; N=86) lebih tinggi daripada siswa peminatan sosial humaniora (M=9,84; N=83). Terdapat perbedaan minat sosial humaniora antara siswa peminatan ilmu alam dengan ilmu sosial dengan t =-5.023; p= Siswa peminatan ilmu sosial memiliki minat kelompok ilmu sosial (M=18,33; N=83) lebih tinggi dari siswa peminatan ilmu alam (M=12,38; N=86). Rekomendasi utama dari penelitian uji validitas awal Tes Minat Indonesia adalah melakukan uji validitas lebih lanjut. Uji validitas disarankan untuk menambah lebih banyak subjek dan variasinya. Jumlah subjek yang relatif sedikit menghasilkan kekuatan statistik yang rendah yang dapat menghalangi berbagai temuan penting dalam tes (Bjorck dkk, 2010; Periantalo, 2017). Penelitian dapat menguji apakah ada perbedaan dalam struktur tes melalui berbagai sampel demografisnya (Turner, 2011). Periantalo (2014) menyarankan untuk mengambil subjek siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa maupun masyarakat umum. Rekomendasi juga pada metode validitas maupun konstrak yang dilibatkan, validasi tersebut akan menguatkan kekuatan tes dalam mempotret minat individu. Para pengembang tes harus melalukan pengujian secara terus menerus dalam validasi tes. Pengembangan tes bukan sebuah hasil akhir, tetapi sebuah proses (Azwar, 2013; Periantalo, 2015; 2016; 2017; Supratiknya, 2014). Tes Minat Indonesia dapat digunakan baik keperluan pembelajaran, riset maupun praktis. Tes psikologi dapat digunakan baik untuk penelitian maupun keguatan praktis dalam mengatasi permasalahan manusia (Ko & Yi; 2011; Turner, 2011; Periantalo, 2015). Tes dapat digunakan bahan pembelajaran Mata Kuliah Psikodiagnostika Tes Minat Bakat baik pada level S-1 Psikologi maupun S-2 Profesi Psikologi. Riset yang berhubungan dengan minat bisa menggunakan tes ini sebagai instrumen penelitian. Tes ini bisa menjadi kriteria bagi pengembangan 41

4 PSYCHO IDEA, Tahun 16. No.1, Februari 2018 ISSN tes yang lain. Psikolog dapat menggunakannya dalam praktiknya. Hasil tes dapat memberikan rekomendasi dalam pengembangan potensi siswa, peminatan SMA, penjurusan kuliah, seleksi tenaga kerja maupun pengembangan karier karyawan. Periantalo (2015) menjelaskan salah satu karakteristik dari tes yang baik adalah bermanfaat. Berikut ini tahapan penulisan aitem : RMIB/Kuder Program Studi Teori Minat Kelompok Minat Jenis Minat Aitem Gambar 1. Tahapan Penulisan Aitem Pemilihan jenis minat ini berawal dari keterbatasan komponen yang ada di dalam RMIB dan Kuder. Perkembangan minat saat ini sangatlah banyak, hal tersebut dapat dilihat dari program studi yang ada di Indonesia. Program studi tersebut mengarah kepada minat tersebut, atas dasar program studi disusunlah kelompok minat tersebut yang sejenis. Kelompok minat terdiri dari beberapa minat yang satu sama lain saling berkaitan. Misalnya: kelompok kesehatan yang terdiri dari medis, keperawatan, obat-obatan, kesehatan masyarakat, dll. Aitem tersebut bersumber dari definisi dari setiap program studi yang ada di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menguji validitas lebih lanjut terhadap Tes Minat Indonesia melalui validitas konstrak. Aspek minat bidang kesehatan menjadi konstrak atau variabel untuk diuji validitasnya. Minat kesehatan terdiri dari minat dalam bidang medis, anatomi manusia, keperawatan, gizi, kesehatan masyarakat, kedotekteran gigi dan mikrobiologi. Minat kesehatan merupakan komponen pertama dari Tes Minat Indonesia. Program studi ilmu kesehatan khususnya Pendidikan Dokter merupakan program studi favorit di perguruan tinggi.secara teknis, peneliti berada di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan sehingga memiliki data tes psikologi mahasiswa sehingga mempermudah dalam penelitian. 42

5 JELPA PERIANTALO, Uji Validitas Konstrak Tes Minat Indonesia Melalui Komponen Minat Kesehatan METODE Variabel Penelitian Variabel utama dari penelitian ini adalah minat bidang kesehatan. Minat bidang kesehatan terdiri dari berbagai jenis minat yang terinspirasi dari program studi yang ada di Indonesia. Konsep minat yang digunakan dalam penelitian adalah konstrak orthogonal, dimana sebuah konstrak terdapat banyak jenis minat. Skor akhirnya dari minat tersebut adalah skor dari jenis-jenis minat, bukan skor total minat secara umum. Minat bidang kesehatan dalam terdiri dari minat: 1. Medis : Menyenangi kegiatan kedokteran seperti: pengenalan - pencegahan maupun pengobatan penyakit, pertolongan pertama pada kecelakaan ringan maupun penggunaan alat-alat kedokteran (steteskop, tensimeter, termometer). 2. Anatomi Manusia : Menyenangi sesuatu berhubungan dengan Anatomi (Tubuh) Manusia, seperti: kekebalan tubuh, peredaran darah, organ tubuh dalam manusia. Terwujud dalam kegiatan membaca, berdiskusi, bereksperimen maupun melakukan penelitian. 3. Keperawatan : Menyenagi kegiatan berhubungan Perawatan Tubuh Manusia, tercermin pada mengetahui bagaimana merawat tubuh jika sakit, bisa memberikan rekomendasi jika (demam, pileks, batuk), memahami bagaimana membuat tubuh supaya sehat dan segar. 4. Obat-Obatan : Menyenangi sesuatu yang berhubungan dengan Obat-Obatan, seperti: antibiotik, bahan-bahan dijadikan obat maupun khasiat dari rempah. Hal ini tercermin dalam kegiatan mempelajari, berdiskusi maupun melakukan penelitian. 5. Ilmu Gizi : Menyenangi sesuatu berhubungan dengan Gizi/Nutrisi bagi tubuh, tercermin pada mempelajari, berdiskusi maupun berkesperimen tentang kandungan (protein, vitamin, omega 3, karbohidrat, zat besi) dari sayuran, daging maupun buah-buahan. 6. Kesehatan Masyarakat : Menyenangi kegiatan berhubungan dengan Kesehatan Publik, seperti: kebersihan lingkungan, keselamatan kerja, konsumsi air-buahsayuran, kesadaran hidup sehat. Terwujud dalam kegiatan mempelajari, berdiskusi maupun mengkampanyekannya. 7. Kedokteran Gigi : Menyenangi sesuatu berhubungan dengan Kesehatan Gigi, Gusi maupun Mulut, tercermin pada mengenali, mencegah, mengobati penyakit gigi dan mulut, membuat gigi sehat- kuat - bersih serta pengetahuan akan alat-alat kedokteran gigi. 8. Mikrobiologi : Menyenagi sesuatu berhubungan Mikrobiologi (Organisme), seperti: bakteri, virus, kromoson, mikroba, sel. Hal ini tercermin pada kegiatan mempelajari, berdiskusi maupun melakukan suatu penelitian Metode Pengumpulan Data Instrumen utama yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah Tes Minat Indonesia (Periantalo, 2014). Tes memiliki properties psikometris yang cukup bagus berdasarkan penelitian sebelumnya. Tes terdiri dari 99 minat yang terinspirasi dari program studi yang ada di Indonesia. Minat-minat tersebut dikelompokan dalam kelompok minat. Kelompok minat merupakan rumpun ilmu 43

6 PSYCHO IDEA, Tahun 16. No.1, Februari 2018 ISSN atau kemiripan materi perkuliahan dari program studi yang ada di Indonesia. Minat yang spesifik digunakan untuk mempermudah dalam memberikan rekomendasi jurusan kuliah maupun pengembangan diri subjek. Berikut ini contoh aitem tes minat : 1. Minat Medis mempelajari cara mengenali - mengobati suatu penyakit. ingin belajar peggunaaan stetoskop, tensimeter, termometer. mengikuti pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan ringan. 2. Minat Anatomi Manusia Menghadiri seminar tentang sistem kekebalan tubuh manusia. Mempelajari sistem saraf, reproduksi, dan pernapasan manusia. Bisa menjelaskan fungsi jantung, paru-paru, ginjal, dan usus manusia. 3. Minat Keperawatan Mengikuti pelatihan cara merawat orang sakit. Bisa menjelaskan yang dilakukan jika ada yang demam. Senang mempelajari kiat agar tubuh menjadi sehat dan bugar. Aitem di atas merupakan contoh dari aitem dari tiga jenis minat : medis, anatomi manusia dan keperawatan. Pada minat medis, orang yang menyenangi sesuatu berhubungan dengan medis akan senang mempelajari sesuatu berhubungan penyakit, alat-alat medis maupun mengikuti pelatihan berhubungan minat tersebut. Hal tersebut pun terjadi pada orang yang senang dengan sesuatu berhubungan dengan anatomi manusia dan keperawatan. Selanjutnya, dilakukan Uji Validitas Diskriminan. Skala sikap terhadap Pelajara Sosial Humaniora digunakan dalam validitas diskriminan dan memiliki properties psikometris yang bagus (Periantalo dkk, 2013). Skala tersebut dipilih dengan asumsi bahwa minat ilmu kesehatan tidak memiliki hubungan dengan sikap tersebut. Minat ilmu kesehatan berkaitan dengan kesukaan terhadap suatu kelompok ilmu kesehatan, sikap terhadap pelajaran merupakan evaluasi terhadap suatu materi pelajaran. Minat ilmu kesehatan dan sikap terhadap pelajaran memiliki komponen yang berbeda pula, diasumsikan tidak memiliki hubungan (Periantalo, 2016). Skala terdiri dari empat komponen pelajaran, yaitu: Ekonomi, Sosiologi, Sejarah dan Geografi. Setiap komponen tersebut terdiri dari tiga aitem sehingga total aitem sebanyak 12 aitem sehingga berdampak pada efisiensi pelaksanaan. Terdapat korelasi positif di antara komponen skala tersebut sehingga memberikan validitas konvergen. Analisis faktor mengkonfirmasi tiga faktor pembentuk skala tersebut sehingga memberikan aitem terbaik pada alat ukur. Faktor tersebut adalah evaluasi, potensi dan aktivitas. Koefisien reliabilitas metode tes parallel sebesar Indeks diskriminasi aitem skala tersebut D > 4.00 sehingga memiliki kemampuan pembeda yang bagus. 44

7 JELPA PERIANTALO, Uji Validitas Konstrak Tes Minat Indonesia Melalui Komponen Minat Kesehatan Adapun metode pemberian skor untuk Tes Minat Indonesia, subjek diminta untuk memilih tujuh dari 99 pilihan minat dan memberikan ranking pada pilihan. Ranking pertama merupakan pilihan minat yang paling disenangi dan mendapatkan skor 7. Ranking dua merupakan minat nomor dua paling disenangi dan mendapatkan nilai 6. Ranking tiga merupakan minat nomor tiga yang paling disenangi dan mendapatkan skor 5. Sementara, rangking tujuh merupakan minat yang ketujuh yang disenangi serta mendapatkan skor 1. Contoh pemberian skor dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1. Contoh Pemberian Skor Kode Jenis Minat Rank ing skor Kelompok Skor Kelompok 1 Medis 1 7 Kesehatan 3 Keperawatan 3 5 Kesehatan 15 4 Gizi 5 3 Kesehatan 17 Oseanograpi 4 4 Ilmu alam 4 51 Teologi 6 2 Psikis 52 Psikologi 2 6 Psikis 76 Antropologi 7 1 Sosial 1 Data di atas merupakan contoh pemberian skor dalam Tes Minat Indonesia. Setiap minat memiliki kode masing-masing, skor yang digunakan dalam uji statistik adalah skor dari kelompok minat tersebut. Subjek tersebut memiliki skor minat kesehatan sebesar 15, minat ilmu alam sebesar 4, minat ilmu psikis sebesar 8 dan minat ilmu sosial sebesar 1. Dalam uji validitas ini, kelompok minat kesehatan dan kelompok minat psikis yang digunakan skor. Subjek Subjek dalam uji validitas konvergen sebanyak 388 subjek (Siswa SMP = 112, Siswa SMA = 87, Mahasiswa = 189). Subjek dalam uji validitas divergen sebanyak 390 subjek (Siswa SMP = 110, Siswa SMA = 91, Mahasiswa = 189). Subjek dalam uji validitas diskriminan sebanyak 177 orang (Pendidikan Dokter = 61, Ilmu Keperawatan = 6 orang, Ilmu Kesehatan Masyarakat = 49, Psikologi = 40, Bimbingan Konseling = 29). Subjek dalam validitas kelompok sebanyak 189 mahasiswa (Pendidikan Dokter = 63, Ilmu Keperawatan = 6 orang, Ilmu Kesehatan Masyarakat = 44, Psikologi = 45, Bimbingan Konseling = 31). Data siswa SMP didapatkan melalui data tes Psikologi seleksi siswa baru di sebuah sekolah swasta. Data siswa SMA berasal tes penjurusan kuliah yang penulis adakan. Data mahasiswa berasal dari tes psikologi mahasiswa baru. Data dari mahasiswa Pendidikan Dokter, Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat didapat melalui hasil Tes Psikologi Mahasiswa Baru. Data mahasiswa Psikologi didapat melalui tes Psikologi yang diberikan penulis saat mengampu mata kuliah yang berhubungan dengan tes Psikologi. 45

8 PSYCHO IDEA, Tahun 16. No.1, Februari 2018 ISSN Metode Analisis Data Terdapat dua metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: uji korelasi dan perbedaan. Uji korelasi digunakan untuk dalam uji validitas konvergen, divergen dan diskriminan dimana LOS yang digunakan adalah 0,05 dan 0,01. Uji validitas konvergen menghasilkan korelasi positif, validitas divergen menghasilkan korelasi negatif dan diskriminan tidak berkorelasi. Uji beda dilakukan melalu teknik t test indepdent sample untuk melihat perbedaan di antara dua kelompok yang dibandingkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Validitas Konvergen Validitas konvergen menguji korelasi antara dua konstrak yang relatif sejalan yang harus memiliki korelasi positif (Periantalo, 2014; Mc Donnel & Waters, 2010; Widhiarso, 2010). Minat ilmu kesehatan dengan minat sains teknologi diuji dalam validitas konvergen ini. Minat ilmu kesehatan merupakan bagian dari minat sains teknologi dan seharusnya berkorelasi positif. Kelompok besar dari minat tersebut adalah kelompok sains dan teknologi yang terdiri dari: ilmu kesehatan, ilmu Pertambangan, Ilmu Permesinan, Ilmu Kelautan, dll. Hasil nya dapat dilihat dalam tabel 2 berikut : Tabel 2. Korelasi antara Minat Ilmu Kesehatan dengan Minat Sains Teknologi Minat Ilmu Kesehatan Minat Sains Teknologi r=.665 p=.000 N=388 Data menunjukkan terdapat korelasi positif antara minat ilmu kesehatan dengan minat sains teknologi (r=0.665; p=0.000; N=388). Semakin tinggi skor subjek pada minat ilmu kesehatan, semakin tinggi skor subjek pada minat sains teknologi. Semakin rendah skor subjek di bidang ilmu kesehatan, semakin rendah minat subjek pada ilmu sains teknologi. Hipotesis didukung oleh data, terdapat korelasi positif antara dua konstrak yang setara. Data memberikan validitas konvergen pada Tes Minat Indonesia melalui minat ilmu kesehatan. Validitas Divergen Validitas divergen menguji korelasi dua konstrak yang berlawanan dan menunjukkan korelasi negatif. Semakin tinggi skor suatu konstrak, semakin rendah skor konstrak yang lain; semakin rendah skor suatu konstrak, semakin tinggi skor konstrak yang lain. Penelitian menggunakan aspek minat ilmu kesehatan dengan ilmu psikis. Minat kesehatan berkaitan dengan kesehatan fisik yang bisa diobservasi secara langsung. Sementara, minat psikis berkaitan dengan 46

9 JELPA PERIANTALO, Uji Validitas Konstrak Tes Minat Indonesia Melalui Komponen Minat Kesehatan kesehatan mental yang tidak bisa diobservasi secara langsung. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Korelasi Minat bidang Kesehatan dengan bidang Psikis Minat bidang Kesehatan Minat bidang Psikis r=-.370 p=.000 N=390 Data menunjukkan adanya korelasi negatif antara minat ilmu kesehatan dengan minat ilmu psikis (r=-0.370; p=0.000; N=390). Semakin tinggi skor subjek pada minat ilmu kesehatan, semakin rendah skor pada minat psikis. Semakin rendah minat subjek pada ilmu kesehatan, semakin tinggi minat subjek pada ilmu psikis. Subjek yang menyenangi sesuatu berhubungan dengan gizi, obat-obatan, keperawatan, mikrooganisme memiliki kencenderungan kurang menyukai sesuatu yang berhubungan dengan minat psikis, seperti: filsafat, teologi, psikologi, manajemen, komunikasi. Validitas Diskriminan Validitas diskriminan menguji korelasi antara dua konstrak atau variabel yang tidak berhubungan.korelasi harus menunjukkan tidak adanya korelasi karena berasal dari latar belakang teori yang berbeda (Azwar 2011; Periantalo, 2015; Sing & Jha, 2010). Validitas diskriminan diuji antara minat ilmu kesehatan dengan sikap terhadap pelajaran sosial humaniora. Baik konstrak maupun komponen alat ukur tersebut merupakan hal yang berbeda. Skala sikap yang diujikan validitasi tersebut memiliki propertis psikometris yang bagus (Periantalo dkk, 2017). Hasilnya dapat dilihat dalam tabel 4 Tabel 4. Korelasi antara Minat Ilmu Kesehatan dengan sikap terhadap Pelajaran Sosial Variabel r p N Ekonomi.047 (p=.534) 177 Sosiologi.036 (p=.631) 177 Sejarah (p=.983) 177 Geografi (p=.972)

10 PSYCHO IDEA, Tahun 16. No.1, Februari 2018 ISSN Ilmu Sosial.024 (p=.747) 177 Data menunjukkan tidak adanya korelasi antara minat ilmu kesehatan dengan sikap terhadap pelajaran sosial humaniora. Hal ini berarti bahwa tinggi atau rendahnya minat siswa terhadap minat ilmu kesehatan tidak bisa memberikan informasi tentang positif atau negatif sikap siswa terhadap pelajaran ilmu sosial. Minat ilmu kesehatan tidak memiliki hubungan dengan sikap terhadap pelajaran Ekonomi, Sosiologi, Sejarah maupun Geografi.Secara logika, variabel tersebut seharusnya tidak berkorelasi karena memiliki konstrak dan komponen yang berbeda. Minat kesehatan merupakan kecenderungan dalam menyukai suatu topik, kegiatan atau benda yang berhubungan dengan kesehatan. Minat kesehatan terdiri dari medis, anatomi manusia, keperawatan, kesehatan masyarakat, gizi, kedokteran gigi dan mikroorganisme. Sementara, sikap terhadap pelajaran mengacu kepada persepsi positif atau negatif terhadap pelajaran di sekolah yang terdiri dari Ekonomi, Sosiologi, Sejarah dan Geografi. Validitas Kelompok Validitas kelompok konfirmasi karakteristik pengukuran psikologi melalui karakteristik suatu kelompok. Kelompok yang seharusnya memiliki karakteristik alat ukur tersebut harus memiliki karakteristik tersebut.sementara kelompok yang tidak memiliki karakteristik tersebut menunjukkan bahwa kelompok tersebut memang tidak memiliki karakteristik tersebut. Ada dua kelompok utama dalam uji validitas ini: mahasiswa kelompok ilmu kesehatan dan kelompok ilmu psikis. Kelompok ilmu kesehatan terdiri dari program studi : kedokteran, keperawatan dan kesehatan masyarakat. Sementara, kelompok ilmu psikis terdiri dari Psikologi dan Bimbingan Konseling. Secara logika, mahasiswa ilmu kesehatan akan memiliki minat yang lebih tinggi dari mahasiswa psikis pada minat bidang kesehatan. Sebaliknya, mahasiswa Ilmu Psikis memiliki minat yang lebih tinggi pada psikis daripada mahasiswa Ilmu Kesehatan. Hasilnya dapat di lihat dalam tabel 5 berikut : Tabel 5. Uji Beda Minat Kesehatan dan Minat Psikis Kelompok Minat Kesehatan Minat Psikis M SD M SD Ilmu Kesehatan (N = 113) Ilmu Psikis (N = 76) t test t = ; p=.000 t = ; p=.000 Uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat kesehatan antara mahasiswa Ilmu Kesehatan dengan Mahasiswa Ilmu Psikis (t=11,824; p=.000.) dalam minat kesehatan. Mahasiswa ilmu kesehatan memiliki skor yang lebih tinggi daripada mahasiswa ilmu psikis pada minat bidang kesehatan. Terdapat juga perbedaan minat psikis antara mahasiswa ilmu kesehatan dengan mahasiswa ilmu Psikis (t=11.824; p=000). Mahasiswa ilmu psikis memiliki minat yang lebih tinggi daripada mahasiswa ilmu kesehatan pada minat psikis.kelompok yang 48

11 JELPA PERIANTALO, Uji Validitas Konstrak Tes Minat Indonesia Melalui Komponen Minat Kesehatan seharusnya memiliki karakteristik dikonfirmasi melalui data dan kelompok yang tidak memiliki karakteristik juga dikonfirmasi oleh data.data memberikan validitas kelompok bagi Tes Minat Indonesia melalui aspek bidang ilmu kesehatan. KESIMPULAN Hasil penelitian memperkokoh validitas konstrak Tes Minat Indonesia melalui aspek bidang kesehatan. Terdapat korelasi positif antara konstrak yang relatif sama dalam uji validitas konvergen, minat ilmu kesehatan merupakan bagian dari minat sains teknologi. Terdapat korelasi negatif antara dua konstrak yang berlawanan dalam uji validitas divergen, minat ilmu kesehatan merupakan kebalikan dari ilmu psikologi. Tidak ada korelasi antara konstrak yang mengungkap hal yang berbeda, minat ilmu kesehatan dengan sikap terhadap pelajaran sosial humaniora merupakan dua hal yang berbeda.mahasiswa ilmu kesehatan memiliki minat yang lebih tinggi pada ilmu kesehatan dari mahasiswa ilmu Psikis. Untuk mendapatkan validitas yang lebih kuat, penelitian disarankan untuk melakukan uji validitas kriteria baik secara konkuren maupun prediktif. Uji validitas bisa menggunakan prestasi belajar, kepuasaan belajar dan lama studi pada jurusan ilmu kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (2011). Dasar-dasar psikometri. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Azwar, S. (2013). Metode penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Azwar, S. (2013). Reliabilitas dan validitas. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Periantalo, J. (2011). Laporan praktek kerja profesi psikologi tingkat SMAN 9 Yogyakarta.(Laporan praktik tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogayakarta. Periantalo, J. (2014). Pengantar tes psikologi : Diktat kuliah pengantar psikodiagnostika. Universitas Jambi, Jambi. Periantalo, J. (2014, Desember).Penyusunan tes minat Indonesia sebagai upaya pengembangan diri generasi muda Indonesia. Presented at Temu Ilmiah Nasional 2014 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya. Periantalo, J., Fadzlul & Saputra, N. E. (2014).Konstruksi skala sikap terhadap pelajaran Matematika dan Sains.Jurnal Edu Sains Universitas Jambi 3 (2), Periantalo, J. (2015). Penyusunan skala psikologi: asyik, mudah dan bermanfaat. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Periantalo, J. (2015). Validitas alat ukur psikologi: Applikasi Praktis. Yogykarta: Pustaka Pelajar. 49

12 PSYCHO IDEA, Tahun 16. No.1, Februari 2018 ISSN Periantalo, J. & Fadzlul (2016). Penyusunan skala sikap terhadap pelajaran dasar sebagai upaya optimalisasi pembelajaran. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sosial Humaniora, 18 (2), Periantalo, J. (2016). Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Periantalo, J. (2017). Statistika Dasar untuk Psikologi: Yogykarta: Pustaka Pelajar. Periantalo, J. (2017). Propertis Psikometris Skala Sikap Terhadap Pelajaran Sosial Humaniora. Jurnal Ilmu Perilaku1 (2), Periantalo, J., & Azwar, S. (2017). Pengembangan skala kepribadian siswa SMA dari tipologi kepribadian Jung dan Myers-Briggs. Jurnal Sains Sosio Humaniora 1 (2), Periantalo, J. (2017). Uji validitas konstrak Tes Minat Indonesia melalui aspek minat ilmu psikis.psycho Idea 15 (1), Turner, E. A. (2011). The parental attitude toward psychological services inventory: adaptation and development of an attitude scales. Community Mental Health Journal.DOI /s Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Darma. Widhiarso, W. (2010). Konstrak psikologis. Diunduh dari Widhiarso, W. (2010).Validitas isi. Diunduh dari Widhiarso, W. (2010). Validitas konstrak. Diunduh dari ttp://wahyupsy.blog.ugm.ac.id/. Widhiarso, W. (2010). Validitas kriteria. Diunduh dari 50

UJI VALIDITAS KONSTRAK TES MINAT INDONESIA MELALUI ASPEK MINAT PSIKIS CONSTRUCT VALIDITY OF INDONESIA INTEREST TEST WITH IT S PSYCHOLOGICAL INTERESTS

UJI VALIDITAS KONSTRAK TES MINAT INDONESIA MELALUI ASPEK MINAT PSIKIS CONSTRUCT VALIDITY OF INDONESIA INTEREST TEST WITH IT S PSYCHOLOGICAL INTERESTS UJI VALIDITAS KONSTRAK TES MINAT INDONESIA MELALUI ASPEK MINAT PSIKIS CONSTRUCT VALIDITY OF INDONESIA INTEREST TEST WITH IT S PSYCHOLOGICAL INTERESTS Oleh: Jelpa Periantalo*) ABSTRAK Tes Minat Indonesia

Lebih terperinci

Propertis Psikometris Skala Sikap Terhadap Pelajaran Sosial Humaniora

Propertis Psikometris Skala Sikap Terhadap Pelajaran Sosial Humaniora JURNAL ILMU PERILAKU Volume 1, Nomor 2, 2017 : 98-109 ISSN (Online) : 2581-0421 http://jip.fk.unand.ac.id Propertis Psikometris Skala Sikap Terhadap Pelajaran Sosial Humaniora Jelpa Periantalo 1* 1 Prodi

Lebih terperinci

NORMA EMPIRIK TES POTENSI AKADEMIK (TPA) UNIVERSITAS JAMBI UNTUK KELOMPOK MAHAHASISWA

NORMA EMPIRIK TES POTENSI AKADEMIK (TPA) UNIVERSITAS JAMBI UNTUK KELOMPOK MAHAHASISWA JURNAL PSIKOLOGI JAMBI p-issn : 228-273 VOLUME 2, NO 2, OKTOBER 2017 e-issn : 280-7021 NORMA EMPIRIK TES POTENSI AKADEMIK (TPA) UNIVERSITAS JAMBI UNTUK KELOMPOK MAHAHASISWA EMPIRICAL NORM OF ACADEMIC APTITUDE

Lebih terperinci

Amelia Dwi Fitri¹, Jelpa Periantalo², Attiya Istarini³

Amelia Dwi Fitri¹, Jelpa Periantalo², Attiya Istarini³ Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi terhadap Pelajaran Matematika dan Sains Amelia Dwi Fitri¹, Jelpa Periantalo², Attiya

Lebih terperinci

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi INTUISI 7 (1) (2015) INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU MATEMATIKA DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

Konstruksi Skala Sikap terhadap Pelajaran Matematika dan Sains Construction Scale Attitudes toward Math and Science Lessons.

Konstruksi Skala Sikap terhadap Pelajaran Matematika dan Sains Construction Scale Attitudes toward Math and Science Lessons. Periantalo dkk. Konstruksi skala sikap. Konstruksi Skala Sikap terhadap Pelajaran Matematika dan Sains Construction Scale Attitudes toward Math and Science Lessons Jelpa Periantalo 1)*, Fadzlul 1), Nofrans

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sejak itu, ilmu psikologi berkembang dan banyak diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN Sejak itu, ilmu psikologi berkembang dan banyak diselenggarakan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Ilmu Psikologi mulai diselenggarakan di Indonesia pada tahun 1953. Sejak itu, ilmu psikologi berkembang dan banyak diselenggarakan di perguruan tinggi

Lebih terperinci

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Application of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have on The Human Body Excretion System Concept (Experimental Studies at II th Grade Science of the 1 st Public Senior High School Singaparna

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Jurusan IPS SMA N 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2011/2012) SKRIPSI Oleh : Puji Wahono K7408252 FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A 1 HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A Rohmatul Ummah, Anita Listiara* Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai academic adjustment pada mahasiswa baru program studi Administrasi Perhotelan STP X di Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa kelas XII yang mengambil jurusan IPA dan IPS di SMA X Bandung beserta dimensi-dimensi konsep diri serta kaitannya dengan

Lebih terperinci

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kuantitatif yang mempunyai tata cara dengan pengambilan keputusan interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2016, Volume 9 No 1, 28-33 ISSN: 0853-2451 HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA

Lebih terperinci

ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Susi Susanti : Psikologi : Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja di Tarumajaya Bekasi Utara Konsep diri penting bagi remaja karena hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan meminta data hasil psikotest IST dan motif berprestasi ke pihak Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 1 Lembang. Pemilihan SMA Negeri 1 Lembang karena sekolah tersebut merupakan sekolah yang telah menerapkan kurikulum

Lebih terperinci

ANALISA VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KESABARAN VERSI KEDUA PADA MAHASISWA

ANALISA VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KESABARAN VERSI KEDUA PADA MAHASISWA Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris Vol. 2., No. 1., 2016. Hal. 1-7 ANALISA VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KESABARAN VERSI KEDUA PADA MAHASISWA JIPP Anggun Lestari a dan Fahrul

Lebih terperinci

STUDI TENTANG DISIPLIN BELAJAR PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN STUDY ON LEARNING DISCIPLINE SANTRI IN COTTAGE BOARDING

STUDI TENTANG DISIPLIN BELAJAR PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN STUDY ON LEARNING DISCIPLINE SANTRI IN COTTAGE BOARDING STUDI TENTANG DISIPLIN BELAJAR PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN STUDY ON LEARNING DISCIPLINE SANTRI IN COTTAGE BOARDING Oleh : Dhini Ahadya Cahyaningsih *) Nur aeni **) ABSTRAK Penelitian ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan learning approach dan prestasi belajar pada mahasiswa fakultas ekonomi akuntansi yang berasal dari jurusan IPA dalam menghadapi mata kuliah pengantar akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR The influence of study motivation through students study achievement in student of class XI IPS at SMA Negeri 2 Metro Academic year 2012/2013 Mar atur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Kualitas Hidup 2. Variabel Bebas : Efikasi Diri B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci

Hasil Tes Minat Jurusan Kuliah

Hasil Tes Minat Jurusan Kuliah : Nadia Hema Aditia FILSAFAT - Menyenangi tentang Esensi dari Manusia, Kehidupan, Tuhan maupun Alam Semesta yang tercermin pada kegiatan berdiskusi, mempelajari, merenungkan, menulis, mempraktikannya,

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 4 (2) (2015) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALU BIMBINGAN KELOMPOK

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS X SMA NEGERI I GODEAN, SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 TESIS Oleh : SULASTRI NPM. 122551400032

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Purpose of Life pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI ADE RIZA RAHMA RAMBE

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI ADE RIZA RAHMA RAMBE HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi prasyaratan Ujian sarjana Psikologi Oleh ADE RIZA RAHMA RAMBE 051301136

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 Roy Silitonga, Sri Hartati *) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 2 No. 1 (2016) KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan masuk sebuah sekolah, calon siswa akan diberi tes untuk melihat apakah dia lulus atau tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

Hasil Tes Minat Jurusan Kuliah

Hasil Tes Minat Jurusan Kuliah : Mega Ariska INTELIJEN - Menyenangi sesuatu berhubungan dengan Dunia Inteligen - dunia bagaimana mengumpulkan informasi penting demi kepentingan negara, meliputi mempelajari, berdiskusi maupun menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR Sri Wahyuni (sriwah@yahoo.co.id) 1 Muswardi Rosra 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT The aims

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA V o l. 1, N o. 2, J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7 101 HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA Naintina Lisnawati

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : DEWI KUSUMA WATI K7412050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 10 BANJARMASIN Yurmina Ulfah, SyubhanAn nur, dan Andi IchsanMahardika Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

Lebih terperinci

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DIBANTU MEDIA MAGIC CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMK KESEHATAN CITRA SEMESTA INDONESIA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Zaman sekarang terdapat masalah gizi ganda yang salah satu penyebabnya adalah konsumsi makanan yang tidak seimbang. Makanan sangat dibutuhkan manusia terutama pada saat masa dewasa muda. Pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat proses perubahan ke arah yang lebih baik. Prestasi belajar merupakan hasil

BAB I PENDAHULUAN. terlihat proses perubahan ke arah yang lebih baik. Prestasi belajar merupakan hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa, dalam pendidikan terdapat tujuan untuk mengembangkan potensi siswa. Dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR ASPEK BERBICARA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Rumusan Masalah Penelitian... 5 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dari atasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yaitu analisis pearson product moment untuk mengetahui hubungan yang terjadi antar variabel Self (X) dengan

Lebih terperinci

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya Ricky Pangestu Fakultas Psikologi Pangestu_ricky@yahoo.com Abstrak Penelitian ini merupakan yang bertujuan untuk memperjelas

Lebih terperinci

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (STUDI EKSPERIMEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 13 KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2014/2015) (The Influence of Cooperative

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA

Lebih terperinci

Konstruksi Alat Ukur Mindset

Konstruksi Alat Ukur Mindset Konstruksi Alat Ukur Mindset Tessalonika Sembiring Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstrak Mindset merupakan keyakinan seseorang (self belief) yang terentang dalam sebuah skala,

Lebih terperinci

Ruang Lingkup. Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang:

Ruang Lingkup. Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang: Ruang Lingkup Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang: Fisika medik, Kimia medik, Biologi medik, Fisika Medik Aplikasi konsep, prinsip, hukum-hukum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi: HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN SEDAYU TAHUN AJARAN 2016/2017 Witan Faestri, Agustina Sri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI Prima: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 1, Juli 2017, hal. 43-48 P-ISSN: 2579-9827, E-ISSN: 2580-2216 HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI 1 Ahmad

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif mengenai Student Centered Learning yang Diterapkan pada Siswa di SMA X Bandung. Student Centered Learning (SCL) merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minat dan bakat merupakan dua faktor internal yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Minat dan bakat merupakan dua faktor internal yang sangat erat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat dan bakat merupakan dua faktor internal yang sangat erat hubungannya dengan pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah. Minat sebagai suatu aspek kejiwaan

Lebih terperinci

Inventori Kepribadian Ideal Budaya Dayak Ngaju dalam Layanan Bimbingan dan Konseling

Inventori Kepribadian Ideal Budaya Dayak Ngaju dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Jurnal Fokus Konseling, Volume 3, No. 2 (2017), 175-184 ISSN Cetak : 2356-2102 ISSN Online : 2356-2099 DOI: https://doi.org/10.26638/jfk.318.2099 Inventori Kepribadian Ideal Budaya Dayak Ngaju dalam Layanan

Lebih terperinci

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari. Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari. Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga Universitas Papua, Manokwari E-mail : i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 5 Tahun 2016 ISSN :

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 5 Tahun 2016 ISSN : MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 5 Tahun 2016 ISSN : 2301-9085 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Lisfuriyah Anindya Putri Pendidikan

Lebih terperinci

Tesis. Penerapan Metode Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Alat Peraga untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SD

Tesis. Penerapan Metode Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Alat Peraga untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SD 1 Tesis Penerapan Metode Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Alat Peraga untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SD Diajukan Oleh: Harmelia Tulak 10.92.0068 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN SIKAP TERHADAP OTORITAS GURU DENGAN MINAT BELAJAR SISWA T E S I S.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN SIKAP TERHADAP OTORITAS GURU DENGAN MINAT BELAJAR SISWA T E S I S. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN SIKAP TERHADAP OTORITAS GURU DENGAN MINAT BELAJAR SISWA T E S I S Diajukan oleh Dhanty Susanti S 300 090 020 MAGISTER SAINS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII 1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to

Lebih terperinci

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS, KEMAMPUAN NUMERIK DAN SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords :personality, learning achievement PENDAHULUAN

ABSTRACT. Keywords :personality, learning achievement PENDAHULUAN HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010 Aisya Selvia 1, Zulharman 2, Daviq Chairilsyah 3 ABSTRACT There are several factors that affect

Lebih terperinci

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto The Effect of Model Cooperative Learning Type of Take and Give in the Students Learning Result on The Depends Each Other in Ecosystem Concept in 7 th Grade of the 16 th Public Junior High School at Tasikmalaya

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII E SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI Rencana Mutu Pembelajaran

FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI Rencana Mutu Pembelajaran ` FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI Rencana Mutu Pembelajaran ACHMAD DWITYANTO OKTAVIANSYAH Nama Dosen Program Studi RENCANA MUTU PEMBELAJARAN : Achmad Dwityanto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel tersebut yaitu : 1. Variabel Bebas : Budaya

Lebih terperinci

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta   Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 6 (3) (2017) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Teknik Mind Mapping terhadap Motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tes-tes yang sudah ada (Anastasi & Urbina, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tes-tes yang sudah ada (Anastasi & Urbina, 2006). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat tes telah digunakan di Cina sejak tahun 2200 sebelum masehi, alat tes digunakan untuk seleksi pegawai negeri dan pada abad ke 19 pemerintah Inggris, Perancis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Contohnya di bidang pendidikan, tes psikologi digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Contohnya di bidang pendidikan, tes psikologi digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Psikologi merupakan salah satu cabang ilmu yang berperan untuk mempelajari perilaku manusia. Untuk mempelajari perilaku manusia ini, para ahli psikologi

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR IPA

PRESTASI BELAJAR IPA PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA Lastian Dwi Hastuti Disusun bersama: Drs. Veator Renyaan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SD Putri, T Subroto, W Sunarto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan, dan klinis (Anastasi dan Urbina, 1997; Aslam, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan, dan klinis (Anastasi dan Urbina, 1997; Aslam, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psikologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. Terdapat banyak cara untuk mempelajari perilaku manusia, salah satunya adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF PORTOFOLIO IPA KELAS VIII MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF PORTOFOLIO IPA KELAS VIII MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Unnes.J.Biol.Educ. (2) (2012) Unnes Journal of Biology Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF PORTOFOLIO IPA KELAS VIII MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG Fitria Ulva Syafrida 1), Sofia Edriati 2), Ainil Mardiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu

Lebih terperinci

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN Pertemuan 7 VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN Tujuan Setelah perkuliahan ini diharapkan dapat: Menjelaskan tentang pengertian validitas dan penerapannya dalam menguji instrument penelitian pendidikan.

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan HUBUNGAN ANTARA KETRAMPILAN SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I DAN II PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STT GMI BANDAR BARU SUMATERA UTARA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STT GMI BANDAR BARU SUMATERA UTARA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STT GMI BANDAR BARU SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang sesuai dengan posisi yang tersedia. Dalam bidang klinis, tes

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang sesuai dengan posisi yang tersedia. Dalam bidang klinis, tes BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Tes psikologi saat ini telah digunakan hampir dalam setiap bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan, tes psikologi digunakan untuk mengetahui minat dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah 113 pasang antara siswa kelas tujuh (56 siswa laki-laki dan 57 siswa perempuan) yang berasal dari dua SMP di Bekasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO SEMARANG TAHUN 2015 Ramdhania Ayunda Martiani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas pembelajaran, yakni menitikberatkan pada pengembangan kerangka model e- learning yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif untuk mengetahui perbedaan kinerja pegawai pria dan pegawai wanita Kantor

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Isnaning Sari 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program

Lebih terperinci

THE PROFILE OF CAREER INTEREST TEDENCY ELECTION BASED ON THE TYPE OF STUDENTS PERSONALITY AT CLASS OF XI SENIOR HIGH SCHOOL OF BENGKULU CITY

THE PROFILE OF CAREER INTEREST TEDENCY ELECTION BASED ON THE TYPE OF STUDENTS PERSONALITY AT CLASS OF XI SENIOR HIGH SCHOOL OF BENGKULU CITY TRIADIK, VOLUME 15, No.2, OKTOBER 2016: 30-42 PROFIL KECENDRUNGAN PEMILIHAN MINAT KARIR BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN SISWA SMA SE-KOTA BENGKULU Ambar Dewi Wulandari, I Wayan Dharmayana, Anni Suprapti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Sugiyono disebut sebagai metode positivistik

Lebih terperinci