Oleh Marwanti Guru SDM Ambarbinangun ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Marwanti Guru SDM Ambarbinangun ABSTRACT"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IBADAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO PADA PESERTA DIDIK KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH AMBARBINANGUN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Oleh Marwanti Guru SDM Ambarbinangun marwanti_m@yahoo.com ABSTRACT Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui strategi pembelajaran The Power of Two pada mata pelajaran ibadah kelas IV A di SDM Ambarbinangun. Minat belajar siswa diukur dari tingkat kesiapan, perhatian dan keaktifan siswa. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, observasi, angket dan evaluasi. Data berasal dari studi dokumentasi, hasil observasi, angket dan evaluasi. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi The Power of Two dapat meningkatkan minat belajar ibadah siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Ambarbinangun. Hal ini nampak dari peningkatan kesiapan, perhatian dan keaktifan siswa selama pembelajaran. Dari hasil evaluasi berupa tes tertulis dan unjuk kerja dzikir sesudah shalat menunjukkan adanya pengaruh positif peningkatan minat belajar terhadap hasil belajar siswa. Kata kunci: The Power of Two, minat belajar 43

2 Tajdidukasi, Volume V, No. 1 Januari 2015 PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2013, pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Di dalam tujuan pendidikan tersebut terkandung makna bahwa pendidikan agama berkedudukan sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam sistem pendidikan Muhammadiyah, PAI secara khusus dipelajari secara sistematis dalam mata pelajaran Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA). Karena itu, pendidikan ISMUBA merupakan muatan pendidikan pokok dalam sistem Pendidikan Muhammadiyah. Mata pelajaran ISMUBA memiliki fungsi utama membina, mengantarkan peserta didik menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, mengamalkan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan tuntunan Al-Qur an dan As-Sunnah. Ruang lingkup Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab meliputi: Al-Qur an/ Al-Hadits, Aqidah, Akhlak, Ibadah/ Mu amalah, Tarikh, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab ( Tim Kurikulum ISMUBA Dikdasmen PWM : 2012) Pendidikan Al-Islam diarahkan pada pengenalan, pemahaman dan penghayatan serta pengamalan ajaran Islam yang menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian hubungan manusia dengan Allah SWT., hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya sesuai Al- Qur an dan As-Sunnah. Tujuan utama pendidikan PAI aspek ibadah di sekolah dasar adalah bahwa peserta didik yang lulus dari sekolah dasar harus mampu dan terbiasa melaksanakan shalat, sementara peserta didik di SD Muhammadiyah Ambarbinangun diharapkan memiliki nilai lebih yaitu selain mampu dan terbiasa melaksanakan shalat, peserta didik juga mampu dan mengamalkan dzikir sesudah shalat. Tujuan pembelajaran ibadah Kelas IV semester 1 pada materi dzikir sesudah shalat adalah peserta didik dapat menjelaskan, melafalkan dan melaksanakan dzikir sesudah shalat. Karena setiap peserta didik memiliki gaya belajar dan kemampuan belajar yang berbeda, maka guru harus mampu mengemas pembelajaran yang mampu meningkatkan minat sehingga akan berdampak pada hasil belajarnya. Pada kenyataannya, kondisi peserta didik kelas IV SD Muhammadiyah Ambarbinangun jauh dari ideal. Pencapaian hasil belajar materi dzikir sesudah shalat peserta didik masih rendah ( rata-rata kelas pada tahun 2012/2013 adalah 63,8), dari KKM yang ditetapkan 77. Jumlah peserta didik yang mencapai dan melampaui KKM kurang dari 75 % yaitu hanya 4 peserta didik yang melampaui KKM dan 17 peserta didik di bawah KKM. 44

3 Marwanti - Upaya Meningkatkan Minat Belajar Ibadah Melalui Strategi Pembelajaran The Power... Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya pencapaian hasil belajar pada materi dzikir sesudah shalat adalah peserta didik kesulitan mempelajari materi, suasana kelas kurang menumbuhkan minat peserta didik, serta strategi pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru sehingga belum memfasilitasi pemerolehan kompetensi yang diharapkan. Kondisi demikian apabila dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kualitas pembelajaran al-islam di Kelas IV tersebut khususnya, dan di SD Muhammadiyah Ambarbinangun secara keseluruhan. Padahal, materi dzikir sesudah shalat merupakan salah satu materi esensial dalam kurikulum di SD Muhammadiyah Ambarbinangun yang diharapkan menjadi nilai lebih lulusannya. Salah satu alternatif pemecahan masalah di atas adalah penerapan strategi The Power of Two dengan tujuan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong kepentingan dan keuntungan sinergi itu. (Mel Silberman, 2002: 153). Prosedur strategi The Power of Two yaitu siswa diberi pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran, siswa menjawab secara individu, siswa sharing secara berpasangan, siswa merumuskan jawaban baru, kemudian jawaban masing-masing pasangan dibandingkan. Dalam penelitian ini penulis mengembangkan prosedur The Power of Two untuk materi dzikir sesudah shalat dengan langkah-langkah: pemberian tugas secara individu, siswa sharing menyelesaikan tugas secara berpasangan, siswa merumuskan hasil sharing kemudian mengkomunikasikan di depan kelas untuk dibandingkan dengan hasil pasangan yang lain. Penggunaan strategi The Power of Two akan mendorong siswa untuk lebih tertarik terhadap kegiatan belajar; karena strategi ini berpusat kepada siswa dan siswalah yang akan melakukan pembelajaran itu sendiri. Kesulitan siswa akan menjadi berkurang karena tugas yang semula diselesaikan secara individu, selanjutnya akan dibahas pada saat sharing dengan temannya secara berpasangan. Dengan demikian, siswa akan memusatkan perhatian terhadap pembelajaran yang sedang dilakukan. Kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan karena ada kegiatan sharing secara berpasangan. Ketika pembelajaran menyenangkan, kemungkinan mencapai hasil belajar yang diharapkan semakin besar, sehingga akan menimbulkan kepuasan dalam diri siswa. Maka dari hal tersebut di atas, peneliti menerapkan strategi The Power of Two dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa. Minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif sehingga dipilih kegiatan yang menyenangkan yang akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya ( Susanto, 2013: 58). Menurut Rosyidah, timbulnya minat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pertama yang berasal dari pembawaan, biasanya dari faktor pembawaan; kedua timbul karena ada pengaruh dari luar diri individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan (Susanto, 2013: 60). 45

4 Tajdidukasi, Volume V, No. 1 Januari 2015 Gagne juga membedakan sebab timbulnya minat karena dua hal yaitu: minat spontan tanpa dipengaruhi pihak luar dan minat terpola sebagai akibat pengaruh kegiatan terrencana dan terpola. (Susanto, 2013: 60-61). Menurut Sukartini (Susanto, 2013: 64), analisis kegiatan yang bisa dijadikan kegiatan kesenangan ada empat hal: keinginan untuk memiliki sesuatu, kegiatan yang disenangi, kegiatan untuk memperoleh yang disenangi, dan upaya untuk merealisasikan kesenangan. Ciri-ciri minat menurut Elizabet Hurlock (Susanto, 2013 : 62-63) ada tujuh; yang berhubungan dengan kegiatan belajar antara lain: minat tergantung pada kegiatan pembelajaran, kesiapan belajar adalah penentunya; minat tergantung pada kesempatan belajar; minat berbobot emosional, bila obyek yang dihayati berharga, akan timbul kesenangan dan dapat diminati; minat berbobot egosentris yaitu perasaan senang akan menimbulkan hasrat untuk memilikinya. Dengan demikian strategi the power of two dirancang sebagai kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan sehingga akan membuat siswa senang belajar materi dzikir, berusaha memiliki kemampuan berdzikir sesudah shalat yang akhirnya akan diperoleh kompetensi yang diharapkan yaitu melakukan dzikir sesudah shalat. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus sampai tercapai tujuan penelitian yaitu meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2013 di SD Muhammadiyah Ambarbinangun, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Subjek penelitiannya adalah 22 peserta didik yang terdiri dari 10 peserta didik perempuan dan 12 peserta didik laki-laki. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah: pertama dengan dokumentasi hasil belajar kelas IV tahun ajaran 2012/2013 sebagai dasar perbaikan pembelajaran di tahun 2013/2014; kedua dengan observasi oleh peneliti dan seorang guru kolaborator; ketiga dengan evaluasi berupa tes dan penilaian unjuk kerja. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis diskriptif. Sebagai alat ukur keberhasilan penelitian ditentukan indikator kinerja yaitu siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan adanya perhatian dan keaktifan siswa dalam belajar. Menurut Kemmis dan Mc Taggart, prosedur penelitian mengguna- kan empat aspek Penelitian Tindakan Kelas yaitu : Perencanaan, Tindakan, Observasi, Refleksi (Kunandar, 2010: 70-75). Kegiatan perencanaan membuat langkah-langkah the power of two dalam pembelajaran, menjelaskan kepada siswa kegiatan yang harus dilakukan, menyiapkan materi untuk tugas individu siswa ( kertas untuk menempelkan kalimat dzikir), lembar observasi, dan angket. Dalam kegiatan tindakan, guru memberikan tugas individual siswa untuk menemukan bunyi lafal dzikir sesudah shalat dalam potongan kertas yang diacak ( memasangkan antara nama bacaan dzikir dan bunyinya), 46

5 Marwanti - Upaya Meningkatkan Minat Belajar Ibadah Melalui Strategi Pembelajaran The Power... kemudian siswa duduk berpasangan untuk mensharingkan jawaban masing-masing. Setelah siswa saling berbagi jawaban, siswa membandingkan dengan pasangan lain dengan cara perwakilan siswa presentasi ke depan dan siswa lain menanggapi. Pengamatan dilakukan oleh guru dan observer dengan mengamati proses yaitu kondisi awal dengan study dokumen hasil pembelajaran ibadah tahun pelajaran sebelumnya; pengamatan saat berlangsungnya penerapan strategi the power of two mulai dari persiapan, perhatian siswa dan keaktifannya dengan instrumen yang telah disiapkan, serta pengamatan hasil (output) dengan melihat hasil evaluasi. Selain itu juga dilakukan observasi terhadap guru untuk mengetahui implementasi strategi the power of two di kelas, serta pengamatan terhadap siswa dengan instrumen pengamatan. Refleksi dilakukan oleh guru dan observer dengan membahas hasil pengumpulan data pada setiap siklus serta menganalisis perubahan yang terjadi untuk memutuskan apakah siklus akan dilanjutkan atau dihentikan. Observer adalah sesama guru Ismuba di SD Muhammadiyah Ambarbinangun yang berkedudukan sebagai kolaborator. Refleksi dilakukan pada hari yang sama di luar jam sekolah agar tidak mengganggu kegiatan guru dan observer. Refleksi dilakukan pada hari yang sama agar hal-hal yang terjadi saat berlangsungnya tindakan tidak ada yang terlewat. Penelitian dianggap berhasil bila perhatian dan keaktifan siswa menunjukkan peningkatan dari siklus pertama dan selanjutnya. Apabila siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan atau belum bisa mengatasi masalah maka perlu dilanjutkan siklus II, demikian pula bila terjadi pada siklus II tersebut belum mampu meningkatkan minat belajar, dilanjutkan penelitian pada siklus III dan seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan dalam pemecahan masalah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian diawali dengan study dokumentasi yang diperoleh data bahwa pencapaian hasil belajar materi dzikir sesudah shalat peserta didik masih rendah ( rata-rata kelas pada tahun 2012/2013 adalah 63,8), dari KKM yang ditetapkan 77. Jumlah peserta didik yang mencapai dan melampaui KKM kurang dari 75 % yaitu hanya 4 peserta didik yang melampaui KKM dan 17 peserta didik di bawah KKM. Berdasarkan latar belakang masalahnya, peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan strategi The Power of Two untuk meningkatkan minat belajar siswa. Siklus pertama terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, guru mempersiapkan materi, format observasi pembelajaran, observasi guru, angket peserta didik, potongan kertas berisi bunyi dzikir dan nama bacaannya yang disusun acak, lembaran kertas setengah folio untuk tempat menempel bacaan dzikir serta kamera untuk mendokumentasikan. 47

6 Tajdidukasi, Volume V, No. 1 Januari 2015 Pada tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dilakukan langkahlangkah: guru melakukan tanya jawab tentang pengertian dzikir untuk mengetahui kemampuan awal siswa, menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dengan strategi the power of two. Pelaksanaan strategi the power of two pada siklus pertama ini adalah: guru memberikan tugas individu memasangkan nama bacaan dzikir dan bunyi bacaannya kemudian menempelkan pada lembar kertas yang telah disiapkan, setelah semua selesai, peserta didik diminta sharing jawaban secara berpasangan, saling mendiskusikannya dan merumuskan bersama jawaban yang baru/ benar, kemudian secara perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya sedangkan pasangan lain membandingkan dengan hasil pekerjaannya dan menanggapi presentasi pasangan lain tersebut. Hasil observasi pada siklus pertama tampak pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Tingkat kesiapan siswa siklus 1 Tingkat kesiapan Frekuensi (jumlah siswa) Sangat baik 2 9,52% Baik 16 76,19 % Cukup 3 14,28% Kurang 0 0 % Kesiapan siswa dalam pembelajaran terlihat dari antusias siswa menyimak penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan. Kesiapan siswa juga tampak dari sikap semangat mengikuti kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran. Tabel 2. Tingkat perhatian siswa siklus 1 Tingkat perhatian Frekuensi (jumlah siswa) Sangat baik 0 0 % Baik 20 95,24 % Cukup 1 4, 762 % Kurang 0 0 % Perhatian siswa siklus pertama ini ditunjukkan dengan sikap tubuh siswa yang fokus menyimak penjelasan guru, dan fokus menyimak presentasi pasangan setelah sharing. Perhatian yang focus menunjukkan siswa tertarik dalam kegiatan pembelajaran. Kesiapan siswa tidak ada yang mencapai tingkat sangat baik kemungkinan dikarenakan masih terbawa kebiasaan belajar yang belum aktif. Tabel 3. Tingkat keaktifan siswa siklus 1 Tingkat keaktifan Frekuensi (jumlah siswa) Sangat baik 0 0 % Baik 16 76,19 % Cukup 0 0 % Kurang 5 23,81% Keaktifan siswa diamati ketika siswa menyelesaikan tugas individu dengan serius, berusaha menyelesaikan tugasnya, dan aktif dalam kegiatan sharing, serta aktif menanggapi presentasi temannya. Dalam aspek keaktifan, tidak ada siswa yang mencapai tingkat sangat baik dikarenakan siswa belum memiliki kebiasaan belajar aktif, karena selama ini lebih sering menerima pelajaran dari guru. Begitu juga untuk siswa yang perlu perhatian khusus dalam hal kedisiplinan belajar masih berada pada tingkat kurang dalam keaktian. Hal ini dimungkinkan karena kemampuan berkomunikasi 48

7 Marwanti - Upaya Meningkatkan Minat Belajar Ibadah Melalui Strategi Pembelajaran The Power... dengan teman belum menjadi kebiasaan dlam belajar. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran siklus satu ada 21 siswa, karena seorang siswa tidak hadir. Dari tabel 1, 2 dan 3 dapat disimpulkan bahwa kesiapan, perhatian dan keaktifan siswa sudah mulai tampak, walaupun ada beberapa siswa yang belum menunjukkan perilaku tersebut. Hasil angket menunjukkan bahwa menurut peserta didik cara guru menyampaikan materi mudah diterima (100%), cara menjelaskan tugas mudah diterima(100%), kegiatan belajar menyenangkan (100%), tugas menarik dan menantang (95,24 % ), cara belajar membuat peserta didik bersemangat (100%), dan yang berpendapat metode belajar memudahkan peserta didik dalam memahami materi ada 95,24 % Beberapa catatan yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu adanya peserta didik yang belum aktif dalam aktifitas sharing, sehingga perlu dianalisis penyebabnya agar mereka bisa aktif belajar dan mencapai kompetensi yang diharapkan. Pelaksanaan Tindakan Siklus II yaitu: perencanaan dengan perbaikan berdasarkan siklus I, format observasi pembelajaran, observasi guru, angket peserta didik, lembar kerja siswa untuk mengukur pemahaman materi dzikir sesudah shalat, dan instrument penilaian unjuk kerja hafalan dzikir sesudah shalat, serta kamera untuk mendokumentasikan. Setelah perencanaan dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan yaitu: peserta didik diberi tugas menghafalkan bacaan dzikir secara individual, setelah beberapa waktu yang ditentukan, peserta didik diminta sharing berpasangan melafalkan bacaan dzikir, kemudian secara perwakilan peserta didik membaca lafal dzikir di depan kelas, peserta didik yang lain membandingkan dengan hafalannya dan menanggapi apakah sudah benar lafalnya atau belum. Untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dan aktivitas peserta didik pada siklus II dapat kita lihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. Tingkat kesiapan siswa Tingkat kesiapan siklus I Sangat baik 9,52% 40,91% Baik 76,19 % 45,45% Cukup 14,28% 14,28% Kurang 0 % 0 % siklus II Tingkat kesiapan belajar siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus II, terutama pada siswa yang mencapai tingkat baik menjadi sangat baik, walaupun masih ada siswa yang cukup dalam tingkat kesiapan belajar, dan hal inilah yang memerlukan perhatian dari guru. Namun secara umum, sudah ada peningkatan dari aspek kesiapan siswa, sehingga indikator minat dari sisi kesiapan sudah tercapai. Tabel 5 Tingkat perhatian siswa siklus 2 Tingkat perhatian siklus I siklus II Sangat baik 0 % 54,54% Baik 95,24 % 22,72 % Cukup 4, 762 % 22,72 % Kurang 0 % 0 % 49

8 Tajdidukasi, Volume V, No. 1 Januari 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa perhatian siswa ada peningkatan dari yang baik menjadi sangat baik, tetapi ada penurunan juga dari siswa yang mencapai tingkat perhatian baik menjadi cukup baik. Hal ini dimungkinkan karena siswa mulai jenuh dengan metode yang diterapkan Tabel 6. Tingkat keaktifan siswa siklus 2 Tingkat keaktifan siklus I siklus II Sangat baik 0 % 50 % Baik 76,19 % 31,81 % Cukup 0 % 18,18% Kurang 23,81% 0 % Dari tabel di atas terlihat bahwa ada peningkatan keaktifan yang signifikan dalam siklus II. Sehingga sebagai indikator peningkatan minat telah tercapai. Berdasarkan data siklus 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kesiapan, perhatian dan keaktifan siswa. Dengan meningkatnya perhatian dan keaktifan siswa berarti penerapan strategi the power of two dapat dikatakan berhasil meningkatkan minat belajar. Sebagaimana ciri-ciri minat menurut Elizabet Hurlock (Susanto, 2013 : 62-63) terlihat dari kegiatan pembelajaran, kesiapan belajar, timbul kesenangan sehingga diminati; yang menimbulkan hasrat untuk memilikinya, maka pelaksanaan pembelajaran ibadah dengan strategi the power of two telah dapat menciptakan suasana pembelajaran yang meningkatkan kesiapan belajar siswa, suasana menyenangkan karena siswa saling berbagi dan membandingkan, dan menimbulkan semangat siswa untuk bisa mencapai kompetensi melakukan dzikir sesudah shalat. Tabel 7. Hasil tes tertulis pemahaman bacaan dzikir sesudah shalat Nilai Frekuensi Keterangan 90 9 Tuntas 80 8 Tuntas 70 2 Tidak tuntas 60 1 Tidak tuntas 50 1 Tidak tuntas 40 1 Tidak tuntas 77,27 % 22,73 % Tabel hasil tes tertulis di atas menunjukkan bahwa ada 17 siswa dari 22 siswa yang tuntas, dan 5 siswa yang tidak tuntas sehingga membutuhkan perhatian guru. Namun bila dilihat dari prosentase pencapaiann kelas, maka rata-rata kelas telah melampaui KKM yang ditetapkan yaitu 77. Tabel 8. Nilai unjuk kerja dzikir sesudah shalat Nilai Frekuensi (jumlah siswa) Keterangan Tuntas 86,36 % Tidak tuntas 13,64 % Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 86,36 % siswa tuntas dalam unjuk kerja dzikir sesudah shalat. Bila dibandingkan hasil studi dokumen hasil belajar siswa tahun 2012/2013 bahwa hanya 4 siswa dari 21 siswa yang mencapai KKM (19,05 % ), al ini menunjukkan bahwa ketika minat belajar meningkat berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Berdasarkan pembahasan di atas maka tujuan penelitian telah tercapai yaitu terjadinya peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran ibadah, sehingga siklus dihentikan dan penelitian selesai. 50

9 Marwanti - Upaya Meningkatkan Minat Belajar Ibadah Melalui Strategi Pembelajaran The Power... KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi The Power of Two dapat meningkatkan minat belajar ibadah siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Ambarbinangun. Hal ini nampak dari peningkatan kesiapan, perhatian dan keaktifan siswa selama pembelajaran. Dari hasil evaluasi berupa tes tertulis dan unjuk kerja dzikir sesudah shalat menunjukkan adanya pengaruh positif peningkatan minat belajar terhadap hasil belajar siswa baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. DAFTAR REFERENSI Asmani, Jamal Makmur Tips Aplikasi PAKEM. Jakarta: Diva Press. Dirjen Kelembagaan Islam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Guru. Jakarta : Dirjen Kelembagaan Islam. Hartono, Rudi Ragam Model Mengajar yang Mudah diterima Murid. Yogyakarta: DIVA press Kunandar Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Cetakan VIII Tuntunan Dzikir dan Do a Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah.Suara Muhammadiyah: Yogyakarta. Mas ud, Muhammad Pendidikan Al Islam SD/MI kelas 4. Yogyakarta: Majelis Dikdasmen PWM Yogyakarta Pardjono dkk Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Lembaga Penelitian UNY Silberman, Mel Active Learning. Yogyakarta: Yappendis Seifert, Kelvin Manajemen Pembelajaran & Instruksi Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD. Susanto, Ahmad Teori Balajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 51

10

Oleh: RISA AMALIA A

Oleh: RISA AMALIA A PENERAPAN STRATEGI TRUE OR FALSE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 7 JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar ANI UZLIFATUL JANNAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar ANI UZLIFATUL JANNAH PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI LEARNING STARTS WITH A QUESTION STRATEGY PADA KELAS IV SD NGADIREJO 02, REBAN BATANG TAHUN AJARAN 2013 /2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Peningkatan Prestasi Belajar PAI Siswa SMA Negeri 1 Trenggalek Melalui Metode Call On The Next Speaker

Peningkatan Prestasi Belajar PAI Siswa SMA Negeri 1 Trenggalek Melalui Metode Call On The Next Speaker Peningkatan Prestasi Belajar PAI Siswa SMA Negeri 1 Trenggalek Melalui Metode Call On The Next Speaker M. Habibullah (1) 1 SMA Negeri 1 Trenggalek, Email: 1 habibdahana@gmail.com DOI: https://doi.org/10.28926/riset_konseptual.v2i1.30

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

Oleh Erniza Gazali Guru SD Negeri 018 Rambah

Oleh Erniza Gazali Guru SD Negeri 018 Rambah Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 1-8 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI READING GUIDE PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS IV SDN 018 RAMBAH KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau PTK (classroom action research). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau PTK (classroom action research). Penelitian tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas atau PTK (classroom action research). Penelitian tindakan kelas atau PTK

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta didik. Diasumsikan

Lebih terperinci

(NHT) PADA SISWA KELAS VB SDN TELUK TIRAM 1 BANJARMASIN

(NHT) PADA SISWA KELAS VB SDN TELUK TIRAM 1 BANJARMASIN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PROSES PEMBENTUKAN TANAH DAN DAUR AIR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING VARIASI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VB SDN TELUK TIRAM 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses belajar mengajar antara guru dengan siswa untuk pengembangan potensi diri yang dilakukan secara sadar dan terencana agar dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah MTs muhammadiyah kasihan berdiri pada tanggal 17 Agustus 1983. Selalu konsisten mendidik siswanya untuk menjadi lulusan yang dapat diandalkan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD NEGERI BAGOR 1 MIRI SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB Oleh: Ian Trianti, Widayati Pujiastuti, Rizal Abstrak Permasalahan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Oleh: RETDUWAN G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 ABSTRAK

Oleh: RETDUWAN G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 ABSTRAK UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN MELALUI METODE PEER TEACHING SISWA KELAS VIIIF SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 ( Penelitian Tindakan Kelas SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian PTK (penelitian tindakan kelas) adalah proses pengkajian masalah pembelajaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2, Nomor 3, Oktober 2014, hlm 194-201 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X.1 SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

Jurnal ANSIRU PAI V o l. 1 N o. 2. Juli - Des

Jurnal ANSIRU PAI V o l. 1 N o. 2. Juli - Des Jurnal ANSIRU PAI V o l. 1 N o. 2. Juli - Des 2017 74 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY) PADA KOMPETENSI DASAR MENYEBUTKAN AYAT AL-QUR AN YANG

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VSDN 04 KINALI PASAMAN BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VSDN 04 KINALI PASAMAN BARAT PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VSDN 04 KINALI PASAMAN BARAT Rema Junida¹,Yusrizal¹, Hendrizal¹ 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan peneliti secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SDN 9

Lebih terperinci

Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Alam Dan Sosial Budaya

Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Alam Dan Sosial Budaya Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Alam Dan Sosial Budaya Mutia Agisni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi sorotan terpenting dan menjadi dasar awal manusia untuk menjadi lebih dewasa, lebih baik, lebih bermanfaat. Pendidikan merupakan suatu aspek

Lebih terperinci

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044 0 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE MEMBACA PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) DAN PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS 28 METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ). Suatu penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang dilakukan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar... (Astipratiwi) 2.385 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V IMPROVING THE STUDENTS SOCIAL STUDIES ACHIEVEMENT USING MIND MAP METHOD Oleh: Astipratiwi,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: INTAN PRATAMA WULANDARI A510090

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran al-qur an Hadits pada dasarnya merupakan rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran.

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI MIS MAURA EL-MUMTAZTANAH SERIBU BINJAI SELATAN Athiiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Ruang Lingkup, dan Subyek Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Luwuk, Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, di Kelas XF tahun

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN : 2086-2407 Vol. 3 No. 1 April 2012 IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan : a. Hasil

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas sudah lebih dari sepuluh tahun dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK di artikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas (clasroom action research) dengan tindakan berupa penerapan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas (clasroom action research) dengan tindakan berupa penerapan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (clasroom action research) dengan tindakan berupa penerapan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PUASA MELALUI STRATEGI LEARNING TOURNAMENT

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PUASA MELALUI STRATEGI LEARNING TOURNAMENT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PUASA MELALUI STRATEGI LEARNING TOURNAMENT Ainun Fajeriati Sekolah Dasar Negeri Mabu un Murung Pudak Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

KOLABORASI METODE IQRA DAN KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN

KOLABORASI METODE IQRA DAN KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN KOLABORASI METODE IQRA DAN KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN Lia Suryanto SD Muhammadiyah Nitikan e-mail : liasuryanto13@gmail.com Abstrak Penelitian dengan kolaborasi metode iqra dan kartu huruf

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2010 : 45) PTK dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

I. PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dalam UUSPN No. 20 tahun 2013 diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan Nurfaidah, Junarti, Dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyebutkan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Ressearch) model Hopkins (1993). Metode

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Oleh : NUR ROCHMAN AHMADI A54B090041

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO Oleh: Andriani, Anthonius Palimbong, Rizal Abstrak Masih rendahnya hasil belajar PKn di SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom). PTK merupakan bagian dari penelitian tindakan (Classroom). Classroom Action Research merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum sekolah dasar yang diajarkan mulai dari kelas I sampai kelas VI. IPS memuat tentang ilmu-ilmu

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam

Lebih terperinci

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII SMP MA ARIF 2 PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG Zartika Darna Sulita 1, Nurharmi 2, Hendrizal 1 1 Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Ani Rosidah anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 01 PUTATSARI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah telah lama memprogramkan wajib belajar pendidikan dasar 6 tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan Madrasah Ibtidaiyah)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. 2. Waktu Penelitian Waktu berlangsungnya penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM Almira Ulimaz Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Materi Cahaya Dan Sifat-Sifatnya di Kelas V SD Inpres 2 Balantak Samsurijal Sahu Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Disain Penelitian RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Perencanaan 1. RPP 2. Lembar observasi 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Disain Penelitian RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Perencanaan 1. RPP 2. Lembar observasi 3. 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Disain Penelitian RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Refleksi Tidak berhasil/tidak berhasil Perencanaan 1. RPP 2. Lembar observasi 3. Evaluasi SIKLUS I Pengamatan 1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eny Safitri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: enie_safitri57@yahoo.co.id

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd.* dan Piawati ** ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd.* dan Piawati ** ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd.* dan Piawati ** ABSTRAK Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui (1) aktivitas pembelajaran peserta didik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Situraja yang terletak di Jalan. Kaum No. 14 Situraja Kabupaten Sumedang. Sekolah ini memiliki 27 ruangan kelas

Lebih terperinci

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode CTL (Contextual Teaching And Learning) di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Lebih terperinci

Siti Solehah 35. Kata Kunci : Aktivitas Hasil Belajar, Sifat Wajib ALLAH, Strategi Pembelajaran Bernyanyi

Siti Solehah 35. Kata Kunci : Aktivitas Hasil Belajar, Sifat Wajib ALLAH, Strategi Pembelajaran Bernyanyi PENINGKATAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN SIFAT WAJIB ALLAH DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS 3 SDN SIDOMEKAR 08 JEMBER Siti Solehah 35 Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan Bangsa, karena pendidikan merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action Research,

Lebih terperinci

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif, metode kualitatif mendeskripsikan peningkatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KERJASAMA PADA MATERI PERUBAHAN BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN. Ida Wati

PENINGKATAN KERJASAMA PADA MATERI PERUBAHAN BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN. Ida Wati Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 1, Januari 2016 ISSN 2477-2240 PENINGKATAN KERJASAMA PADA MATERI PERUBAHAN BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD SMP Negeri

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang Siti Hadija Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

Oleh : Nurul Hidayah 1

Oleh : Nurul Hidayah 1 ISSN : 2088-4095 TARBIYAH ISLAMIYAH, Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2017 PENERAPAN HASIL LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya proses transfer informasi guru kepada siswa, tetapi juga melibatkan berbagai tindakan dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya 31 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis adalah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar Lusi Hidayati dan Sukati Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA KELAS V

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 Tasirah 1, Wahyudi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha yang diharapkan dapat mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai aspek yang penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara strategis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE Penerapan Metode Pembelajaran. ( Herningtyas.) 1 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Dengan pendidikan diharapkan mampu melahirkan suatu generasi masa depan yang berkualitas

Lebih terperinci