Ahmad Makhrusin ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ahmad Makhrusin ( )"

Transkripsi

1 2014 PROPOSAL STUDI KELAYAKAN USAHA SIRUP BUAH SEMANGKA Ahmad Makhrusin ( )

2 2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunian-nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal analisis kelayakan usaha agribisnis yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Sirup Buah pembuatan proposal ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha sirup buah semangka dari segi aspek non finansial yaitu, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek lingkungan dan sosial, serta aspek finansial. Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan proposal ini. Harapan penulis, semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Indralaya, Desember 2014 Ahmad Makrusin

3 3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...2 DAFTAR ISI3 DAFTAR TABEL...5 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Kelayakan...8 II. ASPEK PASAR Produk yang Dijual Permintaan Penawaran Analisis Persaingan dan Peluang Usaha Harga Rantai Pemasaran Kendala Pemasaran...14 III. ASPEK PRODUKSI Lokasi Usaha Skala Usaha dan Rencana Produksi Proses Produksi...15 Bahan Baku Produksi...15 IV. ASPEK MANAJEMEN Strukturn Organisasi Kebutuhan Tenaga Kerja Kualitas Tenaga Kerja Balas Jasa Tenaga Kerja...17 V. ASPEK KEUANGAN Asumsi yang Digunakan...18

4 Komponen Biaya Investasi Pembiayaan dan Rincian Kredit Biaya Operasional Proyeksi Rugi Laba Arus Kas dan Kelayakan Usaha Analisis Sensivitas...21 VI. PENUTUP Aspek Sosial dan Ekonomi...23 KESIMPULAN Kesimpulan...24 DAFTAR PUSTAKA...25 LAMPIRAN...26 DAFTAR TABEL

5 5 No. Halaman 1.1. Konsumsi buah semangka rumah tangga Kebutuhan tenaga kerja Balas jasa tenaga kerja Asumsi dan parameter untuk analisis keuangan Komponen biaya investasi Pembiayaan dan rincian kredit Biaya operasional Proyeksi rugi laba Arus dan kelayakan usaha Analisis sensivitas...22

6 6 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangka bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Afrika yang kemudian berkembang ke Mesir, Eropa, dan Asia termasuk Indonesia. Buah semangka merupakan salah satu hasil hortikultura Indonesia yang produknya cukup banyak dan secara luas disukai masyarakat. Di Indonesia semangka merupakan salah satu sumber pendapatan petani di daerah-daerah yang beriklim kering. Produksinya pun mengalami peningkatan sejak tanun 2007 hingga 2012 ( BPS, 2011). Buah semangka dapat diperoleh sepanjang tahun dan pada bulan-bulan tertentu buahnya bisa melimpah. Apabila penanganan pasca panen buah semangka tersebut kurang baik, maka buah semangka akan cepat mengalami kerusakan. untuk menanggulangi masalah buah semangka yang mudah rusak ini, maka dapat dilakukan pengolahan buah semangka menjadi berbagai macam produk olahan. Adapun pengolahan yang dapat dilakukan pada buah semangka antara lain bijinya diolah menjadi kuaci sedangkan albedo (daging buah) semangka diolah menjadi sirup, juice, atau sari buah karena ditinjau dari nilai gizinya cukup potensial. Sari buah merupakan salah satu alternatif pemanfaatan buah semangka yang bisa diterima konsumen karena proses pembuatanya yang mudah, penampakannya yang menarik, rasanya enak dan manis. Hasil pengolahan yang berbentuk sari buah ini telah menjadi produk yang populer mengingat masyarakat sekarang ini secara umum lebih memeilih produk yang praktis. Oleh karena itu peluang usaha sirup buah atau sari buah semangka sangat terbuka dan menjanjikan Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat kelayakan pengembangan usaha pada sirup buah semangka pada saat ini apabila ditinjau dari berbagai aspek non keuangan (yuridis, pasar, manajemen, dan lingkungan)? 2. Bagaimana tingkat kelayakan pengembangan usaha sirup buah semangka apabila dilihat dari aspek keuangan? 3. Bagaimana tingkat kepekan (sensivitas dalam persentase) pada sirup buah semangka, terhadap kombinasi kenaikan bahan baku dan penentuan harga jual ke konsumen, distibutor dan agen?

7 Tujuan dan Kegunaan Tujuan 1. Menganalisis tingkat kelayakan pengembangan usaha sirup buah semangka pada saat ini apabila ditinjau dari berbagai aspek non keuangan (yuridis, pasar, manajemen, teknikal, dan lingkungan). 2. Menganalis tingkat kelayakan pengembangan usaha sirup buah semangka apabila dilihat dari aspek keuangan. 3. Menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) pada sirup buah semangka, apabila terjadi perubahan bahan baku, kombinasi kenaikan bahan baku dan penentuan harga jual ke konsumen, distributor, dan agen. Kegunaan 1. Bagi perusahaan sebagai bahan masukan atau pertimbangan yang dapat digunakan sebagai dasar membuat kebijakan mengenai pengembangan usaha selanjutnya. 2. Bagi pihak lain diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan pemikiran dan pengetahuan di bidang studi kelayakan usaha sirup buah semangka Metode Pengumpulan data Wawancara Pihak-pihak yang diwawancarai terutama adalah manajemen bagian produksi, keuangan, pemasaran serta pihak lain yang berhubungan langsung dengan UKM ini, guna memperoleh data primer ini akan diambil bentuk wawancara tidak terstruktur dengan pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga memberikan keleluasaan bagi responden untuk memberi pandangan secara bebas dan memungkinkan peneliti untuk mengajukan perntanyaan secara mendalam. Observasi Melihat secara langsung obyek yang akan diamati terutama terhadap praktekpraktek yang dilakukan perusahaan. Studi literatur dan kepustakaan Bertujuan untuk dapat menganalisa secara teoritis terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan penulisan dengan membaca skripsi, studi kepustakaan dilakukan dengan membaca berbagai text book, jurnal jurnal pemasaran, artikel artikel yang relevan, sumber-sumber lain guna memperoleh data sekunder.

8 Metode Analisis Kelayakan Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) didasarkan pada konsep mendiskonto seluruh aliran kas nilai sekarang. Dengan mendiskonto semua aliran kas masuk dan keluar selama umur proyek (investasi) ke nilai sekarang, kemudian menghitung angka neto maka akan diketahui selisihnya dengan memakai dasar yang sama yaitu harga (pasar) pada saat ini. Adapun aliran kas proyek / investasi yang akan dikaji meliputi keseluruhan yaitu biaya pertama operasi, produksi, pemeliharaan, dan lain-lain pengeluaran. Rumus : n t=0 C t (1 + i) t Co t (1 + i) t n t=0 Dimana : NPV = nilai sekarang neto (C)t = aliran kas masuk tahun ke t (Co)t = aliran kas keluar tahun ke t n = umur unit usaha hasil investasi i = arus pengembalian (rate of return) t = waktu Indikasi 1. Jika NPV positif, maka investasi tersebut menguntungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai. 2. Jika NPV negatif, maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) dibawah tingkat bunga yang dipakai. 3. Jika NPV nol, maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi. Profitability Index (PI) Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena keduanya menggunakan komponen penghitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus :

9 9 Indeks Profitabilitas = Indikasi: Nilai sekarang aliran kas masuk Nilai sekarang aliran kas keluarbinvestasi n t=0 1. Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak C t (1 + i) t (Co) t (1 + i) t 2. Jika PI < 1, maka investasi dikatakantidak layak 3. Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP (Break Event Point) Internal Rate of Return (IRR) Internal rate of return (IRR) sering pula disebut discounted rate of return, yield method atau marginal efficiency of capital. IRR suatu investasi adalah suatu tingkat pengurangan atau potongan (discounted) hasil yang sudah dipotong pajak yang menjadikan jumlah nilai sekarang pertahun atau per periode dari arus tunai sama dengan jumlah investasi awal yang dianggap ongkos pelaksanaan proyek. Rumus : IRR = i n + ( NPV 1 NPV 1 NPV 2 ) ( i2 i1) Dimana NPV 1 harus diatas 0 (NPV1 > 0) NPV 2 harus dibawah 0 (NPV2 < 0) Benefit-Cost Ratio a. B/C- Gross BC-Gross = Dimana : Nilai benefit sekarang Nilai biaya sekarang = PV B PV C B/C-Gross = perbandingan manfaat terhadap biaya (benefit cost ratio) (PV)B = nilai benefit sekarang (PV)C = nilai sekarang biaya Indikasi : B/C-Gross > 1, usaha proyek diterima B/C-Gross < 1, usaha proyek ditolak B/C-Gross = 1, netral b. Net B/C

10 10 B/C-Net Dimana : B/C-Net = (PV)B-C Positif (PV)B-C Negatif Indikasi Nilai sekarang Net Benefit Positif Nilai sekarang Net Benefit Negatif = perbandingan benefit cost ratio = PV B C Positif PC B C Negatif = nilai sekarang selisih antara penerimaan dan biaya yang bernilai positif = nilai sekarang selisih antara penerimaan dan biaya yang bernilai negatif B/C-Net > 1, usulan proyek diterima B/C-Net < 1, usulan proyek ditolak B/C-Net = 1, netral Sensivitas Analisis sensitivitas dapat digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian yang peka memerlukan pengawasan yang lebih ketat untuk menjamin hasil yang diharapkan akan lebih menguntungkan perekonomian. Membantu menemukan variabel (unsur) input atau output yang sangat berpengaruh dalam proyek sehingga dapat menentukan hasil usaha dan juga dapat membantu mengarahkan perhatian orang pada unsur input atau output yang penting untuk memperbaiki perkiraan dan meperkecil bidang ketidakpastian. Teknik analisis sensitivitas : 1. Lakukan identifikasi faktor-faktor perubahan (penurunan produksi, penurunan harga output, dan kenaikan biaya atau harga input) yang mungkin atau dapat saja terjadi pada bisnis tersebut. 2. Perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi berapa besar pengaruh pada aliran kas perusahaan, apakah manfaat ataupun biayanya

11 11 II. ASPEK PASAR 2.1. Produk yang Dijual Produk yang akan dijual ada yang dalam bentuk kemasan gelas dan botol, kemasan botol terdiri dari dua bentuk ukuran. Untuk kemasan gelas dengan volume 250 ml, kemasan botol I dengan volume 600 ml, dan kemasan botol II dengan volume 1200 ml Gambaran Umum Pasar Bentuk Pasar Bentuk pasar produsen untuk untuk sirup buah semangka adalah pasar persaingan sempurna. Pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan melalui distributor, agen. Segmentasi Segmen konsumen yang ingin dicapai oleh usaha sirup buah semangka adalah penduduk Kota Palembang pada khususnya dan warga Indonesia yang tersebar dalam beberapa provinsi umumnya, kalangan menengah kebawah, dan harga yang ditawarkan cukup bersaing dari produsen sirup buah lainnya Permintaan Direktorat Jendral Hortikultura, Departemen Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2012, menargetkan bahwa masyarakat Indonesia dapat mengkonsumsi buah sebanyak 95 kg per kapita per tahun. Angka tersebut menunjukkan pencapaian peningkatan konsumsi buah-buahan yang cukup besar untuk dipenuhi. Karena itu, kebutuhan akan buah pun semakin meningkat. Salah satu cara untuk mengkonsumsi buahbuahan adalah dengan mengkonsumsi produk olahan buah, seperti jus dan sirup buah. Dewasa ini, minuman berupa sari buah mulai digemari pada kalangan tertentu. Selain warnanya yang menggiurkan dan menggugah selera, rasanya menyegarkan dan dapat menghilangkan dahaga. Dari segi gizi, konsistensi sari buah juga lebih menguntungkan. Asupan buah dapat lebih tinggi karena sifatnya yang cair, sehingga dengan sendirinya asupan zat-zat gizi dan substansi penting lainnya akan meningkat. Hal ini juga didukung oleh perkembangan pola hidup masyarakat yang saat ini semakin kompleks, dimana masyarakat menuntut tersedianya produk yang siap saji dan mudah untuk dikonsumsi. Salah satunya adalah dengan pengembangan produk makanan ataupun minuman yang praktis untuk dikonsumsi. Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan konsumsi buah dengan cara yang lebih praktis namun tetap mengandung nilai gizi dengan

12 12 adanya produk olahan buah seperti, jus dan sirup buah. Peluang sirup buah semangka dapat dilihat dari tingginya konsumsi buah semangka. Tabel 2.1. Konsumsi buah semangka rumah tangga tahun Penawaran Daya serap industri pengolahan hasil buah semangka dalam negeri cukup tinggi. hal tersebut biasa kita lihat pada saat bulan- bulan tertentu seperti bulan ramadan, hari-hari besar lainnya. Prospek kedepan cukup menjanjikan karena masih sedikit perusahaan yang menngeluti bidang ini Analisis Persaingan dan Peluang usaha Dengan semakin banyaknya bermunculan merek baru dalam usaha sirup buah, saat ini dapat ditemukan lebih dari 8 item merek yang beredar di pasaran. Usaha sirup buah semangka ini memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh produsen merek lain karena produk yang ditawarkan lebih bervariasi, dengan kemasan gelas plastik 250 ml, botol plastik 600 ml, dan botol plastik 1200 ml yang telah teruji mutunya. Diketahui bahwa konsumen akan memilih produk yang unggul dari segi kemasan, kualitas, dan harga yang dapat bersaing Harga Harga yang akan ditetapkan dalam usaha sirup buah semangka untuk gelas plastik 250 ml adalah Rp 1.000,- untuk ukuran botol plastik 600 ml adalah Rp ,- untuk ukuran 1200 ml adalah Rp ,-. Penentuan harga jual eceran tersebut, berdasarkan pada biaya penggunaan bahan baku, upah tenaga kerja, dan keuntungan yang ingin didapatkan. Strategi harga yang akan dilakukan pada usaha sirup buah semangka adalah dengan tidak mengambil keuntungan yang besar dalam kegiatan usahanya sehingga perputaran modal usaha berjalan lancar dan perusahaan diharapkan akan bisa melakukan produksi dengan jumlah yang lebih besar jika ada permintaan lebih.

13 Saluran Pemasaran Gambar : Rencana skema saluran pemasaran Distributor Utama Distributor Provinsi Distributor Kabupaten Produk Promosi : produk dikenal Grosir Pabrik Konsumen Toko Petani Semangka 2.8. Kendala Pemasaran Kendala pemasaran yang dihadapi adalah pada saat pertama kali mengenalkan produk kepada konsumen, karena untuk meyakinkan konsumen pada produk ini membutuhkan waktu yang lama agar konsumen yakin bahwa produk ini yang terbaik buat mereka. Ketatnya persaingan seperti kualitas, harga dan kuantitas pesaing juga sangat mempengaruhi lancarnya pemasaran.

14 14 III. ASPEK PRODUKSI 3.1. Lokasi Usaha Lokasi pabrik akan didirikan di kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Lokasi pabrik akan ditempatkan 50 meter masuk kedalam dari jalan Palembang-Prabumulih. Pertimbangan dipilihnya lokasi tersebut berkaitan dengan ketersediaan bahan baku Skala Usaha dan Rencana Produksi Usaha sirup buah semangka ini akan didirikan dengan skala industri bukan skala rumah tangga dengan tingkat produktivitas kemasan per hari. Kemasan produk yang akan dihasilkan nantinya ada tiga jenis kemasan yaitu 250 ml, 600 ml, dan 1,2 liter. Hal itu dilakukan agar konsumen bebas memilih produk ini dengan berbagai ukuran Proses Produksi semangka Gula pasir, air, perisa buah. Pengupasan Pencampuran, pendidihan penghancuran Penyaringan Pemerasan Pengemasan Penyaringan Labeling Sebelum proses penimbangan, buah semangka dikupas terlebih dahulu serta bahan-bahan lain di siapkan terlebih dahulu. Penimbangan bertujuan untuk menimbang bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang homogen. Kemudian gula pasir dimasukan kedalam tong setelah dibuka dari karung gula. Bagian ini mempersiapkan segala bahan dan perlengkapan proses produksi, mulai dari bahan yang ada digudang yaitu gula pasir sampai bahan tersebut siap untuk diproses. Selain itu bagian ini juga mempersiapkan mesin-mesin yaitu dengan cara memeriksa dan mencoba mesin agar dapat

15 15 berjalan dengan baik, juga mempersiapkan pada bahan pembantu lainnya yaitu diantaranya pewarna makanan dan air kedalam panci penggodokan. Selanjutnya semangka yang sudah dikupas dimasukan kedalam mesin pengaduk yang sudah ada larutan gula tadi, kemudian masukan perisa buah dan juga bahan-bahan pendukung lainnya. Selanjutnya proses penyaringan dilakukan melalui pipa-pipa kecil yang kemudian mengalir ke botol pengemasan. Selanjutnya proses labeling atau pemberian merek. Setelah itu proses pengecekan sesuai standar yang telah ditentukan dan setelah itu kemudian proses pengepakan selanjutnya masuk kedalam gudang Bahan Baku Produksi Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang. Bahan baku yang digunakan pada proses produksi sirup buah semangka adalah sebagai berikut: (a) air mineral; (b) gula pasir; (c) perisa buah; (d) buah semangka; (e) pewarna makanan Tenaga Kerja Tenaga kerja yang di butuhkan dalam kegiatan usaha sirup buah semangka ini cukup banyak, tenaga kerja paling banyak pada proses produksi dimana pada proses ini dibutuhkan tenaga kerja menentukan kuantitas produksi. Tenaga kerja yang direkrut yaitu tenaga kerja terdidik dan jga tenaga kerja terlatih. Tenaga kerja terdidik ditempatkan pada jabatan manajer dan bagian keuangan, tenaga kerja terlatih ditempatkan dibawah manajer.

16 16 IV. ASPEK MANAJEMEN 4.1. Struktur Organisasi Pimpinan Manajer Pemasaran Manajer Produksi Manajer Personalia Keuangan dan Transportas i Promosi Penjualan Pengadaan bahan baku Proses Produksi Pergudanga Bagan: struktur organisasi 4.2. Kebutuhan Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha sirup buah semangka tidak terlalu banyak karena menggunakan mesin pada proses produksinya, yaitu sebanyak 44 orang dengan perincian sebagai berikut: Tabel 4.1. Kebutuhan tenaga kerja Bagian Sub Bagian Jumlah Manajer Pemasaran 1 orang Bagian Pemasaran - Transportasi 2 orang - Promosi 4 orang - Penjualan 4 orang Manajer Produksi 1 orang Bagian Produksi - Pengadaan Bahan Baku 4 orang - Proses Produksi 10 orang - Pergudangan 2 orang Bagian Keuangan Keuangan dan Pembukuan 1 orang Bagian Personalia Pengawas Karyawan 1 orang Total 30 orang

17 Kualitas Tenaga Kerja Pada usaha sirup buah semangka di perlukan pekerja yang mengerti tentang proses pembuatan sirup buah semangka dan juga bisa mengoperasikan mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi. Pada tingkatan kepala bagian tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja terdidik, memilih tenaga kerja terdidik diharapkan dapat menganalisa masalah dan dapat memecahkan masalah yang akan dihadapi. Sedangkan pada sub bagian tenaga kerja yang dibutuhkan tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang pekerja keras, ulet, punya keahlian di bidang tertentu. Sehingga dalam usaha sirup buah semangka dapat di jalankan dengan baik. Tingkat pendidikan tenaga kerja yang hendak direkrut untuk dipekerjakan yaitu: untuk lulusan strata 1 (S1) sebanyak 3 orang, lulusan SMA sederajat sebanyak 12 orang, lulusan SMP dan SD sebanyak 16 orang Balas Jasa Tenaga Kerja Balas jasa atau upah yang diberikan kepada tenaga kerja ini berdasarkan peraturan pemerintah tentang ketenaga-kerjaan dengan memperhatikan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku di daerah tersebut. Berikut perincian upah yang diberikan kepada tenaga kerja : Tabel 4.2. Balas jasa tenaga kerja Upah / Bulan Jumlah Total No. Jabatan (A) (B) (AxB) 1 Manajer Rp ,- 3 Rp ,- 2 Bagian Keuangan Rp ,- 1 Rp ,- 3 Bagian Pemasaran Rp ,- 10 Rp ,- 4 Bagian Produksi Rp ,- 16 Rp ,- Total 30 Rp ,-

18 18 V. ASPEK KEUANGAN 5.1. Asumsi yang digunakan 1. Usaha yang dilakukan adalah usaha dalam bentuk badan usaha CV. Dimana usaha sirup buah semangka ini membeli bahan baku dari petani dan pemasok untuk diolah kemudian dijual ke konsumen. Umur proyek ditetapkan selama 5 tahun karena dianggap telah dapat merepresentasikan kondisi usaha yang dijalankan. 2. Biaya investasi di asumsikan dikeluarkan pada tahun ke Modal investasi awal berasal dari dua sumber yaitu pinjaman bank ( 60%) dan modal pribadi (40%), dalam hal ini pembentukanusaha sirup buah semangka berupa lahan, bangunan, dan peralatan yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha. 4. Daftar nilai investasi awal (lahan, bangunan, dan peralatan produksi) adalah daftar harga sekarang (2014) berdasarkan data hasil wawancara. 5. Biaya reinvestasi alat produksi dikeluarkan untuk alat produksi yang memiliki umur teknis kurang dari 5 tahun. 6. Jangka waktu yang digunakan dalam perhitungan cash flow adalah pertahun. 7. Harga jual sirup buah semangka kemasan I ditetapkan Rp ,-, kemasan II ditetapkan Rp ,-, kemasan III ditetapkan Rp ,- 8. Perhitungan biaya bahan baku mengikuti harga yang diberlakukan oleh toko bahan pemasok (harga tahun 2014). 9. Harga seluruh input di asumsikan tetap (harga bahan baku tahun 2014) dan perubahan yang terjadi diperhitungkan dalam analisis sensitivitas. 10. Faktor-faktor yang akan diteliti dalam analisis sensitivitas adalah perubahan harga bahan baku, penurunan harga jual produk dan kombinasi perubahan harga bahan baku serta harga jual produk. Perubahan harga bahan baku dan harga jual akan memberikan dampak yang besar dalam perhitungan cash flow. 11. Kegiatan produksi di asumsikan tetap setiap bulannya berdasarkan siklus produksi flosh, dengan kapasitas produksi flosh yaitu unit / hari.dengan perincian kemasan I sebanyak unit, kemasan II sebanyak Unit, kemasan III sebanyak unit. 12. Biaya promosi hanya dikeluarkan pada tahun pertama. 13. Hasil analisis finansial disajikan dalam cash flow pengembangan usaha.

19 Suku bunga yang dijadikan dasar dalam perhitungan analisis adalah suku bunga kredit dengan tingkat bunga sebesar 15 %. 15. Pajak penghasilan diasumsikan sebesar 10 %. Berikut disajikan tabel asumsi dan parameter sebagai pedoman dan rujukan dalam menganalisis kelayakan usaha sirup buah semangka. Tabel 5.1. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan No Asumsi Satuan Jumlah/Nilai 1 Periode proyek Tahun 5 2 Luas tanah m Hari kerja per bulan Hari 30 - Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Produksi dan Harga - Kapasitas maksimum per hari unit Produksi per bulan unit Produksi per tahun unit Harga kemasan I Rp/unit Harga kemasan II Rp/unit Harga Kemasan III Rp/unit Penggunaan tenaga kerja - Tenaga Manajerial Orang 3 - Tenaga kerja tetap Orang 27 7 Discount factor/suku bunga % 15% 8 Modal Pinjaman % 60% 9 Modal Sendiri % 40% 10 pajak % 10% Sumber : Lampiran Komponen Biaya Investasi Tabel 5.2. Komponen Biaya Investasi usaha sirup buah semangka unit/ hari No Jenis Biaya Nilai Penyusutan 1 Perijinan Sewa Tanah dan Bangunan Mesin/Peralatan Produksi Peralatan lain Mobil Truk Jumlah Biaya Investasi Sumber Dana Investasi dari % Rp Kredit 60% Dana Sendiri 40% Sumber : lampiran 2

20 Pembiayaan dan Rincian Kredit Tabel 5.3. pembiayaan dan rincian kredit NO. URAIAN Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A. Kredit Investasi : - Saldo Pinjaman Angsuran Pokok Angsuran Bunga (15 %) B. Kredit Modal Kerja : - Saldo Pinjaman Angsuran Pokok Angsuran Bunga (15 %) C. Tot. Kredit Investasi dan MK - Pokok Bunga (15 %) Total Sumber : Lampiran Biaya Operasional Tabel 5.4. Biaya Operasional No Komponen Satuan Jumlah Unit/ Harga / Total Tahun Unit Biaya 1 Bahan Baku : Semangka kg Gula Pasir kg Air Mineral liter Bahan Pembantu : Pewarna Makanan kg Perisa Buah kg Gelas Kemasan I (250 ml) unit Botol Kemasan II (600 ml) unit Botol Kemasan III (1200 ML) unit Biaya Overhead : Listrik bulan Transportasi bulan Telepon bulan Bahan Bakar Minyak (Solar) liter Tenaga Kerja Manajerial org/0,033 bln Tenaga Kerja Tetap org/0,033 bln Pemeliharaan Alat Total : Sumber : Lampiran 6

21 Proyeksi Rugi Laba Tabel 5.5. Proyeksi Rugi Laba No Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 1 Penjualan Biaya Operasional Laba Operasi Bunga Bank Pajak Laba Operasi Bersih Sumber : Arus Kas Dan Kelayakan Usaha Tabel 5.6. arus dan kas kelayakan usaha Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Cash-Inflow Cash-Outflow Net-Cashflow ( ) Kas Awal Kas Akhir IRR cash-flow ( ) Total Penerimaan ( tahun 1- tahun 5) Total Biaya Operasional (tahun 1-tahun 5) Net present value (NPV) B/C Ratio 1,22 Internal Rate of return (IRR) % 0,93 PI 3,29 Sumber : Lampiran Analisis Sensivitas Proyeksi penerimaan dan biaya didasarkan pada asumsi dan proyeksi yang memiliki ketidakpastian. Untuk itu diperlukan analisis sensitivitas untuk menguji seberapa jauh proyek yang dilaksanakan sensitif terhadap perubahan harga input maupun output, kesalahan dalam pembangunan sarana fisik dan operasional ataupun kelemahan estimasi produksi.

22 22 Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan menggunakan 2 skenario yaitu: a. Skenario 1, Adanya kenaikan pada bahan baku dengan kenaikan sebesar 5 % dsn 6% b. Skenario 2, Ada penurunan harga jual produk dengan penurunan sebesar 10% dan 11%. Tabel sensivitas terhadap kenaikan bahan baku No kriteria sebelum setelah setelah investasi kenaikan kenaikan 5% kenaikan 6% 1 NPV B/C Rasio 1,22 1,2 1,2 3 IRR 0, ,87 0,86 Sumber : Lampiran Tabel sensivitas terhadap penurunan harga penjualan No kriteria sebelum setelah setelah investasi kenaikan kenaikan 10% kenaikan 11% 1 NPV B/C Rasio 1,22 1,096 1,084 3 IRR 0, ,317 0,248

23 23 VI. ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI 6.1. Aspek Sosial Ekonomi a) Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kegiatan usaha yang dapat di kerjakan oleh tenaga kerja local tidak perlu di gantikan oleh tenaga kerja asing. b) Menggunakan sumber daya local. Sumber daya lokalmisal nya bahan baku.komponen bahan baku produk local jika di manfatkan (dengan catatan kualiatascukup layak sesuai standart) untuk proses produksi. c) Menghasilkan dan menghemat devisa penggunaan bahan baku yang di ambil dari produk local berarti mengurangi penggunaan bahan impor. d) Menumbuhkan industry lain Dengan adanya proses bisnis yang baru,di harapkan tumbuh industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung lainnya. seperti industry bahan baku maupun industry sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. e) Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negri sesuai dengan kemampuan. Sebagian sudah di jelaskan di atas bawah produk yang di hasilkan atas usaha tersebut dapat memnuhi kebutuhan dalam negri sehingga jika mencukupi tidaklah perlu mengadakan impor yang sudah tentu akan menguras devisa.

24 24 KESIMPULAN Kesimpulan 1. Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi dan aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha sirup buah semangka layak untuk dilaksanakan. 2. Berdasarkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan nilai NPV positif (Rp ,-), nilai IRR 0,93 / 93 % dimana nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunkan (15 persen), B/C Rasio 1,22. Semua hasil perhitungan pada analisis finansial juga menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.

25 25 DAFTAR PUSTAKA Moore,C Kewirausahaan (Manajemen Usaha Kecil). Salemba Empat. Jakarta. Muhamadjen,E Analisis Kelayakan Usaha Kapsul Ekstrak Di Taman Sringganis Bogor. Skripsi pada Depertemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Insitut Pertanian Bogor, Bogor. Porter,M Keunggulan Bersaing. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Rangkuti,F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21). PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta..Simamora, H Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi III. Yogyakarta. Umar,H Studi Kelayakan Bisnis. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

26 Rekap Jumlah Biaya Investasi No Jenis Biaya Nilai Penyusutan 1 Perijinan Sewa Tanah dan Bangunan Mesin/Peralatan Produksi Peralatan lain Mobil Truk Jumlah Biaya Investasi Sumber Dana Investasi dari % Rp Kredit 60% Dana Sendiri 40% Tabel 1: Lampiran Asumsi dan parameter analisis keuangan No Asumsi Satuan Jumlah/Nilai 1 Periode proyek Tahun 5 2 Luas tanah m Hari kerja per bulan Hari 30 - Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Produksi dan Harga - Kapasitas maksimum per hari unit Produksi per bulan unit Produksi per tahun unit Harga kemasan I Rp/unit Harga kemasan II Rp/unit Harga Kemasan III Rp/unit Penggunaan tenaga kerja - Tenaga Manajerial Orang 3 - Tenaga kerja tetap Orang 27 7 Discount factor/suku bunga % 15% 8 Modal Pinjaman % 60% 9 Modal Sendiri % 40% 10 pajak % 10%

27 27 Rekap Jumlah Biaya Operasional No Komponen Satuan Jumlah Unit/ Harga / Total Tahun Unit Biaya 1 Bahan Baku : Semangka kg Gula Pasir kg Air Mineral liter Bahan Pembantu : Pewarna Makanan kg Perisa Buah kg Gelas Kemasan I (250 ml) unit Botol Kemasan II (600 ml) unit Botol Kemasan III (1200 ML) unit Biaya Overhead : Listrik bulan Transportasi bulan Telepon bulan Bahan Bakar Minyak (Solar) liter Tenaga Kerja Manajerial org/0,033 bln Tenaga Kerja Tetap org/0,033 bln Pemeliharaan Alat Total :

28 TABEL LAMPIRAN 2. PERKIRAAN BIAYA INVESTASI DAN MODAL KERJA USAHA SIRUP BUAH SEMANGKA UNIT / HARI No. Komponen Sat. Jumlah Harga/Sat. Total Umur Penyusu- Unit (Rp) Biaya Teknis (Th) tan/thn A. Investasi : Perijinan Paket Tanah dan bangunan m Mesin/Peralatan Produksi : Mesin pengupas Unit Mesin penghancur dan pemerasan Unit Mesin penyaringan Unit Mesin pencampur Unit Mesin pengemas dan labeling Unit Peralatan lain : Angkong/ Tuas Pengangkut Unit Tedmon Unit Selang Meter Pendingin Ruangan Unit Tempat Pembuangan Sampah Unit Meja dan Kursi Pasang Tempat Penyimpan Buah Unit Sepatu Boat Unit Timbangan Unit Mobil Truk Unit B. Modal kerja untuk satu proses prod. (1 hari) : Bahan baku : Semangka Kg Gula Pasir Kg Air Mineral Liter Bahan Pembantu : Pewarna Makanan liter Perisa Buah Liter Gelas Kemasan Unit Botol Kemasan I Unit Botol Kemasan II Unit Biaya Overhead : Listrik Bulan 0, Transportasi Bulan 0, Telepon Bulan 0, Bahan Bakar Minyak (Solar) Liter Tenaga kerja manajerial Orang/0,033 bln Tenagga Kerja Tetap Orang/0,033 bln Pemeliharaan alat Paket / bulan 0, Total A dan B

29 29 L LAMPIRAN 4. RENCANA ANGSURAN KREDIT USAHA SIRUP BUAH SEMANGKA SKALA UNIT/HARI DI KEC. GELUM NO. URAIAN Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A. Kredit Investasi : - Saldo Pinjaman Angsuran Pokok Angsuran Bunga (15 %) B. Kredit Modal Kerja : - Saldo Pinjaman Angsuran Pokok Angsuran Bunga (15 %) C. Tot. Kredit Investasi dan MK - Pokok Bunga (15 %) Total Tabel : sensivitas terhadap kenaikan bahan baku Tabel: sensivitas terhadap penurunan harga jual No kriteria sebelum setelah setelah No kriteria sebelum setelah setelah investasi kenaikan kenaikan 5% kenaikan 6% investasi kenaikan kenaikan 10% kenaikan 11% 1 NPV NPV B/C Rasio 1,22 1,2 1,2 2 B/C Rasio 1,22 1,096 1,084 3 IRR 0, ,87 0,86 3 IRR 0, ,317 0,248 Lampiran :9 Lampiran :10

30 30 TABEL LAMPIRAN 6. PROYEKSI RUGI/LABA USAHA SIRUP BUAH SEMANGKA SKALA / HARI DI KEC. GELUMBANG NO. URAIAN Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 - Produksi Kemasan I 250 Ml (Unit) Produksi Kemasan II 600 Ml (Unit) Produksi Kemasan III 1200 Ml (Unit) Harga Kemasan I 250 Ml (Rp/unit) Harga Kemasan I 600 Ml (Rp/unit) Harga Kemasan III 1200 Ml (Rp/unit) Penjualan a Sirup Buah Semangka 250 M b Sirup Buah Semangka 600 M c Sirup Buah Semangka Biaya Operasional : a Bahan baku b Bahan Pembantu c Biaya Overhead d Biaya Penyusutan Laba Operasi ( 1-2 ) Bunga Bank Pajak (10%) Laba Operasi Bersih

31 31 TABEL LAMPIRAN 8. PROYEKSI CASH-FLOW USAHA USAHA SIRUP BUAH SEMANGKA SKALA / HARI DI KEC. GELUMBANG NO. URAIAN Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 I. Cash-inflow : Laba bersih Penyusutan Kredit (60 %) Modal sendiri (40 %) II. Cash-outflow : Investasi Modal kerja Angsuran pokok III. Net-Cash Flow (I - II) ( ) IV. Kas awal V. Kas akhir IRR cash-flow *) ( ) Discount factor (15 %/thn) 1,0000 0,8696 0,7561 0,6575 0,5718 0,4972 IRR cash-flow (discount) ( ) Kelayakan usaha : Net present value (NPV) B/C Ratio 1,22 Internal Rate of return (IRR) % PI 0,93 3,29

32 32 Lampiran 6. Rincian Biaya Operasional usaha sirup Buah Unit/ hari di Kec. Gelumbang No Komponen Satuan Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Harga / Total / Hari / Bulan / Tahun Unit Biaya 1 Bahan baku : Semangka Kg Gula Pasir Kg Air Mineral Liter Bahan Pembantu : Pewarna Makanan liter Perisa Buah Liter Gelas Kemasan (250 Ml) Unit Botol Kemasan I (600 Ml) Unit Botol Kemasan II (1200 Ml) Unit Biaya Overhead : Listrik Bulan 0, Transportasi Bulan 0, Telepon Bulan 0, Bahan Bakar Minyak (Solar) Liter Tenaga kerja manajerial Orang/0,033 bln Tenagga Kerja Tetap Orang/0,033 bln Pemeliharaan alat Paket / bln 0, Total

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Sistem Agribisnis Agribisnis sering diartikan secara sempit, yaitu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian.sistem agribisnis sebenarnya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) Nama : Sonny Suryadi NPM : 36410653 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Usaha 4.1.1 Sejarah Perusahaan UKM Flamboyan adalah salah satu usaha kecil menengah yang mengolah bahan pertanian menjadi berbagai macam produk makanan olahan.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A 14105665 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan: (1) terdapat UPS pada lokasi

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan: (1) terdapat UPS pada lokasi 4.1. Lokasi dan Waktu BAB IV METODE PENELITIAN Daerah penelitian mencakup Perumahan Cipinang Elok RW 10, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Laboratorium Percontohan Pabrik Mini Pusat Kajian Buah Tropika (LPPM PKBT) yang berlokasi di Tajur sebagai sumber informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya dengan harapan untuk memperoleh hasil dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 32 IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 4.1. Identifikasi Indikator Kelayakan Finansial Pada umumnya ada enam indikator yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian kelayakan finansial dari

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dan tipe data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sehingga penelitian ini bersifat deskriptif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Konsep dasar dan defenisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci