BAB IV METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dan tipe data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sehingga penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dilakukan untuk mengetahui karakteristik Butik Sprei Angel Dream tersebut yang disajikan pada aspek-aspek non finansial dalam bentuk uraian deskriptif, tabel, bagan, atau gambar untuk mempermudah pemahaman. Sedangkan data kuantitatif disajikan untuk mengetahui keadaan perusahaan secara keuangan seperti laporan keuangan (laba rugi dan neraca), Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), B/C Ratio, Payback Period (PBP), Break Event Point (BEP), dan Return on Investment (ROI), serta Analisis Sensitivitas. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif, yaitu mencari dan mengumpulkan data yang ada dilapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktorfaktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat. Menurut Indriantoro dan Supomo (2013), penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan dengan opini (individu, kelompok atau organisasional), kejadian atau prosedur Variabel Penelitian 54

2 55 Konsep dari variabel yang diteliti adalah variabel kelayakan aspek finansial usaha pada Butik Sprei Angel Dream, dimana menghitung ARR, Payback Period, NPV, IRR, B/C Ratio, BEP, ROI, dan keuntungan usaha sprei dalam bentuk estimasi laba rugi, serta analisis sensitivitas untuk melihat sejauh mana dampak dari perubahan-perubahan terhadap kelangsungan proyek investasi ini sehingga dapat dianggap layak atau tidak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kelayakan aspek finansial pada penelitian ini terdiri dari: a) Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek investasi, dan didalam penelitian ini yang termasuk biaya investasi tanah dan bangunan, alat transportasi yang terdiri dari mobil dan sepeda motor, mesin jahit serta peralatan-peralatan lain yang mendukung.. b) Biaya operasional adalah sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan proyek investasi. Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri atas biaya gaji pegawai, biaya penyusutan, biaya bahan bakar dan biaya administrasi umum. Biaya variabel terdiri atas upah tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan biaya penunjang bahan baku. c) Penjualan produk selama satu tahun sebagai pendapatan usaha, baik itu penjualan secara tunai maupun dengan cara kredit (piutang) dengan kompisisi 60% : 40%, dimana penjualan secara tunai sebesar 60% dan piutang sebesar 40% dari unit produk yang terjual dengan masa 30 hari. d) Analisis pendapatan usaha dimana total penerimaan - total biaya.

3 56 f) Menghitung ARR, Payback Period, NPV, IRR, B/C Ratio, BEP, ROI, dan analisis sensitivitas dengan beberapa asumsi, dan dalam hal ini digunakan empat asumsi dengan kondisi variabel berubah-rubah. Variabel yang paling sensitif terhadap perubahan perekonomian (inflasi, perubahan suku bunga kredit, dll) adalah harga, yang berkaitan dengan kenaikan harga bahan baku, upah tenaga kerja langsung dan kemasan, yang secara otomatis juga dapat berpengaruh terhadap harga jual produk maupun unit produk yang terjual. Berdasarkan pertimbangan pada perubahan-perubahan biaya variabel, biaya operasional, dan harga jual produk serta unit produk, maka digunakan empat asumsi sebagai alat perhitungan kelayakan. Adapun, keempat asumsi tersebut adalah: 1) Asumsi adanya kenaikan biaya variabel 10%, sementara unit penjualan dan harga jual produk tetap (berdasarkan harga terakhir tahun 2014), dengan tingkat suku bunga kredit investasi sebesar 12%. 2) Asumsi kenaikan biaya operasional 10%, dimana pendapatan naik dari unit penjualan produk tetapi harga jual tetap (tidak dinaikan), dan suku bunga kredit investasi adalah 12%. 3) Asumsi kenaikan biaya variabel 10%, diikuti dengan penurunan unit penjualan sebesar 10%, tetapi harga jual dinaikan sebesar 10%, dan tingkat suku bunga kredit investasi sebesar 12%. 4) Asumsi kenaikan biaya operasional 10%, diikuti dengan kenaikan pendapatan (unit produk naik dan harga jual dinaikan sebesar 10%), dengan suku bunga kredit investasi sebesar 12%.

4 Jenis dan Sumber Data Dalam pembuatan perencanaan bisnis Butik Sprei Angel Dream, diperlukan informasi-informasi yang dibutuhkan, dimana informasi-informasi tersebut digunakan untuk mengevaluasi kelayakan investasi terkait. Sumber data yang menjadi bahan kajian ini terdiri dari: a) Data Primer, yaitu data dan informasi yang diperoleh secara langsung dari nara sumber atau responden baik yang berupa hasil wawancara dan pengamatan langsung, pengamatan yang berhubungan dengan aktivitas dan operasional perusahaan, seperti latar belakang berdirinya Butik Sprei Angel Dream, jumlah tenaga kerja, sistem produksi, trend penjualan serta yang menyangkut pengolahan data keuangan seperti biaya investasi, biaya upah langsung dan upah tenaga kerja tetap, serta biaya-biaya yang terkait dengan produksi dan lain-lain. Untuk data primer yang digunakan adalah data historis per 31 Desember 2013 dan per 31 Desember 2014, sesuai ketersediaan data perusahaan. b) Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen/publikasi/ laporan penelitian dari dinas/instansi maupun sumber data lainnya yang menunjang. Data sekunder yang diperoleh dari instansi pemerintah, antara lain diperoleh dari: Biro Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), Kementrian Usaha Kecil Mikro dan Menengah, Bursa Efek Indonesia (IDX) dan Departemen Perdagangan Indonesia. Data yang diperoleh antara lain, adalah tingkat suku bunga kredit investasi, tingkat rata-rata inflasi nasional, dan data pertumbuhan sektor bisni UMKM Indonesia.

5 Teknik Pengumpulan Data Untuk menganalisis kegiatan penelitian kelayakan investasi dari aspek keuangan pada Butik Sprei Angel Dream, maka akan digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu terdiri dari: a) Studi literatur dan kepustakaan, sebagai landasan teori dan untuk mendapatkan data-data awal tentang kelayakan finansial. Literatur diperoleh dari berbagai sumber, di antaranya: buku teks, jurnal ilmiah, artikel media cetak dan media on line, dimana dapat diperoleh informasiinformasi yang diperlukan seperti: - Trend industri saat ini - Faktor ekonomi baik eksternal maupun internal - Potensi pasar - Persaingan - Informasi operasional bisnis b) Wawancara mendalam, yakni teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan key person atau pemilik usaha. c) Observasi, yaitu pengamatan langsung yang dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang terjadi selama proses produksi sampai dengan penjualan Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam capital budgeting akan dijabarkan dalam suatu spreadsheet yang merupakan proyeksi cash flow selama lima tahun ke

6 59 depan. Jangka waktu investasi 5 tahun merupakan siklus produk awal dimana pada tahapan ini, produk masih dalam posisi perkenalan dan pertumbuhan. Selain itu juga produk sprei merupakan produk yang momentum, meskipun merupakan salah satu kebutuhan sandang, namun alternatif produk lainnya masih dapat menggantikan. Sehingga apabila terjadi resiko yang tidak layak, dapat segera melakukan perubahan strategi. Nilai residu dari aset tetap bisa segera dijadikan penambahan harta. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan suatu proyek investasi tersebut menguntungkan atau tidak, maka perlu dilakukan evaluasi proyek dengan cara menghitung manfaat dan biaya yang diperlukan sepanjang umur proyek investasi. Setelah dilakukan identifikasi terhadap semua manfaat dan biaya, maka baru dapat dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari kriteria investasi. Adapun metode yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Nilai Sekarang Bersih (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cashflow) di masa yang akan datang. Dan untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan (Husnan dan Suwarsono, 2008). Keputusan investasi dengan indikator NPV adalah sebagai berikut: (a) Suatu proyek sebaiknya dijalankan jika NPV positif. (b) Suatu proyek sebaiknya tidak dijalankan jika NPV negatif.

7 60 NPV dinyatakan dengan rumus : Keterangan: FCFt : Arus kas bebas tahunan dalam periode t nilai ini bisa positif/negatif r I0 n : Tingkat suku bunga rata-rata kredit investasi bank umum : Pengeluaran kas awal : Usia proyek Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value) dilakukan dengan mendiskontokan seluruh aliran kas masuk atau kas keluar selama umur proyek investasi ke nilai sekarang. Beberapa langkah digunakan untuk menghitung NPV, antara lain: Menghitung besarnya investasi awal dengan cara menghitung biaya investasi yang harus dikeluarkan. Menghitung arus kas tahunan yang dihasilkan dari proyek investasi. Dengan langkah ini akan diketahui faktor nilai waktu dan selisih kas masuk dan kas keluar, sehingga akan membantu dalam pengambilan keputusan. Kriteria untuk menerima dan menolak rencana investasi dengan metode NPV adalah jika: NPV > 0, maka proyek dinyatakan layak NPV = 0, maka proyek dinyatakan BEP

8 61 NPV< 0, maka proyek dinyatakan tidak layak Dengan menggunakan nilai NPV, maka Butik Sprei Angel Dream dapat memprediksi berapa besar pengembalian investasi dengan jangka waktu 5 tahun mendatang dilihat dari nilai sekarang Periode Pengembalian (Payback Period) Jika dengan nilai NPV Butik Sprei Angel Dream dapat menghitung nilai keuntungan bersih investasi dilihat dengan nilai sekarang untuk 5 tahun yang akan datang, maka dengan metode Payback Period, Butik Sprei Angel Dream dapat melihat sampai seberapa lama investasi tersebut akan kembali. Menurut Kasmir dan Jakfar (2004), perhitungan didapat dari perhitungan nilai kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri). Jika periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka investasi dikatakan menguntungkan, sedangkan jika periode payback lebih lama, maka investasi ditolak (Husnan dan Suwarsosno, 2008). Karena metode ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka dasar yang dipergunakan adalah aliran kas, bukan laba (Husnan dan Suwarsono, 2008). Secara sederhana, payback period dapat dinyatakan dengan rumus: Investasi PBP 1Th Cashflow

9 62 Problem utama dari metode ini adalah sulitnya menentukan periode PBP maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Kelemahan-kelemahan lain dari metode ini adalah: (a) Diabaikannya nilai waktu uang (b) Diabaikannya aliran kas setelah periode payback Untuk mengatasi kelemahan yang pertama, dapat digunakan discounted payback, dimana aliran kas operasional dan terminal cash flow didiscounted-kan dengan tingkat bunga yang dianggap relevan (Husnan dan Suwarsono, 2008) Arus Pengembalian Internal (Internal Rate of Return IRR) IRR dapat menggambarkan besarnya suku bunga tingkat pengembalian atas modal yang diinvestasikan. Dalam kriteria investasi IRR harus lebih besar dari OCC atau opportunity cost of capital agar rencana atau usulan investasi dapat layak dilaksanakan (Sofyan, 2002). Untuk mencari besarnya IRR, diperlukan data NPV yang mempunyai dua kutub, positif dan negative. Setelah didapatkan NPV pada dua kutub positif dan negative, selanjutnya dibuat interpolasi atau dihitung dengan rumus sebagai berikut: NPVrr IRR rr ( rt rr) TPVrr TPVrt Dimana:

10 63 rr rt TPV : Tingkat discount rate (r) lebih rendah : Tingkat discount rate (r) lebih tinggi : Total Present Value NPV : Net Present Value Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) Salah satu metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek investasi adalah B/C Ratio. Metode B/C Ratio adalah suatu cara evaluasi suatu proyek investasi dengan membandingkan nilai sekarang seluruh proyek investasi yang diperoleh dari proyek investasi tersebut dengan nilai sekarang seluruh biaya proyek investasi tersebut. Untuk menghitung B/C Ratio adalah sebagai berikut: = Dimana: PV Benefit : Present Value Benefit (kemanfaatan yang dinilai dengan harga sekarang) PV Cost : Present Value Cost (biaya yang dinilai dengan harga sekarang) Penilaian kelayakan dilihat dari hasil perhitungan, apabila: 1) Jika B/C 1, maka proyek investasi diterima atau layak dilanjutkan. 2) Jika B/C < 1, maka proyek investasi ditolak atau tidak layak untuk dilanjutkan.

11 64 3) Jika B = C, maka proyek investasi dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh Average Rate of Return (ARR) Metode ini merupakan salah satu metode yang sederhana dan mudah, karena untuk menghitung ARR cukup melihat Laporan Laba Rugi yang ada. Sedangkan kelemahan metode ini adalah mengabaikan nilai waktu uang (time value of money) dan tidak memperhitungkan aliran kas/cash flow (Sutrisno, 2013). ARR dapat dihitung dengan rumus: Dimana: EAT (Earning After Tax) : Laba setelah dikurangi dengan pajak Rata-rata Investasi : Total biaya investasi yang dikeluarkan dibagi dengan jangka waktu/usia investasi Angka ini kemudian diperbandingkan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan. Apabila lebih besar dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan, maka investasi dikatakan layak/menguntungkan, dan apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan, maka investasi tidak layak (Husnan dan Suwarsono, 2008) Analisis Break Even Point (BEP)

12 65 Break even point (BEP) adalah suatu kondisi dimana pada periode tersebut perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian. Artinya pada saat itu penghasilan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan seperti, luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatannya. Keadaan pulang pokok merupakan keadaan dimana penerimaan pendapatan (total revenue/tr) adalah sama dengan biaya yang ditanggungnya (total cost/tc). Dalam perhitungan BEP dengan pendekatan matematik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) atas dasar unit dan (2) atas dasar rupiah (Sutrisno, 2013). Seperti pada pengertian BEP bahwa: 1) Perusahaan tidak memperoleh laba atau menderita rugi 2) Total penghasilan sama dengan total biaya 3) Laba sama dengan nol Oleh karena itu persamaannya adalah: PENGHASILAN = BIAYA Apabila: P V BT Q = Harga jual per unit = Biaya variabel per unit = Biaya tetap total selama setahun dan = Kuantitas penjualan

13 66 Maka dapat dirumuskan BEP dalam unit: BEPunit BT P V Apabila diinginkan BEP dalan rupiah, maka dari formulasi tersebut dapat dikalikan dengan harganya (P), sehingga BEP rupiah dapat diformulasikan sebagai berikut: BEP( rp) BT V 1 P Dalam analisis BEP, yang akan digunakan oleh Butik Sprei Angel Dream adalah perhitungan BEP dalam Rupiah Analisis Return On Investment (ROI) ROI merupakan pengembalian atas investasi dimana pemasukan (income) dibagi dengan dana investasi yang memberikan indikasi profitabilitas suatu investasi. Menurut Syamsuddin (2013), ROI atau yang sering disebut dengan return on total assets adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan, dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. ROI dihitung sebagai berikut: ROI EAT TotalAssets 100%

14 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas adalah untuk mengkaji sejauh mana perubahan unsur-unsur dalam aspek finansial terhadap apa yang dipilih. Analisis sensitivitas akan melihat apa yang akan terjadi dengan hasil kegiatan usaha jika terjadi perubahan-perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya dan pendapatan. Dalam penelitian ini, analisis sensitivitas dilakukan pada arus penerimaan (manfaat) dan pengeluaran (biaya) pada analisis kelayakan usaha, yaitu perubahan pada biaya variabel, biaya operasional, perubahan harga jual produk dan perubahan unit penjualan. Perubahan yang diamati adalah bagaimana nilai dari setiap metode penilaian investasi yang digunakan, jika terjadi perubahan pada variabel alat analisis. Variabel-variabel yang digunakan sebagai alat analisis sensitivitas pada penelitian, diasumsikan sebagai berikut: 1) Peningkatan biaya operasional sebesar 10%, dimana terjadi perubahan biaya variabel dan biaya tetap. Dengan adanya kenaikan inflasi, maka biaya hidup juga akan meningkat sehingga upah tenaga kerja baik upah tenaga kerja langsung maupun upah tenaga kerja tetap harus diasumsikan mengalami kenaikan. 2) Perubahan pendapatan atau penerimaan, karena asumsi kenaikan harga produk sebesar 10% dan kenaikan jumlah unit per tahun. Untuk asumsi kenaikan unit penjualan pada tahun , digunakan data perhitungan berdasarkan Prakiraan Permintaan Produk, dengan cara

15 68 yang paling sederhana yaitu melalui analisis statistik berupa regresi linear sederhana (Suherman, 2010), dengan rumus sebagai berikut: Y = a + bx Dimana untuk a dan b, dapat dihitung dengan rumus: a 2 Y X X XY 2 2 n X b X n XY X Y n X 2 X 2 2 Keterangan: n Y = Jumlah data kebutuhan masa lalu = Jumlah prakiraan permintaan dalam periode tertentu (perminggu, per bulan atau per tahun) X a b = Waktu (total periode) = Jumlah permintaan rata-rata masa lalu = Kecenderungan permintaan masa berikutnya 3) Untuk asumsi nilai masing-masing variabel yang digunakan dalam perhitungan adalah berdasarkan data terakhir pada tahun Hal ini disebabkan karena produksi Butik Sprei Angel Dream dihentikan pada akhir tahun 2014, karena akan dilakukan penilaian kelayakan usaha agar dapat dievaluasi kelanjutan dari usaha Butik Sprei Angel Dream tersebut.

16 69 4) Asumsi untuk tingkat suku bunga yang digunakan dalam analisis sensitivitas adalah sebesar 12%, berdasarkan tingkat suku bunga ratarata kredit investasi bank umum per tahun Analisis Operasional Bisnis Dalam analisis operasional bisnis, mencakup diantaranya: proses produksi, manajemen sumber daya, pengendalian persediaan, pasokan bahan baku dan pendistribusian produk, harga produk, promosi serta proyeksi keuangan. Definisi Operasional 1) Sprei merupakan produk yang dapat memenuhi salah satu kebutuhan manusia dalam beristirahat. Kain atau bahan yang digunakan adalah kualitas super dan premium. Pengerjaannya pun dilakukan dengan sangat baik. 2) Usaha kecil adalah usaha perseorangan yang berdiri sendiri, dimiliki warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki tenaga kerja antara 5-19 orang, mempunyai kekayaan bersih (harta tetap) tidak lebih besar dari 200 juta rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan), dan menghasilkan omzet atau pendapatan tidak lebih dari satu milyar rupiah per tahun. 3) Cash Flow adalah aliran kas pada suatu usaha yang terdiri dari inflow (penerimaan usaha/penjualan) dan outflow (pengeluaran usaha/biaya operasional).

17 70 4) Inflow yang berada dalam cash flow adalah suatu aliran kas masuk atau penerimaan bagi suatu usaha. 5) Outflow adalah aliran kas yang dikeluarkan oleh suatu usaha, yang terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap, biaya tidak tetap dan penyusutan. 6) Biaya Investasi adalah biaya yang dikeluarkan di awal untuk memulai suatu usaha. 7) Biaya Tetap adalah biaya yang konstan secara total sekalipun terjadi perubahan aktivitas dalam suatu kisaran relevan tertentu. 8) Total biaya adalah jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. 9) Produk adalah segala jenis ukuran sprei dan bed cover yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan/ kebutuhan Proyeksi Keuangan Beberapa hal dilakukan untuk melihat proyeksi keuangan dengan melakukan beberapa perhitungan diantaranya yaitu : 1) Proyeksi Laba Rugi (Proforma Income Statement) 2) Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow Projection)

18 71

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M TIME VALUE OF MONEY Nilai uang saat ini lebih berharga dari pada nanti. Individu akan memilih menerima uang yang sama sekarang daripada nanti, dan lebih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu badan usaha, instansi, individu atau perorangan.

BAB II LANDASAN TEORI. suatu badan usaha, instansi, individu atau perorangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aset Menurut Siregar (2004:178) aset adalah barang atau sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial atau nilai tukar yang dimiliki oleh suatu badan usaha, instansi,

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan data yang digunakan menggunakan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA MATERI PEMBELAJARAN : 1. Melakukan analisa data dengan menggunakan pendekatan statistika seperti peluang, regresi dan korelasi 2. Menyusun strategi sistematis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi Pendahuluan Suatu program capital budgeting atau rencana investasi yang baik membutuhkan beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam proses pengambilan keputusan. Langkah-langkah tersebut adalah : 1) Penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XII. Penganggaran Modal (Capita l Budgeting) i 1. Pengantar Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang mendapat perhatian karena jangka waktu pengembalian biasanya lebih dari satu tahun,

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1

TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1 TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1 Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting) Adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1. Analisis Aspek Kualitatif Aspek kualitatif adalah aspek non keuangan yang digunakan dalam menilai kelayakan investasi suatu usaha, yang meliputi aspek pasar,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usaha Menurut Gittinger (1986) bisnis atau usaha adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. METODE PENILAIAN INVESTASI - Accounting Rate of Return - Payback Period - Net Present

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) Anandhayu Mahatma Ratri Moch. Dzulkirom Achmad Husaini Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di penggilingan padi Sinar Ginanjar milik Bapak Candran di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen 1 BAB 14 Keputusan Investasi & Penganggaran Modal Ekonomi Manajerial Manajemen 2 PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Capital Budgeting. Capital budgeting meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 32 IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 4.1. Identifikasi Indikator Kelayakan Finansial Pada umumnya ada enam indikator yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian kelayakan finansial dari

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan MK MANAJEMEN BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Pertemuan 4 Manajemen Keuangan Tujuan Memahami mengenai manajemen keuangan, manfaat nilai waktu uang dan dapat membuat analisis laporan keuangan Manajemen Keuangan adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

Investasi dalam aktiva tetap

Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran

Lebih terperinci

KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU

KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU 2013-31-167 UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN TA 2013/2014 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427) TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427) Prian priyatna putra (0113u254) Shinta achadya (0113u248) Kelas D FAKULTAS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI BAB V KEPUTUSAN INVESTASI A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami Pentingnya Keputusan Investasi Mampu Menghitung Cash Flow Proyek Investasi Memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar 99 yang berlokasi di Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 82 Sengon - Jombang

Lebih terperinci

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha BAB II Landasan Teori Kelayakan Usaha James C. Van Horne (1989:303) mengemukakan bahwa Feasibility is allocations of capital to long term capital investment used in the production of goods or services.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu

Lebih terperinci