PRAKTIKUM BASIS DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRAKTIKUM BASIS DATA"

Transkripsi

1 LAPORAN MODUL V PRAKTIKUM BASIS DATA Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Praktikum Basis Data Dibimbing oleh Triyanna Widyaningtyas, S.T., M.T. Oleh: Dwitha Fajri Ramadhani Ika Damayanti S1 PTI 16 OFF B UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA Maret 2017

2 1. Judul RELASI & JOIN 2. Dasar Teori 2.1 Relationship Relationship adalah suatu hubungan antara beberapa entitas. Konsep ini sangat penting sekali di dalam basis data, dimana memungkinkan entitas entitas untuk saling berhubungan satu sama lain. Di dalam sebuah relationship, primary key memilik peran penting dalm mengaitkan entitas. Saelain itu, primary key juga digunakan untuk mendefinisikan batasan keterhubungan. Jenis-jenis relasi entitas : Satu ke satu (one to one) Setiap data pada entitas A berhubungan dengan maksimal satu data pada entitas B, begitu pula sebaliknya Satu ke banyak (one to many) atau banyak ke satu (many to one) Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B, tetapi data pada entitas B berhubungan maksimal hanya dengan sebuah data di A Banyak ke banyak (many to many) Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B, demikian pula sebaliknya. 2.2 Operator dasar pada MySQL OPERATOR AS AS biasa digunakan untuk menampilkan label kolom dengan nama lain sehingga yang akan muncul dalam hasil query bukan nama asli kolom, tetapi nama yang mungkin lebih sesuai dan mudah dimengerti. AS digunakan setelah nama kolom yang akan diganti yang kemudian diikuti dengan nama penggantinya. Sintaks: SELECT [NAMA KOLOM] AS [NAMA KOLOM PENGGANTI] FROM [NAMA TABEL]; OPERATOR AND Kegunaan operator ini adalah untuk melakukan pencarian dan menampilkan data yang lebih akurat. Dengan operator AND akan ditampilkan data yang hanya memenuhi kedua syarat yang ditentukan. Sintaks : SELECT * FROM [NAMA

3 TABEL] WHERE [NAMA KOLOM] = [PENCARIAN 1] AND [NAMA KOLOM] = [PENCARIAN 2] ; OPERATOR OR Fungsi operator OR mirip dengan operator AND, namun jika operator AND menampilkan data yang harus memenuhi kedua syarat yang dibutuhkan, operator OR akan menampilkan data yang hanya memenuhi salah satu dari kedua syarat yang ditentukan. Sintaks : SELECT * FROM [NAMA TABEL] WHERE [NAMA KOLOM] = [PENCARIAN 1] OR [NAMA KOLOM] = [PENCARIAN 2] ; OPERATOR BETWEEN BETWEEN digunakan untuk menentukan lebar nilai dari nilai terendah dan nilai tertinggi. Sintaks : SELECT * FROM [NAMA TABEL] WHERE [NAMA KOLOM] BETWEEN [NILAI AWAL] AND [NILAI AKHIR] ; OPERATOR LIKE LIKE digunakan ketika kita ingin mencari sebuah data yang hanya diwakili oleh salah satu atau lebih hurufnya saja. Misalkan kita ingin mencari nama yang huruf awalnya R, maka kita harus menggunakan LIKE. Sintaks : SELECT * FROM [NAMA TABEL] WHERE [NAMA KOLOM] LIKE [OPERATOR] ; OPERATOR DISTINCT Digunakan untuk memilih data-data yang berbeda (menghilangkan duplikasi) dari sebuah tabel database. Sintaks : SELECT DISTINCT [NAMA KOLOM] FROM [NAMA TABEL]; OPERATOR LIMIT Kegunaan operator LIMIT terletak pada pembatasan atas jumlah data yang boleh ditampilkan, Sintaks : SELECT * FROM [NAMA TABEL] ORDER BY [NAMA KOLOM] LIMIT [JUMLAH DATA YANG INGIN DITAMPILKAN]; OPERATOR OFFSET

4 Menghilangkan jumlah data yang akan ditampilkan, Sintaks : SELECT * FROM [NAMA TABEL] ORDER BY [NAMA KOLOM] OFFSET [JUMLAH DATA YANG INGIN DIHILANGKAN]; UNION, EXCEPT dan INTERSECT Perintah UNION dalam MySQL di gunakan untuk menggabungkan atau mengkombinasikan isi dari dua tabel menjadi satu. Sama seperti artinya INTERSECT ini di gunakan untuk mencari irisan pada dua atau lebih tabel. Sintaks : SELECT * FROM [NAMA TABEL1] INTERSECT SELECT * FROM [NAMA TABEL2] Kemudian perintah yang terakhir yaitu EXCEPT, EXCEPT ini digunakan untuk memunculkan isi tabel yang berada di luar irisan tabel. Sintaks : SELECT * FROM [NAMA TABEL1] EXCEPT SELECT * FROM [NAMA TABEL2] 2.3 Join Join merupakan salah satu konstruksi dasar dari SQL dan basis data. Join dapat didefinisikan sebagai kombinasi record dari dua atau lebih tabel di dalam basis sebagai joined table. Join dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu inner join dan outer join Inner Join Inner join pada dasarnya adalah menentukan persimpangan (intersection) antara dua buah tabel. Sintaks inner join diperlihatkan sebagai berikut : Inner join terdapat tabel A dan B, maka hasil inner join dapat diperhatikan sebagai bidang dalam diagram Venn seperti Gambat 1.

5 2.3.2 Outer Join Outer join dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu left outer join, right outer join, dan full outer join Left Outer Join Left outer join (atau left join) mengembaliakan semua nilai dari tabel kiri tditambah dengan nilai dari tabel kanan yang sesuai (atau NULL jika tidak ada nilai yang sesuai). Sintaks Left ourer join diperlihatkan sebagai berikut : outer join antara tabel A dan B dapat diilustrasikan dalam diagram Venn seperti Gambar 2. Left Right Outer Join Right outer join (atau right join) pada dasarnya sama seperti left join, namun dalam bentuk terbalik kanan dan kiri. Sintaks Right outer join diperguakan sebagai berikut: Right outer join antara tabel A dan B dapat diilustrasikan dalam diagram Venn seperti Gambar 3.

6 Full Outer Join Full outer join (atau full join) pada hakekatnya merupakan kombinasi dari left dan right join. Sintaks full outer join dipelihatkan sebagai berikut : Bentuk visual dari full outer join dapat diperlihatkan menggunakan diagram Venn seperti Gambar Cross Join Menggabungkan/output isi kedua table secara permutasi (Cartesian Products) Dengan kata lain, cross join akan menghubungkan tiap-tiap kolom table A dengan masing-masing kolom di table B tanpa memperhatikan PK Natural Join Menggabungkan/output isi kedua table berdasarkan nama kolom yang sama tanpa suatu kondisi(qualifier). Menurut para pengamat, natural join sangat disarankan tidak digunakan. Perlu juga diperhatikan, join diimplimentasikan dalam bentuk bersarang (nested join). Jadi, di dalam sebuah operasi join bisa terdapat operasi join lainnya. 2.4 Union MySQL Union adalah statemen yang mengkombinasikan dua buah atau lebih resulset dari beberapa table dengan statemen SELECT sehingga menjadi satu buah result. Union statemen memilki beberapa ketentuan sehingga berikut : a. Jumlah kolom / field dari setiap statemen SELECT harus sama. b. Tipe data kolom/field dari setiap statemen SELECT harus kompatibel.

7 Secara default Statemen UNION akan menghapus semua record duplikasi dari resultset. Apabila anda ingin record duplikasi tetap di tampilkan maka pada resultset tuliskan secara explisit UNION ALL. Perbedaan Union dan Union All dapat dijelaskan dalam diagram Venn 5 dan 6. Fungsi Union sendiri dapat dijalankan dengan sintaks sebagai berikut :

8 3. Latihan Sebelum melakukan tugas latihan, praktikan membuka XAMPP CONTROL PANEL dan memilih Start pada Module MySQL dan Apache kemudian klik Admin atau mengakses localhost/phpmyadmin pada browser. Gambar 1. Start MySQL dan Apache Maka akan tampil seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 2. Tampilan phpmyadmin 3.1 Relationship Untuk memulai latihan kali ini praktikkan menciptakan objek query, pada halaman awal phpmyadmin praktikan memilih menu SQL, setelah itu muncul halaman editor SQL, dalam editor tersebut tempat untuk praktikkan mengetikkan pernyataan SQL, untuk membuat database maka diketikkan pernyataan CREATE DATABASE nama_database ; nama_database bisa disesuaikan dengan keinginan pengguna, dalam praktikum ini praktikkan mengetikkan CREATE DATABASE MODUL5_005; sehingga nama database yang dibuat adalah MODUL5_005.

9 Gambar 3. CREATE DATABASE MODUL5_005; pada SQL Untuk mengeksekusi pernyataan SQL tersebut dengan klik tombol Go. Setelah itu database MODUL5_005 akan berhasil dibuat. Gambar 4. Database modul5_005 berhasil dibuat Setelah menciptakan sebuah database, praktikkan menciptakan dua buah tabel secara bergantian dengan klik SQL pada awal tampilan phpmyadmin, kemudian mengetikkan pernyataan-pernyataan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini. Struktur untuk pernyataan pembuatan tabel adalah sebagai berikut : CREATE TABLE nama_tabel ( nama_field1 TIPEDATA(length), nama_field2 TIPEDATA(length), PRIMARY KEY(nama_field) ); Dalam praktikum kali ini praktikkan membuat tabel yang bernama karyawan, dengan memiliki 2 field yaitu Nama yang bertipe data VARCHAR dengan length 30 dan di set NOT NULL. Field kedua yaitu id_dep yang bertipe data INT yang memilik length 5 dan di set NOT NULL, praktikkan memilih tipe data VARCHAR dan INT karena tipe data tersebut lebih general sebenarnya penggunaan tipe data TEXT dan NUMBER juga diterima, namun kurang standar. Primary key tidak di set karena sesuai dengan pernyataan pada modul. ENGINE = MyISAM merupakan storage atau penyimpanan yang menangani tabel yang non-transactional. Tipe tabel ini menyediakan penyimpanan dan retrieval berkecepatan tinggi, dan juga kemampuan pencarian fulltext. MyISAM didukung di semua konfigurasi MySQL dan merupakan engine penyimpanan default kecuali apabila pengguna telah melakukan konfigurasi MySQL untuk menggunakan tipe lain sebagai defaultnya. Kemudian eksekusi pernyataan penciptaan tabel dengan klik Go.

10 Gambar 5. CREATE TABLE karyawan; pada SQL Gambar 6. Tabel karyawan telah berhasil dibuat Untuk mengecek struktur dari tabel karyawan dengan klik karyawan pada modul5_005 kemudan pilih Structure. Gambar 7. Struktur tabel karyawan pada database modul5_005 Tabel yang kedua bernama departemen, dengan memiliki 2 field yaitu id_dep yang bertipe data INT dengan length 5 dan di set NOT NULL. Field kedua yaitu nama_dep yang bertipe data VARCHAR yang memilik length 30 dan di set NOT NULL. Field id_dep di set sebagai primary key karena sesuai dengan pernyataan pada modul dan id_dep memiliki nilai yang bersifat unik atau antara data satu dengan data yang lainnya berbeda. Sama seperti tabel karyawan Engine Storage atau penyimpanan dari tabel departemen di set MyISAM yang Kemudian eksekusi pernyataan penciptaan tabel dengan klik Go. Gambar 8. CREATE TABLE departemenn; pada SQL Gambar 9. Tabel departemen telah berhasil dibuat Untuk mengecek struktur dari tabel departemen dengan klik departemen pada modul5_005 kemudan pilih Structure. Gambar 10. Struktur tabel karyawan pada database modul5_005 Setelah kedua tabel berhasil dibuat kemudian praktikkan menambahkan data pada kedua tabel tersebut melalui pernyataan SQL. Struktur untuk pernyataan menambahkan data pada tabel adalah sebagai berikut : INSERT INTO nama_tabel VALUES ( data_field1, data_field2, data_fiedlke-n ), ( data_field1, data_field2, data_fiedlke-n );

11 Praktikkan menambahkan data pada tabel karyawan sesuai dengan yang diperintahkan pada modul, dengan data seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 11. INSERT INTO karyawan; Gambar 12. Data telah ditambahkan pada tabel karyawan; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel karyawan dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 13. Melihat data pada tabel karyawan; Kemudian akan menampilkan data dari tabel karyawan Gambar 14. Data pada tabel karyawan; Praktikkan menambahkan data pada tabel departemen sesuai dengan yang diperintahkan pada modul, dengan data seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 15. INSERT INTO departemen; Gambar 16. Data telah ditambahkan pada tabel departemen; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel karyawan dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 17. Melihat data pada tabel departemen; Kemudian akan menampilkan data dari tabel departemen Gambar 18. Data pada tabel departemen;

12 3.2 Inner Join Pernyataan inner join akan mengembalikan data di tabel A dan B yang sesuai. Sebagai contoh, untuk mendapatkan data karyawan yang memiliki departemen dengan mengeksekusi pernyataan atau perintah SQL berikut : Gambar 19. SELECT * FROM karyawan INNER JOIN departemen; Maka data yang diperoleh dari eksekusi pernyataan SQL diatas adalah sebagai berikut : Gambar 20. Hasil dari SELECT * FROM karyawan INNER JOIN departemen; Selain menggunakan pernyataan SQL diatas, data juga dapat diperoleh dengan menggunakan inner join bentuk implisitnya, seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 21. Inner join bentuk implisit; Gambar 22. Hasil dari inner join bentuk implisit; Pada gambar 19 dan 21 pernyataan SQL diatas memiliki hasil yang sama. Karena yang diseleksi adalah data karyawan yang memiliki departemen maka pernyataan keduanya menghasilkan nama AGUS dengan id_dep 10 nama_dep PENELITIAN dan CITRA dengan id_dep 12 nama_dep SDM. Perbedaan antara perintah diatas hanya pada penulisan sintaks saja yaitu yang kedua berbentuk implisit. Untuk pengambilan data juga bisa menspesifikasikan field terkait. Sebagai contoh, untuk mengambil nama karyawan dan nama departemen yang ditempatinya saja, eksekusi SQL : Gambar 23. Pengambilan data dengan spesifikasi field terkait; Gambar 24. Hasil dari pengambilan data dengan spesifikasi field terkait;

13 Jika pengguna ingin menampilkan field tertentu saja, maka nama field tersebut harus disebutkan secara eksplisit beserta nama tabel tempat field. Untuk efisiensi penulisan pernyataan SQL, praktikkan memanfaatkan fitur derived table, penggunaan derived table akan semakin efisien apabila pengguna berurusan dengan banyak field dan banyak tabel, selain itu juga menjadikan pernyataan SQL mudah dipahami. Pernyataan SQL dengan fitur derived table seperti pernyataan dibawah ini : Gambar 25. Efisiensi pernyataan SQL dengan memanfaatkan derived table; Pada pernyataan SQL di atas, tabel karyawan dinotasikan dengan huruf k dan tabel departemen menggunakan huruf d. Hasil eksekusi perintah SQL tersebut sama dengan hasil eksekusi perintah SQL sebelumya. Gambar 26. Hasil dari efisiensi pernyataan SQL dengan memanfaatkan derived table; Pada gambar 23 dan 25 pernyataan SQL diatas memiliki hasil yang sama. Karena yang diseleksi adalah nama karyawan dan nama departemen maka pernyataan keduanya menghasilkan nama AGUS dengan nama_dep PENELITIAN dan CITRA dengan nama_dep SDM. Pada pernyataan pertama sintaks dengan menambahkan keterangan karyawan.nama dan departemen.nama_dep, sedangkan pernyataan kedua menggunakan fitur derived table yang menuliskan pernyataan secara efisien, karyawan dinotasikan dengan huruf k dan departemen dengan huruf d. 3.3 Outer Join Left Outer Join Left outer join mengembalikan semua nilai dari tabel kiri ditambah dengan nilai dari tabel kanan yang sesuai atau NULL jika tidak ada nilai yang sesuai. Contoh pernyataan left outer join dalam tabel karyawan dengan departemen adalah sebagai berikut : Gambar 27. Tabel karyawan left outer join tabel departemen;

14 Gambar 28. Hasil dari tabel karyawan left outer join tabel departemen; Pada pernyataan di atas yang yang dijadikan patokan yaitu tabel karyawan, karena tabel karyawan di left outer join dengan tabel departemen sehingga menghasilkan ada data yang NULL yang ditampilkan pada gambar diatas. Alasannya karena data BUDI dengan id_dep 16 dan DANI dengan id_dep 17 pada tabel karyawan, sedangkan data pada tabel departemen hanya terdapat data id_dep 10, 11, 12, dan 13. Sehingga pada saat tabel karyawan di left outer join dengan tabel departemen data BUDI dengan id_dep 16 dan DANI dengan id_dep 17 memiliki NULL value pada field id_dep dan nama_dep pada tabel departemen. Left outer join dengan menggunakan klausa WHERE, seperti pada pernyataan SQL dibawah ini : Gambar 29. Tabel karyawan left outer join tabel departemen dengan klausa WHERE; Gambar 30. Hasil dari tabel karyawan left outer join tabel departemen dengan klausa WHERE; Pada pernyataan di atas yang yang dijadikan patokan yaitu tabel karyawan, karena tabel karyawan di left outer join dengan tabel departemen, kemudian terdapat penambahan query WHERE d.id_dep IS NULL mengakibatkan data yang tampil adalah Nama dan id_dep pada tabel karyawan yang id_dep dan nama_dep pada tabel departemen berisi NULL. Maka dari itu yang tampil adalah BUDI dengan id_dep 16 dan DANI dengan id_dep 17 karena BUDI dan DANI tidak memiliki departemen (nama departemennya tidak tercatat dalam tabel departemen) Right Outer Join Right outer join mengembalikan semua nilai dari tabel kanan ditambah dengan nilai dari tabel kiri yang sesuai atau NULL jika tidak ada nilai yang sesuai. Contoh pernyataan Right outer join dalam tabel karyawan dengan departemen adalah sebagai berikut :

15 Gambar 31. Tabel karyawan right outer join tabel departemen; Gambar 32. Hasil dari tabel karyawan right outer join tabel departemen; Pada pernyataan di atas yang yang dijadikan patokan yaitu tabel departemen, karena tabel departemen berada disebelah kanan tabel karyawan, sehingga menghasilkan ada data yang NULL yang ditampilkan pada gambar diatas. Alasannya karena data id_dep 11 dengan nama_dep PEMASARAN dan id_dep 13 dengan nama_dep KEUANGAN pada tabel departemen, sedangkan data pada tabel karyawan hanya terdapat data id_dep 10 dengan nama AGUS dan id_dep 12 dengan nama CITRA. Sehingga pada saat kedua tabel di right outer join data id_dep 11 dengan nama_dep PEMASARAN dan id_dep 13 dengan nama_dep KEUANGAN memiliki NULL value pada field Nama dan id_dep pada tabel karyawan Full Outer Join Full outer join pada hakikatnya merupakan kombinasi dari left outer join dan right outer join. Karena pada beberapa DBMS tidak mendukung fungsionalitas full outer join maka disimulasikan dengan memanfaatkan UNION. Dengan menggabungkan left outer join dan right outer join seperti pernyataan SQL dibawah ini : Gambar 33. Tabel karyawan full outer join tabel departemen; Gambar 34. Hasil dari tabel karyawan full outer join tabel departemen;

16 Penjelasan dari pernyataan SQL full outer join adalah kombinasi penjelasan dari tugas latihan dan 3.3.2, pada keluaran diatas yaitu menampilkan semua data pada tabel karyawan dan departemen meskipun ada data relasi yang dimana tabel karyawan dan tabel departemen datanya NULL Cross Join Cross join pada hakikatnya merupakan inner join dimana kondisi join selalu dievaluasi true. Secara matematis, jika A dan B merupakan dua himpunan, maka cross join-nya sama dengan X. Contoh pernyataan SQL dari cross join adalah sebagai berikut : Gambar 35. Tabel karyawan cross join tabel departemen; atau juga dapat menggunakan pernyataan SQL dalam bentuk implisitnya seperti ini : Gambar 35. Tabel karyawan cross join tabel departemen secara implisit; Gambar 36. Hasil dari tabel karyawan cross join tabel departemen (kiri); secara implisit (kanan); Dari hasil pernyataan cross join diatas seperti perkalian silang yang hasilnya menjadi sangat banyak seperti tabel diatas, dan juga hasil dari cross join banyak yang tidak sinkron dengan yang direlasikan.

17 3.4 Union Dalam latihan ini praktikkan membuat tabel baru dengan nama tabel karyawan2, yang memiliki 2 field yaitu Nama yang bertipe data VARCHAR dengan length 30 dan di set NOT NULL. Field kedua yaitu id_dep yang bertipe data INT yang memilik length 5 dan di set NOT NULL, praktikkan memilih tipe data VARCHAR dan INT karena tipe data tersebut lebih general sebenarnya penggunaan tipe data TEXT dan NUMBER juga diterima, namun kurang standar. Primary key tidak di set karena sesuai dengan pernyataan pada modul. ENGINE = MyISAM merupakan storage atau penyimpanan yang menangani tabel yang non-transactional. Tipe tabel ini menyediakan penyimpanan dan retrieval berkecepatan tinggi, dan juga kemampuan pencarian fulltext. MyISAM didukung di semua konfigurasi MySQL dan merupakan engine penyimpanan default kecuali apabila pengguna telah melakukan konfigurasi MySQL untuk menggunakan tipe lain sebagai defaultnya. Kemudian eksekusi pernyataan penciptaan tabel dengan klik Go. Gambar 37. CREATE TABLE karyawan2; Gambar 38. Tabel karyawan2 telah berhasil dibuat Untuk mengecek struktur dari tabel karyawan2 dengan klik karyawan pada modul5_005 kemudan pilih Structure. Gambar 39. Struktur tabel karyawan2 pada database modul5_005 Praktikkan menambahkan data pada tabel karyawan2 sesuai dengan yang diperintahkan pada modul, dengan data seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 39. INSERT INTO karyawan2; Gambar 40. Data telah ditambahkan pada tabel karyawan2; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel karyawan2 dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 41. Melihat data pada tabel karyawan2;

18 Kemudian akan menampilkan data dari tabel karyawan2 Gambar 42. Data pada tabel karyawan2; Setelah tabel telah dibuat maka praktikkan melakukan penggabungan dengan perintah sebagai berikut : Gambar 43. Contoh pernyataan UNION; Gambar 44. Hasil dari pernyataan UNION; Dari eksekusi pernyataan karyawan UNION karyawan2 memperoleh 6 data record dari field nama dan field id_dep antara lain AGUS, 10, BUDI, 16, CITRA, 12, DANI, 17, ANISA, 18, BAGUS, 12. Hasil relasi tabel karyawan dengan tabel karyawan2 tersebut menjadi satu tabel, namun data nama DANI dengan id_dep 17, hanya tampil satu saja, padahal data nama DANI dengan id_dep 17 terdapat pada tabel karyawan maupun tabel karyawan2. Hal tersebut dapat terjadi, karena default statement UNION adalah menghilangkan duplikat. Sehingga diperoleh data tanpa duplikasi. Latihan selanjutnya adalah mengganti pernyataan SQL UNION diatas menjadi UNION ALL, dapat diperhatikan pada pernyataan dibawah ini : (a) (b) Gambar 45. Contoh pernyataan UNION ALL; (a) karyawan UNION ALL karyawan2, (b) karyawan2 UNION ALL karyawan

19 (a) (b) Gambar 46. Contoh pernyataan UNION ALL; (a) karyawan UNION ALL karyawan2, (b) karyawan2 UNION ALL karyawan Dalam kedua pernyataan tersebut menghasilkan data yang berbeda, karena pada pernyataan (a) adalah karyawan UNION ALL karyawan2, sedangkan pada pernyataan (b) adalah karyawan2 UNION ALL karyawan. Namun tetap saja kedua pernyataan nya tidak menghasilkan data yang benar. Karena UNION ALL adalah statemen yang mengkombinasikan dua buah atau lebih resulset dari beberapa tabel dengan statemen SELECT sehingga menjadi satu buah result, dengan record duplikasi tetap di tampilkan.. Pada XAMPP v3.2.2 tidak support eksekusi UNION ALL, Sehingga untuk percobaan latihan UNION ALL praktikkan mengeksekusi pernyataan tersebut menggunakan command prompt. Gambar 47. Contoh pernyataan UNION ALL beserta hasil menggunakan CMD; karyawan karyawan2 Gambar 48. Contoh pernyataan UNION ALL beserta hasil menggunakan CMD; karyawan2 karyawan Hasil relasi tabel karyawan dengan tabel karyawan2 maupun relasi tabel karyawan2 dengan tabel karyawan tersebut menjadi satu tabel. Dari eksekusi pernyataan karyawan UNION ALL karyawan2 maupun karyawan2 UNION ALL karyawan memperoleh 7 data record dari field nama dan field id_dep antara lain AGUS, 10, BUDI, 16, CITRA, 12, DANI, 17, DANI, 17, ANISA, 18, BAGUS, 12. Bedanya hanya urutan record saja, namun isi record atau data nya sama saja.

20 Perbedaan antara UNION dan UNION ALL adalah data nama DANI dengan id_dep 17 pada pernyataan UNION hanya tampil satu saja, padahal data nama DANI dengan id_dep 17 terdapat pada tabel karyawan maupun tabel karyawan2. Hal tersebut dapat terjadi, karena default statement UNION adalah menghilangkan duplikat. Sehingga diperoleh data tanpa duplikasi. Sedangkan pada UNION ALL data nama DANI dengan id_dep 17 ditampilkan semua atau terdapat dua data. Karena pada tabel karyawan dan tabel karyawan2 sama-sama menyimpan data nama DANI dengan id_dep Tugas Praktikum Pada praktikum kali ini praktikkan mengekspor data pada tugas praktikum minggu-minggu sebelumnya, kemudian mengimpor pada database baru yang dengan nama tugas_praktikum_modul5. Dalam database tugas_praktikum_modul5 terdapat 3 tabel yaitu tabel tb_mahasiswa, tb_mata_kuliah, dan tb_ambil_mk2, kemudian menghapus praktikkan menghapus isi yang ada pada ketiga tabel tersebut, kemudian praktikkan menambahkan data pada tabel-tabel tersebut sesuai dengan perintah pada modul. Pada tabel tb_mahasiswa praktikkan menambahkan 7 record seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 49. INSERT INTO tb_mahasiswa; Gambar 50. Data berhasil ditambahkan pada tb_mahasiswa; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel tb_mahasiswa dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 51. Melihat data pada tabel tb_mahasiswa; Kemudian akan menampilkan data dari tabel tb_mahasiswa

21 Gambar 52. Data pada tabel tb_mahasiswa; Pada tabel kedua yaitu tabel tb_mata_kuliah praktikkan menambahkan 7 record seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 53. INSERT INTO tb_mata_kuliah; Gambar 54. Data berhasil ditambahkan pada tb_mata_kuliah; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel tb_mahasiswa dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 55. Melihat data pada tabel tb_mata_kuliah; Kemudian akan menampilkan data dari tabel tb_mata_kuliah Gambar 56. Data pada tabel tb_mata_kuliah;

22 Pada tabel ketiga yaitu tabel tb_ambil_mk2 praktikkan menambahkan 6 record seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 57. INSERT INTO tb_ambil_mk2; Gambar 58. Data berhasil ditambahkan pada tb_ambil_mk2; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel tb_mahasiswa dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 59. Melihat data pada tabel tb_ambil_mk2; Kemudian akan menampilkan data dari tabel tb_ambil_mk2 Gambar 60. Data pada tabel tb_mata_kuliah; Setelah data-data yang terdapat pada modul telah ditambahkan pada masing-masing tabel maka praktikkan akan mencoba mengeksekusi perintah-perintah pada modul. 4.1 Dapatkan banyak mahasiswa yang mengambil matakuliah. Selesaikan dengan pendekatan join eksplisit dan implisit. EKSPLISIT atau eksplisit join notation menggunakan join keyword untuk menentukan tabel untuk bergabung, dan ON keyword untuk menentukan predikat untuk bergabung, seperti dalam contoh pernyataan berikut : Gambar 61. Seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Eksplisit dengan AS; Gambar 62. Hasil seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Eksplisit dengan AS;

23 Dalam pernyataan dihalaman sebelumnya menggunakan COUNT(DISTINCT tb_mahasiswa.nim) untuk menghitung jumlah data NIM mahasiswa tanpa duplikat (data yang sama dihitung hanya 1), AS Mahasiswa_yang_mengambil_matkul merupakan perintah yang digunakan untuk menyimpan field sementara seleksi dari data yang dicari. Jadi field Mahasiswa_yang_mengambil_matkul tersebut tidak tersimpan pada struktur tabel yang sebenarnya. Kemudian relasi tabel tb_mahasiswa INNER JOIN tb_ambil_mk2 ON tb.mahasiswa.nim = tb_ambil_mk2.nim; mengakibatkan hanya NIM yang sama antara NIM pada tabel tb_mahasiswa dan NIM pada tabel tb_ambil_mk2. Dari pernyataan tersebut menampilkan hasil adalah 3. Untuk melihat data nim dan nama mahasiswa yang mengambil matakuliah dapat menggunakan pernyataan eksplisit join sebagai berikut : Gambar 63. Penjabaran data dari seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Eksplisit; Gambar 64. Hasil dari penjabaran data dari seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Eksplisit; Dari hasil pernyataan tersebut membuktikan bahwa pernyataan pada gambar 61 yang mendapatkan hasil 3 pada field Mahasiswa_yang_mengambil_matkul adalah benar karena apabila seleksi dengan penjabaran menampilkan 3 record mahasiswa yang mengambil matakuliah yaitu 101, ARIF, 102, WATI, 103, IKA. IMPLISIT atau implicit join notation hanya berisi daftar tabel untuk bergabung, dalam klausa FROM dari pernyataan SELECT, menggunakan koma untuk memisahkannya, klausa WHERE tambahan mungkin berlaku sebagai filter-predikat. Gambar 65. Seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Implisit dengan AS; Gambar 66. Hasil dari seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Implisit dengan AS;

24 Dari pernyataan implisit join tersebut menampilkan hasil yang sama dengan pernyataan eksplisit join yaitu adalah 3. Perbedaan hanya cara penulisannya saja, apabila eksplisit menggunakan ON sedangkan implisit menggunakan klausa WHERE. Untuk melihat data nim dan nama mahasiswa yang mengambil matakuliah juga dapat menggunakan pernyataan implisit join sebagai berikut : Gambar 67. Penjabaran data dari seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Implisit; Gambar 68. Hasil dari penjabaran data dari seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Implisit; Hasil dari implisit join yang menyertakan kriteria NIM dan nama sama dengan hasil dari eksplisit join, perbedaan juga hanya terletak pada penulisannya saja. 4.2 Kelompokkan data mahasiswa yang tidak mengambil matakuliah berdasarkan jenis kelaminnya, kemudian hitung banyaknya. Gambar 69. Seleksi LEFT OUTER JOIN; Pada persoalan 4.2 menggunakan left outer join, yang diseleksi adalah field Jenis_kelamin, COUNT(*) perhitungan dari seleksi data mahasiswa kemudian disimpan pada field sementara sebagai Jumlah, sedangkan relasi tabel tb_mahasiswa LEFT OUTER JOIN tb_ambil_mk_2 ON tb.mahasiswa.nim = tb_ambil_mk2.nim; mengakibatkan hanya NIM yang sama antara NIM pada tabel tb_mahasiswa dan NIM pada tabel tb_ambil_mk2, kemudian klausa WHERE dengan ketentuan kode_mk is NULL karena data yang dicari adalah mahasiswa yang tidak mengambil matakuliah, GROUP BY Jenis_kelamin adalah mengelompokkan seleksi data tersebut berdasarkan jenis kelamin. Gambar 70. Hasil dari Seleksi LEFT OUTER JOIN;

25 Dari hasil pernyataan pada gambar 69 menampilkan field Jenis_kelamin dan Jumlah dengan record L, 3 dan P, 1, karena mahasiswa yang tidak mengambil matakuliah adalah BUDI, TONO, IWAN yang berjenis kelamin L sehingga menampilkan hasil 3, dan SARI yang berjenis kelamin P sehingga menampilkan hasil Dapatkan nim dan nama mahasiswa yang mengambil matakuliah beserta kode_mk dan nama_mk yang diambilnya. Selesaikan dengan pendekatan join eksplisit dan implisit. EKSPLISIT Gambar 71. Seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Eksplisit; Pada persoalan 4.3 menggunakan inner join dan memanfaatkan fitur derived table, yang diseleksi adalah field a.nim, m.nama, a.kode_mk, k.nama_mk dari relasi tabel tb_mahasiswa yang dinotasikan dengan huruf m, tb_ambil_mk_2 yang dinotasikan dengan huruf a, dan tb_mata_kuliah yang dinotasikan dengan huruf k ON m.nim = a.nim mengakibatkan hanya NIM yang sama antara NIM pada tabel tb_mahasiswa dan NIM pada tabel tb_ambil_mk2, kemudian AND a.kode_mk = k.kode_mk mengakibatkan hanya kode_mk yang sama antara kode_mk pada tabel tb_ambil_mk2 dan kode_mk pada tabel tb_mata_kuliah karena yang diseleksi adalah mahasiswa yang mengambil matakuliah beserta beserta kode_mk dan nama_mk. Gambar 72. Hasil dari seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Eksplisit; Dari hasil pernyataan pada gambar 71 menampilkan field NIM, Nama, kode_mk, dan nama_mk dengan 4 record yaitu 101, ARIF, PTI447, PRAKTIKUM BASIS DATA, 103, WATI, TIK333, SISTEM OPERASI, 104, IKA, PTI333, BASIS DATA TERDISTRIBUSI, dan 103, WATI, TIK333, SISTEM OPERASI. IMPLISIT Gambar 73. Seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Implisit;

26 Gambar 74. Hasil dari seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Implisit; Dari pernyataan implisit join tersebut menampilkan hasil yang sama dengan pernyataan eksplisit join yaitu 101, ARIF, PTI447, PRAKTIKUM BASIS DATA, 103, WATI, TIK333, SISTEM OPERASI, 104, IKA, PTI333, BASIS DATA TERDISTRIBUSI, dan 103, WATI, TIK333, SISTEM OPERASI. Perbedaan hanya cara penulisannya saja, apabila eksplisit menggunakan ON sedangkan implisit menggunakan klausa WHERE. 4.4 Dapatkan nim, nama, dan total sks yang diambil oleh mahasiswa, Dimana total sksnya lebih dari 4 dan kurang dari 10. Gambar 75. Seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Implisit; Pada persoalan 4.4 menggunakan inner join implisit dengan memanfaatkan fitur derived table, yang diseleksi adalah field m.nim, m.nama, SUM(k.sks) AS Total_sks, Total_sks sebagai field sementara dari hasil SUM sks tabel tb_mata_kuliah. Relasi inner join tb_ambil_mk_2 yang dinotasikan dengan huruf a, tabel tb_mahasiswa yang dinotasikan dengan huruf m, dan tb_mata_kuliah yang dinotasikan dengan huruf k kemudian menggunakan klausa WHERE m.nim = a.nim mengakibatkan hanya NIM yang sama antara NIM pada tabel tb_mahasiswa dan NIM pada tabel tb_ambil_mk2 AND a.kode_mk = k.kode_mk mengakibatkan hanya kode_mk yang sama antara kode_mk pada tabel tb_ambil_mk2 dan kode_mk pada tabel tb_mata_kuliah, lalu GROUP BY m.nim berarti mengelompokkan berdasarkan NIM pada tabel tb_mahasiswa dan HAVING SUM(sks)>4 AND SUM(sks)<10; klausa HAVING digunakan untuk menspesifikasikan hasil yang mengandung fungsi agregat SUM. Fungsi agregat SUM adalah mengembalikan jumlah (total atau sum) nilai di suatu kolom. Gambar 76. Seleksi INNER JOIN dengan pendekatan Join Implisit;

27 Dari pernyataan implisit join tersebut menampilkan field NIM, Nama, Total_sks dengan 1 record yaitu 104, IKA, 5. Data mahasiswa yang muncul hanya IKA karena mengambil 2 matakuliah yaitu PTI333 dan PTI777 yang memiliki apabila dijumlah hasil sks nya adalah 5. Karena yang memiliki sks lebih dari 4 dan sks kurang dari 10 hanya IKA, maka pernyataan diatas hanya menampilkan IKA. 4.5 Dapatkan data matakuliah yang tidak diambil oleh mahasiswa terdaftar (mahasiswa yang terdaftar adalah mahasiswa yang tercatat di tabel mahasiswa). Gambar 77. Seleksi LEFT OUTER JOIN; Pada persoalan 4.5 menggunakan left outer join dengan memanfaatkan fitur derived table, yang diseleksi adalah field k.kode_mk, nama_mk, sks, dan semester. Relasi left outer join tb_mata_kuliah yang dinotasikan dengan huruf k, tabel tb_mahasiswa yang dinotasikan dengan huruf m, dan tb_ambil_mk2 yang dinotasikan dengan huruf a. ON m.nim = a.nim mengakibatkan hanya NIM yang sama antara NIM pada tabel tb_mahasiswa dan NIM pada tabel tb_ambil_mk2, ON k.kode_mk = a.kode_mk mengakibatkan hanya kode_mk yang sama antara kode_mk pada tabel tb_mata_kuliah dan kode_mk pada tabel tb_ambil_mk2, lalu dengan klausa WHERE a.kode_mk is NULL karena yang diseleksi adalah data yang tidak diambil oleh mahasiswa terdaftar. Keluaran dari query diatas adalah hasil dari 2 kali merelasikan tabel. Pertama merelasikan tabel tb_mahasiswa dengan tb_ambil_mk2 menggunakan left outer join (keluarannya data yang tidak sama tabel sebelah kiri) dengan syaratnya data pada nimnya sama. Kemudian hasil dari relasi tersebut direlasikan lagi dengan tb_mata_kuliah menggunakan left outer join (keluarannya data yang tidak sama tabel sebelah kiri) dengan syaratnya memiliki data kode_mk sama. Kemudian yang diproses hanya data yang NULL value. Gambar 78. Seleksi LEFT OUTER JOIN; Dari pernyataan left outer join tersebut menampilkan field kode_mk, nama_mk, sks, dan semester dengan 3 record yaitu PTI123, GRAFIKA MULTIMEDIA, 3, 5, TIK123, JARINGAN KOMPUTER, 2, 5, dan TIK342 PRAKTIKUM BASIS DATA, 1, 3. Ketiga data matakuliah tersebut muncul karena ketiga matakuliah tersebut tidak diambil oleh mahasiswa terdaftar.

28 5. Tugas Rumah 5.1 Buatlah database baru dengan nama Universitas. Lalu didalamnya terdapat tabeltabel seperti pada modul 5. Dalam membuat tugas rumah, praktikkan membuat database baru dengan nama universitas. Database universitas berhasil dibuat Gambar 79. CREATE DATABASE universitas; Gambar 80. CREATE DATABASE universitas berhasil dibuat; Setelah database berhasil dibuat praktikkan membuat tiga buah tabel. Tabel yang pertama dibuat dengan nama tabel_instruktur, dengan memiliki 4 field yaitu NIP yang bertipe data CHAR dengan length 2, NAMA_INS yang bertipe data VARCHAR dengan length 50, JURUSAN yang bertipe data VARCHAR dengan length 30, ASAL_KOTA yang bertipe data VARCHAR dengan length 30. Praktikkan memilih tipe data VARCHAR karena tipe data tersebut lebih general. NIP di set primary key karena NIP bersifat unik, antara instruktur satu dengan lainnya memiliki NIP yang berbeda. Kemudian eksekusi pernyataan penciptaan tabel dengan klik Go. Tabel tabel_instruktur telah berhasil dibuat Gambar 81. CREATE TABLE tabel_instruktur; Gambar 82. CREATE TABLE tabel_instruktur berhasil dibuat; Untuk mengecek struktur dari tabel tabel_instruktur dengan klik tabel_instruktur pada universitas kemudan pilih Structure. Gambar 83. Structure tabel_instruktur; Kemudian praktikkan menambahkan data pada tabel_instruktur dengan pernyataan seperti dibawah ini :

29 Gambar 84. INSERT INTO tabel_instruktur; Gambar 85. Data telah ditambahkan pada tabel tabel_instruktur; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel tabel_instruktur dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 86. Melihat data pada tabel tabel_instruktur; Kemudian akan menampilkan data dari tabel tabel_instruktur Gambar 87. Data pada tabel tabel_instruktur; Tabel yang kedua dibuat dengan nama tabel_matakuliah, dengan memiliki 3 field yaitu KD_MK yang bertipe data VARCHAR dengan length 8, NAMA_MK yang bertipe data VARCHAR dengan length 30, SKS yang bertipe data CHAR dengan length 1. Praktikkan memilih tipe data VARCHAR karena tipe data tersebut lebih general. KD_MK di set primary key karena KD_MK bersifat unik, antara KD_MK satu dengan lainnya memiliki KD_MK yang berbeda. Kemudian eksekusi pernyataan penciptaan tabel dengan klik Go. Tabel tabel_instruktur telah berhasil dibuat Gambar 88. CREATE TABLE tabel_matakuliah; Gambar 89. CREATE TABLE tabel_matakuliah berhasil dibuat; Untuk mengecek struktur dari tabel tabel_matakuliah dengan klik tabel_matakuliah pada universitas kemudan pilih Structure. Gambar 90. Structure tabel_matakuliah;

30 Kemudian praktikkan menambahkan data pada tabel_matakuliah dengan pernyataan seperti dibawah ini : Gambar 91. INSERT INTO tabel_matakuliah; Gambar 92. Data telah ditambahkan pada tabel tabel_matakuliah; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel tabel_instruktur dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 93. Melihat data pada tabel tabel_matakuliah; Kemudian akan menampilkan data dari tabel tabel_instruktur Gambar 94. Data pada tabel tabel_matakuliah; Tabel yang ketiga dibuat dengan nama tabel_ambil_mk, dengan memiliki 4 field yaitu NIP yang bertipe data CHAR dengan length 2, KD_MK yang bertipe data VARCHAR dengan length 8, RUANGAN yang bertipe data VARCHAR dengan length 8, JML_MHS yang bertipe data INT tanpa menentukan length. Praktikkan memilih tipe data VARCHAR karena tipe data tersebut lebih general. Primary key tidak di set. Kemudian eksekusi pernyataan penciptaan tabel dengan klik Go. Tabel tabel_ambil_mk telah berhasil dibuat Gambar 95. CREATE TABLE tabel_ambil_mk; Gambar 96. CREATE TABLE tabel_ambil_mk berhasil dibuat; Untuk mengecek struktur dari tabel tabel_ambil_mk dengan klik tabel_ambil_mk pada universitas kemudan pilih Structure.

31 Gambar 97. Structure tabel_matakuliah; Kemudian praktikkan menambahkan data pada tabel_ambil_mk dengan pernyataan seperti dibawah ini : Gambar 98. INSERT INTO tabel_ambil_mk; Gambar 99. Data telah ditambahkan pada tabel tabel_ambil_mk; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel tabel_ambil_mk dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 100. Melihat data pada tabel tabel_ambil_mk; Kemudian akan menampilkan data dari tabel tabel_ambil_mk Gambar 101. Data pada tabel tabel_ambil_mk; Setelah ketiga tabel dibuat maka praktikkan menampilkan beberapa persoalan dengan perintah sebagai berikut : Tampilkan kd_mk dan mata kuliah yang jumlah mahasiswanya 40. Gambar 102. Seleksi INNER JOIN; Pada persoalan menggunakan inner join dengan memanfaatkan fitur derived table, yang diseleksi adalah field m.kd_mk, m.nama_mk, a.jml_mhs. Relasi inner join

32 tabel_ambil_mk yang dinotasikan dengan huruf a, tabel tabel_matakuliah yang dinotasikan dengan huruf m kemudian menggunakan ON a.kd_mk = m.kd_mk mengakibatkan hanya KD_MK yang sama antara KD_MK pada tabel tabel_ambil_mk dan KD_MK pada tabel tabel_matakuliah. Spesifikasi seleksi data dengan klausa WHERE JML MHS = 40, karena yang diinginkan adalah menampilkan KD_MK dan matakuliah yang jumlah mahasiswanya adalah 40. Gambar 103. Hasil dari seleksi INNER JOIN; Dari pernyataan inner join tersebut menampilkan field KD_MK, NAMA_MK, JML_MHS dengan 2 record yaitu PTI101, ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN, 40, PTI103, VISUAL BASIC, 40. Kedua data muncul karena pada matakuliah tersebut memiliki jumlah mahasiswa Tampilkan data Instruktur yang mengajarkan Basis Data. Gambar 104. Seleksi INNER JOIN; Pada persoalan menggunakan inner join dengan memanfaatkan fitur derived table, yang diseleksi adalah field i.nip, i.nama_ins, m.nama_mk. Relasi inner join tabel_instruktur yang dinotasikan dengan huruf i, tabel tabel_ambil_mk yang dinotasikan dengan huruf a, dan tabel_matakuliah yang dinotasikan dengan huruf m kemudian menggunakan ON i.nip = a.nip mengakibatkan hanya NIP yang sama antara NIP pada tabel tabel_instruktur dan NIP pada tabel tabel_ambil_mk AND a.kd_mk = m.kd_mk mengakibatkan hanya KD_MK yang sama antara KD_MK pada tabel tabel_ambil_mk dan KD_MK pada tabel tabel_matakuliah. Spesifikasi seleksi data dengan klausa WHERE NAMA_MK = BASIS DATA ; karena yang diinginkan adalah menampilkan data instruktur yang mengajarkan matakuliah BASIS DATA. Gambar 105. Hasil dari seleksi INNER JOIN; Dari pernyataan inner join tersebut menampilkan field NIP, NAMA_INS, NAMA_MK dengan 1 record yaitu 2, SAICHUL FITRIAN A., BASIS DATA. Data SAICHUL

33 FITRIAN A. muncul karena pada instruktur tersebut yang mengajarkan matakuliah BASIS DATA Tampilkan data Instruktur yang tidak mengajar. Gambar 106. Seleksi LEFT OUTER JOIN; Pada persoalan menggunakan left outer join dengan memanfaatkan fitur derived table, yang diseleksi adalah field i.nip, NAMA_INS, a.kd_mk. Relasi left outer join tabel_instruktur yang dinotasikan dengan huruf i, tabel tabel_matakuliah yang dinotasikan dengan huruf m, dan tabel_ambil_mk yang dinotasikan dengan huruf a. ON m.kd_mk = a.kd_mk mengakibatkan hanya KD_MK yang sama antara KD_MK pada tabel tabel_matakuliah dan KD_MK pada tabel tabel_ambil_mk, ON i.nip = a.nip mengakibatkan hanya NIP yang sama antara NIP pada tabel tabel_instruktur dan NIP pada tabel tabel_ambil_mk, lalu dengan spesifikasi data dengan klausa WHERE a.kd_mk is NULL karena yang diseleksi adalah data instruktur yang tidak mengajar. Keluaran dari query diatas adalah hasil dari 2 kali merelasikan tabel. Pertama merelasikan tabel tabel_matakuliah dengan tabel_ambil_mk menggunakan left outer join (keluarannya data yang tidak sama tabel sebelah kiri) dengan syaratnya data pada KD_MKnya sama. Kemudian hasil dari relasi tersebut direlasikan lagi dengan tabel_instruktur menggunakan left outer join (keluarannya data yang tidak sama tabel sebelah kiri) dengan syaratnya memiliki data NIP sama. Kemudian yang diproses hanya data instruktur yang memiliki KD_MK NULL value. Gambar 107. Hasil dari seleksi LEFT OUTER JOIN; Dari pernyataan left outer join tersebut menampilkan field NIP, NAMA_INS, KD_MK dengan 1 record yaitu 4, BUDY PRATAMA, NULL. Data BUDY PRATAMA muncul karena instruktur tersebut tidak mengajar matakuliah. 5.2 Buat tabel seperti pada tabel modul 5. Pada persoalan tugas rumah 5.2 membuat 2 buah tabel dengan struktur seperti pada modul 5. Tabel yang pertama dibuat dengan nama tb_customer, dengan memiliki 3 field yaitu CUSTOMER_ID yang bertipe data VARCHAR dengan length 5, CUSTOMER_NAME

34 yang bertipe data VARCHAR dengan length 30, CUSTOMER_ADDRES yang bertipe data VARCHAR dengan length 50. Praktikkan memilih tipe data VARCHAR karena tipe data tersebut lebih general. CUSTOMER_ID di set primary key karena bersifat unik, antara customer satu dengan lainnya memiliki CUSTOMER_ID yang berbeda. Kemudian eksekusi pernyataan penciptaan tabel dengan klik Go. Tabel tb_customer telah berhasil dibuat Gambar 108. CREATE TABLE tb_customer; Gambar 109. CREATE TABLE tb_customer berhasil dibuat; Untuk mengecek struktur dari tabel tb_customer dengan klik tb_customer pada universitas kemudan pilih Structure. Gambar 110. Structure tb_customer; Kemudian praktikkan menambahkan data pada tb_customer dengan pernyataan seperti dibawah ini : Gambar 111. INSERT INTO tb_customer; Gambar 112. Data telah ditambahkan pada tabel tb_customer; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel tb_customer dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 113. Melihat data pada tabel tb_customer; Kemudian akan menampilkan data dari tabel tb_customer

35 Gambar 114. Data pada tabel tb_customer; Tabel yang kedua dibuat dengan nama tb_orders, dengan memiliki 5 field yaitu ORDER_ID yang bertipe data VARCHAR dengan length 5, ORDER_DATE yang bertipe data DATE, CUSTOMER_ID yang bertipe data VARCHAR dengan length 5, QTY yang bertipe data INT, dan AMOUNT yang bertipe data INT. Praktikkan memilih tipe data VARCHAR dan INT karena tipe data tersebut lebih general. Primary key tidak di set. Kemudian eksekusi pernyataan penciptaan tabel dengan klik Go. Tabel tb_orders telah berhasil dibuat Gambar 115. CREATE TABLE tb_orders; Gambar 116. CREATE TABLE tb_orders berhasil dibuat; Untuk mengecek struktur dari tabel tb_orders dengan klik tb_orders pada universitas kemudan pilih Structure. Gambar 117. Structure tabel tb_orders; Kemudian praktikkan menambahkan data pada tabel tb_orders dengan pernyataan seperti dibawah ini :

36 Gambar 118. INSERT INTO tb_orders; Gambar 119. Data telah ditambahkan pada tabel tb_orders; Untuk melihat data yang telah ditambahkan pada tabel tb_orders dengan pernyataan sebagai berikut : Gambar 120. Melihat data pada tabel tb_orders; Kemudian akan menampilkan data dari tabel tb_orders Gambar 121. Data pada tabel tb_orders; Setelah kedua tabel dibuat maka praktikkan menampilkan beberapa persoalan dengan perintah sebagai berikut : Gabungkan kedua tabel tersebut dengan JOIN dan UNION Inner Join, Left Outer Join, Right Outer Join Gambar 122. Seleksi INNER JOIN; Gambar 123. Hasil dari seleksi INNER JOIN; Untuk menggabungkan menggunakan inner join dengan memanfaatkan fitur derived table, yang diseleksi adalah field c.customer_id, CUSTOMER_NAME, CUSTOMER_ADDRES, ORDER_ID, ORDER_DATE, QTY, AMOUNT. Relasi inner join tabel tb_customer yang dinotasikan dengan huruf c, tabel tb_orders yang dinotasikan dengan huruf o, kemudian menggunakan ON c.customer_id = o.customer_id mengakibatkan hanya CUSTOMER_ID yang sama antara CUSTOMER_ID pada tabel tb_customer dan CUSTOMER_ID pada tabel tb_order.

37 Gambar 124. Seleksi LEFT OUTER JOIN; Gambar 125. Hasil dari seleksi LEFT OUTER JOIN; Pada pernyataan di atas yang yang dijadikan patokan yaitu tabel tb_customer yang dinotasikan dengan c, karena tabel tb_customer di left outer join dengan tabel tb_orders yang dinotasikan dengan o, penggabungan kedua tabel berdasarkan CUSTOMER_ID pada tabel tb_customer dan CUSTOMER_ID pada tabel tb_orders, sehingga menghasilkan ada data yang NULL yang ditampilkan pada gambar 125. Alasannya karena data MIRZA dengan CUSTOMER_ID CS003 dan TANTI dengan CUSTOMER_ID CS004 pada tabel tb_customer, sedangkan data pada tabel tb_orders hanya terdapat data CUSTOMER_ID CS001, CS002, 12, dan CS005. Sehingga pada saat tabel tb_customer di left outer join dengan tabel tb_orders data MIRZA dengan CUSTOMER_ID CS003 dan TANTI dengan CUSTOMER_ID CS004 memiliki NULL value pada field ORDER_ID, ORDER_DATE, CUSTOMER_ID, QTY, dan AMOUNT pada tabel tb_orders. Gambar 126. Seleksi RIGHT OUTER JOIN; Gambar 127. Hasil dari seleksi RIGHT OUTER JOIN; Pada pernyataan di atas yang yang dijadikan patokan yaitu tabel tb_orders, karena tabel tb_orders berada disebelah kanan tabel tb_customer, penggabungan kedua tabel berdasarkan CUSTOMER_ID pada tabel tb_customer dan CUSTOMER_ID pada tabel tb_orders, sehingga tidak menghasilkan data yang NULL yang ditampilkan pada gambar 127. Alasannya karena data pada tabel tb_orders hanya memiliki 3 record yang data CUSTOMER_ID nya juga terdapat pada tb_customer. Maka dari itu penggabungan dengan right outer join tidak menghasilkan NULL value.

38 Union (gabungkan semua data dan tampilkan) Gambar 128. Seleksi UNION; Gambar 129. Hasil dari seleksi UNION; Untuk menggabungkan dengan UNION adalah kombinasi dari left outer join dan right outer join. Tabel tb_customer dinotasikan dengan c, dan tabel tb_orders dinotasikan dengan o. Menggabungkannya dengan berdasarkan c.customer_id = o.customer ID, mengakibatkan hanya CUSTOMER_ID yang sama antara CUSTOMER_ID pada tabel tb_customer dan CUSTOMER_ID pada tabel tb_orders. Penjelasan lebih lengkap pada pernyataan dibawah gambar 125 dan gambar Tampilkan data customer dan ordernya pada bulan desember Gambar 130. Seleksi INNER JOIN dengan klausa WHERE; Pada persoalan menggunakan inner join dengan memanfaatkan fitur derived table, yang diseleksi adalah semua field pada tabel tb_customer dan tabel tb_orders. Relasi inner join tabel tb_customer yang dinotasikan dengan huruf c, dan tabel tb_orders yang dinotasikan dengan huruf o kemudian menggunakan c.customer_id = o.customer ID, mengakibatkan hanya CUSTOMER_ID yang sama antara CUSTOMER_ID pada tabel tb_customer dan CUSTOMER_ID pada tabel tb_orders. Spesifikasi seleksi data dengan klausa WHERE MONTH(ORDER_DATE) = 12 ; karena yang diinginkan adalah data customer yang ordernya pada bulan Desember(12). Gambar 131. Hasil dari seleksi INNER JOIN dengan klausa WHERE; Dari pernyataan inner join tersebut menampilkan field dari tabel tb_customer dan tb_orders dengan 1 record yaitu CS001, AAN, PASURUAN, CS001, , CS001, 1, Data AAN muncul karena pada customer tersebut yang mengajarkan ordernya bulan desember atau bulan ke 12.

39 6. Kesimpulan Dalam praktikum modul 5 Join dan Union dapat disimpulkan bahwa Relationship adalah suatu hubungan antara beberapa entitas. Sedangkan Join dapat didefinisikan sebagai kombinasi record dari dua atau lebih tabel di dalam basis sebagai joined table, Join terdiri dari atas Inner join yang pada dasarnya adalah menentukan persimpangan (intersection) antara dua buah tabel dan Outer join yang dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu left outer join, right outer join, dan full outer join. Union adalah statemen yang mengkombinasikan dua buah atau lebih resulset dari beberapa tabel dengan statemen SELECT sehingga menjadi satu buah result. Union statemen memiliki beberapa ketentuan yaitu jumlah kolom / field dari setiap statemen SELECT harus sama. Tipe data kolom/field dari setiap statemen SELECT harus kompatibel. Default Statemen UNION akan menghapus semua record duplikasi dari resultset. 7. Daftar Pustaka Jurusan Teknik Elektro Modul 4 : Fungsi Agregat. Malang: Universitas Negeri Malang. Mahligai, Larensi. Relasi dan Join (Basis Data) /relasi-dan-join-basis-data.html, diakses pada pada tanggal 21 Maret 2017, pukul 21:08 WIB. Id, Raga. Operator Dasar dari MySQL operator-dasar-pada-mysql.html, diakses pada pada tanggal 21 Maret 2017, pukul 21:23 WIB. Ayie, Raden. Data Manipulation Language data-manipulation-language-dml-3.html, diakses pada pada tanggal 21 Maret 2017, pukul 21:35 WIB. Sukris. Storage Engine di MySQL diakses pada pada tanggal 21 Maret 2017, pukul 22:40 WIB.

B. PETUNJUK. 2. Join. Praktikum Basis Data 2017 TE UM

B. PETUNJUK. 2. Join. Praktikum Basis Data 2017 TE UM MODUL 5 RELASI & JOIN A. TUJUAN Memahami keterhubungan entitas di dalam basis data. Memahami jenis-jenis operasi pengambilan data di beberapa entitas. Mampu menyelesaikan kasus retrieval yang melibatkan

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 2017 TE UM

Praktikum Basis Data 2017 TE UM MODUL 3 SQL A. TUJUAN - Memahami SQL, komponen-komponen, dan penggunaannya. - Mengenal operasi-operasi DML menggunakan phpmyadmin. - Mampu melakukan operasi-operasi retrieve yang spesifik - Mampu penguraikan

Lebih terperinci

MODUL 3 JOIN TABLE. Gambar Model Relasi Basis Data db_mutiara SMK NEGERI 1 CIMAHI REKAYASA PERANGKAT LUNAK

MODUL 3 JOIN TABLE. Gambar Model Relasi Basis Data db_mutiara SMK NEGERI 1 CIMAHI REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL 3 JOIN TABLE Tujuan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai : 3.3 Menganalisis teknik penggabungan data dari beberapa tabel memahami inner join dalam penggabungan data dari beberapa tabel mengaplikasikan

Lebih terperinci

Modul 3 : Query Penggabungan Tabel

Modul 3 : Query Penggabungan Tabel Modul 3 : Query Penggabungan Tabel Tujuan Praktikum - Mahasiswa dapat membedakan perbedaan macam-macam join tabel. - Mahasiswa mampu melakukan query untuk join tabel. - Mahasiswa dapat membedakan union,

Lebih terperinci

MODUL II SQL A. TUJUAN

MODUL II SQL A. TUJUAN MODUL II SQL A. TUJUAN Memahami SQL, komponen-komponen, dan kegunaannya Mengenal operasi-operasi DDL dan DML Mampu melakukan operasi-operasi retrieve yang spesifik Mampu menguraikan dan mentranslasikan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS BASIS DATA I

LAPORAN TUGAS BASIS DATA I LAPORAN TUGAS BASIS DATA I Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Basis Data I yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Zainal Arifin Oleh : KATYA LINDI CHANDRIKA 140535605307 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS

Lebih terperinci

Untuk mencoba contoh-contoh perintah join, silahkan eksekusi query create+insert dibawah ini:

Untuk mencoba contoh-contoh perintah join, silahkan eksekusi query create+insert dibawah ini: JOIN Dalam menampilkan sebuah data seringkali kita perlu menggunakan lebih dari 1 tabel, 2 tabel, bahkan lebih, karena data yang akan ditampilkan terletak pada beberapa tabel. Setiap tabel biasanya memiliki

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 5 SISTEM BASIS DATA JOIN

PRAKTIKUM 5 SISTEM BASIS DATA JOIN Mochammad Yusa Sistem Basis Data 1 PRAKTIKUM 5 SISTEM BASIS DATA JOIN Praktikan Mengetahui Asisten Laboratorium NIM. NIM. A. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah: 1. Mampu menginputkan data dan record

Lebih terperinci

MODUL V DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) 1

MODUL V DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) 1 MODUL V DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) 1 Tujuan : Praktikan dapat memahami dan mengisi tabel dalam database Praktikan dapat memahami dan memanipulasi data dalam database Tugas Pendahuluan Apa yang anda

Lebih terperinci

MODUL IV FUNGSI AGREGAT

MODUL IV FUNGSI AGREGAT MODUL IV FUNGSI AGREGAT A. TUJUAN Memahami fungsi-fungsi agregat dan penggunaannya. Memahami operasi pengelompokan data. Mampu menyelesaikan kasus-kasus yang melibatkan penggunaan fungsifungsi agregat.

Lebih terperinci

MODUL 9 VIEW A. TUJUAN B. PETUNJUK C. DASAR TEORI. Praktikum Basis Data 2017 TE UM

MODUL 9 VIEW A. TUJUAN B. PETUNJUK C. DASAR TEORI. Praktikum Basis Data 2017 TE UM MODUL 9 VIEW A. TUJUAN Memahami konsep dasar view di dalam basis data Memahami implementasi view, termasuk algoritma dan jenis-jenisnya yang tersedia Mampu menyelesaikan kasus-kasus pengambilan data dengan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran : Basis Data PROGRAM STUDI : Teknik Informatika PERTEMUAN : 1 Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat melakukan instalasi MySQL (XAMPP) serta melakukan konfigurasi user 1. Mahasiswa mampu melakukan instalasi

Lebih terperinci

d. Primary Key Primary key atau unique key adalah suatu nilai di basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi keunikan baris-baris di dalam tabel.

d. Primary Key Primary key atau unique key adalah suatu nilai di basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi keunikan baris-baris di dalam tabel. MODUL 2 OBJEK DATABASE A. TUJUAN Praktikan mampu memahami objek-objek basisdata Praktikan mampu menciptakan tabel (PhpMyAdmin) Praktikan memahami penggunaan primary key Praktikan memahami relasiantartabel

Lebih terperinci

MODUL V SUB QUERY & VIEW

MODUL V SUB QUERY & VIEW MODUL V SUB QUERY & VIEW A. TUJUAN Memahami keterhubungan entitas di dalam basis data. Memahami operasi subquery dan jenis-jenisnya di dakam pengambilan data Mampu menyelesaikan kasus-kasus pengambilan

Lebih terperinci

MODUL 1 DATABASE MYSQL

MODUL 1 DATABASE MYSQL MODUL 1 DATABASE MYSQL I. Tujuan Percobaan Memahami dan mampu mengoperasikan menu-menu dalam MSSQL 2000 II. Pendahuluan SQL Server sebagai salah satu Database Engine terkemuka, terbukti memiliki kemampuan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG M O D U L S Q L SISTEM BASIS DATA 2 Disusun oleh : Siti Yuliyanti, ST SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG Jl. Brigjen Katamso No.92 Km 2.5 Tanjungpinang Kepulauan Riau November 24, 2010 SQL

Lebih terperinci

Pemrograman Web Lanjut 2017

Pemrograman Web Lanjut 2017 Praktikum 7 Basis data (database) dapat dikatakan sebagai sekumpulan data yang disimpan, saling berhubungan, dan diorganisasi secara bersama. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengolah basis data

Lebih terperinci

MODUL 5 INTERNET PROGRAMMING : MySQL

MODUL 5 INTERNET PROGRAMMING : MySQL MODUL 5 INTERNET PROGRAMMING : MySQL A. Tujuan : 1. Memahami tentang sistem database 2. Memahami dasar-dasar MySQL. 3. Memahami relasi di MySQL B. Dasar Teori PENGENALAN DATABASE Basis Data: Himpunan kelompok

Lebih terperinci

MySQL J A M K E T I G A

MySQL J A M K E T I G A J A M K E T I G A MySQL l Apa itu MySQL? l Membuat User Baru l Membuat Database l Tipe Data MySQL l Membuat Tabel l Structured Query Language l Latihan Jam Ketiga l Soal Jam Ketiga Jam Ketiga Apa itu MySQL?

Lebih terperinci

Pertemuan 10. Bahasa Query Terapan

Pertemuan 10. Bahasa Query Terapan Pertemuan 10 Bahasa Query Terapan Structured Query Language (SQL) SQL merupakan bahasa query terapan yang banyak digunakan oleh berbagai DBMS, diterapkan dalam berbagai development tools dan program aplikasi

Lebih terperinci

TABLE JOIN SQL SERVER 2005

TABLE JOIN SQL SERVER 2005 i TABLE JOIN SQL SERVER 2005 Disusun untuk : Membuat Laporan Table Join SQL SERVER 2005 Oleh : CHOIRUL FADHOLANII NIM : 0931140068 POLITEKNIK NEGERI MALANG Tahun 2011 DAFTAR ISI 1 DAFTAR GAMBAR 2 1 1.

Lebih terperinci

Apakah SQL? Membuat basis data dan struktur tabel Input, update, dan delete data dari tabel Membuat query sederhana dan kompleks SQL

Apakah SQL? Membuat basis data dan struktur tabel Input, update, dan delete data dari tabel Membuat query sederhana dan kompleks SQL SQL Basis Data 1 Apakah SQL? SQl singkatan dari Structured Query Language yang merupakan bahasa komputer standar ANSI (American National Standards Institute). Dengan SQL kita dapat Membuat basis data dan

Lebih terperinci

Dasar-dasar SQL Cosmas Haryawan Hal : 1/9 DASAR DASAR SQL (Structured Query Language) SQL adalah bahasa standar dalam basis data yang digunakan untuk melakukan manipulasi data. Standardisasi bahasa ini

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN MYSQL

MODUL I PENGENALAN MYSQL MODUL I PENGENALAN MYSQL A. TUJUAN Mengenal DBMS MySQL dan penggunaannya untuk pengelolaan basis data. Mampu memanfaatkan command-line (client) MySQL. Memahami operasi-operasi DDL dan DML di MySQL B. PETUNJUK

Lebih terperinci

Latihan : Sebutkan record berapa saja yang akan ditampilkan berdasarkan perintah berikut :

Latihan : Sebutkan record berapa saja yang akan ditampilkan berdasarkan perintah berikut : Latihan : Sebutkan record berapa saja yang akan ditampilkan berdasarkan perintah berikut : Б TmpLahir= Bogor V TmpLahir = Aceh (mhs) Б ( TmpLahir = Bogor V TmpLahir = Aceh ) ^ agama=2(mhs) Б semester=

Lebih terperinci

MODUL 1 Pengenalan MySQL, DDL, DML

MODUL 1 Pengenalan MySQL, DDL, DML MODUL 1 Pengenalan MySQL, DDL, DML PENGENALAN MYSQL MySQL merupakan salah satu DBMS yang bersifat freeware, sehingga menjadi popular dikalangan pengguna database. Selain karena Free MySQL juga merupakan

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Praktikum Basis Data. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Praktikum Basis Data By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. SQL: DDL (Data Definition Language) Create Database Create Table Create View Create Index Alter Database Alter Table Alter View Drop Database Drop

Lebih terperinci

BAHASA QUERY KOMPLEKS

BAHASA QUERY KOMPLEKS BAHASA QUERY KOMPLEKS BAHASA QUERY KOMERSIAL STRUKTUR QUERY LANGUAGE (SQL) SQL dipublikasikan oleh E.F. CODD (1970) mengenai model relational. Kemudian pada tahun 1974, D. Chamberlin dan R.F. Boyce mengembangkan

Lebih terperinci

Macam - Macam Perintah Pada SQL

Macam - Macam Perintah Pada SQL Macam - Macam Perintah Pada SQL Secara umum SQL hanya memiliki 3 komponen penting, yang digunakan untuk mendefinisikan, memanipulasi serta sebagai pengontrol data yang ada pada sebuah database. Komponen

Lebih terperinci

BAHASA QUERY KOMERSIAL

BAHASA QUERY KOMERSIAL Pertemuan 10 BAHASA QUERY KOMERSIAL BAHASA QUERY KOMERSIAL STRUKTUR QUERY LANGUAGE (SQL) SQL dipublikasikan oleh E.F. CODD (1970) mengenai model relational. Kemudian pada tahun 1974, D. Chamberlin dan

Lebih terperinci

MODUL 2 PRAKTIKUM SQL TINGAT LANJUT JOIN

MODUL 2 PRAKTIKUM SQL TINGAT LANJUT JOIN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BANYUWANGI Jalan Wijaya Kusuma No. 46 Telp. 0333-424541 Banyuwangi - 68425 MODUL 2 PRAKTIKUM SQL TINGAT LANJUT JOIN A. Kompetensi Standar kompetensi

Lebih terperinci

DATABASE - MySQL. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc.

DATABASE - MySQL. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. DATABASE - MySQL Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Objectives Tujuan: Memahami perintah-perintah dasar DDL dan DML Contents Database DBMS Relational model SQL MySQL MySQL yang support ke relational model

Lebih terperinci

IF PEMROGRAMAN LANJUT MENGAKSES DATABASE. Oleh : Andri Heryandi, M.T.

IF PEMROGRAMAN LANJUT MENGAKSES DATABASE. Oleh : Andri Heryandi, M.T. IF34348 - PEMROGRAMAN LANJUT MENGAKSES DATABASE 12 Oleh : Andri Heryandi, M.T. MATERI HARI INI 1. Instalasi Database Server MySQL (XAMPP) 2. Mengaktifkan Database Server 3. Membuka Aplikasi Client MySQL

Lebih terperinci

1. Mahasiswa mampu mengenal dan memahami Bahasa Pemrograman MySQL 2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan DDL dan DML.

1. Mahasiswa mampu mengenal dan memahami Bahasa Pemrograman MySQL 2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan DDL dan DML. A. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu mengenal dan memahami Bahasa Pemrograman MySQL 2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan DDL dan DML. B. ALAT DAN BAHAN 1. Personal komputer. 2. Aplikasi MySQL. C. TEORI SINGKAT

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN FRM/KUL/01/ Written by Checked by Approved by valid date Leon Andretti Abdillah, S.Kom.,MM Merry Agustina, M.M.,M.Kom M.Izman Herdiansyah, ST., MM., Ph.D Mata Kuliah : Praktikum Basis Data Semester :1

Lebih terperinci

1. Memulai pengelolaan database Menampilkan daftar database Sintaks : show databases;

1. Memulai pengelolaan database Menampilkan daftar database Sintaks : show databases; A. 1. Memulai pengelolaan database Menampilkan daftar database Sintaks : show databases; 2. Memilih dan membuka database Sintaks : use [nama_database]; Contoh : use pelatihan; 3. Mengelola Database Membuat

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAGEMENT 2

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAGEMENT 2 PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAGEMENT 2 PERTEMUAN 5 & 6 STRUCTURE QUERY LANGUAGE STRUCTURE QUERY LANGUAGE SQL adalah bahasa query baku untuk DBMS. SQL diambil sebagai bakuan sejak tahun 1992.

Lebih terperinci

STRUCTURE QUERY LANGUAGE DDL & DML

STRUCTURE QUERY LANGUAGE DDL & DML STRUCTURE QUERY LANGUAGE DDL & DML OUTLINE Data Definiton Language (DDL) Data Manipulation Language (DML) Data Control Language (DCL) Proses Pembangunan Database Perintah SQL DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)

Lebih terperinci

Apa yang akan dibahas? Pengertian SQL Penggolongan Statement SQL Aturan Gramatika SQL Struktur Dasar SQL Query Satu (1) Tabel

Apa yang akan dibahas? Pengertian SQL Penggolongan Statement SQL Aturan Gramatika SQL Struktur Dasar SQL Query Satu (1) Tabel Sistem Basis Data 1 Apa yang akan dibahas? Pengertian SQL Penggolongan Statement SQL Aturan Gramatika SQL Struktur Dasar SQL Query Satu (1) Tabel 2 SQL SQL (Structured Query Language) Bahasa standar yang

Lebih terperinci

1. Buat planing view sesuai kebutuhan topik anda (jelaskan dengan detail masing-masing view yang anda buat)

1. Buat planing view sesuai kebutuhan topik anda (jelaskan dengan detail masing-masing view yang anda buat) 1. Buat planing view sesuai kebutuhan topik anda (jelaskan dengan detail masing-masing view yang anda buat) View adalah tabel virtual (bukan tabel sebenarnya) dimana tidak memiliki data sendiri, tetapi

Lebih terperinci

Basis Data. Bagian IV SQL (3) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan

Basis Data. Bagian IV SQL (3) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Basis Data Bagian IV SQL (3) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Deletion Yang dapat dihapus (delete) hanyalah tuple bukan nilai ada suatu atribut tertentu. Dalam SQL, deletion

Lebih terperinci

STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) (Implementasi menggunakan MySQL)

STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) (Implementasi menggunakan MySQL) STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) (Implementasi menggunakan MySQL) A. Pengenalan SQL SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai

Lebih terperinci

Berikut ini akan diberikan contoh-contoh penggunaan fungsi agregasi dalam klausa SQL: Contoh 1 Menampilkan banyaknya record dosen select count ( * )

Berikut ini akan diberikan contoh-contoh penggunaan fungsi agregasi dalam klausa SQL: Contoh 1 Menampilkan banyaknya record dosen select count ( * ) Modul 5 SQL 2 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat mengenal Sintak SQL Lanj ut b. Mahasiswa dapat mengoperasikan Sintak SQL Lanjut 1.2 Materi a. SQL b. Tabel 1.3 Alat dan Bahan a. sqlyog b. XAMPP c. phpmyadmin

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 6 SBD 1 Structure Query Language (Bagian 1) Pengenalan SQL. Pengelompokkan Perintah SQL. Pengenalan SQL Structure Query Language (SQL) merupakan

Lebih terperinci

15-Jan DATABASE - MySQL. Database. Constraints. Tujuan: Memahami perintah-perintah dasar DDL dan DML

15-Jan DATABASE - MySQL. Database. Constraints. Tujuan: Memahami perintah-perintah dasar DDL dan DML Objectives Tujuan: DATABASE - MySQL Memahami perintah-perintah dasar DDL dan DML Acep Irham Gufroni, M.Eng. Pemrograman Internet Teknik Informatika Univ. Siliwangi Database Constraints Database a collection

Lebih terperinci

MODUL III STRUCTURED QUERY ANGUAGE (SQL)

MODUL III STRUCTURED QUERY ANGUAGE (SQL) MODUL III STRUCTURED QUERY ANGUAGE (SQL) Tujuan : 1. Memahami tentang sistem database 2. Memahami instalasi MySQL di lingkungan Windows 3. Memahami dasar-dasar MySQL. Tugas Pendahuluan 1. Apa yang anda

Lebih terperinci

E-trik Ajax. Database MySQL. Dedi Alnas

E-trik Ajax. Database MySQL. Dedi Alnas E-trik Ajax Database MySQL Dedi Alnas Pengenalan MySQL Tutorial kali ini akan membahas cara pembuatan aplikasi web yang dapat dihubungkan dengan MySQL. Pada paket instalasi Xampp terdapat MySQL dan phpmyadmin.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN WEB Semester: 2 MYSQL 200 menit No.: Job: 12 Tgl: Hal.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN WEB Semester: 2 MYSQL 200 menit No.: Job: 12 Tgl: Hal. A. Kompetensi Mahasiswa diharapkan dapat memahami: 1. Pengertian databases, DBMS, MySQL 2. Apa Itu SQL? 3. Membuat, Menampilkan, Membuka dan Menghapus Database 4. Membuat, Mengubah dan Menghapus Table

Lebih terperinci

Modul 3 Pengelolaan Tabel

Modul 3 Pengelolaan Tabel Modul 3 Pengelolaan Tabel 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat mengenal DML b. Mahasiswa dapat mengoperasikan Sintak DML 1.2 Materi a. DML b. Tabel 1.3 Alat dan Bahan a. sqlyog b. XAMPP c. phpmyadmin 1.4 Prosedur

Lebih terperinci

PERINTAH DASAR MySQL

PERINTAH DASAR MySQL PERINTAH DASAR MySQL Menjalankan MySQL Untuk menjalankan MySQL cukup dengan mengetikan mysql pada system prompt Bentuk umum perintah mysql database h host u user p password Dengan windows Menu Start All

Lebih terperinci

BAHASA QUERY KOMERSIAL

BAHASA QUERY KOMERSIAL BAHASA QUERY KOMERSIAL BAHASA QUERY KOMERSIAL STRUKTUR QUERY LANGUAGE (SQL) SQL dipublikasikan oleh E.F. CODD (1970) mengenai model relational. Kemudian pada tahun 1974, D. Chamberlin dan R.F. Boyce mengembangkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 1 PENGENALAN MYSQL

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 1 PENGENALAN MYSQL LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 1 PENGENALAN MYSQL Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Basis Data Oleh: Maulidya Yulianingtyas 1431140013 POLITEKNIK NEGERI MALANG PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA MALANG 2015

Lebih terperinci

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce DESAIN DATABASE Pertemuan

Lebih terperinci

BAHASA QUERY KOMERSIAL

BAHASA QUERY KOMERSIAL Pertemuan 10 BAHASA QUERY KOMERSIAL BAHASA QUERY KOMERSIAL STRUKTUR QUERY LANGUAGE (SQL) SQL dipublikasikan oleh E.F. CODD (1970) mengenai model relational. Kemudian pada tahun 1974, D. Chamberlin dan

Lebih terperinci

MODUL 9 WEB PROGRAMMING : MySQL

MODUL 9 WEB PROGRAMMING : MySQL MODUL 9 WEB PROGRAMMING : MySQL Tujuan : 1. Memahami tentang sistem database 2. Memahami instalasi MySQL di lingkungan Windows 3. Memahami dasar-dasar MySQL. PENGENALAN DATABASE Basis Data: Himpunan kelompok

Lebih terperinci

Pengertian Query. Query adalah perintah-perintah untuk mengakses data pada sistem basis data

Pengertian Query. Query adalah perintah-perintah untuk mengakses data pada sistem basis data Kompetensi Dasar Setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengenai Pengenalan SQL, mahasiswa dapat mendefinisikan dan memanipulasi sistem basis data menggunakan bahasa SQL dengan tepat Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

Pertemuan III Oleh: Ilham Rais Arvianto, M.Pd

Pertemuan III Oleh: Ilham Rais Arvianto, M.Pd Bahasa Basis Data Pertemuan III Oleh: Ilham Rais Arvianto, M.Pd Bahasa Basis Data Data Definition Language (DDL) Pembuatan BD baru (create database) PenghapusanBD (drop database) Pembuatan tabel kedalam

Lebih terperinci

Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database

Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database Karunia Suci Lestari k.sucilestari97@gmail.com :: http://ksucilestari97.wordpress.com Abstrak Setelah artikel sebelumnya membahas

Lebih terperinci

MODUL 4 INTERNET PROGRAMMING DATABASE

MODUL 4 INTERNET PROGRAMMING DATABASE MODUL 4 INTERNET PROGRAMMING DATABASE A. Tujuan : 1. Memahami tentang penggunaan Ms. Access 2. Memahami tentang pembuatan tabel 3. Memahami tentang relasi antar tabel INTERNET PROGRAMMING PENS-ITS B. Dasar

Lebih terperinci

Pemrograman Basis Data Berbasis Web

Pemrograman Basis Data Berbasis Web Pemrograman Basis Data Berbasis Web Pertemuan Ke-10 (Server Basisdata MySQL dan Koneksi PHP ke Basisdata MySQL) Noor Ifada S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan MySQL? Tipe data field Operator

Lebih terperinci

SQL (STRUCTURED QUERY LANGUAGE)

SQL (STRUCTURED QUERY LANGUAGE) SQL (STRUCTURED QUERY LANGUAGE) 1. Jenis-jenis deklarasi SQL Deklarasi atau perintah SQL dibagi menjadi DDL, dan DML berdasarkan kepada fungsinya. a. DDL (Data Definition Language) Merupakan perintah-perintah

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM BASIS DATA TEKNIK INFORMATIKA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011 PENGENALAN DATABASE MYSQL

MODUL PRAKTIKUM BASIS DATA TEKNIK INFORMATIKA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011 PENGENALAN DATABASE MYSQL MODUL PRAKTIKUM BASIS DATA TEKNIK INFORMATIKA 2011 PENGENALAN DATABASE MYSQL Praktikum ke-1 A. Pengenalan MySQL MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat

Lebih terperinci

M0564-Pengantar Sistem Basisdata 12/ 1

M0564-Pengantar Sistem Basisdata 12/ 1 M0564-Pengantar Sistem Basisdata 12/ 1 SQL : DML (Continue) Query Multi-Table Dapat menggunakan subqueri asalkan kolom yang dihasilkan berasal dari tabel yang sama. Jika kolom yang dihasilkan berasal dari

Lebih terperinci

Perkenalan SQL. Ada empat macam tipe database yaitu hirarki, jaringan, relasional, dan objek.

Perkenalan SQL. Ada empat macam tipe database yaitu hirarki, jaringan, relasional, dan objek. Perkenalan SQL Sebuah database adalah sekumpulan informasi yang disusun dengan baik. Untuk mengatur sebuah database, dibutuhkan sebuah Database Management System (DBMS). DBMS merupakan program untuk menyimpan,

Lebih terperinci

BAB III STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)

BAB III STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) 17 BAB III STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) 3.1 Tujuan a. Mahasiswa mampu menggunakan perintah SQL untuk memanipulasi data. b. Mahasiswa mampu mengolah data menggunakan operasi JOIN untuk merelasikan table.

Lebih terperinci

MEMBUAT DATA BASE dengan Microsoft SQL server 2000

MEMBUAT DATA BASE dengan Microsoft SQL server 2000 MEMBUAT DATA BASE dengan Microsoft SQL server 2000 Bentuk umum: CREATE DATABASE nama_database; Contoh: CREATE DATABASE pegawai; Caranya: 1. klik Start All Programs Microsoft SQL Server Query Analyzer 2.

Lebih terperinci

MODUL 8 MEMBUAT USER DAN MENGAKSES DATABASE

MODUL 8 MEMBUAT USER DAN MENGAKSES DATABASE MODUL 8 MEMBUAT USER DAN MENGAKSES DATABASE 8.1 Membuat User Sebelum dapat mengakses database, kita sebaiknya membuat user account yang akan kita gunakan untuk mengakses database tersebut. Pada halaman

Lebih terperinci

TUGAS I PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA. Nama: Krisna Pandu Wibowo( )

TUGAS I PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA. Nama: Krisna Pandu Wibowo( ) TUGAS I PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA Nama: Krisna Pandu Wibowo(12131353) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER EL RAHMA YOGYAKARTA 2014 1. Buat database dan 1 tabel dengan objek yang ada

Lebih terperinci

MENAMPILKAN DATA DARI BANYAK TABEL

MENAMPILKAN DATA DARI BANYAK TABEL BAB 5 MENAMPILKAN DATA DARI BANYAK TABEL TUJUAN BELAJAR: Dapat menulis statement SELECT yang mengakses data ke lebih dari satu tabel dengan menggunakan operator JOIN. Menampilkan data yang tidak memenuhi

Lebih terperinci

Join Antar Tabel. M. Saefudin SKom, MMSI

Join Antar Tabel. M. Saefudin SKom, MMSI Join Antar Tabel M. Saefudin SKom, MMSI 1 Kompetensi Dasar: 1. Memahami definisi join 2. Memahami jenis operasi join 3. Memahami penerapan Cross Join/Cartesian Join, Inner Join dan Outer Join Indikator:

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT I

LAPORAN PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT I LAPORAN PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT I Oleh Annissaul Hidayah 11120018 Rizki Fadila 11120024 Desmala Paranti 11120031 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Lebih terperinci

MySQL. Setelah Anda melakukan tahapan-tahapan di atas Anda akan dapatkan screen seperti ini

MySQL. Setelah Anda melakukan tahapan-tahapan di atas Anda akan dapatkan screen seperti ini MySQL 1. Mengenal MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System), itulah sebabnya istilah seperti table, baris,

Lebih terperinci

Riyanto

Riyanto SQL (Structured Query Language) Riyanto mohriyan@gmail.com http://www.masto.co.cc Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

INTERNET PROGRAMMING DATABASE INTERNET PROGRAMMING DATABASE Muhmmad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. zenhadi@eepis-its.edu POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Bahasan Sistem Database ER Diagram Database MySQL Internet Application Pendahuluan

Lebih terperinci

M O D U L K U L I A H

M O D U L K U L I A H M O D U L K U L I A H Basis Data PENGANTAR Selamat datang di zone belajar basis data!! Saya bersyukur bisa menyelesaikan modul ini tepat pada waktunya untuk digunakan sebagai pelengkap bahan ajar materi

Lebih terperinci

Jobsheet SQL Dasar : Hari Zulianto, ST [Year]

Jobsheet SQL Dasar : Hari Zulianto, ST [Year] JOB SHEET Nama SMK : SMK IPTEK Weru Sukoharjo Kompetensi Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak Mata Pelajaran / SK : SQL Dasar Guru Mapel : Hari Zulianto, ST Semester/Tahun : 3 / 2017 Dasar-Dasar SQL 1.

Lebih terperinci

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA PENGANTAR SQL TINGKAT DASAR Basisdata atau database adalah kumpulan dari

Lebih terperinci

Pengenalan Database Management System MySQL. Pokok Bahasan: Pengenalan DataBase Pembangunan database berbasis Client-Server Dasar-Dasar MySQL

Pengenalan Database Management System MySQL. Pokok Bahasan: Pengenalan DataBase Pembangunan database berbasis Client-Server Dasar-Dasar MySQL Pengenalan Database Management System MySQL Pokok Bahasan: Pengenalan DataBase Pembangunan database berbasis Client-Server Dasar-Dasar MySQL 2 Jelaskan perbedaan antara data dengan informasi 3 Data vs.

Lebih terperinci

Kegiatan Praktikum Sistem Basis Data Kelompok B

Kegiatan Praktikum Sistem Basis Data Kelompok B Kegiatan Praktikum Sistem Basis Data Kelompok B Hari/tanggal : Kamis, 17-4-2014 & Kamis,..,..,2014 Pertemuan ke : 6 dan 7 Pokok Bahasan : Perintah SQL dengan DML Tujuan : Memahami dan mampu mengimplementasikan

Lebih terperinci

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) Structure Query Language (SQL) adalah bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. SQL mempunyai kemampuan sebagai berikut : a. Query (memperoleh

Lebih terperinci

PERTEMUAN 11 SQL(lanjutan): Queries, Constraints & Triggers. (Chap. 5 Ramakrishnan)

PERTEMUAN 11 SQL(lanjutan): Queries, Constraints & Triggers. (Chap. 5 Ramakrishnan) PERTEMUAN 11 SQL(lanjutan): Queries, Constraints & Triggers (Chap. 5 Ramakrishnan) Overview Structure Query Language (SQL) adalah bahasa database relasional komersial yang paling banyak digunakan. SQL

Lebih terperinci

Perintah CMD. Kata kunci : Aplikasi perancangan informasi menggunakan CMD (command promt).

Perintah CMD. Kata kunci : Aplikasi perancangan informasi menggunakan CMD (command promt). Perintah CMD Aulia Rahman Abstrak Perintah CMD atau sering disebut (command promt) adalah suatu aplikasi jaringan komputer yang sering digunakan oleh seorang programer untuk membuat databases. Berikut

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BASIS DATA

MODUL PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BASIS DATA MODUL PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BASIS DATA MYSQL Disusun Oleh : Adri Priadana, S.Kom Fakultas Bisnis Dan Teknologi Informasi Universitas Teknologi Yogyakarta 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I MENGENAL

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : 56505 / Sistem Basis Data Revisi 1 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 01 September 2014 Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

SQL. Pemrograman Web II. Ganjil

SQL. Pemrograman Web II. Ganjil SQL Pemrograman Web II Ganjil 2015-2016 Review Database Structured Query Language Apa itu database? Kumpulan data terstruktur yang saling berelasi. Definisi : Kumpulan data, yang terorganisir secara logika,

Lebih terperinci

CONTOH SQL. ERD untuk entitas Mahasiswa mengambil/mengikuti Kuliah. N mengikuti. N Kuliah. Mahasiswa MEMBUAT (CREATE) TABEL. Buat tabel mahasiswa:

CONTOH SQL. ERD untuk entitas Mahasiswa mengambil/mengikuti Kuliah. N mengikuti. N Kuliah. Mahasiswa MEMBUAT (CREATE) TABEL. Buat tabel mahasiswa: CONTOH SQL ERD untuk entitas Mahasiswa mengambil/mengikuti Kuliah. Mahasiswa N mengikuti N Kuliah MEMBUAT (CREATE) TABEL. Buat tabel mahasiswa: Nama field Tipe Keterangan Nim Char(8) Nama Varchar(30) Ttl

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 14 Structure Query Language 2

Praktikum Basis Data 14 Structure Query Language 2 Praktikum Basis Data 14 Structure Query Language 2 Pokok Bahasan : - DDL create table - DDL alter table - DDL drop table - DML insert - DML update - DML delete Tujuan : - Mahasiswa dapat menerapkan perintah

Lebih terperinci

PERINTAH SQL DAN INTERKONEKSI PHP-MySQL

PERINTAH SQL DAN INTERKONEKSI PHP-MySQL PERINTAH SQL DAN INTERKONEKSI PHP-MySQL Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. zenhadi@eepis-its.edu PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 1 Konsep Dasar SQL Query 2 Bentuk SQL

Lebih terperinci

3 rd DML : Selection(3)

3 rd DML : Selection(3) 3 rd DML : Selection(3) S1 TI - AMIKOM Yogyakarta 2009 MODUL PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA MODUL PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA 3 rd Data Manipulation Language: Select ( 3) Akhmad Dahlan Laboratorium Basis

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Pengenalan Structured Query Language

Pertemuan 12 Pengenalan Structured Query Language Pertemuan 12 Pengenalan Structured Query Language Apa Itu SQL? Membuat, Menampilkan, Membuka dan Menghapus Database Membuat, Mengubah dan Menghapus Table Menambah Record dengan INSERT Mengedit Record dengan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata kuliah : Data Management Semester : 2 Kode : SM421224 SKS : 4 Prodi : Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Dosen : Yudi Priyadi, S.T.,M.T. Capaian pembelajaran

Lebih terperinci

SQL LANJUT BASIS DATA. Rajif Agung Yunmar, S.Kom., M.Cs.

SQL LANJUT BASIS DATA. Rajif Agung Yunmar, S.Kom., M.Cs. SQL LANJUT BASIS DATA Rajif Agung Yunmar, S.Kom., M.Cs. PRE TEST Sebutkan 4 jenis perintah pengolahan data dengan SQL. Jelaskan! Jelaskan apa yang disebut dengan operator perbandingan. Berikan contohnya.

Lebih terperinci

BERMAIN DATA DENGAN SQL SERVER

BERMAIN DATA DENGAN SQL SERVER BERMAIN DATA DENGAN SQL SERVER BERKENALAN DENGAN SQL SERVER DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna komputer untuk membuat, memelihara, mengontrol, serta mengakses data pada

Lebih terperinci

Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi data management, business process management dalam suatu perancangan SIM suatu organisasi.

Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi data management, business process management dalam suatu perancangan SIM suatu organisasi. Dibuat oleh: Yudi Priyadi (Prodi Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika) CP-MK: 1. Mahasiswa mampu melakukan analisis penerapan data management pada suatu organisasi/industri, melalui pembuatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... 1 PRAKATA Pengenalan dan Lingkungan Kerja MySQL Tujuan... 4 Dasar Teori... 4 Praktik... 5

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... 1 PRAKATA Pengenalan dan Lingkungan Kerja MySQL Tujuan... 4 Dasar Teori... 4 Praktik... 5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PRAKATA... 3 1 Pengenalan dan Lingkungan Kerja MySQL Tujuan... 4 Dasar Teori... 4 Praktik... 5 Evaluasi dan Pertanyaan... 7 Kesimpulan... 8 2 Database dan Tabel Tujuan... 9 Dasar

Lebih terperinci

Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language (DML) Modul ke: Data Manipulation Language (DML) Pemrograman Basis Data & SQL Fakultas FASILKOM Alen Boby Hartanto, S.Kom,M.M. Program Studi Sistem Informasi Data Manipulation Language DML (Data Manipulation

Lebih terperinci

Contoh SQL Constraint

Contoh SQL Constraint Contoh SQL Constraint Anda dapat menggunakan constraint untuk membatasi tipe data yang disimpan ke dalam tabel. Constraint dapat digunakan pada saat pertama kali membuat table dengan statement CREATE TABLE

Lebih terperinci

SQL Data Definition Language (DDL)

SQL Data Definition Language (DDL) Structured Query Language - DML (Pert. 12) Oleh : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Sarwosri, S.Kom, M.T. Dr. Ir. Siti Rochimah 1 SQL Data Definition Language (DDL) Perintah DDL dalam SQL meliputi : CREATE

Lebih terperinci

BAB IV PENGENALAN OPERATOR DASAR

BAB IV PENGENALAN OPERATOR DASAR BAB IV PENGENALAN OPERATOR DASAR 4.1 Bahasan dan Sasaran 4.1.1 Bahasan - Operator dasar dalam standar query sql - Operator dasar yang berhubungan dengan manipulasi data. 4.1.1 Sasaran 1. Mahasiswa memahami

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI Marta Lenah Haryan8 Copyright Wondershare So3ware

SISTEM INFORMASI Marta Lenah Haryan8 Copyright Wondershare So3ware SISTEM INFORMASI Marta Lenah Haryan8 Group By Merupakan syntak MySQL yang digunakan untuk menggelompokkan data berdasarkan field yang terdapat dalam tabel. SELECT [nama_field1], [nama_field2], [nama_field3]

Lebih terperinci