PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS TINGGI. Tabel di bawah ini memperlihatkan metode/teknik pengukuran tegangan dan arus tingi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS TINGGI. Tabel di bawah ini memperlihatkan metode/teknik pengukuran tegangan dan arus tingi"

Transkripsi

1 PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS TINGGI Pada pengujian di laboratorium dan industri, dituntut untuk melakukan pengukuran tegangan dan arus yang akurat dan memberi jaminan keamanan yang baik bagi personal dan peralatan terhadap over voltage dan tegangan induksi berkenaan dengan Stray Coupling. Untuk itu penempatan dan layout dari peralatan adalah hal yang penting dan bebas dari interferensi electromagnetic pada pengukuran tegangan dan arus impuls. Tabel di bawah ini memperlihatkan metode/teknik pengukuran tegangan dan arus tingi Tabel 1. Teknik Pengukuran tegangan tinggi Jenis Tegangan a. Tegangan DC b. Tegangan AC frekwensi daya c. Tegangan frekwensi tinggi AC, Tegangan impuls, dan Tegangan lain yang berubah dgn cepat Metode atau Teknik (i). Series Resistance Microammeter (ii). Resistance Potential divider (iii). Generating Voltmeter (iv). Sphere and other Spark Gaps (i). Series impedance ammeter (ii). Potential divider (resistance or capacitance type) (iii). Potential Transformator (Electromagnetics or CVT) (iv). Electrostatic Voltmeter (v). Sphere Gaps i). Potential divider with a cathode ray oscillograph (Resistive or capacitive dividers) (ii). Peak Voltmeter (iii). Sphere gaps

2 Tabel 2. Teknik Pengukuran Arus tinggi Jenis Arus Metode atau Teknik a. Arus dc b. Arus ac frekwensi daya c. frekwensi tinggi ac, arus impuls, dan Arus yang berubah dgn cepat (i). Resistive shunts with Milliammeter (ii). Hall effect generators (iii). Magnetic Links (i). Resistive shunts (ii). Electromagnetic current transformer (i). Resistive shunts (ii). Magnetic potensiometers or Rogowski coils (iii). Magnetic Links (iv). Hall effect generators Pengukuran Tegangan Tinggi DC Pengukuran tegangan tinggi dc sebagaimana pada pengukuran tegangan rendah umumnya dilakukan dengan menambah tahanan seri yang besar, mengingat, Arus dalam meter biasanya dibatasi pada nilai 1-10 mikroampere untuk full scale deflection. Sedangkan untuk tegangan yang sangat tinggi (1000 kv keatas), permasalahan yang muncul adalah disipasi daya yang besar, arus bocor, perubahan resistansi berkenaan variasi temperature, dll. High Ohmic Series Resistance with Microammeter Tegangan tinggi dc biasanya diukur dengan menghubungkan tahanan yang sangat tinggi (Beberapa ratus mega ohm) terhubung seri dengan microammeter, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 7.1.

3 Arus I yang mengalir melalui Resistansi R diukur oleh moving coil microammeter. Besar Tegangan sumber adalah : V = I R Dalam hal ini drop tegangan dalam meter diabaikan, olehkarena impedansi meter sangat kecil dibanding dengan resistansi seri R. Peralatan proteksi seperti paper gap, neon glow tube atau zener diode, merupakan media proteksi bagi microammeter terhadap tegangan tinggi, ketika R mengalami kegagalan atau flash over. Resistance Potential dividers Resistance potential divider dengan sebuah elektrostatis atau high impedance voltmeter ditunjukkan pada gambar 7.2. Besar teganga tinggi dirumuskan sebagai berikut:

4 R1 + R2 V = V2 R 2 Dimana V 2 adalah tegangan rendah yang terukur pada R 2. Jika terjadi perubahan tegangan secara tiba-tiba, seperti: proses switching, flash over pada obyek uji, atau short ciruit, maka flash over atau kerusakan dapat terjadi pada divider elements berkenaan dengan stray capacitance yang melalui elemen dan juga kapasitansi tanah. Untuk mencegah adanya tegangan transien, maka voltage controlling capacitor dihubungkan pada elemen. Sebuah resistor seri yang terhubung dengan capasitor parallel digunakan untuk linearisasi ditribusi potensial transien, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 7.3. Potential divider dibuat dengan ketelitian 0.05% hingga tegangan 100 kv, ketelitian 0.1% hingga tegangan 300 kv Generating Voltmeter Peralatan pengukuran tegangan tinggi yang menggunakan prinsip pembangkitan sebagaimana pada Van de Graaff Generator. Generating voltmeter merupakan variable capacitor electrostatic voltage generator yang membangkitkan arus sebanding dengan tegangan eksternal yang diterapkan. Peralatan ini digerakkan oleh sebuah external synchronous atau constant speed motor dan tidak menyerap daya atau energy dari sumber pengukuran tegangan Prinsip Operasi Muatan disimpan dalam capasintasi capasitor C yang diberikan oleh q = CV. Jika kapasitansi kapasitor bervariasi dengan waktu saat dihubungkan ke sumber tegangan V, maka Arus yang melalui kapasitor adalah: Untuk dc, tegangan dv/dt = 0, olehkarena itu dq dc dv i = = V + C (1) dt dt dt dq dc i = = V (2) dt dt Jika kapasitansi C bervariasi di antara limit C o dan (C o +C m ) secara sinusoidal, sebagaimana: C = C o + C m Sin ωt

5 Maka arus adalah: i m = i m Cos ω t, dimana i m = V C m ω i m adalah nilai puncak arus, maka nilai rms dari arus adalah: VC i mω rms = (3) 2 Untuk frequensi sudut ω yang konstan, arus sebanding dengan tegangan yang diterapkan V. Pada umumnya arus yang dibangkitkan disearahkan dan diukur oleh moving coil meter. Generating Volmeter dapat digunakan untuk pengukuran tegangan ac. PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI AC DAN IMPULSE Pengukuran tegangan tinggi AC menggunakan metode konvensional seperti: series impedance voltmeters, potential divider, potensial transformer, atau electrostatic voltmeters. Akan tetapi designnya berbeda dibanding meter-meter tegangan rendah, misalnya pada design isolasinya. Jika hanya dibutuhkan pengkuran nilai puncak, maka peek voltmeters dan sphere gap dapat digunakan.

6 Pengukuran AC frekwensi tinggi dan impuls, semuanya menggunakan potential dividers dengan cathode ray ascillograph untuk merekam bentuk gelombang tegtangan. Sphere gaps digunakan jika nilai yang dibutuhkan hanya nilai tegangan puncak dan juga untuk keperluan kalibrasi. Series Impedance Voltmeter Untuk pengukuran frekwensi daya, series impedance dapat berupa resistansi murni atau reaktansi. Jika resistansi menyebabkan rugi-rugi daya, biasanya capasitor dijadikan sebagai series reactance. Dan residual inductance pada resistansi mengalami kenaikan pada impedansi yang berbeda dari resistansinya. memberikan Selain itu pula untuk resistansi yang tinggi, variasi resistansi terhadap temperature merupakan masalah. Reaktansi yang tinggi untuk tegangan tinggi memiliki stray capacitance dan karenanya resistansi mempunyai rangkaian eqivalen seperti pada gambar 7.8. Untuk setiap frekwensir ω dari tegangan AC, impedansi dari resistansi R adalah: R + jωl Z = 2 (5) (1 ω LC) + jωcr Jika ωl dan ωc kecil dibandingkan R, maka: ωl Z = R 1 + j ωcr (6) R Dan total sudut phasanya adalah: ωl tan φ = ωcr (7) R Kondisi ini dapat dibuat 0 dan tidak bergantung pada frekwensi, jika:

7 L/C = R 2 (8) Series Capacitance Voltmeter Series capacitor digunakan sebagai pengganti resistor untuk pengukuran tegangan tinggi AC. Diaagram skematik ditunjukkan pada gambar Arus I c yang melalui meter adalah: I c = jωcv (9) Dimana: C = Kapasitansi dari series capacitor ω= Frekwensi sudut, dan V = Tegangan AC yang diterapkan Jika tegangan AC mengandung harmonic, maka akan terjadi perubhan pada series impedance. Nilai tegangan rms V dengan harmonic diberikan oleh persamaan: V V1 + V2 + V Vn = (10) V 1,V 2, Vn mempresentasikan nilai fundamental rms, harmonic ke 2 dank e n Arus berkenaan dengan harmonisasi ini adalah: (11) I1 =ωcv 1 I2 = 2ωCV 2,... In = nωcv n

8 Olehkarenanya, resultante arus rms adalah: / 2 = ωc(v1 + 4V n Vn ) (12) I + Dengan 10% harmonic kelima, maka arusnya adalah 11.2% lebih tinggi, dan karenanya errornya 11.2% pada pengukuran tegangan. Metode ini tidak direkomendasi jika tegangan ac bukan gelombang sinusoidal murni. Capasitance Potential Dividers and Capacitance Voltage Transformers Error berkenaan dengan tegangan harmonic dapat dieliminasi dengan mengunakan Capacitive Voltage dividers dengan Volmeter elektrostatis atau meter impedansi tinggi. Jika meter dihubungkan melalui long cable, maka kapasitansinya harus dimasukkan dalam perhitungan. Biasanya, kapasitor yang digunakan sebagai C berupa tekanan udara atau gas standar (gambar 7.11), dan C 2 merupakan kapasitor besar (mica, paper, atau capasitor dengan rugi-rugi yang kecil). C 1 merupakan kapasitor 3 terminal dan dihubungkan dengan C 2 melalui shielded cable, dan C 2 completely shielded yang berada dalam box untuk menghindari stray capacitance. Tegangan yang diterapkan dirumuskan dengan: (13) C + + = 1 C2 C V 3 1 V2 C1 Dimana Cm adalah kapasitansi meter, V2 merupakan pembacaan meter

9 Adapun ihtisar dari pengukuran bolak balik dapat dilihat pada tabel dibawah ini; Pengukuran Tegangan Tinggi D.C Tegangan tinggi arus searah dapat diukur dengan berbagai cara : 1. Pengukuran dengan resistor tegangan tinggi. Arus yang digunakan untuk pengukuran ini harus sangat kecil yaitu berkisar 1 ma, dikarenakan batas pembebanan pada sumber tegangan serta pemanasan pada resistor ukur. Akan tetapi arus yang kecil mudah terganggu oleh arus arus galat berupa arus arus bocor dalam bahan isolasi dan permukaan isolasi serta berupa peluahan korona. Konstruksi resistor tegangan tinggi dibentuk dengan menhubungkan elemen elemen resistor secara seri. Gambar 1. Mengukur tegangan searah dengan suatu resistor seri atau pembagian resistif. 2. Pengukuran dengan menghubung seri mikroammeter dengan resistor.

10 Tegangan tinggi DC biasanya diukur dengan menghubungkan tahanan yang sangat tinggi (beberapa ratus megaohm) terhubung seri dengan microammeter, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2. Arus I yang mengalir melalui resistansi R diukur oleh moving coil microammeter. Besar tegangan sumber adalah : V = I R Dalam hal ini drop tegangan dalam meter diabaikan, oleh karena impedansi meter sangat kecil dibanding dengan resistansi seri R. Peralatan proteksi seperti paper gap, neon glow tube atau zener diode, merupakan media proteksi bagi microammeter terhadap tegangan tinggi, ketika R mengalami kegagalan atau flash over. 3. Pengukuran berdasarkan prinsip generator. Muatan disimpan dalam kapasitor kapasintasi C yang diberikan oleh q = CV. Jika kapasitansi kapasitor bervariasi dengan waktu saat dihubungkan ke sumber tegangan V, maka arus yang melalui kapasitor adalah : Untuk DC, tegangan,oleh karena itu Untuk ferkuensi sudut ω yang konstan, arus sebanding dengan tegangan yang diterapkan V. Pada umumnya arus yang dibangkitkan disearahkan dan diukur oleh moving coil meter. Generating voltmeter dapat digunakan untuk pengukuran tegangan AC. 4. Pengukuran dengan Pemakaian Pembagi Tegangan Untuk mengukur tegangan arus searah yang tinggi dibutuhkan pembagi tegangan. Alat ini dipakai untuk menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang rendah sehinga dapat disambungkan ke meter atau CRO. Nilai tegangan ini cukup besar sehingga tidak akan membahayakan alat ukur itu sendiri atau pemakai. Berdasarkan elemen-elemen yang dipakai, pembagi tegangan ini dapat dibedakan menjadi : 1. Pembagi tegangan resistif, berisi elemen tahanan. 2. Pembagi tegangan kapasitif, berisi elemen kapasitor. 3. Pembagi tahanan campuran antara resistor dan kapasitor. gambar Pembagi tegangan dengan kabel pelambat

11 Jenis pembagi tegangan Z1 dan Z2 dapat berupa tahanan, kapasitor atau campuran RC. Elemen tahanan dan kapasitor bila diterapkan pada tegangan tinggi selalu terdapat pengaruh tahanan dan kapassitansi. Selain itu tahanan yang dipakai harus mempunyai induktansi yang kecil. Pembagi tegangan berisi tahanan. (rumus) Bila Z 1 dan Z 2 adalah tahanan murni maka Z 1 = R 1 dan Z 2 = R 2, jadi (rumus) Bila Z 1 dan Z 2 adalah kapasitor murni, maka (rumus) Pengukuran Tegangan Tinggi A.C Tegangan tinggi arus bolak balik dapat diukur dengan berbagai cara : 1. Sphere Gap Jika tegangan yang diterapkan melampaui tegangan tembus statis, maka dalam waktu beberapa μs, sela percik akan tembus.selama selang waktu tersebut puncak tegangan jaringan dapat dianggap konstan.oleh karena itu tembus dalam gas selalu terjadi pada puncak tegangan bolak balik frekuensi rendah.untuk sela dengan medan yang homogen (waktu peluahan tembus sangat singkat) perilaku tersebut teramati untuk frekuensi yang lebih tinggi. Karena itu puncak tegangan bolak balik dengan frekuensi hingga 500 khz dapat ditentukan dengan mengukur besar sela udara atmosfer sewaktu tembus. Dalam gambar 1 ditunjukkan dua susunan sela bola untuk pengukuran. Susunan horizontal digunakan untuk diameter D < 50 cm dengan rentang tegangan yang lebih rendah sedangkan untuk diameter yang lebih besar digunakan susunan vertikal yang mengukur besar tegangan terhadap bumi. Untuk memperoleh ketelitian yang tinggi pada pengukuran dengan sela bola standar perlu diperhatikan hal-hal berikut : Jarak sela s < D Jarak sela s > 5 % jari-jari elektroda Permukaan elektroda tidak boleh berdebu Elektroda harus licin (jangan dibersihkan dengan pembersih yang kasar) Jarak benda di sekitar elektroda > (0,25 + V/300) m

12 Untuk mencegah osilasi saat terjadi percikan, sebuah resistor yang tahanannya > 500 ohm diserikan dengan elektroda bola. 2. Potential transformer Trafo ukur adalah trafo stepdown yang dirancang khusus untuk pengukuran tegangan tinggi.kumparan tegangan tinggi dihubungkan ke terminal yang akan diukur, sedangkan kumparan tegangan rendahnya dihubungkan dengan voltmeter atau alat ukur tegangan rendah lainnya.rangkaian pengukuran ditunjukkan pada gambar berikut : Jika tegangan voltmeter adalah V u, maka tegangan tinggi yang hendak diukur adalah : Dimana a (faktor transformasi trafo ukur) Sifat- sifat alat ukur ini adalah : V x = av u Harganya mahal karena untuk tegangan yang sangat tinggi serta frekuensi yang relatif rendah (50 Hz) maka perkalian fluks magnetik dan jumlah lilitan dari belitan tegangan tinggi menjadi sangat besar Hasil pengukurannya teliti Cocok untuk pengukuran di atas 100 kv Dapat digunakan untuk mengukur tegangan puncak, harga efektif tegangan, dan menunjukkan bentuk gelombang tegangan. 3. Pengukuran tegangan puncak dengan kapasitor ukur Dalam gambar di atas ditunjukkan suatu rangkaian untuk mengukur dengan tepat dan secara kontinu nilai puncak tegangan tinggi bolak balik terhadap bumi.arus i yang tergantung pada laju perubahan tegangan u (t) mengalir melalui kapasitor tegangan tinggi C dan dilalukan menuju bumi melalui dua penyearah V 1 dan V 2 yang terpasang antiparalel.nilai rata-rata Ī 1 dari arus i 1 diukur dengan piranti kumparan putar, pada kondisi tertentu nilai I 1 sebanding dengan nilai puncak tegangan tinggi U.Dengan mengandaikan penyearah ideal maka pada saat V 1 melalukan arus diperoleh persamaan berikut : ( rumus) untuk t = 0 T/2 (Rumus)

13 Untuk tegangan yang simetris : (rumus) dan dengan T = 1/f maka diperoleh persamaan berikut : (rumus) Jika digunakan rangkaian penyearah gelombang penuh (rangkaian Graetz) sebagai pengganti rangkaian penyearah setengah gelombang pada gamar tersebut, maka faktor 2 pada penyebut dalam persamaan di atas harus diganti menjadi 4.Untuk menurunkan persamaan yang dimaksud maka u(t) tidak dianggap sinus, meskipun jika digunakan penyearah pasif (terutama dioda semikonduktor) maka tegangan tinggi yang terukur tidak boleh memiliki lebih dari satu puncak dalam setengah periode.penggunaan penyearah mekanik sinkron atau penyearah yang dapat dikendali (kontak osilasi, penyearah putar) memungkinkan pengukuran tegangan bolak balik yang benar dengan lebih dari sebuah puncak dalam setengah periode.pemantauan bentuk tegangan tinggi dengan osiloskop adalah perludan biasanya dilakukan dengan mengamati arus i 1 yang hanya memiliki sebuah perpotongan dalam setengah periode. Jika frekuensi f, kapasitansi ukur C dan arus Ī 1 dapat ditentukan dengan teliti maka pengukuran tegangan bolak balik yang simetris dengan teknik Chubb dan Fortesque dengan rangkaian yang sesuai sangat teliti dan cocok untuk mengalibrasi piranti ukur tegangan puncak yang lain [Boeck 1963].Kekurangan metode ini untuk pengukuran teknis adalah ketergantungan pembacaan pada frekuensi serta memerlukan pengamatan kurva. 4. Pembagi tegangan kapasitif Kini telah dikembangkan beberapa rangkaian penyearah untuk mengukur puncak tegangan tinggi bolak balik dengan bantuan pembagi kapasitif. Metode-metode ini lebih menguntungkan dibanding dengan rangkain Chubb-Furtesque dikarenakan nilai terukur tidak bergantung pada frekuensi serta membolehkan pengukuran dengan banyak puncak tegangan dalam setiap setengah periode. Dalam gambar di atas menunjukkan rangkaian penyearah setengah gelombang yang sangat sederhana serta cukup teliti untuk berbagai penggunaan.dalam rangkaian ini kapasitor ukur C m dimuati hingga bertengangan Û 2 yakni nilai puncak dari u (t).resistor R m yang membuang muatan C m diperlukan untuk mengatasi penurunan pada tegangan yang diterapkan. Konstanta waktu yang dipilih bergantung pada respon rangkaian yang dikehendaki, sehingga resistansi dalam dari perangkat ukur yang digunakan juga harus diperhitungkan.umumnya digunakan nilai kosntanta waktu sebagai berikut : R m C m < 1 detik

14 Akan tetapi, konstanta waktu tersebut harus jauh lebih besar daripada periode T = 1/f dari tegangan bolak balik yang diukur sehingga tegangan U m pada C m tidak cepat menurun dalam selang waktu pengisian muatan, dalam gambar 4 ditunjukkan nilai-nilai sesaat dari U m (t).persyaratan tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan berikut : R m C m >> 1/f Resistansi R 2 yang terpasang paralel dengan C 2 diperlukan untuk mencegah pengisian C 2 oleh arus yang mengalir melalui penyearah V m.nilai R 2 harus dipilih sedemikian sehingga jatuh tegangan pada R 2 (yang menyebabkan pengisian C 2 ) adalah sekecil mungkin.dengan demikian : R 2 << R m pada pihak lain pengaruh nilai R 2 terhadap perbandingan pembagi kapasitif harus sekecil mungkin : R e >> 1/(ωC 2 ) Dengan terpenuhinya semua kondisi di atas maka hubungan antara nilai puncak tegangan tinggi dengan tegangan terukur Û m dapat dinyatakan dengan persamaan berikut : (rumus) Alat ukur yang digunakan harus memiliki impedansi masukan yang tinggi.untuk itu dapat digunakan meter-volt elektrostatik, alat ukur kumparan putar dengan kepekaan tinggi dan penguat elektrometer atau penguat resistansi dengan penunjukan dogital atau analog.perubahan rentang ukur biasanya disebabkan oleh pengubahan besar C 2. Ketentuan-ketentuan terhadap nilai-nilai komponen di atas tiak berlaku umum serta membatasi ketelitian yang diperoleh terutama pada frekuensi rendah.sifat-sifat tersebut dapat diperbaiki dengan menggunakan rangkaian yang lebih teliti [Zaeng, Volcker 1961]. Ketelitian secara keseluruhan tidak hanya bergantung pada sifat-sifat rangkaian ukur pada sisi tegangan rendah, tetapi juga pada kapasitor tegangan tinggi.kapasitor ukur untuk tegangan yang sangat tinggi sering tidak ditapis dengan sempurna sehingga menimbulkan galat tambahan akibat medan-medan bocor [Luhrmann 1970]. Keburukan pembagi tegangan kapasitif ini antara lain adalah : Hasil pengukuran dipengaruhi oleh kapasitansi kabel ukur Kesalahan bisa terjadi karena adanya kapasitansi antara kondensator C h dan tanah yang disebut kapasitansi sasar.kapasitansi sasar dijumpai juga antara kondensator C h

15 dan selubung kabel.hal ini berpengaruh terhadap hasil pengukuran terutama pada saat pengukuran tegangan tinggi impuls. adalah : Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pembagi tegangan kapasitif Kabel ukur harus kabel koaksialn yang konduktor luarnya ditanahkan.hal ini dimaksudkan untuk mencegah pengaruh induksi dari pembagi tegangan terhadap inti kabel Untuk mengurangi pengaruh induksi pembagi tegangan terhadap osiloskop, maka jarak osiloskop dan pembagi tegangan harus relatif jauh Sebaiknya osiloskop diberi perisai (shielding) untuk mencegah pengaruh induksi dari pembagi tegangan terhadap tampilan osiloskop. 5. Voltmeter elektrostatik Jika diterapkan tegangan u (t) pada suatu susunan elektroda, misalnya seperti dalam gambar a, maka medan elektrik menghasilkan gaya F (t) yang cenderung mempersempit sela elektroda s. Gaya tarik tersebut dapat dihitung dari perubahan energi dari medan elektrik : Kapasitansi C dari susunan bergantung pada besar sela s. Dengan melepas sumber tegangan maka gaya F (t) dapat diperoleh dari hukum kekekalan energi dw + F ds = 0 [Kupfmuller 1965].Dengan memperhitungkan bahwa muatan Cu (t) tidak bergantung pada besar sela : (rumus) Jika nilai rata-rata F dihitung dari persamaan ini maka diperoleh hubungan yang linear antara F dan nilai efektif kuadrat dari tegangan yang diterapkan : (rumus) Pengaruh faktor dc/ds bergantung pada cara pengubahan gaya F menjadi bentuk pembacaan.secara umum dc/ds akan berubah renang ukur sehingga simpangan pembacaan tidak lagi bergantung secara kuadrat. Dalam gambarb dicontohkan dengan sederhana suatu piranti ukur elektrostatik yang dirancang oleh Starke dan Schroeder. Gaya F (t) bekerja pelat kecil 1 yang ditempatkan pada tuas dengan sebuah poros, pada ujung tuas yang lain ditempatkan cermin 3 yang memantulkan berkas cahaya untuk penunjujan optik. Pegas pelat 2 berfungsi untuk menghasilkan momen penahan.

16 Pengukuran Tegangan Impuls 1. Pengukuran tegangan tinggi Impuls dengan sela percik bola. Tegangan tembus udara tergantung pada kuat medan listrik tembus udara, diameter bola yang akan mempengaruhi efisiensi medan listrik pada permukaan konduktor dan jarak sela. Dalam suatu persamaan dinyatakan bahwa : Ud 0 = Ed. s. η Dimana : Ud 0 : tegangan tembus udara (kv) Ed : Kuat medan listrik tembus udara (kv/cm) s : jarak sela konduktor (cm) η : efisiensi medan listrik konduktor 2. Pembagi Tegangan Resistif (gambar) Gambar di atas merupakan Sistem Pengukuran tegangan impuls dengan pembagi resistif, dimana gangguan terpenting dari perilaku ideal pembagi diakibatkan oleh kapasitansi bumi dari cabang tegangan tinggi R, yang harus panjang untuk mengisolasi tegangan yang lebih tinggi. Kapasitansi bumi ini didekati dengan kapasitansi C dalam rangkaian ekivalen dalam gambar b yang dihubungkan ditengah-tengah R 1. Dengan menggunakan persamaan dalam a maka respon langkah satuan dari rangkaian ini dapat diturunkan sebagai : (rumus) 3. Pembagi Tegangan Kapasitif Pada pembagi tegangan kapasitif perbandingan transformasi akan berbeda untuk frekuensi yang berlainan dari : untuk frekuensi sangat tinggi untuk frekuensi yang lebih rendah 4. Menentukan Perilaku Rangkaian Ukur Tegangan Impuls dengan Percobaan

17 Rangkaian sistem pengukuran tegangan pengukuran tegangan impuls yang lengkap: 1.pembangkit tegangan impuls 2. obyek uji 3. saluran pembagi 4. pembagi 5. Kabel Ukur 6. KO Disini tegangan u 1 (t) yang diukur adalah tegangan pada terminal objek uji, sementara hasil pengukutan u 2 (t) berkaitan dengan kurva pada layar KO. Waktu tanggap sistem pengukuran secara keseluruhan (T res ) diperoleh dari waktu tanggap (T), waktu tanggap kabel ukur koaksial (T K ) dan waktu tanggap osiloskop (T KO )

PENDAHULUAN. 1. Untuk meneliti sifat-sifat listrik dielektrik yang baru ditemukan, sebagai usaha dalam menemukan bahan isolasi yang lebih murah.

PENDAHULUAN. 1. Untuk meneliti sifat-sifat listrik dielektrik yang baru ditemukan, sebagai usaha dalam menemukan bahan isolasi yang lebih murah. PENDAHULUAN Pengukuran tegangan tinggi berbeda dengan pengukuran tegangan rendah, sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan tinggi yang akan diukur dalam pengujian

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan BAB II TEGANGAN TINGGI 2.1 Umum Pengukuran tegangan tinggi berbeda dengan pengukuran tegangan rendah, sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan tinggi yang akan

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas

Lebih terperinci

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik

Lebih terperinci

PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK

PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK 1.1 DASAR TEORI Tegangan tinggi bolak-balik banyak dipergunakan untuk pengujian peralatan listrik yang memiliki kapasitansi besar seperti

Lebih terperinci

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus

Lebih terperinci

BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 14 BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pada tidak dapat dipisahkan dari penyusunnya sendiri, yaitu berupa elemen atau komponen. Pada bab ini akan dibahas elemen

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Lightning Arrester merupakan alat proteksi peralatan listrik terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching surge). Alat ini bersifat

Lebih terperinci

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah secara bergantian. Bentuk arus bolakbalik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Tegangan yang mengalir

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV

RANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV RANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV Bobby Hertanto, Pembimbing 1: Moch. Dhofir. Drs., Ir., MT., Pembimbing 2: Hery Purnomo. Ir., MT. Abstrak

Lebih terperinci

Pengukuran Arus dan Tegangan Tinggi

Pengukuran Arus dan Tegangan Tinggi 7 Pengukuran Arus dan Tegangan Tinggi Dalam pengujian industri dan laboratorium penelitian, adalah penting untuk mengukur tegangan dan arus secara akurat, menjamin keamanan yang sempurna untuk personil

Lebih terperinci

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-13 CAKUPAN MATERI 1. INDUKTANSI. ENERGI TERSIMPAN DALAM MEDAN MAGNET 3. RANGKAIAN AC DAN IMPEDANSI 4. RESONANSI

Lebih terperinci

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik

Lebih terperinci

Proses Pembangkitan Tegangan Tinggi AC

Proses Pembangkitan Tegangan Tinggi AC Proses Pembangkitan Tegangan Tinggi AC Bentuk tegangan tinggi yang dibangkitkan dapat berupa: Tegangan AC, DC (konstan) atau Impuls. Tegangan AC dan DC digunakan untuk transmisi daya listrik, juga dipakai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan

Lebih terperinci

AMPERE DAN VOLT METER

AMPERE DAN VOLT METER AMPERE DAN VOLT METER Ampere Meter Ampere meter, sering juga disebut ammeter, adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur arus. Semua alat ukur memiliki tahanan sehingga Ammeter sering juga digambarkan

Lebih terperinci

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB 4 Model Piranti Pasif Suatu piranti mempunyai karakteristik atau perilaku tertentu.

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat

Lebih terperinci

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK 1.Pengertian Tegangan dan Arus Listrik Bolak-Balik Yang dimaksud dengan arus bolsk-balik ialah arus listrik yang arah serta besarnya berubah berkala,menurut suatu cara tertentu.hal

Lebih terperinci

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN Oleh : Sunarto YB0USJ ELEKTROMAGNET Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,

Lebih terperinci

Modul 1 Tegangan Tinggi Arus Bolak Balik

Modul 1 Tegangan Tinggi Arus Bolak Balik Modul 1 Tegangan Tinggi Arus Bolak Balik 1. Jelaskan cara pembangkitan tegangan tinggi bolak balik! Pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik dengan menggunakan trafo uji satu tingkat atau trafo uji kaskade

Lebih terperinci

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Frekuensi dan Tegangan Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri (421 13 019) Ryan Rezkyandi Saputra (421 13 018) Hardina Hasyim (421 13 017) Jusmawati (421 13 021) Aryo Arjasa

Lebih terperinci

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 5.1 Pendahuluan Gerak d Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc) melalui kumparan putar. Jika kumparan tersebut

Lebih terperinci

GENERATOR SINKRON Gambar 1

GENERATOR SINKRON Gambar 1 GENERATOR SINKRON Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ignition Coil Ignition Coil adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan tinggi diperlukan untuk menciptakan percikan yang memicu bahan bakar dalam mesin pembakaran internal,

Lebih terperinci

Bahan Ajar BAB II. Teori umum alat ukur analog Tatap muka : Minggu 3, Minggu 4, Minggu 5

Bahan Ajar BAB II. Teori umum alat ukur analog Tatap muka : Minggu 3, Minggu 4, Minggu 5 Bahan Ajar BAB II. Teori umum alat ukur analog Tatap muka : Minggu 3, Minggu 4, Minggu 5 1 MINGGU 3,4 & 5 TEORI UMUM ALAT UKUR ANALOG Prinsip dasar pengukuran. Pengukuran menunjukkan kuantitas besaran

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Generator Sinkron Ahmad Qurthobi, MT. Teknik Fisika Telkom University Ahmad Qurthobi, MT. (Teknik Fisika Telkom University) Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) 1 / 35 Outline 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola.

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola. Alat ukur ini terdiri dari dua elektroda bola yang berdiameter sama dan terbuat dari

Lebih terperinci

Generator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006

Generator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 7 AUS DAN TEGANGAN LISTIK BOLAK-BALIK Generator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 006 Sebagian besar energi listrik yang digunakan sekarang dihasilkan oleh generator listrik dalam

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder TRANSFORMATOR PENGERTIAN TRANSFORMATOR : Suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi elektromagnetik (lewat mutual induktansi) Bagian-bagian

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saluran Transmisi Saluran transmisi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berperan menyalurkan daya listrik dari pusat-pusat pembangkit listrik ke gardu induk.

Lebih terperinci

Transformator (trafo)

Transformator (trafo) Transformator (trafo) ф 0 t Transformator adalah : Suatu peralatan elektromagnetik statis yang dapat memindahkan tenaga listrik dari rangkaian a.b.b (arus bolak-balik) primer ke rangkaian sekunder tanpa

Lebih terperinci

TRAFO TEGANGAN MAGNETIK

TRAFO TEGANGAN MAGNETIK TRAFO TEGANGAN Pada Gambar 6.1 diperlihatkan contoh suatu trafo tegangan. Trafo tegangan adalah trafo satu fasa step-down yang mentransformasi tegangan sistem ke suatu tegangan rendah yang besarannya sesuai

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat BAB II TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkain listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu

Lebih terperinci

atau pengaman pada pelanggan.

atau pengaman pada pelanggan. 16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transformator Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya,

Lebih terperinci

20 kv TRAFO DISTRIBUSI

20 kv TRAFO DISTRIBUSI GENERATOR SINKRON Sumber listrik AC dari Pusat listrik PEMBANGKIT 150 k INDUSTRI PLTA PLTP PLTG PLTU PLTGU TRAFO GI 11/150 k TRAFO GI 150/20 k 20 k 20 k 220 BISNIS RUMAH TRAFO DISTRIBUSI SOSIAL PUBLIK

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL 1 PENGANTAR TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI Tegangan

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak

Lebih terperinci

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

1.KONSEP SEGITIGA DAYA Daya Aktif, Daya Reaktif dan Dan Pasif 1.KONSEP SEGITIGA DAYA Telah dipahami dan dianalisa tentang teori daya listrik pada arus bolak-balik, bahwa disipasi daya pada beban reaktif (induktor dan kapasitor)

Lebih terperinci

05D Peralatan apakah yang kita gunakan untuk mengukur arus listrik? A. ohmmeter B. wavemeter C. voltmeter D. ammeter

05D Peralatan apakah yang kita gunakan untuk mengukur arus listrik? A. ohmmeter B. wavemeter C. voltmeter D. ammeter Dasar-Dasar Listrik Prefiks Metric, sp. pico, nano, micro, milli, centi, kilo, mega, giga Konsep, unit dan pengukuran arus, tegangan Konsep kumparan dan insulator Konsep rangkaian yang tersambung dan terputus

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton

Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Waluyo 1, Syahrial 2, Sigit Nugraha 3, Yudhi Permana JR 4 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

Teknik Tenaga Listrik (FTG2J2)

Teknik Tenaga Listrik (FTG2J2) Teknik Tenaga Listrik (FTG2J2) Kuliah 4: Transformator Ahmad Qurthobi, MT. Engineering Physics - Telkom University Daftar Isi Transformator Ideal Induksi Tegangan pada Sebuah Coil Tegangan Terapan dan

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi yang merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas penggunaannya. Penamaan ini berasal dari kenyataan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. - Persiapan :

PENDAHULUAN. - Persiapan : RANGKAIAN LISTRIK LABORATORI UM TEKNI K ELEKTRO JURUSAN TEKNI K ELEKTRO FAKULTAS TEKNI K UNI VERSI TAS I SLAM KADI RI KEDI RI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Materi 1 Sumber arus bolak-balik (alternating current, AC) 2 Resistor pada rangkaian AC 3 Induktor

Lebih terperinci

Rangkaian RLC Arus AC (E7)

Rangkaian RLC Arus AC (E7) 1 Rangkaian RLC Arus AC (E7) Puji Kumala Pertiwi, Andy Agusta, Drs. Bachtera Indarto Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: pujikumala15@gmail.com

Lebih terperinci

OPTIMISASI Minimisasi Rugi-rugi Daya pada Saluran

OPTIMISASI Minimisasi Rugi-rugi Daya pada Saluran OPTIMISASI Minimisasi ugi-rugi Daya pada Saluran Oleh : uriman Anthony, ST. MT ugi-rugi daya pada saluran ugi-rugi pada saluran transmisi dan distribusi dipengaruhi oleh besar arus pada beban yang melewati

Lebih terperinci

Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya

Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya A. Wattmeter Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik searah (DC) maupun bolak-balik (AC). Ada 3 tipe Wattmeter yaitu Elektrodinamometer, Induksi dan Thermokopel.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa Telah disebutkan sebelumnya bahwa motor induksi identik dengan sebuah transformator, tentu saja dengan demikian

Lebih terperinci

PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI IMPULS

PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI IMPULS PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI IMPULS D I S U S U N Oleh : Heri Pratama ( 5141131008 ) Natalia K Silaen ( 5141131011 ) Yulli Hartanti Ritonga ( 5141131016 ) Rafiah perangin-angin ( 5141131014 ) Neni Awalia

Lebih terperinci

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA Jaringan listrik yang disalurkan oleh PLN ke konsumen, merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Secara umum, sistem tenaga listrik terdiri dari

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron BAB II MTR SINKRN Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X

ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X ABSTRAK ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X Sujatno, Sigit Bachtiar PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek - Serpong ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X, Telah dilakukan analisis terhadap tegangan

Lebih terperinci

ARESTER SEBAGAI SISTEM PENGAMAN TEGANGAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV. Tri Cahyaningsih, Hamzah Berahim, Subiyanto ABSTRAK

ARESTER SEBAGAI SISTEM PENGAMAN TEGANGAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV. Tri Cahyaningsih, Hamzah Berahim, Subiyanto ABSTRAK 86 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.2 ARESTER SEBAGAI SISTEM PENGAMAN TEGANGAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV Tri Cahyaningsih, Hamzah Berahim, Subiyanto ABSTRAK Tegangan lebih adalah

Lebih terperinci

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA Wahyono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jalan Prof. Sudarto, SH, Tembalang, kotak pos6199/sms/sematang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1]. BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya. BAB II TRANSFORMATOR II.. Umum Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke

Lebih terperinci

BAB III PROTEKSI GANGGUAN TANAH PADA STATOR GENERATOR. Arus gangguan tanah adalah arus yang mengalir melalui pembumian. Sedangkan

BAB III PROTEKSI GANGGUAN TANAH PADA STATOR GENERATOR. Arus gangguan tanah adalah arus yang mengalir melalui pembumian. Sedangkan BAB III PROTEKSI GANGGUAN TANAH PADA STATOR GENERATOR III.1 Umum Arus gangguan tanah adalah arus yang mengalir melalui pembumian. Sedangkan arus yang tidak melalui pembumian disebut arus gangguan fasa.

Lebih terperinci

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR) TANGGAL PERCOBAAN : 12-03-2017 TANGGAL PENGUMPULAN : 17-03-2017 WAKTU PERCOBAAN : 11.30-13.30 WIB Nama Praktikan : Amrina

Lebih terperinci

BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI. keamanan sistem tenaga dan tak mungkin dihindari, sedangkan alat-alat

BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI. keamanan sistem tenaga dan tak mungkin dihindari, sedangkan alat-alat BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI Seperti kita ketahui bahwa kilat merupakan suatu aspek gangguan yang berbahaya terhadap saluran transmisi yang dapat menggagalkan keandalan dan keamanan sistem tenaga

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR BAB II TRANSFORMATOR 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mengubah suatu nilai arus maupun tegangan (energi listrik AC) pada satu rangkaian listrik atau lebih ke rangkaian listrik

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Persamaan Maxwell Keempat (Terakhir) Induksi Elektromagnetik Animasi 8.1 Fluks Magnet yang Menembus Loop Analog dengan Fluks Listrik (Hukum Gauss) (1) B Uniform (2)

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Pendahuluan Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator,

Lebih terperinci

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto Pengkondisian Sinyal Rudi Susanto Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelasakan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Mahasiswa dapat menerapkan penggunaan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Pendahuluan

Lebih terperinci

8 RANGKAIAN PENYEARAH

8 RANGKAIAN PENYEARAH 8 ANGKAIAN PENYEAAH 8.1 Pendahuluan Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar peralatan menggunakan sember daya AC 220 volt - 50Hz. Di dalam peralatan

Lebih terperinci

Pengukuran RESISTIVITAS batuan.

Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan atau medium menghambat arus listrik. Pengukuran resistivitas batuan merupakan metode AKTIF, yaitu pengukuran dengan memberikan

Lebih terperinci

INSTRUMENT TRANSFORMERS. 4.1 Pendahuluan

INSTRUMENT TRANSFORMERS. 4.1 Pendahuluan MINGGU IV Instrument Transformers Introduction Current transformers Measuring and protective current transformers Selecting core material Connection of a CT INSTRUMENT TRANSFORMERS 4.1 Pendahuluan Instrumen

Lebih terperinci

HIGH VOLTAGE (equipment & testing) HASBULLAH, M.T

HIGH VOLTAGE (equipment & testing) HASBULLAH, M.T HIGH VOLTAGE (equipment & testing) HASBULLAH, M.T TEKNIK PEMBANGKITAN PENGUJIAN TEGANGAN TINGGI Tegangan Tinggi Normal Tegangan yang dapat ditahan oleh sistem tersebut untuk waktu tak terhingga Tegangan

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalisis Rangkaian Listrik () Rangkaian Pemroses Energi (rus Searah) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa contoh aplikasi analisis

Lebih terperinci

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter tersebut. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini dapat memberikan konsep mengenai penggunaan single

Lebih terperinci

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015 Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti 6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Satuan dan Standar A. Sistem Satuan C.G.S. dan Satuan Praktis B. Sistem Satuan M.K.S.

BAB I PENDAHULUAN Satuan dan Standar A. Sistem Satuan C.G.S. dan Satuan Praktis B. Sistem Satuan M.K.S. BAB I PENDAHULUAN Satuan dan Standar Ilmu pengukuran listrik merupakan bagian integral dari pada ilmu fisika. Kebanyakan alat ukur yang digunakan sekarang pada prinsipnya sama dengan alat ukur konvensional,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Harmonisa Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan elektronik yang didalamnya banyak terdapat penggunaan komponen semi konduktor pada

Lebih terperinci