BAB I PENDAHULUAN UKDW. al, 2008). Tempat-tempat predileksi acne vulgaris adalah wajah, leher,

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Acne vulgaris atau jerawat adalah penyakit kulit yang terjadi akibat inflamasi kronik pada folikel pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, dan nodul pada tempat-tempat predileksinya (Zaenglein et al, 2008). Tempat-tempat predileksi acne vulgaris adalah wajah, leher, punggung, dada, bahu, dan telinga (Wasitaatmadja, 2009). Acne vulgaris bukan merupakan penyakit yang berbahaya namun cukup membuat resah, karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat berkurangnya keindahan kulit terutama kulit wajah penderita. Secara psikologi, acne vulgaris memberi dampak stress, frustasi, malu, dan bahkan depresi pada penderitanya (Whitney, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tjekyan (2008) hampir setiap orang pernah mengalami acne vulgaris dan biasanya dimulai ketika pubertas, dari survey di kawasan Asia Tenggara terdapat 40-80% kasus acne vulgaris, sedangkan berdasarkan catatan Kelompok Studi Dermatologi Kosmetika Indonesia (KSDKI) acne vulgaris mencapai 60% pada tahun 2006, 80% terjadi pada tahun 2007 dan 90% pada tahun 2009 (Afriyanti, 2015). 1

2 2 Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai dalam masyarakat (Rakhmat, 2007). Sikap remaja terhadap acne vulgaris adalah tindakan atau respon diri dari faktor yang mempengaruhi timbulnya acne vulgaris dan pengobatan yang dilakukan untuk mengobati acne vulgaris. Menurut teori Lawrence Green bahwa perilaku seseorang terhadap kesehatannya memang ditentukan oleh sikap selain oleh pengetahuan, kepercayaan, tradisi, dan beberapa faktor lainnya (Notoatmodjo, 2007). Beberapa penelitian tentang sikap terhadap acne vulgaris menyimpulkan bahwa remaja memiliki sikap yang baik, cukup dan kurang. Pada penelitian Fajrina (2013) menyimpulkan adanya hubungan antara sikap dengan terjadinya acne vulgaris, pada kategori sikap kurang responden cenderung mengalami acne vulgaris. Belum adanya penelitian sikap remaja terutama remaja putri, terhadap acne vulgaris di Yogyakarta menjadi salah satu latar belakang dilakukannya penelitian ini. Peneliti memilih SMA Stella Duce 1 Yogyakarta karena SMA tersebut merupakan salah satu SMA dengan siswi terbanyak di Yogyakarta. 1.2 MASALAH PENELITIAN Berdasarkan latar belakang di atas maka ditetapkan permasalahn penelitian sebagai berikut : Bagaimanakah sikap siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta terhadap acne vulgaris?

3 3 1.3 TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk : Tujuan umum : Memberikan informasi mengenai sikap siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta terhadap acne vulgaris Tujuan khusus : Mengetahui sikap siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta terhadap acne vulgaris dan mengadakan workshop mini sebagai feedback kepada siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini bermanfaat : Bagi peneliti Menambah pemahaman peneliti akan sikap remaja terhadap acne vulgaris Bagi subjek Memberikan informasi bagi remaja mengenai sikap terhadap acne vulgaris terkait faktor risiko dan pengobatan acne vulgaris Bagi departemen pendidikan Bahan pertimbangan bagi sekolah dalam upaya promotif maupun preventif terhadap acne vulgaris.

4 4 1.5 KEASLIAN PENELITIAN Tabel 1. Penelitian Terkait Sikap Terhadap Acne vulgaris No Judul Penelitian Peneliti, Metode Hasil tahun 1 Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Acne Vulgaris Andy, 2009 Sikap remaja SMA Santo Thomas 1 Medan mengenai jerawat sebanyak 2 orang (2,2%) baik, 65 orang (69,9%) cukup, 18 orang (19,3%) kurang, dan 8 orang (8,6%) buruk 2 Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 5 Medan Terhadap Jerawat tahun Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa FK USU 2013 Terhadap Acne vulgaris di Universitas Sumatera Utara Gurriannisha, 2010 Loganathan, 2013 Hasil uji sikap sebesar 81,1%, cukup Hasil uji sikap mahasiswa FK USU 2013 terhadap acne vulgaris sebanyak 57% cukup

5 5 No Judul Penelitian Peneliti, tahun 4 Pengetahuan, Sikap, Ardiani, dan Perilaku 2013 Terhadap Acne Vulgaris Siswa Madrasah Aliyah Negeri Tanjunpandan 5 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Labschool Banda Aceh Terhadap Terjadinya Acne vulgaris 6 Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Terhadap Penyakit Acne Vulgaris di SMA Negeri 4 Depok Metode Hasil Hasil uji sikap siswa/i Madrasah Aliyah Negeri Tanjungpandan terhadap jerawat sebesar 33% kurang Fajrina, 2013 Analitik Terdapat hubungan antara sikap dengan terjadinya acne vulgaris pada siswa/i SMA Labschool Banda Aceh Sasianti, ,3% responden memiliki tingkat sikap yang baik, dimana 50% responden dengan umur 17 memiliki sikap baik dan 79,5% responden dengan jenis kelamin perempuan memiliki tigkat sikap baik Keaslian penelitian diatas merupakan hasil pencarian dengan menggunaan kata kunci penelitian sikap terhadap acne vulgaris, gambaran sikap terhadap acne vulgaris, hubungan sikap terhadap acne vulgaris, jurnal acne vulgaris, dan sikap dengan sumber pencarian pada Google, acne vulgaris dan sikap dengan sumber pencarian pada Media Medika Indonesia, serta acne vulgaris dan sikap dengan sumber pencarian pada jurnal Kedokteran Indonesia.

6 6 Perbedaan penelitian sikap siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan penelitian-penelitan sebelumnya adalah berbeda tempat penelitian dimana penelitian sebelumnya berada di Medan, Tanjungpandan, Aceh, dan Depok dan berbeda sampel penelitian dimana sampel dalam penelitian ini hanya siswi SMA.