MARKET BRIEF PRODUK SPICES DI PASAR JERMAN
|
|
- Suryadi Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MINISTRY OF TRADE INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER (ITPC) HAMBURG Glockengiesserwall 17, Hamburg Germany Tel /1/3 Fax MARKET BRIEF PRODUK SPICES DI PASAR JERMAN May 2010 Market Brief Produk Spices di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg
2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 3 I. KONDISI DAN INFORMASI PASAR... 5 A. Deskripsi Produk... 5 B. Data Perdagangan... 6 C. Negara Pesaing... 9 II. SELERA KONSUMEN A. Packaging B. Market Trend C. Segmentasi Pasar III. ANALISA PASAR JERMAN A. Kekuatan B. Kelemahan C. Peluang D. Hambatan IV. SALURAN DISTRIBUSI V. KEBIJAKAN PERDAGANGAN VI. INSITUSI/LEMBAGA PERDAGANGAN TERKAIT A. Trade Fairs B. Trade Information VIII. DAFTAR IMPORTIR
3 KATA PENGANTAR Market Brief ini ditujukan untuk memenuhi pelaksanaan salah satu tugas pokok dan fungsi Indonesian Trade Promotion Center di Hamburg, Jerman. Market Brief ini memuat informasi yang terkait dengan keadaan pasar di Jerman khususnya mengenai aktivitas perdagangan Jerman dengan dunia dan Indonesia serta berfokus kepada produk spices seperti informasi mengenai trend / selera konsumen dan informasi lainnya yang terkait dengan perdagangan produk ini di pasar Jerman. Sehubungan dengan hal tersebut, Market Brief ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang bermanfaat bagi pengusaha Indonesia agar dapat lebih efisien dan efektif dalam melakukan penetrasi pasar ke Eropa khususnya di Jerman untuk memasarkan produk-produk Indonesia. Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Hamburg, Mei 2010 ITPC Hamburg 3
4 RINGKASAN EKSEKUTIF Jerman merupakan negara konsumen terbesar untuk produk spices/ rempah-rempah dan herbs ( tanaman herbal) di Uni Eropa. Konsumsi spices dan herbs di Jerman mencapi sebesar ton pada tahun 2008, yang mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 9,7% antara 2004 dan Dengan alasan kondisi geografis, di negara Jerman hanya tumbuh tumbuhan herbal ( herbs) dan iklim Jerman tidak cocok untuk memproduksi rempah-rempah sendiri. Sektor tumbuh domestik menghadapi kesulitan, karena biaya yang tinggi untuk memproduksi herbs di Jerman, dibandingkan dengan harga pasar internasional. Jerman tetap menjadi importir Uni Eropa terbesar untuk spices dan herbs. Pada tahun 2009 total nilai impor rempah-rempah dan tumbuhan herbal oleh Jerman sebesar 211, 8 juta Euro dengan volume sekitar ton dan 15, 8 juta Euro diantaranya diimpor dari Indonesia dan menempatkan Indonesia pada urutan ke-4 dunia setelah Belanda, Vietnam dan Brazil. Sampai dengan bulan Maret 2010, Indonesia masih tetap mempertahankan posisinya pada urutan ke- 4 dunia sebagai pemasok spices dan herbs untuk Jerman. Sekitar 30% dari rempah-rempah yang di impor Jerman, ditujukan untuk di ekspor kembali. Dari semua impor Jerman untuk produk rempah-rempah dan tanaman herbal, 61% berasal langsung dari supplier negara-negara berkembang yang relatif tinggi dibandingkan dengan rata-rata Uni Eropa sebesar 50%. Kondisi ini secara tidak langsung memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memberikan pasokan spices ke Negara Jerman. Trend konsumsi produk spices di Jerman dapat dilihat pada pola konsumsi masyarakat Jerman saat ini, dimana terdapat peningkatan permintaan untuk makanan cepat saji. Umumnya makanan cepat saji berasal dari negara asing dan menggunakan rempahrempah yang tidak umum digunakan di Jerman, seperti untuk makanan Asia, Italy dan lain-lain. Hal ini berarti adanya peningkatan konsumsi/penggunaan bumbu rempahrempah yang tadinya tidak banyak dicari di Jerman. Akses untuk masuk pasar Jerman dapat dilalui dengan 2 cara yaitu melalui direct import yang dilakukan oleh food processor dan processor dan jalur perdagangan ritel yang dikuasi oleh discounter dan supermarkt di Jerman. 4
5 I. KONDISI DAN INFORMASI PASAR A. Deskripsi Produk Jenis-jenis produk rempah-rempah yang dikonsumsi masyarakat Jerman, menurut jumlah yang diimport adalah: 1. Lada, yang merupakan rempah yang paling banyak diimpor di Jerman, dengan total impor ton pada tahun 2008, senilai 77,762 juta Euro. Vietnam dan Brazil merupakan negara supplier lada terbesar, dengan masing-masing 32% dan 22%. Ekspor dari Indonesia adalah sebesar 14% dari total impor lada Jerman. 2. Paprika, cabai, dan allspice (Jamaican pepper/ pimenta) menempati posisi kedua dengan total import sebesar ton senilai 46,498 juta Euro. Untuk kategori ini, Brazil dan China merupakan negara pengekspor terbesar dari luar Uni Eropa dengan 29% dan 28%. 3. Pala dan kapulaga hanya diimpor sebesar ton, namun nilainya merupakan yang terbesar ketiga dengan 22,683 juta euro. Indonesia merupakan eksportir terbesar dari antara negara luar Uni Eropa dengan 24%, namun eksportir terbesar merupakan Belanda dengan 32%. Sebagian besar ekspor dari Belanda merupakan hasil ekspor kembali dari negara-negara luar Uni Eropa. 4. Rempah-rempah lain yang banyak diimpor oleh Jerman adalah Jahe (9,504 juta Euro), Vanilla (8,848 juta Euro), dan Kayu Manis (4,589 juta Euro). 5
6 Sedangkan Produk Spices yang diimpor Jerman dari Indonesia antara lain: 1. HS 0904 : PEPPER OF THE GENUS PIPER; DRIED OR CRUSHED OR GROUND FRUITS OF THE GENUS CAPSICUM OR OF THE GENUS PIMENTA 2. HS 0905 : VANILLA 3. HS 0906 : CINNAMON AND CINNAMON-TREE FLOWERS 4. HS 0907 : CLOVES, WHOLE FRUIT, CLOVES AND STEMS 5. HS 0908 : NUTMEG, MACE AND CARDAMOMS 6. HS 0909 :SEEDS OF ANIS, BADIAN, FENNEL, CORIANDER, CUMIN OR CARAWAY; JUNIPER BERRIES 7. HS 0910 : GINGER, SAFFRON, TURMERIC "CURCUMA", THYME, BAY LEAVES, CURRY AND OTHER SPICES B. Data Perdagangan 1. Ekspor Dengan nilai hampir 140 juta Euro dan volume sekitar 33 ribu ton, menempatkan Jerman sebagai eksportir terbesar kedua Uni Eropa di tahun 2008 untuk produk rempah-rempah dan bumbu, atau memiliki pangsa 20% dari total ekspor Uni Eropa. Eksportir terbesar di Uni Eropa adalah negara Belanda, dengan pangsa sekitar 23% dari total ekspor Uni Eropa untuk rempah-rempah dan bumbu. Ekspor Jerman meningkat dengan tingkat ratarata pertumbuhan nilai ekspor tahunan sebesar 6,9% dan 6,1% dalam jumlah volume ekspor. Asosiasi Industri Rempah-rempah Jerman menyatakan bahwa sekitar 30% dari impor rempah-rempah (selain tumbuhan, karena ini juga ditanam di dalam negeri) adalah untuk diekspor kembali. Tujuan negara ekspor utama Jerman di tahun 2008 adalah Perancis (14%), Austria (13%) dan, pada tingkat lebih rendah, Amerika Serikat (9,5%), Belanda (8,0%), Polandia (5,7%) dan Inggris (5,1%). 6
7 2. Impor Pada tahun 2009, total impor rempah-rempah Jerman sebesar 211,8 juta Euro dan volume impor Jerman dari dunia mencapai lebih dari ton. Untuk Indonesia, Jerman mengimpor pada tahun 2009 sekitar 15, 8 juta Euro atau menguasai pangsa di Jerman sebesar 7, 44 % dengan volume hampir 5000 ton. Impor Jerman dari dunia terus meningkat antara tahun 2005 dan 2008, memiliki perubahan tahunan sebesar 6,9% dari nilai impornya akan tetapi jumlahnya menurun pada tahun 2009 karena krisis ekonomi yang hebat di Jerman Dari semua impor spices Jerman, sekitar 61% diimpor langsung dari supplier negara berkembang dan hal ini relatif tinggi dibandingkan dengan impor spices rata-rata negara Uni Eropa yang hanya sebesar 50% dari negara berkembang. Hal ini memberikan peluang besar bagi pengusaha spices dari Indonesia untuk mengekspor produk potensial Indonesia ini ke Jerman dibandingkan ke negara Uni Eropa lainnya. Perkembangan Impor Produk Spices Jerman PARTNER Periode Jan-Maret 2010 Kode Produk Q (ton) Value ( ) Q (ton) Value ( ) Q (ton) Value ( ) Q (ton) Value ( ) Q (ton) Value ( ) Indonesia Total Indonesia Total Dunia Pangsa Indoenesia 7,34% 7,61% 7,46% 7,44% 10,14% Keterangan Kode Produk: 0904 PEPPER OF THE GENUS PIPER; DRIEDCRUSHED OR GROUND FRUITS OF THE GENUS CAPSICUM OR OF THE GENUS PIMENTA 0905 VANILLA 0906 CINNAMON AND CINNAMON-TREE FLOWERS 0907 CLOVES, WHOLE FRUIT, CLOVES AND STEMS 0908 NUTMEG, MACE AND CARDAMOMS 0909 SEEDS OF ANIS, BADIAN, FENNEL, CORIANDER, CUMIN OR CARAWAY; JUNIPER BERRIES 0910 GINGER, SAFFRON, TURMERIC "CURCUMA", THYME, BAY LEAVES, CURRY AND OTHER SPICES (EXCL. PEPPER OF THE GENUS PIPER, FRUIT OF THE GENUS CAPSICUM OR OF THE GENUS PIMENTA, VANILLA, CINNAMON, CINNAMONTREE FLOWERS, Sumber: Eurostat 7
8 2. Market Size Negara Republik Jerman merupakan negara pengimpor bumbu dan rempah-rempah terbesar di Uni Eropa. Total impor pada tahun 2009 adalah sebesar 15,7 juta euro, dengan berat hampir lima ribu ton hanya dari Indonesia. Walaupun demikian, ada trend penurunan total impor bumbu dari Jerman mulai dari tahun Hal ini dapat dianggap wajar mengingat krisis ekonomi pada akhir 2007/awal 2008 mempengaruhi hampir seluruh kegiatan finansial di Eropa. Pangsa pasar Indonesia adalah sebesar 7,44% pada tahun 2009, atau urutan keempat di dunia, di bawah Belanda, Vietnam, dan Brazil. 3. Harga Berbeda dengan pasar Eropa, harga untuk rempah-rempah organik dan herbal yang dekat dengan harga pasar konvensional di Jerman. Harga premium tergantung pada jenis herbal atau rempah-rempah dan ukuran pasar produk tertentu. Pasar untuk lada adalah sangat besar, dan akibatnya, harga lada organik mendekati harga lada konvensional, karena tidak ada kekurangan supply dan demand untuk lada organik. Di sisi lain, pasar untuk pala relatif kecil, sehingga harga premium untuk pala organik adalah sekitar 30%. Sumber-sumber yang berguna untuk informasi harga produk spices dan herbs antara lain: The International Trade Centre Market News Service (MNS) memberikan informasi spices internasional. Info selengkapnya dapat dilihat pada website : The Public Ledger Info selengkapnya dapat dilihat pada website The International Pepper Community Weekly Price Bulletin. Selengkapnya dapat dilihat pada pada website 8
9 The Indian Spices Board Memberikan informasi harga domestik dan internasional untuk spices. Selengkapnya dapat dilihat pada pada website C. Negara Pesaing Pada periode Januari-Maret 2010, Indonesia menempati posisi ke- 4 dari dunia sebagai supplier produk spices ke Jerman dan posisi ini juga tidak berubah bila dibandingkan pada tahun 2009 yang lalu yang juga menempati posisi ke 4 pada periode ini. Vietnam merupakan negara pengekspor spices terbesar ke Jerman dengan pangsa pasar sebesar 17,97% diikuti oleh Brazil ( 11,52%), Netherlands( 11,01 %) dan Indonesia (10,14%). Grafik dibawah ini menunjukkan pangsa pasar negara pengekspor produk perikanan ke Jerman pada periode Januari- Maret Negara Pengekspor Spices ke Jerman Periode Jan-Maret 2010 (Value in Euro) AUSTRIA 2,80%; TURKEY 3,21%; NEGARA LAINNYA 21,98%; Total VIETNAM - 17,59 %; BRAZIL- 11,52 %; SPAIN 3,69%%; GUATEMALA INDIA- -3,91%; 4,6%; CHINA - 9,46%; NETHERLAN DS - 11,01 %; INDONESIA - 10,14 %; Sumber: Eurostat 9
10 II. SELERA KONSUMEN A. Packaging Sebagian besar bumbu rempah-rempah yang dijual ke konsumen Jerman adalah dalam bentuk bubuk. Namun, rempah-rempah tersebut diimpor ke Jerman dalam bentuk utuh, dan dikeringkan. Penggilingan bumbu-bumbu biasa dilakukan di Jerman untuk pengontrolan kualitas yang lebih ketat. Hal ini juga dipengaruhi fakta bahwa aroma dan rasa daripada rempah-rempah tersebut akan lebih awet dalam bentuk aslinya (belum digiling). Untuk pengiriman sendiri, rempah-rempah / spices dalam keadaan utuh ( whole) dapat dikirim dalam kemasan/ packaging: a. Kantong Plastik kedap udara b. Kantong plastik yang dapat diisi ulang 10
11 B. Market Trend Menurut sejarahnya, Jerman merupakan negara yang lebih banyak menggunakan herbs dan herbs memegang peranan penting dalam dapur sebagai bumbu utama dalam masakan-masakan tradisional Jerman. Rempah-rempah baru masuk ke dapur-dapur Jerman sejak akhir perang dunia II, berbarengan dengan masuknya gelombang pendatang dari beragam negara yang membawa masakan-masakan khas mereka, dan tentu saja bumbu-bumbu yeang menjadi ciri khasnya. Trend konsumsi produk spices di Jerman saat ini yaitu dapat dilihat pada pola konsumsi masyarakat Jerman saat ini, dimana terdapat peningkatan permintaan untuk makanan cepat saji. Makanan cepat saji tersebut biasa berasal dari berbagai negara dan kebudayaan, dan menggunakan bumbu-bumbu yang tidak biasa digunakan di Jerman. Pizza dari Italia, makanan dari India dan Thailand, serta beragam makanan Asia lainnya semakin meningkat popularitasnya. Hal ini berarti adanya peningkatan konsumsi/penggunaan bumbu rempah-rempah yang tadinya tidak banyak dicari di Jerman. Perlu diperhatikan juga, pemerintah Jerman saat ini semakin memperketat regulasi dan standard kualitas, dan hal ini mengakibatkan banyaknya pemasok yang tidak dapat mengikuti standard yang tinggi tersebut. Lack of supply ini dapat dimanfaatkan bila pemasok Indonesia dapat memenuhi standard tersebut. C. Segmentasi Pasar Meskipun rempah-rempah dapat digunakan untuk pasar non-makanan, seperti farmasi dan parfumery, kelompok terbesar pengguna akhir ( end-user) dari produk spices adalah industri pengolahan makanan. Di pasar makanan, konsumsi rempah-rempah dibagi menjadi 3 sektor, yaitu: 11
12 1. Industrial Produk spices digunakan terutama dalam pengolahan daging, ikan, produk kalengan, saus, sup, barang toko roti dan makanan lain. 2. Retail Segmen ini sangat dipengaruhi oleh stimulus yan dipicu oleh perkembangan eksperimen dari konsumen dan etnis penduduk di Jerman. 3. Catering Pada segmen ini, konsumsi produk spices terus meningkat akhir-akhir ini dan menjadi peluang pasar yang menarik untuk perdagangan spices. Asosiasi Industri Rempah-rempah di Jerman membagi pasar untuk produk ini menjadi 2 bagian: a. Household Termasuk dalam segmentasi ini adalah Households/ Rumah tangga dan sektor gastronomy and trade-based re-sale business. Dalam segmen ini, produk spices juga dikenal dengan Household Spice s. b. Food Processor Pengolahan makanan ( food processor) dalam sektor industri, termasuk di dalamnya industry pengolahan daging. Dalam segmen ini produk spices dikenal dengan Processing Spices.. 12
13 III. ANALISA PASAR JERMAN A. Kekuatan Menurut sejarah Indonesia merupakan salah satu sumber rempah-rempah terpenting di dunia. Pada abad pertengahan, rempah-rempah dari Indonesia bisa bernilai lebih mahal dari emas. Walaupun bukan merupakan satu-satunya sumber rempah-rempah di dunia, Indonesia masih merupakan salah satu pemain besar di dunia perdagangan rempah-rempah. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki keunggulan ataupun kekuatan khas, antara lain: 1. Banyaknya rempah-rempah yang merupakan produk native dari Indonesia. Lada, cengkeh, dan pala merupakan contoh utama. 2. Kondisi yang amat mendukung untuk penanaman beragam rempah-rempah. Sebagai contohnya, Indonesia merupakan produsen vanilla terbesar kedua di dunia, walaupun aslinya vanilla tidak tumbuh di Indonesia. 3. Adanya variasi lokal Indonesia dari tanaman tertentu. Sebagai contohnya adalah Indonesian Cinnamon (kayu manis Indonesia) yang tumbuh di Sumatra. B. Kelemahan Dalam perdagangan produk rempah-rempah ke Uni Eropa, khususnya Jerman, terdapat kelemahan produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia antara lain adalah banyaknya produk Indonesia yang diekspor kembali oleh negara-negara seperti Singapura dan Belanda, sehingga ada profit margin yang tidak diperoleh oleh Indonesia. 13
14 C. Peluang Negara Jerman adalah salah satu pasar yang terbesar untuk produk spices dan herbs di wilayah Uni Eropa. Ditambah fakta bahwa kebanyakan dari spices tidak dapat berkembang baik di Jerman, merupakan kombinasi peluang yang besar untuk mengekspor produk spices ke Jerman. + Lada ( pepper) merupakan grup produk terbesar yang diimpor dari negara bekembang dan nilai impor Jerman untuk grup produk ini semakin meningkat dan mendorong peningkatan nilai impor lada Jerman dari negara-negara berkembang. Selain itu, paprika juga menempati posisi terpenting kedua untuk produk yang banyak dimpor oleh Jerman. + Produk spices menarik lainnya yang banyak dimpor Jerman adalah nutmeg, mace & cardamoms, cloves dan turmeric. Produk tersebut menguasai pangsa impor Jerman untuk spices lebih dari 60 persen dan berasal dari pengekspor negara-negara berkembang. +/- Proses untuk spices umumnya dilakukan di dalam negara asal ( origin country) karena biaya yang murah. Akan tetapi, dengan adanya pertimbangan kualitas dan supply, hal ini merupakan resiko yang dapat terjadi karena sering perusahaan di Jerman ( German s Processors) melaporkan adanya defisiensi dalam supply. Karena itu, sangat penting untuk negara pengekspor lebih fokus terhadap supply yang konstant disamping menunjukkan reliability untuk memberikan produk dengan kualitas tinggi agar dapat memenuhi kebutuhan dari perusahaan di Jerman. +/- Supplier baru yang bermaksud untuk penetrasi ke pasar Jerman, sangat disarankan utnuk fokus terhadap value-added raw material, yang berupa clean and high-quality raw material. Hal yang umum terjadi di Jerman, bila supplier baru masuk di Jerman, harus membayar commission fee untuk lokal supermarket untuk menggunakan space di supermarket mereka agar dapat memasarkan produknya. D. Hambatan Bea masuk di sebagian besar raw/crude spices atau adalah "bebas" di pasar Uni Eropa. Produk-produk tersebut termasuk pepper, cinnamon, mace, cardamom, coriander seeds, cumin seeds, ginger, turmeric, curry, etc. Produk 14
15 spices yang umumnya dikenakan tariff bea masuk yaitu crushed paprika (6.1%) vanilla (2.1%), Cloves (2.8%), and Mixture of spices (4.3%). Untuk Jerman sendiri, produk spices yang masuk ke Jerman selain dikenakan pajak impor, dikenakan juga pajak pertambahan nilai ( PPN) sebesar 7% untuk bahan makanan ( food stuffs). Isu-isu non tarif yang dapat menjadi potensial hambatan ekspor produk perikanan Indonesia ke Jerman yaitu: Usaha yang semakin intensif yang dilakukan untuk mempromosikan herbs di Jerman dapat mengurangi daya saing produk spices dari negara eksportir. Ditambah krisis ekonomi di Jerman, dapat memungkinkan adanya penurunan konsumsi spices. Food Safety Standard Uni Eropa telah memperketat peraturan impor dengan meningkatkan standard kesehatan dengan menerapkan Macro Cleanlines Regulation & Microbial Load untuk produk spices. 1. Macro Cleanliness Standard dari sebagian besar Negara pengimpor, mengaplikasikan spesifikasi pada macro-cleanliness. Spesifikasi kebersihan yang dikeluarkan oleh ASTA dan ESA dipergunakan secara umum diseluruh dunia. American Spice Trade Association (ASTA) telah mendefiniskan tentang kebersihan untuk produk spices dan biji-bijian. Europe Spice Association (ESA) telah tetap membatasi pada hal asing ( extraneous matter) sebesar 1% dan benda asing ( foreign matter) sebesar 2%. Perlu dicatat bahwa, meskipun semua anggota ESA telah menyetujui spesifikasi, masing-masing Negara berhak untuk menentukan kualitas dan standar sanitasi yang lebih ketat jika diperlukan. 1. Microbial Load ESA telah memberikan batas kontaminasi salmonella dan E.coli yang boleh dikandung produk spices yang masuk ke Uni Eropa. Ada batasan ketat dalam persyaratan impor untuk sebagian besar produk. Secara detail besarnya Salmonella abs. in (at least) 25 g. Yeast & moulds 105/g target, 1 6/g absolute maximum, (Yeast moulds maximum target ). Sedangkan untuk E.coli. 102/g target, 103/g absolute maximum. 15
16 IV. SALURAN DISTRIBUSI Sebagian besar impor langsung dari produk spices / rempah-rempah dari supplier negara-negara berkembang umumnya dalam bentuk whole dan unground products, sementara rempah-rempah yang diproses dan dikemas jarang di supply oleh negara eksportir dari negara berkembang. Pada umumnya, spices di Jerman diimpor dari supplier dari negara berkembang daripada negara di Uni Eropa pada umumnya. Sebagian besar produk impor dan diproses ulang diekspor ke negara-negara Uni Eropa lainnya. Hal ini menunjukkan peran penting dari Jerman, dan terutama pelabuhan Hamburg, dalam perdagangan dan pengolahan produk rempah-rempah / spices. Produk spices di Jerman memiliki saluran distribusi yang sama dengan sebagian besar perdagangan Uni Eropa, yaitu masuk melalui sejumlah importir kecil dan broker. Perdagangan langsung (direct trade) yang dilakukan oleh processor ataupun food processor menjadi lebih dominan, meskipun processor company umumnya melakukan kerjasama dengan perusahaan menggabungkan antara produk dengan kualitas tinggi dan volume besar, bukan dengan beberapa perusahaan kecil. Namun, perbedaan antara saluran perdagangan yang berbeda menjadi semakin kabur, dengan kegiatan yang berbeda sekarang dilakukan dalam satu perusahaan. Dalam bagan sederhana, jalur distribusi perdagangan spices di Jerman dapat digambarkan sebagai berikut. SPICES DISTRIBUTION CHANNEL Direct Import Retail Trade Processor Food Discounter Supermarkt Processor 16
17 1. Direct import Impor secara langsung dari negara pengekspor ( developing countries) pada umumnya merupakan whole / unground products, karena untuk packed / processed spices sangat jarang diimpor Jerman dari Negara berkembang. Pengimpor terbesar, yang juga merupakan grinder/processor/ packer untuk spices terbesar di Jerman adalah Fuchs-Gewürze, dengan produk brand Fuchs. Perusahaan ini memegang sekitar 70 sampai 80 persen pasar retail. Selain itu, Karl Ostman, yang semenjak tahun 1998 merupakan bagian dari grup perusahaan Fuchs, juga merupakan processor/grinder/packer terbesar lainnya di Jerman serta Ubena penggiling besar / processor / packers Food Processor besar di Jerman seperti Nestlé dan Kraft Jacobs Suchard, merupakan juga local processor untuk produk spices di Jerman untuk process. Moksel dan Herman Laue (dengan nama brand Hela) juga merupakan perusahaan processor penting untuk industry daging. Kelompok pengguna akhir (end user) terbesar adalah industri pengolahan makanan, dimana pembelian baik dari prosesor atau langsung dari importir / perusahaan dagang. Kelompok pengguna akhir lainnya adalah termasuk perusahaan katering, pembelian spices langsung dari penggiling ( grinder) atau produk olahan dari industri makanan. Produsen dan eksportir spices organik mensuplai produk-produk organik mereka untuk specialized trader, importer atau grinder/ processor. Di sebagian besar pasar Jerman, beberapa organic trader cenderung menjadi pelanggan dominan bagi produsen asing. Mereka sering memiliki spesialisasi organik, dengan fokus pada berbagai produk 2. Retail Trade Perdagangan ritel untuk spices dan herbs di Jerman didominasi oleh supermarket, dan banyak diantara mereka yang juga menjual organic spices & herbs. Supermarket utama di Jerman yang memasarkan produk organik dari spices adalah Tegut. Akan tetapi retailer lain seperti Metro, discounter store Aldi, juga memasarkan organik spices dan herbs. 17
18 V. KEBIJAKAN PERDAGANGAN 1. European Buyer Requirments untuk Produk Spices Seluruh produsen yang ingin memasarkan produknya di wilayah Uni Eropa, harus mematuhi persyaratan produk yang ditetapkan oleh hukum yang ditetapkan di wilayah Uni Eropa. Antara lain legislasi yang diberlakukan Uni Eropa untuk produk spices ( secara umum untuk produk makanan adalah). a. Peraturan Uni Eropa untuk contaminants, dituangkan dalam regulasi EC 1881/2006. b. Legislasi Uni Eropa pada hygiene / European Spice Association Specifications of Quality Minima. c. Legislasi Uni Eropa atas iradiasi, dituangkan dalam Directive 1999/2/EC dan Decision 2002/840/EC. Persyaratan lainnya untuk memasuki pasar Jerman biasanya seragam dengan standard pasar Uni Eropa. Badan yang meregulasi persyaratan pasar itu adalah European Spice Association (ESA), dan antara lain persyaratan bumbu dan rempah-rempah adalah: 1. Bebas dari material asing. Material-material asing dapat berupa bagian dari tanaman yang bukan bagian yang diperlukan, ataupun benda-benda yang tidak berasal dari tanaman itu, dan bisa jadi berbahaya. Barang-barang yang berbahaya itu antara lain dapat berupa pecahan kaca, kerikil, ataupun serpihan logam. 2. Mengikuti persyaratan ISO 6571, mengenai level kadar traces and volatiles atau kadar vaporisasi produk yang harus di bawah 0,5%. 3. Good Agricultural Product (GAP) terutama mengenai penggunaan pestisida. GAP mengatur antara lain jumlah kadar maksimal pestisida yang boleh digunakan, cara penerapannya agar meninggalkan jejak atau residu sesedikit mungkin. 4. Penelusuran asal-usul produk. Setiap prosesor harus dapat memastikan bahwa semua produk yang masuk ke dalam proses dapat ditelusuri pemasoknya, dan juga dapat menelusuri produk yang sudah diproses ke 18
19 konsumer langsungnya. Bila produk spices tidak dapat memenuhi persyaratan Uni Eropa seperti yang dijabarkan diatas ataupun terbukti melakukan pelanggaran peraturan tersebut, maka produk dapat ditarik dari pasar Eropa maupun tidak diperkenankan masuk di pasar Eropa. 2. Germany Legislation: Product Safety Uni Eropa telah memperkenalkan peraturan general product safety untuk melindungi kesehatan dan keamanan konsumen. Cakupan dari legislasi ini tertuang di dalam General Product Safety Directive, GPSD ( 2001/95/EC), yang berarti bahwa hanya produk yang memenuhi persyaratan dalam directive ini yang diperbolehkan masuk ke pasar Eropa. Directive ini melarang penempatan produk di pasar Eropa yang menunjukkan resiko terhadap kesehatan konsumen, yang disebabkan oleh substansi berbahaya atau oleh konstruksi produk yang tidak aman. Di negara Jerman, directive GPSD ini dituangkan di dalam Regulation on tehcnical media and consumer products of 6 January Menurut peraturan ini, produsen memiliki kewajiban untuk memasarkan hanya produk yang aman di pasar Eropa. Peraturan ini mencakup untuk seluruh produk, akan tetapi bila terdapat peraturan produk yang spesifik, maka directive GPSD ini hanya berlaku untuk aspek dan resiko yang tidak dicakup oleh peraturan produk yang spesifik tersebut. 19
20 VI. INSITUSI/LEMBAGA PERDAGANGAN TERKAIT Bila produsen Indonesia menghadapi masalah dalam hubungan kerja sama dengan perusahaan Jerman, badan yang dapat dihubungi antara lain adalah: 1. SCHUFA (German Credit Information Agency ) SCHUFA Holding AG Kormoranweg 5 D Wiesbaden Tel.: +49 (0) Fax: +49 (0) Website: 2. Fachverband der Gewürzindustrie/Association of the German Spices Industry Reuterstraße 151 D Bonn Telefon +49 (02 28) Fax ( ) info@gewuerzindustrie.de Website: 3. Bund für Lebensmittelrecht und Lebensmittelkunde/ Association of Foodstuff Legislation and Customers Godesberger Allee D Bonn Telefon: Telefax: Internet: bll@bll.de 4. Bundesvereinigung der Deutschen Ernährungsindustrie/ German National Association of Food Industries Claire-Waldoff-Straße Berlin Telefon: Telefax: Internet: bve@bve-online.de 5. Bund der Őkologischen Lebensmittelwirtschaft (BÖLW) / Organic Food Industry Federation Marienstraße 19-20, Berlin Telefon: +49 (030) Fax : +49 (030) Internet: info@boelw.de 20
21 VII. INFORMASI LAINNYA A. Trade Fairs Trade Fairs atau pameran dagang di negara Jerman merupakan langkah yang sangat baik karena kesempatan bagi supplier untuk menjalin kontak, mempromosikan produk mereka dan melakukan orientasi pasar di Uni Eropa khususnya di Jerman. Beberapa pameran dagang potensial untuk produk spices di Jerman yang dapat diikuti pada tahun 2010 antara lain: TANGGAL Oktober 2011 NAMA PAMERAN Anuga TEMPAT PENYELENGGARA SEKTOR Messe Köln Koelnmesse GmbH Messeplatz , Köln Fon: Fax: info@koelnmesse.de Website: INDUSTRI Food and Beverage Industry Februari2011 Biofach Messe Nünberg NürnbergMesse GmbH Projektleitung BioFach Messezentrum D Nürnberg Bio Products Contact: Louise Hoene Tel +49 (0) Fax +49 (0) Website: B. Trade Information Informasi perdagangan tentang perkembangan pasar dan tingkat kompetisi, dapat juga digunakan untuk mencari perusahaan/ partner dagang yang potensial serta untuk kegiatan promosi perusahaan dan produk terkait. Informasi perdagangan untuk produk spices di Jerman adalah : Press releases on the German spices and herbs sector ( Lebensmittelwelt.de ( Lebensmittel Zeitung ( 21
22 VIII. DAFTAR IMPORTIR Bagi para supplier, penting untuk melihat dan membandingkan dengan produk buatan lokal (dari Jerman) dan berkenalan dengan kontak bisnis setempat. Importir/ Buyer potensial untuk produk spices di pasar Jerman antara lain seperti pada daftar di bawah ini: MINISTRY OF TRADE INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER HAMBURG Glockengiesserwall 17, Hamburg Germany Tel /1 Fax LIST OF GERMAN IMPORTERS FOR SPICES Company Cornehls & Bosse GmbH Address Kaiser-Wilhelm-Strasse 115 City D Hamburg Internet Contact Mrs. K. Bargmann Telephone +49 (040) Faximile +49 (040) Company Hamburger Gewürz Mühle - Hermann Schulz GmbH Address Grossmann Strasse 221 City Hamburg Internet schulz@gewuerzmuehle.de Telephone +49 (040) Faximile +49 (040) Company Albrecht & Dill GmbH Address Brandstücken 23 City Hamburg Internet office@albrecht-dill.de Telephone Faximile
23 Company WEMA Gewürze GmbH Website Address Kreuzweg 4-6 Zip Code D Niestetal Contact Person Mr. Werner Schmelz Telephone +49 (0561) Company Website Freeze-Dry Foods GmbH Address Am Eggenkamp 8-10 Zip Code Contact Person D Greven Mr. Felix Sudenfeld Telephone +49 (02571) Faximile +49 (02571) Company Website Edora Gewürze Eduard Dornberg GmbH & Co.KG Address Industriestrasse 4 Zip Code D Kleinostheim Contact Person Mr. Dipl.-Ing. Olav Dornberg Telephone +49 (06027) Company Website Deutsche See GmbH info@deutschesee.de Address Maifischstrasse 3-9 Zip Code D Bremerhaven Contact Person Mrs. Mirjam Wagner Telephone +49 (0471) Company KL Gewürze & Zusatzstoffe GmbH Website klgewuerzezusatzstoffe@t-online.de Address Bitterfelder Strasse 12 Zip Code D Berlin Contact Person Mr. Karsten Langberg Telephone +49 (030) Company ENES GEWÜRZE Website enes_trading@web.de Address Süderstrasse 200 Zip Code D Hamburg 23
24 Contact Person Mr. Fatih Cengiz Telephone +49 (040) Company Website Poppe & Groninger GmbH Address Zürnkamp 39 Zip Code D Seevetal Contact Person Mr. Thomas Mansen Telephone +49 (040) Company MSC-Cleaner GmbH Website Address Prassekstrasse 4c Zip Code D Hamburg Contact Person Mr. Mustafa Sezer Telephone +49 (040) Company Website ROWO-FOOD GmbH Address Gewerbegebiet 80 Zip Code D Stadelhofen Contact Person Mr. Dipl.-Ing. agr. Robert Wolf Telephone +49 (09504)
Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I
Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2
Lebih terperinciMarket Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016
Market Brief Essential Oil Di Jerman ITPC Hamburg 2016 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1. Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman... 1 1.1.2
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg
Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...
Lebih terperinciMarket Brief. Beras di Jerman
Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa
Lebih terperinciMarket Brief. Cengkeh di Jerman
Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Ekspor Sepuluh Komoditas Rempah Unggulan Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil rempah utama di dunia. Rempah yang dihasilkan di Indonesia diantaranya adalah lada, pala, kayu manis, vanili, dan cengkeh. Rempah-rempah
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA
V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA 5.1. Perdagangan Internasional Hasil Perikanan Selama lebih dari beberapa dekade ini, sektor perikanan dunia telah banyak mengalami perkembangan dan perubahan. Berdasarkan
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman
Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari - Juli 2015 tercatat surplus
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. dengan berkat dan rahmat-nya, kami dapat melaksanakan penulisan. Market Brief perdagangan produk kopi dan teh di Hungaria.
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan YME, karena hanya dengan berkat dan rahmat-nya, kami dapat melaksanakan penulisan Market Brief perdagangan produk kopi dan teh di Hungaria. Tulisan
Lebih terperinciKOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA
JURNAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN ISSN : 2337-9572 MARKET INTELLIGENCE KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Italia 1. Total perdagangan Italia dengan Dunia pada periode Januari-Desember 2013
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/05/12/Thn.XVIII, 04 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN MARET SEBESAR US$645,79 JUTA. Nilai ekspor melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari-Juli 2013 tercatat surplus
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 41/07/12/Th. XV, 01 Juli 2012 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN MEI 2012 SEBESAR US$771,76 JUTA. Nilai
Lebih terperinciPasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss
Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss Pictures were taken from various sources, available at google.com Market Brief ATASE PERDAGANGAN JENEWA TAHUN ANGGARAN 2014 Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JANUARI 2016
16/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JANUARI 2016 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan 2016 mencapai US$
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 02/01/12/Th.XIX, 04 Januari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR US$607,63 JUTA.
Lebih terperinciKEBIJAKAN ECOLABEL JERMAN TERHADAP IMPOR KOPI INDONESIA. Gladiola 1
ejournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (3): 629-638 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org Copyright 2015 KEBIJAKAN ECOLABEL JERMAN TERHADAP IMPOR KOPI INDONESIA Gladiola 1 Abstrak German ecolabel
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 25/04/12/Thn.XVIII, 01 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR US$555,47 JUTA. Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lada atau pepper (Piper nigrum L) disebut juga dengan merica, merupakan jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah menjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha perkebunan merupakan usaha yang berperan penting bagi perekonomian nasional, antara lain sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi petani, sumber
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER No. 07/02/61/Th. XIX, 1 Februari 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER MENCAPAI US$ 42,54 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2016
42/07/51/Th. X, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2016 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Mei 2016 mencapai US$ 41.658.670.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 67/12/61/Th. XIX, 1 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$84,85 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw (2003), pendapatan nasional yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER No. 60/11/61/Th. XVIII, 2 November A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$45,13 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL No. 31/06/61/Th. XX, 2 Juni A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR APRIL MENCAPAI US$99,57 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciMARKET BRIEF REMPAH REMPAH HS.0904 ITPC JOHANNESBURG
MARKET BRIEF REMPAH REMPAH HS.0904 ITPC JOHANNESBURG DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI No. 43/08/61/Th. XVIII, 3 Agustus A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MENCAPAI US$53,35 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET No. 26/05/61/Th. XVIII, 4 Mei A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$48,87 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena pengusahaannya dimulai dari kebun sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Dari total produksi, sekitar 67 persen kopinya diekspor sedangkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2017
42/07/51/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Mei 2017 mencapai US$
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016
No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER TURUN 0,08 PERSEN MENJADI US$940,56 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 0,08 persen
Lebih terperinciPelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada
RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI No. 53/07/61/Th. XIX, 1 Juli A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$36,70 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI No. 41/08/61/Th. XX, 1 Agustus A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR JUNI MENCAPAI US$43,22 JUTA Nilai ekspor
Lebih terperinciMARKET BRIEF Consumer Goods Non Food
MARKET BRIEF Consumer Goods Non Food Agustus 2015 Ringkasan Ekskutif Perekonomian Chile adalah salah satu yang terdepan diantara Negara Amerika Latin dengan konsistensi peningkatan GDP pertahunnya serta
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JULI 2017
57/09/51/Th. XI, 4 September 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JULI 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Juli 2017 mencapai
Lebih terperinciPASAR BUKU TULIS DI ARAB SAUDI. 1. Pendahuluan
PASAR BUKU TULIS DI ARAB SAUDI 1. Pendahuluan Pasar buku tulis Arab Saudi berkembang pesat sejalan perkembangan sektor pendidikan dan bisnis. Sektor pendidikan dan bisnis memperoleh perhatian besar dari
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER No. 02/01/61/Th. XX, 3 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR NOVEMBER MENCAPAI US$72,12 JUTA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. dengan berkat dan rahmat-nya, kami dapat melaksanakan penulisan. Market Brief perdagangan produk manisan dan gula-gula di Hungaria.
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan YME, karena hanya dengan berkat dan rahmat-nya, kami dapat melaksanakan penulisan Market Brief perdagangan produk manisan dan gula-gula di Hungaria.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL No. 26/06/61/Th. XIII, 1 Juni Ekspor Kalimantan Barat pada bulan April mengalami penurunan sebesar 5,36 persen dibanding
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia Luas lahan robusta sampai tahun 2006 (data sementara) sekitar 1.161.739 hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.874
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 02/01/12/Thn. XX, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN NOVEMBER SEBESAR US$723,68 JUTA Nilai
Lebih terperinciMengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat
Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat Manisnya potensi gula kelapa SNV yakin program ini bisa meningkatkan kehidupan ribuan petani gula kelapa di Indonesia. Gula kelapa memiliki
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2009
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER No. 06/02/61/Th. XIII, 1 Februari 2010 Ekspor Kalimantan Barat pada bulan ember mengalami penurunan sebesar 24,57 persen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai jenis tanaman rempah rempah dan menjadi negara pengekspor rempah rempah terbesar di dunia. Jenis rempah rempah yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET No. 20/05/61/Th. XIII, 3 Mei Ekspor Kalimantan Barat pada bulan et mengalami peningkatan sebesar 14,48 persen dibanding
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2011
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER No. 07/02/61/Th. XV, 1 Februari 2012 Ekspor Kalimantan Barat pada bulan ember mengalami penurunan sebesar 36,49 persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI No. 15/04/14/Th. XVIII, 3 April EKSPOR RIAU BULAN FEBRUARI TURUN SEBESAR 11,37 PERSEN, SEDANGKAN IMPOR NAIK SEBESAR 10,90 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MEI 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MEI No. 30/07/14/Th. XVIII, 3 Juli EKSPOR DAN IMPOR RIAU BULAN MEI NAIK, MASING-MASING SEBESAR 4,57 PERSEN DAN 20,98 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS 2016
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS No.048/10/14/Th. XVII, 3 Oktober EKSPOR RIAU BULAN AGUSTUS NAIK SEBESAR 5,96 PERSEN, SEMENTARA IMPOR RIAU NAIK SEBESAR 103,81 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 68/12/61/Th. XVIII, 1 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$44,55 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DESEMBER 2016
08/02/51/Th. XI, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DESEMBER 2016 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan 2016 mencapai
Lebih terperinciMARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS
MARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS Atase Perdagangan KBRI London, 2015 Market Brief Atase Perdagangan London 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI No. 50/09/61/Th. XIX, 1 September A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI MENCAPAI US$29,00 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI No. 48/09/61/Th. XX, 4 September A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR JULI MENCAPAI US$50,13 JUTA Nilai ekspor
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014
No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2014 NAIK 2,68 PERSEN MENJADI US$904,57 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 2,68
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI No. 35/07/61/Th. XX, 3 Juli A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR MEI MENCAPAI US$51,20 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No.15/03/12/Thn. XX, 01 Maret PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JANUARI SEBESAR US$707,83 JUTA Nilai ekspor melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014
No. 26/06/36/Th. VIII, 2 Juni 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL 2014 NAIK 8,46 PERSEN MENJADI US$870,12JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 8,46
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017
No. 24/05/36/Th.XI, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 9,30 PERSEN MENJADI US$995,96 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 9,30 persen dibanding
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2012
No. 04/01/34/Th.XV, 2 Januari 2013 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2012 Nilai Ekspor barang asal Provinsi D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015 49/08/51/Th. IX, 3 Agustus 2015 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Juni 2015 mencapai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 56/12/61/Th. XIII, 1 Desember Ekspor Kalimantan Barat pada bulan ober mengalami peningkatan sebesar 65,94 persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 33/06/12/Thn. XX, 02 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN APRIL SEBESAR US$775,84 JUTA Nilai ekspor melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2017
48/08/51/Th. XI, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Juni 2017 mencapai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2014
111 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. No. 07/02/61/Th. XVIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER MENCAPAI US$47,53 JUTA Nilai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Tenggara dan berada di sekitar garis khatulistiwa, sehingga memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadi pemasok hasil pertanian yang beranekaragam yaitu rempah-rempah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang cukup besar di dunia. Pada masa zaman pemerintahan Hindia-Belanda, Indonesia merupakan negara terkenal yang menjadi pemasok hasil
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER No. 59/11/61/Th. XIX, 1 November A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$77,48 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Italia 1. Total perdagangan Italia dengan Dunia pada periode Januari-Maret 2014 sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI No. 18/04/61/Th. XX, 3 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$79,38 JUTA Nilai ekspor
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER No. 02/01/61/Th. XIX, 4 Januari 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER MENCAPAI US$25,38 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kondisi persaingan bisnis yang dewasa ini semakin dinamis disertai memudarnya batasan-batasan hubungan perdagangan antar negara mengharuskan setiap pelaku usaha menerapkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peran ekspor non migas sebagai penggerak roda perekonomian. komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup besar dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran ekspor non migas sebagai penggerak roda perekonomian dari waktu ke waktu semakin meningkat. Lada merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DESEMBER 2015
08/02/51/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DESEMBER A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan mencapai US$ 42.167.736.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2016
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2016 49/08/51/Th. X, 1 Agustus 2016 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Juni 2016 mencapai
Lebih terperinciEuropean Union. Potensi rotan ramah lingkungan
European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU APRIL 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU APRIL No. 27/06/14/Th. XVIII, 2 Juni EKSPOR RIAU BULAN APRIL TURUN SEBESAR 18,58 PERSEN, IMPOR TURUN SEBESAR 0,31 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 43/08/12/Thn. XX, 01 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JUNI SEBESAR US$632,13 JUTA Nilai ekspor melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI No. 52/09/61/Th. XVIII, 1 September A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI MENCAPAI US$45,65 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2015
No. 22/05/14/Th. XVI, 4 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET EKSPOR RIAU BULAN MARET NAIK 15,15 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan mencapai US$ 1,39 miliar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016
No. 37/07/36/Th. X, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 NAIK 3,05 PERSEN MENJADI US$792,73 JUTA Nilai ekspor Banten pada naik 3,05 persen dibanding
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR APRIL 2017
37/06/51/Th. XI, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR APRIL 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan April 2017 mencapai
Lebih terperinciMARKET BRIEF PRODUK INSTRUMEN MUSIK DI HUNGARIA
MARKET BRIEF PRODUK INSTRUMEN MUSIK DI HUNGARIA KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan YME, karena hanya dengan berkat dan rahmatnya, kami dapat melaksanakan penulisan Market Brief perdagangan
Lebih terperinciLAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN
LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN ITPC BUSAN MARET 2014 Daftar Isi Hal 1. Pendahuluan...... 3 1.1 Gambaran Umum Sektor Perikanan Korea Selatan...... 3 1.2 Jumlah Konsumsi Seafood
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010 No. 11/03/61/Th. XIII, 1 Maret 2010 Ekspor Kalimantan Barat pada bulan 2010 mengalami peningkatan sebesar 9,15
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015
. 24/04/51/Th. IX, 1 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015 A EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Februari 2015 mencapai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat 1. Total perdagangan barang Amerika Serikat dengan Dunia pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET No. 32/50/61/Th. XIX, 3 Mei A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$38,86 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciMARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA
MARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA Dalam kondisi ekonomi yang buruk belakangan ini, pasar produk Dekorasi Rumah di Uni Eropa mengalami tekanan yang cukup signifikan. Konsumen lebih berhati-hati dalam
Lebih terperinciPEMASARAN INTERNASIONAL
PENGANTAR PEMASARAN PEMASARAN INTERNASIONAL Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG PEMASARAN INTERNASIONAL 1. Globalisasi perdagangan dunia 2. Faktor-faktor
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Ekspor Dan Impor Provinsi Riau No. 49/11/14/Th. XX, 1 November BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI RIAU Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Riau Ekspor Riau Mencapai US$ 1.37 Miliar, meningkat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JULI 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JULI No. 41/09/14/Th. XVIII, 4 September EKSPOR DAN IMPOR RIAU BULAN JULI NAIK MASING-MASING SEBESAR 14,79 PERSEN DAN 40,97 PERSEN Nilai ekspor Riau berdasarkan harga
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 56/11/72/Th. XV, 01 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH SEPTEMBER EKSPOR SENILAI US$ 32,12 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan ember (angka sementara) dibanding bulan us
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi dalam perdagangan dan investasi menawarkan banyak peluang dan tantangan bagi agribisnis perkebunan di Indonesia. Kopi merupakan salah satu
Lebih terperinci