LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) ITWASDA POLDA KEPRI TA BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) ITWASDA POLDA KEPRI TA BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) ITWASDA POLDA KEPRI TA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam pasal 2 dan pasal 13 dengan jelas telah menyebutkan Fungsi dan Tugas Pokok Polri yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan undang undang tersebut di atas, maka Polri berkewajiban melaksanakan mandat pemerintah dan berkewajiban mempertanggungjawabkan kinerja yang telah dilaksanakan. Sesuai dengan Perkap Nomor 22 tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Cara Kerja di tingkat Polda, Itwasda Polda Kepri merupakan unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf Polri ditingkat Polda yang berada dibawah Kapolda Kepri, yang bertugas menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan ditingkat Polda di wilayah Kepulauan Riau. Pelaksanaan tugas Itwasda Polda kepri sebagai fungsi pembinaan adalah melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan bagi seluruh jajaran Polda Kepri, dalam aspek manajerial mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam rangka pencapaian program kerja yang meliputi, bidang Operasional, Sumber Daya manusia, Sarana dan Prasarana serta bidang Anggaran dan keuangan. Untuk..

2 2 Untuk mewujudkan pelaksanaan tugas tersebut, Itwasda Polda Kepri menuangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Indikator Kinerja Utama TA , Rencana Kerja/ Perencanaan Kinerja Tahunan TA dan Penetapan Kinerja / Perjanjian Kinerja TA Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Itwasda yaitu menyelenggarakan fungsi pengawasan dan pemeriksaan di lingkungan Polri, Itwasda mempunyai sasaran yang diprioritaskan selama tahun anggaran 2016 yaitu mewujudkan aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan guna terwujudnya good goverment dan clean goverment, Dalam pencapaian kinerja dari setiap sasaran dan kegiatan diselaraskan dengan sumber daya yang dimiliki oleh Itwasda Polda Kepri walaupun dalam pelaksanaanya masih terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi (adapun permasalahan yang sering dihadapi adalah kuantitas dan kualitas auditor / pengawas Itwasda Polda Kepri). Oleh karena itu, sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas Itwasda Polda Kepri, maka disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sesuai dengan pasal 13, Bab IV dalam Peraturan MenPan RB No. 29 Tahun 2010, Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 24 Juni 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. B. TUGAS DAN FUNGSI Itwasda Polda Kepri merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan pada Polda yang berada di bawah Kapolda. Yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan, pemeriksaan umum, dan perbendaharaan dalam lingkungan Polda. Berdasarkan.....

3 3 Berdasarkan Perkap Nomor 22 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah, Itwasda dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: 1. Perencanaan dan pengadministrasian umum, penatausahaan dan urusan dalam, pengurusan personel, sarana dan prasarana (Sarpras), dan pelayanan keuangan di lingkungan Itwasda; 2. Perumusan kebijakan umum di bidang penyelenggaraan pengawasan fungsional di lingkungan Polda; 3. Pemberian arahan dan bimbingan atas pelaksanaan pengawasan melekat dalam jajaran Polda; 4. Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik) baik yang terprogram (rutin) maupun tidak terprogram meliputi Wasrik Khusus dan Verifikasi, terhadap aspek manajerial semua unit organisasi khususnya proses perencanaan, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja serta pengelolaan dan administrasi anggaran dan perbendaharaan yang meliputi: a. Bidang operasional, termasuk pembinaan kesiapsiagaan, sistem dan metode serta dukungan operasional; b. Bidang sumber daya manusia, termasuk pembinaan personel baik anggota maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polri serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan personel dan/atau PNS Polri; c. Bidang Sarpras, termasuk pembinaan materiil logistik, fasilitas, dan jasa, serta inventori dan perbendaharaan d. Bidang anggaran dan keuangan, termasuk pembinaan anggaran serta pengurusan perbendaharaan dan administrasi keuangan; 5. Penyusunan laporan hasil Wasrik termasuk saran tindakan terhadap semua penyimpangan pelaksanaan tugas;.6. Penganalisisan.....

4 4 6. Penganalisisan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan Wasrik serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja jajaran Polda; 7. Pemberian pelayanan Kepolisian kepada masyarakat dalam bentuk penuntasan tindak lanjut pengaduan masyarakat; 8. Pelaksanaan giat Reviu Laporan Keuangan guna terwujudnya kesesuaian pengelolaan keuangan dengan standar akuntansi pemerintah. C. STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Perkap Nomor 22 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah, berikut Daftar susunan Personel Itwasda Polda Kepri: Daftar Susunan personel Itwasda Polda Kepri TA JUMLAH NO URAIAN PANGKAT ESELON KET DSP RIIL I PIMPINAN 1 Irwasda KBP II B 1 1 II SUBBAGRENMIN 1 Kasubbagrenmin KP III B Kaurren AKP/PNS III c/d IV A Kaurmin AKP/PNS III c/d IV A Kaurkeu AKP/PNS III c/d IV A Kaurtu AKP/PNS III c/d IV A 1-6 Pamin IP/PNS III a/b IV B Bamin/Banum BA/PNS II/I III SUBBAGDUMASAN 1 Kasubbagdumasan KP III B Kaurdumas AKP/PNS III c/d IV A 1-3 Kaurdata AKP/PNS III c/d IV A 1-4 Kauranalis AKP/PNS III c/d IV A Pamin IP/PNS III a/b IV B Banum PNS II/I 3 -

5 5 NO URAIAN PANGKAT ESELON JUMLAH DSP RIIL KET IV ITBIDOPS 1 Irbidops AKBP III A Parik AKP-KP IV A - III Auditor AKP-KP IV A - III Banum PNS II / I ITBIDBIN 1 Irbidbin AKBP III A Parik AKP-KP IV A - III Auditor AKP-KP IV A - III 2-4 Banum PNS II / I JUMLAH D. SISTEMATIKA PENYAJIAN : BAB I BAB II BAB III : PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi. : PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan /ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pada Subbag ini disajikan capaian kinerja organisasi setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;.2. Membandingkan.....

6 6 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang tedapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;. 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan 7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja B. Realisasi Anggaran Pada Subbab ini diuraikan realisasi anggaran yang dan yang telah mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. BAB IV : PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi meningkatkan kinerjanya. Lampiran lampiran 1) Perjanjian Kinerja. 2) Lain-lain yang dianggap perlu. BAB II.....

7 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI ITWASDA POLDA KEPRI TAHUN Rencana strategi Polda kepri tahun (Renstra Polda Kepri) merupakan pedoman dan arahan dalam rangka penyusunan Renstra Itwasda Polda Kepri tahun Visi Itwasda Polda Kepri Terwujudnya penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan intern Polda Kepri yang proaktif, transparan dan akuntabel oleh aparat pengawasan intern Polda Kepri yang profesional, konsultif dan tanpa kolutif guna mewujudkan Postur Polda Kepri yang unggul dalam pelayanan prima kepada masyarakat dan penyelenggara harkamtibmas, dan penegakan hukum. 2. Misi Itwasda Polda Kepri a. Menata kelembagaan inspektorat pengawasan Polda Kepri guna mewadahi pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan serta penyempurnaan sistem, metode dan standar kinerja pengawasan internal; b. Meningkatkan kompetensi aparat pengawasan intern pemerintah yang berkualitas dan profesional dengan mengikuti pendidikan dan latihan secara bertahap dan berkesinambungan; c. Meningkatkan koordinasi dalam rangka membangun kemitraan dengan aparat pengawasan fungsional pemerintah (BPKP); d. Menambah sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pengawasan;.e. Melakukan.....

8 8 e. Melakukan wasrik serta mengawal sejak dini secara terus menerus pelaksanaan program, kegiatan dan permasalahan yang berimplikasi penyimpangan dan kerugian negara pada unit organisasi/satuan kerja di lingkungan polda Kepri dan jajaran; f. Melakukan reviu atas laporan keuangan Polda Kepri; g. melakukan pengawasan dan pemeriksaan yang bersifat khusus/investigasi terhadap semua penyimpangan yang mengakibatkan kerugian negara pada unit organisasi/satuan kerja di lingkungan Polda Kepri. 3. Tujuan a. Terciptanya pengelolaan program dan anggaran Polri yang memenuhi unsur ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, ketertiban, efektif, efisien dan ekonomis di tingkat Satker/Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Polda Kepri; b. Menurunnya kekeliruan/kesalahan/penyimpangan yang berindikasi dapat menimbulkan kerugian negara di tingkat Satker-Satker di lingkungan Polda Kepri dengan menerapkan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang memadai sesuai dengan PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP, dalam rangka mendukung terciptanya good governance and clean government; c. Tertanganinya pelayanan pengaduan masyarakat yang mengharapkan rasa keadilan sebagaimana diinginkan masyarakat; d. Terwujudnya peningkatan kinerja APIP di lingkungan Polda Kepri sebagai konsultan, quality assurance..4. Sasaran.....

9 9 4. Sasaran a. Peningkatan penguatan pengawasan serta terpenuhinya personel yang lebih efektif dalam rangka antisipasi tugastugas pengawasan dan pemeriksaan; b. Terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan, pengelolaan program dan anggaran yang memenuhi unsur ketaatan, ketertiban, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntable di lingkungan Polda Kepri; c. Peningkatan dalam akuntabilitas kinerja Satker Polda maupun Satker Kewilayahan melalui kegiatan evaluasi AKIP; d. Penuntasan pengiriman laporan LHKPN; e. Penuntasan tindak lanjut pengaduan masyarakat; f. Terwujudnya peningkatan kinerja satker-satker di lingkungan Polda Kepri. 5. Kebijakan a. Penataan internal satker Itwasda Polda Kepri terkait dengan pengefisienan dan pengefektifan sumber daya dan kompetensi yang ada; b. Meningkatkan kualitas Parik / Auditor dengan mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan auditor dari audit tingkat dasar sampai audit tingkat investigasi supaya dapat bertindak sebagai konsultan, pemecahan masalah (problem solving) dan pengambil keputusan (decision maker) bagi satker yang mengalami kendala dalam pelaksanaan tugas; c. Sasaran pengawasan dan pemeriksaan dengan mencakup 4 (empat) bidang sasaran yaitu bidang operasional, bidang SDM, bidang sarpras dan bidang garkeu;.d. Merespon.....

10 10 d. Merespon dengan cepat setiap ada pengaduan yang masuk (penuntasan public complain); e. Menjalin kerjasama dengan pemeriksa eksternal (BPKP) serta lembaga lainnya guna menunjang pelaksanaan tugas. 6. Program Program Itwasda Polda Kepri pada TA adalah Program Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Polri. B. PENETAPAN KINERJA / PERJANJIAN KINERJA Itwasda Polda Kepulauan Riau TA mempunyai 1 (satu) program dan 2 (dua) kegiatan yang telah dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut: Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri 1. Tujuan dan sasaran Tujuan adalah Mewujudkan aparat Polri yang profesional, proporsional dan akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri khususnya perubahan kultur. Sasarannya adalah menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan manajemen Kepolisian bidang SDM, Sarpras, Opsnal dan Anggaran Keuangan mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dan menyelenggarakan pelayanan pengaduan masyarakat. 2. Kegiatan a. Dukungan Manajemen dan Teknis Pengawasan Umum dan Pemulihan profesi Keamanan; 1) Pembayaran gaji dan tunjangan a) Pembayaran gaji dan Tunjangan; 2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran terdiri dari:.a) Pembayaran.....

11 11 a) Pembayaran honorarium b) Pengadaan Makan/minum Penambah daya tahan tubuh/uang makan PNS; c) Rakor/Ker/Din/Pim Pokja/Konsultasi; d) Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/10; e) Perawatan kendaraan Roda 2. f) Perbaikan Peralatan Kantor g) Pengadaan Peralatan / Perlengkapan Kantor; b. Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan. 1) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran. a) Pengadaan makan / minuman penambah daya tahan tubuh/uang makan PNS; b) Rakor/Ker/Din/Pim Pokja/Konsultasi; c) Perbaikan Peralatan kantor; d) Pengadaan Peralatan/Perlengkapan kantor; e) Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan. 2) Dukungan operasional Pertahanan dan Keamanan. a) Dukungan Opearsional Satker (1) Belanja barang opearsional lainnya (a). Duksopsnal Satker (2) Belanja perjalanan biasa (a). (b). (c). (d). Giat wasrik Ke Polres-Polres Monitoring penanganan Dumas Dinas ke luar kota Giat Wasops.(3) Belanja.....

12 12 (3) Belanja perjalanan dinas dalam kota (a). Tambahan giat Wasrik dalam kota (b). Pengantaran dan pengambilan berkas (c). Monitoring penanganan Dumas dalam kota (d). Giat Wasops dalam kota Penetapan Kinerja / Perjanjian kinerja Itwasda Polda Kepri tahun 2016 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satker adalah sebagai berikut: No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Terwujudnya aparatur Polri yang a. Jumlah kegiatan 28 giat taat pada ketentuan perundangundangan, pengawasan yang pengelolaan program dan dilaksanakan pada anggaran yang memenuhi unsur, TA. 2016; ketertiban, efektif, efisien, ekonomis, b. Prosentase 2.5 % transparan dan akuntable di penurunan jumlah lingkungan Polda Kepri. temuan wasrik TA dinading dengan TA Peningkatan dalam akuntabilitas kinerja Satker Polda maupun Satker Kewilayahan melalui kegiatan evaluasi AKIP. prosentase peningkatan nilai rata-rata AKIP Polda Kepulauan Riau. 1.5 % 3. Terbentuknya tim melakukan upaya pencegahan korupsi di lingkungan Polda Kepri. a. Prosentase penuntasan LHKPN; laporan 50 % b. Jumlah satker / satwil yang melaporkan gratifikasi. 5 satker

13 13 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Penuntasan tindak lanjut Prosentase pengaduan 100 % pengaduan masyarakat. masyarakat yang ditindak lanjuti BAB III.....

14 14 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran capaian kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan menilai keberhasilan / kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran,dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi Itwasda Polda Kepri. Proses ini dimaksud menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah direncanakan. Dengan adanya pengukuran kinerja ini, maka akan dapat diambil suatu tindakan yang diperlukan mengevaluasi dan mengoreksi atas program / kegiatan pada tahun - tahun mendatang. Untuk melakukan pengukuran kinerja, indikator kinerja sebagai berikut: 1. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan; 2. Indikator kinerja pada tingkat kegiatan yang terdiri atas: a. input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output misalnya SDM, dana, material, waktu, teknologi dan sebagainya; b. output adalah segala sesuatu berupa produk jasa (fisik dan atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang ;.c. outcome.....

15 15 c. outcome adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah dan merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Sebagaimana diuraikan di atas bahwa pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan adalah tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan Itwasda Polda Kepri pada tahun 2016 dilaksanakan dalam 1 (satu) program,dengan 2 kegiatan. Dalam Capaian Indikator Kinerja utama merupakan gambaran capaian kinerja utama Itwasda Polda Kepri sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta peran yang dipertanggungjawabkan kepada organisasi. Hasil pelaksanakan capaian kinerja Utama Itwasda Polda Kepri berdasarkan indikatornya yang dicapai selama tahun anggaran 2016 dapat dianalisa sebagai berikut : 1. Sasaran Strategis : Terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan, pengelolaan program dan anggaran yang memenuhi unsur, ketertiban, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntable di lingkungan Polda Kepri. Indikator Kinerja 1 : Jumlah kegiatan pengawasan yang dilaksanakan pada TA Target 1 : 28 Giat Indikator Kinerja 2 : Prosentase penurunan jumlah temuan wasrik TA dinading dengan TA Target 2 : 2.5 % Guna membentuk aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan, pengelolaan program dan anggaran yang memenuhi unsur, ketertiban, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan.....

16 16 dan akuntable maka Itwasda Polda Kepri menetukan Indikator Kinerja Jumlah kegiatan pengawasan yang dilaksanakan pada TA. 2016, dengan tujuan mewujudkan good governance dan clean goverment. Pada tahun 2016 Pencapaian Target indikator kinerja 1 telah memenuhi bahkan melebihi target yang telah ditentukan. Target yang ditentukan sejumlah 28 Giat sedangkan pencapaian target tercapai sejumlah 40 Giat (tercapai 143%) adapun perincian kegiatan pengawasan adalah sebagai berikut : NO URAIAN KEGIATAN JML a. Giat wasrik rutin 2 b. Reviu Lap Keuangan 2 c. Wasops 3 d. Verifikasi 25 e. Was seleksi (rekruitmen dan pengembangan) 8 Jumlah 40 Sedangkan Target indikator kinerja 2 tidak memenuhi bahkan malah terjadi kenaikan temuan. Target yang ditentukan penurunan senilai 2.5%, tetapi malah terjadi kenaikan sebesar 183%, hal ini disebabkan karena adanya banyak temuan yang berulang NO BIDANG TA TA Opsnal SDM Sarpras Garkeu Jumlah Keterangan.....

17 17 Keterangan : 1. Giat Wasrik rutin Giat Pengawasan dan pemeriksaan yang dilaksanakan secara rutin sangat diperlukan mendorong terwujudnya pemerintah yang baik dan tata kelola yang bersih, dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntable serta bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Adapun hasil dari pelaksanaan giat wasrik rutin adalah sebagai berikut : (Data dari TA TA. 2016). NO BIDANG TA TA TA TA TA I II I II I II I II I II Opsnal SDM Sarpras Garkeu Jumlah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil temuan wasrik dari tahun ke tahun ada yang mengalami penurunan dan juga ada yang mengalami kenaikan. Penurunan dan kenaikan hasil temuan wasrik disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : a. Penurunan Personel yang di Obrik telah memahami bidang tugasnya masing-masing sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik dan benar. (dapat meminimalisir temuan)..b. Kenaikan.....

18 18 b. Kenaikan - Adanya Pergantian personel / mutasi pada Obrik yang mengakibatkan personel yang baru kurang memahami bidang tugas yang baru. (dapat berakibat adanya kesalahan-kesalahan pada pelaksanaan tugasnya sehingga akan berpengaruh terhadap adanya temuan-temuan). - Adanya Pergantian personel / mutasi auditor, hal ini juga dapat berpengaruh pada kenaikan jumlah temuan wasrik (dalam pelaksanaan tugas auditor yang baru masih belum cukup mengetahui masing-masing obrik). - Adanya kegiatan yang bersifat baru hal ini dapat berpengaruh pada kurang memahaminya personel dalam proses pelaksanaan dan pertanggung jawaban keuangan. 2. Giat Reviu Laporan Keuangan Giat reviu laporan keuangan pada TA dilaksanakan 2 kali kegiatan (reviu laporan keuangan semester II TA berdasarkan surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/523/III/2016 tanggal 31 Maret 2016 dan reviu laporan keuangan semester I TA berdasarkan surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/1338/IX/2016 tanggal 06 September 2016), pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti serta hasil reviu laporan keuangan di jajaran Polda Kepri yang telah berjalan pada umumnya tidak terdapat temuan yang signifikan dan dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan dan data yang disajikan. Adapun tujuan dilaksanakannya giat Reviu laporan keuangan adalah :.a. Membantu.....

19 19 a. Membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian Laporan Keuangan b. memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan serta pengakuan, pengukuran dan pelaporan transaksi sesuai dengan SAP sehingga dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang berkualitas. 3. Giat Pengawasan Operasi Giat ini dilaksanakan dengan tujuan memonitor, mengawasi pelaksanaan kegiatan operasi guna meminimalisir terjadinya penyelewengan-penyelewengan. Adapun pengawasan operasi yang dilaksanakan selama Tahun Anggaran 2016 adalah : a. Giat Pengawasan Operasi Bersinar Seligi 2016 Berdasarkan Surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/554/IV/2016 tanggal 04 April 2016 tentang melaksanakan pengawasan operasi Bersinar Seligi 2016 di jajaran Polda Kepri; b. Giat Pengawasan Operasi Ramadniya / Ketupat 2016 Berdasarkan Surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/1031/VI/2016 tanggal 30 Juni 2016 tentang melaksanakan pengawasan operasi Kepolisian dengan sandi Operasi Ramadniya Seligi 2016 dalam rangka pengaman hari raya idul fitri; c. Giat Pengawasan Operasi Lilin 2016 Berdasarkan Surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/1873/XII/2016 tanggal 27 Desember 2016 tentang melaksanakan pengawasan operasi Kepolisian dengan sandi Lilin Seligi 2016, dengan tujuan Pelaksanaan.....

20 20 pelaksanaan pengamanan dalam rangka Natal dan Tahun baru. 4. Giat Verifikasi. giat verifikasi dilaksanakan dengan tujuan memperoleh gambaran tentang posisi awal dan terakhir masalah pengelolaan program, anggaran dan sumber daya lainnya serta permasalahan permasalahan yang ada pada masa jabatan pejabat yang lama dan Untuk sebagai bahan masukan kepada pejabat baru dalam menentukan kebijakan selanjutnya. TA TA VERIFIKASI PADA JML VERIFIKASI PADA JML a. Kabidpropam; 14 a. Dirreskrimsus; 25 b. Irwasda; b. Dirsabhara; c. Dirreskrimum; d. Kapolres Karimun; e. Karo Ops; f. Karorena; g. Karo SDM; h. Dirintelkam; i. Kapolres Bintan; j. Kayanma; k. Kapolresta Barelang; l. Dirreskrimsus; m. Dirshabara; n. Ditlantas. c. Kapolresta Barelang; d. Dirreskrimum; e. Karo SDM; f. Kapolres TPI; g. Kapolres Lingga; h. Dirpamobvit; i. Irwasda; j. Dirsabhara; k. Dirpolair; l. Kapolres Bintan; m. Kapolres Natuna; n. Dirresnarkoba; o. Kapolres TPI; p. Dirlantas; q. Dirintelkam; r. Kabidkeu; s. Kapolres Karimun; t. Irwasda;

21 21 TA TA VERIFIKASI PADA JML VERIFIKASI PADA JML u. Dirresnarkoba; v. Dirsabhara; w. Kabidkeu; x. Kabid TI; y. Kabidkum. 5. Giat Pengawasan Rekruitment Pengawasan giat Rekruitment dilaksanakan dengan tujuan mencegah adanya tindakan penyalah gunaan dan memonitor setiap tahapan yang dilaksanakan selama proses rekruitmen. TA TA UARIAN JML URAIAN JML Akpol, Sipss, Brigadir, 15 Brigadir, SAG, SIP 8 Tantama, UDKP, UDPI, SIP, SIP sus penyidik, Sus Intelkam, SIPSS, SAG, Diklatpim IV, Diklatpim TK IV, Brigadir Sus, Diklatpim TK III, Tamtama. Sespima, Sespimen, SAG, SAG sus penyidik, STIK. Dalam pelaksanaan pencapaian target kinerja ini Terdapat kendala-kendala yang di hadapi,antara lain : a. Minimnya personel yang memiliki kompetensi bidang keuangan; b. Minimnya personel yang sudah memiliki diklat / dikjur auditor (personel yang sudah mengikuti diklat / dikjur auditor mengalami mutasi / pindah tugas);.c. Minimnya.....

22 22 c. Minimnya anggaran pelaksanaan giat pengawasan (biaya pengawasan di wilayah perairan / kepulauan relatif mahal); d. Pada tahun 2016 terjadi penghematan anggaran pada belanja barang sebesar Rp ,-, sehingga kendala dalam optimalisasi pelaksanaan tugas. Dalam menghadapi kendala yang ada Itwasda polda kepri mengambil langkah-langkah sebagai berikut : a. Membuat surat usulan permintaan personel yang mempunyai kompetensi bidang keuangan; b. Membuat usulan pendidikan personel bidang pengawasan; c. Menyusun perincian anggaran yang dibutuhkan pelaksanaan giat pengawasan ke Biro rena (Pengusulan Pagu Ideal). 2. Sasaran Strategis : Peningkatan dalam akuntabilitas kinerja Indikator Kinerja Target : 1.5 % Satker Polda maupun Satker Kewilayahan melalui kegiatan evaluasi AKIP. : Peningkatan prosentase nilai rata-rata AKIP Polda Kepulauan Riau. Evaluasi AKIP diperlukan bagi setiap instansi pemerintah dalam rangka mempertanggungjawabkan kinerjanya sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam perencanaan organisasinya. NO SATKER NILAI KATEGORI KETERANGAN Itwasda 60,63 B 2 Birorena 60,53 B

23 23 NO SATKER NILAI KATEGORI KETERANGAN Birosarpras 60,23 B 4 Biro SDM 60,65 B 5 Biroops 60,23 B 6 Ditreskrimum 60,08 B 7 Ditnarkoba 60,27 B 8 Ditintelkam 60,30 B 9 Ditsabhara 60,04 B 10 Ditlantas 60,03 B

24 24 NO SATKER NILAI KATEGORI KETERANGAN Ditpolair 60,28 B 12 Ditbinmas 60,01 B 13 Ditreskrimsus 60,02 B 14 Ditpamobvit 60,04 B 15 Bidpropam 60,26 B 16 Biddokkes 60,06 B 17 Bid TI 60,63 B 18 Bidkeu 60,25 B 19 Spripim 60,01 B

25 25 NO SATKER NILAI KATEGORI KETERANGAN Yanma 60,75 B 21 SatBrimob 60,02 B 22 Polresta Barelang 60,58 B 23 Polres Karimun 60,19 B 24 Polres Bintan 60,03 B 25 Polres Natuna 60,02 B 26 Polres Lingga B 27 Polres Tanjungpinang 60,13 B Untuk.....

26 26 Untuk tahun 2016 Itwasda Polda Kepri menentukan Target pada indikator kinerja Peningkatan prosentase nilai rata-rata AKIP Polda Kepulauan Riau sebesar 1.5 %. Hasil nilai rata-rata evaluasi AKIP pada Tahun 2015 nilai rata-rata AKIP sebesar 67,81 kategori b dengan keterangan baik, sedangkan hasil nilai rata-rata evaluasi AKIP pada Tahun 2016 nilai rata-rata AKIP sebesar 60,23 pada kategori b (baik), instansi pemerintah telah memiliki sistem manajemen kinerja yang dapat diandalkan. Seluruh aspek dokumentatif telah terpenuhi dan kualitas indikator kinerja telah berorientasi pada hasil. Instansi pemerintah telah memiliki keselarasan antara apa yang direncanakan dengan yang dilaksanakan dan dilaporkan. Monitoring pencapaian kinerja mulai memanfaatkan teknologi informasi. Laporan kinerja telah mengungkapkan analisis dan evaluasi kinerja yang lengkap, sehingga dapat dalam perbaikan perencanaan. Evaluasi internal telah memberikan rekomendasi yang berguna bagi perbaikan di masa yang akan datang. Selain itu, pimpinan tinggi instansi pemerintah telah mulai menunjukkan keterlibatan langsung dalam proses manajemen kinerja. Target pada Pada Indikator kinerja ini tidak mencapai target yang sudah ditentukan dikarenakan masih didapati kendalakendala antara lain : a. Pengukuran kinerja yang dilaporkan pada umumnya adalah capaian kinerja masukan (input) berupa anggaran serta keluaran (output) yang pada umumnya telah tercapai 100 %. Jika capaian kinerja, dalam hal ini, yang dilaporkan hanya sebatas keluaran (ouput) sebesar 100 %, sudah barang tentu tidak ditemukan hambatan dan kendala capaian kinerja; b. Minimnya data-data yang terkait dengan informasi kinerja, sehingga tidak memberikan informasi yang cukup bagi penyusun melakukan analisis atas capaian kinerja. data.....

27 27 data yang tersedia umumnya hanya data penyerapan anggaran serta realisasi fisik pekerjaan yang bersifat keluaran (output); c. Tidak tersedianya data kinerja tersebut juga disebabkan karena beberapa kegiatan yang dilaksanakan tidak berkesinambungan dengan kegiatan lanjutan tahun berikutnya, sehingga setelah satu jenis kegiatan terlaksananya tidak lagi dilakukan aktivitas minitoring memantau capaian kinerja yang bersifat hasil (outcome). Dengan demikian, setiap tahun dengan berakhirnya tahun anggaran, hanya diperoleh data capaian kinerja yang bersifat keluaran (output); d. Kompetensi tim penyusun LKIP yang kurang memadai mengumpulkan, membaca dan menganalisis data-data kinerja serta latar belakang data tersebut. Tim penyusun, pada umumnya hanya melakukan penggabungan dari laporan capaian kinerja dari unit kerja di bawahnya, tanpa melakukan analisis yang mendalam atas data-data capaian kinerja dari unit kerja di bawahnya. Solusi yang dilaksanakan dalam menghadapi kendala adalah berkoordinasi dengan Biro Rena sebagai Pembina fungsi perencanaan melaksanakan giat sosialisasi dan supervisi guna peningkatan prosentase nilai rata-rata AKIP. 3. Sasaran Strategis : Terbentuknya tim melakukan upaya pencegahan korupsi di lingkungan Polda Kepri. Indikator Kinerja 1 : Prosentase penuntasan laporan LHKPN. Target 1 : 50 % Indikator Kinerja 2 : Jumlah satker / satwil yang melaporkan gratifikasi. Target 2 : 5 Satker Pada.....

28 28 Pada tahun 2016 Pencapaian Target indikator kinerja 1, laporan harta kekayaan penyelenggara Negara selanjutnya disebut (LHKPN), adalah daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (PN), yang dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh KPK sebagaimana yang diatur dalam Keputusan KPK Nomor : KEP 07/KPK/02/2005. Laporan harta kekayaan Penyelenggara Negara yang disampaiakan kepada komisi pemberatasan korupsi bertujuan mewujudkan penyelenggara negara yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan Nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya. Untuk percepatan dalam pelaporan LHKPN Itwasda Polda Kepri pada tahun 2016 menentukan Indikator Kinerja Prosentase jumlah pengiriman laporan LHKPN dengan target 50 %. Perhitungan data rekap lapor LHKPN (data tahun 2016) : - Total wajib lapor LHKPN : Yg sudah lapor : Yg belum lapor : 259 Prosentase yang sudah melapor = 120 x 100 % = 31,66 % 379 Target pada indikator kinerja Jumlah pengiriman laporan LHKPN tidak memenuhi target yang sudah ditentukan, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor/kendala antara lain : a. Adanya mutasi jabatan yang mengakibatkan jumlah wajib lapor LHKPN berubah-ubah (pergantian personel yang mempunyai jabatan wajib lapor LHKPN). b. Permintaan data pada personel yang wajib lapor LHKPN dirasa masih sulit. Adapun solusi yang diambil Dalam menghadapi kendalakendala yang ada adalah :.a. Dengan.....

29 29 a. Dengan membuat surat permintaan pengiriman laporan LHKPN kepada Satker/Satwil disertai dengan perincian nama-nama wajib lapor. b. Membuat surat teguran / absensi nama-nama personel wajib lapor LHKPN yang belum mengirimkan laporan LHKPN. c. Membuat surat permintaan laporan LHKPN setiap ada mutasi personel (Update data). Sedangkan target indikator kinerja 2 yaitu Jumlah yang melaporkan gratifikasi terpenuhi 11 satker / satwil melebihi target yang ditentukan yaitu sebanyak 5 Satker / satwil dengan data sebagai berikut : NO. SATKER / SATWIL KET Biro SDM Laporan Nihil 2. Birosarpras Laporan Nihil 3. Birorena Laporan Nihil 4. Ditreskrimum Laporan Nihil 5. Ditsabhara Laporan Nihil 6. Bidkum Laporan Nihil 7. Satbrimobda Laporan Nihil 8. Yanma Laporan Nihil 9. Setum Laporan Nihil 10. Polres Bintan Laporan Nihil 11. Polres lingga Laporan Nihil.4. Sasaran.....

30 30 4. Sasaran Strategis : Penuntasan tindak lanjut pengaduan masyarakat. Indikator Kinerja : Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti. Target : 100 % NO Prosentase target pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti pada tahun 2016 mencapai target 100% (sesuai dengan target) dengan jumlah pengaduan masyarakat yang mengalami kenaikan dari 44 pengaduan pada tahun 2015 menjadi 49 pengaduan pada tahun 2016, subbagdumasan Itwasda Polda Kepri telah berusaha melaksanakan fungsinya sebagai penerimaan laporan atau pengaduan masyarakat melalui kementerian dan/atau lembaga dianalisis, dikaji, dan ditindaklanjuti kepada pengemban fungsi terkait. Perincian data Dumas sebagai berikut : a. Rekapitulasi Perbandingan Data Dumas (Kategori Instansi) TA INSTANSI JML TA TA SELESAI BLM SELESAI JML SELESAI BLM SELESAI ITWASUM POLRI KOMPOLNAS KOMNAS HAM RI KAWAT SANDI OMBUDSMAN RI KEMENKOPOLHUKAM KEMEN SET NEG-RI DPR-RI LBH / ADVOKAT PERORANGAN LSM / ORMAS SMS ANONIM BADAN USAHA (SWASTA) JUMLAH b. Data.....

31 31 b. Data Dumas yang sudah selesai Yang masuk sebagian besar dalam penyidikan Dengan (kategori) : NO KATEGORI TA TA Dugaan pungli Pelayanan Masyarakat Penyidikan berlarut Keberpihakan penyidik Pemberian informasi sp2hp Penyidikan tidak profesional Ketidakpuasan pelapor JUMLAH Untuk penyajian uraian perbandingan antara rencana capaian kinerja (target) dengan realisasi dari rencana capaian kinerja (target) dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini : TABEL PENGUKURAN KINERJA Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Terwujudnya Jumlah kegiatan 28 giat 40 Giat dengan 143 % aparatur Polri yang pengawasan yang perincian sbb : taat pada ketentuan perundangundangan, pengelolaan program dan anggaran yang memenuhi unsur, ketertiban, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntable di dilaksanakan pada TA Wasrik rutin 2 giat 2. Reviu Lap Keu 2 Giat 3. Wasops 3 giat 4. Verifikasi 25 giat 5. Rekruitment dan pengembangan 8 giat. lingkungan Polda Kepri.

32 32 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Prosentase penurunan 2.5% Jumlah temuan (183%) jumlah temuan wasrik tahun 2015 = 240 TA dinading dan jumlah temuan dengan TA tahun 2016 = 439. Peningkatan dalam Peningkatan prosentase 1.5 % Hasil nilai rata-rata (11.18 akuntabilitas kinerja nilai rata-rata AKIP evaluasi AKIP pada %) Satker Polda maupun Polda Kepulauan Riau Tahun 2015 nilai Satker Kewilayahan rata-rata AKIP melalui kegiatan sebesar 67,81, evaluasi AKIP. sedangkan hasil nilai rata-rata evaluasi AKIP pada Tahun 2016 nilai rata-rata AKIP sebesar 60,23. Terbentuknya tim Prosentase penuntasan 50 % 31, 66 % dengan 31,66 melakukan laporan LHKPN. perhitungan sbb : % upaya pencegahan korupsi di lingkungan Polda Kepri. - Total wajib lapor LHKPN : Yg sudah lapor : Yg belum lapor : 259 = 120 x 100 % 379 = 31,66 % Jumlah satker / satwil 5 sebanyak 11 Satker 11 yang melaporkan Satker / satwil yang Satker gratifikasi. melaporkan gratifikasi.

33 33 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Penuntasan tindak Prosentase pengaduan 100 % Selama TA % lanjut pengaduan masyarakat yang Sebanyak 49 total masyarakat ditindak lanjuti pengaduan masyarakat yang masuk dan 49 selesai ditindak lanjuti B. REALISASI ANGGARAN Berikut uraian akuntabilitas Keuangan Itwasda Polda Kepri Tahun Anggaran 2016 yang disajikan sesuai dengan alokasi anggaran dalam DIPA/RKA-KL : Taget perbandingan Pagu dan realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2016 Program / Kegiatan Pagu Realisasi Sisa % Realisasi Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas Aparatur Polri ( ) 102,08 % a. Dukungan Manajemen dan teknis Pengawasan umum dan pemuliaan profesi pengamanan b. Penyelenggaraan pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan ( ) 102,48 % % Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri. Anggaran pelaksanaan Program ini adalah sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 102,08 %. Terdiri dari 2 kegiatan, yaitu :.a. Dukungan.....

34 34 a. Dukungan Manajemen dan Teknis Pengawasan Umum dan Pemulihan profesi Keamanan dengan dukungan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp atau 102,48%. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan Dengan dukungan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 102,60 % Belanja kegiatan ini melebihi target dikarenakan oleh beberapa hal seperti adanya kenaikan belanja Gaji pegawai PNS maupun Polri, kenaikan gaji berkala personel, kenaikan pangkat yang berpengaruh pada gaji, kenaikan tunjangan beras, bertambahnya tanggungan anak atau istri serta ada anggota yang masuk / keluar di Satker Itwasda Polda Kepri Sehingga realisasi melebihi dukungan anggaran yang ada. 2) Penyelenggaraan Operasional dan pemeliharaan Perkantoran Dengan dukungan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 100 %. Dalam penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran dapat diserap sesuai dengan target. b. Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan dengan dukungan anggaran sebesar Rp ,- dan teralisasi sebesar Rp ,- atau 100 %. Secara keseluruhan penyerapan realisasi anggaran Itwasda Polda Kepri ini dapat dikatakan hampir memenuhi target atau telah terealisasi sesuai dengan perencanaan. Pagu anggaran dan realiasasi penyerapan anggaran jika dibandingkan antara tahun 2016 dan tahun 2015 Itwasda Polda Kepri mengalami peningkatan. Hal ini dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel.....

35 35 Tabel Perbandingan Pagu dan realisasi penyerapan anggaran Tahun 2016 dan 2015 NO URAIAN PROGRAM / KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB OUTPUT TA TA ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI % 03 Program Pengawasan dan Peningkatan akuntabilitas Aparatur Polri 3087 Dukungan manajemen dan teknis Pengawasan umum dan pemuliaan profesi dan pengamanan 001 Pembayaran gaji dan tunjangan 002 Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran 5064 Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan 002 Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran 003 Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan (PAGU AWAL ) (PAGU AWAL ) (PAGU AWAL ) (PAGU AWAL ) (PAGU AWAL ) (PAGU AWAL ) (PAGU AWAL ) ,08 % ,26% ,48 % ,11 % ,60 % ,72 % % % % % % % % % Perbandingan Pagu anggaran Itwasda Polda Kepri Tahun Anggaran 2016 dan Tahun Anggaran 2015 sesuai dengan tabel di atas bahwa penurunan pagu anggaran terjadi pada anggaran belanja pegawai dan belanja barang hal ini terjadi dikarenakan adanya revisi anggaran sebesar Rp ,-. Sedangkan anggaran pengawasannya tidaklah mengalami kenaikan (karena terjadi revisi anggaran giat pengawasan pada TA lebih besar dibanding TA. 2016). Hal ini perlu mendapat perhatian mengingat giat pengawasan merupakan tugas pokok dan fungsi dari Satker Itwasda serta dengan memperhatikan kondisi wilayah Kepulauan Riau yang sebagaian besar adalah lautan (biaya transportasi antar pulau relatif tinggi) agar giat pengawasan dapat dilaksanakan secara keseluruhan dan merata. BAB IV.....

36 36 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan Itwasda Polda Kepri selama tahun anggaran 2016 dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Pelaksanaan kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Itwasda Polda Kepri sudah cukup optimal, diantaranya seperti dilaksanakanya Wasrik rutin, Wasops, Verifikasi, pengawasan Seleksi Dikbang dan pengawasan rekruitmen Polri; 2. Kuantitas SDM yang dimiliki oleh Itwasda Polda Kepri terutama jabatan Parik / Auditor masih kurang sehingga belum mencukupi dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas (quality control) dan konsultan (decision maker); 3. Pagu anggaran tahun 2016 yang ditetapkan pelaksanaan program kegiatan pengawasan dan pemeriksaan masih memerlukan penambahan anggaran, sedangkan pada tahun 2016 terjadi penghematan anggaran sebesar Rp ,- dengan rincian sebagai berikut : a. Belanja Pegawai : Rp ,- b. Belanja Barang : Rp ,- 4. Masih rendahnya pengawasan melekat internal Satker Itwasda dan belum berjalan secara optimal HTCK yang telah dibuat sehingga berpengaruh dalam tingkat intensitas kinerja, dalam pelaporan kinerja dan dalam evaluasi kinerja sehingga berpengaruh dalam capaian kinerja; 5. Pengukuran kinerja masih sebatas menghabiskan anggaran saja, masih kurang optimal dalam akuntabilitas kinerja..b. SARAN.....

37 37 B. SARAN DAN TINDAK LANJUT Saran yang diperlukan perbaikan pelaksanaan kegiatan ditahun yang akan datang Satker Itwasda Polda Kepri adalah sebagai berikut: 1. Meskipun pemenuhan target pengawasan sudah bagus, namun perlu adanya peningkatan giat pengawasan sampai tingkat daerah pelosok / terpencil maupun terluar guna melihat lebih jauh kendala yang dihadapi dan penentuan solusi ditahun mendatang; 2. Perlunya pembinaan Auditor dan Parik yang bertindak sebagai Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP) supaya memiliki keahlian dan pengetahuan yang handal menjadi auditor/parik, konsultan dan sebagai pengawas yang mampu melaksanakan tugas sesuai tupoksi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga walaupun secara kuantitas masih kurang tetapi bisa maksimal dalam memberikan bimbingan kepada satker jajaran Polda Kepri yang membutuhkan; 3. Perlunya saling koordinasi antara para stakeholder mengenai peningkatan capaian kinerja serta akuntabilitasnya sehingga dengan anggaran yang tersedia walaupun masih minim tetapi output / outcome yang dihasilkan bisa maksimal. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Itwasda Polda Kepulauan Riau TA disusun sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan pimpinan. Paraf: Batam, Februari 2017 INSPEKTUR PENGAWASAN DAERAH POLDA KEPRI 1. Konseptor : Kaurren : Ksb Renmin :... Drs. HERU PRANOTO, M.Si KOMISARIS BESAR POLISI NRP

38 38

INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA

INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI DAN MISI ITWASDA POLDA DIY 1. Visi Itwasda Polda D.I. Yogyakarta. Mendorong terwujudnya peningkatan kinerja Satker yang terbatas dari kolusi,

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategi Biro Rena Polda NTB Rencana Strategis Polri Tahun 2015-2019, sedang berjalan ada beberapa keberhasilan yang telah dicapai namun disisi lain tentunya masih

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA BAB I PENDAHULUAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Umum 1. Laporan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.968, 2015 POLRI. Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Laporan. Penyusunan. Perubahan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL VERIFIKASI DAN EVALUASI PEJABAT POLDA NTB YANG WAJIB MELAPORKAN LHKPN KE KPK-RI

LAPORAN HASIL VERIFIKASI DAN EVALUASI PEJABAT POLDA NTB YANG WAJIB MELAPORKAN LHKPN KE KPK-RI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAPORAN HASIL VERIFIKASI DAN EVALUASI PEJABAT POLDA NTB YANG WAJIB MELAPORKAN LHKPN KE KPK-RI Mataram, Desember

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PADA TINGKAT KEPOLISIAN DAERAH

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PADA TINGKAT KEPOLISIAN DAERAH PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PADA TINGKAT KEPOLISIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS REKOMENDASI HASIL PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi, pemerintah berusaha mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui penerapan prinsip akuntabilitas,

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN SATKER ITWASDA SUMSEL TAHUN 2014

RENCANA KEGIATAN SATKER ITWASDA SUMSEL TAHUN 2014 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN INSPEKTORAT PENGAWASAN RENCANA KEGIATAN SATKER ITWASDA SUMSEL TAHUN 2014 PRIORITAS SASARAN I II III IV V VI VII VIII I I II ANGGARAN TARGET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN MASYARAKAT 2 DAFTAR ISI l BAB I PENDAHULUAN...3 II BAB

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1865, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Pengawasan. Pemeriksaan. Rekomendasi Tindak Lanjut. Percabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEMANTAUAN

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG HUBUNGAN TATA CARA KERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH NUSA

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BENGKULU BIDANG PROFESI DAN PENGAMANAN STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA Bengkulu, September 2014

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR INSPEKTORAT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR INSPEKTORAT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH INSPEKTORAT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) TAHUN 2015 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Adanya tuntutan masyarakat untuk menciptakan tata kepemerintahan yang baik (good governance) telah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.822, 2017 KEMENLU. Pengawasan Intern. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat Nya Laporan Kinerja Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR INSPEKTORAT JALAN SULTAN ALAM BAGAGARSYAH TELP 0752 71128 BATUSANGKAR 27281 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BATUSANGKAR JANUARI 2013 DAFTAR

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Tahun Anggaran 2016 Inspektorat Kota Pagar Alam Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

Ringkasan eksekutif sasaran strategis Ringkasan eksekutif Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah bertanggung jawab untuk terus mengawal perjalanan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan serta mendorong tercapainya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

NOTA DINAS Nomor: B/ND-398/IX/2017/Itwasda. Kepada : Yth. Koorspripim Polda NTB.

NOTA DINAS Nomor: B/ND-398/IX/2017/Itwasda. Kepada : Yth. Koorspripim Polda NTB. KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH NOTA DINAS Nomor: B/ND-398/IX/2017/Itwasda Kepada : Yth. Koorspripim Polda NTB. Dari : Irwasda Polda NTB. Perihal

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Inspektorat Daerah Kota Samarinda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka untuk mewujudkan aparatur pengawasan yang Obyektif, Tanggap, Efektif dan Bertanggung jawab di dukung dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) BAGIAN PERENCANAAN POLRES MATARAM

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) BAGIAN PERENCANAAN POLRES MATARAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM 1. Latar belakang STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) BAGIAN PERENCANAAN POLRES MATARAM BAB I PENDAHULUAN a. Bahwa Institusi

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1084, 2012 KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGARA BARAT LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 20 Tahun 2009 Lampiran : - TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIK a. VISI DAN MISI Visi yang tercantum dalam Rencana Strategis, yaitu : Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bandung yang BERMARTABAT melalui

Lebih terperinci

2017, No Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4

2017, No Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 No.1037, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Penyampaian LHKN. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA

Lebih terperinci

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc No.1448, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. SPIP BKKBN. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1123, 2014 KEMEN KP. Pengawasan. Intern. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA INSPEKTORAT KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA INSPEKTORAT KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA INSPEKTORAT KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Analisis Capaian Kinerja Pengukuran kinerja atas sasaran

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1 Visi Visi adalah pandangan ideal keadaan masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan, dan secara potensial

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 32/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN, SISTEM DAN PROSEDUR PENGAWASAN DALAM PENERAPAN STANDAR AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang. telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang. telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Pacitan Tahun 2014 dengan baik.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2013 KEPOLISIAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT ITWASDA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT ITWASDA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT ITWASDA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN DAERAH NUSA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) ITWASDA POLDA KEPRI TA. 2018

RENCANA KERJA (RENJA) ITWASDA POLDA KEPRI TA. 2018 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAMPIRAN KEPUTUSAN IRWASDA POLDA KEPRI NOMOR : KEP/ / VII / 2017 RENCANA KERJA (RENJA) ITWASDA POLDA KEPRI TA. 2018

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA PONTIANAK

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN OLEH: Drs. Purwadi, Apt., MM., ME INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN Disampaikan pada

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M No.73, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Penyelenggaraan. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041) PERATURAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.763, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Pokok-Pokok. Pengawasan. BNN. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG POKOK-POKOK PENGAWASAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

I n s p e k t u r, H. Wafdin Ahsan, SH Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR

I n s p e k t u r, H. Wafdin Ahsan, SH Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sesuai yang diatur

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Salah satu unsur yang sangat penting dalam rangka mendukung tugastugas Dewan adalah Sekretariat Jenderal DPR RI (Setjen DPR RI)

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 13 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Rencana Strategis (RENSTRA) Perangkat Daerah. Rencana Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci