KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLDA NTB TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLDA NTB TAHUN 2016"

Transkripsi

1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLDA NTB TAHUN 06 Mataram, Februari 07 LKIP Polda NTB Tahun 06

2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Tahun 06 dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 0 tanggal April 0 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor Tahun 0 tanggal 0 November 0 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 0 tanggal 9 Juni 0 tentang Perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor tahun 0 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 0 tanggal Juni 0 tentang Perubahan atas Perkap Nomor 0 Tahun 0 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Polri. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polda NTB tahun 06 ini merupakan wujud dan pertanggungjawaban atas kinerja, pencapaian tujuan dan sasaran strategis Polda NTB. LKIP Polda NTB tahun 06 dapat terselesaikan dengan baik sesuai apa yang direncanakan dan tepat waktu. LKIP ini disusun sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program, kegiatan, sasaran, tujuan dan indikator keberhasilan dan kegagalan dalam pengukuran pencapaian sasaran dan pengukuran kinerja yang selaras guna menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Polda NTB selama Tahun 06. Laporan kinerja ini disusun mengacu pada indikator yang telah ditetapkan dalam Renstra Tahun 0 09, serta berdasarkan prinsip transparansi dan akuntabilitas, agar masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang kinerja Polda NTB pada tahun 06. Disadari bahwa dalam penyusunan LKIP Polda NTB Tahun 06 ini masih terdapat banyak kekurangan, namun demikian untuk menyempurnakan penyusunan LKIP pada tahuntahun berikutnya, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada kami mengharapkan masukan dan saran guna perbaikan, baik dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi maupun dalam penyusunan LKIP dimasa mendatang. LKIP Polda NTB Tahun 06

3 Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polda NTB tahun 06 ini dibuat sebagai pertanggungjawaban kinerja dan anggaran, sehingga dapat menentukan arah kebijakan Pimpinan serta menjadi acuan kinerja untuk meningkatkan prestasinya di tahun berikutnya. Mataram, Februari 07 KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NTB Drs. FIRLI, M.Si. BRIGADIR JENDERAL POLISI LKIP Polda NTB Tahun 06

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... v Daftar Grafik... ix Daftar Gambar... xii Pernyataan telah di reviu... xiii BAB I. BAB II. PENDAHULUAN... A. Umum.... Maksud dan Tujuan.. Kedudukan, Tugas dan Fungsi.. Struktur Organisasi.. B. Permasalahan Utama (strategic issued) Polda NTB Analisa SWOT.. 6. Permasalahan Utama.. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... A. Rencana Strategis Polda NTB.... Visi Polda NTB... Misi Polda NTB. 6. Tujuan Polda NTB. 7. Sasaran Prioritas Polda NTB.. 9. Arah Kebijakan Polda NTB Sasaran Strategis Polda NTB. B. Perjanjian Kinerja Polda NTB... 6 BAB III. AKUNTABILITAS LKIP Polda NTB Tahun 06

5 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA... 0 A. Capaian Kinerja Organisasi Sasaran Strategis I Sasaran Strategis II Sasaran Strategis III.... Sasaran Strategis IV Sasaran Strategis V Sasaran Strategis VI Sasaran Strategis VII B. Realisasi Anggaran BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Langkah yang Akan Dilakukan untuk Meningkatkan Kinerja 09 Lampiranlampiran. Perjanjian Kinerja Polda NTB Tahun 06. Pengukuran Kinerja Polda NTB Tahun 06. Penghargaan yang Diterima Polda NTB DAFTAR LKIP Polda NTB Tahun 06

6 6 DAFTAR TABEL TABEL.. Perjanjian Kinerja Polda NTB Tahun 06 8 TABEL.. Capaian Indikator Kinerja Utama Polda NTB T.A TABEL.. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama a... 6 TABEL.. Data Produk Intelijen yang dapat digerakkan oleh pimpinan dalam Giat Lintas Sektoral TABEL.. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama b... 8 TABEL.. Data Produk Intelijen yang Dapat Digunakan oleh Fungsi Kepolisian Lainnya dalam Rangka Harkamtibmas... 8 TABEL.6. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama c... TABEL.7. Data Polres yang Dapat Menurunkan Potensi Gangguan Keamanan dan Ketertiban di Wilayah. TABEL.8. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama d... TABEL.9. Data Jumlah Kegiatan dalam Rangka Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Intelijen.. TABEL.0. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama e... 7 TABEL.. Data Jumlah Perijinan dalam Bidang Administrasi Kegiatan Masyarakat/STTP Satker Polda dan Jajaran. 7 TABEL.. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerj Utama f. 8 TABEL.. Data Jumlah Penerbitan SKCK Satker Polda dan Jajaran.. 8 TABEL.. Capaian Sasaran Strategis II Indikator Kinerja Utama a.. 0 TABEL.. Data MoU Polda NTB dengan Instansi Terkait.. TABEL.6. Capaian Sasaran Strategis III Indikator Kinerja Utama a. TABEL.7. Data Jumlah Komunitas Masyarakat dalam Menciptakan Iklim Keamanan.... TABEL.8. Capaian Sasaran Strategis III Indikator Kinerja Utama b. Tabel.9. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

7 7 TABEL.9. Data Jumlah Bhabinkamtibmas... TABEL.0. Capaian Sasaran Strategis III Indikator Kinerja Utama c. 6 TABEL.. Data Ratio Anggota Polri dan Penduduk. 6 TABEL.. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama a TABEL.. Data Laka Lantas TABEL.. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama b TABEL.. Data Tingkat Fatalitas Korban Laka Lantas.. 60 TABEL.6. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama c. 60 TABEL.7. Data Jumlah Pelanggaran Terhadap Jenis Pelanggaran Lalu Lintas 6 TABEL.8. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama d TABEL.9. Data Penurunan Wilayah Konflik Sosial. 6 TABEL.0. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama e TABEL.. Data Komplain/Pengaduan Masyarakat terhadap Pelayanan Polri.. 6 TABEL.. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama f. 6 TABEL.. Data Penerbitan SIM, STNK, BPKB dan Penggunaan TMC.. 6 TABEL.. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama g TABEL.. Data Kegiatan Patroli yang Dilaksanakan dalam Menekan Terjadinya Gangguan Kamtibmas TABEL.6. Capaian Sasaran Strategis V Indikator Kinerja Utama a. 69 TABEL.7. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana TABEL.8. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Konvensional. TABEL.9. Data Kejahatan Tindak Pidana Konvensional Tahun TABEL.0. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Transnasional Satker dan Polres Jajaran 76 Tabel.. Data TABEL.. Data Kejahatan Tindak Pidana Transnasional Tahun LKIP Polda NTB Tahun 06

8 8 TABEL.. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak 79 Pidana Terhadap Kekayaan Negara.. TABEL.. Data Kejahatan Tindak Pidana Transnasional Tahun TABEL.. Capaian Sasaran Strategis V Indikator Kinerja Utama b. 8 TABEL.. Capaian Sasaran Strategis V Indikator Kinerja Utama c.. 8 TABEL.6. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi per Satker dan Satwil... 8 TABEL.7. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi Menurut Jenisnya TABEL.8. Capaian Sasaran Strategis V Indikator Kinerja Utama d. 8 TABEL.9. Data Penyampaian Surat Pemberitahuan perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP)... 8 TABEL.0. Capaian Sasaran Strategis VI Indikator Kinerja Utama a TABEL.. Data Laporan Kamdagri Kewilayahan 87 TABEL.. Capaian Sasaran Strategis VI Indikator Kinerja Utama b 88 TABEL.. Data Kegiatan Latihan dalam Penanggulangan Kamdagri.. 88 TABEL.. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama a TABEL.. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama b TABEL.6. Data Perkara Pidana Anggota. 90 TABEL.7. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama c... 9 TABEL.8. Data Bantuan dan Nasehat Hukum Praperadilan 9 TABEL.9. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama d... 9 TABEL.60. Data Pemberian Saran dan Pendapat Hukum.. 9 TABEL.6. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama e. 9 TABEL.6. Data Supervisi dan Monitoring. 9 Tabel.6. Capaian TABEL.6. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama f TABEL.6. Data Penyuluhan/Sosialisasi Hukum.. 9 LKIP Polda NTB Tahun 06

9 9 TABEL.6. Realisasi Anggaran Per Belanja T.A TABEL.66. Realisasi Anggaran Per Program T.A TABEL.67. Realisasi Anggaran Per Satker T.A TABEL.68. Laporan Dana Kapitasi BPJS T.A TABEL.69. Laporan Dukgar Ops Kontijensi (Bersyarat) T.A TABEL.70. Laporan Dukgar Jaldis Mutasi T.A TABEL.7. Laporan Penerimaan dan Penyetoran PNBP T.A TABEL.7. Analisa dan Evaluasi Serap Anggaran Belanja Barang T.A DAFTAR DAFTAR GRAFIK GRAFIK.. Anggota Polri Polda NTB Berdasarkan Pangkat 7 LKIP Polda NTB Tahun 06

10 GRAFIK.. 0 Anggota PNS Polda NTB Berdasarkan Pangkat GRAFIK.. Data Produk Intelijen yang dapat digerakkan oleh pimpinan dalam Giat Lintas Sektoral... GRAFIK Data Produk Intelijen yang Dapat Digunakan oleh Fungsi Kepolisian Lainnya dalam Rangka Harkamtibmas 9 GRAFIK.. Data Produk Intelijen Tahun 0 dan Tahun 06 9 GRAFIK.. Data Polres yang Dapat Menurunkan Potensi Gangguan Keamanan dan Ketertiban di Wilayah. GRAFIK.. Data Potensi Gangguan Keamanan dan Ketertiban di Wilayah yang Dapat Diatasi GRAFIK.6. GRAFIK.9. Data Jumlah Kegiatan dalam Rangka Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Intelijen Satker Jajaran GRAFIK.8. Data Jumlah Kegiatan dalam Rangka Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Intelijen. GRAFIK.7. Data Jumlah Perijinan dalam Bidang Administrasi Kegiatan Masyarakat/STTP Satker Polda dan Jajaran Data Jumlah Penerbitan SKCK Satker Polda dan Jajaran. 8 GRAFIK.0. Data Jumlah Komunitas Masyarakat dalam Menciptakan Iklim Keamanan.. GRAFIK.. Data Jumlah Bhabinkamtibmas di Desa/Kelurahan Tahun 0 dan 06 GRAFIK.. Data Laka Lantas GRAFIK.. Data Tingkat Fatalitas Korban Laka Lantas 60 GRAFIK.. Data Jumlah Pelanggaran Terhadap Jenis Pelanggaran Lalu Lintas.. 6 GRAFIK.. Data GRAFIK.. Data Penurunan Wilayah Konflik Sosial.. 6 GRAFIK.6. Data Komplain/Pengaduan Masyarakat terhadap Pelayanan Polri.. 6 GRAFIK.7. Data Penerbitan SIM, STNK, BPKB dan Penggunaan TMC 66 GRAFIK.8. Data Penerbitan SIM LKIP Polda NTB Tahun 06

11 GRAFIK.9. Data Penerbitan STNK GRAFIK.0. Data Penerbitan BPKB. 67 GRAFIK.. Prosentase Kegiatan Patroli yang Dilaksanakan dalam Menekan Terjadinya Gangguan Kamtibmas GRAFIK.. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Konvensional. GRAFIK.. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus 70 TP Konvensional Menurut Jenis Kejahatan Tahun GRAFIK.. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Transnasional.. 76 GRAFIK.. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Transnasional Menurut Jenisnya Tahun GRAFIK.6. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Terhadap Kekayaan Negara.. 79 GRAFIK.7. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Terhadap Kekayaan Negara Menurut Jenisnya Tahun GRAFIK.8. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi per Satker dan Satwil GRAFIK.9. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi per Satker dan Satwil Tahun GRAFIK.0. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi per Jenis Kejahatan Tahun GRAFIK.. Data GRAFIK.. Data Penyampaian Surat Pemberitahuan perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP). 8 GRAFIK.. Data Penyampaian Surat Pemberitahuan perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP) Satker dan Jajaran. 86 GRAFIK.. Data Laporan Kamdagri Kewilayahan. 88 LKIP Polda NTB Tahun 06

12 GRAFIK.. Data Kegiatan Latihan dalam Penanggulangan Kamdagri 89 GRAFIK.. Data Gelar Perkara GRAFIK.6. Data Perkara Pidana Anggota 90 GRAFIK.7. Data Bantuan dan Nasehat Hukum Praperadilan... 9 GRAFIK.8. Data Pemberian Saran dan Pendapat Hukum. 9 GRAFIK.9. Data Supervisi dan Monitoring 9 GRAFIK.0. Data Penyuluhan/Sosialisasi Hukum. 9 GRAFIK.. Data Realisasi Anggaran Per Belanja T.A GRAFIK.. Data Pagu, Pagu Revisi dan Realisasi Anggaran T.A DAFTAR DAFTAR GAMBAR GAMBAR.. Bagan Struktur Organisasi Polda NTB. GAMBAR.. Kegiatan dalam Rangka Penyelidikan, Pengamanan 6 dan Penggalangan Intelijen. LKIP Polda NTB Tahun 06

13 GAMBAR.. Kegiatan Pelayanan SKCK GAMBAR.. Kegiatan Penandatanganan MoU Polda NTB dengan Instansi Terkait. GAMBAR.. Kegiatan Bhabinkamtibmas. Pernyataan LKIP Polda NTB Tahun 06

14 PERNYATAAN TELAH DIREVIU UNIT KERJA POLDA NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN 06 Kami telah mereviu Laporan Kinerja Unit Kerja Polda Nusa Tenggara Barat untuk Tahun Anggaran 06 sesuai pedoman reviu atas laporan kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam laporan kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Polri. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara akurat, andal, dan valid. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau halhal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini. Mataram, Februari 07 IRWASDA POLDA NTB Drs. ISMAIL BAFADAL, S.H., M.H. KOMBES POL NRP 6007 LKIP Polda NTB Tahun 06

15 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Umum Berdasarkan UndangUndang Nomor Tahun 00 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Perkap Nomor Tahun 00 tanggal 8 September 00 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah, Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat yang merupakan bagian dari Polri, adalah pelaksana tugas dan wewenang Polri di wilayah provinsi yang berada di bawah Kapolri. Sebagai suatu instansi pemerintah, Polda NTB harus menyusun Pertanggungjawaban Kinerja Polda NTB atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan padanya atas penggunaan anggaran. Pertanggungjawaban Kinerja ini dilaksanakan sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disingkat SAKIP, adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktifitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyusunan pertanggungjawaban kinerja ini didasarkan pada:. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 0 tanggal April 0 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor Tahun 0 tanggal 0 November 0 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; c) Peraturan LKIP Polda NTB Tahun 06

16 . 6 Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 0 tanggal 9 Juni 0 tentang Perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor tahun 0 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;. Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 0 tanggal Juni 0 tentang Perubahan atas Perkap Nomor 0 Tahun 0 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Polri. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polda NTB Tahun 06 merupakan bentuk akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Polda NTB Tahun 009 dan Rencana Kerja Tahunan 06 yang telah ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 06. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polda NTB Tahun 06 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh Polda NTB selama satu tahun anggaran, tahun 06.. Maksud dan Tujuan a. Maksud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polda NTB ini dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban Polda NTB atas pelaksanaan tugas dan fungsinya atas penggunaan anggaran selama tahun 06. b. Tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polda NTB ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan sebagai bahan masukan dan pertimbangan pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut dalam peningkatan kinerjanya.. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Berdasarkan UndangUndang Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 00 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, kedudukan, tugas, fungsi, dan susunan organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut: a. Kedudukan LKIP Polda NTB Tahun 06

17 7 a. Kedudukan Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat disingkat Polda NTB adalah Kepolisian Daerah yang berada di bawah Kapolri. b. Tugas Polda NTB adalah alat Negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan lingkup tugas sebagai berikut: ) melaksanakan fungsi Kepolisian umum baik di bidang preemtif maupun di bidang refresif; ) melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan koordinasi serta pengawasan terhadap Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) berdasarkan UndangUndang Nomor 8 Tahun 98 dan peraturan perundangundangan lainnya; ) membina dan mengawasi pelaksanaan tugas fungsi Kepolisian, khusus yang diemban oleh alat/badan pemerintah yang mempunyai kewenangan Kepolisian terbatas berdasarkan undangundang; ) membina kemampuan dan kekuatan serta pelaksanaan fungsi penerbitan dan penyelamatan masyarakat dalam rangka mengemban sistem Kamtibmas yang bersifat swakarsa; ) melaksanakan tugastugas lain yang dibebankan oleh peraturan perundangundangan. c. Fungsi Fungsi Kepolisian meliputi dimensi yuridis dan sosiologis. Fungsi ini pada dasarnya adalah fungsi penegakan hukum yang melekat pada fungsi pemerintah negara dan dibentuk pula oleh pertumbuhan dan perkembangan dalam tata kehidupan masyarakat itu sendiri, yaitu: ) Fungsi Kepolisian dalam dimensi yuridis meliputi: a) fungsi Kepolisian umum yang dilaksanakan oleh Polda NTB sebagai lembaga pemerintahan negara; b) fungsi Kepolisian khusus yang merupakan tugas administrasi khusus sesuai dengan undangundang yang menjadi dasar hukumnya. Fungsi... LKIP Polda NTB Tahun 06

18 8 Fungsi Kepolisian khusus dapat dibedakan lagi atas: () fungsi Kepolisian yudikatif, yakni khusus untuk mengawasi dan menegakkan tindakantindakan yudikatif; () fungsi Kepolisian mengawasi administratif, dan yakni menegakkan khusus untuk tindakantindakan administratif; ) Fungsi Kepolisian dalam dimensi sosiologis, yaitu rumusan fungsi Kepolisian yang diemban oleh badanbadan secara swakarsa dibentuk, tumbuh, dan berkembang dalam tata kehidupan masyarakat.. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Polda NTB mengacu pada Peraturan Kapolri Nomor Tahun 00 tanggal 8 September 00 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Kepolisian Daerah. Susunan Organisasi Kepolisian Daerah terdiri dari: a. b. Unsur Pimpinan meliputi: ) Kapolda; ) Wakil Kapolda disingkat Wakapolda; Unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan meliputi: ) Inspektorat Pengawasan Daerah disingkat Itwasda; ) Biro Operasi disingkat Roops; ) Biro Perencanaan Umum dan Anggaran disingkat Rorena; ) Biro Sumber Daya Manusia disingkat RoSDM; ) Biro Sarana dan Prasarana disingkat Rosarpras; 6) Bidang Profesi dan Pengamanan disingkat Bidpropam; 7) Bidang Hubungan Masyarakat disingkat Bidhumas; 8) Bidang Hukum disingkat Bidkum; 9) Bidang Teknologi Informasi Polri disingkat Bid TI Polri; 0) Staf Pribadi Pimpinan disingkat Spripim; ) Sekretariat umum disingkat Setum; dan ) Pelayanan Markas disingkat Yanma; c. Unsur... c. Unsur Pelaksana Tugas Pokok meliputi: LKIP Polda NTB Tahun 06

19 ) 9 Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu disingkat SPKT; ) Direktorat Intelijen Keamanan disingkat Ditintelkam; ) Direktorat Reserse Kriminal Umum disingkat Ditreskrimum; ) Direktorat Reserse Kriminal Khusus disingkat Ditreskrimsus; ) Direktorat Reserse Narkoba disingkat Ditresnarkoba; 6) Direktorat Pembinaan Masyarakat disingkat Ditbinmas; 7) Direktorat Samapta Bhayangkara disingkat Ditsabhara; 8) Direktorat Lalu lintas disingkat Ditlantas; 9) Direktorat Pengamanan Objek Vital disingkat Ditpamobvit; 0) Direktorat Kepolisian Perairan disingkat Ditpolair; ) Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti disingkat Dittahti; dan ) Satuan Brigade Mobil disingkat Satbrimob; d. e. Unsur Pendukung meliputi: ) Sekolah Polisi Negara disingkat SPN; ) Bidang Keuangan disingkat BidKeu; dan ) Bidang Kedokteran dan Kesehatan disingkat Biddokkes; Unsur Pelaksana Tugas Kewilayahan meliputi: ) Polres Mataram; ) Polres Lombok Barat; ) Polres Lombok Tengah; ) Polres Lombok Timur; ) Polres Sumbawa; 6) Polres Sumbawa Barat; 7) Polres Dompu; 8) Polres Bima Kota; 9) Polres Bima. Struktur Gambar.. Bagan Struktur Organisasi Polda NTB LKIPBPolda NTB Tahun 06 STRUKTUR ORGANISASI POLDA TIPE KAPOLDA ESELON I b

20 0 B. Permasalahan Utama Polda NTB. Analisa SWOT Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas Polda NTB dalam rangka melaksanakan fungsi keamanan tersebut dapat dianalisa dari faktorfaktor baik dari internal maupun eksternal melalui analisa SWOT, yaitu: a. Kekuatan ) Kekuatan personel Polda NTB sesuai data per 7 Januari 07 sebanyak 9.0 orang, terdiri dari; a) Polri 8.70 orang dengan perincian: Pati : orang Pamen Pamen : 8 orang Pama : 7 orang LKIP Polda NTB Tahun 06

21 Bintara : 7.06 orang Tamtama : 86 orang Grafik.. Anggota Polri Polda NTB Berdasarkan Pangkat Pati Pamen Pama Bintara 7,06 Tamtama b) PNS Polri 8 orang dengan perincian: Golongan IV : 8 orang Golongan III : 8 orang Golongan II : orang Golongan I : 7 orang Grafik.. Anggota PNS Polda NTB Berdasarkan Golongan Pangkat 78 8 Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I ) Material ) Material dan fasilitas yang tersedia untuk melaksanakan tugas operasional meliputi: a. Ranmor R/R/R6 sebanyak.7 unit dengan perincian: LKIP Polda NTB Tahun 06

22 b. Ranmor R :.7 unit Ranmor R : 0 unit Ranmor R6 : 0 unit Senpi dan amunisi dengan perincian: Senpi genggam :.0 pucuk Senpi bahu :.696 pucuk Senpi gas/smr : 9 pucuk Amunisi c. ) : 6.89 butir Alkom sebanyak.6 buah. Gelar kekuatan dan lapis kemampuan tergelar mulai tingkat Provinsi sampai tingkat kecamatan dengan struktur Polda, 0 Polres, 98 Polsek, 0 Polsubsektor; ) Dukungan anggaran telah terdistribusi sampai tingkat Polres dan diterima pada akhir tahun anggaran berjalan sesuai DIPA/RKAKL masingmasing, sehingga para pimpinan Satuan Kerja (Kasatker) dapat mengetahui kemampuan dukungan anggaran dan lebih akurat dalam menyusun rencana kegiatan; ) Restukturisasi Polri sesuai Perkap dan tahun 00 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Polda dan Polres, telah diadakan pengusulan revisi yang disesuaikan dengan keadaan geografis daerah sebagai upaya untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat; 6) Komitmen pencapaian Reformasi Birokrasi Polri di lingkungan Polri dengan kebijakan program revitalisasi Polri menuju pelayanan prima menjadi landasan utama dalam rangka pencapaian kinerja Polri yang berorientasi pada pelayanan, perlindungan, pengayoman, penegakan hukum dan pemeliharaan kamtibmas. b. Kelemahan ) Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, materiil dan fasilitas; ) Minimnya ) Minimnya kendaraan R yang dimiliki oleh Polsek sehingga adanya keterlambatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dari 98 Polsek yang sudah memiliki kendaraan R sebanyak Polsek; LKIP Polda NTB Tahun 06

23 ) Dari 6 (seratus enam belas) Kecamatan, terdapat 98 (sembilan puluh delapan) Polsek, sehingga sebanyak 8 Polsek dimana (satu) Polsek membawahi (dua) Kecamatan; ) Masih adanya bangunan Mako Polsek yang rusak berat; ) Belum optimalnya peran serta masyarakat dalam kepatuhan hukum dan partisipasi terhadap tugas Polri dalam mewujudkan Perpolisian masyarakat; 6) Masih rendahnya ketrampilan dan kemampuan personel Polri terutama dalam segi penguasaan peraturan perundangundangan, penguasaan teknologi komunikasi berbasis komputer, teknologi dan biokimia di bidang kriminalitas modern dalam menghadapi tingginya kualitas dan kuantitas kejahatan; 7) Proses birokrasi yang tidak efisien dalam penyelesaian masalah; 8) Belum terwujudnya reformasi kultural yang signifikan sehingga masih banyaknya anggota Polri yang menerapkan paradigma lama dalam melaksanakan tugasnya, sehingga menimbulkan keluhan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan Polri yang masih diskriminatif, arogan, tidak etis dan biaya tinggi; 9) Dukungan anggaran belum dapat memenuhi kebutuhan anggaran Polri sehingga prioritas hanya untuk kegiatan operasional dan mengesampingkan kebutuhan pengadaan fasilitas, materiil dan kesejahteraan personel akibatnya sering terjadi penyalahgunaan wewenang; 0) Terbatasnya personel Polri yang memiliki kualitas dan kompetensi dalam menghadapi kejahatan cyber crime, money laundryng, human trafficking (perdagangan manusia), illegal logging (pembalakan liar), illegal fishing (penangkapan ikan secara ilegal), pencurian ikan, illegal minning (penyelundupan dan penambangan liar), terorisme, perdagangan gelap senjata api, perdagangan gelap dan penyalahgunaan narkoba. c. Peluang c. Peluang ) Adanya upaya perubahan karakter mental kepribadian melalui giat NAC Polri di Polda NTB yang bekerja sama dengan instansi pemerintah/swasta, TNI, LSM, Toga/Tomas; LKIP Polda NTB Tahun 06

24 ) Adanya partisipasi hukum dalam setiap upaya Perpolisian masyarakat antara lain kesediaan masyarakat untuk membantu mengungkap perkara mulai dari tingkat kelurahan/desa; ) Sudah terbangunnya kepercayaan masyarakat untuk mewujudkan pelayanan prima Polri dalam mencegah kejahatan, penegakan hukum dan menjaga ketertiban masyarakat; ) Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat akan kondisi keamanan yang lebih kondusif dan stabil sehingga terbebas dari segala bentuk teror, ancaman dan gangguan. d. Ancaman ) Tingginya angka pelanggaran hukum dan angka kriminalitas terdiri dari: a) Kejahatan konvensional meliputi pencurian biasa, curat, curas, curanmor, penganiayaan dan penganiayaan berat, perjudian, penipuan, penggelapan, perusakan, pemerasan dan ancam, pembunuhan, kebakaran, perkosaan, senpi handak, surat palsu, uang palsu, penculikan, perzinahan, pencemaran nama baik, penghinaan, kejahatan dalam rumah tangga, sajam, premanisme, sengketa tanah dan pemalsuan; b) Kejahatan transnasional seperti narkoba, money laundering (pencucian uang), terorisme, trafficking in person (perdagangan manusia), cyber crime, penyelundupan senpi, perbankan, ketenagakerjaan/tki; c) Kejahatan terhadap kekayaan Negara meliputi korupsi, illegal logging (pembalakan liar), illegal fishing (penangkapan ikan secara ilegal), illegal minning (penyelundupan dan penambangan liar), kejahatan terhadap lingkungan hidup, fiskal, HAKI, pertambangan, BBM, penyelundupan; d) Kejahatan d) Kejahatan yang berimplikasi kontijensi seperti kerusuhan massa, konflik etnis, separatisme, ancaman terhadap keamanan negara, konflik oknum TNIPolri/Aparat, pemogokan buruh, unjuk rasa anarkis, perkelahian pelajar/mahasisma, perkelahian antar LKIP Polda NTB Tahun 06

25 pemuda/masyarakat, sehingga mengakibatkan gangguan keamanan yang meluas sehingga memerlukan pengerahan kekuatan yang besar untuk menanggulanginya; ). Kondisi perekonomian yang belum stabil. Permasalahan Utama Adapun permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polda NTB antara lain: a. Masih adanya kejahatan konvensional, transnasional, kejahatan terhadap kekayaan Negara dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang terjadi di wilayah hukum Polda NTB; b. Masih rendahnya kesadaran masyarakat NTB tentang masalah pentingnya keamanan dan penegakan hukum; c. Masih ada 8 (delapan belas) Polsek yang (satu) Polsek membawahi (dua) Kecamatan; d. Masih kurangnya personel di beberapa Polsek akibat adanya pemekaran wilayah kecamatan; e. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung terhadap penegakan hukum di wilayah NTB; f. Masih terbatasnya sarana prasarana terutama kendaraan R dan R serta alat komunikasi (Alkom) di tingkat Polres dan Polsek; g. Laju pertambahan penduduk yang tinggi, tidak sebanding dengan laju pertumbuhan ekonomi; h. Secara umum situasi kamtibmas di wilayah NTB cukup kondusif, namun masih ada gangguan kamtibmas terutama yang menonjol adalah perkelahian antar keompok/kampung; i. Belum optimalnya pemerataan dan jangkauan pelayanan Polri; j. Belum terdapat Pos Polisi di sebagian besar pulau kecil terluar yang berpenghuni; k. Tingginya k. Tingginya indikator kriminalitas dengan kemampuan penyelesaian yang relatif rendah; l. Masih rendahnya jumlah personel Polri yang memiliki kualifikasi kejuruan (Dik Spesialisasi); LKIP Polda NTB Tahun 06

26 m. 6 Masih banyaknya personel Polri yang tidak menguasai teknologi informasi dan komputer/internet, terutama bagi penyidik dalam mengatasi new dimensión crime ; n. Adanya transisi Pemilukada 7 (tujuh) Kabupaten/Kota yang berdampak terhadap timbulnya kerawanan kamtibmas. Untuk menghadapi kendala dan tantangan dalam rangka memelihara situasi kamtibmas yang kondusif, Polda NTB didukung oleh personel yang tersebar di satuan fungsi Mapolda dan di satuan kewilayahan (Polres) yaitu sebanyak 9 Polres dan Polsek sebanyak 0 meliputi Polsek Urban sebanyak, Polsek Rural sebanyak 7, Polsek Pra Rural dan Polsubsektor 6 dan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebijakan Polri, Polsek diproyeksikan sebagai pusat sebaran pelayanan. Demikian juga partisipasi masyarakat yang tergabung dalam pengamanan Swakarsa, komunitas, tokoh masyarakat serta masyarakat secara umum ikut berkontribusi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga sangat membantu Polda NTB dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Dalam rangka mencapai sasaran strategis, Polda NTB juga melaksanakan Program Reformasi Birokrasi Polri dengan sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatnya kualitas pelayanan publik dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Polri dengan mengedepankan delapan area perubahan yakni organisasi, tata laksana, peraturan perundangundangan, SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, perubahan mind set dan culture set aparatur. Pada dasarnya laporan kinerja ini menampilkan pencapaian kinerja (performance result) Polda NTB selama T.A. 06, sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja tahunan Polda NTB. Pengukuran kinerja dilaksanakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam untuk mengetahui sebabsebab keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan. Dalam Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban kinerja tersebut disusun sistimatika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Polda NTB T.A. 06 dengan tata urut sesuai Perkap Nomor 7 tahun 06 tanggal Juni 06 tentang perubahan atas Perkap Nomor 0 tahun 0 tentang penyusunan Laporan LKIP Polda NTB Tahun 06

27 7 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Umum B. Permasalahan BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategi Polda NTB B. Perjanjian Kinerja Polda NTB BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya Lampiranlampiran. Perjanjian kinerja. Pengukuran Kinerja (PK). PenghargaanPenghargaan BAB II LKIP Polda NTB Tahun 06

28 8 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategi Polda NTB Rencana Strategis (Renstra) Polda NTB Tahun 009 merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan. Rencana Strategis (Renstra) Polda NTB Tahun 000, telah berjalan dengan lancar, ada beberapa keberhasilan yang telah dicapai namun disisi lain tentunya masih ada kegiatankegiatan yang belum terlaksana, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor baik eksternal maupun internal Polri, dari keberhasilan yang telah dicapai tidak terlepas dari kerja keras seluruh anggota Polri dan dukungan yang kuat dari Instansi terkait, serta masyarakat, namun harus diakui bahwa keberhasilan tersebut belum sepenuhnya memberikan kepuasan pada masyarakat atas pelaksanaan tugas Polri Polda NTB dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu diperlukan kelanjutan pelaksanaan kebijakan dan strategi Polda NTB pada pelaksanaan Renstra Polda NTB Tahun 009 merupakan tahap III (Strive For Excellent) kelanjutan Renstra Polda NTB Tahun 000 tahap II (Partnership Building), dimana tahun 06 pada hakikatnya merupakan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistimatis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya akan melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima dan kebulatan sinergi polisional yang produktif dengan didukung almatsus Polri berbasis Teknologi Kepolisian guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan Nasional. Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan Polri yang diselaraskan dengan arah kebijakan dalam Rencana Strategi Polda NTB Tahun 009 yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan pada rencana kerja tahunan Polda NTB. Selain... LKIP Polda NTB Tahun 06

29 9 Selain dihadapkan dengan berbagai tantangan global, regional dan nasional Polri juga dihadapkan pada banyaknya tuntutan dan harapan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas dan kinerja Polri yang sampai saat ini belum seluruhnya dapat dipenuhi, masih sering didengar bahwa masyarakat menuntut dan mengharapkan agar Polri Polda NTB mampu mewujudkan :. Postur yang profesional, bersih, mandiri dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);. Keberadaannya di tengahtengah masyarakat dapat memberikan rasa aman dan tenteram;. Polri mampu memberikan pelayanan yang prima tidak mempersulit, cepat dan tuntas dalam menyelesaikan masalah;. Penampilan yang simpatik, humanis tapi tegas, bermoral dan modern;. Polri yang lebih terbuka (transparan) dan tanggung jawab (akuntabel) dalam setiap tindakan; 6. Fungsi Intelijen Kepolisian yang profesional dan mampu memberikan early detection (deteksi dini) dan early warning (peringatan dini) dalam rangka mengantisipasi dan mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas; 7. Penegakan hukum yang tegas, jujur, benar dan adil (tidak diskriminatif dan memenuhi rasa keadilan), terutama terhadap kejahatan yang meresahkan masyarakat yang didukung dengan terjaminnya transparansi dalam proses penyidikan perkara. Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan Polri yang diselaraskan dengan arah kebijakan dalam Rencana Strategi Polda NTB Tahun 009 yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan pada rencana kerja tahunan Polda NTB secara substantif, rencana strategis Polda NTB memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, sasaran strategis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai berikut:. Visi Polda NTB Terwujudnya Polri yang semakin profesional, unggul, dapat dipercaya dan terjalinnya kemitraan Polri dengan masyarakat guna mendukung terciptanya NTB yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian yang berlandaskan gotong royong dalam rangka memantapkan keamanan daerah NTB.. Misi LKIP Polda NTB Tahun 06

30 0. Misi Polda NTB Dalam rangka merealisasikan Visi tersebut di atas, selanjutnya diuraikan dalam Misi Polda NTB yang mencerminkan koridor tugas pokok ke depan sebagai berikut : a. Mewujudkan pemuliaan dan kepercayaan public (trust building) melalui perlindungan, pengayoman dan pelayanan sampai lini terdepan, melalui konsep Polda CukupPolres BesarPolsek Kuat dalam pelayanan publik yang unggul; b. Mewujudkan pemberdayaan kualitas Sumber Daya Manusia Polri yang professional dan kompeten yang menjunjung etika dan sendisendi HAM; c. Meningkatkan kesejahteraan personel Polda NTB dalam upaya meningkatkan kinerja Polri; d. Mewujudkan deteksi aksi melalui kegiatan deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini secara cepat, akurat dan efektif guna terciptanya Kamtibmas yang mantap di wilayah NTB; e. Mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pemahaman, kesadaran dan kepatuhan hukum melalui strategi Polmas serta membangun sinergi polisional yang proaktif dengan Instansi pemerintah/swasta dan masyarakat NTB; f. Mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan, menjunjung tinggi HAM dan anti KKN; g. Mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas sehingga terciptanya tertib berlalu lintas di wilayah NTB; h. Mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketertiban di kawasan perairan laut untuk mendukung visi pembangunan wilayah kemaritiman; i. Mewujudkan teknologi dan sistem informasi Kepolisian secara berkelanjutan yang terintegrasi secara menyeluruh (daerah), yang didukung dengan peralatan modern sampai tingkat kewilayahan Polsek/ Polsubsektor guna lebih mengoptimalkan kinerja Polri; j. Mewujudkan anggota Polri yang kompeten yang dibuktikan dengan sertifikasi kecakapan kecabangan profesi dalam pelayanan prima unggulan di wilayah NTB; k. Mewujudkan LKIP Polda NTB Tahun 06

31 k. Mewujudkan intelijen Kepolisian yang professional dan kompeten untuk memastikan dukungan yang handal bagi keamanan, pencegahan dini kriminalitas dan pengambilan keputusan yang tepat pada kebijakan keamanan di daerah NTB.. Tujuan Polda NTB a. Terwujudnya organisasi Polri yang Good Governance dan Clean Government; b. Terwujudnya perubahan mind set dan culture set anggota Polri bekerjasama dengan instansi terkait dan masyarakat NTB melalui kegiatan NAC Polri; c. Terwujudnya NTB sebagai role model perubahan dengan meningkatkan pelayanan public yang unggulan pada masyarakat dalam penanganan setiap gangguan keamanan melalui pendekatan wisata rohani (safari kamtibmas) sehingga tercipta situasi NTB yang kondusif; d. Terwujudnya rasa aman dan nyaman di masyarakat dalam melaksanakan aktivitas kegiatan kehidupan seharihari dengan menghadirkan Polisi baik berseragam maupun tidak berseragam dalam setiap kegiatan masyarakat di wilayah NTB; e. Terwujudnya Polri yang profesional, modern, unggul dan dipercaya masyarakat dalam pelayanan publik yang unggul guna menciptakan Kamtibmas di wilayah NTB; f. Terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN yang mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta memenuhi rasa keadilan masyarakat. Adapun tujuan program yang telah dilaksanakan sesuai dengan fungsinya adalah sebagai berikut: a. Program Dukungan Menajemen dan Pelaksanaan Tugas tehnis lainnya Polri, bertujuan menyelenggarakan fungsi manajemen kinerja Polri secara optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan pembayaran gaji yang dilaksanakan secara tepat waktu, akuntabel dan terintegrasi antara Polda dan Kewilayahan; b. Program LKIP Polda NTB Tahun 06

32 b. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri, bertujuan mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa baik kualitas maupun kuantitas; c. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri, bertujuan mewujudkan aparat Polri yang profesional, proporsional dan akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri khususnya perubahan kultur; d. Program Pendidikan dan Latihan Aparatur Polri, bertujuan mewujudkan aparatur Polda NTB yang profesional baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan memiliki kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya melalui penyelenggaraan pendidikan Polri sehingga mampu mengemban tugas Polri secara profesional dan proporsional; e. Program Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Polri, bertujuan memberdayakan Sumber Daya Manusia Polri Polda NTB di bidang pengembangan karier, pembinaan rohani hingga pengakhiran masa dinas secara proporsional sesuai standar kompetensi; f. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban, bertujuan mengembangkan langkahlangkah strategis, mulai dari mencegah suatu potensi gangguan keamanan baik kualitas maupun kuantitas, sampai kepada penanggulangan sumber penyebab kejahatan, ketertiban dan konflik di masyarakat dan sektor sosial, politik dan ekonomi sehingga gangguan Kamtibmas menurun; g. Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban, bertujuan memperluas kerjasama bidang keamanan, pendidikan dan pelatihan dengan instansi terkait baik pemerintah/swasta/lsm dan lainlain; h. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan, bertujuan mendekatkan Polisi dengan berbagai komunitas masyarakat agar masyarakat terdorong bekerjasama dengan Kepolisian secara proaktif dan saling mengandalkan untuk membantu tugas kepolisian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban bersama (community Policing); i. Program LKIP Polda NTB Tahun 06

33 i. Program Kamtibmas, Pemeliharaan bertujuan memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat NTB dalam beraktifitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cidera, kerugian serta korban akibat gangguan keamanan; j. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana, bertujuan menanggulangi dan meningkatnyanya penyelesaian (empat) jenis kejahatan (kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan yang berimplikasi kontijensi dan kejahatan terhadap kekayaan negara) tanpa melanggar HAM; k. Program Penanggulangan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Berkadar Tinggi, bertujuan menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat berkadar tinggi, kerusuhan massa, kejahatan terorganisir bersenjata api dan bahan peledak; l. Program Pengembangan Hukum Kepolisian, bertujuan menyelenggarakan pembinaan dan advokasi hukum serta membangun landasan hukum dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Polri Polda NTB selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta menegakkan hukum.. Sasaran Prioritas Polda NTB a. Bidang Pembinaan ) Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana khususnya pemenuhan kebutuhan pada tingkat Polda, Polres dan Polsek untuk memenuhi kebutuhan minimal Almatsus Polri; ) Terwujudnya kualitas dan kuantitas personel Polri melalui penyelenggaraan rekruitmen anggota Polri sesuai prinsip minimal zero growth melalui penerimaan dengan system BETAH; ) Meningkatkan profesionalisme SDM melalui pendidikan dan latihan dalam rangka mewujudkan postur personel Polda NTB khususnya personel berseragam sebagai pelopor revolusi mental tertib sosial di ruang publik. b. Bidang LKIP Polda NTB Tahun 06

34 b. Bidang Operasional ) Menguatkan sistem pengawasan yang efektif untuk mewujudkan pelayanan Polri yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta mendukung kebijakan pembentukan pengawasan yang independen; ) Meningkatkan kerjasama antar aparat penegak hukum instansi terkait; ) Mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas melalui penurunan jumlah titiktitik rawan kecelakaan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan menguraikan kemacetan lalu lintas guna kelancaran lalu lintas; ) Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui peran Bhabinkamtibmas (satu) Desa/Kelurahan; ) Tercapainya Reformasi Birokrasi Polri melalui pelaksanaan Quick Wins Renstra Polda NTB 009 pada tingkat Polda dan kewilayahan; 6) Meningkatkan kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini) yang didukung anggaran dan teknologi intelijen memadai dalam mengeliminir setiap potensi gangguan dan gejolak sosial; 7) Meningkatkan penyelesaian dan pengungkapan serta terciptanya rasa aman terhadap (empat) jenis kejahatan, khususnya kasuskasus premanisme, terorisme, korupsi dan narkoba.. Arah Kebijakan Polda NTB a. Mengupayakan pemenuhan Almatsus Polda NTB di bidang sarana dan prasarana pelayanan Polri; b. Optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui penggelaran personel berseragam Polda NTB dan peralatan Polri yang berbasis teknologi; c. Mengusulkan pembangunan Markas Kepolisian baru terkait dengan pengembangan wilayah administrasi, memelihara dan merawat Markas Kepolisian yang telah tergelar serta melengkapi Almatsus Polri dalam rangka peningkatan pelayanan Kamtibmas yang unggul; d. Peningkatan LKIP Polda NTB Tahun 06

35 d. Peningkatan kemampuan personel Polair Polda NTB dengan didukung penambahan kapal yang dapat menjangkau pulau terluar dan wilayah terluar berpenghuni/berpenduduk dalam rangka mendukung poros maritim; e. Meningkatkan sarana dan prasarana Polri dalam rangka optimalisasi penyidikan di wilayah Polda NTB; f. Melaksanakan rekrutmen anggota Polri dengan memperhatikan kebutuhan organisasi dengan sistem BETAH; g. Meningkatkan profesionalisme anggota Polri melalui pendidikan dan pelatihan fungsi kepolisian pada setiap personel Polda NTB; h. Mengupayakan meningkatkan peningkatan alokasi kesejahteraan anggaran yang personel proporsional Polri dalam serta rangka perekonomian pelayanan kamtibmas kepada masyarakat; i. Menyelaraskan dan mengefektifkan secara optimal kegiatan pengawasan dan pemeriksaan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) secara maksimal guna mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; j. Mengoptimalkan sinergi polisional antar instansi terkait serta kerjasama dengan Pemerintah Daerah/Swasta/LSM/Toga/Tomas/masyarakat dan meningkatkan partisipasi Polri dalam menjaga keamanan wilayah NTB; k. Meningkatkan kualitas keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dengan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan; l. Melanjutkan pemantapan pelaksanaan Perpolisian Masyarakat (Community Policing) dengan Bhabinkamtibmas dan kelompok kesadaran masyarakat tentang Kamtibmas yang ada di wilayah NTB; m. Penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat; n. Membangun kemampuan back up operasional di tingkat Polda dalam penanganan gangguan keamanan berintensitas tinggi (Flash Point) secara langsung dan cepat, khususnya terorisme, separatism dan konflik sosial di wilayah NTB; o. Memperkuat LKIP Polda NTB Tahun 06

36 o. 6 Memperkuat kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini) yang didukung personel, anggaran dan teknologi intelijen yang memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi gangguan dan gejolak sosial yang berkembang di masyarakat; p. Pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap (empat) jenis kejahatan yang meliputi kejahatan konvensional, transnasional, terhadap kekayaan Negara dan berimplikasi kontijensi yang disertai pengadaan sarana dan prasarana; q. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat untuk mewujudkan rasa aman melalui pergelaran polisi berseragam dan tidak berseragam dalam segala kegiatan masyarakat. 6. Sasaran Strategis Polda NTB Sasaran Strategi yang akan dicapai dalam upaya meningkatkan keamanan, ketertiban masyarakat dan penegakan hukum tahun 06 sebagai berikut: a. Pengajuan pemenuhan kebutuhan minimal alat materiil khusus (Almatsus) Polri; b. Melaksanakan pembangunan assessment center beserta aplikasinya di Polda NTB dalam rangka pembinaan karir personel Polri; c. Melaksanakan pendekatan dengan melalui wisata nurani kepada masyarakat di wilayah NTB dalam menciptakan rasa aman, bebas dari takut di masyarakat; d. Melakukan penataan dalam pembinaan personel Polri melalui teknologi informasi, khususnya dalam hal rekrutmen, seleksi pendidikan dan mutasi dalam rangka pembinaan karier; e. Menyusun dan mengusulkan tipologi Polsek dan menginventarisir kebutuhan personel maupun perlengkapan berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas; f. Mengalokasikan anggaran untuk membangun Markas Komando Polda, Polres, Polsek dan Polsubsektor yang masih menyewa, meminjam pada instansi lain; g. Meningkatkan LKIP Polda NTB Tahun 06

37 g. 7 Meningkatkan kemampuan Polri untuk mengamankan wilayah perairan NTB pada poros maritim dengan memperkuat Satuan Polair baik di tingkat Polda maupun kewilayahan; h. Meningkatkan dukungan anggaran khususnya anggaran operasional, biaya pemeliharaan dan perawatan kapal serta meningkatkan keamanan perairan melalui penguatan Polsek Pantai; i. Pengusulan penambahan jumlah kapal patroli Polair; j. Bekerjasama dengan laboratorium forensic cabang Denpasar dalam pengungkapan kasuskasus di wilayah NTB; k. Menyelenggarakan rekrutmen anggota Polri penerimaan Taruna Akpol, SIPSS dan Brigadir dengan sistem BETAH; l. Melakukan rekrutmen penyidik S serta melaksanakan pendidikan Brigadir untuk mengikuti program S; m. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM melalui rekrutmen personel Polri yang bebas KKN, transparan dan akuntabel dengan melibatkan pengawasan internal dan eksternal serta penanaman nilainilai professional dan budaya anti korupsi di lembaga pendidikan dalam rangka internal trust dan public trust; n. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan personel Polri melalui Dikbang Lemhanas, Sespimti, Sespimen, PTIK, Sespimma, SIP, Diklat Pimpinan, Dikbangpers fungsi dan lainlain; o. Memasukkan kurikulum pendidikan yang menanamkan anti KKN dan anti kekerasan; p. Mempercepat penerimaan kartu BPJS kesehatan bagi personel Polda NTB dan keluarganya melalui kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Mataram; q. Pengusulan penambahan fasilitas sarana prasarana kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram; r. Meningkatkan integritas anggota Polri dan membangun budaya anti korupsi dalam rangka revolusi mental anggota Polda NTB; s. Mengoptimalkan Tim Internal anti korupsi baik di tingkat Polda melalui koordinasi dan kerjasama baik internal maupun eksternal pengemban fungsi pengawasan; t. Meningkatkan LKIP Polda NTB Tahun 06

38 t. 8 Meningkatkan kerjasama antar instansi terkait dalam rangka meningkatkan kapasitas dan penanganan kejahatan transnasional di wilayah NTB; u. Melakukan pembaharuan MoU yang sudah habis masa berlakunya dengan instansi pemerintah/swasta/lsm; v. Pengembangan Traffic Management Centre (TMC) di Satuan Wilayah secara bertahap yang belum tergelar; w. Pemantauan arus lalu lintas sebagai data dasar evaluasi dan pengkajian trouble spot dan black spot dalam mengurangi titiktitik rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan; x. Menambah anggota Bhabinkamtibmas dalam rangka mewujudkan penggelaran (satu) Bhabinkamtibmas untuk (satu) Desa/Kelurahan; y. Meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas guna mendukung upaya memelihara dan memantapkan Kamtibmas dengan memperkuat fungsi maritim sehingga menyentuh daerahdaerah pulau terluar berpenghuni; z. Mengalokasikan anggaran pengadaan kendaraan operasional roda (dua) dan perlengkapan untuk anggota Bhabinkamtibmas; aa. Meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan masyarakat dalam koordinasi dan kerjasama dengan pers (media massa) dalam rangka peningkatan public trust (kepercayaan masyarakat) terhadap Polri; bb. Meningkatkan kemampuan personel Polda NTB dalam penanganan konflik social (konflik horizontal) maupun penanganan separatism (konflik vertikal) dengan mengutamakan pencegahan dan memberikan perlindungan terhadap kelompok minoritas dan kelompok rentan serta penegakan hukum yang professional dan proporsional di wilayah hukum Polda NTB; cc. Mengoptimalkan kekuatan cadangan (stand by force) pada Satuan Brimob Polda NTB untuk setiap saat digerakkan ke daerah rawan konflik dengan sarana dan prasarana yang memadai; dd. Meningkatkan peran dan fungsi intelijen keamanan Polda NTB yang mampu memberikan informasi dan saran tindak yang rahasia, cepat dan akurat guna mendukung tugas pokok Polri dari tingkat Polda sampai dengan tingkat Polsek yang didukung personel, anggaran dan teknologi yang memadai; ee. Mengintensifkan LKIP Polda NTB Tahun 06

39 9 ee. Mengintensifkan pemberantasan terhadap (empat) jenis kejahatan dengan prioritas pemberantasan korupsi, terorisme, street crime, pembalakan liar (illegal minning), kejahatan perbankan, tindak pidana pencucian uang, cyber crime termasuk kejahatan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta kelompok marjinal di wilayah Polda NTB; ff. Meningkatkan kemampuan Polri dalam penanganan penyalahgunaan Narkoba. Dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkoba, Polri bekerjasama dengan BNN ( Badan Narkotika Nasional) Provinsi NTB dan instansi terkait; gg. Menghadirkan anggota Polda NTB baik berseragam maupun tidak berseragam di tengahtengah masyarakat saat dibutuhkan dan di setiap kegiatan masyarakat; hh. Meningkatkan pelaksanaan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli pada tempattempat gangguan Kamtibmas. Beberapa keberhasilan yang telah digelar dalam mendukung pelaksanaan tugas Polri diantaranya di bidang organisasi dan sistem perencanaan penganggaran yaitu penggelaran struktur organisasi Polri yang menganut sistem piramida dalam Postur kekuatan Polri yang berstandar Profesional, Bermoral dan Modern (PBM) dengan lapis kekuatan Mabes kecil, Polda cukup, Polres besar dan Polsek kuat. Sebagai implementasi pelayanan, telah dikembangkan satuan kewilayahan (Satwil) disesuaikan dengan pertambahan wilayah administrasi daerah guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai kegagalan maupun hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Polri pada tahun sebelumnya akan dilakukan upayaupaya perbaikan ataupun penanggulangannya sebagai antisipasi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang lebih baik dan akuntabel pada tahun berikutnya dengan melakukan perencanaan program dan kegiatan serta sasaran dan penetapan indikator yang lebih tajam dan terarah, upaya untuk menghadapi kendala dan tantangan dalam rangka memelihara situasi Kamtibmas yang kondusif, peningkatan intensitas kegiatan patroli dan penempatan personel sesuai keahlian untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebijakan Polri Polsek diproyeksikan sebagai pusat sebaran pelayanan. Dalam LKIP Polda NTB Tahun 06

40 0 Dalam rangka mencapai Sasaran Strategis, Polda NTB juga melaksanakan Program Reformasi Birokrasi Polri dengan sasaran terwujudnya pemerintah yang bersih bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatnya kualitas pelayanan publik dan peningkatnya kapabilitas dan akuntabilitas Kinerja Polri sehingga dalam pencapaian Renstra Polda NTB Tahun 009 yang merupakan tahap III (Strive For Excellent), kelanjutan Renstra Polda NTB 000 tahap II (Partnership Building), dimana di tahun 06 melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima dan kebulatan sinergi polisional yang produktif dengan didukung almatsus Polri berbasis teknologi kepolisian guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan nasional. Melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya. B. Perjanjian Kinerja Polda NTB Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor Tahun 0 tanggal 0 November 0 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah dan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 0 tanggal 9 Juni 0 tentang Perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor tahun 0 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor Tahun 0 tanggal 0 November 0, perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi juga termasuk kinerja (outcome) kegiatan tahuntahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahuntahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Sesuai... LKIP Polda NTB Tahun 06

41 Sesuai dengan Perkap Nomor 6 Tahun 0 tanggal 9 Juni 0 tentang Perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor tahun 0 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Perjanjian Kinerja bertujuan untuk:. menentukan arah dan prioritas kinerja Satfung/Satker;. mendorong tingkat pencapaian dan keberhasilan kinerja;. memantau dan mengendalikan pelaksanaan kinerja Satfung/Satker;. mengevaluasi pencapaian kinerja Satfung/Satker dan organisasi Polri, serta dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) pada akhir tahun anggaran berjalan; dan. menilai tingkat keberhasilan organisasi. Tujuan khusus ditetapkan Perjanjian Kinerja antara lain:. meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur;. sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah;. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;. menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan. sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian Kinerja tahun 06 disusun dengan mengacu pada sasaran strategis maupun indikator kinerja utama, untuk mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam rangka harkamtibmas, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat dan dengan mengembangkan kemampuan personel Polri guna mewujudkan Polri yang profesional, bermoral, humanis, simpatik serta dipercaya masyarakat. Polda NTB telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 06 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsinya, perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun 06, selengkapnya dapat dilihat pada tabel.. Tabel... LKIP Polda NTB Tahun 06

42 Tabel.. Perjanjian Kinerja Polda NTB Tahun 06 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET. Meningkatkan peran Intelijen dalam upaya deteksi dini dan penggelaran sebagai upaya pengelolaan keamanan dan ketertiban masyarakat. a. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam giat lintas sektoral. % b. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas.. 0 % c. Jumlah Polres yang dapat menurunkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah. 0 Polres d. Jumlah kegiatan dalam penyelidikan, pengamanan penggalangan Intelijen..86 Giat rangka dan e. Jumlah perijinan dalam bidang administrasi kegiatan masyarakat/sttp Polda dan jajaran. f. Jumlah penerbitan SKCK.... Terbangunnya kerjasama antar instansi/lembaga masyarakat di Nusa Tenggara Barat dalam rangka sinergi Polisional. 900 Giat Lembar a. Jumlah kerja sama Polda NTB dengan lembaga/pemda Kerjasama dengan PLN Giat Kerjasama dengan Provinsi NTB Kerjasama dengan ITDC Kerjasama dengan Nusa Tenggara Kanwil Pajak Giat Giat PT. Newmont Giat Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh Desa/Kelurahan dalam rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan di masyarakat. a. Persentase komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan. 80 % b. Persentase penempatan Bhabinkamtibmas/ Bhabinkamtibmas. 00 % Memelihara dan meningkatkan kondisi Kamtibmas agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat dalam beraktifitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cedera. a. Persentase Lantas Desa,.9 c. Ratio anggota Polri dan Penduduk. penurunan jumlah : 00 Laka % b. Persentase penurunan tingkat fatalitas korban Laka Lantas. % c. Persentase penurunan pelanggaran terhadap pelanggaran lalu lintas. jumlah jenis % d. Persentase penurunan wilayah konflik sosial. 60 % e. Persentase LKIP Polda NTB Tahun 06

43 e. Persentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri. 0 % f. Jumlah penerbitan:. Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan terhadap (empat) jenis kejahatan: Kejahatan konvensional Kejahatan terhadap kekayaan Negara Kejahatan transnasional Kejahatan berimplikasi kontijensi SIM 8. Lembar STNK 8.7 Lembar BPKB 8.98 Lembar Penggunaan Traffik Centre (TMC) Management Unit g. Persentase menurunnya gangguan Kamtibmas melalui giat patroli. 0 % a. Persentase penyelesaian pidana: pengungkapan kasus kasus dan tindak TP Umum,69 % TP Korupsi 00 % TP Narkoba 00 % b. Persentase penurunan gangguan keamanan pada jalur aktifitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi lain. 0 % c. Persentase penyelesaian tindak pidana yang berimplikasi kontijensi. 8 % d. Persentase Penyampaian Pemberitahuan Perkembangan Penyidikan (SPHP). Surat Hasil 8 % kamdagri 70 % dalam Giat Terciptanya rasa aman di masyarakat, bebas dari rasa takut terutama gangguan yang berkadar tinggi (kerusuhan massa, kejahatan terorganisir dan lainlain). a. Persentase kewilayahan. laporan Terwujudnya system Hukum Kepolisian yang kokoh dalam rangka akuntabilitas. a. Jumlah gelar perkara. 7 Giat b. Jumlah perkara pidana anggota. Giat c. Jumlah bantuan dan nasehat hukum praperadilan. Giat d. Jumlah pemberian saran dan pendapat hukum. Giat e. Jumlah supervisi dan monitoring. 9 Giat f. Jumlah penyuluhan/sosialisasi hukum. 6 Giat b. Jumlah kegiatan latihan penanggulangan Kamdagri. BAB III... LKIP Polda NTB Tahun 06

44 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor Tahun 0 tanggal 0 November 0 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah, Polri telah menetapkan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 0 tanggal 9 Juni 0 tentang Perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor tahun 0 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 0 tanggal Juni 0 tentang Perubahan atas Perkap Nomor 0 Tahun 0 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Polri. Pasal Perkap Nomor 7 Tahun 0, disebutkan tujuan penyusunan LKIP:. Mewujudkan akuntabilitas instansi pada pihakpihak yang member amanah;. Menilai tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan rencana kinerja yang telah ditetapkan pada dokumen perjanjian kinerja setiap akhir tahun anggaran berjalan;. Mengukur tingkat capaian kinerja yang telah ditetapkan;. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan kinerja;. Mengevaluasi pencapaian kinerja yang telah ditetapkan bagi pihak yang membutuhkan; dan 6. Mendorong tingkat pencapaian dan keberhasilan kinerja masa mendatang. Pasal Perkap Nomor 7 Tahun 0, disebutkan prinsip dalam menyusun LKIP di lingkungan Polri:. Transparan, yaitu dilaksanakan secara terbuka dengan mengikutsertakan personel pada Satkernya;. Akuntabel, yaitu dapat dipertanggungjawabkan baik perencanaan, pelaksanaan maupun hasilnya;. Proporsional, yaitu halhal yang dilaporkan harus sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab masingmasing dan memuat baik kegagalan maupun keberhasilan;. Prioritas LKIP Polda NTB Tahun 06

45 . Prioritas, yaitu halhal yang dilaporkan adalah hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban Satker, yang diperlukan untuk upayaupaya tindak lanjut; dan. Manfaat, yaitu penyusunan LKIP bermanfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja Satker. Pada pasal 6 Perkap Nomor 7 Tahun 0, disebutkan tahapan dalam membuat LKIP dilakukan dengan menyusun dokumen:. Rencana Strategi; Rencana Strategi merupakan langkah awal yang harus disusun oleh unit organisasi, terdiri dari: a) komponen Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi; b) formulir Renstra, yang merupakan alat bantu untuk memudahkan penyusunan Renstra yang menunjukkan keterkaitan visi, misi tujuan, sasaran dan program.. Indikator Kinerja Utama; Penyusunan Indikator Kinerja Utama dilakukan untuk memperoleh: a) informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam melakukan manajemen kinerja secara baik; dan b) ukuran keberhasilan yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.. Perencanaan Kinerja Tahunan; dan Perencanaan Kinerja Tahunan, disusun seiring dengan agenda penyusunan Renstra dan kebijakan anggaran, terdiri dari: a) komponen rencana kinerja, yang memuat: ) sasaran sebagaimana dimuat dalam dokumen Renstra dan selanjutnya mengidentifikasi sasaran yang harus diwujudkan pada tahun yang bersangkutan, beserta indikator dan rencana tingkat capaiannya/targetnya; dan ) Indikator Kinerja yang akan ditetapkan dan dikategorikan ke dalam kelompok input, output dan outcome; harus: spesifik dan jelas; dapat diukur secara obyektif; relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai; dan tidak bias. b) formulir Rencana Kinerja Tahunan.. Perjanjian LKIP Polda NTB Tahun 06

46 6. Perjanjian Kinerja. Penyusunan Perjanjian Kinerja memuat (dua) unsur pokok yaitu: a. pernyataan Perjanjian Kinerja yang harus ditandatangani oleh atasan langsung dan bawahan; dan b. formulir Perjanjian Kinerja, yang berisi tentang target capaian yang ditetapkan bersama yang akan dicapai pada akhir periode penganggaran. Setelah menyusun dokumen: Rencana Strategi; Indikator Kinerja Utama; Perencanaan Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja, dilakukan pengukuran kinerja untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja dilakukan melalui: a. pengumpulan data kinerja; b. pengukuran data kinerja; c. membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; d. membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; e. membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Satker; f. membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional, jika ada; g. menganalisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan; h. menganalisis efisiensi penggunaan sumber daya; dan i. menganalisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Pengukuran Kinerja dilaksanakan untuk menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran Kinerja dilakukan secara berkala yaitu triwulan dan tahunan. Dalam suatu organisasi, terdapat beberapa indikator atau ukuran yang dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah kinerja. Oleh sebab itu sebagai langkah yang rasional cukup dilaporkan beberapa indikator kinerja yang paling utama sebagai kriteria mengukur keberhasilan kinerja suatu organisasi. Indikator tersebut dinamakan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators). Melalui LKIP Polda NTB Tahun 06

47 7 Melalui Indikator Kinerja Utama tergambar proporsionalitas dan akuntabilitas mengenai keberhasilan suatu organisasi sesuai tugas pokok fungsi serta peran yang diembannya. Indikator Kinerja Utama yang dirumuskan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada berbagai pihak yang berkepentingan tentang hasil yang telah dicapai. Sesuai dengan Keputusan Kapolri Nomor 8 Tahun 0 tanggal 8 Agustus 0 tentang Penyusunan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Polri, maka Polda NTB telah menyusun Indikator Kinerja Utama yang merupakan ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Indikator kinerja utama ini menggambarkan tugas pokok dan fungsi serta peran organisasi Polda NTB. Tabel.. Capaian Indikator Kinerja Utama Polda NTB T.A. 06 Capaian Capaian Per Per Indikator Sasaran No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi 6 g. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam giat lintas sektoral. % %,7 % 0,80 % 8,69 % h. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas.. % 0 % 7,06 % 7,8 % i. Jumlah Polres yang dapat menurunkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah. Polres % j. Jumlah kegiatan dalam rangka penyelidikan, pengamanan dan penggalangan Intelijen. Giat ,9 % k. Jumlah perijinan dalam bidang administrasi kegiatan masyarakat/sttp Polda dan jajaran. Giat ,78 % Lembar ,7 %. Meningkatkan peran Intelijen dalam upaya deteksi dini dan penggelaran sebagai upaya pengelolaan keamanan dan ketertiban masyarakat. l. Jumlah SKCK. penerbitan 7 8. Terbangunnya LKIP Polda NTB Tahun 06

48 8... Terbangunnya kerjasama antar instansi/lembaga masyarakat di Nusa Tenggara Barat dalam rangka sinergi Polisional % b. Jumlah kerja sama Polda NTB dengan lembaga/pemda Kerjasama dengan PLN Giat 00 % Kerjasama dengan Kanwil Pajak Provinsi NTB Giat 00 % Kerjasama dengan ITDC Giat 00 % Kerjasama dengan PT. Newmont Nusa Tenggara Giat 00 % Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh Desa/Kelurahan dalam rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan di masyarakat. d. Persentase komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan. % 80 % 96, % e. Persentase penempatan Desa, Bhabinkamtibmas/.9 Bhabinkamtibmas. % 00 % 00 % 00 % : 00 : 60 8,78 % Memelihara dan meningkatkan kondisi Kamtibmas agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat dalam beraktifitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cedera. b. Persentase penurunan jumlah Laka Lantas % % 0, % 90, % h. Persentase penurunan tingkat fatalitas korban Laka Lantas. % %,07 % 7,8 % i. Persentase penurunan jumlah pelanggaran terhadap jenis pelanggaran lalu lintas. % %,68 % 7 % j. Persentase penurunan wilayah konflik sosial. % 60 % 9,0 % 6,0 % k. Persentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri. % 0 %, %, % SIM Lembar ,0 % STNK Lembar ,0 % BPKB Lembar ,8 % Unit 00 % f. Ratio anggota Polri dan Penduduk. 0,9 % 0,0 % 9, % l. Jumlah penerbitan: Penggunaan Traffik Management Centre (TMC) g. Persentase LKIP Polda NTB Tahun 06

49 Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan terhadap (empat) jenis kejahatan: Kejahatan konvensional Kejahatan terhadap kekayaan Negara Kejahatan transnasional Kejahatan berimplikasi kontijensi 6 7 m. Persentase menurunnya gangguan Kamtibmas melalui giat patroli. % 0 %, %, % e. Persentase pengungkapan dan penyelesaian kasuskasus tindak pidana: 8 8, % TP Umum %,69 % 8,6 % 6,9 % TP Korupsi % 00 % 9, % 9, % TP Narkoba % 00 % 78,9 % 78,9 % f. Persentase penurunan gangguan keamanan pada jalur aktifitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut. % 0 % g. Persentase penyelesaian tindak pidana yang berimplikasi kontijensi. % 8 % 00 % 7,6 % h. Persentase Penyampaian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP). % 8 %,9 %,8 % Terciptanya rasa aman di masyarakat, bebas dari rasa takut terutama gangguan yang berkasar tinggi (kerusuhan massa, kejahatan terorganisir dan lainlain). c. Persentase laporan kamdagri kewilayahan. % 70 %,7 % 89,6 % 69,8 % d. Jumlah kegiatan latihan dalam penanggulangan Kamdagri. Giat 6 0 % Terwujudnya sistem Hukum Kepolisian yang kokoh dalam rangka akuntabilitas. g. Jumlah perkara. gelar Giat 7 00 % h. Jumlah perkara pidana anggota. Giat 8, % i. Jumlah bantuan dan nasehat hukum praperadilan. Giat 8 0 % j. Jumlah pemberian saran dan pendapat hukum. Giat 6 0 % k. Jumlah supervisi dan monitoring. Giat % l. Jumlah penyuluhan/ sosialisasi hukum. Giat 6 68, % 806,9 % Berdasarkan LKIP Polda NTB Tahun 06

50 0 Berdasarkan Perjanjian Kinerja Polda NTB yang telah ditetapkan pada tahun 06, Polda NTB memiliki 7 Sasaran Strategis dan 9 Indikator Kinerja Utama yang harus dicapai guna mewujudkan akuntabilitas kinerja Polda NTB sebagai bagian dari sistem pemerintahan negara yang berkewajiban melaksanakan pelaporan akuntabilitas instansi pemerintah untuk mengetahui pencapaian visi, misi dan tujuan, sasaran organisasi Polda NTB. Sebagaimana yang tertuang dalam analisa dan penjabaran Indikator Kinerja Utama Polda NTB sebagai berikut:. SASARAN STRATEGI I Meningkatkan peran Intelijen dalam mendukung upaya pengelolaan keamanan dan ketertiban masyarakat. a. Prosentase Produk Intelijen yang Dapat Digunakan oleh Pimpinan Dalam Giat Lintas Sektoral. Tabel.. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama a. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian a. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam giat lintas sektoral. % %,7 % 0,80 % Tabel.. Data Produk Intelijen yang Dapat Digerakkan oleh Pimpinan dalam Giat Lintas Sektoral No Jenis Kegiatan Jumlah Produk Intelijen Produk Intelijen Giat Lintas Sektoral Capaian % Intelijen Dasar 8 7,0 % Perkiraan Intelijen.69.89, % Laporan Harian Intelijen.99.7,0 % Laporan Harian Khusus ,0 % Laporan Informasi , % 6 Informasi Khusus.0 9 6,9 % 7 Laporan Khusus 0 90,9 % 8 Laporan Atensia ,00 % 9 Telaahan Intelijen , % 0. Perkiraan LKIP Polda NTB Tahun 06

51 0 Perkiraan Intelijen Khusus 60 8,0 % Perkiraan Intelijen Singkat , % Perkiraan Intelijen Cepat 76 0,6 % Perkiraan Intelijen Kontijensi 0 7, % Laporan Intelijen 6 0% Memo Intelijen 0% 6 Nota Intelijen 9 9,97 %.96.,7 % Jumlah Grafik.. Data Produk Intelijen yang Dapat Digerakkan oleh Pimpinan dalam Giat Lintas Sektoral,96,000 0,000,000, 0,000,000 0,000,000 Produk Intelijen Lintas Sektoral Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian produk Intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam giat lintas sektoral tahun 06 dengan target sebanyak % dan terealisasi sebesar,7 % sehingga capaian kinerja sebesar 0,80 %. Dengan perincian jumlah produk intelijen sebanyak.96, jumlah produk intelijen yang dapat digerakkan oleh pimpinan dalam giat lintas sektoral sebanyak.. b. Prosentase LKIP Polda NTB Tahun 06

52 b. Prosentase Produk Intelijen yang Dapat Digunakan oleh Fungsi Kepolisian Lainnya dalam Rangka Harkamtibmas. Tabel.. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama b. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian b. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas. % 0 % 7,06 % 7,8 % Tabel.. Data Produk Intelijen yang Dapat Digunakan oleh Fungsi Kepolisian Lainnya dalam Rangka Harkamtibmas No Jenis Kegiatan Intelijen Dasar Jumlah Produk Intelijen Produk Intelijen dalam Rangka Harkamtibmas Capaian % 8 7,0 % Perkiraan Intelijen ,7 % Laporan Harian Intelijen ,6 % Laporan Harian Khusus ,6 % Laporan Informasi ,67 % 6 Informasi Khusus ,68 % 7 Laporan Khusus 00,00 % 8 Laporan Atensia 8 0,00 % 9 Telaahan Intelijen 7,86 % 0 Perkiraan Intelijen Khusus ,00 % Perkiraan Intelijen Singkat ,7 % Perkiraan Intelijen Cepat , % Perkiraan Intelijen Kontijensi 0 80,00 % Laporan Intelijen ,9 % Memo Intelijen 0% 6 Nota Intelijen ,00 % ,06 % Jumlah Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian produk Intelijen yang dapat digerakkan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas tahun 06 dengan target sebanyak 0 % dan terealisasi sebesar 7,06 % sehingga capaian kinerja sebesar 7,8 %. Dengan LKIP Polda NTB Tahun 06

53 Dengan perincian jumlah produk intelijen sebanyak.96, jumlah produk intelijen yang dapat digerakkan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas sebanyak.9. Grafik.. Data Produk Intelijen yang Dapat Digunakan oleh Fungsi Kepolisian Lainnya dalam Rangka Harkamtibmas,96,000,9 0,000,000 0,000,000 0,000,000 Produk Intelijen Utk Fungsi Kepolisian Grafik.. Data Produk Intelijen Tahun 0 dan Tahun 06,9 RES BIMA,607 RES BIMA KOTA,9,86 RES DOMPU,686,677 RES SBW BRT,97, RES SUMBAWA,,7 06,,90 RES LOTIM 0,660,7 RES LOTENG RES LOBAR,67 RES MATARAM,89 DIT INTELKAM,68,7,77,60,000,000,000,000,000 Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan peran intelijen sebagai upaya pengelolaan keamanan dan ketertiban masyarakat yakni : ) Kendala internal a) Keterbatasan jumlah personel sehingga kesulitan dalam penunjukan personel dan terbatasnya jumlah produk yang dihasilkan; b) Masih... LKIP Polda NTB Tahun 06

54 b) Masih adanya keengganan personel intelijen dalam pembuatan produk sehingga pencapaian produk masih minim; c) Kemampuan personel intelijen yang belum bisa menuangkan produk dan belum mengetahui produk apa yang harus dibuat dengan informasi yang diterima; d) Personel intelijen belum memahami berbagai produk untuk keperluan pengguna sehingga produk yang dibuat tidak tepat sasaran; e) Terbatasnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tugas seperti Alsus dan Ranmor sehingga sulit untuk menjangkau lokasi maupun baket; f) Masih rendahnya kemampuan personel dalam penggunaan Alsus; g) Alsus yang dimiliki oleh Dit Intelkam tidak mengikuti perkembangan teknologi, sehingga personel intelijen cenderung menggunakan peralatan pribadi yang lebih canggih; h) Adanya Alsus yang mengalami kerusakan tetapi biaya perawatannya lebih mahal daripada harga belinya; i) Minimnya biaya perawatan Alsus sehingga menyebabkan Alsus tidak terawat dan pada saat akan digunakan tidak bisa digunakan secara optimal. ) Kendala eksternal a) Masih rendahnya kesadaran akan pentingnya produk intelijen sehingga permintaan dan pemanfaatan produk sangat minim; b) Kurangnya tindak lanjut dari instansi terkait terhadap produk intelijen yang mengangkat suatu masalah politik sehingga permasalahan berkembang menjadi permasalahan kriminalitas; c) Adanya oposisi aktif maupun pasif dalam pelaksanaan tugas di lapangan sehingga sulit mendapatkan produk. Saran dan tindak lanjut untuk meningkatkan kinerja: ) Peningkatan kemampuan personel intelijen di lapangan sehingga lebih profesional dalam pelaksanaan tugasnya dengan cara mengikutsertakan personel dalam program pelatihan ketrampilan dan keahlian petugaspetugas intelijen khususnya bidang keamanan; ) Perlunya... LKIP Polda NTB Tahun 06

55 ) Perlunya penambahan dukungan anggaran, Alut dan Almatsus intelijen guna mempercepat laporan intelijen dan langsung dapat ditindaklanjuti dengan cepat sebagai upaya mengantisipasi terjadinya gangguan di bidang Harkamtibmas; ) Terus menerus melakukan kegiatan pengumpulan informasi masyarakat sehingga berbagai bahan keterangan yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi terpercaya untuk dijadikan sebagai bahan pimpinan dalam mengambil kebijakan demi terwujudnya keamanan dan ketertiban; ) Menambahkan volume kegiatan intelijen yang sangat efektif untuk meningkatkan jumlah produk yang dihasilkan; ) Mengikutsertakan personel dalam pendidikan dan pelatihan terkait tehnik deteksi secara tepat, serta mampu mengolah bahan keterangan menjadi produk intelijen; 6) Melakukan pelatihan terkait tehnik dan taktik penyelidikan; 7) Melakukan pengusulan penambahan personel sehingga tercapai (satu) unit 6 (enam) personel; 8) Melakukan pelatihan Alsus sehingga dapat menunjang dalam pelaksanaan tugas; 9) Mengajukan usulan Alsus yang lebih modern; 0) Mengajukan anggaran biaya perawatan Alsus yang lebih besar sehingga Alsus yang dimiliki selalu terawatt dan siap sedia bila dibutuhkan. c. Jumlah Polres yang Dapat Menurunkan Potensi Gangguan Keamanan dan Ketertiban Di Wilayah. Tabel.6. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama c. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian c. Jumlah Polres yang dapat menurunkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah. Polres % Tabel.7. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

56 6 Tabel.7. Data Polres yang Dapat Menurunkan Potensi Gangguan Keamanan dan Ketertiban di Wilayah. No Potensi Gangguan Keamanan Satker Polres Mataram Polres Lombok Barat Gangguan Keamanan yang Dapat Diatasi Capaian % 00,00 % 77 8, % Polres Lombok Tengah 0% Polres Lombok Timur 00,00 % Polres Sumbawa 6,67 % 6 Polres Sumbawa Barat 0% 7 Polres Dompu 6 9,7 % 8 Polres Bima Kota 7,8 % 9 Polres Bima 0% 7 6,98 % Jumlah Grafik.. Data Polres yang Dapat Mengatasi Potensi Gangguan Keamanan dan Ketertiban di Wilayah RES BIMA RES BIMA KOTA 7 6 RES DOMPU Gangguan Keamanan yang Dapat Diatasi RES SBW BRT RES SUMBAWA 6 RES LOTIM Potensi Gangguan Keamanan RES LOTENG RES LOBAR 77 RES MATARAM Grafik.. Data Potensi Gangguan Keamanan dan Ketertiban di Wilayah yang Dapat Diatasi 77 Gangguan Keamanan yang Dapat Diatasi Gangguan Keamanan yang Tdk Dapat Diatasi d. Jumlah LKIP Polda NTB Tahun 06

57 d. 7 Jumlah Kegiatan dalam Rangka Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Intelijen. Tabel.8. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama d. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian d. Jumlah kegiatan dalam rangka penyelidikan, pengamanan dan penggalangan Intelijen. Giat ,9 % Dari capaian indikator kinerja utama untuk prosentase jumlah kegiatan dalam rangka penyelidikan, pengamanan dan penggalangan Intelijen tahun 06 dengan target.86 giat dan terealisasi 8.86 giat, sehingga capaian kinerja sebesar 69,9 %. Tabel.9. Data Jumlah Kegiatan dalam Rangka Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Intelijen. No Satker Penyelidikan, pengamanan dan penggalangan Capaian % Penyelidikan, pengamanan dan penggalangan yang aktif 0 06 Capaian % 97, %.0. 97, % ,00 % ,00 % ,6 %..7 00,9 % Dit Intelkam Dit Polair Polres Mataram Polres Lombok Barat , % , % Polres Lombok Tengah 8, % 0 79, % 6 Polres Lombok Timur ,8 % ,8 % 7 Polres Sumbawa.9. 0,9 % ,9 % 8 Polres Sumbawa Barat 6 9,6 % 0,08 % 9 Polres Dompu ,00 % ,00 % 0 Polres Bima Kota ,00 % 7, % Polres Bima.8, %.8 7, % Jumlah ,77 % ,67 % 7 Grafik.6. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

58 8 Jumlah Kegiatan Grafik.6. Data dalam Rangka Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Intelijen Penyelidikan, pengamanan & penggalangan yg aktif,607 7, ,86 Penyelidikan, pengamanan & penggalangan 8,88,000 Grafik.7. Data,000 Jumlah Kegiatan 6,000 8,000 dalam 0,000 Rangka Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Intelijen Satker Jajaran RES BIMA 7 RES BIMA KOTA 7 6 RES DOMPU Penyelidikan, pengamanan & penggalangan yg aktif 9 9 RES SBW BRT 776 RES SUMBAWA RES LOTIM 97 RES LOTENG 0 96 RES LOBAR, Penyelidikan, pengamanan & penggalangan,7 RES MATARAM,80 7 DIT POLAIR, DIT INTELKAM,000,000,000,000 Gambar.. Kegiatan dalam Rangka Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Intelijen Kendala LKIP Polda NTB Tahun 06

59 9 Kendala yang dihadapi dalam rangka penyelidikan, pengamanan dan penggalangan intelijen: ) Kendala internal, yaitu: a) Masih minimnya jumlah personel intelijen di Poslek, Polres dan Polda, sehingga menghambat proses penyelidikan, pengamanan dan penggalangan intelijen; b) Masih adanya personel intelijen yang mendapat penugasan di luar tugas dan fungsinya sehingga mengakibatkan pelaksanaan tugas tidak maksimal; c) Minimnya jumlah Perwira Intelijen menyebabkan banyak jabatan Perwira dijabat oleh Bintara, hal ini disebabkan kurangnya minat lulusan Sekolah Perwira untuk bertugas di intelijen; d) Kurangnya minat personel intelijen untuk mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan/kejuruan/dikbangspes, sehingga menyebabkan penunjukan personel yang akan melaksanakan pelatihan ditunjuk oleh Biro SDM, padahal tidak sesuai dengan rencana pelatihan yang telah disusun oleh Dit Intelkam; e) Minimnya Alsus yang dimiliki dalam menunjang pelaksanaan operasional seperti kamera, alat perekam dan lainlain; f) Minimnya dukungan kendaraan R dan R, dan adanya R berupa Isuzu TS boros BBM dan biaya perawatan mahal dan langka; g) Dalam bidang anggaran, anggaran yang diusulkan pada saat penyusunan pagu ideal tidak sesuai dengan pagu anggaran yang turun sehingga banyak kegiatan intelijen yang tidak didukung anggaran. ) Kendala eksternal, yaitu: a) Adanya kebijakan pemerintah terkait bidang ekonomi dan sosial budaya yang berimplikasi terhadap masyarakat secara umum sehingga berimplikasi timbulnya berbagai permasalahan; b) Masih minimnya instansi Polri dan Pemda dalam memanfaatkan produk intelijen untuk menangani berbagai permasalahan sehingga capaian dari penurunan angka gangguan kriminalitas belum bisa dirasakan secara signifikan oleh masyarakat; c) Kurangnya... LKIP Polda NTB Tahun 06

60 c) 60 Kurangnya koordinasi instansi terkait dengan pihak kepolisian dalam mengeluarkan berbagai kebijakan dan keputusan sehingga seolaholah pihak kepolisian merupakan pemadam kebakaran terhadap berbagai polemik yang muncul dari berbagai kebijakan yang diambil oleh Pemda maupun pemerintah pusat; d) Hubungan personel dengan penanggung jawab/pimpinan instansi maupun pihak yang bermasalah kurang terjalin dengan baik sehingga ketika personel melakukan mediasi/membantu untuk menyelesaikan suatu permasalahan tidak dapat diselesaikan secara optimal; e) Adanya keengganan penanggung jawab/pimpinan instansi untuk menyelesaikan permasalahan akibat adanya tekanan politis maupun kepentingan ekonomi. Saran dan tindak lanjut: ) Melakukan pengusulan penambahan personel yang mengawaki personel di bidang operasional sehingga tercapai (satu) unit 6 (enam) personel; ) Melakukan berbagai pelatihan terhadap personel terkait tehnik dan taktik penyelidikan sehingga personel semakin profesional dalam pelaksanaan tugasnya; ) Mengusulkan agar waktu penugasan yang diberikan diperpanjang sehingga petugas yang melakukan kegiatan penyelidikan tidak tergesagesa dan informasi yang diperoleh bisa akurat; ) Meningkatkan kegiatan deteksi terhadap giat ipoleksosbudkam sehingga dapat diketahui rencana kegiatan agar dapat dilakukan langkah antisipasi sedini mungkin; ) Melakukan pemetaan pihak oposisi dalam pelaksanaan tugas; 6) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam mengeluarkan berbagai kebijakan dan keputusan terlebih dahulu agar dikomunikasikan dengan pihak Kepolisian sehingga dampak yang akan muncul bisa diantisipasi; 7) Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dalam penyelesaian berbagai permasalahan sehingga dapat terselesaikan secara damai tanpa permasalahan. e. Jumlah... LKIP Polda NTB Tahun 06

61 e. 6 Jumlah Perijinan dalam Bidang Administrasi Kegiatan Masyarakat/ STTP Polda dan Jajaran Tabel.0. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama e. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian e. Jumlah perijinan dalam bidang administrasi kegiatan masyarakat/ STTP Polda dan jajaran. Giat ,78 % Dari capaian indikator kinerja utama dapat dilihat bahwa jumlah perijinan dalam bidang administrasi kegiatan masyarakat / STTP (Polda dan jajaran) Tahun 06 target 900 giat dan terealisasi.6 giat, sehingga capaian kinerja sebesar 8,78 %. Tabel.. Data Jumlah Perijinan dalam Bidang Administrasi Kegiatan Masyarakat/ STTP Satker Polda dan Jajaran. No Satker 0 06 Capaian Dit Intelkam 7 8 7,7 % Polres Mataram 0 7,7 % Polres Lombok Barat , % Polres Lombok Tengah 9 8,7 % Polres Lombok Timur 6 66,67 % 6 Polres Sumbawa ,76 % 7 Polres Sumbawa Barat 69 7,6 % 8 Polres Dompu 6 6 0, % 9 Polres Bima Kota 7 8 6,7 % 0 Polres Bima ,8 % ,0 % Jumlah Grafik.8. Data Jumlah Perijinan dalam Bidang Administrasi Kegiatan Masyarakat/STTP Polda dan Jajaran RES BIMA RES BIMA KOTA RES DOMPU 7 RES SBW BRT 69 RES SUMBAWA, RES LOTIM RES LOTENG 6 RES LOBAR RES MATARAM DIT INTELKAM ,000,00 f. Jumlah LKIP Polda NTB Tahun 06

62 6 f. Jumlah Penerbitan SKCK. Tabel.. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama f. Indikator Kinerja Utama f. Jumlah penerbitan SKCK Satuan Target Realisasi Capaian Lembar , % Dari capaian indikator kinerja utama dapat dilihat bahwa jumlah penerbitan SKCK target lembar dan terealisasi lembar sehingga capaian kinerja sebesar 0, %. Tabel.. Data Jumlah Penerbitan SKCK Satker Polda dan Jajaran. No Satker 0 06 Capaian Dit Intelkam..98,88 % Polres Mataram , % Polres Lombok Barat ,8 % Polres Lombok Tengah ,7 % Polres Lombok Timur ,80 % 6 Polres Sumbawa ,67 % 7 Polres Sumbawa Barat.6 68,6 % 8 Polres Dompu.7.7 8,90 % 9 Polres Bima Kota ,07 % 0 Polres Bima..00,96 % , % Jumlah Grafik.9. Data Jumlah Penerbitan SKCK Polda dan Jajaran RES BIMA,,00,8,68 RES BIMA KOTA RES DOMPU,7 68 RES SBW BRT,7,6,70 RES SUMBAWA,6 06 8,006 7,96 RES LOTIM RES LOTENG 9,6 6,9 0,6,00 RES LOBAR RES MATARAM 7,77 8,907,98,7 DIT INTELKAM,000,000 6,000 8,000 0,000 Dari LKIP Polda NTB Tahun 06

63 6 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa penerbitan SKCK Tahun 0 sebanyak.76 dan Tahun 06 sebanyak 0.669, naik 0, %. Berdasarkan data tersebut jumlah SKCK tahun 06 ditargetkan sebanyak lembar, dari target yang ditetapkan telah dapat diterbitkan SKCK sebanyak lembar sehingga lebih 669 lembar dari target. Gambar. Kegiatan Pelayanan SKCK Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat masih ditemukan beberapa hambatan dalam memberikan pelayanan prima yang bersumber dari dua aspek yaitu: ) Bersumber dari Internal (Petugas, Instansi Kepolisian dan Oknum calo) sebagai berikut: a) Petugas sidik jari tidak ditempat menyebabkan terganggunya pelayanan SKCK; b) Terbatasnya sarana dan prasarana untuk pelayanan masyarakat menyebabkan pelayanan menjadi terganggu namun tetap dioptimalkan sesuai dengan SOP pelayanan yang ada; c) Ruang arsip yang tidak memadai sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat di ruang pelayanan; d) Ruang tunggu bagi pemohon SKCK yang sempit sehingga masih ada masyarakat yang berdiri untuk menunggu penerbitan SKCK. ) Bersumber dari Eksternal ( Instansi Pemerintah, pihak ketiga ) a) Terjadinya pemadaman listrik oleh pihak PLN sehingga menghambat kegiatan pelayanan kepada masyarakat; b) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang prosedur dalam permohonan SKCK sehingga masyarakat merasa dipersulit; c) Kebijakan... LKIP Polda NTB Tahun 06

64 c) 6 Kebijakan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan kepada calon PNS bahwa SKCK diperlukan pada saat sudah lulus. Saran dan tindak lanjut: ) Terhadap masih adanya petugas sidik jari tidak ditempat telah dilakukan koordinasi kepada petugas agar selalu menyiagakan petugas sidik jari untuk selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat; ) Terhadap ruangan pelayanan SKCK yang kurang presentatif telah diambil langkah mengupayakan pemanfaatan ruangan semaksimal mungkin dan terus berkoordinasi untuk segera dibangunkan ruangan yang presentatif untuk pelayanan SKCK.. SASARAN STRATEGI II Terbangunnya Kerjasama Antar Instansi/Lembaga Masyarakat di Nusa Tenggara Barat dalam Rangka Sinergi Polisional. Tabel.. Capaian Sasaran Strategis II Indikator Kinerja Utama a. Indikator Kinerja Utama a. Jumlah kerja sama Polda NTB dengan lembaga/pemda Kerjasama dengan PLN Kerjasama dengan Kanwil Pajak Provinsi NTB Kerjasama dengan ITDC Kerjasama dengan PT. Newmont Nusa Tenggara Satuan Target Realisasi Capaian Giat Giat 00 % 00 % Giat Giat 00 % 00 % Dari capaian indikator kinerja utama, dapat dilihat bahwa di tahun 06, kerjasama Polda NTB dengan lembaga/pemda yakni kerjasama dengan PLN target giat dapat dicapai giat, kerjasama dengan Kanwil Pajak Provinsi NTB target giat dapat dicapai giat, kerjasama dengan ITDC target giat dapat dicapai giat, kerjasama dengan PT. Newmont Nusa Tenggara target giat dapat dicapai giat, sehingga prosentase pencapaian kerjasama dengan lembaga/pemda realisasi mencapai 00 %. Tabel.. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

65 6 Tabel.. Data MoU Polda NTB dengan Instansi Terkait. No Satker Nota Kesepahaman Tentang Masa Berlaku PT. PLN (Persero) Wilayah NTB 00 MoU/00/DIR/0 B//X/0 Tgl 6 Oktober 0 Penyelenggaraan pengamanan instalasi, aset dan penindakan pencurian tenaga listrik serta tindak pidana usaha ketenagalistrikan di lingkungan PT. PLN (Persero). Januari 0 s/d Januari 00 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Nusra MoU0/WJP./0 MoU//IV/0 Tgl 8 April 0 Koordinasi dalam rangka penegakkan hukum di bidang perpajakan. 8 April 0 s/d 8 April 00 PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia /KB/Dir/ITDC/IV/0 MoU/6/IV/0 Penyelenggaraan pengamanan aset, personel dan pembangunan serta penegakkan hukum terhadap tindak pidana yang terjadi di lingkungan PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) di Lombok Tengah 7 April 0 s/d 7 April 00 PT. Newmont Nusa Tenggara 7/PDRM/NNT/XI/ 06 B/0/III/06 Tgl 8 Maret 06 Hibah barang kepada Polda NTB. Maret s/d Desember 06 Gambar.. Kegiatan Penandatanganan MoU Polda NTB dengan Instansi Terkait. Sasaran LKIP Polda NTB Tahun 06

66 66. SASARAN STRATEGI III Tergelarnya Bhabinkamtibmas di Seluruh Desa/Kelurahan dalam Rangka Implementasi Polmas dan Melakukan Deteksi Dini Terhadap Potensi Gangguan Keamanan di Masyarakat. a. Persentase Komunitas Masyarakat dalam Menciptakan Iklim Keamanan. Tabel.6. Capaian Sasaran Strategis III Indikator Kinerja Utama a. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian a. Persentase komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan. % 80 % 96, % 0,9 % Tabel.7. Data Jumlah Komunitas Masyarakat dalam Menciptakan Iklim Keamanan. No Jumlah Komunitas Satker Komunitas yang Aktif Capaian % Polres Mataram 8 6,8 % Polres Lombok Barat 9 86, % Polres Lombok Tengah 80,00 % Polres Lombok Timur ,00 % Polres Sumbawa 00,00 % 6 Polres Sumbawa Barat 7 Polres Dompu 88 9, % 8 Polres Bima Kota 60,00 % 9 Polres Bima ,00 %.. 96, % Jumlah Dari data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan sebanyak. komunitas, dimana komunitas yang aktif sebanyak. komunitas dengan capaian 96, %. Dibandingkan dengan target yang ingin dicapai sebanyak 80 %, sehingga capaian indikator kinerja utama mencapai 0,9 %. Grafik.0. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

67 67 Grafik.0. Data Jumlah Komunitas Masyarakat dalam Menciptakan Iklim Keamanan. 0 RES BIMA RES BIMA KOTA 88 RES DOMPU RES SBW BRT RES SUMBAWA Komunitas yang Aktif,0 RES LOTIM RES LOTENG RES LOBAR 9 RES MATARAM 8 b. Persentase Jumlah Komunitas Penempatan 600 Desa, 800,000,00 Bhabinkamtibmas/.9 Bhabinkamtibmas. Tabel.8. Capaian Sasaran Strategis III Indikator Kinerja Utama b. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian b. Persentase penempatan Desa, Bhabinkamtibmas/.9 Bhabinkamtibmas. % 00 % 00 % 00 % Data capaian indikator kinerja utama untuk prosentase terpenuhinya Bhabinkamtibmas pada satu Desa/Kelurahan target pada tahun 06 sebesar 00 % dan terealisasi sebesar 00 % dengan capaian kinerja sebesar 00 %. Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Jumlah Polsek jajaran Polda NTB sebanyak 0, jumlah Desa/Kelurahan sebanyak.9, jumlah Bhabinkamtibmas Tahun 0 sebanyak.9 orang dan jumlah Bhabinkamtibmas Tahun 06 sebanyak.9 orang dengan capaian sebesar 00 %. Tabel.9. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

68 68 Tabel.9. Data Jumlah Bhabinkamtibmas Jumlah No Satker Jumlah Polsek Desa/ Kelurahan 0 06 Capaian Polres Mataram % Polres Lombok Barat % Polres Lombok Tengah % Polres Lombok Timur 00 % Polres Sumbawa % 6 Polres Sumbawa Barat % 7 Polres Dompu % 8 Polres Bima Kota % 9 Polres Bima % Jumlah % Grafik.. Data jumlah Bhabinkamtibmas di Desa/Kelurahan tahun 0 dan 06 0 RES BIMA 0 RES BIMA KOTA 8 RES DOMPU 6 RES SBW BRT 66 RES SUMBAWA Bhabinkamtibmas RES LOTIM Desa/ Kelurahan 9 RES LOTENG RES LOBAR 0 RES MATARAM Dari table dan grafik di atas, dapat dianalisa bahwa prosentase pada tahun 0 dan 06 jumlah Bhabinkamtibmas sudah memenuhi Desa/Kelurahan Bhabinkamtibmas. Gambar.. Kegiatan... LKIP Polda NTB Tahun 06

69 69 Gambar.. Kegiatan Bhabinkamtibmas Dalam buku Petunjuk Lapangan No. Pol.: B/Juklap/7/VII/997 tanggal 8 Juli 997 tentang Bintara Polri Pembina Kamtibmas di Desa/Kelurahan tersebut untuk operasional Bhabinkamtibmas dimasukkan ke dalam tiga katagori desa yaitu desa binaan, sentuhan dan pantauan. Desa binaan yaitu desa yang tingkat kerawanan Kamtibmasnya tinggi, desa sentuhan yaitu desa yang tingkat gangguan Kamtibmasnya sedangsedang saja dan desa pantauan yaitu desa yang tingkat gangguan Kamtibmasnya rendah. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Binmas yaitu: ) Masih terbatasnya jumlah personil Polda NTB sehingga masih adanya Bahabinkamtibmas yang bertugas rangkap; ) Masih banyak Bhabinkamtibmas yang tidak berdomisili di Desa/Kelurahan tempat penugasannya; ) Terbatasnya dukungan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas Bhabinkamtibmas di Desa/Kelurahan; ) Masih banyak Bhabinkamtibmas yang belum mengikuti Dikbangspes Bhabinkamtibmas. Upaya yang dilakukan Polda NTB yaitu: ) Meningkatkan kemampuan petugas Bhabinkamtibmas melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan; ) Meningkatkan kegiatan bimbingan serta penyuluhan guna menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat dan memelihara kamtibmas secara mudah, cepat, proaktif dan tidak diskriminatif; ) Memberikan penghargaan kepada Bhabinkamtibmas yang melakukan inovasi dalam pelaksanaan tugasnya; ) Meminta... LKIP Polda NTB Tahun 06

70 70 Meminta kepada Kapolres jajaran agar Bhabinkamtibmas tidak ) dibebankan tugas rangkap sehingga memaksimalkan tugas menjadi Bhabinkamtibmas di Desa/Kelurahan. c. Ratio Anggota Polri dan Penduduk. Tabel.0. Capaian Sasaran Strategis III Indikator Kinerja Utama c. Indikator Kinerja Utama c. Ratio anggota Penduduk. Polri dan Satuan Target Realisasi Capaian : 00 : 00 : 60 8,78 % Data capaian indikator kinerja utama untuk Ratio pegawai Polri dan penduduk dengan target 06 sebesar : 00 dan terealisasi : 60 dengan demikian hasil capainnya sebesar 8,78 %. Tabel.. Data Ratio Anggota Polri dan Penduduk. No Satker Polda NTB Polres Mataram 0 Polri Penduduk 06 Ratio Polri.79 Penduduk Ratio : : 690 Polres Lombok Barat : : 767 Polres Lombok Tengah : :. Polres Lombok Timur : :.7 6 Polres Sumbawa : : 78 7 Polres Sumbawa Barat 7 6. : 7 6. : 8 Polres Dompu : : 0 9 Polres Bima Kota : : 00 0 Polres Bima : : : : 60 Jumlah Dari penjelasan tabel grafik di atas, dapat dianalisa bahwa dalam menghadapi tantangan tugas dan luasnya wilayah hukum Polda NTB maka perlu meningkatkan ratio jumlah personil Polri Polda NTB. Dalam LKIP Polda NTB Tahun 06

71 7 Dalam pencapaian ratio anggota Polri dan penduduk memiliki kendala yaitu : ) Terbatasnya alokasi anggaran belanja Pegawai Polri sehingga rekruitmen anggota Polri tidak sesuai dengan usulan yang diajukan kepada SDM Polri; ) Sistem pengembangan kekuatan SDM Polda NTB yang hanya menitikberatkan pada pendekatan demografi, sehingga bila ditinjau dari aspek Rasio jumlah anggota Polri cukup memadai, namun ditinjau dari aspek geografis, tantangan tugas dan pemekaran wilayah pemerintahan daerah serta bertambahnya jumlah penduduk sehingga untuk mengisi sebaran pelayanan Polri dirasakan masih banyak kekurangan. Usulan pemecahan masalah yaitu: ) Melakukan pengkajian jumlah anggota Polri ditinjau dari aspek geografis, tantangan tugas dan pemekaran wilayah pemerintahan daerah serta pertambahan penduduk.. SASARAN STRATEGI IV Memelihara dan Meningkatkan Melindungi Seluruh Warga Kondisi Masyarakat Kamtibmas dalam agar Mampu Beraktifitas untuk Meningkatkan Kualitas Hidup yang Bebas dari Bahaya, Ancaman dan Gangguan yang Dapat Menimbulkan Cedera. c. Persentase Penurunan Jumlah Laka Lantas. Tabel.. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama a. Indikator Kinerja Utama a. Persentase penurunan Laka Lantas jumlah Satuan Target Realisasi Capaian % % 0, % 90, % Data capaian indikator kinerja utama dapat dilihat bahwa prosentase penurunan kecelakaan lalu lintas, target % tetapi realisasi terjadi peningkatan jumlah laka lantas mencapai 0, % dibandingkan tahun 0 sehingga capaian kinerja sebesar 90, %. Tabel.. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

72 7 Tabel.. Data Laka Lantas No Satker 0 06 Capaian Polres Mataram 0 0,67 % Polres Lombok Barat 7 88,0 % Polres Lombok Tengah 8 8,8 % Polres Lombok Timur ,9 % Polres Sumbawa ,7 % 6 Polres Sumbawa Barat ,96 % 7 Polres Dompu 7 8, % 8 Polres Bima Kota ,09 % 9 Polres Bima 97,6 % , % Jumlah Grafik.. Data Jumlah Laka Lantas RES BIMA 97 RES BIMA KOTA 09 0 RES DOMPU 7 0 RES SBW BRT RES SUMBAWA RES LOTIM 0 8 RES LOTENG RES LOBAR RES MATARAM Meningkatnya jumlah lakalantas disebabkan oleh: ) Bertambahnya volume kendaraan dari tahun ke tahun tidak disertai dengan penambahan jalan raya yang sebanding; ) Masih banyak masyarakat yang belum patuh hukum dalam berkendaraan lalulintas; ) Masih banyaknya orang tua yang membiarkan anakanak dibawah umur yang belum memiliki SIM untuk mengendarai sepeda motor. Kendala yang dihadapi dalam penurunan jumlah kecelakaan lalulintas: ) Kurangnya disiplin dan kepatuhan para pengguna jalan terhadap peraturan dan ramburambu lalu lintas di jalan raya; ) Jangkauan ) Jangkauan wilayah yang luas dan jumlah jalan raya yang ada; LKIP Polda NTB Tahun 06

73 ) 7 Kurangnya kesadaran masyarakat pengguna jalan dalam mematuhi ramburambu lalulintas; ) Kurangnya kesadaran para orang tua yang mengijinkan anaknya yang masih dibawah umur yang belum memiliki SIM mengendarai sepeda motor. Upaya yang dilakukan dalam menurunkan jumlah kecelakaan lalulintas guna mencapai target adalah: ) Sosialisasi peraturan perundangundangan lalulintas dan jalan raya; ) Memberikan kesadaran kepada para pengguna kendaraan untuk tertib berlalu lintas; ) Memformulasikan kegiatankegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas; ) Meningkatkan perhatian untuk pemberian tilang kepada para pelanggar yang dapat mengakibatkan kecelakaan seperti pelanggaran terhadap kecepatan, ugalugalan dan mengemudi dalam pengaruh obat atau minuman keras; ) Melakukan operasi Kepolisian berupa Operasi Patuh, Operasi Zebra, Operasi Ketupat dan Operasi Lilin guna memberikan teguran, himbauan dan tindakan terhadap pengguna jalan yang melakukan pelanggaran untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. d. Persentase Penurunan Tingkat Fatalitas Korban Laka Lantas. Tabel.. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama b. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian b. Persentase penurunan tingkat fatalitas korban Laka Lantas. % %,07 % 7,8 % Data capaian indikator kinerja utama dapat dilihat bahwa prosentase penurunan tingkat fatalitas korban Laka Lantas, target % tetapi realisasi terjadi peningkatan tingkat fatalitas korban Laka Lantas mencapai,07% dibandingkan tahun 0 sehingga capaian kinerja sebesar 7,8 %. Tabel.. Data Tabel.. Data Tingkat Fatalitas Korban Laka Lantas LKIP Polda NTB Tahun 06

74 7 No Satker 0 06 Capaian Polres Mataram 9 86, % Polres Lombok Barat 9 0 9,7 % Polres Lombok Tengah 0 9,79 % Polres Lombok Timur 9 Polres Sumbawa ,79 % 6 Polres Sumbawa Barat 66 7 Polres Dompu 7 8 Polres Bima Kota 0,9 % 9 Polres Bima ,07 % Jumlah Grafik.. Data Tingkat Fatalitas Korban Laka Lantas RES BIMA RES BIMA KOTA RES DOMPU RES SBW BRT RES SUMBAWA RES LOTIM RES LOBAR RES MATARAM Persentase 0 0 RES LOTENG e Penurunan Jumlah Pelanggaran terhadap Jenis Pelanggaran Lalu Lintas. Tabel.6. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama c. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian c. Persentase penurunan jumlah pelanggaran terhadap jenis pelanggaran lalu lintas. % %,68 % 7 % Tabel.7. Data Tabel.7. Data Jumlah Pelanggaran Terhadap Jenis Pelanggaran Lalu Lintas LKIP Polda NTB Tahun 06

75 7 No Satker Ditlantas Polda NTB 0 06 Capaian ,0 % Polres Mataram ,6 % Polres Lombok Barat ,9 % Polres Lombok Tengah ,7 % Polres Lombok Timur ,0 % 6 Polres Sumbawa , % 7 Polres Sumbawa Barat ,6 % 8 Polres Dompu ,8 % 9 Polres Bima Kota ,8 % 0 Polres Bima ,6 % , % Jumlah Grafik.. Data Jumlah Pelanggaran Terhadap Jenis Pelanggaran Lalu Lintas RES BIMA 7,6 RES BIMA KOTA,960 7,8 0, 7,96 7,70 RES DOMPU,67 RES SBW BRT 6,07 7,07 RES SUMBAWA 6,09 RES LOTIM,0 06 9,6 0,6,0 RES LOTENG,90,6 RES LOBAR, RES MATARAM,9 DIT LANTAS,000 8,99 6,8 0,000,000 0,000 Gambar.. Kegiatan Operasi Lalu Lintas d. Persentase f. Persentase Penurunan Wilayah Konflik Sosial. LKIP Polda NTB Tahun 06

76 76 Tabel.8. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama d. Indikator Kinerja Utama d. Persentase penurunan konflik sosial. Satuan Target Realisasi Capaian % 60 % 9,0 % 6,0 % wilayah Data capaian indikator kinerja utama dapat dilihat bahwa prosentase penurunan wilayah konflik sosial realisasi mencapai 9,0 % dari target sebesar 60 % sehingga capaian kinerja sebesar 6, %. Tabel.9. Data Penurunan Wilayah Konflik Sosial No Satker 0 06 Capaian Polres Mataram 8, % Polres Lombok Barat 99 00,00 % Polres Lombok Tengah 0% Polres Lombok Timur 6 0,00 % Polres Sumbawa 0% 6 Polres Sumbawa Barat 00,00 % 7 Polres Dompu 7 9, % 8 Polres Bima Kota 0% 9 Polres Bima 8,0 % 9 0 9,0 % Jumlah Grafik.. Data Penurunan Wilayah Konflik Sosial RES BIMA RES BIMA KOTA 8 9 RES DOMPU RES SBW BRT RES SUMBAWA RES LOTIM RES LOTENG RES LOBAR 99 RES MATARAM Kendala Kendala yang dihadapi yaitu: LKIP Polda NTB Tahun 06

77 ) 77 Tersebarnya wilayah konflik sosial di beberapa wilayah yang letaknya satu sama lain saling berjauhan sehingga belum terjangkau secara keseluruhan dalam satu giat patrol; ) Kurangnya kepedulian masyarakat dalam memanfaatkan kehadiran Polri; ) Belum maksimalnya kerjasama antar fungsi di internal Polri itu sendiri terkait kurangnya informasi yang berdampak terhadap kerawanan gangguan wilayah konflik sosial; ) Masih diperlukan kerja keras dan kerja sama antar instansi terkait, masyarakat serta unsur lainnya untuk memenuhi harapan masyarakat akan rasa aman dan tentram. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan wilayah konflik sosial: ) Menindaklanjuti kerjasama yang optimal antar fungsi di internal Polri maupun dengan instansi terkait, agar satu sama lain saling berkoordinasi untuk bersamasama melaksanakan tugas pokok fungsinya agar daerah rawan konflik sosial dapat dieliminir; ) Meningkatkan giat patroli di daerah rawan gangguan Kamtibmas; ) Penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan oleh fungsi Binmas; ) Melakukan penggalangan oleh fungsi Intelkam terhadap masyarakat di lingkungan lokasi wilayah konflik sosial; g. Persentase Komplain/Pengaduan Masyarakat terhadap Pelayanan Polri. Tabel.0. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama e. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian e. Persentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri. % 0 %, %, % Data capaian indikator kinerja utama dapat dilihat bahwa prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri dari target tahun 06 sebesar 0 %, meningkat, % dibandingkan tahun 0, sehingga capaian kinerja sebesar, %. Tabel.. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

78 78 komplain/pengaduan Tabel.. Data masyarakat terhadap pelayanan Polri. No Satker 0 06 Capaian 6, % Itwasda Grafik.6. Data Komplain/Pengaduan Masyarakat terhadap Pelayanan Polri Kendala yang dihadapi 06 dalam menurunkan complain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri yaitu: ) Masih terdapat beberapa Satfung dalam memberikan pelayanan belum memenuhi standar pelayanan operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan; ) Masih lemahnya pengawasan dalam tindak lanjut penanganan laporan complain/pengaduan masyarakat terhadap pelayan Polri. Upaya yang dilakukan guna menurunkan complain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri yaitu: ) Dengan sosialisasi tentang SOP kepada Satfung terutama Satfung Reskrim dan lalulintas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terhadap pelayanan dan penindakan hukum; ) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan personel Polri dalam pelaksanaan tugasnya. f. Jumlah LKIP Polda NTB Tahun 06

79 h. 79 Jumlah penerbitan SIM, STNK, BPKB dan Penggunaan Traffik Management Centre (TMC) Tabel.. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama f. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian SIM Lembar ,0 % STNK Lembar ,0 % BPKB Lembar ,8 % Unit 00,00 % f. Jumlah penerbitan: Penggunaan Traffik Management Centre (TMC) Tabel.. Data Penerbitan SIM, STNK, BPKB dan Penggunaan TMC 0 No 06 Satker SIM STNK BPKB TMC SIM STNK BPKB TMC Dit Lantas Polda NTB Polres Mataram Polres Lombok Barat Polres Lombok Tengah Polres Lombok Timur Polres Sumbawa Polres Sumbawa Barat Polres Dompu Polres Bima Kota Polres Bima Jumlah Grafik.7. Data Grafik.7. Data Penerbitan SIM, STNK, BPKB dan Penggunaan TMC LKIP Polda NTB Tahun 06

80 80 9,8 0,000, 00,000,6,08 0,000 8,, ,000 0,000 SIM STNK BPKB TMC Grafik.8. Data Penerbitan SIM 8,808 8,06 6,97 9,670,90 6, 6, 6,9 RES BIMA RES BIMA KOTA RES DOMPU RES SBW BRT 6,89 6,89 RES SUMBAWA 06,97 6, RES LOTIM 0,7,66,6 6,997 RES LOTENG RES LOBAR 7,69,9 RES MATARAM 0,706 0,89 DIT LANTAS 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Grafik.9. Data Penerbitan STNK 8,89,98 RES BIMA 0,6 9,68 RES BIMA KOTA RES DOMPU 6,68 6,7 RES SBW BRT 7,9, ,7 7,66 RES SUMBAWA 0,06,69 RES LOTIM,0,677 RES LOTENG 08, 0, DIT LANTAS 0,000 0,000 60,000 80,000 00,000 0,000 Grafik.0. Data Grafik.0. Data Penerbitan BPKB LKIP Polda NTB Tahun 06

81 8,8 6,770 RES BIMA,69,97 RES BIMA KOTA RES DOMPU,77,99 RES SBW BRT,86, ,789 9, RES SUMBAWA 0 7,7,0 RES LOTIM 9,60 8,69 RES LOTENG DIT LANTAS,666 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000, 60,000 Dari penjelasan tabel dan grafik di atas, dapat dianalisa bahwa hasil penerbitan SIM, STNK, BPKB dan penggunaan TMC menunjukkan bahwa adanya penurunan pelayanan dalam pengurusan dan penerbitan SIM, STNK dan BPKB. Sementara itu, Traffic Manajemen Center (TMC) Polda NTB dalam penggunaannya masih terkonsentrasi pada Polda NTB berjumlah unit. i. Persentase Menurunnya Gangguan Kamtibmas Melalui Giat Patroli Tabel.. Capaian Sasaran Strategis IV Indikator Kinerja Utama g. Indikator Kinerja Utama Satuan g. Persentase menurunnya gangguan Kamtibmas melalui giat patroli. % Target Realisasi 0 %, % Capaian, % Dari data diatas dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan patroli yang dilaksanakan dalam menekan terjadinya gangguan kamtibmas realisasi mencapai, % dari target sebesar 0 % sehingga capaian kinerja sebesar, %. Tabel.. Data Tabel.. Data Kegiatan Patroli yang Dilaksanakan Dalam Menekan Terjadinya Gangguan Kamtibmas LKIP Polda NTB Tahun 06

82 8 No Satker 0 06 Capaian ,00 % Dit Lantas ,9 % Polres Mataram ,7 % Polres Lombok Barat , % Polres Lombok Tengah.79. 8,86 % 6 Polres Lombok Timur 87 0,7 % 7 Polres Sumbawa 6.76, % 8 Polres Sumbawa Barat ,9 % 9 Polres Dompu ,9 % 0 Polres Bima Kota ,80 %. Polres Bima 6 9,9 % ,8 % Dit Sabhara Jumlah Grafik.. Prosentase Kegiatan Patroli yang Dilaksanakan dalam Menekan Terjadinya Gangguan Kamtibmas ,98,6,97 RES BIMA RES BIMA KOTA RES DOMPU RES SBW BRT 6,060,76 RES SUMBAWA 7, RES LOTIM,,79 RES LOTENG RES LOBAR RES MATARAM,7 9,70 DIT LANTAS,76,0 DIT SABHARA 0,790,000 0,000,000 0,000,000 Kegagalan yang dihadapi: ) Kurangnya penekanan tentang sasaran dalam kegiatan patroli; ) Belum maksimalnya kejasama dengan fungsi terkait dalam menekan terjadinya tindak pidana; ) Masih kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga Kamtibmas. Saran dan tindak lanjut: ) Meningkatkan pembenahan tentang manajemen patrol; ) Melaksanakan kegiatan patroli yang terencana dan terarah sehingga kegiatan patrol tepat sasaran sesuai dengan rencana kegiatan patroli.. Sasaran.... SASARAN STRATEGI V LKIP Polda NTB Tahun 06

83 8 Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan terhadap (empat) jenis kejahatan: Kejahatan konvensional Kejahatan terhadap kekayaan Negara Kejahatan transnasional Kejahatan berimplikasi kontijensi a. Persentase Pengungkapan dan Penyelesaian Kasus Kasus Tindak Pidana: TP Umum TP Korupsi TP Narkoba Tabel.6. Capaian Sasaran Strategis V Indikator Kinerja Utama a. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian TP Umum %,69 % 8,6 % 6,9 % TP Korupsi % 00 % 9, % 9, % TP Narkoba % 00 % 78,9 % 78,9 % dan Penyelesaian a. Persentase pengungkapan dan penyelesaian kasus kasus tindak pidana: Tabel.7. Data Pengungkapan Kasuskasus Tindak Pidana No Jenis Kejahatan JTP PTP JTP PTP JTP PTP JTP PTP Konvensional Transnasional Kekayaan Negara Kontijensi Jumlah Prosentase, % 6,00 % 60,9 % 9,00 % Tabel.8. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

84 Tabel.8. Data 8 Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Konvensional 0 No Satker JTP Dit Reskrimum Polres Mataram PTP JTP PTP JTP PTP JTP PTP Polres Lombok Barat Polres Lombok Tengah Polres Lombok Timur Polres Sumbawa Polres Sumbawa Barat Polres Dompu Polres Bima Kota Polres Bima Jumlah Prosentase, % 60,8 % Grafik.. Data Pengungkapan dan 9,9 % 8,6 % Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Konvensional 0,000 8,8 8, 8,09 7,8 8,000,9,7,70,87 JTP 6,000 PTP,000, Tabel.9. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

85 8 Tabel.9. Data Kejahatan Tindak Pidana Konvensional Tahun 06 No Jenis Kejahatan JTP PTP Capaian % Pencurian Berat (Curat) 6,9 % Pencurian dengan Kekerasan (Curas) ,7 % Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) , % Pencurian Biasa.808,89 % Penganiayaan Berat (Anirat) ,0 % 6 Perjudian ,8 % 7 Penipuan 8 68,0 % 8 Penggelapan 76 76,8 % 9 Perusakan 9 7,68 % 0 Pemerasan dan Pengancaman ,7 % Pembunuhan 8 7,00 % Kebakaran ,66 % Perkosaan 7 8 0,70 % Senpi Handak 6,67 % Surat Palsu 8,8 % 6 Uang Palsu ,0 % 7 Penculikan 7 7, % 8 Perzinahan 7 0 7,07 % 9 Pencemaran nama baik 9 6, % 0 Penghinaan ,78 % KDRT ,90 % Sajam 6, % Kejahatan konvensional lainnya.6.0 9, % Jumlah ,6 % Grafik.. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasus TP Konvensional Menurut Jenis Kejahatan Tahun 06,6,00,000,808,00 88, JTP PTP Kejahatan... LKIP Polda NTB Tahun 06

86 86 Kejahatan Konvensional yang ditangani Polda NTB dan jajarannya pada tahun 06 dengan target prosentase penyelesaian tindak pidana sebesar,69 % dan dapat terealisasi sebesar 8,6 % dengan capaian sebesar 6,9 % dengan Jumlah Tindak Pidana (JTP) Tahun 06 sebanyak 8.09 kasus dan Penyelesaian Tindak Pidana (PTP) sebanyak.70 kasus, capaian 9,0 %. Dari data tersebut diatas, terjadi kenaikan jumlah tindak pidana sebanyak 87 kasus atau,09 %, sedangkan untuk penyelesaian tindak pidana mengalami kenaikan sebanyak kasus atau 0, %. Jenis kejahatan konvensional yang menonjol yang perlu penanganan serius di wilayah hukum Polda NTB dan Polres jajaran yaitu kasus CR (Curat, Curas dan Curanmor) sebagai berikut: ) Curanmor Menempati ranking teratas dengan jumlah tindak pidana pada tahun 06 sebanyak.808 kasus, penyelesaian tindak pidana kasus, capaian,89 %. ) Curat (Pencurian Berat) Menempati ranking kedua dengan jumlah tindak pidana pada tahun 06 sebanyak 88 kasus, penyelesaian tindak pidana 67 kasus, capaian 0,7 %. ) Pencurian Biasa Menempati ranking ketiga dengan jumlah tindak pidana pada tahun 06 sebanyak kasus, penyelesaian tindak pidana kasus, capaian 6,9 %. Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana konvensional untuk mencapai target yakni: ) Pembagian tugas dalam melaksanakan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana; ) Pendataan tunggakan kasus yang harus segera diselesaikan; ) Pengawasan terhadap rencana dan pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan perkara tahun berjalan; ) Meningkatkan kegiatan gelar perkara dalam rangka penyelesaian perkara; ) Meningkatkan... LKIP Polda NTB Tahun 06

87 ) 87 Meningkatkan kegiatan analisa dan evaluasi serta pengawasan/ pengendalian penyidikan secara mingguan, bulanan dan tahunan; 6) Terdukungnya peralatan yang berbasis IT dalam mengungkap tindak pidana; Hambatan dalam penanganan kasus diantaranya: ) Jumlah perkara tidak sebanding dengan jumlah penyidik; ) Penyidik yang sedang menangani perkara masih dibebani tugastugas lain seperti rapat, mengajar, sebagai narasumber dan piket; ) Tidak adanya persamaan persepsi dengan JPU sehingga mengakibatkan berkas perkara dikembalikan berulang kali; ) Pelaku/tersangka berada di luar negeri atau menjadi DPO (daftar pencarian orang). Upaya yang dilakukan antara lain: ) Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelidikan dan penyidikan dengan mengacu kepada aspek integritas seperti mental kepribadian, kejujuran, kearifan dan untuk aspek profesionalisme (skiil, knowledge, attitude) untuk menjamin rasa keadilan masyarakat, kepastian hukum dan kemanfaatan bagi kehidupan masyarakat dengan mempedomani PP No. 8 tahun 00 dan Peraturan Kapolri tentang rekruitmen penyidik Polri; ) Pemberdayaan laboratorium forensik, cyber lab, INAFIS, psikologi forensik dan kedokteran forensik untuk mendukung pengungkapan kejahatan melalui pembuktian ilmiah; ) Meningkatkan pengungkapan kasuskasus menonjol yang meresahkan masyarakat; ) Penempatan kring serse oleh jajaran fungsi Reskrim dan Narkoba ditempattempat rawan terjadi tindak pidana untuk mengurangi angka kriminalitas yang meresahkan masyarakat. Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam mencegah kenaikan jumlah tindak pidana yaitu: ) Tingkat ekonomi masyarakat masih rendah; ) Kurangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyaknya pengangguran yang menyebabkan para pelaku melakukan tindak pidana; ) Masih... LKIP Polda NTB Tahun 06

88 ) 88 Masih banyak masyarakat yang berpendidikan rendah sehingga belum sadar hukum; ) Masih kurangnya personil di lapangan sehingga tidak bisa mencegah secara merata terutama tempattempat rawan terjadinya kriminalitas. Upaya Polda NTB dalam mencegah terjadinya tindak pidana yaitu: ) Dengan memperbanyak patroli dan menempatkan anggota di zonazona yang diperkirakan rawan terjadi tindak pidana; ) Melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat agar bersamasama menjaga keamanan di daerah masingmasing guna mencegah terjadinya tindak pidana; ) Menjalin sinergitas dengan penegak hukum lainnya diantaranya dengan jaksa penuntut umum dan pengadilan, dimaksudkan agar pemberkasan kasus dapat diselesaikan secara cepat dan tepat sehingga tersangka serta barang bukti dapat segera dilimpahkan ke jaksa penuntut umum, guna meningkatkan kinerja fungsi Reserse; ) Polda NTB juga memberikan asistensi kepada Polres jajaran yang mengalami kesulitan dalam menangani kasus terutama kasus besar yang menjadi sorotan publik; ) Polda NTB senantiasa memberikan backup kepada satuan wilayah agar kasus dapat terselesaikan secara cepat dan transparan; 6) Pemberian penghargaan (reward) kepada anggota yang berprestasi dalam pengungkapan dan penanganan kasus. Kejahatan Transnasional kejahatan lintas negara (transnational crimes) dewasa ini dipandang sebagai salah satu ancaman serius terhadap keamanan global. Pada lingkup multilateral, konsep yang dipakai adalah Transnational Organized Crimes (TOC) yang disesuaikan dengan instrumen hukum internasional yang telah disepakati tahun 000 yaitu Konvensi PBB mengenai Kejahatan Lintas Negara Terorganisir (United Nations Convention on Transnational Organized CrimeUNTOC). Kejahatan lintas negara memiliki karakteristik yang sangat kompleks sehingga sangat penting bagi negaranegara untuk meningkatkan kerjasama internasional untuk secara kolektif menanggulangi meningkatnya ancaman kejahatan lintas negara tersebut. Konvensi LKIP Polda NTB Tahun 06

89 89 Konvensi PBB mengenai Kejahatan Lintas Negara Terorganisir (United Nations Convention on Transnational Organized CrimeUNTOC) yang telah diratifikasi Indonesia dengan UndangUndang Nomor Tahun 009 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Transnational Organized Crime (Konvensi Perserikatan BangsaBangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi) menyebutkan sejumlah kejahatan yang termasuk dalam kategori kejahatan lintas negara terorganisir, yaitu pencucian uang, korupsi, perdagangan gelap tanaman dan satwa liar yang dilindungi, kejahatan terhadap benda seni budaya (cultural property), perdagangan manusia, penyelundupan migran serta produksi dan perdagangan gelap senjata api. Konvensi juga mengakui keterkaitan yang erat antara kejahatan lintas negara terorganisir dengan kejahatan terorisme, meskipun karakteristiknya sangat berbeda. Meskipun kejahatan perdagangan gelap narkoba tidak dirujuk dalam Konvensi, kejahatan ini masuk kategori kejahatan lintas negara terorganisir dan bahkan sudah diatur jauh lebih lengkap dalam tiga Konvensi terkait narkoba sebelum disepakatinya UNTOC. Perkembangan kualitas tindak pidana atau kejahatan menunjukan bahwa batasbatas teritorial antara satu negara dan negara lain di dunia, baik dalam satu kawasan maupun berbeda kawasan sudah semakin menghilang. Pada dewasa ini, hampir dapat dipastikan bahwa semua jenis atau bentuk kejahatan tidak dapat lagi hanya dipandang sebagai yuridiksi kriminal suatu negara, akan tetapi sering diklaim termasuk yuridiksi kriminal lebih dari satu atau dua negara, sehingga dalam perkembangannya kemudian telah menimbulkan masalah konflik yuridiksi yang sangat mengganggu hubungan internasional antarnegara yang berkepentingan di dalam kasus tindak pidana tertentu yang bersifat lintas batas teritorial. Ada sejumlah asumsi tentang kejahatan transnasional, terutama: ) Kejahatan transnasional pada dasarnya merupakan suatu fenomena baru yang muncul pada 990an; ) Untuk sebagian besar terhubung dengan skala besar organisasi kriminal yang sering memiliki latar belakang etnis tertentu; ) Secara teratur bekerja bersamasama dengan organisasi kriminal di negara lain; ) Kejahatan LKIP Polda NTB Tahun 06

90 90 ) Kejahatan transnasional terutama disebabkan oleh proses globalisasi selama tiga dekade terakhir dan; ) Merembes ke dalam bisnis yang sah dan pemerintah. Tabel.0. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Transnasional Satker dan Polres Jajaran No 0 Satker 0 JTP PTP JTP 0 06 PTP JTP PTP JTP PTP Dit Reskrimum Dit Resnarkoba Dit Reskrimsus Polres Mataram Polres Lombok Barat Polres Lombok Tengah 6 6 Polres Lombok Timur Polres Sumbawa Polres Sumbawa Barat Polres Dompu Polres Bima Kota Polres Bima Jumlah Prosentase Grafik.. Data 9,08 % Pengungkapan 96,8 % dan 8, % Penyelesaian 76, % Kasuskasus Tindak Pidana Transnasional JTP 9 PTP Tabel.. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

91 9 Tabel.. Data Kejahatan Tindak Pidana Transnasional Tahun 06 No 0 Jenis Kejahatan Narkoba JTP PTP 06 Capaian JTP PTP Capaian ,6 % 9 78,9 % Money Laundring 0% Terorisme Trafficking In Person 0% Cyber Crime 0 8, % 9 6,6 % 6 Lundup Senpi 0% 0% 7 Perbankan, % 80,00 % 8 Ketenagakerjaan/TKI 7, % ,78 % 9 Kejahatan Transnasional Lain 00 % 70 8, % 80 76, % Jumlah Grafik.. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Transnasional Menurut Jenisnya Tahun 06 Kejahatan Transnasional lainnya 7 9 Ketenagakerjaan / TKI Perbankan Lundup Senpi 9 Cyber Crime PTP JTP Traficking In Person Terorisme Money Laundring 9 Narkoba Jenis kejahatan transnasional yang menonjol di Polda NTB sebagai berikut: a) Narkoba Pada tahun 06 jumlah tindak pidana sebanyak kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak 9 kasus, capaian 78,9 %. Pada... LKIP Polda NTB Tahun 06

92 9 Pada Tahun 0 jumlah tindak pidana sebanyak 8 kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak 99 kasus, capaian 8,6 %. Dapat dilihat dari jumlah kasus pada tahun 06 mengalami kenaikan sebanyak kasus (,68 %) sedangkan untuk penyelesaian kasus mengalami penurunan sebanyak 8 kasus (,0 %). b) Cyber Crime Pada tahun 06 jumlah tindak pidana sebanyak 9 kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak kasus, capaian 6,6 %. Pada Tahun 0 jumlah tindak pidana sebanyak kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak 0 kasus, capaian 8, %. Dapat dilihat dari jumlah kasus pada tahun 06 mengalami kenaikan sebanyak 7 kasus (8, %) sedangkan untuk penyelesaian kasus tetap sebanyak kasus. c) Ketenagakerjaan/TKI Pada tahun 06 jumlah tindak pidana 9 kasus dan penyelesaian tindak pidana 7 kasus, capaian 77,78 %. Sedangkan pada Tahun 0 jumlah tindak pidana sebanyak kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak kasus, capaian 7, %. Dapat dilihat dari jumlah kasus pada tahun 06 mengalami penurunan sebanyak 6 kasus (0 %) sedangkan untuk penyelesaian kasus mengalami penurunan sebanyak kasus (6,6 %). Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana transnasional yakni: ) Meningkatkan koordinasi antara penyidik dengan lembaga/instansi terkait; ) Melaksanakan koordinasi dengan JPU dalam rangka menyamakan persepsi terhadap perkara yang ditangani; ) Lidik menggunakan sarana IT yang modern; Hambatan dalam dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana transnasional diantaranya: ) Keterbatasan jumlah penyidik; ) Kurangnya pendidikan dan ketrampilan penyidik; ) Penyidik juga dilibatkan dalam tugas lain di luar penyidikan (administrasi umum, koordinasi non penyidikan, narasumber, dll); ) Kejahatan LKIP Polda NTB Tahun 06

93 9 Kejahatan terorisme memerlukan kerjasama dan koordinasi dengan ) instansi/badan/lembaga penegak hukum di luar negeri yang memiliki sistem hukum yang berbeda; Tabel.. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Terhadap Kekayaan Negara No 0 Satker 0 0 JTP PTP JTP PTP JTP 06 PTP JTP PTP Dit Reskrimsus Dit Polair 0 7 Polres Mataram 6 Polres Lombok Barat Polres Lombok Tengah Polres Lombok Timur Polres Sumbawa 8 Polres Sumbawa Barat Polres Dompu Polres Bima Kota 7 Polres Bima 6 7 Jumlah Prosentase 9, % 69, % 66, %,8 % Grafik.6. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Terhadap Kekayaan Negara JTP PTP 6 0 PTP 0 JTP Tabel.. Data Tabel.. Data Kejahatan Tindak Pidana Transnasional Tahun 06 LKIP Polda NTB Tahun 06

94 9 No 0 Jenis Kejahatan JTP PTP 06 Capaian JTP PTP Capaian Korupsi ,7 % 9 9, % Illegal Logging 6 8,87 % 6 68,7 % Illegal Fishing 8 6 7,00 % 0 7, % Illegal Mining 0% 8,00 % Lingkungan Hidup 00 % 0% 6 Fiskal 0% 0% 7 HAKI, % 6, % 8 Pertambangan 00 % 00 % 9 BBM 7 77,78 % 7 7,8 % 0 Penyelundupan % 0% Kejahatan Kekayaan lainnya 00 % ,00 % 80 66, % 6 66,8 % Terhadap Negara Jumlah Grafik. 7. Data Pengungkapan dan Penyelesaian Kasuskasus Tindak Pidana Terhadap Kekayaan Negara Menurut Jenisnya Tahun JTP PTP 7 Jenis... LKIP Polda NTB Tahun 06

95 9 Jenis kejahatan terhadap kekayaan negara dengan jumlah tindak pidana tertinggi sebagai berikut: a) Illegal Fishing Pada tahun 06 jumlah tindak pidana sebanyak 0 kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak kasus, capaian 7, %. Tahun 0 jumlah tindak pidana sebanyak 8 kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak 6 kasus, capaian 7 %. Dibandingkan jumlah kasus pada tahun 06 mengalami kenaikan sebanyak kasus (00 %) sedangkan untuk penyelesaian kasus mengalami kenaikan sebanyak 6 kasus (66,67 %). b) Korupsi Tahun 06 jumlah tindak pidana sebanyak kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak 9 kasus, capaian 9, %. Tahun 0 jumlah tindak pidana sebanyak 8 kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak 7 kasus, capaian 60,7 %. Dibandingkan jumlah kasus pada tahun 06 mengalami penurunan sebanyak kasus (7,86 %) sedangkan untuk penyelesaian kasus mengalami penurunan sebanyak 8 kasus (7,06 %). c) BBM Tahun 06 jumlah tindak pidana sebanyak 7 kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak 7 kasus, capaian,8 %. Tahun 0 jumlah tindak pidana sebanyak 7 kasus dan penyelesaian tindak pidana sebanyak kasus, capaian 77,78 %. dibandingkan jumlah kasus pada tahun 06 mengalami penurunan sebanyak 0 kasus (7,0 %) sedangkan untuk penyelesaian kasus mengalami penurunan sebanyak kasus (, %). Penanggulangan kejahatan terhadap kekayaan negara dapat ditempuh dengan cara: ) Penerapan hukum pidana (criminal law application) yang lebih berat sehingga menimbulkan efek jera; ) Pencegahan tanpa pidana (prevention without punishment) dengan cara melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat; ) Mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pidana kejahatan lewat media massa. b. Persentase LKIP Polda NTB Tahun 06

96 b. 96 Persentase penurunan gangguan keamanan pada jalur aktifitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut. Tabel.. Capaian Sasaran Strategis V Indikator Kinerja Utama b. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian b. Persentase penurunan gangguan keamanan pada jalur aktifitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut. % 0 % 0 0% Pada tahun 06, tidak terjadi gangguan keamanan pada jalur aktifitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut. c. Persentase penyelesaian tindak pidana yang berimplikasi kontijensi. Tabel.. Capaian Sasaran Strategis V Indikator Kinerja Utama c. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian c. Persentase penyelesaian tindak pidana yang berimplikasi kontijensi. % 8 % 00 % 7,6 % Tabel.6. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi per Satker dan Satwil. No Satker 0 JTP PTP JTP PTP JTP PTP JTP PTP Biro Ops Polda NTB Polres Mataram Polres Lombok Barat Polres Lombok Tengah Polres Lombok Timur 6 Polres Sumbawa 7 Polres Sumbawa Barat 8 Polres Dompu 9 Polres Bima Kota 0 Polres Bima 8 Jumlah Prosentase 7,76 % 00 % 9, % 00 % Tabel.7. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

97 97 Tabel.7. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi Menurut Jenisnya. No 0 Jenis JTP PTP JTP PTP JTP PTP JTP PTP Kerusuhan Massa Konflik Etnis (Sara) Separatisme Terhadap Negara Konflik Oknum Polri/Aparat 6 Pemogokan Buruh 7 Unjuk rasa anarkis Perkelahian Mahasiswa Pelajar/ 9 Perkelahian antar pemuda / Masyarakat 9 0 Kejahatan berimplikasi kontijensi lainnya Jumlah Prosentase 7,76 % Keamanan TNI 00 % 9, % 00 % Grafik.8. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi per Satker dan Satwil JTP 8 0 PTP 8 PTP 0 0 JTP 0 06 Grafik.9. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

98 98 Grafik.9. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi per Satker dan Satwil Tahun 06. JTP PTP BIRO OPS RES DOMPU RES BIMA Grafik.0. Data Penyelesaian Tindak Pidana yang Berimplikasi Kontijensi per Jenis Kejahatan Tahun 06. Lainnya Perkelahia A tar Pe uda/ Perkelahian Pelajar/ Mahasiswa Unjuk Rasa Anarkis Pemogokan Buruh Konflik Oknum TNIPolri/ Aparat PTP JTP Terhadap Keamanan Negara Separatisme Konflik Etnis (SARA) Kerusuhan Massa d. Persentase Penyampaian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP). Tabel.8. Capaian Sasaran Strategis V Indikator Kinerja Utama d. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian d. Persentase Penyampaian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP). % 8 %,9 %,8 % Dari LKIP Polda NTB Tahun 06

99 99 Dari penjelasan tabel di atas, dapat dilihat bahwa prosentase penyampaian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP) realisasi mencapai,9 % dari alokasi target sebesar 8 % sehingga capaian kinerja sebesar,8 %. Tabel.9. Data Penyampaian Surat Pemberitahuan perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP) 0 No Satker JTP 0 SPHP JTP 0 SPHP JTP 06 SPHP JTP SPHP Dit Reskrimum Dit Reskrimsus Dit Resnarkoba Dit Polair 0 Polres Mataram Polres Lombok Barat Polres Lombok Tengah Polres Lombok Timur Polres Sumbawa Polres Sumbawa Barat Polres Dompu Polres Bima Kota Polres Bima Jumlah Prosentase 0,60 %,6 % 06,96 %,9 % Grafik.. Data Penyampaian Surat Pemberitahuan perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP) 9,990 8,0 8,88 0,000 7,70 8,000 6,000,0,7 JTP,7, SPHP,000, Grafik.. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

100 00 Grafik.. Data Penyampaian Surat Pemberitahuan perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP) Satker dan Jajaran 9 6 RES BIMA 877 RES BIMA KOTA,08,97, RES DOMPU 68 8 RES SBW BRT RES SUMBAWA 7 RES LOTIM,6,78 69 RES LOTENG 608 RES LOBAR SPHP,6 JTP 90,,8 RES MATARAM 0 DIT POLAIR DIT RESNARKOBA 7 97 DIT RESKRIMSUS DIT RESKRIMUM ,000,00,000,00,000,00 Kendala dan hambatan yang masih dihadapi adalah: ) Dalam pengiriman SPHP dikembalikan karena alamat tidak dikenal, dalam hal ini pelapor atau korban tidak memberikan alamat yang lengkap atau sudah pindah rumah; ) SPHP yang disampaikan belum memenuhi harapan pelapor atau korban. Saran tindak lanjut: ) Agar para pengawas penyidik lebih teliti mengecek para penyidik / penyidik pembantu dalam pengawasan setiap laporan dari masyarakat apakah penyidik / penyidik pembantu sudah membuat dan mengirim SPHP kepada korban maupun pelapor karena SPHP menunjukkan pelayanan Polri yang transparan mengenai penanganan kasus kepada korban maupun pelapor; ) Melakukan cross check alamat pelapor atau korban; ) Menyediakan ruang pengaduan masyarakat. 6. Sasaran... LKIP Polda NTB Tahun 06

101 0 6. SASARAN STRATEGI VI Terciptanya Rasa Aman di Masyarakat, Bebas dari Rasa Takut Terutama Gangguan yang Berkadar Tinggi (Kerusuhan Massa, Kejahatan Terorganisir dan lainlain). a. Persentase laporan kamdagri kewilayahan. Tabel.0. Capaian Sasaran Strategis VI Indikator Kinerja Utama a. Indikator Kinerja Utama a. Persentase laporan kewilayahan. kamdagri Satuan Target Realisasi Capaian % 70 %,7 % 89,6 % Dari penjelasan tabel di atas, dapat dilihat bahwa prosentase laporan Kamdagri kewilayahan realisasi mencapai,7 % dari alokasi target sebesar 70 % sehingga capaian kinerja sebesar 89,6 %. Tabel.. Data Laporan Kamdagri Kewilayahan No Satker Polres Mataram 0 06 Capaian ,0 % Polres Lombok Barat Polres Lombok Tengah Polres Lombok Timur ,7 % Polres Sumbawa 9, % 6 Polres Sumbawa Barat Polres Dompu 0 8 Polres Bima Kota 9 Polres Bima.6.0,7 % Jumlah Grafik.. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

102 0 Grafik.. Data Laporan Kamdagri Kewilayahan,78,000,9,80,00, RES MATARAM b RES LOTIM RES SUMBAWA RES SBW BRT RES DOMPU Jumlah Kegiatan Latihan dalam Penanggulangan Kamdagri Tabel.. Capaian Sasaran Strategis VI Indikator Kinerja Utama b. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian b. Jumlah kegiatan latihan dalam penanggulangan Kamdagri. Giat 6 0 % Dari penjelasan tabel di atas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan latihan dalam penanggulangan Kamdagri realisasi 6 giat dari alokasi target sebesar giat sehingga capaian kinerja mencapai 0 %. Tabel.. Data Kegiatan Latihan dalam Penanggulangan Kamdagri No Satker 0 06 Capaian Biro Ops, % Polres Mataram 0 Polres Lombok Barat Polres Lombok Tengah Polres Lombok Timur 6 Polres Sumbawa 0,00 % 7 Polres Sumbawa Barat 00,00 % 8 Polres Dompu 0 9 Polres Bima Kota 0 Polres Bima 0 6 Jumlah 60,00 % Grafik.. Data LKIP Polda NTB Tahun 06

103 0 Grafik.. Data Kegiatan Latihan dalam Penanggulangan Kamdagri 0 06 BIRO OPS 7. RES MATARAM RES LOTIM RES SUMBAWA RES SBW BRT RES DOMPU SASARAN STRATEGI VII Terwujudnya Sistem Hukum Kepolisian yang Kokoh dalam Rangka Akuntabilitas. a. Jumlah Gelar Perkara Tabel.. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama a. Indikator Kinerja Utama a. Jumlah gelar perkara. Satuan Target Realisasi Capaian Giat 7 00 % Dari penjelasan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah gelar perkara realisasi giat dari alokasi target sebesar 7 giat sehingga capaian kinerja mencapai 00 %. Grafik.. Data Gelar Perkara b. Jumlah LKIP Polda NTB Tahun 06

104 b. 0 Jumlah Perkara Pidana Anggota Tabel.. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama b. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Giat 8, % b. Jumlah perkara pidana anggota. Dari penjelasan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah perkara pidana anggota realisasi giat dari alokasi target sebesar giat sehingga capaian kinerja mencapai 8, %. Tabel.6. Data Perkara Pidana Anggota No Satker 0 06 Capaian Bidkum 0 Polres Mataram 0 Polres Lombok Barat 00,00 % Polres Lombok Tengah 0,00 % Polres Lombok Timur 8 66,67 % 6 Polres Sumbawa 60,00 % 7 Polres Sumbawa Barat 0 8 Polres Dompu,00 % 9 Polres Bima Kota 0,00 % 0 Polres Bima 6 8,6 % Jumlah Grafik.6. Data Perkara Pidana Anggota c. Jumlah LKIP Polda NTB Tahun 06

105 c. 0 Jumlah Bantuan dan Nasehat Hukum Praperadilan. Tabel.7. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama c. Indikator Kinerja Utama c. Jumlah bantuan dan hukum praperadilan. nasehat Satuan Target Realisasi Capaian Giat 8 0 % Dari penjelasan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah bantuan dan nasehat hokum praperadilan realisasi 8 giat dari alokasi target sebesar giat sehingga capaian kinerja mencapai 0 %. Tabel.8. Data Bantuan dan Nasehat Hukum Praperadilan No Satker 0 Bidkum Polres Mataram Polres Lombok Barat 06 Capaian 8 0,00 % 7 9,9 % Polres Lombok Tengah 0 0 Polres Lombok Timur 8,70 % 6 Polres Sumbawa 00,00 % 7 Polres Sumbawa Barat 8 Polres Dompu 0 9 Polres Bima Kota 0,00 % 0 Polres Bima 8 8,8 % Jumlah Grafik.7. Data Bantuan dan Nasehat Hukum Praperadilan d. Jumlah LKIP Polda NTB Tahun 06

106 d. 06 Jumlah Pemberian Saran dan Pendapat Hukum. Tabel.9. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama d. Indikator Kinerja Utama d. Jumlah pemberian pendapat hukum. saran dan Satuan Target Realisasi Capaian Giat 6 0 % Dari penjelasan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah pemberians aran dan pendapat hukum realisasi 6 giat dari alokasi target sebesar giat sehingga capaian kinerja mencapai 0 %. Tabel.60. Data Pemberian Saran dan Pendapat Hukum No Satker Bidkum 0 06 Capaian ,7 % Polres Mataram 7 0 Polres Lombok Barat Polres Lombok Tengah 6,9 % Polres Lombok Timur 00,00 % 6 Polres Sumbawa Polres Sumbawa Barat 86,6 % 8 Polres Dompu 8 9 Polres Bima Kota Polres Bima 6 6,7 % Jumlah Grafik.8. Data Pemberian Saran dan Pendapat Hukum Bantuan... LKIP Polda NTB Tahun 06

107 07 Bantuan hukum dilaksanakan sesuai kebutuhan personel dan organisasi dalam penanganan perkara guna pembelaan korban, mencari keadilan dan mendapatkan kepastian hukum. Kendala yang dihadapi oleh Bidkum Polda NTB adalah: Permohonan bantuan yang masuk tidak seimbang dengan jumlah anggota yang ada sehingga pembagian anggota untuk menangani kasus tersebut mengalami kesulitan dalam mendampingi anggota beracara di pengadilan. Upaya yang dilakukan yaitu: Sebisa mungkin tetap memberikan bantuan hukum atau pendampingan dalam setiap permasalahan yang dihadapi agar permohonan bantuan dapat diselesaikan tepat waktu. Saran dan tindak lanjut: ) Mengoptimalkan sosialisasi dari pengemban fungsi hukum Polri kepada anggota Polri tentang peran fungsi hukum Polri sebagai pendamping, pembela dalam sidang disiplin, kode etik profesi Polri dan peradilan umum; ) Meningkatkan pemahaman anggota Polri pada umumnya dan khususnya yang terlibat kasus pelanggaran disiplin, kode etik profesi Polri dan tindak Pidana dalam memanfaatkan pengemban fungsi hukum sebagai pendamping, pembela dalam sidang disiplin, kode etik profesi Polri dan peradilan umum. e. Jumlah Supervisi dan Monitoring. Tabel.6. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama e. Indikator Kinerja Utama e. Jumlah supervisi dan monitoring. Satuan Target Realisasi Capaian Giat % Dari penjelasan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah supervisi dan monitoring realisasi giat dari alokasi target sebesar 9 giat sehingga capaian kinerja mencapai 600 %. Tabel.6. Data Tabel.6. Data Supervisi dan Monitoring LKIP Polda NTB Tahun 06

108 08 No Satker 0 06 Capaian Bidkum Polres Mataram % Polres Lombok Barat 6 00 % Polres Lombok Tengah 0 % Polres Lombok Timur 00 % 6 Polres Sumbawa 00 % 7 Polres Sumbawa Barat 7 % 8 Polres Dompu 00 % 9 Polres Bima Kota 00 % 0 Polres Bima 7 00 % Jumlah Grafik.9. Data Supervisi dan Monitoring f. Jumlah penyuluhan/ sosialisasi hukum. Tabel.6. Capaian Sasaran Strategis VII Indikator Kinerja Utama f. Indikator Kinerja Utama f. Jumlah penyuluhan/ hukum. sosialisasi Satuan Target Realisasi Capaian Giat 6 68, % Dari tabel di atas, jumlah penyuluhan/sosialisasi hukum yang diberikan tahun 06 sebanyak giat dari target 6 giat, dengan capaian 68, %. Tabel.6. Data Tabel.6. Data Penyuluhan/Sosialisasi Hukum LKIP Polda NTB Tahun 06

109 09 No Satker 0 06 Capaian Bidkum Polres Mataram 0 Polres Lombok Barat 00,00 % Polres Lombok Tengah 00,00 % Polres Lombok Timur 66,67 % 6 Polres Sumbawa 0 7 Polres Sumbawa Barat 0 8 Polres Dompu 0,00 % 9 Polres Bima Kota 8 66,67 % 0 Polres Bima 9, % Jumlah Grafik.0. Data Penyuluhan/Sosialisasi Hukum bahwa jumlah Dari tabel dan grafik di atas, dapat dilihat penyuluhan/sosialisasi hukum yang diberikan tahun 0 sebanyak kegiatan dan tahun 06 sebanyak kegiatan dengan prosentase sebesar 9, %, hal ini membuktikan bahwa penyuluhan hukum yang diberikan kepada personil Polda NTB dan jajaran semakin serius guna meningkatkan pengetahuan personil dan mengurangi pelanggaran yang dilakukan oleh personil. B. REALISASI B. REALISASI ANGGARAN LKIP Polda NTB Tahun 06

110 0 Pagu anggaran Polda NTB T.A. 06 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.6. Realisasi Anggaran Per Belanja T.A. 06 NO JENIS BELANJA PAGU (Rp) PAGU REVISI (Rp) REALISASI (Rp) SISA (Rp) TOTAL % TOTAL % Belanja Pegawai,697,6,000 6,09,98,000 6,,70, 0.00 (8,98,97,67).99 Belanja Barang 6,7,6,000 6,9,078,000 7,8,0, ,8,00,60. Belanja Modal 6,6,9,000 7,,,000 7,,99, , ,7,, ,89,0, ,69,0, ,98,9,68. JUMLAH Grafik.. Data Realisasi Anggaran Per Belanja T.A. 06 7,,99,600 7,8,0,0 BELANJA PEGAWAI 6,,70, BELANJA BARANG BELANJA MODAL Grafik.. Data Pagu, Pagu Revisi dan Realisasi Anggaran T.A. 06 6,,70, 6,09,98, ,000,000, ,000,000,000,697,6,000 00,000,000,000 PAGU (Rp) 7,8,0,0 6,9,078,000 00,000,000,000 PAGU REVISI (Rp) 6,7,6,000 00,000,000,000 REALISASI (Rp) 7,,99,600 00,000,000,000 7,,,000 00,000,000,000 6,6,9,000 BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL Tabel.66. Realisasi LKIP Polda NTB Tahun 06

111 Tabel.66. Realisasi Anggaran Per Program T.A. 06 NO KODE PROGRAM PAGU (Rp) PAGU REVISI (Rp) REALISASI (Rp) SISA (Rp) TOTAL % TOTAL % Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri , , Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri , , Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri ,0...00, Program Pendidikan dan Latihan Aparatur Polri ,7...88, Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Polri , , Program Pengembangan Strategi Keamanan Dan Ketertiban , , Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban , , Program Pemberdayaan Potensi Keamanan , , Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat , , Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana , , Program Penanggulangan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Berkadar Tinggi , , Program Pengembangan Bantuan Hukum ,00 0 0, , ,0 Jumlah LKIP Polda NTB Tahun 06

112 Tabel.67. Realisasi Anggaran Per Satker T.A. 06 NO SATKER SPIM PAGU (Rp) PAGU REVISI (Rp) REALISASI (Rp) TOTAL SISA (Rp) % TOTAL % 0,7,80,000 0,880,90,000 0,,677, ,9,99 6. BIRO OPS 8,96,880,000 7,76,80,000 7,88,,76 0. (0,,76) (.) YANMA,80,,000,6,06,000,6,69,90 0. (6,,90) (.) DIT INTELKAM 9,69,0,000 0,7,66,000 0,87,6,68 0. (,697,68) (.) DIT RESKRIMUM 9,68,68,000,87,07,000,9,9, (,87,779) (.08) 6 DIT SABHARA 7,90,67,000,7,680,000,89,8,6 0. (68,7,6) (.) 7 DIT LANTAS,,87,000,8,99,000,966,, (0,7,766) (0.80) 8 BIRO SDM 6,80,8,000,868,,000,77,70, ,9,66. 9 BIRO SARPRAS,09,6,000 7,9,6,000,090,60, ,0,09, SAT BRIMOB 68,00,7,000 8,07,6,000 8,8,8, (,08,9,867) (.86) DIT POLAIR 9,79,9,000 0,77,8,000 0,78,80,9 99.9,79,08 0. BID KEU,7,66,000,89,98,000,8,6, ,60,9 0. BID DOKKES 7,76,0,000 8,60,0,000 8,9,007, ,9, RES MATARAM 7,879,0,000 80,779,60,000 8,67,9,6 0. (,877,9,6) (.) RES LOTENG 67,89,6,000 76,70,676,000 7,90,67, ,08, RES LOTIM 68,70,90,000 78,7,8,000 79,908,7,88 0. (,6,,88) (.) 7 RES SUMBAWA 7,,0,000 6,696,6,000 6,6,7,6 98.0,79,886,7.9 8 RES DOMPU 0,086,0,000 6,797,70,000,000,07,9 96.6,797,68,.8 9 RES BIMA KOTA 6,69,87,000 7,0,90,000 7,90,, ,66, BID PROPAM,0,97,000,0,8,000,080,0, (8,76,786) (0.7) BID TI,6,77,000,7,808,000,867,66, 0.09 (,88,) (.09) RUMKIT BHAYANGKARA,79,97,000 6,00,,000,67,789, ,7,976. SPN 0,99,6,000,69,6,000,,7, 98.8,7,77. RES LOBAR 7,69,98,000 8,67,8,000 8,8,9,99 99.,788,0 0.6 RES SUMBAWA BARAT 6,0,88,000,99,76,000 0,68,, ,77,67, RES BIMA 6,09,,000,9,0,000,800,67, ,,7, DIT RESNARKOBA,988,90,000 6,97,0,000 7,6,88, (06,86,89) (.97) 8 ITWASDA,9,79,000,90,9,000,90,7,7 98.8,9,6.7 8 BIRO RENA,,6,000,778,67,000,798,6,7 00. (9,78,7) (0.) 9 DIT BINMAS,9,7,000,80,906,000,7,678, ,7,7. 0 DIT RESKRIMSUS 6,90,9,000 7,09,0,000 7,6,, (,069,9) (.76) DIT PAMOBVIT 6,,6,000 7,76,769,000 7,0,767, ,00, ,7,, ,89,0, ,6,6, ,6,79,79.6 JUMLAH Tabel.68. Laporan LKIP Polda NTB Tahun 06

113 Tabel.68. Laporan Dana Kapitasi BPJS T.A. 06 NO SATKER SALDO AWAL (RP) PENERIMAAN (RP) PENGELUAR AN (RP) SISA (RP) BANK JUMLAH Poliklinik Polda 68,908, 670,7,000 09,70, 9,7,90 9,7,90 Poliklinik Res Mataram 7,79,6 7,77,000 9,8,76,697,80,697,80 Poliklinik Res Lobar 06,6,07 08,,000 78,7,6 6,70,8 6,70,8 Poliklinik Res Loteng 9,07,8 80,,000 96,988,7 78,09,78 78,09,78 Poliklinik Res Lotim 8,76,990 88,079,000,0,,90,78,90,78 6 Poliklinik SPN 6,89,000,086,000 7,9,7,,67,,67 7 Poliklinik Res Kota Bima,68,7 87,99,000,877,90 67,797,8 67,797,8 8 Poliklinik Res Bima,80,6 6,80,000 0,,67 9,8,07 9,8,07 9 Poliklinik Res Dompu 0,6,9 9,09,000 9,0,9 0,9,967 0,9,967 0 Poliklinik Res Sumbawa 70,7,79 8,6,000,66,77 97,9,08 97,9,08 Poliklinik Res Sumbawa Barat 70,8,9 9,906,000,08, 0,09,98 0,09,98,7,60,9,6,8,000,0,86,,79,,97,79,,97 JUMLAH Bank No. Rek BTN CAB. MATARAM Tabel.69. Laporan LKIP Polda NTB Tahun 06

114 Tabel.69. Laporan Realisasi PNBP T.A. 06 Realisasi Pendapatan (Rp) Kode Akun Uraian Estimasi Pendapatan (Rp) Pengembalian Pendapatan Pendapatan Pendapatan Netto % PENDAPATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK Pendapatan dari Pengelolaan BMN 9 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 8,,000 8,,000 0 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan,98,7,98,7 0 JUMLAH SUB KELOMPOK PENDAPATAN 8,,7 8,,7 0,8,789,000 0 Pendapatan Jasa 6 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro),69,08,69, Pendapatan Surat Izin Mengemudi (SIM),7,890,000,7,890, Pendapatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK),88,00,000,88,00, Pendapatan Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK) 89,0,000 89,0, Pendapatan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) 0,,80,000 0,,80, Pendapatan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) 6,6,00,000 6,6,00, Pendapatan Ujian Ketrampilan Mengemudi Melalui Simulator 8,00,000 8,00, Pendapatan Penerbitan Surat Ijin Senjata Api dan Bahan Peledak 6,90,000 6,90, Pendapatan Penerbitan Surat Mutasi Kendaraan Ke Luar Daerah 7,60,000 7,60, Pendapatan Penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian,0,000 8,00,000 7,0, Pendapatan Jasa Lainnya JUMLAH SUB KELOMPOK PENDAPATAN 9,0,000,0,000 0,8,789,000,96,809,08 8,00,000,9,709,08 0 Pendapatan Lainlain 9 Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara 8,00,000 8,00, Pendapatan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran yang Lalu,, 0 9 Pendapatan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran yang Lalu 7,8,000 7,8,000 0 JUMLAH SUB KELOMPOK PENDAPATAN 9 86,9, 86,9, 0,8,789,000,66,,70 8,00,000,8,,70 0 JUMLAH SUB KELOMPOK PENDAPATAN LKIP Polda NTB Tahun 06

115 Tabel.70. Laporan Dukgar Ops Kontijensi (Bersyarat) T.A. 06 No Pagu (Rp) Bulan Desember Realisasi (Rp) 7,68,00 SISA (Rp) % 7,68,00 % KET Tabel.7. Laporan Dukgar Jaldis Mutasi T.A. 06 No Pagu (Rp) Bulan Realisasi (Rp) % SISA (Rp) % KET Juni,0,000,0, Desember,60,000,60, Jumlah,70,000,70, Dalam penyerapan anggaran tahun 06, dapat dilakukan analisa dan evaluasi permasalahan adanya dukungan anggaran yang tidak terserap (terdapat sisa anggaran) sebagai berikut:. Belanja Barang Secara keseluruhan, pada Tahun 06 Polda NTB menerima pagu anggaran belanja barang sebesar Rp ,, sisa pagu setelah self blocking Rp ,, realisasi sebesar Rp , (98,0 %) dan sisa sebesar Rp , (,0 %). Tabel.7. Analisa dan Evaluasi Serap Anggaran Belanja Barang T.A. 06 No Satker Sisa (Rp) Analisa dan Evaluasi Sat Brimob 6.00, Merupakan sisa perhitungan indek pada dukungan anggaran Har Ranmor R. Polres Bima.998, Merupakan sisa nilai dukungan BMP sumber PNBP unit Lantas karena sudah terpenuhi oleh dukungan BMP sumber rupiah murni. Polres Bima Kota.79.6, Sisa sebesar Rp dengan perincian: a. Layanan perkantoran/ perencanaan program anggaran Rp..00, (sisa giat Bag Ren); b. Barang dan jasa/ air Rp..6.,sisa sesuai dengan kebutuhan tagihan rekening air; c. Binpam... LKIP Polda NTB Tahun 06

116 c. Binpam swakarsa Rp , sisa indek perhitungan; d. Turwali Rp , sisa indek perhitungan Turwali; e. Pembayaran telepon Rp ,sesuai tagihan rekening telpon; f. ULP non organik Rp , sisa indek perhitungan ULP; g. Har R dan R Rp. 7.7, sisa penggunaan biaya Har R dan R (sesuai dengan kebutuhan Har). Polres Lombok Barat.876.0, Terdiri dari: a. Biaya telpon Rp , sesuai tagihan rekening telpon; b. Duk BMP (RM) Rp , tidak direalisasikan karena dokhawatirkan minus berkaitan self bloking; c. Duk biaya tagihan listrik Rp..8,. Dit Binmas 6 Rumkit Bhayangkara 7 Bid TI 8 Dit Intelkam , Terdiri dari: Program Bang Strakam: a. Honor pengelola PNBP Rp , tidak terealisasi sesuai dengan giat; b. ULP non organik Rp , (piket yanmin sesuai penggunaan). 9 Dit Sabhara , Terdiri dari: Program Harkamtibmas a. Program sanitasi Rp (sesuai kebutuhan); b. Belanja keperluan perkantoran Rp , (sesuai kebutuhan); c. ULP non organik Rp..800, sisa indek (penggunaan anggaran ULP non organik) , Sisa pelaksanaan Quick Wins (sisa perhitungan indek dalam pelaksanaan kegiatan) Rp , , Sisa dukungan anggaran Har tabung pemadam kebakaran, tidak dipergunakan Rp , Terdiri dari: a. Biaya telpon Rp. 6.77, (sisa tagihan telpon); b. Har peralatan dan mesin Rp ,(tidak dipergunakan untuk Har); c. Perbaikan peralatan fungsional Rp ,. Program... LKIP Polda NTB Tahun 06

117 Program Sarpras a. Har senpi penggunaan kebutuhan); b. Har genset penggunaan kebutuhan). 0 Polres Lombok Timur Rp ,(sisa anggaran sesuai Rp , (sisa anggaran sesuai , Terdiri dari: Program Peningkatan Sarpras a. Biaya pembayaran rekening air Rp ,(sisa pembayaran rekening air yang tidak terpakai/sesuai dengan tagihan; b. Duk BMP Rp. 9.79, (sisa Duk BMP yang tidak terpakai); c. Duk BMP fungsi Lantas Rp. 8.77,(sisa Duk BMP Polres (PNBP) sudah tercukupi dari RM. Program Harkamtibmas a. Biaya telpon/pnbp Rp..8.70,(Duk biaya telpon tidak terpakai sudah tercukupi dari RM); b. ULP non organik/jaga fungsi Rp..800, (sisa indek ULP non organik dipergunakan sesuai kebutuhan). Dit Reskrimum , Terdiri dari: Program lidik sidik tindak pidana umum merupakan penambahan self bloking yang tidak dapat dicairkan/dipergunakan Rp , (Duk Ops Satker). Bid Dokkes , Terdiri dari: Program Dukma a. Yankes/belanja barang Ops lainnya Rp , (tersisa karena tidak dipergunakan, disesuaikan dengan kebutuhan); b. Pak kirim barang Rp ,(sesuai kebutuhan kirim barang); c. Yankes/forensik Rp...898,(sesuai pelaksanaan giat). Program SDM a. Rikkes werving Akpol Rp ,(sesuai dengan quota yang Rikkes). Dit Polair.0.8, Terdiri dari: Program Harkamtibmas a. Biaya pak/kirim barang Rp..9.00,(sesuai dengan kebutuhan pengiriman barang); b. Belanja... LKIP Polda NTB Tahun 06

118 b. Belanja keperluan perkantoran Rp ,(merupakan sisa dukungan anggaran yang tidak dipergunakan). Program peningkatan Sarpras a. Har perahu karet Rp , Polres Sumbawa , Terdiri dari: Program Dukma a. Belanja keperluan perkantoran Polsek Rp , (sisa penggunaan Dukgar yang tidak terpakai karena dikhawatirkan minus berkaitan dengan self bloking); b. Belanja barang Ops lainnya (Binjas dan Rohjas) Rp..6.6, (sesuai dengan kebutuhan); c. Penggantian inventaris lama Rp...69, (dikhawatirkan terjadi pagu minus berkaitan dengan self bloking sehingga terjadi sisa anggaran. Program Strakamtib a. Bin jaringan informasi Rp ,(sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan giat); b. Duk pulbaket/laporan informasi Rp ,(sesuai kebutuhan anggaran). Program Strakamtibmas a. Duk Opsnal Polsek Rp..06.0,(sisa penggunaan Duk Ops, sesuai pelaksanaan kegiatan); b. Turwali Sabhara Rp.96.87, (sisa anggaran yang tidak dipergunakan karena tidak dapat ditarik kaitan dengan self bloking). Polres Dompu.9.668, Terdiri dari; Program Dukma a. Biaya telpon Rp. 0.78, (sesuai tagihan telpon sehingga ada sisa); b. Binjas dan rohtal Rp , (sisa penggunaan anggaran sesuai kebutuhan). Program Kat Sarpras a. Biaya Har gedung bangunan Rp , (sisa penambahan self bloking); b. Har R/R6/R0 Polres Rp , (sisa penambahan self bloking); c. Duk BMP... LKIP Polda NTB Tahun 06

119 6 c. Duk BMP kapal Rp , (sisa self bloking yang tidak terealisasi); d. Duk BMP fungsi Lantas Rp..0.90, (sisa dukungan anggaran yang tidak dipergunakan karena menggunakan BMP rutin). 6 SPN Polda NTB 7 Ro Sarpras 8 Dit Lantas , Terdiri dari: Program Kat Sarpras a. Wat R/6/0 Rp , (sisa karena self bloking); b. Wat R Rp , (sisa karena self bloking); c. Har peralatan dan mesin Rp , (sisa karena self bloking); d. Perbaikan peralatan fungsional Rp , (sisa karena self bloking); e. Har Rp , (sisa karena self bloking). Program Diklat Aparatur Polri a. Pak kirim barang Rp , (self bloking); b. Belanja keperluan perkantoran Rp , (self bloking); c. Binjas/Binrohtal Rp , (self bloking); d. Duk Ops Satker Rp , (self bloking); e. Seleksi alih golongan Rp ,(sisa karena disesuaikan dengan jumlah personel yang diseleksi) , Terdiri dari: Program Kat Sarpras Polri a. Pak/kirim barang Rp ,(self bloking); b. Kapor PNS/Polri Rp , (sisa indek); c. Bahan kain/ongkos jahit Rp. 0.. (pengembalian ongkos jahit ke kas negara/tidak dipergunakan); d. Pengadaan BMP Rp ,(self bloking) , Terdiri dari: Program Kat Sarpras a. Belanja Har peralatan dan mesin Rp , (sisa dari penggunaan Dukgar, disesuaikan dengan giat Har); b. Wat R... LKIP Polda NTB Tahun 06

120 7 b. Wat R/PNBP Rp..000, (sisa Dukgar merupakan sisa penggunaan/perhitungan berdasarkan indek). Program Harkamtibmas a. Bantuan pelayanan masyarakat (embosing dan lelang) Rp ,(sisa yang tidak digunakan/dikembalikan ke kas negara). 9 Polres Sumbawa Barat , Terdiri dari: Program Dukma a. Sun proja Rp , (self bloking); b. Honor Ops Satker Rp , (self bloking); c. Pak/kirim barang Rp , (self bloking); d. Giat RBP Rp , (self bloking); e. Raker Bag Bin dan Ops Rp , (self bloking); f. Pengadaan barang/persediaan barang konsumsi (Polres) Rp ,( self bloking); g. Pengadaan barang/persediaan barang konsumsi (Polsek) Rp ,( self bloking); h. Giat Binjas/Rohtal Rp , (self bloking); i. Jaldis Rp , (self bloking); j. Humas Rp , (self bloking); k. Sun RKAK/L Rp , (self bloking). Program Kat Sarpras a. Har R Polres Rp , ( self bloking); b. Har R Polsek Rp , (self bloking); c. Wat sarana gedung R ,(self bloking); d. Perbaikan peralatan fungsional Rp , (self bloking); e. Biaya listrik Rp , (sisa penggunaan Dukgar, disesuaikan dengan tagihan listrik); f. Biaya air Rp , (disesuaikan dengan tagihan air); g. Wat sarana LKIP Polda NTB Tahun 06

121 8 g. Wat sarana gedung Rp ,(sisa kembali ke kas negara, tidak dipergunakan dalam dukungan giat); h. Duk BMP fungsi lantas Rp , (sisa self bloking). Program Pemberdayaan Potkam a. Duk Ops Bhabinkamtibmas Rp , (sisa self bloking); b. Operasi Binmas/Polres Rp , (sisa self bloking); c. Giat FGD Rp , (tidak dipergunakan sesuai kebutuhan untuk mendukung kegiatan); d. Quick Wins prog Rp ,(sisa karena self bloking); e. Quick Wins prog Rp ,(sisa karena self bloking). Program Harkamtibmas a. Honor PNBP/tilang Rp ,(sisa penggunaan anggaran sesuai dengan jumlah tilang); b. Duk Ops Satker Polres Rp ,(sisa karena self bloking); c. Duk Ops Polsek Rp , (sisa karena self bloking); d. ULP non organik Rp ,(sesuai dengan kebutuhan). Belanja. Belanja Modal Belanja modal hanya tersisa pada Polres Bima Kota sebesar Rp. 8.00,merupakan sisa perhitungan indeks berdasarkan nilai kontrak. Kendala yang berkaitan dengan penyerapan anggaran Polda NTB TA. 06 yaitu:. Karena ada kebijakan pemerintah di bidang anggaran berkaitan dengan efisiensi anggaran negera melalui self blocking. BAB IV LKIP Polda NTB Tahun 06

122 9 BAB IV PENUTUP C. Kesimpulan Kegiatan Polda NTB tahun 06 telah dilaksanakan sesuai Rencana Kerja dan Perjanjian Kinerja yang telah ditentukan, meskipun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hambatan maupun kendala. Adapun capaian indikator kinerja utama Polda NTB tahun 06 sebagai berikut:. Sasaran Strategis I, meningkatkan peran Intelijen dalam upaya deteksi dini dan penggelaran sebagai upaya pengelolaan keamanan dan ketertiban masyarakat, capaian kinerja per sasaran 8,69 %.. Sasaran Strategis II, terbangunnya kerjasama antar instansi/lembaga masyarakat di Nusa Tenggara Barat dalam rangka sinergi Polisional, capaian kinerja per sasaran 00 %.. Sasaran Strategis III, tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh Desa/Kelurahan dalam rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan di masyarakat, capaian kinerja per sasaran 0,0 %.. Sasaran Strategis IV, memelihara dan meningkatkan kondisi Kamtibmas agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat dalam beraktifitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cedera, capaian kinerja per sasaran 9, %.. Sasaran Strategis V, meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan terhadap (empat) jenis kejahatan: kejahatan konvensional; kejahatan terhadap kekayaan Negara; kejahatan transnasional dan kejahatan berimplikasi kontijensi, capaian kinerja per sasaran 8, %. 6. Sasaran Strategis VI, terciptanya rasa aman di masyarakat, bebas dari rasa takut terutama gangguan yang berkasar tinggi (kerusuhan massa, kejahatan terorganisir dan lainlain), capaian kinerja per sasaran 69,8 %. 7. Sasaran Strategis VII, terwujudnya sistem Hukum Kepolisian yang kokoh dalam rangka akuntabilitas, capaian kinerja per sasaran 806,9 %. LKIP Polda NTB Tahun 06

123 0 Secara umum kendala yang dihadapi Polda NTB dalam meningkatkan kinerjanya adalah sebagai berikut:. Keterbatasan jumlah personel;. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan personel;. Personel juga dilibatkan dalam tugas lain di luar tugas utamanya (administrasi umum, koordinasi, narasumber, dll); D.. Keterbatasan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas;. Keterbatasan anggaran untuk biaya pemeliharaan sarana dan prasarana; 6. Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan tugasnya. Langkah yang Akan Dilakukan untuk Meningkatkan Kinerja Dari kesimpulan tersebut di atas, dapat dinyatakan bahwa capaian kinerja Polda NTB secara umum sudah sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan, namun untuk meningkatkan capaian kinerja Polda NTB pada masa mendatang, maka Polda NTB akan melakukan langkahlangkah sebagai berikut:. Agar dalam penyusunan anggaran berpedoman pada sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh masingmasing Satuan Kerja sehingga dalam penyusunan LKIP akan mempermudah pelaksanaan pengukuran kinerja;. Melaksanakan program pemerintah arah kebijakan dan strategi nasional diantaranya prioritas sub bidang keamanan 0609, sasaran bidang keamanan adalah peningkatan kapasitas dan stabilitas keamanan nasional yang dapat dilihat dari terpenuhinya almatsus Polri yang didukung industry pertahanan, meningkatnya profesionalisme Polri, menguatnya Intelijen dan kontra Intelijen, menguatnya keamanan laut dan daerah perbatasan, menguatnya pencegahan dan penanggulangan narkoba;. Meningkatkan pencapaian sasaran strategis, meningkatkan pelayanan prima dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan mengedepankan upaya preemtif dan preventif yang didukung oleh penegakan hukum yang tegas yaitu: a. Optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui penggelaran personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi; b. Penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat; c. Mengoptimalkan pengelolaan keamanan dalam negeri terhadap segenap warga Negara dan penciptaan rasa aman masyarakat; dan LKIP Polda NTB Tahun 06

124 d. Mempersiapkan seluruh satuan wilayah dalam rangka pengaman pemilukada sepanjang tahun, pemilu legislatif dan pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 09. Di dalam LKIP Polda NTB Tahun 06 ini diharapkan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil pelaksanaan Tupoksi yang telah dilakukan oleh Polda NTB selama satu tahun dan pada tahun mendatang Polda NTB akan berupaya untuk lebih menyempurnakan laporan ini agar terwujud transparansi dan akuntabilitas yang kita inginkan bersama. Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polda NTB Tahun 06 ini disusun untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Pimpinan guna menentukan kebijakan selanjutnya dan kiranya dapat digunakan sebagai bahan introspeksi untuk pelaksanaan tugas dalam Rencana Kerja TA. 07. Mataram, Februari 07 KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NTB Drs. FIRLI, M.Si. BRIGADIR JENDERAL POLISI LKIP Polda NTB Tahun 06

125 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN 06 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Drs. UMAR SEPTONO, S.H., M.H. Pangkat : BRIGADIR JENDERAL POLISI Jabatan : KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT Selanjutnya disebut pihak pertama Nama Pangkat Jabatan : : : Drs. BADRODIN HAITI JENDERAL POLISI KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 06 ini berjanji mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua Mataram, Januari 06 Pihak Pertama KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT Drs. BADRODIN HAITI JENDERAL POLISI Drs. UMAR SEPTONO, S.H., M.H. BRIGADIR JENDERAL POLISI LKIP Polda NTB Tahun 06

126 ii KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 06 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : KEPOLISIAN DAERAH NTB : 06 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET. Meningkatkan peran Intelijen dalam upaya deteksi dini dan penggelaran sebagai upaya pengelolaan keamanan dan ketertiban masyarakat.. Terbangunnya kerjasama antar instansi/lembaga masyarakat di Nusa Tenggara Barat dalam rangka sinergi Polisional. a. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam giat lintas sektoral. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas.. % c. Jumlah Polres yang dapat menurunkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah. 0 d. Jumlah kegiatan dalam rangka penyelidikan, pengamanan dan penggalangan Intelijen..86 Giat e. Jumlah perijinan dalam bidang administrasi kegiatan masyarakat/sttp Polda dan jajaran. 900 Giat f. Jumlah penerbitan SKCK. a. Jumlah kerja sama Polda NTB dengan lembaga/pemda b. 0 % Lembar Kerjasama dengan PLN Giat Kerjasama dengan Kanwil Pajak Provinsi NTB Giat Kerjasama dengan ITDC Giat Kerjasama dengan PT. Newmont Nusa Tenggara Giat. Tergelarnya LKIP Polda NTB Tahun 06

127 iii. Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh Desa/Kelurahan dalam rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan di masyarakat.. Memelihara dan meningkatkan kondisi Kamtibmas agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat dalam beraktifitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cedera. a. Persentase komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan. 80 % b. Persentase penempatan Desa, Bhabinkamtibmas/.9 Bhabinkamtibmas. 00 % c. Ratio anggota Polri dan Penduduk. : 00 a. Persentase penurunan jumlah Laka Lantas % b. Persentase penurunan tingkat fatalitas korban Laka Lantas. % c. Persentase penurunan jumlah pelanggaran terhadap jenis pelanggaran lalu lintas. % d. Persentase penurunan wilayah konflik sosial. 60 % e. Persentase komplain/pengaduan pelayanan Polri. f. Jumlah penerbitan: SIM STNK BPKB Penggunaan Traffik Management Centre (TMC) g. masyarakat terhadap 0 % 8. Lembar 8.7 Lembar 8.98 Lembar Unit Persentase penempatan Desa, Bhabinkamtibmas/.9 Bhabinkamtibmas. 0 %. Meningkatnya LKIP Polda NTB Tahun 06

128 iv. Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan terhadap (empat) jenis kejahatan: a. Kejahatan konvensional Kejahatan terhadap kekayaan Negara Kejahatan transnasional Kejahatan berimplikasi kontijensi Persentase pengungkapan dan penyelesaian kasus kasus tindak pidana: TP Umum TP Korupsi TP Narkoba,69 % 00 % 00 % b. Persentase penurunan gangguan keamanan pada jalur aktifitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi lain. 0 % c. Persentase penyelesaian tindak pidana yang berimplikasi kontijensi. 8 % d. Persentase Penyampaian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SPHP). 8 % Terciptanya rasa aman di masyarakat, bebas dari rasa takut terutama gangguan yang berkasar tinggi (kerusuhan massa, kejahatan terorganisir dan lainlain). a. Persentase laporan kamdagri kewilayahan. 70 % b. Jumlah kegiatan latihan dalam penanggulangan Kamdagri. Giat Terwujudnya system Hukum Kepolisian yang kokoh dalam rangka akuntabilitas. a. Jumlah gelar perkara. 7 Giat b. Jumlah perkara pidana anggota. Giat c. Jumlah bantuan dan nasehat hukum praperadilan. Giat d. Jumlah pemberian saran dan pendapat hukum. Giat e. Jumlah supervisi dan monitoring. 9 Giat f. Jumlah penyuluhan/sosialisasi hukum. 6 Giat Program LKIP Polda NTB Tahun 06

129 v Program: Anggaran. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban. Rp ,. Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban. Rp ,. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan.. Rp ,. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.. Rp ,. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana.. Rp , 6. Program Penanggulangan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Berkadar Tinggi Rp , 7. Program Pengembangan Hukum Kepolisian Rp , Jumlah... Rp , Mataram, Januari 06 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT Drs. BADRODIN HAITI JENDERAL POLISI Drs. UMAR SEPTONO, S.H.,M.H. BRIGADIR JENDERAL POLISI LKIP Polda NTB Tahun 06

130 6 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN PENGUKURAN KINERJA UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : KEPOLISIAN DAERAH NTB : 06 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN 6. Meningkatkan peran Intelijen dalam upaya deteksi dini dan penggelaran sebagai upaya pengelolaan keamanan dan ketertiban masyarakat. a. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam giat lintas sektoral. %,7 % 0,80 % b. Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas.. 0 % 7,06 % 7,8 % c. Jumlah Polres yang dapat menurunkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah % d. Jumlah kegiatan dalam penyelidikan, pengamanan penggalangan Intelijen ,9 % e. Jumlah perijinan dalam bidang administrasi kegiatan masyarakat/sttp Polda dan jajaran ,78 % f. Jumlah penerbitan SKCK ,7 % rangka dan. Terbangunnya LKIP Polda NTB Tahun 06

131 7... Terbangunnya kerjasama antar instansi/lembaga masyarakat di Nusa Tenggara Barat dalam rangka sinergi Polisional. a. Jumlah kerja sama Polda NTB dengan lembaga/pemda Kerjasama dengan PLN Kerjasama dengan Kanwil Pajak Provinsi NTB Kerjasama dengan ITDC Kerjasama dengan PT. Newmont Nusa Tenggara 6 00 % 00 % 00 % 00 % 80 % 96, % 0,9 % 00 % 00 % 00 % : 00 : 60 8,78 % Tergelarnya Bhabinkamtibmas di a. seluruh Desa/Kelurahan dalam rangka implementasi Polmas dan b. melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan di masyarakat. c. Persentase komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan. Memelihara dan meningkatkan kondisi Kamtibmas agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat dalam beraktifitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cedera. a. Persentase Lantas Laka % 0, % 90, % b. Persentase penurunan tingkat fatalitas korban Laka Lantas. %,07 % 7,8 % c. Persentase penurunan pelanggaran terhadap pelanggaran lalu lintas. jumlah jenis %,68 % 7 % Persentase penurunan wilayah konflik sosial. 60 % 9,0 % 6,0 % d. Persentase penempatan Bhabinkamtibmas/ Bhabinkamtibmas. Desa,.9 Ratio anggota Polri dan Penduduk. penurunan jumlah e. Persentase LKIP Polda NTB Tahun 06

132 8 6 e. Persentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri. 0 %, %, % f. Jumlah penerbitan: SIM 8. Lembar.08 Lembar 0,0 % STNK 8.7 Lembar 9.8 Lembar 6,0 % BPKB 8.98 Lembar 8. Lembar,8 % Penggunaan Traffik Management Centre (TMC) 00 % 0 %, %, %,69 % 8,6 % 6,9 % 00 % 9, % 9, % 00 % 78,9 % 78,9 % 0 % 8 % 00 % 7,6 % 8 %,9 %,8 % g. Persentase menurunnya gangguan Kamtibmas melalui giat patroli.. Meningkatnya penyelesaian dan a. Persentase pengungkapan dan pengungkapan terhadap penyelesaian kasus kasus tindak pidana: (empat) jenis kejahatan: TP Umum Kejahatan konvensional TP Korupsi Kejahatan terhadap kekayaan TP Narkoba Negara Kejahatan transnasional b. Persentase penurunan gangguan Kejahatan berimplikasi keamanan pada jalur aktifitas masyarakat kontijensi yang menggunakan moda transportasi laut. c. Persentase penyelesaian tindak pidana yang berimplikasi kontijensi. d. Persentase Penyampaian Pemberitahuan Perkembangan Penyidikan (SPHP). Surat Hasil 6. Terciptanya LKIP Polda NTB Tahun 06

133 laporan kamdagri 6 70 %,7 % 89,6 % 6 0 % Terciptanya rasa aman di masyarakat, bebas dari rasa takut terutama gangguan yang berkasar tinggi (kerusuhan massa, kejahatan terorganisir dan lainlain). a. Persentase kewilayahan. b. Jumlah kegiatan latihan penanggulangan Kamdagri. Terwujudnya sistem Hukum Kepolisian yang kokoh dalam rangka akuntabilitas. a. Jumlah gelar perkara % b. Jumlah perkara pidana anggota. 8, % c. Jumlah bantuan dan nasehat hukum praperadilan. 8 0 % d. Jumlah pemberian saran dan pendapat hukum. 6 0 % e. Jumlah supervisi dan monitoring % f. Jumlah penyuluhan/ sosialisasi hukum. 6 68, % dalam Jumlah LKIP Polda NTB Tahun 06

134 0 Realisasi Anggaran Tahun 06:. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban. Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban.. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan.. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana.. 6. Program Penanggulangan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Berkadar Tinggi.. 7. Program Pengembangan Bantuan Hukum. Jumlah Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp...6.9, ,.8..76, , , , , , Mataram, Februari 06 KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NTB Drs. FIRLI, M.Si. BRIGADIR JENDERAL POLISI LKIP Polda NTB Tahun 06

135 LKIP Polda NTB Tahun 06

136 LKIP Polda NTB Tahun 06

137 LKIP Polda NTB Tahun 06

138 LKIP Polda NTB Tahun 06

139 LKIP Polda NTB Tahun 06

140 6 LKIP Polda NTB Tahun 06

141 7 LKIP Polda NTB Tahun 06

142 8 LKIP Polda NTB Tahun 06

143 9 LKIP Polda NTB Tahun 06

144 0 LKIP Polda NTB Tahun 06

145 LKIP Polda NTB Tahun 06

146 LKIP Polda NTB Tahun 06

147 LKIP Polda NTB Tahun 06

148 LKIP Polda NTB Tahun 06

149 LKIP Polda NTB Tahun 06

150 6 LKIP Polda NTB Tahun 06

151 7 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT SURAT PERINTAH Nomor: Sprin/ 6 /I/06 Pertimbangan : bahwa dalam rangka pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) di Lingkungan Polda NTB tahun 06, maka dipandang perlu mengeluarkan surat perintah. Dasar :. UndangUndang Nomor Tahun 00 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 tahun 06 tanggal Juni 06 tentang Perubahan atas Perkap Nomor 0 tahun 0 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. DIPERINTAHKAN Kepada : NAMA, PANGKAT DAN JABATAN SEBAGAIMANA DALAM LAMPIRAN SURAT PERINTAH INI. TERCANTUM Untuk :. disamping tugas pokok dan jabatannya seharihari, agar melaksanakan tugas sebagai tim Pokja penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) di lingkungan Polda NTB tahun 06;. dalam pelaksanaannya agar berkoordinasi dengan Satfung terkait lainnya;. melaksanakan perintah ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kapolda NTB. Selesai. Dikeluarkan di pada tanggal : Mataram : Januari 06 KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NTB Tembusan: Drs. UMAR SEPTONO, S.H., M.H. BRIGADIR JENDERAL POLISI LKIP Polda NTB Tahun 06

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategi Polda NTB Rencana Strategis (Renstra) Polda NTB Tahun 2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT UNIT ORGANISASI : KEPOLISIAN DAERAH NTB TAHUN ANGGARAN : 2016 LAPORAN PENGUKURAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TENGAH DARI BULAN JANUARI - DESEMBER TAHUN 2016

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TENGAH DARI BULAN JANUARI - DESEMBER TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TENGAH DARI BULAN JANUARI - DESEMBER TAHUN 206 Tabel Jumlah produk Intelijen

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TIMUR BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2016

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TIMUR BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TIMUR BULAN JANUARI S.D AGUSTUS Tabel 1 Jumlah produk intelejen yang dapat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategi Biro Rena Polda NTB Rencana Strategis Polri Tahun 2015-2019, sedang berjalan ada beberapa keberhasilan yang telah dicapai namun disisi lain tentunya masih

Lebih terperinci

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016 Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 216 Tabel 1 Jumlah produk Intelejen yang dapat digunakan oleh Pimpinan dalam Giat Lintas Sektoral Jenis Kegiatan ( Naik/Turun ) 1 Intel Dasar 1-1

Lebih terperinci

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016 Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. Tabel 1 Jumlah produk Intelejen yang dapat digunakan oleh Pimpinan dalam Giat Lintas Sektoral Jenis Kegiatan (Naik/Turun) 1 Intel Dasar 1 0-1 2 Kir

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d MEI TA. 2016

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d MEI TA. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d MEI TA. 2016 Tabel 1 Jumlah produk Intelijen yang dapat digunakan

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d OKTOBER TA. 2016

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d OKTOBER TA. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d OKTOBER TA. 2016 Tabel 1 Jumlah produk Intelijen yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

BAB II VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 29 BAB II VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Renstra Polri tahun 2015-2019 merupakan program Renstra Tahap III, dengan agenda Strive For Excellent (Berusaha/Berjuang yang terbaik/prima/unggul), sebagai

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN ASRENA POLRI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2015-2016 Masa

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Organisasi Sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor Tahun 0 tanggal 0 November

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN)

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN) 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan kapor Polri guna

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017

DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017 Tabel 1 Jumlah kegiatan Intelijen yang dapat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Strategi Polres Sidoarjo Strategi Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian kebijakan Polda Jawa Timur dibidang keamanan dan dalam rangka menghadapi berbagai perkembangan lingkungan

Lebih terperinci

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN 2015-2019 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN APIL S.D JUNI 2016

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN APIL S.D JUNI 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN APIL S.D JUNI 2016 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Salah satu program perubahan

Lebih terperinci

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JANUARI S.D MARET 2016

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JANUARI S.D MARET 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN UARI S.D ET 2016 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Salah satu program perubahan

Lebih terperinci

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN OKTOBER S.D DESEMBER TA 2015

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN OKTOBER S.D DESEMBER TA 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN OKTOBER S.D DESEMBER TA 2015 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Salah satu

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN ----------------- ----------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TIMUR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TIMUR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TIMUR NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Tergelarnya peralatan Polres Lotim

Lebih terperinci

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JULI S.D SEPTEMBER TA 2016

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JULI S.D SEPTEMBER TA 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JULI S.D SEPTEMBER TA 2016 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Salah satu program

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO NO Sasaran Indikator Kinerja Target 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN DALAM RANGKA OPERASI LILIN 2014 TANGGAL 23 DESEMBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian Yang Saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi Birokrasi Polri terus mengalami pembaharuan baik dari sisi

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi Birokrasi Polri terus mengalami pembaharuan baik dari sisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi Birokrasi Polri terus mengalami pembaharuan baik dari sisi paradigma maupun dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan keamanan kepada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH.

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH. KATA PENGANTAR Penyusunan Renstra (Rencana Strategis) Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI Tahun 200 204, dimaksudkan guna mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam rangka pencapaian visi dan pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM OPERASIONAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM OPERASIONAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HSL RPT TGL 5 MART 09 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM OPERASIONAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, Polri sebagai salah satu organ pemerintahan dan alat negara penegak hukum mengalami beberapa

Lebih terperinci

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RESOR PANGKALPINANG STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING I. PENDAHULUAN 1. UMUM a. Polri sebagai aparat negara yang bertugas

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA T ENT ANG TINDAK PIDANA RINGAN (TIPIRING) DI W ILAYAH HUKUM POL R E S

Lebih terperinci

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih, dan berwibawa. Agenda tersebut merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN YANG SAYA HORMATI : WAKAPOLRI;

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

AMANAT PADAUPACARA BENDERA BULANAN SENIN, TANGGAL 19JANUARI2015

AMANAT PADAUPACARA BENDERA BULANAN SENIN, TANGGAL 19JANUARI2015 WAKIL KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADAUPACARA BENDERA BULANAN SENIN, TANGGAL 19JANUARI2015 YANG SAYA HORMATI, PARA PEJABAT UTAMA MABES POLRI, PARA PERWIRA, BINTARA, PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG POLMAS PERAIRAN

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG POLMAS PERAIRAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG POLMAS PERAIRAN BAB I P E N D A H U L U A N 1. Umum a. Kepolisian Negara

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.968, 2015 POLRI. Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Laporan. Penyusunan. Perubahan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN I. PENDAHULUAN. 1. Umum

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN I. PENDAHULUAN. 1. Umum KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG KECEPATAN PELAYANAN TEAM QUICK RESPON DITPOLAIR MENDATANGI TKP GANGGUAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. KONDISI UMUM SEKARANG DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Perubahan peraturan di bidang pemerintahan daerah yang berdampak pada bidang kepegawaian membutuhkan antisipasi

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2014 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2014 JALAN SUKABUMI NO 17 BANDUNG Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PADA TINGKAT KEPOLISIAN DAERAH

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PADA TINGKAT KEPOLISIAN DAERAH PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PADA TINGKAT KEPOLISIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.1766, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. SISBINKAR. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PEMBINAAN KARIER ANGGOTA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan personel Polri khususnya yang berpangkat Brigadir, maka dilaksanakan proses seleksi Brigadir Polri bertahap

Lebih terperinci

Terlampir. Terlampir

Terlampir. Terlampir KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang saya hormati : Segenap

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUB BIN POLMAS BAB I PENDAHULUAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUB BIN POLMAS BAB I PENDAHULUAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT BINMAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUB BIN POLMAS 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN a. Institusi Polri

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA BAB I PENDAHULUAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Umum 1. Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN SATKER POLDA NTB T.A. 2016

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN SATKER POLDA NTB T.A. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN SATKER POLDA NTB T.A. 2016 I. PENDAHULUAN 1. Umum Sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT BINMAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017 Mataram, 5 Januari 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2007-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH ACEH DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH ACEH DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH ACEH DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Provinsi Aceh yang terletak di ujung barat Indonesia, secara geografis di kelilingi oleh

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU BIDANG HUKUM RENCANA KERJA BIDKUM POLDA KEPRI TAHUN ANGGARAN 2017

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU BIDANG HUKUM RENCANA KERJA BIDKUM POLDA KEPRI TAHUN ANGGARAN 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU BIDANG HUKUM RENCANA KERJA BIDKUM POLDA KEPRI TAHUN ANGGARAN 2017 BATAM, SEPTEMBER 2016 2 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN BIDANG JEMEN OPSNAL WASRIK ITWASUM POLRI TAHAP II ASPEK LAK & DAL TAHUN 2014

DAFTAR PERTANYAAN BIDANG JEMEN OPSNAL WASRIK ITWASUM POLRI TAHAP II ASPEK LAK & DAL TAHUN 2014 INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM POLRI INSPEKTORAT WILAYAH I DAFTAR PERTANYAAN BIDANG JEMEN OPSNAL WASRIK ITWASUM POLRI TAHAP II ASPEK LAK & DAL TAHUN 2014 NO PERTANYAAN JAWABAN 1 2 3 I ASPEK PELAKSANAAN 1.

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAANKEGIATAN OPERASIONAL DIT PAMOBVIT POLDA NTBTAHUN 2016

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAANKEGIATAN OPERASIONAL DIT PAMOBVIT POLDA NTBTAHUN 2016 KEPOLISIANNEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT PAMOBVIT LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAANKEGIATAN OPERASIONAL DIT PAMOBVIT POLDA NTBTAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI DESA GUNUNG MALANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR TANGGAL 28 JANUARI 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI DESA GUNUNG MALANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR TANGGAL 28 JANUARI 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI DESA GUNUNG MALANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR TANGGAL 28 JANUARI 2016 Lembar, 28 Januari 2016

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

NOTA DINAS Nomor: B/ND-398/IX/2017/Itwasda. Kepada : Yth. Koorspripim Polda NTB.

NOTA DINAS Nomor: B/ND-398/IX/2017/Itwasda. Kepada : Yth. Koorspripim Polda NTB. KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH NOTA DINAS Nomor: B/ND-398/IX/2017/Itwasda Kepada : Yth. Koorspripim Polda NTB. Dari : Irwasda Polda NTB. Perihal

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 PENINGKATAN KEAMANAN, KETERTIBAN,

BAB 4 PENINGKATAN KEAMANAN, KETERTIBAN, BAB 4 PENINGKATAN KEAMANAN, KETERTIBAN, DAN PENANGGULANGAN KRIMINALITAS Gangguan keamanan secara umum masih dalam tingkat terkendali, meskipun demikian terdapat perkembangan variasi kejahatan dan aktualisasi

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 4 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN SUMENEP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : BUPATI SUMENEP

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI / KAMPANYE PEMBUKAAN PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA (SIPSS) TA. 2016

LAPORAN SOSIALISASI / KAMPANYE PEMBUKAAN PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA (SIPSS) TA. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT LAPORAN SOSIALISASI / KAMPANYE PEMBUKAAN PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA (SIPSS)

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat 57 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat pertahanan negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO BEKASI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) POLRES METRO BEKASI TAHUN 2016

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO BEKASI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) POLRES METRO BEKASI TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO BEKASI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) POLRES METRO BEKASI TAHUN 2016 Cikarang, Februari 2017 DAFTAR ISI BAB URAIAN HALAMAN

Lebih terperinci

BIDANG HUKUM POLDA D.I. YOGYAKARTA

BIDANG HUKUM POLDA D.I. YOGYAKARTA BIDANG HUKUM POLDA D.I. YOGYAKARTA Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah adalah unsur pengawas

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN 3.1 Arah Strategi dan kebijakan Nasional Arah strategi dan kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan pembangunan mencapai

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN MASYARAKAT 2 DAFTAR ISI l BAB I PENDAHULUAN...3 II BAB

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. D A S

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG U ntuk mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baik (Good Governance) dan bersih (Clean Government) juga untuk memenuhi tuntutan

Lebih terperinci