ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER
|
|
- Suharto Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA PADA MATERI FLUIDA DI KELAS XI IPA2 SMA FERDY FERRY PUTRA OLEH 1. DWITRI PILENDIA 2. Drs. M.HIDAYAT, M.Pd 3. SRI PURWANINGSIH, S.Si, M.Si FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI, 2014
2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA PADA MATERI FLUIDA DI KELAS XI IPA2 SMA FERDY FERRY PUTRA OLEH : 1. DWITRI PILENDIA 2. Drs. M.HIDAYAT, M.Pd 3. SRI PURWANINGSIH, S.Si, M.Si ABSTRAK Kata Kunci : Partisipasi siswa, materi fluida, model pembelajaran kooperatif tipe NHT Penelitian dilatarbelakangi oleh kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas XI IPA2 yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan partisipasi dan hasil belajar fisika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi fluida kelas XI IPA 2 di SMA Ferdy Ferry Kota Jambi. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh melalui angket partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, observasi partisipasi siswa dalam diskusi, observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar siswa dengan melaksanakan ulangan formatif di setiap akhir siklus. Peningkatan nilai rata-rata partisipasi dan hasil belajar siswa pada siklus I, ratarata partisipasi siswa dalam proses pembelajaran adalah 63,31%, rata-rata partisipasi siswa dalam proses diskusi adalah 44,06%, dan nilai rata-rata hasil belajar 62,74. Pada siklus II rata-rata partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat menjadi 71,96%, partisipasi siswa dalam proses diskusi menjadi 55,40%, dan nilai rata-rata hasil belajar 74,43 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 20 orang (54,05%). Pada siklus III rata partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat menjadi 77,59%, partisipasi siswa dalam proses diskusi menjadi 75,62 %, dan nilai rata-rata hasil belajar 80,79 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 32 orang (86,48%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dapat meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida di kelas XI IPA 2 SMA Ferdy Ferry Kota Jambi. Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 1
3 I. PENDAHULUAN Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan yang memberikan pemahaman mengenai fenomena alam serta kemungkinan aplikasinya dalam meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia. Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan teknologi, maka sudah seharusnya fisika dipelajari secara menyenangkan. Pembelajaran atau proses belajar mengajar terjadi manakala ada interaksi antar guru dengan siswa dan antar siswa dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru memerankan fungsi sebagai pengajar, sedangkan siswa berperan sebagai pelajar atau individu yang belajar, keterpaduan kedua fungsi tersebut mengacu pada tujuan pembelajaran. Salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan melihat tinggi rendahnya hasil belajar yang diraih oleh siswa. Sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar Fisika dapat dilihat dari hasil belajar Fisika. Hasil observasi yang dilakukan di SMA Ferdy Ferry Putra dapat ditampilkan nilai rata-rata ulangan harian fisika dikelas XI IPA. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.1 Nilai Rata-rata ulangan harian fisika kelas XI IPA Nilai Rata-rata Ulangan Harian Fisika Kelas XI IPA 1 IPA 2 IPA 3 62,86 54,7 87,9 Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata ulangan harian fisika yang paling rendah adalah dikelas XI IPA 2. Hasil pengamatan yang penulis lakukan selama proses pembelajaran fisika, terlihat beberapa masalah dalam pembelajaran fisika dikelas XI IPA 2 seperti siswa cenderung pasif, tidak ada inisiatif dari siswa untuk bertanya ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, hanya sebagian siswa yang bisa menyelesaikan soal dengan baik dan benar dan beberapa siswa terutama yang duduk di bagian belakang asyik mengobrol dengan teman sebangkunya ketika proses pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan wawancara dengan beberapa siswa diketahui penyebab masalah di atas adalah kurangnya minat siswa terhadap pelajaran fisika, kurangnya interaksi antara guru dan siswa, siswa tidak senang dengan cara guru menjelaskan pelajaran. Dari identifikasi masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebab rendahnya hasil belajar fisika adalah kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas XI IPA2. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut adalah partisipasi siswa yang merupakan faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Setelah berkoordinasi dengan guru mata pelajaran fisika di kelas tersebut maka penulis mencoba menawarkan solusi untuk meningkatkan partisipasi siswa dengan cara penggunaan model pembelajaran kooperatif. Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 2
4 Menurut Asma (2006) mengemukakan bahwa Pembelajaran kooperatif menekankan pada kerjasama antar siswa dalam kelompok. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah Numbered Head Together (NHT), yaitu suatu model pembelajaran dimana siswa lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT ini siswa dalam kelompok diberi nomor yang berbeda. Setiap siswa dibebankan untuk menyelesaikan soal yang sesuai dengan nomor anggota mereka. Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan kualitas dalam pembelajaran fisika. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis berfokus pada penerapan model pembelajaran Number Head Together (NHT) dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa pada materi fluida di kelas XI IPA2 SMA Ferdy Ferry Putra. II. KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Belajar dan Mengajar Menurut Syah dalam Jihad (2012) mengemukakan bahwa, Belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kongnitif. Jadi dengan adanya interaksi siswa yang melibatkan proses kongnitif akan berdampak pada perubahan perilaku yang positif. Berbeda dengan belajar, mengajar menurut Jihad (2012) didefinisikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan guru dalam mempersiapkan lingkungan pembelajaran yang meliputi lingkungan alam dan sosial untuk mendukung terjadinya proses belajar. Jadi dalam mengajar lebih ditekankan pada usaha guru dalam mempersiapkan lingkungan agar terjadi proses belajar. Berdasarkan bebarapa pendapat mengenai belajar dan mengajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungan yang akan berdampak pada perubahan tingkah laku individu tersebut. Sedangkan mengajar merupakan suatu proses mempersiapkan lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan proses belajar. 2.2 Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Partisipasi siswa dalam pembelajaran Fisika sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pidarta (1990) mengemukakan bahwa, Partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan. Menurut Davis dalam Suryosubroto (2009) menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Menurut Sudjana dalam Taniredja,et al., (2010) aspek-aspek partisipasi yang perlu diamati dalam membuat pedoman observasi aktivitas siswa dalam diskusi kelompok adalah : a. Memberikan pendapat untuk pemecahan masalah. b. Memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain. c. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. d. Motivasi dalam mengerjakan tugas. Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 3
5 e. Toleransi dan mau menerima pendapat orang lain. f. Mempunyai tanggung jawab sebagai anggota kelompok. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi siswa dalam proses pembelajaran merupakan keterlibatan mental dan emosi seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang maksimal yang dipengaruhi oleh aspek fisik maupun psikisnya. Dengan adanya partisipasi siswa akan menyadari makna dan arti penting belajar sehingga akan terjadi komunikasi dua arah dan sumbangan pemikiran yang positif dari siswa 2.3 Tinjauan Umum Model Pembelajaran Kooperatif Isjoni (2007) mengemukakan bahwa, Cooperatif learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pembelajaran kooperatif dikemukakan oleh Ibrahim (2008) memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Siswa bekerja dalam kelompoknya secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda. 4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Kooperatif merupakan suatu model pembelajaran, dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk saling memahami suatu bahan pembelajaran. 2.4 Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) Teknik pembelajaran NHT yang dikembangkan oleh Kagan (1992) yang dikemukakan oleh Lie (2002) adalah melalui pemberian kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Ibrahim (2008) mengemukakan tiga tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu : 1. Hasil belajar akademik stuktural Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2. Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. 3. Pengembangan keterampilan social Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 4
6 Menurut Nurhadi dalam Malawati (2012) kelebihan model pembelajaran tipe NHT yaitu : 1. Setiap siswa menjadi siap semua. 2. Dapat berdiskusi dengan sungguh-sungguh. 3. Siswa pandai dapat mengajarkan siswa yang kurang pandai. 4. Penerimaan terhadap individu. 5. Pemahaman yang lebih mendalam. 6. Sikap apatis berkurang. Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut : 1. Kemungkinan memanggil nomor yang sama. 2. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. 3. Kekhawatiran terjadi kekacauan di kelas. 4. Kekhawatiran siswa tidak dapat membagi tugas dengan adil. 2.5 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Menurut Huda (2013), tahap-tahap pelaksanaan NHT pada hakikatnya sama dengan diskusi kelompok yang rinciannya adalah sebagai berikut : 1. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok. 2. Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor. 3. Guru memberi tugas/pertanyaan pada masing-masing kelompok untuk mengerjakannya. 4. Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk mencari jawaban yang paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Secara lebih rinci, keempat tahap tersebut dijelaskan oleh Trianto (2007), sebagai sintaks NHT : a. Fase 1: penomoran Dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. b. Fase 2 : mengajukan pertanyaan Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Misal berapakah jumlah gigi orang dewasa? Atau berbentuk arahan, dipastikan setiap orang mengetahui 5 buah ibu kota provinsi yang terletak di sumatra. c. Fase 3 : berfikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. d. Fase 4 : menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Sedangkan untuk evaluasi hasil belajar dan pemberian penghargaan pada kelompok, diadopsi dari pedoman penilaian dalam STAD dengan langkah-langkah menurut Slavin (1995) dalam Pujiati (2006) sebagai berikut : Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 5
7 1) Pengetesan 2) Skor peningkatan Siswa memperoleh skor peningkatan berdasarkan tingkat dimana skor tes mereka melebihi skor dasar mereka. Uraian bagaimana skor indivual ditentukan, ditunjukkan pada langkah-langkah berikut : Langkah 1 : menetapkan skor dasar Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor kuis yang lalu. Langkah 2 : menghitung skor kuis terkini Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini. Langkah 3 : menghitung skor peningkatan Siswa mendapat poin peningkatan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka dengan menggunakan skala yang ditunjukkan pada tabel 2 berikut: Tabel 2.1 Skala poin peningkatan No Skor tes terkini Skor peningkatan Lebih dari 10 poin dibawah 1 0 poin skor dasar 10 poin dibawah sampai poin poin skor dasar Skor dasar sampai 10 poin 3 20 poin diatas skor dasar Lebih dari 10 poin diatas skor 4 30 poin dasar Pekerjaan sempurna (tanpa 5 30 poin memperlihatkan skor dasar) Berdasarkan penjelasan penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dikemukakan oleh Huda dan Trianto, maka penulis berpedoman pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Trianto karena langkah-langkah tersebut lebih rinci sehingga dijadikan pedoman dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Langkah-langkah yang akan diterapkan adalah sebagai berikut : a. Fase 1: penomoran Dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5 kemudian siswa diarahkan menuju kelompoknya. b. Fase 2 : mengajukan pertanyaan Guru memberikan intruksi untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan yang sudah diberikan oleh guru. Misalnya apa saja yang mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatis? Atau berbentuk arahan, dipastikan setiap orang mengetahui minimal 3 aplikasi hikum pascal dalam kehidupan sehari-hari. c. Fase 3 : berfikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. d. Fase 4 : menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 6
8 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Sukidin dalam Taniredja (2010) mengemukakan bahwa Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara profesional. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang dilakukan di dalam suatu kelas, dengan tujuan untuk memperbaiki situasi di kelas tersebut, yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan partner. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, mencari pemecahan masalah, memberi tindakan, dan memastikan tindakan tersebut dapat menyelesaikan masalah, jika masalah belum terselesaikan maka tindakan yang sama perlu diterapkan kembali. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai tercapainya indikator keberhasilan tindakan, dimana kegiatan setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini adalah di Kelas XI IPA 2 SMA Ferdy Ferry Putra. 3.3 Subyek Penelitian Penilitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Ferdy Ferry Putra pada tahun ajaran 2013/2014. Dengan jumlah siswa 37 orang yang menurut hasil analisis penulis dan guru mata pelajaran memiliki partisipasi dalam belajar yang rendah. 3.4 Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/ Instrumen Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket, Lembar observasi, dan soal evaluasi hasil belajar, lembar observasi proses pembelajaran terhadap guru, dan lembar observasi partisipasi siswa pada saat diskusi. Angket digunakan untuk mengetahui partisipasi siswa dalam pembelajaran fisika secara individu pada setiap siklus. Terdapat dua lembar observasi yaitu lembar observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dan lembar partisipasi siswa dalam diskusi pada saat pembelajaran berlangsung. 3.6 Pengolahan Data Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari angket, lembar observasi dan instrumen tes hasil belajar. a. Angket Partisipasi Perhitungan persentase hasil yang diperoleh dari angket tertutup berskala ordinal dengan menggunakan rumus persentase menurut Ridwan (2008) yaitu: Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 7
9 f P x100% n (1) Keterangan: P : persentase partisipasi siswa f : total skor item n : skor total maksimum dengan ketentuan : 81% - 100% : sangat tinggi 61% - 80% : tinggi 41% - 60% : sedang 21% - 40% : rendah 0% - 20% : sangat rendah b. Lembar observasi proses pembelajaran Untuk data hasil observasi mengenai situasi belajar mengajar diambil menggunakan lembar partisipasi siswa dalam proses diskusi dan lembar observasi guru pada saat pembelajaran. Cara penilaian terhadap hasil observasi sama dengan penilaian angket yaitu dihitung dengan rumus (1). c. Instrumen Tes Agar soal tes yang digunakan berkualitas, soal diuji coba terlebih dahulu kemudian dilakukan analisis sebagai berikut: 1. Validitas Validitas tes adalah ketepatan tes. Sebuah tes dikatakan punya validitas jika tes tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang diukur. Dalam penyusunan instrumen ini penulis mengutamakan validitas isi. Menurut Arikunto (2006) menyatakan bahwa validitas isi bagi sebuah instrumen menunjuk suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan isi materi pembelajaran. 2. Tingkat Kesukaran Besar tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2006), sebagai berikut : = (2) Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = jumlah seluruh peserta tes 3. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Riliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Untuk menentukan reliabilitas tes yang menggukan bentuk objektif digunakan rumus KR 21 yang dikemukakan Arikunto (2006) sebagaimana yang tercantum dibawah ini : Dimana : = ( ) 1 (3) = ( ) / (4) Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 8
10 = [ ] (5) Keterangan : = Reliabilitas yang dicari = Standar Deviasi = Rata-rata N = Banyak soal Sebagai kriteria reliabiilitas soal didasarkan pada ketentuan dibawah ini : 0,00 < 0,20 = sangat rendah 0,20 < 0,40 = rendah 0,40 < 0,60 = cukup 0,60 < 0,80 = tinggi 0,80 < 0,1 = sangat tinggi 4. Daya Beda Rumus untuk menghitung daya beda soal oleh arikunto (2006) sebagai berikut ; = = (6) Keterangan : J = Jumlah peserta tes JA = Jumlah peserta kelompok atas JB = Jumlah peserta kelompok bawah BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dengan kriteria sebagai berikut : 0,00 < D 0,20 = buruk 0,20 < D 0,40 = cukup 0,40 < D 0,70 = baik 0,70 < D 0,1 = baik sekali D = negatif, semuanya tidak baik Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil pemberian tes pada tahap evaluasi diakhir siklus, dianalisis dengan menggunakan rumus yang dikemukan oleh (Jihad, 2012), dengan persamaan : B S X100 (7) N Keterangan : S = Skor B = Jumlah jawaban yang benar N = Banyaknya butir soal Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 9
11 3.7. Indikator Keberhasilan Tindakan Indakator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan tindakan adalah sebagai berikut : 1. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran untuk setiap indikator sudah mencapai > 60% atau termasuk kriteria tinggi. 2. Partisipasi siswa dalam proses diskusi untuk setiap indikator sudah mulai terlihat dan rata-rata partisipasi secara keseluruhan mencapai 60% atau termasuk kriteria tinggi. 3. Akivitas guru selama proses pembelajaran untuk setiap indikator sudah mencapai kriteria baik dan rata-rata aktivitas guru secara keseluruhan mencapai 80%. 4. Hasil tes belajar siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 70. Menurut Djamarah (2010), Keberhasilan proses mengajar dikatakan sudah optimal apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tindakan dapat dikatakan berhasil apabila di dalam kelas tersebut sudah terdapat 80 % siswa yang tuntas sesuai dengan KKM. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rincian peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh dari penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus No Variabel yang diamati Nilai rata-rata siswa 62,74 74,43 80,78 Jumlah siswa yang orang berhasil orang orang Persentase keberhasilan 3 29,73% 54,05% 86,49% siswa Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Jadi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together pada materi fluida dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Adapun gambaran mengenai peningkatan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dari hasil angket pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 Peningkatan Partisipasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus Rata-rata skor total / indikator Rata-rata persentase / indikator (%) I 12,66 63,31 II 14,39 71,96 III 15,52 77,59 Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 10
12 Gambaran mengenai peningkatan partisipasi siswa dalam diskusi dari hasil observasi pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 Peningkatan Partisipasi Siswa Dalam Proses Diskusi Siklus Rata-rata skor Rata-rata Persentase (%) I 1,76 44,06 II 2,22 55,40 III 3,03 75,62 Berdasarkan tabel 4.14 dan 4.15 di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Number Head Together dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran fluida. Gambaran mengenai peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran dari hasil observasi pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Peningkatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus Rata-rata skor Rata-rata persentase (%) I 65,00 81,25 II 70,00 87,50 III 76,50 95,63 Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat peningkatan aktivitas guru pada setiap siklus. Hal ini dikarenakan guru telah terbiasa menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Number Head Together, sehingga rencana pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Peningkatan nilai rata-rata persentase partisipasi dan hasil belajar siswa pada siklus I, rata-rata persentase partisipasi siswa dalam proses pembelajaran adalah 63,31%, rata-rata persentase partisipasi siswa dalam proses diskusi adalah 44,06 % dan nilai ratarata hasil belajar 62,74 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 11 orang (29,73%). Pada siklus II rata-rata persentase partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat menjadi 71,96%, partisipasi siswa dalam proses diskusi menjadi 55,40% dan nilai rata-rata hasil belajar 74,43 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 20 orang (54,05%). Pada siklus III rata persentase partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat menjadi 77,59%, partisipasi siswa dalam proses diskusi menjadi 75,62% dan nilai rata-rata hasil belajar 80,78 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 32 orang (86,48%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 11
13 tipe Number Head Together dapat meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida di SMA Ferdy Ferry Kota Jambi. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas serta untuk lebih meningkatkan hasil belajar fisika siswa, maka penulis menyarankan beberapa hal: 1). Guru fisika dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together pada saat proses pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar fisika siswa, terutama pada materi fluida. 2). Karena penelitian ini hanya dilakukan hanya pada materi fluida, maka diharapkan penelitian yang serupa dapat pula dilaksanakan pada materi yang lain. 3). Penelitian ini masih terbatas pada partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar pada aspek kongnitif, diharapkan lebih lanjut dilakukan penelitian terhadap hasil belajar pada aspek afektif. Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 12
14 Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi aksara Asma, Nur Pembelajaran Kooperatif. Jakarta : Depdiknas Dikti Departemen Ketenagaan Djamarah, S.B. & Zain, A Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Huda, Miftahul Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Ibrahim, M.N Pembelajaran berdasarkan masalah. Surabaya : Unesa Press Isjoni Cooperative Learning; Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelopok. Bandung : Alfabeta Lie, Anita Cooperative Learning, Mempraktekkan kooperatif learning di ruang kelas. Jakarta : IKAPI Pidarta, Made Landasan Kependidikan. Jakarta : IKAPI Penerapan Pendidikan Partisipatori dengan pendekatan siswa. Jakarta : Rineka Cipta Pujiati, Irma Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) untuk Meningkatkan Parrtisipasi dan Prestasi Belajar Matematika di SMP Negeri 4 Purwokerto. Banyumas : Dinas Pendidikan Malawati, Ratna Analisis Kemampuan Prasyarat Maetematika Dan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe NHT. Unimed : Jurnal Online Pendidikan Fisika ISSN Ridwan Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta Suryosubroto, B Proses Belajar Mengajar di Sekolah : Wawasan Baru, Bebrapa Metode Pendukung Dan Bebrapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta : Rineka Cipta Taniredja, Tukiran Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta Trianto Mendisain Model Pembelajaran Inovati-Progresif. Jakarta : Kencana Prenanda Media Grup Dwitri Pilendia : S1 Pendidikan Fisika 13
Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:
UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI MIA 7 SMAN 1 MUARO JAMBI Dwinda Nur Khodijah 1), Menza Hendri 2), Darmaji
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kontekstual dengan sistem pengajaran pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinci: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menurut beberapa siswa dinilai sebagai mata pelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PADA MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2006A DI JURUSAN GEOGRAFI-FIS-UNESA Sri Murtini *) Abstrak : Model pembelajaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil
Lebih terperinciDITA PUTRI MAHARANI Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS VII SEMESTER 2 SMP ISLAM THORIQUL HUDA TAHUN AJARAN 2013/2014 DITA PUTRI MAHARANI
Lebih terperinciKata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP SISWA KELAS VIII E TAHUN AJARAN 2015/ 2016 DI SMP N 1 NANGGULAN Oleh:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya seluruh aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2006). Hasil belajar adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Belajar Menurut James O. Whittaker dalam Djamarah (2008) mendefinisikan belajar sebagai proses bahwa tingkah laku yang ada pada diri seseorang ditimbulkan atau diubah karena
Lebih terperinciLangkah 1 : Penomoran Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan. Langkah 3 : Berpikir Bersama Langkah 4 : Menjawab METODE PENELITIAN
Guru mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran yang dilakukan dikelas. Pembelajaran dikelas haruslah dibuat menyenangkan sehingga siswa menjadi bersemangat dalam menerima pelajaran. Pada mata
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN Ayu Ferawati
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si 3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis
1 ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 MERANGIN OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA SMA Negeri 1 Ulujami
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciSaintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?
PENDAHULUAN Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. Dalam tinjauan pustaka ini akan memaparkan pengertian-pengertian konsep yang
9 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka ini akan memaparkan pengertian-pengertian konsep yang berkaitan dengan penelitian sebagai berikut: 2.1.1.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran kimia di sekolah, umumnya masih berorientasi kepada materi yang tercantum pada kurikulum. Bagi para siswa, belajar kimia hanya untuk keperluan menghadapi ulangan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI Yulianti 1), Menza Hendri 2), Rahma Dani 3) 1) Alumni Program Studi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VIIIC MTs Muhammadiyah Kasihan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Untuk meningkatkan minat belajar
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA
Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS
ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI KELAS XI IPA II SMA NEGERI 5 KOTA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam
Lebih terperinciInge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL
Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBASIS CTL DENGAN METODE NHT PADA MATERI
Lebih terperinciRizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MULTIMEDIA 2 SMK NASIONAL MALANG Rizky Ridlo Rahmanda Putri Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) MATERI AJAR PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X Yudi Susilo 1, Siti Khabibah
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YUSNELDA Guru SMP Negeri 7 Dumai yusnelday@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan
Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan Bintang Zaura 1 dan Sulastri
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah
Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY
ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X.BSMA FERDY FERRY PUTRA JAMBI OLEH: 1. ESTI NURMA
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER
UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER Ahmad Sofyan Program Studi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciMINARNI SMA Negeri 1 Ngunut Kab. Tulungagung
PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATERI KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGUNUT TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Dian Safitri Universitas
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CORPORAT IDENTITY
ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CORPORAT IDENTITY DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 9 SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI OLEH: 1. Tiara Lyfirda
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gresi Gardini, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyatakan bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD USWATUN HASANAH NASUTION Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam penelitian suatu kajian teori sangat diperlukan, suatu kajian teori ini akan sangat membantu dalam penelitian. Dimana teori ini dijadikan suatu dasar atau patokan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X G SMAN 8 MUARO JAMBI Mona Erliza 1), Astalini 2), Darmaji 3)
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO Titik Pitriani Muslimin
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH. 1. FEBBY DWINTY PUTRI 2. Drs. M. HIDAYAT, M.Pd 3. SRI PURWANINGSIH, S.Si, M.Si
ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X 6 MAN MODEL
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar Lampung, diperoleh bahwa nilai rata-rata penguasaan konsep pada materi pokok ikatan kimia tata nama
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW
ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW PADA MATERI TEORI KINETIK GAS DI KELAS XI IPA SMA XAVERIUS
Lebih terperinciJURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014
JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SENYAWA TURUNAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Fatima Batubara dan Karya Sinulingga Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Devi Wahyu Ertanti PGMI, FAI, Universitas Islam Malang (UNISMA)
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Erni Baiti SMP Negeri 2 Comal-Pemalang
Dinamika Vol. 5, No. 2, Oktober 2014 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SMP Negeri 2 Comal-Pemalang Abstrak Motivasi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Oleh: Alfi Novitasari 11144100116
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelesaian masalah bilangan pengertian tersebut terdapat pada Kamus Besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pemahaman berasal dari kata paham yang menurut Kamus Besar Bahasa
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemahaman Konsep Matematis Pemahaman berasal dari kata paham yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008: 1002) berarti pengertian, pendapat; pikiran,
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DISERTAI PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITASDAN HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS X IPA MA UNGGULAN NURIS Lailatul Ma rifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif
Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Triyatno 1, John Sabari 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar
Lebih terperinciJurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN:
MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 01/013 Ifan Sofian Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciOleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI
Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh
Lebih terperinciJurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
1 ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA MATERI SUHU DAN KALOR SISWA KELAS Xc SMA XAVERIUS 2 JAMBI OLEH : 1. MEIRI ANDRIANI
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X 6 SMA NEGERI 1 BANGKINANG Emalia Ariani 1 Putri Yuanita 2 Syofni 3
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Istiningrum & Sukanti Halaman 64-79
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AK 2 SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: Istiningrum
Lebih terperinciDesra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO
232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:
Lebih terperinciSuherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)
Jurnal Ilmiah Edukasi Matematika (JIEM) 7 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) Susi Widowati Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Maryana 1 SMP
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dapat belajar lebih santai disamping menumbuhkan tanggung
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK MATERI EKOSISTEM KELAS VII A SMP N 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitria@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode
Lebih terperinciAstri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 3, September - Desember 2015 STKIP PGRI Banjarmasin PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH (ICM)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran dapat di artikan sebagai pedoman atau acuan dalam menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan
Lebih terperinciDisusun oleh : Nurul Fitria Febriyanti ( ) Puput Wulandari ( ) Zafira Syajarotun ( ) Mega Ayu Setyana ( )
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran Dosen Pengampu : Ahmad Nasir Ari Bowo, M.Pd Disusun oleh : Nurul Fitria Febriyanti (14144600175)
Lebih terperinciPENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Grandi Setyawan 1) dan
Lebih terperinciPeningkatan Prestasi Siswa pada Konsep Fluida Statis dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray
Fadiyah Suryani SMA Negeri 5 Yogyakarta Jl Nyi Pembayun 39 Prenggan Kotagede Yogyakarta 55172 Surat-e: fadiyahsuryani@yahoocom Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar fisika konsep fluida
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha
Lebih terperinciOleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BERBAGAI BENTUK MELAUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BERBAGAI BENTUK MELAUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SD N
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN
p-issn 5-73X e-issn30-765 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN Asneli Lubis Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciOleh ABSTRAK. Kata-kata kunci: model pembelajaran NHT, hasil belajar, respon.
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Rahayu Nuryanti, NIM
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VII A SMP DAAR EL-SALAM Disusun oleh: Iqbal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan anak didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni
Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V Endah Tri Wahyuni 1 1 Universitas Negeri Malang Email: 1 endahtriw7@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinci