BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat ANTV Gambar 4.1 PT Cakrawala Andalas Televisi atau yang lebih dikenal dengan sebutan ANTV hadir sebagai stasiun televisi swasta di Indonesia yang menyajikan beragam tayangan hiburan yang berkualitas, menarik serta menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat Indonesia 1. Awalnya ANTV adalah stasiun televisi lokal yang siaran di wilayah Lampung dan sekitarnya. Dengan izin siaran lokal ANTV mengudara selama lima jam sehari, kemudian ANTV mendapat Izin Siaran Nasional dari Menteri Penerangan RI dengan No. 207/RTF/K/I/1993 tgl 30 Januari Sepuluh hari setelah izin tersebut keluar ANTV dapat melakukan siaran secara nasional. Tepat 1 Maret 1993 untuk pertama kalinya ANTV memproduksi program sendiri berupa liputan berita

2 52 aktual jalannya Sidang Umum DPR/MPR. Saat itu ANTV berhasil melakukan siaran langsung meliput jalannya kegiatan penting kenegaraan. Momen istimewa itu yang dijadikan sebagai hari lahirnya ANTV, kini lebih dari 22 tahun ANTV menemani masyarakat pemirsanya dengan program-program terbaik. ANTV Memiliki Sistem Jaringan Dengan Induk Jaringan Yang Berada di Jakarta. Dalam Jaringan Ini, ANTV Didukung Oleh 39 Stasiun Transmisi Sedangkan Keseluruhannya Menjangkau Lebih Dari 160 Kota & Kabupaten Di Indonesia Dengan Lebih Dari 146 Juta Penduduk Visi, Misi dan Kebijakan Mutu ANTV Visi Menjadi saluran televisi keluarga terbaik untuk seluruh keluarga Indonesia Misi Misi yang akan dilakukan oleh ANTV untuk dapat mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut: Memberikan program-program berkualitas terbaik setiap anggota keluarga untuk mendukung pengembangan karakter Bangsa Indonesia dengan spirit kreatifitas dan inovasi kekuatan kerjasama tim dan tata kelola perusahaan. 2 Ibid.

3 Kebijakan Mutu PT. Cakrawala Andalas Televisi berkomitmen terhadap kebijakan mutu dengan melakukan peningkatan yang bekelanjutan dalam 3 : 1. Mengupayakan yang terbaik untuk memuaskan pelanggan 2. Memberdayakan kemampuan karyawan ke arah profesionalisme 3. Menerapkan ISO 9001 : Mengintegrasikan semua proses dalam unit agar tercapai efisiensi dan efektifitas yang optimal 5. Melakukan peninjauan dan perbaikan Standard Operating Procedure secara berkesinambungan agar ANTV dapat beroperasi lebih efisien 3 Ibid.

4 Sejarah Singkat INDOSIAR Gambar 4.2 PT. Indosiar Visual Mandiri resmi mengudara sebagai televisi nasional pada tanggal 11 Januari Selanjutnya Indosiar melakukan perubahan status Perseroan menjadi Perseroan Terbatas Terbuka pada tahun 2004, sehingga nama Indosiar berubah menjadi PT. Indosiar Visual Mandiri Tbk. Indosiar melakukan restrukturisasi Perseroan termasuk penghapusan pencatatan saham (delisting) dan go private pada 30 November Pada tahun 2013, induk perusahaan Indosiar, PT. Indosiar Karya Mandiri Tbk (IDKM) dan PT. Surya Citra Media Tbk (SCM) melakukan penggabungan perusahaan untuk meningkakan sinergi dan efisiensi dalam pengembangan bisnis. Dengan penggabungan tersebut, IDKM melebur ke dalam SCM, selanjutnya SCM menjadi induk perusahaan Indosiar terhitung sejak 1 Mei

5 Visi dan Misi INDOSIAR Visi Menjadi stasiun televisi terkemuka dengan tayangan berkualitas yang bersumber pada in house production, kreatifitas dan sumber daya manusia yang handal Misi Misi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan visi perusahaan adalah sebagai berikut 6 : 1. Futuristik - Berorientasi pada kemajuan dengan terobosan yang inovatif. 2. Inovatif - Menjaditrendsetter dengan ide yang inovatif. 3. Kepuasan - Memprioritaskan kepuasan stakeholder. 4. Kemanusiaan - Memelihara lingkungan sekitar dengan baik. 5 Ibid. 6 Ibid.

6 Gambaran Umum Drama India Drama India di Stasiun Televisi ANTV Serial India Bollywood yang menjadi unggulan di ANTV merupakan serial yang juga menjadi unggulan di India sehingga jalan cerita dari serial drama India tersebut juga pasti ditunggu. Berikut adalah deretan program unggul drama India di ANTV 7 : Anandhi Gambar 4.3 Drama India Anandhi ini akan berlatar belakang di sebuah desa bernama Rajasthan yang masih kental dengan praktek pernikahan di usia belia. Drama seri ini akan menceritakan tentang Anandi (Avika Gor), gadis cilik yang menikah dengan Jagdish (Avinash Mukherjee), cucu semata wayang dari Kalyani Devi (Surekha Sikri) yang juga dipanggil Dadisa dan Maasa

7 57 Kalyani merupakan janda yang menjunjung tinggi adat dan percaya hal-hal yang bersifat tahayul. Dia memiliki 2 orang putra yakni Bhairon (Anup Soni) dan Vasant (Satyajit Sharma). Bhairon dan istrinya, Sumitra (Smita Bansal) dikarunia 2 orang anak yang bernama Jagdish dan adik perempuannya yang bernama Suguna (Vibha Anand). Sementara itu, Vasant adalah duda yang tidak memiliki anak. Kemudian Vasant menikah lagi dengan Gehna (Neha Marda) perempuan yang masih sangat belia yang tidak akur dengan ibu mertuanya, Kalyani Devi. Setelah banyak pertengkaran, Kalyani Devi mengancam akan mengusir Gehna keluar dari rumah. Tapi karena Gehna yang sedang hamil, sang suami, Vasant membela istrinya tersebut di depan ibunya. Sementara itu, saat Suguna bersiap-siap untuk meninggalkan rumah suaminya, suaminya tewas di tangan para penjahat. Kemudian Badi Jiji (Farida Jalal) datang, yang berusaha membawa kebahagiaan dan keceriaan ke dalam rumah tangganya sekali lagi 9. Kemudian muncullah karakter baru bernama Shyam. Ia adalah seorang pemuda kota yang berpendidikan yang datang ke desa. Dia tidak percaya dengan tradisi kuno yang ada di desa tersebut. Shyam pernah menyelamatkan kehidupan Jagdish lalu kemudian mereka berteman. 9

8 58 Di sisi lain, ternyata Suguna sedang mengandung, dan bayi dalam perutnya itu adalah anak dari Pratap, suaminya yang telah meninggal. Ia berusaha untuk menggugurkan bayinya, namun takdir berkehendak lain. Shyam menjadi dewa penolong bagi Suguna. Ia sangat mencintai Suguna dan meminta keluarganya untuk melamarnya. Pernikahan keduanya pun segera dilaksanakan. Mulanya, orangtua Shyam merestui pernikahan tersebut, namun semua berubah setelah mereka tahu kalau Suguna tengah hamil dan bukan darah daging Shyam, mereka menentang pernikahan itu dan meminta Shyam untuk tidak menikahi Suguna. Tapi, Shyam tetap bersikeras untuk menikah dengan Suguna apapun yang terjadi. Setelah menikah, mereka akhirnya tinggal di rumah orangtua Suguna. Shyam sangat bahagia karena Suguna sangat perhatian padanya. Kemudian, muncul lagi karakter baru bernama Mahavir Singh (Rajendra Gupta. Dia adalah saudara ipar dari Kalyani Devi yang telah bersikap buruk pada Kalyani setelah kematian suaminya. Mereka sudah lama tak bertemu sejak kematian suami Kalyani. Kini Mahavir Singh berencana untuk balas dendam dan melakukan berbagai cara untuk menganggu warga di desa tersebut, dan berusaha untuk mendapatkan kekuasaan di desa tersebut.

9 59 Sementara itu, orang tua Anandhi kehilangan tanah mereka karena direbut oleh Mahavir Singh. Mereka kemudian datang pada Kalyani Devi untuk meminta bantuan, namun Kalyani menolak. Anadhi dan Jagdish kemudian mendatangi Mahavir Singh untuk memohon belas kasihan. 10 Kalyani Devi yang mengetahui hal tersebut langsung marah dan mengusir Anandhi. Anandhi dan keluarganya kini menghadapi masa-masa sulit karena kaki ayahnya patah dan ibunya sedang sakit. Hidup mereka semakin susah karena mereka tidak memiliki uang. Mereka juga kehilangan rumah dan tanah. Kemudian mereka bekerja sebagai pembantu di rumah Mahavir Singh, karena Mahavir membantu mereka untuk operasi kaki ayahnya. Sementara itu, ketika hasil ujian mereka keluar, bahwa Jagdish yang datang pertama kali. Mereka semua bersenang-senang dan merayakannya, namun kecurangan Jagdish terungkap karena ia hanya mencetak nilai 40%, dan dia sudah berbohong dengan membuat kartu laporan palsu dengan bantuan salah satu temannya, Haria. Hal itu membuat Bhairon marah dan menghukum Jagdish atas kesalahannya itu. Tapi, karena takut dicemooh teman-temannya, Jagdish akhirnya kabur bersama Haira ke Mumbai. Sebelum pergi, ia meninggalkan sebuah ponsel untuk Anandhi. Dengan ponsel itu, semua akan tahu keberadaannya. 10 Ibid.

10 60 Mereka, Bhairon, Anandhi dan Shyam pergi untuk mencari Jagdish. Ternyata Jagdish diculik oleh penjahat. Anandhi yang mengetahui keberadaan Jagdish akhirnya tertembak oleh penjahat ketika menyelamatkan Jagdish. Anandhi pun dibawah ke rumah sakit. Disana, Anandhi dinyatakan telah meninggal oleh pihak rumah sakit. Drama ini memiliki judul asli di negaranya India dengan Balika Vadhu, tayang di ANTV sejak Maret 2016 hingga saat ini masih disiarkan dengan jadwal tayang setiap hari pukul WIB dengan total durasi 2,5 jam Paakhi Gambar 4.4 Paakhi bercerita tentang Anshuman (Mohammed Iqbal Khan) yang dinikahkan dengan seorang gadis bernama Paakhi (Shraddha Arya) saat usianya masih sangat muda. Kedua keluarga tak akur yang menyebabkan Paakhi tak mau tinggal di rumah mertuanya Ibid.

11 61 Saat usia dewasa, Anshuman menikah dengan gadis pilihannya. Sayangnya sang istri tewas dalam kecelakaan dan meninggalkan seorang anak bernama Ayan. Anshuman kembali jatuh cinta dan ingin menikahi Tanya (Madhura Naik). Namun identitas Paakhi sebagai istri pertamanya ketahuan dan terpaksa Anshuman membawa Paakhi kembali ke rumah. Anshuman lantas berusaha membuat Paakhi setuju untuk cerai bagaimanapun caranya. Namun pada akhirnya ia jatuh cinta pada Pakhi. Drama seri ini berjudul asli Tumhari Paakhi, drama india ini tayang di ANTV setiap hari pukul WIB dengan total durasi 2 jam.

12 Geet Gambar 4.5 Cerita dalam serial Geet ini berpusat pada kehidupan dan cinta seorang gadis desa bernama Geet yang diperankan oleh Drashti Dhami. Di saat ia mulai melupakan masa lalunya dan memulai kehidupan baru dengan pria yang dicintainya, sosok mantan suaminya muncul kembali. Yang membuat cerita di serial Geet ini bertambah rumit adalah 2 pria dalam hidup Geet adalah kakak beradik. 12 Selain Drashti Dhami, serial Geet ini juga menghadirkan artis-artis layar kaca terkenal seperti Gurmeet Chaudhary, Abhinav Shukla, Samir Sharma, Anju Mahendru, dan masih banyak lagi. Drama seri Geet mengisahkan tentang seorang gadis desa bernama Geet (Drashti Dhami) yang tinggal di Punjab. Keluarganya menginginkan ia menikah dengan pria India yang menetap di Kanada bernama Dev (Abhinav Shukla). Namun 12 Ibid.

13 63 ternyata Dev bukanlah pria baik-baik. Setelah menikah, Dev membuang Geet dan mengambil harta keluarga Geet. Dev meninggalkan Geet saat di bandara dan kemudian pergi ke Kanada. Pengalaman pahit ini membuat perempuan muda itu memutuskan untuk hijrah ke Delhi agar tidak bertemu lagi dengan keluarga Dev. Di dalam perjalanan ke Delhi, ia bertemu dengan Maan (Gurmeet Chaudhary), pria yang kemudian menolongnya dan memberikannya pekerjaan di Delhi. Rupanya takdir menginginkan Geet bertemu kembali dengan Dev. Ternyata Maan adalah kakak dari Dev. Suatu ketika Dev pulang ke India setelah semua hutangnya dibayar oleh Maan. Kehadiran Dev di tengah-tengah Maan dan Geet menjadi ujian tersendiri bagi mereka yang mulai saling jatuh cinta. 13 Di negeri asalnya, serial ini berjudul asli Geet Hui Sabse Parayi, drama India ini tayang setiap hari pada pukul WIB dengan total durasi selama 1,5 jam. 13 Ibid.

14 Lonceng Cinta Gambar 4.6 Dua perempuan cantik akan menjadi fokus cerita dalam serial terbaru ANTV berjudul Lonceng Cinta ini. Drama seri yang berjudul asli Kumkum Bhagya ini akan berkisah tentang 2 bersaudari bernama Pragya dan Bulbul yang memiliki karakter berbeda. Serial Lonceng Cinta ini juga akan menceritakan tentang kisah cinta kedua tokoh utama tersebut. Serial Lonceng Cinta ini berkisah tentang dua bersaudari putri dari Sarla Arora yaitu Pragya (Sriti Jha) dan Bulbul (Mrunal Thakur). Pragya adalah putri tertua yang memiliki sifat pekerja keras, sederhana, dan berprofesi sebagai pengajar di sebuah perguruan tinggi Ibid.

15 65 Sedangkan Bulbul adalah gadis muda yang suka dengan pekerjaannya namun membenci bosnya yang bernama Purab. Namun kemudian Bulbul jatuh cinta pada Purab. Sementara itu, Abhi adalah seorang rockstar yang kemudian menikah dengan Pragya. Ibunda Pragya dan Bulbul, Sarla Arora mempunyai keinginan agar mereka berdua bisa menikah dan hidup bahagia suatu saat nanti dengan pria yang tepat. Namun keinginan sang ibu untuk melihat putri-putrinya membangun rumah tangga yang bahagia tersebut masih saja mengalami berbagai rintangan. Tak hanya terjadi pada Pragya saja, namun juga pada Bulbul yang selalu gagal ketika ingin membangun rumah tangga. 15 Drama yang memiliki judul asli Kumkum Bhagya ini tayang setiap hari pukul WIB dengan durasi tayang selama 1 jam. 15 Ibid.

16 Mohabbatein Gambar 4.7 Drama seri Mohabbatein bercerita tentang pasangan suami istri Raman (Karan Patel) dan Ishita (Divyanka Tripathi), serta putri kandung Raman yang sangat mereka cintai bernama Ruhi (Ruhanika Dhawan). 16 Raman dan Ishita memiliki masa lalu yang cukup kelam dalam hal percintaan. Ishita dahulu pernah menjalin hubungan dengan seorang pria selama 5 tahun namun akhirnya hubungan tersebut ternyata tidak bisa bersatu, hingga membuat Ishita patah hati. Sementara itu, Raman pernah mempunyai seorang istri bernama Shagun dan dikarunia putri cantik bernama Ruhi. Namun Shagun berselingkuh dengan pria lain yang bernama Ashok dan pergi bersamanya dengan meninggalkan Raman dan Ruhi. 16 Ibid.

17 67 Sementara itu, Raman dan Ishita tidak mempunyai keturunan karena Ishita yang tidak mampu melahirkan anak. Hubungan antara Raman dan Ishita berawal dari rasa benci karena salah paham, Raman menjadi ayah yang kurang baik bagi Ruhi namun Ishita sangat menyayangi putri kecil tersebut. Kehidupan keluarga kecil tersebut berubah menjadi banyak masalah setelah mantan istri Raman, Shagun muncul kembali dan membuat masalah di antara mereka. Serial Mohabbatein ini dibintangi oleh aktris India yang sangat cantik bernama Divyanka Tripathi yang berperan sebagai Dr. Ishita. Sementara itu, lawan main Divyanka adalah aktor Karan Patel yang memerankan tokoh Raman, ayah dari Ruhi. Sedangkan si kecil Ruhi akan diperankan oleh aktris cilik Ruhanika Dhawan. 17 Drama yang memiliki judul asli Yeh Hai Mohabbatein ini tayang setiap hari di ANTV pada pukul WIB dengan durasi tayang selama 1 jam. 17 Ibid.

18 Drama India di Stasiun Televisi INDOSIAR Kushi Gambar 4.8 Serial Khushi berkisah tentang kisah cinta antara gadis bersahaja dari keluarga miskin bernama Khushi (Sanaya Irani) dengan seorang pengusaha sukses bernama Arnav (Barun Sobti). Khushi dan Payal, adiknya tinggal di rumah bibinya di Delhi, kota tempat tinggal keluarganya Arnav. 18 Sementara itu, Arnav tinggal satu rumah bersama keluarganya yaitu kakak perempuannya yang bernama Anjali dan Shyam, suaminya. Di rumah itu ada juga paman Manohar dan bibi Manorama serta sepupunya Akash dan neneknya Devyani. Di serial ini, ibunda Arnav diceritakan meninggal dunia karena bunuh diri. Sepertinya nasib sengaja mempertemukan Khushi dan Arnav dalam berbagai kesempatan. Saat menghadiri acara yang diadakan perusahaan Arnav, 18

19 69 kaki Khushi tersandung hingga membuat dirinya jatuh menimpa tubuh Arnav. Acara pun menjadi berantakan dan Arnav marah besar dan mulai membenci Khushi. Namun, perlahan tapi pasti karena seringnya bertemu, muncul benih-benih cinta di antara mereka, Arnav dan Khushi. Berawal dari salah paham dan saling benci, Arnav dan Khushi akhirnya mulai saling menyukai. Konflik mulai muncul setelah Arnav menikahi Khushi. Sebenarnya Arnav menikah dengan Khushi untuk menyelamatkan pernikahan Anjali, kakaknya. Suami Anjali, Shyam, diam-diam ingin menikahi Anjali, tapi rencananya gagal karena Arnav yang akhirnya menikah dengan Khushi. 19 Serial yang berjudul asli Iss Pyaar Ko Kya Naam Doon? tayang setiap hari pada pukul WIB dengan durasi tayang selama 2 jam. 19 Ibid.

20 Ranveer dan Ishani Gambar 4.9 Drama seri Ranveer dan Ishani ini menceritakan tentang kisah antara Ranveer (Shakti Arora) dan Ishani (Radhika Madan). Mereka berdua adalah teman sejak kecil, meskipun berbeda strata sosial. Ranveer adalah putra dari supir yang bekerja di rumah orangtua Ishani. 20 Sejak dulu, Ranveer sangat mencintai Ishani, namun ia tak pernah menyatakan perasaannya tersebut pada pujaan hatinya itu. Ishani adalah putri dari Harshad Parekh (ayah tiri) dan Ishani Parekh (ibu kandung). Orangtua Ranveer sangat setia pada keluarga Parekh. Suatu ketika, Harshad memutuskan untuk menjodohkan Ishani dengan pemuda kaya bernama Chirag, putra dari temannya yang bernama Ketan Mehta. Di 20 Ibid.

21 71 depan semua orang Chirag menunjukkan kalau ia adalah anak yang baik, namun sesungguhnya ia adalah orang yang jahat dan serakah. Sementara itu, Ranveer dengan terpaksa membantu Chirag untuk meluluhkan hati Ishani, dan akhirnya Ishani pun benar-benar jatuh hati pada Chirag, hingga membuat Ranveer patah hati, dan tidak ada yang tahu tentang perasaan Ranveer saat itu termasuk Ishani. Suatu ketika, Ranveer mengetahui sifat asli Chirag dan berusaha memberitahu keluarga Parekh, namun sayangnya tidak ada yang percaya dengan perkataan Ranveer. Ia malah diusir dari rumah majikannya tersebut, lantaran anggota keluarga Parekh tahu kalau Ranveer diam-diam menyukai Ishani. Cerita berlanjut 2 tahun kemudian, kini Ranveer menjelma menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, sementara itu keluarga Parekh jatuh miskin dan sekarang mereka tinggal di sebuah kontrakan kecil. Harshad, ayah tiri Ishani diceritakan telah meninggal. Saat ini Ishani bekerja di perusahaan milik Ranveer, dan sekarang ia sangat membenci Ranveer. Ranveer juga tak mau kalah, ia memperlihatkan sikap yang sama pada Ishani, namun ia tak bisa membohongi hatinya, kalau di dalam hatinya ia masih sangat mencintai Ishani. Ranveer kemudian menjadikan Ishani sebagai asisten pribadinya. Saat ini gadis itu masih bertunangan dengan Chirag. Di sisi lain Ranveer juga telah bertunangan dengan seorang gadis cantik dan kaya bernama Ritika Zaveri.

22 72 Cerita terus bergulir hingga Ranveer menikah dengan Ishani. Suatu hari, Ranveer memperoleh kiriman foto-foto palsu dari Chirag yang memperlihatkan kedekatan Chirag dengan Ishani, kemudian seseorang menembak Ranveer. Setelah Ranveer sadar dari koma, Ishani memperlihatkan cintanya yang begitu besar pada Ranveer, namun Ranveer saat itu sangat membencinya. Drama yang memiliki judul asli Meri Aashiqui Tum Se Hi tayang setiap hari pada pukul WIB dengan durasi tayang selama 2 jam Hasil Penelitian Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai Cronbach s Alpha pada uji statistik, diimana jika nilai Cronbach s Alpha > r tabel maka bersifat reliabel. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, diperoleh nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,741 dan > 0,6 dengan demikian disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel.

23 73 Tabel 4.2 Usia Responden No Usia Responden Frekuensi Persentase % Identitas Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2 3 Total Sumber Kuesioner No. 1 Bagian Identitas Responden Responden Berdasarkan identitas responden dapat dijelaskan dari Usia dan Stasiun TV yang responden pilih, sebagian besar responden pada penelitian ini berada di rentang usia tahun yang berjumlah 30 orang atau sebesar 38% dari total keseluruhan responden yang diteliti, selanjutnya diikuti sebanyak 25 orang dengan usia antara tahun sebesar 32%, kemudian pada usia tahun berjumlah 14 orang dengan persentase sebesar 18%, sedangkan pada rentang usia tahun sebanyak 10% atau sebanyak 8 orang, dan yang terakhir sebanyak 3% atau 2 orang pada usia antara tahun.

24 74 Tabel 4.3 Pemilihan Stasiun TV No Stasiun TV Frekuensi Persentase % 1 ANTV INDOSIAR Total Sumber: Kuesioner No. 2 Bagian Identitas Responden Berdasarkan tabel pemilihan stasiun TV, didapatkan hasil berupa sebanyak 80% dari total keseluruhan responden yang diteliti bahwa responden memilih Stasiun TV ANTV sebagai media untuk menonton drama India sedangkan sebanyak 16 orang atau sebesar 20% responden memilih stasiun TV INDOSIAR untuk menikmati tayangan drama India.

25 Frekuensi Tabel 4.4 Frekuensi Menonton Drama dalam Seminggu No Jumlah Hari Frekuensi Persentase % Total Sumber Kuesioner No. 1 Bagian Terpaan Tayangan Media Tabel diatas menjelaskan bahwa sebanyak 3 orang atau sebesar 4% responden memilih menonton drama India sebanyak 1 hari dalam seminggu, sedangkan secara berturut-turut sebanyak 11 orang menonton drama sebanyak 2 dan 3 hari dalam seminggu atau sebesar 14%, lalu sebanyak 4% atau sejumlah 3 responden memilih menonton drama sebanyak 4 hari dalam seminggu. Selanjutnya sebanyak 2 responden atau sebesar 3% memilih menikmati drama India selama 5 hari dalam seminggu, sedangkan sebanyak 6% responden atau sejumlah 5 orang memilih menonton drama India selama 6 hari dalam seminggu dan yang terakhir responden memilih menikmati drama India selama 7 hari dalam seminggu dengan persentase terbanyak sebesar 56% atau sebanyak 44 responden.

26 76 Tabel 4.5 Durasi Menonton Drama dalam Sehari No Jumlah Jam Frekuensi Persentase % Total Sumber Kuesioner No. 2 Bagian Terpaan Tayangan Media Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden menonton drama India selama 2 jam dalam sehari dengan total responden sebanyak 24 orang atau sebesar 30%, kemudian sebanyak 17 orang menonton drama selama 1 jam atau sebesar 22%, sedangkan sebanyak 19% atau dengan total 15 responden memilih menonton drama India selama 3 jam dalam sehari, selain itu ada 9 responden atau sebesar 11% menonton drama India selama 8 jam per hari, selanjutnya sebanyak 3 orang atu sebesar 4% responden menonton drama India selama 5 dan 6 jam dalam sehari sekaligus menjadi minoritas responden.

27 77 Tabel 4.6 Ketertarikan dengan Alur Cerita pada Drama India No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 1 Total Sumber Kuesioner No. 3A Efek Afektif Berdasarkan pengamatan tabel diatas, mayoritas responden memilih sangat setuju terhadap alur cerita yang dihadirkan pada drama India dengan perolehan persentase sebesar 53% atau sebanyak 42 orang, diikuti sebanyak 33 responden atau sebesar 42% memilih setuju dengan pernyataan dari kuesioner. Selanjutnya sebanyak 2 orang menjawab ragu-ragu atau sebesar 3%. Terakhir sebesar 2% dengan masing-masing responden diantaranya 1 responden memilih menjawab tidak setuju dan 1 responden memilih menjawab sangat tidak setuju pada pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

28 78 Tabel 4.7 Menyukai Karakter Pemeran Drama India No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 0 0 Total Sumber Kuesioner No. 4A Efek Afektif Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel diatas, sebanyak 41 orang menyatakan setuju menyukai karakter pemeran yang ada pada drama India atau dengan persentase sebesar 52%, selanjutnya sebesar 43% atau sebanyak 34 orang memilih menjawab sangat setuju akan pernyataan tersebut, sedangkan sebanyak masing-massing 2 orang memilih ragu-ragu dan tidak setuju atau sebesar masingmasing 3% pada pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

29 79 Tabel 4.8 Menyukai Kain Sari yang digunakan pada Pernikahan Adat India No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 0 0 Total Sumber Kuesioner No. 5A Efek Afektif Berdasarkan pengamatan pada tabel diatas, sebagian besar responden dengan total persentase 52% dari seluruh responden atau sebanyak 41 responden menyatakan sangat setuju denga kain sari yang digunakan pada pernikahan adat India, selanjutnya diikuti sebanyak 32 orang atau setara dengan 41% responden memilih setuju dengan pernyataan tersebut. Lalu sejumlah 4 orang atau sebesar 5% responden menjawab respon tidak setuju, dan terakhir terdapat 2 orang atau sebesar 3% yang menyatakan ragu-ragu pada pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

30 80 Tabel 4.9 Ketertarikan akan Konflik Rumah Tangga pada Drama India No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 1 Total Sumber: Kuesioner No. 6A Efek Afektif Berdasarkan pengamatan pada tabel diatas, terdapat 34 orang dengan persentase sebesar 43% responden memilih setuju menyukai konflik rumah tangga yang dihadirkan dalam drama India, selanjutnya diikuti sebanyak 28 orang atau sebesar 35% responden sangat setuju akan pernyataan tersebut, sedangkan sebesar 11% atau sebanyak 9 orang responden memilih untuk tidak setuju akan konflik rumah tangga pada drama India, lalu ada sebanyak 7 orang atau sebesar 9% responden memilih ragu-ragu. Terakhir ada 1 orang dengan persentase 1% dari total responden menjawab sangat tidak setuju.

31 81 Tabel 4.10 Ketertarikan dengan Tema Keluarga pada Drama India No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 0 0 Total Sumber: Kuesioner No. 7A Efek Afektif Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 51% responden atau 40 orang memilih setuju dengan tema keluarga yang dihadirkan di drama India, lalu diikuti oleh 29 respoden atau sebesar 37% memilih menjawab sangat setuju, selanjutnya sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 10% dari total responden merespon ragu-ragu

32 82 atas pernyataan tersebut, kemudian dengan jumlah yang paling kecil sebesar 3% responden atau sebanyak 2 orang lebih memilih untuk tidak setuju atas pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

33 83 Tabel 4.11 Menyukai Adegan Romantis pada Drama India No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 1 Total Sumber Kuesioner No. 8A Efek Afektif Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa sebesar 61% atau sebanyak 48 responden menyatakan sikap sangat setuju pada adegan romantis yang mengisi cerita dari drama India. Kemudian sebanyak 19 responden atau sebesar 24% menyatakan pernyataan dengan setuju, lalu diikuti sebanyak 5 responden dengan persentase sebesar 6% menyatakan ragu-ragu dengan adegan romantis. Setelah itu dengan jumlah 6 responden atau sebesar 8% menyatakan sikap dengan tidak setuju, sedangkan hanya 1 orang saja atau sebesar 1% yang memilih untuk sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

34 84 Tabel 4.12 Ketertarikan pada Drama karena Wajah Pemeran No Cantik dan Tampan Respon Frekuensi Persentase % Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu 2 3 Tidak Setuju 3 4 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total Sumber: Kuesioner No. 9A Efek Afektif Berdasarkan tabel diatas, didapatkan kesimpulan bahwa poin mengenai Ketertarikan pada Drama karena wajah pemeran cantik dan tampan adalah sebanyak 59 responden atau sebesar 75% menyatakan respon sangat setuju terhadap pernyataan tersebut, lalu diikuti sebanyak 15 responden dengan persentase sebesar 19% menyatakan setuju dengan hal tersebut. Kemudian sebesar 4% atau sebanyak 3 orang justru tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dan responden menyatakan ragu-ragu dengan persentase sebesar 3% atau 2 orang responden yang merespon pada poin tersebut.

35 85 Tabel 4.13 Suami/Anggota Keluarga Kecewa karena Menonton Drama India No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 3 4 Total Sumber: Kuesioner No. 10B Efek Konatif Berdasarkan tabel diatas, lebih dari setengah jumlah responden yakni sebesar 59% atau dengan jumlah responden sebanyak 47 orang memilih tidak setuju dengan pernyataan kuesioner mengenai rasa kekecewaan dari pihak keluarga karena menonton drama India, lalu sebanyak 14 responden dengan persentase sebesar 18% justru menyatakan sikap sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Sedangkan sebanyak 10 orang atau sebesar 13% responden memilih ragu-ragu, lalu sebesar 6% atau sebanyak 5 responden menyatakan setuju, dan yang terakhir dengan persentase terkecil hanya 4% responden atau 3 orang saja yang menyatakan sangat tidak setuju.

36 86 Tabel 4.14 Cekcok dengan Suami/Anggota Keluarga No Respon Frekuensi Persentase % Sangat Setuju 3 4 Setuju 9 11 Ragu-ragu 6 8 Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total Sumber Kuesioner No. 11B Efek Konatif Berdasarkan data pada tabel diatas, diketahui bahwa sebesar 59% dengan jumlah responden sebanyak 47 orang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan mengenai Cekcok dengan Suami/anggota keluarga karena menonton drama India. Lalu diikuti sebanyak 14 orang atau sebesar 18% responden menyatakan sikap sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan sebanyak 9 orang atau sebesar 11% responden memilih setuju dengan hal tersebut, dan dengan persentase sebesar 8% atau sebanyak 6 orang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan kuesioner. Dan terakhir dengan jumlah 3 orang atau sebesar 4% responden merespon sangat setuju dengan poin pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

37 87 Tabel 4.15 Suami/Anggota Keluarga Menyakiti Secara Fisik No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total Sumber Kuesioner No. 12B Efek Konatif Berdasarkan tabel frekuensi diatas, diketahui sebanyak 50 orang atau sebesar 63% responden menyatakan sikap tidak setuju dengan pernyataan mengenai Suami/anggota keluarga menyakiti secara fisik karena menonton drama India. Lalu diikuti sebanyak 24 orang atau sebesar 30% responden memilih untuk sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, sedangkan sebesar 4% atau sebanyak 3 orang menyatakan ragu-ragu, dan secara berturut-turut masing-masing sebanyak 1 orang memilih sangat setuju dan setuju dengan persentase masing-masing sebesar 1%.

38 88 Tabel 4.16 Lupa Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga No Respon Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total Frekuensi Persentase % Sumber: Kuesioner No. 13B Efek Konatif Berdasarkan tabel frekuensi diatas, dengan persentase sebesar 58% atau sebanyak 46 responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan mengenai lupa mengerjakan pekerjaan rumah tangga, lalu diikuti sebanyak 19 orang atau sebesar 24% memilih skap sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan responden dengan jumlah masing-masing sebanyak 5 orang atau sebesar 6% memilih untuk ragu-ragu dan setuju dengan poin tersebut, dan hanya ada 4 responden atau sebesar 5% memilih sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

39 89 Tabel 4.17 Tidak Patuh pada Suami/Anggota Keluarga No Respon Frekuensi Persentase % Sangat Setuju 2 3 Setuju 3 4 Ragu-ragu 1 1 Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total Sumber: Kuesioner No. 14B Efek Konatif Berdasarkan pengamatan peneliti dengan tabel frekuensi diatas, didapatkan hasil bahwa poin pernyataan kuesioner mengenai tidak patuh pada suami/anggota keluarga adalah sebanyak 42 orang atau sebesar 53% responden memilih tidak setuju, lalu diikuti sebanyak 31 orang atau sebesar 39% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Responden dengan persentase sebesar 4% atau dengan jumlah 3 orang memilih setuju sementara 2 orang atau sebesar 3% menyatakan sikap sangat setuju dan yang terakhir dengan jumlah paling sedikit yaitu 1 orang responden memilih untuk ragu-ragu dengan persentase 1% dari total responden.

40 90 Tabel 4.18 Rasa Malas Meningkat Ketika Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total Sumber: Kuesioner No. 15B Efek Konatif Berdasarkan tabel frekuensi diatas, menunjukkan bahwa sebesar 52% dari total responden yaitu sebanyak 41 orang memilih tidak setuju dengan pernyataaan Rasa malas meningkat ketika melakukan pekerjaan rumah tangga. Selanjutnya sebanyak 20 orang atau sebesar 25% responden menyatakan sangat tidak setuju. Responden dengan persentase sebesar 13% atau sebanyak 10 orang memilih merespon pernyataan tersebut dengan setuju, sedangkan sebanyak 6 orang responden atau sebesar 8% menyatakan sangat setuju, sementara pernyataan dijawab ragu-ragu oleh 2 orang atau sebesar 3% dari total responden.

41 91 Tabel 4.19 Suami Kecewa Karena Kebutuhan Biologis Tidak Terpenuhi No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total Sumber: Kuesioner No. 16B Efek Konatif Berdasarkan tabel frekuensi diatas, dengan persentase sebesar 59% atau sebanyak 47 responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan mengenai Suami kecera karena kebutuhan biologis tidak terpenuhi, lalu diikuti sebanyak 24 orang atau sebesar 30% memilih skap sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan responden dengan jumlah masing-masing 3 orang dengan persentase sebesar 4% menyatakan sikap sangat setuju dan ragu-ragu. Dan terakhir sebanyak 2 orang atau sebesar 3% responden memilih untuk ragu-ragu dengan pernyataan tersebut.

42 92 Tabel 4.20 Akhir-Akhir Ini Jarang Mengurus Anak No Respon Frekuensi Persentase % 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total Sumber Kuesioner No. 17B Efek Konatif Berdasarkan tabel frekuensi diatas, menunjukkan bahwa sebesar 54% dengan jumlah responden sebanyak 43 orang menyatakan sikap tidak setuju dengan pernyataan Jarang mengurus anak akhir-akhir ini, lalu diikuti sebanyak 31 orang atau sebesar 39% responden memilih sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan sebesar masing-masing 3% atau dengan jumlah berturut-turut 2 orang memilih sangat setuju dan ragu-ragu. Terakhir responden dengan jumlah 1 orang atau sebesar 1% menyatakan sikap setuju dengan poin pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

43 Korelasi Uji Korelasi Pengaruah Terpaan Tayangan Drama India terhadap Ibu Rumah Tangga (Efek Afektif) Perhitungan Manual, Excel dan SPSS Dalam penelitian ini, peneliti menghitung dengan menggunakan beberapa metode diantaranya perhitungan manual dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment, perhitungan menggunakan excel dan perhitungan menggunakan bantuan SPSS. Berikut adalah perhitungan nya: 1. Perhitungan Manual menggunakan rumus Pearson Product Moment Tabel 4.21 Perhitungan Variabel X terhadap Y1 Statistik n X Y1 X 2 Y1 2 XY1 Jumlah rxy = 79x x2402 (79x )(79x ) r xy = 0, pembulatan menjadi 0,561

44 94 2. Perhitungan Excel Rumus yang dilakukan pada perhitungan excel adalah sebagai berikut: r =PEARSON(array1;array2) dengan keterangan array1 merupakan data dari variabel X sebanyak 79 dan array2 merupakan data dari variabel Y1 sebanyak 79. Didapatkan hasil dari perhitungan excel dengan jumlah 0, dengan dilakukan pembulatan menjadi 0, Perhitungan SPSS Tabel 4.22 Terpaan Tayangan Drama Ibu Rumah Tangga (Efek Afektif) Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Terpaan Ibu Rumah Tayangan Tangga Drama (Efek Afektif) 1,561** Hasil tabel menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi Pearson Product Moment antara kedua variabel tersebut dengan perolehan nilai sebesar 0,561 berarti terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel terpaan media dan variabel ibu rumah tangga (efek afektif). Untuk membuktikan hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel dengan melihat nilai signifikannya., ,561** 1,000 **. Correlation is s ignific ant at the 0.01 level (2-tailed)

45 95 Berikut nilai kaidah keputusan 21 : Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Tabel korelasi diperoleh variabel terpaan media dan ibu rumah tangga (efek afektif) dengan nilai sig. sebesar 0,000, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas lebih besar dari nilai probabilitas sig. atau [0,05 0,000], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Terbukti bahwa terpaan media mempunyai hubungan secara signifikan terhadap efek afektif ibu rumah tangga. 21 Dr. Riduwan, M.B.A dan Dr. H. Sunarto, M.Si, Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2015, hal. 278

46 Kekuatan Hubungan Variabel X (Pengaruh Terpaan Tayangan Drama India) terhadap Variabel Y1 (Efek Afektif Ibu Rumah Tangga) Tabel 4.23 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisin Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat Kuat 0,60 0, 799 Kuat 0, 40 0, 599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah Untuk memahami bagaimana menilai ukuran berbagai korelasi ini, ahli statistik Robest Koenker (1961:52) mengembangkan ukuran umum korelasi seperti tabel diatas. 22 Pada Tabel 4.22 di atas diperoleh keterangan bahwa angka korelasi yang dihasilkan dari Pearson Product Moment pada penelitian antara variabel X (pengaruh terpaan drama India) dengan variabel Y1 (efek afektif ibu rumah tangga) adalah sebesar 0,561. Berdasarkan Tabel 4.23 mengenai tingkat korelasi dapat disimpulkan bahwa angka 0,561 berada diantara 0,40 0,599 yang menunjukan bahwa tingkat hubungan (korelasi) pada penelitian ini adalah tergolong cukup kuat. 22 Morrisan. Metode Penelitian Survei. (Jakarta: Kencana. 2015). Hal

47 Uji Korelasi Pengaruh Terpaan Tayangan Drama India (X) terhadap Efek Konatif Ibu Rumah Tangga (Y2) Perhitungan Manual, Excel dan SPSS Dalam penelitian ini, peneliti menghitung dengan menggunakan beberapa metode diantaranya perhitungan manual dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment, perhitungan menggunakan excel dan perhitungan menggunakan bantuan SPSS. Berikut adalah perhitungan nya: 1. Perhitungan Manual menggunakan rumus Pearson Product Moment Tabel 4.24 Perhitungan Variabel X terhadap Y2 Statistik n X Y2 X 2 Y2 2 XY2 Jumlah rxy = 79x x1307 (79x )(79x ) r xy = 0, pembulatan menjadi 0,005

48 98 2. Perhitungan Excel Rumus yang dilakukan pada perhitungan excel adalah sebagai berikut: r =PEARSON(array1;array2) dengan keterangan array1 merupakan data dari variabel X sebanyak 79 dan array2 merupakan data dari variabel Y2 sebanyak 79. Didapatkan hasil dari perhitungan excel dengan jumlah 0, dengan dilakukan pembulatan menjadi 0, Perhitungan SPSS Tabel 4.25 Terpaan Tayangan Drama Ibu Rumah Tangga (Efek Konatif) Hasil tabel menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi Pearson Product Moment antara kedua variabel tersebut dengan perolehan nilai sebesar 0,005 berarti terdapat hubungan yang sangat rendah antara variabel terpaan media dan variabel ibu rumah tangga (efek konatif). Untuk membuktikan hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel dengan melihat nilai signifikannya. Berikut nilai kaidah keputusan: Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Terpaan Ibu Rumah Tayangan Tangga (Efek Drama Konatif) 1,005, ,005 1,

49 99 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Tabel korelasi diperoleh variabel terpaan media dan ibu rumah tangga (efek konatif) dengan nilai sig. sebesar 0,967, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas lebih kecil dari nilai probabilitas sig. atau [0,05 0,967, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Terbukti bahwa terpaan media tidak mempunyai hubungan secara signifikan terhadap efek konatif ibu rumah tangga Kekuatan Hubungan Variabel X (Pengaruh Terpaan Tayangan Drama India) terhadap Variabel Y2 (Efek Konatif Ibu Rumah Tangga) Untuk memahami bagaimana menilai ukuran berbagai korelasi ini, ahli statistik Robest Koenker (1961:52) mengembangkan ukuran umum korelasi seperti tabel diatas. Pada Tabel 4.25 di atas diperoleh keterangan bahwa angka korelasi yang dihasilkan dari Pearson Product Moment pada penelitian antara variabel X (pengaruh terpaan drama India) dengan variabel Y2 (efek konatif ibu rumah tangga) adalah sebesar 0,005. Berdasarkan Tabel 4.23 mengenai tingkat korelasi dapat disimpulkan bahwa angka 0,005 berada diantara 0,00 0,199 yang menunjukan bahwa tingkat hubungan (korelasi) pada penelitian ini adalah tergolong sangat rendah.

50 Uji Korelasi Pengaruh Efek Afektif Ibu Rumah Tangga (Y1) terhadap Efek Konatif Ibu Rumah Tangga (Y2) Perhitungan Manual, Excel dan SPSS Selain meneliti seberapa besar korelasi antara pengaruh terpaan drama India terhadap Efek afektif dan efek konatif, peneliti memutuskan untuk seberapa besar tingkat kesukaan yang didapat dari efek afektif akan berdampak pada perubahan perilaku yang didapat dari data konatif Ibu rumah tangga. Seperti perhitungan sebelumnya, dalam hal ini peneliti juga masih menghitung dengan menggunakan beberapa metode diantaranya perhitungan manual dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment, perhitungan menggunakan excel dan perhitungan menggunakan bantuan SPSS. Berikut adalah perhitungan nya: 1. Perhitungan Manual menggunakan rumus Pearson Product Moment Tabel 4.26 Perhitungan Variabel Y1 terhadap Y2 Statistik n Y1 Y2 Y1 2 Y2 2 Y1Y2 Jumlah ry1y2 = 79x x1307 (79x )(79x ) r y1y2 = -0,04634 pembulatan menjadi -0,046

51 Perhitungan Excel Rumus yang dilakukan pada perhitungan excel adalah sebagai berikut: r =PEARSON(array1;array2) dengan keterangan array1 merupakan data dari variabel Y1 sebanyak 79 dan array2 merupakan data dari variabel Y2 sebanyak 79. Didapatkan hasil dari perhitungan excel dengan jumlah -0,04634 dengan dilakukan pembulatan menjadi -0,046.

52 Perhitungan SPSS Tabel 4.27 Correlations Efek Afektif Efek Konatif Efek Afektif Pearson Correlation 1 -,046 Sig. (2-tailed),685 N Efek Konatif Pearson Correlation -,046 1 Sig. (2-tailed),685 N Hasil tabel menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi Pearson Product Moment antara kedua variabel tersebut dengan perolehan nilai sebesar 0,046 berarti terdapat hubungan yang sangat rendah antara variabel terpaan media dan variabel ibu rumah tangga (efek konatif). Untuk membuktikan hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel dengan melihat nilai signifikannya. Berikut nilai kaidah keputusan: Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Tabel korelasi diperoleh variabel terpaan media dan ibu rumah tangga (efek konatif) dengan nilai sig. sebesar 0,685, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas lebih kecil dari nilai probabilitas sig.

53 103 atau [0,05 0,685, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Terbukti bahwa terpaan media tidak mempunyai hubungan secara signifikan terhadap efek konatif ibu rumah tangga Kekuatan Hubungan Variabel Y1 (Efek Afektif Ibu Rumah Tangga) terhadap Variabel Y2 (Efek Konatif Ibu Rumah Tangga) Untuk memahami bagaimana menilai ukuran berbagai korelasi ini, ahli statistik Robest Koenker (1961:52) mengembangkan ukuran umum korelasi seperti tabel diatas. Pada Tabel 4.27 di atas diperoleh keterangan bahwa angka korelasi yang dihasilkan dari Pearson Product Moment pada penelitian antara variabel X (pengaruh terpaan drama India) dengan variabel Y2 (efek konatif ibu rumah tangga) adalah sebesar 0,046. Berdasarkan Tabel 4.23 mengenai tingkat korelasi dapat disimpulkan bahwa angka 0,046 berada diantara 0,00 0,199 yang menunjukan bahwa tingkat hubungan (korelasi) pada penelitian ini adalah tergolong sangat rendah dalam arah yang negatif.

54 Pembahasan Saat ini banyak sekali pilihan media yang dapat menemani dan menghibur khalayak tak terkecuali Televisi, televisi masih menjadi daya tarik penonton dalam mencari hiburan dan informasi. Televisi dengan kekuatan audio visualnya dapat memberikan efek kepada penonton namun dengan banyaknya pilihan di dalam televisi dari mulai banyaknya pilihan stasiun televisi hingga beragamnya program pada stasiun televisi tersebut, salah satu nya program drama India yang disajikan dalam dua stasiun televisi yaitu ANTV dan INDOSIAR. Kedua stasiun televisi tersebut menghadirkan tayangan drama India, dimulai dari ANTV yang penayangannya secara kontinyu sebanyak 5 (lima) judul yang memiliki total durasi tayang sebanyak 8 (delapan) jam, sementara INDOSIAR menayangkan drama sebanyak 2 (dua) judul yang ditayangkan secara terpisah dengan durasi tayang masing-masing sebanyak 2 (jam). Pada penelitian ini, peneliti meneliti tentang Pengaruh tayangan drama India di Televisi terhadap Ibu rumah tangga dimana peneliti membagi efek yang diakibatkan oleh terpaan tayangan media menjadi efek afektif dan efek konatif. Peneliti ingin mengetahui seberapa besar korelasinya antara terpaan drama dengan dua efek tersebut. Penelitian ini menjelaskan bahwa media massa memiliki efek yang terbatas, media massa sudah tidak memiliki kekuatannya lagi yang berkaitan dengan teori efek terbatas. Khalayak dapat dengan bebas dan mereka sudah cerdas untuk memilih tayangan mana dari media mana akan ditonton untuk pemenuhan

55 105 kebutuhan informasi dan hiburan. Oleh karena itu, khalayak yang dapat mengendalikan efek yang akan ditimbulkan dari televisi, mereka lah yang melakukan interpretasi akan berbagai tayangan yang disuguhkan oleh stasiun televisi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada responden, didapat hasil perhitungan dengan mengetahui kekuatan hubungan antara variabel pengaruh tayangan drama india dengan variabel ibu rumah tangga yaitu efek afektif dan efek konatif. Dalam pengujian pertama yakni mengetahui kekuatan hubungan antara variabel terpaan tayangan india dengan efek afektif ibu rumah tangga, didapatkan hasil pengujian korelasi dengan pearson product moment terlihat bahwa kekuatan hubungan antara dua variabel tersebut adalah sebesar 0.561, nilai korelasi tersebut berada pada kisaran Hubungan ini diinterpretasikan sebagai hubungan yang cukup kuat. Dalam pengujian kedua, peneliti ingin mengetahui kekuatan hubungan antara tayangan drama india dengan efek konatif ibu rumah tangga dengan menggunakan korelasi pearson product moment, hasil pengujian menunjukkan hasil nilai sebesar 0.005, nilai korelasi tersebut berada pada kisaran Hubungan ini dinterpretasikan sebagai hubungan yang sangat rendah. Dalam pengujian ketiga, peneliti juga melakukan perhitungan hubungan antara efek afektif dengan efek konatif, didapatkan hasil kekuatan hubungan dengan pengujian korelasi pearson product moment adalah sebesar , nilai korelasi

56 106 tersebut berada pada kisaran Hubungan ini diinterpretasikan sebagai hubungan yang sangat rendah dalam arah yang negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa media saat ini dengan beragam macam pilihan media yang tidak hanya berjumlah 1 (satu) saja melainkan puluhan bahkan ratusan channel yang dapat dipilih sendiri secara cerdas oleh khalayak, dengan begitu efek yang ditimbulkan dapat diminimalisir oleh sikap khalayak sendiri, merekalah yang akan menentukan kemana feedback tersebut.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PEMULA 3.1 Validitas dan Reliabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut : 4.1.1 Tahap Awal Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari masyarakat karena memiliki daya tarik berupa program audio visualnya yang mampu menjangkau

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas LAMPIRAN I KATA PENGANTAR KUESIONER Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, maka tugas yang harus dilaksanakan adalah mengadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin berkembangnya media massa cetak dan elektronik. Di era digital saat ini, telah banyak gadget yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG A. Analisis data tentang Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran di MI Salafiyah

Lebih terperinci

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan tindakan yang setiap hari dilakukan oleh individu. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan pesan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Besarnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, baik secara nasional maupun lokal menunjukkan bahwa perkembangan media massa khususnya media televisi kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana dan saluran resmi untuk mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu jenis media massa yang paling diminati oleh masyarakat karena keunggulannya dalam memanjakan masyarakat melalui kemampuan audio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah satu tayangan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi sikap penontonnya, karena media televisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS KOMUNIKASI ORANG TUA & ANAK DENGAN PERILAKU PACARAN REMAJA Pada masa perkembangan teknologi seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

TRILOGI NOVEL MARITO

TRILOGI NOVEL MARITO TRILOGI NOVEL MARITO Izinkan Aku Memelukmu Ayah Dalam Pelarian Ketika Aku Kembali Marito, terlahir sebagai perempuan di suku Batak. Ia memiliki empat kakak perempuan. Nasibnya lahir di masa terpelik dalam

Lebih terperinci

INSTRUMEN PERILAKU MENONTON FILM KEKERASAN (X) Nama :.. Kelas :.. No :..

INSTRUMEN PERILAKU MENONTON FILM KEKERASAN (X) Nama :.. Kelas :.. No :.. Lampiran 1 INSTRUMEN PERILAKU MENONTON FILM KEKERASAN (X) Nama :.. Kelas :.. No :.. Keterangan alternatif jawaban: Untuk jawaban: SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Cinta Kedua. Majalah Parents Desember 2011 Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Artikel ini dimuat di majalah Parents edisi Desember 2011. Bisa dikatakan saya beruntung. Majalah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Perpustakaan sekolah SD Islam Hidayatullah Semarang berdiri sejak tahun 1994 berdasarkan Surat Keputusan/SK yang dikeluarkan dan diresmikan oleh Ketua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Di samping kebutuhan mereka akan sandang, pangan, dan papan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data penelitian diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR

LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR Kuesioner Gaya Pengasuhan No. Item Spearman Diterima / Ditolak 1 0,304 Diterima 2 0,274 Ditolak 3 0,312 Diterima 4 0,398 Diterima 5 0,430 Diterima 6

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam penyebaran informasi atau sebagai proses komunikasi massa yang bersifat komersil maupun sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan kemajuan dari suatu negara adalah melalui perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi menjadi salah satu syarat untuk suatu negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Teori Uses and gratifications model adalah teori yang meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang kemudian menimbulkan harapan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG A. Analisis Pemahaman Peserta Didik Tentang Tata Tertib Sekolah di MA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan awal manusia untuk mengetahui kebutuhannya, banyak cara untuk berkomunikasi pada saat sekarang ini. Karena kebutuhan komunikasi semakin tinggi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan tentunya pemerintah telah memberikan batasan-batasan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan tentunya pemerintah telah memberikan batasan-batasan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Indonesia dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sebagai amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembanguan tersebut menyentuh berbagai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam berkomunikasi, ada pesan yang disampaikan, berbicara pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam berkomunikasi, ada pesan yang disampaikan, berbicara pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah satu kegiatan yang tak pernah lepas dari kehidupan seharihari manusia. Dalam berkomunikasi, ada pesan yang disampaikan, berbicara pada hewan peliharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945

I. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan gerbang terbentuknya keluarga dalam kehidupan masyarakat, bahkan kelangsungan hidup suatu masyarakat dijamin dalam dan oleh perkawinan. 1 Setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui layak (sahih) dan tidaknya pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok BAB ANALISA DATA. Deskripsi wilayah Penelitian A. Keadaan Wilayah RT 0 RW 06 Bukit Cinere Indah Cinere Depok Dalam penelitian skripsi ini penulis mengambil daerah penelitian di lingkungan RT 0 RW 06 Cinere

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian bahwa dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan iklan Coffee Good Day Freeze

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan 92 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan langkah selanjutnya, yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif Penelitian dilakukan kepada 80 istri yang berada di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN MASALAH BAB V PEMBAHASAN MASALAH A. PEMBAHASAN Setiap manusia memiliki impian untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Tetapi ketika sudah menikah banyak dari pasangan suami istri yang memilih tinggal bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Iklan atau periklanan didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut

Lebih terperinci

Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak

Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak Summary Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. reliabilitas dari kuisioner yang telah diisi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Scale Mean Scale Variance if Item Deleted

BAB 4 HASIL PENELITIAN. reliabilitas dari kuisioner yang telah diisi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Scale Mean Scale Variance if Item Deleted BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum menyebarkan kuisioner kepada 67 sampel, penulis terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas kuisioner untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Model Laswell adalah model yang bersifat satu arah, sama dengan teori terdahulu yaitu teori S-R (stimulus- respon) yang muncul pada masa dua perang dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna CINTA TELAH PERGI 1 Penyempurna Enam belas tahun yang lalu seorang ibu bernama Rosa melahirkan seorang bayi perempuan, bayi yang selama ini bu Rosa dan pak Adam (suami bu Rosa) idam-idamkan selama dua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian.

BAB IV ANALISIS DATA. demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis Hipotesa adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Dengan demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini adalah tentang pendeskripsian sebuah persepsi khalayak terhadap program sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah. Sudut Pandang dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parfum Casablanca merupakan produk perawatan tubuh yang berupa body spray. Melalui kegiatan promosi pada iklan di televisi, Casablanca ingin menyampaikan pesan bahwa

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media komunikasi yang efektif. stasiun-stasiun televisi di Indonesian seperti RCTI, SCTV, ANTV,

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media komunikasi yang efektif. stasiun-stasiun televisi di Indonesian seperti RCTI, SCTV, ANTV, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk berinteraksi dari individu ke individu yang lain. Disadari atau tidak bahwa manusia selalu melakukan

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi)

INFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi) INFORMED CONSENT Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden Tema Penelitian : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual Komersil (Prostitusi) Peneliti : Indah Rasulinta Sebayang NIM : 071301109

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Televisi adalah sebuah sistem yang besar dan kompleks, yang mempunyai peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi yang berasal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi menjadi primadona

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini manusia sudah sangat bergantung pada media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa hadir untuk mempermudah arus informasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

BAB II LATAR BELAKANG DOKTER SOEDARSO

BAB II LATAR BELAKANG DOKTER SOEDARSO A. Lingkungan Keluarga BAB II LATAR BELAKANG DOKTER SOEDARSO Dokter Soedarso adalah seorang Pejuang kemerdekaan di Kalimantan Barat pada masa penjajahan Kolonial Belanda. Dokter Soedarso sebenarnya bukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari warga Alam Indah Rt001/07. Data-data tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi informasi salah satunya televisi sebagai audio visual yang memanjakan pemirsa dengan berbagai

Lebih terperinci

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan 100 KUESIONER Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan (Studi Korelasional Pengaruh Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga di Dusun V, Graha Tanjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, bahkan untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar manusia perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Televisi sebagai media massa bukan hanya sekedar media penyampai pesan dari sumber pada komunikannya, tetapi lebih dari itu, televisi juga mempunyai aspek politis didalamnya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL Pada bab berikut ini akan dibahas mengenai hasil yang didapatkan setelah melakukan pengumpulan data dan analisis dari hasil. Dalam sub bab ini akan dijabarkan terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebab dan akibat dari beberapa variabel.pendekatan kuantitatif adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebab dan akibat dari beberapa variabel.pendekatan kuantitatif adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian kausal dengan pendekatan kuantitatif, Yaitu penelitian yang berfungsi untuk menjelaskan sebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin pesat. Terjadi juga dengan sebagian orang, yang selalu membuat tren-tren terbarunya. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu alat media massa yang paling digemari oleh masyarakat. Karena televisi telah ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, dan 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, dan 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Besarnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, baik secara nasional maupun lokal menunjukkan bahwa perkembangan media massa khususnya media televisi kini

Lebih terperinci