ABSTRAK. Kata kunci: Seragam olahraga, kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit, dan respon denyut nadi pemulihan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Kata kunci: Seragam olahraga, kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit, dan respon denyut nadi pemulihan"

Transkripsi

1 ABSTRAK APLIKASI ERGONOMI PADA SERAGAM OLAHRAGA DAPAT MENINGKATKAN KENYAMANAN DAN MEMPERBAIKI RESPON SUHU KULIT KETIKA BEROLAHRAGA PADA SISWA SMP DI SMP KESUMA SARI DENPASAR BALI Pemilihan seragam olahraga disesuaikan dengan aktivitas olahraga yang dilakukan. Untuk itu pemilihannya haruslah nyaman digunakan, menyerap keringat, adanya sirkulasi antara pakaian dengan kulit, ukuran seragam yang sesuai digunakan dengan harga yang murah dan terjangkau. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji secara terukur penerapan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat mewujudkan kenyamanan dalam berolahraga pada siswa SMP. Desain penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest control group design melibatkan 2 kelompok subjek yaitu Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan masing-masing berjumlah 12 orang sampel. Kelompok Kontrol adalah subjek dengan memakai seragam dengan bagian atasan kaos lengan pendek berkerah menggunakan bahan polyester dan bawahan celana pendek menggunakan jenis bahan jersey, polyester atau campuran dari keduanya. Kelompok Perlakuan adalah subjek dengan memakai seragam dengan bagian atasan bahan dengan menggunakan katun dan bawahan celana pendek dengan tekstur bagian luar halus dan memiliki kerapatan yang tinggi dan bagian dalam berbulu lembut dan hangat. Penelitian dilakukan di SMP Kesuma Sari, Sesetan, Denpasar, Bali. Data yang diukur adalah umur, tinggi badan, berat badan, suhu lingkungan, kuesioner kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit dan respon denyut nadi pemulihan. Hasil analisis deskriptif pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p<0,05) pada variabel kenyamanan dan suhu permukaan kulit, tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05) pada variabel denyut nadi pemulihan. Nilai rerata selisih kenyamanan sebelum dan sesudah Kelompok Kontrol terjadinya penurunan sebesar (- 4,17±4,668) dan pada Kelompok Perlakuan terjadi peningkatan sebesar (2,50±3,477). Nilai rerata selisih suhu kulit sebelum dan sesudah Kelompok Kontrol terjadi peningkatan suhu sebesar (0,57 C±0,64) dan pada Kelompok Perlakuan terjadi peningkatan suhu sebesar (0,01 C±0,65). Penurunan denyut nadi pemulihan pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan tidak jauh berbeda sehingga tidak ada pengaruh diantara keduanya. Disimpulkan bahwa aplikasi ergonomi pada seragam olahraga meningkatkan kenyamanan dalam berolahraga pada siswa SMP Kesuma sari, aplikasi ergonomi seragam olahraga memperbaiki respon suhu kulit dalam berolahraga pada siswa SMP Kesuma Sari, dan aplikasi ergonomi seragam olahraga tidak ada pengaruh terhadap respon denyut nadi pemulihan dalam berolahraga pada siswa SMP Kesuma sari. Kata kunci: Seragam olahraga, kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit, dan respon denyut nadi pemulihan

2 DAFTAR ISI Halaman COVER i PERSYARATAN GELAR.. ii LEMBAR PENGESAHAN..... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS. iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.. v UCAPAN TERIMA KASIH vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Aspek Ergonomi dalam Seragam Olahraga Kenyamanan Berpakaian Seragam Olahraga Tujuan dan Fungsi Berpakaian Material Tekstil Ukuran dan Warna Kenyamanan Suhu Lingkungan Pengaturan Suhu Tubuh Temperatur Kulit Proses Pertukaran Suhu Tubuh Terhadap Pakaian Perubahan Kardiovaskuler Selama Olahraga Efek Pakaian Olahraga terhadap Denyut Nadi Pemulihan Karakteristik Berpakaian Formal untuk Siswa SMP Olahraga Kurikulum Siswa SMP Macam-macam Termometer Termometer Infra Merah Kuesioner Kenyamanan.. 43 BAB III KERANGKA BERFIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berfikir.. 45

3 3.2 Kerangka Konsep Penelitian Hipotesis Penelitian 48 BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Penentuan Sumber Data Variabel Penelitian Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Protokol Penelitian Alur Penelitian Pengolahan dan Analisis Data.. 67 BAB V HASIL PENELITIAN Kondisi Subjek Lingkungan Kerja Uji Normalitas dan Homogenitas Kenyamanan Berpakaian Respon Suhu Kulit Respon Denyut Nadi Pemulihan 78 BAB VI PEMBAHASAN Kondisi Subjek Lingkungan Kerja Kenyamanan Berpakaian Suhu Kulit Denyut Nadi Pembahasan Akhir Kelemahan Penelitian.. 95 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran 96 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

4 DAFTAR TABEL Halaman 2.1 Jenis-jenis Serabut Kain Kelonggaran Berpakaian Ukuran laki-laki dan perempuan dalam data Standar Ukuran Kaos Anak Temperatur Kulit Lokal Berbagai Variabel Fisiologi Kebutuhan Energi Nilai Emisivitas tiap objek Indikasi Teknis Alat Termometer Inframerah Perhitungan Sampel Ilustrasi Pengukuran Denyut Nadi Pemulihan Karakteristik Subjek Mikroklimat Analisis Uji Normalitas dan Homogenitas Kenyamanan Analisis Uji Normalitas dan Homogenitas Suhu Kulit Analisis Uji Normalitas dan Homogenitas Denyut Nadi Analisis Selisih Denyut Nadi Analisis Kenyamanan Berpakaian Analisis Suhu Kulit Analisis Denyut Nadi Analisis Selisih Denyut Nadi.. 78

5 DAFTAR GAMBAR Halaman 2.1 Penilaian Konsumer terhadap Pakaian Olahraga Faktor Persepsi Kenyamanan Sensori Ukuran Kaos Laki-laki dan Perempuan Ukuran Kaos Anak Hubungan Hipotalamus terhadap Pengaturan Panas Temperatur kulit (ºC) di bawah kondisi normal Pertukaran Panas antara Tubuh dengan Lingkungan Transmisi Penguapan Material Pakaian Liquid Termometer Metal A dan B tidak terpengaruh suhu Metal A dan B terpengaruh suhu Model dari sealed bellows Model dari bulb and capillary sensor Model dari pressure thermometer Model umum untuk thermocouple Model alat thermometer infra merah Termometer Infra Merah Rancangan Penelitian Hubungan antar Variabel Penelitian Rancangan Seragam Baru Atasan Rancangan Seragam Baru Bawahan Rancangan Seragam Lama Atasan Rancangan Seragam Lama Bawahan Letak topografi Alur Penelitian Diagram denyut nadi pemulihan.. 92

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seragam merupakan pakaian yang digunakan untuk kegiatan bersama yang menjadi simbol identitas dalam suatu kelompok, instansi atau lembaga. Instansi pendidikan di Indonesia terdapat berbagai macam jenis seragam yaitu seragam nasional, seragam sekolah, seragam kepramukaan dan seragam olahraga. Menurut Permendikbud Nomor 45 tahun 2014, penggunaan seragam olahraga diatur oleh masing-masing sekolah. Pemilihan seragam olahraga disesuaikan dengan aktivitas olahraga yang dilakukan. Untuk itu pemilihannya haruslah nyaman digunakan, menyerap keringat, adanya sirkulasi antara pakaian dengan kulit, ukuran seragam yang sesuai dan pas digunakan serta harga yang murah dan terjangkau. Banyak dari orang tua atau wali murid lebih memilih untuk memesan seragam langsung kepada penjahit. Ini dikarenakan kualitas bahan dari sekolah tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh orang tua atau wali murid (Ferdiansa dkk, 2013). Pemenuhan kebutuhan sehari-hari siswa merupakan tanggung jawab orang tua atau wali murid seperti memberi uang saku, membeli buku dan seragam, mengikuti pembinaan dan bimbingan seperti tambahan belajar atau les. Semua ini membutuhkan biaya dari orang tua atau wali murid di luar dari biaya operasional sekolah (Sukino, 2014). Untuk itu hal yang perlu diperhatikan dalam

7 pemilihan seragam olahraga yang baik bukan hanya dari kualitas pakaiannya, tetapi juga harganya yang mudah terjangkau. Pakaian mempunyai fungsi dilihat dari berbagai aspek yaitu aspek biologis, aspek psikologis dan aspek sosial. Aspek biologis yaitu melindungi tubuh dari pengaruh alam yang membahayakan seperti cuaca atau iklim. Aspek psikologis yaitu menambah keyakinan, rasa percaya diri dan memberikan rasa nyaman dalam memakainya. Aspek sosial yaitu aspek yang berkaitan dengan norma-norma dalam berpakaian seperti norma kesopanan, agama, adat maupun hukum. Aspek-aspek inilah yang menjadi kaitannya dalam mempertimbangkan seragam jenis apa yang pas, sesuai, dan nyaman untuk anak sekolah menengah pertama ketika mereka melakukan olahraga (Kristi dan Utami, 2016). Salah satu olahraga pendidikan adalah olahraga dengan tujuan pendidikan yang ada di SMP atau yang disebut Sekolah Menengah Pertama atau di luar negeri disebut Junior High School. Sekolah Menengah Pertama merupakan jenjang pendidikan dasar formal di Indonesia setelah SD (Sekolah Dasar). Pelajar sekolah menengah umumnya memiliki rentang usia tahun dan berada pada masa remaja. Pada usia remaja inilah terjadi awal peningkatan pesat kebugaran fisik dan kemampuan berfikir. Kemampuan berfikir yang dilakukan seperti dapat menyelesaikan masalah, mengenal dirinya sendiri dengan baik, mengetahui kelebihan dan kekurangannya dan mampu mengambil keputusan. Tetapi dalam masa-masa remaja ini terjadi penurunan motivasi dalam program pendidikan

8 jasmani dibandingkan dengan masa anak-anak. Ini terjadi karena masa-masa remaja menghadapi masa-masa penting dalam hidupnya yaitu perencanaan karir dalam kerangka pencarian identitas diri (Priambodo, 2005). Dalam kurikulum SMP 2013 yang menjadi acuan dalam mata pelajaran olahraga di SMP adalah seperti permainan bola besar, bola kecil, jalan cepat, lari, lompat, lempar, beladiri, senam lantai dan renang. Level aktivitas olahraga tersebut mempunyai kebutuhan energi dari sedang hingga berat sehingga memberikan efek keringat yang berlebih. Agar dapat menjaga kesehatan tubuh maka dibutuhkan pakaian yang tepat. Dalam penelitian Prasetyo dan Maksum (2013) mengatakan ada tiga faktor penyebab rendahnya motivasi siswa dalam berolahraga adalah perasaan, sarana prasarana dan kondisi geografis. Seragam olahraga yang tepat untuk siswa SMP merupakan faktor dari sarana prasarana dan perasaan. Sarana prasarana mata pelajaran olahraga seperti seragamnya, bola, raket yang menjadi bagian dari olahraga yang ingin dilakukan. Perasaan dalam mengenakan seragam olahraga tersebut yaitu kenyamanan dalam berpakaian sehingga dapat meningkatkan motivasi. Selain tujuan dari olahraga SMP menunjang kebugaran tubuh siswa SMP agar mencapai kebugaran maksimal. Untuk menunjang kebugaran tubuh siswa SMP perlu memperhatikan jenis kain seragam olahraga. Pada umumnya jenis kain seragam olahraga terbuat dari bahan TC, PE dan Katun. Ke tiga bahan tersebut dipilih dengan pertimbangan tingkat ergonomi yang baik. Bahan TC dan PE kurang menyerap keringat tetapi

9 lebih tahan lama. Berbeda TC dan PE, bahan katun memiliki karakteristik halus, nyaman dipakai, lembut dan menyerap keringat (Fitinline, 2016). Ergonomi pada pakaian olahraga merupakan interaksi antara manusia dengan pakaian. Dengan cara mengoptimalkan kenyamanan dalam berolahraga, memaksimalkan gerakan dari pemakainya, memberikan proteksi dan menghindari luka lecet akibat gesekan (Bishop et al, 2013). Desain seragam olahraga yang digunakan harus aman, efektif, nyaman, dan senang digunakan sehingga meningkatkan kapabilitas dan keterampilan seseorang. Kriteria desain seragam olahraga bermacam-macam tergantung pada kontak yang dibawa seperti kondisi lingkungan, elemen kinerja, resiko dari latihan dan kompetisinya merupakan bagian dari kriteria (Reilly, 2010). Daya serap dan sirkulasi yang buruk antara baju dengan tubuh ketika berolahraga mempengaruhi temperatur tubuh menjadi meningkat. Akibatnya pengeluaran panas yang tidak maksimal dapat mengganggu sistem sirkulasi dan pada kulit terjadinya iritasi. Pakaian yang tidak disesuaikan dengan antropometri pengguna tidak mempengaruhi efek yang maksimal dari olahraga yang dilakukan siswa SMP. Pakaian yang memberikan efek terlalu dingin, terlalu panas, sejuk dan hangat dapat mempengaruhi kenyamanan berpakaian dalam berolahraga. Penelitian Klukane dan Holmer (2000) menunjukan konsumer modern memerlukan pakaian yang tidak hanya terlihat bagus tetapi juga terasa baik. Konsumer modern menilai kenyamanan dan performa fungsional merupakan hal

10 paling penting diinginkan. Apalagi kenyamanan dan performa fungsional dapat digunakan ketika pakaian bergerak secara dinamis. Dalam merancang pengaplikasian ergonomi seragam olahraga disesuaikan dengan lamanya berolahraga, kualitas kain, warna, ukuran dan harga. Lamanya berolahraga tergantung dari mata pelajaran olahraga sesuai dengan kurikulum nasional SMP Kualitas kain yang dapat menyerap keringat. Agar menarik minat dan semangat siswa berolahraga dibutuhkan warna pakaian yang menarik. Ukuran pakaian mempengaruhi sirkulasi antara pakaian dengan tubuh dan norma kesopanan yaitu tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Maka ukuran pakaian disesuaikan dengan antropometri tubuh siswa SMP. Harga yang murah tidak membebani pembelian seragam olahraga bagi orang tua atau wali murid. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat meningkatkan kenyamanan dalam berolahraga pada siswa SMP daripada seragam olahraga yang biasa? 2. Apakah aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat memperbaiki respon suhu kulit dalam berolahraga pada siswa SMP daripada seragam olahraga yang biasa? 3. Apakah aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat memperbaiki respon denyut nadi pemulihan dalam berolahraga pada siswa SMP daripada seragam olahraga yang biasa?

11 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji secara terukur penerapan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat mewujudkan kenyamanan dalam berolahraga pada siswa SMP Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Untuk membuktikan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga lebih nyaman daripada seragam olahraga biasa 2. Untuk membuktikan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga lebih baik terhadap respon suhu kulit dibandingkan dengan seragam olahraga biasa 3. Untuk membuktikan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga lebih baik terhadap respon denyut nadi pemulihan dibandingkan dengan seragam olahraga biasa

12 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Akademik Penelitian ini merupakan aplikasi dari teori ergonomi, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bisa dimanfaatkan oleh ilmuwan lain agar memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan acuan dalam penelitian sejenis Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah 1. Dapat memberikan solusi terhadap permasalahan seragam olahraga ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan dalam berolahraga terutama siswa SMP. 2. Menjadi salah satu masukan bagi pengambilan kebijakan pada Sekolah Menengah Pertama untuk memperhatikan pakaian yang sesuai dengan olahraga agar lebih memenuhi kaedah ilmu ergonomi dalam berolahraga. 3. Menjadi acuan bagi instansi terkait dalam memilih pakaian yang sesuai dalam mata pelajaran olahraga agar lebih sehat, aman, nyaman dan efisien dengan kualitas berpakaian olahraga.

Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol.3, No.1 : 1 Januari-Juni 2017

Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol.3, No.1 : 1 Januari-Juni 2017 APLIKASI ERGONOMI PADA SERAGAM OLAHRAGA DAPAT MENINGKATKAN KENYAMANAN DAN MEMPERBAIKI RESPON SUHU KULIT KETIKA BEROLAHRAGA PADA SISWA SMP DI SMP KESUMA SARI DENPASAR BALI 1 Suci Wahyu Ismiyasa, 2 I Nyoman

Lebih terperinci

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8 5 Hidup Sehat Pola hidup akan menentukan kualitas kesehatan seseorang. Pola hidup yang baik akan membawa seseorang pada kesehatan jasmani. Sebaliknya, pola hidup yang buruk dapat menimbulkan berbagai masalah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2012, penjualan pakaian olah raga di pasar global melebihi $244 milyar (Sishoo, 2015). Penjualan tersebut mencakup 46 negara di seluruh dunia yang memperkirakan

Lebih terperinci

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PERMENDIKBUD 68 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SMP MTS HAL 80-85 9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan KELAS VII KELAS VII KOMPETENSI INTI 1. Menghargai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL i iii v vi ix xi xv xvi xvii BAB

Lebih terperinci

PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG

PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG I GUSTI NGURAH PRIAMBADI NIM 0990271017 PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI ERGONOMI-FISIOLOGI

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGUKURAN KONDISI TERMAL TEMPAT KERJA YANG MENDUKUNG KENYAMANAN OPERATOR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DI LANTAI PRODUKSI PT. SINAR SOSRO TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan berbagai gerak dasar permainan dan

Lebih terperinci

22. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMP/MTs

22. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMP/MTs 22. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMP/MTs KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO Akmal Dwiyana Kau, Sunarto Kadir, Ramly Abudi 1 akmalkau@gmail.com Program Studi Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada modern ini masyarakat memandang bahwa pendidikan sangat penting untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap. Pendidikan bertujuan agar seseorang

Lebih terperinci

Menerapkan ajaran agama dalam aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga

Menerapkan ajaran agama dalam aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga MATRIKS KD DAN Mapel: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Draf Inna Simpang Surabaya, 17 Juli 2013) KELAS VII BENTUK 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 1.1 Menghayati dan

Lebih terperinci

23. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMA/MA/SMK/MAK

23. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMA/MA/SMK/MAK 23. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan The Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini memiliki skema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sehat menurut Santoso (2004:16) terbagi dalam dua tingkatan yaitu sehat statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat dinamis

Lebih terperinci

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV LAMPIRAN No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni I II III I V I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengajuan masalah penelitian 2 BAB I Pendahulua

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini diuraikan mengenai analisis dan interpretasi hasil perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV. Analisis dan interpretasi hasil akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, yaitu perusahaan garmen yang membuat lembaran kain menjadi sebuah baju yang

Lebih terperinci

1. Baju Variasi Ukuran. Tips Pilih Perlengkapan Baju Bayi yang Baru Lahir

1. Baju Variasi Ukuran. Tips Pilih Perlengkapan Baju Bayi yang Baru Lahir Kehadiran seorang bayi di dalam keluarga tentu akan sangat menyenangkan. Terlebih jika kehadiran si buah hati sudah ditunggu-tunggu dalam waktu yang cukup panjang. Perlengkapan bayi pun sudah harus dipersiapkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam minggu menggunakan rencana eksperimental terhadap dua kelompok penelitian. Subjek penelitian berjumlah 20 orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya lingkungan

Lebih terperinci

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB II. Metodologi Perancangan BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) DRAF EDISI 27 FEBRUARI 2016 KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) Dokumen ini telah disetujui Pada tanggal: Kepala

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Cetak Saring Desain Motif Karakter Visual Ragam Hias Flora Fauna Perancangan Desain Motif Tekstil Cinderamata dengan Penerapan Ragam hias relief candi

Lebih terperinci

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) Jenjang : SMP/MTs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, dan bahkan ada hanya sekedar bermain atau bersenang-senang. Di

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, dan bahkan ada hanya sekedar bermain atau bersenang-senang. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembinaan olahraga di sekolah merupakan salah satu usaha yang di lakukan untuk membina kesegaran jasmani yang di sesuaikan dengan perilaku anak. Dalam pelaksanaan aktivitas

Lebih terperinci

SAMPUL LUAR (HARD COVER)

SAMPUL LUAR (HARD COVER) DAFTAR ISI SAMPUL LUAR (HARD COVER) SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENGESAHAN TIM PENGUJI... iv MOTTO... v ABSTRAK... vi UCAPAN TERIMA KASIH... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

IV-138 DAFTAR ISTILAH

IV-138 DAFTAR ISTILAH IV-138 DAFTAR ISTILAH Evaporasi; (penguapan air dari kulit) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan

Lebih terperinci

Perlengkapan pribadi untuk pendakian antara lain:

Perlengkapan pribadi untuk pendakian antara lain: Perlengkapan Dasar dan Persiapan Perjalanan Keberhasilan seseorang dalam melakukan perjalanan ditentukan oleh perencanaan dan persiapan sebelum melakukan perjalanan. Gagal dalam melakukan sebuah perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan pembinaan olahraga nasional, seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS VI SD/MI

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS VI SD/MI LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS VI SD/MI KODE BUKU CAKUPAN MATERI 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Bandung yang berada di Jalan Gardujati No. 20 Kota Bandung Telepon 022-4203861.

Lebih terperinci

PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI

PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI Ni Luh Putu Indrawathi, S.Pd., M.Fis. Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga dari sudut pandang ilmu faal olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

21. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SD/MI

21. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SD/MI 21. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SD/MI KELAS: I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS (UKK) MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMP KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

KISI KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS (UKK) MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMP KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 KISI KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS (UKK) MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMP KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 0 / 0 SEKOLAH : SMP JUMLAH SOAL : 50 MAPEL : PENJASORKES ALOKASI WAKTU : 90 Menit KELAS / SEMESTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

Lebih terperinci

Disampaikan pada Acara PKK Ibu-ibu Desa Trihanggo Sleman Yogyakarta Tahun 2004

Disampaikan pada Acara PKK Ibu-ibu Desa Trihanggo Sleman Yogyakarta Tahun 2004 MEMILIH BUSANA YANG TEPAT DAN BERETIKA UNTUK BERBAGAI MACAM KESEMPATAN Oleh : Widihastuti Staf Pengajar Program Studi Teknik Busana FT UNY widihastuti@uny.ac.id PENDAHULUAN Yang dimaksud dengan busana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan aktivitas fisik. Latihan fisik merupakan aktivitas fisik yang tumbuh dan berkembang seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang dimilikinya kepada orang

Lebih terperinci

ANAK AGUNG GEDE ANOM NIM:

ANAK AGUNG GEDE ANOM NIM: TESIS PELATIHAN BERJALAN DENGAN TANGAN JARAK 5 METER 5 REPETISI 4 SET LEBIH MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT LENGAN DARI PADA 4 REPETISI 5 SET PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 9 DENPASAR ANAK AGUNG GEDE

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mereka dituntut membuat gambar perencanaan gedung sesuai dengan konsep dan

BAB I PENDAHULUAN. Mereka dituntut membuat gambar perencanaan gedung sesuai dengan konsep dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pembangunan perumahan, sekolah dan gedung-gedung perkantoran membawa tren tersendiri bagi para arsitek dan desainer interior. Mereka dituntut membuat gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan di dalam 2008 Physical Activity Guidelines dan orang dewasa yang

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan di dalam 2008 Physical Activity Guidelines dan orang dewasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sedikit aktivitas fisik lebih baik daripada tidak sama sekali hal tersebut dinyatakan di dalam 2008 Physical Activity Guidelines dan orang dewasa yang melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan aspek fisiologis lingkungan kerja, pekerjaan dan metode

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan aspek fisiologis lingkungan kerja, pekerjaan dan metode BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ergonomi merupakan studi kompleks menghubungkan antara orang, aspek fisik dan aspek fisiologis lingkungan kerja, pekerjaan dan metode pekerjaan (WHO-EM, 2002). Dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Subjek Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 20 orang sampel, dengan dua jenis perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan konvensional

Lebih terperinci

SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS)

SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS). SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) Pengertian serat. SERAT adalah suatu benda yang berbanding panjang diameternya sangat besar sekali. asal serat bahan tekstil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Pendidikan

Lebih terperinci

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNADAKSA

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNADAKSA - 1561 - N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNADAKSA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang integral dari adanya pendidikan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk mengembangkan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak anak mengalami proses pertumbuhan fisik yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak anak mengalami proses pertumbuhan fisik yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia sekolah anak anak mengalami proses pertumbuhan fisik yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada anak laki-laki lengan, paha dan kakinya cenderung bertambah

Lebih terperinci

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP LEBIH MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH DARI PADA PELATIHAN PLYOMETRIC BOX JUMP PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP PGRI 2 DENPASAR ABSTRAK Lompat jauh merupakan cabang atletik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Deka Angga Irawan, 2015

DAFTAR ISI Deka Angga Irawan, 2015 DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH...... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Minat Siswa dalam...(septianingrum S)1 MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STUDENTS INTEREST IN LEARNING PHYSICAL EDUCATION

Lebih terperinci

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment ERGONOMI Ergonomics Human Machine Work Environment RANCANGAN YANG ERGONOMIS Fokus Perhatian : MANUSIA dalam Perencanaan Man-Made Objects dan Lingkungan Kerja Tujuan Rancang Bangun dalam Menciptakan Produk,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PAKAIAN COMPRESSION BASE LAYER MEMPERCEPAT PEMULIHAN FISIOLOGIS DAN MENINGKATKAN KENYAMANAN TUBUH MAHASISWA SAAT BEROLAHRAGA

PENGGUNAAN PAKAIAN COMPRESSION BASE LAYER MEMPERCEPAT PEMULIHAN FISIOLOGIS DAN MENINGKATKAN KENYAMANAN TUBUH MAHASISWA SAAT BEROLAHRAGA TESIS PENGGUNAAN PAKAIAN COMPRESSION BASE LAYER MEMPERCEPAT PEMULIHAN FISIOLOGIS DAN MENINGKATKAN KENYAMANAN TUBUH MAHASISWA SAAT BEROLAHRAGA ADI SAPUTRA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI FISIOLOGI OLAHRAGA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah kelimuan fisiologi olahraga dan kedokteran olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan

Lebih terperinci

Pengertian Iklim Kerja Macam-Macam Iklim Kerja

Pengertian Iklim Kerja Macam-Macam Iklim Kerja Pengertian Iklim Kerja Iklim kerja adalah faktor-faktor termis dalam lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Manusia mempertahankan suhu tubuhnya antara 36-37 0 C dengan berbagai cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang melengkapi dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti memerlukan sebuah metode untuk mencapai tujuan penelitian tersebut. Tujuan penelitian diantaranya adalah mengungkapkan,

Lebih terperinci

Gelas menjadi panas setelah dituangi air panas

Gelas menjadi panas setelah dituangi air panas BAB- 11 TERMODINAMIKA Apa yang dapat Anda terangkan dari fenomena ini? Mengapa? Gelas menjadi panas setelah dituangi air panas Mengapa? Bongkahan es mengecil lalu bertahan pada ukurannya Es Batu Apa yang

Lebih terperinci

WALIKOTA TEBING TINGGI JALAN DR. SUTOMO NO. 14 TELP TEBING TINGGI

WALIKOTA TEBING TINGGI JALAN DR. SUTOMO NO. 14 TELP TEBING TINGGI WALIKOTA TEBING TINGGI JALAN DR. SUTOMO NO. 14 TELP. 21272 23444 TEBING TINGGI PERATURAN WALIKOTA TEBING TINGGI NOMOR : 425.3/34/PDK/ 2007 TENTANG PAKAIAN SERAGAM SISWA SD, SMP, SMA DAN SMK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana rencana yang

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana rencana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambilan keputusan kebijakan perusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Airconditioning Engineers, 1989), kenyamanan termal merupakan perasaan dimana seseorang merasa nyaman dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia ketika mengalami kondisi yang mengalami paparan panas, tubuh akan berusaha mempertahankan suhu tubuh pada kondisi normal (sekitar 36-37 o C) melalui beberapa

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI STRESS PADA DEPARTEMEN QUALITY CONTROL PT PACIFIC PALMINDO INDUSTRI

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI STRESS PADA DEPARTEMEN QUALITY CONTROL PT PACIFIC PALMINDO INDUSTRI USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI STRESS PADA DEPARTEMEN QUALITY CONTROL PT PACIFIC PALMINDO INDUSTRI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana

Lebih terperinci

Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)/WBGT (Wet Bulb Globe Temperature Index)

Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)/WBGT (Wet Bulb Globe Temperature Index) Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)/WBGT (Wet Bulb Globe Temperature Index) KEPMENAKER NO.51 TAHUN 1999 TENTANG NAB FAKTOR FISIKA DI TEMPAT KERJA 1. Iklim kerja : hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

PROGRAM TAHUNAN (PROTA) PROGRAM TAHUNAN (PROTA) Mata Pelajaran : Penjasorkes Kelas : I (Satu) Tingkat Pendidikan : SD Tahun Pelajaran : 2011/2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASPEK 1: PERMAINAN DAN OLAHRAGA A Gerak Dasar Jalan, Lari,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI Jalan KH. Agus Salim No. 181 Telp Fax Bekasi 17112

PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI Jalan KH. Agus Salim No. 181 Telp Fax Bekasi 17112 Rev. : 0/051009 SMAN 1 Bekasi PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI Jalan KH. Agus Salim No. 181 Telp. 8802538 Fax. 8803854 Bekasi 17112 FM-KSW-01 TATA TERTIB SEKOLAH I. KEWAJIBAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Hasan Fajri NIM

SKRIPSI. Oleh : Hasan Fajri NIM PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI 2008 TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 PANGENREJO KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belakang dan wawasan setiap individu berbeda-beda, sehingga. mengandung 3 komponen yang membentuk sikap, yaitu:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belakang dan wawasan setiap individu berbeda-beda, sehingga. mengandung 3 komponen yang membentuk sikap, yaitu: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Pandangan Proses pengamatan individu terhadap objek akan melibatkan pengalaman dan perasaannya dalam memberikan pandangan. Latar belakang dan wawasan

Lebih terperinci

PENAMBAHAN RESISTANCE EXERCISE PADA SENAM AEROBIK LEBIH BAIK TERHADAP PENURUNAN DENYUT NADI 2 MENIT SETELAH LATIHAN PADA REMAJA PUTRI USIA TAHUN

PENAMBAHAN RESISTANCE EXERCISE PADA SENAM AEROBIK LEBIH BAIK TERHADAP PENURUNAN DENYUT NADI 2 MENIT SETELAH LATIHAN PADA REMAJA PUTRI USIA TAHUN SKRIPSI PENAMBAHAN RESISTANCE EXERCISE PADA SENAM AEROBIK LEBIH BAIK TERHADAP PENURUNAN DENYUT NADI 2 MENIT SETELAH LATIHAN PADA REMAJA PUTRI USIA 17-21 TAHUN Oleh Herru 2011-66-170 PROGRAM STUDI S-1 FISIOTERAPI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan didalam bab I ini akan dibahas tentang (1)belakang,

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan didalam bab I ini akan dibahas tentang (1)belakang, BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan didalam bab I ini akan dibahas tentang (1)belakang, (2)rumusan masalah, (3)tujuan penelitian, (4)manfaat penelitian, (5)batasan masalah (6)penegasan istilah. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat kerja. Lingkungan tempat kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

BAB II PRODUK DAN JASA

BAB II PRODUK DAN JASA BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik untuk mencapai tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani telah menjadi bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan untuk mengubah perilaku siswa. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. operator unit Hydrocracking Unit di Refinery Unit V Balikpapan. Wearpack yang

BAB V PEMBAHASAN. operator unit Hydrocracking Unit di Refinery Unit V Balikpapan. Wearpack yang 97 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Desain 5.1.1 Desain Lama merupakan salah satu alat pelindung diri yang wajib dipakai di dalam area kerja di industri perminyakan. Kewajiban tersebut juga berlaku bagi operator

Lebih terperinci

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dengan beberapa aturan permainan yang cukup menarik dan mudah diterima oleh kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita memiliki kebutuhan untuk mempercantik diri dan untuk merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat salon, spa, refleksi,

Lebih terperinci

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan prestasi olahraga sebenarnya merupakan suatu hal yang akan selalu diperbincangkan dan dipermasalahkan sepanjang masa, selama olahraga itu dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu fisiologi Kedokteran Olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permainan tenis lapangan merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua atau empat orang pemain yang saling berhadapan dengan menggunakan jaring (net) dan raket.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taman Kanak-kanak yang disingkat TK, merupakan jenjang pendidikan usia dini (yakni usia 3-6 tahun) dalam bentuk pendidikan formal yang merupakan tahap perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang Olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang Olahraga yang saat ini sudah memasyarakat disemua lapisan masyarakat, baik dari usia anakanak, remaja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat juga keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif dan ekonomis.

Lebih terperinci

2015 TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA

2015 TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Skripsi yang berjudul Tingkat Kesadaran Etika Penampilan Mahasiswa (Studi Deskriptif tentang Implementasi Pedoman Perilaku Mahasiswa FPIPS UPI) ini dilatar

Lebih terperinci

Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI

Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK... i PEDOMAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv AYAT AL-QURAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SINGKATAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pelestarian budaya bukan hanya yang berhubungan dengan masa lalu, namun justru membangun masa depan yang menyinambungkan berbagai potensi masa lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang pesat memacu peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang pesat memacu peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang pesat memacu peningkatan pembangunan disegala sektor kehidupan, seiring dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.

Lebih terperinci

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek Kondisi subjek yang diukur dalam penelitian ini meliputi karakteristik subjek dan antropometri subjek. Analisis kemaknaan terhadap karakteristik subjek dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang terbentuknya sport club di Denpasar, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan Landasan Konseptual

Lebih terperinci