IMPLEMENTASI THRESHOLDING CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID OPTIMAL ESTIMATION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI THRESHOLDING CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID OPTIMAL ESTIMATION"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI THRESHOLDING CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID OPTIMAL ESTIMATION M Hafidh Fauzi 1, Prof.Ir.Handayani Tjandrasa, M.Sc., Ph.D 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya fauzic16@yahoo.com 1 ABSTRAK Salah satu metode yang sering digunakan dalam pengolahan citra digital atau image processing adalah citra. Thresholding citra adalah suatu metode yang digunakan untuk memisahkan antara obyek dan backgroundnya. Thresholding adalah teknik yang sederhana tapi efektif untuk segmentasi citra. Proses Thresholding sering disebut dengan proses binerisasi. Dalam proses terhadap sebuah citra, hasil yang diperoleh tidak selalu memuaskan dan sesuai dengan keinginan. Hal ini dikarenakan faktor penghambat seperti pencahayaan yang tidak merata atau citra yang kabur yang menyebabkan tidak bisa dipartisi dengan baik. Banyak metode citra yang sudah di kembangkan. Salah satu metode yang akan akan di implementasikan dalam tugas akhir ini adalah metode citra dengan menggunakan algoritma hybrid optimal estimation. Algoritma ini adalah gabungan dari PSO(particle swam optimization) yang digunakan untuk globak search, dengan EM(expectation maximization) yang digunakan untuk mengupdate particle terbaik. Dalam algoritma ini estimasi parameter dimasukan ke proses EM yang diperoleh dari pencarian global melalui PSO untuk mendapatkan titik awal yang cocok untuk EM dan sesuai dengan GMM. Dalam tugas akhir ini juga akan dilakukan pembandingan antara metode yang dipakai dalam tugas akhir ini dengan metode citra yang lain. Kata kunci : Thresholding citra, hybrid optimal estimation, PSO, EM 1. Pendahuluan Salah satu metode yang sering digunakan dalam pengolahan citra digital atau image processing adalah citra. Thresholding citra adalah suatu metode yang digunakan untuk memisahkan antara obyek dan backgroundnya. Thresholding merupakan teknik yang sederhana dan efektif untuk segmentasi citra. Proses sering disebut dengan proses binerisasi. Pada beberapa aplikasi pengolahan citra, terlebih dahulu dilakukan threshold terhadap citra gray level untuk dapat menjadi citra biner (citra yang memiliki nilai level keabuan 0 atau 255). Sebuah citra hasil proses dapat disajikan dalam citra untuk mengetahui penyebaran nilai-nilai intensitas piksel pada suatu citra/bagian tertentu dalam citra sehingga untuk citra bimodal, dapat dipartisi dengan baik (segmentasi objek dengan background) dan dapat ditentukan nilai threshold-nya. Distribusi gray level tiap kelas mempunyai PDF(probabilistic density function) yang diasumsikan sebagai GMM. Dengan menggunakan algoritma Hybrid optimal estimation ini yang merupakan gabungan dari PSO dan EM algoritma. Algoritma ini digunakan untuk menyelesaikan funsi dari estimasi parameter dari distribusi gaussian. Algoritma ini digunakan untuk mendapatkan kurva GMM yang sesuai sehingga membuat proses citra menjadi lebih efektif. Shu-Kai S dan Yen Lin mengembangkan suatu algoritma baru dalam citra. Algoritma ini dapat melakukan terhdapa citra dengan beberapa level. Hal ini sangant menguntungkan apabila citra yang akan dilakukan itu merupakan citra yang komplek. Paper ini akan dibagi dalam beberapa bagian. Bagian 2-6 adalah bagian dari algoritma yang akan digunakan dalam melakukan citra, bagian 7 adalah ujicoba terhadap algoritma yang sudah di implementasikan, sedang kan bagian terakhir adalah kesimpulan. 2. Minimum Error Thresholding Minimum error adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai threshold suatu image. Nilai pixel image yang mempunyai rentang interval antara [0,n], dicari distribusi tiap gray level. Dari distribusi nilai tersebut akan membentuk suatu histrogram yang nantinya akan digunakan untuk mencari nilai dari threshold suatu image. Minimum error ini membutuhkan nilai dari estimasi parameter yang berupa P (k+1),µ (k+1),dan σ (k+1) dari masing-masing level/kelas yang sudah diestimasi. Nilai-nilai terebut akan diproses untuk mendapatkan suatu threshold dari suatu image. Dimana threshold itu membari suatu batas antara background dengan objeknya. Persamaan minimum error threshold sebagai berikut:

2 3. Expectation Maximation Algoritma EM merupakan sebuah metode optimisasi iteratif untuk estimasi Maksimum Likelihood (ML) yang berguna dalam permasalahan data yang tidak lengkap (incomplete data). Dalam setiap iterasi pada Algoritma EM ini terdapat 2 tahap, yaitu tahap Ekspektasi atau tahap E (E step) dan tahap Maksimisasi atau tahap M (M step). Algoritma EM ini hampir mirip dengan pendekatan ad hoc untuk proses estimasi dengan missing data yaitu (1) mengganti missing value dengan estimated value, (2) mengestimasi parameter, (3) mengestimasi ulang missing value tadi dengan menggunakan parameter baru yang diestimasi, (4) mengestimasi ulang parameter, dan seterusnya berulang-ulang sampai dengan konvergen terhadap suatu nilai. Pada tahap E-step dimulai dengan inisialisasi nilai-nilai dari P (k),µ (k),σ (k) yang nantinya akan di lakukan update terus menerus hingga nilainya konvergen. Ketiga parameter tersebut di perlukan untuk mencari nilai dari probabilitas dari gaussian mixture model. Probabilitas tersebut dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: pada tahun 1995, proses algoritmanya diinspirasi oleh perilaku sosial dari binatang, seperti sekumpulan burung dalam suatu swarm. Particle Swarm Optimization (PSO) mempunyai kesamaan dengan genetic algorithm yang mana dimulai dengan suatu populasi yang random dalam bentuk matriks. Namun PSO tidak memiliki operator evolusi yaitu crossover dan mutasi seperti yang ada pada genetic algorithm. Baris pada matriks disebut particle atau dalam genetic algorithm sebagai kromosom yang terdiri dari nilai suatu variable. Setiap particle berpindah dari posisinya semula ke posisi yang lebih baik dengan suatu velocity Seperti halnya dengan algoritma evolusioner yang lain, algoritma PSO adalah sebuah populasi yang didasarkan penelusuran inisialisasi particle secara random dan adanya interaksi diantara particle dalam populasi. Di dalam PSO setiap particle bergerak melalui ruang solusi dan mempunyai kemampuan untuk mengingat posisi terbaik sebelumnya dan dapat bertahan dari generasi ke generasi. Secara umum persamaan PSO sebagai berikut: Sedangkan untuk M-step sendiri adalah proses untuk mengoptimalisasi nilai-nilai dari P (k+1),µ (k+1),dan σ (k+1). Nilai-nilai tersebut terus di update sampai menghasilkan nilai yang konvergen.persamaan untuk mengupdate nilai P (k+1),µ (k+1),dan σ (k+1) di setiap iterasi adalah sebagai berkut: Dimana r adalah nilai random antara(0-1), w adalah inertia weight dan C adalah nilai konstan untuk koefisien akselerasi 5. Distance adalah suatu metode untuk mengukur tingkat error antara citra dengan probabilistic distribusi function diaman parameter dari PDF tersebut diperoleh dengan estimasi parameter. Tahap E-step dan M-step ini terus dilakuakn sampai mendapatkan nilai likelihood yang maksimal. Persamaan likelihood bisa dilihat pada persamaan Hybrid Particle Swarm Optimization Algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) diperkenalkan oleh Kennedy dan Eberhart 6. Algoritma PSO+EM Algoritma PSO+EM adalah dua metode pencarian yang digabungkan. Dimana tujuan dari penggabungan dari kedua metode ini adalah saling menutupi kelemahan dari masing-masing algoritma. EM lemah dalam penentuan nilai awal (inisialisasi estimasi parameter). Nilai awal yang buruk

3 menyebabkan terjadinya local maksimal sehingga nilai estimasi parameter menjadi tidak maksimal Sedangkan untuk PSO sendiri adalah pencarian global, pencarian yang berbasis pada populasi, sama seperti GA tapi membutuhkan komputasi yang lebih dibandingkan algoritma pencarian yang lain. Algoritma PSO+EM dimulai dengan menetukan inisialisasi untuk ukuran populasi dimana ditentukan dengan persamaan 3N+1. Dimana N adalah dimensi dari problem yang akan dicari. Sedangkan untuk nilai N dapat dicari dengan persamaan N=3d-1. Dimana d adalah jumlah kelas. Particle sebanyak 3N+1 diurutkan berdasarkan fungsi fitnes untuk mendapatkan nilai yang paling baik. Fungsi fitnes disini adalah hamming. Nilai terbaik dari parameter akan dimasukan ke dalam fungsi EM untuk diupdate. Sedangkan untuk untuk sisa dari particle yang lain digunakan untuk mengupdate velocity. Nilai velocity ini untuk selanjutnya digunakan untuk mengupdate lokasi dari particle untuk masuk ke iterasi selanjutnya. Itarasi berhenti sampai memenuhi kondisi dimana nilai EM konvergen. Dalam hal ini perubahan nilai likelihhod kurang dari Initialisasi populasi berukuran 3N+1 mulai membuat populasi sebanyak 3N+1particle Evaluasi nilai fitnes tiap particle Meranking partikel berdasarkan nilai fitnes Menerapkan EM untuk mengupdate nilai particle terbaik Apakah update sukses ya Menghitung nilai likelihood untuk nilai yang diupdate tidak Fungsi fitnes membuat solusi baru secara random ulangi 1) Evaluasi & meranking seluruh particle. Dari populasi pilih global best dan catat lokasinya(parameternya). 2) Lakukan EM update untuk global best dan replace nilainya dengan nilai yang sudah di update 3) PSO update. Lakukan velocity update untuk 3N particle Berakhir sampai kondisi terpenuhi (algoritma EM konvergen) Gambar 1 procedur algoritma PSO+EM Update velocity untuk particle yang lain (3N) 7. Uji Coba tidak Apakah likelihood konvergen? ya Memperoleh hasil yang maksimal selesai Gambar 2 algoritma PSO+EM Dalam uji kali ini, akan dilakukan proses terhadap suatu citra dengan menggunakan algoritma yang sudah dijelaskan diatas. Algoritma untuk ini di implementasikan menggunakan matlab dengan spesifikasi computer yang digunakan adalah Intel(R) Pentium(R) 4 CPU 2.00GHz, dengan alokasi memory sebesar 3012 MB. Citra yang digunakan disini adalah citra gray dengan ukuran 256x256 pixel. Algoritma PSO+EM akan berhenti kalau perubahan nilai dari likelihood kurang dari 10-6.

4 Pada uji coba yang pertama ini dilakukan terhadap data citra rice.png. dimana jumlah levelnya adalah 4 dan 7. Grafik 1. rice.png Tabel 1 uji coba pada rice.png 3, threshold 72,83,146 Cpu Time 0.75 Pada hasil ujicoba diatas dapat dilihat bahwa hasil citra menggunakan beberapa level yang berbeda. Nilai dari cpu time berbanding lurus dengan nilai penambahan kelas. Tetapi hal tersebut berbeda dengan nilai hamming yang semakin kecil bila jumlah kelas semakin besar. Pada uji coba kedua ini kita akan melakukan citra pada citra babon.png, dimana jumlah kelas sama yaitu 4 dan 7 2. babon.png Grafik e-005 threshold Cpu Time e-005 threshold Cpu Time

5 Grafik 3. camera man.tif e-005 threshold Cpu Time e-004 threshold Cpu Time gambar hasil threshold Grafik Grafik Tabel 2 uji coba pada babon.png Pada hasil ujicoba kedua ini sama dengan uji coba pertama. Dapat dilihat bahwa hasil citra menggunakan beberapa level yang berbeda. Nilai dari cpu time berbanding lurus dengan nilai penambahan kelas. Tetapi hal tersebut berbeda dengan nilai hamming yang semakin kecil bila jumlah kelas semakin besar e-004 threshold Cpu Time Pada uji coba ketiga ini kita akan melakukan citra pada citra cameraman.tif, dimana jumlah kelas sama yaitu 4 dan 7

6 Grafik Tabel 3 uji coba pada cameraman.tif Pada hasil ujicoba ketiga ini sama dengan uji coba pertama dan kedua. Dapat dilihat bahwa hasil citra menggunakan beberapa level yang berbeda. Nilai dari cpu time berbanding lurus dengan nilai penambahan kelas. Tetapi hal tersebut berbeda dengan nilai hamming yang semakin kecil bila jumlah kelas semakin besar. Pada ujicoba yang terakhir ini adalah ujicoba tentang hubungan antara nilai inertia weight terhadap hamming. Citra inputan Inertia weight Rice.png e e e e e e e e e-004 Fruit.png e e e e e e e e e-004 Lena.jpg e e e e e e e e e-004 Kubus.bmp e e e e e e e e e-004 Babon.png e e e e e e e e e-005 Cameraman.tif e e e e e e e e e-004 Tabel 4 uji coba terhadap inertia weight Dalam ujicoba tersebut dapat dilihat bahwa nilai hamming akan berada pada nilai yang stabil bila nilai dari inertia weight yang besar. 8. Kesimpulan Berdasarkan aplikasi yang telah dibuat beserta ujicoba yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Nilai dari running time algoritma citra menggunakan PSO+EM berbanding lurus dengan jumlah kelas atau level dari tingkat. Hal itu berbanding terbalik dengan nilai dari hamming. Semakin besar level maka nilai hamming semakin kecil. Sedangkan untuk nilai inertia weight disini juga mempengaruhi dari hamming. Dimana inertia weight yang besar lebih bagus dibandingkan nilai inertia weight yang kecil.

7 Daftar Pustaka [1] Zahara,E.,Fan,S.-K.S.,Tsai,D.-M.,2005. Optimal multi- using a hybrid optimization approach.pattern Recognition Lett.26, [2] Kittler, J.,Illingworth,J.,1986.Minimum error. Patten Recognition Lett.19, [3] Shu-Kai S and Yen Lin, A multilevel approach using a hybrid optimal estimation algorithm. Pattern Recognition Latters., vol. 28, pp [4] Gonzales, R. C., & Woods, R. E Digital Image Processing. New Jersey: Prentice-Hall. [5] Jiulun, fan., Winxin Xie, Minimum error : A note. Pattern Recognition Letters 18 (1997) [6] Tuegeh, Maickel., Soeprijanto., H, Purnomo, Mauridhi Modified Improved Particle Swarm Optimization For Optimal Generator Scheduling. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) [7] Shu-Kai S and Yen Lin, A fast estimation method for the generalized Gaussian mixture distribution On complex images.computervision and Image Understanding 113 (2009) [8] Shu-Kai S and Yen Lin Image using a novel estimation method in generalized Gaussian distribution mixture modeling. Neurocomputing 72 (2008) [9] hu, Xiaohui Particle Swarm Optimization, <URL: diakses 20 juni 2010>. [10]Grayscale,<URLhttp://en.wikipedia.org/wiki/G rayscale, diakses 18 Juni 2010>. [11] Statistika komputasi, algoritma EM.,< 10/04/08/analisis-missing-datamenggunakan-algoritma-em-2/, diakses 18 Juni 2010>

MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Oei,EdwinWicaksonoDarmawan, Suyanto Edward Antonius, Ir., M.Sc, Program Studi Teknik Informatika Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya.

Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya. 1 Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya. M Fachri, Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi

Lebih terperinci

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1 SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Taufan Mahardhika 1 1 Prodi S1 Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih 1 taufansensei@yahoo.com Abstrak Swarm

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 5, No. 1, Juni 2013 : 18-23 PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Rekonfigurasi Jaring Distribusi untuk Meminimalkan Kerugian Daya menggunakan Particle Swarm Optimization

Rekonfigurasi Jaring Distribusi untuk Meminimalkan Kerugian Daya menggunakan Particle Swarm Optimization Rekonfigurasi Jaring Distribusi untuk Meminimalkan Kerugian Daya menggunakan Particle Swarm Optimization Stephan, Adi Soeprijanto Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BINERISASI CITRA DOKUMEN DENGAN FILTERISASI HOMOMORPHIC

BINERISASI CITRA DOKUMEN DENGAN FILTERISASI HOMOMORPHIC BINERISASI CITRA DOKUMEN DENGAN FILTERISASI HOMOMORPHIC Naser Jawas STMIK STIKOM BALI naser.jawas@stikom-bali.ac.id Abstrak Binerisasi citra dokumen adalah sebuah langkah awal yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya.

Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya. Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya. RIZKIANANTO WARDANA M Misbach Fachri 2207100038 Sistem Tenaga Listrik

Lebih terperinci

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-24 Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization Afif Nur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fuzzy Local Binary Pattern (FLBP) Fuzzifikasi pada pendekatan LBP meliputi transformasi variabel input menjadi variabel fuzzy, berdasarkan pada sekumpulan fuzzy rule. Dalam

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Clustering merupakan sebuah teknik pemrosesan data yang digunakan untuk menemukan pola-pola tersembunyi pada kumpulan data (Žalik, 2008). Clustering telah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN Pada Bab IV ini, implementasi dari metode AM dan GRASP untuk menyelesaikan PFSP dibahas pada Subbab 4.1. Pengujian dilakukan dengan melakukan percobaan terhadap

Lebih terperinci

Implementasi automatic clustering menggunakan particle swarm optimization dan genetic algorithm pada data kemahasiswaan

Implementasi automatic clustering menggunakan particle swarm optimization dan genetic algorithm pada data kemahasiswaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Implementasi automatic clustering menggunakan particle swarm optimization dan genetic algorithm pada data kemahasiswaan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA Naser Jawas Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan No.86 Renon, Denpasar, Bali 80226

Lebih terperinci

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA LAPORAN TUGAS BESAR ARTIFICIAL INTELLEGENCE KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA Disusun Oleh : Bayu Kusumo Hapsoro (113050220) Barkah Nur Anita (113050228) Radityo Basith (113050252) Ilmi Hayyu

Lebih terperinci

OPTIMISASI PARTICLE SWARM PADA PEMASANGAN JARINGAN PIPA AIR PDAM"

OPTIMISASI PARTICLE SWARM PADA PEMASANGAN JARINGAN PIPA AIR PDAM OPTIMISASI PARTICLE SWARM PADA PEMASANGAN JARINGAN PIPA AIR PDAM" Izak Habel Wayangkau Email : izakwayangkau@gmail.com Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

KOMPUTASI PARALEL UNTUK SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

KOMPUTASI PARALEL UNTUK SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION KOMPUTASI PARALEL UNTUK SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Agustinus Kristiadi

Lebih terperinci

Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak Fasilitas

Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak Fasilitas Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Desember 2010, 119-124 ISSN 1411-2485 Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM)

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) Jani Kusanti Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Universitas Surakarta (UNSA),

Lebih terperinci

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Levina Fitri Rahmawati, Isnandar Slamet, dan Diari Indriati Program

Lebih terperinci

Adaptif Range-Constrained Otsu Untuk Pemilihan hreshold Secara Otomatis Pada Histogram Citra Dengan Variansi Kelas Yang idak Seimbang Gama Wisnu Fajarianto 1, Ahmad Hifdhul Abror 2, Nur Hayatin 3 1 Magister

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fiqihesa Putamawa 1), Budi Santosa 2) dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Program Pascasarjana

Lebih terperinci

OPTIMASI RANCANGAN FILTER BANDPASS AKTIF UNTUK SINYAL LEMAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK Studi Kasus: Sinyal EEG

OPTIMASI RANCANGAN FILTER BANDPASS AKTIF UNTUK SINYAL LEMAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK Studi Kasus: Sinyal EEG OPTIMASI RANCANGAN FILTER BANDPASS AKTIF UNTUK SINYAL LEMAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK Studi Kasus: Sinyal EEG Oleh : Ellys Kumala P (1107100040) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, MT JURUSAN

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

Deteksi Kepala Janin Pada Gambar USG Menggunakan Fuzzy C-Means (FCM) Dengan Informasi Spasial Dan Iterative Randomized Hough Transform (IRHT)

Deteksi Kepala Janin Pada Gambar USG Menggunakan Fuzzy C-Means (FCM) Dengan Informasi Spasial Dan Iterative Randomized Hough Transform (IRHT) Deteksi Kepala Janin Pada Gambar USG Menggunakan Fuzzy C-Means (FCM) Dengan Informasi Spasial Dan Iterative Randomized Hough Transform (IRHT) Dwi Puspitasari 1 *, Handayani Tjandrasa 2 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

METODE HYBRID MAXIMUM TSALLIS ENTROPY DAN HONEY BEE MATING OPTIMIZATION UNTUK PENCARIAN MULTILEVEL THRESHOLD PADA CITRA GRAYSCALE

METODE HYBRID MAXIMUM TSALLIS ENTROPY DAN HONEY BEE MATING OPTIMIZATION UNTUK PENCARIAN MULTILEVEL THRESHOLD PADA CITRA GRAYSCALE METODE HYBRID MAXIMUM TSALLIS ENTROPY DAN HONEY BEE MATING OPTIMIZATION UNTUK PENCARIAN MULTILEVEL THRESHOLD PADA CITRA GRAYSCALE Yufis Azhar, Maskur, Ali S. Kholimi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. terbentuklah suatu sistem tenaga listrik. Setiap GI sesungguhnya merupakan pusat

TINJAUAN PUSTAKA. terbentuklah suatu sistem tenaga listrik. Setiap GI sesungguhnya merupakan pusat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Operasi Sistem Tenaga Listrik Pusat-pusat listrik dan gardu induk satu sama lain dihubungkan oleh saluran transmisi agar tenaga listrik dapat mengalir sesuai dengan kebutuhan dan

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL

SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL Andi Hendra 1 1 Jurusan Matematika MIPA Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian pengolahan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika Ferman Hakiki 1, Indra Adji Sulistijono 2 1 Jurusan Teknik Elektornika, Politeknik Elekronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram Komang Budiarta,

Lebih terperinci

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis Review Paper Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis Agus Zainal Arifin a,*, Akira Asano b a Graduate School of Engineering, Hiroshima University, 1-4-1 Kagamiyama,

Lebih terperinci

Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM

Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM Vol. 12, No. 1, 36-47, Juli 2015 Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM Try Widyaiswara Hairil 1, Anna Islamiyati 1, Raupong 1 Abstrak Sebuah penelitian

Lebih terperinci

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO) TESIS Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO) Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Ph.D

Lebih terperinci

BAB IV PERCOBAAN DAN ANALISIS. Percobaan metode kompresi citra fraktal menggunakan algoritma

BAB IV PERCOBAAN DAN ANALISIS. Percobaan metode kompresi citra fraktal menggunakan algoritma BAB IV PERCOBAAN DAN ANALISIS Percobaan metode kompresi citra fraktal menggunakan algoritma genetika dilakukan menggunakan bahasa pemrograman Matlab 7.6.0.324 (R2008a). Percobaan dilakukan pada komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B Heri Setiawan, Iwan Setyawan, Saptadi Nugroho IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Pengenalan Karakter Sintaktik menggunakan Algoritma Otsu dan Zhang-Suen

Pengenalan Karakter Sintaktik menggunakan Algoritma Otsu dan Zhang-Suen Pengenalan Karakter Sintaktik menggunakan Algoritma Otsu dan Zhang-Suen Yusfia Hafid Aristyagama (23214355) Electrical Engineering, Digital Media and Game Technology Institut Teknologi Bandung Bandung,

Lebih terperinci

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram Shabrina Mardhi Dalila (5109100049) Dosen Pembimbing 1 Prof. Ir. Handayani Tjandrasa, M.Sc., Ph.D. Dosen

Lebih terperinci

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram Shabrina Mardhi Dalila, Handayani Tjandrasa, dan Nanik

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP)

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP) E-Jurnal Matematika Vol. 5 (3), Agustus 2016, pp. 90-97 ISSN: 2303-1751 IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP) I Wayan Radika Apriana 1, Ni

Lebih terperinci

PENGHAPUSAN NOISE PADA CITRA DENGAN FILTER ADAPTIVE- HIERARCHICAL

PENGHAPUSAN NOISE PADA CITRA DENGAN FILTER ADAPTIVE- HIERARCHICAL MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JUNI-JULI PENGHAPUSAN NOISE PADA CITRA DENGAN FILTER ADAPTIVE- HIERARCHICAL Ana Wahyu Hakim 1, Handayani Tjandrasa 2, Bilqis Amalia 3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI.1. Penelitian Terdahulu Archetti et al. (009) menggunakan sebuah metode eksak yaitu branch-and-price scheme dan dua metode metaheuristics yaitu algoritma Variable Neighborhood

Lebih terperinci

Bab II Konsep Algoritma Genetik

Bab II Konsep Algoritma Genetik Bab II Konsep Algoritma Genetik II. Algoritma Genetik Metoda algoritma genetik adalah salah satu teknik optimasi global yang diinspirasikan oleh proses seleksi alam untuk menghasilkan individu atau solusi

Lebih terperinci

PENENTUAN THRESHOLD CITRA MULUT DENGAN METODE NORMAL PROBABILITY DENSITY FUNCTION (NPDF) GUNA MENDETEKSI MULUT PEMELAJAR

PENENTUAN THRESHOLD CITRA MULUT DENGAN METODE NORMAL PROBABILITY DENSITY FUNCTION (NPDF) GUNA MENDETEKSI MULUT PEMELAJAR ISSN cetak 087-76 ISSN online 548-777 ILKOM Jurnal Ilmiah Volume Nomor Agustus 07 PENENTUAN THRESHOLD CITRA MULUT DENGAN METODE NORMAL PROBABILITY DENSITY FUNCTION (NPDF) GUNA MENDETEKSI MULUT PEMELAJAR

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2014) 1-6 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2014) 1-6 1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2014) 1-6 1 Identifikasi Cacat Peluru dengan Menggunakan Pengolahan Citra Digital Berbasis Learning Vector Quantization (LVQ) Angger Gusti Z dan Dwi Ratna S

Lebih terperinci

ENHANCED K-SVD ALGORITHM for IMAGE DENOISING

ENHANCED K-SVD ALGORITHM for IMAGE DENOISING ENHANCED K-SVD ALGORITHM for IMAGE DENOISING Edwin Junius, Reza Alfiansyah, Endra,Universitas Bina Nusantara, mono_unk@yahoo.com, devil.reza12@yahoo.com, ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuat

Lebih terperinci

JUDUL THRESHOLDING DENGAN PEMILIHAN WINDOW SECARA ADAPTIVE BERBASIS PENGUKURAN TINGKAT KETAJAMAN CITRA

JUDUL THRESHOLDING DENGAN PEMILIHAN WINDOW SECARA ADAPTIVE BERBASIS PENGUKURAN TINGKAT KETAJAMAN CITRA PRESENTASI TESIS JUDUL THRESHOLDING DENGAN PEMILIHAN WINDOW SECARA ADAPTIVE BERBASIS PENGUKURAN TINGKAT KETAJAMAN CITRA OLEH I Made Darma Susila 5108.201.014 PEMBIMBING Dr. Agus Zainal, SKom., M.Kom. Isye

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Sehingga tidak terjadi bentrok baik antar mata pelajaran, guru, kelas

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Sehingga tidak terjadi bentrok baik antar mata pelajaran, guru, kelas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan merupakan salah satu hal terpenting dalam suatu lembaga pendidikan, begitu juga untuk lingkup Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penjadwalan pelajaran pada

Lebih terperinci

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB Syafiul Muzid 1, Sri Kusumadewi 2 1 Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: aakzid@yahoo.com 2 Jurusan

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1), S.Kom, M.Comp.Sc Tujuan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai berbagai teknik perbaikan citra pada domain spasial, antara lain : Transformasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS Yudis Anggara Putra Chastine Fatichah Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Abidatul Izzah 1), Ratih Kartika Dewi 2) 1)2) Jurusan Teknik Informatika ITS Surabaya Jl. Teknik

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 ) SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 ) Pramuda Akariusta Cahyan, Muhammad Aswin, Ir., MT., Ali Mustofa, ST., MT. Jurusan

Lebih terperinci

dan c C sehingga c=e K dan d K D sedemikian sehingga d K

dan c C sehingga c=e K dan d K D sedemikian sehingga d K 2. Landasan Teori Kriptografi Kriptografi berasal dari kata Yunani kripto (tersembunyi) dan grafia (tulisan). Secara harfiah, kriptografi dapat diartikan sebagai tulisan yang tersembunyi atau tulisan yang

Lebih terperinci

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt Ardi Satrya Afandi Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Depok, Indonesia art_dhi@yahoo.com Prihandoko,

Lebih terperinci

Penghitung Kendaraan Menggunakan Background Substraction dengan Background Hasil Rekonstruksi

Penghitung Kendaraan Menggunakan Background Substraction dengan Background Hasil Rekonstruksi Penghitung Kendaraan Menggunakan Substraction dengan Hasil Rekonstruksi Mohammad Musa Sanjaya #1, Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT. *2, Muhtadin,ST.,MT #3 Jurusan Teknik Elektro, ITS Surabaya 1 musopotamia@gmail.com

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA METODE K-HARMONIC MEANS DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK KLASTERISASI DATA

PERBANDINGAN KINERJA METODE K-HARMONIC MEANS DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK KLASTERISASI DATA PERBANDINGAN KINERJA METODE K-HARMONIC MEANS DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK KLASTERISASI DATA Ahmad Saikhu, Yoke Okta 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

Segmentasi Citra Berwarna Menggunakan Deteksi Tepi dan Fuzzy C-Means yang Dimodifikasi Berdasarkan Informasi Ketetanggaan

Segmentasi Citra Berwarna Menggunakan Deteksi Tepi dan Fuzzy C-Means yang Dimodifikasi Berdasarkan Informasi Ketetanggaan Segmentasi Citra Berwarna Menggunakan Deteksi Tepi dan Fuzzy C-Means yang Dimodifikasi Berdasarkan Informasi Ketetanggaan Septi Wulansari (5109100175) Pembimbing I: Prof. Ir. Handayani Tjandrasa, M.Sc.,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PANTILT : PENDETEKSIAN POSISI TANGAN BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

RANCANG BANGUN ROBOT PANTILT : PENDETEKSIAN POSISI TANGAN BERBASIS ALGORITMA GENETIKA RANCANG BANGUN ROBOT PANTILT : PENDETEKSIAN POSISI TANGAN BERBASIS ALGORITMA GENETIKA Ingot Samuel S Siagian #1, Indra Adji Sulistijono #2 Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Vol. 7, 2, 108-117, Januari 2011 Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Jusmawati Massalesse Abstrak Tulisan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan proses

Lebih terperinci

PENGOPTIMALAN UMPAN BALIK LINEAR QUADRATIC REGULATOR PADA LOAD FREQUENCY CONTROL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PENGOPTIMALAN UMPAN BALIK LINEAR QUADRATIC REGULATOR PADA LOAD FREQUENCY CONTROL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PENGOPTIMALAN UMPAN BALIK LINEAR QUADRATIC REGULATOR PADA LOAD FREQUENCY CONTROL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Oleh : Febriana Kristanti NRP. 1208201011 Dosen Pembimbing : 1. Dr. Erna Apriliani,

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION Heri Awalul Ilhamsah Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo Email: hilhamsah@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Implementasi Segmentasi Citra dengan Menggunakan Metode Generalized Fuzzy C- Means Clustering Algorithm with Improved Fuzzy Partitions

Implementasi Segmentasi Citra dengan Menggunakan Metode Generalized Fuzzy C- Means Clustering Algorithm with Improved Fuzzy Partitions JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Implementasi Segmentasi Citra dengan Menggunakan Metode Generalized Fuzzy C- Means Clustering Algorithm with Improved Fuzzy Partitions Ivan Hardiyanto,

Lebih terperinci

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Veronica Lusiana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email: verolusiana@yahoo.com Abstrak Segmentasi citra sebagai

Lebih terperinci

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Tri Kusnandi Fazarudin 1, Rasyid Kurniawan 2, Mahmud Dwi Sulistiyo 3 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Job Shop Scheduling Problem (JSSP) Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi kombinatorial. Misalkan terdapat n buah job atau pekerjaan, yaitu J 1, J 2,,

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh

Lebih terperinci

HYBRID GENETIC ALGORITHM DAN ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK OPTIMISASI METODE MULTILEVEL IMAGE THRESHOLDING

HYBRID GENETIC ALGORITHM DAN ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK OPTIMISASI METODE MULTILEVEL IMAGE THRESHOLDING HYBRID GENETIC ALGORITHM DAN ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK OPTIMISASI METODE MULTILEVEL IMAGE THRESHOLDING Gede Aditra Pradnyana, I Putu Gede Hendra Suputra Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara untuk memetakan suatu ruang masukan ke dalam suatu ruang keluaran. Logika fuzzy ditemukan oleh Prof.Lotfi A. Zadeh dari Universitas

Lebih terperinci

ESTIMASI LOCAL MOTION MENGGUNAKAN ALGORITMA PENCARIAN FOUR STEP. Rosida Vivin Nahari 1*, Riza Alfita 2 2 1,2

ESTIMASI LOCAL MOTION MENGGUNAKAN ALGORITMA PENCARIAN FOUR STEP. Rosida Vivin Nahari 1*, Riza Alfita 2 2 1,2 Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 5 017 ISSN:339-08X ESTIMASI LOCAL MOTION MENGGUNAKAN ALGORITMA PENCARIAN FOUR STEP Rosida Vivin Nahari 1*, Riza Alfita 1, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

Optimisasi Multi Depot Vehicle Routing Problem (MDVRP) dengan Variabel Travel Time Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization

Optimisasi Multi Depot Vehicle Routing Problem (MDVRP) dengan Variabel Travel Time Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization Optimisasi Multi Depot Vehicle Routing Problem (MDVRP) dengan Variabel Travel Time Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization Nurlita Gamayanti 1, Abdullah Alkaff 2, Randi Mangatas 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Marka Jalan Marka jalan merupakan suatu penanda bagi para pengguna jalan untuk membantu kelancaran jalan dan menghindari adanya kecelakaan. Pada umumnya marka jalan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI SOLUSI TERBAIK DENGAN PENERAPAN NON-DOMINATED SORTING II ALGORITHM

OPTIMALISASI SOLUSI TERBAIK DENGAN PENERAPAN NON-DOMINATED SORTING II ALGORITHM OPTIMALISASI SOLUSI TERBAIK DENGAN PENERAPAN NON-DOMINATED SORTING II ALGORITHM Poetri Lestari Lokapitasari Belluano poe3.setiawan@gmail.com Universitas Muslim Indonesia Abstrak Non Dominated Sorting pada

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR Farah Zakiyah Rahmanti 1, Entin Martiana K. 2, S.Kom, M.Kom, Nana Ramadijanti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Pengenalan pola (pattern recognition) adalah proses klasifikasi dari suatu objek atau pola menjadi beberapa kategori atau kelas, yang mana bertujuan untuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE

APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE 1 Rudy Adipranata 2 Fauzi Josephine Desiree 3 Andreas Handojo 1, 2, 3 Teknik Informatika Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN FITUR WARNA DAN TEKSTUR DENGAN FGKA CLUSTERING (FAST GENETICS K-MEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN FITUR WARNA DAN TEKSTUR DENGAN FGKA CLUSTERING (FAST GENETICS K-MEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN FITUR WARNA DAN TEKSTUR DENGAN FGKA CLUSTERING (FAST GENETICS K-MEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR Dewi Wulansari, S.ST 1, Entin Martiana K, M.Kom 2, Nana Ramadijanti,

Lebih terperinci

PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN PEMBEBANAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK

PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN PEMBEBANAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK Makalah Seminar Tugas Akhir PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN PEMBEBANAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK Basuki Sri Wantoro [1], Hermawan [2], Susatyo Handoko [2] Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Contoh Citra yang digunakan

Gambar 3.1 Contoh Citra yang digunakan BAB III DATASET DAN RANCANGAN PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan tentang dataset citra yang digunakan dalam penelitian ini serta rancangan untuk melakukan penelitian. 3.1 DATASET PENELITIAN Penelitian

Lebih terperinci

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel 1 Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel Andi Muhammad Ali Mahdi Akbar, Arief Kurniawan, Ahmad Zaini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri Institut

Lebih terperinci

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital Latifatul Machbubah, Drs. Soetrisno, MI.Komp Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL I Gusti Ngurah Suryantara, Felix, Ricco Kristianto gusti@bundamulia.ac.id Teknik Informatika Universitas Bunda Mulia ABSTRAK Beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Analisis regresi merupakan suatu metode dalam statistik yang popular, karena banyak digunakan pada penelitian dalam berbagai bidang. Contoh dari penggunaan

Lebih terperinci

DINAMISASI PARAMETER ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POPULATION RESIZING ON FITNESS IMPROVEMENT FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHM (PROFIFEA)

DINAMISASI PARAMETER ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POPULATION RESIZING ON FITNESS IMPROVEMENT FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHM (PROFIFEA) DINAMISASI PARAMETER ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POPULATION RESIZING ON FITNESS IMPROVEMENT FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHM (PROFIFEA) Syafiul Muzid Program Studi Sistem Informasi, Fakulktas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem Adidtya Perdana Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M. Jhoni No. 70 C Medan adid.dana@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Least Square Estimation

Least Square Estimation Least Square Estimation Untuk menyelesaikan koefisien proyeksi di posisi output, pendekatan Least-Squares pada fungsi aplikabel di ditulis dengan persamaan berikut: dimana sinyal kepastian c menetapkan

Lebih terperinci

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS Hafid Hazaki 1, Joko Lianto Buliali 2, Anny Yuniarti 2

Lebih terperinci

ABSTRAK. Job shop scheduling problem merupakan salah satu masalah. penjadwalan yang memiliki kendala urutan pemrosesan tugas.

ABSTRAK. Job shop scheduling problem merupakan salah satu masalah. penjadwalan yang memiliki kendala urutan pemrosesan tugas. ABSTRAK Job shop scheduling problem merupakan salah satu masalah penjadwalan yang memiliki kendala urutan pemrosesan tugas. Pada skripsi ini, metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan job shop scheduling

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam pengerjaan perancangan dan pembuatan aplikasi pengenalan karakter alfanumerik JST algoritma Hopfield ini menggunakan software Borland Delphi 7.0. 3.1 Alur Proses Sistem

Lebih terperinci

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL Rudy Adipranata Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya. Telp. (031) 8439040

Lebih terperinci

PENGENALAN ABJAD SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) BERBASIS KAMERA DEPTH

PENGENALAN ABJAD SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) BERBASIS KAMERA DEPTH ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL 24/No. 1/Februari 2016 PENGENALAN ABJAD SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) BERBASIS KAMERA DEPTH Cucun Very Angkoso 1, Muhammad Fuad 2, Dian Rusydi Hadiwineka 3 Program

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Dasar Teori Particle Swarm Optimization (PSO) Particle Swarm Optimization (PSO) diperkenalkan oleh Dr. Eberhart dan Dr. Kennedy pada tahun 1995, merupakan algoritma optimasi

Lebih terperinci

BAB III K-MEANS CLUSTERING. Analisis klaster merupakan salah satu teknik multivariat metode

BAB III K-MEANS CLUSTERING. Analisis klaster merupakan salah satu teknik multivariat metode BAB III K-MEANS CLUSTERING 3.1 Analisis Klaster Analisis klaster merupakan salah satu teknik multivariat metode interdependensi (saling ketergantungan). Oleh karena itu, dalam analisis klaster tidak ada

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING Chastine Fatichah, S.Kom, M.Kom MAHASISWA Yudis Anggara P. ( )

DOSEN PEMBIMBING Chastine Fatichah, S.Kom, M.Kom MAHASISWA Yudis Anggara P. ( ) Sidang Tugas Akhir September 2009 Implementasi Metode Ant Colony Optimization untuk Pemilihan Fitur pada Kategorisasi Dokumen Teks DOSEN PEMBIMBING Chastine Fatichah, S.Kom, M.Kom MAHASISWA Yudis Anggara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra adalah kegiatan memanipulasi citra yang telah ada menjadi gambar lain dengan menggunakan suatu algoritma atau metode tertentu. Proses ini mempunyai

Lebih terperinci