PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENAGIHAN AKTIF HUTANG WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR
|
|
- Ratna Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENAGIHAN AKTIF HUTANG WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR ABSTRACT Tax is one of the sources of state revenues used to finance government activities in organizing the public interest. Many ways the Directorate General of Taxation to increase the state revenue from the tax sector, one of them by implementing tax collection. Effective tax collection is an appropriate means to achieve maximum tax revenue targets. Tax collection by force mail is a government effort to encourage people to take responsibility and play a role in development development. The problem is how the procedure of tax collection with a forced letter in KPP Pratama East Denpasar? And how the effectiveness of tax collection with the letter of taxpayer debt in KPP Pratama East Denpasar? This research is a study of the legislation that the approach of tax collection by a forced letter against taxpayers who have tax debt. Based on the problem, that the procedure of tax collection by the forced letter in KPP Pratama East Denpasar begins with the publication of Warning Letter on taxpayer debt Followed by the issuance of Letter of Forced if after twenty one day since letter warning submitted by the taxpayer Do not pay the tax. The effectiveness of tax collection with KPP Pratama East Denpasar classified effective from 2011 to 2015, this is because the tax authorities take an active role in the publishing and delivery of Letter of Forced, So that the process of active billing can run optimally. Suggestions that can be given for the Tax Office to order taxpayer mapping in order to more effective tax collection and the Directorate General of Taxes more intensify tax dissemination of taxpayers about the regulations, in order awareness of taxpayers in paying tax increases Keyword : Tax collection, Letter of Forced, Effectiveness 1
2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan gejala masyarakat yang artinya bahwa pajak hanya terdapat dalam masyarakat. Banyak cara yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak, salah satunya dengan melaksanakan penagihan pajak. Penagihan pajak yang efektif merupakan sarana yang tepat untuk mencapai target penerimaan pajak yang maksimal. Penagihan pajak dengan surat paksa merupakan upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat agar bertanggung jawab dan ikut berperan dalam perkembangan pembangunan. B. Rumusan Masalah 1) Bagaimanakah prosedur penagihan pajak dengan surat paksa di KPP Pratama Denpasar Timur? 2) Bagaimana efektivitas penagihan pajak dengan surat paksa atas hutang wajib pajak di KPP Pratama Denpasar Timur? C. Tujuan Penelitian 1) Memberikan gambaran prosedur tindakan penagihan pajak dengan Surat Paksa yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. 2) Mengetahui efektivitas penagihan pajak dengan Surat Paksa dalam rangka penagihan hutang pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. D. Metode Penelitian 1. Tipe Penelitian dan Pendekatan Masalah Penelitian ini merupakan tipe penilitian hukum empiris yaitu meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat yang menitkberatkan pada pelaksanaan peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan khususnya pada pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap 2
3 wajib pajak yang memiliki hutang pajak. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan sosiologis hukum yang membahas semua jenis pengendalian sosial yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap wajib pajak yang memiliki hutang pajak. 2. Sumber Data Dalam penelitian ini, data penelitian diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Denpasar Timur, yang beralamat di JL. Tantular No.4, Renon, Denpasar. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari bahan hukum terdiri dari : a. Bahan Hukum Primer, yakni bahan hukum yang terdiri dari peraturan Perundang-undangan, seperti UU No. 19 Tahun 2000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa (PPSP), UU KUP. b. Bahan Hukum Sekunder, terdiri dari buku-buku, laporan-laporan penelitian dan dokumen yang berkenaan dengan penerbitan surat paksa. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Pustaka yaitu penelitian yang mengambil data dari bahan-bahan hukum, dengan menggunakan metode pencatatan, meringkas dan menyimpulkan. b. Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara langsung dengan sistematis terhadap persoalan penagihan pajak dengan surat paksa. c. Wawancara yaitu dilakukan dengan pegawai KPP Pratama Denpasar Timur di bagian penagihan pajak. 5. Analisis Sumber Data Data-data yang sudah terkumpul kemudian diolah secara kualitatif yaitu hanya mengolah isi data, isi data tersebut diklasifikasi dan dianalisis selanjutnya hasil olah data dituangkan secara deskritif dalam bentuk penjelasan, penguraian dalam skripsi sehingga dapat ditarik simpulan yang bersifat ilmiah. 3
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengihan Pajak Dengan Surat Paksa Di KPP Pratama Denpasar Timur Dalam pelaksanaan penagihan aktif tersebut dapat dilakukan dengan 2 tahap, yaitu : 1. Surat Teguran, penyampaian surat teguran merupakan awal pelaksanaan tindakan penagihan oleh fiskus untuk memperingatkan Wajib Pajak yang tidak melunasi hutang pajaknya sesuai dengan keputusan penetapan (STP, SKPKB, SKPKBT) sampai dengan jatuh tempo. 2. Surat Paksa, penagihan dengan surat paksa dilakukan apabila jumlah tagihan pajak tidak atau kurang bayar sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran, atau sampai dengan jatuh tempo penundaan pembayaran atau tidak memenuhi angsuran pembayaran pajak. Apabila wajib pajak lalai melaksanakan kewajiban membayar pajak dalam waktu sebagaimana ditentukan dalam surat teguran maka penagihan selanjutnya dilakukan oleh juru sita pajak. Apabila utang pajak tidak dilunasi Wajib Pajak dalam jangka waktu 2x24 jam setelah Surat Paksa diberitahukan, maka pejabat menerbitkan surat perintah melaksanakan penyitaan. Pengajuan keberatan oleh Wajib Pajak tidak mengakibatkan penundaan pelaksanaan Surat Paksa dan apabila Wajib Pajak dinyatakan pailit, Surat Paksa diberitahukan kepada Kurator, Hakim Pengawas atau Balai Harta Peninggalan. Sedangkan dalam hal Wajib Pajak dinyatakan bubar atau dalam likuidasi, Surat Paksa diberitahukan kepada orang atau badan yang dibebani untuk melakukan pemberesan atau likuidator. B. Efektivitas Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Atas Hutang Pajak Wajib Pajak Di KPP Pratama Denpasar Timur Efektivitas penagihan pajak dengan surat paksa atas hutang wajib pajak di KPP Pratama Denpasar Timur tergolong efektif dimana terjadi peningkatan jika dilihat dari tahun 2011 sampai tahun 2015, yaitu berada pada interval 80%- 4
5 100%.. Hal ini disebabkan Jurusita Pajak berperan aktif dalam penerbitan dan penyampaian Surat Paksa, sehingga proses penagihan aktif dapat berjalan optimal. Adapun penyebab pembayaran Surat Paksa tidak mencapai 100% antara lain penanggung pajak tidak mengakui adanya utang pajak, penanggung pajak mengajukan permohonan angsuran pembayaran karena kondisi keuangan tidak memungkinkan jika dibayarkan sekaligus, penanggung pajak mengajukan keberatan atas jumlah tunggakan pajaknya, dan penanggung pajak lalai. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1. Dalam hal proses penagihan, terutama tata cara penerbitan dan pemberitahuan Surat Paksa, seksi penagihan di KPP Pratama Denpasar Timur mengacu kepada Standart Operating Procedures, prosedur penagihan pajak dengan surat paksa di KPP Pratama Denpasar Timur diawali dengan terbitnya surat teguran atas hutang wajib pajak yang diikuti dengan penerbitan surat paksa jika setelah lewat dua puluh satu hari sejak surat teguran disampaikan wajib pajak tidak kunjung membayar pajaknya. 2. Penagihan pajak melalui penerbitan Surat Paksa pada tahun 2011 sampai tahun 2015 tergolong efektif karena berada pada interval 80%-100%. Penyebab pembayaran Surat Paksa tidak mencapai 100% antara lain penanggung pajak tidak mengakui adanya utang pajak, penanggung pajak mengajukan permohonan angsuran pembayaran karena kondisi keuangan tidak memungkinkan jika dibayarkan sekaligus, penanggung pajak mengajukan keberatan atas jumlah tunggakan pajaknya, dan penanggung pajak lalai. 5
6 B. Saran Untuk mengatasi kendala Jurusita Pajak dalam menjalankan tugasnya agar lebih optimal, penulis memberikan alternative solusi untuk menghilangkan beberapa kendala atau sebisa mungkin meminimalisirnya dengan cara sebagai berikut : 1. Kantor Pelayanan Pajak harus mengintensifkan kegiatan mapping penunggak pajak terbesar agar penagihan pajak lebih efektif. 2. Direktorat Jenderal Pajak agar lebih menggencarkan sosialisasi perpajakan terhadap wajib pajak tentang peraturan-peraturan dan agar kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak meningkat. 3. Upgrade dan Maintenance SIDJP secara berkala harus dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dan Pemberian diklat kepada pegawai tentang SIDJP agar system tersebut dapat berfungsi secara optimal. DAFTAR PUSTAKA Wirawan B. Ilyas dan Pandu Wicaksono Pemeriksaan Pajak. Mitra Wacana Media, Jakarta. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Nomor 83/pmk.03/2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2008 Tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Nomor 85/pmk.03/2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.03/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus. 6
Restika Purnawardhani Sri Mangesti Rahayu Amirudin Jauhari
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK AKTIF DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK (STUDI KASUS PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA MALANG) Restika Purnawardhani Sri Mangesti
Lebih terperinciBAB V. Simpulan dan Saran. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan peneliti pada bab
BAB V Simpulan dan Saran 1.1 Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan peneliti pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Semua prosedur kerja penagihan
Lebih terperinciPENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENAGIHAN AKTIF HUTANG WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR
PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENAGIHAN AKTIF HUTANG WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR OLEH : THERECIA FLORENCIA ANTOLIS NPM : 1310122091 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WARMADEWA
Lebih terperinciOleh: Devika Korua 1 Harijanto Subijono Robert Lambey. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi 1
Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Penagihan Pajak Secara Aktif Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado) Oleh: Devika Korua 1 Harijanto Subijono Robert
Lebih terperinciPENERBITAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENAGIHAN AKTIF DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK PADA KPP PRATAMA KOTAMOBAGU
PENERBITAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENAGIHAN AKTIF DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK PADA KPP PRATAMA KOTAMOBAGU ISSUANCE OF FORCED FOR ACTIVE AND BILLING EFFORTS CONTRIBUTION TO WITHDRAW
Lebih terperinciAbstrak. Abstract. Pendahuluan
1 Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penagihan Tunggakan Pajak Dengan Penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Jember) Effectiveness and Contribution
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 561/KMK.04/2000 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 561/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS DAN PELAKSANAAN SURAT PAKSA Menimbang : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENAGIHAN PAJAK AKTIF TERHADAP PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara)
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENAGIHAN PAJAK AKTIF TERHADAP PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara) Hasbi Rifqiansyah Muhammad Saifi Devi Farah Azizah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.03/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.03/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN DENGAN SURAT PAKSA DAN PELAKSANAAN PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciPENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK GERRY TJANDRA
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK YANG DILAKUKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK ( KPP ) PRATAMA JAKARTA TAMAN SARI SATU
EVALUASI PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK YANG DILAKUKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK ( KPP ) PRATAMA JAKARTA TAMAN SARI SATU Candy Leonita Sari, Murtedjo, SE., Ak., MM ABSTRAK Penelitian mengenai pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendapatan negara adalah semua penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan yang digunakan untuk membiayai belanja negara, dimana penerimaan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan negara Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 adalah mewujudkan masyarakat adil, makmur, merata material dan spiritual,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BITUNG
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BITUNG THE EFFECTIVENESS OF TAX COLLECTION WITH A REPRIMAND LETTER
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Dra. Warnida, MM, Ak.
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN TUNGGAKAN PAJAK PENGHASILAN DENGAN SURAT TEGURAN, SURAT PAKSA DAN PROGRAM AMNESTI PAJAK SERTA KONTRIBUSINYA
Lebih terperinciAgnes Rosiana Muliady Murtedjo. Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)
ANALISIS PROSES PENAGIHAN PAJAK AKTIF DALAM MENGATASI TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA Agnes Rosiana Muliady Murtedjo Universitas
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP HASIL PENERIMAAN PAJAK
ANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP HASIL PENERIMAAN PAJAK (Studipada Kantor PelayananPajakMadya Palembang) LAPORAN AKHIR LaporanAkhirIniDisusunSebagai Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dinegara-negara berkembang pasti memerlukan biaya yang. kebutuhan pembiayaan pembangunan nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang didunia. Sehingga isu mengenai pembangunan nasional merupakan fokus utama
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENAGIHAN PAJAK SECARA AKTIF TERHADAP TUNGGAKAN PAJAK PADA KPP PRATAMA BITUNG
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENAGIHAN PAJAK SECARA AKTIF TERHADAP TUNGGAKAN PAJAK PADA KPP PRATAMA BITUNG Handri Hanny Budiman 1 Jantje J. Tinangon 2 Stanley W. Alexander 3 Jurusan Ekonomi, Fakultas
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciKEWAJIBAN PERSEROAN TERBATAS YANG DINYATAKAN PAILIT TERHADAP HUTANG PAJAK YANG BELUM DIBAYAR (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
KEWAJIBAN PERSEROAN TERBATAS YANG DINYATAKAN PAILIT TERHADAP HUTANG PAJAK YANG BELUM DIBAYAR (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO.406/K/PdT.Sus-Pailit/2015) SKRIPSI Disusun Oleh : RAHMAD TEGUH NIM :
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan serta pembahasan dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas
Lebih terperincibahwa Penggugat memiliki tunggakan pajak sebagai berikut:
Putusan Pengadilan Pajak : Put.37588/PP/M.III/99/2012 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : pokok sengketa dalam perkara gugatan ini mengenai penerbitan Surat Tergugat Nomor:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Membangun perekonomian yang lebih baik tidak terlepas dari rakyat yang ikut serta berperan aktif dalam membangun perekonomian. Untuk membangun perekonomian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Surat Teguran 1. Pelaksanaan Surat Teguran Menurut Rudy Suhartono dan Wirawan B Ilyas (KUP) Penerbitan Surat Teguran, Surat peringatan, atau Surat lain yang sejenis merupakan
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu Tahun 2010-2012)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciAfni Oktavia. Universitas Bina Nusantara Jalan Madrasah 1No.9,Sukabumi Utara kebon Jeruk-Jakarta Barat
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA TANAH ABANG TIGA (PERIODE : 2010-2012) Afni Oktavia Universitas Bina Nusantara Jalan Madrasah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan nasional Negara Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Praktik Kerja Lapangan Mandiri merupakan salah satu proses yang harus dilewati dan harus dilaksanakan untuk memenuhi salah satu
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENAGIHAN TUNGGAKAN PAJAK AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SURAT PAKSA PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KOTAMOBAGU
EFEKTIVITAS PENAGIHAN TUNGGAKAN PAJAK AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SURAT PAKSA PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KOTAMOBAGU EFFECTIVENESS OF ACTIVE BILLING TAX ARREARS LETTERS USING FORCED ON TAX OFFICE
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS PENERAPAN SURAT PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA
ANALISIS EFEKTIFITAS PENERAPAN SURAT PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA Ester Hervina Sihombing Politeknik Unggul LP3M Medan Jl.Iskandar Muda No.3
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF TERHADAP PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU DUA
ANALISIS PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF TERHADAP PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU DUA Mochammad Taufik Aminuddin Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27
Lebih terperinciPENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS
PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS DASAR HUKUM tindakan Penagihan Pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bab IV, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : a. Penagihan pajak penghasilan dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Tindakan Penagihan Pajak Untuk Mencairkan Tunggakan
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Tindakan Penagihan Pajak Untuk Mencairkan Tunggakan a. Petugas menagih secara pasif dengan menyampaikan Surat Ketetapan Pajak (SKP) sebagaimana
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK (Studi pada KPP Pratama Malang Selatan Tahun )
ANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK (Studi pada KPP Pratama Malang Selatan Tahun 2012-2014) Revvica Firmannisya Arief Suhadak Nila Firdausi Nuzula
Lebih terperinciOLEH : NANA SETIANA
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PELAKSANAAN PENAGIHAN AKTIF PIUTANG PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TIMUR I OLEH : NANA SETIANA 3205014025 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. adalah analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan penagihan pajak
BAB 4 PEMBAHASAN Analisis data yang digunakan peneliti dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan penagihan pajak dengan surat teguran dan surat paksa tahun
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SLEMAN
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SLEMAN Fika Wahyuningtyas Alia Ariesanti ABSTRACT Tax collection by using
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN DATA. akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
BAB III GAMBARAN DATA A. Pengertian Penagihan Pajak Pelaksanaan penagihan pajak yang tegas, konsisten dan konsekuen diharapkan akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayarkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Lebih Bayar (SKPLB) berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
BAB IV PEMBAHASAN IV.I Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA DI KPP PRATAMA KABUPATEN POSO
ANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA DI KPP PRATAMA KABUPATEN POSO ANALYSIS OF ACTIVE TAX COLLECTION USING VIOLENT LETTERS AND FORCED MAIL IN PRIMARY
Lebih terperinciPENERAPAN PENAGIHAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA PENJARINGAN
PENERAPAN PENAGIHAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA PENJARINGAN Nama:SERLIANA Alamat: Komplek DHI Blok N.19 Telp: 021-6605962 E Mail: Serli_ana@yahoo.com Dosen Pembimbing: Bpk Iswandi PENERAPAN PENAGIHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Erwis (2012) menyatakan, bahwa penagihan pajak dan pencairan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Erwis (2012) menyatakan, bahwa penagihan pajak dan pencairan tunggakan pajak dengan surat teguran dan surat paksa pada KPP Pratama Makassar Selatan
Lebih terperinciTATA CARA PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba TATA CARA PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU IDA BAGUS NYOMAN SUKADANA STIE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam arti tidak terlalu tergantung pada pinjaman luar negeri. Upaya ekstensifikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu penerimaan negara yang paling besar kontribusinya. Penerimaan negara yang diterima dari pajak cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan dan membandingkan penagihan pajak yang
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BARABAI
ANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BARABAI Puji Hastuti, Imansyah Fakultas Ekonomi Universitas Achmad Yani Banjarmasin
Lebih terperinciSejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan
A. Latar Belakang Sejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan sistem perpajakan dari official assessment menjadi self assessment diharapkan kesadaran Wajib Pajak
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK
ISSN: 2302-8556 EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK Paul Filmon Nalle 1 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia e-mail:
Lebih terperinciPERPAJAKAN I KUASA & KONSULTAN PAJAK, PEMERIKSAAN, PENAGIHAN, RESTITUSI PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: PERPAJAKAN I KUASA & KONSULTAN PAJAK, PEMERIKSAAN, PENAGIHAN, RESTITUSI PAJAK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN
Lebih terperinciANALYSIS OF THE EFFECTIVENESS OF TAX FORECLOSURE MEASURES AT THE TAX OFFICE OF PRATAMA MANADO
ANALISIS EFEKTIVITAS TINDAKAN PENYITAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MANADO ANALYSIS OF THE EFFECTIVENESS OF TAX FORECLOSURE MEASURES AT THE TAX OFFICE OF PRATAMA MANADO Oleh: Olivia Megawati
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Penerbitan suatu Surat Ketetapan Pajak (SKP) hanya terbatas kepada Wajib Pajak tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian Surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin meningkatnya kebutuhan dana pembangunan mendorong pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih intensif. Salah satu sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Undang-Undang Dasar 1945, dimana bertujuan untuk mencerdaskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam buku Undang-Undang Dasar 1945 (amandemen) menyebutkan bahwa, Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.I Realisasi Tunggakan Pajak yang lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak
BAB IV PEMBAHASAN IV.I Realisasi Tunggakan Pajak yang lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pandeglang Dari tahun ke tahun, target realisasi tunggakan pajak yang lunas di setiap kantor pajak
Lebih terperinciEFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK DALAM PENERIMAAN TUNGGAKAN PENANGGUNG PAJAK
EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK DALAM PENERIMAAN TUNGGAKAN PENANGGUNG PAJAK (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara besar yang memiliki tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. Ada beberapa sistem pemungutan pajak menurut Purwono (2010: 12). Lebih
BAB II KAJIAN TEORITIS 1.1 Kajian Teoritis 1.1.1 Sistem Pemungutan Pajak Ada beberapa sistem pemungutan pajak menurut Purwono (2010: 12). Lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut. 1. Self Assessment Sistem
Lebih terperinciANALISIS PENAGIHAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA DUREN SAWIT
ANALISIS PENAGIHAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA DUREN SAWIT AHMAD ZACKY, HANGGORO PAMUNGKAS Universitas Bina Nusantara, Jalan Musa No. 55, Jakarta Barat 11540, 087877348585 / (021)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP)
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pajak, tentunya perlu dipahami dulu apa yang dimaksud dengan pajak.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Pajak Untuk dapat memahami mengenai pentingnya pemungutan pajak dan alasan yang mendasari mengapa wajib pajak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia bertujuan mewujudkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Negara Republik Indonesia bertujuan mewujudkan tata kehidupan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENAGIHAN AKTIF PIUTANG PAJAK DALAM RANGKA PENCAIRAN TUNGGAKAN UTANG PAJAK ATAS WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK DUA
EFEKTIFITAS PENAGIHAN AKTIF PIUTANG PAJAK DALAM RANGKA PENCAIRAN TUNGGAKAN UTANG PAJAK ATAS WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK DUA Yuly Endah Fatmawati Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA BEKASI SELATAN
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA BEKASI SELATAN PENDAHULUAN Latar Belakang Penerimaan pajak mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang melakukan pembangunan disegala bidang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang melakukan pembangunan disegala bidang yang bertujuan untuk meningkatakan kesejahteraan rakyat Indonesia. Agar pembangunan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan. ditunjuk atau digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penagihan Pajak Aktif 1. Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2000:31) Pajak adalah iuran yang berupa uang dari rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan
Lebih terperinciGilang Destriyatna Nengah Sudjana Dwiatmanto
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, SURAT PAKSA DAN PENYITAAN DALAM MENGOPTIMALKAN PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MALANG SELATAN Gilang Destriyatna Nengah Sudjana Dwiatmanto
Lebih terperinciPENGARUH PENAGIHAN PAJAK AKTIF TERHADAP REALISASI PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA TAMAN SARI DUA
PENGARUH PENAGIHAN PAJAK AKTIF TERHADAP REALISASI PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA TAMAN SARI DUA Novialia Universitas Bina Nusantara Jalan Duri Raya No.73, Duri Kepa
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Letter of Reprimand, Letters Forced, disbursement of arrears of tax, effectiveness, contribution. viii
ABSTRACT Rising world oil price, high inflation and rising prices of goods and the weakening of the rupiah against the U.S. dollar and declining purchasing power has become a very complicated issue that
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1 Definsi Pajak Pengertian Pajak
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definsi Pajak 3.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak dan pandangan para ahli dalam bidag tersebut memberikan berbagai definsi tentang pajak yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya
Lebih terperinciJurnal EMBA 1 Vol.2 No.1 Maret 2014, Hal. 1-10
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MANADO Oleh: Muhamad Riski Nindar 1 Sifrid S. Pengemanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pajak dipungut dari warga Negara
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Realisasi Tunggakan Pajak yang Lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Realisasi Tunggakan Pajak yang Lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara Setiap tahun, target realisasi tunggakan pajak yang lunas selalu mengalami perubahan begitu
Lebih terperinciKeywords: Implementation, Tax Collection, Act No. 19 of 1997 Jo. Law No. 19 in 2000.
IMPLEMENTASI PENAGIHAN PAJAK SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1997 JO. UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2000 (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto) Rachman Bawono Sidiq Saputra, Heru Susilo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bulan yakni dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2015
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini adalah selama 3 bulan yakni dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penerimaan dari sektor perpajakan merupakan penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan dari sektor perpajakan merupakan penerimaan terpenting dalam anggaran pendapatan dan belanja. Data pokok APBN, Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : intensifikasi Pajak, pekan panutan, oprasi sisir, surat himbauan dan penagihan aktif, penerimaan PBB.
ABSTRAK Pembangunan dalam suatu negara merupakan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat. Usaha untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Theory of Planned Behavior Menurut Ajzen (1991), Theory of Planned Behavior menjelaskan bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh individu muncul karena adanya niat
Lebih terperincibahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan
Lebih terperinciMEMAHAMI BEBERAPA UPAYA HUKUM YANG TERDAPAT DALAM PASAL 36 UNDANG-UNDANG KUP
MEMAHAMI BEBERAPA UPAYA HUKUM YANG TERDAPAT DALAM PASAL 36 UNDANG-UNDANG KUP Oleh: Irwan Aribowo Widyaiswara Madya Pusdiklat Pajak Abstract Based on the self-assessment system, taxpayers are given full
Lebih terperinciYurmi Pranita Putri, Murtedjo, SE., Ak., MM ABSTRAK
EVALUASI TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN Yurmi Pranita Putri, Murtedjo, SE., Ak.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gencar melakukan beberapa upaya seperti halnya penentuan target penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam upaya meningkatkan penerimaan dari sektor pajak pemerintah gencar melakukan beberapa upaya seperti halnya penentuan target penerimaan yang sangat tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara dengan penduduk mencapai 250 juta jiwa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan penduduk mencapai 250 juta jiwa. Dengan demikian, kesejahteraan penduduknya akan sangat diperhatikan oleh pemerintah. Untuk mensejahterakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sistem perpajakan di Indonesia sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DENGAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SALATIGA KERTAS KERJA
ANALISIS TINGKAT PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DENGAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SALATIGA Oleh : LILIAN STEFANY NIM: 232010085 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan untuk melaksankan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pajak dipungut dari warga negara Indonesia
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana Penerimaan Dan Realisasi Penerimaan PPh dan PPN Pada. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Rencana Penerimaan Dan Realisasi Penerimaan PPh dan PPN Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. berbagai definisi tentang pajak yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya definisi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak dan pandangan para ahli dalam bidang tersebut memberikan berbagai definisi tentang pajak yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya definisi tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Efektivitas Efektivitas adalah ukuran dimana berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya, kegiatan operasional dikatakan efektif
Lebih terperinciAgustinus Paseleng, A.T. Poputra, S.J. Tangkuman, Efektivitas Penagihan Pajak
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MANADO Oleh: Agustinus Paseleng 1 Agus T. Poputra 2 Steven J.
Lebih terperinciPAKSA BADAN TERHADAP PENANGGUNG PAJAK DALAM PROSES PENAGIHAN PAJAK
PAKSA BADAN TERHADAP PENANGGUNG PAJAK DALAM PROSES PENAGIHAN PAJAK Oleh : Ni Ketut Arfeni I Ketut Markeling Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana ABSTRAK Tulisan ini berjudul Paksa
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PIUTANG PAJAK. Diah Febriana Ikhsan Budi Riharjo
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PIUTANG PAJAK Diah Febriana miz.feyana@gmail.com Ikhsan Budi Riharjo Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This research
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BUNGA YANG TERBIT BERDASARKAN PASAL 19 AYAT (1) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan dan membandingkan penagihan pajak yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Salah satu upaya Pemerintah untuk mengamankan penerimaan Negara adalah dengan meningkatkan kesadaran Wajib Pajak untuk mematuhi dan membayar pajak. Pada Bab I telah disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. Self Assessment
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Self Assessment System merupakan sistem yang mempercayakan wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dimanfaatkan untuk melaksanakan dan meningkatkan pembangunan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang sangat penting dan dimanfaatkan untuk melaksanakan dan meningkatkan pembangunan nasional.
Lebih terperinci