KATA PENGANTAR. Drs. H. Naziruddin, M.Si NIP P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Drs. H. Naziruddin, M.Si NIP P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h."

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia dan limpahan rahmatnya Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ini dapat tersusun. Profil Kesehatan ini disusun dengan mengambil data baik dari internal instansi kesehatan maupun dari luar instansi kesehatan terutama dari Badan Pusat Statistik. Di instansi kesehatan, data bersumber dari laporan masing-masing pemegang program dan telah dilakukan pemutakhiran data guna menghindari adanya perbedaan data. Dalam Profil Kesehatan Kabupaten ini memuat informasi tentang input, proses maupun output pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa selama tahun 2016 agar dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang kegiatan pembangunan kesehatan maupun hasil-hasil yang telah dicapai selama tahun yang bersangkutan. Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat dimanfaatkan oleh para pembuat kebijakaan, pelaksana program maupun sektor lain yang memerlukan guna pengambilan keputusan maupun penentuan strategi pembangunan dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa. Semoga publikasi Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ini dapat berguna bagi semua pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta dan masyarakat serta berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan khususnya di Kabupaten Sumbawa sekaligus mengharapkan adanya saran maupun masukan dalam rangka penyempurnaan dan peningkatan kualitas profil kesehatan Kabupaten Sumbawa di tahun-tahun mendatang. Akhirnya terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa tahun 2016 ini. Sumbawa Besar, 2017 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Naziruddin, M.Si NIP P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h i

3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GRAFIK... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan ujuan... 2 C. Sistematika Penyajian... 3 BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN... 5 A. Wilayah Administratif dan Kependudukan... 5 B. Gambaran Umum Dinas Kesehatan... 7 C. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan 9 D. Kebijakan E. Strategi BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Derajat Kesehatan A.1 Indikator Mortalitas (Angka Kematian) A.2 Indikator Morbiditas (Angka Kesakitan) A.3 Penyakit Tidak Menular A.4 Status Gizi BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar A.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak A.2 Pelayanan Kesehatan Keluarga A.3 Pelayanan Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan Setingkat A.4 Pelayanan Kesehatan gigi dan Mulut A.5 Perbaikan Gizi A.6 Pelayanan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut A.7 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h ii

4 B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan B.1 Pelayanan Keluarga Miskin B.2 Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar D.1 Rumah Sehat dan Jamban Keluarga D.2 Sarana Air Bersih E. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit E.1 Angka Kematian Umum Penderita yang dirawat di Rumah Sakit E.2 Angka Kematian Penderita yang di Rawat < 48 Jam F. Pelayanan Kefarmasian BAB. V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan B. Tenaga Kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan BAB. VI KESIMPULAN BAB. VII PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h iii

5 DAFTAR TABEL TABEL 1 TABEL 2 TABEL 3 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN TABEL 5 TABEL 6 KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER PENDUDUK TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV/ AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS TABEL 14 KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h iv

6 TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) SEPERTI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) SEPERTI CAMPAK, POLIO DAN HEPATITIS B MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB TABEL 28 MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS TABEL 30 TABEL 31 TABEL 32 TABEL 33 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h v

7 TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, TABEL 48 KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 50 TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 53 TABEL 54 TABEL 55 TABEL 56 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h vi

8 TABEL 57 TABEL 58 TABEL 59 TABEL 60 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI TABEL 65 TABEL 66 TABEL 67 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL 1 KABUPATEN SUMBAWA TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI SARANA KESEHATAN TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN TABEL 77 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN TABEL 80 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h vii

9 DAFTAR GRAFIK 1. Grafik 1.1 Piramida Penduduk Grafik 1.2 Jumlah Kematian Bayi dan Balita Grafik 1.3 Angka Kematian Ibu Grafik 1.4 Trend Kematian Ibu Grafik 1.5 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA Grafik 1.6 Cakupan Penderita Diare Ditangani Grafik 1.7 Trend Penemuan Kasus Baru Kusta Grafik 1.8 Kasus DBD dan Incidence DBD Grafik. 1.9 Pengukuran Tekanan Darah Grafik 1.10 Trend Jumlah Kasus Gizi Buruk Grafik 1.11 Cakupan K4 Ibu Hamil Grafik 1.12 Kunjungan Ibu Hamil Grafik 1.13 Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe Grafik 1.15 Cakupan Imunisasi Pada Bayi Grafik 1.16 Proporsi Pelayanan KB Dengan Jenis Kontrasepsi Grafik 1.17 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita dan Balita Grafik 1.18 Rumah Tangga Ber-PHBS Grafik 1.19 Cakupan Rumah Sehat Grafik 1.20 Cakupan Jamban Grafik 1.21 Sarana Air Bersih Grafik 1.22 Persentase Posyandu Menurut Strata Grafik 1.23 Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Grafik 1.24 Tenaga Medis Grafik 1.25 Tenaga Keperawatan P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h viii

10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan kesehatan Kabupaten Sumbawa yang tertuang dalam renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sumbawa visi ini dimaksudkan bahwa jajaran kesehatan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa yang semakin tinggi, sehingga mampu bersaing dengan daerah-daerah lain yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan bahkan daerah-daerah di Pulau Jawa. Dalam rumusan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun tersebut terdapat empat kalimat kunci (key word) sebagai pokok-pokok visi yang mencerminkan maksud dari visi tersebut adalah sebagai berikut : pelayanan kesehatan, yang berkualitas, derajat kesehatan, masyarakat Sumbawa. Berkaitan dengan visi tersebut, Dinas Kesehatan berupaya menata kualitas dari sistem informasi kesehatan Kabupaten yang selanjutnya akan sangat menentukan Sistem informasi kesehatan nasional. Oleh karena itu, penataan kembali dan pengembangan sistem informasi kesehatan kabupaten merupakan sesuatu yang sangat penting. Bila hal ini gagal dilakukan, maka Sistem informasi kesehatan nasionalpun tidak akan dapat memberikan indikator-indikator yang benar tentang tercapai atau tidaknya pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang kesehatan dan tentunya akan berdampak pada pencapaian secara nasional di bidang kesehatan Tahun Selain untuk kepentingan nasional, penataan sistem informasi kesehatan kabupaten juga sangat penting artinya untuk kabupaten sendiri yakni sebagai sarana penyedia indikator indikator yang dapat menunjukkan tercapai atau tidaknya pembangunan kesehatan di Kabupaten Sumbawa. Lebih lanjut, sistem informasi kesehatan kabupaten adalah tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah berwawasan kesehatan di kabupaten. Sistem ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi sebagai landasan pengembangan semua sumber daya yang ada atau dengan kata lain, sistem informasi kesehatan kabupaten harus dapat memberikan bukti-bukti berupa data-data kepada para [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 1

11 penentu kebijakan di kabupaten untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan berlandaskan fakta. Salah satu produk dari sistem informasi kesehatan adalah profil kesehatan kabupaten dimana data-data yang tertuang dalam profil tersebut didasarkan pada pencapaian indikator yang ada dalam standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan. Profil kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 dapat digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi tahunan kegiatan-kegiatan dan pemantauan pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Sumbawa sepanjang Tahun Pembangunan kesehatan pada hakekatnnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD Pembangunan kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai sejak Tahun 1969, sehingga secara nyata telah berhasil mengembangkan sumber daya kesehatan dan upaya kesehatan yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan. B. Maksud dan Tujuan Maksud : Penyusunan profil kesehatan Kabupaten Sumbawa dimaksudkan untuk menyediakan data-data dan informasi pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan yang telah dilaksanakan sepanjang Tahun Tujuan Umum : Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan, hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan yang telah dilaksanakan sepanjang Tahun Tujuan Khusus : 1. Untuk mengukur dan menganalisa sejauh mana pencapaian pembangunan kesehatan Tahun Untuk mengukur dan menganalisa sejauh mana indikator yang telah dicapai menuju percepatan pencapaian visi Kabupaten Sumbawa yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sumbawa 3. Untuk mengukur dan menganalisa sejauh mana pencapaian indikator yang ada dalam Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan di Kabupaten Sumbawa. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 2

12 C. Sistematika Penyajian: Bab 1. Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan serta sistematika dari penyajian Bab 2. Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Sumbawa. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan meliputi kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, perilaku, dan lingkungan. Bab 3. Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab 4. Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian. Bab 5. Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab.6. Kesimpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang keberhasilan yang telah dicapai dan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Bab.7. Lampiran lampiran Berisi tabel resume/angka pencapaian kabupaten dan 81 (delapan puluh satu) tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsif. A.3 Distribusi Profil Kesehatan: Profil Kesehatan Tahun 2016 akan didistribusikan ke masing masing bidang dan seksi yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa dan beberapa lintas sektor terkait seperti: 1. Bupati Sumbawa 2. DPRD Kabupaten Sumbawa 3. Dinas/Instansi Tingkat Kabupaten [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 3

13 4. Puskesmas, dan UPT Kesehatan lainnya 5. Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta 6. Dinas Kesehatan Provinsi 7. Kementerian Kesehatan c.q Pusat Data dan Informasi 8. LSM Kesehatan di Kabupaten. Dengan telah tersusunnya profil kesehatan Tahun 2016 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemegang program kesehatan maupun pengguna informasi kesehatan lainnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan di kabupaten Sumbawa pada Tahun-tahun selanjutnya. Dengan masih adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan profil kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ini, telah diupayakan perbaikan baik dari segi materi, analisis maupun dalam bentuk tampilan fisik yang disesuaikan dengan pedoman penyusunan profil kesehatan Tahun 2016 dari Kementerian Kesehatan dan mengacu pada indikator-indikator yang telah ditentukan Tahun [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 4

14 BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA A. WILAYAH ADIMINISTRATIF DAN KEPENDUDUKAN Kabupaten Sumbawa adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Sumbawa Besar. Kabupaten Sumbawa berada di bagian barat Pulau Sumbawa. Batas wilayah Kabupaten Sumbawa setelah terjadi pemekaran wilayah dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat adalah : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Laut Flores : Samudra Indonesia : Kabupaten Dompu : Kabupaten Sumbawa Barat Gambaran luas wilayah Kabupaten Sumbawa sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa yaitu KM2. Jumlah Kecamatan sebanyak 24 Kecamatan dengan 157 desa dan 8 kelurahan. Jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa ditentukan berdasarkan estimasi penduduk yang diolah berdasarkan laju pertumbahan penduduk masing masing kecamatan yang mengacu dengan Hasil Sensus Penduduk Tahun Berdasarkan data estimasi penduduk yang diolah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten didapatkan data bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak jiwa dengan komposisi jumlah laki laki jiwa dan perempuan jiwa. Jumlah rumah tangga sebanyak rumah tangga sedangkan 1 (satu) rumah tangga dihuni sekitar 3 4 orang (jiwa). Kepadatan penduduk di Kabupaten Sumbawa adalah 68 perkilometer2. Dilihat keadaan masing masing kecamatan, maka Kecamatan Sumbawa merupakan yang terpadat yaitu sebesar 1384,99 jiwa per km 2, sedangkan Kecamatan Orong Telu kepadatan penduduk terendah yaitu 10,35 per km 2. Jarangnya penduduk di Kabupaten Sumbawa lebih lanjut merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam penetapan suatu daerah menjadi daerah tujuan transmigrasi. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 5

15 Grafik 1.1 PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN SUMBAWA Sumber : Estimasi penduduk Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Berdasarkan SP BPS 2010 Letak geografis Kabupatan Sumbawa merupakan salah satu kabupaten dari 10 kabupaten/kota yang ada di Propinsi NTB. Jarak dari ibu kota propinsi (Mataram) adalah ± 155 km yang bisa ditempuh melalui jalur darat maupun udara. Jika melalui udara dapat ditempuh ± 40 menit dari Kota Mataram. Jika ditempuh melalui jalur darat, maka harus melalui penyeberangan/laut dari Pulau Lombok ke Pulau Sumbawa dengan waktu tempuh ± 6 jam. Kondisi Topografi Kondisi Topografi Kabupaten Sumbawa adalah pegunungan dengan ketinggian berkisar antara 0 sampai M dari permukaan air laut. Sebagian besar wilayah kecamatannya berada pada ketinggian M dari permukaan air laut. Kecamatan yang tertinggi letaknya adalah Kecamatan Ropang yaitu lebih dari M dari permukaan air laut. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Sumbawa bermata pencaharian sebagai petani (berladang), berkebun, nelayan (perikanan), pegawai negeri dan sebagian melakukan profesi bisnis. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 6

16 Kondisi Hidrologis Secara hidrologis Kabupaten Sumbawa termasuk wilayah minus air, sumber air pokok yang digunakan untuk pertanian dan permukiman adalah air hujan, air sungai dan air tanah. Daerah ini termasuk daerah dengan curah hujan yang relatif kecil dan tidak merata sepanjang Tahun. WILAYAH KABUPATEN SUMBAWA DALAM PETA B. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA 1. STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan peraturan Bupati Sumbawa No.56 Tahun 2016 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa bahwa Dinas kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Unsur pembantu pimpinan terdiri dari sekretariat dan 4 (empat) bidang. Sekretariat membawahi 3 (tiga) Subbag sedangkan 4 (empat) bidang yang ada masing masing membawahi 3 (tiga) seksi. Kepala Dinas juga dibantu oleh 25 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas dan 1 (satu) UPT Instalasi Farmasi Kabupaten. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 7

17 [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 8

18 C. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, KEBIJAKAN SERTA STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN C.1 Visi Untuk mencapai dan mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa pada akhir Tahun 2021 dan sesuai dengan misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode waktu Tahun akan ditempuh beberapa alternatif strategi. Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan yang dirancang secara konseptual, analisis, rasional dan komprehensif. Arah dan strategi kebijakan di daerah hendaknya dapat disinkronkan dengan arah dan kebijakan strategi nasonal, sebagaimana yang tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan (RPJPK) yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat Sumbawa yang hidup dalam perilaku dan kondisi lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan dalam menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Sasaran pembangunan yang hendak dicapai pada Tahun 2025 yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup, menurunkan angka kematian ibu, kematian menurunnya prevalensi gizi kurang pada Balita. Bayi, serta Strategi merupakan rumusan berupa pernyataan yang menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh perangkat daerah melalui program-program indikatif untuk mewujudkan sasaran visi dan misi pembangunan serta menjadi salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focusedmanagement), sedangkan arah kebijakan adalah pedoman untuk melaksanakan strategi yang dipilih agar lebih terarah pada pencapaian tujuan dan sasaran dalam kurun waktu Lima Tahun. Strategi dan kebijakan yang ditempuh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa untuk mendukung dan mencapai tujuan dan sasaran pembangunan periode adalah sebagai berikut: Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 9

19 Kata kunci yang terkandung dalam visi pembangunan tersebut adalah masyarakat Sumbawa dimana masyarakat Sumbawa mengandung pengertian seluruh warga masyarakat yang tinggal dan menetap di wilayah Kabupaten Sumbawa. Perumusan Visi : 1. Pelayanan Kesehatan Berkualitas : Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sudah sesuai dengan standar kesehatan yang telah ditetapkan dengan kriteria kompetensi tenaga kesehatan, sarana dan prasarana yang lengkap serta kemampuan pelayanan yang ramah dan mendahulukan keselamatan. 2. Derajat Kesehatan Tingkat kesehatan masyarakat Sumbawa yang semakin baik, ditandai dengan semakin banyaknya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat, angka kematian dan kesakitan yang semakin menurun, kasus gizi buruk yang semakin berkurang bahkan tidak ada lagi. 3. Masyarakat Sumbawa Masyarakat Sumbawa secara sosiologis memiliki pengertian kumpulan orang per orang dengan beragam latar belakang suku, ras dan agama yang bertempat tinggal pada wilayah administrasi Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB. C.2. Misi Berdasarkan visi dan misi Kabupaten Sumbawa Tahun , maka ditetapkan misi rencana strategis Dinas Kabupaten Sumbawa Tahun adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kinerja pelayanan aparatur dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas; 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui peningkatan terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan serta peningkatan pengelolaan promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan; 3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa; [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 10

20 4. Menyediakan informasi yang cepat dan aktual serta sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan profesional dalam rangka memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat; 5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan keluarga. C.2.1. Meningkatkan kinerja pelayanan aparatur dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas; Dimaknai sebagai misi yang diemban dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh semua aparatur maka setiap aparatur kesehatan harus berkinerja yang tinggi, profesional, sehingga terbentuknya tata kepemerintahan yang baik (good governance), menjunjung kepastian hukum, memberikan akses pelayanan kepada masyarakat dengan ramah dan prinsip melayani, sehingga masyarakat dapat menerima manfaat dari pelayanan sesuai dengan kebutuhannya. Prinsip yang terkandung didalam misi ini adalah bahwa setiap aparatur dapat secara profesional menjalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan niat yang tulus, dengan mengedepankan kepentingan masyarakat dengan tetap menjunjung profesionalisme, tidak membedakan golongan, suku, ras dan agama. C.2.2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui peningkatan terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan serta peningkatan pengelolaan promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan; Maksud dari misi ini adalah bahwa di dalam mewujudkan tujuan pelayanan yang berkualitas tentu sumber daya manusia menjadi salah satu pilar yang utama, dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia kesehatan yang handal, profesional, berdedikasi tinggi. Untuk memenuhi maksud tersebut tentu dibutuhkan proses pendidikan atau pelatihan bagi tenaga kesehatan seluasluasnya dan berkelanjutan, hal ini tentu akan dapat berkontribusi langsung dengan pelayanan, karena semakin banyak tenaga yang berkompeten maka pelayanan akan semakin mudah dan berkualitas. Tentu dengan pendidikan yang tinggi dan dengan kompetensi tenaga yang memadai belum cukup untuk mendukung pelayanan tanpa dukungan niat dan semangat pengabdian yang tinggi. Salah satu komponen yang mesti diprioritaskan dalam memenuhi harapan masyarakat terkait peningkatan pelayanan publik yang mudah, cepat dan [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 11

21 berkualitas adalah kesiapan sumber daya manusia sehingga pada misi ini titik tekannya pada pemenuhan sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas, karena tentu hal tersebut akan menjadi masalah ditinjau dari aspek kecukupannya jika belum terpenuhinya sumber daya manusia yang berkualitas dan jumlahnya cukup. Komponen lain yang juga menunjang dalam pencapaian misi ini adalah dukungan sistem informasi kesehatan berupa ketersediaan perangkat IT dan ketersediaan data kesehatan yang valid, akurat dan berkesinambungan. C.2.3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa; Misi ini dihajatkan bahwa didalam memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat harus ada jaminan mutu, tentu dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitative dan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan tetap memegang prinsip pemerataan dan keterjangkauan (kemudahan akses) kepada seluruh lapisan masyarakat. Pada misi ini akan menjawab tuntutan dan harapan masyarakat akan kemudahan menjangkau pelayanan kesehatan, merata diseluruh wilayah Kabupaten Sumbawa. Keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan tentu akan bersinergis juga dengan pembangunan baru dan pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar di setiap wilayah Kecamatan atau Desa dan daerah pulau sesuai dengan kriteria yang ditetapkan terutama pada daerahdaerah yang masih terisolir karena belum memadainya infrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi urat nadi pelayanan. Disamping pembangunan sarana dan prasarana pelayanan dasar, misi ini juga dimaknai sebagai upaya didalam memenuhi grade institusi pelayanan dasar yang tersertifikasi akreditasi dan tersertifikasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 12

22 C.2.4. Menyediakan informasi yang cepat dan aktual, serta sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan profesional dalam rangka memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat; Misi ini dimaknai sebagai upaya memudahkan akses komunikasi dan informasi yang cepat dan terkini dalam mendeteksi kemungkinan adanya perluasan sebaran penyakit menular, melalui sistem peringatan dini (Early Warning System) sehingga dapat terpantau secara terus menerus melalui koordinasi yang baik dengan berbagai pihak yang terkait didalamnya yang didukung oleh tersedianya sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan profesional, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan dalam pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular serta pelayanan penyehatan lingkungan secara cepat kepada masyarakat. C.2.5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan keluarga; Misi kelima ini menekankan pada adanya peningkatan kapasitas mutu dan jumlah tenaga yang berkompeten yang ditandai oleh adanya tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang telah mengikuti pendidikan standar dan berbagai pelatihan teknis yang memadai. Di samping tenaga, sarana dan prasarana pendukung upaya kesehatan ibu dan anak melalui ketersediaan peralatan penanganan Obstetry Neonatal Emergency Dasar, penyediaan ANC Kit, Intra Natal Kit, BBLR Kit dan KB Kit. Demikian juga dengan Program Penanganan Gawat Darurat Obstetry Neonatal (PPGDON) harus dilaksanankan sesuai standar. Misi kelima ini merupakan misi yang sesungguhnya dapat memberikan kontribusi langsung terhadap indikator dampak seperti adanya angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, adanya kasus gizi buruk dan cakupan misi ini sangat luas yaitu mulai dari proses kehamilan, persalinan sampai pada pelayanan nifas dan memantau tumbuh kembang bayi, balita (Continuum of care). Pelayanan kesehatan keluarga diharapkan akan menghasilkan pelayanan yang semakin meningkat kualitasnya tentu dengan penyiapan tiga hal pokok di atas. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 13

23 C.3. Tujuan dan Sasaran C.3.1. Tujuan: Sebagai penjabaran dari visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, maka tujuan yang hendak dicapai adalah: a. Meningkatnya tatakelola dan kinerja aparatur dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti: a.1. Meningkatnya efektifitas pengelolaan administrasi perkantoran dan kinerja aparatur, a.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan, penganggaran dan pelaporan, a.3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan administas keuangan. b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui peningkatan terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan serta peningkatan pengelolaan promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan seperti: b.1. Meningkatnya upaya terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, b.2. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, b.3. Meningkatnya upaya pengelolaan sistem informasi kesehatan. c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa seperti: c.1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, c.2. Meningkatkan pengelolaan obat dan perbekalanan kesehatan, c.3. Meningkatkan pengelolaan jaminan kesehatan nasional. d. Menyediakan informasi yang cepat dan aktual serta sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan profesional dalam rangka memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat seperti: d.1. Meningkatkan kemampuan petugas dalam menyediakan informasi untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan penyakit serta memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, d.2. Menghadirkan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat. e. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan keluarga dan masyarakat seperti: e.1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu, e.2. Meningkatnya kualitas pelayanan gizi masyarakat. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 14

24 C.3.2. Sasaran: Rumusan sasaran yang diiinginkan adalah dalam rangka menjawab uraian tujuan yang akan dicapai selama lima tahun, yang dirinci sesuai uraian tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan: Meningkatnya efektifitas pengelolaan administrasi perkantoran dan kinerja aparatur, efektifitas perencanaan, penganggaran dan pelaporan dan efektifitas pengelolaan administas keuangan. Sasarannya adalah: a. Terwujudnya administrasi kepegawaian yang tertib. b. Terwujudanya perencanaan dan penganggaran yang baik. c. Tersedianya data dan informasi yang valid dan tepat waktu. d. Terwujudnya pengelolaan adminstrasi keuangan yang akuntabel. 2. Tujuan: Meningkatnya upaya terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan meningkatnya upaya pengelolaan sistem informasi kesehatan. Sasarannya adalah: a. Tercapainya sumber daya kesehatan yang bermutu dan profesional yang meliputi jumlah, jenis dan pemerataann distribusi tenaga kesehatan, b. Tersedianya sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, c. Tersedianya sarana dan prasarana untuk meningkatkan pengelolaan sistem informasi kesehatan, d. Tersedianya sarana dan prasarana untuk meningkatkan pengelolaan sistem informasi kesehatan. 3. Tujuan: Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan pengelolaan obat dan perbekalanan kesehatan, dan meningkatkan pengelolaan jaminan kesehatan nasional. Sasarannya adalah: a. Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat dan meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 15

25 b. Tersedianya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan, c. Meningkatnya pelayanan Jaminan Kesehatan Nasonal (JKN). 4. Tujuan: Meningkatkan kemampuan petugas dalam menyediakan informasi untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan penyakit serta memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dan menghadirkan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat. Sasarannya adalah: a. Tersedianya sumber daya tenaga kesehatan yang berkemampuan dan profesional dalam pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan yang meliputi jumlah, jenis dan pemerataan distribusi, tersedianya informasi yang cepat dan aktual dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan baik bagi institusi maupun bagi masyarakat dan tersedianya sarana dan prasarana untuk melaksanakan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. b. Tersedianya informasi yang cepat dan aktual dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan baik bagi institusi maupun bagi masyarakat, tersedianya sarana dan prasarana untuk melaksanakan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dan terselenggaranya layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan secara baik dan terstandar. 5. Tujuan: Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan meningkatnya kualitas pelayanan gizi masyarakat. Sasarannya adalah: a. Tersedianya sumberdaya KIA yang profesional, tersedianya sarana dan prasarana KIA sesuai standar dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kesehatan ibu dan anak. b. Tersedianya sumberdaya kesehatan gizi yang profesional, tersedianya sarana dan prasarana kesehatan gizi sesuai standar dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kesehatan gizi. D. Kebijakan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai dengan akhir Tahun 2016 dirumuskan sebagai berikut; [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 16

26 1. Pemantapan sistem perencanaan dan penganggaran; 2. Mengembangakan sistem informasi kesehatan, pencatatan dan pelaporan berbasis teknologi Informasi; 3. Menjamin kemitraan dengan lintas sektor dan swasta; 4. Mengoptimalkan pengelolaan tata naskah kepegawaian; 5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan; 6. Pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan kepentingan masyarakat secara adil, utamanya di DTPK dan daerah bermasalah kesehatan; 7. Mengedepankan upaya a). Pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing dengan lebih memantapkan sistem mutu (upaya, pengawasan, audit), standarisasi, dan sertifikasi, b). Serta mempermudah akses SDM kesehatan terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan; 8. Mengembangkan kode etik profesi serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan yang diiringi dengan upaya mensejahterakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM Kesehatan; 9. Promosi Kesehatan diselenggarakan dalam rangka desentralisasi untuk mewujudkan otonomi daerah di bidang kesehatan guna mencapai Desa Sehat, Kecamatan Sehat, Kabupaten/Kota Sehat, Propinsi Sehat dan Indonesia Sehat; 10. Promosi kesehatan bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan kegiatan terdepan yang harus terpadu dengan kegiatan-kegiatan program kesehatan; 11. Sebagai perwujudan paradigma sehat, promosi kesehatan harus mengutamakan terciptanya perilaku masyarakat untuk mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan melalui upaya-upaya promotif dan preventif, tanpa mengabaikan terciptanya perilaku masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi melalui upaya-upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya mengubah dan atau menciptakan perilaku sehat melalui promosi kesehatan harus didukung oleh upaya-upaya lain yang berkaitan seperti pemberlakuan kebijakan atau peraturan perundang-undangan, peningkatan keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, pengembangan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan, subsidi bagi masyarakat miskin, penyediaan sarana-sarana umum untuk kesehatan lingkungan dan lain-lain; 12. Strategi dasar utama promosi kesehatan adalah pemberdayaan masyarakat, yang diperkuat dengan bina suasana dan advokasi. Pemberdayaan masyarakat harus [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 17

27 mendapat perhatian memadai sebagai ujung tombak keberhasilan promosi kesehatan. Untuk meningkatkan efektifitas promosi kesehatan di dalam pemberdayaan masyarakat, bina suasana dan advokasi harus ditetapkan prinsipprinsip kemitraan yang mencakup kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan; 13. Dinas Kesehatan Kabupaten merupakan penanggung jawab promosi kesehatan di tingkat kabupaten; 14. Dalam rangka promosi kesehatan di berbagai tingkatan kemitraan harus dikembangkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan; 15. Guna meningkatkan promosi kesehatan dengan berlandaskan fakta (evidencebased), harus dikembangkan pendayagunaan data dan informasi dalam perencanaan promosi kesehatan, pencatatan dan pelaporan serta sistem informasi di bidang promosi kesehatan; 16. Profil promosi kesehatan selain merupakan sarana penyedia data di bidang promosi kesehatan, juga diarahkan sebagai sarana komponen dari Indonesia Sehat; 17. Peningkatan kemampuan promosi kesehatan dilaksanakan secara bertahap dengan mendayagunakan kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK); 18. Peningkatan kemampuan promosi kesehatan dilakukan dengan mengembangkan sumber daya dan infrastruktur, dengan mengutamakan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); 19. Pengembangan SDM pelaksana promosi kesehatan dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan SDM kesehatan pada umumnya serta diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan; 20. Menempatkan upaya promosi kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan; 21. Melaksanakan peningkatan akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab; 22. Memantapkan peran serta masyarakat, kelompok-kelompok potensial, termasuk swasta dan dunia usaha dalam pembangunan kesehatan; 23. Melaksanakan upaya promosi kesehatan secara holistik dan terpadu; 24. Melaksanakan peningkatan kualitas penyelenggaraan upaya promosi kesehatan; [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 18

28 25. Pengembangan sistem informasi kesehatan diarahkan untuk mendapatkan data dan info masalah kesehatan serta capaian pembangunan kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat; 26. Pemenuhan ketersediaan data kesehatan yang terdiri dari data masalah kesehatan, data capaian pembangunan kesehatan dan data sumber daya kesehatan dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektor tingkat kabupaten dan kecamatan; 27. Profil kesehatan merupkaan salah satu dokumen yang harus dibuat dan dapat dipakai sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan (kebijakan atau perencanaan), juga dipakai sebagai sumber informasi dalam mengukur kinerja pembangunan kesehatan; 28. Meningkatkan koordinasi dan evaluasi penyediaan sarana dan prasarana kesehatan; 29. Meningkatkan koordinasi dan evaluasi penyediaan obat dan perbekalan kesehatan; 30. Meningkatkan kemampuan pengelolaan jaminan kesehatan nasional dan peningkatan pemahaman kepesertaan kepada masyarakat; 31. Pemenuhan SDM kesehatan yang berkompeten dalam layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan secara cukup dan terdistribusi secara merata di Puskesmas; 32. Membangun sistem pembinaan/ bimbingan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan khususnya yang berkaitan dengan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; 33. Membangun sistem pengawaan yang berkaitan dengan penyediaan informasi dan pelaksanaan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; 34. Pemenuhan sumber daya lainnya secara cukup untuk layanan pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan. E. Strategi Untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa pada Tahun Tahun 2016, sesuai dengan misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut: a. Koordinasi dan fasilitasi proses perencanaan dan penganggaran kesehatan koordinasi, sinkronisasi dan konsolidasi data dan informasi kesehatan publikasi dan dokumentasi program kesehatan, intensifikasi pengelolaan administrasi [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 19

29 kepegawaian, intensifikasi pengeloaan administrasi perkantoran dan koordinasi dan konsolidasi pengelolaan administasi keuangan yang tertib. b. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu sumber daya manusia kesehatan melalui pembentukan tim kerja, penerapan mekanisme registrasi dan lisensi seluruh tenaga kesehatan, peningkatan mutu pelatihan melalui sistem akreditasi, pengendalian peserta tugas belajar, peningkatan pelatihan berbasis kompetensi dan persyaratan jabatan, pengembangan sistem kinerja c. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan penyuluhan kesehatan, advokasi dan menggalang kemitraan dengan berbagai pelaku pembangunan kesehatan termasuk pemda, melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, meningkatkan jumlah dan kemampuan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat dan atau tenaga kesehatan lainnya dalam hal promosi kesehatan, mengembangkan metode dan teknologi promosi kesehatan yang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Menguatkan sistem informasi kesehatan melalui pengembangan real time monitoring untuk seluruh indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan, peningkatan kemampuan SDM pengelola informasi di timngkat puskesmas dan kabupaten sehingga profil kesehatan bisa terbit pada bulan April tahun berikutnya. d. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, pembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar dan perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan. e. Meningkatkan upaya bimbingan, pembinaan dan pelatihan kepada petugas ttg kemampuan dlm pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, Membangun budaya kerja profesional dengan membuat dan menerapkan prosedur kerja dlm pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan dan Meningkatkan advokasi dan komunikasi dengan lintas program/ lintas sektoral untuk penyediaan informasi dan pelaksanaan layanan pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan, Meningkatkan pengawasan berkaitan dengan penyediaan informasi dan pelaksanaan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. f. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui bimbingan teknis, pelatihan fungsional, monitoring evaluasi dan supervise fasilitatif, penyediaan sarana dan prasarana kesehatan keluarga dan peningkatan kemampuan masyarakat. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 20

30 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Pada bab ini akan disajikan gambaran tentang kondisi yang mengambarkan derajat kesehatan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016, keadaan dimana menjelaskan indikator angka kematian, angka kesasakitan dan angka status gizi masyarakat. Sesuai dengan rencana program yang tersusun, maka hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dari setiap program kegiatan pada Tahun 2016 dapat terlihat sebagai berikut : A. DERAJAT KESEHATAN A.1 Indikator Mortalitas (Angka Kematian) Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. A.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun, yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. Bayi lahir hidup pada Tahun 2016 sebanyak terdapat 71 kasus kematian atau per 1000 kelahiran yang dilaporkan sekitar 7,8% angka lahir mati. (Lihat lampiran tabel 4). Angka kematian bayi (AKB) pada Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa adalah sebanyak 66 kasus termasuk neonatus sebanyak 45 kasus dan bayi sebanyak 21 kasus yang disebabkan beberapa indikator kematian seperti BBLR, Asfiksia, Sepsis, Kel. Kongenital dan lain-lain penyebab kematian. Lihat tabel 1.1 dan lampiran Tabel. 5. A.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) > 1 5 Tahun Angka kematian balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 Tahun yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran hidup. Jumlah kematian anak balita pada Tahun 2016 sebanyak 7 kasus dimana jika dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 5 kasus, jumlahnya mengalami kenaikan. Angka kematian balita mengambarkan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti tingkat kesejahteraan sosial dalam arti luas tingkat kemiskinan penduduk, akses pelayanan kesehatan, pendidikan masyarakat. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 21

31 Untuk mempertajam penurunan kasus kematian pada balita ini diperlukan peningkatan akses balita terhadap sanitasi, air bersih dan penanganan segera terhadap gejala penyakit. Tingkat mortalitas penduduk di Kabupaten Sumbawa dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan penduduk atau sebagai salah satu indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan. Kematian bayi berkaitan dengan kondisi ibu saat prahamil, hamil penolong persalinan dan perawatan bayi baru lahir, sedangkan kematian anak balita berkaitan dengan keadaan gizi, pola pengasuhan oleh orangtuanya dan adanya penyakit penyerta. Gambar Grafik 1.2 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Tahun NEONATAL BAYI ANAK BALITA NEONATAL BAYI ANAK BALITA Sumber : Seksi Kesehatan Anak Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar Tabel 1.1 Penyebab Kematian Neonatus, Bayi dan Balita Tahun 2016 NO INDIKATOR MORTALITAS/KEMATIAN Kematian Neonatus ( 0-28hr ) - BBLR 20 - Asfiksia 13 - Tetanus Noenatorum 0 - sepsis 2 - Kel Kongenital 1 - Lain-Lain 9 Jumlah I: 45 2 Kematian Bayi (29 hari 11 bulan) - Pneumonia/ISPA 8 - Diare/Disentri 4 - Malaria 1 - Lain lain 8 Jumlah II: 21 [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 22

32 3 Kematian Anak Balita (12-59 bulan) - Diare 3 - Gizi Buruk 1 - Lain lain 3 Jumlah III: 7 Sumber : Seksi Kesehatan Anak Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI) Angka kematian ibu adalah jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran hidup. Sedangkan kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau penanganannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan dan terjatuh. Selama Tahun 2016 terjadi 7 kasus kematian ibu dengan perincian 0 (nol) kasus kematian saat hamil, 2 (dua) kasus kematian saat bersalin dan 5 (lima) kasus kematian saat nifas. Berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian ibu pada usia Tahun sebanyak 6 kasus, usia 35 Tahun sebanyak 1 kasus dan usia < 20 Tahun tidak terdapat kasus kematian ibu. Dapat dilihat pada tabel gambar berikut: Gambar grafik 1.3 Jumlah Kasus Kematian Ibu (AKI) Tahun IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 23

33 Grafik dibawah ini menggambarkan trend jumlah kasus kematian ibu Tahun di Kabupaten Sumbawa. GRAFIK.1.4. Trend Kematian Ibu di Kabupaten Sumbawa Tahun KEMATIAN IBU Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Berdasarkan tabel di atas angka kematian 5 Tahun terakhir menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu mengalami penurunan kasus kematian bila dibandingkan dengan tiga tahun terakhir, jumlah tertinggi kasus kematian ibu pada Tahun 2013 dan 2014 yang terendah pada Tahun 2012 dan Adapun penyebab kasus kematian ibu dapat dilihat pada gambar tabel dibawah ini. Gambar Tabel 1.2 Penyebab Kasus Kematiaan Ibu NO PENYEBAB Abortus Perdarahan Dekompisasi cordis Eklampsia/Pre Eklampsia Partus Lama Emboli Lain-lain TOTAL Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 24

34 A.2 Indikator Morbiditas ( Angka Kesakitan ) Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui pengamatan terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil. Kasus penyakit terbanyak di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 berdasarkan Laporan Bulanan (LB1) kesakitan di Puskesmas dan jaringannya terlihat pada tabel berikut: Gambar Tabel Penyakit Terbanyak di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 JUMLAH NO. JENIS PENYAKIT PENDERITA Infeksi Akut Lain pada Saluran Pernapasan Bag. 1. Atas Penyakit pada sitem otot & jaringan pengikat 2. (peny. Tulang belulang, radang sendi termasuk reumatik) 3. Penyakit lain pada Saluran pernapasan bag. Atas Diare (termasuk tersangka kolera) Penyakit Kulit Alergi Penyakit Tekanan Darah Tinggi Penyakit Kulit Infeksi Kecelakaan dan Ruda Paksa Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal Asma J U M LA H Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Sumbawa Gambar tabel 1.3 memperlihatkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat yang berkunjung ke puskesmas adalah infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas sebanyak penderita. Kondisi ini erat kaitannya dengan tingkat kekebalan seseorang terhadap penyakit dan keadaan kesehatan lingkungan masyarakat. Adapun data yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di puskesmas yaitu: A.2.1 Penyakit TB Paru BTA + Penyakit TB Paru merupakan penyakit menular kronis yang menjadi isu global dan menempati urutan ke 3 penyebab kematian umum. Selain menyerang paru, penyakit [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 25

35 tubercolosis dapat menyerang organ lain/ekstra pulmonary (hasil Surkenas 2001). Penyakit tubercolosis termasuk prioritas nasional untuk program pengendalian penyakit. Jumlah penderita tubercolosis paru di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 ditemukan penderita suspect sebanyak orang. Dari penderita suspect tersebut setelah dilakukan pemeriksaan BTA terdapat penderita positif sebanyak 369 orang yang langsung dilakukan pengobatan berdasarkan laporan puskesmas. Pada penemuan kasus BTA(+) Tahun 2015 sebanyak 328 kasus yang diobati yang dinyatakan sembuh sebanyak 291 penderita (88,72%) yang melakukan pengobatan lengkap terdapat 10 penderita (3,05%) dan keberhasilan pengobatan sebesar 91,71% pada Tahun 2016, karena penemuan kasus 2016 belum dapat dievaluasi. Terdapat kematian TB Paru pada Tahun 2016 sebanyak 4 orang. Dapat dilihat pada tabel 8 dan 9. Gambaran jumlah kasus TB dapat dilihat dengan gambar grafik dibawah ini : Gambar Grafik 1.5 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA Diobati Kesembuhan Pengobatan Lengkap Kematian Sumber: Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.2.2 Pneumonia Balita Bayi dan balita merupakan populasi yang paling rentan terkena pneumoni. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada balita dengan gizi kurang dan kondisi lingkungan yang kurang sehat. Upaya pemberantasan penyakit pneumoni difokuskan pada upaya penemuan dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat pada penderita. Jumlah Perkiraan penderita pneumoni balita yaitu 6,38% dari jumlah balita pada wilayah dan kurun waktu yang sama yaitu pada Tahun 2016 sebanyak balita. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 26

36 Berdasarkan laporan dari puskesmas didapatkan hasil bahwa penderita yang ditemukan dan dapat ditangani sebanyak kasus (35,36%). Jika dilihat dari penyebaran kasusnya, maka kecamatan yang tertinggi penderita pneumonianya dan dapat ditangani sebanyak 146 penderita (72,9%) adalah kecamatan Alas (Puskesmas Alas) sedangkan Kecamatan Orong Telu (Puskesmas Orong Telu) tidak terdapat kasus pneumonia. Hasil lengkap untuk tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel 10. A.2.3 Penyakit HIV AIDS Kasus HIV AIDS di masyarakat merupakan fenomena gunung es, karena kasus yang dilaporkan hanya kasus yang ditemukan oleh petugas kesehatan saja. Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ditemukan 11 kasus yang terjangkit HIV belum masuk ke fase AIDS. Jika dilihat dari kelompok umur, maka kasus terbanyak terjadi pada kelompok umur sebanyak 6 orang. Penderita HIV Positif yang memasuki fase AIDS pada Tahun 2016 terdapat 9 kasus terjadi pada kelompok umur Tahun sebanyak 9 orang dan kelompok umur 4 Tahun sebanyak 2 orang. Jumlah kematian pada Tahun 2016 akibat AIDS sebayak 2 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 11. A.2.4 Penyakit Diare Penyakit Diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang ditandai dengan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, keadaan lingkungan fisik yang tidak mendukung maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Penyakit diare yang diderita oleh seseorang maupun kelompok masyarakat jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan dapat menyebabkan kematian. Perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 20% dari angka kesakitan diare dikalikan jumlah penduduk di suatu wilayah kerja dalam waktu satu Tahun dan angka kesakitan nasional hasil survei morbiditas diare yaitu sebesar 270/1000 penduduk. Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sudah menggunakan angka kesakitan yaitu sebesar 270/1000 penduduk. Dari rumus diatas didapat data bahwa perkiraan jumlah target penemuan kasus diare di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak kasus dan ditangani sebesar kasus (63,9%), jika dibandingkan dengan Tahun 2015 jumlah diare ditangani sebesar kasus (64,7%), maka jumlah kasus diare yang ditangani pada tahan 2016 mengalami penurunan kasus yang signifikan. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah penderita [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 27

37 diare yang ditangani dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun Data jumlah penderita diare yang ditangani pada Tahun 2016 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 13. Gambar Grafik 1.6 Cakupan Penderita Diare ditangani Tahun Perkiraan Kasus Ditangani Persentase ,5 64,7 63,9 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.2.5 Penyakit Kusta Kusta adalah penyakit yang tidak membahayakan dan tidak mematikan, namun kusta ini menimbulkan kecacatan jika tidak diketahui sejak dini. Apabila sejak awal sudah terdeteksi terdapat bakteri penyebab kusta, penyakit ini tidak akan menimbulkan kecacatan. Penyakit kusta adalah penyakit menular yang sulit menular karena tiap individu memiliki kekebalan normal terhadap bakteri tersebut. Di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 dilaporkan terdapat kasus baru penderita kusta sebanyak 32 orang yang termasuk tipe Multi Basiler (MB)/ kusta basah, sedangkan kasus baru untuk tipe Pausi Basiler (PB)/ kusta kering Tahun 2016 tidak ada kasus. Angka penemuan kasus baru (NCDR) per penduduk pada Tahun 2016 sebanyak 36 kasus (7.07%). Data selengkapnya tentang penemuan kasus baru kusta Tahun 2016 sebagaimana terdapat pada tabel 14. Dibawah ini digambarkan grafik tentang trend (kecenderungan) penemuan kasus baru kusta dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 28

38 Gambar Grafik 1.7 Trend Penemuan Kasus Baru Kusta PB MB Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.2.6 AFP Non Polio Acute Flaccid Paralysis (AFP) adalah semua anak yang berusia < 15 Tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa. Untuk anak yang berusia < 15 Tahun dapat dilaporkan sebagai kasus AFP. Pada Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa ditemukan kasus AFP Non Polio sebanyak 3 kasus. Data selengkapnyaa sebagamana tertera pada tabel 18. A.2.7 Penyakit Menular yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I) PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi seperti imunisasi HB, imunisasi BCG, imunisasi TT, imunisasi DPT, imunisasi Polio dan imunisasi Campak. Penyakit yang tergolong PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) antara lain difteri, pertusis, tetanus dan tetanus neonatorum, campak, polio dan hepatitis B. Di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016, terdapat kasus campak sebanyak 9 kasus yang ditemukan, dimana 5 kasus ditemukan di Kecamatan Lopok, di Kecamatan Unter Iwes sebanyak 2 kasus, Kecamatan Lunyuk 1 kasus dan 1 kasus di Kecamatan Sumbawa (puskesmas unit I). Gambaran selengkapnya terdapat pada tabel 19 dan 20. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 29

39 A.2.8 Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah sering muncul sebagai KLB (keladian luar biasa) dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Upaya pemberantasan penyakit DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk, pemantauan angka bebas jentik (AJB), serta pengenalan gejala penyakit DBD dan penanganannya dirumah. Dari hasil rekapitulasi data laporan puskesmas didapat jumlah penderita DBD di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 sebanyak 390 kasus DBD dengan Incidence Rate 86,2%. Apabila dibanding dengan Tahun 2014 sebanyak 152 kasus dengan Incidence Rate 34,1% maka terjadi kenaikan jumlah kasus demam berdarah dengue pada Tahun Data selengkapanya terdapat pada tabel 21. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah kasus dan angka kesakitan DBD Tahun Gambar grafik 1.8 Trend Kasus DBD dan Incidence DBD Tahun Kasus DBD Incidence rate 5,1 148,9 66,9 34,1 86,2 Sumber: Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.2.9 Penyakit Malaria Jumlah penderita penyakit malaria di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 berdasarkan data laporan puskesmas adalah suspek malaria sebanyak orang, sediaan darah diperiksa sebanyak orang, penderita yang positif malaria sebanyak 339 orang, dan tidak ada kasus meninggal dunia pada Tahun Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 22. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 30

40 A.2.10 Penyakit Filariasis Dikabupaten Sumbawa Tahun 2016 tidak terdapat kasus Filariasis. A.3 Penyakit Tidak Menular A.3.1 Penyakit Tekanan Darah Tinggi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat kadang-kadang disebut dengan hipertensi arteri. Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) mmhg dan diastolic (bacaan bawah) mmhg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus menerus berada pada 140/190 mmhg. Di Kabupaten Sumbawa dari hasil pencatatan dan pelaporan hasil kunjungan penduduk yang berusia 18 Tahun kepuskesmas dan jaringannya pada Tahun 2016 sebanyak pengunjung. Terhadap penduduk yang berusia 18 Tahun yang melakukan pengukuran tekanan darah di puskesmas dan jaringannya sebanyak orang dimana yang mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) sebanyak orang. Grafik dibawah ini menggambarkan rekapitulasi hasil pengukuran tekanan darah oleh puskesmas dan jaringannya Tahun 2016 dan hasil selengkapnya terdapat pada tabel 24. Gambar grafik 1.9 Pengukuran Tekanan Darah di Kab. Sumbawa Tahun Kunjungan Pengukuran Hipertensi Kunjungan Pengukuran Hipertensi Sumber : Seksi PPTM Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 31

41 A.3.2 Obesitas / kegemukan Kegemukan atau obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup atau meningkatkan masalah kesehatan (WHO: 2000). Pemeriksaan obesitas yang dilakukan oleh puskesmas pada Tahun 2016 berdasarkan jumlah pengunjung yang datang dan berusia 15 Tahun sebanyak orang. Yang melakukan pemeriksaan obesitas sebanyak orang (91,65%) dan yang mengalami obesitas sebanyak 717 orang (2,36%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 26. A.3.3 Kanker Leher Rahim Kanker leher rahim atau biasa dikenal dengan kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual antara usia Tahun. Di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 cakupan detekesi dini kanker leher rahim dengan menggunakan metode IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE) menurut laporan puskesmas bahwa perempuan usia Tahun sebanyak orang dan yang melakukan pemeriksaan leher rahim dan payudara sebanyak 948 atau 2% dengan IVA positif sebanyak 1 orang sedangkan tumor/benjolan sebanyak 7 orang. Lihat tabel 26 A.4 Status Gizi A.4.1 Status Gizi Balita Status gizi masyarakat biasanya digambarkan oleh masalah gizi yang dialami oleh golongan penduduk yang rawan gizi terutama balita. Status gizi balita juga dapat menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat, disamping juga menunjukkan kualitas fisik penduduk. Status gizi merupakan hasil akumulasi dari jumlah asupan makanan dan kebutuhan tubuh. Jika keseimbangan ini terganggu, maka akan terjadi gangguan pada pertumbuhan tubuh. Gangguan ini tercermin hasil pengukuran berat badan (BB) atau tinggi badan (TB) dibandingkan usia dari penduduk tersebut. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 32

42 A.4.2 Pelacakan Gizi Buruk Tahun 2016 Hasil pelacakan kasus gizi buruk selama Tahun 2016 ditemukan kasus baru sebanyak 27 kasus. Jumlah tersebut menyebar di beberapa puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Sumbawa, kasus diperoleh secara aktif maupun pasif. Gambar Grafik 1.10 Trend Jumlah Kasus Gizi Buruk Tahun Gizi Buruk Sumber : Seksi Gizi Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari gambar grafik 1.10 diatas terlihat bahwa kasus gizi buruk masih fluktuatif tetapi cenderung menurun, hal ini terjadi karena sistem survailans saat ini sudah mulai berjalan dengan baik. Dari sebanyak 27 kasus gizi buruk yang ditemukan selama Tahun 2016 (tabel 48), semuanya mendapat penanganan dengan baik di puskesmas maupun rumah sakit. Jumlah kasus kematian gizi buruk Tahun 2016 sebanyak 1 kasus sama dengan Tahun 2015 sebanyak 1 kasus, ini jauh menurun jika dibandingkan dengan kematian gizi buruk Tahun 2014 sebanyak 7 kasus dengan jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan sebanyak 39 kasus, sedangkan Tahun 2013 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 81 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 5 (lima) kasus, pada Tahun 2016 jumlah kasus menurun baik kasus gizi buruk maupun kematian. Kematian pada kasus gizi buruk disebabkan karena adanya penyakit baawaan/penyakit penyerta yaitu hidrocepallus, tumor abdomen dengan limfadenitis tuberculosis, ISPA, pneumoni dan diare. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 33

43 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar A.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Upaya upaya kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa nifas dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Upaya kesehatan ibu dan anak tersebut antara lain dilakukan melalui peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan dan peningkatan target pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten yang diarahkan ke fasilitas kesehatan, peningkatan peran serta masyarakat secara aktif melalui pembentukan kelompok peduli ibu hamil/bersalin, adanya kelompok pendonor aktif, penyiapan rumah tunggu ibu menjelang bersalin dan bentuk berbagai partisipasi aktif sejenisnya. A.1.1 Pelayanan Sebelum Melahirkan (Ante Natal Care/ANC) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional. Pelayanan antenatal ibu hamil dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan. Untuk melihat akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil dapat digambarkan melalui cakupan kunjungan pelayanan antenatal minimal sebanyak 4 (empat) kali selama hamil. Indikator yang digunakan dalam pelayanan antenatal adalah K4 dimana cakupannya selama 5 (lima) Tahun dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016 dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini : Gambar grafik 1.11 Cakupan K1 dan K4 pada Ibu hamil Tahun , ,91 95,1 94, , , Cakupan K1 Cakupan K4 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 34

44 Grafik diatas menunjukan bahwa cakupan pelayanan K4 Tahun 2016 sebesar 91,4% menurun jika dibandingkan dengan cakupan pelayanan K4 Tahun 2015 sebesar 95,3%. Sebagai tambahan informasi bahwa cakupan pelayanan K1 ibu hamil Tahun 2016 sudah dilakukan pada semua ibu hamil yang ada (100%). Grafik dibawah ini menggambarkan cakupan kunjungan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan kepada ibu nifas dimana dari target jumlah ibu hamil yang dilayani pada Tahun 2016 sebanyak ibu hamil, dan didapatkan hasil sebagai berikut : cakupan K1 sebanyak bumil (101%), cakupan K4 sebanyak bumil (91,4%). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dari target sasaran 2016 sebanyak persalinan yang ditolong tenaga kesehatan didapat persalinan (89,4%), ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan didapat (89,6%) dan ibu nifas yang mendapat Vit. A sebanyak ibu nifas (86,09%). Data selengkapnya terdapat pada tabel 29. Gambar Grafik KUNJUNGAN IBU HAMIL dan NIFAS Bumil K1 K4 Ibu Ditolon Yankes Nifas g Nakes Nifas Kunjungan Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.1.2 Imunisasi TT pada Ibu Hamil Vaksin tetanus dalam pengertiannya adalah tidak ada kekebalan alami terhadap tetanus hanya didapat dari vaksin TT, tetanus neonatorum dan maternal dapat dicegah dengan vaksin pada ibu yang berfungsi sebagai anti bodi ibu dan memberikan kekebalan pada janinnya, imunitas berkurang dari waktu ke waktu dan di perlukan 2 dosis untuk perlindungan jangka pendek untuk perlindungan lebih lama ( 5 th) diperlukan 3 dosis, untuk perlindungan selama masa reproduksi diperlukan 5 dosis. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 35

45 Pelaksanaan pelayanan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil pada saat pelayanan kunjungan antenatal pada Tahun 2016 sebagaimana gambar grafik dibawah ini. Gambar grafik 1.13 Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil Kab. Sumbawa Tahun ,0 60,0 58,4 50,0 40,0 30,0 29,5 26,6 20,0 17,8 10,0 8,2 5,8 - TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ Sumber: Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari gambar grafik 1.13 tersebut menunjukkan hasil skrining status TT ibu hamil terbanyak berada pada status TT2+ dengan jumlah ibu hamil yang melakukan imunisasi sebesar (34,4%), sedangkan cakupan terendah pada imunisasi TT-5 sebesar 4,7% dengan jumlah ibu hamil yang melakukan imunisasi sebesar 615 ibu hamil. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 30. A.1.3 Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil Salah satu masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil adalah anemia (kurang darah) yang dapat menyebabkan kematian. Seorang ibu yang menderita anemia dan tidak segera diatasi akan menyebabkan terjadinya perdarahan hebat pada saat persalinan yang berujung pada kematian. Oleh karena itu, anemia gizi pada masa kehamilan yang sering diidentikkan dengan anemia gizi besi perlu upaya segera berupa pemberian tablet Fe sebanyak minimal 90 tablet selama masa kehamilan untuk pencegahan dan pengobatan anemia gizi besi. Disamping itu, kepada ibu hamil yang menderita anemia diberikan pemahaman terhadap pola makannya seperti pemenuhan makanan yang kaya zat besi. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 36

46 Tarano Empang Plampang Labangka Maronge Lape Lopok Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Hulu Ropang Lenangguar Lantung Lunyuk Orong Telu Batu Lanteh Unter Iwes Unit I Sumbawa Unit II Sumbawa Lab. Badas Rhee Utan Buer Alas Alas Barat Kab. Sumbawa Cakupan pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk ibu hamil di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 dapat dilihat pada gambar grafik berikut: Gambar grafik 1.14 Cakupan pemberian table Fe1 dan Fe3 Tahun ,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Fe-1 Fe-3 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari gambar grafik 1.14 diatas, memperlihatkan bahwa pada Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa dari target ibu hamil sebanyak bumil, cakupan pemberian tablet Fe1 sebanyak bumil (101%). Cakupan pemberian tablet Fe1 terbanyak terdapat pada Kecamatan Labangka dengan 313 bumil yang mendapat Fe1 atau (122,84%), sedangkan yang terendah cakupannya terjadi pada Kecamatan Ropang dengan 72 bumil atau 60,54%. Tablet Fe3 sebanyak bumil (91,18%). Cakupan terbanyak terjadi pada Kecamatan Moyo Hilir sebanyak 625 bumil atau (110,43%), sedangkan yang terendah cakupannya terjadi pada Kecamatan Orong Telu sebesar (64,04%) dari 72 bumil. Data selengkapnya dapat dilihat pada table 32. A.1.4 Pelayanan Penanganan Komplikasi Kebidanan Pada Tahun 2016 perkiraan ibu hamil dengan komplikasi kebidanan sebanyak dari jumlah sasaran ibu hamil, sedangkan penanganan yang dilakukan terhadap komplikasi kebidanan sebesar (120,07%). Pencapaian tertinggi dilakukan oleh puskesmas Lopok sebanyak 215 bumil (242%) dari 89 perkiraan bumil dan pencapaian terendah puskesmas Moyo Hulu sebanyak 34 bumil (34,6%) dari 98 perkiraan bumil. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 33. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 37

47 A.1.5 Pelayanan Penanganan Komplikasi Neonatal Bayi baru lahir atau neonatus berumur 0 28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan karena neonatus memerlukan penyesuaian fisiologik disamping harus dijamin ketersediaan ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya sehingga proses kehidupan neonatus dapat berjalan sebaik-baiknya. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada neonatus sebagai antisipasi terjadinya komplikasi antara lain berupa pemberian imunisasi HB, dan perawatan bayi baru lahir. Perkiraan Neonatal Komplikasi terdapat bayi dari jumlah sasaran bayi yaitu 9.593, sedangkan penanganan komplikasi neonatal terdapat bayi terjadi peningkatan dari jumlah perkiraan komplikasi neonatal sebesar 128% dari jumlah sasaran bayi. Lihat pada tabel 33. Kunjungan neonatus (KN1 dan KN3) oleh tenaga kesehatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan kepada neonatus. Dari hasil kunjungan neonatus yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada Tahun 2016 dari target sebanyak bayi didapatkan data bahwa cakupan kunjungan neonatus (KN1) sebanyak bayi (93,6%), dan kunjungan neonatus (KN3) sebanyak bayi (92,1%). Hasil selengkapnya yang dirinci menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel 38. Analisa pencapaian KN1 dan KN3 (laporan tahunan sie anak). A.1.6 Pelayanan Kesehatan Bayi Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin permasalahan yang mungkin terjadi pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, pemberian imunisasi serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi deteksi, intervensi dini (SDIDTK) tumbuh kembang. Cakupan pelayanan kesehatan kepada bayi di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak bayi (102,5%) dari target sebanyak bayi yang mendapat pelayanan kesehatan dan data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 40. Secara lebih terperinci dapat disebutkan bahwa bentuk pelayanan kesehatan kepada bayi meliputi : 1. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 Tahun. Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 38

48 dengan pencapaian Universal Child Imunization (UCI) desa/kelurahan, yaitu minimal 80% bayi di desa/kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Pencapaian UCI desa/kelurahan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 115 desa/kelurahan (69,7%) dari 165 desa/kelurahan yang ada ini adanya peningkatan apabila dibandingkan dengan Tahun 2015 sebesar 109 desa/kelurahan atau (66,1%). Data selengkapnya terdapat pada tabel 41. Cakupan pemberian imunisasi BCG, Hb < 7 hari, DPT3-HB3, Polio 3 dan Campak untuk bayi di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 terlihat pada gambar grafik sebagai berikut : Gambar grafik 1.15 Cakupan Imunisasi pada Bayi Kab. Sumbawa Tahun ,00 90,00 88,00 86,00 84,00 82,00 80,00 78,00 76,00 CAKUPAN IMUNISASI PADA BAYI Hb < 7 hari BCG DPT-HB3 Polio 4 Campak Imunisasi Dasar Lengkap Imunisasi 89,40 87,05 90,00 90,2 86,72 80,74 Sumber: Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Adapun data selengkapnya terkait pelayanan pemberian imunisasi kepada bayi untuk tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel 42 dan Pemberian ASI eksklusif pada bayi dimana kampanye peningkatan ASI eksklusif dilakukan kepada masyarakat terutama kepada ibu sebelum hamil, sejak hamil sampai melahirkan. Disamping itu, konseling ASI eksklusif dilakukan dengan tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi. ASI eksklusif harus diberikan kepada semua bayi yang berumur 0 6 bulan (target 100%). Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif pada usia 0-6 bulan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak bayi (88,5%) dari jumlah bayi sebanyak bayi. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 39

49 3. Pelayanan kesehatan bayi dalam bentuk pemberian Vitamin A di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 berdasarkan proyeksi Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa sebanyak bayi (104,85%) dari total bayi yang berumur 6-11 bulan sebanyak bayi. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 44. Capaian pemberian Vit A februari dan agustus dilengkapi kapsul biru dan merah. A.1.6 Pelayanan Kesehatan Balita Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar antara lain pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam buku KIA dan pemberian vitamin A dosis tinggi. Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak anak balita (86,61%) dari jumlah sasaran anak balita sebesar Balita (6-59 bulan) yang mendapat kapsul vitamin A sebanyak balita (90, 26%). Data selengkapnya terdapat pada tabel 44. Pemantauan pertumbuhan dalam bentuk pengukuran berat badan balita setiap bulan tercatat pada KMS dan buku KIA. Hasil pemantauan pertumbuhan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 terhadap balita sebagai berikut: Balita yang datang dan ditimbang (D/S) sebanyak balita (89, 7%) dari jumlah sasaran balita berdasarkan proyeksi Dinas Kesehatan sebesar balita. Balita di bawah garis merah (BGM) sebanyak 154 balita (1%). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 47. A.2 Pelayanan Keluarga Berencana Pelayanan Keluarga Berencana (KB) diharapkan dapat memutuskan rantai penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi dengn cara mengurangi faktor resiko 4 terlalu : terlalu sering hamil, terlalu banyak anak, terlalu muda untuk hamil dan terlalu tua untuk hamil. Cakupan KB Aktif menurut jenis kontrasepsi Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa untuk MKJP sebanyak peserta (44,1%) sedangkan Non MKJP sebanyak peserta (55,9%). Pencapaian cakupan peserta KB aktif untuk MKJP yang tertinggi adalah Kecamatan Utan sebanyak peserta (62,6%) dan terendah adalah kecamatan Orong Telu sebanyak 114 peserta (14,7%), sedangkan untuk NON MKJP yang tertinggi adalah Kecamatan Orong Telu sebanyak 644 peserta (85,3%) dan yang terendah adalah [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 40

50 IUD MOP MOW IM PLAN KON DOM SUNTIK PIL OBAT VAGINA Lain-lain Kecamatan Utan sebanyak peserta (37,4%). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 34. Cakupan KB baru menurut jenis kontrasepsi Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa untuk MKJP sebanyak peserta (52,8%) sedangkan Non MKJP sebanyak peserta (47,2%). Pencapaian cakupan peserta KB Baru unuk MKJP yang tertinggi yang sudah mencapai 100% adalah kecamatan Lenangguar, Moyo Hilir dan Kecamatan Sumbawa khusus di wilayah kerja PKM Unit II Sumbawa. Terendah adalah kecamatan Ropang sebanyak 4 peserta (2,5%), sedangkan untuk Non MKJP yang tertinggi adalah Kecamatan Ropang sebanyak 156 peserta (97,5%) dan yang terendah adalah Kecamatan Lenangguar, Kecamatan Moyo Hilir dan Kecamatan Sumbawa Khusus di wilayah kerja Puskesmas Unit II Sumbawa (0%). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 35. Cakupan peserta KB Baru di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak peserta (18%) dari jumlah PUS sebanyak dimana pencapaian tertinggi adalah kecamatan Alas Barat sebanyak peserta (83,5%) dan yang terendah adalah Kecamatan Tarano sebanyak 68 peserta (2,4%), sedangkan untuk cakupan peserta KB Aktif di kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak peserta (86,4%) dimana pencapaian tertinggi adalah Kecamatan Lenangguar sebanyak peserta (210,1%) dari jumlah PUS dan yang terendah adalah Kecamatan Ropang sebanyak 234 peserta (19%). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 36. Gambar grafik Proporsi Pelayanan KB dengan jenis Kontrasepsi di Kabupaten Sumbawa Tahun ,0 50,0 49,3 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 16,7 16,2 0,3 0,5 2, ,5 0,8 40,4 6, Cakupan KB Atif Cakupan KB Baru MKJP Non MKJP Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Masayarakat Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 41

51 Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jenis alat kontrasepsi yang digunakan oleh PUS (pasangan usia subur) terbanyak adalah KB Suntik sebesar (49,3%) untuk KB Aktif dan (40,4) untuk KB Baru sedangkan terendah adalah MOP sebesar (0.3%) dan (0,5%) untuk KB Baru. A.3 Pelayanan Kesehatan Penjaringan Siswa SD & Setingkat Kegiatan penjaringan kesehatan siswa SD dan Setingkat dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kesehatannya antara lain kesehatan panca indera, kecacingan, anemia gizi, kurang gizi, penyakit karena infeksi dan pengaruh lingkungan. Di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016, jumlah siswa kelas 1 SD dan setingkat yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak siswa (100%) dari jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat sebanyak siswa, sedangkan cakupan SD dan setingkatnya yang mendapat pelayanan (penjaringan) sebanyak siswa (100%) dari jumlah siswa yang mendapat pelayanan dan setingkat sebanyak siswa. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 49. A.4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Jumlah pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 yang dilakukan oleh puskesmas seperti tumpatan gigi tetap sebanyak 716 orang, pencabutan gigi tetap sebanyak orang dan rasio tumpatan/pencabutan sebesar (0,2%). Jumlah SD yang mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkatnya adalah sebanyak 366 SD yang ada di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 (DDA_Kabupaten Sumbawa 2016) yang melakukan sikat gigi masal sebanyak 18 SD/MI atau 4,9% yang hanya dilakasanakan di Kecamatan Lopok. Jumlah murid SD/MI sebanyak siswa yang diperiksa sebanyak 413 siswa atau 6,3% yang perlu perawatan sebanyak 174 siswa sedangkan yang mendapatkan perawatan 81 siswa atau 46,6%. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 50. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 42

52 A.5 Perbaikan Gizi A.5.1 Pemberian ASI Eksklusif Program perbaikan gizi masyarakat Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa diarahkan untuk mendukung percepatan pencapaian target RPJMD yaitu penurunan prevalensi gizi buruk melalui kegiatan pendidikan gizi masyarakat, penanggulangan kurang gizi baik gizi makro maupun gizi mikro, surveilans gizi dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Dalam rangka menjaga agar bayi terhindar dari masalah gizi, maka pemberian makanan pada bayi terutama usia 0 6 bulan diberikan dalam bentuk ASI saja. Setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan, ASI tetap diberikan dan ditambah dengan MP-ASI (makanan pendamping ASI) yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 6 bulan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak bayi (88,5%) dari jumlah bayi 0-6 bulan sebanyak bayi. Meskipun prosentase pencapaian pemberian ASI eksklusif Tahun 2016 sudah lebih dari target (80,0%) namun bila dibandingkan dengan prosentase pemberian ASI eksklusif Tahun 2014 sebesar (86.5%) terjadi peningkatan yang tidak signifikan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 39. A.5.2 Pemberian Kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada Balita. Peranan vitamin A secara bermakna dapat menurunkan angka kematian anak, mencegah kebutaan dan berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A SI, anak balita (umur 1-4 Tahun) diberikan kapsul vitamin A SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Dari hasil rekapitulasi laporan puskesmas pada seksi gizi bidang kesehatan keluarga Tahun 2016, didapat cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi usia 6-11 bulan sebesar (104,85%) atau bayi dari total sasaran bayi sebesar (9.593) bayi, anak balita bulan sebesar 86,61% atau anak balita dari total sasaran sebanyak anak balita, sedangkan balita 6-59 bulan sebesar 90,26% atau balita dari total sasaran sebanyak balita, sebagaimana terdapat pada grafik dibawah ini : [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 43

53 Grafik Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Balita Tahun ,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12- BALITA ( BULAN) BULAN) Vitamin A 104,85 86,61 90,25 Sumber: Seksi Gizi Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa A.5.2 Pemberian Tablet Fe Anemia gizi adalah kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe), yang bisa diderita oleh wanita hamil diman wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena masalah gizi. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (Fe) per puskesmas selama Tahun 2016 secara lengkap dapat dilihat pada tabel 32 dan telah dijelaskan pada halaman sebelumnya. A.6 Pelayanan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak usila (11, 25%) dari jumlah sasaran usila sebanyak usila yang berusia 60 Tahun+ yang mendapat pelayanan kesehatan. Cakupan tertinggi pelayanan kesehatan usia lanjut terdapat di puskesmas Moyo Utara sebanyak (34, 26%) atau 247 usila dari 721 total jumlah sasaran usila yang mendapat pelayanan kesehatan, sedangkan terendah terdapat di puskesmas Labangka sebanyak (2, 10%) atau 17 usila dari total jumlah sasaran sebanyak 808 usila yang mendapat pelayanan kesehatan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 52. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 44

54 A.7 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Kejadian Luar Biasa (KLB) dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 dari data terinci masing-masing Puskesmas wilayah kerja tidak terdapat terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB). B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. B.1 Pelayanan Keluarga Miskin Pada Tahun 2016, semua keluarga miskin di Kabupaten Sumbawa di upayakan telah memiliki jaminan kesehatan. Pada Tahun itu pula semua warga masyarakat miskin akan dilindungi oleh jaminan kesehatan dari pemerintah. Data dari Dinas Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 menunjukkan bahwa jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin akan diberikan dalam bentuk Jaminan Kesehatan Ibu Hamil (JKIH) dan Bayi risti/sakit dan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Penerima Bantuan Iuran (PBI) di bagi kedalam 2 (dua) jenis kepesertaan yaitu PBI APBN dan PBI APBD. Kuota kepesertaan JKN Tahun 2016 yang tersedia sebanyak jiwa atau 63,05% lebih tinggi dari Tahun 2015 sebesar jiwa atau 57,41%. Jenis kepesertaan JKN pusat seperti Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN sebesar atau 38,06%, PBI APBD sebesar atau 8,90%, sedangkan cakupan untuk Pekerja Penerima Upah (PPU) sebesar atau 8,65% untuk PBPU Mandiri sebesar atau 6,17% dan Bukan Pekerja (BP) sebesar atau 1,26% untuk Jamkesda sebesar atau 8,72% sedangkan Asuransi swasta sebesar 500 atau 0,11%. Dapat dilihat pada tabel 53. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 45

55 B.2 Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan Berdasarkan data kunjungan di fasilitas Kesehatan Kabupaten Sumbawa didapatkan data bahwa cakupan rawat jalan selama Tahun 2016 sebesar (76%) dari total jumlah kunjungan rawat jalan sebanyak jiwa, Cakupan rawat inap selama Tahun 2016 sebesar (5,2%) dari total jumlah kunjungan rawat inap sebanyak jiwa. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 54. Kunjungan terhadap pasien gangguan jiwa di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak kunjungan. Jumlah kunjungan gangguan jiwa tertinggi terdapat diwilayah kerja Puskesmas Utan Kecamatan Utan Sebanyak 466 jiwa, sedangkan yang terendah di 3 wilayah kerja Puskesmas yang tidak ada kunjungan gangguan jiwa Tahun 2016 yaitu Puskesmas Lantung, Orong Telu dan Lunyuk. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 54. C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya seseorang atau kelompok orang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Dengan demikian, upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang akan dapat mengenal dan mengatasi masalahnya sendiri terutama dalam tatanan masing-masing. Disamping itu, seseorang atau kelompok orang dan masyarakat pada umumnya dapat menerapkan caracara hidup bersih dan sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. PHBS di rumah tangga merupakan upaya memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersi dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat. Hasil pemantauan PHBS di rumah tangga Tahun 2016, sebanyak rumah tangga dari rumah tangga (4,5%) yang melakukan PHBS sebanyak rumah tangga atau 26%. sebagaimana tertera dalam grafik dibawah ini. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 57. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 46

56 Gambar grafik 1.18 Rumah Tangga Ber-PHBS Kab. Sumbawa Tahun 2016 Rumah Tangga PHBS Dipantau % dipantau Ber-PHBS % Ber-PHBS Rumah Tangga PHBS Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan disamping faktor perilaku dan pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan lingkungan dilakukan untuk mewujudkan mutu lingkungan yang lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi dasar, pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan dan pengembangan wilayah sehat. D.1 Rumah Sehat dan Jamban Keluarga Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan sampah, saranah air bersih, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah tidak dari tanah. Hasil pengawasan kualitas lingkungan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2015, dari rumah yang ada, rumah yang memenuhi syarat sebanyak atau 73,75% dan jumlah rumah yang belum memenuhi syarat Tahun 2015 sebanyak ini baru dibina Tahun 2016 sebanyak atau 100% dibina, sedangkan jumlah rumah dibina memenuhi syarat sebanyak atau 18,04%. Jumlah total rumah yang memenuhi syarat Rumah Sehat Tahun 2016 sebanyak atau 78,37%. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 58. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 47

57 Gambar grafik 1.19 Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Sumbawa Rumah Sehat 61, ,71 78,37 Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari grafik diatas menunjukkan bahwa cakupan rumah sehat Kabupaten Sumbawa Rumah lima Tahun terakhir terus meningkat. Rumah yang sehat harus juga memiliki jamban yang menuhi syarat. Hasil pemeriksaan sanitasi Tahun 2016, penduduk dengan akses sanitasi yang layak sebanyak jiwa (78.5%), dengan jenis sarana sanitasi sebagai berikut: a. Komunal dengan jumlah sarana sebanyak 998 buah, sarana yang memenuhi syarat sebanyak 979 dari jumlah pengguna sebanyak jiwa, memenuhi syarat (96, 19%). b. Leher angsa dengan jumlah sarana sebanyak buah, sarana yang memenuhi syarat sebanyak dari jumlah penduduk pengguna sebanyak jiwa, memenuhi syarat (96,71%). c. Plengsengan dengan jumlah sarana sebanyak 859 buah, sarana yang memenuhi syarat sebanyak 813 dari jumlah penduduk pengguna sebanyak jiwa, memenuhi syarat (100%). Plengsengan terdapat di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Labangka dan Moyo Hulu. d. Cemplung dengan jumlah sarana sebanyak 302 buah dari jumlah penduduk pengguna sebanyak 906 jiwa, memenuhi syarat (100%). Cemplung di jumpai di 1 Kecamatan saja yaitu Labangka. Data selengkapnya tentang jenis jamban keluarga dapat dilihat pada tabel 61. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 48

58 Dibawah ini tertera grafik cakupan jamban keluarga Tahun sebaga berikut: Gambar grafik 1.20 Cakupan Jamban Sehat Kabupaten Sumbawa Tahun Cakupan 74,3 72,9 79,1 78,3 78,5 Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari grafik 1.20 diatas terlihat bahwa akses terhadap jamban keluarga Tahun 2016 mengalami peningkatan yang tidak begitu signifikan dari Tahun D.2 Sarana Air Bersih Sumber Air minum yang digunakan rumah tangga di bedakan menurut persediaan Air Bersih yaitu : sumur gali terlindung, Sumur gali Pompa Tangan (SPT), Sumur bor dengan pompa, mobiltangki air dan terminal air, mata air terlindung, Penampungan Air Hujan (PAH) dan perpipaan. Hasil pemantau di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016, sarana yang digunakan oleh masyarakat dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar grafik 1.21 Sarana Air Bersih di Kabupaten Sumbawa Tahun SUMUR GALI TERLINDU NG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINA L AIR MATA AIR TERLINDU NG Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa PENAMPU NGAN AIR HUJAN PERPIPAA N (PDAM,BP SPAM) Sarana Pengguna [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 49

59 Gambar grafik 1.21 menunjukkan bahwa penggunaan saran air bersih terbanyak adalah pada sistem perpipaan (PDAM, BPSPAM), jumlah sarana sebanyak buah dari sebanyak jiwa jumlah penduduk pengguna. E. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik, dan rehabilitative untuk orang-orang yang menderita sakit, cedera dan melahirkan. E.1 Angka Kematian Umum Penderita yang di Rawat di Rumah Sakit Angka kematian umum penderita yang dirawat di rumah sakit (Gross Death Rate/GDR) di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebesar 36, 6%. Jumlah pasien keluar (hidup+mati) sebanyak orang dan pasien keluar mati sebanyak 401 orang. E.2 Angka Kematian Penderita yang di Rawat 48 Jam Angka Kematian Penderita yang di Rawat 48 Jam Pada Tahun 2016, dari jumlah pasien yang dirawat 48 jam (Net Death Rate/NDR) di RSUD Sumbawa sebesar (17, 7%). Data selengkapnya dapat dilihat pada table 55. Pemakaian tempat tidur Bed Occupancy Rate (BOR) rata-rata pemakaian tempat tidur pada Tahun 2016 di RSUD Sumbawa sebesar 99,1% dimana angka ini sudah melebihi angka ideal (60-80%). Lama Rawat pasien (length of stay/los) di RSUD Sumbawa sebesar 3, 4 hari. Angka tempat tidur tidak ditempati (Turn of Interval/TOI) di RSUD sebesar -0, 04 hari. Sedangkan BTO (Bed Turn Over) yang biasa dikenal dengan angka perputaran tempat tidur 81,26 kali. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 56. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 50

60 F. Pelayanan Kefarmasian Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Ketersedian obat di Puskesmas didistribusikan oleh Unit Pelayanan Teknis Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa. Kecukupan dan ketersediaan obat merupakan salah satu komponen penting dari sarana pelayanan kesehatan yang bermutu. Pada Tahun 2016 ada 20 jenis obat yang dilaporkan dari 20 jenis obat tersebut kebutuhan terbanyak yang di distribusikan ke Puskesmas yang telah mencapai (100%) kebutuhan di puskesmas adalah amoksilin, dexametason, vitamin K, furosemid 40 mg, gilbenklamid, kaptopril, metil ergometrin maleat 0.002mg-1mg, oksitosin dan parasatamol 500mg, sedangkan kebutuhan terendah adalah jenis vaksin TT sebesar (29, 67%) dan epinefrin (adrenalin injeksi 0, 1% sebagai HCL) sebesar (41, 61%). Persentase kebutuhan obat dan vaksin Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebesar (80%). [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 51

61 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Pembangunan kesehatan masyarakat sangat memerlukan sumber daya kesehatan yang merupakan semua perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan sebagai pendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. A. Sarana Kesehatan Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari RS umum, RS jiwa, RS bersalin, RS khusus lainnya, puskesmas perawatan, puskesmas non perawatan, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, rumah bersalin, balai pengobatan/klinik, praktek dokter bersama, praktek dokter perorangan dan praktek pengobatan tradisional. Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 258 unit. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 67. A.1 Rumah Sakit Rumah Sakit Umum di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 2 Unit yang terdiri dari 1 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 1 Rumah Sakit Rujukan Provinsi (RSJP). A.2 Puskesmas Puskesmas di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 berjumlah 25 buah yang terdiri dari 23 puskesmas perawatan dan 2 puskesmas non perawatan. Tidak ada penambahan puskesmas baru. Rasio puskesmas terhadap penduduk relative tidak berubah dibanding tahun sebelumnya. A.3 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. UKBM diantaranya adalah Posyandu, Poskesdes, dan Desa Siaga. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 52

62 Tarano Empang Plampang Labangka Maronge Lape Lopok Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Hulu Ropang Lenangguar Lantung Lunyuk Orong Telu Batu Lanteh Unter Iwes Unit I Sumbawa Unit II Sumbawa Lab. Badas Rhee Utan Buer Alas Alas Barat A.3.1 Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk yang paling di kenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokan ke dalam 4 strata posyandu yaitu pratama, madya, purnama dan mandiri. Data posyandu menurut strata di setiap kecamatan dapat dilihat pada tabel lampiran 69. Posyandu di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 menurut strata dapat dilihat pada gambar berikut Gambar grafik 1.22 Jumlah Posyandu menurut Strata Tahun Pratam Madya Purnama Mandiri Aktif Sumber : Seksi Promkes Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar grafik 1.22 menunjukkan bahwa dari sebanyak 714 posyandu yang ada di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 terdapat posyandu aktif sebanyak 396 posyandu (55,46%). Posyandu terbanyak menurut strata adalah posyandu purnama sebanyak 325 unit (45,52%) dan yang terendah adalah posyandu pratama sebanyak 21 unit (2,94%). rasio posyandu per 100 Balita sebesar (1%). A.3.2 Pos Kesehatan Desa, Polindes, Posbindu Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) seperti poskesdes, polindes, posbindu, posmaldes dan pos TB desa, dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 53

63 Tarano Empang Plampang Labangka Maronge Lape Lopok Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Hulu Ropang Lenangguar Lantung Lunyuk Orong Telu Batu Lanteh Unter Iwes Unit I Sumbawa Unit II Sumbawa Lab. Badas Rhee Utan Buer Alas Alas Barat lainnya dan diharapkan sebagai pusat pengembangan dan koordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat desa. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 70. Dibawah ini tertera grafik upaya kesehatan bersumber daya masyarakat Tahun 2016 sebagai berikut : Gambar grafik 1.23 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Tahun Desa/Kelurahan POSKESDES POLINDES POSBINDU Sumber : Seksi Promkes Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar grafik 1.23 memperlihatkan jumlah poskesdes sebanyak 57 unit, polindes sebanyak 40 unit, dan pelaksanaan posbindu di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 54, ini dihitung dari jumlah poskesdes dan polindes yang memiliki bangunan dan yang belum atau masih menumpang di ruang kantor desa dll, (Sumber: Seksi Promkes Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Tahun 2016). Dapat dilihat pada tabel 70 A.3.2 Desa Siaga Desa siaga adalah desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalahmasalah kesehatan, bencana, kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa Siaga di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 sudah mencakup semua desa yaitu 165 desa, yang diklasifikasikan ke dalam starata aktif pratama sebanyak 35 desa, aktif madya sebanyak 102 desa, aktif purnama sebanyak 26 desa dan aktif mandiri sebanyak 2 desa. Dapat dilihat pada tabel 71 [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 54

64 B. Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan dapat dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga sanitarian, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak orang. Dengan perincian sebagai berikut. B.1 Tenaga Medis Gambar grafik 1.24 Tenaga Medis di Kabupaten Sumbawa Tahun Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis Gigi Sumber: Seksi Nakes Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar grafik 1.24 memperlihat tenaga dokter spesialis yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 19 orang dengan rasio terhadap penduduk sebesar (4, 19%) (1:4000). Tenaga dokter umum yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 76 orang dengan rasio (17%) (1:17.000). Total rasio Kabupaten per penduduk sebesar (21%) (1:21.000). Tenaga dokter gigi sebanyak 20 orang dengan rasio (5%) (1:5000), dan dokter spesialis gigi sebanyak 3 orang dengan rasio sebesar (1%) (1:1000). [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 55

65 B.2 Tenaga Keperawatan Gambar grafik 1.25 Tenaga Keperawatan di Kabupaten Sumbawa Tahun Bidan Perawat Perawat Gigi Sumber: Seksi Tenaga Kesehatan Bidang SDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar grafik 1.25 memperlihatkan bahwa jumlah tenaga keperawatan seperti bidan sebanyak 395 orang, dengan rasio terhadap penduduk sebesar (76%) (1:76000). Tenaga perawat sebanyak 527 orang dengan rasio (116%) (1: ) dan Perawat Gigi sebanyak 13 orang dengan rasio (3%) (1:3000) terhadap penduduk di Kabupaten Sumbawa Tahun B.3 Tenaga Kefarmasian Tenaga Kefarmasian yang termasuk analis farmasi, asisten apoteker dan sarjana farmasi di Kabupaten Sumbawa berjumlah 42 orang, dengan rasio terhadap penduduk sebanyak (9%) (1:9000). B.4 Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 51 orang, dengan rasio terhadap penduduk sebesar (11%) (1:11.000), sedangkan kesehatan lingkungan sebanyak 20 orang, dengan rasio (4%) (1:4000). B.5 Tenaga Gizi Jumlah tenaga gizi di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 40 orang dengan klasifikasi nutrisionis dan dietsien. Rasio terhadap penduduk sebesar (9%) (1:9000). [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 56

66 B.6 Tenaga Keterapian Fisik Tenaga teknisi medis seperti, fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara dan akupuntur hanya berada di RSUD Sumbawa sebanyak 10 orang dengan rasio terhadap penduduk (2%) (1:2000) yaitu tenaga fisioterapis. B.7 Tenaga Teknisi Medis Tenaga teknisi medis seperti radiografer, radioterapis, teknisi elektromedis, teknisi gigi, analis kesehatan refraksionis optisien, ortetik prostetik, rekam medis dan informasi kesehatan, dan teknisi kardiovaskuler adalah tenaga yang paling langka dan jarang ditemukan di Kabupaten Sumbawa. Jumlah tenaga teknisi medis di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 59 orang. Dengan rincian sebagai berikut; 1. Radiografer sebanyak 9 orang. 2. Teknisi elektromedis sebanyak 5 orang. 3. Teknisi gigi sebanyak 3 orang. 4. Analis kesehatan sebanyak 29 orang. 5. Refraksionis optisien sebanyak 3 orang. 6. Rekam medis dan informasi kesehatan sebanyak 6 orang. 7. Teknisi transfusi darah, radioterapis, ortetik prostetik dan teknisi kardiovaskuler belum terdapat di Kabupaten Sumbawa Tahun Rata-rata rasio terhadap penduduk sebesar (13%) (1:13.000). Dapat dilihat pada tabel lampiran 78. B.7 Tenaga Kesehatan Lainnya dan Tenaga Non Kesehatan Tenaga kesehatan lain di kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 29 orang. Tenaga non kesehatan seperti pejabat struktural sebanyak 63 orang dan tenaga penunjang kesehatan sebanyak 230 orang. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 57

67 C. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan pembangunan kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 di peroleh dari berbagai sumber yaitu APBD Kabupaten, APBD Provinsi NTB, APBN (Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (TP), dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jamkesmas, Jampersal), Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), sumber pemerintah lainnya, swasta dan masyarakat. Pada Tahun 2016 total anggaran kesehatan Kabupaten Sumbawa tercatat sebanyak Rp , - atau ,59 perkapita/tahun yang terdiri dari: 1. Anggaran Dinas Kesehatan yang berasal dari APBD Kab/Kota sebesar Rp ,- yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp ,06 dan belanja tidak langsung sebesar Rp ,- 2. Anggaran Kesehatan di RSUD Kab. Sumbawa yang bersumber dari APBD Kab/Kota sebesar Rp ,- yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp ,- dan belanja tidak langsung sebesar Rp ,-. Anggaran Kesehatan berasal dari APBD Kabupaten Sebanyak Rp , - (18, 10% dari total anggaran APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten). Jika belanja langsung dari APBD Kabupaten Sumbawa berjumlah Rp ,06 untuk anggaran kesehatan dan total APBD Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 adalah Rp ,43 berarti anggaran untuk bidang kesehatan diluar gaji sekitar 13, 29%. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 81. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 58

68 BAB VI KESIMPULAN Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 telah meningkatkan status kesehatan masyarakat, walaupun masih ada target target program yang belum dicapai dimana hal ini diditandai dengan : 1. Dari sepuluh penyakit terbanyak maka yang paling menonjol/tertinggi adalah penyakit infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas dengan jumlah penderita sebanayak lebih sedikit dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak orang, terjadi penurunan angka kesakitan pada Tahun 2016 yaitu bila dibanding dengan Tahun 2015 sebanyak orang. 2. Terjadi penurunan kasus demam berdarah dengue sejak 3 Tahun terakhir dimana jumlah kasus DBD pada Tahun 2016 sebanyak 390 kasus, terjadinya kenaikan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 152 kasus, ini diakibatkan dengan intensitas hujan yang cukup tinggi di Tahun Tahun 2016 tidak terdapat kejaadian luar biasa (KLB). 4. Angka kematian ibu pada Tahun 2016 terjadi penurunan kasus kematian sebanyak 7 orang bila dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 10 orang ini dapat dilihat dari indikator kunjungan K1 dan K4 dimana pencapaian K1 sebesar (101%) dan K4 nya sudah melebihi target yaitu sebesar (91,4%). 5. Angka kematian balita Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa tidak mengalami penurunan yang signifikan dari 75 kasus pada Tahun 2015 turun sebanyak 71 kasus pada Tahun Jumlah baduta yang dilaporkan Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa sebanyak baduta, yang dilakukan penimbangan sebanyak (82,8%) sedangkan baduta dibawah garis merah (BGM) sebanyak 154 (1%) dari total baduta. 7. Jumlah desa yang menjalani Universal Child Immunization (UCI) pada Tahun 2016 sebanyak 115 desa/kelurahan UCI lebih tinggi dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 109 desa/kelurahan UCI [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 59

69 8. Cakupan desa siaga sampai dengan Tahun 2016 sebanyak 165 desa (100%). Hal ini sangat signifikan dengan hasil yang di capai di Tahun 2016 karena Kabupaten Sumbawa mampu menekan angka kematian bayi dari 75 kasus pada Tahun 2015 menjadi 66 kasus di Tahun Rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat (Ber-PHBS) di Kabupaten Sumbawa sebanyak rumah tangga (26%) dari jumlah rumah tangga yang dipantau sebanyak rumah tangga. 10. Rumah yang memenuhi syarat rumah sehat di Kabupaten Sumbawa sebanyak rumah (78.37%) dari jumlah rumah yang dibina dan memenuhi syarat sebanyak (18.04%). 11. Penduduk yang memiliki berkelanjutan terhadap akses air minum layak dari jumlah sarana pada Tahun 2016 sebanyak jiwa (77, 24%). 12. Jamban Keluarga, penduduk dengan akses sanitasi layak yang ditandai dengan kepemilikan jamban sebesar (78.5%) dari buah sarana. 13. Jumlah posyandu pada Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa sebanyak 714 posyandu, sedangkan posyandu aktif sebanyak 396 (55,46%) dari rasio posyandu per 100 balita sedangkan posyandu. 14. Rasio terhadap penduduk tenaga medis di fasilitas Kesehatan Kabupaten Sumbawa sebesar (5%) (1:5000). 15. Rasio terhadap penduduk tenaga keperawatan di fasilitas Kesehatan Kabupaten Sumbawa sebesar (87%) ( ) untuk bidan (116%) (1: ) untuk perawat dan (3%) (1.3000) untuk perawat gigi. 16. Rasio terhadap penduduk tenaga kefarmasian di fasilitas Kesehatan Kabupaten Sumbawa sebesar (9%) (1:9000). 17. Rasio terhadap penduduk tenaga gizi di fasilitas kesehatan Kabupaten Sumbawa sebesar (9%) (1:9000). [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 60

70 PENUTUP Dengan telah tersusunnya profil kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pencapaian indikator yang ada dalam standar pelayanan minimal dan indikator indikator kesehatan lainnya serta pencapaian derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa secara menyeluruh dan memadai. Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ini juga untuk memenuhi kebutuhan informasi penting bagi pengambilan keputusan pada semua jenjang organisasi kesehatan mulai dari Kabupaten sampai ke Pusat. Semoga Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 yang telah tersusun ini dapat memberikan manfaat dalam rangka perencanaan dan pengendalian programprogram kesehatan pada masa masa mendatang. Dalam penyusunan profil kesehatan Tahun 2016 ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan kepada semua pihak. Penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya patut disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam proses pengumpulan data, pengolahan dan analisa data sebagai bahan penyusunan profil kesehatan Tahun 2016 hingga selesai. TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 61

71 DAFTAR PUSTAKA BPS. Bappeda Kabupaten Sumbawa. (2016). Sumbawa Dalam Angka. Sumbawa Besar. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten / Kota. Jakarta Dinas Kabupaten Sumbawa; (2016). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sumbawa Departemen Kesehatan RI; (2013,2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014,2015; Jakarta Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat; (2015). Profil Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat Mataram Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa; (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2015; Sumbawa Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa; (2016). Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun Sumbawa. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 62

72 LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran lampiran yang disajikan ini berupa tabel tabel yang merupakan hasil capaian masing masing program kesehatan pada Tahun 2016, data yang terekam pada tabel juga merupakan capaian dan rekaman yang terkait dengan derajat kesehatan dan upaya kesehatan serta indikator yang telah dicapai Kabupaten Sumbawa Tahun Tabel tabel selengkapnya dari tabel 1 sampai dengan 81 dijadikan lampiran pada profil kesehatan Tahun [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 63

73 RESUME PROFIL KESEHATAN ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 165 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,9 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km 2 68,1 Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 74,8 per 100 penduduk produktif Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 104,2 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 97,21 92,20 94,76 % Tabel 3 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs , , ,00 % Tabel 3 b. SMA/ SMK/ MA , , ,00 % Tabel 3 c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3 d. Diploma I/Diploma II 4.018, , ,00 % Tabel 3 e. Akademi/Diploma III 4.018, , ,00 % Tabel 3 f. Universitas/Diploma IV 8.844, , ,00 % Tabel 3 g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup Tabel 4 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 4 12 Jumlah Kematian Neonatal neonatal Tabel 5 13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 14 Jumlah Bayi Mati bayi Tabel 5 15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 16 Jumlah Balita Mati Balita Tabel 5 17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 6 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 78 per Kelahiran Hidup Tabel 6 B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 63,69 36,31 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 101,77 60,48 81,55 per penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB Kasus Tabel 7

74 ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan CNR seluruh kasus TB 141,18 78,98 110,72 per penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 1,80 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 34,56 35,26 34,81 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 94,57 96,26 88,72 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 4,07 0,93 3,05 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 98,64 97,20 91,77 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 1,30 0,45 0,88 per penduduk Tabel 9 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 36,05 34,63 35,36 % Tabel Jumlah Kasus HIV Kasus Tabel Jumlah Kasus AIDS Kasus Tabel Jumlah Kematian karena AIDS Jiwa Tabel Jumlah Kasus Syphilis Kasus Tabel Donor darah diskrining positif HIV 0,17 0,19 0,17 % Tabel Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 9,09 4,96 7,07 per penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 3,13 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0,91 0,50 0,71 per Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 1,76 per penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B Kasus Tabel Incidence Rate DBD 101,34 70,40 86,19 per penduduk Tabel Case Fatality Rate DBD 1,28 0,00 0,77 % Tabel Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,55 0,46 0,50 per penduduk berisiko Tabel Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel Angka Kesakitan Filariasis per penduduk Tabel Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 23,88 20,63 21,91 % Tabel Persentase obesitas 1,11 4,05 2,36 % Tabel 25

75 ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan 36 Persentase IVA positif pada perempuan usia tahun 0,11 % Tabel % tumor/benjolan payudara pada perempuan tahun 0,74 % Tabel Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel 28 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 101 % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) 91,37 % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 89,44 % Tabel Pelayanan Ibu Nifas 89,64 % Tabel Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 86,09 % Tabel Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 58,39 % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 91,18 % Tabel Penanganan komplikasi kebidanan 120,07 % Tabel Penanganan komplikasi Neonatal 135,50 120,21 128,01 % Tabel Peserta KB Baru 18,04 % Tabel Peserta KB Aktif 86,45 % Tabel Bayi baru lahir ditimbang % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5,70 4,70 5,22 % Tabel Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 93,21 94,07 93,63 % Tabel Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 91,60 92,67 92,12 % Tabel Bayi yang diberi ASI Eksklusif 88,29 88,80 88,55 % Tabel Pelayanan kesehatan bayi 101,99 103,08 102,52 % Tabel Desa/Kelurahan UCI 69,70 % Tabel Cakupan Imunisasi Campak Bayi 86,73 86,71 86,72 % Tabel Imunisasi dasar lengkap pada bayi 81,20 80,26 80,74 % Tabel Bayi Mendapat Vitamin A 99,87 110,04 104,85 % Tabel Anak Balita Mendapat Vitamin A 93,21 81,08 86,61 % Tabel Baduta ditimbang 89,72 76,95 82,75 % Tabel Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,93 1,00 0,97 % Tabel Pelayanan kesehatan anak balita 99,88 86,64 92,67 % Tabel Balita ditimbang (D/S) 82,58 70,62 76,06 % Tabel Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,85 0,92 0,88 % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00 100,00 100,00 % Tabel Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,18 Tabel SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 4,92 sekolah Tabel SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 7,92 sekolah Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 6,51 6,02 6,28 % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 45,65 47,56 46,55 % Tabel Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 45,65 47,56 46,55 % Tabel 51

76 ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 8,42 14,21 11,25 % Tabel 52 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - 0,23 71,87 % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 68,54 83,85 76,03 % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Inap 4,99 5,42 5,20 % Tabel Angka kematian kasar/gross Death Rate (GDR) di RS 36,41 36,71 36,55 per pasien keluar Tabel Angka kematian murni/nett Death Rate (NDR) di RS 18,11 17,24 17,68 per pasien keluar Tabel Bed Occupation Rate (BOR) di RS 99,09 % Tabel Bed Turn Over (BTO) di RS 81,26 Kali Tabel Turn of Interval (TOI) di RS 0,04 Hari Tabel Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 56 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-phbs 25,96 % Tabel 57 C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat 78,37 % Tabel Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 77,25 % Tabel Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 79,31 % Tabel Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 78,52 % Tabel Desa STBM - % Tabel Tempat-tempat umum memenuhi syarat 85,24 % Tabel 63 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 39,39 % Tabel 64 TPM tidak memenuhi syarat dibina 65,00 % Tabel 65 TPM memenuhi syarat diuji petik 29,23 % Tabel 65 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 94 Jumlah Rumah Sakit Umum 2,00 RS Tabel Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel Jumlah Puskesmas Rawat Inap 23,00 Tabel Jumlah Puskesmas non-rawat Inap 2,00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas Keliling 42,00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas pembantu 93,00 Tabel Jumlah Apotek 38,00 Tabel 67

77 ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan 99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel Jumlah Posyandu 714,00 Posyandu Tabel Posyandu Aktif 55,46 % Tabel Rasio posyandu per 100 balita 1,28 per 100 balita Tabel UKBM Poskesdes 57,00 Poskesdes Tabel 70 Polindes 40,00 Polindes Tabel 70 Posbindu 54,00 Posbindu Tabel Jumlah Desa Siaga 165,00 Desa Tabel Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71 D.2 Tenaga Kesehatan 106 Jumlah Dokter Spesialis 11,00 8,00 19,00 Orang Tabel Jumlah Dokter Umum 47,00 29,00 76,00 Orang Tabel Rasio Dokter (spesialis+umum) 20,99 per penduduk Tabel Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 4,00 20,00 24,00 Orang Tabel Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 5,30 per penduduk 111 Jumlah Bidan 395,00 Orang Tabel Rasio Bidan per penduduk 87,29 per penduduk Tabel Jumlah Perawat 166,00 361,00 527,00 Orang Tabel Rasio Perawat per penduduk 116,47 per penduduk Tabel Jumlah Perawat Gigi 3,00 10,00 13,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kefarmasian 11,00 31,00 42,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 11,00 40,00 51,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Sanitasi 5,00 15,00 20,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi 8,00 32,00 40,00 Orang Tabel 77 D.3 Pembiayaan Kesehatan 120 Total Anggaran Kesehatan Rp Tabel APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 18,10 % Tabel Anggaran Kesehatan Perkapita ,59 Rp Tabel 81

78 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KECAMATAN LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN PENDUDUK ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km Tarano 333, ,09 50,01 2 Empang 558, ,89 40,99 3 Plampang 418, ,41 76,30 4 Labangka 243, ,58 44,95 5 Maronge 274, ,96 38,14 6 Lape 204, ,06 85,88 7 Lopok 155, ,85 122,44 8 Moyo Hilir 186, ,98 129,93 9 Moyo Utara 90, ,88 107,38 10 Moyo Hulu 311, ,54 67,52 11 Ropang 444, ,56 11,47 12 Lenangguar 504, ,66 12,88 13 Lantung 167, ,24 17,49 14 Lunyuk 513, ,10 40,17 15 Orong Telu 465, ,20 10,35 16 Batu Lanteh 391, ,57 26,98 17 Unter Iwes 82, ,90 240,68 18 Sumbawa 44, , ,99 19 Lab. Badas 435, ,28 77,19 20 Rhee 230, ,97 32,02 21 Utan 155, ,84 196,96 22 Buer 137, ,78 103,81 23 Alas 123, ,94 240,65 24 Alas Barat 168, ,90 117,99 JUMLAH (KAB/KOTA) 6.644, ,94 68 Sumber: - Badan Pusat Statistik Kab. Sumbawa - sumber lain Proyeksi Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Tahun 2016

79 TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN , , , , , , , , , , , , , , , ,50 JUMLAH ,21 ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 75 Sumber: - Badan Pusat Statistik Kab. Sumbawa - sumber lain Proyeksi Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Tahun 2016

80 TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN NO VARIABEL LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: JUMLAH PERSENTASE ,21 92,20 94,76 a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD ,44 23,18 21,78 b. SD/MI ,77 32,90 31,30 c. SMP/ MTs ,07 55,64 52,29 d. SMA/ MA ,04 14,78 18,99 e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00 f. DIPLOMA I/DIPLOMA II ,24 222,00 109,87 g. AKADEMI/DIPLOMA III ,24 222,00 109,87 h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV ,93 4,04 4,49 i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00 Sumber: - Badan Pusat Statistik Kab. Sumbawa

81 TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS HIDUP LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN MATI HIDUP + MATI HIDUP JUMLAH KELAHIRAN MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI PER KELAHIRAN (DILAPORKAN) 10,5 5,0 7,8 Sumber: Seksi Kesehatan Anak Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

82 TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) LAKI - LAKI PEREMPUAN BAYI a ANAK BALITA BAYI a ANAK BAYI a ANAK NEONATAL NEONATAL BALITA NEONATAL BALITA BALITA BALITA BALITA Sumber: Seksi Kesehatan Anak Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

83 TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS < 20 tahun tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun tahun 35 tahun JUMLAH Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH LAHIR HIDUP JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 78 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

84 TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SELURUH JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB KASUS TB ANAK JUMLAH PENDUDUK 0-14 TAHUN L P L P L+P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Tarano Tarano , , , , ,00 2 Empang Empang , , ,00 3 Plampang Plampang , , ,00 4 Labangka Labangka , , ,00 5 Maronge Maronge , , ,00 6 Lape Lape , , ,52 7 Lopok Lopok , , ,00 8 Moyo Hilir Moyo Hilir , , ,04 9 Moyo Utara Moyo Utara , , ,00 10 Moyo Hulu Moyo Hulu , , ,67 11 Ropang Ropang #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 12 Lenangguar Lenangguar , , ,00 13 Lantung Lantung #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk , , ,00 15 Orong Telu Orong Telu #DIV/0! 0 #DIV/0! , ,00 16 Batu Lanteh Batu Lanteh , , ,00 17 Unter Iwes Unter Iwes , , ,00 18 Sumbawa Unit I Sbw , , ,11 19 Sumbawa Unit II Sbw , , ,00 20 Lab. Badas Lab. Badas , , ,26 21 Rhee Rhee , , , , ,00 22 Utan Utan , , ,03 23 Buer Buer , , ,00 24 Alas Alas , , ,79 25 Alas Barat Alas Barat , , ,00 JUMLAH (KAB/KOTA) CNR KASUS BARU TB BTA+ PER PENDUDUK 101,77 60,48 81,55 CNR SELURUH KASUS TB PER PENDUDUK 141,18 78,98 110,72 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:

85 TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK L P L + P L P L + P L P L + P Tarano Tarano ,67 10,00 14,00 2 Empang Empang ,50 40,00 41,67 3 Plampang Plampang ,44 26,67 10,00 4 Labangka Labangka ,67 50,00 60,00 5 Maronge Maronge ,00 30,00 20,00 6 Lape Lape ,33 35,00 40,00 7 Lopok Lopok ,00 30,00 24,00 8 Moyo Hilir Moyo Hilir ,67 40,00 58,33 9 Moyo Utara Moyo Utara ,00 26,67 20,00 10 Moyo Hulu Moyo Hulu ,33 25,00 60,00 11 Ropang Ropang ,00 0,00 0,00 12 Lenangguar Lenangguar ,00 26,67 27,50 13 Lantung Lantung ,00 0,00 0,00 14 Lunyuk Lunyuk ,67 20,00 24,29 15 Orong Telu Orong Telu ,00 0,00 0,00 16 Batu Lanteh Batu Lanteh ,00 0,00 10,00 17 Unter Iwes Unter Iwes ,50 35,00 40,00 18 Sumbawa Unit I Sbw ,33 125,00 82,50 19 Sumbawa Unit II Sbw ,33 30,00 25,00 20 Lab. Badas Lab. Badas ,50 20,00 21,67 21 Rhee Rhee ,00 40,00 40,00 22 Utan Utan ,56 53,33 40,00 23 Buer Buer ,50 15,00 16,25 24 Alas Alas ,00 85,00 75,00 25 Alas Barat Alas Barat ,00 25,00 40,00 BTA (+) TB PARU % BTA (+) TERHADAP SUSPEK JUMLAH (KAB/KOTA) ,56 35,26 34,81 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

86 TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI* L P L + P JUMLA H ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) % JUMLA H % JUMLA H % JUMLA H ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE) L P L + P L P L + P % JUMLA H % JUMLA H ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR) % L P L+P L P L+P Tarano Tarano , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100, Empang Empang , , , , , ,71 100,00 100,00 100, Plampang Plampang , , , ,11 0 0,00 1 7,69 100,00 100,00 100, Labangka Labangka #DIV/0! 6 85, ,71 0 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00 #DIV/0! 85,71 85, Maronge Maronge ,00 0 #DIV/0! 9 100,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 100,00 #DIV/0! 100, Lape Lape , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100, Lopok Lopok , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100, Moyo Hilir Moyo Hilir , , ,24 0 0,00 0 0,00 0 0,00 94,12 100,00 95, Moyo Utara Moyo Utara , , ,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 75,00 100,00 87, Moyo Hulu Moyo Hulu , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100, Ropang Ropang #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Lenangguar Lenangguar ,00 0 #DIV/0! 1 100,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 100,00 #DIV/0! 100, Lantung Lantung #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Lunyuk Lunyuk , , , ,11 0 0,00 1 8,33 100,00 100,00 100, Orong Telu Orong Telu ,00 0 0, , ,00 0 0, ,00 200,00 0,00 100, Batu Lanteh Batu Lanteh , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100, Unter Iwes Unter Iwes , , , ,29 0 0,00 2 7,41 100,00 100,00 100, Sumbawa Unit I Sbw , , ,94 0 0,00 0 0,00 0 0,00 95,45 90,91 93, Sumbawa Unit II Sbw , , ,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 80,00 100,00 87, Lab. Badas Lab. Badas , , ,77 1 3,85 0 0,00 1 3,23 100,00 100,00 100, Rhee Rhee , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100, Utan Utan , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100, Buer Buer , , , ,50 0 0,00 1 7,69 100,00 100,00 100, Alas Alas , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100, Alas Barat Alas Barat , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100, JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,72 9 4,07 1 0, ,05 98,64 97,20 91, ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan: * kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

87 TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L + P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Tarano Tarano , , ,40 2 Empang Empang , , ,0 3 Plampang Plampang , , ,1 4 Labangka Labangka , , ,1 5 Maronge Maronge , , ,5 6 Lape Lape , , , Lopok Lopok , , ,6 8 Moyo Hilir Moyo Hilir , , ,9 9 Moyo Utara Moyo Utara ,9 4 6,9 7 10,6 10 Moyo Hulu Moyo Hulu , , ,4 11 Ropang Ropang ,4 2 2,5 4 11,6 12 Lenangguar Lenangguar ,9 4 12, ,8 13 Lantung Lantung , , ,9 14 Lunyuk Lunyuk ,0 4 24,5 10 7,2 15 Orong Telu Orong Telu ,0 0 0,0 0 0,0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh ,6 4 41,1 9 12,6 17 Unter Iwes Unter Iwes , , ,5 18 Sumbawa Unit I Sbw , , ,6 19 Sumbawa Unit II Sbw , , ,2 20 Lab. Badas Lab. Badas , , ,4 21 Rhee Rhee ,56 5 4, ,01 22 Utan Utan , , ,7 23 Buer Buer ,9 1 0,9 2 2,1 24 Alas Alas , , ,9 25 Alas Barat Alas Barat ,7 8 7, ,1 JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,36 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

88 TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN NO KELOMPOK UMUR L P L+P H I V AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P L P L+P TAHUN , , #DIV/0! PROPORSI KELOMPOK UMUR TAHUN , , #DIV/0! TAHUN , , #DIV/0! TAHUN , , #DIV/0! TAHUN , , #DIV/0! 6 50 TAHUN , , #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN 66,67 33,33 72,73 27,27 50,00 50,00 #DIV/0! #DIV/0! Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

89 TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH PENDONOR DONOR DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P POSITIF HIV L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % UTD-PMI KAB. Sumbawa , , ,00 7 0,17 1 0,19 8 0,17 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH , , ,00 7 0, ,17 Sumber : UDD Kab. Sumbawa

90 TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET PENEMUAN L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,9 ANGKA KESAKITAN DIARE PER PENDUDUK 270 L DIARE DIARE DITANGANI P L + P Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Angka Kesakitan masih menggunakan 270

91 TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah L P L+P L P L+P L P L+P Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 65,63 34,38 65,63 34,38 PB + MB ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER PENDUDUK 9,09 4,96 7,07 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa

92 TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH % JUMLAH % Tarano Tarano 1-0, Empang Empang 4-0, Plampang Plampang 7-0, Labangka Labangka - - #DIV/0! #DIV/0! 5 Maronge Maronge - - #DIV/0! #DIV/0! 6 Lape Lape - - #DIV/0! #DIV/0! 7 Lopok Lopok 1-0, Moyo Hilir Moyo Hilir 1-0, Moyo Utara Moyo Utara , Moyo Hulu Moyo Hulu 5-0, Ropang Ropang - - #DIV/0! #DIV/0! 12 Lenangguar Lenangguar - - #DIV/0! #DIV/0! 13 Lantung Lantung - - #DIV/0! #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk - - #DIV/0! #DIV/0! 15 Orong Telu Orong Telu - - #DIV/0! #DIV/0! 16 Batu Lanteh Batu Lanteh - - #DIV/0! #DIV/0! 17 Unter Iwes Unter Iwes 2-0, Sumbawa Unit I Sbw 6-0, Sumbawa Unit II Sbw 1-0, Lab. Badas Lab. Badas 1-0, Rhee Rhee - - #DIV/0! #DIV/0! 22 Utan Utan - - #DIV/0! #DIV/0! 23 Buer Buer - - #DIV/0! #DIV/0! 24 Alas Alas - - #DIV/0! #DIV/0! 25 Alas Barat Alas Barat - - #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) ,13-0 ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER PENDUDUK - CACAT TINGKAT 2 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa

93 TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS TERCATAT Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK 0, , , Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa

94 TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS KUSTA (PB) KUSTA (MB) RFT PB PENDERITA PB a L P L + P PENDERITA MB a RFT MB L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Tarano Tarano #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Empang Empang Plampang Plampang #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Labangka Labangka #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Maronge Maronge #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 Lape Lape #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Lopok Lopok #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Moyo Hilir Moyo Hilir #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Moyo Utara Moyo Utara #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Moyo Hulu Moyo Hulu #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Ropang Ropang #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Lenangguar Lenangguar #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 13 Lantung Lantung #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 15 Orong Telu Orong Telu #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 Batu Lanteh Batu Lanteh #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Unter Iwes Unter Iwes #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Sumbawa Unit I Sbw #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 19 Sumbawa Unit II Sbw #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 20 Lab. Badas Lab. Badas #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 Rhee Rhee #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 22 Utan Utan #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 23 Buer Buer #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Alas Alas #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 25 Alas Barat Alas Barat #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) , , , Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

95 TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1,76 Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu se

96 TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS DIFTERI JUMLAH KASUS PERTUSIS JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

97 TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK JUMLAH KASUS MENINGGAL JUMLAH KASUS PD3I POLIO HEPATITIS B L P L+P L P L+P L P L+P Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) 0,0 Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

98 TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P Tarano Tarano ,0 #DIV/0! 0,0 2 Empang Empang ,0 0,0 0,0 3 Plampang Plampang ,0 0,0 0,0 4 Labangka Labangka ,0 0,0 0,0 5 Maronge Maronge ,0 0,0 0,0 6 Lape Lape ,0 0,0 0,0 7 Lopok Lopok ,0 0,0 0,0 8 Moyo Hilir Moyo Hilir ,4 0,0 12,5 9 Moyo Utara Moyo Utara ,0 0,0 0,0 10 Moyo Hulu Moyo Hulu ,0 0,0 0,0 11 Ropang Ropang ,0 0,0 0,0 12 Lenangguar Lenangguar ,0 0,0 0,0 13 Lantung Lantung #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk ,0 0,0 0,0 15 Orong Telu Orong Telu ,0 0,0 0,0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 17 Unter Iwes Unter Iwes ,0 0,0 0,0 18 Sumbawa Unit I Sbw ,0 0,0 0,0 19 Sumbawa Unit II Sbw ,0 0,0 0,0 20 Lab. Badas Lab. Badas ,0 0,0 0,0 21 Rhee Rhee ,0 #DIV/0! 0,0 22 Utan Utan ,0 0,0 0,0 23 Buer Buer ,0 #DIV/0! 0,0 24 Alas Alas ,0 0,0 0,0 25 Alas Barat Alas Barat ,0 0,0 0,0 JUMLAH (KAB/KOTA) ,3 0,0 0,8 INCIDENCE RATE PER PENDUDUK 101,3 70,4 86,2 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

99 TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR POSITIF L P L+P L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P Tarano Tarano #DIV/0! 2 #DIV/0! 6 #DIV/0! Empang Empang , ,64 0 0,00 0,00 0,00 3 Plampang Plampang , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 Labangka Labangka , ,62 0 0,00 0 0,00 5 Maronge Maronge , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 Lape Lape , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 Lopok Lopok #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 8 Moyo Hilir Moyo Hilir , ,61 0 0,00 0, Moyo Utara Moyo Utara , ,91 0 0,00 0,00 0,00 10 Moyo Hulu Moyo Hulu , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 11 Ropang Ropang #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 12 Lenangguar Lenangguar #DIV/0! 1 #DIV/0! 4 #DIV/0! 0 0,00 0,00 0,00 13 Lantung Lantung #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 15 Orong Telu Orong Telu #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16 Batu Lanteh Batu Lanteh , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 17 Unter Iwes Unter Iwes , ,13 0 0,00 0,00 0,00 18 Sumbawa Unit I Sbw , ,87 0 0,00 0,00 0,00 19 Sumbawa Unit II Sbw , ,65 0 0,00 0,00 0,00 20 Lab. Badas Lab. Badas , ,85 0 0,00 0,00 0,00 21 Rhee Rhee , , #DIV/0! 0 22 Utan Utan , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 23 Buer Buer , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 24 Alas Alas , ,24 0 0,00 0 0,00 25 Alas Barat Alas Barat , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) , , JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER PENDUDUK BERISIKO 0,55 0,46 0,50 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

100 TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS L P L+P L P L+P Tarano Tarano Empang Empang Plampang Plampang Labangka Labangka Maronge Maronge Lape Lape Lopok Lopok Moyo Hilir Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Utara Moyo Hulu Moyo Hulu Ropang Ropang Lenangguar Lenangguar Lantung Lantung Lunyuk Lunyuk Orong Telu Orong Telu Batu Lanteh Batu Lanteh Unter Iwes Unter Iwes Sumbawa Unit I Sbw Sumbawa Unit II Sbw Lab. Badas Lab. Badas Rhee Rhee Utan Utan Buer Buer Alas Alas Alas Barat Alas Barat JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

101 TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK 18 TAHUN DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Tarano Tarano , , , , , ,04 2 Empang Empang , , , , , ,65 3 Plampang Plampang , , , , , ,59 4 Labangka Labangka , , , , , ,13 5 Maronge Maronge , , , , , ,49 6 Lape Lape , , , , , ,19 7 Lopok Lopok , , , , , ,25 8 Moyo Hilir Moyo Hilir , , , , , ,81 9 Moyo Utara Moyo Utara , , , , , ,95 10 Moyo Hulu Moyo Hulu , , , , , ,50 11 Ropang Ropang , , , , , ,46 12 Lenangguar Lenangguar , , , , , ,13 13 Lantung Lantung , , , , , ,36 14 Lunyuk Lunyuk , , , , , ,92 15 Orong Telu Orong Telu , , , , , ,70 16 Batu Lanteh Batu Lanteh , , , , , ,84 17 Unter Iwes Unter Iwes , , , , , ,95 18 Sumbawa Unit I Sbw , , , , , ,25 19 Sumbawa Unit II Sbw , , , , , ,98 20 Lab. Badas Lab. Badas ,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 Rhee Rhee , , , , , ,80 22 Utan Utan , , , , , ,29 23 Buer Buer , , , , , ,95 24 Alas Alas , , , , , ,69 25 Alas Barat Alas Barat ,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , ,91 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

102 TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Tarano Tarano , , , , , ,50 OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN 2 Empang Empang , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 Plampang Plampang , , , , , ,81 4 Labangka Labangka , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Maronge Maronge , , ,00 1 0,88 0 0,00 1 0,43 6 Lape Lape , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 7 Lopok Lopok , , ,00 2 0,23 6 0,73 8 0,47 8 Moyo Hilir Moyo Hilir , , ,00 5 0,12 6 3, ,26 9 Moyo Utara Moyo Utara , , , , , ,38 10 Moyo Hulu Moyo Hulu , , ,06 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 Ropang Ropang , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 12 Lenangguar Lenangguar , , ,00 5 2, , ,02 13 Lantung Lantung , , ,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 Lunyuk Lunyuk , , ,03 2 0,22 4 0,31 6 0,27 15 Orong Telu Orong Telu , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 16 Batu Lanteh Batu Lanteh , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 17 Unter Iwes Unter Iwes , , ,83 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 Sumbawa Unit I Sbw , , ,90 0 0,00 0 0,00 0 0,00 19 Sumbawa Unit II Sbw , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 Lab. Badas Lab. Badas #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 Rhee Rhee , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 22 Utan Utan , , ,00 2 0,19 3 0,30 5 0,25 23 Buer Buer , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 24 Alas Alas , , ,00 6 2, , ,86 25 Alas Barat Alas Barat #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , ,36 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

103 TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUAN USIA TAHUN PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Tarano Tarano ,73 0,00 0 0,00 2 Empang Empang #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 Plampang Plampang , ,53 4 Labangka Labangka #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 Maronge Maronge #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 Lape Lape #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 Lopok Lopok #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 Moyo Hilir Moyo Hilir ,00 0 0,00 9 Moyo Utara Moyo Utara #DIV/0! 0 #DIV/0! 10 Moyo Hulu Moyo Hulu ,00 0 0,00 11 Ropang Ropang #DIV/0! 0 #DIV/0! 12 Lenangguar Lenangguar ,00 0 0,00 13 Lantung Lantung #DIV/0! 0 #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk #DIV/0! 0 #DIV/0! 15 Orong Telu Orong Telu #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 Batu Lanteh Batu Lanteh ,00 0 0,00 17 Unter Iwes Unter Iwes ,00 0 0,00 18 Sumbawa Unit I Sbw ,00 3 2,13 19 Sumbawa Unit II Sbw ,10 0 0,00 20 Lab. Badas Lab. Badas #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 Rhee Rhee ,00 #DIV/0! 0 #DIV/0! 22 Utan Utan #DIV/0! 0 #DIV/0! 23 Buer Buer ,00 0 0,00 24 Alas Alas #DIV/0! 0 #DIV/0! 25 Alas Barat Alas Barat #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) ,11 7 0,74 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination

104 TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL DIKETAHU I DITANGGU- LANGI AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN THN THN THN THN THN THN THN THN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! CFR (%) Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK Assalammu alaikum Wr.Wb Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkat dan karunianya maka buku Profil Dinas Kesehatan Kota Depok

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN 3.1. TUJUAN UMUM Meningkatkan pemerataan, aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama kepada masyarakat miskin dengan mendayagunakan seluruh

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 272 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia dan limpahan rahmatnya Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012 PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi NTB

Profil Kesehatan Provinsi NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB January 1 2013 [Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Mendasarkan pada permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG, PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0 RESUME PROFIL KESEHATAN 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 148,640 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1034 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 dapat diterbitkan.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI DINAS KESEHATAN JLN. JEND. AHMAD YANI NO. 2D TELP. (0461) 211906 LUWUK SULAWESI TENGAH KEPUTUSAN KEPALA DINAS

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

Lebih terperinci