METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Survei Manfaat Daun Hantap Cara Penetapan Sampel
|
|
- Farida Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 19 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Desember 2010 yang mencakup kegiatan penyelesaian proposal, pengambilan data, analisis data dan penulisan laporan. Penelitian tahap pertama adalah dilakukan pada bulan April Tahap kedua dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus Penelitian tahap ketiga dilakukan pada bulan Juni sampai Desember Survey Manfaat daun hantap dan uji persepsi manfaat kesehatan minuman ekstrak daun hantap (MEDH) dilaksanakan di kecamatan Cicurug, kecamatan Cidahu dan kecamatan Parungkuda kabupaten Sukabumi dan pemilihan tempat dilakukan secara purposive dengan pertimbangan (1) kemudahan untuk diakses (lokasi maupun perizinan) (2) ketersediaan daun hantap dan (3) kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi daun hantap. Pembuatan formulasi minuman ekstrak daun hantap (MEDH) dan Minuman formula daun hantap (MFDH) dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Pengujian Organoleptik, Laboratorium Analisis Kimia dan Makanan Departemen Gizi Masyarakat-FEMA Institut Pertanian Bogor. Survei Manfaat Daun Hantap Survei pendahuluan ini untuk mengetahui manfaat kesehatan daun hantap di masyarakat. Pada tahap ini dilakukan survei kepada masyarakat yang mengkonsumsi daun hantap sebagai minuman yang mempunyai manfaat kesehatan tertentu. Cara Penetapan Sampel Sampel dalam survei manfaat daun hantap dan uji persepsi ini adalah masyarakat yang tinggal di Kecamatan Cicurug, Kecamatan Parungkuda dan Kecamatan Cidahu di Kabupaten Sukabumi, laki-laki dan perempuan yang berusia tahun. Kriteria inklusi untuk survei manfaat daun hantap adalah pernah menggunakan daun hantap ketika sakit tertentu. Pada tahap survei manfaat daun hantap diperoleh 51 contoh yang bersedia diwawancara. Setiap contoh diminta untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh enumerator/tenaga lapang dan jawaban dari pertanyaan tersebut ditulis dalam kuesioner.
2 20 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang diperoleh dengan menggunakan pengamatan langsung dan kuesioner. Jenis data yang dikumpulkan meliputi 1) karakteristik individu meliputi jenis kelamin, umur, dan suku 2) kebiasaan mengkonsumsi minuman hantap. Pertanyaan-pertanyaan pada survey manfaat daun hantap ini berdasarkan kebutuhan informasi yang ingin diperoleh terkait kebiasaan mengkonsumsi daun hantap yang ditanyakan dengan metode wawancara. Pertanyaan yang diajukan dalam survei ini meliputi kebiasaan mengkonsumsi daun hantap, manfaat daun hantap, asal daun hantap, informasi penggunaan daun hantap, frekuensi konsumsi minuman daun hantap, cara mengkonsumsi, cara mengolah menjadi minuman daun hantap serta manfaat setelah mengkonsumsi. Pengolahan dan Analisis Data Data penelitian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2003 for Windows dan SPSS 16.0 for Windows. Proses pengolahan data meliputi kegiatan editing, coding, entry dan cleaning. Data selanjutnya diolah dan dianalisis lebih lanjut secara deskriptif dan analitik. Karakteristik responden dan persepsi contoh terhadap manfaat kesehatan setelah mengkonsumsi produk minuman ekstrak daun hantap dianalisis secara deskriptif. Formulasi dan Uji Persepsi Manfaat Kesehatan Minuman Ekstrak Daun Hantap (MEDH) Formulasi MEDH Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun hantap yang diperoleh dari tanaman milik masyarakat di sekitar 3 kecamatan (Cicurug, Parungkuda dan Cidahu) Kabupaten Sukabumi. Tanaman hantap ini sudah diidentifikasi di bagian Herbarium Botani-LIPI sebagai species Sterculia oblongata R. Brown (Lampiran 1). Bahan lain yang digunakan adalah air. Peralatan yang digunakan adalah timbangan, pisau, baskom, kain saring, neraca analitik, sarung tangan plastik, gelas ukur, dan kuesioner uji mutu hedonik. Minuman ekstrak daun hantap (selanjutnya disebut MEDH) dibuat dengan cara mencampurkan daun hantap dan air dengan perbandingan yang dicobakan adalah 1:5, 1:10, 1:15, dan 1:20 (gram daun hantap : ml air). Penentuan perbandingan tersebut berdasarkan pada konsentrasi yang digunakan dalam ekstrasi secara umum berkisar antara 1:5 sampai 1:20 (Yulianti, 2008). Pembuatan MEDH diusahakan mendekati pembuatan ekstrak secara tradisional
3 21 dan alami tanpa bahan kimia yaitu diremas. Setelah daun hantap ditimbang dan dicuci sampai bersih, kemudian dipotong-potong kecil untuk memudahkan proses selanjutnya, kemudian diremas dengan daya remas sedang (sebanyak 70 kali remas), diekstrak hingga ampas terlihat putih. Langkah selanjutnya disaring dan dilakukan analisis daya terima (uji organoleptik) untuk menentukan MEDH terbaik. Prosedur pembuatan MEDH dapat dilihat pada Gambar 3.. Daun segar Ditimbang, Dicuci, & dipotong2 kecil Penambahan air secara bertahap dengan perbandinan 1:15 Di remas (sampai berwarna putih) dan disaring Uji organoleptik MEDH Ekstrak terbaik (E1) Gambar 3 Prosedur pembuatan minuman ekstrak daun hantap (MEDH) Uji organoleptik dilakukan untuk menentukan daya terima MEDH berdasarkan warna, aroma, rasa dan kekentalan. Panelis yang digunakan adalah panelis terbatas berjumlah 10 orang dan ekstrak dengan daya terima tertinggi dipilih menjadi MEDH yang terbaik. Proses berikutnya adalah melakukan analisis fisikokimia dan fitokimia. Diagram analisis MEDH terbaik (E1) disajikan pada Gambar 4. Analisis daya terima MEDH terbaik (E1) Analisis fisikokimia Analisis fitokimia Gambar 4 Analisis minuman ekstrak daun hantap (MEDH) terbaik
4 22 Uji Persepsi Manfaat Kesehatan MEDH Proses selanjutnya adalah uji persepsi manfaat kesehatan minuman ekstrak daun hantap dengan menggunakan disain koasi eksperimental. Tahap ini meliputi 1) Pembuatan Minuman ekstrak daun hantap (MEDH) berdasarkan formula MEDH terbaik 2) Pemberian MEDH dengan frekuensi pemberian yaitu 1 gelas per hari dan 2 gelas perhari 3) Uji persepsi terhadap manfaat kesehatan setelah mengkonsumsi MEDH selama 7 hari dan 13 hari. Cara Penetapan Sampel Sampel dalam survei manfaat daun hantap dan uji persepsi ini adalah masyarakat yang tinggal di Kecamatan Cicurug, Kecamatan Parungkuda dan Kecamatan Cidahu di Kabupaten Sukabumi, laki-laki dan perempuan yang berusia tahun. Kriteria inklusi untuk uji persepsi adalah 1) tidak alergi MEDH 2) bersedia mengkonsumsi MEDH selama masa penelitian 3) tidak puasa senin-kamis atau puasa sunnah lainnya selama masa penelitian dan 4) bersedia berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. Disamping itu terdapat beberapa kriteria ekslusi (kriteria yang tidak boleh dimiliki contoh) yaitu mengkonsumsi minuman lain secara teratur. Hal ini dikhawatirkan akan ada efek samping dari konsumsi produk-produk tersebut jika dihentikan konsumsinya walaupun sementara. Pada tahap uji persepsi, di tahap awal diperoleh 110 contoh yang bersedia diwawancara. Setiap contoh yang diwawancara diberi setengah gelas MEDH untuk dikonsumsi langsung dihadapan enumerator/tenaga lapang, hal ini untuk memastikan bahwa contoh bersedia mengkonsumsi MEDH ini. Dari tahap awal ini diperoleh 100 contoh yang memenuhi persyaratan dan hingga pada akhir penelitian terdapat sebanyak 87 orang dengan data yang lengkap untuk dijadikan contoh. Sejumlah contoh yang semula bersedia akan berpartisipasi penuh dalam penelitian, ternyata tidak bisa memenuhinya karena alasan keluar kota, tidak sanggup mengkonsumsi setiap hari karena sakit dan alasan yang lain. Contoh terpilih diberikan sosialisasi tentang penelitian dan diminta untuk tidak mengkonsumsi produk lain selama masa penelitian (13 hari) yang diharapkan bahwa kesan atau manfaat yang dirasakan memang hanya berasal dari MEDH tersebut. Selanjutnya dilakukan uji persepsi terhadap contoh tentang persepsi emosional dan persepsi kondisi kesehatan MEDH. Diagram uji persepsi MEDH ditunjukkan pada Gambar 5.
5 23 Laki-laki dan wanita usia dewasa di kecamatan Cicurug, Parungkuda dan Cidahu Kabupaten Sukabumi Data contoh terpilih berdasarkan kriteria kriteria inklusi Informed consent Pengisian kuesioner & Sosialisasi Pemberian MEDH Durasi penelitian: 1-13 hari compliance Pengukuran persepsi emosional dan persepsi kondisi kesehatan (setelah 7 hari dan 13 hari) Gambar 5 Diagram uji persepsi terhadap manfaat kesehatan MEDH Sebanyak 87 orang contoh terpilih dibagi menjadi dua perlakuan, perlakuan A (1 gelas per hari) sebanyak 36 orang dan perlakuan B (2 gelas per hari) sebanyak 51 orang. Setiap contoh diminta untuk mengkonsumsi MEDH tersebut setiap hari selama 13 hari berturut-turut. MEDH didistribusikan setiap hari dengan 1 gelas per hari diberikan pada waktu pagi dan 2 gelas per hari diberikan pada waktu pagi dan sore. Untuk menjamin agar MEDH tidak diminum anggota keluarga lain, petugas lapang menunggu sampai diminum atau ada petugas yang mengontrol jika responden tidak ada dirumah. Pada pemberian MEDH hari ke-7 dan hari ke-13, responden diminta untuk mengisi kuesioner uji persesi emosional dan persepsi kondisi kesehatan terkait MEDH yang telah mereka konsumsi. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan pada tahap uji Persepsi adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari satu faktor perlakuan yaitu frekuensi pemberian minuman dengan dua taraf yaitu 1 gelas per hari dan 2 gelas per hari. Model linier untuk RAL dengan satu faktor adalah sebagai berikut : Yij = µ + αi + εij
6 24 Keterangan : Yij = peubah respon akibat perlakuan ke-i dengan ulangan ke-j µ = nilai rata-rata umum αi = pengaruh frekuensi konsumsi pada taraf ke-i εij = galat unit percobaan akibat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i = banyak taraf tingkat frekuensi konsumsi (i= 1 gelas/ hari, 2 gelas/ hari) j = banyak ulangan Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang diperoleh dengan menggunakan pengamatan langsung dan kuesioner. Jenis data yang dikumpulkan meliputi 1) karakteristik individu meliputi jenis kelamin, umur, dan suku 2) kebiasaan mengkonsumsi minuman hantap. Data kedua yang dikumpulkan adalah persepsi emosional dan persepsi kondisi kesehatan terhadap MEDH yang telah dikonsumsi selama 7 hari dan 13 hari yang tercakup dalam 1 macam kuesioner yaitu persepsi emosional dan persepsi kondisi kesehatan. Variabel dan metode yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Lampiran 2. Pertanyaan-pertanyaan uji persepsi menggunakan acuan study Consumer Perception Survey of Activia (CPS Activia) yang telah dilakukan di Perancis dan Spanyol. Disadur ke dalam Bahasa Indonesia dan ditambah variable pertanyaan lain, sehingga menghasilkan pertanyaan-pertanyan tersebut yang peneliti tanyakan dengan metode wawancara. Pengolahan dan Analisis Data Data penelitian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2003 for Windows dan SPSS 16.0 for Windows. Proses pengolahan data meliputi kegiatan editing, coding, entry dan cleaning. Semua komponen perlakuan diuji dengan analisis ragam (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95 %, kemudian bila ada pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Rank Testl). Untuk melihat pengaruh lama pemberian MEDH ( 7 hari dan 13 hari) terhadap persepsi emosional dan persepsi kondisi kesehatan Responden dilakukan Uji perbandingan nilai tengah dengan menggunakan Uji t. Data selanjutnya diolah dan dianalisis lebih lanjut secara deskriptif dan analitik. Karakteristik responden dan persepsi contoh terhadap manfaat
7 25 kesehatan setelah mengkonsumsi produk minuman ekstrak daun hantap dianalisis secara deskriptif. Formulasi Minuman Formula Daun Hantap (MFDH). Tahap ini adalah formulasi minuman formula daun hantap (MFDH) dengan pemberian perlakuan secara bertahap terhadap MEDH terbaik hasil dari proses sebelumnya. Bahan yang ditambahkan untuk pembuatan MFDH adalah sukrosa (gula pasir) dan essen melon. Tahap pertama, MEDH (F0) ditambah gula. Hasil ekstrak+gula terbaik (F1) berdasarkan daya terima tertinggi oleh panelis terbatas (penambahan gula 15 %) selanjutnya diproses masuk ke tahap II. Pada tahap II, ekstrak+gula terbaik diberi penambahan essens. Hasil ekstrak+gula+essen yang terbaik (F2) selanjutnya diproses masuk ke tahap III. Essen yang digunakan adalah essen melon dengan konsentrasi 0,4% dari berat ekstrak daun hantap yang didasarkan atas batas aman penggunaan essens yaitu sebesar 1% per berat bahan. Tahap III, hasil daya terima terbaik diperoleh ekstrak+gula+essen terbaik (F3). Prosedur formulasi MFDH sampai mendapatkan MFDH terbaik disajikan pada Gambar 6. MEDH terbaik F0 original +gula F1 Ekstrak +gula terbaik F2 +essens F3 Ekstrak +gula+essens terbaik Gambar 6 Formulasi minuman formula daun hantap (MFDH) terbaik Hasil formula MFDH terbaik (F3) kemudian dianalisis fisikokimia dan fitokimia (Gambar 7). Analisis fisikokiomia meliputi nilai ph, viskositas dan analisis proksimat (kadar air, kadar abu, kadar serat pangan yang terdiri dari kadar serat pangan tidak larut, serat pangan larut, dan serat pangan total.
8 26 Analisis fitokimia yang dilakukan adalah analisis kandungan klorofil dan aktivitas antioksidan (Prosedur analisis fisikokimia dan fitokimia disajikan pada lampiran 4) Analisis Daya Terima MFDH (F3 Analisis Fisikokimia Analisis fitokimia Gambar 7 Analisis minuman formula daun hantap terbaik Data selanjutnya diolah dan dianalisis lebih lanjut secara deskriptif dan analitik. Karakteristik responden dan persepsi contoh terhadap manfaat kesehatan setelah mengkonsumsi produk minuman ekstrak daun hantap dianalisis secara deskriptif. Uji kesukaan (hedonik) dan uji pembedaan (mutu hedonik) terhadap warna, aroma, rasa dan kekentalan minuman fungsional daun hantap menggunakan uji hedonik dan dianalisis secara deskriptif Definisi Operasional Daun Hantap adalah daun dari tanaman hantap yang nama latinnya adalah sterculia oblongata R. Brown, selama ini digunakan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit tertentu Faktor Ekstrinsik adalah lingkungan sosial, iklan produk dan waktu penyajian Faktor Intrinsik adalah penampakan, aroma, temperatur, tekstur, kualitas, kuantitas dan cara penyajian makanan Faktor Personal adalah tingkat pendugaan, pengaruh dari orang lain, prioritas, selera, mood dan emos Faktor Social Ekonomi adalah pendapatan keluarga, harga makanan, status sosial dan keamanan; Faktor Pendidikan adalah status pengetahuan individu dan keluarga serta pengetahuan tentang gizi; Faktor Kultur, Agama dan Daerah adalah asal kultur, latar belakang agama, kepercayaan, tradisi, serta letak daerah
9 27 Frekuensi Konsumsi adalah berapa kali contoh mengkonsumsi minuman ekstrak daun hantap yang dikategorikan berdasarkan hari Konvensional adalah cara yang selama ini dilakukan di masyarakat Minuman Fungsional adalah minuman yang kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat kesehatan diluar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung didalamnya (Muchtadi 2001). Minuman Ekstrak Daun Hantap (MEDH) adalah minuman hasil ekstrak daun hantap setelah diremas dengan air Minuman Formula Daun Hantap (MFDH) adalah minuman ekstrak daun hantap dengan penambahan gula dan essen Manfaat Kesehatan adalah dampak positif bagi kesehatan yang dirasakan setelah mengkonsumsi minuman ekstrak daun hantap Panas Dalam adalah gejala dari suatu penyakit yang disebabkan oleh kondisi kelelahan, gangguan pencernaan, gangguan tenggorokan, hingga ketidakseimbangan hormon, bisa ditandai oleh rasa panas di dalam tubuh. Sariawan, bibir pecah-pecah, dan nyeri tenggorokan merupakan gejala khasnya Preferensi Makanan : derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi ini akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan. Persepsi Emosional adalah hasil penilaian terhadap berbagai atribut/karakteristik MEDH/MFDH yang didasarkan atas hasil pengalaman secara emosional Persepsi Kondisi Emosional adalah hasil penilaian terhadap berbagai atribut/karakteristik MEDH/MFDH yang didasarkan atas hasil pengalaman terhadap kondisi kesehatan
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang untuk analisis kadar protein, viskositas, dan sifat organoleptik.
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat
13 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 hingga Mei 2012 bertempat di Laboratorium Analisis makanan, Laboratorium pengolahan pangan, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat
14 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni sampai September 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Laboratorium Percobaan Makanan, dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen murni (Pure Eksperimen) pada skala laboratorium, dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Katholik Soegiyapranata untuk analisis fisik (ph) dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.
III. METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai Maret 2011 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)
Lebih terperinciMETODE. Bahan dan Alat
22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari bulan Mei 2012 sampai bulan Agustus 2012. Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Laboratorium Percobaan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor
12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, Laboratorium Biokimia Zat Gizi,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian pembuatan es krim dengan penambahan ekstrak kulit buah naga super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun, resistensi pelelehan, total
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciC. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitan eksperimental. Tempat penelitian adalah Laboratorium Kimia Universitas Katolik Soegijapranoto Semarang dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental, tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laboratorium Teknologi Pangan dan laboratorium
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan November
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan pektin kulit jeruk, pembuatan sherbet
Lebih terperinciMETODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal
METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, dan Laboratorium Analisis Kimia Pangan Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah kulit buah manggis, ethanol, air, kelopak bunga rosella segar, madu dan flavor blackcurrant. Bahan kimia yang digunakan untuk keperluan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN PELAKSANAAN Penelitian ini dilaksanaan pada bulan Februarisampai Mei 2011 di Laboratorium Teknik Kimia, dan Laboratorium Pengawasan Mutu Departemen Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai
7 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 06 sampai dengan bulan Januari 07 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian
16 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu mulai april 2011 sampai dengan juni 2011 di Kampus IPB Dramaga Bogor. Penelitian ini dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun 2017 diawali dengan persiapan ekstrak pegagan di Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro. Formulasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian,
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk
Lebih terperinciMetode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan
Abstrak Wedang cor merupakan minuman khas jember yang biasanya di jual dipenggiran jalan. Minuman ini sangat diminati oleh kalangan Mahasiswa maupun mayarakat. Wedang cor ini terdiri dari jahe, ketan dan
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode analisisnya berupa pemodelan matematika dan statistika. Alat bantu analisisnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian serta Laboratorium Pangan dan Gizi, Program Studi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang, Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat
33 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian KKP3T (Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi) yang berjudul Pengembangan Produk Pangan Fungsional
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan
20 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pemanfaatan Susu Sapi,Susu Kerbau Dan Kombinasinya Untuk Optimalisasi Kadar Air, Kadar Lemak Dan Tekstur Keju Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Kimia,
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan Penelitian
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2011. Tempat pelaksanaan penelitian di enam laboratorium, yaitu Laboratorium Terpadu IPB, Nutrisi Ikan IPB, Biokimia Giz,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat
BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang untuk analisis
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi
Lebih terperinciLampiran 2 Variabel & Metode dalam Penelitian
66 Lampiran 1 67 Lampiran 2 Variabel & Metode dalam Penelitian No 1 2 3 4 Variabel Kelompok Karakteristik Responden Kebiasaan mengkonsumsi Daun hantap Persepsi emosional Manfaat kesehatan Variabel Jenis
Lebih terperinciOleh: Nurul Huda Clara Meliyanti Kusharto Merry Aitonami DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Oleh: Nurul Huda Clara Meliyanti Kusharto Merry Aitonami DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 Pendahuluan Metodologi Penelitian Hasil dan Pembahasan Kesimpulan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan-bahan untuk persiapan bahan, bahan untuk pembuatan tepung nanas dan bahan-bahan analisis. Bahan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)
10 BAB III MATERI DAN METODE Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill) dengan 3 jenis pemanis alami, dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2017 di Laboratorium Kimia dan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium SBRC LPPM IPB dan Laboratorium Departemen Teknologi Industri Pertanian FATETA IPB mulai bulan September 2010
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November Mei 2016
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November 2015 13 Mei 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat
METODE Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian ini dilakukan seluruhnya di laboraturium terpadu, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah
III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, sementara pengujian mutu gizi dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN
BAB III METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proses pembuatan dari Tape Ketan Beta karoten ini akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 1 Mei 2015 pukul 09.00-17.00 di Jln. Gombang alas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan tahap pengolahan. 4.1 Tahap preparasi 4.1.1 Tahap Preparasi untuk Tempe Ada beberapa hal yang harus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis proksimat dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari - Mei 2016 dan dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Waktu
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Cross-
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Cross- Sectional Study. Dalam penelitian ini digunakan pengukuran variabel terikat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun papaya terhadap ph, daya kunyah dan kesukaan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari sampai 14
Lebih terperinciMETODE. Lokasi dan Waktu. Materi
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan (April 2009 Juni 2009) di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Laboratorium pengolahan pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jeruk Bali (Citrus grandis) memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi dalam 100 g bagian, yaitu sebanyak 43 mg dan vitamin A sebanyak 20 SI (Satuan Internasional),
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bahan dan Alat
36 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu mulai 8 Maret sampai 21 Agustus 2007 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Biofarmaka, IPB-Bogor. Penelitian ini berlangsung selama lima
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Desember 2016 di
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 - Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian. Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan
Lebih terperinci3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian
in. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau, Laboratorium Kimia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan menyebabkan masyarakat semakin peduli mengenai isu kesehatan. Menurut Wijaya (2002), hal ini mengakibatkan
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L.) DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE SKRIPSI
PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L.) DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE SKRIPSI OLEH DIKA YULANDA BP. 07117007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
22 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2010 sampai dengan Pebruari 2011. Tempat pelaksanaan kultur jaringan tanaman adalah di Laboratorium Kultur Jaringan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Bahan dan Alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013. Pelaksanaan proses pengeringan dilakukan di Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Kabupaten
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:
1 LAPORAN AKHIR PKM-P Inovasi Jelly Drink Berbasis Daun Hantap (Sterculia oblongata R. Brown) Sumber Antioksidan sebagai Minuman untuk Mengobati Panas Dalam dan Melancarkan BAB (Buang Air Besar) Oleh:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan satu faktor (Single Faktor Eksperimen) dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan yaitu penambahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1) Total bakteri Rancangan penelitian total bakteri menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan waktu penyimpanan selama 0, 3, 6, 9, dan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari
19 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Penelitian analisis nilai kalori dan uji sensori roti gula sukrosa dengan substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TAPE SINGKONG
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TAPE SINGKONG Di susun Oleh: Nama : Ade Cakhyo G NIM : 11.11.5206 Kelas : S1.TI.08 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Singkong merupakan bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Buah cepat sekali rusak oleh pengaruh mekanik, kimia dan mikrobiologi sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan. B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Pembuatan manisan dan uji organoleptik dilakukan
Lebih terperinciSIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)
SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae) THE CHEMICAL NATURE AND LEVEL (HARD CANDY) SARI NUTMEG (Myristica fragrans houtt
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai Juli 2015. Pembuatan jenang dilakukan di Laboratorium Benih-UKSW dan analisis kandungan gizi
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi
22 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi Madura Jantan yang Mendapat Kuantitas Pakan Berbeda dilaksanakan pada bulan Juni September 2015. Lokasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan. C. Prosedur Penelitian
BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilakukan pada bulan Agustus dan November 2011, yang berlokasi di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Mesin
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRAK... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP PENULIS... vi KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRAK... HALAMAN PENGESAHAN... ii iii v RIWAYAT HIDUP PENULIS... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, Laboratorium Keamanan dan Mutu Pangan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. = µ + A i + B j + (AB) ij + C k + ijk
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Hortikultura. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen, Departemen Pertanian, Cimanggu, Bogor. Waktu
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Gambar Grafik Penurunan Kandungan Total Fenolik pada Buah Duwet. Gambar Grafik Penurunan Kadar Abu pada Buah duwet Menjadi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...xi INTISARI... xii BAB I. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciKARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI
KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK LIRA BUDHIARTI. Karakterisasi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai pada bulan Januari 11 hingga Juni 11. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium lapang University Farm Sukamantri, Labolatorium
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING Alsuhendra dan Ridawati 1) 1) Staf Pengajar PS Tata Boga Jur. IKK Fakultas.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pemerintah menghimbau masyarakat dan pengusaha untuk meningkatkan ekspor non migas sebagai sumber devisa negara. Sangat diharapkan dari sektor pertanian,
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Penilaian Organoleptik, dan Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas
Lebih terperinci