EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta) S K R I P S I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta) S K R I P S I"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Agatha Tyagita Ayuningtyas PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017

2 EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Agatha Tyagita Ayuningtyas PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017 i

3

4

5 MOTO DAN PERSEMBAHAN BELIEVE YOU CAN AND YOU RE HALFWAY THERE -Theodore Roosevelt- Skripsi ini Kupersembahkan Untuk: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Orangtuaku Yohanes Fajar Prasetya dan Caecilia Onny Fibriyanti Kakak-kakak dan Adik-adik yang mendukungku Keluargaku dan Sahabat-sahabatku Keluarga Besar Akuntansi 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Terimakasih atas perhatian, doa dan dukungannya iv

6

7

8 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, penguatan, penghiburan, dan kasih-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Efektivitas Pengendalian Internal Sistem Penggajian (Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta). Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Fransisca Reni Retno Anggraini selaku dosen pembimbing akademik kemahasiswaan. 5. Drs. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengoreksi, memberi kritik dan masukan dalam penulisan skripsi ini. vii

9 6. Seluruh Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan memberikan ilmu selama perkuliahan sampai selesai. 7. Seluruh staf dan karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu proses perkuliahan dengan lancar. 8. Bapak Dr. R. Gatot Titus Wratsongko, Sp. THT-KL., M.Kes selaku Direktur Utama Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 9. Dr. Arin Dwi Iswarini M.Kes., Sp.THT-KL selaku Ketua Pusmarsa Rumah Sakit Bethesda yang telah membantu proses penelitian. 10. Bapak Yuson yang telah membantu dan membimbing penulis selama melakukan penelitian di lapangan. 11. Ibu Hennik Sumengkowati selaku Kepala Bagian Personalia Rumah Sakit Bethesda yang telah meluangkan waktu untuk penulis memperoleh semua informasi dan data-data yang diperlukan. 12. Ibu Retna Edi Purnama selaku Kepala Bagian Akuntansi Rumah Sakit Bethesda yang telah meluangkan waktu untuk penulis memperoleh semua informasi dan data-data yang diperlukan. 13. Seluruh karyawan bagian Humas yang telah bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk memperoleh semua data-data yang diperlukan viii

10

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... HALAMAN SUSUNAN PANITIA... HALAMAN MOTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... i ii iii iv iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix HALAMAN ABSTRAK INDONESIA... xx HALAMAN ABSTRAK INGGRIS... xxi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 3 E. Sistematika Penulisan... 4 x

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6 A. Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Pengertian Informasi Pengertian Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi B. Sistem Penggajian Sistem Penggajian Manual a. Pengertian Gaji b. Elemen-elemen dalam Sistem Penggajian c. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian e. Bagan Alir Sistem Penggajian Manual Sistem Penggajian Terkomputerisasi a. Dokumen yang Dipakai dalam Pembayaran Gaji. 28 b. Proses Penggajian c. Pengendalian yang Dapat Diterapkan untuk Meminimalkan Risiko atas Penggajian xi

13 C. Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Pengertian Bagan Alir Dokumen Manfaat Bagan Alir Dokumen Keunggulan dan Kelemahan Bagan Alir Dokumen Jenis-Jenis Bagan Alir Simbol-Simbol Bagan Alir Bagan Alir Sistem Penggajian D. Pengendalian Internal Pengertian Pengendalian Intern Tujuan Pengendalian Intern Unsur-Unsur Pengendalian Internal a. Organisasi b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan c. Praktik yang Sehat d. Karyawan yang Kompeten sesuai Tanggung Jawabnya Pengendalian Intern Penggajian Hubungan antara Prosedur Penggajian dengan Pengendalian Intern a. Prosedur b. Pelaksanaan c. Pemisahan Fungsi Aspek Pengendalian Intern dalam Penggajian xii

14 a. Aspek Organisasi b. Aspek Otorisasi c. Aspek Praktik yang Sehat d. Aspek Karyawan yang Kompeten BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek Penelitian Obyek Penelitian D. Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta B. Gambaran Lokasi C. Visi dan Misi D. Struktur Organisasi E. Kebijakan Mutu xiii

15 F. Layanan Kesehatan G. Fasilitas Pelayanan Medik H. Fasilitas Penunjang Medik I. Pelayanan Tempat Tidur J. Fasilitas Peralatan K. Personalia a. Jumlah Tenaga Kerja b. Prosedur Perekrutan Karyawan c. Pengaturan Jam Kerja Karyawan d. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja e. Kenaikan Gaji f. Pengaturan Cuti Kryawan L. Fasilitas Umum M. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda serta Penjelasannya BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta B. Mendeskripsikan Bagian, Data, Dokumen dan Prosedur yang Terkait dalam Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Mendiskripsikan Bagian-bagian yang Terkait dalam Sistem Penggajian xiv

16 2. Mendiskripsikan Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penggajian Mendiskripsikan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian Mendiskripsikan Prosedur yang Dilakukan dalam Sistem Penggajian Mendiskripsikan Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian C. Pembahasan Evaluasi Hasil Temuan Lapangan dengan Teori yang Memenuhi Unsur-Unsur Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta D. Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xv

17 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Tabel 2 Simbol Bagan Alir Dokumen Tabel 2 Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan) Tabel 2 Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan) Tabel 3 Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian Tabel 4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian Tabel 5 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian Tabel 6 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penggajian Tabel 7 Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Secara Tegas Tabel 8 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Tabel 8 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan (Lanjutan) Tabel 9 Praktik yang Sehat Tabel 9 Praktik yang Sehat (Lanjutan) Tabel 10 Karyawan yang Kompeten Sesuai Tanggung Jawabnya Tabel 10 Karyawan yang Kompeten Sesuai Tanggung Jawabnya (Lanjutan) Tabel 11 Perbandingan Teori Tentang Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian Tabel 11 Perbandingan Teori Tentang Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Tabel 12 Perbandingan Teori Tentang Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian xvi

18 Tabel 12 Perbandingan Teori Tentang Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian Tabel 13 Perbandingan Teori Tentang Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian Tabel 13 Perbandingan Teori Tentang Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penggajian Perbandingan Teori Tentang Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penggajian Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Penggajian Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) xvii

19 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) Gambar 2 Dokumen Bagan Alir Pemrosesan Gambar 2 Dokumen Bagan Alir Pemrosesan (Lanjutan) Gambar 3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda Gambar 4 Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda Gambar 4 Gambar5 Gambar5 Gambar5 Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda (Lanjutan) Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Lanjutan) Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Lanjutan) xviii

20 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Lampiran 2 Kuesioner Lampiran 3 Rekap Hasil Kuesioner Lampiran 4 Slip Gaji Karyawan Lampiran 5 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian Lampiran 5 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1 (Lanjutan) Lampiran 5 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1 (Lanjutan) Lampiran 6 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian Lampiran 6 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan) Lampiran 6 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan) Lampiran 7 Rekap Daftar Gaji Karyawan Lampiran 7 Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjutan) Lampiran 7 Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjutan) Lampiran 8 Rekap Daftar Hadir Karyawan Lampiran 8 Rekap Daftar Hadir Karyawan (Lanjutan) Lampiran 9 SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang) Lampiran 10 Tampilan Slip Gaji Karyawan pada Komputer Lampiran 11 Mesin Fingerprint Lampiran 12 Surat Keterangan Melakukan Penelitian xix

21 ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta) Agatha Tyagita Ayuningtyas NIM: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem penggajian yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah berjalan baik sesuai dengan teori Pengauditan (Auditing) menurt Mulyadi.. Pengendalian internal menentukan apakah sistem yang berjalan pada suatu perusahaan atau organisasi sudah dapat mendukung kegiatan operasional peusahaan atau organisasi tesebut. Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara, membagikan kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif dan perbandingan. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendeskripsikan sistem penggajian yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Langkah kedua adalah membandingkan antara teori pengendalian internal pada sistem penggajian dengan praktik yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilakukan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori Auditng (Pengauditan) menurut Mulyadi. Kata Kunci: Sistem Penggajian, Pengendalian Internal xx

22 ABSTRACT THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL ON PAYROLL SYSTEM (Case Study on Bethesda Hospital Yogyakarta) Agatha Tyagita Ayuningtyas Student Number: Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 The purpose of this research was to find out whether the internal control of Bethesda Hospital Yogyakarta payroll system had run well in corresponding to the Auditing theory by Mulyadi. An internal control determines, whether the applied system which is run in organization or company be able to support any company s operational or not. The type of the research was case study. The data was obtained by doing interviews, giving questionnaires, and doing documentations. The data analysis techniques that had been used was descriptive analytic and comparison. The first step was done by describing the payroll system which exists in Bethesda Hospital Yogyakarta. The second step was comparing the theory of internal control on payroll system with its practice in Bethesda Hospital Yogyakarta According to the result of this research, it showed that Bethesda Hospital Yogyakarta internal control on payroll system was already in accordance with Auditing theory by Mulyadi. Key Words: Payroll System, Internal Control xxi

23 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai atau karyawan adalah sumber daya manusia yang merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan. Sedangkan menurut Robbins (2014:6) pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja. Untuk mendorong kinerja pegawai yang maksimal, suatu organisasi maupun perusahaan hendaknya memberikan suatu penghargaan finansial berupa gaji yang dibayarkan secara rutin. Setiap perusahaan atau organisasi pasti mempunyai sistem dalam setiap kegiatannya salah satunya adalah kegiatan penggajian. Menurut Baridwan (1999:102) sistem akuntansi penggajian adalah suatu kerangka dari prosedur yang saling berhubungan sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan kegiatan dan fungsi utama perusahaan. Pengelolaan gaji yang baik dapat meningkatkan mutu produktivitas tenaga kerja yang ada pada perusahaan dan organisasi. Pengelolaan yang baik tersebut dapat dilakukan dengan cara harus dimilikinya suatu sistem penggajian yang tepat. 1

24 2 Di dalam penggajian terdapat prosedur-prosedur tertentu yang dilakukan perusahaan sampai karyawan menerima gaji. Prosedur prosedur dan catatan catatan yang berhubungan dengan penggajian membantu perusahaan dan organisasi menetapkan secara tepat dan teliti dalam memberikan informasi mengenai jumlah gaji yang harus diterima karyawan. Selain itu juga untuk menghindari adanya penyelewenganpenyelewengan yang mungkin terjadi di perusahaan. Prosedur prosedur penggajian tersebut terdapat dalam sistem penggajian. Faktor lain yang menentukan dapat dipercaya atau tidaknya laporan yang dihasilkan perusahaan adalah sistem pengendalian internal. Salah satu aspek pengendalian internal dalam suatu perusahaan atau organisasi adalah sistem penggajian. Aspek ini menyangkut kesejahteraan sumber daya manusia, karena mempengaruhi prestasi dan semangat kerja karyawan. Pengendalian internal dalam perusahaan perlu dilakukan untuk menghindari adanya kecurangan dan kesalahan dalam pemberian gaji karyawan. Sistem pengendalian internal akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan bagi perusahaan, yaitu untuk mengamankan sumber-sumber dana dari pemborosan, kecurangan, dan ketidak efisienan, meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayainya data akuntansi, mendorong ditaati dan dilaksanakannya kebijakan perusahaan, dan meningkatkan efisiensi (Hartadi, 1986:2) Jadi, sistem penggajian yang baik akan menghasilkan informasi yang relevan, handal, dan tepat waktu yang digunakan sebagai media untuk

25 3 menghasilkan perencanaan dan pengendalian yang baik. Pengendalian yang baik dapat membantu perusahaan dan organisasi dalam hal laporan dan pertanggung jawaban penggajian tenaga kerja perusahaan maupun organisasi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Apakah pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah berjalan baik sesuai dengan teori Auditing (Pengauditan) menurut Mulyadi? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah maka penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori Auditing (Pengauditan) menurut Mulyadi atau belum. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi, bahan pertimbangan, dan evaluasi dalam pelaksanaan dan pengembangan pengendalian internal pengajian. 2. Penulis Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan melihat secara

26 4 langsung bagaimana kondisi di lapangan, serta untuk menambah pengalaman dalam melakukan penelitian dalam bidang pengendalian internal sistem penggajian. 3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pihak pihak yang ingin melakukan penelitian dengan masalah yang sama dan diharapkan dapat menambah kepustakaan dan memberi masukan di bidang sistem khususnya sistem penggajian. E. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum mengenai penelitian dan teori-teori yang mendukung dalam proses-proses penelitian, serta untuk menjadi bahan acuan dalam mengevaluasi hasil penelitian. Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini, akan memaparkan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang digunakan, teknik pengumpulan data, jenis data, dan teknik analisis data.

27 5 Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini akan dipaparkan uraian singkat mengenai sejarah, perkembangan dan kondisi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Bab VI : Penutup Pada bagian penutup akan memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

28 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur atau bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang. Pengertian sistem menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: Menurut Diana dan Setiawati (2011:3) sistem adalah: Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Mulyadi (2016:2) menyatakan bahwa Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Hall (2007:6) Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Dari ketiga uraian definisi sistem di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu unsur yang memiliki bagian atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan akhir yang sama. 6

29 7 Menurut Jogiyanto (2005:3-6), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat sifat tertentu, sebagai berikut: a. Komponen komponen Sistem (components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen komponen sistem atau elemen elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem. b. Batasan Sistem (boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem (environment) Lingkungan di luar sistem adalah segala sesuatu yang ada di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut. Lingkungan luar sistem ada yang bersifat menguntungkan (merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara) dan ada pula yang bersifat merugikan (merupakan pengganggu sistem yang harus ditahan dan dikendalikan).

30 8 d. Penghubung Sistem (interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melaui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegerasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem (input) Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat dibagi dua, yaitu: 1) Masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem agar sistem tersebut dapat beroperasi. 2) Masukan sinyal (signal input) yaitu energi yang diproses untuk mendapatkan hasil/keluaran. f. Keluaran Sistem (output) Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasfikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran juga dapat berupa masukan bagi sistem yang lain. g. Pengelolaan Sistem (process) Suatu sistem harus memiliki suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan

31 9 mengolah data data transaksi menjadi laporan laporan keuangan dengan laporan laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen. h. Sasaran Sistem (objective) Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasional suatu sistem tidak ada berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran dari sistem sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan dari sistem. Suatu sistem akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan. 2. Pengertian Informasi Sedangkan secara umum pengertian informasi adalah suatu keterangan yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai suatu tujuan. Informasi disini merupakan data yang telah disusun melalui suatu proses sehingga dapat menyajikan berbagai informasi yang dapat dipercaya. Pendapat Barry E. Chusing dalam bukunya Accounting Information and Business Organization yang kemudian diterjemahkan oleh La Midjan (2000:8) menjelaskan tentang pengertian informasi sebagai berikut: Informasi diartikan sebagai keluaran (output) dari suatu pengolahan data yang telah diorganisir dan berguna bagi orang yang menerima. Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah keluaran (output) dari suatu input yang kemudian diolah

32 10 dan diproses bentuknya menjadi sebuah informasi yang bernilai dan selanjutnya dapat digunakan orang yang memerlukannya dalam mengambil suatu keputusan. 3. Pengertian Akuntansi Menurut Winarno (2006:1.8) Akuntansi adalah proses mencatat dan mengolah data transaksi dan menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan berkepentingan. Selain itu akuntansi juga menginterprestasikan (atau membaca ) informasi akuntansi yang diterimanya. Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi. Menurut Warren (2014:3) Akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. 4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Tentang Sistem Informasi Akuntansi, Romney dan Steinbart (2014:10) menyatakan sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan pengukuran keamanan.

33 11 Menurut Diana dan Lilis (2011:4), Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Salah satu komponen dari sistem informasi akuntansi yaitu teknologi. Hadirnya teknologi, dapat membantu manajer perusahaan dalam kegiatan organisasi bisnis. Dengan pernyataan demikian maka sebuah sistem informasi akuntansi merupakan sebuah struktur yang saling berkaitan antar setiap subsistem yang berkaitan dengan akuntansi. Sehingga perlu tanggung jawab dan koordinasi yang jelas antar subsistem agar tercipta keteraturan dalam suatu sistem. 5. Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) ada enam komponen dari SIA yaitu: a. Orang yang menggunakan sistem. b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data. c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya. d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.

34 12 e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA. f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA. 6. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) terdapat tujuh karakteristik suatu sistem informasi akuntansi, yaitu: Tabel 1. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Relevan Mengurangi ketidakpastian, meningkatkan pengambilan keputusan, serta menegaskan atau memperbaiki ekspetasi sebelumnya. Reliabel Lengkap Bebas dari kesalahan atau bias; menyajikan kejadian atau aktvitas organisasi secara akurat. Tidak menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur. Tepat Waktu Diberikan pada waktu yang tepat bagi pengambil keputusan dalam mengambil keputusan. Dapat Dipahami Dapat Diverifikasi Disajikan dalm format yang dapat dimengerti dan jelas Dua orang yang independen dan berpengetahuan di bidangnya, dan masingmasing menghasilkan informasi yang sama/. Dapat Diakses Tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya dan dalam format yang dapat digunakan. Sumber: Romney dan Steinbart (2014:11)

35 13 Sedangkan menurut Winarno (2006:1.7), karakteristik informasi yang baik menyajikan delapan karakteristik sebagai berikut: a. Akurat Menggambarkan kondisi obyek yang sesungguhnya. b. Tepat Waktu Informasi harus tersedia sebelum keputusan dibuat. Seringkali informasi tidak diperlukan lagi setelah keputusan dibuat. c. Lengkap Mencakup semua yang diperlukan oleh pembuat keputusan. Lengkap tidak berarti memberi semua informasi. d. Relevan Berhubungan dengan keputusan yang akan diambil. Kualitas informasi ini sangat berhubungan dengan lengkap. e. Terpercaya Isi informasi dapat dipercaya (istilah lainnya: reliable). Hal ini tergantung kepada pemberi informasi. f. Terverifikasi Dapat dilacak ke sumber aslinya (verifiable). Apabila pemakai laporan tidak yakin dengan informasi yang diterimanya, dia ingin mendapatkan sumber informasi yang diperolehnya, untuk memeriksa apakah benar informasi yang telah diterimanya itu. g. Mudah dipahami

36 14 Informasi harus siap dipahami oleh pembacanya. Pemakai laporan tidak ingin berfikir lagi dalam menerima informasi, dia hanya ingin tahu kesimpulannya saja, apakah informasi yang diperlukannya benar. h. Mudah diperoleh Informasi yang sulit diperoleh bisa tidak berguna. Pemakai tidak ingin bersusah payah mencari informasi. Bahkan, bila perlu dia tidak perlu membaca informasi agar tahu isinya, misalnya saja dalam bentuk grafik atau suara atau warna. B. Sistem Penggajian 1. Sistem Penggajian Manual a. Pengertian Gaji Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Adapun beberapa definisi gaji seperti berikut ini: Menurut Soemarso (2005:307) Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administrasi dari pimpinan yang jumlahnya, biasanya tetap secara bulanan. Menurut Mulyadi (2016:309) Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer. Sedangkan pengertian sitem penggajian menurut Amir Abadi Jusuf (2000:5) Sistem yang menyajikan cara-cara penggajian pegawai

37 15 secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajer. Dari paparan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan suatu kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pegawai sebagai balas jasa atas kinerja yang telah diberikan terhadap perusahaan. Kompensasi tersebut biasanya diberikan secara bulanan kepada pegawai. b. Elemen-Elemen dalam Sistem Akuntansi Penggajian Elemen atau fungsi dalam sistem penggajian sangat berperan penting dalam kelangsungan prosedur atas sistem penggajian dalam sebuah perusahaan. Ada beberapa elemen atau fungsi dalam sistem penggajian yang saling terkait dan bekerja sama satu sama lain untuk melaksanakan tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2016:317) fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah: 1) Fungsi Kepegawaian Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur organisasi fungsi kepegawaian berada di tangan Bagian Kepegawaian, dibawah Departemen Personalia dan Umum.

38 16 2) Fungsi Pencatatan Waktu Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik mensyaratkan tugas pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji. Dalam struktur organisasi, fungsi pencatatan waktu berada di tangan Pencatat Waktu, di bawah Departemen Personalia dan Umum. 3) Fungsi Pembuat Daftar Gaji Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan. Dalam struktur organisasi, fungsi pembuat daftar gaji berada di tangan Bagian Gaji, di bawah Departemen Personalia dan Umum. 4) Fungsi Akuntansi Dalam sistem penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk menjawab kewajiban yamg timbul dalam hubungan dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji karyawan, utang pajak dan utang dana pensiun). Dalam struktur

39 17 organisasi, fungsi akuntansi penggajian berada di tangan Bagian Utang, Bagian Kartu Biaya, dan Bagian Jurnal. 1. Bagian Utang Bagian ini memegang fungsi pencatatan utang yang dalam sistem informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayaran gaji untuk membayarkan gaji kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji tersebut. 2. Bagian Kartu Biaya Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap dafar gaji dan kartu jam kerja. 3. Bagian Jurnal Bagian ini memegang fungsi pencatatan jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal. 5) Fungsi Keuangan Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap

40 18 karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. Dalam struktur organisasi, fungsi keuangan berada di Bagian Kassa. c. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian Dalam pelaksanaan penggajian di sebuah perusahaan, dokumen terkait yang digunakan berperan penting sebagai barang bukti pendukung bagi kelangsungan penggajian karyawan yang bersangkutan. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian menurut Mulyadi (2016:310) adalah sebagai berikut: 1) Dokumen Pendukung Perubahan Gaji Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerja (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat dafar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji karyawan. 2) Kartu Jam Hadir Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat setiap jam hadir karyawan di perusahaan, catatan jam

41 19 hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. 3) Kartu Jam Kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada jenis produk atau pesanan. Seperti telah disebutkan diatas, catatan waktu kerja ini hanya diperlukan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan. Dalam perusahaan ini diperlukan informasi biaya tenaga kerja langsung pabrik untuk setiap pesanan yang diproduksi. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karyawan pabrik mengerjakan pekerjaan yang sama dari hari ke hari, sehingga tidak diperlukan data untuk melakukan distribusi biaya tenaga kerja langsung pabrik, semua biaya tenaga kerja langsung dalam perusahaan ini dibebankan langsung kepada produk yang sama. 4) Daftar Gaji Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang

42 20 karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya. 5) Rekap Daftar Gaji Dokumen ini merupakan ringksasan gaji per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan daftar upah. 6) Surat Pernyataan Gaji Dokumen ini dimuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai postingan yang menjadi beban setiap karyawan. 7) Amplop Gaji Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji. Di halaman muka amplop gaji setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

43 21 8) Bukti Kas Keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji. d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian Sistem informasi akuntansi penggajian merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Menurut Mulyadi (2016:319), sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini: 1) Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa, yang harus ditandatangani oleh karyawan setiap hadir dan pulang dari perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clock card) yang diisi secara otomatis dengan mesin pencatat waktu (time recorder machine). Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. Bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk

44 22 menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur (yang terakhir ini umumya bertarif di atas tarif gaji biasa). 2) Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Dalam hal ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji. 3) Prosedur Distribusi Biaya Gaji Dalam fungsi distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk. 4) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar 5) Prosedur Pembayaran Gaji Fungsi pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas

45 23 kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak, pembayaran gaji biasanya dilakukan dengan membagikan cek gaji kepada karyawan. Dari penjelasan prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur pembayaran gaji bagi karyawan tetap dan kontrak sebuah perusahaan atau organisasi merupakan sebuah prosedur yang dibuat atau dirancang secara sistematis dan menyeluruh untuk menghasilkan informasi yang akurat.

46 24 e. Bagan Alir Sistem Penggajian Manual Gambar 1. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Bagian Pencatat Waktu mulai 1 Bagian Gaji dan Upah 8 KJH 1 Mencatat jam hadir karyawan Daftar hadir 1 karyawan DG 2 Kartu Penghasilan Karyawan Kartu jam hadir Membuat Daftar gaji T Bukti kas 1 keluar T Membuat daftar hadir Membuat Rekap gaji KJH 2 Daftar hadir 1 karyawan SPG RPG Daftar gaji Kartu penghasilan karyawan Sumber: Mulyadi (2016:325) 2 KJH RDG SPG DG : Kartu Jam Hadir : Rekap Daftar Gaji : Surat Pernyataan Gaji : Daftar Gaji

47 25 Gambar 1. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) Bagian Utang 2 7 Kartu penghasilan karyawan SPG RDG 2 2 DG 1 RDG 1 Bukti kas keluar 2 Daftar gaji 1 9 Membuat bukti kas keluar SPG Kartu pengahasilan karyawan 2 RDG Bukti kas keluar Mencatat nomor cek pada register bukti kas keluar Register bukti kas keluar Sumber: Mulyadi (2016:326)

48 26 Gambar 1. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) Bagian Keuangan 4 SPG RDG 2 2 Kartu penghasilan karyawan SPG 6 Kartu penghasilan karyawan Daftar gaji 1 RDG 2 Bukti kas 1 keluar 3 2 Daftar gaji 1 Bukti kas 1 keluar 3 dimasukkan kedalam amplop gaji bersama dgn pemasukan uang gaji Mengisi cek dan memintakan tanda tangan atas cek 8 7 Menguangkan cek ke bank & memasukkan uang ke amplop gaji Membayarkan gaji kpd karyawan & meminta tanda tangan atas kartu penghasilan karyawan Membubuhkan cap lunas pada bukti dokumen 6 Sumber: Mulyadi (2016:327)

49 27 Gambar 1. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) Bagian Jurnal Bagian Kartu Biaya RDG BKK 2 1 RDG Daftar gaji Bukti kas 1 keluar 1 2 RDG BKK Bukti memorial Membuat bukti memorial Register cek Kartu biaya BKK RDG 1 1 Bukti memorial 2 Jurnal selesai umum 5 Sumber: Mulyadi (2016:328)

50 28 2. Sistem Penggajian Terkomputerisasi a. Dokumen yang Dipakai dalam Pembayaran Gaji Menurut Diana dan Lilis Setiawati (2011:182) dokumen yang dipakai dalam pembayaran gaji antara lain: 1) Kartu Waktu Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir dan jam berapa karyawan pulang dari kantor. Bagi karyawan yang di gaji bulanan, kartu waktu ini berguna untuk melihat kedisiplinan karyawan. Karyawan yang sering terlambat dapat terdeteksi dari kartu waktu. Desain kartu waktu karyawan bulanan sama seperti kartu waktu yang dipakai oleh karyawan mingguan. 2) Daftar Gaji Daftar gaji memuat seluruh gaji karyawan. Daftar gaji ini berguna untuk mengetahui gaji setiap karyawan, termasuk potongan dan Pajak Penghasilan Pasal 21. Selain itu, daftar gaji berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji karyawan. 3) Slip Gaji Slip gaji memuat gaji seluruh karyawan. Slip gaji diberikan kepada karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji. Infomasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah digaji. 4) Daftar Transfer

51 29 Daftar transfer berfungsi sebagai surat perintah ke Bank untuk mentransfer sejumlah uang tertentu ke setiap karyawan yang akan menerima gaji. b. Proses Penggajian 1) Bagian personalia mencatat presensi karyawan setiap hari (bisa menggunakan kartu waktu atau sidik jari) 2) Bagian penggajian menghitung gaji dan Pajak Penghasilan Pasal 21, menyusun daftar gaji, menyusun daftar transfer bank, serta membuat slip gaji. 3) Daftar Gaji serta slip gaji diserahkan ke Bagian Akuntansi untuk dibuatkan Bukti Kas Keluar. Bagian Akuntansi selanjutnya mengecek perhitungan dalam daftar gaji serta memastikan kesesuaian daftar gaji dengan slip gaji. Setelah itu, slip gaji diserahkan ke masing-masing karyawan. 4) Bukti kas keluar dengan dilampiri daftar gaji dan daftar transfer akan diserahkan ke Bagian Keuangan. Bagian Keuangan mengecek ulang kesesuaian informasi yang tersaji dalam daftar gaji dan daftar transfer. Selanjutnya, Bagian Keuangan akan menandatangani daftar gaji maupun daftar transfer. 5) Daftar transfer diserahkan ke Bank terkait.

52 30 c. Pengendalian yang dapat Diterapkan untuk Meminimalkan Risiko atas Penggajian Menurut Diana dan Lilis Setiawati (2011: ) pengendalian yang dapat diterapkan antara lain: 1) Ada petugas yang menjaga kartu waktu. Dengan demikian, apabila ada seorang karyawan yang memasukkan dua kartu ke dalam mesin, maka akan ketahuan. Berbeda jika perusahaan menggunakan sidik jari, dengan alat sidik jari tidak mungkin karyawan bisa melakukan kecurangan. 2) Perusahaan harus memastikan bahwa setting jam dalam mesin pencatat waktu sudah betul. Ini merupakan salah satu sikap adil pada karyawan. Tidak sepantasnya perusahaan men-setting jam lebih cepat dari yang seharusnya hanya untuk memaksa karyawan datang lebih cepat. Sikap jujur dan sportif akan lebih dihargai oleh pihak lain daripada sikap manipulatif. 3) Akuntan perlu merancang dokumen untuk merekam kinerja karyawan sedemikian rupa sehingga mudah untuk mengadministrasi hasil kinerja karyawan. 4) Bagian penggajian harus menyadari bahwa perhitungan gaji dan upah bisa sangat kompleks. Oleh karena itu, penghitungan yang bisa diotomatisasi harus diotomatisasikan. Perusahaan yang belum memiliki aplikasi penggajian, dapat memanfaatkan program spreadsheet seperti Microsoft Excel. Sebagai contoh, ada perusahaan

53 31 yang menentukan gaji pokok atas dasar masa kerja. Jika gaji pokok ini merupakan hasil isian manual, maka bisa saja petugas penggajian lupa mengganti gaji pokok, dan karyawan digaji dengan gaji pokok yang lebih rendah dari seharusnya. Petugas dapat memanfaatkan formula dalam Micrososft Excel untuk menentukan besarnya gaji pokok berdasarkan masa kerja otomastis. Otomatisasi membebaskan petugas untuk melakukan pengecekan secara manual dan akan meminimalkan kesalahan dalam menghitung gaji. Contoh lain, dengan menggunakan mail marge dalam program Microsoft Word, maka data dalam Microsoft Excel dapat langsung diubah menjadi slip gaji. Otomatisasi pembuatan slip gaji akan meminimalkan kesalahan dalam pembuatan slip gaji. 5) Pastikan bahwa terdapat pemisahan tugas antara pihak yang berhak untuk merekrut karyawan baru (bagian personalia), pihak yang bertugas menghitung gaji dan upah (bagian penggajian), serta pihak yang menyerahkan gaji dan upah kepada karyawan (bagian kasir). Jadi perekrutan karyawan (bahkan karyawan harian) mesti atas sepengetahuan bagian personalia. Supervisor boleh mengusulkan karyawan baru, namun personalia harus terlibat dalam wawancara karyawan baru tersebut dan menerima berkas langsung dari karyawan tersebut. Ini penting untuk mmastikan bahwa supervisor tidak memiliki peluang untuk menambahkan karyawan fiktif dalam daftar gaji. Sebagai pelengkap pengendalian, pengambilan gaji di kasir tidak

54 32 boleh diwakilkan. Dengan kebijakan sederhana ini, maka peluang munculnya karyawan fiktif menjadi semakin kecil. C. Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian 1. Pengertian Bagan Alir Dokumen Bagan alir (flowchart) digunakan oleh personal sistem dan manajemen. Bagan alir mengidentifikasikan keseluruhan aliran operasi di dalam sebuah sistem. Sebuah bagan alir (flowchart) menunjukkan titik awal input, tahapan proses, dan model pemrosesan. Di dalam model pemrosesan dapat diketahui apakah suatu sistem masih mengunakan manual atau sudah menggunakan mesin. Fokus flowchart sistem adalah pada fungsi proses media, bukannya pada rincian logika setiap fungsi pemrosesan. 2. Manfaat Bagan Alir Dokumen: a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan menggunakan bagan alir. b. Perubahan sitem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan bagan alir. c. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir. 3. Keunggulan dan Kelemahan Bagan Alir Dokumen a. Keunggulan document flowchart: dapat dengan jelas mempresentasikan aliran proses yang terjadi pada program.

55 33 b. Kelemahan document flowchart yang paling terlihat: jika program yang dibuat terlalu besar maka document flowchart akan terlihat sangat rumit karena terlalu banyak komponen yang digambarkan. 4. Jenis-Jenis Bagan Alir Bagan alir dapat dibagi menjadi lima jenis yaitu: a. Bagan alir sistem, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari suatu sistem. b. Bagan alir dokumen, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. c. Bagan alir skematik, yaitu bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem tetapi perbedaannya terletak pada digunakannya gambar-gambar komputer dan peralatan yang lain selain penggunaan simbol bagan alir. d. Bagan alir program adalah bagan yang menjelaskan secara rinci langkahlangkah dari program. e. Bagan alir proses adalah bagan alir yang mengunakan proses dalam suatu prosedur. 5. Simbol-simbol Bagan Alir Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen Simbol Nama Penjelasan Simbol Input/ Output Dokumen Dokumen atau laporan elektronik atau kertas. Output elektronik Informasi ditampikan oleh alat output elektronik seperti terminal, monitor, atau layar.

56 34 Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan) Simbol Nama Penjelasan Simbol Input/ Output Berbagai salinan dokumen kertas Entri data elektronik Diilustrasikan dengan melebihi simbol dokumen dan mencetak nomor dokumen pada muka dokumen di sudut kanan atas. Alat entri data elektronik seperti komputer, terminal, tablet atau telepon. Alat input dan output elektronik Operasi manual Pemrosesan komputer Database Entri data elektronik dan simbol output digunakan bersama untuk menunjukkan alat yang digunakan untuk keduanya. Operasi pemrosesan yang dilakukan secara manual. Fungsi pemrosesan yang dilakukan oleh komputer; biasanya menghasilkan perubahan dalam data atau informasi. Data yang disimpan secara elektronik dalam database. Pita Magnetis Jurnal/ buku besar Data yang disimpan dalam pita magnetis; pita yang merupakan media penyimpanan backup data yang populer. Jurnal atau buku besar akuntansi berbasis kertas.

57 35 Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan) Simbol Nama Penjelasan Simbol Input/ Output File dokumen kertas Arus dokumen atau pemrosesan Hubungan komunikasi Terminal Konektor dalam- halaman Konektor luar- halaman File dokumen kertas; huruf mengidentifikasi file urutan pemesanan, N = secara numerik, A = secara alfabet, D = berdasarkan tanggal Mengarahkan arus pemrosesan atau dokumen; arus normal ke bawah dan ke kanan. Transmisi data dari satu lokasi geografis ke lokasi lainnya via garis komunikasi. Awal, akhir, atau titik interupsi dalam proses; juga digunakan untuk mengindikasikan pihak luar. Menghubungkan arus pemrosesan pada halaman yang sama; penggunaannya menghindari garis yang melintasi halaman. Entri dari, atau keluar ke, halaman lain. Keputusan Langkah pembuatan keputusan. Anotasi Penambahan komentar (Catatan deskripsi atau catatan tambahan) penjelasan sebagai klarifikasi. Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014: 67-68)

58 36 6. Bagan Alir Sistem Penggajian Gambar 2. Dokumen Bagan Alir Pemrosesan Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014:69)

59 37 Gambar 2. Dokumen Bagan Alir Pemrosesan (Lanjutan) Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014:69)

60 38 D. Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Intern Pengendalian internal merupakan salah satu fungsi menajemen dalam operasinya, yaitu tindakan pengaturan pengarahan pelaksanaan pekerjaan dengan maksud tercapainya tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Pengendalian intern digunakan baik dalam perusahaan yang berskala kecil yang mengelola inormasinya secara manual maupun dengan sistem komputerisasi. Menurut Mulyadi (2016:129) Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga asset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Tujuan sistem pengendalian internal berdasarkan definisi tersebut adalah: a. Menjaga aset organisasi b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi c. Mendorong efisiensi d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. 2. Tujuan Pengendalian Intern Menurut tujuannya, sistem pengendalian internal tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: a. Pengendalian internal akuntansi (internal accounting control)

61 39 Pengendalian internal akuntansi meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga aset organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. b. Pengendalian internal administratif (internal administrative control) Pengendalian internal administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. 3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern Menurut Mulyadi (2016:130) unsur pokok pengendalian intern adalah: a. Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsipprinsip berikut ini: 1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi 2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan beban. Dalam suatu organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem

62 40 yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan setiap tugas dan fungsi unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah: 1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang. 2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. 3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain. 4) Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari. 5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Selama cuti, karyawan yang besangkutan digantikan sementara oleh pejabat lain, sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang

63 41 bersangkutan, diharapkan dapat diungkapkan oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara waktu tesebut. 6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik aset dengan catatannya. 7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian internal yang lain. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Diantara unsur-unsur pengendalian intern, unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan yang dapat diandalkan. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya adalah: a) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. b) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. 4. Pengendalian Intern Penggajian Suatu pengendalian intern penggajian mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menentukan kelebihan jumlah yang dibayarkan kepada setiap pegawai atau karyawan untuk menjamin bahwa jumlah yang dibayarkan kepada setiap karyawan yang berhak menerimanya atau untuk menjaga kebenaran

64 42 jumlah karyawan yang ada. La Midjan dan Azhar Susanto (2001:259) mengemukakan prinsip pengendalian intern penggajian yaitu: 1. Harus terdapat organisasi intern yang memadai, dimana terdapat pemisahan fungsi yang serasi antar: a. Fungsi penguasaan yang berwenang untuk menyetujui penetapan besarnya gaji dan upah oleh kepala bagian personalia. b. Fungsi pencatatan yang melakukan pencatatan atas absensi. c. Fungsi penghitungan atas gaji oleh bagian akuntansi, bagian akuntansi umum, baik gaji kotor maupun gaji bersih. d. Fungsi pembayaran gaji oleh bagian keuangan dan juru bayar (paymaster) 2. Harus dapat ditentukan jumlah pembayaran yang jumlahnya tepat untuk karyawan. Hal ini untuk menghindari adanya pembayaran kepada sumber daya manusia fiktif, waktu kehadiran fiktif, dan jumlah kurang bayar. 3. Harus terdapat budget atau standar atau norma kerja dan tarif gaji yang memadai. 4. Secara periodik dan mendadak harus dilakukan pengamatan atas pembayaran gaji dan pencatatan kehadiran. 5. Harus ada prosedur yang baik mengenai pembayaran gaji. 6. Dikembangkan pegawasan fisik ketiga oleh karyawan sendiri mengenai kebenaran gaji yang diterimanya dengan prestasi yang diberikan.

65 43 7. Untuk mengembangkan internal check yang baik, sistem pencatatan presensi menggunakan presensi terkomputrisasi. 8. Tunjangan dan potongan termasuk penjumlahan jumlah gaji harus benar dan sesuai dengan pengecekan. 9. Sedapat mungkin petugas kas meneliti tiap karyawan yang akan mengambil gaji baik mengenai orangnya maupun tanda tangannya. 10. Harus di cek bahwa karyawan yang tercantum di dalam daftar gaji tersebut memang berhak untuk dicantumkan dalam daftar gaji. 11. Perlu dicek bahwa potongan-potongan yang dilakukan dari gaji adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan. 5. Hubungan antara Prosedur Penggajian dengan Pengendalian Intern Penyusunan prosedur penggajian harus diperhatikan dengan baik karena masalah gaji adalah masalah yang sangat penting yang sering terjadi kecurangan dan manipulasi, untuk menghindari hal tersebut maka prosedur penggajian memerlukan pengendalian intern. Hubungan antara prosedur penggajian dengan pengendalian intern yang baik memerlukan unsur-usur sebagai berikut: a. Prosedur Prosedur penetapan dan pembayaran gaji dibagi: 1) Penentuan dan pencatatan waktu kerja sebagai dasar untuk penghitungan gaji. 2) Mengadakan pemeriksaan atas perhitungan pencatatan dan pembuatan daftar gaji.

66 44 3) Melakukan pembayaran gaji serta penyimpanan slip gaji oleh yang berhak. b. Pelaksanaan Prosedur yang telah ditetapkan itu hendaknya oleh orang yang cakap, meliputi pengetahuan dan adanya wewenang yang cakap. c. Pemisahan Fungsi Pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan, dilakukan oleh orang yang cakap saja tidak cukup, sebab pengendalian intern tidak akan berfungsi dengan baik apabila suatu prosedur dikerjakan oleh suatu orang dari awal sampai akhir. 6. Aspek Pengendalian Intern dalam Penggajian Berikut ini merupakan aspek pengendalian internal menurut Mulyadi (2016: ) a. Aspek Organisasi 1) Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran. 2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. b. Aspek Otorisasi 1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direksi 2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direksi

67 45 3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus di dasarkan surat potongan gaji yang telah diotorisasi oleh kepala fungsi kepegawaian. 4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu 5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan 6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh kepala fungsi personalia 7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisai oleh fungsi akuntansi 8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji 9) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi c. Aspek Praktik yang Sehat 1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung 2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu 3) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar sebelum dilakukan pembayaran

68 46 4) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan kartu penghasilan karyawan 5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji. d. Aspek Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya Di antara empat unsur pokok pengendalian internal, unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian internal yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian lain dapat dikurangi sampai batas minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan efektif, meskipun hanya sedikit unsur sistem pengendalian internal yang mendukungnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan terpercaya, cara berikut ini dapat ditempuh: 1) Perekrutan karyawan melalui proses seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut dan yang dibutuhkan oleh masing-masing gugus tugas. 2) Telah dilakukan pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan koperasi, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut Indriantoro dan Supomo (2009:26), studi kasus merupakan penelitian yang melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tentang evaluasi pengendalian internal pada sistem penggajian dilaksanakan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 16 bulan Februari 2017 sampai dengan tanggal 16 bulan April 2017 C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang dimaksud adalah orang-orang yang dijadikan responden yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subyek penelitian ini adalah sumber daya manusia di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang meliputi: a. Bagian Akuntansi b. Bagian Personalia c. Bagian Keuangan 47

70 48 2. Obyek Penelitian Menurut Husen Umar (2005:303) obyek penelitian menjelaskan tentang apa dan siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal yang dianggap perlu. Objek dari penelitian ini adalah pengendalian internal sistem penggajian pegawai di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang meliputi fungsi, jaringan prosedur, dokumen, catatan, dan unsur pengendalian itu sendiri yang meliputi struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang baik, serta karyawan yang kompeten. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti memperoleh informasi mengenai alur dan deskripsi untuk data yang berkaitan dengan sistem penggajian Rumah Sakit. D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang meliputi: gambaran umum perusahaan, visi, misi, dan keterangan lain yang berhubungan dengan penelitian dari pihak pimpinan atau manajemen rumah sakit, sistem penggajian dan flowchart. 2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data internal perusahaan, data internal merupakan data yang diperoleh dari pihak-pihak internal terkait, dimana data itu terbagi dua: a. Data Primer

71 49 Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumbernya tanpa melalui pengolahan dari pihak lain. Dokumendokumen tersebut terdiri dari kartu jam hadir, kartu jam kerja, serta dokumen lain yang dianggap perlu. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah diolah dan jadi seperti dokumen-dokumen dalam perusahaan, berupa: 1) Sejarah singkat dan perkembangan perusahaan 2) Visi dan misi perusahaan 3) Struktur organisasi 4) Sistem penggajian atau flowchart E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode survei, yang tujuannya untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam lewat sampel yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui: 1. Wawancara Wawancara adalah salah satu cara memperoleh data (informasi dengan mengajukan pertanyan-pertanyaan secara lisan) untuk mendapatkan informasi dengan bertanya jawab langsung dengan subyek penelitian. Wawancara ini dilakukan dengan metode Close-Ended Questions dan Open-Ended Questions.

72 50 2. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. Tujuannya adalah mendapatkan data yang berkaitan dengan subyek penelitian. 3. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan jalan memberikan daftar petanyaan tentang sistem pengendalian intern yaitu pertanyan mengenai operasi kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang ada dalam sistem penggajian perusahaan. Kuesioner merupakan cara yang banyak dipakai untuk mendokumentasikan pemahaman mengenai sistem pengendalian intern. Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner diajukan sedemikian rupa sehingga jawaban yang diperlukan cukup dengan kata ya dan tidak. 4. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara meminta data yang ada dalam perusahaan yang berupa bagan struktur organisasi, flowchart (bagan alir), serta dokumen sistem penggajian perusahaan. F. Teknik Analisis Data Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian digunakan metode deskriptif analitis yang membandingkan antara teori yang ada dengan hasil penelitian yang dikumpulkan. Adapun pengertian deskriptif analitis menurut Sugiono (2009:29) adalah Metode deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap

73 51 objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisi dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dengan kata lain penelitian deskriptif analitis mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Dikatakan deskriptif analitis karena bertujuan untuk memperoleh pemaparan yang objektif mengenai analisis pengendalian internal pada sistem penggajian di Rumah Sakit Bethesda. Langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah yaitu: 1. Mendiskripsikan sistem penggajian yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Bethesda, yang meliputi: a. Bagian-bagian yang terkait dalam sistem penggajian. b. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian. c. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian. d. Prosedur yang dilakukan dalam sistem penggajian. e. Sistem pengendalian intern yang dilakukan dalam sistem penggajian. 2. Membandingkan hasil temuan lapangan dengan teori sistem penggajian yang memenuhi unsur-unsur sistem pengendalian intern, dengan langkahlangkah yaitu: a. Melakukan wawancara dan membagikan kuesioner pada Rumah Sakit Bethesda.

74 52 b. Membandingkan jawaban yang diperoleh dengan teori yang digunakan. Setelah melakukan perbandingan antara kajian teori dengan sistem penggajian yang ada pada perusahaan, maka akan ditarik kesimpulan apakah pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori atau belum sesuai dengan teori. Berikut ini aspek pada sistem penggajian beserta tabel perbandingan antara teori dengan praktik yang ada di lapangan. Penggunaan tabel akan membantu pembaca untuk mempermudah dalam membandingkan pendapat mengenai teori dengan praktik yang ada di lapangan. 1) Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian Perbandingan kajian teori tentang fungsi yang terkait dalam sistem penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut: Tabel 3. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Fungsi Kepegawaian Fungsi Pencatatan Waktu Fungsi Pembuatan Daftar Gaji dan Upah Fungsi Akuntansi Fungsi Keuangan Sumber: Mulyadi (2016:317)

75 53 2) Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian Perbandingan kajian teori tentang jaringan prosedur sistem penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut: Tabel 4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem Praktik Teori Ada Tidak Prosedur pencatatan waktu hadir Prosedur pembuatan daftar gaji Prosedur distribusi biaya gaji Prosedur pembuatan bukti kas keluar Prosedur pembayaran gaji Sumber: Mulyadi (2016:319) Keterangan 3) Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian Perbandingan kajian teori tentang dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut: Tabel 5. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Dokumen pendukung perubahan gaji Kartu jam hadir Kartu jam kerja Daftar Gaji Rekap daftar gaji Surat pernyataan gaji Amplop gaji Bukti kas keluar Sumber: Mulyadi (2016:310)

76 54 4) Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian Perbandingan kajian teori tentang catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda dapat dirangkum pada tabel berikut: Tabel 6. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem Penggajian Praktik Teori Keterangan Ada Tidak Jurnal umum Kartu harga pokok produk Kartu biaya Kartu penghasilan karyawan Sumber: Mulyadi (2016: 317) 5) Unsur Pengendalian Intern dalam sistem penggajian a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas Perbandingan kajian teori tentang struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut: Tabel 7. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas Praktik Teori Keterangan Ada Tidak Organisasi Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji Fungsi pencatatan waktu harus terpisah dari fungsi operasi Sumber: Mulyadi (2016: )

77 55 b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Perbandingan kajian teori tentang sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut: Tabel 8. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Setiap orang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus di dasarkan pada surat keputusan direktur keuangan. Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi fungsi kepegawaian Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan

78 56 Tabel 8. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan (lanjutan) Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan di rekonsiliasi dengan daftar gaji karyawan Sumber: Mulyadi (2016: ) c. Praktik yang sehat Perbandingan kajian teori tentang praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan bagian organiasi yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut: Tabel 9. Praktik yang sehat Teori Praktik Keterangan Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakasi sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatatan waktu harus diawasi oleh fungsi pencatatan waktu Ya Tidak

79 57 Tabel 9. Praktik yang sehat (lanjutan) Teori Praktik Keterangan Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh pihak yang berwenang Sumber: Mulyadi (2016: 324) Ya Tidak d. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya. Perbandingan kajian teori tentang karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut: Tabel 10. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya Teori Praktik Keterangan Perekrutan karyawan melalui proses seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya Ya Tidak

80 58 Tabel 10. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya Teori Praktik Keterangan Telah dilakukan pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan koperasi, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. Ya Sumber: Mulyadi (2016: ) Tidak

81 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Rumah Sakit Bethesda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1899 oleh Dr. J. Gerrit Scheurer dengan nama PETRONELLA ZIENKENHUIS. Rumah Sakit ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Rumah Sakit Toelong/Pitulungan karena dalam pelayanannya terhadap pasien, Rumah Sakit ini tidak memandang apa dan siapa pasien tersebut, tetapi mengutamakan pertolongannya terlebih dahulu. Pada zaman penjajahan Jepang (tahun ) nama Rumah Sakit PETRONELLA ZIENKENHUIS diganti dengan nama Yogyakarta Tjuo Bjoin. Setelah terlepas dari penjajahan Jepang, Rumah Sakit ini dikenal sebagai Rumah Sakit Pusat. Agar masyarakat umum mengetahui bahwa Rumah Sakit Pusat ini merupakan salah satu rumah sakit pelayanan kasih (Kristen), maka pada tanggal 28 Juni 1950 diganti dengan nama Rumah Sakit Bethesda (yang berarti kolam penyembuhan). Rumah Sakit Bethesda tergabung dalam suatu yayasan yang menaungi rumah sakit-rumah sakit Kristen yang bernama YAKKUM (Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum). Yayasan ini resmi berdiri pada tanggal 1 Februari B. Gambaran Lokasi Rumah Sakit Bethesda Rumah Sakit Bethesda beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 70, Kotabaru, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia. 59

82 60 C. Visi dan Misi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta 1. Visi Menjadi Rumah Sakit Pilihan yang Bertumbuh dan Memuliakan Allah 2. Misi a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistik, unggul, efisien dan efektif, yang berwawasan lingkungan. b. Menyelenggarakan penelitian, pelatihan, dan pengembangan manajemen yang berkesinambungan untuk menghasilkan SDM yang kapabel, berkomitmen, sejahtera dan berjiwa kasih. c. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terjangkau, memuaskan customer dan mampu berkembang dengan baik. d. Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar pelayanan mampu bersaing di era globalisasi

83 61 D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda Gambar 3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda Sumber: Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

84 62 E. Kebijakan Mutu Rumah Sakit Bethesda memberikan layanan yang cepat, tepat, komunikatif terpadu sesuai dengan standar mutu, sehingga menghasilkan pelanggan yang puas dan setia. Rumah Sakit Bethesda berkomitmen untuk selalu melaksanakan dan meningkatkan keefektifan sistem mutu. F. Layanan Kesehatan 1. Stroke Center 2. Klinik VIP Kartini 3. Klinik Penyakit Dalam 4. Hematologi 5. Kardiologi 6. Ginjal dan Hipertensi 7. Rematik 8. Klinik Nyeri 9. Klinik Kebidanan dan Kandungan 10. Klinik Anak 11. Klinik Paru 12. Klinik Kesehatan Jiwa 13. Klinik Mata 14. Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin 15. Klinik THT 16. Klinik Gigi dan Bedah Mulut 17. Klinik Bedah

85 63 a. Bedah Thorax b. Bedah Onkologi c. Bedah Plastik d. Bedah Syaraf 18. Klinik Akupuntur 19. Klinik Alergi 20. Klinik Rehabilitasi Medik 21. Klinik Konsultasi HIV / AIDS 22. Unit Haemodialisa 23. Pelayanan Medical Check Up G. Fasilitas Pelayanan Medik 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Bedah Sentral 3. Instalasi Rawat Intensif 4. Unit Pelayanan Intensif dan Trauma 5. Pelayanan Operasi Rawat Jalan H. Fasilitas Penunjang Medik 1. Instalasi Laboratorium a. Laboratorium Mikrobiologi b. Laboratorium Patalogi Klinik c. Laboratorim Patalogi Anatomi d. Pelayanan Bank Darah 2. Instalasi Farmasi

86 64 a. Pelayanan Konsultasi Obat b. Pelayanan Informasi Obat c. Pelayanan Penanganan Obat Khusus d. Penerapan Sistem Pelayanan Dsitribusi e. Perbekalan Farmasi Berdasarkan Morbiditas Pasien f. Farmasi Bangsal dan Klinik 3. Instalasi Radiologi a. Radioterapi b. Radiodiagnostik 4. Instalasi Gizi a. Penurunan Berat Badan b. Kesehatan Olahraga Bagi Kebugaran & Kesehatan Fisik c. Terapi, Diit dan Nutrisi d. Tumbuh Kembang Anak, Geriatri e. Pengembangan Teknologi Pangan 5. Instalasi Rehabilitasi Medik a. Fisioterapi b. Senam Hamil c. Pijat Bayi d. Senam Stroke e. Okupasi Terapi f. Speech Terapi g. Orthotik Prostetik

87 65 I. Pelayanan Tempat Tidur (TT) 1. VVIP 1 Tempat Tidur 2. VIP 142 Tempat Tidur 3. Kelas I 54 Tempat Tidur 4. Kelas II 121 Tempat Tidur 5. Kelas III 126 Tempat Tidur 6. IMC & ICCU 16 Tempat Tidur 7. ICU 11 Tempat Tidur J. Fasilitas Peralatan 1. Mammography 9. EEG 2. MRI 10. BMD 3. Endoscopy 11. Sleep Lab 4. Colonoscopy 12. MSCT 3 Dimensi 5. ESWL 13. BERA 6. Treadmill 14. TCD 7. EMG 15. Laparoscopy 8. ECG 16. USG Doppler K. Personalia a. Jumlah Tenaga Kerja Jumlah total tenaga kerja adalah 1.147, yang terdiri dari: 1. Tenaga Medis 109 orang 2. Tenaga Perawat 511 orang 3. Tenaga Bidan 32 orang

88 66 4. Tenaga Pramurukti 91 orang 5. Tenaga Apoteker 8 orang 6. Tenaga AA & Admin 81 orang 7. Tenaga Gizi 51 orang 8. Tenaga Fisioterapi 16 orang 9. Tenaga Laboratorium 35 orang 10. Tenaga Radiologi 12 orang 11. Tenaga Rekam Medis 27 orang 12. Tenaga Umum / Keuangan 233 orang b. Prosedur Perekrutan Karyawan Prosedur perekrutan karyawan dimulai dari harus adanya permintaan tenaga dari setiap gugus tugas yang ada Rumah Sakit Bethesda. Permintaan tenaga kerja baru ini berdasarkan standar beban kerja yang dibuat oleh setiap kepala gugus tugas. Apabila kekurangan tenaga kerja, maka kepala gugus tugas akan mengajukan permohonan ke Direktur disertai perhitungan SPK. Setelah itu akan diproses untuk dibuat pengumuman yang disebarkan melalui gereja atau mencari lamaran kerja yang sudah masuk pada bank lamaran yang ada di Rumah Sakit Bethesda. Setelah itu ada tahap proses seleksi sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh setiap gugus tugas. Para calon tenaga kerja tersebut harus melalui beberapa tes, diantaranya tes akademik, tes pastoral dan tes psikologi. Setelah melalui tiga tahap tes tersebut, nilai

89 67 akan dirangkum kemudian calon tenaga baru harus mengikuti tes seleksi terakhir berupa tes wawancara. c. Pengaturan Jam Kerja Karyawan 1. Jam Kantor ( non shift ) Jam kantor yaitu dari hari Senin sampai Sabtu dimulai dari pukul Shift a) Shift Pagi Shift pagi dimulai dari hari Senin Sabtu pukul b) Shift Siang Shift siang dimulai dari hari Senin Sabtu pukul c) Shift Malam Shift malam dimulai dari hari Senin Sabtu pukul d. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja Pemutusan hubungan kerja ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1. Pegawai meninggal Pegawai yang meninggal akan dibuatkan SK (surat keputusan) oleh bagian personalia yang menyatakan bahwa pegawai yang bersangkutan telah meninggal dan tidak dapat melanjutkan pengabdiannya. 2. Pegawai sakit

90 68 Pegawai yang sakit harus memiliki surat keterangan dari dokter yang menyatakan ketidaksanggupan lagi untuk bekerja. Surat keterangan dari dokter ini kemudian diserahkan ke bagian personalia untuk dibuatkan surat keputusan yang menyatakan bahwa pihak yang bersangkutan sudah tidak layak lagi untuk bekerja. Untuk sakit yang memerlukan waktu penyembuhan dalam jangka waktu lama, juga diperlukan surat keterangan dari dokter untuk dibuatkan surat keputusan yang menyatakan pihak bersangkutan sedang cuti karena sedang dalam masa penyembuhan. 3. Pensiun yang dipercepat Pensiun dipercepat ini biasanya terjadi apabila ada karyawan yang mengundurkan diri karena alasan tertentu. Karyawan yang mengundurkan diri akan membuat surat permohonan dan mengajukan surat permohonan tersebut ke Direktur Utama. Direktur Utama kemudian membuat surat disposisi yang kemudian diserahkan ke bagian personalia dan kepala gugus tugas masingmasing. Bagian yang berhak untuk menyetujui/tidak menyetujui surat pengunduran ini adalah kepala gugus tugas yang bersangkutan. Syarat pengajuan pensiun dipercepat adalah usia minimal harus 47 tahun. Apabila usia karyawan yang bersangkutan masih dibawah 47 tahun, maka karyawan tersebut dianggap keluar dari pekerjaan dan bukan pensiun dipercepat.

91 69 4. Adanya sanksi / kesalahan yang dilakukan oleh yang pegawai bersangkutan Prosedur pemutusan hubungan kerja ini melalui banyak tahap khususnya pemutusan hubungan kerja yang dilakukan berdasarkan sanksi / kesalahan. Tahapannya antara lain, harus ada bukti dari kepolisian, dan harus melakukan konsultasi dengan depnaker. 5. Sudah waktunya untuk dipensiun Karyawan yang dapat dipensiun adalah karyawan yang usianya sudah mencapai 57 tahun. Karyawan yang bersangkutan akan dibuatkan Surat Keputusan berdasarkan tanggal lahir oleh bagian personalia kemudian diotorisasi oleh Direktur Utama. Karyawan yang dipensiun akan secara resmi pensiun dari Rumah Sakit Bethesda per tanggal 1 bulan berikutnya. e. Kenaikan Gaji Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, kenaikan gaji dilakukan secara berkala setiap dua tahun sekali bagi karyawan tetap dan kenaikan pangkat dilakukan secara berkala setiap 5 tahun sekali. f. Pengaturan Cuti Karyawan Karyawan di Rumah Sakit Bethesda dapat melakukan cuti maksimal sebanyak 12 hari dalam 1 tahun. Cuti karyawan dapat dilaksanakan setelah mendapat perijinan khusus dari setiap masing-masing kepala gugus tugas.

92 70 L. Fasilitas Umum 1. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 2. Laundry 3. Wisma Tamu 4. Auditorium 5. TPA (Taman Penitipan Anak) 6. Rumah Duka 7. UPP (Unit Pelayanan Perempuan) 8. Home Care 9. PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit) 10. Kantin 11. Parkir Luas 12. Senam Klub Asma 13. Kegiatan Senam Klub Stroke 14. Kegiatan Senam Klub Diabetes 15. PKBRS (Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit) 16. Pastoral & Sosio Medis

93 71 M. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan Penjelasannya Gambar 4. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda BAGIAN PERSONALIA Sumber: Rumah Sakit Bethesda

94 72 Gambar 4. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda (Lanjutan) BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN KEUANGAN Sumber: Rumah Sakit Bethesda

95 73 Penjelasan Bagan Alir A. Bagian Personalia 1. Menerima kuitansi: a. Potongan Biaya Perawatan dari Sub. Bagian Piutang b. Potongan Obat dari Bagian Farmasi c. Potongan lainnya 2. Memasukkan data, memeriksa data, dan menyimpan data. 3. Mencetak Daftar Gaji dan Slip Gaji kemudian dimasukkan ke dalam amplop. 4. Mengirimkan daftar gaji ke masing-masing Gugus Tugas 5. Mengirimkan daftar gaji ke Bagian Akuntansi untuk diproses kas keluar. B. Bagian Akuntansi 1. Menerima daftar gaji dari Bagian Personalia 2. Mencatat/ Membuat SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang) 3. Mengarsipkan daftar gaji C. Bagian Keuangan 1. Mengeluarkan uang sesuai dengan SPMU dari Bagian Akuntansi 2. Mengarsipkan slip dari karyawan.

96 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Deskripsi kegiatan sistem penggajian yang dilakukan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yaitu diawali dari karyawan masuk sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan oleh masing-masing gugus tugas. Pada saat datang, karyawan melakukan presensi dengan menggunakan sidik jari (fingerprint). Mesin fingerprint secara otomatis mencatat jam masuk karyawan yang bersangkutan, hal tersebut juga dilakukan saat jam pulang. Data jam masuk dan pulang karyawan yang telah terekam pada fingerprint akan direkap dalam bentuk data setiap akhir bulan pada masing-masing gugus tugas. Data jam masuk karyawan tersebut kemudian dikirimkan ke bagian personalia untuk penghitungan penilaian kinerja karyawan serta kelebihan jam kerja pada bagian shift karyawan. Apabila terdapat karyawan tugas lembur, maka penghitungan jam lembur dilakukan oleh bagian personalia berdasarkan data lembur yang tercatat pada mesin presensi dan memo lembur dari pejabat yang berwenang pada gugus tugas karyawan yang bersangkutan. Begitu pula apabila terdapat karyawan baru pada gugus tugas tertentu, maka bagian personalia berkewajiban membuat data yang berkaitan dengan karyawan baru tersebut. Setiap bulan, Bagian Personalia mencetak transkrip daftar jam hadir karyawan. Selain menerima data jam kerja karyawan, Bagian Personalia juga menerima beberapa kuitansi antara lain kuitansi potongan biaya 74

97 75 perawatan dari Bagian Piutang, kuitansi potongan obat dari Bagian Farmasi, serta kuitansi potongan-potongan lainnya. Kuitansi tersebut sudah dalam bentuk data terkomputerisasi. Bagian Personalia kemudian memasukkan data, memeriksa ulang data tesebut, kemudian menyimpannya. Setelah diverifikasi kebenaran dan keakuratannya, Bagian Personalia kemudian membuat daftar gaji dan slip gaji yang kemudian dikirimkan ke bagian akuntansi untuk proses selanjutnya. Bagian Akuntansi menerima daftar gaji dari Bagian Personalia yang telah diotorisasi oleh Kepala Bagian Personalia kemudian mengecek ulang daftar gaji tersebut. Setelah dilakuakn pengecekan bagian akuntansi kemuadian membuat SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang). SPMU tersebut dibuat dua rangkap, rangkap pertama untuk diberikan ke bagian keuangan yang digunakan sebagai bukti untuk mengeluarkan uang sesuai dengan SPMU yang telah dibuat, dan rangkap kedua diarsipkan oleh Bagian Akuntansi. Bagian keuangan kemudian mengeluarkan uang sesuai dengan jumlah yang tertera di SPMU untuk kemudian menerbitkan bukti bank keluar yang digunakan untuk mecatat gaji karyawan yang telah dikeluarkan oleh bank. Apabila sudah selesai dilakukan, Rumah Sakit akan menerima bukti transfer dari bank. Bukti transfer dari bank inilah yang digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat pengeluaran yang berkaitan dengan pembayaran gaji karyawan.

98 76 B. Mendeskripsikan Bagian, Data, Dokumen dan Prosedur yang Terkait dalam Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta 1. Mendeskripsikan Bagian-Bagian yang Terkait dalam Sistem Penggajian a. Fungsi Kepegawaian Fungsi kepegawaian pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dilaksanakan oleh bagian Sumber Daya Manusia (SDM) atau Bagian Personalia yang bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan serta pemberhentian karyawan. Bagian Personalia juga bertanggung jawab dalam proses penggajian dan menyiapkan data untuk kelengkapan dokumen pendukung dalam biaya penggajian, serta bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi komponen gaji pokok sesuai dengan pangkat/golongan dan jabatan karyawan, santunan sosial, kompensasi serta potongan atas keikutsertaan karyawan dalam organisasi tertentu. b. Fungsi Pencatat Waktu Hadir Fungsi pencatat waktu hadir bertanggung jawab untuk mencatat waktu hadir bagi semua karyawan Rumah Sakit Bethesda. Fungsi pencatat waktu ini dilakukan dengan menggunankan mesin presensi berupa fingerprint. Karyawan hanya perlu menempelkan ibu jarinya ke mesin fingerprint pada tempat yang telah disediakan,

99 77 dan otomatis mesin tersebut mencatat waktu hadir karyawan. Hal ini dilakukan pada saat karyawan masuk dan pulang kerja. Hasil presensi karyawan selama satu bulan di rekap pada masing-masing gugus tugas sebelum dikirimkan ke Bagian Personalia yang memegang fungsi penggajian. Mesin ini diletakkan di setiap lantai pada beberapa tempat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang dapat dengan mudah dijangkau oleh karyawan. c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk mencatat penghasilan karyawan dan potongan oleh karyawan. Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, fungsi ini dilaksanakan oleh bagian personalia. Daftar gaji merupakan dokumen terkomputerisasi yang berisi nama karyawan, nomor induk karyawan, gugus tugas karyawan yang bersangkutan, dan komponen gaji karyawan. Daftar gaji juga memuat total seluruh gaji karyawan per bagian yang akan diterima. d. Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pension) serta mencatat biaya gaji ke dalam jurnal umum dan memposting ke buku besar. Selain itu, bagian akuntansi juga bertanggung jawab untuk membuat SPMU (Surat Perintah

100 78 Mengeluarkan Uang) yang ditujukan ke bagian keuangan untuk mencairkan gaji karyawan. e. Fungsi Keuangan Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengeluarkan uang sesuai dengan SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang) yang dibuat oleh bagian akuntansi. SPMU tersebut telah diteliti dan diverifikasi sesuai dengan daftar slip gaji masing-masing karyawan. 2. Mendeskripsikan Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penggajian a. Jurnal Umum Jurnal umum digunakan untuk mencatat besarnya distribusi biaya tenaga kerja / biaya gaji yang dikeluarkan ke dalam masing-masing gugus tugas pada Rumah Sakit Bethesda. Jurnal Umum dibuat oleh bagian akuntansi. Berdasarkan pengamatan, pencatatan jurnal umum dilakukan secara manual Kas xxx Bank xxx (Mencatat kas keluar) Gaji Karyawan Biaya Adinistrasi xxx xxx Bank xxx (Mencatat transfer gaji karyawan)

101 79 b. Kartu Penghasilan Karyawan Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan karyawan dan berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan pada periode tertentu. Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, kartu penghasilan sudah terkomputerisasi dan disebut sebagai Tabel Perhitungan Gaji. Tabel perhitungan ini merupakan catatan mengenai penghasilan yang diterima karyawan, prestasi kerja, jam kerja, tunjangan dan potongan-potongan oleh karyawan. 3. Mendeskripsikan Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian a. Daftar Gaji Daftar gaji merupakan dokumen yang berisi nama karyawan, nomor induk karyawan, gugus tugas karyawan yang bersangkutan, dan komponen gaji karyawan. Daftar gaji juga memuat total seluruh gaji karyawan yang akan diterima. b. Dokumen pendukung perubahan gaji Dokumen ini diperlukan apabila ada karyawan yang mengalami perubahan gaji yang dikarenakan oleh adanya kenaikan pangkat. Dokumen ini dibuat oleh Bagian Personalia dan diotorisasi oleh direktur utama. c. Kartu jam hadir Pada Rumah Sakit Bethesda, kartu jam hadir digantikan oleh fungsi presensi dengan sidik jari (fingerprint) yang nantinya akan direkap

102 80 setiap akhir bulan oleh masing-masing kepala gugus tugas. Data hasil olah presensi fingerprint ini memuat nama karyawan, nomor induk karyawan, jam karyawan tersebut hadir dan jam karyawan tersebut pulang. d. Kartu Jam Kerja Kartu jam kerja merupakan jadwal jam kerja karyawan setiap hari yang sudah diatur oleh tiap masing-masing gugus tugas selama periode tertentu. e. Rekap daftar gaji Rekap daftar gaji ini memuat kode gugus tugas, gugus tugas, gaji pokok, tunjangan khusus, tunjangan fungsional, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan perbaikan, penghasilan lain, penghargaan kinerja, THR, upah lembur, jasa perawat, dan tunjangan peralihan. f. Surat Pernyataan Gaji Surat pernyataan gaji atau surat keterangan penghasilan ditujukan untuk menerangkan rincian jumlah gaji karyawan. Surat ini dibuat dan dikeluarkan oleh Bagian Personalia. g. Bukti Kas Keluar Dokumen ini merupakan bukti pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian akuntansi. Kas yang dikeluarkan disesuaikan jumlahnya dengan daftar gaji yang dibuat oleh bagian personalia. h. Bukti Bank Keluar

103 81 Bukti bank keluar ini merupakan dokumen tambahan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang diperlukan sebagai bukti bahwa bank telah mengeluarkan sejumlah uang untuk dibayarkan sebagai gaji kepada karyawan Rumah Sakit Bethesda. Dalam bukti bank keluar terdapat rekening, kepada siapa bukti bank keluar tersebut ditujukan, nomor giro cek, tanggal, dan nomor bukti bank keluar. 4. Mendeskripsikan Prosedur yang Dilakukan dalam Sistem Penggajian a. Prosedur Pencatat Waktu Hadir Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu dan jam hadir karyawan. Mesin sidik jari (fingerprint) diletakkan per lantai yang mudah dijangkau oleh karyawan. Karyawan melakukan presensi dengan cara menempelkan ibu jari pada saat masuk dan jam pulang kerja. Daftar hadir pegawai berdasarkan data yang ditransfer oleh mesin sidik jari (fingerprint) kemudian diotorisasi setiap bulannya oleh kepala bagian masing-masing gugus tugas. Hasil presensi karyawan tersebut kemudian diserahkan kepada Bagian Personalia untuk proses selanjutnya. b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Prosedur ini dilaksanakan oleh Bagian Personalia. Pembuatan daftar gaji ini berdasarkan pada daftar hadir karyawan yang dicocokkan dengan jam kerja karyawan, potongan-potongan yang dimiliki karyawan, surat keputusan pengangkatan karyawan, surat kenaikan

104 82 gaji, dan daftar hadir karyawan yang telah diotorisasi oleh bagian yang berwenang. c. Prosedur Pembuatan Bukti Bank Keluar Prosedur pembuatan bukti bank keluar dilaksanakan oleh bagian keuangan. Pengeluaran kas pada Rumah Sakit Bethesda diproses oleh bagian keuangan berdasarkan pengajuan kas untuk keperluan gaji dan kemudian memproses bukti transfer bank pada bank yang telah ditunjuk oleh Rumah Sakit Bethesdda. d. Prosedur Distribusi Biaya Gaji Biaya gaji karyawan ditransfer oleh bagian keuangan melalui Bank BRI ke masing-masing nomor rekening karyawan. e. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar Sudah terdapat form bukti kas keluar dalam sistem komputerisasi akuntansi Rumah Sakit Bethesda. Bagian yang berwenang untuk mengeluarkan bukti kas keluar ini adalah bagian akuntansi yang sudah diotorisasi oleh kepala bagian keuangan. f. Prosedur Pembayaran Gaji Prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh bagian keuangan. Bagian keuangan setelah mendapat SPMU dari bagian akuntansi kemudian memproses transfer gaji yang sesuai dengan daftar gaji masingmasing karyawan untuk proses transfer ke masing-masing nomor rekening karyawan.

105 83 5. Mendeskripsikan Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian a. Struktur Organisasi 1) Fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari fungsi keuangan. Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, fungsi pembuat daftar gaji dilakukan Bagian Personalia sedangkan fungsi keuangan dilakukan Bagian Keuangan yang bertanggung jawab melakukan pembayaran gaji berdasarkan SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang) yang telah dibuat dan diotorisasi oleh Bagian Akuntansi. 2) Fungsi pencatat waktu hadir terpisah dari fungsi operasi. Fungsi pencatatan waktu hadir karyawan menggunakan mesin sidik jari (fingerprint) yang secara otomatis akan mencatat waktu hadir dan pulang karyawan, sedangkan fungsi operasi dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji memiliki surat keputusan pengangkatan karyawan yang ditandatangani oleh bagian personalia. 2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan tambahan keluarga dilakukan berdasarkan surat keputusan dari Direktur dan diketahui oleh Bagian Personalia.

106 84 3) Setiap potongan gaji karyawan selain pajak penghasilan berdasarkan surat potongan gaji sudah diotorisasi oleh Bagian Personalia. 4) Kartu jam hadir diotorisasi oleh masing-masing kepala gugus tugas dari mesin fingerprint sebelum dikirimkan ke Bagian Personalia 5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh masing-masing kepala gugus tugas. 6) Daftar gaji diotorisasi oleh Bagian Personalia. 7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. 8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan di rekonsiliasi dengan daftar gaji karyawan. c. Praktik yang Sehat 1) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. Pada Rumah Sakit Bethesda, kartu jam hadir digantikan oleh presensi dengan menggunakan sidik jari (fingerprint). Rekap sidik jari di rekap setiap bulan oleh masing-masing kepala bagian gugus tugas dan diotorisasi oleh masing-masing kepala gugus tugas. 2) Kartu jam hadir dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. Pada Rumah Sakit Bethesda, rekap

107 85 presensi fingerprint akan dicocokkan dengan jadwal masingmasing karyawan untuk mengetahui apakah ada kelebihan jam kerja yang digunakan sebagai dasar perhitungan tambahan upah. 3) Bagian akuntansi harus memverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungan gaji karyawan yang dilakukan oleh bagian personalia sebelum membuat SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang) untuk diberikan kepada bagian keuangan untuk pembayaran gaji karyawan. 4) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh Bagian Personalia. 5) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan oleh bagian personalia. d. Karyawan yang Kompeten Sesuai dengan Tanggung Jawabnya 1) Perekrutan karyawan melalui proses seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dibutuhkan oleh masing-masing gugus tugas. 2) Telah dilakukan pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan di Rumah Sakit Bethesda sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. Contohnya adalah program pendidikan dan pelatihan BHD (Bantuan Hidup Dasar) yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu perawat dalam memberikan pelayanan yang tanggap darurat.

108 86 C. Pembahasan Evaluasi Hasil Temuan Lapangan dengan Teori yang Memenuhi Unsur-Unsur Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Pemakaian kuesioner mengenai unsur-unsur pengendalian intern dalam sistem penggajian pada Rumah Sakit Bethesda sangat diperlukan untuk memperoleh informasi mengenai tepat tidaknya unsur-unsur pengendalian intern dalam sistem penggajian yang diterapkan oleh Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Maka untuk menjawab rumusan masalah yaitu apakah struktur pengendalian intern dalam sistem penggajian Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori, dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dari kuesioner berikut: 1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian Informasi mengenai penggajian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dibutuhkan manajemen untuk keperluan pengarsipan. Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai fungsi yang terkait dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di lapangan. Tabel 11. Perbandingan Teori tentang Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Pada Rumah Sakit Bethesda, Fungsi fungsi kepegawaian dilakukan Kepegawaian oleh Bagian Personalia Fungsi Pencatatan Waktu Fungsi pencatat waktu dilakukan oleh mesin fingerprint yang digunakan untuk mencatat waktu hadir karyawan secara otomatis

109 87 Tabel 11. Perbandingan Teori tentang Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Praktik Teori Keterangan Ada Tidak Fungsi fungsi pembuat daftar gaji Pembuatan dilakukan oleh Bagian Personalia Daftar Gaji Fungsi Akuntansi fungsi akuntansi dilakukan oleh Bagian Akuntansi Fungsi Keuangan Fungsi keuangan dilakukan oleh Bagian Keuangan yang berfungsi untuk melakukan pengeluaran kas tunai melalui transfer via bank 2. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dengan praktik yang ada di lapangan. Tabel 12. Perbandingan Teori tentang Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Prosedur Pencatatan waktu hadir pada Rumah Sakit Bethesda dilakukan pencatatan dengan menggunakan mesin waktu hadir fingerprint Prosedur pembuatan daftar gaji Pembuatan daftar gaji karyawan dilakuakan oleh Bagian Personalia. Prosedur distribusi gaji biaya Distribusi biaya gaji karyawan pada Rumah Sakit Bethesda ditransfer via Bank BRI melaui Bagian Keuangan

110 88 Tabel 12. Perbandingan Teori tentang Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian (Lanjutan) Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Prosedur Bukti kas keluar dilakukan oleh pembuatan bukti Bagian Akuntansi setelah kas keluar menerima bukti pembayaran gaji karyawan oleh bank Prosedur pembayaran gaji Pembayaran gaji ditransfer melalui bank ke masing-masing rekening karyawan. 3. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di lapangan Tabel 13. Perbandingan Teori tentang Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Dokumen pendukung perubahan gaji Dokumen pendukung perubahan gaji dibuat apabila ada karyawan yang mengalami perubahan gaji karena naik pangkat Kartu jam hadir sedangkan kartu jam hadir telah dikembangkan dan sudah diotomatisasikan menjadi mesin fingerprint Kartu Jam Kerja kartu jam kerja sudah diatur oleh setiap gugus tugas Rekap daftar gaji Rekap daftar dilakukan oleh Bagian Personalia Surat pernyataan gaji gaji surat pernyataan gaji dibuat oleh Bagian Personalia

111 89 Tabel 13. Perbandingan Teori tentang Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Praktik Teori Keterangan Ada Tidak Amplop Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta tidak menggunakan gaji amplop gaji karena sudah dilakukan pengembangan dan diotomatisasikan menjadi sistem trransfer dimana uang gaji karyawan langsung di transfer ke masing-masing nomor rekening karyawan melalui bank yang sudah ditunjuk oleh Rumah Sakit Bethesda Bukti kas keluar Bukti kas keluar dibuat oleh Bagian Akuntansi setelah mendapatkan bukti transfer gaji dari dari bank yang bersangkutan. 4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di lapangan. Tabel 14. Perbandingan Teori tentang Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penggajian Praktik Teori Keterangan Ada Tidak Jurnal umum dicatat secara manual setiap bulan oleh bagian Jurnal umum akuntansi Kartu Harga Pokok Produk Catatan ini digunakan untuk mencatat upah karyawan yang dikeluarkan untuk kebutuhan tertentu.

112 90 Tabel 14. Perbandingan Teori tentang Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Kartu Biaya Catatan ini digunakan untuk mencatat hutang oleh karyawan dari setiap masing-masing gugus tugas. Kartu penghasilan karyawan Kartu penghasilan karyawan sudah dilaksanakan secara terkomputerisasi dan dikenal dengan sebutan Tabel Perhitungan Gaji. Kartu ini dibut oleh Bagian Personalia. 5. Unsur Pengendalian Intern dalam sistem penggajian Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai unsur Pengendalian Intern dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di lapangan. Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian Praktik Teori Keterangan Ada Tidak Struktur Organisasi yang memisahkan tanggungjawab secara tegas Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji Pada Rumah Sakit Bethesda, fungsi pembuat daftar gaji dilaksanakan oleh bagian personalia sedangkan fungsi keuangan dilaksanakan oleh bagian keuangan.

113 91 Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Fungsi pencatatan Fungsi pencatatan waktu hadir waktu harus terpisah menggunakan mesin presensi dari fungsi operasi berupa fingerprint yang terhubung pada masing-masing gugus tugas, sedangkan fungsi operasi dilaksanakan oleh gugus tugas masing-masing. Pemisahan fungsi ini dilakukan untuk menghindari kekeliruan dan kesalahan dalam pencatatan waktu hadir karyawan. Sistem Otorisaasi dan Prosedur Pencatatan Setiap orang Setiap karyawan yang namanya tercantum namanya tercantum dalam gaji dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan harus memiliki surat pengangkatan karyawan yang keputusan ditandatangani oleh Bagian pengangkatan Personalia. Hal ini untuk sebagai karyawan menghindari pembayaran gaji perusahaan yang terhadap karyawan fiktif atau ditandatangani oleh yang tidak berhak sehingga Direktur Utama. tidak terjadi kecurangan dalam pembayaran gaji karyawan. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus di dasarkan pada surat keputusan yang berwenang. Setiap perubahan gaji karyawan harus berdasarkan surat keputusan yang diotorisasi oleh bagian personalia dan direksi yang disebabkan adanya perubahan pangkat, tarif gaji, pemindahan daerah tugas serta ketentuanketentuan lainnya menyangkut perubahan gaji karyawan.

114 92 Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Setiap potongan atas Setiap potongan atas gaji gaji karyawan selain karyawan selain pajak dari pajak penghasilan harus berdasarkan penghasilan surat potongan gaji yang karyawan harus diotorisasi oleh bagian didasarkan atas surat potongan gaji yang akuntansi, bagian personalia, dan direksi. Potongan atas gaji diotorisasi fungsi karyawan ini disebabkan oleh yang berwenang. beberapa hal, salah satunya adalah jumlah pinjaman yang dilakukan oleh karyawan. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu Dalam hal ini, fungsi pencatat waktu dilakukan oleh mesin fingerprint yang kemudian di otorisasi oleh masing-masing kepala gugus tugas. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan Perintah lembur biasanya datang dari perintah kepala gugus tugas masing-masing karyawan oleh karena itu, kepala gugus tugas telah mengotorisasi perintah lembur tersebut. Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Daftar gaji pada Rumah Sakit Bethesda dibuat oleh bagian personalia menggunakan perhitungan terkomputerisasi kemudian dicetak dan diotorisasi kembali oleh bagian personalia Dalam hal ini, bagian akuntasi akan membuat Bukti Kas Keluar (BKK) apabila suda menerima bukti pembayaran gaji kepada karyawan dari bank yang bersangkutan.

115 93 Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Praktik Teori Keterangan Ada Tidak Perubahan dalam Perubahan penghasilan catatan penghasilan karyawan disebabkan karena karyawan di adanya kenaikan pangkat. rekonsiliasi dengan Perubahan gaji ini daftar gaji direkonsiliasi oleh bagian karyawan pesonalia setiap ada karyawan yang mengalami perubahan gaji. Praktik yang Sehat Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai distribusi biaya tenaga kerja langsung Rekap presensi fingerprint dicocokkan dengan jadwal masuk karyawan untuk mengetahui apakah ada kelebihan jam untuk menambah upah lembur Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatatan waktu harus diawasi oleh fungsi pencatatan waktu Pada Rumah Sakit Bethesda, kartu jam hadir diganti oleh presensi fingerprint. Tidak ada pengawasan saat pegawai melakukan presensi karena mesin fingerprint sudah dirasa cukup kuat untuk meminimalkan risiko kecurangan oleh karyawan Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum diberikan ke bagian keuangan dan dilakukan pembayaran. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam distribusi biaya gaji

116 94 Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Penghitungan pajak Penghitungan pajak penghasilan penghasilan karyawan karyawan direkonsiliasi dengan catatan direkonsiliasi dengan penghasilan karyawan oleh catatan penghasilan bagian personalia karyawan Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh pihak yang berwenang Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh bagian yang membuat daftar gaji perusahaan, yaitu bagian personalia untuk keperluan pengarsipan perusahaan Karyawan yang Kompeten Sesuai dengan Tanggungjawabnya Perekrutan karyawan melalui proses seleksi Apabila kekurangan tenaga kerja, maka kepala gugus tugas calon karyawan akan mengajukan permohonan berdasarkan ke Direktur disertai persyaratan yang perhitungan SPK. Setelah itu dituntut oleh akan diproses untuk dibuat pekerjaannya pengumuman yang disebarkan melalui gereja atau mencari lamaran kerja yang sudah masuk pada bank lamaran yang ada di Rumah Sakit Bethesda. Setelah itu ada tahap proses seleksi sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh setiap gugus tugas. Para calon tenaga kerja tersebut harus melalui beberapa tes, diantaranya tes akademik, tes pastoral dan tes psikologi. Setelah melalui tiga tahap tes tersebut, calon tenaga baru harus mengikuti tes seleksi terakhir berupa tes wawancara

117 95 Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian (Lanjutan) Teori Praktik Ada Tidak Keterangan Telah dilakukan Diadakan pelatihan BHD pengembangan pendidikan karyawan (Bantuan Hidup Dasar) yang dilaksanakan setiap tiga tahun selama menjadi sekali karyawan koperasi, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya D. Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda Berdasarkan bagan alir dokumen yang diperoleh dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, penulis menemukan masalah yang muncul dalam bagan alir sistem penggajian, yaitu bagan alir sistem penggajian belum dapat menjelaskan secara rinci kegiatan pengendalian internal dari sistem penggajian perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis memberikan usulan untuk bagan alir dokumen sistem penggajian di Rumah Sakit Bethesda yang digambarkan sebagai berikut:

118 96 Bagian Personalia Gambar 5. Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

119 97 Bagian Akuntansi Gambar 5. Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Lanjutan)

120 98 Bagian Keuangan Gambar 5. Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Lanjutan)

121 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengamati data berdasarkan hasil evaluasi dan temuan atas penelitian yang diperoleh, maka dari hasil analisis data terhadap evaluasi pengendalian internal pada sistem penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilaksanakan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan Teori Auditing (Pengauditan) menurut Mulyadi yang disesuaikan dengan perusahaan jasa. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menemukan beberapa hal yang telah mengalami perkembangan dan otomatisasi, antara lain: a. Salah satu dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian berdasarkan teori adalah amplop gaji. Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, amplop gaji tidak digunakan karena sistem pembayaran gaji karyawan adalah sistem transfer dimana uang gaji langsung ditransfer ke rekening masing-masing karyawan melalui bank. b. Salah satu unsur pengendalian intern adalah pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatatan waktu harus diawasi oleh fungsi pencatatan waktu. Pada Rumah Sakit Bethesda tidak ada pengawasan dari pihak berwenang karena presensi menggunakan sidik jari (fingerprint) yang langsung otomatis mencatat waktu hadir 99

122 100 karyawan. Mesin fingerprint sudah sangat cukup untuk meminimalkan risiko kecurangan oleh karyawan. Hal ini sudah menjadi kebijakan operasional dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. B. Keterbatasan Penelitian 1. Peneliti tidak mendapatkan informasi secara rinci berkaitan dengan tugas dan wewenang setiap bagian dari struktur organisasi. Hal ini karena informasi tersebut hanya dapat diketahui oleh bagian yang terkait dalam lingkungan internal Rumah Sakit. 2. Peneliti hanya mendapatkan beberapa bukti tercetak dokumen pendukung untuk sistem penggajian seperti rekap daftar hadir karyawan, slip gaji karyawan, rekap daftar gaji karyawan, rekap daftar potongan karyawan, dan SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang). C. Saran Setelah melakukan penelitian terhadap pengendalian internal pada sistem penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, penulis belum menemukan suatu hal yang dapat mengganggu kegiatan operasional pengendalian internal pada sistem penggajian maka dari itu, saran untuk Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta belum diberikan. Adapun saran dari hasil penelitian ini untuk penelitian selanjutnya yaitu, penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas obyek yang diteliti, tidak hanya pengendalian internal pada sistem penggajian saja namun juga pengendalian internal pada sistem pengupahan suatu perusahaan/organisasi.

123 101 DAFTAR PUSTAKA Amir, Abadi Jusuf dan Rudi, M Tambunan Sistem Informasi Akuntansi. Jilid Kesatu. Salemba Empat, Jakarta. Baridwan, Zaki. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi 5 cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE. (W. Gerald Cole dan Steven A. Moscove) Bondar, George H, dan William S.Hopwood Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba Empat, Jakarta. Chusing, Barry E., diterjemahkan oleh La Midjan Sistem Informasi Akkuntansi I Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur. Bandung: Lembaga Informasi Akuntansi. Diana A. dan Lilis S Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses dan Penerapan. Yogyakarta: Andi. Hartadi, Bambang Sistem Pengendalian Intern Dalam Hubungannya Dengan Management dan Audit. Edisi 1. BPFE Yogyakarta. Hartono, Jogiyanto Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi Kedua. Andi Offset. Yogyakarta. Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. James, A. Hall, Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Terjemahan Amir Abadi Yusuf. Salemba Empat, Jakarta. La Midjan dan Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi Penjualan. Bandung: Lingga Jaya Marshall, B. Romney dan Paul John Steinbart Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga belas. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi Auditing. Edisi Keenam. Buku 2. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta.

124 102 Nugroho, Bernardus Unggul Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Kas dan Pengendalian Internal Penerimaan Kas Pasien Rawat Inap Non BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan. Robbins, Stephen P Perilaku Organisasi. Edisi 16. Salemba Empat, Jakarta. Soemarso S.R Akuntansi Suatu Pengantar. Erlangga: Jakarta Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Umar, Husen Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Warren, Carl S Pengantar Akuntansi (Adaptasi Indonesia). Edis 25. Salemba Empat, Jakarta Winarno, W. W Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta. Zaluchu, William Buala Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan.

125 LAMPIRAN 103

126 104 Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara A. Organisasi 1. Bagaimana sejarah bedirinya Rumah Sakit Bethesda? 2. Apa visi dan misi Rumah Sakit Bethesda? 3. Bagaimana struktur organisasi di Rumah Sakit Bethesda? 4. Apa kebijakan mutu dari Rumah Sakit Bethesda? 5. Apa saja pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Bethesda? B. Personalia 1. Bagaimana cara merekrut karyawan? 2. Bagaimana pengaturan jam kerja karyawan? 3. Berapa jumlah karyawan tetap dan tidak tetap? 4. Apa syarat-syarat menjadi karyawan, baik karyawan tidak tetap dan karyawan tetap? 5. Apa saja usaha yang dilakukan Rumah Sakit Bethesda untuk memajukan karyawan? 6. Bagaimana pemutusan hubungan kerja? 7. Apakah ada kenaikan gaji? Bila ada kapan? 8. Bagaimana pengaturan cuti karyawan? C. Sistem Penggajian 1. Bagaimana sistem penggajian yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogayakarta? 2. Bagian apa saja yang terkait dalam sistem penggajian? 3. Dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem penggajian?

127 Catatan akuntansi apa saja yang digunakan dalam sistem penggajian? 5. Bagaimana pengendalian internalnya? 6. Bagaimana bagan alirnya?

128 106 Lampiran 2. Kuesioner KUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta A. INSTRUKSI PENGISIAN Dalam pengisian kuesioner ini, Bapak/Ibu diminta untuk memberikan check list ( ) pada item yang sesuai dengan kondisi bapak/ibu ketahui / rasakan. Untuk bagian B (Identitas Responden) nomor 1 dan nomor 2 pengisiannya bersifat optional (bisa diisi / tidak). Untuk bagian B nomor 3 sampai dengan bagian C Bapak/Ibu dapat mengisi dengan ceklist. Adapun keterangan dari pilihan jawaban adalah sebagai berikut: Jawaban Positif ( YA dan ADA ) Artinya bahwa responden sangat setuju dengan pertanyaan karena sangat sesuai dengan kondisi yang dirasakan. Jawaban Negatif ( TIDAK dan TIDAK ADA ) Artinya bahwa pertanyaan sangat tidak sesuai dengan kondisi / keadaan yang ada atau yang dirasakan B. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama (bisa diisi/tidak) : 2. Jabatan (bisa diisi/tidak) : 3. Jenis Kelamin : Pria Wanita

129 Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2 S3 5. Umur : tahun tahun tahun >50 tahun 6. Lama Bekerja : >3 bulan 1 tahun >1tahun C. PERTANYAAN KUESIONER Pertanyaan dalam kuesioner berjumlah 35 pertanyaan yang dikelompokkan menjadi delapan (8) kelompok pertanyaan yaitu: 1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian 2. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian 3. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian 4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian 5. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas 6. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan 7. Praktik yang sehat 8. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya

130 108 No Item Pertanyaan ADA TIDAK ADA 1. Apakah terdapat fungsi kepegawaian pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 2. Apakah terdapat fungsi pencatatan waktu pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 3. Apakah terdapat fungsi untuk membuat daftar gaji pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 4. Apakah terdapat fungsi akuntansi pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 5. Apakah terdapat fungsi keuangan pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 6. Apakah terdapat suatu prosedur pencatatan waktu hadir pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 7. Apakah terdapat suatu prosedur pembuatan daftar gaji pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 8. Apakah terdapat suatu prosedur distribusi biaya gaji pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 9. Apakah terdapat suatu prosedur pembayaran gaji pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 10. Apakah terdapat prosedur pembuatan bukti kas keluar pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

131 109 No Item Pertanyaan ADA TIDAK ADA 11. Apakah terdapat dokumen pendukung perubahan gaji pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 12. Apakah terdapat kartu jam hadir pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 13. Apakah terdapat kartu jam kerja pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 14. Apakah terdapat rekap daftar gaji pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 15. Apakah terdapat surat pernyataan gaji pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 16. Apakah terdapat amplop gaji pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 17. Apakah terdapat dokumen bukti kas keluar pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 18. Apakah terdapat jurnal umum sebagai media untuk melakukan pencatatan transaksi akuntansi pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 19. Apakah terdapat kartu harga pokok produk sebagai media untuk melakukan pencatatan transaksi akuntansi pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 20. Apakah terdapat kartu biaya sebagai media untuk melakukan pencatatan transaksi akuntansi pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

132 110 No Item Pertanyaan ADA TIDAK ADA 21. Apakah terdapat kartu penghasilan karyawan sebagai catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 22. Apakah fungsi pembuat dafar gaji terpisah dari fungsi pembayaran gaji? 23. Apakah fungsi pencatat waktu terpisah dari fungsi operasi? 24. Apakah setiap orang namanya tercantum dalam daftar gaji memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama? 25. Apakah setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga di dasarkan pada surat keputusan yang berwenang? 26. Apakah setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi fungsi yang berwenang? 27. Apakah kartu jam hadir diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu? 28. Apakah perintah untuk lembur diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan? 29. Apakah daftar gaji diotorisasi oleh fungsi personalia?

133 111 No Item Pertanyaan ADA TIDAK ADA 30. Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh fungsi akuntansi? 31. Apakah perubahan dalam catatan penghasilan karyawan di rekonsiliasi dengan daftar gaji karyawan? 32. Apakah kartu jam hadir dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai distribusi biaya tenaga kerja langsung? 33. Apakah pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatatan waktu diawasi oleh fungsi pencatatan waktu? 34. Apakah pembuatan daftar gaji di verifikasi kebenaran dan ketelitian perhitunganya terlebih dahulu oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran? 35. Apakah catatan penghasilan karyawan disimpan oleh pihak yang berwenang? 36. Apakah penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan? 37. Apakah perekrutan karyawan melalui suatu proses seleksi calon karyawan yang didasarkan pada persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya?

134 112 No Item Pertanyaan ADA TIDAK ADA 38. Apakah telah dilakukan pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan yang sudah sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya?

135 Lampiran 3. Rekap Hasil Kuesioner PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KETERANGAN: 1 = JAWABAN YA 2 = JAWABAN TIDAK 113

136 Lampiran 4. Slip Gaji Karyawan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114

137 Lampiran 5. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115

138 Lampiran 5. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1(Lanjutan) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116

139 Lampiran 5. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1(Lanjutan) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117

140 Lampiran 6. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118

141 Lampiran 6. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119

142 Lampiran 6. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120

143 Lampiran 7. Rekap Daftar Gaji Karyawan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121

144 Lampiran 7. Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjuta) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122

145 Lampiran 7. Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjuta) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123

146 124 Lampiran 8. Rekap Daftar Hadir Karyawan

147 125 Lampiran 8. Daftar Hadir Karyawan (Lanjutan)

148 Lampiran 9. SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126

149 127 Lampiran 10. Tampilan Slip Gaji Karyawan pada Komputer

150 128 Lampiran 11. Mesin Fingerprint

151 129 Lampiran 12. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Secara umum peranan sistem pada perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kemajuan suatu perusahaan, jika sistemnya tertata dengan baik dan benar, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Definisi Sistem Akuntansi.1.1 Definisi Sistem Menurut Sujarweni (015:141), Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur prosedur yang saling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakanm kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tinjauan Pustaka.1.1. Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah 1. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem pada dasarnya sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data Akuntan, dan pakar ekonomi telah mengembangkan konsep dan istilah sistem, informasi dan data menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur yang berkaitan, Sistem

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hall (2006: 6), mengartikan bahwa sistem adalah kelompok. dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hall (2006: 6), mengartikan bahwa sistem adalah kelompok. dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Hall (2006: 6), mengartikan bahwa sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan

Lebih terperinci

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan.

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA.1. TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU Andriani (01) menyatakan, bahwa didalam perusahaan yang diteliti masih terdapat banyak kelemahan yang dapat menimbulkan kecurangan seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Terdapat beberapa definisi atau pengertian mengenai sistem dan prosedur yang diuraikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Sistem sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sistem biasa dikatakan sebagai jantung perusahaan, karena dengan adanya sistem dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Definisi Prosedur dan Upah Kata prosedur sering kita temui dalam keseharian. Ada prosedur kerja, prosedur pengupahan dan sebagainya. Simamora (006) didalam manajemen sumber daya

Lebih terperinci

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN Dwi Suprajitno. Abstrak "EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern terhadap penggajian yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian PNPM PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem, Prosedur, Sistem Akuntansi.. Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian sistem menurut beberpara para ahli diantaranya Mulyadi (0:5) mengatakan bahwa sistem adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit sebagai : Pengertian Auditing menurut Sukrisno Agoes (01:3), auditing adalah: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Studi pustaka tentang pengertian sistem akuntansi dijumpai beberapa pengertian oleh beberapa ahli yaitu menurut Widjajanto (001:4),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem menurut Azhar Susanto (2011 : 22) dalam bukunya. secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem menurut Azhar Susanto (2011 : 22) dalam bukunya. secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Azhar Susanto (2011 : 22) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi: Kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Akuntansi Penggajian 1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Azhar Susanto (2013) Sistem adalah kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan perusahaan maupun organisasi yang didukung dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan perusahaan maupun organisasi yang didukung dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori. Sistem Akuntansi a. Pengertian Sistem Akuntansi Setiap sistem digunakan untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi memegang peran penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen. Kemajuan dalam bidang teknologi apabila dimanfaatkan dengan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem 4 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun perusahaan swasta merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi keuangan yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi ( 2001: 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Terdahulu Maria (2006) meneliti tentang analisis sistem informasi penggajian pada PT Bank Buana Indah, Tbk. menggunakan dokumen pendukung perubahan gaji, kartu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Romney (2015:3), Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, terdiri

Lebih terperinci

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang ditetapkan dan dibayarkan sekali dalam sebulan) upah merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Informasi Ada berbagai macam pengertian mengenai sistem berikut ini disajikan beberapa definisi yang berbeda yaitu : Pengertian Sistem Menurut Diana &

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari beberapa prosedur yang saling berhubungan.yang termasuk kedalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari beberapa prosedur yang saling berhubungan.yang termasuk kedalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian Prosedur pencatatan sistem akuntansi penggajian diperlukan dalam menunjang keefektifan pengendalian internal penggajian. Sistem penggajian terdiri

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV Sejahtera, Pakisaji Malang) Fabiana Dwi Widyasari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV. BINTANG TEX INDONESIA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV. BINTANG TEX INDONESIA ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV. BINTANG TEX INDONESIA Faustinus Kudmas, Tri. Lestari, Mahsina Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arens, Elder, Beasley Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Suatu. Belkaoui, A. R.2004, Accounting Theory.,Salemba Empat,Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Arens, Elder, Beasley Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Suatu. Belkaoui, A. R.2004, Accounting Theory.,Salemba Empat,Jakarta DAFTAR PUSTAKA Arens, Elder, Beasley. 001. Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Suatu Pendekatan Terpadu. Jilid Edisi Kesembilan, PT Indeks kelompok Gramedia, Jakarta Belkaoui, A. R.004, Accounting Theory.,Salemba

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN SISTEM Pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart (2015:3): Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN Suzi Suzana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan e-mail: suzi.suzanna@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi. berguna daalam hal pengambilan keputusan yang tepat.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi. berguna daalam hal pengambilan keputusan yang tepat. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Didalam menjalankan operasinya, seorang pimpinan perusahaan memerlukan suatu informasi, terutama mengenai hal informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian CV. Sinar Sepatu Jaya merupakan sebuah perusahaan pembuatan sepatu yang beralamat di jalan Bojong Nangka No.59 Pondok Melati Bekasi

Lebih terperinci

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari 22212566 Latar Belakang Masalah Gaji bagi karyawan merupakan suatu sumber penghasilan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG Sri Winarni Dosen Tetap Akuntansi Politeknik Darussalam Email : win_anmaza@yahoo.co.id No. Hp. 081532743461 Dwi Anggraini Mahasiswa Politeknik Darussalam

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi Menurut O brien (2006:5) : Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Informasi keuangan mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan. Informasi ini dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan baik pihak ekstern

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang mempunyai jenjang jabatan manajer, pegawai administrasi, supervisor dan lainlain.

BAB III LANDASAN TEORI. yang mempunyai jenjang jabatan manajer, pegawai administrasi, supervisor dan lainlain. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penggajian Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, pegawai administrasi, supervisor dan lainlain.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Kepegawaian dan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden yang merupakan pegawai Kementerian Koperasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya.dan bagi karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera Penggajian bagi para karyawan di BMT Usaha Mandiri Sejahtera didasarkan pada kemampuan suatu lembaga

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 elemen dasar yaitu: sistem, informasi, dan akuntansi. Beberapa penjelasan mengenai definisi elemen-elemen tersebut akan dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing 8 BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Penggajian Di dalam perekonomian maju, salah satu faktor yang menunjang keberhasilan sebuah instansi adalah terjalinnya hubungan yang baik antara setiap departemen tanpa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2001;5), prosedur adalah suatu urutan kegiatan, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini membahas tentang pembangunan sistem informasi penggajian karyawan. Pengertian sistem informasi tidak bisa dilepaskan dari pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Romney dan Steinbart (2014:3) menyatakan bahwa sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) Hesti Dwi Maharani Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI CV. CISARUA

STRUKTUR ORGANISASI CV. CISARUA DIREKTUR Wakil Direktur Manager Produksi Manager Personalia Manager Pemasaran Manager Pembelian Manager Keuangan Koord. Quality Control PPIC & Logistik Manufacturing Accounting Maintenance Lokal Ekspor

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT.

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Madukara Malang) Ellinda Dwi Mawarwati Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN (Studi kasus di CV. IFrame Rumah Bingkai Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Felix Arie

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA CV ADZIN BARA MAKMUR TANAH BUMBU

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA CV ADZIN BARA MAKMUR TANAH BUMBU EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA CV ADZIN BARA MAKMUR TANAH BUMBU Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjarmasin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, entitas atau perusahaan harus dikelola dengan baik agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai. Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing Secara umum auditing merupakan suatu proses perbandingan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada, yang bertujuan untuk menilai apakah

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR ABSTRACT

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR ABSTRACT EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR Dewi Trianingsih. 1), Kim Budiwinarto 2) 1) Mahasiswa Prodi Akuntansi UNSA 2) Dosen Prodi Manajemen UNSA ABSTRACT This study

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prosedur Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: Suatu urutan kegiatan klerikal biasannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya yang salah satunya adalah untuk memperoleh laba terutama melalui penjualan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KEGIATAN. Selatan beralamat di jalan Jln.Ade Irma Nasution. Rivai No. 14 Palembang,

BAB III LAPORAN KEGIATAN. Selatan beralamat di jalan Jln.Ade Irma Nasution. Rivai No. 14 Palembang, BAB III LAPORAN KEGIATAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan pada kantor pemerintah Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan beralamat di jalan Jln.Ade Irma Nasution. Rivai No. 14 Palembang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern,. Pihak

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Dalam mencapai tujuan perusahaan, sistem informasi akuntansi berperan penting dalam membantu menyediakan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian oleh Fudy Anisa dan Dr. Emmy Indrayani, penulis dapat. menarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian oleh Fudy Anisa dan Dr. Emmy Indrayani, penulis dapat. menarik kesimpulan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian oleh Fudy Anisa dan Dr. Emmy Indrayani, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN PROSEDUR Dalam menjalankan usahanya, suatu perusahaan tidak lepas dari berbagai macam prosedur. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan, yang biasanya melibatkan beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperolah Gelar

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan pemerintah sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal. Pengawasan internal yang baik merupakan alat yang dapat membantu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal. Pengawasan internal yang baik merupakan alat yang dapat membantu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengawasan Internal 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal Pengawasan internal yang baik merupakan alat yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam melaksanakan tugas

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi, entitas atau perusahaan harus dikelola dengan baik agar tujuan dapat tercapai. Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan mengolah informasi-informasi

Lebih terperinci