RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

Transkripsi

1 Lampiran Surat Nomor: Tanggal: RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA PENANGGUNGJAWAB: KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN NO. A. BATAS MARITIM, RUANG LAUT, DAN DIPLOMASI MARITIM A.2 PENGUATAN DIPLOMASI MARITIM 1. Peningkatan Kepemimpinan di dalam Berbagai Kerja Sama Big pada Tingkat Bilateral, Regional, Multilateral Optimalisasi diplomasi terkait dengan hukum perjanjian Peran partisipasi aktif Indonesia 3 Kepemimpinan atau Peran Aktif dalam Penyusunan Berbagai Norma Internasional Big Pengawasan pengelolaan Menjaga sumber daya berkelanjutan Pelaksanaan Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) Regional Plan of Action (RPOA) IUU Fishing v v Kemenlu, LHK, Kemendagri, Polri Penetapan RPOA sebagai dasar kebijakan penanganan penanggulangan, pencegahv v Kemenlu, LHK, Polri, LIPI

2 an, pemberantasan IUU Fishing Menjaga sumber daya berkelanjutan Regional Fisheries Management Organization (RFMO) v v Kemenlu (PJ 1) LHK, LIPI Penelitian pengembangan iptek A.3 PENYELESAIAN TOPONIMI 1. Pembakuan Nama Pulau Pendayagunaan pulau-pulau kecil Keberlanjutan pembangunan sektor per-an di Asia Tenggara berkesinambungan Pulau kecil divalidasi pembakuan namanya Terjaganya kebijakan penetapan ketentuan berwawasan pembangunan berkelanjutan Southeast Asian Fisheries Development Center (SEAFDEC) Kebijakan pembangunan Indonesia di terjaga v v Kemenlu, LHK, Kemenristekdikti, LIPI 500 pulau 550 pulau Kemenko Maritim, Kemendagri, BIG, BNPP

3 A.4 PENATAAN RUANG LAUT 2. Percepatan Penetapan Rencana Tata Ruang Laut Nasional Perencanaan Ruang Laut 3. Percepatan Penetapan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Pulau-Pulau Kecil (RZWP- 3-K) 4. Percepatan Penyelesaian Rencana Zonasi (RZ) Kawasan Strategis Perencanaan Ruang Laut Perencanaan Ruang Laut Peraturan Pemerintah (PP) tentang Perencanaan Ruang Laut Peraturan Pemerintah (PP) tentang Rencana Tata Ruang Laut Nasional Tahun peraturan daerah tentang RZWP-3-K Provinsi Perpres tentang RZ KSN, KSNT, Teluk, Selat, RZ Laut 1 PP 1 PP - Kemenko Maritim, ATR, Kemenkum- HAM, LHK, Kemendagri, Kemensetneg, Setkab 1 PP 1 PP Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, PPN/ Bappenas, ATR, Kemenhub, Kementerian 34 dokumen final/peraturan Daerah (Perda) Rencana Zonasi WP-3-K 31 Peraturan Menteri (Permen) KP tentang RZKSNT (Pulau-Pulau Pariwisata 8 26 Kemendagri, ATR, PPN/ Bappenas, 5 PPKT 10 PPKT Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, PPN/

4 Nasional (KSN), RZ Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT), RZ Kawasan Antarwilayah 5. Penyediaan Data Informasi Geospasial Dasar Informasi Geospasial Tematik Terpadu dalam Kerangka Kebijakan Satu Peta Perencanaan ruang laut penelitian pengembangan (litbang) Perencanaan ruang laut informasi spasial tematik Peraturan Pemerintah tentang izin lokasi izin pengelolaan di wilayah pesisir pulaupulau kecil Kecil Terluar/PPKT) 14 Perpres KSN 15 Perpres RZ antarwilayah (Teluk, Selat, Laut) Peta tematik wilayah laut, terutama: ekosistem pesisir daerah tangkapan penggunaan eksisting ruang laut 1 Peraturan Pemerintah Bappenas, ATR, Kemenhub, 1 2 Kemenpar, 2 2 ESDM, Kemenhan, Kemenkum- HAM, Kemenlu, Kemensetneg, Setkab, TNI, Polri, BIG, BNPP 8 26 Kemenko Maritim, TNI, Polri, BIG - 1 Kemenko Maritim, Kemenhub, ATR, ESDM, Kemenkum- HAM,

5 7. Penguatan Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), Pesisir Laut, Pulau-Pulau Kecil melalui Manajemen Terpadu Berkelanjutan Pendayagunaan pesisir Peraturan Pemerintah tentang Bangunan Instalasi Laut Kawasan pesisir terfasilitasi pengelolaannya secara terpadu 1 Peraturan Pemerintah Kemensetneg, Setkab - 1 Kemenko Maritim, Kemenhub, ESDM, Kemenkum- HAM, PUPR, ATR, Kemensetneg, Setkab, Polri Kemenko Maritim, Kemendagri, Kemenpar, ESDM, LHK, PUPR, PPN/ Bappenas, C. INDUSTRI SUMBER DAYA ALAM DAN JASA KELAUTAN SERTA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LAUT C.1 PERIKANAN 1. Intensifikasi, Ekstensifikasi, Diversifikasi, Penguatan Mutu Produk Peran mulai dari Produksi usaha pembudidayaan Sertifikasi cara pembenihan baik unit budi daya ug unit budi daya ug bersertifikat Cara Budi Daya Ikan Baik (CBIB)

6 Proses Praproduksi, Produksi, Pengolahan, sampai dengan Pemasaran Penataan pemanfaatan jasa kelautan kapal, alat penangkap, sertifikasi awak kapal pelabuhan Produksi kualitas garam meningkat Kapal terbangun pelabuhan memenuhi standar operasional Produksi garam pada tahun 2019 sebesar 3,6 juta ton dengan kualitas sebesar 70% unit kapal 90 pelabuhan 3 juta 3,2 juta Kemenperin, ton; ton; Kemendag, 50% 60% BMKG, BPS, kualitas kualitas Kemenkop- UKM, Kemenperin Kemenhub, Kemenhub, BUMN, sistem perbenihan Bina mutu diversi- Operasional pelabuhan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) pusat Kawasan kebun bibit rumput laut dibangun Ragam produk olahan bernilai tambah 24 pelabuhan 340 kebun bibit rumput laut 60 ragam produk olahan Kemenhub, BUMN, Kemenperin Kemenperin Kemendag

7 2. Peningkatan Pengolahan, Pemasaran, Nilai Tambah, serta Standar Keselamatan Produk Peran fikasi produk Pembinaan penerapan sistem perkarantinaan keamanan hayati Sistem jaminan mutu keamanan hasil Utilitas Unit Pengolah Ikan (UPI) Penyakit eksotik dicegah masuk ke dalam wilayah RI Peta sebaran penyakit karantina Sertifikasi kesehatan memenuhi standar Produk masuk ke dalam wilayah RI sesuai dengan persyaratan mutu keamanan hasil Sertifikasi mutu produk Sertifikasi penerapan sistem 85% utilitas Unit Pengolah Ikan (UPI) Persentase penyakit eksotik dicegah masuk ke dalam wilayah RI Lokasi dipetakan dari penyakit karantina Jumlah sertifikat kesehatan ekspor memenuhi standar Persentase produk masuk ke dalam wilayah RI memenuhi persyaratan mutu aman dikonsumsi Jumlah sertifikat mutu produk ekspor Sertifikat penerapan sis- 81% 82% Kemenperin 80% 88% % 77% Kemendag

8 Pengendalian sistem pengarantinaan sistem jaminan mutu jaminan mutu (Hazard Analysis Critical Control Point/HACCP) pada Unit Pengolahan Ikan Pengendalian pengawasan sistem pengarantinaan, mutu, keamanan hayati tem jaminan mutu (HACCP) Layanan pengawasan di exit/entry point perbatasan 73 % 76% 3. Pemanfaatan Sumber Daya Peran secara Lestari Pengendalian penangkapan Penelitian pengembangan iptek data perizinan kapal pusatdaerah terintegrasi Terkajinya stok (stock assessment) 34 provinsi Kajian stok pada 11 Wilayah Peran (WPP) Kemenhub, 7 11 LIPI, BPPT, Perguruan Tinggi Laut teritorial perairan kepulauan terkelola 11 WPP 7 9

9 C.3 WISATA BAHARI 1. Pengembangan Pariwisata Bahari Berkelanjutan dengan Memperhat Kepentingan Ma- Penataan pengelolaan jasa kelautan nya Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia terkelola nya Perairan dipantau dievaluasi pengelolaan nya, termasuk alokasi izin usaha penangkapan Kapal menerapkan logbook penangkapan Kawasan dibangun/ dikembangkan sarana prasarana (sarpras) untuk wisata bahari 7 WPP WPP unit kapal 12 kabupaten/ kota lokasi 3 lokasi Kemenpar, Kemenhub, PUPR,

10 syarakat Lokal, Kearifan Tradisional, Kawasan Konservasi Perairan, Kelestarian Lingkungan perairan nasional perairan daerah Kawasan dimanfaatkan Kawasan perairan difasilitasi upaya pemanfaatannya untuk peningkatan pendapatan masyarakat C.4 PEMANFAATAN SDA NONKONVENSIONAL DAN SD PESISIR BERKELANJUTAN 3. Peningkatan Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir Pulau-Pulau Kecil secara Seimbang Berkelanjutan Pendayagunaan pesisir Fasilitasi pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu (lokasi) C.5 KONSERVASI PERAIRAN 1. Peningkatan Pelindungan terhadap Kelestarian Keanekaragaman Hayati Laut melalui Konservasi Ekosistem, Jenis, Genetik Pelindungan pemanfaatan keanekaragaman hayati laut Pelindungan pemanfaatan keane- Peningkatan efektivitas pengelolaan perairan Peningkatan populasi pelindungan keanekaragaman hayati laut spesies Kemenpar, Kemenhub, PUPR, LHK, LIPI, LIPI

11 karagaman hayati laut Peningkatan efektivitas pengelolaan taman nasional nontaman nasional di pesisir laut di tingkat tapak serta keanekaragaman hayati Jumlah di pesisir laut ditingkatkan efektivitas pengelolaannya hingga memperoleh nilai indeks Management Effectiveness Tracking Tool (METT) minimal 70% - 17 LHK (PJ 1) LIPI, Konservasi spesies genetik Konservasi alam hayati Peningkatan populasi keanekaragaman hayati di taman nasional nontaman nasional pesisir laut Terbentuk beroperasinya KPHK nontaman nasional di pesisir laut Peningkatan populasi penyu sisik, penyu belimbing, keanekaragaman jenis di wilayah laut pesisir Jumlah KPHK pada laut pesisir terbentuk beroperasi - 2% LHK (PJ 1) LIPI, - 10 LHK (PJ 1)

12 Terjaminnya efektivitas pengelolaan nontaman nasional di pesisir laut di tingkat tapak serta keanekaragaman hayati Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati di nontaman nasional pesisir laut Jumlah laut pesisir (Cagar Alam Laut, Suaka Margasatwa Laut Taman Wisata Alam Laut) ditingkatkan efektivitas pengelolaannya hingga memperoleh nilai indeks METT minimal 70% Peningkatan populasi penyu keanekaragaman jenis di nontaman nasional pesisir laut - 10 LHK (PJ 1) - 2% LHK (PJ 1) taman nasional Terjaminnya efektivitas pengelolaan taman nasional di pesisir laut di tingkat tapak Jumlah taman nasional laut pesisir memperoleh nilai indeks METT minimal 70% - 20 taman nasional LHK (PJ 1)

13 2. Penguatan Konservasi Ekosistem, Jenis, Genetik 3. Pengembangan Kerja Sama Bilateral, Regional, Global di Big Lingkungan Laut Pelindungan pemanfaatan keanekaragaman hayati laut Pelindungan pemanfaatan keanekaragaman hayati laut serta keanekaragaman hayati Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati di taman nasional pesisir laut Fasilitasi penambahan luas Pembinaan kemitraan mendukung pengelolaan efektif (lokal, regional, global) C.6 REHABILITASI, PENCEMARAN LAUT, DAN PESISIR 1. Pencegahan, Penanggulangan, Pemulihan Dampak Pencemaran Pendayagunaan pulaupulau kecil Pulau-pulau kecil terluar tertata lingkungannya tahan Peningkatan populasi penyu sisik, penyu belimbing, keanekaragaman jenis di wilayah laut pesisir Penambahan luas sebesar 3,5 juta ha Terciptanya jejaring pengelolaan - 2% LHK (PJ 1) 0,6 juta ha 0,8 juta ha Kemenko Maritim, LHK, 3 3 Kemenko Maritim, LHK, 61 pulau Kemenko Maritim, ESDM, PUPR,

14 Kerusakan Lingkungan Laut terhadap bencana perubahan iklim (pulau) Kemenkominfo, Kemendikbud, Kemenkes, Kemenhan, Kemenhub, Kemenlu, Kemendes- PDTT, LHK, BNPP 2. Penanggulangan Bencana Pendayagunaan pesisir 3. Pengembangan Tata Guna Infrastruktur Pesisir Laut Berkelanjutan Pengembangan sentra kelautan terpadu Rehabilitasi pelindungan pesisir di Pantura Jawa (bakau) Jumlah dikembangkan sebagai sentra kelautan terpadu C.7 PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL 1. Peningkatan Pembangunan Kawasan Perbatasan di Laut Pendayagunaan pulaupulau kecil Pembangunan sarana prasarana (sarpras) Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) 3,3 juta batang bakau ribu batang 900 ribu batang Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, Kemenpar, ATR, BKPM, 31 PPKT Kemenhan, PUPR

15 Pulau-Pulau Kecil Terluar C.8 INSENTIF USAHA DAN IKLIM USAHA 2 Pengembangan Dunia Usaha di Big Berdaya Saing Internasional Pengendalian penangkapan Waktu pelayanan izin usaha penangkapan (SIUP) Waktu pelayanan izin kapal penangkap/pengangkut (SIPI, SIKPI) Lama penyelesaian izin (hari) Lama penyelesaian izin (hari) 9 9 Kemenhub 6 6 Kemenhub Akses pasar promosi hasil kelautan Meningkatnya akses pasar promosi hasil kelautan Peningkatan market share produk kelautan utama di pasar tujuan ekspor (%) 15 17,5 Kemendag 3. Penataan Sistem Hukum Nasional di Big Percepatan penyusunan peraturan perungungan mendukung pengembangan usaha di big tangkap Tersusunnya peraturan big usaha mendukung pengembangan usaha di big tangkap 3 peraturan setingkat menteri 1 1 Kemenhub, Kemenperin, Kemnaker

16 Penyusunan produk hukum (peraturan bersama k/l) turunan Perpres Nomor 43 Tahun 2016 tentang Pengesahan Agreement on Port State Measures to Prevent, Deter, And Eliminate Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (Persetujuan tentang Ketentuan Tersusunnya dokumen Rancangan Peran (RPP) Wilayah Peran Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) Tersusunnya prosedur operasi standar petunjuk pelaksanaan 11 dokumen RPP WPP-NRI 2 produk hukum Kemenhub, Kemenkumham, Kemenkeu, Polri, TNI

17 Negara Pelabuhan untuk Mencegah, Menghalangi, Memberantas Penangkapan Ikan Ilegal, tidak Dilaporkan, Tidak Diatur) 5. Pembangunan Sistem Tata Kelola Nasional Baik, Transparan, Bertanggung Jawab 7. Pengembangan Kemitraan Usaha di Big Saling Menguntungkan kenelayanan Inisiasi pembentukan kelembagaan WPP-NRI akses penaan usaha bagi nelayan Meningkatnya kelembagaan usaha nelayan C.9 PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KELAUTAN 1. Pembangunan Kawasan Ekonomi kenelayanan sentra/kampung nelayan 4 kelembagaan provinsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BUMN kelompok 200 sentra nelayan PUPR,

18 Secara Terpadu dengan Menggunakan Prinsip Ekonomi Biru (Blue Economy) di Wilayah Pesisir Perairan 3. Pengembangan Kerja Sama Ekonomi Berkelanjutan dengan Negara Maritim Strategis Big pelabuhan 4 pelabuhan ramah lingkungan Pengembangan pelabuhan kerja sama kelautan hubungan masyarakat tertata terintegrasi pelabuhan ramah lingkungan/ ecoport pelabuhan mengacu pada rencana induk pelabuhan nasional Terwujudnya kerja sama internasional antarlembaga implementatif 816 pelabuhan (KEPMENKP No.45 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pelabuhan Peran Nasional) Jumlah dokumen kerja sama perjanjian big kelautan telah disepakati diimplementas - - LHK Kemenhub, PUPR, BPPT 30 dokumen 31 dokumen Kemenlu D. PERTAHANAN DAN KEAMANAN LAUT D.1 PERTAHANAN LAUT; D.2 KEAMANAN LAUT; D.3 PERIKANAN YANG ILEGAL, TIDAK DILAPORKAN, DAN TIDAK DIATUR (IUU FISHING) 7 Pemantauan Bertambahnya jumlah sarana Jumlah kapal pengawas 4 kapal penga- 1 kapal penga- Kemenhan, Kemenhub

19 Pemberantasan Kejahatan Peran kelautan peningkatan infrastruktur pengawasan Pengoperasian kapal pengawas Peningkatan dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Peran E. BUDAYA BAHARI E.1 NELAYAN DAN MASYARAKAT PESISIR 1. Penguatan Sistem Informasi Data, Inventa- data statistik informasi kelautan prasarana pengawasan kelautan Meningkatnya kepatuhan pelaku usaha kelautan terhadap ketentuan peraturan perungungan Operasi terpadu untuk penanggulangan Illegal Unreported Unregulated (IUU) Fishing di perairan Indonesia Terwujudnya pengembangan satu data kelautan 150 hari operasi kapal pengawas 40 hari operasi Satu data kelautan was tipe was tipe A A 144 hari operasi 150 hari operasi - 40 hari operasi 1 1 TNI, Bakamla, Polri TNI, Bakamla, Polri

20 risasi, Evaluasi Sumber Daya 2. Pembangunan Prasarana Sarana Dibutuhkan dalam Pengembangan Usaha bagi Nelayan, Pembudi Daya Ikan, Petambak Garam 3. Peningkatan Kemampuan Kapa- Kawasan budi daya Pembangunan rumah swadaya nelayan kapal, alat kenelayanan: pembangunan sistem informasi nelayan di sentra nelayan Investasi keberlanjutan usaha hasil kelautan : pembangunan sistem informasi pemasaran hasil Peningkatan produksi budi daya untuk komoditas air payau laut dengan pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA) Revitalisasi tambak Rumah nelayan meningkat kualitasnya Awak kapal tersertifikasi 20 sentra nelayan 1 buah unit KJA unit rumah diperbaiki awak kapal PUPR - 10 PUPR 253 unit 400 unit PUPR (PJ 1) Kemnaker, Kemenhub

21 sitas bagi Nelayan, Pembudi Daya Ikan, Petambak Garam 5. Peningkatan Pendid Penyadaran Masyarakat Diwujudkan melalui Semua Jalur, Jenis, Jenjang Pendid 6. Membangkitkan Pemahaman Wawasan Budaya Bahari penangkap, sertifikasi awak kapal kenelayanan Produksi usaha pembudidayaan Pendid kelautan Pelatihan kelautan berdasarkan keahlian keterampilan Nelayan memiliki tanah bersertifikat Kelembagaan usaha nelayan meningkat kapasitasnya Fasilitasi peningkatan kelembagaan pembudi daya Peserta pendid vokasi kelautan kompeten Masyarakat kelautan dilatih big tanah lembaga usaha lembaga orang peserta pendid kelautan orang kelautan dilatih ATR, unit orang unit orang Kemendikbud, Kemenristekdikti Kemnaker,

22 8. Harmonisasi Pengembangan Unsur Kearifan Lokal ke dalam Sistem Pemanfaatan Sumber Daya Lestari E.2 IPTEK KELAUTAN 1. Peningkatan Penguatan Peranan Ilmu Pengetahuan Teknologi, Riset, Pengembangan Sistem Informasi Pendayagunaan pulaupulau kecil pelabuhan Penelitian pengembangan iptek laut pesisir Terevitalisasinya masyarakat hukum adat, tradisional, lokal di pulau-pulau kecil (komunitas) Pelabuhan menerapkan sistem informasi keterpaduan Berkembangnya inovasi teknologi kelautan 15 komunitas 5 3 Kemendikbud, 165 pelabuhan 30 inovasi teknologi kelautan Kemenristekdikti, BPPT, LIPI E.3 SUMBER DAYA MANUSIA DAN TENAGA KERJA 1. Peningkatan Jasa di Big Diimbangi dengan Penataan pemanfaatan jasa kelautan Kawasan dibangun atau dikembangkan sarana prasarana (sarpras) Kemenpar, Kemenhub, PUPR,

23 Ketersediaan Lapangan Kerja 2. Pengembangan Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia di Big 3. Peningkatan Gizi Masya- Penanganan pelanggaran big kelautan Pengawasan pengelolaan kelautan Peningkatan konsumsi untuk wisata bahari Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Peran/ Aparat Penegak Hukum di Big Peran ditingkatkan kemampuan teknisnya Polisi Khusus Wilayah Pesisir Pulau- Pulau Kecil (Polsus PWP-3-K) kompeten Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) berperan aktif dalam membantu pengawasan SDKP Meningkatkan kualitas gizi masyarakat Jumlah PPNS Polri Jumlah Polsus PWP-3-K Jumlah Pokmaswas Konsumsi masyarakat menca ,88 kg per kapita 47,12 kg per kapita Kemenkes, Kementan,

24 rakat 4. Peningkatan Pelindungan Ketenagakerjaan rata-rata per kapita Akses pasar promosi hasil kelautan kenelayanan kelautan (pelaku utama ) Promosi peningkatan konsumsi dalam negeri dilaksanakan Sentra kuliner hasil disediakan dikelola Nelayan terlindungi dengan asuransi pai 54,49 kg per kapita per tahun pada tahun 2019 Festival Peran Nusantara Lomba Aneka Masak-an pada 34 Provinsi 5 sentra kuliner 2,7 juta nelayan terlindungi dengan asuransi per per Kemenperin, tahun tahun Kemendag 34 provinsi 34 provinsi Kemenkes, Kemenperin, Kemendag 5 5 Kemenkes, Kemenperin, Kemendag, BPOM BUMN 0 8. Penyediaan Insentif Bantuan Pendid Big Riset Strategis Penyediaan beasiswa di big kelautan Anak pelaku utama (nelayan, pembudidaya, petambak garam, pengolah, pemasar) Persentase anak pelaku mendapat bantuan beasiswa 44% 46% Kemenkeu, Kemendikbud, Kemenristekdikti 9. Pengembangan Kualitas Kuantitas Sekolah Pelayaran Pendid Peran Satuan Pendid Peran terstandar Jumlah Satuan Pendid Peran 13 unit 14 unit Kemendikbud, Kemnaker

25 Peran terstandar (unit) KETERANGAN: 1. Penulisan program kegiatan sudah disesua dengan format Rencana Aksi ada dalam Lampiran Perpres Nomor 16 Tahun 2017; 2. Kementerian/Lembaga agar melengkapi data dalam kolom capaian kendala; 3. Kementerian/Lembaga agar menyampa dokumen dimaksud beserta nomor kontak Pejabat/Pegawai bertanggungjawab atas pengisian dokumen ini kepada Sdr. Arin Maulana di nomor selular atau paling lambat 12 Juli 2017.