BAB IV ANALISIS Analisis Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam Melaui Dzikir pada. Manula di Panti Wredha Purbo Yuwono Brebes

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS Analisis Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam Melaui Dzikir pada. Manula di Panti Wredha Purbo Yuwono Brebes"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam Melaui Dzikir pada Manula di Panti Wredha Purbo Yuwono Brebes Bimbingan konseling Islam melalui dzikir pada penghuni Panti Wredha Purbo Yuwono Brebes sangat beragam. Merupakan upaya untuk membantu mereka dalam memecahkan masalah, jangan sampai menghadapi masalah dan juga memberikan dzikir sebagai solusi dari bimbingan. Memberikan bimbingan dzikir sangat sesuai dengan kebutuhan manula (kelayan). Dalam bab ini, penulis akan menganalisis baik dari metode, materi, pembimbing, kelayan (manula). Dengan adaanya pelaksanaan bimbingan tersebut, cukup bermanfaat untuk mencapai kehidupan seharihari dan tujuan akhir dari ajaran Islam, yaitu untuk mendapatkan ketenangan pada batinya dan mendapatkan kebahagiaan tujuan akhir di dunia dan akhirat. Dengan demikian, bimbingan konseling Islam melalui dzikir dapat memberikan solusi dalam menghadapi masalah karena ini sangat diharapkan perubahan dalam bertingkah laku menurut ajaran agama, yang dapat menuntun ke jalan kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Dengan pelaksanaan bimbingan tersebut yang dapat membawa perubahan kepada manula, dengan harapan dapat terselesaiakannya persoalan yang dihadapi manula dengan menggunakan beberapa cara yang dilakukan dalam merubah tingkah laku tersebut: metode yang diterapkan oleh pembimbing di panti tersebut adalah dengan menggunakan metode

2 secara langsung dimana seorang pembimbing dan manula mengadakan komunikasi secara langsung. Sedangkan metode bimbingan Islam yang secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan media elektronik dan brosur guna membantu para manula untuk dapat menyelesaikan masalah, dari dua metode tersebut tentu memiliki tingkat efektifitas yang berbedabeda. Metode bimbingan secara langsung, dilakukan secara individual pada kelayan (manula) dan memiliki tingkat efektifitas yang paling tinggi, dimana seorang konselor dan kelayan bisa menyampaikan secara langsung materi yang akan disampaikan kepada kelayan (manula). Dengan cara ini pula pembimbing dituntut untuk memahami terlebuh dahulu kondisi psikis kelayan (manula) secara lebih detail. Di samping mengetahui latar belakang keagamaan setiap kelayan, sehingga dengan demikian pembimbing akan mudah menentukan materi yang sesuai dengan keadaan kelayan. Metode secara langsung juga mempunyai efek yang sangat baik pada kelayan, dikarenakan pembimbing menjalin hubungan empatis dengan kelayan. Hubungan empatis yang dimiliki oleh pembimbing, kelayan akan merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalah yang dialaminya, namun ia akan merasa mendapatkan bantuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan mendapat perhatian dari pembimbing. Hal ini dapat diketahui, bahwa membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada kelayan merupakan kebutuhan batin yang sangat fundamental, yang akan menghasilkan kesenangan, ketentraman,

3 ketenangan dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Pembimbing yang memberikan bimbingan Islam secara individual merupakan perwujudan rasa kasih sayang dan perhatian, inilah yang sangat diharapkan oleh kelayan. Hal ini juga dirasakan oleh satu kelayan yang mengharapkan metode secara langsung yang efektif untuk dapat meningkatkan iman dan taqwa dalam melaksanakan ibadah kepada Allah, karena dalam menyelami kondisi jiwa dan membinanya denga menggunakan materi keagamaan secara intensif (sungguh-sungguh) seperti penuturan bapak Darmo, kulo seneng kali bapak kyai dalam memberikan materi keagamaan dengan menggunakan metode ini secara tepat kali hati kula, sehinga kula merasa tegugah hatinya untuk berbuat baik dan beribada kepada Allah agar hati kulo menjadi tenag dan damai dengan menggunakan dzikir kepada Allah. Sedangkan menurut Musyawi (2000: 16), menyatakan bahwa hati manusia sangat membutukan jiwa lain sebagai pelindung, kalu tidak maka manusia akan tercabik-cabik di tangan keseriusan dan kecemasan yang dialaminya sehingga hati menjadi tidak tenang, dengan demikian menjadi korban penindasan dunia manusia sendiri. Bentuk perhatian seorang pembimbing merupakan manifrestasi dari perasaan empatinya dan inilah yang membawa dampak positif bagi kelayan, yaitu perasaan simpatinya kepada pembimbing. Persaan empati yang dimiliki oleh pembimbing serta perasaan simpati yang ada pada kelayaan, hal ini yang merupakan ikatan terbaik untuk menyatukan mereka. Oleh karena simpati yang diartikan sebagai perasaan seorang kepada orang

4 lain sangat menduduki keberhasilan proses bimbingan Islam (Arifin, 1987: 142). Sejalan hal tersebut, pemberian metode ini perlu sekali untuk dikembangan, artinya inilah sebenarnya metode bimbingan yang paling efektif terhadap kelayan karena pemberian bimbingan seperti ini kelayan benar-benar di ajak berkomunikasi langsung dengan pembimbing. Dan di situlah kelayan bisa mengungkapkan seluruh permasalahannya kepada pembimbing (dalam hal ini adalah konselor yang bisa menyimpan semua rahasia kelayan). Maka sudah selayaknya pembimbing juga memberikan perasaan empati dan simpati dengan kelayan. Dengan hubungan yang dekat antara kelayan dan konselor sehingga meteripun akan dapat diberikannya dan mudah diterima oleh kelayan dan dapat pula dikerjakan atau diamalkan. Kendatipun demikian, metode tersebut juga mempunyai kelemahan, kelemahan menurut penulis bersumber dari factor pembimbing. Jika metode yang digunakan bagus, namun pembimbing kurang bisa menyampaikan maka hal ini akan berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya bimbingan, oleh karena itu hal yang perlu diperhatikan dalam metode bimbingan secara individual adalah perlunya tenaga pembimbing yang benar-benar ahli dalam melakukan bimbingan pada kelayan, jika hal itu diperhatiakan maka metode yang digunakan akan berhasil. Oleh kerena itu bimbingan secara langsung sebaiknya tidak hanya dilakukan secara individual saja, tapi juga dilakukan secara kelompok. Dengan pemberian bimbingan secara kelompok, pembimbing

5 dapat memberikan bimbingan tidak hanya terbatas pada kelayan satu sajah, akan tetapi dapat pula diberikan kepada semua kelayan dan pengurus dan pegawai panti. Pemberian bimbingan spiritual kepada dapat dijadikan bekal bagi mereka untuk membantu mensukseskan proses bimbingan Islam bagi kelayan. Dalam hal ini pengurus sebagai alat Bantu pengoperan lambing atau materi bimbingan keagamaan kepada kelayan. Dalam melaksanakan bimbinan Islam kepada kelayan dengan cara kelompok sebenarnya banyak mengalami kesulitan, hal ini karena proses pelaksanakaan bimbingan ini dilaksanakan pda tempat yang telah ditentukan, sehingga tidak mungkin bagi kelayan mempunyai fisik yang lemah bisa datang untuk mengikuti bimbingan. Oleh karena itu yang dapat mengikuti kegiatan bimbingan secara kelompok ini tidak terbatas. Adapun kekurangan dari cara ini, yaitu materi bimbingan Islam yang disampaikan kurang dapat terkontrol dan kadang-kadang sering terjadi kekhilafan dalam menyampaikan materi, karena materi yang disampaikan masih bersifat umum, sehingga kurang menjrumus pada kebutuhan individu kelayan. Dengan demikian, jika metode langsung diterapkan secara individual maupun kelompok, maka dapat dilihat adanya kerjasama yang erat antara pembimbing dengan pengurus dalam meningkatkan mental spiritual kelayan. Dengan demikian Panti tersebut dapat memberikan pelayanan bimbingan Islam. Kemudian bimbingan Islam dengan metode secara tidak langsung juga memiliki tingkat efektifitas yang berbeda-beda. Pertama,

6 menggunakan metode melalui surat kabar/majalah, bimbingan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan atau wawasan bagi kelayan, karena surat kabar/majalah merupakan media untuk memperoleh berbagai pengetahuan umum atau agama. Manula yang ada di Panti tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, dari perbedaan latar belakang tersebut mereka juga memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam kehidupan setiap harinya, ada yang gemar mencari informasi pengetahuan yang melalui surat kabar/majalah ada juga yang tidak gemar mencari informasi tentang pengetahuan. Hal ini bisa diketahui, bahwa dengan melakukan bimbingan melalui surat kabar/majalah, bisa memberikan informasi pengetahuan baik keagamaan maupun umum kepada manula. Hal ini perlu dilakukan karena jika ada kelayan yang benar-benar membutuhkan informasi pengetahuan. Kedua, menggunakan media audio, dengan memberikan siraman rohani atau bimbingan dzikir dan do a melalui media audio, diharapkan kelayan bisa meresapi dan mengamalkan apa yang disampaikan oleh pembimbing. Beberapa kelayan merasa sangat senang saat mendengarkan bacaan al-qur an, dzikir, do a, dan suara adzan melalui media audio, karena hal itu dapat memberikan kesejukan dan kedamaian pada jiwa yang mendengarkan dan ketenangan paada batinya, menjadikan hatinya lebih tenang dan tentram.

7 Memberikan bimbingan melalui media audio yang ada di panti memang sangat bagus, namun tidak semua kelayan beragama Islam, tetapi juga ada yang beragama non muslim, juga perlu dengan acar yang cermat agar kelayan yang beragama non muslim tidak merasa dirugikan dengan petugas panti. Oleh karena itu, metode yang digunakan pembimbing dalam melakukan bimbingan kepada kelayan hendaklah tidak harus berkonsntrasi terhadap materi saja. Namun yang yang paling perlu diutamakan bagi seorang pembimbing adalah bagaimana sikap pembimbing dalam menghadi kelayan, artinya pembimbing perlu memperhatikan sopan santun dalam memberikan bimbingan pada kelayan, sehingga disinilah perlu memperhatikan metode sbagai jembatan untuk bisa menyampaikan materi bimbingan konseling. Jika hal tersebut benar-benar diperhatikan, maka tujuan bimbingan konseling Islam akan tercapai. 1. Materi Materi merupakan hal yang terpenting yang tidak boleh lepas dalam pelaksanaan bimbingan. Karena dengan materi, pembimbing bisa mengubah hati manusia yang kurang baik menjadi baik. Oleh karena itu materi yang disampaikan pembimbing baik yang menyangkut masalah aqidah, ibadah, akhlak. Semua itu mempunyai pengaruh yang lebih baik bagi kelayan. Hal ini bisa dibuktikan pada tanggapan kelayan pada materi, 90% merasa senang, 10% merasa biasa, 0% tidak senang.

8 Adapaun materi yang digunakan dalam bimbingan konseling Islam di Panti tersebut menyangkut aqidah, ibadah, dan akhlak. Pertama, aqidah atau keimanan, dalam Islam merupakan hakekat yang meresap ke dalam hati dan akal manusia, bukan sekedar semboyan yang diucapkan. Maka barang siapa yang mengaku dirinya muslim, terlebih dahulu harus tumbuh dalam dirinya keimanan terhadap Allah dan segala kekuatan-nya. Pemberian materi aqidah yang diberikan oleh pembimbing kepada kelayan meliputi menerima ketentuan Allah dengan sabar dan lapang dada, ikhlas, berdzikir. Semua itu diharapkan bisa menjadikan kelayan merasa sabar dalam menghadapi masalah dan juga ikhlas dalam menerima ketentuan Allah serta selalu mengucapkan dzikir dan do a untuk mendekatkan diri kepada Allah agar mendapatkan kebahagian dan ketenangan pada hatinya dan mendapakan ridho-nya dalam menghadapi masalah pada dirinya. Beberapa kelayan merasakan, setelah mendapatkan bimbingan dengan materi aqidah tersebut mereka merasa tegar dalam menghadapi musibah yang dideritanya, mereka semakin yakin bahwa tiada yang berhak menyembuhkan atau mematikan hanya kepada Allah SWT. Oleh karena itu pemberian materi aqidah memang tidak boleh di tinggalkan dalam bimbingan Islam, hal ini dikarenakan aqidah merupakan hal yang terpenting dalam kelangsungan hidup kelayan, di dalamnya mencakup keimanan kepada Allah SWT. Dari situlah maka

9 dibutuhkan keyakinan bahwa mati dan hidup adalah kehendak Allah, dengan menerima ketentuan Allah, dengan ikhlas dan selalu berdzikir kepada-nya maka keyakinan bahwa Allahlah menjadikan semua itu akan selalu ada dalam hati suci kelayan. Kedua, ibadah semua ibadah ialah tujuannya untuk mengingat Allah SWT. Dalam shalat misalnya kelayan mengucapkan takbir, membaca al-qur an, mengucapkan tasbih dan sholawat kepada Rasulullah SAW. Ini merupakan komunikasi antara manusia dengan Sang Pencipta, yang terdapat unsur jiwa yang tenang sehingga kita merasa dekat dengan-nya. Setelah selesai shalat dilanjutkan dengan berdzikir, istighfar dan berdo a, semua itu untuk merupakan perbuatan mengingat Allah dan Allah pun akan mengingat makhluknya yang selalu mengingat-nya yang semuanya berfungsi itu untuk memperdalam keimanan dalam hati (batin) yang menimbulkan rasa tenang dan tentram pada dirinya. Para kelayan sadar bahwa shalat merupakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT, sebagai tanda bukti seorang hamba kepada sang Kholik-Nya. Karena dengan mendirikan shalat dapat mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar. Bacaan-bacaan dalamshalat mengandung arti permohonan kepada Allah agar diberi kehormatan, pengampunan dan lain sebagainya supaya dalam hidup di dunia dan di akhirat mendapat kebahagiaan.

10 Shalat adalah perbuatan mengingat Allah SWT di mana pun kita berada, karena dengan mengingat-nya hati senantiasa menjadi tentram dan tenang. Shalat itu tiang agama, dialah yang menjadi tali penghubung antara hamba dengan Tuhannya. Shalat merupakan ibadah yang utama karena mencakup berbagai macam rupa ibadah yang lain. Didalamnya ada takbir, tasbih dan berdiri dengan rasa hormat dihadapan Allah, kemudian ruku dan sujud kepada-nya. Shalat yang dapat mencegah kita mengerjakan perbuatan-perbuatan keji dan mungkar hanyalah shalat dengan sempurna rukunnya, sempurna syarat, sempurna sunnat dan adab yang dikerjakan dengan hati yang tulus dan ikhlas, jauh dari riya dan nifak, penuh dengan rasa takut kepada Allah dan mengharap ridho-nya. Shalat yang tidak berjiwa, tidak disertai oleh kekhusukkan dan tunduk hati tidak mungkin mencegah kita dari kekejian dan kemungkaran. Perjumpaan dengan Allah diwaktu shalat, mengahadap Allah hatinya begitu khidmat. Dikala berdzikir, berdo a, bermunajat, bertatap batinya dengan Allah, hatinya nikmat. Perjumpaan dengan Allah itu merupakan perjumpaan batin dengan bil-ghaib antara hamba dengan al- Matin. Hati menjadi sejuk, khusyu, tawadhu, penuh dengan taqwa. Shalat merupakan dzikir kepada Allah, karena terdapat hubungan manusia dengan sang Kholik, dan terdapat hubungan batin secara langsung dengan Allah sehingga hati pun menjadi tenang, maka apabila shalat dihayati dengan khidmat, Insya Allah kita akan bertambah kuat dalam meneriam cobaan dari-nya (Munawar, 2003: ).

11 2. Pembimbing Dari data yang di dapatkan, tanggapan manula terhadap usaha pembimbing dalam membina mental spiritual manula adalah mayoritas mereka mendukung usaha tersebut. Bimbingan konseling Islam tersebut benar-benar bermanfaat bagi manula dengan alasan bahwa kegiatan tersebut dapat menyadarkan, karena cobaan merupakan ujian dari Allah SWT. Dan dapat mengingatkan ingatannya kepada Allah (dzikrullah), sehingga membangkitkannya untuk beribadah. Hal ini karena pembimbing dalam usahanya memberikan bimbingan konseling Islam selalu memasukan nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber dari al-qur'an dan al-hadits, karena hal ini dapat mendorong manula mendapatkan ketenangan batinnya. Mereka merasa bimbingan konseling Islam yang ada di Panti Wredha Purbo Yuwono Brebes sudah sangat baik, tetapi perlu ditambah waktu kunjungan pada manula, agar manula dipastikan setiap hari bisa dikunjungi oleh pembimbing, sehingga manula itu merasa diperhatikan. Keberhasilan bimbingan konseling Islam yang dilakukan pembimbing, dapat dilihat dari perilaku kehidupan manula sehari-hari. Setelah manula menerima materi yang disampaikan, diharapkan manula mampu merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari baik hubungan dengan sesama manusia maupun dengan Allah SWT. Sikap seorang manula dalam memberikan komentar mengenai pembimbing adalah bukti bahwa bimbingan konseling juga masih

12 memiliki kekurangan, untuk menanggulangi hal demikian, maka perlu ditingkatkan komunikasi yang aktif antara pembimbing dengan manula. Artinya dalam memberikan bimbingan tidak hanya berkunjung dan memberi saran saja, tetapi perlu adanya komunikasi yang bersifat individual (manula boleh menceritakan masalah pribadinya pada pembimbing) terlebih dahulu sebelum pembimbing meninggalkan ruangan manula. Selain itu perlu sekali bagi para manula memberikan kritik pada pembimbing, hal ini bisa dilakukan seperti bina rohani menyediakan kotak saran layanan bagi manula atau keluarga manula, untuk bahan auto kritik bagi pembimbing dalam melakukan bimbingan konseling Islam agar semakin baik. 3. Kelayan (Manula) Bukan hanya bimbingan Islam saja yang mendukung dalam peningkatan ketenengen batin tetapi juga berkaitan dengan bimbingan sosial yang dilakukan oleh pekerja sosial yang merupakan kegiatan untuk membantu manula baik secara individual, kelompok, dalam upaya meningkatkan manula dalam memenuhi kebutuhan, menghadapi dan mengatasi masalah serta dalam menjalin hubungan dalam lingkungan masyarakat serta didukung adanya bimbingan ketrampilan kerja yang dilakukan oleh Panti Sosial yang disesuaikan dengan bakat minat dan kemampuan manula, yang antara lain berbentuk ketrampilan pokok

13 yaitu; tata boga dan menjahit, sedangkan untuk ketrampilan penunjang yaitu: menyulam dan membatik serta membordir, dan home industri. Kegiatan bimbingan sosial, bimbingan ketrampilan kerja, yang di atas merupakan sebagai penunjang untuk bekal hidup di dunia sedangkan untuk kehidupan akhiratnya dibekali dengan pembianaan agama. Ketiganya saling melengkapi dan merupakan serangkaian untuk meningkatkan akhlak. Jadi antara bimbingan Islam, bimbingan sosial dan bimbingan ketrampilan kerja merupakan suatu rangkaian yang bersangkutan. Orang yang beriman tidak memiliki rasa takut dan rasa sedih, karena ia yakin bahwa Allah pasti akan selalu menolongnya. Dan ia yakin bahwa setiap musibah yang menimpanya itu bukanlah kemurkaan Allah namun itu semua adalah semata-mata ujian yang diberikan Allah kepadanya. Proses pelaksanaan bimbingan konseling Islam yang dilaksanakan di Panti Wredha Purbo Yuwono Brebes merupakan terapi psikiatri dan agama. Hal ini terbukti menumbuhkan hasil. Secara berangsur-angsur keluhan dari (nama orang) (lihat bab III), demikian pula pemeriksaan intermitis menunjukan perbaikan, hingga akhirnya kesehatan fisik dan mentalnya menjadi pulih kembali dan merasakan adanya ketenangan pada batinnya. Sebagai analisisnya, "post power sindrome", sering dialami oleh mereka yang kehilangan jabatan, pekerjaan (PHK) atau pensiun. Mereka

14 yang tidak siap secara mental mudah sekali sakit atau stres. Kasus (nama orang) di atas adalah salah satu contoh terapi psikoreligius yang diamalkan (nama orang), bisa memulihkan kepercayaan diri, optimisme dan meningkatkan kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga proses penyembuhan penyakit lebih cepat dan terhindar dari berbagai komplikasi. Sesungguhnya hidup ini adalah ibadah, pekerjaan yang diberikan merupakan amanat. Dengan kekuatan iman dan taqwa, selalu ingat kepada-nya (shalat, berdo'a dan berdzikir), maka dalam menghadapi berbagai macam problem kehidupan dapat terhindar dari stres seperti "post power syndrome". Hal ini sebagaimana yang dialami oleh ibu Jenab (lihat Bab III), sejalan dengan bimbingan konseling Islam yang diberikan kepada manula, tentu pada setiap manula tidaklah sama menunjukakan sikapnya ketika menghadapi sakit yang dideritanya. Ada mereka yang sabar dan tawakal saat menghadapi sakit dan masalah namun ada juga yang selalu diliputi rasa was-was. Kondisi seperti ini memungkinkan pembimbing dalam menentukan metode dan meteri ada yang patut untuk diberikan kepada para manula. Oleh karena itu sebagaimana dijelaskan pada pembahasan pembimbing dan manula (klien), bahwa keadaan menentukan sikap seorang pembimbing dalam melakukan bimbingan Analisis Implikasi Bimbingan Konseling Islam Melalui Dzikir Terhadap Ketenangan Batin

15 Dzikir yang dilaksanakan di Panti Wredha Purbo Yuwono pada hakikatnya adalah layanan bimbingan Islam, dimana dalam proses ini adanya proses pemberian bantuan terhadap individu yang bermasalah yaitu klien (manusia usia lanjut). Pemberian bantuan itu berupa bimbingan Islam seperti metode dzikir dan talqin Dengan adanya metode talqin ini akhirnya timbul kesadaran pada klien mereka. mereka menyadari hakikat dirinya sebagai manusia. Individu yang mempunyai masalah dalam hal ini adalah manusia usia lanjut (manula). Proses pemberian bantuan ini dilakukan oleh pembimbing atau pembina. Di sini individu dibantu, dibimbing agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT. Maksudnya adalah sebagai berikut selaras dengan ketentuan Allah SWT, artinya sesuai dengan kodratnya yang ditentukan Allah SWT. Sesuai dengan sunnatullah sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Allah SWT, hidup selaras dengan petunjuk Allah SWT melalui Rasulnya sedangkan hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah berarti menyadari eksistensi diri sebagai makhluk Allah yang diciptakan untuk mengabdi kepada Allah. Menjalankan perintah dan mendekatkan diri kepada Allah dan mengingat- Nya hati senantiasa menjadi tentram dan tenang. Menurut penulis bimbingan yang diberikan di Panti tersebut adalah suatu proses penyadaran terhadap individu yang bermasalah sehingga manula menyadari akan kesalahannya selama ini dan menyadarinya sebagai makhluk Allah. Hal yang paling penting dengan mengingat Allah SWT yaitu kita akan terjaga

16 dari perbuatan-perbuatan maksiat dimana iblis berusaha menggoda dan mengganggu gerak-gerik manusia, agar manusia terjerumus dalam kenistaan dan kerugian. Dzikir yang dikerjakan oleh para penghuni Panti Wredha Purbo Yuwono bertujuan membenahi dan mengukuhkan iman serta mental yang rapuh agar klien menyadari akan dirinya yang terlanjur jatuh ke lemba hina seperti melakukan perbuatan maksiat, minum khommer dan lain-lain sehingga mengalami kecanduan berat. Dzikir yang dilakukan manula atau klien dengan berupaya membenahi dan menata iman yang rapuh bagi klien, yang merupakan dasar komitmen bagi klien untuk melaksanakan ajaran agama terutama melalui bimbingan Islam yang diterapkan di Panti Wredha Purbo Yuwono tersebut. Komitmen agama sangat penting dalam pencegahan (preventif) dalam segala kejadian yang melanggar aturan-aturan, norma dan nilai hidup dalam masyarakat agar seseorang tidak jatuh sakit, meningkat kemampuan seseorang dalam mengatasi penderitaan. Bila ia sedang sakit, untuk mempercepat penyembuhan selain terapi medis, jalan alternatif yang dominan adalah menggunakan terapi agama. Sedangkan untuk memahami tentang dzikir itu sendiri sebenarnya mempunyai makna atau pengertian yang tidak terbatas pada aktivitas dari dzikir yang dilakukan, dengan kata lain hanya dilihat dalam bentuk lafadzlafadz yang dibacanya. Dalam arti luas tentang makna dzikir meliputi segala prosesi dalam dzikir, yang meliputi segala macam bacaan dalam berdzikir,

17 do a-do a yang dibaca, shalat, berwudhu, membaca Al-Qur an, dalam keadaan suci dan lain sebagainya. Oleh karena itu sangatlah menjadi tepat bila di Panti Wredha Purbo Yuwono Brebes menerapkan terapi agama dan terpi tambahan lainnya yang membantu dalam pelaksanaan untuk mendapatkan ketenangan pada diri klien yang lebih efektif dan efesien. Berdasarkan data tentang implikasi dzikir yang diterapkan penghuni Panti Wredha Purbo Yuwono Wanasari Brebes, pada umumnya dilaksanakan setelah melaksanakan shalat, baik shalat wajib ataupun shalat sunnah. Yaitu dimulai sejak jam WIB para manula bangun dengan sendirinya untuk melaksanakan berbagai amalan sunnah yang dipandu oleh pembina. Seperti shalat sunnah tahajud, shalat sunnah taubat, shalat sunnah tasbih, shalat witir dan lain sebagainya. Di lanjutkan dengan proses dzikir, baik dibaca secara jahr dan khofi yang dilakukan oleh manula sampai dekat waktu subuh. Pada jam WIB mereka melaksanakan shalat suna qabliyah subuh dua rakaat. Kemudian melaksanakan shalat subuh berjama ah, dilanjutkan proses dzikir pada klien. Setelah melaksanakan dzikir, maka para klien mendapatkan bimbingan dan nasehat dari pembina. Ini membuktikan bahwa mereka sadar sebagai hamba Allah, karena shalat merupakan rukun Islam yang kedua bagi umat Islam. Mereka melakukan sembahyang lima waktu dilakukan berjamaah ataupun sendirian. Sedangkan yang lain (agama Islam), belum lengkap sembahyangnya lima waktu. Manula yang melaksanakan shalat sunnah ada 46 %, ini menandakan bahwa

18 manula mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melakukan ibadah tambahan dan berdzikir kepada Allah. Pada bulan Ramadhan umat Islam pada umumnya melaksanakan ibadah puasa. Begitu juga manula yang beragama Islam melaksanakan ibadah puasa. Berpuasa merupakan ibadah yang dirasakan berat bagi semua orang, lebih-lebih bila ibadah ini tidak dibiasakan sejak masa anak-anak. Ada 80 persen yang melaksanakan ibadah puasa, dari jumlah manula yang berjumlah 75 yang beragama Islam, sedang yang lain sakit. Manula yang melakukan puasa sunnah lebih dari 40 persen dari jumlah 75 manula yang beragama Islam. Walaupun puasa sunnah ini dirasakan berat dan membutuhkan latihan yang ekstra. Karena tantangannya adalah godaan sebab manula lain lebih banyak yang tidak melakukan puasa sunnah dari pada yang melakukannya. Shalat sunnah tarawih yang dilakukan pada waktu bulan Ramadhan setelah shalat Isya. Ada sejumlah 38 manula yang melakukan shalat sunnah tarawaih dengan rutin, sedangkan yang lain ada yang sakit dan tidak lengkap shalat sunnah tarawihnya (tidak stabil/rutin). Jumlah rakaatnya yaitu 8 rakaat shalat sunnah tarawih dan 3 rakaat shalat sunnah witir. Dengan melaksanakan shalat sunah tarawih secara tidak langsung manula dilatih untuk bersifat sabar. Manula yang dapat membaca Al-Qur an berjumlah 23 orang. Karena pada dasarnya mereka sudah dapat membaca Al-Qur an sebelum masuk di panti Sosial. Kalaupun sudah biasa dalam mengikuti kegiatan

19 pembinaan keagamaan membaca Al-Qur an tetap diberlakukan pada mereka guna untuk kelancaran dalam membaca Al-Qur an, sedangkan yang lain memang belum bisa tetapi sudah mengenal huruf-huruf hijaiyah dan hafal huruf-huruf tersebut. Manula yang melakukan shalat wajib secara berjamaah sejumlah 26 orang. Mereka melakukannya di dalam asrama masing-masing, yaitu berjamaah bersama temannya sendiri atau sesama manula. Manula yang lain melakukan shalat wajib dengan cara sendiri-sendiri. Ini menunjukkan bahwa melakukan kewajiban tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran, bebas dan tidak dipaksa siapapun. Sejumlah manula yang ada di panti Sosial 100 % sedikitpun tidak ragu adanya Tuhan. Ini membuktikan bahwa manula pada hati mereka masing-masing mengakui adanya Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, yang wajib dipercaya tanpa diragukan lagi. Sebelum melakukan aktivitasnya manula terlebih dahulu membaca do a agar diridhoi oleh Yang Maha Esa yaitu terdapat lebih dari 87 persen mereka mengamalkan. Hal ini menunjukan dalam mengikuti kegiatan pembinaan keagamaan bukan hanya sebagai wacana, tetapi betul-betul diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun manula yang lain dalam mempraktekkannya kadang-kadang. Karena dalam hal berpakaian manula diharuskan berpakaian sopan, rapi dan bersih maka 100 % manula menjalankan perturan tersebut yang dibuat oleh pihak panti Sosial. Apabila selama mengikuti bimbingan dan

20 pelatihan manula berpakaian tidak sesuai dengan peraturan, maka manula harus berganti pakaian yang sesuai dengan peraturan tersebut dan kembali lagi mengikuti keruangan bimbingan dan pelatihan. Dengan demikian, ini merupakan untuk kebaikan bagi manula. Manula yang merasa menyesal karena perbuatannya itu (diluar ketentuan agama), sejumlah 75 persen. Betapapun besarnya dosa seorang manusia, apabila menyesal atas perbuatannya itu dan mau bertaubat/tidak akan mengulanginya lagi, maka Allah pun akan mengampuninya. Tidak ada istilah terlambat untuk kembali kepada jalan yang benar, kecuali kalau nyawa sudah berada di tenggorokan, pintu taubat memang sudah tertutup. Sedangkan manula yang lain tidak mau menjawab, mungkin dalam hati masih tersimpan niat untuk kembali mengerjakan dosa itu sewaktu-waktu atau belum yakin betul akan meninggalkan perbuatannya itu. Semoga Tuhan memberi petunjuk bagi orang-orang yang masih ragu. Menurut As-Sadr (2003: 189), tobat yang benar (taubatan nashuha) dapat dicapai setelah melewati tiga tinggkatan. Tingkatan pertama adalah membangun kesadaran. Orang yang bersalah merasa menyesal karena telah berbuat maksiat kepada Allah. Tingkatan kedua adalah tingkatan dimana jiwa manusiua kembali menuju jalan Allah dan memiliki niat yang benar untuk tunduk taat kepada-nya. Tingkatan ketiga adalah tingkatan penyucian diri (tazkiyatun nafs) dari dosa-dosa dengan melakukan amalan-amalan shaleh dan menghindari perbuatan-perbuatan jahat.

21 Sedangkan menurut Ilyas, (2004: 61-62), tobat yang sempurna harus memenuhi lima dimensi : 1). Menyadari kesalahan. Karena seseorang tidak mungkin bertobat kalau tidak menyadari kesalahannya atau tidak merasa bersalah. 2). Menyesali kesalahan. Dengan menyesali perbuatannya maka seseorang sudah dikatakan bertobat. 3). Memohon ampun kepada Allah SWT (istighfar), dengan keyakinan atau husn azh-zhan bahwa Allah SWT akan mengampuninya. Semakin banyak dan sering seseorang mengucapkan istighfar dabn berdzikir kepada Allah SWT semakin baik. 4). Berjanji tidak akan mengulanginya. Janji itu harus keluar dari hati nuraninya dengan sejujurnya, tidak hanya di mulut sementara di dalam hati masih tersimpan niat untuk kembali mengerjakan dosa itu sewaktu-waktu. 5). Menutupi kesalahan masa lalu dengan amal shaleh, untuk membuktikan bahwa dia benar-benar telah bertobat. Menurut Ash-Shiddiqi (1995: 2472), dalam menafsirkan ayat tersebut adalah: Bahwasanya Aku memberikan ampunan yang besar kepada orang yang tobat dan meninggalkan dosa, ikhlas beramal untuk-ku dan menunaikan segala fardhu-fardhu yang aku perintahkan, kemudian diapun mendapat petunjuk. Menurut Al-Ghazali (1999: ), bahwa kata Taubat itu mempunyai pengertian yang tersusun dari tiga macam perkara, yaitu ilmu, keadaan dan perbuatan. Mengenai ilmu ialah mengetahui dengan sebenarbenarnya perihal betapa besarnya bahayanya hal-hal yang berdosa jikalau dilakukan dan bahwa dosa-dosa itu sendiri merupakan racun yang sangat

22 merusak jiwa, hati dan agama, juga merupakan tabir antara seseorang dengan apa saja yang dianggap sebagai kekasihnya. Dalam keadaan kesakitan, karena perbuatan dosanya itu disebut sebagai penyesalan. Apabila rasa sakit ini sudah berkesan dalam-dalam pada hatinya suatau keadaan yang lain lagi, yaitu dinamakan Iradat (karsa) dan kesenjangan (kasad). Yang dimaksud dengan iradat dan kesenjangan disini ialah yang bersangkutan dengan perbuatan yang akan dilaksanakannya secara berbarengan yaitu pada saat sekarang (sewaktu itu juga), saat yang lalu dan saat sesudah itu yakni hari-hari yang akan datang. Kumpulan dari ilmu, penyesalan dan kasad (kesengajaan) yang bersangkutan dengan meninggalkan kesalahan itulah yang secara kesatuannya disebut taubat. Malu adalaha suatu refleksi iman. Kelyana yang merasa malu lebih dari 95 persen. Karena rasa malu berfungsi mengontrol dan mengendalikan seseorang dari segala sikap dan perbuatan yang dilarang oleh agama. Oleh karena itu malu berkaitan dengan iman yang akan selalu hadire bersamasama. Apabila salah satu hilang yang lain juga hilang, semakin kuat iman seseorang maka semakin tinggi seseorang untuk melaksanakan dzikir, sehingga sifat malu itu dengan sendirinya akan hilang dari manula, demikian sebaliknya. Manula yang lain kelihatannya masih cuwek dan nyantai atau merasa tidak ada kesalahan pada dirinya. Perbuatan yang baik merupakan amanah bagi kita semua untuk menjaga tingkah laku kita dengan baik maka itu merupakan suatu perilaku

23 yang mulia, begitu juga manula lebih dari 90 persen menjaga kata-kata yang jelek, baik dalam bimbingan dan pelatihan, serta dalam asrama (kamar). Ini menunjukan adanya perubahan pada kebiasaan, kebiasaan tersebut menjadi bahan perbincangan/omongan atau lontaran kata-kata. Sedangkan manula yang masih kadang-kadang melontarkan kata-kata yang tidak mengandung nilai-nilai dzikir, mungkin karena terpengaruh kebiasaan yang lama, dan belum menyadari bahwa kemampuan orang untuk berbicara merupakan salah satu karunia Tuhan yang tak terhingga yang seharusnya patut disyukuri. Sedangkan untuk materi tentang pembinaan agama harus ada penambahan waktu. Ysng lebih harus diperhatikan yaitu materi membaca Al-Qur an dan tuntunan shalat. Karena materi ini membutuhkan waktu yang lebih lama, mengingat manula yang jumlahnya lebih banyak atau paling tidak penambahan pendamping dalam materi ini, supaya manula lebih terurus dalam pembinaannya. Dengan tujuan supaya manula lebih cepat atau dapat menguasai materi tersebut. Penyampaian materi yang dilakukan oleh instruktur pada dasarnya sudah bagus akan tetapi alangkah lebih bagusnya cara penyampaiannya harus disesuaikan dengan audien yang sedang dihadapi, yaitu : menggunakan tata bahasa atau kosa kata yang mudah dipahami oleh manula sehingga manula dapat menyerap materi yang telah disampaikan. Sedangkan untuk pendamping harus memfungsikan diri sebagai pendamping, bukannya hanya mengawasi saja tetapi betul-betul memeriksa

24 dan mengarahkan manula yang kesusahan dalam belajarnya, dan membimbing manula supaya merasa diperhatikan. Mungkin di sinilah peran bimbingan Islam mencoba dan berusaha mengembalikan atau menyadarkan manusia agar mereka menyadari hakikat dirinya sebagai makhluk Allah SWT. Bimbingan konseling Islam mencoba memberikan bantuan kepada individu yang mempunyai masalah agar mereka dapat hidup tentram sesuai dengan aturan dan ajaran agama Islam. Sedangkan bimbingan yang dilaksanakan di Panti Wredha Purbo Yuwono adalah sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan citra manusia kepada asalnya yaitu hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT, maka dengan proses bimbingan ini setelah citra manusia dapat dikembalikan manusia akan hidup tenang, tentram baik jasmani maupun ruhaniah sehingga akan tercapailah tujuan konseling Islam yaitu agar manusia hidup bahagia baik di dunia dan di akhirat.

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan 100 BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan Hasil yang dapat diketahui dari pelaksanaan metode SEFT Total Solution dalam menangani

Lebih terperinci

Allah berfirman. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada.

Allah berfirman. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada. ARTIPENTING DZIKIR DAN DO A BERBAGAI pertanyaan pernah disampaikan oleh para jamaah saya, termasuk pertanyaan tentang urgensi dzkir dan doa. Dan pertanyaan itu sebenarnya telah saya jawab dalam beberap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh BAB IV ANALISIS MASALAH Setiap penyakit betapapun kondisinya baik ringan maupun berat seperti flu, sakit kepala, kepala pusing, hipertasi, paru-paru, jantung dan sebagainya dirasakan sebagai suatu gangguan

Lebih terperinci

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu No Karakter Pengertian No Kasih sayang Bermutu Hormat Benar / Jujur Bersih Syukur Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Hormat adalah perilaku menghargai terhadap perbuatan dan perkataan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN A. Efektifitas Terapi Ruqyah Gangguan Jin Terhadap Kesehatan Jiwa Jama ah Qolbun Salim Banyaknya penyakit yang dialami oleh manusia dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di selesaikan, sebab setiap permasalahan akan berdampak pada psikis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang QS. Al-Anfaal ayat 29

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang QS. Al-Anfaal ayat 29 BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendapat Para Mufassir tentang QS. Al-Anfaal ayat 29 Allah SWT memerintahkan kepada hamba-nya untuk senantiasa selalu bertaqwa, apabila manusia itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupan pasti akan dihadapkan dengan cobaan untuk mengetahui sebagaimana usaha lahir dan batin seseorang ketika dihadapkan pada ujian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 90 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN A. Analisis implementasi bimbingan sosial pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang Bimbingan sosial dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH AKTIFITAS SHALAT TAHAJJUD TERHADAP KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG

BAB IV PENGARUH AKTIFITAS SHALAT TAHAJJUD TERHADAP KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG 62 BAB IV PENGARUH AKTIFITAS SHALAT TAHAJJUD TERHADAP KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG A. Aktifitas Shalat Tahajjud Para Lansia di Panti Wredha Pucang Gading Semarang Aktifitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAGI PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Fisik dan psikis adalah satu

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA 4.1. Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam Di Panti Wredha Sultan Fatah Demak Panti

Lebih terperinci

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A. 56 BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A. Analisis Moral Klien Anak di Balai Pemasyarakatan Klas I Semarang

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA 47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

Sucikan Diri Benahi Hati

Sucikan Diri Benahi Hati Sucikan Diri Benahi Hati Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan ahkirat. manusia dengan berbagai dimensi kemanusiaannya, potensinya, dan

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan ahkirat. manusia dengan berbagai dimensi kemanusiaannya, potensinya, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makluk Allah yang paling sempurna adalah Manusia. Karena manusia diberi kelebihan berupa akal dan fikiran agar dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 117 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab terakhir ini berisikan uraian kesimpulan penelitian yang telah dilakukan. Selain itu diajukan beberapa rekomendasi yang telah berpedoman pada hasil penelitian untuk

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Kesalehan Sosial Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KESALEHAN SOSIAL Kesalehan sosial adalah suatu perilaku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana 4.1.1. Fashalatan Tingkat fashalatan ini mengajarkan kepada narapidana tata cara shalat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL 71 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL Sekolah merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15 Rasullullah pernah bersabda bahwa ada 3 hal yang menunjuk pada pintu kebaikan, yaitu puasa, sedekah yang bisa menghapus dosa dan mengerjakan sholat tahajjud di tengah malam. Sholat tahajjud merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa Perencanaan yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO 75 BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO Setelah dilakukan penelitian dan pengkajian adapun kandungan dalam novel Nak,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam bagi eks penderita psikotik di Unit Rehabilitasi Sosial Bina Sejahtera Kendal I

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam bagi eks penderita psikotik di Unit Rehabilitasi Sosial Bina Sejahtera Kendal I 128 BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam bagi eks penderita psikotik di Unit Rehabilitasi Sosial Bina Sejahtera Kendal I Hasil yang dapat diketahui bahwa yang dimaksud penyandang

Lebih terperinci

BAB IV MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG

BAB IV MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG BAB IV MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG A. Model Bimbingan dan Konseling Kenakalan Remaja di SMA Negeri 8 Semarang Bimbingan dan konseling merupakan upaya pemberian

Lebih terperinci

Doa Hari ke 1. Doa Hari ke 2

Doa Hari ke 1. Doa Hari ke 2 Doa Hari ke 1 1. Ya Allah, jadikanlah puasaku sebagaimana puasanya orang-orang yang benar-benar berpuasa, dan jadikanlah salatku sebagaimana salatnya orang-orang yang benar-benar salat, dan jadikanlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya senantiasa selalu mendambakan kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada kesejahteraan psikologis

Lebih terperinci

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 - Sebuah bulan yang didambakan kehadirannya oleh setiap muslim, yakni bulan Ramadan 1432 H, telah meninggalkan kita dan insya Allah kikta akan bertemu lagi 11 bulan yang akan datang jika Allah memberi kita

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa-Siswi SD Negeri Salit Kajen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini bukan hanya mengenai ekonomi, keamanan dan kesehatan, tetapi juga menurunnya kualitas sumber daya

Lebih terperinci

malam bentangkan gelap, ia berdiri menyesali diri karena takut tiada tara menjadi teman kesedihan pada siang hari

malam bentangkan gelap, ia berdiri menyesali diri karena takut tiada tara menjadi teman kesedihan pada siang hari Bila malam bentangkan gelap, ia berdiri Ia menyesali diri karena takut tiada tara Ia menjadi teman kesedihan pada siang hari Bersimpuh dan bermunajat bila malam gelap Ia berkata, Kekasihku, Engkau harapanku

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Efektivitas Bimbingan Konseling Islam di (BP -4) Kementrian Agama

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Efektivitas Bimbingan Konseling Islam di (BP -4) Kementrian Agama BAB III PENYAJIAN DATA A. Efektivitas Bimbingan Konseling Islam di (BP -4) Kementrian Agama Dalam Mengatasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Kota Pekanbaru Dalam kehidupan kita berbagai konflik dan permasalahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan Proses pengkaian dan analisis terhadap isi kandungan Surat Al-Fatihah ayat 5 tentang proses pendidikan tauhid uluhiyah keseluruhannya mendukung kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi bukan karena sendirinya, tetapi ciptaan Allah SWT. Allah menciptakan manusia untuk mengabdi

Lebih terperinci

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR MEMBANGUN MASYARAKAT MANDIRI YANG BERAKHLAK BAIK MELALUI MEMBANGUN EKONOMI BERDASARKAN SIKAP SEBAGAI KARYAWAN ALLAH SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR LANDASAN BERFIKIR SERI : PERTAMA Antono Basuki

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar Sumberagung Keberadaan ustadz sangat penting dalam dunia pendidikan terlebih lagi dalam kegiatan belajar

Lebih terperinci

SURAT 64. AT TAGHAABUN DITAMPAKKAN KESALAHAN KESALAHAN

SURAT 64. AT TAGHAABUN DITAMPAKKAN KESALAHAN KESALAHAN SURAT 64. AT TAGHAABUN DITAMPAKKAN KESALAHAN KESALAHAN Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji pujian; dan

Lebih terperinci

Shalat Khusyu. Oleh : Turmudi

Shalat Khusyu. Oleh : Turmudi Shalat Khusyu Oleh : Turmudi Bismillahhirrahmaanirrahiim, Dalam Al-Qur'an Surat Al Mumi'nun ayat 1: Qod aflahal mu'minuun. Al ladziina hum fii sholatihim khoosyi'uun. Amat sangat berbahagia, sukses orang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam mengatasi Dampak sikap remaja yang suka mencuri di dusun Dadirejo desa Ngrimbi kecamaatan Bareng kabupaten

Lebih terperinci

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita. Bulan Pengampunan 1. Esensi puasa adalah menahan diri bukannya mengerjakan, yakni menahan diri dari hawa nafsu, (makan, minum, hubungan seksualitas di siang hari, berbuat tidak jujur, menggunjing, dsb).

Lebih terperinci

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28). MENCARI KEBAHAGIAN Secara naluri setiap manusia menginginkan kebahagian, menginginkan sesuatu yang baik terjadi pada dirinya. Siapapun dia dan apapun latar belakangnya. Walaupun ukuran kebahagian masing-masing

Lebih terperinci

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Al Qur an merupakan petunjuk dari Allah Swt bagi makhluknya, jin dan manusia, yang harus diikuti sebagai pedoman dalam

Lebih terperinci

HIKMAH RAMADHON (Dikutip dari Kuliah Subuh Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom di Masjid Nurul Hidyah, Citra Raya)

HIKMAH RAMADHON (Dikutip dari Kuliah Subuh Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom di Masjid Nurul Hidyah, Citra Raya) No.36/Th.2/ Ramadhon 1429H/September 2008 Jum at I HIKMAH RAMADHON (Dikutip dari Kuliah Subuh Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom di Masjid Nurul Hidyah, Citra Raya) $yγ ƒr' tƒ t Ï%!$# (#θãζtβ#u =ÏGä. ãνà6ø n=tæ ãπ$u

Lebih terperinci

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

SABAR ANUGERAH TERINDAH "SABAR ANUGERAH TERINDAH" Marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa, mengamalkan syariat di segenap sudut kehidupan di samping melaksanakan segala tuntutan perintah Allah dan menghindari

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN Kalimat tayyibah artinya adalah perkataan atau lafadz yang baik, yang berisi pengagungan Allah SWT. B. JENIS 1. Takbir Allahu Akbar,

A. PENGERTIAN Kalimat tayyibah artinya adalah perkataan atau lafadz yang baik, yang berisi pengagungan Allah SWT. B. JENIS 1. Takbir Allahu Akbar, A. PENGERTIAN Kalimat tayyibah artinya adalah perkataan atau lafadz yang baik, yang berisi pengagungan Allah SWT. B. JENIS 1. Takbir Allahu Akbar, artinya Allah Maha Besar. Allah adalah Zat Yang Mahabesar.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan

Lebih terperinci

Takwa dan Keutamaannya

Takwa dan Keutamaannya Takwa dan Keutamaannya Khutbah Jumat berikut ini menjelaskan tentang hakikat dan keutamaan takwa. Sebab, takwa merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta ala dan Rasul-Nya yang harus dipahami maksudnya dan

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 22 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri, mereka mengingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka,

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shalat termasuk ibadah yang paling esensial dalam agama Islam. Sejak seorang telah mencapai pubertas, baik lakilaki maupun perempuan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Dengan Nama Allah Azza wa Jalla

Dengan Nama Allah Azza wa Jalla Dengan Nama Allah Azza wa Jalla Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya manusia di permukaan bumi. Perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

Motivasi Agar Istiqomah

Motivasi Agar Istiqomah Motivasi Agar Istiqomah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

Mendidik Anak dengan Tauhid

Mendidik Anak dengan Tauhid Mendidik Anak dengan Tauhid Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR KELAS I 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

Lebih terperinci

Mutiara Introspeksi Diri

Mutiara Introspeksi Diri Mutiara Introspeksi Diri Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan Sudah seharian Kenthus merenung di depan beranda rumahnya. Tak tahu apa yang harus dilakukannya. Wajahnya tampak putus asa. Hatinya resah. Ia berfikir bahwa semua lingkungan di sekitarnya tidak ada yang

Lebih terperinci

MENGHAYATI PERAN ISTRI

MENGHAYATI PERAN ISTRI MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan BAB VI PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penelitian terhadap teks ADK yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan beberapa hal sebagai berikut. 1. Naskah ADK adalah naskah

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

BAB IV PERILAK TERPUJI

BAB IV PERILAK TERPUJI BAB IV Standar Kompetensi (Akhlak) 4. Membiasa kan Perilaku Terpuji Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan pengertian tawadlu, taat, qana ah, dan sabar. 4.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadlu, taat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendirikan shalat merupakan suatu ibadah yang wajib dilakukan bagi seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada manusia tersebut,

Lebih terperinci

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran Menerima dan Mengamalkan Kebenaran Khutbah Jumat ini memberikan nasihat bagi kita untuk senantiasa menerima kebenaran yang sampai kepada kita, serta berusaha mengamalkannya. Dan di antara jalan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak adalah implementasi dari iman dan segala bentuk perilaku. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam Al-Quran surat Luqman

Lebih terperinci

Zaman sekarang susah ya cari yang serius Semua cowok itu sama aja, suka nyakitin

Zaman sekarang susah ya cari yang serius Semua cowok itu sama aja, suka nyakitin Senandung cinta yang suci, biarlah ia selalu hadir dalam setiap kidung do a. Menjadikan cinta sedekat kening dengan sajadah sujud. Meyakini semua ketetapan-nya ialah suatu kepasrahan dalam diri, ketabahan

Lebih terperinci

menghindari pikiran kotor dan perbuatan maksiat?. Saya mohon bantuan anda untuk menemukan solusinya

menghindari pikiran kotor dan perbuatan maksiat?. Saya mohon bantuan anda untuk menemukan solusinya Cinta Segitiga Saya sedang bingung dengan problem yang tengah kuhadapi ini. Hanya Allah yang mengetahui kebingunganku ini karena saya tidak sanggup memecahkan problem yang satu ini. Akan tetapi saya tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA - 855 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

Memahami Akidah Islam

Memahami Akidah Islam bab 1 Memahami Akidah Islam AKHLAK Islam terdiri dari akidah, ibadah dan akhlak. Akidah adalah pondasi Akidah adalah pokok (us l) dan dasar dalam agama. Ajaran Islam meliputi tiga hal, yaitu akidah, syari

Lebih terperinci

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) KAJIAN DALIL (AL-Qur an & Hadits) 30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling

Lebih terperinci

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( ) Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal BAB V PEMBAHASAN A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal Pogalan Trenggalek Segala sesuatu yang ditetapkan dalam lembaga pendidikan khususnya pada pondok pesantren, mulai dari tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan agama merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37 ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM Kecerdasan emosional mengajarkan seseorang untuk mengarahkan emosi pada tempatnya, dengan kadar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan penting dalam membentuk generasi mendatang. Pendidikan berupaya memanusiakan manusia sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ayat di atas bermakna bahwa setiap manusia yang tunduk kepada Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ayat di atas bermakna bahwa setiap manusia yang tunduk kepada Allah BAB I PENDAHULUAN Dalam Firman-Nya Al-Qalam ayat 43 : A. Latar Belakang Masalah (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehidupan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia)

Lebih terperinci

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:???????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pribadi muslim wajib melaksanakan syari at Islam dalam kehidupan pribadinya sekalipun sendirian, di mana pun ia berada. Dalam lingkup kehidupan pribadi

Lebih terperinci

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan,

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan, E١ W F א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:1]. Luruskan dan ikhlaskan niat anda untuk Allah semata dan berpuasalah dengan mengharapkan pahala dari Allah ta'ala, bukan karena meniru dan mengikuti orang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari uraian bahasan mulai Bab I sampai Bab IV dalam bahasan Skripsi dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Secara keseluruhan isi yang terkandung dalam novel Musafir

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Suci yang tidak dapat didekati kecuali oleh yang suci. Diakui oleh para ulama dan para peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,

Lebih terperinci

Kebaikan Palsu (riya )

Kebaikan Palsu (riya ) Kiat-kiat melawan sifat riya Penderita penyakit parah ini (riya) biasanya tidak sadar bahwa ia tertekan karenanya, sehingga membuat segala perbuatan baiknya tidak bearti. Godaan iblis dan egonya sedemikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat merupakan salah satu ibadah yang diwujudkan dengan perbuatan-perbuatan yang disertai dengan ucapan-ucapan dan do a sebagai upaya untuk mendekatkan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling

BAB I PENDAHULUAN. diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian periode yang berurutan, mulai periode prenatal hingga lanjut usia. Semua individu mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan suatu bisnis perusahaan membutuhkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan suatu bisnis perusahaan membutuhkan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu bisnis perusahaan membutuhkan berbagai sumberdaya, seperti modal, material dan mesin. Perusahaan juga membutuhkan sumberdaya manusia,

Lebih terperinci

M ENCERMATI K ONDISI B ATIN: KETIKA KITA MELAKUKAN DOSA BESAR

M ENCERMATI K ONDISI B ATIN: KETIKA KITA MELAKUKAN DOSA BESAR M ENCERMATI K ONDISI B ATIN: KETIKA KITA MELAKUKAN DOSA BESAR www. depag.go.id Oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA Dosa dan maksiat bukan saja perbuatan tercela dan terlarang, melainkan juga membutakan

Lebih terperinci

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????: (????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????)??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Peperiksaan Percubaan SPM 2011 Pendidikan Islam Kertas 2 PERATURAN PEMARKAHAN NO. JAWAPAN SOALAN 1 (a) (i) Dua golongan yang mempersendakan Islam: Murtad Munafik Musyrikin Ahli maksiat / Asi MARKAH Dua

Lebih terperinci