ARSITEKTUR SISTEM MODUL ONLINE ADAPTIF BERDASARKAN MODEL GAYA BELAJAR FELDER-SILVERMAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARSITEKTUR SISTEM MODUL ONLINE ADAPTIF BERDASARKAN MODEL GAYA BELAJAR FELDER-SILVERMAN"

Transkripsi

1 ARSITEKTUR SISTEM MODUL ONLINE ADAPTIF BERDASARKAN MODEL GAYA BELAJAR FELDER-SILVERMAN Arief Hidayat 1, Victor G. Utomo 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi STIMIK Pro Visi Semarang 1 rifmillenia@gmail.com, 2 victorutomo@gmail.com Abstrak Gaya belajar siswa dalam pembelajaran mempunyai banyak manfaat bagi siswa seperti penyediaan lingkungan pembelajaran berdasarkan gaya belajar mereka. Bagaimanapun juga, untuk menyediakan personalisasi tersebut, gaya belajar siswa harus diidentifikasi terlebih dahulu. Dalam paper ini, disampaikan sebuah arsitektur sistem yang bertujuan mengidentifikasi gaya belajar siswa dan menggunakan informasi ini untuk menyediakan lingkungan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar mereka dalam sebuah sistem modul online yang adaptif. Arsitektur Sistem modul online adaptif ini terdiri dari media library, domain repository, student model, instruction model, adaptive engine dan user interface. Kata kunci : arsitektur, modul online, adaptif, gaya belajar, felder-silverman 1. Pendahuluan Mengetahui gaya belajar mahasiswa terlebih dahulu akan memberikan beberapa manfaat. Pertama, mahasiswa dapat lebih menyadari gaya belajar mereka demikian juga implikasi dari gaya belajar mereka untuk sebuah pembelajaran, membantu mereka memahami mengapa belajar terkadang sulit untuk mereka dan membangun dasar untuk mengembangkan kelemahan mereka. Kedua, informasi mengenai gaya belajar mahasiswa dapat digunakan untuk menyediakan materi atau aktivitas pembelajaran dan rekomendasi personalisasi yang sesuai dengan gaya belajar mereka [1]. Gaya belajar mahasiswa merupakan hal yang perlu diketahui pertama kali ketika ingin mempertimbangkan gaya belajar ke dalam pendidikan. Menurut Brusilovsky [2] pemodelan siswa (student modelling) dibedakan menjadi dua cara. Yang pertama pendekatan collaborative, mahasiswa menyediakan umpan balik secara eksplisit yang dapat digunakan untuk membangun dan memperbarui model siswa (student model). Sebagai contoh, pembelajar dapt menyediakan data untuk mekanisme pemodelan siswa seperti menyatakan secara eksplisit apakah sebuah halaman tersebut relevan untuk tujuan pembelajaran mereka. Pilihan yang lain yaitu membiarkan pembelajar melakukan adaptasi sendiri dan kemudian menunjukkan secara langsung apa yang mereka 156 harapkan dari sistem, sebagai contoh urutan link pada sebuah halaman dapat diubah oleh pembelajar, menunjukkan urutan yang lebih disukai dari sebuah sistem. Kemungkinan lain yaitu pembelajar diijinkan secara langsung memperbarui informasi dari model siswa. Sehubungan dengan gaya belajar, teknik yang sering digunakan membiarkan mahasiswa mengisi kuesioner sebagai cara untuk memperoleh informasi mengenai gaya belajar mereka. Yang kedua, pendekatan automatic, proses membangun dan memperbarui model siswa dikerjakan secara otomatis berdasarkan tingkah laku (behaviour) mahasiswa selama mereka menggunakan sistem untuk pembelajaran. [2]. Pemodelan siswa (student modelling) juga dapat dikelompokkan menjadi statis dan dinamis. Pemodelan siswa statis mengarah ke sebuah pendekatan dimana model siswa diinisialisasi hanya sekali (umumnya ketika mahasiswa mendaftar ke sistem). Sebaliknya, pendekatan pemodelan siswa dinamis sering memperbarui informasi dalam model siswa dan karena itu mengijinkan menanggapi perubahan dari karateristik mahasiswa yang diamati [1]. Beberapa penelitian tentang pengembangan sistem pembelajaran adaptif berdasarkan adaptasi gaya belajar menggunakan kuesioner (sebuah pendekatan statis dan kolaboratif) sudah pernah dilakukan, misalnya CS383 [3], IDEAL [4], LSAS [5], dan WHURLE [6]. Pada paper ini, sebuah

2 arsitektur sistem adaptif juga akan diimplementasikan ke dalam sebuah sistem modul online adaptif dengan mengintegrasikan pemodelan siswa dalam sistem tersebut. Melalui pemodelan siswa statis, yang akan mendeteksi awal gaya belajar siswa melalui kuesioner, dan menyimpan informasi tersebut ke dalam model siswa yang dapat diakses sistem untuk kebutuhan menyediakan dukungan adaptif dan personalisasi bagi siswa. Arsitektur sistem adaptif diintegrasikan dalam sistem modul online adaptif dan beberapa pendukung untuk menyediakan siswa dukungan adaptif. Penelitian ini berdasarkan pada Felder- Silverman Learning Style Model (FSLSM) [7] yang mengasumsikan bahwa masing-masing pembelajar mempunyai preferensi di masing-masing dari empat dimensi : active/reflective, sensing/intuitive, visual/verbal, dan sequential/global. FSLSM merupakan model gaya belajar yang menjelaskan gaya belajar secara detail dan karena itu sangat tepat untuk menyediakan adaptivity dalam sistem pembelajaran [8]. Untuk alasan tersebut, FSLSM sangat sering digunakan dalam teknologi meningkatkan pembelajaran. FSLSM berdasarkan konsep kecenderungan, yang mengijinkan menangani perilaku yang luar biasa dengan mengingat gaya belajar sebagai kecederungan utama daripada jenis yang wajib (obligatory type). Lebih jauh lagi, FSLSM mengasumsikan bahwa kecenderungan bisa lebih banyak atau sedikit stabil tetapi dapat berubah dari waktu ke waktu, dan kecenderungan tersebut tidak tergantung domain (domain independent) Begitu informasi mengenai pembelajar tersedia dari model siswa, adaptivitas dapat diberikan. Aspek yang berbeda harus dipertimbangkan ketika membidik siswa dengan pembelajaran yang disesuaikan dengan mereka. Satu dimensi mengarahkan ke apa yang dapat diadaptasi dalam sistem. Beberapa Metode yang berbeda tersedia untuk menyediakan siswa dengan pembelajaran yang adaptif. Beberapa metode tersebut menentukan fitur mana dari sistem yang berbeda untuk pembelajar yang berbeda pula. Brusilovsky [9] mengelompokkan fitur adaptif berdasarkan tujuannya ke dalam dua kelompok, yaitu presentasi adaptif dan dukungan navigasi adaptif. Presentasi adaptif termasuk fitur adaptif berdasarkan isi seperti presentasi multimedia adaptif, presentasi teks adaptif, adaptasi modalitas. Sedangkan dukungan navigasi adaptif berdasarkan pada link dan termasuk fitur seperti panduan langsung, peta adaptasi, pengurutan adaptif, penyembunyian, anotasi dan men-generate link. Kedua fitur tersebut dapat digabungkan misalnya dengan mengganti navigasinya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sekaligus mengganti presentasi isinya baik teks maupun multimedia yang juga sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. 2. Tinjauan Pustaka Sejumlah sistem learning adaptif berdasarkan adaptasi gaya belajar menggunakan kuesioner (sebuah pendekatan statis dan kolaboratif) sudah pernah dilakukan, misalnya Learning Style Adaptive System (LSAS), Bajraktarevic et al [5] hanya memasukkan dimensi sekuensial / global dari Felder and Silverman Learning Style Model. Untuk mendapatkan informasi tentang gaya belajar siswa, kuesioner ILS, Index of Learning Style [10] digunakan. Adaptivity disediakan oleh dua template user interface yang berbeda. Untuk pembelajar sekuensial, setiap halaman berisi potongan kecil informasi, yang hanya menyertakan teks dan bukan tautan lainnya. Satu-satunya link yang disertakan dalam halaman yaitu tombol 'maju' dan 'kembali' yang memberi pembelajar jalur pembelajaran linier. Di sisi lain, pelajar global memiliki kebebasan navigasi yang lebih banyak. Halaman terdiri dari elemen seperti daftar isi, ringkasan di akhir halaman, ikhtisar halaman, bagian dengan tautan tambahan, dan tautan terkait dalam teks. Unsur-unsur ini memberi pembelajar gambaran tentang topik ini dan memberi mereka kesempatan untuk bernavigasi dengan bebas melalui pembelajaran. Untuk mengevaluasi keefektifan sistem dan adaptivitas yang diberikan, percobaan dengan 21 siswa dilakukan. Siswa diminta menggunakan sistem untuk mempelajari dua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran pertama, sistem ini menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa yang terdeteksi, untuk mata pelajaran kedua sistem tersebut menyajikan pembelajaran yang tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Menurut pre-test dan post-test yang disyaratkan untuk setiap mata pelajaran, dapat dilihat bahwa peserta didik tampil secara signifikan lebih baik saat gaya mengajar sesuai dengan gaya belajar. Brown et al [6] mengembangkan WHURLE (Web-based Hierarchical Universal Reactive Learning Environment). WHURLE menggunakan ILS, tetapi karena hanya preferensi visual verbal yang dimodelkan, hanya 11 items dari kuesioner yang dibutuhkan. Brown et all [6] menjelaskan bagaimana gaya belajar visual dan verbal telah berhasil diintegrasikan ke dalam lingkungan pendidikan adaptif. Uji coba pengguna terhadap sistem ini dilakukan, untuk mengetahui pengaruh adaptasi, dan walaupun uji coba pengguna ini tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik, informasi kualitatif yang dikumpulkan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa siswa lebih memilih menggunakan lingkungan ini daripada metode revisi tradisional lainnya, dan mereka menganggap pelajaran yang dipersonalisasi lebih baik daripada pendekatan 'satu 157

3 ukuran sesuai semua'. Namun, hasil kualitatif menunjukkan bahwa para siswa lebih menyukai bantuan revisi semacam ini daripada cara revisi lainnya yang lebih tradisional, dan mereka juga ingin memiliki kebutuhan masing-masing yang diakui dan dipenuhi. Informasi semacam inilah yang tidak sering disoroti oleh studi empiris, namun ini adalah bagian penting dari evaluasi sistem. Studi ini memberikan contoh yang jelas tentang bagaimana gaya belajar dapat diintegrasikan ke dalam sistem hypermedia yang adaptif, dan menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam istilah motivasi siswa, meski prestasi akademik tidak terpengaruh. 3. Model Siswa Pembelajar berdasarkan Gaya Belajar Model siswa pembelajar merupakan representasi abstrak dari siswa pembelajar dalam sistem modul online adaptif. Terdapat dua proses penting bagaimana sistem modul online adaptif ini merealisasikan fungsi adaptifnya. Pertama, sistem modul online adaptif ini harus mengumpulkan data mengenai siswa pembelajar, kemudian memproses data tersebut untuk mengatur model siswa pembelajar, yang disebut pemodelan siswa. Kemudian sistem harus berlaku berdasarkan model siswa pembelajar, dan berperilaku adaptasi. Model siswa pembelajar yang didesain dalam penelitian ini disusun dari profil siswa pembelajar, riwayat pembelajaran, dan gaya pembelajaran. Profil siswa pembelajar menyimpan informasi individual dasar, seperti nama, user name, dan password, juga bisa ditambahkan informasi individual lainnya sehingga sistem dapat mengidentifikasi siswa pembelajar. Riwayat pembelajaran menyimpan proses pembelajaran yang dilakukan siswa pembelajar, seperti mata kuliah yang sedang dipelajari oleh siswa, partisipasi dalam diskusi. Riwayat ini memfasilitasi dosen atau pengajar memahami siswa pembelajar. Gaya belajar dari siswa pembelajar merupakan dimensi yang sangat penting dalam model siswa pembelajar, karena merupakan kunci untuk mencapai adaptasi dalam sistem modul online adaptif. Peneliti menggunakan stereotype untuk merepresentasikan gaya pembelajar dari siswa pembelajar. Antara satu siswa pembelajar dengan yang lain mempunyai gaya belajar yang berbeda, dan gaya belajar yang berbeda tersebut sesuai dengan gaya mengajar yang berbeda juga. Sebagai contoh, siswa pembelajar lebih suka menerima informasi lebih baik melalui saluran sensor visual atau saluran sendor pendengaran. Dalam kasus ini, proses pembelajaran siswa pembelajar tersebut lebih baik disesuaikan untuk materi visual (seperti gambar atau diagram), dan suara atau teks (yang disusun oleh kata-kata, kemudian dihubungkan dengan pemrosesan informasi pendengaran). Gaya belajar dapat direpresentasikan dalam model stereotype berdasarkan pada kategori gaya belajar Felder-Silverman. Dari empat dimensi yaitu perception, input, processing dan understanding, kategori gaya belajar Felder-Silverman sebagai berikut [11]. 1. Pembelajar Sensing vs. Intuitive : gaya belajar yang merepresentasikan level abstraksi dari material pembelajaran yang disukai oleh siswa. Pembelajar Sensing menyukai fakta dan memerlukan lebih banyak praktek studi kasus, sedangkan pembelajar intuitive biasanya lebih menyukai inovasi dan tidak menyukai pengulangan. 2. Pembelajar Visual vs. Verbal : gaya belajar yang mengindikasikan apakah siswa lebih menyukai dokumen yang didengarkan (tekstual) atau dokumen visual. 3. Pembelajar Active vs. Reflective : gaya belajar yang mengindikasikan bagaimana siswa lebih menyukai memproses informasi secara actively (melalui keterlibatan dalam kegiatan atau diskusi) atau secara reflectively (melalui introspection) 4. Pembelajar Sequential vs. Global : gaya belajar yang mengindikasikan bagaimana progress siswa memahami. Pembelajar Sequential lebih menyukai penjelasan berurutan sementara pembelajar global biasanya lebih menyukai sebuah overview dari keseluruhan topik yang menampilkan lebih banyak langkah penting dan hubungan yang mereka akan pelajari. 4. Arsitektur Sistem Modul Online Adaptif Sistem modul online adaptif ini mempunyai arsitektur utama yang terdiri dari media library, domain repository, student model, instruction model, adaptive engine dan user interface, seperti yang ditunjukkan pada gambar Media Library Fungsi utama dari media library yaitu menyimpan semua jenis sumber daya instruksional berupa database sumber daya instruksional. Database tersebut menyimpan semua jenis material pembelajaran, seperti teks, gambar, audio, video, animasi, dan sebagainya. 4.2 Domain Repository Domain repository merupakan repository untuk menyimpan dan menata konten instruksional dalam area tertentu, seperti course. Domain repository terdiri dari hirarki tujuan pembelajaran. Berdasarkan hirarki tujuan pembelajaran dan sumber daya instruksional, domain knowledge disusun terdiri dari komponen pengetahuan dan hubungannya. Semua komponen pengetahuan disimpan dalam database sumber daya instruksional. 158

4 4.3 Student Model Student model merupakan bagian yang sangat penting dari sistem modul online adaptif, dan digunakan untuk menyediakan pondasi untuk mendiagnosa proses pembelajaran dan menyediakan dukungan pembelajaran adaptif untuk pembelajar. Berdasarkan permintaan sistem, student model menyimpan informasi pembelajar seperti gaya belajar dan riwayat pembelajarannya. Sistem modul online adaptif ini membangun student model melalui pengisian kuesioner pada saat pembelajar login untuk pertama kalinya sebelum pembelajaran. 4.4 Instruction Model Instruction Model digunakan untuk mensimulasikan strategi mengajar dari pengajar, yang disimpan dalam aturan mengajar khusus, fungsi utamanya bertanggung jawab untuk memilih konten mengajar dan media mengajar berdasarkan materi pembelajaran tertentu, sehingga sistem dapat menyediakan konten pembelajaran adaptif ke pembelajar. Proses yang terjadi di instruction model sebagai berikut : Penentuan materi pembelajaran, instruction model menentukan konten mengajar melalui domain repository, kemudian penentuan konten khusus mengajar, instruction model memilih media mengajar dalam media library berdasarkan gaya belajar dalam student model. Setelah itu instruction model akan mengirim konten pembelajaran adaptif ke adaptive engine. 4.5 Adaptive Engine Adaptive engine menyimpan aturan adaptif dari sistem, termasuk aturan adaptasi konten dan aturan dukungan navigasi adaptif. Aturan konten adaptif memecahkan masalah adaptability dari presentasi konten. Dengan kata lain, untuk pengguna yang berbeda, sistem akan menyajikan informasi yang sesuai dengan pengguna sehingga pengguna dapat memahaminya. Aturan dukungan navigasi adaptif memecahkan masalah adaptability dalam tingkatan link, yang akan memandu pengguna untuk menuju ke informasi yang berhubungan. Teknologi umum dari presentasi konten adaptif termasuk conditional text, stretch text, page variable, dan sebagainya. Teknologi popular dari navigasi adaptif termasuk direct guidance, adaptive link hiding, adaptive link sorting, adaptive link annotation, adaptive link generation, map adaptation, dan sebagainya. Berdasarkan aturan presentasi adaptif dan aturan navigasi adaptif, model adaptif menyajikan dan mengirimkan konten pembelajaran adaptif ke user interface. 4.6 User Interface User interface menyediakan fungsi interaksi antara pembelajar dan sistem modul online adaptif. User interface berbeda-beda antara masing-masing individu. Pembelajar mempelajari konten adaptif dan mengirim permintaan ke sistem. Sistem modul online adaptif menerima umpan balik dari pembelajar. 5. Kesimpulan Gambar 1. Arsitektur sistem modul online adaptif berdasarkan FSLSM Sistem modul online adaptif dapat menyediakan pembelajaran kustomisasi berdasarkan pembelajar yang berbeda-beda. Student model adalah komponen kunci yang menjadikan sistem 159 modul online adaptif dapat mencapai proses adaptif. Student model menyimpan karateristik individual dari pembelajar. Arsitektur Sistem modul online adaptif ini terdiri dari media library, domain repository, student model, instruction model, adaptive engine dan user interface. Untuk

5 menyimpan gaya belajar dari pembelajar, student model menggunakan stereotype. Berdasarkan kategori gaya belajar Felder-Silverman, gaya belajar dari pembelajar direpresentasikan dalam stereotype. Sistem modul online adaptif memilih konten pembelajaran melalui pemilihan media mengajar berdasarkan gaya belajar pembelajar yang akan ditampilkan di user interface. ilsweb.html. [11] Sangineto, E., 2008, An Adaptive E- Learning Platform for Personalized Course Generation. In Claus Pahl.(ed) Architecture Solutions for E-Learning Systems. IGI Publishing. Ucapan Terima Kasih Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada Kemenristekdikti yang sudah memberikan dana hibah untuk penelitian ini. Daftar Pustaka: [1] Graf S., Kinshuk, Zhang Q., Maguire P., Shtern V., 2010, An Architecture for Dynamic Student Modelling of Learning Styles in Learning Systems and its Application for Adaptivity, Proceedings of the International Conference on Cognition and Exploratory Learning in Digital Age (CELDA2010), October, Timisoara, Romania, pp [2] Brusilovsky, P.,1996, Methods and Techniques of Adaptive Hypermedia, User Modelling and User-Adapted Interaction, Vol 6, No. 2-3, pp [3] Carver, C.A., Howard, R.A. and Lane, WD.,1999, Addressing Different Learning Styles through Course Hypermedia, IEEE Transactions on Education, Vol. 42, No. 1, pp [4] Shang, Y., Shi, H. and Chen, S.-S., 2001, An Intelligent Distributed Environment fo Active Learning, ACM Jounal of Educational Resources in Computing, Vol. 1, No.2, [5] Bajraktarevic, N., Hall, W. and Fullick, P., 2003, Incorporating Learning Styles in Hypermedia Environment : Empirical Evaluation, Proceedings of the Workshop on Adaptive Hypermedia and Adaptive Web- Based Systems, Nottingham, UK, Eindhoven University, pp [6] Brown, E., Stewart, C., Brailsford, T., 2006, Adapting form visual and verbal learning styles in AEH, Proceedings of the Sixth International Conference on Advanced Learning Technologies (ICALT'06), Kerkrade, The Netherlands, July 5-7, [7] Felder, RM. And Silverman, L.K., 1998, Learning and Teaching Styles in Engineering Education, Enggineering Education, Vol. 78, No. 7, pp [8] Kuljis, J. and Liu, F., 2005, A Comparison of Learning Style Theories on Suitability for Elearning, Proceedings of the Iasted Conference on Web Technologies, Applications, and Services, Calgary, Alberta, ACPTA Press, pp [9] Brusilovsky, P., 2001, Adaptive Hypermedia, User Modeling and User- Adapted Interaction, Vol 11, No. 1, pp [10] Felder, R.M. and Soloman, B.A., 1997, Index of Learning Styles questionnaire. Retrieved 11 January, 2016, from 160

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai pendahuluan, rumusan masalah,tujuan, batasan yang dikerjakan, hipotesis, metodologi penyelesaian masalah, sistematika penulisan, dan jadwal pengerjaan

Lebih terperinci

PERSONALISASI KONTEN PENDUKUNG PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS MODEL GAYA BELAJAR FELDER SILVERMAN

PERSONALISASI KONTEN PENDUKUNG PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS MODEL GAYA BELAJAR FELDER SILVERMAN PERSONALISASI KONTEN PENDUKUNG PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS MODEL GAYA BELAJAR FELDER SILVERMAN Bernard R Suteja Teknik Informatika UK. Maranatha Bandung Email : myjournalid@gmail.com Abstract Each student

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING ADAPTIF BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING ADAPTIF BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING ADAPTIF BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA Andharini Dwi Cahyani 1), Rohmatul Islamiyah Safitri 2) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peranan regulasi dari pemerintah atau departemen terkait dalam mendukung realisasinya e-learning dalam proses pendidikan di tanah air tersirat dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian yang dilakukan pada tugas akhir, permasalahan, tujuan, ruang lingkup dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya belajar merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan di dalam dunia pendidikan. Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing yang sangat bervariasi.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ADAPTIF DALAM RANCANG BANGUN SISTEM KUIS ONLINE

PENERAPAN MODEL ADAPTIF DALAM RANCANG BANGUN SISTEM KUIS ONLINE PENERAPAN MODEL ADAPTIF DALAM RANCANG BANGUN SISTEM KUIS ONLINE Arief Hidayat 1, Bayu Surarso 2, Aris Sugiharto 3 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK PROVISI, Semarang 50243 E-mail : rifmillenia@gmail.com

Lebih terperinci

Model Ontologi Personalisasi Konten Mata Kuliah berbasis Gaya Belajar Felder Silverman

Model Ontologi Personalisasi Konten Mata Kuliah berbasis Gaya Belajar Felder Silverman Model Ontologi Personalisasi Konten Mata Kuliah berbasis Gaya Belajar Felder Silverman Bernard R Suteja Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi. Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 15 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tahap pertama ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan model e-learning adaptif terhadap keragaman gaya belajar mahasiswa.

Lebih terperinci

Pengembangan Personalisasi Gaya Belajar pada E-learning dengan Menggunakan Felder Silverman Learning Style Model untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Pengembangan Personalisasi Gaya Belajar pada E-learning dengan Menggunakan Felder Silverman Learning Style Model untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pengembangan Personalisasi Gaya Belajar pada E-learning dengan Menggunakan Felder Silverman Learning Style Model untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ayi Muhammad Iqbal Nasuha Pendidikan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Pengembangan Personalisasi Gaya Belajar pada E-learning dengan Menggunakan Felder Silverman Learning Style Model untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Pengembangan Personalisasi Gaya Belajar pada E-learning dengan Menggunakan Felder Silverman Learning Style Model untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pengembangan Personalisasi Gaya Belajar pada E-learning dengan Menggunakan Felder Silverman Learning Style Model untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ayi Muhammad Iqbal Nasuha Pendidikan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll.

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll. 1 Interaktivitas elearning didefinisikan sebagai "dialog" antara peserta didik dan alat elearning dimana peserta didik terlibat dan terlibat dalam proses elearning Ini adalah elemen kunci dari proses perancangan

Lebih terperinci

INTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN BERBASIS BAYESIAN NETWORK DI STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN

INTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN BERBASIS BAYESIAN NETWORK DI STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN INTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN BERBASIS BAYESIAN NETWORK DI STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN Taryadi Komputerisasi Akuntansi, STMIK Widya Pratama Jalan Patriot No. 25,

Lebih terperinci

Desain dan Pengembangan e-learning Pendahuluan Desain E-learning Desain E-learning

Desain dan Pengembangan e-learning Pendahuluan Desain E-learning Desain E-learning 1 2 Desain dan Pengembangan e-learning Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Pendahuluan Pembelajaran di kelas Transfer pengetahuan/informasi Pendekatan kuliah/ceramah Permasalahan

Lebih terperinci

Desain dan Pengembangan e-learning

Desain dan Pengembangan e-learning Desain dan Pengembangan e-learning Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Pendahuluan Pembelajaran di kelas Transfer pengetahuan/informasi Pendekatan kuliah/ceramah Permasalahan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang E-Learning atau pembelajaran secara elektronik merupakan metode pembelajaran yang kini sudah umum digunakan dalam pembelajaran. E-learning dapat diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

DESAIN ELEARNING ADAPTIF BERBASIS COGNITIVE STYLE UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS XII IPA

DESAIN ELEARNING ADAPTIF BERBASIS COGNITIVE STYLE UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS XII IPA Vol. 7, No. 1, Juni 2012 DESAIN ELEARNING ADAPTIF BERBASIS COGNITIVE STYLE UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS XII IPA Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Tatyana Dumova Point Park University, USA Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Abstrak Fokus studi ini adalah penilaian, komponen penting dari pengajaran dan pembelajaran. Mengkaji kegunaan

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT ANALYSIS WEB E. Defri Kurniawan M.Kom

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT ANALYSIS WEB E. Defri Kurniawan M.Kom REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT ANALYSIS WEB E Defri Kurniawan M.Kom Objective Memahami bagaimana melakukan Analisis pada Web Engineering Mengenalkan Design Arsitektur Web Engineering Content Analysis

Lebih terperinci

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL) Belajar: dahulu vs sekarang Perkembangan Teknologi E-Learning Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan belajar bagi peserta didik tidak hanya menuntut kemampuan akedemik (hard skill), peserta didik juga dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan personalnya

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MODUL MATA KULIAH BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. E-learning Istilah e-learning kini semakin banyak dipakai seiring dengan meningkatnya pemanfaatan teknologi Internet untuk penyampaian materi pembelajaran. E-learning adalah

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

PANDUAN SINGKAT MENGELOLA MATA KULIAH : BAGIAN I

PANDUAN SINGKAT MENGELOLA MATA KULIAH : BAGIAN I PANDUAN SINGKAT MENGELOLA MATA KULIAH : BAGIAN I PERLU DIINGAT SEBELUM MELANJUTKAN MEMBACA PANDUAN SINGKAT INI: 1. TATA LETAK MENU dan BLOK pada tampilan laman sangat tergantung pada pengaturan THEME oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN RESPONSIVE WEB DESIGN DALAM PERANCANGAN SISTEM MODUL ONLINE ADAPTIF. Arief Hidayat, Victor Gayuh Utomo dan Henry Anggoro Djohan

PENERAPAN RESPONSIVE WEB DESIGN DALAM PERANCANGAN SISTEM MODUL ONLINE ADAPTIF. Arief Hidayat, Victor Gayuh Utomo dan Henry Anggoro Djohan PENERAPAN RESPONSIVE WEB DESIGN DALAM PERANCANGAN SISTEM MODUL ONLINE ADAPTIF Arief Hidayat, Victor Gayuh Utomo dan Henry Anggoro Djohan Program Studi Sistem Informasi, STIMIK Pro Visi Semarang E-mail:

Lebih terperinci

PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL

PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL PANDUAN MANUAL PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL DAFTAR ISI PANDUAN MANUAL... 1 PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENGENALAN... 3 a. Tampilan Desa01... 3 b. Tampilan Desa02... 3

Lebih terperinci

Pendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning :

Pendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning : 1 Pendahuluan Definisi e-learning Banyak perubahan dengan sangat cepat tentang e-learning, sebelum kata Elearning menjadi popular banyak kata-kata pembelajaran yang telah digunakan dan masih tetap digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kata lain, manusia menjadi rasional ketika dia mendapat pendidikan. Melalui

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kata lain, manusia menjadi rasional ketika dia mendapat pendidikan. Melalui 65 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Pendidikan memiliki dampak yang sangat luas bagi masyarakat. Pendidikan melatih pikiran manusia untuk berpikir dan mengambil keputusan

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MATA KULIAH MODUL BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2017 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ARSITEKTUR SISTEM ADAPTIF DALAM RANCANG BANGUN SISTEM KUIS ONLINE

IMPLEMENTASI ARSITEKTUR SISTEM ADAPTIF DALAM RANCANG BANGUN SISTEM KUIS ONLINE Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 0 (SNATI 0) ISSN: 907-0 Yogyakarta, -6 Juni 0 IMPLEMENTASI ARSITEKTUR SISTEM ADAPTIF DALAM RANCANG BANGUN SISTEM KUIS ONLINE Arief Hidayat, Aris Sugiharto

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Fredy Windana(1), Yerry Soepriyanto(2), Henry Praherdhiono(3) (1) Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi

Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi Leo Willyanto Santoso Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 4 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. e-learning dan Learning Management System Perkembangan zaman yang ditandai dengan bertambah pesatnya pemanfaatan teknologi informasi, semakin terus dirasakan; dan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan lagi.

Lebih terperinci

EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE

EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE M. Udin Harun Al Rasyid, Setiawardhana Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik ELektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS E-mail:

Lebih terperinci

ISU DAN MASALAH UNTUK PENGAJARAN DI KELAS

ISU DAN MASALAH UNTUK PENGAJARAN DI KELAS PENERAPAN DATABASE MULTIMEDIA: ISU DAN MASALAH UNTUK PENGAJARAN DI KELAS Chien Yu and Teri Brandenburg Department of Instructional Systems & Workforce Development, Mississippi State University The International

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didesain untuk tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didesain untuk tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komunikasi yang pada mulanya adalah alat hiburan dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didesain untuk tujuan pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

Digital Library & Distance Learning Lab. Petunjuk Teknis Penggunaan Sistem E-Learning untuk Peserta Ajar

Digital Library & Distance Learning Lab. Petunjuk Teknis Penggunaan Sistem E-Learning untuk Peserta Ajar Petunjuk Teknis Penggunaan Sistem E-Learning untuk Peserta Ajar KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Perguruan Tinggu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 52 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Pembuatan Aplikasi materi Pembelajaran tentang Farmakologi bagi Mahasiswa Kedokteran saat ini masih bersifat manual, dengan perkembangan informasi

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Institusi pendidikan saat ini seharusnya membuat proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswanya. Hal ini perlu diaplikasikan karena setiap siswa memiliki

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA THE DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY ON CHEMICAL BONDING FOR GRADE X SMA/MA Sri Sunarmiati, Regina Tutik Padmaningrum

Lebih terperinci

PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL

PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL PANDUAN MANUAL PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENGENALAN... 3 a. Tampilan Cerdas... 3 b. Tampilan Prestasi... 3 c. Tampilan Berbakti... 4 BAB 2. Managemen Konten... 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak sistem domain name (.com,.org,.gov,.edu, dan lain-lain) diperkenalkan pada tahun 1984, dan pesatnya pertumbuhan transaksi secara online sejak setelah tahun 2000,

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI BAHAN AJAR UNTUK ELEARNING

SISTEM REKOMENDASI BAHAN AJAR UNTUK ELEARNING SISTEM REKOMENDASI BAHAN AJAR UNTUK ELEARNING Hervin Islahudin Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Tamansari 10 Bandung 40132 E-mail: hervin@gmail.com ABSTRAKSI Sistem

Lebih terperinci

GAYA BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

GAYA BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS GAYA BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Finny Anita Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris IKIP-PGRI Pontianak Jalan Ampera No. 88 Pontianak 78116 e-mail:finnyanita@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning 1 2 3 4 e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Outline Definisi e-learning Konsep e-learning E-learning framework Komponen e-learning Pemanfaatan

Lebih terperinci

Panduan Standar Rancangan Program e-learning

Panduan Standar Rancangan Program e-learning Panduan Standar Rancangan Program e-learning 1. Rancangan program e-learning terdiri dari a. Peta pembelajaran yang memuat i. Peta capaian pembelajaran (learning outcome pembelajaran) ii. Peta kajian atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti II. TINJAUAN PUSTAKA A. Multimedia Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Musfiqon (2012: 27) mengartikan media sebagai wadah dari

Lebih terperinci

USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN. Pusat Sistem Informasi USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN. Pusat Sistem Informasi USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN Pusat Sistem Informasi USU - 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENDAHULUAN A. Apa Itu E-Learning Sistem pembelajaran online (E-Learning) merupakan sarana yang memungkinkan

Lebih terperinci

Digital Library & Distance Learning Lab. Petunjuk Teknis Pengembangan Konten Pembelajaran

Digital Library & Distance Learning Lab. Petunjuk Teknis Pengembangan Konten Pembelajaran Petunjuk Teknis Pengembangan Konten Pembelajaran KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Perguruan Tinggu (PT) dan Sekolah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dalam pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi

Lebih terperinci

Kristina Nuraini Jurusan SI, Fakultas ILMU KOMPUTER Universitas Gunadarma, Depok ABSTRAKSI

Kristina Nuraini Jurusan SI, Fakultas ILMU KOMPUTER Universitas Gunadarma, Depok ABSTRAKSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB MATA KULIAH PENGANTAR TEORI GRAF MENGGUNAKAN JOOMLA DAM MACROMEDIA FLASH 8 (STUDI KASUS POKOK BAHASAN TEORI DASAR GRAF DAN PEWARNAAN GRAF) Kristina Nuraini Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Corporate Learning Division Berdasarkan perkembangan yang semakin luas dari BINUS Group di masa depan, sehingga untuk tetap dapat berkompetisi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA PENGENALAN DAN PEMBELAJARAN ORIGAMI DENGAN PENDEKATAN ADDIE

PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA PENGENALAN DAN PEMBELAJARAN ORIGAMI DENGAN PENDEKATAN ADDIE PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA PENGENALAN DAN PEMBELAJARAN ORIGAMI DENGAN PENDEKATAN ADDIE Muhammad Rusdi Tanjung, Tri Fitrianingsih Parsika 1,2 Teknik Informatika STMIK Potensi Utama 3 Jl. KL Yos Sudarso,

Lebih terperinci

Panduan User Telkom E-Learning Group

Panduan User Telkom E-Learning Group K C TCU-C M C C S Panduan User Telkom E-Learning Group Digital Learning Knowledge Management & Case Study Center Telkom Corporate University 2014 Overview Telkom E-Learning adalah media pembelajaran interaktif

Lebih terperinci

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 109 7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 7.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dimaksudkan untuk mendefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem manajemen pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE Pada bab ini akan dibahas hasil dari perencanaan dan analisis pengembangan Moxie. Moxie merupakan sebuah knowledge library yang dikembangkan dengan studi kasus yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Belajar Penelitian tentang gaya belajar telah banyak dilakukan untuk dapat mengenali jenis gaya belajar dari mahasiswa. Banyak learning styles model yang telah dikembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA 1. Tahap Pengembangan Multimedia Concept Design Material Collecting Concept Design Material Collecting Assembly Testing Distribution Distribution Assembly Testing Tahap pengembangan

Lebih terperinci

4. Halaman mendownload video. Gambar Desain Halaman Mendownload Video

4. Halaman mendownload video. Gambar Desain Halaman Mendownload Video 4. Halaman mendownload video Gambar Desain Halaman Mendownload Video d. Desain antarmuka untuk hak akses PetugasPSB Gambar Desain Halaman PetugasPSB d. Desain antarmuka untuk hak akses AdminKMS 1. Halaman

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa [E-learning Mahasiswa] Page 0 KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi belajar matematika untuk anak sekolah dasar kelas 5 SD. Tahap analisis adalah tahap awal dalam membangun sebuah aplikasi. Pada

Lebih terperinci

User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.

User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac. User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.id/ Kampus Telkom University Jl. Telekomunikasi, Dayeuhkolot,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mengacu pada kompetensi abad 21. Soland, Hamilton dan Stecher (2013) menyatakan

Lebih terperinci

Mengenal Fitur Kuliah Online

Mengenal Fitur Kuliah Online Mengenal Fitur Kuliah Online Panduan Kuliah Online untuk Dosen UPT elearning ITB Daftar Isi 1. Assignment... 2 2. Chat... 2 3. Choice... 3 4. Database... 3 5. Forum... 4 6. Glossary... 4 7. Lesson... 4

Lebih terperinci

Modul 1. Pengenalan Sistem Multimedia

Modul 1. Pengenalan Sistem Multimedia Modul 1. Pengenalan Sistem Multimedia 1.1 Definisi Multimedia Multi - (Latin) multus memiliki arti banyak. Media - (Latin) medium - memiliki arti tengah atau belakangan ini sering disebut pengantara. Media

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIRTUAL CLASS UNTUK PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN VIRTUAL CLASS UNTUK PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN VIRTUAL CLASS UNTUK PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID Rifiana Arief dan Naeli Umniati ABSTRACT who join New Media course. To develop this application, the knowladge about visual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak hal. Dalam bidang pendidikan misalnya, kini banyak universitasuniversitas

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak hal. Dalam bidang pendidikan misalnya, kini banyak universitasuniversitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hadirnya Internet telah banyak mengubah cara manusia melakukan banyak hal. Dalam bidang pendidikan misalnya, kini banyak universitasuniversitas terkemuka di dunia mempunyai

Lebih terperinci

Uraian Rinci Materi Kuliah Tujuan Instruksional Pert. Khusus (TIK) 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar sistem Memberikan pengetahuan pa

Uraian Rinci Materi Kuliah Tujuan Instruksional Pert. Khusus (TIK) 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar sistem Memberikan pengetahuan pa A.1. XX - XXXX Model dan Sistem Jam / Minggu 3 Jam Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Silabus Ringkas Semester 1 XX-XXXX Sifat Wajib Dasar Sistem Kuliah ini memberikan dasar dan pengertian kerangka serta

Lebih terperinci

MANUAL BOOK E-LEARNING

MANUAL BOOK E-LEARNING MANUAL BOOK E-LEARNING SMKN 1 CIKARANG BARAT 2016 Chapter 1 Pendahuluan Pengertian E-Learning E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Knowledge management (KM) dapat dijelaskan sebagai langkah-langkah sistematik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk menciptakan nilai dan meningkatkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online

Lebih terperinci

SYSTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN EVALUASI PEMBELAJARAN

SYSTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN EVALUASI PEMBELAJARAN SYSTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1 Jurusan Teknik Informatika,Institute Informatics and Business Darmajaya Jl.ZA Pagar Alam No 93 A Bandar Lampung 35136 E-mail: saidmkom@gmail.com

Lebih terperinci

E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK

E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK Login dan Logout Course Administration Turn Editing On: Menu ini dipilih jika kita akan mengedit kelas seperti menambahkan materi dan aktivitas. Jika tidak diaktifkan,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam e-learning terutama yang berbasis web, terdapat dua konsep belajar yang berbeda, yaitu Virtual Learning Environment (VLE) dan Personal Learning Environment

Lebih terperinci

SISTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN GAYA BELAJAR VARK

SISTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN GAYA BELAJAR VARK SISTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN GAYA BELAJAR VARK Tika Indah Apriyani 1), Muhammad Said Hasibuan 2) Teknik Informatika STMIK Darmajaya Bandar Lampung 1,2) saidmkom@gmail.com ABSTRACT This paper presents

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT Novi Sofia Fitriasari Jurusan Teknik Informatika Politeknik Pos Indonesia Jalan Terusan Sariasih No 54 Bandung, Telp: (022)2009562, Fax :(022)2009568, e-mail:

Lebih terperinci

Hak Cipta 2014 DIREKTORAT SISTEM INFORMASI Halaman 2 dari 15

Hak Cipta 2014 DIREKTORAT SISTEM INFORMASI Halaman 2 dari 15 User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Mahasiswa) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.id/ Kampus Telkom University Jl. Telekomunikasi, Dayeuhkolot,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada perancangan suatu sistem diperlukan analisis yang tepat sehingga proses pembuatan sistem dapat berjalan dengan lancar dan sistem yang dibuat sesuai dengan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Merancang sebuah sistem yang dapat meringkas teks dokumen secara otomatis menggunakan metode generalized vector space model (GVSM). 1.2 Latar Belakang Dunia informasi yang

Lebih terperinci

E-LEARNING ADAPTIF BERBASIS KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

E-LEARNING ADAPTIF BERBASIS KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 E-LEARNING ADAPTIF BERBASIS KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK Kuswari Hernawati

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Fred T. Hofstetter (2001, Multimedia Literacy, chapter 1 halaman 2), multimedia adalah suatu penggunaan komputer

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang dibutuhkan pengguna maupun pengembang web serta penjelasan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang dibutuhkan pengguna maupun pengembang web serta penjelasan 107 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan pengguna maupun pengembang web serta penjelasan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOBILE LEARNING ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

PERANCANGAN MOBILE LEARNING ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN E-journal Teknik Informatika, Volume 4, No. 2 (2014), ISSN : 2301-8364 1 PERANCANGAN MOBILE LEARNING ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN Dea Tolawo 1), Arie Lumenta 2), Stanley Karouw 3) 1,2,3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Konsep Aplikasi Interaktif Panduan Pengguna TransJakarta

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Konsep Aplikasi Interaktif Panduan Pengguna TransJakarta 35 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Konsep Aplikasi Interaktif Panduan Pengguna TransJakarta Pada tahap konsep, penulis menentukan kebutuhan dasar pengguna (user), menentukan tujuan pembuatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,

Lebih terperinci

Knowledge Management System: Perspektif Multimedia

Knowledge Management System: Perspektif Multimedia Knowledge Management System: Perspektif Multimedia Novi Sofia Fitriasari Departemen Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Indonesia novisofia@upi.edu Abstrak Aplikasi multimedia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Internet sebagai jaringan komputer skala global telah mendorong pertambahan jumlah informasi digital. Pada sistem yang bersifat terbuka seperti internet, pertambahan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Pembelajaran Interaktif Menurut Supriyanto dalam Rizkiansyah (2013) Aplikasi adalah program yang memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan

Lebih terperinci

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi komputer dan informasi telah merambah dunia pendidikan. Dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR MODUL PROGRAM...

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR MODUL PROGRAM... ABSTRAK Saat ini media informasi di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta masih menggunakan metode konvensional. Hal ini mengakibatkan

Lebih terperinci

Unesa Journal Of Chemical Education ISSN: Vol. 3 No, pp , September 2014

Unesa Journal Of Chemical Education ISSN: Vol. 3 No, pp , September 2014 Vol. 3 No, pp 127-134, September 2014 IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR SISWA YANG MENGALAMI MISKONSEPSI RESISTEN PADA KONSEP KIMIA IDENTIFICATION OF STUDENT S LEARNING STYLE WHO HAD MISCONCEPTION RESISTANT IN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam merancang sebuah sistem yang akan dirancang secara umum, ada beberapa tahap awal yang harus dilakukan sebelum perancangan sistem yaitu menganalisa

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA MADURA MENGGUNAKAN METODE KANSEI MEDIATION BERBASIS LTSA (LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE)

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA MADURA MENGGUNAKAN METODE KANSEI MEDIATION BERBASIS LTSA (LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE) Program Studi MMT-ITS, Surabaya Juli APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA MADURA MENGGUNAKAN METODE KANSEI MEDIATION BERBASIS LTSA (LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE) Yeni Kustiyahningsih ), Ari Basuki ),

Lebih terperinci

TOPIK PENELITIAN MAHASISWA PRODI S-1 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS U'BUDIYAH INDONESIA TAHUN AJARAN 2015/2016

TOPIK PENELITIAN MAHASISWA PRODI S-1 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS U'BUDIYAH INDONESIA TAHUN AJARAN 2015/2016 TOPIK PENELITIAN MAHASISWA PRODI S-1 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS U'BUDIYAH INDONESIA TAHUN AJARAN 2015/2016 Bidang Ilmu : Sistem Informasi NO TOPIK PENELITIAN SUB TOPIK Arsitektur, Dukungan layanan Algortitma

Lebih terperinci