BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Hendra Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Institusi pendidikan saat ini seharusnya membuat proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswanya. Hal ini perlu diaplikasikan karena setiap siswa memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda-beda, sebagai contoh prior knowledge, intellectual level, cognitive traits, dan learning styles [1][2]. Pendidikan keteknikan merupakan salah satu bagian yang harus terus dikembangkan dalam rangka menuju negara yang mandiri khususnya secara teknologi, dalam konteks ini maka diperlukan proses pendidikan yang memperhatikan karakteristik/kebutuhan siswa teknik. Jenis pembelajaran ini disebut juga dengan personalised learning approach, yaitu suatu metode yang mampu membantu siswa untuk belajar, metode ini disebut juga sebagai Adaptive Learning (AL). AL secara substantif berarti suatu pembelajaran yang berfokus pada personal siswa, recommendation-based learning, dan inquire-based learning. Salah satu implementasi personalised learning approach adalah personalisasi pada Learning Object (LO) berupa materi, aktivitas belajar, dan lingkungan belajar [2]. Penelitian ini dalam upaya pengindentifikasian/pemodelan siswa menggunakan Machine Learning (ML) untuk melakukan Data Mining (DM) terhadap siswa. DM merupakan sebuah proses penggalian/pencaritahuan pola tersembunyi, informasi [3], hubungan, struktur, dan estimasi nilai yang belum diketahui dari suatu item untuk mengklasifikasikan obyek dari sebuah data [4], hasil dari sebuah DM dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan [3][4][5]. DM berkembang lebih spesifik untuk knowledge discovery, pembuatan keputusan, dan rekomendasi pada bidang pendidikan yang kemudian disebut dengan Educational Data Mining (EDM). EMD merupakan bagian dari Learning Technology (LT), LT mencakup teknologi yang luas dan beragam untuk mendukung pembelajaran [6]. EDM muncul sebagai paradigma baru dalam mendesain suatu model, tugas, metode, dan algoritme untuk mengekplorasi data dari dunia pendidikan. Tujuannya
2 adalah untuk mencari tahu pola dan membuat prediksi mengenai karakteristik dari pembelajar, penghargaan, domain pengetahuan, penilaian, fasilitas pendidikan, dan penerapan pendidikan [4][7]. Salah satu bentuk penerapan teknologi ini adalah EMD sebagai pendorong tercapai proses pembelajaran yang lebih baik [4]. EDM memiliki potensi yang besar terutama karena pendidikan adalah salah satu prioritas paling penting dalam kehidupan manusia [4], yang disebut sebagai sebuah paradigma baru untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan pencapaian dari sistem pendidikan. Penelitian ini menggunakan EDM untuk memodelkan metacognitive dari siswa kemudian dikombinasikan dengan pemodelan learning style menggunakan rule based untuk menentukan Learning Path (LP) atau disebut juga model pembelajaran merupakan rangkaian dari konsep dan aktifitas yang memberi petunjuk kepada siswa, mengenai materi mana yang harus diambil atau tidak [8][9]. Learning style merupakan perbedaan yang dimiliki oleh setiap siswa yang menimbulkan implikasi yang kuat antara belajar dan pembelajaran, implikasi ini berupa level yang beragam mengenai motivasi, perilaku mengenai belajar dan pembelajaran, selanjutnya adalah respons siswa pada sebuah kelas untuk suatu proses pembelajaran [10][11]. Sedangkan metacognitive merupakan suatu pengetahuan tentang kemampuan cara berpikir diri, termasuk kesadaran dalam mengontrol belajar, memperbaiki kesalahan, menganalisa seberapa efektif strategi yang digunakan, dan mengganti kebiasaan atau strategi bila dibutuhkan [12][13][14], dan cognitive merupakan kemampuan berpikir siswa. Sedangkan model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas [1] sehingga sangat penting untuk menentukan model yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pengetahuan tentang model yang harus digunakan untuk suatu kelas tertentu, menjadikan guru mampu mengevaluasi jenis model tertentu yang harus digunakan untuk materi pembelajaran tertentu, mengetahui mekanisme pengajaran dengan metode tertentu, bentuk penugasan, dan bentuk evaluasi serta penilaian. Penelitian ini menggunakan dua variabel untuk menentukan model pembelajaran yaitu metacognitive dan learning style.
3 Penentuan model pembelajaran pada penelitian ini menggunakan penggalian aspek-aspek yang ada pada Learner Style (LS) terlebih dahulu, dari komponen ini diperoleh knowledge yang digunakan dalam menentukan LP yang sesuai dengan kondisi pembelajaran tertentu melalui rule-based expert system yang berdasar pada hasil pemodelan metacognitive dan learning style. Hasil keluaran dari sistem yang berupa LP ditujukan untuk digunakan guru dan siswa mengevaluasi proses pembelajarannya sehingga akan meningkatkan proses pembelajaran berupa AL. Sistem ini ditujukan untuk ruang kelas fisik, hal ini didasarkan pada konsep Blended Learning (BL), BL merupakan suatu model pembelajaran yang efektif dewasa ini [15]. Model ini merupakan pengabungan dari model pembelajaran dengan menggunakan pengabungan beberapa model, seperti pengabungan model pembelajaran face to face dengan model pembelajaran berbasis internet, atau pengabungan model pembelajaran yang didukung suatu teknologi dengan model dengan teknologi berbeda, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang paling efisien [15]. BL dalam aplikasinya diterapkan pada pengabungan pembelajaran online dan tradisional, teknologi dan media penyampaian materi pembelajaran, antar model-model pembelajaran, aktivitas pembelajaran kelompok dan individual, dan interaksi sinkron dan ansinkron dalam pembelajaran. Termasuk juga untuk memilih gabungan/campuran yang paling cocok untuk meningkatkan motivasi peserta didik, dan memberikan bantuan kepada mereka untuk menjamin kesuksesan dalam menguasai materi [16][17][18]. Penelitian ini dalam konteks penerapan BL pada pengabungan kelas fisik dengan e- larning, diharapkan mampu membentuk pembelajaran yang efisien kelas fisik khususnya di kelas software enginering. Permasalahan penelitian adalah setiap siswa memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda-beda dalam suatu proses pembelajaran yang mengabungkan kelas nyata dan e-learning. Penelitian pada bidang ini perlu untuk diteliti lebih lanjut. Sehingga diperlukan sebuah penelitian mengenai LP pada ruang kelas nyata dan e-learning, dengan multi-ls yang ditujukan untuk lebih merepresentatifkan pemodelan terhadap kondisi siswa sesungguhnya.
4 1.2 Perumusan Masalah Setiap siswa memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda-beda dalam suatu proses pembelajaran pada suatu kelas fisik dan Intelligent Tutoring System (ITS), maka diperlukan sebuah Adaptive Learning (AL) berupa Learning Path (LP), namun bidang tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut. sehingga diperlukan sebuah penelitian mengenai LP dengan multi learner style berupa metacognitive dan learning styles pada ruang kelas nyata dan e-learning. 1.3 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai aktivitas siswa merupakan salah satu bidang yang banyak digunakan sebagai obyek penelitian, yang paling banyak dilakukan student modeling untuk menemukan karakteristik siswa, seperti Katuk dkk. [9] yang membuat learning path menggunakan teori flow pada Intelligent Tutoring System (ITSs), Kardan dkk. [8] dengan menggunakan teknik algoritme dua level AL yang disebut ACO-Map, level pertama dari algoritme ini adalah melihat pola dari kognitif dari siswa, dan level kedua menggunakan ant colony optimization untuk mencari LP berdasar pada Ausubel Meaningful Learning Theory, sehingga diperoleh keluaran berupa concept map untuk setiap group berdasarkan kebutuhannya. Jugo dkk. [19] menggunakan DM untuk membuat AL, penelitian ini melakukan rekomendasi berdasarkan pola yang diperoleh dari domain pengetahuan siswa. Moga dkk. [20] membuat desain baru dalam membuat domain module untuk menciptakan interaksi antara individu dan modul pembelajaran, pendekatan penelitian yang dilakukan berdasarkan pada Euclidean Distance Between a Learning Object and The Student s Ability (EDALO) dan Reusable Learning Object Matrix (RLOM), sedangkan domain module sendiri merupakan bagian penting dari Affective Tutoring System (ATS)/ITS. Seghroucheni dkk. [21] membuat sebuah sistem yang dapat menanggulangi learning path dari seorang siswa yang tidak lulus ujian, dengan melakukan kalkulasi kesamaan sifat antara siswa dengan aktivitas belajar apa yang telah dilakukan. Shukhman dkk. [22] membuat sistem Individual Learning Path (ILP) menggunakan Petri Nets Modeling
5 dalam basis sistem generalisasi kompetensi. Shukhman dkk. [23] mengembangkan ILP dengan menggunakan model isi pembelajaran pada multi-level sistem yang berdasar pada kompetensi/standar professional sebagai dasarnya. Suazo dkk. [24] mengembangkan AL menggunakan Bayesian Network dengan menggunakan evaluasi performa siswa dalam sebuah materi/mata kuliah pada platform e-learning Science School of Intituto Tecnologico de Costa Rica (TEC Digital). Tam dkk. [25] mengembangkan kerangka kerja yang dapat digunakan untuk melakukan analisis semantik pada meteri pembelajaran, berdasar pada artikel Wiki yang relevan untuk suatu materi pembelajaran menggunakan heuristic-based concept clustering algorithm untuk mengelompokan konsep-konsep yang relevan untuk setiap materi sebelum mengukur tingkat hubunganya. Vazquez-Barreiros dkk. [26] mengembangkan sistem yang disebut dengan SoftLearning yang dapat mengekplolari secara lengkap, akurat dan mudah suatu learning path dari event log. Xu dkk. [27] mengembangkan LP dengan menggunakan pendekatan social tag untuk mengkarakteristikan profil pengguna dan menggunakan algoritme Bayes. Zheng dkk. [28] mengembangkan algoritme baru untuk membentuk LP berdasar pada knowledge map, algoritme Learning Navigation Path Algorithm (LNPA) dengan memilih knowledge unit yang dibutuhkan oleh pengguna untuk diperlajari lebih lanjut, kemudian memberikan peringkat secara sequential. Peng [29] mengembangkan learning path management module untuk pembelajaran secara online. Penelitian yang dilakukan pada pembahasan di atas berfokus pada e- learning, sedangkan pada penelitian ini digunakan untuk kombinasi ruang kelas nyata dan e-learning sekaligus. Student Modeling (SM) yang digunakan pada penelitian ini berupa modeling metacognitive dan learning styles dengan pendekatan Metacognitive Strategy Based Instruction [30] untuk pembentukan LP metacognitive dan menggunakan LP pada naskah Felder [31] untuk LP learning style. Penelitian ini melakukan penggalian LS siswa, dari komponen ini akan diperoleh knowledge yang akan digunakan dalam menentukan LP yang sesuai dengan kondisi pembelajaran tertentu, dalam SM penelitian ini menggunakan multi aspek metacognitive dan learning styles, hal ini bersesuain dengan tren SM yang
6 tidak hanya melihat dari aspek kognitif saja, namun sudah berkembang dengan cakupan yang lebih kompleks [32][33]. Hasil dari pemodelan kemudian digunakan sebagai knowledge base untuk decision rule, hasil dari pemrosesan expert berupa LP, LP digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran dengan kombinasi kelas nyata dan e-learning yang bersesuaian dengan karakteristik siswa sekaligus membantu siswa untuk belajar. 1.4 Tujuan Penelitian Learning Path (LP) merupakan bagian personalised learning approach, yaitu suatu metode yang mampu membantu pembelajar untuk belajar yang sesuai untuk suatu lingkungan pembelajaran tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penggalian aspek-aspek yang ada pada Learner Style (LS) untuk memodelkan metacognitive dan learning style siswa. Hasil pemodelan siswa digunakan sebagai komponen/knowledge yang akan digunakan dalam menentukan LP dengan pendekatan Metacognitive Strategy Based Instruction (MSI) untuk pembentukan LP metacognitive dan menggunakan Learning Style Strategy pada naskah Felder untuk LP learning style. Tujuan penelitian ini secara terperinci sebagai berikut: a. Melakukan student modeling berupa multi aspek LS: metacognitive dan learning style. b. Membuat rule-based system yang mampu memberikan rekomendasi learning path pada proses pembelajaran pada mata kuliah software engineering JTETI UGM yang digunakan untuk kelas fisik sekaligus e- learning dalam proses pembelajarannya. c. Mengetahui pengaruh adaptif learning path yang dikembangkan terhadap proses pembelajaran. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini menghasilkan sebuah rule-based system yang mampu
7 melakukan multi-aspek student modeling sekaligus membentuk LP ditujukan untuk digunakan guru mengevaluasi proses pembelajarannya sehingga akan meningkatkan proses pembelajaran berupa Adaptive Learning (AL). Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai balikan kepada tenaga pengajar dalam melakukan proses pembelajaran. Manfaat penelitian secara terperinci sebagai berikut: a. Penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk mengembangkan diri terutama dalam melakukan penelitian kecerdasan buatan pada bidang pendidikan dimasa mendatang. b. Bagi Universitas Gadjah Mada (UGM), penelitian ini bermanfaat untuk mencetak mahasiswa yang mampu memberikan solusi dalam pemecahan persoalan-persoalan pendidikan, khususnya di institusi-institusi pendidikan. c. Penelitian ini mampu memberikan modeling secara multi-aspek pada student modeling dan multi model pembelajaran. Sehingga diharapkan akan menciptakan kondisi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan daya serap peserta didik, serta proses pembelajaran yang dapat diterima dengan optimal dan bermakna. d. Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi bagi pembaca, terutama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan penelitian ini, sehingga nantinya akan ada penelitipeneliti berikutnya sebagai penyempurna penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan belajar bagi peserta didik tidak hanya menuntut kemampuan akedemik (hard skill), peserta didik juga dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan personalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peranan regulasi dari pemerintah atau departemen terkait dalam mendukung realisasinya e-learning dalam proses pendidikan di tanah air tersirat dalam Undang-undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas peserta didik. Berbagai metode pembelajaran diteliti dan diuji
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Berbagai metode pembelajaran diteliti dan diuji
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING ADAPTIF BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA
DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING ADAPTIF BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA Andharini Dwi Cahyani 1), Rohmatul Islamiyah Safitri 2) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang E-Learning atau pembelajaran secara elektronik merupakan metode pembelajaran yang kini sudah umum digunakan dalam pembelajaran. E-learning dapat diartikan sebagai metode
Lebih terperinciPenyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D.
Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D. 1 Informatika Organisasi pada STEI STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) 5 Program Studi Sarjana Teknik Informatika Sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Di dalam landasan teori ini, akan dibahas tentang teori teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Basis data diperlukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Data Mining Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstrasi dan mengidentifikasi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam satu dekade terakhir, penggunaan internet di dalam kelas sebagai bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah satunya disebabkan
Lebih terperinciDECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS
DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS Pengertian Suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan
Lebih terperinciInformatika. Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB. Organisasi pada STEI 6/14/2013
Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D. 1 Informatika Organisasi pada STEI STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) 5 Program Studi Sarjana Teknik Informatika Sistem
Lebih terperinciPERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN
PERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN Pertemuan 8 PENDAHULUAN Teknologi digunakan untuk memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan manajemen konten untuk penangkapan, berbagi, penyebaran, dan aplikasi pengetahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian yang dilakukan pada tugas akhir, permasalahan, tujuan, ruang lingkup dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciINTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN BERBASIS BAYESIAN NETWORK DI STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
INTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN BERBASIS BAYESIAN NETWORK DI STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN Taryadi Komputerisasi Akuntansi, STMIK Widya Pratama Jalan Patriot No. 25,
Lebih terperinciDATA & INFORMASI. Defri Kurniawan
DATA & INFORMASI Defri Kurniawan defri.kurniawan@dsn.dinus.ac.id RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep Sistem Komputer & Pengenalan Perangkat Keras
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining
Lebih terperinciImplementasi Ontologi untuk Personalisasi Pembelajaran Online pada Mata Kuliah Jaringan Komputer
Implementasi Ontologi untuk Personalisasi Pembelajaran Online pada Mata Kuliah Jaringan Komputer Bernard Renaldy Suteja Fakultas Teknologi Infomasi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract Cognitive
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan penjelasan umum mengenai tugas akhir yang dikerjakan. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT. Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom
KNOWLEDGE MANAGEMENT Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Agar mahasiswa mengerti perangkat manajemen pengetahuan apa saja yang dapat diterapkan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pembagian Kelas Kuliah Mahasiswa dengan Kombinasi Metode K-Means dan K-Nearest Neighbors
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Pembagian Kelas Kuliah Mahasiswa dengan Kombinasi Metode K-Means dan K-Nearest Neighbors Gede Aditra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. WebGL adalah standar web untuk pemrograman grafik yang menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah WebGL adalah standar web untuk pemrograman grafik yang menggunakan standar OpenGL ES 2.0. Standar ini diperkenalkan sebagai standar yang harus diikuti semua
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ONTOLOGI UNTUK PERSONALISASI E-LEARNING
IMPLEMENTASI ONTOLOGI UNTUK PERSONALISASI E-LEARNING Bernard Renaldy Suteja, Suryo Guritno, Retantyo Wardoyo, dan Ahmad Ashari Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Infomasi UK. Maranatha Ilmu Komputer
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR
SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 3.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (JPTE) dalam mempelajari materi kuliah pemrograman komputer adalah mampu memahami
Lebih terperinciOPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS
OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS Yisti Vita Via Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial
BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligence), merupakan metode untuk mengoptimalkan performa dari sistem dengan mempelajari data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya belajar merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan di dalam dunia pendidikan. Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing yang sangat bervariasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang tugas akhir mahasiswa, permasalahan, serta tujuan pembuatan tugas akhir. Selain itu akan dibahas pula mengenai ruang lingkup tugas akhir, metodologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Teknologi mengalami kemajuan yang pesat termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran online menjadi terobosan yang menggembirakan di bidang pendidikan. Namun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting bagi kehidupan manusia, yang dapat mempengaruhi manusia itu sendiri, juga menjadi faktor pendukung dalam setiap sektor
Lebih terperinci2. Tahapan Penelitian pemahaman merupakan awal proses penelitian
Metodologi Penelitian Rudi Susanto rudist87@gmail.com 086547296211 2. Tahapan Penelitian pemahaman merupakan awal proses penelitian Course Outline 1. Pengantar Penelitian 2. Tahapan Penelitian 3. Masalah
Lebih terperinciBUKU PANDUAN MINAT STUDI MAHASISWA PRODI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER 2012/2013
BUKU PANDUAN MINAT STUDI MAHASISWA PRODI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER 2012/2013 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2012 1. Minat Studi Minat Studi Mahasiswa merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian layanan bimbingan kepada mahasiswa atau sering disebut dengan perwalian di lingkungan perguruan tinggi, merupakan salah satu proses untuk mendukung dan memantau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar didefinisikan sebagai proses perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman, dan belajar juga didefinisikan sebagai perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Information age atau computer age adalah suatu era dimana kebutuhan seseorang akan informasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Pada saat era informasi ini seseorang
Lebih terperinci1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam e-learning terutama yang berbasis web, terdapat dua konsep belajar yang berbeda, yaitu Virtual Learning Environment (VLE) dan Personal Learning Environment
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Education data mining merupakan penelitian didasarkan data di dunia pendidikan untuk menggali dan memperoleh informasi tersembunyi dari data yang ada. Pemanfaatan education
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Nurhasanah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berubahnya kondisi masyarakat dari masa ke masa, idealnya pendidikan mampu melihat jauh ke depan dan memikirkan hal-hal yang akan dihadapi siswa di
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Named entity recognition(ner) merupakan salah satu bagian domain Information Extraction(IE) pada sistem Natural Language Processing(NLP). Sistem NER bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi kesalahan dalam proses tersebut, karena tidak didasari oleh suatu acuan tertulis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bisnis Leasing, pemilihan keputusan penyetujuan suatu aplikasi merupakan hal mutlak dan bersifat sangat sensitif. Pada Umumnya, memang penyetujuan pengajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Warehouse Management System (WMS) merupakan suatu kunci utama dalam supply chain, merujuk pada proses integrasi sistem dalam (1) memilih bahan mentah, (2) membuat
Lebih terperinciTUGAS KAPITA SELEKTA
TUGAS KAPITA SELEKTA DISUSUN OLEH: NAMA : YOGA YOLANDA NIM : 09011181320041 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Salah satu masalah yang sering terjadi di kota-kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dalam era yang semakin berkembang ini, penggunaan data mining semakin banyak dalam berbagai bidang dan menjadi bagian dari perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciPENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER
PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komputer, menjadikan komputer sebagai suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer, menjadikan komputer sebagai suatu media sarana penting dalam dunia teknologi informasi. Komputer dapat mengolah data yang
Lebih terperinciBiodata Anggota 1 1 Nama Lengkap Eric Firman Adha 3 Program Studi D4 Teknik Informatika 4 NIM Tempat dantanggal Lahir Mojokerto, 2
11 LAMPIRAN- LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota dan Dosen pendamping 1.1 Biodata Ketua Pelaksana 1 Nama Lengkap Taufiq Rohman 3 Program Studi D4 Teknik Informatika 4 NIM 2110131035 5 Tempat
Lebih terperinciDATA dan INFORMASI. Danang Wahyu Utomo Danang Wahyu Utomo, M.Kom, M.CS
DATA dan INFORMASI Danang Wahyu Utomo danang.wu@dsn.dinus.ac.id +6285 740 955 623 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep Sistem Komputer & Pengenalan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya Parameter Penulis Objek Metode Hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mampu mengubah persepsi manusia terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan data yang pesat dari akumulasi data telah menciptakan sebuah kondisi yang sering disebut rich of data but poor of information karena data yang terkumpul
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI penelitian. Pada bab ini akan dibahas literatur dan landasan teori yang relevan dengan 2.1 Tinjauan Pustaka Kombinasi metode telah dilakukan oleh beberapa peneliti
Lebih terperinciP e n g a n t a r SELF-DIRECTED LEARNING. Self-directed learning: batasan. Self-directed learning (1)
P e n g a n t a r SELF-DIRECTED LEARNING Harsono Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Belajar: Melibatkan ketrampilan dan perilaku Bukan sekedar menerima informasi dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pelayanan dalam dunia perbankan adalah pemberian pinjaman kredit kepada nasabah yang memenuhi syarat perbankan. kredit merupakan sumber utama penghasilan
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3
DECISION SUPPORT SYSTEMS Pengertian. Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai pendahuluan, rumusan masalah,tujuan, batasan yang dikerjakan, hipotesis, metodologi penyelesaian masalah, sistematika penulisan, dan jadwal pengerjaan
Lebih terperinciHUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL
HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL Imelda Martina GS STIK Immanuel Abstrak Keefektifan kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari segenap sendi kehidupan. Berbagai pekerjaan ataupun kebutuhan dapat dilakukan melalui media
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, teknologi komputer menjadi alat bantu yang sangat bermanfaat terutama untuk melakukan pekerjaan dalam hal kalkulasi, pendataan, penyimpanan berkas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Intelligent agent, sebagai bagian dari kecerdasan buatan yang dapat diterapkan pada sistem dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Agen yang diterapkan
Lebih terperinciinformation karena data yang terkumpul itu tidak dapat digunakan untuk aplikasi
ABSTRAK Perkembangan data mining (DM) yang pesat tidak dapat lepas dari perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan data dalam jumlah besar terakumulasi sejalan dengan pertumbuhan teknologi informasi.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah kegiatan inti institusi pendidikan dan sangat berpengaruh pada mutu pendidikan secara keseluruhan. Berbagai metode telah dikembangkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciE-LEARNING PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERT-3. Oleh Nanang Khuzaini, S.Pd.Si
E-LEARNING PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERT-3 Oleh Nanang Khuzaini, S.Pd.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015 KONSEP
Lebih terperinciTeknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran jarak jauh/kursus korespondensi, internet
Perubahan bekerja setiap saat dan salah satu tanda organisasi yang hebat adalah mereka memiliki komitmen untuk terusmenerus melatih dan mendidik orang-orangnya sehingga mereka memiliki pengetahuan yang
Lebih terperinciDESAIN ELEARNING ADAPTIF BERBASIS COGNITIVE STYLE UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS XII IPA
Vol. 7, No. 1, Juni 2012 DESAIN ELEARNING ADAPTIF BERBASIS COGNITIVE STYLE UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS XII IPA Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertukaran informasi di zaman modern ini telah sampai pada era digital. Hal ini ditandai dengan semakin dibutuhkannya teknologi berupa komputer dan jaringan internet
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah Proses yang menggunakan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wireless Sensor Network (WSN) merupakan teknologi yang digunakan untuk pemantauan dan pengumpulan data secara langsung [1]. WSN mengalami perkembangan yang sangat pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengguna Internet (31 Desember 2000) Afrika 1,037,524,058 4,514, ,609,620 2,527.4%
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengguna internet di dunia mengalami peningkatan. Statistik pengguna internet berdasarkan hasil survey Nielsen Online, yaitu pada tanggal 31 Maret 2011 menunjukkan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Big Data and Data Analytics Semester Tujuh Kode SMXXXXXX Prodi MBTI Dosen Andry Alamsyah SKS 4 Capaian Pembelajaran 1. Memahami fenomena, framework, peluang dan
Lebih terperinciSWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1
SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Taufan Mahardhika 1 1 Prodi S1 Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih 1 taufansensei@yahoo.com Abstrak Swarm
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyak hal. Dalam bidang pendidikan misalnya, kini banyak universitasuniversitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hadirnya Internet telah banyak mengubah cara manusia melakukan banyak hal. Dalam bidang pendidikan misalnya, kini banyak universitasuniversitas terkemuka di dunia mempunyai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem data mining akan lebih efektif dan efisiensi dengan komputerisasi yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, dan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri semakin meningkat, dengan munculnya alatalat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan industri semakin meningkat, dengan munculnya alatalat bantu untuk pekerjaan manusia berupa mesin. Dan dengan adanya mesin-mesin ini maka jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era banjir informasi ini, masyarakat mulai meninggalkan media tradisional seperti televisi dan koran. Mobilitas aktivitas yang tinggi mengakibatkan masyarakat
Lebih terperinciAnalisis Kesesuaian dan Variasi Pola Pengambilan Mata Kuliah Terhadap Kurikulum Dengan Teknik Penggalian Proses
A301 Analisis Kesesuaian dan Variasi Pola Kuliah Terhadap Kurikulum Dengan Teknik Penggalian Proses Fariz Khairul A, Mahendrawathi ER, S.T., M.Sc., Ph.D Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan pencarian lowongan pekerjaan telah banyak diterapkan dalam portal-portal bursa kerja online yang menawarkan informasi pekerjaan kepada pencari kerja (Montuschi
Lebih terperinciEducational Data Mining untuk Mengetahui Pola Minat Kerja Mahasiswa
Educational Data Mining untuk Mengetahui Pola Minat Kerja Mahasiswa Daniel Swanjaya 1, Abidatul Izzah 2 1,2 Universitas Nusantara PGRI Kediri Kontak Person: Daniel Swanjaya 1, Abidatul Izzah 2 1,2 Kampus
Lebih terperinci1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian
Penerapan Data Mining dengan Menggunakan Metode Clustering K-Mean Untuk Mengukur Tingkat Ketepatan Kelulusan Mahasiswa Program Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ADAPTIF DALAM RANCANG BANGUN SISTEM KUIS ONLINE
PENERAPAN MODEL ADAPTIF DALAM RANCANG BANGUN SISTEM KUIS ONLINE Arief Hidayat 1, Bayu Surarso 2, Aris Sugiharto 3 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK PROVISI, Semarang 50243 E-mail : rifmillenia@gmail.com
Lebih terperinciKONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI
KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI Wiranto 1), Edi Winarko 2) 1) Jurusan Teknik Informatika, Universitas Sebelas Maret E-mail : wir@uns.ac.id 2) Program Studi Ilmu
Lebih terperinciMata Kuliah : Penerapan Komputer Dosen : Toto Haryanto Hari, tanggal : Senin, SISTEM PAKAR. Kelompok 1. Nama Kelompok
Mata Kuliah : Penerapan Komputer Dosen : Toto Haryanto Hari, tanggal : Senin, 7-11-2011 SISTEM PAKAR Kelompok 1 Nama Kelompok 1. Yovi Redhia Mulsi D14090048 2. Edgina Burton D14090027 3. Devin Krissandy
Lebih terperinciCONTOH KASUS DATA MINING
CONTOH KASUS DATA MINING CONTOH KASUS DATA MINING Sebuah rumah sakit ingin ingin menekan biaya perawatan pasien tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Salahsatu potensi yang dapat dimanfaatkan pada penerapan
Lebih terperinciUNTUK MENDUKUNG ADAPTIVE LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN FACE TO FACE LEARNING ENVIRONMENTS
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 68 Februari 2015 ISSN : 23023805 TEACHER MODELING UNTUK MENDUKUNG ADAPTIVE LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN FACE TO FACE LEARNING ENVIRONMENTS (KASUS: KELAS X BIDANG STUDI KEAHLIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Bagian pendahuluan ini berisi uraian yang menjelaskan tentang motivasi utama dari pengambilan topik penelitian model e-learning ini. Penjelasan dimulai dengan melihat latar belakang penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Amar Mahfudin, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat proses pembelajaran dimana peserta didik mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Sejalan
Lebih terperinciPENGKLASIFIKASIAN DATA SEKOLAH PENGGUNA INTERNET PENDIDIKAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS STUDI KASUS PT TELKOM SURABAYA
Artikel Skripsi PENGKLASIFIKASIAN DATA SEKOLAH PENGGUNA INTERNET PENDIDIKAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS STUDI KASUS PT TELKOM SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara manual dari suatu kumpulan data. Defenisi lain data mining adalah sebagai
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Data mining merupakan serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual dari
Lebih terperinciPendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG
Pendahuluan: Decision Support system Yus Jayusman Yus Jayusman STMIK BANDUNG Sistem-sistem yang ada dalam Management Support System (MSS). Pengambilan keputusan, penjelasan sistem, pemodelan, dan masalah
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan digital merupakan aplikasi praktis yang mengelola koleksi berbagai macam dokumen dalam bentuk digital dan dapat diakses melalui komputer. Melalui aplikasi
Lebih terperinciProblem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT)
Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT) RANGKUMAN I Wayan Warmada Laboratorium Bahan Galian Jurusan Teknik Geologi FT-UGM 1 Apa dan bagaimana? PBL adalah metode belajar yang menggunakan
Lebih terperinciPERANAN GURU DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PERANAN GURU DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Prof. Udin S. Sa ud, Ph.D UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 RASIONAL Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif terhadap peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk menghafal, dan bukan untuk berpikir secara kreatif, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sarana utama untuk mempersiapkan diri dengan keterampilan dan pengetahuan dasar. Sekolah merupakan sarana yang diharapkan mampu menolong individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran dengan teman sebaya (Peer-Assisted Learning; selanjutnya disingkat PAL) sudah cukup populer dan sejak lama digunakan dalam pendidikan kedokteran. Jika
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)
RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang perkembangan teknologi informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu perkembangannya
Lebih terperinciNeural Network dan Implementasinya Dalam Data Mining. Rudolf Rudi Hermanto. Institut Teknologi Bandung.
Neural Network dan Implementasinya Dalam Data Mining Rudolf Rudi Hermanto Institut Teknologi Bandung rudolf@students.itb.ac.id Abstrak Untuk mendapatkan informasi yang berharga dibutuhkan algoritma-algoritma
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA DAN MESIN
INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN Penanganan Kesalahan & Dokumentasi Help Budhi Irawan, S.Si, MT TIPE KESALAHAN DAN SLIP Hampir tidak ada sistem yang berjalan sempurna sebelum melewati berbagai rentetan kesalahan
Lebih terperinci