SELSARA MISFIL. Dear Iqba(a)l [LIMITED EDITION] Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Transkripsi

1 SELSARA MISFIL Dear Iqba(a)l [LIMITED EDITION] Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

2 Dear Iqba(a)l Karya Selsara Misfil Copyright 2015 by Selsara Misfil Penerbit: Nulisbuku Desain Sampul: Nuzula Fildzah Diterbitkan melalui: 2

3 Bab 1: Sirius Jika memang waktuku dan dia benar-benar tidak cocok, ijinkan aku meminta agar dia diberikan yang terbaik. Ai Sirius. Kalian tahu apa itu Sirius? Sirius adalah bintang paling terang benderang dalam kegelapan sang malam. Jarak pandang yang sangat jauh tapi cahayanya seperti mendekatkan yang jauh. Sama halnya dengan kamu. Dimana-mana kamu selalu ada. Seperti bayanganku sendiri, kamu selalu mengikutiku kemanapun aku melangkah. Seperti rumus yang sulit aku taklukan, kamu berhasil memenuhi setiap sudut di pikiranku. Jelas aku tahu asal muasal ini semua bisa terjadi. Iya, pasti dari sanalah. Fotomu terpajang rapi di sana sini. Segala ukuran mulai dari 3 x 4, 4 x 6, seukuran spanduk di toko-toko, sampai yang seukuran baliho pun ada. Berbagai pose mulai dari yang pose normal, pose emo, ekspresi datar 3

4 semacam foto KTP, sampai gaya yang nggak jelas pun ada. Kamu memang sedang naik daun saat ini. Nggak heran kalau setiap hari bahkan setiap detik pun kamu selalu menghiasi sepasang mataku yang indah. Gadis jadi-jadian, sini remotenya protes bang Derry begitu aku sudah sigap lebih dulu di ruang keluarga dengan remote di tangan kananku. Aku mengenggam remote layaknya menjaga perhiasan mahal. Menurutku, remote ini sudah bisa diibaratkan emas murni di saat-saat genting seperti ini. Aku harus waspada. Bahaya kalau remote ini jatuh ke tangan bang Derry. Bisa jadi aku nggak makan dua hari satu malam gara-gara mogok makan. Pasalnya, lima menit lagi yang kutunggu-tunggu bakalan muncul. Kenalin, ini abangku. Sejak kecil, aku sudah didoktrin dengan panggilan bang Derry. Asal kalian tahu, nama lengkapnya adalah Dermawan Gumilang tapi panggilannya malah bang Derry. Katanya biar kerenan. Aku sih manggut aja. Ya seenggaknya masih agak nyambung. Di mataku, sosok bang Derry adalah sosok yang terkadang menyebalkan meskipun terkadang juga bisa so 4

5 sweet sama adiknya. Apa mungkin dia memiliki dua kepribadian? Tapi nggak mungkin ah! Dikira ini drama Korea. Kalau boleh meng-ibarat-kan dia dengan suatu benda, kurasa bang Derry layak diibaratkan seperti boneka. Bukan karena lucu dan imut. Tapi sikapnya itu, lho, suka banget bikin gemes! Pasalnya, dia adalah rival terberatku dalam ritual rebutan remote televisi. Aku jadi heran sama orang-orang itu, kenapa pada terpesona sama abangku sampai segitunya dan mereka pun mengatakan hal yang sama, bilang kalau bang Derry itu ganteng. Aaaaaa! Gilak, bo! Cowok itu gantengnya kagak nahan, cyin, teriak orang blasteran antara cewek dan cowok itu saat aku sama bang Derry melintas di depannya. Saat sudah sedikit berjarak, terdengar salah satu temannya ikut angkat bicara, Cewek sebelahnya sapose? Kalau pacarnya mah nggak cucok. Cucokan juga sama eike. Untuk semua perkataan mereka, aku berharap aku salah dengar. 5

6 Ganteng apanya? Preeettt! batinku dalam hati kesal. Kesal, maybe, karena bang Derry jadi pusat perhatian. Bukannya aku. Eh, memangnya aku siapa? Memang sih muka bang Derry bisa dibilang kombinasi antara ketampanan Ajun Perwira, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, dan Lee Min Ho. Tapi biasa aja ah. Parahnya nih, bahkan ada yang sampai sok-sok dekatin aku gara-gara mau tahu tentang all facts about bang Derry. Iuh, alibi klasik! Memang siapa bang Derry? Artis juga bukan. Tapi yang bikin aku bangga adalah semangat bang Derry. Dia rela kerja serabutan demi menjadi tulang punggung keluarga. Maklum, usia Ibuku bisa dibilang sudah nggak muda lagi dan tentu fisiknya sudah nggak kuat untuk melakukan pekerjaan yang berat. Karena faktor itulah, aku memutuskan untuk nggak kuliah daripada beban mereka semakin berat. Kalau bahas soal bang Derry bisa jadi satu novel nih. Nggak kelar kelar kayak sinetron -yang-maaf-judulnya-disensor-aja-ya-. Mampus! Kenapa aku jadi melamun gini sih? Lamunanku seketika lenyap karena ada tangan nakal yang sepertinya mulai menjamah remote televisi. 6

7 Lebih tepatnya merampok. Abang dapat! Bang Derry langsung memamerkan hasil jarahannya. Ish Aku mencoba merebut kembali benda berharga itu sebelum semuanya terlambat. Sayangnya tinggi bang Derry jauh di atasku. Meski aku sudah berjinjit dan menjulurkan tanganku setinggi mungkin, tetap saja usahaku dibuatnya sia-sia. Bang Dua menit lagi mulai tahu, ocehku, berharap bang Derry berbaik hati kali ini. Tapi sudah kuduga, harapanku nggak akan bisa menjadi kenyataan. Sama! Dua menit lagi Arema versus Sriwijaya FC main tuh tolak bang Derry dengan keras kepala. Aku manyun. Biar mau manyun sampai bibir jontor juga aku tahu kalau bang Derry bukan tipikal orang yang hatinya gampang tersentuh. Ini remotenya, adikku manis. Kalimat itu mustahil terlontar dari mulut bang Derry. Sampai aku pacaran sama salah satu personel CJR bahkan sampai make up Annabelle nggak norak lagi, tetap saja bang Derry nggak mungkin berkata seperti itu. M-U- S-T-A-H-I-L! 7

8 Aku menutupi pandangan lurus bang Derry ke layar kaca. Pokoknya kalau aku nggak bisa nonton, dia juga nggak boleh nonton. Sini nggak remotenya pintaku nggak mau kalah. Sekali-kali kakak ngalah sama adiknya kek, harapku dalam hati. Tangannya mencoba untuk mengusirku supaya aku nggak melindungi arah pandangnya. Muka bang Derry juga terlihat kesal. Siapa suruh ngajak kelahi? Huh! Kamu mau nonton apa sih? Jangan bilang mau lihat si Al Aliando bukan. Al-Ghazali bukan. Al siapa lagi? kata bang Derry sambil sok berpikir keras. Ale. Tepatnya Iqbal, bang. Siniin gih remotenya! Sebelum beritanya habis, jelasku sambil mencoba mengemis kebaikan sang kakak yang rese ini. NGGAK BAKAL! katanya dengan nada menekan. Aku segera enyah dari ruang keluarga diiringi dengan lirikan mata bang Derry yang terlihat agak mengasihaniku. Perasaanku memang selalu lebay kalau ketinggalan sesuatu hal yang berhubungan dengan Iqbal. Contohnya saja berita selebriti yang mungkin sekarang 8

9 sedang tayang. Atau mungkin akunya saja yang terlalu lebay? Nggak mungkin! Ale Cowok itu Ingatanku sepertinya masih cukup kuat untuk mengingat masa lalu. Biarpun terkadang aku bisa dikategorikan sebagai orang pikun di usia muda. Tampaknya kalau soal itu, aku bukan orang yang gampang lupa. Aku mengamati gelang yang menghiasi pergelangan tangan kananku. Gelang ini sudah kupanjangin sedemikian rupa supaya bisa muat. Gelang ini penuh filosofi ya? Sejarah tentang kita terekam di sini. Eh, apa kamu juga masih memakainya? 9