P U T U S A N Nomor 6/Pdt.G/2017/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 6/Pdt.G/2017/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding, dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara Gugatan Hak Asuh Anak antara : PEMBANDING, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dalam hal ini memberi kuasa kepada Alamsah bin Gofar, Pekerjaan Tani, Pendidikan terakhir SD, Tempat tinggal di Muara Batun Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dahulu sebagai Tergugat sekarang Pembanding; melawan TERBANDING, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Pengusaha Songket, tempat tinggal di Kabupaten Ogan Komering Ilir, dahulu sebagai Penggugat sekarang Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara yang dimohonkan banding; DUDUK PERKARA Mengutip sepenuhnya segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan Pengadilan Agama Kayuagung Nomor 0718/Pdt.G/2016/PA.KAG tanggal 1 Desember 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 1 Rabiul Awal 1438 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut : MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat.

2 2. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING, perempuan, lahir tanggal 9 Oktober 2013 dibawah hadhonah Penggugat. 3. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan hak asuh anak tersebut kepada Penggugat. 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya biaya perkara ini sebesar Rp ,- (sembilan ratus enam puluh enam ribu rupiah). Membaca Akta Permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Kayuagung yang menyatakan bahwa pada hari Kamis Tanggal 29 Desember 2016 pihak Tergugat/Pembanding, telah mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Pengadilan Agama Kayuagung tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan pada pihak Penggugat/Terbanding pada Tanggal 04 Januari 2017; Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding tertanggal 04 Januari 2017 yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding dan diterima Panitera Pengadilan Agama Kayuagung Tanggal 04 Januari 2017, dan telah diberitahukan pula kepada Penggugat/Terbanding pada Tanggal 12 Januari 2017; Telah pula membaca dan memperhatikan kontra memori banding tertanggal 20 Januari 2017 yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding dan telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kayuagung tanggal 23 Januari 2017 serta pula diberitahukan kepada Tergugat/Pembanding pada tanggal 23 Januari 2017; Bahwa telah pula membaca Surat Keterangan yang ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Agama Kayuagung tertanggal 27 Januari 2017 yang menyatakan bahwa Tergugat/Pembanding melalui kuasanya telah datang menghadap Panitera untuk memeriksa berkas dan Penggugat/Terbanding datang menghadap Panitera untuk memeriksa berkas pada tanggal 25 Januari 2017; Bahwa permohonan banding Tergugat/Pembanding tersebut telah terdaftar dalam register perkara banding Pengadilan Tinggi Agama Palembang

3 Nomor 6/Pdt.G/2017/PTA.Plg., tanggal 2 Pebruari 2017; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding atas Putusan Pengadilan Agama Kayuagung Nomor 0718/Pdt.G/2016/PA.KAG tanggal 1 Desember 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 1 Rabiulawal 1438 Hijriyah, telah diajukan oleh Tergugat/Pembanding dalam tenggang waktu dan tata cara, serta memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang setelah mempelajari dan meneliti secara seksama berkas perkara yang dimohonkan pemeriksaan dalam tingkat banding tersebut dan salinan resmi putusan Pengadilan Agama Kayuagung Nomor dan Tanggal sebagaimana tersebut di atas beserta pertimbangan hukum didalamnya, memori banding dan kontra memori banding, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang dapat menyetujui dan sependapat dengan dasardasar uraian yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kayuagung dan kemudian mengambil alih serta menjadikannya sebagai pertimbangan dan pendapat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang sendiri, namun demikian Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang memandang perlu untuk menambah pertimbangan sendiri sebagai berikut; Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding telah mengajukan keberatan-keberatan terhadap putusan Pengadilan Agama Kayuagung sebagaimana terurai dalam memori bandingnya dan Penggugat/Terbanding juga telah menanggapinya dalam kontra memori bandingnya; Menimbang, bahwa terlepas dari keberatan-keberatan Tergugat/ Pembanding, perlu dipahami bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan mengenai kekuasaan orang tua, sebagaimana pasal 41 dan 45 ayat (1) dan (2) maupun Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak utamanya pasal 14, pasal 26, dan pasal 30 mengenai kuasa asuh/hak asuh terhadap anak, pada pokoknya menggunakan

4 perinsip ada pada kedua orang tua secara bersama-sama, meskipun kedua orang tuanya sudah bercerai sekalipun, perinsip ini disebut dengan Joint Custody (hak asuh bersama). Sehingga banyak dijumpai mantan suami isteri yang tidak mempersoalkan hak asuh anak setelah terjadi perceraian, karena keduanya sepakat mengasuh dan mendidik anak secara bersama-sama; Menimbang, bahwa namun demikian karena pasal 49 Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dimungkinkan Pengadilan memberi putusan jika terjadi perselisihan mengenai penguasaan anak, maka untuk justifikasi secara yuridis formal kepada orang tua yang ditunjuk, mau tidak mau dan hampir seluruh hakim selalu menentukan model Sok Physical Custody (hak kekuasaan secara fisik untuk anak) meskipun secara faktual sering salah dimaknai oleh orang tua yang ditunjuk tersebut; Menimbang, bahwa dalam menentukan siapakah yang berhak untuk mengasuh anak tersebut, hakim harus memperhatikan serta melindungi kepentingan dan kemaslahatan bagi anak tersebut sebagaimana telah diamanatkan dalam ketentuan pasal 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan : Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkwalitas, berakhlak mulia dan sejahtera ; Menimbang, bahwa setelah memperhatikan proses persidangan dimana Tergugat/Pembanding setelah dipanggil secara patut dan resmi hanya satu kali hadir dalam persidangan dan setelah itu tidak pernah lagi hadir di persidangan tanpa alasan yang sah dan tidak pula mengutus wakilnya, maka sikap Pembanding demikian dianggap ingkar menghadiri persidangan dan mengakui serta membenarkan semua dalil Penggugat/Terbanding; Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama berpendapat apa yang telah diputus oleh Pengadilan Agama Kayuagung yang menetapkan anak Tergugat/Pembanding dan Penggugat/

5 Terbanding bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING, perempuan, lahir tanggal 9 Oktober 2013 dibawah hadhonah Penggugat/Terbanding sudah tepat dan benar; Menimbang, bahwa adapun hal yang berkaitan dengan Penggugat/Terbanding dianggap tidak mampu memberi nafkah kepada anak oleh Tergugat/Pembanding, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang berpendapat bahwa berdasarkan pasal 41 huruf (b) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 menentukan yang berkewajiban memberi nafkah bagi anak adalah ayah bukan kewajiban seorang ibu kecuali ayah anak tersebut tidak mampu; Menimbang, bahwa oleh karena hak asuh anak tersebut telah ditetapkan di bawah Penggugat/Terbanding, sedangkan anak tersebut nyata ada di bawah penguasaan Tergugat/Pembanding, maka patutlah Tergugat/ Pembanding di hukum untuk menyerahkan anak di maksud kepada Penggugat/ Terbanding; Menimbang, bahwa selain menambahkan pertimbangan seperti tersebut di atas, Pengadilan Tingkat Banding perlu pula memperbaiki amar putusan Pengadilan Tingkat Pertama karena kurang tepat; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Pengadilan Tinggi Agama Palembang sependapat dengan Putusan Pengadilan Agama Kayuagung dalam perkara ini, dengan perbaikan rumusan amar, Pengadilan Tinggi Agama Palembang sebagaimana diuraikan di bawah ini; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Tergugat/Pembanding akan dibebankan untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding ini; Mengingat, segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang berkaitan dengan perkara ini;

6 MENGADILI I. Menyatakan, bahwa permohonan banding Tergugat/Pembanding dapat diterima; II. Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Kayuagung Nomor 0718/Pdt.G/2016/PA.KAG tanggal 1 Desember 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 1 Rabiul Awal 1438 Hijriyah dengan perbaikan amar sehingga berbunyi sebagai berikut; 1. Mengabulkan gugatan Penggugat. 2. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING, perempuan, lahir tanggal 9 Oktober 2013 dibawah hadhonah Penggugat. 3. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan anak yang bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING tersebut kepada Penggugat. 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya biaya perkara ini sebesar Rp ,- (sembilan ratus enam puluh enam ribu rupiah). III. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Selasa tanggal 7 Maret 2017 M., bertepatan dengan tanggal 8 Jumadil Akhir 1438 H., dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang, oleh kami Drs. H. Abbas Fauzi, S.H., sebagai Ketua Majelis, Drs. H. M. Rusli Mansur, S.H., M.H.I. dan Drs. Abdullah, S.H,M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palembang Nomor 6/Pdt.G/2017/PTA.Plg tanggal 2 Februari 2017 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga, oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh MASKUR KASWI, SH., sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara.

7 HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS, Drs. H. M. Rusli Mansur, S.H., M.H.I. Drs. H. Abbas Fauzi, S.H. HAKIM ANGGOTA, Drs. Abdullah, S.H,M.H. PANITERA PENGGANTI, MASKUR KASWI, SH. Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Proses : Rp ,- 2. Redaksi : Rp 5.000,- 3. Materai : Rp 6.000,- JUMLAH : Rp ,-