BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi

1 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari hasil analisa SWOT The Dharmawangsa dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa belum banyak melakukan perubahan dari threat yang dimiliki The Dharmawangsa, dimana salah satu threat-nya adalah perkembangan teknologi yang harus dikembangkan oleh The Dharmawagsa. Dari segi teknologi The Dharmawangsa belum melakukan pengembangan, salah satu contohnya adalah televisi yang belum LCD dimana hotel lain dari segi teknologinya sudah cukup mengikuti perkembangan jaman. Selain itu The Dharmawangsa juga memiliki sebuah peluang yang cukup baik diantara pesaingnya, dimana peluang dari The Dahrmawangsa adalah sebuah hotel yang menawarkan pelayanan secara pesonal bagi para tamu yang datang. Kesimpulan dari analisa STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning) The Dharmawangsa adalah: - Segmentation The Dharmawangsa adalah kalangan menengah keatas yang memiliki kelas sosial A dan A+ dimana 94

2 95 kebanyakan dari kalangan ini adalah para pebisnis dan atau para pejabat-pejabat - Targeting The Dharmawangsa adalah Niche Market, dimana merupakan sebuah peluang juga bagi The Dharmawangsa karena semakin banyak orang kaya yang mampu untuk membayar sebuah pelayanan yang lebih personal dan kenyamanan sebuah hotel. - Positioning The Dharmawangsa adalah sebuah Boutique Hotel Bintang lima yang memiliki produk serta harga yang jauh diatas rata-rata dan merupakan business hotel yang bernuansa resort. Kesimpulan dari analisa Marketing mix: - Product: The Dharmawangsa menyediakan 100 kamar beserta buttler service untuk setiap tipe kamar. - Price: harga yang ditawarkan The Dharmawangsa cukup tinggi karena diatas rata-rata harga hotel pesaingnya - Place: Lokasi The Dharmawangsa berada di Kebayoran Baru Jakarta Selatan dimana kebanyakan corporate yang menjadi rekanan utama The Dharmawangsa yaitu oil company berada di daerah selatan. - Promotion: Promosi yang dilakukan oleh The Dharmawangsa adalah melakukan kerjasama dengan oil company dan mining company dengan memberlakukan corporate rate. Selain itu The

3 96 Dharmawangsa juga menggunakan beberapa majalah-majalah kelas atas untuk meliput tentang The Dharmwangsa sebagai bentuk promosinya. Strategi merketing yang dilakukan adalah benar, dengan memperkuat pada marketing communication, dimana seorang PR dikerahkan untuk melakukan marketing communication serta menambah sejumlah media cetak yang dapat meliput mengenai The Dharmawangsa sehingga menambah tingkat awareness dari masyarakat akan The Dharmawangsa. Strategi bersaing yang dilakukan oleh The Dharmawangsa berdasarkan Strategi Generik, The Dharmawangsa melakukan strategi fokus pada saat ini (ketika melepaskan diri dari Rosewood) dimana The Dharmawangsa lebih memusatkan untuk memperbaiki pelayanannya bagi target konsumen yang dituju dan melakukan modifikasi produk yang sudah ada yaitu dengan memperluas sistem buttler bagi semua tipe kamar. Tahapan yang dilakukan The Dharmawangsa berdasarkan analisa Product Life Cycle juga sudah sesuai dengan tahapan yang biasanya terjadi pada sebuah daur hidup produk.

4 Lesson Learnt dan Rekomendasi Lesson Learnt Dalam case study ini dapat ditarik pembelajaran bahwa keberhasilan The Dharmawangsa untuk dapat bersaing dan bertahan dalam industry perhotelan di Indonesia adalah pemilihan dan penerapan strategy marketing yang tepat dan sesuai strategi generik yang dilaksanakan sehingga mendapatkan customer dan mempertahankan loyalitas customer lama bahkan dapat menaikkan occupancy rate, hal ini lah yang terpenting bagi sebuah hotel. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh The Dharmawangsa sejak awal didirikan dengan memposisikan sebagai sebuah Boutique Hotel bintang lima dan mendiferensiasikan produknya dan fokus terhadap target marketnya yang merupakan niche market dimana juga strategi generik yang mereka laksanakan juga berkonsentrasi pada kelompok pembeli. Strategi ini didasarkan atas pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang bersaing dalam skala yang lebih luas. Selain itu yang dapat dipelajari dari studi kasus The Dharmawangsa adalah strategi yang diambil dalam masa perubahan manajemen The Dharmawangsa adalah cukup simple dengan mempertahankan konsep dan kelasnya namun dapat memutuskan strategi yang tepat dan berhasil melakukan perbaikan dalam segi revenue dan occupancy rate dimana occupancy rate adalah hal yang paling bagi keberhasilan sebuah hotel.

5 Rekomendasi Berdasarkan pembahasan case study ini peneliti dapat memberikan rekomendasi kepada pihak The Dharmawangsa Hotel untuk dapat bertahan dalam persaingan industri ini dengan melakukan: Dari kesimpulan SWOT The Dharmawangsa wajib melakukan pengembangan teknologinya seperti penggantian properti elektronik untuk menciptakan kenyamanan bagi para tamunya agar mereka tidak berpindah ke hotel pesaing karena salah satu bentuk strategi pemasaran dari The Dharmawangsa adalah word of mouth dari para tamunya. Strategi persaingan yang perlu dilakukan The Dharmawangsa adalah memperluas pangsa pasarnya yang tidak hanya fokus pada oil company dan mining company. Dengan melihat lokasi The Dharmawangsa mereka juga dapat memperluas pangsa pasarnya kepada perusahaan-perusahaan asing mulitinasional lainnya yang berada dekat dengan lokasi The Dharmawangsa seperti consumer goods atau bank-bank. Karena kondisi persaingan sifatnya statis penulis menyarankan The Dharmawangsa untuk intens dalam mengikuti seminar-seminar atau exhibition mengenai pariwisata yang diadakan di luar negeri sambil mempromosikan budaya Indonesia,dimana The Dharmawangsa adalah hotel yang menawarkan hotel dengan suasana kebudayaan Indonesia. Atau The Dharmawangsa dapat menjadi tuan rumah yang mengadakan exhibition tersebut.

6 99 Selain Rekomendasi diatas, yang paling utama adalah The Dharmawangsa juga perlu mempertahankan Strength yang sudah dimilikinya, seperti adanya buttler service 24 jam dan ciri khas nuansa hotel tersebut yang sangat mewakilkan kebudayaan Indonesia.