MANAJEMEN HAMA GUDANG
|
|
- Utami Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANAJEMEN HAMA GUDANG
2 HAMA GUDANG???? Hama gudang adalah hama yang merusak material yang disimpan dalam gudang. Yang termasuk dalam hama gudang adalah serangga hama gudang yang mempunyai spesifikasi sbb; 1. Tubuh terdiri dari 3 bagian ; kepala, dada dan perut 2. Tubuh tertutup pleh kulit luar (external skeletons) 3. Selama hidupnya mengalami perubahan bentuk (methamorphosa) 4. Serangga dewa mempunyai 4 pasang kaki Serangga hama gudang yang sering di temui di plant adalah sejenis tribolium
3 Mengapa harus di kendalikan???? Selama manusia menyimpan produk produk makanan selama itu pula hama gudang akan ada Tujuannya adalah melindungi produk makanan dari serangan hama gudang
4 Pertumbuhan populasi serangga Sitophilus (Bubuk beras); internal feeder Tribolium (kumbang tepung); external feeder Trogoderma Granarium ( kumbang khapra); external feeder Cocyra Cephalonnica (kupu kupu beras) Anagasta ( Mediterian flour moth); scavenger Gambar Jenis makanan yang diserang Cantel, biji gandum, jagung dan gabah Biji bijian yang digiling menjadi tepung, kacang tanah, beras dan kopra Kacang tanah, biji bijian, rempah rempah dan kacang kacangan lainnya Beras, cantel, kacang tanah, coklat, kopra, dan wijen Beras, gandum, jagung dan tepung - tepungan
5 Lanjutan Sitophilus (Bubuk beras) Tribolium (kumbang tepung) Trogoderma Granarium ( kumbang khapra) Cocyra Cephalonnica (kupu kupu beras) Anagasta ( Mediterian flour moth) Kondisi optimum berkembang biak Pada suhu 28 C dan kelembaban udara relatif 70% Pada suhu 33 C dan kelembaban udara relatif 70% Pada suhu 37 C dan kelembaban udara relatif 75% Pada suhu C dan kelembaban udara relatif 30% Siklus hidup hari 27 hari 25 hari hari Perkembang biakan Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur antara butir. Sitophilus dewasa dapat hidup sekitar 8 bulan apabila lingk. Cocok. Tanda spesifik adanya mulut seperti pipa yang disebut snout Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur ± 500 butir. Tribolium dewasa dapat hidup sekitar 1 tahun Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur sebanyak butir. Trogoderma Granarium dewasa dapat hidup sekitar 14 hari. Ulatnya dapat bertahan s/d 4 tahun dalam celah celah gudang & tidak makan Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur ± 288 butir. Cocyra Cephalonnica dewasa dapat hidup sekitar 3 8 hari. Tanda spesifik berwarna kelabu coklat. Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur ± 200 butir.
6 Lanjutan Sitophilus (Bubuk beras) Tribolium (kumbang tepung) Trogoderma Granarium ( kumbang khapra) Cocyra Cephalonnica (kupu kupu beras) Anagasta ( Mediterian flour moth) Tanda tanda serangan Butir butir komoditas berlubang Tepung terlihat kotor karena ekskresinya Komoditas akan berlubang Ulat dari hama akan menggandeng butir beras dengan air liurnya Larva membuat kepompong pada karung, atap, dinding, dll
7 Mengapa Serangga tertarik dengan gudang Makanan. Kelembaban. Kehangatan. Penerangan Luar. Keamanan (harborage). Terbawa masuk.
8 Kemungkinan Investasi Serangga Investasi aktif (I) (merayap, terbang) Invested commodities (import, perpindahan jagung) Ruang Penyimpanan (II) Investasi dari komoditi sebelumnya Hama Gudang Packing (Sack, bags, box, dll) Investasi pasif (III) (menumpang) (pakain, peralatan, dll) Transport (kapal, truk, kereta, container, dll)
9 BAGAIMANA MENGENDALIKANNYA??? Dengan menggunakan metode PESTM P E S T M = Preventif (pencegahan) = Exclusion (penutupan lubang lubang atau lantai yang rusak) = Sanitasi ( Pembersihan) = Treatment = Monitoring
10 Preventif (Pencegahan) Perhatikan Sistem Pengiriman (dari awal penerimaan bahan yang turun dari kapal, kontainer) Sistem Pengepakan (apakah sistem bulk atau bag?), Stacking (Penyusunan pallet), perhatikan kebersihan, jarak dan susunan pakan di palet. Temperatur dan kelembaban ruangan penyimpanan atau gudang Exclusion Tindakan pencegahan; tidak membeli produk yang telah diserang hama Menutup jalur masuk serangga; menutup lubang, memperbaiki lantai yang rusak, dll Menyingkirkan barang barang tidak digunakan. Sanitasi Atur kebersihan di area penyimpanan (gudang) dan area kerja Pembersihan (lorong, bucket elevator, dll) secara rutin
11 Treatment (jalan terkahir) Spraying Fogging Fumigasi Monitoring Inspeksi ; dengan melakukan inspeksi dapat dilakukan identifikasi jenis hama gudang yang ada mengetahui jalur masuknya serangga, penyebaran hama, dan infestasi aktual Melakukan pengendalian terhadap perkembangbiakan serangga Tindakan ini dapat dibantu dengan menggunakan indikator 1. Veromont trap 2. Lampu UV
12 Sistem Penyusunan Pallet Atur jarak pallet, ±30 50 cm. Jangan terlalu berhimpitan ±30 50 cm Jaga kebersihan pallet, bersihkan secara rutin, baik sedang digunakan maupun tidak digunakan
13 Sanitasi Jaga kebersihan dinding dan sudut dinding tetap bersih, kering dan tidak lembab, pastikan sirkulasi udara baik Tindakan ini dapat menjamin gudang tidak menarik bagi serangga
14 Sanitasi Karung material/pakan dan area sekitarnya harus dijaga kebersihannya, upayakan sarang laba laba terkurangi
15 Sanitasi Tempat lembab dan kotor meningkatkan perkembangbiakan kutu/serangga
16 Monitoring Pemetaan area a. Cover area b. Lokasi penempatan trap (Pheromont trap/ligthning trap) Buat Schedule a. Inspeksi (bentuk tim inspeksi) trap dan kondisi, tentukan standard untuk melakukan treatment. Inspeksi bukan hanya kutu tapi juga kondisi alat dan bangunan, stapel/tumpukan bahan baku atau pakan dan lingkungan gudang Inspeksi kutu dilakukan pada sore hari, yang dilakukan oleh QC dan Spv setempat (lakukan 2x/minggu). Gunakan methode inspeksi dan pengamatan sbb; U/T ( tidak ada) = tidak terdapat kutu setelah di periksa beberapa waktu. U/R (Ringan) = ada kutu dalam jumlah kecil di beberapa tempat dipermukaan karung U/S (Sedang) = ada kutu dalam jumlah yang lebih banyak di berbagai tempat di permukaan karung U/B (Berat) = terdapat kutu dalam jumlah lebih besar, berterbangan dan bergerak merayap sekitar stapel dan bergerombol di sekeliling stapel dan atas stapel U/SB (Sangat Berat) = Kutu banyak di sekitar stapel dan suara gemeletuk jelas terdengar dari dalam karung, dan ada kutu mati disekitar stapel.
17 b. Treatment Spraying (menggunakan sitogard, lihat msds) Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan spraying Hindarkan terjadinya kontak langsung dengan insektisida/obat spraying. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai Dosis dan aplikasi harus tepat agar terhindar dari residu menumpuk di material yang dispraying Dilakukan pada sore hari, agar lebih efektif Tidak ada hewan, atau pekerja lain selain operator spraying Dilarang merokok dan makan selama spraying Fumigasi (menggunakan metagas/fumitoxin, lihat msds) c. Audit (tim audit) d. Evaluasi program Meeting bulanan manajemen untuk evaluasi program
18 Spraying Spraying dilakukan secara rutin atau pada saat dilakukan fumigasi, Lakukan spraying di sekitar luar terpal dan sudutnya
19 Fumigasi Kondisi dalam terpal harus vacum, beri pemberat bagian bawah terpal Atur jarak material yang di fumigasi dengan yang tidak
20 Fumigasi Terpal harus dalam kondisi baik, tidak robek dan diberi safety sign
21 PEST MANAGEMENT SCHEDULE No Rencana Tindakan PIC Tanggal Keterangan Sanitasi 1 Pembersihan silo warehouse Manager WHS Dilakukan 1 minggu 2 Pembersihan bucket elevator warehouse Manager WHS sekali/ bila diperlukan 3 Pembersihan chain warehouse Manager WHS 4 Pembersihan elevator warehouse Manager WHS 5 Pembersihan bin produksi Manager PROD 6 Pembersihan bucket elevator produksi Manager PROD 7 Pembersihan chain produksi Manager PROD 8 Pembersihan elevator produksi Manager PROD 9 Pembersihan tong produksi Manager PROD 10 Pembersihan filter bag Manager PROD Treatment 11 Spraying di silo warehouse Manager WHS Dilakukan 2 minggu 12 Spraying di elevator warehouse Manager WHS sekali 13 Spraying di bucket elevator warehouse Manager WHS 14 Spraying di chain warehouse Manager WHS 15 Spraying di lorong silo warehouse Manager WHS 16 Spraying di gudang RM Manager WHS 17 Spraying di gudang Finish good Manager WHS Dilakukan 1x/2bln 18 Spraying di bin produksi Manager Produksi 19 Spraying di bucket elevator produksi Manager Produksi 20 Spraying di elevator produksi Manager Produksi 21 Spraying di chain produksi Manager Produksi 22 Spraying di lorong produksi Manager Produksi 23 Fumigasi di Silo warehouse Manager Produksi Dilakukan bila 24 Fumigasi di gudang warehouse Manager Produksi diperlukan 25 Fumigasi di Bin Produksi Manager Produksi 26 Audit 5S dan manajemen kutu IQA Leader dilakuka 1x/bulan
22 Note : Spraying dilakukan 4x/bln untuk gudang Pembersihan usahakan dilakukan 1x/mg Untuk area feedmill dilakukan spraying 1x/bulan Fumigasi dilakukan sesuai kondisi Audit 5S dan manajemen kutu dilakukan 1x/bulan Sanitasi harus dilakukan secara teratur Inspeksi kondisi trap dan penggantian trap dilakukan 2 minggu sekali
23 Area Penempatan Trap (dipasang di area yang berpotensi adanya kutu) Area Gudang RM tiap ruangan dipasang 2 trap Curah (1 trap) Silo (1 trap) Luar Elevator (1 trap) (sample 10 elevator; prod = 5 trap, whs = 5 trap) Luar Chain (1 trap) (sample 10 chain; prod = 5 trap, whs = 5 trap) Kontrol Tong (2 trap) Area Packing (1 trap) Finishgood (2 trap)
24 Contoh Checklist PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEEDMILL BALARAJA Form Pengecekan Kondisi Warehouse dari Hama Kutu No Tgl. Pengecekan Lokasi Hasil pengecekan ada tidak ada Keterangan F-11-CPI MNF-C04-Pengecekan Kondisi Warehouse dari Hama Diperiksa Oleh Disetujui Staff Warehouse Staff QC Supervisor Warehouse Section Head Warehouse
25 Contoh Checklist No PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEEDMILL BALARAJA LOKASI 1 Lorong Silo 1-3 / Lorong Intake 1 3 Lorong Intake 6 4 Bak Elevator M Bak Elevator M Bak Elevator M Atap Silo 1 8 Atap Silo 2 9 Atap Silo 3 10 Atap Silo 4 11 Atap Silo 5 12 Atap Silo 6 13 Atap Silo 7 14 Atap Silo 8 15 Atap Silo 9 16 Atap Silo Atap Wet Corn 1 18 Atap Wet Corn 2 19 Atap Wet Corn 3 20 Atap Wet Corn 4 21 Lorong Intake Lorong Silo 7-8 / Bak Elevator M Bak Elevator M Talang Intake 1 / 6 / Tempat Bongkar CPO 27 Tempat Aduk Mix Lechitin 28 Tempat Pompa supply CPO 29 Areal Silo 1-6/ Areal Intake 1 /6 /12 /12A 31 Control Room Paraf Operator CEK LIST KEBERSIHAN BAGIAN SILO BULAN : Tanggal Pengerjaan: Keterangan F-02-CPI MNF-C04-Cek list Kebersihan Rutin Silo Dibuat Disetujui Spv. Warehouse ( ) Manager Warehouse
26 Contoh Checklist Check List Kebersihan Bin Bulan : Tahun : MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV NO. CHECK PARAF PARAF NO. CHECK PARAF PARAF NO. CHECK PARAF PARAF NO. CHECK PARAF PARAF HARI HARI HARI HARI BIN LIST PETUGAS CONTROL BIN LIST PETUGAS CONTROL BIN LIST PETUGAS CONTROL BIN LIST PETUGAS CONTROL SENIN SENIN SENIN SENIN B 35B B P7A SELASA SELASA SELASA SELASA B 37B B P7B RABU RABU RABU RABU B 39B B P7C KAMIS KAMIS KAMIS KAMIS B 41B P7D JUM'AT JUM'AT JUM'AT JUM'AT 58 44B 45B 42B 43B F-03/CPI-PRD-C08
27 Contoh Penggunaan Obat Spraying (Sitogard 25 WSC (5 Liter) Diketahui Konsentrasi obat = 0.25 ml/m²/area Konsentrasi larutan = 0.25 ml/30 ml 1 tabung penyemprot sitogard = 20 liter = 1 liter / 120 liter pelarut Ditanya ; Berapa luas area yang dapat digunakan untuk 1 tabung? Jawab ; 1 liter = 120 liter pelarut untuk air Untuk 1 tabung = 0.25 ml/m² 0.16 liter = 20 liter (dalam 1 tabung penyemprot) = 20 liter 0.16 = liter air dalam 1 tabung penyemprot = 160 ml/x 0,25 = x x = 640 m² Jadi untuk 1 tabung penyemprot sitograd 20 liter dapat mengcover luas area 640 m²
28 QUESTION???
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin pesat memberi dampak pada ketatnya persaingan antar industri. Berbagai strategi diterapkan oleh perusahaan untuk dapat bertahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Telur diletakkan di dalam butiran dengan
TINJAUAN PUSTAKA Biologi dan Ekologi Hama S.oryzae Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Coleoptera : Curculionidae
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebijakan penyimpanan suatu komoditas tertentu di gudang mempunyai beberapa tujuan diantaranya untuk cadangan/stok nasional jika terjadi musibah/bencana seperti gempa bumi dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat
16 TINJAUAN PUSTAKA Biologi dan Ekologi Hama Sitophylus oryzae Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Coleoptera :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kutu Beras Sitophylus oryzae sp Biologi dan Ekologi Hama S.oryzae ini adalah: Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Coleoptera : Curculionidae
Lebih terperinciPENGGUDANGAN DAN PENYERAHAN
STANDARD OPERATION PROSEDURE PENGGUDANGAN DAN PENYERAHAN Surabaya, 8 Februari 2003 Disyahkan SOEKARMANDAPA OENTOENG, BSc. Plant Manager Peringatan : Dilarang memperbanyak dan/atau menyalin sebagian atau
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : bulat dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Seperti yang terlihat pada
xvi TINJAUAN PUSTAKA Biologi dan Ekologi Hama S.oryzae Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Coleoptera : Curculionidae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Tribolium castaneum Herbst.
digilib.uns.ac.id 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tribolium castaneum Herbst. Klasifikasi dari kumbang tepung (T. castaneum) sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Coleoptera
Lebih terperinciAlumni Peminatan Entomologi Kesehatan FKM UNDIP **) Staf Pengajar Peminatan Entomologi Kesehatan FKM UNDIP ***)
GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR FISIK PENYIMPANAN BERAS, IDENTIFIKASI DAN UPAYA PENGENDALIAN SERANGGA HAMA GUDANG (Studi di Gudang Bulog 103 Demak Sub Dolog Wilayah I Semarang) Adelia Luhjingga Pitaloka *), Ludfi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Pemantauan dilaksanakan dari bulan Agustus sampai Desember 2008 di gudang penyimpanan beras dan pakan ternak yaitu : gudang beras Bulog, gudang swasta, gudang perorangan
Lebih terperinci2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan makanan kering dan basah serta mencatat serta pelaporannya. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima harus
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Tata Letak Gudang Bahan Baku Peletakan bahan baku pada kavling untuk saat ini belum ada peletakan yang tetap. Bahan baku yang datang diletakkan pada tempat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tribolium castaneum (Herbst)
4 TINJAUAN PUSTAKA Tribolium castaneum (Herbst) Serangga T. castaneum termasuk ordo Coleoptera dan famili Tenebronidae. Serangga ini mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) yaitu perkembangannya
Lebih terperinciPenyimpanan merupakan salah satu tahap penting karena pada periode tersebut bahan (padi) mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas.
Penyimpanan merupakan salah satu tahap penting karena pada periode tersebut bahan (padi) mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas. Dipengaruhi oleh kualitas awal, rentang waktu simpan, teknik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan komoditas strategis yang secara. kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Padi merupakan komoditas strategis yang secara langsung mempengaruhi kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan produksi
Lebih terperinciHANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga
HANDOUT 8 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 12 dan 13 Pokok Bahasan : Penyimpanan Bahan Jumlah SKS : 3 sks 1.
Lebih terperinciManajemen Hama Terpadu. Manajemen Hama Terpadu. Salam Redaksi PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - BALARAJA. Daftar Isi Buletin hal
Agustus 2008 Volume 5 PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - BALARAJA Daftar Isi Buletin hal Manajemen Hama Terpadu Managemen Hama Terpadu 1 Manajemen Hama Gudang 2 Penanganan Bahan Kimia Yang Aman Saat Membasmi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)
TINJAUAN PUSTAKA 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) Gambar 1: Telur, larva, pupa dan imago S. oryzae S. oryzae ditemukan diberbagai negara di seluruh dunia terutama beriklim panas.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan.
Lebih terperinciAGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)
AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN) HAMA Hama utama tanaman kedelai adalah: 1. Perusak bibit 2. Perusak daun 3. Perusak polong 4.
Lebih terperinciI M COMPANY PROFILE. CV. IRHAM MUGHNII Jl. Industri Cikarang Kp. Sempudarussalam RT003/002 Pasir Gombong Cikaran Bekasi Telp.
I M COMPANY PROFILE CV. IRHAM MUGHNII Jl. Industri Cikarang Kp. Sempudarussalam RT003/002 Pasir Gombong Cikaran Bekasi 17530 Telp. 0822 9975 9082 email: sonyamrullah@gmail.com FUMIGATION PEST CONTROL RODENT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang hijau adalah tanaman budidaya palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi. Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009:
7 LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009: a. Kuliner (makanan berat) 1. De Pot Gang-gang Sulai 2.
Lebih terperinciPERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 03/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007 TANGGAL : 9 JULI 2007 PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP 1. Ruang lingkup
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA AIP + 3 H 2 O PH 3 + AI(OH) 3. Mg 3 P H 2 O 2 PH Mg(OH) 2
TINJAUAN PUSTAKA Fosfin Fumigasi merupakan tindakan/perlakuan dengan menggunakan gas/fumigan dalam suatu ruang atau fumigasi yang kedap udara/gas. Fumigan bila diberikan dalam konsentrasi yang sesuai akan
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tahu Sumedang adalah salah satu makanan khas Kota Sumedang. Pabrik Tahu di Sumedang semakin berkembang karena potensi pasar yang tinggi. Salah satu pabrik tahu di Kota Sumedang yaitu pabrik tahu
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) adalah perusahaan perseroan dengan
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) adalah perusahaan perseroan dengan Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP) nomor : 659/III/PMA/1992, tanggal
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015 ISSN: 2338-4336 KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS Awitya Anggara Prabawadi, Ludji Pantja Astuti, Rina Rachmawati Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas
Lebih terperinciSTUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG
STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG Miftakhurrizal Kurniawan 1, Isna Arofatus Zahrok 2 Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Lebih terperinciTeknologi Penyimpanan Jagung Oleh : Sri Sudarwati PENDAHULUAN
Teknologi Penyimpanan Jagung Oleh : Sri Sudarwati PENDAHULUAN Sampai saat ini mutu jagung di tingkat petani pada umumnya kurang memenuhi persyaratan kriteria mutu jagung yang baik, karena tingginya kadar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan April-Agustus 2010. Kegiatan penelitian terdiri dari penyiapan alat, bahan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh,
xi PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan salah satu padian paling penting di dunia untuk dikonsumsi manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh, Myanmar, Kamboja, Cina,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras varietas Cisadane dan daun mindi, serta bahan-bahan kimia seperti air suling/aquades, n-heksana
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung
LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung Kombinasi Jumlah Tabung yang Positif 1:10 1:100 1:1000 APM per gram atau ml 0 0 0
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Gerakan-gerakan kerja operator untuk tiap stasiun kerja sudah dirancang
Lebih terperinciI. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :
KUESIONER HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA PERALATAN MAKAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB KABUPATEN KERINCI TAHUN 0 I. Data Responden Penjamah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mengalami kerugian. Kerugian tersebut dapat berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Montgomery (2009), kualitas adalah salah satu dari faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk di antara pesaingpesaing yang ada. Jika
Lebih terperinciKetentuan gudang komoditi pertanian
Standar Nasional Indonesia Ketentuan gudang komoditi pertanian ICS 03.080.99 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar Isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Istilah dan definisi...1 3 Persyaratan
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
20 PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Kegiatan teknis yang dilakukan pada saat magang meliputi kegiatan budidaya sayuran aeroponik dan DFT serta kegiatan pemasaran. Kegiatan budidaya tanaman sayuran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga
TINJAUAN PUSTAKA Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga hama utama pada tanaman kopi yang menyebabkan kerugian
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA,
PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA, Trogoderma granarium Everts., (COLEOPTERA: DERMESTIDAE) DAN HAMA GUDANG LAINNYA DI WILAYAH DKI JAKARTA, BEKASI, SERANG, DAN CILEGON MORISA PURBA SEKOLAH
Lebih terperinciPENGUKURAN UTILITAS MATERIAL HANDLING DI BAGIAN RAW MATERIAL PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEEDMILL BALARAJA
PENGUKURAN UTILITAS MATERIAL HANDLING DI BAGIAN RAW MATERIAL PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEEDMILL BALARAJA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri
Lebih terperinciCARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO
CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai.
Lebih terperinciLIA RAMDEUNIA. Aktivitas Ekstrak Daun, Ranting dan Biji Suren (Toona sureni
LIA RAMDEUNIA. Aktivitas Ekstrak Daun, Ranting dan Biji Suren (Toona sureni MERR. : Meliaceae) terhadap Callosobruchus maculatus (Coleoptera : Bruchidae) dan Pengaruhnya pada Daya Kecambah Biji Kacang
Lebih terperinciII.12 Methods Time Measurement (MTM-1)... II-18 II.13 Bagan Analisa... II-30 II.14 Pengukuran Antropometri... II-30 II.15 Perhitungan Persentil...
ABSTRAK PT. Berdikari Metal Engineering memproduksi berbagai macam bagian sparepart motor. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah keinginan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi waktu produksi. Dalam
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penyimpanan Pellet Suhu dan kelembaban ruang penyimpanan sangat berpengaruh terhadap sifat fisik dan pertumbuhan serangga pada pellet yang disimpan. Ruang penyimpanan
Lebih terperinci1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN
Lampiran KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA MAKANAN DI RUMAH MAKAN KHAS MINANG JALAN SETIA BUDI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT X adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang agri-food. Unit perusahaan di Cirebon sebagai tempat penelitian menghasilkan produk pakan ternak, berbentuk tepung, crumble dan pellet. Permasalahan
Lebih terperinciGambar. Diagram tahapan pengolahan kakao
PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi
Lebih terperinciLOGISTIK DAN DISTRIBUSI GUDANG PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
LOGISTIK DAN DISTRIBUSI GUDANG PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Setiap usaha tentunya punya kebutuhan dan pengeluaran barang atau bahan yang dibutuhkan atau tidak dibutuhkan. Sebuah perusahaan kelapa sawit melakukan
Lebih terperinci? PERIKSA BERSIHKAN KIRIM Kontainer Laut yang Bersih dan Bebas Kontaminasi Petunjuk untuk pengepak dan eksportir ke Selandia Baru Selandia Baru adalah
? PERIKSA BERSIHKAN KIRIM Pedoman untuk Mengekspor Kontainer Laut ke Selandia Baru ? PERIKSA BERSIHKAN KIRIM Kontainer Laut yang Bersih dan Bebas Kontaminasi Petunjuk untuk pengepak dan eksportir ke Selandia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. imago memproduksi telur selama ± 3-5 bulan dengan jumlah telur butir.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Subramanyam dan Hagstrum (1996), Hama kumbang bubuk dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Phylum Class Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insekta
Lebih terperinciGOOD DISTRIBUTION PRACTICES
GOOD DISTRIBUTION PRACTICES GPs During Food Supply Chain Raspor(2008) Good Distribution Practices STORAGE DISTRIBUTION RETAIL CONSUMERS Location Building Facilities Process Lokasi Gudang Lokasi gudang
Lebih terperinciSeed Processing Indonesia
Mesin Ayak / Air screen Cleaner (Seed Grading) SG/SPI-01 185 cm 110 cm Mesin ayak ini berbahan konstruksi besi, memiliki presisi tinggi dan membersihkan dengan sempurna untuk keperluan laboratorium. Mesin
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi Dilihat dari kondisi aktual dari fasilitas fisik di tempat produksi mochi kacang, jika ditinjau dari segi antropometri
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.
b.. CONTOH FORMULIR RM.. PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN. Nama rumah makan/restoran :.. Alamat :... NamaPengusaha/penanggungjawab :.. Jumlah karyawan :... orang. Jumlah penjamah
Lebih terperinciHAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA
HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut portugal ke India
Lebih terperinciUntuk menjamin makanan aman
Untuk menjamin makanan aman HIGIENE & SANITASI MAKANAN Mencegah kontaminasi makanan oleh mikroba Mencegah perkembangbiakan mikroba Mencegah terjadinya kontaminasi cemaran lain Higiene : upaya untuk memelihara
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kilang Padi Bersama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan padi menjadi beras atau penggilingan padi (Rice Milling
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Permasalahan Hama Sitophilus zeamais. Arti Penting Hama
TINJAUAN PUSTAKA Permasalahan Hama Sitophilus zeamais Arti Penting Hama Sitophilus zeamais termasuk ordo Coleoptera dan famili Curculionidae. Serangga ini merupakan hama gudang yang banyak ditemukan di
Lebih terperinciPujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015
Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan
Lebih terperinciPENGUMUMAN HASIL SOSIALISASI DAN PUBLIC HEARING SERVICE LEVEL AGREEMENT MEDIA PEMBAWA WAJIB PERIKSA KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN
PENGUMUMAN HASIL SOSIALISASI DAN PUBLIC HEARING SERVICE LEVEL AGREEMENT MEDIA PEMBAWA WAJIB PERIKSA KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN oleh BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN Banjarmasin, 20 September
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMIJAHAN, PENETASAN TELUR DAN PERAWATAN LARVA Pemijahan merupakan proses perkawinan antara induk jantan dengan induk betina. Pembuahan ikan dilakukan di luar tubuh. Masing-masing
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis beras tidak memberikan pengaruh
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Percobaan 4.1.1. Jumlah larva (30 HSA) Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis beras tidak memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah larva pada 30 HSA, sedangkan
Lebih terperinciPENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN
PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN Nama Rumah Makan/Restoran : Alamat : Nama Pengusaha : Jumlah Karyawan : Jumlah Penjamah Makanan : Nomor Izin Usaha :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4. A1 = Daun Tembelekan Konsentrasi 3%
45 3.1 Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimental atau percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 kali ulangan
Lebih terperinciPENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya
PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang belum didistribusikan.
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada PT BMC, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai berikut
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen
LAMPIRAN Lampiran. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen. Kapan anda datang untuk makan di restoran ini? Jawab:....... Produk apa yang biasanya Anda beli? Jawab:....... Selama makan di restoran ini apakah
Lebih terperinciB. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan
Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum
Lebih terperinci1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan
KOPI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN PADA BAHAN PENYEGAR Mutu kopi dipengaruhi pengolahan dari awal - pemasaran. Kadar air kopi kering adalah 12-13% 13% Pada kadar air ini : 1. mutu berkecambah
Lebih terperinciProgram Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado * korespondensi:
Mortalitas Sitophilus oryzae L. pada Beras Suluttan Unsrat, Ketan Putih, dan Beras Merah di Sulawesi Utara (Mortality of Sitophilus oryzae L. in Suluttan Unsrat, white glutinous, and brown rice in North
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :
Lebih terperinciFaktor Yang Berpengaruh. Mutu komoditas Metode pemanenan dan penanganannya Pendinginan awal (pre-cooling) Sanitasi ruangan penyimpanan
PENYIMPANAN BUAH Faktor Yang Berpengaruh Mutu komoditas Metode pemanenan dan penanganannya Pendinginan awal (pre-cooling) Sanitasi ruangan penyimpanan Waktu Penyimpanan Penyimpanan sementara (temporary
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penyusun di PT. Surya Alam Rekananda pada proses pengeringan jagung, maka diperoleh kesimpulan
Lebih terperinciPENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PABRIK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP SYNCHRONOUS MANUFACTURING
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PABRIK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP SYNCHRONOUS MANUFACTURING Budi Christianto, Witantyo Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12A
Lebih terperinciBULETIN K4. Salam Redaksi Buletin KUALITAS, KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA. Manajemen Gudang PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA DAFTAR ISI:
PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA DAFTAR ISI: Headline News: Manajemen Gudang..hal 1 Manajemen Silo dan Gudang Curah.hal 2 Ruang Tertutup (Confined Space)...hal 3 Tips Aman Bekerja di Ruang Tertutup (Confined
Lebih terperinciII OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A
II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN
Lebih terperinciPenyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :
Penyimpanan Obat Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan dari fisik yang
Lebih terperinciTATA CARA PENGAMBILAN CONTOH ASPAL
TATA CARA PENGAMBILAN CONTOH ASPAL 1. Ruang Lingkup 1.1 Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh aspal di pabrik, tempat penyimpanan atau saat pengiriman. 1.2 Besaran dinyatakan dalam Satuan SI
Lebih terperinciII Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.
LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN MINUMAN PADA KANTIN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 0 I. Indentitas
Lebih terperinciBAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1. Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah
Lebih terperinciREADY-TO-USE (RTU) Ada beberapa macam jenis RTU, antara lain oil spray dan aerosol yang banyak dijual untuk rumah tangga.
(LANJUTAN) READY-TO-USE (RTU) Ada beberapa macam jenis RTU, antara lain oil spray dan aerosol yang banyak dijual untuk rumah tangga. Untuk pemakaian professional adalah ULV. Formulasi ini siap pakai dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus
Lebih terperinciUntuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:
Berikut merupakan beberapa contoh hama. a. Tikus Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mendapatkan kesempatan berusaha di Thailand. Awalnya mereka
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia didirikan pada tahun 1921 oleh dua bersaudara Chia Ek dan Chia Seow Whooy yang meninggalkan negeri China untuk mendapatkan
Lebih terperinciT E M P E 1. PENDAHULUAN
T E M P E 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Pembibit Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam broiler (Sudaryani dan Santosa, 2003). Pembibitan ayam merupakan suatu kegiatan pemeliharaan
Lebih terperinciANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon)
ANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon) Engkos Koswara Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Majalengka Email : ekoswara.ek@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa
BAB IV HASIL PENELITIAN PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa logistik. Dalam Proses kerjanya PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G tidak terlepas dari penggunaan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Aedes aegypti Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. [2,12] Aedes aegypti tersebar luas di wilayah tropis
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Kondisi fasilitas fisik saat ini masih kurang baik karena kursi kerja yang digunakan tidak memiliki sandaran, beberapa stasiun kerja tidak memiliki meja dan
Lebih terperinciBAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV
BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan kegiatan perusahaan CV Tepung Hunkwe Cap Boenga merupakan perusahaan pabrikasi yang bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1
Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dimana persaingan tidak hanya terjadi pada perusahaan dalam satu
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim
Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim Penimbangan Peleburan bahan D ki (F i k) Pencampuran D lt t Pelarutan zat aktif, P t(f i) ph Pencampuran Karantina produk Identifikasi ph Pengisian ke tube Karantina
Lebih terperinci