BAB III: PERANCANGAN HOTEL DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III: PERANCANGAN HOTEL DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN"

Transkripsi

1 BAB III: PERANCANGAN HOTEL DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN A. Analisa Data 1) Lokasi Lahan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 55

2 Gambar 27: Lokasi tapak (sumber :Google maps) a. Lokasi tapak Lokasi tapak berada di Kawasan Candi Prambanan tepatnya di Jalan Taman Prambanan Kulon. Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Bokoharjo : Prambanan : Sleman : Daerah Istimewa b. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara dan 7 47 Wilayah Kabupaten Sleman sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 56

3 Propinsi Jawa Tengah, sebelah timur berbatasan den gan Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Kota, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi D.I.. c. Luas Wilayah Luas Wilayah Kabupaten Sleman adalah Ha atau 574,82 km 2 atau sekitar 18% dari luas Provinsi Daerah Istimewa 3.185,80 km 2, dengan jarak terjauh Utara Selatan 32 km, Timur Barat 35 km. Secara administratif terdiri 17 wilayah Kecamatan, 86 Desa, dan Dusun. d. Topografi Kabupaten Sleman keadaan tanahnya di bagian selatan relatif datar kecuali daerah perbukitan di bagian tenggara Kecamatan Prambanan dan sebagian di Kecamatan Gamping. Makin ke utara relatif miring dan dibagian utara sekitar Lereng Merapi relatif terjal serta terdapat sekitar 100 sumber mata air. Hampir setengah dari luas wilayah merupakan tanah pertanian yang subur dengan didukung irigasi teknis di bagian barat dan selatan. Topografi dapat dibedakan atas dasar ketinggian tempat dan kemiringan lahan (lereng). e. Iklim Wilayah Kabupaten Sleman termasuk beriklim tropis basah dengan musim hujan antara bulan Nopember April dan musim kemarau antara bulan Mei Oktober. Pada tahun 2000 banyak nya hari hujan 25 hari terjadi pada bulan Maret, namun demikian rata-rata banyaknya curah hujan terdapat pada bulan Februari sebesar 16,2 mm dengan banyak hari hujan 20 hari. Adapun kelembaban udara pada tahun 2000 terendah pada bulan Agustus sebesar 74 % dan tertinggi pada bulan Maret dan Nopember masing-masing sebesar 87 %, sedangkan suhu udara terendah sebesar 26,1 C pada bulan Januari dan Nopember dan suhu udara yang tertinggi 27,4 C pada bulan September. 2) Daya Dukung Lahan 1. Luas Daerah Perencanaan (DP) : m² Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 57

4 2. Koefisien Dasar Bangunan : 60% x = m² (maks.) 3. Koefisien Luas Bangunan : 1,5 x = m² (maks.) 4. Parkir Standard : 30m² / mobil (Sumber : Data Arsitek) Jumlah Parkir Mobil Hotel : 5 kamar = 1 mobil 300 kamar = 60 mobil Jumlah Parkir Mobil MICE : 20m² / mobil (Sumber : Data Arsitek) 6288m² = 315 mobil Luas total kebutuhan parkir : 375 mobil x 30m² = m² (maks.) 5. Taman external : 30% x Luas Lahan Tersisa : 30% x m² = 9.000m² (min.) 6. Sirkulasi : 15% x Total Luas Lahan : 15% x m² = 7.500m² (maks.) 7. Luas Lantai Basement : 1 x m² = m² (maks.) 3) Tata Guna dan Ketentuan Lahan Berikut ini merupakan tata guna dan ketentuan lahan pada area atau wilayah site yang akan dirancang. a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRW) RTRW Kab. Sleman Wilayah Prambanan (II) di peruntukan bagi pengembang pariwisata, konservasi budaya dan agrobisnis dengan setting lansekap perdesaan. Kawasan Prambanan juga di peruntukan sebagai kawasan wisata Purbakala. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 58

5 b. Tata Guna Lahan Gambar 28 RTRW Kab.Sleman, DIY Sumber: Lampiran TOR PAA, RTRW Kab.Sleman, DIY Sesuai dengan peruntukan dan fungsinya, kawasan Candi Prambanan dan sekitarnya merupakan kawasan yang di peruntukan bagi sebagai kawasan lindung cagar budaya. beberapa fungsi Gambar 29 Tata Guna Lahan Kawasan Candi Prambanan Sumber: Lampiran TOR PAA, RTRW Kab.Sleman, DIY c. Koofisien Dasar Bangunan (KDB) Sesuai dengan peraturan, KDB kawasa n prambanan dan sekitarnya di persyaratkan bahwa bangunan yang didirikan di kawasan tersebut memiliki KDB 50%-60% dari luas lahan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 59

6 Gambar 30 KDB Kawasan Candi Prambanan Sumber: Lampiran TOR PAA, RTRW Kab.Sleman, DIY d. Koofisien Luas Bangunan (KLB) Sesuai dengan peraturan, KLB wilayah sekitar prambanan di persyaratkan memiliki KLB 1.5. Hal tersebut dikarenakan fungsinya sebagai kawasan lindung cagar budaya. Gambar 31 KLB Wilayah Candi Prambanan Sumber: Lampiran TOR PAA, RTRW Kab.Sleman, DIY e. Ketinggian Bangunan Sesuai dengan peraturan mengenai ketinggian bangunan di wilayah prambanan dan sekitarnya dipersyaratkan memiliki ketinggian 16 meter karena fungsinya sebagai kawasan ling kungan cagar budaya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 60

7 4) Infrastruktur Gambar 32 Ketentuan Tinggi Bangunan Wilayah Candi Prambanan Sumber: Lampiran TOR PAA, RTRW Kab.Sleman, DIY Berikut ini meruapkan beberapa informasi infrastruktur terkait proyek perancangan. a. Sarana Perhubungan Wilayah Kabupaten Sleman dilewati jalur jalan negara sebagai jalur ekonomi utama di wilayah selatan Pulau Jawa, baik ke Jawa Timur, Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Bandar udara Internasional Adisucipto ter letak di Kecamatan Berbah, berdekatan dengan jalan raya -Solo dan jalur kertea api Jakarta-Surabaya. Sarana jalan kabupaten di Sleman sepanjang Km dengan 455 buah jembatan dan buah gorong -gorong. Jalan desa sepanjang Km, jala n negara 61,65 Km dan jalan propinsi 139,69 Km. banyaknya kendaraan angkutan penumpang buah dan kendaraan wisata 85 buah. b. Sarana Irigasi Untuk memenuhi kebutuhan irigasi, sampai dengan akhir tahun 2009 telah dibangun 954 buah bending teknis, 205 buah bendung setengah teknis, dan 923 buah bending sederhana. Selain itu, terdapat pula 12 buah embung, 346,8 Km saluran irigasi primer, 421,4 Km saluran irigasi sekunder, 1.960,9 Km saluran tersier, 6,38 Km saluran pembuangan/suplesi, dan buah pintu air. c. Sarana Jaringan Listrik Kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Sleman dipasok oleh PT. PLN (Persero), dengan daya terpasang pada tahun KVA untuk Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 61

8 melayani pelanggan (89,80% dari banyaknya KK yang ada). Penerangan jalan umum (PJU) terp asang sebanyak buah. d. Sarana Air Bersih Rumah tangga yang memperoleh sambungan air bersih dari PDAM Sleman sebanyak SRT. Untuk jenis pelanggan sosial sebanyak 158, kran umum 112, instansi 160 dan niaga sebanyak 46. Bahan baku air bersih PDAM Sl eman sebagian besar berasal dari mata air pegunungan (Umbul Wadon) yang didistribusikan dengan sistem gravitasi, sedangkan sebagian lainnya berasal dari sumur bor. B. Analisa Non Fisik 1) Analisa Kegiatan Kegiatan utama: Kegiatan pengunjung: menginap atau berist irahat pada suatu ruang, sifat ini terdiri dari 2 golongan, yaitu: - Kegiatan dalam ruang tidur dengan melakukan sedikit gerakan, mulai dari melihat pemandangan, makan, minum, mandi dan duduk. - Kegiatan yang tidak melakukan gerak secara aktif: tidur dan istir ahat Kegiatan Rekreasi dan Relaksasi : Kegiatan ini merupakan kegiatan dimana seseorang mengisi waktu luang untuk bersantai, merelaksasikan pikiran, mencari kenyamanan, dan lain lain yang biasa terjadi di ruang publik.kegiatan Pelayanan: Kegiatan pengelola : aktivitas melayani, mendata tamu, dan kegiatan administrasi lainnya. Kegiatan servis: kegiatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tamu, berupa penyediaan makanan, pengaturan sistem mekanikal dan elektrikal, pengaturan cahaya, dan lain -lain. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62

9 Kegiatan penunjang: kegiatan yang menyediakan fasilitas belanja, konvensi, penukaran uang, dan lain lain. Tabel 3 Analisa Pengunjung Hotel Pengguna Kecenderungan Kriteria Perancangan Pencapaian ke tujuan sependekpendeknya Akses masuk dan keluar mudah Menunggu saat berkunjung Tersedia ruang khusus menunggu Memerlukan tempat informasi untuk mengarahkan Resepsionis mudah terlihat Menginginkan fasilitas hiburan yang baik Ada beberapa fasilitas seperti: kolam renang, resto,cafe, bar/lounge, dll Pengunjung Hotel Privasi terjaga Pintu kamar dilengkapi dengan kartu sensor untuk pengamanan Ada jalan khusus menuju ke Akses ke konvensi mudah konvensi Interior maupun ruang luar View bagus memiliki view bagus Ingin tempat menginap yang Fasilitas kamar dirancang untuk nyaman kenyamanan pengunjung Makan di resto hotel suasananya Penciptaan desain suasana resto enak sesuai harapan pengunjung Pencapaian ke tujuan sependekpendeknya Akses masuk dan keluar ke konvensi mudah Ada akses ke hotel Ada jalan khusus menuju ke hotel Ruangan besar Ruangan Hall bebas kolom Pengunjung Dekat dari kamar mandi Kamar mandi mudah dijangkau Konvensi Tidak pengap Sistem penghawaan baik Pergerakan tidak terganggu area Area servis dan jalurnya terpisah servis demi kenyamanan ruang konvensi Menginginkan ruang santai Terdapat smoking room agar tidak untuk merokok ramai di luar bangunan Ingin merasakan nyaman saat Akses dan ruangan panitia di mengurus acara rancang khusus Pembedaan akses umum dengan Tidak ingin terganggu aksesnya panitia Ruangan hall dapat dibagi-bagi Penyelenggara Ingin menyewa setengah Hall dengan partisi Konvensi Jika ada hal yang tidak diinginkan Terdapat ruang kesehatan Mudah pasang panggung dari Bongkar muat dari Loading Dock loading dock ke Hall mudah Memiliki desain sendiri untuk dekorasi Existing dapat di bongkar pasang Pengelola Mencari makan saat istirahat Terdapak kantin khusus pengelola Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 63

10 Hotel Konvensi Bisa mengawasi pergerakan pengunjung Bekerja dengan nyaman Mudah akses kemana-mana Sumber : Data Pribadi Pemasangan CCTV di setiap sudut ruangan Besar ruangan kerja yang sesuai Akses pengelola mudah menjangkau ke hotel maupun ke konvensi 2) Analisa Sirkulasi Terdapat beberapa alur kegiatan menurut jenis kegiatan y ang ada yaitu (Jumrina,2013): a. Alur Sirkulasi Tamu Hotel Konvensi Berdasarkan pencapaian dari lobby, tamu dapat mencapai daerah -daerah seperti shopping arcade, function room, restaurant, area rekreasi, front desk area, guest room dan parkir. Tamu-tamu yang sedang menginap di hotel dapat memanfaatkan seluruh fasilitas yang disediakan untuk tamu. Terdapat pula tamu yang tidak menyewa kamar tetapi hanya menggunakan fasilitas hotel lainnya, misalnya makan di restoran, minum di bar, menghadiri pesta di function room, dan sebagainya. Berbagai kemungkinan sirkulasi tamu adalah sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut : Gambar 33 Bagan Alur Sirkulasi Tamu dalam Hotel Konvensi b. Alur Sirkulasi Pengelola Hotel Konvensi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 64

11 Gambar 34 Bagan Alur Sirkulasi Karyawan/Pengeloal dalam Hotel Konvensi c. Alur Sirkulasi Makanan Lounge Gudang Pemeliharaan Restaurant Kontrol Dapur Utama Room Kamar Hunian Gudang Bahan Fasilitas Rekreasi Parkir Function Room Gambar 35 Bagan Alur Sirkulasi Makanan d. Alur Sirkulasi Barang Untuk dapat mengontrol kelancaran sirku lasi barang, maka perlu adanya pemisahan yang jelas antara barang -barang tamu dengan barang -barang supply hotel. Sirkulasi Barang Tamu Kendaraan Front Desk Guest Room Sirkulasi Barang Supply Hotel Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 65

12 Kendaraan Gudang Supply Loading Check In Pengolahan Refuse Gambar 36 Bagan Alur Sirkulasi Barang 3) Organisasi Ruang Hotel Pengunjung hotel Pengelola Hotel Tabel 4 Analisa Organisasi Ruang Enterance & Exit Masuk / Keluar Hotel Hotel Publik Parkir kendaraan Area Parkir Publik Mengantar/ Menjemput Drop off Publik Meminta pelayanan dan informas Pelayanan Informasi / Receptionist Publik Cek in / Cek out T. Memesan kamar Publik Sholat Musholla Publik Buang Air Toilet Publik Menunggu Ruang tunggu Publik Menginap/ Beristirahat Kamar hotel Private Makan dan minum Restoran Semi Publik Penunjang Fasilitas hiburan Semi Publik Masuk / Keluar Hotel Konvensi Enterance & Exit Hotel Konvensi Publik Parkir kendaraan Area Parkir Publik Mengantar / Menjemput Drop off Publik Melayani dan memberi Pelayanan Informasi informasi / Receptionist Publik Sholat Musholla Publik Buang Air Toilet Publik Menunggu Ruang Tunggu Publik Istirahat dan makan Kantin Semi Publik Ruang Kerja R. Keamanan Private R. Direktur Private R. Wakil Direktur Private R. Manager Private R. Sekretaris Private R. Pemasaran Publik R. Operasional Semi Publik R. Administrasi Publik Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 66

13 Konvensi Pengunjung dan penyelenggara konvensi Penyelenggara konvensi Area Servis Masuk / Keluar Konvensi R. Staff Semi Publik Enterance & Exit konvensi Publik Parkir kendaraan Area Parkir Publik Mengantar / Menjemput Drop off Publik Meminta pelayanan dan informasi Pelayanan Informasi / Receptionist Publik Sholat Musholla Publik Buang Air Toilet Publik Menunggu Ruang Tunggu Publik Mendatangi acara Ruang konvensi Semi Publik Rapat Penyelenggara Ruang Rapat Private Mengganti kostum Ruang ganti Private Mempersiapkan acara Ruang Persiapan Private Mewawancarai Ruang Wawancara Semi Publik Ruang duduk untuk wartawan Ruang Wartawan Semi Publik Parkir Barang Loading Dock Dapur Semi Publik Semi Publik Private R. Genset Semi Private R. Pompa Semi Private R. Broiler Semi Private R. Ground Water Tank Semi Private R. Travo Semi Private R. PABX Semi Private R. Chiller Semi Private SepticTank Semi Private R. STP Semi Private AHU Semi Private ME Pembuangan Sampah Gudang Semi Private Semi Private Semi Private Sumber Data Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 67

14 Gambar 37 : Organisasi Hubungan Antar Ruang Sumber Data Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 68

15 4) Program Ruang Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 69

16 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 70

17 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 71

18 Tabel 5 Program Ruang Sumber Data Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 72

19 C. Analisa Fisik 1) Analisa Lingkungan Makro Gambar 38 Analisa Lingkungan Makro Pada analisa lingkungan makro diketahui bahwa letak site berada tidak jauh dari candi prambanan, dan candi lumbung, yang kedua nya berada di sebelah timur site. Sebelah barat site terdapat permukiman warga yaitu desa bogem, sedangkan sisi utara site terdapat sawah milik warga setempat. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 73

20 2) Analisa Lingkungan Mikro Gambar 39 Analisa Lingkungan Mikro Site diketahui terbagi menjadi 3 bagian deng an jalan kecil sebagai pemisahnya, yaitu bagian kantor koperasi TWC (utara), Kantor PT.TWC (tengah), dan lapangan kosong (selatan). Diketahui juga di sebelah timur site terdapat bangunan ramayana teater, trimurti teater/office, dan area parkir kedua bangunan tersebut. Letak site setback sedikit ke belakang dari jalan utama yaitu jalan raya solo. Diketahui juga terdapat kali opak pada sisi timur site, arus air pada kali opak dapat dikatakan tidak deras, kedalamannya cukup, lebar, dan bersih dari sampah. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 74

21 3) Analisa Site Terhadap Kawasan Candi Prambanan Gambar 40 Keberadaan Site pada Kawasan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 75

22 Letak site berada tepat disamping kawasan candi prambanan. Terdapat juga akses jembatan dari kawasan candi prambanan untuk ke site y ang berada di seberang kali opak. Letak site yang berdempetan dengan kawasan candi prambanan sangat menguntungkan dan di tujukan juga untuk melengkapi fasilitas penunjang wisata candi prambanan yang sebelumnya tidak ada yaitu bangunan hotel dan konvensi. 4) Analisa Lingkungan Site Terhadap Garis Aksis Gunung Merapi Gambar 41 Keberadaan Site Terhadap Garis Aksis Gunung Merapi Candi-candi yang berada di kawasan Jogjakarta maupun Jawa Tengah memiliki keterkaitan dengan keberadaan gunung merapi. Pada gambar diatas dapat di ketahui bahwa beberapa candi -candi tersebut memiliki garis aksis yang menuju atau mengarah ke gunung merapi termasuk candi prambanan dan borobudur. Hal tersebut dikarenakan kepercayaaan masyarakat Jawa kuno yang menganggap gunung merapi merupakan sumber daya alam terbesar dan melambangkan kebesaran sang pencipta pada saat itu. Letak site tapak juga dapat ikut berorientasi terhadap keberadaan gunung merapi (sesuai garis aksis), dan posisi site juga terkena garis aksis hor isontal dari candi prambanan yang dapat memiliki keuntungan sebagai view terbaik. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 76

23 5) Analisa Pencapaian dan Sirkulasi Akses utama masuk tapak melalui Jalan Raya Solo, dan masuk ke Jalan Taman Prambanan Kulon, luasan jalan mencapai 5m 2 arah, memudahkan kendaraan besar untuk masuk dan keluar dengan leluasa, Dan di sisi barat tapak terdapat jalan perkampungan yang lebarnya hanya 3m (1 arah untu k mobil dan 2 arah untuk motor). Berikut ini merupakan analisa pencapaian pada proyek perancangan Prambanan Heritage Hot el & Convention. Gambar 42 Analisa Pencapaian Kriteria pencapaian dalam tapak berdasarkan kegiatan adalah sebagai berikut: Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 77

24 a. Pencapaian tamu dari stasiun dan bandara terdekat - Jarak tempuh - Pintu masuk tapak b. Pencapaian tamu dengan ke ndaraan transportasi umum (public transport) dan kendaraan pribadi - Macam-macam transportasi umum - Letak dan keberadaan transportasi umum c. Pencapaian pengelola/servis - Letaknya tersembunyi (khusus) - Terlindung dari aktifitas tamu/pengunjung Sirkulasi menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan kendaraan dan pejalan kaki di atas dan di sekitar tapak (White, 1996). Terdapat beberapa macam bentuk pola sirkulasi, yaitu: Sirkulasi Horisontal Arahan Pemakaian Sketsa Bentuk Linier: sirkulasi satu alur untuk pencapaian ke masing-masing ruang Ruang pendukung exhibisi/konvensi, kantor pengelola, ruang servis Radial: sirkulasi yang terpusat pada satu titik, kemudian menyebar keluar Lobby utama, ruang konvensi Grid: sirkulasi yang menyebar, banyak simpul & pola tertentu Layout ruang exhibisi/konvensi, layout kamar hotel Campuran: jalan dengan arah yang menghubungkan antar titik Entrance dengan lobby, r.konvensi/exhibisi dengan loading dock Tabel 6 Macam-Macam Bentuk Pola Sirkulasi Analisa entrance pada tapak memiliki beberapa prinsip yang harus diketahui yaitu berdasarkan bentuk dan pengunjung, seperti tabel berikut ini: Analisa Pencapaian Karakter Berdasarkan Bentuk Main entrance Jelas, mengundang, aman, untuk pengunjung atau tamu Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 78

25 Side entrance/ khusus bersifat khusus, untuk pengunjung tertentu, servis Pengunjung Kendaraan Untuk kendaraan pengunjung, pengelola, servis Pejalan kaki Pedestrian, promenade, jalur koneksi antar massa/ruang Tabel 7 Prinsip Analisa Entrance Pada perencanaan jalur sirkulasi pedestrian diperlukan pemisahan terhadap jalur kendaraan bermotor, hal tersebut dikarenakan sebagai bentuk antisipasi keselamatan bagi pejalan kaki/pedestrian. Terdapat juga beberapa macam bentuk entrance tapak yang dapat diketahui, beberapa bentuk tersebut masing -masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, seperti tabel dibawah ini: Akses Tapak Kelebihan Kekurangan Nilai Tidak menimbulkan kemacetan, mudah dilihat Jika terlewat harus menuju pintu lainnya (bila ada), bila tidak ada harus memutar kembali +++ Mudah dilihat, ada kesempatan melihat site sebelum masuk Menimbulkan kemacetan dikarenakan akses jadi satu ++ Sirkulasi kendaraan jelas Menimbulkan kemacetan, antrian masuk menghalangi jalan keluar + Tabel 8 Macam Bentuk Entrance Pada tapak proyek perancangan diketahui memiliki 2 jalan yaitu jalan utama dengan lebar kurang lebih 5 meter dan jalan lainny a yaitu jalan desa dengan lebar kurang lebih hanya 3 meter. Hal tersebut memungkinkan untuk kendaraan banyak dan kendaraan dengan volume besar akan sulit untuk mengakses kedua jalan tersebut dan akan menyebabkan kemacetan, dapat terlihat pada gambar dibawa h ini. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 79

26 Gambar 43 Jalan Utama dan Jalan Desa Berikut ini merupakan analisa entrance dan sirkulasi pada proyek perancangan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 80

27 Gambar 44 Analisa Entrance dan Sirkulasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 81

28 6) Analisa Kebisingan Analisis kebisingan digunakan untuk mengetahui seberapa besar intensitas suara yang sesuai dengan batas yang ditentukan dan disesuaikan dengan fungsi kawasan untuk tingkat kebisingannya. Dalam analisis kebisingan terdapat 3 (tiga) klasifikasi kebisingan, yaitu kebisingan tinggi, sedang, dan rendah. Berikut ini merupakan analisa kebisingan pada proyek perancangan Prambanan Heritage Hotel & Convention. Gambar 45 Analisa Kebisingan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 82

29 7) Analisa Orientasi Matahari dan Angin Berikut ini merupakan analisa matahari pada proyek perancangan. Gambar 46 Analisa Matahari Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 83

30 Dalam menanggapi panas matahari yang bersumber dari arah timur dan barat box hotel diletakan di tengah tapak. Membuat barier dan buffer panas matahari dengan pepohonan/vegetasi di area sekitar tapak serta dapat ditambahkan dengan peletakan box back of house atau penambahan ruang terbuka hijau (taman). Sedangkan dalam menanggapi alur dan sirkulasi an gin agar maksimal massa bangunan dapat dipecah menjadi beberapa bagian, sehingga jarak antar massa bangunan tersebut dapat menjadi alur sirkulasi angin dengan leluasa seperti gambar contoh dibawah ini. Gambar 47 Respon Massa Terhadap Alur & Sirkulasi Angin Sumber: Google.co.id 8) Analisa Orientas View Berikut ini merupakan analisa view pada proyek perancangan Prambanan Heritage Hotel & Convention. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 84

31 Gambar 48 Analisa View Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 85

32 Terkait beberapa view terbaik yang dapat berpotensi dalam perancangan proyek dapat terlihat pada gambar berikut. Gambar 49 Beberapa View yang Berpotensi D. Zoning Dari beberapa analisa yang sudah di ketahui, zoning horizontal dan vertical serta box diagram pada tapak yang didapatkan yaitu seperti pada gambar skematik desain dibawah ini. Peletakan zoning & box diagram vertikal untuk luasan ME (utilitas), back of house dan parkir dapat diletakan sebagian pada basement tapak, seperti p ada gambar dibawah ini. Gambar 50 Zoning & Box Diagram Akhir 3D Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 86

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI 3.1 Deskripsi Umum Lokasi Lokasi perancangan mengacu pada PP.26 Tahun 2008, berada di kawasan strategis nasional. Berda satu kawsan dengan kawasan wisata candi. Tepatnya

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN 3.1 Data Lokasi Gambar 30 Peta Lokasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62 1) Lokasi tapak berada di Kawasan Candi Prambanan tepatnya di Jalan Taman

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN LOKASI

BAB III: TINJAUAN LOKASI BAB III: TINJAUAN LOKASI 3.1. Tinjauan Taman Wisata Prambanan 3.1.1. Profil Taman Wisata Prambanan Gagasan pendirian PT. TWCBPRB ini diawali dengan adanya Proyek Pembangunan Taman Wisata Candi Borobudur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro BAB III DATA LOKASI 3.1 Data Makro 3.1.1 Data Kawasan wilayah Kabupaten Sleman yaitu : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang (Provinsi Jawa Tengah) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN BAB IV: KONSEP PERENCANAAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan Seperti yang telah disinggung pada bab bab sebelumnya, dasar konsep perancangan bangunan Prambanan Heritage Hotel and Convention ini adalah heritage

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI 1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 1. Topik dan Tema Hotel kapsul ini menggunakan pendekatan teknologi, yakni dengan menggunakan sistem struktur modular pada perencanaan dan perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian

Lebih terperinci

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION TUGAS AKHIR PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION ARSITEKTUR HIJAU DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR STRATA-1 SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR DISUSUN OLEH : IMAM ZULFIKAR FAJRI

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN WILAYAH BAB III TINJAUAN WILAYAH 3.1. TINJAUAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Pembagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara administratif yaitu sebagai berikut. a. Kota Yogyakarta b. Kabupaten Sleman

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29 Stasiun Manggarai Sumber : Google Image, diunduh 20 Februari 2015 3.1.1. Data Kawasan 1.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5. 1 Program Ruang No. Kelompok Kegiatan/Ruang Luas KELOMPOK RUANG KEGIATAN PRIVAT 1. Deluxe Room 811,2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas

Lebih terperinci

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN BAB VI DESAIN PERANCANGAN 6.1 Perancangan Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi sebagai bangunan sebagai lanskap candi Prambanan dan tidak menonjolkan karakter bangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perancangan 6.1.1 Program 1. Kelompok Kendaraan Tabel 6.1 Kelompok Kendaraan Emplasement kedatangan Bus AKAP Bus AKDP Angkuta Angkudes Emplasement

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN 3.1. Tinjauan Umum Kota Yogyakarta Sleman Provinsi Derah Istimewa Yogyakarta berada di tengah pulau Jawa bagian selatan dengan jumlah penduduk 3.264.942 jiwa,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Tapak Terpilih Berdasarkan komposisi nilai masing masing alternatif tapak, maka tapak terpilih adalah tapak 3. Gambar 5.1

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Dalam perencanaan dan perancangan RSUD Jakarta Selatan harus memperhatikan beberapa macam kondisi fisik wilayah secara spesifik

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL TEMA LATAR BELAKANG Bali tidak memiliki hasil tambang, lahan pertanian yang terbatas, namun pulau Bali memiliki keindahan alam dan budaya yang sangat mempesona Untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Bali

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Profil Proyek Perencanaan Hotel Wisma NH berada di jalan Mapala Raya no. 27 kota Makasar dengan pemilik proyek PT Buanareksa Binaperkasa. Di atas tanah seluas 1200 m2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Sleman 3.1.1 Kondisi Geografis Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 47 BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan terdiri atas kelompok ruang, program ruang, dan tapak terpilih. Kelompok ruang merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN

BAB III TINJAUAN KAWASAN BAB III TINJAUAN KAWASAN 3.1. Tinjauan Wilayah D.I. Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta terletak antara 110º.00-110º.50 Bujur Timur dan antara 7º.33-8 º.12 Lintang Selatan. Secara

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Massa Bangunan Konsep massa bangunan di ambil dari axis terhadap site di Tapak dan lingkungan sekitar. 1. Letak site yang berdempetan dengan kawasan candi prambanan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN 5.1. Pemrograman 5.1.1. Kebutuhan Ruang NO RUANG JMLH LUAS SAT LUAS TOTAL STANDART LUAS KAMAR 1 standard/ deluxe 231 28 m2 6.468 2 junior suite 36 45 m2 1.620 3 president

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Pengertian Tapak 4.1.1 Tapak Tapak adalah suatu wilayah atau lahan atau tempat dimana suatu fungsi atau fasilitas atau bangunan akan ditempatkan atau didirikan. Data Tapak Nama

Lebih terperinci

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii v vi viii xi xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA BAB III ANALISIS 3.1 Analisis tapak Stasiun Gedebage terletak di Bandung Timur, di daerah pengembangan pusat primer baru Gedebage. Lahan ini terletak diantara terminal bis antar kota (terminal terpadu),

Lebih terperinci

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan

Lebih terperinci

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6 BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4. Analisa Tapak Luas Tapak : ± 7.840 m² KDB : 60 % ( 60 % x 7.840 m² = 4.704 m² ) KLB :.5 (.5 x 7.840 m² =.760 m² ) GSB : 5 meter Peruntukan : Fasilitas Transportasi 4.. Analisa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi ZDhoppinq Arcade Mahendrata - 015 12131 X BAB IV LAPORAN PERANCANGAN 4.1 Perkembangan desain 4.1.1 Kriteria Desain Shopping Arcade Desain Shopping Arcade yang dirancang di kota Sampit ini merupakan suatu

Lebih terperinci

Minggu 2 STUDI BANDING

Minggu 2 STUDI BANDING 1 Minggu 2 STUDI BANDING TUJUAN Tujuan dari Studi Banding adalah belajar dari karya-karya arsitektur terdahulu menganalisis dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya. Dalam mata kuliah Perancangan Arsitektur,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK i ii iii iv v ix xiii xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu

Lebih terperinci

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA JUDUL : PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA Nama : Trika Prijayanto NPM : 20399052 Jurusan : Teknik Arsitektur Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ing. Dalhar Susanto 2. Agung

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN V.1 Strategi Karena batasan luas yang besar maka pengembangan kawasan kerajinan gerabah membutuhkan pembagian pengembangan menjadi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN

BAB III TINJAUAN KAWASAN BAB III TINJAUAN KAWASAN III.1 Latar Belakang Pemilihan Kawasan Day care dan Pre-school merupakan sebuah lembaga pendidikan bagi anak usia dini yang membutuhkan bimbingan dalam perkembangannya karena orang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar tradisional di Kabupaten Jember menggunakan konsep extending tradisional. Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB VI : DESAIN RANCANGAN

BAB VI : DESAIN RANCANGAN BAB VI : DESAIN RANCANGAN A. Heritage Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi yang menitik beratkan Prambanan sebagai peninggalan sejarah maka untuk memberikan kesan heritage

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

PANTI ASUHAN DAN SEKOLAH UNTUK ANAK TERLANTAR & TUNADAKSA DI KOTA CIANJUR

PANTI ASUHAN DAN SEKOLAH UNTUK ANAK TERLANTAR & TUNADAKSA DI KOTA CIANJUR Tugas Akhir Teknik Arsitektur FTSP PANTI ASUHAN DAN SEKOLAH UNTUK ANAK TERLANTAR & TUNADAKSA DI KOTA CIANJUR YUNA ARIFAH (27312952) Pembimbing: Liliek Setiawan HP, ST., MT DESKRIPSI & LOKASI DESKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA 3.1 TINJAUAN UMUM WILAYAH YOGYAKARTA 3.1.1 Kondisi Geografis dan Aministrasi Kota Yogyakarta terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa dengan luas 32,50 km2. Kota

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA IV.1. Kondisi Kota Yogyakarta IV.1.1. Letak Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang

Lebih terperinci