Kata kunci: Evaluasi, Sistem Distribusi Air Bersih, Penurunan Tingkat Kehilangan Air

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci: Evaluasi, Sistem Distribusi Air Bersih, Penurunan Tingkat Kehilangan Air"

Transkripsi

1 PENURUNAN TINGKAT KEHILANGAN AIR MELALUI EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BANJARMASIN Setia Budi, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp , fax ABSTRAK Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan industri yang terus meningkat di kota Banjarmasin, maka keperluan akan air minum juga terus bertambah. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banjarmasin sebagai badan pengelola air minum di kota ini, dituntut untuk dapat menyediakan sarana air minum yang memadai, yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan derajat kesehatan masyarakat serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah tingginya tingkat kebocoran yang mencapai 24,83%. Hal ini menyebabkan PDAM pada tahun 2003 mengalami kerugian sebesar 1,2 milyar per bulan. Saat ini cakupan pelayanan masih 68% dengan sambungan terpasang pelanggan dari total jumlah penduduk jiwa. Kapasitas air baku lt/dt dengan kapasitas produksi lt/dt. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem distribusi air minum mulai dari produksi sampai ke sambungan rumah pelanggan dalam upaya menurunkan tingkat kehilangan air dan melakukan analisa tentang sistem distribusi yang mncakup aspek jaringan pipa primer, sekunder, maupun tersier yang menjadi penyebab kehilangan air. Sehingga PDAM Kota Banjarmasin diharapkan dapat melayani 80% penduduk pada tahun Dari hasil penelitian, investasi sebesar Rp 20,5 milyar untuk perbaikan pipa layak ( feasible) dalam menunjang tujuan diatas, dengan nilai Internal Rate of Return (IRR) = 14,73%, Profitability Index = 8,55, Net Present Value (NPV) = Rp dan Payback Period pada tahun ke-7. Kata kunci: Evaluasi, Sistem Distribusi Air Bersih, Penurunan Tingkat Kehilangan Air PENDAHULUAN Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih sebagai badan pengelola air minum di Kota Banjarmasin dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan akan air minum daerah ini. Yang dimaksud dengan air bersih adalah air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat secara kontinyu dengan kualitas, kuantitas serta tekanan yang memenuhi persyaratan. Agar pengelolaan air minum dapat terlaksana dengan baik dan benar, diperlukan penerapan prosedur serta sistim yang baik dan benar. Oleh karena itu pihak PDAM Kota Banjarmasin diharapkan dapat mengelolanya dengan prosedur yang berlaku, baik dari segi manajemen, pengelolaan keuangan, kapasitas produksi serta sistim pendistribusiannya, sehingga kebutuhan masyarakat akan air minum dapat terpenuhi. Selain itu tetap memperhatikan kemampuan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan, sehingga pelayanan air minum dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat. Salah satu masalahyang terjadi sekarang ini adalah tingginya tingkat kebocoran yang dihadapi oleh PDAM. Data yang diperoleh dari studi pendahuluan menyebutkan

2 tingkat kebocoran di PDAM mencapai 24,82% dari total kapasitas air yang didistribusikan. Kebocoran ini perlu ditanggulangi karena pada tahun 2003, PDAM mengalami kerugian atau kehilangan pendapatan sebesar 1,2 Milyar perbulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem distribusi air minum pada daerah pelayanan PDAM Kota Banjarmasin untuk menurunkan tingkat kehilangan air, menganalisa dan menentukan komponen sistem penyediaan air minum yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelayanannya serta menganalisa dan menghitung biaya yang diperlukan untuk kegiatan perbaikan dan rencana peningkatan pelayanan TINJAUAN PUSTAKA Analisa Teknis Dalam analisis teknis lebih dititikberatkan pada tingkat kehilangan air. Kehilangan air adalah selisih antara banyaknya air yang disediakan dengan air yang dikonsumsi. Dalam kenyataannya kehilangan air dalam suatu perencanaan sistem distribusi selalu ada. Dalam perencanaan sistem distribusi air minum harus diperhitungkan kebutuhan air akibat kebocoran dengan maksud agar titik-titik pelayanan tetap dapat terpenuhi kebutuhan airnya. Kehilangan air terdiri atas 3 macam, yaitu: (1) Kehilangan air rencana, (2) Kehilangan air insidentil dan (3) Kehilangan air percuma. Analisa Finansial Investasi atau penanaman modal di dalam perusahaan menyangkut penggunaan sumber-sumber yang diharapkan akan memberikan keuntungan atau pengembalian yang menguntungkan di masa yang akan datang. (Suratman, 2001). Dari pengertian diatas menunjukan bahwa investasi pada prinsipnya adalah penggunaan sumber keuangan atau usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang menginginkan keuntungan dari usahanya Kriteria Investasi Dalam menilai dan mengambil keputusan menerima atau menolak suatu investasi dilakukan penilaian kelayakan dengan berpedoman pada beberapa kriteria investasi yang tersedia antara lain: 1. Internal Rate of Return ( IRR ) IRR adalah tingkat discount rate yang dapat dijadikan nilai sekarang dari modal yang tertanam dari proses investasi bersangkutan. Pada proyek-proyek yang dibiayai pemerintah biasanya nilai IRR dipatok dengan nilai suku bunga bank yang berlaku. Tingkat manfaat proyek ditentukan dengan kondisi jika IRR lebih besar dari tingkat suku bunga maka proyek menguntungkan dan sebaliknya. 2. Net Present Value (NPV) NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari proceeds dengan nilai sekarang dari modal yang tertanam dan diperhitungkan atas dasar tingkat discount rate tertentu. Kelayakan suatu proyek akan ditentukan jika NPV lebih besar dari 0 (NPV positif), hal ini berarti bahwa total benefit lebih besar dari cost+investment, yang berarti proyek tersebut menguntungkan, dan sebaliknya. 3. Profitability Index ( PI ) Metode ini adalah merupakan kelanjutan dari metode penilaian NPV, dimana kriteria penilaian dinyatakan dalam profitability index. B-13-2

3 4. Payback Period a. Periode payback dari suatu investasi mengenai lamanya waktu yang diperlukan agar modal yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. b. Investasi layak jika periode payback investasi sama atau lebih pendek dari periode maksimum yang dapat diterima. METODOLOGI PENELITIAN Hal-hal yang dilakukan pada tahap pengolahan dan menganalisis data adalah sebagai berikut: a. Menganalisa Aspek Teknis dengan menganalisa pemakaian dan penyediaan air minum baik domestik dan non domestik, besar kecilnya pemakaian air, kemudian menganalisa kondisi eksisting sistem jaringan distribusi air PDAM. b. Menganalisa Finansial adalah melakukan penilaian kelayakan investasi dengan pendekatan kriteria investasi dan dasar-dasar analisis keuangan Data-data yang dibutuhkan : 1. Aspek Teknis: kapasitas produksi/distribusi, tekanan air dan tingkat kehilangan air 2. Aspek Finansial: neraca keuangan perusahaan;laporan laba/rugi. 3. Aspek Kelembagaan: struktur organisasi; penilaian kinerja. Evaluasi dan Rencana Peningkatan Evaluasi dilakukan terhadap aspek-aspek berikut ini, yaitu: 1. Evaluasi Aspek Teknis, evaluasi ini dilakukan untuk meneliti dan menelusuri tingkat kehilangan air. 2. Evaluasi Aspek Finansial. Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan dasar-dasar analisis keuangan dan kriteria investasi. Kriteria investasi yang umum terdiri 3 macam yaitu: a. Net present value ( NPV ). b. Internal Rate of Return (IRR). c. Profitability Index (PI). HASIL DAN DISKUSI Kondisi eksisting PDAM Kota Banjarmasin Pada tahun 2003 pelayanan air bersih PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin telah mampu melayani penduduk kota Banjarmasin dan sekitarnya sebesar 68,05 % dari total jumlah penduduk sebanyak jiwa. Pemakaian air rata-rata per tahun sebesar 620,16 lt/dtk dengan kapasitas produksi per tahun sebesar lt/dt, yang berasal dari 4 (empat) instalasi yaitu: a. IPA I A.Yani (berkapasitas 546 lt/dt), yang terdiri dari unit pengolahan, reservoir, dan unit distribusi. Pasokan air baku IPA A.Yani bersumber dari Intake Sungai Bilu (Sungai Martapura) dan Intake Pematang Panjang serta Intake Sungai Tabuk. b. IPA II (berkapasitas 500 lt/dt), dengan sumber air baku dari Intake Pematang Panjang dan Intake Sungai Tabuk B-13-3

4 c. MTP Sei Lulut (berkapasitas 25 lt/dt). Kebutuhan air rata -rata pertahun sebesar 774,13 lt/dt, yang memanfaatkan sumber air baku yang berasal dari air permukaan (sungai), seperti MTP Sutoyo, MTP Kayutangi, MTP S.Lulut. Jaringan pipa transmisi dan distribusi menggunakan pipa berdiameter 50 mm sampai 950 mm dengan panjang keseluruhan meter. Sedangkan bahan pipa yang dipergunakan jenis PVC, ACP, DIP, Steel Pipe dan GRP. Jaringan Pipa Distribusi dibagi dalam tiga jenis: 1. Jaringan pipa distribusi primer meliputi mm 2. Jaringan pipa distribusi sekunder melipiti mm 3. Jaringan pipa distribusi tersier meliputi mm Sistem pendistribusian air PDAM Kota Banjarmasin dibagi dalam 4 zona layanan meliputi yaitu: Zona 1, Zona 2, Zona 3 dan Zona 4 (Tabel 1). Tabel 1. Zona Layanan Distribusi Air Lokasi Wilayah Jumlah Kebutuhan Jumlah Zona Pompa Layanan Blok Air (Ltr/dt) Pelanggan (SR) IPA I A.Yani 1 Banjar Barat Banjar Utara IPA II 2 Banjar Selatan Pramuka 3 Banjar Timur Sumber: PDAM Kota Banjarmasin SISTEM DISTRIBUSI IPA I A. YANI BOOSTER PUMP A. YANI KUDP 1999 FLOW METER IPA I A.YANI TOWER SUTOYO S. FLOW METER ZONA 1 (B.BARAT) = 22 BLOK JML. PELANGGAN = SR KEBUTUHAN AIR = 200 L/DET FLOW METER BOOSTER PUMP S. PARMAN KUDP 1999 FLOW METER ZONA 4 (B.UTARA) = 19 BLOK JML. PELANGGAN = SR KEBUTUHAN AIR = 47 L/DET Gambar 1. Sistem Distribusi IPA I A. Yani Rencana Investasi Tahun 2005 Untuk peningkatan perluasan sistem jaringan distribusi, pelaksanaannya bersamaan dengan kegiatan perbaikan eksisting, yaitu berupa penggantian pipa distribusi dan pipa transmisi. Investasi diatas dilakukan secara bertahap mulai tahun 2006 sampai dengan Besar dana yang digunakan untuk peningkatan pelayanan PDAM kota Banjarmasin adalah Rp 112,844,040,000,00 B-13-4

5 Pengukuran Tingkat Kehilangan Air Rekapitulasi laporan produksi, distribusi dan rekening bulan Juni, Juli dan Agustus tahun 2004 diperoleh prosentase tingkat kehilangan air menurut PDAM Kota Banjarmasin sebesar 26,47 %, dengan formulasi sebagai berikut: air yang didistribusikan air yang terjual Pr osentase kehilangan air x100% air yang didistribusikan , ,00 x100% = 26,47% ,40 Sedangkan berdasarkan pengamatan di empat lokasi (IPA I dan IPA II) tersebut diperoleh hasil bahwa tingkat kehilangan air sebesar 36,45%, seperti pada Tabel 2. Sehingga terdapat selisih hasil pengukuran sebesar 9,98%. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan perhitungan pengukuran kapasitas debit air yang didistribusikan. Pengukuran yang dilakukan oleh PDAM, debit air yang didistribusikan dihitung dari kapasitas pompa distribusi tanpa memperhitungkan pengaruh tekanan air dalam pipa maupun jam operasi pompa, sedangkan pengukuran dengan menghitung debit air yang didistribusikan serta berbagai aspek yang mempengaruhi debit air tersebut diantaranya jam operasi pompa dan tekanan air dalam jaringan. Tabel 2. Kapasitas Air Baku dan Tingkat Kehilangan Air di IPA I dan IPA II Juni Juli Agustus Rata-rata Kapasitas Distribusi (M3/bulan) Rekening Tercetak (M3/bulan) Kehilangan Air (M3/bulan) Prosentase Kehilangan Air 36% 39% 34% 36,45% Kebocoran adalah jenis kehilangan secara fisik, yang bisa dibedakan menjadi kebocoran secara teknis dan kebocoran non teknis. Pemecahan masalah jenis kebocoran tersebut, diuraikan sebagai berikut: a. Pemecahan masalah kebocoran secara teknis 1. Tahap pertama adalah mendeteksi lokasi yang berpotensi terjadinya kebocoran. Sistem pembagian wilayah atau sistem blok merupakan salah satu alternatif untuk mendeteksi terjadinya kebocoran. 2. Tahapan kedua adalah pembenahan jaringan baik pipa induk maupun sabungan ke pelanggan. 3. Tahap ketiga adalah dengan menetapkan kebijakan ketat terhadap kualitas pipa. b. Pemecahan masalah kebocoran non teknis. 1. Pembenahan atau perbaikan dibidang administrasi, dengan koordinasi antar bagian, baik itu petugas pelayanan langganan, bengkel meter, segel meter, pembaca meter maupun transmisi distribusi sehingga secara bertahap semua water meter pelanggan dapat dibaca. 2. Lebih mengaktifkan inspeksi ke pelanggan secara periodik, untuk mengurangi penggunaan sambungan tidak sah, pencurian air, serta pemakaian air tanpa melalui meter. 3. Perusahaan Daerah Air Minum Kota Banjarmasin hendaknya penerapkan standarisasi jenis water meter yang boleh dipasang kepada pelanggan dan sudah melalui pengujian baik keakuratannya maupun dari segi kualitasnya. B-13-5

6 Sedangkan kehilangan air secara komersial atas air bersih yang diproduksi, antara lain sambungan tidak sah pada air bersih yang dikonsumsi, pemakaian air melalui meter, pemakaian tidak tercatat dalam meter dan pemakaian tidak tertagih yang berakibat pada pendapatan dari air. Analisa Biaya Komponen biaya dari rencana investasi adalah: 1. Faktor Pendapatan a. Tarif Air, yang meliputi harga air, jasa administrasi dan biaya meter air Kenaikan diperkirakan terjadi setiap 2 tahun sekali seperti pada Tabel 3. No Tabel 3. Proyeksi Kenaikan Tarif Air Jenis Pelanggan Tarif Awal Besar Tiap 10m3/bulan Kenaikan Sosial umum Rp ,- 5.45% Sosial khusus Rp ,- 5.17% Rumah Tangga A1 Rp ,- 5. Rumah Tangga A2 Rp ,- 4.96% Rumah Tangga A3 Rp ,- 5.06% Rumah Tangga A4 Rp ,- 5.24% Rumah Tangga B Rp ,- 4.96% Niaga Kecil Rp ,- 4.92% Niaga Menengah Rp ,- 4.95% Niaga Besar Rp ,- 5.12% Industri Kecil Rp ,- 5. Industri Besar Rp ,- 4.93% Sumber: PDAM Kota Banjarmasin, Bagian Keuangan dan Analisis Waktu b. Pendapatan Tingkat Penagihan Persentase tingkat penagihan proyeksi aliran kas, kenaikannya didasarkan target yang ingin dicapai pada akhir tahun rencana yaitu sebesar 95%. Persentase tingkat penagihan saat ini (2003) sebesar 82,86 %, maka besar kenaikan setiap tahun adalah 1,10 %. Tabel 4. Proyeksi Kenaikan Biaya Administrasi, Biaya Pemeliharaan meter dan Biaya Penyambungan Baru No. Pendapatan Tarif / Nilai Awal Besar Kenaikan Waktu Biaya administrasi Biaya meter air Sambungan Baru : - Rumah - Instansi pemerintah - Niaga Kecil - Niaga Besar - Industri Kecil - Sosial Khusus Rp. 500,- Rp ,- Sumber: PDAM Bagian Keuangan dan Analisis Rp /samb Rp /samb Rp /samb Rp /samb Rp /samb Rp /samb c. Pendapatan Non Air Pendapatan Non-Air terdiri dari biaya sambungan baru, denda, sambungan kembali dan sebagainya. B-13-6

7 Tabel 5. Proyeksi Pendapatan PDAM (rupiah) Tahun Pendapatan Air Pendapatan Non-Air ,907,621 5,354, ,406,100 5,402, ,925,883 5,454, ,986,776 5,514, ,728,964 3,573, ,159,037 3,635, ,904,565 3,694, ,814,992 3,734, ,519,663 3,797, ,347,009 3,901, ,733,245 3,978,666 Sumber: Hasil Analisa 2. Faktor Biaya Biaya yang dimaksud adalah biaya operasional, termasuk didalamnya biaya sumber air, pengolahan air, transmisi dan distribusi, dan biaya umum administrasi, yang dikelompokkan menjadi kelompok biaya berikut: a. Biaya Pelaksanaan Kegiatan, merupakan biaya rencana peningkatan sistem jaringan yang akan dilakukan PDAM Kota Banjarmasin b. Biaya Langsung Usaha / Biaya Operasi Pemeliharaan, diasumsikan mengalami kenaikan sebesar 2,5% per tahun c. Biaya Umum dan Administrasi, diasumsikan mengalami kenaikan sebesar 2,5% per tahun. Total biaya operasional adalah sebesar Rp ,79 Analisa Kelayakan Investasi Nilai investasi adalah sebesar 112,844,040,000,00 Tingkat suku bunga (MARR) diasumsikan 12% per tahun. Dari hasil analisa investasi didapatkan: Internal Rate of Return (IRR) adalah sebesar 18,09% > 12% Net Present Value (NPV) sebesar Rp121,249, (positif) Payback Period terjadi pada tahun ke 5 Dari ketiga indikator tersebut, maka investasi tersebut layak dilaksanakan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa terhadap komponen sistem penyediaan air minum khususnya pada sistem distribusi air minum PDAM Kota Banjarmasin, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor faktor yang menyebabkan kurang terlayaninya penduduk Kota Banjarmasin adalah kapasitas produksi yang rendah dan kebocoran air PDAM 31,47% pada tahun Upaya peningkatan sistem distribusi air minum untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan yang perlu dilakukan adalah: a. Meningkatkan kapasitas produksi dengan cara: Pembangunan IPA dan Perlengkapannya 200 l/dt, Optimalisasi IPA A. Yani 416 l/dt menjadi 616 l/dt, B-13-7

8 Optimalisasi IPA Pramuka 500 l/dt menjadi 700 l/dt, Rehabilitasi Intake Sei Bilu, Pengadaan Pompa Sei Tabuk, Sei Bilu dan A. Yani, Pengadaan Genset Sei Tabuk Kap. 850 Kva, Pengadaan Genset S. Parman Kap. 500 Kva, Penambahan daya listrik PLN b. Memperbaiki jaringan pipa distribusi dengan cara: Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi (Me manfaatkan idle capacity) dia mm sepanjang 300 km, Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia mm 3. Kegiatan rencana peningkatan pelayanan PDAM Kota Banjarmasin, selama 10 tahun, meliputi penambahan jaringan distribusi dan transmisi, penambahan kapasitas terpasang serta reservoir distribusi, memerlukan biaya sebesar Rp 112,844,040,000,00. Hasil penilaian kelayakan investasi diperoleh nilai IRR sebesar 18,09 % (>12 %), NPV sebesar Rp. 121,249, (positif) dan PI sebesar 1,07 (>1). Selain itu investasi akan mengalami Break Event Point (BEP) pada tahun ke- 5 (2010) Saran Untuk kesempurnaan dan tindak lanjut penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti segi kualitas air minum, mulai sumber pengambilan hingga pengolahan, mengingat banyaknya pembuangan sampah atau limbah berbahaya ke Sungai Martapura. DAFTAR PUSTAKA Adikuntoro S, Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta Al Layla, M.A., Ahmad S. and Middlebrooks, E.J., 1978), Water Supply Engineering Design, Ann Arbor Science, Michigan, U.S Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan (2003), Banjarmasin Husnan Suad, Muhammad Suarsono, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Keempat, 2000, Yogyakarta. Linsay, RK, Franzini, JB, Sasongko, D (1996) Teknik Sumber Daya, Erlangga, Jakarta Manulang, Pengantar Manajemen, Edisi Kedua, Andi Offset, Yogyakarta, 1995 Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin, Laporan Tahunan 2003 Ronald V Giles, Schaum S, Gretline Series Fluid Mechanics & Hydraulics, 2ed, August, 1976 Suharto. Imam, Manajemen Proyek, Edisi Kedua Jilid 1 & 2, Erlangga, (1999), Jakarta Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, Cetakan Kelima, Alpabeta, Bandung, 2003 Thomas. L Saaty, Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Pustaka Bina Presindo, (1996), Jakarta Umar, Husain, Studi kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, B-13-8

Kata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi

Kata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA JOMBANG Iwan D. Winarto 1, Retno Indriyani 2 1 Mahasiswa Program Studi MMT-ITS 2 Dosen Program Studi MMT-ITS ABSTRAK Dewasa ini banyak Perusahaan

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting dan pembahasan terhadap kondisi pelayanan air minum oleh PDAM Kecamatan Kota Sumenep, maka kesimpulan yang diambil

Lebih terperinci

STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH

STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH Isye Darlina dan Nieke Karnaningroem Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM KECAMATAN KOTA KABUPATEN SUMENEP

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM KECAMATAN KOTA KABUPATEN SUMENEP STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM KECAMATAN KOTA KABUPATEN SUMENEP Dedi Falahuddin 1 dan Wahyono Hadi 2 1 Mahasiswa Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman,

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI Ahaddian Ovilia Damayanti Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAN AIR MINUM DI KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAN AIR MINUM DI KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAN AIR MINUM DI KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO Aten Djou, Wahyono Hadi, Endah Angreni Program Pascasarjana Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS

Lebih terperinci

Kata Kunci: Evaluasi, Aspek teknis, Aspek finansial, Aspek kelembagaan, Optimalisasi, Strategi peningkatan pelayanan.

Kata Kunci: Evaluasi, Aspek teknis, Aspek finansial, Aspek kelembagaan, Optimalisasi, Strategi peningkatan pelayanan. STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH KOTA MEMPAWAH, SUNGAI KUNYIT DAN SUNGAI PINYUH (Studi Kasus di PDAM Kabupaten Pontianak) Abdurahman, Hari Wiko Indaryanto Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas SWASTANISASI PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN MENGGUNAKAN ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL (Studi Kasus Proyek Pembangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas) Astati Novianti, Retno Indryani,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM :

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM : ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH Nama : Muhammad Iga Abi Karami NPM : 24210723 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG MASALAH Didalam suatu kegiatan badan usaha pada

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH

PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Prance Abel Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Tel. 031-5939925, Fax 031-5939510

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS

PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS Imannuah, Retno Indryani Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 31-5939925, fax 31-593951 email: labmk_its@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK

STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ulfa Fitriati, M.Eng, Novitasari, M.Eng dan M. Robiyan Noor M Program Studi Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com

Lebih terperinci

PENETAPAN TARIF PROPERTI RITEL HIBURAN PADA BANJARMASIN ONE STOP ENTERTAINMENT CLUB (BOEC)

PENETAPAN TARIF PROPERTI RITEL HIBURAN PADA BANJARMASIN ONE STOP ENTERTAINMENT CLUB (BOEC) PENETAPAN TARIF PROPERTI RITEL HIBURAN PADA BANJARMASIN ONE STOP ENTERTAINMENT CLUB (BOEC) Sandokan Pandiangan Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax 031-5939510

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi PDAM Bekasi merupakan salah satu PDAM yang berada di wilayah Kota Bekasi. Pengelolaan sumberdaya

Lebih terperinci

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA PALANGKARAYA

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA PALANGKARAYA Spectra Nomor 1 Volume VI Juli 008: 36-43 RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA PALANGKARAYA Hirijanto Dosen Teknik Pengairan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Kota Palangkaraya sebagai Ibukota

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos ABSTRACT

Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos ABSTRACT STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN UPSTREAM INFRASTRUCTURE AIR BERSIH PDAM KOTA PEKANBARU TAHUN 2015-2035 Ito Tandika 1), Ari Sandhyavitri 2), Andy Hendri 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

Studi Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara)

Studi Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-355 Studi Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara) Iis Puspitasari dan Alfan Purnomo Departemen Teknik Lingkungan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KOTA DURI (Intake Air Baku Sungai Jurong II)

ANALISIS INVESTASI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KOTA DURI (Intake Air Baku Sungai Jurong II) ANALISIS INVESTASI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KOTA DURI (Intake Air Baku Sungai Jurong II) 1 Donny Halim, 2 Siswanto, 2 Trimaijon 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL ASPHALT MIXING PLANT (Studi Kasus PT. Karya Maju Utama Barabai (HST))

ANALISA KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL ASPHALT MIXING PLANT (Studi Kasus PT. Karya Maju Utama Barabai (HST)) ANALISA KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL ASPHALT MIXING PLANT (Studi Kasus PT. Karya Maju Utama Barabai (HST)) Abdul Latief 1, Sutjipto Tantyonimpuno 2, Supani 3 1 Mahasiswa S2 Teknik Sipil FTSP - ITS 2,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo. Disusun oleh : NIM. I

BAB I PENDAHULUAN. Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo. Disusun oleh : NIM. I Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo Disusun oleh : Nina Lutfia NIM. I0398041 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tarif Dasar Listrik (TDL) di Indonesia

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG Oleh : Bambang Winarno / 3110 040 703 Program Diploma 4 Teknik Perancangan Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan bab 5 ini di bagi dalam dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN Shendi Anugerah Prananda )., Syahruddin 2)., Safaruddin M. Nuh 2) Abstrak Pembangunan booster yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam semua aspek kehidupan manusia, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat hakiki karena sel-sel dalam tubuh manusia terdiri dari 68% kadar air. Bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha pengrajin batu alam di Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menganalisis kelayakan usaha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk 86 BAB IV KAJIAN PEMBIAYAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH 4.1 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Proyeksi kebutuhan air bersih pada wilayah pelayanan yang telah ditentukan didapat berdasarkan guna lahan rencana Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE Nama : Ahmad Rifai NPM : 10213458 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira SE., MM. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG LANDASAN HUKUM UndangUndang Nomor 7 Tahun 04 tentang Sumber Daya Air Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 42 Tahun

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMONGAN

STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMONGAN STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMONGAN Edy Wiyono Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH

PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH BENNY SYAHPUTRA 1 ABSTRAK Permasalahan jaringan perpipaan merupakan suatu hal yang rumit dan komplek, disatu sisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos dan

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos dan Feasibility Analisys Of Water f Based On Full Cost Recovery And NPV Sensitivity ANALISIS KELAYAKAN TARIF AIR BERDASARKAN PENGEMBALIAN BIAYA PENUH DAN SENSITIVITAS NPV Ari Sandhyavitri 1) dan Dewi Herlina

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN

PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN Ollivia Zusan Darenoh 1, Joni Hermana 2 dan I. D. A. A. Warmadewanthi 2 1 Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT OUTLINE 1 2 3 PENDAHULUAN PENJELASAN MENGENAI PENILAIAN KINERJA

Lebih terperinci

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD Andreas Y. H. Aponno NRP : 9221035 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA Ferry Margo Santosa, Retno Indryani, Retna Hapsari Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KELAYAKAN USULAN INVESTASI SPAM

PEDOMAN PENILAIAN KELAYAKAN USULAN INVESTASI SPAM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 21/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM OLEH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM LAMPIRAN II PEDOMAN PENILAIAN

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula (Tandjung, 1982 dalam Suprihatin et al,1999). Dibutuhkan

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PDAM KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KOTA SO E

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PDAM KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KOTA SO E STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PDAM KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KOTA SO E Agustinus Cornelis Fanda, Hari Wiko Indaryanto Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang sering kita jumpai dan banyak diminati pada saat ini adalah usaha air minum isi ulang. Dengan

Lebih terperinci

MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI

MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI Sumber: http://hdwallpapersbuzz.com/creative Kita telah mengetahui berbagai jenis investasi, hasil dan risiko yang mungkin dihadapi serta peranannya dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. PDAM Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. PDAM Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PDAM Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bandung Nomor XVII tahun 1977. Sedangkan struktur organisasi perusahaan ditetapkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI Nama : Fadhli Zulhazmi Npm : 13213041 Kelas : 3EA26 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta, SE., MM.. Pendahuluan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 4, No. 1, Juni 2012 : 34-40 PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK Muhammad Firdaus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (barang/jasa) dibutuhkan peranan supplyer untuk memasok produk yang

BAB I PENDAHULUAN. (barang/jasa) dibutuhkan peranan supplyer untuk memasok produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan di era globalisasi ini semakin berkembang pesat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dunia. Dalam rantai produk (barang/jasa) dibutuhkan peranan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti

Lebih terperinci

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Deviany Kartika, Miftahul Arifin, Rahman Darmawan Program Studi Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA Nama : Revika Rusviana Arafi NPM : 27213465 Kelas : 3EB22 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi LATAR BELAKANG 1. Perkembangan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci