BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.5. Gambaran Umum Lokasi Studi Gambar 4.1. Lokasi Studi Kelurahan Jagalan merupakan salah satu kelurahan yang cukup padat dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 sekitar jiwa. Kelurahan Jagalan secara administratif termasuk kedalam Kecamatan Jebres dan berbatasan dengan: - Di sebelah barat : Kelurahan Purwodiningratan - Di sebelah timur : Kelurahan Pucang Sawit - Di sebelah utara : Kelurahan Jebres - Di sebelah selatan : Kelurahan Kampung Sewu Kali Boro merupakan sungai yang membelah Kelurahan Jagalan. DAS Kali Boro merupakan sub sistem drainase dari sistem drainase kota Solo. Kali Boro sendiri merupakan sungai kecil dengan panjang sekitar 1809 m, yang berfungsi sebagai receiving water (badan air penerima) dalam sistem drainase kota Surakarta. Saluran ini menerima limpasan air yang berada pada daerah sekitarnya yang termasuk pada daerah tangkapannya. Luas total wilayah kelurahan di sekitar Kali Boro berkisar 500,3 ha, yang terdiri dari 5 kelurahan yaitu: - Kelurahan Sewu dengan luas sekitar 4,8 ha - Kelurahan Jebres dengan luas sekitar 317 ha - Kelurahan Jagalan dengan luas sekitar 65 ha

2 digilib.uns.ac.id 26 - Kelurahan Purwodiningratan dengan luas sekitar 37,3 ha - Kelurahan Tegalharjo dengan luas sekitar 32,5 ha Dari luas wilayah tersebut, sekitar 26 % nya masuk sebagai daerah tangkapan Kali Boro (132,7 ha) Kondisi Eksisting Lokasi Studi a. Saluran drainase di Kelurahan Jagalan terbagi menjagi tiga bentuk saluran yaitu saluran berbentuk trapesium, persegi, dan lingkaran. Ketiga saluran terbuat dari bahan yang berbeda yaitu: Saluran berbentuk trapesium terbuat dari pasangan batu disemen dengan dasar saluran tanah, sehingga berdasarkan Tabel 2.10 nilai koefisien manning adalah 0,030. Saluran berbentuk lingkaran terbuat dari beton, sehingga nilai koefisien manning berdasarkan Tabel 2.10 adalah 0,013 Saluran berbentuk persegi terbuat dari bata lapis mortar, sehingga nilai koefisien manning berdasr Tabel 2.10 sebesar 0,015 b. Pengumpulan data elevasi dan panjang saluran drainase, yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui kemiringan dasar saluran drainase. Alat yang digunakan untuk pengukuran baik pengukuran elevasi maupun pengukuran panjang saluran menggunakan aplikasi google earth dan google maps. Hasil pengukuran seperti disajikan pada Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. Tabel 4.1. Data Beda Elevasi dan Panjang Saluran Pembawa No Saluran Elevasi Saluran (m) Tertinggi Terendah Panjang Saluran (m) 1 (1-2) 95,00 94, ,00 93, ,40 92, ,80 95, ,00 94,80 67 Tabel 4.1. Data Beda Elevasi dan Panjang Saluran Pembawa (Lanjutan) ,50 93, ,50 95, ,00 97,50 152

3 digilib.uns.ac.id ,50 95, ,50 92, ,00 91, ,00 89, ( ) : Saluran berbentuk lingkaran Tabel 4.2. Data Beda Elevasi dan Panjang Saluran Penerima No Saluran Elevasi Saluran (m) Tertinggi Terendah Panjang Saluran (m) ,00 91, ,60 91, ,60 91, ,00 90, ,30 92, ,70 92, ,70 93, ,20 92, ,20 92, ,60 92, ,50 91, ,50 91, ,00 92, ,30 93, ,30 93, ,50 93, ,00 93, ,50 93, ,00 93, ,00 93, ,50 95, c. Pengumpulan data kondisi saluran digunakan untuk mengetahui dimensi serta kerusakan saluran, yang nantinya digunakan untuk perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) pada saat perbaikan saluran drainase. Hasil pengukuran kerusakan dan sedimentasi disajikan pada Tabel 4.3. berikut: Tabel 4.3. Data Dimensi dan Kerusakan Saluran Saluran Pembawa

4 digilib.uns.ac.id 28 No Saluran Lebar Atas (b) Lebar Bawah (B) Tinggi (h) Jenis Kerusakan Luas Kerusakan 1 (1-2) - - 0, ,00 3,50 1, ,00 1,00 1, ,50 4,00 3,50 Dinding Ambrol 2, ,50 4,00 3, ,50 4,00 3,50 Sedimentasi 0, ,60 2,20 2,00 Dinding Ambrol 1, ,50 2,30 1, ,50 2,30 1, ,00 4,00 2,00 Sedimentasi 0, ,00 3,00 2,00 Sedimentasi 0, ,00 3,00 2, Saluran Penerima No Saluran Lebar Atas (b) Lebar Bawah (B) Tinggi (h) Jenis Kerusakan Luas Kerusakan ,10 0,65 0, ,10 0,65 0, ,10 0,65 0, ,10 0,65 0, ,70 0,60 0,70 Sedimentasi 0, ,70 0,60 0, ,70 0,60 0, ,65 0,50 0, ,70 0,60 0, ,70 0,60 0, ,60 0,45 0,60 Sedimentasi 0, ,60 0,45 0,60 Sedimentasi 0, ,70 0,60 0, ,70 0,60 0, ,70 0,60 0, ,70 0,60 0, Tabel 4.3. Data Dimensi dan Kerusakan Saluran (Lanjutan) ,70 0,60 0, ,50 0,50 0, ,50 0,50 0, ,70 0,60 0, ,70 0,60 0,70 Sedimentasi 0,20

5 digilib.uns.ac.id 29 ( ) : Saluran berbentuk lingkaran Dimensi saluran dalam satuan meter Luas kerusakan dinding ambrol dalam satuan m 2 Luas sedimentasi dalam satuan m 3 Dari Tabel 4.3. diketahui, saluran yang mengalami kerusakan dinding ambrol adalah 4,25 m 2 dan saluran yang terisi sedimentasi sebesar 1,28 m Analisis Hujan Rancangan Data Hujan Data hujan yang digunakan dalam analisis hidroligi berasal dari 3 stasiun hujan yaitu Stasiun Hujan Grogol 67 B, Mojolaban 128 D, dan Ngemplak 1. Data hujan yang digunakan adalaah data hujan selama 23 tahun dari tahun Data hujan tahunan dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Data Curah Hujan No Tahun Stasiun hujan (mm) Grogol 67 B Mojolaban 128 D Ngemplak I Tabel 4.4. Data Curah Hujan (Lanjutan)

6 digilib.uns.ac.id (Sumber: Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo) = Data rusak Dari tabel diatas bahwa data dari ketiga stasiun tersebut tidak lengkap selama periode , sehingga perhitungan hujan wilayah berbeda tiap tahunnya tergantung dari ketersedianya stasiun hujan. Perhitungan hujan wilayah untuk data hujan lengkap dari ketiga stasiun digunakan cara Poligon Thiesen, jika hanya ada dua data hujan digunakan cara rerata aljabar, dan apabila hanya ada satu data hujan dari ketiga stasiun hujan, maka data hujan tersebut diasumbikan mewakili hujan wilayah yang terjadi di DAS Kali Boro Hujan Wilayah Hujan wilayah dihitung dengan Metode Poligon Thiesen berdasarkan pengaruh dari ketiga stasiun hujan terhadap luas DAS Kali Boro yang tercakup ditiap stasiun hujan. Berdasar penelitian yang sudah dilakukan diketahui besarnya koefisien Thiesen sseperti pada Tabel 4.5. berikut: Tabel 4.5. Nilai Koefisien Thiesen Stasiun Hujan Luas (km 2 ) Koefisien Thiesen Grogol 67 B 0,0561 0,039 Mojolaban 128 D 1,2493 0,869 Ngemplak 1 0,1329 0,092 Jumlah 1, (Sumber: Evaluasi Kapasitas Kali Boro Surakarta, Ribur Aritonang) Setelah mengetahui besarnya koefisien Thiesen dilakukan pengolahan data hujan harian maksimum tahunan untuk mendapatkan hujan wilayah. Contoh perhitungan untuk mendapatkan hujan wilayah cara Poligon Thiesen tahun 1990, sebagai berikut: Hujan Wilayah = (61x0, x0, x0,092) = 85,49 mm Untuk hasil perhitungan yang lain, disajikan dalam Tabel 4.6. berikut Tabel 4.6. Hujan Wilayah No Tahun Hujan Wilayah (mm) , , , , , ,00

7 digilib.uns.ac.id , , , , , , , , , , , , , , , , ,50 Dari hasil perhitungan hujan wilayah dilakukan perhitungan parameter statistik untuk menentukan jenis distribusi yang sesuai dengan Tabel 2.7. Tabel 4.7. Parameter Statistik Analisis Frekuensi No. Hujan Wilayah (Xi-X) (Xi-X) 2 (Xi-X) 3 (Xi-X) ,50-35, , , , ,79-35, , , , ,97-22,48 505, , , ,19-15,26 232, , , ,50-13,95 194, , , ,50-9,95 99,02-985, , ,54-8,91 79,44-708, , ,00-7,45 55,52-413, , ,00-6,45 41,61-268, , ,00-4,45 19,81-88,17 392, ,50-1,95 3,81-7,43 14, ,00-0,45 0,20-0,09 0, ,00-0,45 0,20-0,09 0, ,00 1,55 2,40 3,72 5, ,00 2,55 6,50 16,56 42, ,49 5,04 25,36 127,72 643, ,00 12,55 157, , ,98

8 digilib.uns.ac.id ,50 14,05 197, , , ,37 18,92 357, , , ,52 21,07 443, , , ,50 25,05 627, , , ,50 26,05 678, , , ,00 36, , , ,06 Jumlah 1850,37 0, , , ,97 Rata-rata (X) 80,45 Simpang baku (Sd) 18,62 Koefisien Variasi (Cv) 0,23 Koefisien Skewness (Cs) -0,07 Koefisien Kurtosis (Ck) 3, Penentuan Jenis Distribusi Untuk distribusi normal disyaratkan bahwa kemungkinan variat antara = 68,27% dan = 95,44%. Nilai = (80,45 18,62) = 61,83 Nilai = (80, ,62) = 99,07 Dari Tabel 4.6. jumlah data yang lebih kecil dari 61,83 adalah 3 buah, jumlah data yang lebih besar dari 99,07 adalah 5 buah, sehingga: Banyaknya variat = x 100% = 65,22 % Nilai = (80,45 2x18,62) = 43,21 Nilai = (80,45 + 2x18,62) = 117,69 Dari Tabel 4.6. jumlah data yang lebih kecil dari 43,21 adalah 0 buah, jumlah data yang lebih besar dari 117,69 adalah 0 buah, sehingga: Banyaknya variat = x 100% = 100 % Tabel 4.8. Parameter Statistik untuk Menentukan Jenis Distribusi No Distribusi Persyaratan 1 Normal = 68,27% = 95,44% C S = 0 C k = 3 Hasil Hitungan 65,22% 100% - 0,07 3,18 Keterang an Tidak Tidak Tidak Tidak 2 Log Normal C S = C v 3 + 3C v = 0,702-0,07 Tidak

9 digilib.uns.ac.id 33 C k = C v 8 + 6C v C v C v = 3,89 3,18 Tidak 3 Pearson III C S > 0 C k = 1,5 C 2 S + 3 = 3,00 4 Gumbel C S = 1,14 C k = 5,4-0,07 3,18-0,07 3,18 Tidak Tidak Tidak Tidak 5 Log Pearson III Selain dari nilai diatas Ya Dari Tabel 4.8. bahwa distribusi data tidak ada yang sesuai untuk distribusi normal, log normal, Pearson III, maupun Gumnel, sehingga distribusi data diatas mengikuti distribusi log Pearson III. Untuk lebih menyakinkan dilakukan uji kecocokan dengan uji Smirnov-Kolmogorov Uji Smirnov-Kolmogorov Pengujian dilkaukan dengan mengurutkan data curah hujan ddari terkecil ke terbesar atau sebaliknya, sehingga didapatkan peluang empiris (Sn(X)), kemudian dicari nilai logaritma dari curah hujan tersebut. Contoh perhitungan menggunakan data curah hujan tahun 1990: Log 44,50 = 1,648 Mencari nilai G dengan persamaan: G = (Log X Log Xrt) / Sd = (1,648 1,885)/ 0,103 = -2,294 Dengan meninterpolasikan nilai dari koefisien skewness (Cs) dengan nilai G yang didapat dari perhitungan sebelumnya, maka diperoleh nilai Pr = 0,966 Menghitung nilai P(X) dengan persamaan: P(X) = 1 - Pr = 1-0,966 = 0,034 Menghitung selisih Sn(X) dan P(X) dengan persamaan = [Sn(X) P(X)] = [ 0,042 0,034] = 0,008 Hasil perhitungan data yang lain disajian pada Tabel 4.9. berikut:

10 digilib.uns.ac.id 34 Tabel 4.9. Hasil Uji Smirnov-Kolmogorov m X Sn(X) Log Xi G Pr P(X) [Sn(X) - P(X)] 1 44,50 0,042 1,648-2,294 0,966 0,034 0, ,79 0,083 1,651-2,267 0,965 0,035 0, ,97 0,125 1,763-1,183 0,873 0,127 0, ,19 0,167 1,814-0,689 0,773 0,227 0, ,50 0,208 1,823-0,606 0,746 0,254 0, ,50 0,250 1,848-0,361 0,666 0,334 0, ,54 0,292 1,855-0,299 0,645 0,355 0, ,00 0,333 1,863-0,214 0,618 0,382 0, ,00 0,375 1,869-0,157 0,599 0,401 0, ,00 0,417 1,881-0,045 0,562 0,438 0, ,50 0,458 1,895 0,091 0,518 0,482 0, ,00 0,500 1,903 0,171 0,489 0,511 0, ,00 0,542 1,903 0,171 0,489 0,511 0, ,00 0,583 1,914 0,274 0,445 0,555 0, ,00 0,625 1,919 0,325 0,424 0,576 0, ,49 0,667 1,932 0,449 0,371 0,629 0, ,00 0,708 1,968 0,803 0,222 0,778 0, ,50 0,750 1,975 0,871 0,194 0,806 0, ,37 0,792 1,997 1,082 0,123 0,877 0, ,52 0,833 2,007 1,172 0,095 0,905 0, ,50 0,875 2,023 1,333 0,059 0,941 0, ,50 0,917 2,027 1,373 0,050 0,950 0, ,00 0,958 2,068 1,620 0,023 0,977 0,019 Rata-rata (Xrt) 1,893 Standar deviasi (Sd) 0,108 Koefisien Skweness (Cs) -0,738 Nilai maks 0,078 Uji kecocokan menggunakan derajar kepercayaan 5% artinya hasil perhitungan diterima dengan kepercayaan 95%. Dari banyaknya sampel data (N) = 23 dan diketahui nilai D 0 maks = 0,078 < D 0 = 0,282, sehingga hasil perhitungan distribusi Log Pearson III dapat diterima.

11 digilib.uns.ac.id Hujan Rancangan Berdasar hasil analisa jenis distribusi bahwa sebaran data mengikuti distribusi Log Pearson III. Hasil perhitungan distribusi Log Pearson III disajikan pada tabel berikut: Tabel Hasil Distribusi Log Pearson III No. Hujan Wilayah (X) Log X (Log X-Log Xrt) (Log X-Log Xrt) 2 (Log X-Log Xrt) ,50 1,65-0,2450 0, , ,79 1,65-0,2422 0, , ,97 1,76-0,1302 0, , ,19 1,81-0,0792 0, , ,50 1,82-0,0706 0, , ,50 1,85-0,0452 0, , ,54 1,85-0,0389 0, , ,00 1,86-0,0301 0, , ,00 1,87-0,0242 0, , ,00 1,88-0,0126 0, , ,50 1,89 0,0015 0, , ,00 1,90 0,0097 0, , ,00 1,90 0,0097 0, , ,00 1,91 0,0204 0, , ,00 1,92 0,0257 0, , ,49 1,93 0,0385 0, , ,00 1,97 0,0751 0, , ,50 1,98 0,0820 0, , ,37 2,00 0,1039 0, , ,52 2,01 0,1131 0, , ,50 2,02 0,1299 0, , ,50 2,03 0,1339 0, , ,00 2,07 0,1748 0, , Jumlah 43,55 0,0000 0, , Rata-rata (Xrt) 80,45 Rata-rata Log X 1,89 Standar Deviasi (Sd) 0,11 Koefisien Skewness (Cs) -0,74 Kemudian dihitung hujan rencana dengan persamaan 2.3 dan Tabel 2.3. Nilai K T untuk Distribusi Log Pearson III. Hasil perhitungan disajikan pada tabel berikut: Tabel Hujan Rencana dengan Distribusi Log Pearson III

12 digilib.uns.ac.id 36 T Y Sd K T Y T P T (mm) 2 1,8934 0,11 0,1224 1, , ,8934 0,11 0,8566 1, , ,8934 0,11 1,1762 2, , ,8934 0,11 1,4720 2, , ,8934 0,11 1,6402 2, , ,8934 0,11 1,7768 2, , ,8934 0,11 1,8904 2, , ,8934 0,11 2,0920 2, , Intensitas Hujan Rencana Durasi hujan yang terjadi di Kelurahan Jagalan diasumsikan terjadi selama 4 jam, sehingga dengan mengunakan persamaan intensitas hujan dapat dihitung sebagai berikut: Contoh perhitungan intensitas hujan dengan kala ulang 2 tahun I 2 = = = 11,0960 mm/jam Hasil perhitungan intensitas hujan untuk kala ulang yang lain disajikan pada Tabel berikut: Tabel Intensitas Hujan Berbagai Kala Ulang T R 24 (mm) I (mm/jam) 2 80,6509 3,3605 3, , ,7914 4,0330 3, , ,7912 4,3663 3, , ,7832 4,6993 3, , ,5966 4,8999 3, , ,6565 5,0690 3, , ,1393 5,2141 3, ,2167

13 digilib.uns.ac.id ,5674 5,4820 3, , Debit Rencana dengan Metode Rasional Koefisien Aliran Permukaan Kondisi tata guna lahan Kelurahan Jagalan meliputi perummahan, jasa, perusahaan, industri, dan lain-lain yang disajikan pada Tabel berikut: Tabel Daftar Penggunaan Lahan di Daerah Tangkapan Kali Boro Tata Guna Lahan Luas Wilayah Kelurahan Perumahan Jasa Perusahaan Industri Lain-lain (Km 2 ) Sewu 29,79 2,45 1,16 1,73 12,27 48,5 Jagalan 45,041 5,5 1,25 5,34 7,5 65 Purwodiningratan 17,75 4,41 8,06 0,08 5,52 37,3 Tegalharjo 21,14 5,45 25,86 0 3,05 32,5 Jebres 114, ,99 4,88 10, Total 228,98 117,47 83,32 12,03 38,41 500,3 Prosentase (%) (Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Surakarta) Dari data Tabel terlihat bahwa tata guna lahan di Kelurahan Jagalan terdiri dari berbagai macam penggunaan lahan. Koefisien aliran permukaan tanah untuk perumahan = 0,4; jasa = 0,5; perusahaan = 0,8; industri = 0,65; dan lain-lain = 0,25, maka nilai C dihitung sebagai berikut: C gabungan = = = = 0, Debit Metode Rasional Perhitungan debit menggunakan rumus debit dengan metode rasional, contoh perhitungan debit dengan metode rasional untuk kala ulang 2 tahun seperti berikut: Q 2 tahun = 0, C.I.A = 0, x 0,42 x 11,0960 x 65 = 0,8415 m 3 /dt Rekapitulasi hasil perhitungan yang lain disajikan pada Tabel berikut Tabel Debit Rencana Berbagai Kala Ulang

14 digilib.uns.ac.id 38 T I (mm/jam) C gab A (Ha) Q T (m 3 /dt) 2 11,0960 0,42 65,00 0, ,3166 0,42 65,00 1, ,4172 0,42 65,00 1, ,5167 0,42 65,00 1, ,1790 0,42 65,00 1, ,7375 0,42 65,00 1, ,2167 0,42 65,00 1, ,1011 0,42 65,00 1,3728 Luas DAS di Jagalan = 65 Ha, sehingga berdasar Tabel 2.1. debit rencana yang digunakan adalah debit periode ulang 2 tahun (Q 2 tahun ) yaitu sebesar 0,8415 (m 3 /dt) dan periode ulang 5 tahun (Q 5 tahun ) yaitu sebesar 1,0099 (m 3 /dt) Analisis Kapasitas Saluran Drainase Kemiringan Dasar Saluran Kemiringan dasar saluran dihitung dari beda tinggi saluran dan panjnag segmen saluran. Sebagai contoh perhitungan digunakan segmen saluran 1-2, kemudian hasilnya ditabulkasikan dalam Tabel Data saluran segmen 1-2 Elevasi tertinggi (h 1 ) Elevasi terendah (h 2 ) = 95,00 m = 94,20 m Beda tinggi saluran ( = h 1 -h 2 Panjang segmen saluran (L) Kemiringan saluran (So) = = 95,00-94,20 = 0,80 m = 250 m = = 0,0032 Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat dalam Tabel 4.15 Tabel Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kemiringan Saluran Saluran Pembawa

15 digilib.uns.ac.id 39 No Saluran Elevasi Saluran (m) Tertinggi Terendah Beda Tinggi Panjang Saluran (m) Kemiringan Saluran (So) 1 (1-2) 95,00 94,20 0, , ,00 93,00 1, , ,40 92,90 0, , ,80 95,00 0, , ,00 94,80 0, , ,50 93,90 0, , ,50 95,00 1, ,0038 Tabel Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kemiringan Saluran (Lanjutan) ,00 97,50 0, , ,50 95,80 1, , ,50 92,00 0, , ,00 91,00 1, , ,00 89,00 2, ,0038 Saluran Penerima No Saluran Elevasi Saluran (m) Tertinggi Terendah Beda Tinggi Panjang Saluran (m) Kemiringan Saluran (So) ,00 91,30 0, , ,60 91,00 0, , ,60 91,00 0, , ,00 90,30 0, , ,30 92,00 0, , ,70 92,00 1, , ,70 93,20 0, , ,20 92,00 1, , ,20 92,60 0, , ,60 92,50 0, , ,50 91,20 1, , ,50 91,20 0, , ,00 92,50 0, , ,30 93,00 0, , ,30 93,20 0, , ,50 93,20 0, , ,00 93,50 1, , ,50 93,30 0, , ,00 93,30 0, , ,00 93,30 2, ,0040

16 digilib.uns.ac.id ,50 95,00 0, ,0038 ( ) : Saluran berbentuk lingkaran Pengolahan Dimensi Saluran Pengolahan dimensi saluran digunakan untuk mendapatkan luas saluran (A), keliling basah (P), dan jari-jari hidroulis saluarn (R). Contoh perhitungan luas saluran, keliling basah, dan jari-jari hidroulis saluran pada segmen 5-8 sebagai berikut: Data saluran segmen 5-8 : Lebar atas (b) Lebar bawah (B) Tinggi (h) Luas saluran (A) = Keliling basah (P) = = 4 m = 3,5 m = 1,5 m = 1,5 = 5,625 m 2 = Jari-jari hidroulis (R) = = 10,5414 m = = 0,5336 m Untuk perhitungan segmen yang lain disajikan pada Tabel berikut: Tabel Rekapitulasi Perhitungan Dimensi Saluran No Saluran So b (m) B (m) h (m) A (m 2 ) 1 (1-2) 0, ,80 0,5024 0,5024 1, ,0029 4,00 3,50 1,50 5, ,5414 0, ,0029 1,00 1,00 1,10 1,1000 3,2000 0, ,0034 4,50 4,00 3,50 14, ,5178 0, ,0030 4,50 4,00 3,50 14, ,5178 0, ,0032 4,50 4,00 3,50 14, ,5178 0,9586 P (m) R (m)

17 digilib.uns.ac.id ,0038 3,60 2,20 2,00 5, ,0379 0, ,0033 3,50 2,30 1,50 4,3500 9,0311 0,4817 Tabel Rekapitulasi Perhitungan Dimensi Saluran (Lanjutan) ,0030 3,50 2,30 1,50 4,3500 9,0311 0, ,0030 4,00 4,00 2,00 8,0000 8,0000 1, ,0035 3,00 2,00 2,00 5,0000 9,1231 0, ,0038 2,00 2,00 2,00 4,0000 6,0000 0,6667 Saluran Penerima No Saluran So b (m) B (m) h (m) A (m 2 ) ,0042 1,10 0,65 0,70 0,6125 3,2205 0, ,0029 1,10 0,65 0,70 0,6125 3,2205 0, ,0032 1,10 0,65 0,70 0,6125 3,2205 0, ,0033 1,10 0,65 0,70 0,6125 3,2205 0, ,0033 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0094 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0033 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0026 0,65 0,50 0,50 0,2875 2,1612 0, ,0041 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0025 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0039 0,60 0,45 0,60 0,3150 2,2593 0, ,0032 0,60 0,45 0,60 0,3150 2,2593 0, ,0030 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0025 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0021 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0033 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0029 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0024 0,50 0,50 0,50 0,2500 1,5000 0, ,0027 0,50 0,50 0,50 0,2500 1,5000 0, ,0040 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0, ,0038 0,70 0,60 0,70 0,4550 2,7036 0,1683 ( ) : Saluran berbentuk lingkaran P (m) R (m) Debit Saluran Debit saluran dicari dengan rumus Q= A.V, dimana A adalah luas penampang saluran dan V adalah kecepatan aliran. Kecepatan aliran dicari dengan rumus Manning. Contoh perhitungan dilakukan pada segmen 5-8 sebagai berikut:

18 digilib.uns.ac.id 42 Kecepatan aliran (V) = Debit saluran (Q H ) = = 1,1893 m/dt = A.V = 5,625 x 1,1893 = 6,6898 m 3 /dt Hasil perhitungan untuk segmen lainnya disajikan pada Tabel berikut Tabel Rekapitulasi Perhitungan Debit Saluran Saluran Pembawa No Saluran So A (m 2 ) P (m) R (m) n V (m/dt) Q H (m 3 /dt) 1 (1-2) 0,0032 0,5024 0,5024 1,0000 0,013 4,3514 2, ,0029 5, ,5414 0,5336 0,030 1,1893 6, ,0029 1,1000 3,2000 0,3438 0,015 1,7638 1, , , ,5178 0,9586 0,030 1, , , , ,5178 0,9586 0,030 1, , , , ,5178 0,9586 0,030 1, , ,0038 5, ,0379 0,5778 0,030 1,4196 8, ,0033 4,3500 9,0311 0,4817 0,030 1,1747 5, ,0030 4,3500 9,0311 0,4817 0,030 1,1245 4, ,0030 8,0000 8,0000 1,0000 0,030 1, , ,0035 5,0000 9,1231 0,5481 0,030 1,3154 6, ,0038 4,0000 6,0000 0,6667 0,030 1,5731 6,2923 Saluran Penerima No Saluran So A (m 2 ) P (m) R (m) n V (m/dt) Q H (m 3 /dt) ,0042 0,6125 3,2205 0,1902 0,015 1,4232 0, ,0029 0,6125 3,2205 0,1902 0,015 1,1870 0, ,0032 0,6125 3,2205 0,1902 0,015 1,2522 0, ,0033 0,6125 3,2205 0,1902 0,015 1,2580 0, ,0033 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,1733 0, ,0094 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,9749 0, ,0033 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,1733 0, ,0026 0,2875 2,1612 0,1330 0,015 0,8835 0, ,0041 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,3072 0, ,0025 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,0161 0,4623

19 digilib.uns.ac.id 43 Tabel Rekapitulasi Perhitungan Debit Saluran (Lanjutan) ,0039 0,3150 2,2593 0,1394 0,015 1,1133 0, ,0032 0,3150 2,2593 0,1394 0,015 1,0073 0, ,0030 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,1187 0, ,0025 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,0161 0, ,0021 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 0,9276 0, ,0033 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,1604 0, ,0029 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,0914 0, ,0024 0,2500 1,5000 0,1667 0,015 0,9911 0, ,0027 0,2500 1,5000 0,1667 0,015 1,0578 0, ,0040 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,2843 0, ,0038 0,4550 2,7036 0,1683 0,015 1,2507 0,5691 ( ) : Saluran berbentuk lingkaran Kemudian dilakukan perbandingan debit rencana (Q T ) dengan debit hitung (Q H ), untuk saluran pembawa digunkan debit rencana 5 tahun (Q 5tahun ) sedangkan untuk saluran penerima digunakan debit rencana 2 tahun (Q 2tahun ). Perbandingan debit rencana dengan debit hitung disajikan pada Tabel 4.18 berikut: Tabel Perbandingan Debit Rencana dengan Debit Hitung Saluran Pembawa No Saluran Debit Hitung (Q H ) Debit Rencana (Q T ) Keterangan 1 (1-2) 2,1862 Kapasitas Memenuhi ,6898 Kapasitas Memenuhi ,9402 Kapasitas Memenuhi ,2458 Kapasitas Memenuhi ,3369 Kapasitas Memenuhi ,2322 Kapasitas Memenuhi 1, ,2338 Kapasitas Memenuhi ,1101 Kapasitas Memenuhi ,8916 Kapasitas Memenuhi ,5914 Kapasitas Memenuhi ,5771 Kapasitas Memenuhi ,2923 Kapasitas Memenuhi Tabel Perbandingan Debit Rencana dengan Debit Hitung (Lanjutan) Saluran Penerima

20 digilib.uns.ac.id 44 No Saluran Debit Hitung (Q H ) Debit Rencana (Q T ) Keterangan ,0728 Kapasitas Memenuhi ,8948 Kapasitas Memenuhi ,9439 Kapasitas Memenuhi ,9483 Kapasitas Memenuhi ,5338 Kapasitas Tidak Memenuhi ,8986 Kapasitas Memenuhi ,5338 Kapasitas Tidak Memenuhi ,3095 Kapasitas Tidak Memenuhi ,5948 Kapasitas Tidak Memenuhi ,4623 Kapasitas Tidak Memenuhi ,3507 0,8415 Kapasitas Tidak Memenuhi ,3173 Kapasitas Tidak Memenuhi ,5090 Kapasitas Tidak Memenuhi ,4623 Kapasitas Tidak Memenuhi ,4220 Kapasitas Tidak Memenuhi ,5280 Kapasitas Tidak Memenuhi ,4966 Kapasitas Tidak Memenuhi ,2478 Kapasitas Tidak Memenuhi ,2645 Kapasitas Tidak Memenuhi ,5844 Kapasitas Tidak Memenuhi ,5691 Kapasitas Tidak Memenuhi ( ) : Saluran berbentuk lingkaran Berdasar Tabel diketahui bahwa untuk saluran yang kapasitasnya memenuhi perlu dilakukan perawatan secara berkala dan juga pembersihan terhadap sedimentasi agar kapasitas saluran tetap mencukupi terhadap debit rencana dan tidak terjadi genangan air, sedangkan untuk saluran yang kapasitasnya tidak memenuhi perlu dilakukan desain ulang dengan debit rencana yang telah ditentukan Perencanaan Desain Ulang Saluran Saluran Berbentuk Persegi h B

21 digilib.uns.ac.id 45 Gambar 4.2. Saluran Berbentuk Persegi Data perencanaan desain ulang saluran sebagai berikut: Q H = 0,8415 m 3 /dt n = 0,013 So = 0,0030 Saluran tampang ekonomis untuk saluran persegi jika lebar dasar saluran (B) sama dengan dua kali kedalaman saluran (h) atau jari-jari hidrouliknya sama dengan setengah dari kedalaman air, sehingga: B = 2h R = Kemudian untuk mencari besarnya lebar dasar digunakan rumus berikut: Q H = A x V 0,8415 = 0,8415 = Dengan cara trial and error didapat nilai h = 0,50 m, sehingga lebar dasar dasar saluran adalah B = 2h = 2 x 0,50 = 1 m Saluran Berbentuk Trapesium T a y B

22 digilib.uns.ac.id 46 Gambar 4.3. Saluran Berbentuk Trapesium Data perencanaan desain ulang saluran sebagai berikut: Q H = 0,8415 m 3 /dt n = 0,013 So = 0,0030 = 60 m = 1/tg = 1/tg 60 = 0,5773 Dengan melihat kondisi lokasi studi, maka lebar dasar saluran (B) yang digunakan seperti kondidi eksistingnya yaitu sebesar 0,5 m. Kemudian untuk mencari kedalaman saluran digunakan rumus berikut: Q H = A x V 0,8415 = 0,8415 = 0,8415 = Dengan cara trial and error didapat y = 0,5813 m Desain Saluran Bentuk Persegi Tinggi saluran (h) Lebar saluran (B) = 0,5 m = 1,0 m Beton 1Pc:2Ps:3r urugan pasir

23 digilib.uns.ac.id 47 Gambar 4.4. Desain Saluran Berbentuk Persegi Desain Saluran Bentuk Trapesium Tinggi saluran (h) Lebar saluran (B) = 0,5813 m dibulatkan 0,60 m = 0,5 m Beton 1Pc:2Ps:3r urugan pasir Gambar 4.5. Desain Saluran Berbentuk Trapesium 4.6. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Volume Pekerjaan 1. Volume Pekerjaan untuk Saluran Berbentuk Persegi Galian Tanah = Luas penampang x panjang saluran Urugan Pasir Beton 0.5 = 0,8 x 1,2 x 338 = 324,48 m 3 = Luas penampang x panjang saluran = 0,1 x 1,2 x 338 = 40,56 m 3 = Luas penampang x panjang saluran = (2 x (0,1 x 0,7) + (0,1 x 1,2)) x 338

24 digilib.uns.ac.id 48 Begisting = 87,88 m 3 = Panjang x lebar = (2 x (0,8 + 0,8)) x 338 = 1081,6 m 2 2. Volume Pekerjaan untuk Saluran Berbentuk Trapesium Galian Tanah = Luas penampang x panjang saluran Urugan Pasir Beton Begisting = ((0,5 x (1,2 + 0,6) x 0,8 ) + (0,2 x,06)) x 3074 = 2582,16 m 3 = Luas penampang x panjang saluran = ((0,2 x 0,5) (0,5 x 3,14 x 0,1 x 0,1)) x 3074 = 259,1382 m 3 = Luas penampang x panjang saluran = ((2 x 0,5 (0,9+0,8) x 0,1) + (0,1 x 0,1) + (0,5 x 3,14 x 0,1)) x 3074 = 1035,938 m 3 = Panjang x lebar = 3074 x (2 x 0,9) = 5533,2 m Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Harga satuan pekerjaan (HSP) digunakan untuk mengetahui harga satu pekerjaan per satu satuan volume. Hasil perhitungan harga satuan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel berikut:

25 Tabel Harga Satuan Pekerjaan KODE ANALISA SATUAN PEKERJAAN INDEKS SATUAN HARGA SATUAN TOTAL HARGA SATUAN PEKERJA BAHAN UPAH (HSP) PEKERJAAN TANAH 1 1 m 3 Galian Tanah Biasa Sedalam 1 m 1.1 Tenaga Pekerja Oh 30, , Tukang Gali -- Oh Kepala Tukang -- Oh Mandor Oh 50, m 3 Urugan Pasir 2.1 Bahan 2.2 Tenaga Total Pasir Urug m 3 115, Sub Total Pekerja Oh 30, , , , , Tukang Gali -- Oh ,

26 Kepala Tukang -- Oh Mandor Oh 50, PEKERJAAN SALURAN DRAINASE 1 Pemasangan Begisting 1.1 Bahan 1.2 Tenaga Sub Total Total Kayu Terentang m 3 2,127, Paku biasa 2"-5" kg 13, Minyak Begisting lt 9, Balok Kayu m 3 1,265, Plywood tebal 9mm lbr 126, Dolken Kayu Galam btg 6, Sub Total Pekerja Oh 30, , , , , , , , , , ,

27 Tukang Kayu Oh 41, Kepala Tukang Oh 48, Mandor Oh 50, Sub Total Total 2 1 m 3 Membuat Beton 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr 2.1 Bahan Semen Portland kg 1, Pasir Beton m 3 143, Koral Beton m 3 172, Sub Total 2.2 Tenaga Pekerja Oh 30, Tukang Batu Oh 40, Kepala Tukang Batu Oh 48, , , , , , , , , , ,

28 Mandor Oh 50, Sub Total Total , ,

29 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana angaran biaya digunakan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki saluran drainase. Besarnya anggaran biaya disajikan pada Tabel dan berikut: Tabel Rencana Anggaran Biaya N O SATU AN VOLUM E HARGA SATUAN () JUMLAH HARGA () JUMLAH HARGA () URAIAN PEKERJAAN BAHAN UPAH BAHAN UPAH 1 PEKERJAAN TANAH 1 m 3 Galian Tanah Biasa Sedalam 1 m m , , , ,00 1 m 3 Urugan Pasir m 3 299, , , , , ,50 2 PEKERJAAN SALURAN DRAINASE Total Harga ,50 Pemasangan Begisting m , , , , , ,03 1 m 3 Membuat Beton 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr m , , , , , ,64 Total Harga ,28 Total Harga Keseluruhan ,17 Dibulatkan ,00 Dari Tabel dapat dilihat bahwa untuk melakukan perbaikan saluran drainase berupa desain ulang saluran drainase yang kapasitasnya tidak memenuhi diperlukan biaya sebesar Empat Ratus Delapan Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... PENGANTAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR NOTASI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penelitian tentang Analisis Kapasitas Drainase Dengan Metode Rasional di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penelitian tentang Analisis Kapasitas Drainase Dengan Metode Rasional di BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah diterbitkan, dan dari buku-buku atau artikel-artikel yang ditulis para peneliti sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. membahas langkah untuk menentukan debit banjir rencana. Langkahlangkah

BAB IV ANALISA. membahas langkah untuk menentukan debit banjir rencana. Langkahlangkah BAB IV ANALISA 4.1 Analisa Hidrologi Sebelum melakukan analisis hidrologi, terlebih dahulu menentukan stasiun hujan, data hujan, dan luas daerah tangkapan. Dalam analisis hidrologi akan membahas langkah

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data BAB V ANALISA DATA 5.1 UMUM Analisa data terhadap perencanaan jaringan drainase sub sistem terdiri dari beberapa tahapan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Sebelum tahapan analisa dilakukan, terlebih

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Analisa Curah Hujan 4.1.1 Jumlah Kejadian Bulan Basah (BB) Bulan basah yang dimaksud disini adalah bulan yang didalamnya terdapat curah hujan lebih dari 1 mm (menurut

Lebih terperinci

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

PR 1 MANAJEMEN PROYEK PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5

Lebih terperinci

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan Jurusan

Lebih terperinci

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU NO A B (RP) C I II III Pek.Persiapan Pek. Halaman dan Jalan Lingkungan Pek. Pembersihan Akhir PPn 10 % TOTAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... vii DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Peta Sistem Drainase Saluran Rungkut Medokan

Peta Sistem Drainase Saluran Rungkut Medokan Latar Belakang Saluran Rungkut Medokan adalah salah satu saluran sekunder yang ada di Surabaya. Ada 6 saluran sekunder yaitu Rungkut Asri, Rungkut Asri Utara, Rungkut Medokan, Rungkut Asri Timur, Medokan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL. Sungai

BAB IV ANALISIS DAN HASIL. Sungai BAB IV ANALISIS DAN HASIL 4.1.Analisis Hidrograf 4.1.1. Daerah Tangkapan dan Panjang Sungai Berdasarkan keadaan kontur pada peta topografi maka dibentuk daerah tangkapan seperti berikut, beserta panjang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA CURAH HUJAN

BAB IV ANALISA DATA CURAH HUJAN BAB IV ANALISA DATA CURAH HUJAN 4.1 Tinjauan Umum Dalam menganalisis tinggi muka air sungai, sebagai langkah awal dilakukan pengumpulan data. Data tersebut digunakan sebagai perhitungan stabilitas maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah drainase kota sudah menjadi permasalahan utama pada daerah perkotaan. Masalah tersebut sering terjadi terutama pada kota-kota yang sudah dan sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR 6. BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR RAB memuat analisa harga satuan pekerjaa struktur yang dihitung secara konvesional. Data harga satuan upah dan bahan diambil dari harga satuan pekerjaan Bahan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HIDROLOGI

BAB V ANALISIS HIDROLOGI BAB V ANALISIS HIDROLOGI 5.1 HUJAN RERATA KAWASAN Dalam penelitian ini untuk menghitung hujan rerata kawasan digunakan tiga stasius hujan yang terdekat dari lokasi penelitian yaitu stasiun Prumpung, Brongang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HIDROLOGI

BAB IV ANALISA HIDROLOGI BAB IV ANALISA HIDROLOGI 4.1. Diagram Alir M U L A I Data Curah Hujan N = 15 tahun Pemilihan Jenis Sebaran Menentukan Curah Hujan Rencana Uji Kecocokan Data - Chi Kuadrat - Smirnov Kolmogorov Intensitas

Lebih terperinci

Demikian semoga tulisan ini dapat bermanfaat, bagi kami pada khususnya dan pada para pembaca pada umumnya.

Demikian semoga tulisan ini dapat bermanfaat, bagi kami pada khususnya dan pada para pembaca pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas besar Mata Kuliah Rekayasa Hidrologi SI-2231. Tugas besar ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bumi terdiri dari air, 97,5% adalah air laut, 1,75% adalah berbentuk es, 0,73% berada didaratan sebagai air sungai, air danau, air tanah, dan sebagainya. Hanya 0,001% berbentuk uap

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA No ANALIS URAIAN PEKERJAAN HARGA SAT. I. PEKERJAAN PENDAHULUAN/PERSIAPAN 1 SNI.01.1.6 1 M'

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI 1 SNI 03-2835-2002 PEKERJAAN PERSIAPAN PA 6,8 1 m² Membersihkan lapangan dan perataan SNI 03-2835-2002 / 6.8 Upah Pekerja 0,100 Oh x Rp 0 = Rp 0,00 Mandor 0,005 Oh x Rp

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. adalah merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dalam RTRW

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. adalah merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dalam RTRW Bab IV Analisis Data dan Pembahasan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 URAIAN UMUM Jalan Melong merupakan salah satu Jalan yang berada di Kecamatan Cimahi Selatan yang berbatasan dengan Kota Bandung. Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Stasiun Pengamat Hujan Untuk melakukan analisa ini digunakan data curah hujan harian maksimum untuk tiap stasiun pengamat hujan yang akan digunakan dalam analisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Menganalisa Hujan Rencana IV.1.1 Menghitung Curah Hujan Rata rata 1. Menghitung rata - rata curah hujan harian dengan metode aritmatik. Dalam studi ini dipakai data

Lebih terperinci

RINCIAN KEBUTUHAN BAHAN DAN UPAH. Volume

RINCIAN KEBUTUHAN BAHAN DAN UPAH. Volume RINCIAN KEBUTUHAN BAHAN DAN UPAH Kegiatan Jenis VOLUME : 99 m Lokasi : DUSUN PULONASIR RT 03 RW 06 Jumlah Dana : Rp 42,490,000 Kebutuhan Bahan, Alat & Koef. Harga Satuan Jumlah Harga Pekerjaan Upah Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan.

BAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Curah Hujan Drainase adalah ilmu atau cara untuk mengalirkan air dari suatu tempat, baik yang ada dipermukaan tanah ataupun air yang berada di dalam lapisan tanah, sehingga

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN SNI 03-6.13 PERSIAPAN I.1. 1 m3 Bongkaran beton bertulang 6.6670 Oh Pekerja @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Kepala tukang @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Mandor @Rp 0.00 Rp. 0.00 Alat

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMAGARAN TAMAN DI DIBAWAH FLY OVER KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN ANGGARAN 2013 NO URAIAN TOTAL (RP.) I. PERSIAPAN - II. PAGAR Terbilang : - JUMLAH TOTAL - PPN (10%)

Lebih terperinci

SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI)

SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI) SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI) Raja Fahmi Siregar 1, Novrianti 2 Raja Fahmi Siregar 1 Alumni Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI IV-1 BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4.1. Tinjauan Umum Dalam merencanakan bangunan air, analisis awal yang perlu ditinjau adalah analisis hidrologi. Analisis hidrologi diperlukan untuk menentukan besarnya debit

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI

BAB V ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI BAB V 5.1 DATA CURAH HUJAN MAKSIMUM Tabel 5.1 Data Hujan Harian Maksimum Sta Karanganyar Wanadadi Karangrejo Tugu AR Kr.Kobar Bukateja Serang No 27b 60 23 35 64 55 23a Thn (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN ( BERDASARKAN SNI ) 1. Mengali 1 M3 tanah lumpur sedalam 1 meter Tenaga Kerja - Pekerja OH 1,200 - - Mandor OH 0,045-2. Satu ( 1 ) Batang pasangan cerucuk kayu bulat dia 10-15

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI Heri Giovan Pania H. Tangkudung, L. Kawet, E.M. Wuisan Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: ivanpania@yahoo.com

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya

Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya 1 Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya Agil Hijriansyah, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PERENCANAAN BANGUNANAN DRAINASE DI AREA PEMUKIMAN WARGA DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG

PENDAMPINGAN PERENCANAAN BANGUNANAN DRAINASE DI AREA PEMUKIMAN WARGA DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG Ringkasan judul artikel nama penulis 1 nama penulis 2 PENDAMPINGAN PERENCANAAN BANGUNANAN DRAINASE DI AREA PEMUKIMAN WARGA DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG Tiong Iskandar, Agus Santosa, Deviany Kartika

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA. Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri

STUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA. Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri 1 STUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri ABSTRAK Kelebihan air hujan pada suatu daerah atau kawasan dapat menimbulkan suatu

Lebih terperinci

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT Disusun Oleh : AHMAD RIFDAN NUR 3111030004 MUHAMMAD ICHWAN A 3111030101 Dosen Pembimbing Dr.Ir. Kuntjoro,MT NIP: 19580629 1987031

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Uraian Umum Sesuai dengan program pengembangan sumber daya air di Sulawesi Utara khususnya di Gorontalo, sebuah fasilitas listrik akan dikembangkan di daerah ini. Daerah

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memenuhi ujian sarjana Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS INTENSITAS HUJAN DAN EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE SUB SISTEM SEMANGGI-BENGAWAN SOLO SURAKARTA

ANALISIS INTENSITAS HUJAN DAN EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE SUB SISTEM SEMANGGI-BENGAWAN SOLO SURAKARTA ANALISIS INTENSITAS HUJAN DAN EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE SUB SISTEM SEMANGGI-BENGAWAN SOLO SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Pada Program

Lebih terperinci

PENATAAN SISTEM DRAINASE DI KAMPUNG TUBIR KELURAHAN PAAL 2 KOTA MANADO

PENATAAN SISTEM DRAINASE DI KAMPUNG TUBIR KELURAHAN PAAL 2 KOTA MANADO PENATAAN SISTEM DRAINASE DI KAMPUNG TUBIR KELURAHAN PAAL 2 KOTA MANADO Melisa Massie Jeffrey S. F. Sumarauw, Lambertus Tanudjaja Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado Email:melisamassie@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4.1 Tinjauan Umum Dalam menganalisistinggi muka air sungai, sebagai langkah awal dilakukan pengumpulan data-data. Data tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan stabilitas

Lebih terperinci

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS )

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS ) REKAPITULASI PERKIRAAN SENDIRI ( HPS ) KEGIATAN : PENGADAAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR PEKERJAAN LOKASI : PEMBUATAN ATAP TEMPAT PARKIR DEPAN GARASI DAN ATAP PARKIR HALAMAN SAMPING GEDUNG KANTOR : KANTOR DPRD

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA 4.1 Tinjauan Umum Dalam merencanakan normalisasi sungai, analisis yang penting perlu ditinjau adalah analisis hidrologi. Analisis hidrologi diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Lokasi penelitian yang dijadikan objek penelitian ini adalah Ruas Jalan Solo -Sragen dengan panjang jalan 5 km. Penelitian awal dimulai dari STA 6+500 sampai

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan Rossana Margaret, Edijatno, Umboro Lasminto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air. 4.4 Perhitungan Saluran Samping Jalan Fungsi Saluran Jalan Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah sekitarnya agar tidak merusak konstruksi jalan. Fungsi utama : - Membawa

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 digilib.uns.ac.id Analisis Kinerja Saluran Drainase di Daerah Tangkapan Air Hujan Sepanjang Kali Anyar Kota Tugas Akhir Disusun oleh Nuria Wahyu Dinisari C003068 Program DIII Infrastruktur Perkotaan Jurusan

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (04) -6 Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo Yusman Rusyda Habibie, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE ANALISIS BAB III Bab III Metode Analisis METODE ANALISIS 3.1 Dasar-dasar Perencanaan Drainase Di dalam pemilihan teknologi drainase, sebaiknya menggunakan teknologi sederhana yang dapat di pertanggung jawabkan

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS DEBIT BANJIR RENCANA DAN DIMENSI SALURAN DRAINASE

BAB VI ANALISIS DEBIT BANJIR RENCANA DAN DIMENSI SALURAN DRAINASE BAB VI ANALISIS DEBIT BANJIR RENCANA DAN DIMENSI SALURAN DRAINASE 6. Tinjauan Umum Analisis debit banjir rencana saluran drainase adalah bertujuan untuk mengetahui debit banjir rencana saluran sekunder

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN LAHAN KOLAM RETENSI DI KELURAHAN TIPES KOTA SURAKARTA

ANALISIS PERENCANAAN LAHAN KOLAM RETENSI DI KELURAHAN TIPES KOTA SURAKARTA ANALISIS PERENCANAAN LAHAN KOLAM RETENSI DI KELURAHAN TIPES KOTA SURAKARTA Nicky Lauda Jalu Pradana 1) Siti Qomariyah 2) Suyanto 3) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Dalam usaha membuat penelitian ilmiah diperlukan studi pustaka dalam rangkaian proses penelitian, baik sebelum, ketika atau setelah melakukan penelitian. Pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada Semester A tahun ajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada Semester A tahun ajaran dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dimulai pada Semester A tahun ajaran 2016-2017 dan penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di DAS Sungai Badera yang terletak di Kota

Lebih terperinci

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK Pertumbuhan kota semakin meningkat dengan adanya perumahan,

Lebih terperinci

ANALISIS GENANGAN DI JALAN PROF. DR. SUPOMO, SURAKARTA

ANALISIS GENANGAN DI JALAN PROF. DR. SUPOMO, SURAKARTA ANALISIS GENANGAN DI JALAN PROF. DR. SUPOMO, SURAKARTA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : FELISITAS APRILIA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI BAB IV ANALISIS HIDROLOGI IV - 1 BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4.1 TINJAUAN UMUM Dalam merencanakan bangunan air, analisis yang penting perlu ditinjau adalah analisis hidrologi. Analisis hidrologi diperlukan

Lebih terperinci

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA Ai Silvia Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka Email: silviahuzaiman@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan

Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan Rekayasa Hidrologi Universitas Indo Global Mandiri Norma Puspita, ST.MT Sistem hidrologi terkadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti

Lebih terperinci

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

PEKERJAAN JUMLAH HARGA REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura. iii

ABSTRAK. Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura. iii ABSTRAK Kota Mangupura sebagai sebuah kawasan kota baru mengalami perkembangan yang sangat dinamis, dimana infrastruktur dan sarana prasarana publik sesuai standar perkotaan terus berkembang. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENGUMPULAN DATA. Perdanakusuma tahun Data hujan yang diperoleh selanjutnya direview

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENGUMPULAN DATA. Perdanakusuma tahun Data hujan yang diperoleh selanjutnya direview BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENGUMPULAN DATA 4.1 Tahapan Pengolahan Data IV - 1 Perolehan data hujan didapatkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, berupa curah hujan bulanan

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR PADA KECAMATAN MEDAN SELAYANG DAN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL ( Studi Kasus : Jl. Jamin Ginting, Jl. Dr. Mansyur dan Jl. Gatot Subroto ) FITHRIYAH

Lebih terperinci

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti EVALUAS ASPEK TEKNS PADA SUB SSTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti JurusanTeknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, nstitut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti EVALUAS ASPEK TEKNS PADA SUB SSTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti JurusanTeknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, nstitut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 digilib.uns.ac.id ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hujan Pengolahan data curah hujan dalam penelitian ini menggunakan data curah hujan harian maksimum tahun 2002-2014 di stasiun curah hujan Eromoko,

Lebih terperinci

PILIHAN TEKNOLOGI SALURAN SIMPANG BESI TUA PANGLIMA KAOM PADA SISTEM DRAINASE WILAYAH IV KOTA LHOKSEUMAWE

PILIHAN TEKNOLOGI SALURAN SIMPANG BESI TUA PANGLIMA KAOM PADA SISTEM DRAINASE WILAYAH IV KOTA LHOKSEUMAWE PILIHAN TEKNOLOGI SALURAN SIMPANG BESI TUA PANGLIMA KAOM PADA SISTEM DRAINASE WILAYAH IV KOTA LHOKSEUMAWE Wesli Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh email: ir_wesli@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Hidrologi Intensitas hujan adalah tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitas hujan berbeda-beda, tergantung dari lamanya curah

Lebih terperinci

Kajian Kapasitas Dimensi Saluran Drainase pada Jalan Adipati Agung Kelurahan Baleendah, Bandung

Kajian Kapasitas Dimensi Saluran Drainase pada Jalan Adipati Agung Kelurahan Baleendah, Bandung Reka Racana Teknik Sipil Itenas No. 3 Vol. 3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2017 Kajian Kapasitas Dimensi Saluran Drainase pada Jalan Adipati Agung Kelurahan Baleendah, Bandung MOCHAMAD

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN Tabel 8.1 Perhitungan volume pekerjaan No Uraian Volume Satuan I Pekerjaan Persiapan 1 Direksi Keet 4.00 6.00 Luas = 6 x 4 = 24 m 2 24.00

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Titik Poerwati Leonardus F. Dhari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAKSI

Lebih terperinci

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

Jurnal Rancang Bangun 3(1) STUDI KELAYAKAN KAPASITAS TAMPUNG DRAINASE JALAN FRANS KAISEPO KELURAHAN MALAINGKEDI KOTA SORONG Ahmad Fauzan 1), Hendrik Pristianto ) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong

Lebih terperinci

ANALISIS DEBIT BANJIR SUNGAI TONDANO MENGGUNAKAN METODE HSS GAMA I DAN HSS LIMANTARA

ANALISIS DEBIT BANJIR SUNGAI TONDANO MENGGUNAKAN METODE HSS GAMA I DAN HSS LIMANTARA ANALISIS DEBIT BANJIR SUNGAI TONDANO MENGGUNAKAN METODE HSS GAMA I DAN HSS LIMANTARA Sharon Marthina Esther Rapar Tiny Mananoma, Eveline M. Wuisan, Alex Binilang Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Tinjauan Umum

BAB 2 LANDASAN TEORI Tinjauan Umum BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum Dalam analisis faktor yang mempengaruhi kinerja dan rehabilitasi sistem drainase mikro DAS Jurug-Bengawan Solo berdasarkan pendekatan AHP, (Feri suryanto 2011) menyimpulkan

Lebih terperinci

Oleh : Surendro NRP :

Oleh : Surendro NRP : EVALUASI SISTEM DRAINASE KOTA TANAH GROGOT, KALIMANTAN TIMUR Oleh : Surendro NRP : 311 0040 707 Latar Belakang Terjadinya genangan dibeberapa titik di wilayah kota Tanah Grogot Perumusan Masalah 1. Identifikasi

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Saluran Drainase di Daerah Tangkapan Air Hujan Sepanjang Kali Pepe Kota Surakarta

Analisis Kinerja Saluran Drainase di Daerah Tangkapan Air Hujan Sepanjang Kali Pepe Kota Surakarta i Analisis Kinerja Saluran Drainase di Daerah Tangkapan Air Hujan Sepanjang Kali Pepe TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK VIRDA ILLYINAWATI 3110100028 DOSEN PEMBIMBING: PROF. Dr. Ir. NADJAJI ANWAR, Msc YANG RATRI SAVITRI ST, MT JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN

Lebih terperinci

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X Vol.14 No.1. Februari 013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-75X Perencanaan Teknis Drainase Kawasan Kasang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Ir. Syofyan. Z, MT*, Kisman** * Staf Pengajar FTSP ITP

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR PADA JARINGAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NASIONAL (PERUMNAS) LAMA JALAN RAJAWALI PALANGKA RAYA

IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR PADA JARINGAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NASIONAL (PERUMNAS) LAMA JALAN RAJAWALI PALANGKA RAYA IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR PADA JARINGAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NASIONAL (PERUMNAS) LAMA JALAN RAJAWALI PALANGKA RAYA NOVRIANTI Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA HIDROLOGI

BAB V ANALISIS DATA HIDROLOGI BAB V ANALISIS DATA HIDROLOGI 5.1 Tinjauan Umum Analisis hidrologi bertujuan untuk mengetahui curah hujan rata-rata yang terjadi pada daerah tangkapan hujan yang berpengaruh pada besarnya debit Sungai

Lebih terperinci

ANALISA DEBIT DAN SEDIMEN PADA SALURAN SEKUNDER IRIGASI PASANG SURUT DI LOKASI DESA TELANG SARI KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN

ANALISA DEBIT DAN SEDIMEN PADA SALURAN SEKUNDER IRIGASI PASANG SURUT DI LOKASI DESA TELANG SARI KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN ANALISA DEBIT DAN SEDIMEN PADA SALURAN SEKUNDER IRIGASI PASANG SURUT DI LOKASI DESA TELANG SARI KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN Erny Agusri Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN MEDAN JOHOR ALFRENDI C B HST

EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN MEDAN JOHOR ALFRENDI C B HST EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh : ALFRENDI C B HST

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Peil Banjir Peil Banjir adalah acuan ketinggian tanah untuk pembangunan perumahan/ pemukiman yang umumnya di daerah pedataran dan dipakai sebagai pedoman pembuatan jaringan drainase

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengolahan Data Hidrologi 4.1.1 Data Curah Hujan Data curah hujan adalah data yang digunakan dalam merencanakan debit banjir. Data curah hujan dapat diambil melalui pengamatan

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR KHAIRUL RAHMAN HARKO DISAMPAIKAN OLEH :

PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR KHAIRUL RAHMAN HARKO DISAMPAIKAN OLEH : PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR DISAMPAIKAN OLEH : KHAIRUL RAHMAN HARKO PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Hidrologi Hidrologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sistem kejadian air di atas pada permukaan dan di dalam tanah. Definisi tersebut terbatas pada hidrologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HIDROLOGI. dalam perancangan bangunan-bangunan pengairan. Untuk maksud tersebut

BAB IV ANALISA HIDROLOGI. dalam perancangan bangunan-bangunan pengairan. Untuk maksud tersebut BAB IV ANALISA HIDROLOGI 4.1 Uraian Umum Secara umum analisis hidrologi merupakan satu bagian analisis awal dalam perancangan bangunan-bangunan pengairan. Untuk maksud tersebut akan diperlukan pengumpulan

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BILL OF QUANTITY ( BOQ) PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN PEMUKIMAN DAN CIPTA KARYA Jalan Datuk Setia Maharaja No. 2 Pekanbaru Telp (0761) 571524 571530 BILL OF QUANTITY ( BOQ) BELAKANG PERUM BUKIT BARISAN BLOK A MENUJU

Lebih terperinci

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 +

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 + 4.3. Perhitungan Daerah Kebebasan Samping Dalam memperhitungkan daerah kebebasan samping, kita harus dapat memastikan bahwa daerah samping/bagian lereng jalan tidak menghalangi pandangan pengemudi. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4. TINJAUAN UMUM Analisis hidrologi diperlukan untuk mengetahui karakteristik hidrologi daerah pengaliran sungai Serayu, terutama di lokasi Bangunan Pengendali Sedimen, yaitu

Lebih terperinci

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan Lampiran A Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan Berikut ini koefisien tenaga kerja, koefisien bahan dan koefisien alat untuk menghitung HSP bidang ipta Karya, yang terdiri dari 6 kelompok pekerjaan:

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.6 Analisa Debit Limpasan Permukaan Analisa ini bertujuan untuk mengetahui debit air pada kawasan kampus Kijang, Universitas Bina Nusantara, Kemanggisan, Jakarta Barat, pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS HIDROLOGI

BAB III ANALISIS HIDROLOGI BAB III ANALISIS HIDROLOGI 3.1 Data Hidrologi Dalam perencanaan pengendalian banjir, perencana memerlukan data-data selengkap mungkin yang berkaitan dengan perencanaan tersebut. Data-data yang tersebut

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA

STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA Ronaldo Toar Palar L. Kawet, E.M. Wuisan, H. Tangkudung Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN EMBUNG MEMANJANG DESA NGAWU KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA. Oleh : USFI ULA KALWA NPM :

PERENCANAAN EMBUNG MEMANJANG DESA NGAWU KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA. Oleh : USFI ULA KALWA NPM : PERENCANAAN EMBUNG MEMANJANG DESA NGAWU KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN JOSROYO PERMAI RW 11 KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN JOSROYO PERMAI RW 11 KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN JOSROYO PERMAI RW 11 KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program D-III Infrastruktur

Lebih terperinci