KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 K ANTOR K E SEHATAN P EL A BU HAN K E LAS II II II B E N GKU L U KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 2015

2 i KATA PENGANTAR Puji dan Syukur hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan waktu, kesempatan, kesehatan dan akal pikiran sehingga Dokumen LAKIP KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015 dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015 ini merupakan Laporan Tahunan yang akan melihat sejauh mana kinerja organisasi memberikan manfaat atas pekerjaan yang dilaksanakan pada KKP Kelas III Bengkulu selama tahun 2015 serta menyajikan data kontribusi kinerja KKP Kelas III Bengkulu terhadap pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KKP Kelas III Bengkulu tahun 2015 merupakan suatu dokumen yang diformalkan dalam komponen dari siklus Akuntabilitas kinerja, yang dimulai dari perencanaan Stratejik, Penyusunan Rencana Kinerja tahun 2015 dan diakhiri dengan Laporan Akuntabilitas Kinerka Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun Penyusunan LAKIP Tahun 2015 ini diharapkan mampu mengidentifikasi dan menyajikan Altenatif perbaikan untuk meningkatkan kualitas kinerja dimasa mendatang, disamping itu juga menyajikan penjelasan atas kegagalan. Mengidentifikasi peluang kegagalan serta menyajikan perubahan kebijakan untuk perbaikan di tahun mendatang. Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan LAKIP Tahun 2015 ini jauh dari standar ideal sebagaimana yang digariskan, karena itu perlu kiranya masukan berupa kritik dan saran yang konstruktif dan objektif dari semua pihak, demi kesempatan penyusunan LAKIP tahun berikutnya. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor drg.djauzi,m.kes Nip

3 ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015 merupakan Wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Bengkulu tahun dan Rencana Kinerja tahun 2015 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun Penyusunan LAKIP KKP Kelas III Bengkulu tahun 2015 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penejelasan mengenai akuntabilitas terhadap yang telah dilakukan selama tahun Dalam upaya merealisasikan Good governance, KKP Kelas III Bengkulu telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah dituangkan dalam Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Bengkulu Tahun , dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan di Bengkulu, maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai pada 5 (lima) tahun mendatang, sehingga dapat meningkatkan kapasitas Organisasi KKP Kelas III Bengkulu dan mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka ditetapkan 6 Sasaran dengan 21 Indikator sebagai berikut : 1. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra dengan indikator 1.1. Persentase respon sinyal SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra di wilayah layanan 1.2. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 1.3. Persentase Kabupaten,Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan (kontigensi) dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah (KKMD) 1.4. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons 2. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang dengan indikator : 2.1. Persentase pelabuhan /bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu 2.2. Persentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit bersumber binatang 2.3. Persentase kabupaten/kota dengan IR DBD < 49 per penduduk 3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung dengan indikator : 3.1 Persentase Pelabuhan / Bandara /PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 3.2 Persentase angka kasus HIV yang diobati 3.3 Persentase kajian pengendalian penyakit menular langsung meningkat 4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular;Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dengan indikator : 4.1 Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan

4 iii Terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50% 4.2 Persentase kabupaten /kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 4.3 Persentase perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara 4.4 Persentase Pelabuhan / bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular 5. Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan dengan indikator : 5.1 Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan 5.2 Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 5.3 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan 5.4 Persentase rekomendasi kajian penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun Persentase pelabuhan / bandara/ PLBDN sehat 6. Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan dengan indikator : 6.1 Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 6.2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan memenuhi standar Hasil evaluasi tersebut ditujukan sebagai bahan rujukan yang efektif bagi upaya evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan serta penyempurnaan berbagai kebijakan untuk masa yang akan datang. Melalui LAKIP KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja untuk tahun selanjutnya sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis Rencana KKP Kelas III Bengkulutahun Berdasarkan evaluasi capaian kinerja didapat sebagai berikut : NO SASARAN STRATEGIS 1 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % capaian 1 Persentase respon sinyal SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra di wilayah layanan 2 Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 100% 100% 100 % 95% 93,2% 98,1% 3 Persentase Kabupaten 90% 100% 111,1%

5 iv,kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan (kontigensi) dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah (KKMD) 4 Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons 90% 100% 111,1% 2 Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang. 1 Persentase pelabuhan /bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu 2 Persentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit bersumber binatang 90% 40% 44,4% 90% 40% 44,4% 3 Persentase kabupaten/kota dengan IR DBD < 49 per penduduk 90% 100% 111,1% 3 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung 1 Persentase Pelabuhan / Bandara /PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 90% 75% 83,3% 2 Persentase angka kasus HIV yang diobati 40% 40% 100% 3 Persentase kajian pengendalian penyakit menular langsung 80% 66,7% 83,4%

6 v meningkat 4 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular serta meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 1 Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50% 2 Persentase kabupaten /kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 50% 62,5% 125% 90% 83,3% 92,6% 3 Persentase perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara 4 Persentase Pelabuhan / bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining PTM. 80% 29% 36,25% 100% 100% 100% 5 Meningkatnya Penyehatan Pengawasan Lingkungan dan 1 Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan 2 Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 80% 80% 100% 80% 77,8% 97,25% 3 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan 90% 100% 111,1% 4 Persentase rekomendasi 100% 100% 100%

7 vi kajian penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun Persentase pelabuhan / bandara/ PLBDN sehat 100% 100% 100% 6 Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan 1 Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan memenuhi estándar 93% 93,6% 100,6% 90% 100% 111,1%

8 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang A.1. Latar Belakang Sistem Akuntabilitas Kinerja sebagaimana dimaksud dalam INPRES Nomor: 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program/kegiatan yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah termasuk Kementerian Kesehatan. LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk penjabaran terhadap Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Pasal 14,27 dan 30. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholder yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK). Saat ini lingkungan Kementerian Kesehatan telah ditetapkan beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapja) dan LAK, antara lain Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan tata kerja, serta Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja perlu dilaksanakan oleh seluruh penanggungjawab para pelaksana tugas pokok dan fungsi pada Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran, berdasarkan pasal 3 ayat 2 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, kementerian teknis diamanahkan mengatur penyampaian dokumen penetepan kinerja untuk unit pelaksana teknis/unit kerja mandiri lain di lingkungannya. Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) maka Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) berkewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja yang bertujuan untuk memberikan gambaran pencapaian secara menyeluruh tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Lebih lanjut LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja) yang disusun harus dapat menunjukkan hubungan perencanaan dan penganggaran dari tingkat pembina utama sampai unit pelaksanaan

9 2 teknis didaerah sehungga dapat mencerminkan capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang ada dalam Sasaran Strategis Kegiatan dari Unit Pembina Utama dan Program Unit Pembina Utama, hubungan ini dapat dipahami dalam alur sebagai berikut : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P), sebagaimana diatur Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan tata kerja Kantor Kesehatan pelabuhan, yang mempunyai kewajiban untuk membuat laporan akuntabilitas kinerja. Hal ini adalah bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan target kinerja yang harus dicapai KKP Kelas III Bengkulu tahun 2015,yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun dan Rencana Kerja Tahun pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LAKIP didasarkan pada hasil - hasil capaian indikator kinerja masing-masing Seksi dan Subbagian Tata Usaha yang ada di KKP Kelas III Bengkulu. A.2. Maksud dan Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu disusun berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

10 3 Pemerintah; Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Kepmenkes No. 52 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Permenkes No.2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, penyusunan laporan ini di laksanakan dengan maksud menjabarkan dan melaporkan realisasi pencapaian Penetapan Kinerja Indikator Kegiatan tahun 2015 sesuai Rencana Kerja Tahunan yang telah dipersiapkan penganggarannya dalam dokumen RKA- KL 2015 sedangkan tujuan penyusunannya adalah memberikan informasi kinerja kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai; Serta sebagai upaya perbaikkan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerja.. B. Kewenangan,Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sebagaimana dalam peraturan Menkes RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Kantor Kesehatan Pelabuhan menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan kekarantinaan. 2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan. 3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. 4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensi wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali. 5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia. 6. Pelaksanaan sentra / simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional. 7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk. 8. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika dan Alat Kesehatan serta Bahan Adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor.

11 4 10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya. 11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 13. Pelaksanaan jejaring kerja dengan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian Risiko lingkungan dan surveilans kesehatan pelabuhan. 15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

12 5 Struktur Organisasi : STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU (Sesuai Peraturan Menkes RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011) KEPALA KANTOR KA.SUBBAG. TATA USAHA KA.SIE PRL & KLW KA.SIE PK & SE INSTALASI KEL.JABATAN WILKER Tata Hubungan Kerja Pola hubungan kerja yang dilaksanakan di KKP Kelas III Bengkulu dilaksanakan dengan memperhatikan tugas pokok,fungsi dan kewenangan yang ada dalam sebuah jabatan baik struktural maupun fungsional dan memperhatikan Peraturan Menkes RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Tata Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan,UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN,Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri. Kepala Kantor selaku pimpinan tertinggi melakukan pembinaan dan memberikan arahan dan instruksi terkait rencana kerja dan target capaian kerja,selanjutnya Kepala Kantor melakukan evaluasi dan penilaian capaian indikator baik melalui para pejabat struktural dibawahnya ataupun kepada pejabat funsional. Kepala Kantor yang memiliki kewenangan selaku pejabat pembina kepegawaian,kuasa Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Barang melakukan pembinaan baik melalui Kasie,Kasubbag TU maupun langsung kepada para pemegang jabatan teknis non JFT sehingga Kepala Kantor dapat menilai sejauh mana tercapainya kinerja organisasi yang telah ditetapkan. Sementara itu Ka.Subbag TU,Ka.Sie PRL dan KLW serta Ka.Sie PKSE selain bertanggungjawab kepada Kepala Kantor juga melaksanakan fungsi pengawasan terhadap program teknis dibawahnya,para pejabat eselon IV yang dianggap sangat mengerti dan paham bagaimana strategi pencapaian kegiatan yang dibidanginya. Bersama Kepala Kantor para Kasie dan Subbag melakukan monitoring pengawan terhadap wilayah kerja di KKP Kelas III Bengkulu.

13 6 Bagi kelompok jabatan teknis JFT,para penanggungjawab/koordinator wilker dan instalasi melakukan hubungan kerja yang bersifat koordinatif kepada para Kasie dan Ka.Subbag selanjutnya bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kantor KKP Kelas III Bengkulu. Secara berkala pada awal tahun sesuai Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil ditetapkan Kontrak Kerja sebagai Sasaran Kerja Pegawai dan akhir tahun ditetapkan penilaian kontrak,penilaian perilaku kerja dan penilaian prestasi kerja PNS sesuai Perka Ka.BKN No 1 Tahun C. Sistematika Penulisan Sesuai dengan PermenPAN dan RB No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka minimal sitematika Laporan Akuntabilitas di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Ikhtisar Eksekutif Pada bagian ini merupakan summary (rangkuman) dari seluruh isi Laporan Akuntabilitas Kinerja, minimal tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan juga disajikan keberhasilan, kegagalan dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja. 2. Bab I Pendahuluan a. Latar Belakang Berisi penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. b. Maksud dan tujuan Berisi mengenai maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja. c. Tugas pokok dan fungsi Berisi uraian singkat mengenai tugas pokok dan fungsi UPT d. Struktur Organisasi Berisi struktur organisasi yang berlaku di UPT e. Sistematika Penulisan Berisi uraian singkat mengenai sistematika penulisan laporan ini. 3. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Dalam bab ini di ikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja, meliputi : a. Perencanaan Kinerja Berisi gambaran singkat sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin di capai selama kurun waktu 5 (Lima) tahun dan sasaran pada tahun yang bersangkutan Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja Tahunan.

14 7 b. Perjanjian Kinerja c. Berisi deskripsi tentang Penetapan Kinerja dalam rangka memperjelas Pengukuran Kinerja dan Perjanjian Kinerja dengan menguraikan Indikator Kinerja Kegiatan dari Sasaran Strategis pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta targetnya dalam tahun yang bersangkutan. 4. Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi. Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; B. Sumber Daya dan Realisasi Anggaran Menggambarkan beberapa sumber daya yang mendukung dalam pencapain kinerja, misalnya Sumber Daya Manusia, Sumber daya Anggaran dan Sumber Daya Sarana dan Pra Sarana. 5. Bab IV Penutup Mengurai Simpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja 6. Lampiran-lampiran Terdiri dari : RKT, Perjanjian Kinerja, Form Penetapan Perjanjian Kinerja, Form Pengukuran Kinerja.

15 7 BAB II PERENCANAAN PERJANJIAN KINERJA A. Latar Belakang Perencanaan Kinerja Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No 375/2009 tentang RPJPK maka pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta mengutamakan dam menfaat hal ini dapat dilaksanakan dengan meningkatkan : 1) upaya kesehatan, 2) pembiayaan kesehatan, 3) sumber daya manusia kesehatan, 4) terdsedianya formasi alat kesehatan, 5) manajemen dan informasi kesehatan, 6) pemberdayaan masyarakat yang disertai oleh peningkatan pengawasan dan kontrol pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan.jika dilihat dari RPJMN I ( ) yang menekankan prioritas pembangunan kesehatan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes, lalu pada RPJMN II ( ) mengutamakan akses bagi masyarakat terhadap yankes yang berkualitas dapat di simpulkan pada 10 tahun tersebut upaya kesehatan lebih di fokuskan pada kegiatan kuratif preventif; sedang pada RPJMN III ( ) menekankan pemantapan akses dan mutu yankes dan RPJMN IV ( ) mengutamakan pemerataan yankes dan akses bagi masyarakat terhadap yankes yang berkualitas di seluruh wilayah Indonesia pada periode 10 tahun kedua ini mendorong upaya promotif preventif menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu merupakan dokumen operasional perencanaan dalam 5 tahun kedepan untuk melaksanakan kebijakkan dan strategi program dari unit utama pembinanya dengan berpedoman kepada indikator kinerja program,indikator kinerja utama dan indikator kinerja kegiatan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu periode waktu yang disusun selanjutnya akan diikuti oleh dokumen perencanaan penganggaran (usulan rencana kerja anggaran/rka) Satker, selain itu wajib diperhatikan beberapa hal terkait : 1). Kebijakkan strategi Unit; 2). Tupoksi KKP sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan dan memperhatikan Kepmenkes 1314 tahun 2010 tentang Pedoman SDM, Sarana dan Prasarana KKP; 3). Trend faktor resiko,sasaran layanan dan pengembangan wilayah; 4). Evaluasi capaian program (RAK sebelumnya) dan 5). Baseline anggaran (KPJM).

16 8 Mengacu pada Renstra tersebut maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu telah menyusun Rencana Aksi Kegiatan (RAK) yang di dalamnya tertuang sasaran strategisdan indikator kinerja. Rencana kinerja ini memuat uraian visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan indikator kinerja Tahun Adapun visi, misi, tujuan dan rencana kinerja KKP Kelas III Bengkulu sebagai berikut : A. Visi Perencanaan Kinerja Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Rencana Aksi Kegiatan satuan kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu sesuai dengan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun yaitu mewujudkan Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur dengan penjelasan sebagai berikut : Mandiri : berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Maju : berarti tingkat kemakmuran yang tinggi disertai dengan sistem dan kelembagaan politik dan hukum yang mantap. Adil : berarti tidak ada pembatasan/ diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antarindividu, gender, maupun wilayah. Makmur : berarti sweluruh kebutuhan hidup masyarakat Indonesia telah terpenuhi sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsa bangsa lain.

17 9 B. Misi Perencanaan Perjanjian Kinerja Misi adalah rumusan umum mengenai upaya - upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Visi tersebut diatas diwujudkan melalui 8 (delapan) misi Rencana Aksi Kegiatan satuan kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu yaitu : 1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila dengan memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antarabudaya,mengembang-kan model sosial, menerapkan nilai nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia sebagai landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa. 2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing dengan membangun sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan pemanfatan iptek melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan; membangun infastrukutur yang maju; mereformasi bidang hukum dan aparatur negara; memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan setiap wilayah,menuju keunggulan kompetitif denagn membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa dalam negeri. 3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum dengan memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat; dan membenahi struktur hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil. 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu dengan membangun kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melampaui kekuatan esensial minimum dan dan disegani dikawasan regional dan international; memantapkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme Polri untuk melindungi dan mengayomi masyarakat, mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindak kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga intelejen dan kontra intelejen negara dalam penciptaan keamanan nasional; serta meningkatkan kesiapan komponen pendukung pertahanan dan kontribusi industri pertahanan nasional dalam sistem pertahanan semesta. 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan dengan meningkatkan pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh dengan

18 10 meningkatkan keberpihakkan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah masih lemah; menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis; menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender. 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari dengan memperbaiki pengelolaan pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaaatan berkelanjutan keberadaan dan kegunaaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui pemanfaat ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan; memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan; serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal pembangunan. 7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah; meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia yang berwawasan kelautan; mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan. 8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional dengan memantapkan diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional; melanjutkan komitmen Indonesia dalam pembentukkan identitas dan pemantapan interasi international dan regional; dan mendorong kerja sama international, regional dan bilateral antarmasyarakat, antarkelompok,serta antarlembaga di berbagai bidang. C. Tujuan Perencanaan Perjanjian Kinerja Tujuan Rencana Aksi Kegiatan satuan kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu adalah sesuai dengan tujuan Kementerian Kesehatan 1. Meningkatkan status kesehatan masyrakat dengan menurunkan angka kematian ibu per kelahiran; menurunkan angka kematian bayi per kelahiran hidup; menurunnya BBLR; meningkatkan persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 2. Meningkatnya responsiveness dan perlindungan masyarakat terhadap resiko sosial dan finansial di bidang kesehatan dengan meningkatkan jumlah penduduk yang

19 11 mempunyai jaminan terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu; meningkatnya indeks resposiveness terhadap pelayanan kesehatan. D. Sasaran Strategis Perencanaan Perjanjian Kinerja Untuk merealisasikan Visi, Misi dan tujuan tersebut telah ditetapkan dalam matriks Rencana Aksi Kegiatan tahun adalah : 1. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra. 2. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang. 3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung 4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular; Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular. 5. Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan 6. Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan

20 12 Sasaran Strategis yang telah ditetapkan diatas merupakan sasaran kegiatan dalam mencapai Indikator Kinerja Program (IKP) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Eselon I (Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) selanjutnya sesuai Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun ditetapkan indikator terhadap sasaran dimaksud sebagai Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) KKP Kelas III Bengkulu untuk Tahun 2015, seperti di bawah ini 1. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra dengan indikator 1.1. Persentase respon sinyal SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra di wilayah layanan 1.2. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 1.3. Persentase Kabupaten,Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan (kontigensi) dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah (KKMD) 1.4. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons 2. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang dengan indikator : 2.1. Persentase pelabuhan /bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu 2.2. Persentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit bersumber binatang 2.3. Persentase kabupaten/kota dengan IR DBD < 49 per penduduk 3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung dengan indikator : 3.1 Persentase Pelabuhan / Bandara /PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 3.2 Persentase angka kasus HIV yang diobati 3.3 Persentase kajian pengendalian penyakit menular langsung meningkat

21 13 4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular;Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dengan indikator : 4.1 Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50% 4.2 Persentase kabupaten /kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 4.3 Persentase perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara 4.4 Persentase Pelabuhan / bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular 5. Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan dengan indikator : 5.1 Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan 5.2 Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 5.3 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan 5.4 Persentase rekomendasi kajian penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun Persentase pelabuhan / bandara/ PLBDN sehat 6. Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan dengan indikator : 6.1 Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 6.2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan memenuhi standar Sesuai dengan hal diatas ditetapkan dan disusun target rencana kerja dalam 5 tahun yang di sebut Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dengan matrik sebagai berikut : NO SASARAN STRATEGIS 1 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra. TARGET INDIKATOR KINERJA Persentase respon sinyal SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra di wilayah layanan 2 Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan Persentase Kabupaten

22 14 2 Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang. 3 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung 4 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular;,Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan (kontigensi) dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah (KKMD) 4 Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons 1 Persentase pelabuhan /bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu 2 Persentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit bersumber binatang 3 Persentase kabupaten/kota dengan IR DBD < 49 per penduduk 1 Persentase Pelabuhan / Bandara /PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 2 Persentase angka kasus HIV yang diobati 3 Persentase kajian pengendalian penyakit menular langsung meningkat 1 Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)

23 15 Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 5 Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan 6 Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program PTM sebesar 50% 2 Persentase kabupaten /kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 3 Persentase perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara 4 Persentase Pelabuhan / bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular 1 Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 3 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan 4 Persentase rekomendasi kajian penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun Persentase pelabuhan / bandara/ PLBDN sehat Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 2 Persentase Satker

24 16 Pengendalian Penyakit Penyehatan Lingkungan Dan Pusat dan Daerah yang ditingkatkan memenuhi standar Selanjutnya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu menetapkan Rencana Kerja

25 17 Tahunan (RKT) tahun 2015 sebagai pedoman kerja anggaran dan program selama 1 tahun dengan rincian sebagai berikut : NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Menurunnya angka kesakitan 1 Persentase respon sinyal 100 akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra. 2 Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang. 3 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra di wilayah layanan 2 Persentase alat angkut 95 sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 3 Persentase Kabupaten,Kota 90 yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan (kontigensi) dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah (KKMD) 4 Persentase sinyal 90 kewaspadaan dini yang direspons 1 Persentase pelabuhan 90 /bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu 2 Persentaserekomendasi 90 kajian pengendalian penyakit bersumber binatang 3 Persentase kabupaten/kota 90 dengan IR DBD < 49 per penduduk 1 Persentase Pelabuhan / 90 Bandara /PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 2 Persentase angka kasus HIV yang diobati 40 3 Persentase kajian 80

26 18 4 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular; Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 5 Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan 6 Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan pengendalian penyakit menular langsung meningkat 1 Persentasedesa/kelurahan 50 yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50% 2 Persentase kabupaten /kota 90 yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 3 Persentase perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara 4 Persentase Pelabuhan / 100 bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular 1 Persentase sarana air minum 80 yang dilakukan pengawasan 2 Persentase Tempat Tempat 80 Umum yang memenuhi syarat kesehatan 3 Persentase Tempat 90 Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan 4 Persentase rekomendasi 100 kajian penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun Persentase pelabuhan / 100 bandara/ PLBDN sehat 1 Persentase Satker Program 93 PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 2 Persentase Satker Pusat dan 90

27 19 Daerah yang ditingkatkan memenuhi standar E. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja yang diformulasikan dalam Penetapan Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu setahun.perjanjian kinerja atau Penetapan Kinerja di sepakati antara pengemban tugas dengan atasannya. Penetapan kinerja merupakan ikhtisar rencana kerja tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggarannya, yaitu setelah proses anggaran (budgetting procces) selesai. Aktualisasi kinerja sebagai realisasi penetapan kinerja di muat dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja (Performance Accountability Report). Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu di tahun 2015 menjabarkan sasaran strategis yang ingin dicapai berdasarkan pada penetapan kinerja yang telah disepakati yaitu : NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra. 2 Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang. 1 Persentase respon sinyal 90 SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra di wilayah layanan 2 Persentase alat angkut 95 sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 3 Persentase Kabupaten,Kota 90 yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan (kontigensi) dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah (KKMD) 4 Persentase sinyal 90 kewaspadaan dini yang direspons 1 Persentase pelabuhan 90 /bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu 2 Persentase rekomendasi 90 kajian pengendalian penyakit bersumber binatang 3 Persentase kabupaten/kota 90

28 20 3 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung 4 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular serta meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 5 Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan dengan IR DBD < 49 per penduduk 1 Persentase Pelabuhan / 90 Bandara /PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 2 Persentase angka kasus HIV 40 yang diobati 3 Persentase kajian 80 pengendalian penyakit menular langsung meningkat 1 Persentasedesa/kelurahan 50 yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50% 2 Persentase kabupaten /kota 90 yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 3 Persentase perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara 4 Persentase Pelabuhan / 100 bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular 1 Persentase sarana air minum 80 yang dilakukan pengawasan 2 Persentase Tempat Tempat 80 Umum yang memenuhi syarat kesehatan 3 Persentase Tempat 90 Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan 4 Persentase rekomendasi 100

29 21 6 Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan kajian penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun Persentase pelabuhan / bandara/ PLBDN sehat 1 Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan memenuhi standar

30 22 Selanjutnya Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu menandatangani Pernyataan Perjanjian Kinerja Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun 2015 : PERNAYATAAN PERJANJIAN KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU PERJANJIAN TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertandatangan dibawah ini : Nama : drg.djauzi,m.kes Jabatan : Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Selanjutnya disebut pihak pertama, Nama : dr.h.muhamad Subuh,MPPM Jabatan : Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Selaku atasan langsung pihak pertama, Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menegah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakkan yang di perlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua Bengkulu, 15 Januari 2015 Pihak Pertama dr.h.muhamad Subuh,MPPM Nip drg.djauzi,m.kes Nip

31 22 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai suatu tatanan instrumen dan metode pertanggung jawaban. Pengukuran kinerja secara khusus merupakan kegiatan memantau dan menilai serta membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan tingkat kinerja standar, rencana atau target. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran dengan menggunakan strategi yang telah ditetapkan oleh dokumen Rencana Strategis/Penetapan Kinerja. Kinerja sasaran merupakan integrasi hasil/pencapaian berbagai pelaksanaan kegiatan, baik pelaksana program maupun berbagai lintas program dan lintas sektor yang terlibat langsung serta saling berhubungan. Kinerja yang akan di ukur merupakan indikator sasaran program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pintu Masuk Negara. Biasanya data indikator kinerja didapatkan hasil survei yang dilakukan dalam interval waktu tertentu (1 tahunan, 3 tahunan, atau 5 tahunan) tergantung jenis indikator keberhasilan yang di ukur. Jenis indikator kinerja yang ditetapkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu merupakan sasaran program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Berikut di sampaikan gambaran hasil pengukuran kinerja tahun 2015 dalam rangka pencapaian target, sebagai berikut: NO SASARAN STRATEGIS 1 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan INDIKATOR KINERJA 1 Persentase respon sinyal SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra di wilayah layanan 2 Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan TARGET 2015 REALISASI 2015 % capaian 100% 100% 100 % 95% 93,2% 98,1%

32 23 Kesehatan Matra. 3 Persentase Kabupaten,Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan (kontigensi) dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah (KKMD) 4 Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons 2 Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang. 3 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung 1 Persentase pelabuhan /bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu 2 Persentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit bersumber binatang 3 Persentase kabupaten/kota dengan IR DBD < 49 per penduduk 1 Persentase Pelabuhan / Bandara /PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 2 Persentase angka kasus HIV yang diobati 3 Persentase kajian pengendalian penyakit menular langsung 90% 100% 111,1% 90% 100% 111,1% 90% 40% 44,4% 90% 40% 44,4% 90% 100% 111,1% 90% 75% 83,3% 40% 40% 100% 80% 66,7% 83,4%

33 24 4 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular serta meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 5 Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan meningkat 1 Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50% 2 Persentase kabupaten /kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 3 Persentase perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara 4 Persentase Pelabuhan / bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining PTM. 1 Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan 2 Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 3 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan 4 Persentase rekomendasi kajian penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun % 62,5% 125% 90% 83,3% 92,6% 80% 29% 36,25% 100% 100% 100% 80% 80% 100% 80% 77,8% 97,25% 90% 100% 111,1% 100% 100% 100%

34 25 6 Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan 5 Persentase pelabuhan / bandara/ PLBDN sehat 1 Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan memenuhi estándar 100% 100% 100% 93% 93,6% 100,6% 90% 100% 111,1% B. Analisis Pencapaian Kinerja Pencapaian Indikator Sasaran Strategis dalam tahun 2015 yang merupakan hasil yang akan di capai melalui pelaksanaan kinerja kegiatan program dan dukungan manajemen oleh KKP Kelas III Bengkulu terdapat 6 sasaran strategis KKP Kelas III Bengkulu dalam tahun 2015 yang juga ditetapkan sebagai sasaran pencapaian kerja dalam 5 tahun ( ) yaitu : 1. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra. 2. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang. 3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung 4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular; Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular. 5. Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan. 6. Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan

35 26 Analisis capaian kinerja dari masing-masing sasaran strategis KKP Kelas III Bengkulu adalah sebagai berikut : 1. Sasaran strategis Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut diatas ditetapkan indikator sebagai berikut : 1.1 Persentase respon sinyal SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra di wilayah layanan A. Defenisi Operasional Identifikasi cepat dan respon yang dilakukan KKP pada wilayah kerja pelabuhan/bandara/ batas negara di pintu masuk. B. Cara Perhitungan Jumlah informasi yang didapat dan ditindaklanjuti terhadap target yang ditetapkan oleh satuan kerja dalam tahun kegiatan. C. Capaian Indikator Target indikator dalam tahun 2015 adalah 100% (5 sinyal SKD KLB) sedang realisasi sebesar 100% dengan demikian capaian indikator adalah 100% untuk capaian tersebut terlihat dari kegiatan yang dilakukan dengan melaksanakan Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa pada wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu melalui beberapa kegiatan berupa sistem rujukkan dan pelaporan orang sakit, pelayanan kesehatan haji embarkasi/ debarkasi, pelayanan kesehatan pada situasi matra, dan pelaksanaan pengendalian faktor resiko dilokasi pada situasi matra (Idul Fitri,Natal dan Tahun Baru). Selama tahun 2015 realisasi laporan rujukkan orang sakit adalah 2 dokumen ( 20 %) dari target 10 dokumen rujukkan orang sakit jumlah realisasi hari kerja untuk kegiatan pelayanan kesehatan haji embarkasi/ debarkasi adalah 8 hari ( 100 %) dari target 8 hari kegiatan embarkasi/debarkasi realisasi lokasi pelaksanaan layanan kesehatan matra adalah 1 lokasi (100%) dari target 1 lokasi layanan kesehatan matra dan realisasi pelaksanaan pengendalian faktor resiko dilokasi pada situasi matra (Idul Fitri,Natal dan Tahun Baru) adalah 2 lokasi (100 %) dari target 2 lokasi. Pembiayaan untuk sistem rujukkan dan pelaporan orang sakit Rp ,- besar serapan untuk kegiatan dimaksud sebesar Rp ,- (12,07%), pembiayaan untuk pelayanan kesehatan haji embarkasi Rp ,- realisasi sebesar sebesar Rp ,- (96,7%), pelayanan kesehatan haji debarkasi Rp ,- realisai Rp ,- (66,17%) pembiayaan untuk pelayanan kesehatan pada situasi matra Rp ,- realisasi sebesar Rp. 0,- ( 0 %), pembiayaan untuk pelaksanaan pengendalian faktor resiko dilokasi pada situasi matra

36 27 (Idul Fitri,Natal dan Tahun Baru) Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (75,6 %), D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Rujukkan dan pelaporan dokumen orang sakit melalui pelayanan rujukkan; b. Pelayanan kesehatan haji embarkasi dalam kota melalui peningkatan kemampuan cegah tangkal keluar/masuknya penyakit potensial wabah dan pelayanan kesehatan; c. Pelayanan kesehatan haji debarkasi dalam kota melalui peningkatan kemampuan cegah tangkal keluar/masuknya penyakit potensial wabah dan pelayanan kesehatan; d. Pelayanan kesehatan pada situasi matra melalui pembentukkan posko terpadu,peningkatan upaya surveillans dan penanganan gangguan kesehatan; e. Pelaksanaan pengendalian faktor resiko dilokasi pada situasi matra (Idul Fitri,Natal dan Tahun Baru) lingkup kegiatan terdiri dari kegiatan yang langsung atau tidak langsung meningkatkan pelaksanaan program seperti pelaksanaan kegiatan matra lapangan pengawasan arus mudik Lebaran Natal dan Tahun Baru,meningkatkan kemampuan petugas dalam menunjang kegiatan matra lapangan melalui pelatihan peningkatan core capacity,pelatihan dan pembinaan kesehatan matra pelaksanaan haji berupa rapat koordinasi dan pelaporan kegiatan. E. Masalah Dihadapi Peningkatan koordinasi dan penguatan jejaring kerja F. Strategi Pemecahan Masalah I. Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program; II. Mengintensifkan komunikasi kepada stakeholder wilayah laut dan pelabuhan; 1.2 Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan A. Defenisi Operasional KKP melakukan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan alat angkut pada wilayah kerjanya terhadap barang,orang,dokumen dan alat angkut yang memenuhi standart kekarantinaan. B. Cara Perhitungan Jumlah alat angkut yang dilakukan pengawasan dan pemeriksaan dalam

37 28 wilayah kerja KKP terhadap target yang ditetapkan. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 95% (dengan asumsi alat akut yang datang ke Pelabuhan Pulau Baai adalah kapal) dengan realisasi 93,2% dan capaian indikator adalah 98,1% Kegiatan dimaksud berupa Pemeriksaan dokumen dan penerbitan Certificate of Pratique, Pemeriksaan dokumen dan penerbitan SSCC/SSCEC, sertifikat P3K. Selama tahun 2015 realisai kapal yang dilakukan penerbitan sertifiakat Certificate of Pratique adalah 127 dokumen (145%) dari target 87 dokumen sertifikat Certificate of Pratique jumlah realisasi dokumen kapal yang diperiksa dan dilakukan penerbitan SSCC adalah 0 dokumen (0%) dan untuk SSCEC sebanyak 79 dokumen (98%) dari target dokumen SSCC tahun 2015 adalah 8 dokumen dan 80 dokumen untuk SSCEC sedang kapal yang dilakukan penerbitan sertifiakat P3K adalah 6 (30%) dari target 20 sertifikat P3K sedangkan jumlah total kapal yang diperiksa selama 2015 adalah kapal. Pembiayaan untuk Pemeriksaan dokumen dan penerbitan Certificate of Pratique Rp ,- besar serapan untuk kegiatan dimaksud sebesar Rp ,- (80%), pembiayaan untuk Pemeriksaan dokumen dan penerbitan SSCC Rp ,- realisasi sebesar Rp. 0,- (0%), pembiayaan untuk Pemeriksaan dokumen dan penerbitan SSCEC Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (62,78%), pembiayaan untuk Pemeriksaan dokumen dan penerbitan sertifikat P3K Rp ,- realisasi sebesar Rp ,-(20,48%), D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Pemeriksaan dokumen dan penerbitan Certificate of Pratique sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan b. Pemeriksaan dokumen dan penerbitan SSCC sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan c. Pemeriksaan dokumen dan penerbitan SSCEC sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan d. Pemeriksaan alat kesehatan kapal dan penerbitan sertifikat P3K E. Masalah Dihadapi Kondisi pelabuhan yang mengalami pendangkalan dan harus dilakukan pendalaman alur masuk kapal,sehingga pada waktu tertentu harus diperiksa ditengah laut yang mengakibatkan sulitnya alat transport pengangkut petugas, selain itu kondisi ini juga membuat penurunan jumlah kapal yang datang.

38 29 F. Strategi Pemecahan Masalah I. Meningkatkan kemampuan petugas sehingga memiliki kemampuan fisik dan mental jika harus bertugas di laut; II. Meminta kepada pihak agen pelayar agar menyediakan alat transport yang lebih baik dan safety bagi petugas; III. Meningkatkan koordinasi dengan otoritas wilayah 1.3 Persentase Kabupaten,Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan (kontigensi) dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah (KKMD) A. Defenisi Operasional Kegiatan penyusunan rencana kontigensi dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah (KKMD). B. Cara Perhitungan Jumlah kegiatan penyusunan yang disertai exercise (table top) terhadap wilayah kerja yang difasilitasi dalam penyusunan rencana kontigensi. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 90% (dengan menetapkan wilayah kerja dan pelabuhan serta provinsi sebagai target) dan realisasi kegiatan 100% dan capaian indikator adalah 111,1% untuk mencapai hasil ini dilakukan penyusunan dokumen kewaspadaan dini di fasilitas pelayanan kesehatan, melakukan penguatan kewaspadaan dini KLB penyakit, pelabuhan/bandara yang dilakukan pengawasan terhadap faktor resiko KKMD, Penyusunan rencana kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Masyarakat dan Pelabuhan/bandara udara/plbdn yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standart kekarantinaan kesehatan. Selama tahun 2015 realisai penyusunan dokumen kewaspadaan dini di fasilitas pelayanan kesehatan, adalah 1 dokumen (100 %) dari target 1 dokumen kewaspadaan dini jumlah realisai penguatan kewaspadaan dini KLB penyakit adalah 1 provinsi (100 %) dari target 1 provinsi realisai pelabuhan/bandara yang dilakukan pengawasan terhadap faktor resiko KKMD adalah 1 lokasi (100%) dari target 1 lokasi, Penyusunan rencana kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Masyarakat adalah 2 dokumen (100 %) dari target 2 dokumen, realisai Pelabuhan/bandara udara/plbdn yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standart kekarantinaan kesehatan adalah 1 lokasi (100 %) dari target 1 lokasi. Pembiayaan untuk penyusunan dokumen kewaspadaan dini di fasilitas pelayanan kesehatan Rp ,- besar serapan untuk kegiatan dimaksud sebesar Rp ,- (100%), Pembiayaan untuk penguatan kewaspadaan dini KLB penyakit Rp ,- besar serapan untuk kegiatan dimaksud sebesar Rp ,- (80%), Pembiayaan untuk

39 30 pelabuhan/bandara yang dilakukan pengawasan terhadap faktor resiko KKMD Rp ,- besar serapan untuk kegiatan dimaksud sebesar Rp ,- (26%) pembiayaan untuk Penyusunan rencana kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Masyarakat Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (76%), pembiayaan untuk Pelabuhan/bandara udara/plbdn yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standart kekarantinaan kesehatan Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (73,8%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Penyusunan dokumen kewaspadaan dini di fasilitas pelayanan kesehatan kegiatan didahului pengumpulan data pada wilayah kerja; b. Provinsi yang melakukan penguatan kewaspadaan dini KLB penyakit dilakukan dengan koordinasi kesiapsiagaan dan respons KKM-MD di wilayah secara teknis ada kegiatan yang langsung atau tidak langsung mendukung pelaksanaan kegiatan dimaksud antara lain pendampingan vaksinasi dan legalisasi ICV di kabupaten kota,pembinaan dan pertemuan koordinasi kader SE,advokasi penyelenggaraan kekarantinaan pada alat angkut,melakukan kajian data surveilans epidemiologi,deteksi dni penyakit HIV/AIDS pada ABK,pemetaan dan pemantauan CJH dengan Risti Kesehatan di kabupaten kota,se pemantauan K3JH Kabupaten Kota dan pelayanan vaksinasi dan penerbitan ICV di luar jam kerja selain itu dilakukan kegiatan untuk menemukan kasus penyakit potensial KLB melalui rapat koordinasi dan persiapan serta pelaksanaan kegiatan untuk memaksimalkan dilakukan kegiatan monitoring dan evaluas KKP Kelas III Bengkulu berupa visualisasi data SE dan desiminasi kegiatan data SE,pertemuan jejaring kerja SE dan jejaring kerja dengan stakeholder. c. Pelabuhan/bandara yang dilakukan pengawasan terhadap faktor resiko KKMD dilakukan dengan koordinasi,integrasi.sinkronisasi program karkes dan kespel,surveilans epidemiologi dan FR KKM di lingkungan melalui rapat.dilakukan juga pemeriksaan sampel air dan sampel makanan dalam rangka kewaspadaan dini,deteksi dini dan layanan saat embarkasi/debarkasi. d. Penyusunan rencana kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Masyarakat kegiatan yang dilakukan berupa rapat penyusunan

40 31 rencana kontijensi dan simulasi table top PHEIC di pelabuhan laut serta reviu dan simulasi table top penanggulangan PHEIC dibandar udara. e. Pelabuhan/bandara udara/plbdn yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standart kekarantinaan kesehatan dilakukan melalui peningkatan kemampuan teknis kekarantinaan kesehatan berupa pelatihan dan konsultasi selain itu dilakukan penyedian logistik dan media sosialisasi dalam penyebaran informasi, pelayanan kesehatan dan pengawasan lalu lintas OMKABA merupakan dua kegiatan yang dilakukan dalam memaksimalkan kinerja dan capaian teknis. E. Masalah Dihadapi Peningkatan koordinasi dan penguatan jejaring kerja F. Strategi Pemecahan Masalah I. Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program; II. Mengintensifkan komunikasi kepada stakeholder wilayah laut dan pelabuhan; 1.4 Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons A. Defenisi Operasional Upaya pelaksanaan dan penanggulangan sebagai repons terhadap sinyal kemungkinan munculnya ancaman wabah dan telah disusun laporannya untuk disampaikan kepada Lintas Sektor/Lintas Program serta Unit Pembina Utama. B. Cara Perhitungan Jumlah laporan terhadap sinyal kewaspadaan yang dilakukan dalam satu tahun pelaksanaan kegiatan. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 90% dari target 5 laporan/kejadian sinyal kewaspadaan dini yang direspons selama tahun 2015 tidak terdapat laporan/kejadian sinyal kewaspadaan dini, namun demikian bukan berarti KKP Kelas III Bengkulu tidak melakukan kegiatan dimaksud hal ini disebabkan dalam pelaksanaannya tidak terdapat laporansinyal kewaspadaan dini dari wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu maka dianggap realisasi adalah 100% dan capaian 111,1% kegiatan dimaksud berupa Investigasi dan Penanggulangan KLB dalam tahun 2015 target yang ditetapkan adalah 1 kejadian/laporan sementara dalam tahun 2015 jumlah sinyal/laporan kemungkinan adanya wabah penyakit adalah sebanyak 0 kejadian/laporan (0 %), dengan pembiayaan Rp ,- dan selama tahun 2015 besar serapan untuk kegiatan dimaksud sebesar Rp. 0 (0%).

41 32 D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Investigasi dan Penanggulangan KLB pencapaian indikator ini dilakukan melalui beberapa kegiatan Pembentukkan TIM; Verifikasi Rumor KLB dan Penyelidikkan Epidemiologi dan Koordinasi Penanggulangan KLB diwilayah kerja KKP Bengkulu. E. Masalah Dihadapi KKP Kelas III Bengkulu perlu memaksimalkan jejaring kerja wilayah sampai ke Kabupaten dan meningkatkan selalu respons terhadap informasi walaupun masih berupa rumor agar dapat diverifikasi dan di respons (to detect;to respons; to report). F. Strategi Pemecahan Masalah I. Meningkatkan upaya komunikasi dan koordinasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan Provinsi dalam rangka memaksimalkan respons terhadap sinyal kewaspadaan kemungkinan terjadinya wabah penyakit menular; II. Memaksimalkan fungsi wilayah kerja untuk lebih responsive terhadap informasi maupun kondisi gangguan kesehatan di wilayah kerja. 2. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang. Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut diatas ditetapkan indikator sebagai berikut : 2.1 Persentase pelabuhan /bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu A. Defenisi Operasional Pelaksanaan kegiatan pengendalian vektor yang terpadu oleh KKP pada pelabuhan /bandara/ PLBD. B. Cara Perhitungan Jumlah kegiatan yang dilakukan terhadap target pada seluruh wilayah kerja KKP. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 90% (dengan menetapkan wilayah kerja dan pelabuhan) dan realisasi kegiatan 40% dan capaian indikator adalah 44,4 %. Kegiatan dimaksud berupa pengadaan bahan pengendalian vektor DBD, malaria dan diare, dalam tahun 2015 target yang ditetapkan adalah 4 buah/liter/kg/box sementara dalam tahun 2015 realisasi terhadap target adalah 4 Buah/Liter/Kg/Box (100%), dengan pembiayaan

42 33 Rp ,- dan selama tahun 2015 besar serapan untuk kegiatan dimaksud sebesar Rp ,- (98,94%) D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa output kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Pengadaan bahan pengendalian vektor malaria dan vektor diare serta pengendalian DBD E. Masalah Dihadapi Sesuai kondisi wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu hanya terdapat 2 wilayah yang dapat dikatakan aktif (terdapat kegiatan opersional pelabuhan/bandara,terdapat unsur CIQ) tetapi sesuai regulasinya bahwa KKP Kelas III Bengkulu terdapat 5 wilayah kerja maka harus tetapm dilaksanakan kegiatan seperti dimaksud. F. Strategi Pemecahan Masalah Melakukan perencanaan dengan lebih baik sehingga dapat diantisipasi permasalahan terkait pengadaan bahan pengendalian vektor. 2.2 Persentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit bersumber binatang A. Defenisi Operasional Dokumen pelaporan yang disusun dan dibuat oleh KKP dengan berbasis data kegiatan yang di susun memenuhi standar rekomendasi yang disampaikan kepada pimpinan wilayah dan ditindaklanjuti. B. Cara Perhitungan Jumlah rekomendasi yang disusun dan disampaikan kepada pimpinan wilayah terhadap target pelaksanaan program P2B2 di wilayah kerja. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 90% (dengan menetapkan wilayah kerja dan pelabuhan) dan realisasi kegiatan 40% dan capaian indikator adalah 44,4 %. kegiatan dimaksud berupa pelaksanaan penyusunan kajian wilayah bebas vektor sesuai luas wilayah yang dilakukan kegiatan untuk vektor pes, malaria dan diare,dalam tahun 2015 target yang ditetapkan untuk pes 5 Hektar, Malaria 6 Hektar dan Diare 6 Hektar realisasi dalam tahun 2015 untuk pes 5 Hektar (100%), Malaria 6 Hektar (100%) dan Diare 6 Hektar (100%), dengan pembiayaan untuk vektor pes Rp ,- malaria Rp ,- dan diare Rp ,- dan realisasi serapan untuk vektor pes Rp ,- (54,36%), malaria Rp ,- (78,93%), dan diare Rp ,- (74,20%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen

43 34 kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Luas Wilayah bebas vektor pes b. Luas wilayah bebas vektor malaria c. Luas wilayah bebas vektor diare E. Masalah Dihadapi Sesuai kondisi wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu hanya terdapat 2 wilayah yang dapat dikatakan aktif (terdapat kegiatan opersional pelabuhan/bandara,terdapat unsur CIQ) tetapi sesuai regulasinya bahwa KKP Kelas III Bengkulu terdapat 5 wilayah kerja maka harus tetapm dilaksanakan kegiatan seperti dimaksud. F. Strategi Pemecahan Masalah Melakukan perencanaan dengan lebih baik sehingga dapat diantisipasi permasalahan terkait pengadaan bahan pengendalian vektor. 2.3 Persentase kabupaten/kota dengan Insidens Rate DBD < 49 per penduduk A. Defenisi Operasional Pengawasan faktor resiko DBD dan nyamuk aedes aegypty pada wilayah kerja KKP.serta angka kejadian DBD pada satu wilayah kerja. B. Cara Perhitungan Jumlah kegiatan yang telah dilaksanakan terhadap target awal yang ditetapkan. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 90% (dengan menetapkan bandar udara dan pelabuhan laut pulau baai sebagai tempat pengamatan) dan realisasi kegiatan 100% dan capaian indikator adalah 111,1% kegiatan dimaksud berupa pelaksanaan pengolahan data melalui kegiatan wilayah bebas vektor DBD dan pengamatan angka kesakitan Insidens Rate DBD di wilayah kerja dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 6 Hektar sedangkan realisasi dalam tahun Hektar (100%) dengan pembiayaan Rp ,- dan realisasi serapan Rp ,- (54,14%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : b. Luas wilayah bebas vektor DBD E. Masalah Dihadapi Keterbatasan jumlah SDM yang masih terbatas jumlahnya. F. Strategi Pemecahan Masalah

44 35 Mengatur jadwal sehingga memberi kesempatan bagi petugas untuk beristirahat; melibatkan tenaga harian lepas baik dari kader atau masyarakat dan mengajukan permintaan tenaga baru CPNS. 3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular Langsung Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut diatas ditetapkan indikator sebagai berikut : 3.1 Persentase Pelabuhan / Bandara /PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung A. Defenisi Operasional KKP yang melaksanakan kegiatan deteksi dini Faktor Resiko PML pada wilayah pelabuhan,bandara dan PLBD. B. Cara Perhitungan Jumlah pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan terhadap target pada wilayah kerja. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 90% (dengan menetapkan bandar udaraa, pelabuhan laut pulau baai,lokasi populasi kunci beresiko dan klinik binaan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan) dan realisasi kegiatan 75% dan capaian indikator adalah 83,3% kegiatan dimaksud berupa pelaksanaan Penemuan kasus dini IMS pada populasi beresiko di wilayah KKP oleh Tim KKP Kelas III Bengkulu dan peningkatan kemampuan petugas program pengendalian IMS dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 2 wilayah kerja sedangkan realisasi dalam tahun 2015 adalah 2 wilayah kerja (100%) dengan pembiayaan Rp dan serapan Rp (16,63%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Layanan IMS pada populasi beresiko oleh KKP E. Masalah Dihadapi Koordinasi lapangan terhadap koordinator populasi kunci dan peningkatan jumlah SDM yang mampu di mobilisasi dalam kegiatan dimaksud F. Strategi Pemecahan Masalah Meningkatkan komunikasi dan jejaring kerja dilapangan, melakukan pelatihan internal oleh petugas KKP Kelas III Bengkulu yang telah memiliki pengetahuan untuk di sampaikan dalam pertemuan teknis internal di KKP Kelas III Bengkulu.

45 Persentase angka kasus HIV yang diobat A. Defenisi Operasional Jumlah kasus reaktif yang di dapat pada pelaksanaan kegiatan rutin atau mobile yang mendapat akses/informsi layanan pengobatan dengan terlebih dahulu mendapat konseling. B. Cara Perhitungan Kasus reaktif dan telah dikonseling untuk mendapat akses/informasi pengobatan terhada jumlah seluruh popolasi yang diperiksa KKP. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 40% (10 kasus conform reaktif terhadap pemeriksaan serologi oleh TIM IMS/VCT KKP Kelas III Bengkulu dalam satu tahun) dan realisasi kegiatan 40% dan capaian indikator adalah 100% kegiatan dimaksud berupa pelaksanaan Penemuan kasus dini HIV-AIDS pada populasi beresiko di wilayah KKP oleh Tim KKP Kelas III dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 40 orang sedangkan realisasi dalam tahun orang(100%) dengan pembiayaan Rp dan Rp (97,09%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Pemeriksaan dan test HIV-AIDS tahap I dan II setelah melalui konseling E. Masalah Dihadapi Popolasi beresiko yang perpindah pindah sehingga menyulitkan upaya tindak lanjut berupa rujukkan ke CST yang ada di RS. F. Strategi Pemecahan Masalah Meningkatkan upaya edukasi dan promotif bagi popolasi beresiko yang akan mengikuti test agar memiliki kesadaran lebih terhadap pentingnya pengobatan jika ditemukan kasus reaktif. 3.3 Persentase kajian pengendalian penyakit menular langsung meningkat A. Defenisi Operasional Pelaksanaan kegiatan kajian dan penyusunan rekomendasi dan rencana aksi selanjutnya dalam pengendalian PML di wilayah kerja KKP B. Cara Perhitungan Laporan kegiatan kajian/dokumen RTL P2ML yang disusun terhadap jumlah kegiatan yang ditetapkan C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 80% (dengan target kajian/dokumen yang

46 37 disusun terdiri dari dokumen kajian infeksi menular seksual,hiv dan AIDS,penyakit potensial wabah lainnya) dan realisasi kegiatan 66,7% dan capaian indikator adalah 83,4% kegiatan dimaksud berupa pelaksanaan Layanan HIV-AIDS oleh KKP berupa melakukan advokasi,sosialisasi dan KIE Program Pengendalian HIV-AIDS, pelatihan petugas program,penguatan jejaring kerja dan partisipasi masyarakat serta monitoring evaluasi program dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 2 wilayah kerja sedangkan realisasi dalam tahun wilayah kerja (100 %) dengan pembiayaan Rp (pelaksanaan test HIV AIDS dengan dana Rp ,- di tetapkan sebagai upaya pencapaian indikator lain dalam Prgram P2PML) dan realisasi serapan Rp ,- ( 68,04 %). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Pelaksanaan Layanan HIV-AIDS oleh KKP berupa melakukan Advokasi,Sosialisasi dan KIE Program Pengendalian HIV-AIDS, Pelatihan Petugas Program,Penguatan Jejaring Kerja dan Partisipasi Masyarakat serta Monitoring Evaluasi Program. E. Masalah Dihadapi Belum maksimalnya respons populasi kunci dan beresiko dikarenakan kekhawatiran akan stigmanisasi dari masyarakat terhadap mereka. F. Strategi Pemecahan Masalah Meningkatkan upaya promotif dan edukasi ke masyarakat serta tetap melakukan komunikasi kepada popolasi kunci dan beresiko. 4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular; Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular. Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut diatas ditetapkan indikator sebagai berikut : 4.1 Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50% A. Defenisi Operasional Jumlah Posbindu yang diinisiasi pembentukkannya oleh KKP pada wilayah kerja pelabuhan,bandara atau PLBD yang akktif melaksanakan kegiatan. B. Cara Perhitungan Jumlah target yang direalisasi terhadap target rencana Posbindu PTM pada wilayah kerja KKP C. Capaian Indikator

47 38 Target yang ditetapkan adalah 50% (dengan target terbentuknya kegiatan mandiri kemasyarakatan berupa Posbindu PTM dengan target 8 Posbindu PTM) dan realisasi kegiatan 62,5% dan capaian indikator adalah 125% kegiatan dimaksud berupa Desa yang melakukan monitoring faktor resiko PTM melalui posbindu PTM dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 8 desa/posbindu kerja sedangkan realisasi dalam tahun desa/posbindu (62,5%) dan Monitoring faktor resiko PTM melalui kegiatan Posbindu PTM kelompok masyarakat khusus dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 kelompok khusus sedangkan realisasi dalam tahun kelompok khusus (100%). Pembiayaan Desa yang melakukan monitoring faktor resiko PTM melalui posbindu PTM Rp dan realisasi serapan Rp ,- (67,16%). Pembiayaan Monitoring faktor resiko PTM melalui kegiatan Posbindu PTM kelompok masyarakat khusus Rp dan realisasi serapan Rp ,- (93,92%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Desa yang melakukan monitoring faktor resiko PTM melalui posbindu PTM kegiatan ini dilakukan melalui 1). Pelatihan monitoring FR PTM dan Cidera berupa rapat pembentukkan TIM pembina FR PTM,rapat pembentukkan Tim Inti Posbindu,pelatihan petugas monitoring FR PTM dan Cedera ; 2). Surveilans FR PTM dan Cidera b. Monitoring faktor resiko PTM melalui kegiatan Posbindu PTM kelompok masyarakat khusus berupa pengadaan alat deteksi dini dan monitoring FR PTM dan cidera di wilayah kerja,pelatihan/konsultasi program PPTM. E. Masalah Dihadapi Belum maksimalnya keikutsertaan para pimpinan satua kerja dalam aktif membina hal ini dilihat dari keikut sertaan dalam kegiatan terkait yang hanya mewakilkan kepada staf. F. Strategi Pemecahan Masalah Meningkatkan advokasi dan upaya promotif kepada para pimpinan stakeholder

48 Persentase kabupaten /kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) A. Defenisi Operasional Pelabuhan/Bandara atau PLBD yang telah berhasil di advokasi dan terbentuk willayah KTR B. Cara Perhitungan Jumlah tempat atau kawasan KTR pada wilayah kerja KKP yang aktif melaksanakan KTR terhadap rencana target yang telah ditetapkan C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 90% (dengan target terbentuknya wilayah bebas rokok di wilayah pelabuhan dan bandara dan 6 perkantoran) dan realisasi kegiatan 83,3% dan capaian indikator adalah 92,6% kegiatan dimaksud berupa peningkatan jumlah peraturan KTR di Kabupaten/Kota dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 kabupaten/kota kerja sedangkan realisasi dalam tahun kabupaten/kota (100%). Pembiayaan Desa yang melakukan monitoring faktor resiko PTM melalui posbindu PTM Rp dan realisasi serapan Rp ,- (67,16%). Pembiayaan Kegiatan dimaksud berupa peningkatan jumlah peraturan KTR di Kabupaten/Kota Rp dan realisasi serapan Rp ,- (85,90%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Peningkatan jumlah peraturan KTR di Kabupaten/Kota kegiatan yang dilakukan berupa 1). Penerapan KTR di wilayah kerja melalui pertemuan pematangan hasil advokasi penyusunan peraturan KTR di wilayah kerja, pelaksanaan penerapan KTR di wilayah kerja dan; 2). Penyedian media KIE KTR; 3). Monitoring dan Evaluasi penerapan KTR di wilker. E. Masalah Dihadapi Monitoring setelah pelaksanaan yang belum maksimal F. Strategi Pemecahan Masalah Berkoordinasi dengan penanggungjawab wilayah baik pelabuhan atau bandara di wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu. 4.3 Persentase perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara A. Defenisi Operasional Kegiatan sosialisasi,edukasi dan advokasi faktor resiko Ca Cervix dan Payudara yang diikuti periksaan SADARI dan IVA dalam deteksi dini.

49 40 B. Cara Perhitungan Jumlah perempuan usia tahun yang mendapat sosialisasi,edukasi dan advokasi faktor resiko Ca Cervix dan Payudara dan bersedia diperiksa terhadap jumlah kelompok umur beresiko. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 80% (dengan target 100 orang) dan realisasi kegiatan 29% dan capaian indikator adalah 36,25% kegiatan dimaksud berupa peningkatan jumlah perempuan usia thn yang di deteksi dini kanker serviks dan payudara dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 100 orang kerja sedangkan realisasi dalam tahun orang (14,5%). Pembiayaan Peningkatan jumlah perempuan usia thn yang di deteksi dini kanker serviks dan payudara Rp dan realisasi serapan Rp (40,14%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Perempuan usia thn yang di deteksi dini kanker serviks dan payudara melalui 1). Deteksi dini IVA dan CBE pada masyarakat sekitar pelabuhan dan bandara; 2). Sosialisasi deteksi dini kanker kepada masyarakat. E. Masalah Dihadapi Masih belum maksimalnya upaya promotif terhadap masyarakat sehingga masih terdapat rasa malu serta sungkan untuk memeriksakan dirinya. F. Strategi Pemecahan Masalah Meningkatkan jejaring kerja dengan tokoh masayrakat dan stakeholder wilayah serta upaya promotif. 4.4 Persentase Pelabuhan / bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular A. Defenisi Operasional Kegiatan sosialisasi,edukasi dan advokasi faktor resiko PTM dan diikuti tindak lanjut pemeriksaan dari wilayah kerja tersebut. B. Cara Perhitungan Jumlah pelaksanaan kegiatan dengan hasil perubahan perilaku terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 100% (pelabuhan dan bandara) dan realisasi kegiatan 100% dan capaian indikator adalah 100% kegiatan dimaksud berupa peningkatan jumlah penduduk yang berusia >15tahun yang dilakukan pemeriksaan tekanan darah dalam tahun 2015 target yang

50 41 ditetapkan orang sedangkan realisasi dalam tahun orang (100 %) dan penduduk dengan kasus DM yang berobat ke fasyankes primer dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 20 orang kerja sedangkan realisasi dalam tahun orang (100%). Pembiayaan peningkatan jumlah penduduk yang berusia >15tahun yang dilakukan pemeriksaan tekanan darah Rp dan realisasi serapan Rp ,- (85,46%), dan pembiayaan peningkatan jumlah penduduk dengan kasus DM yang berobat ke fasyankes primer Rp dan realisasi serapan Rp ,- (77,12%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Jumlah penduduk yang berusia >15tahun yang dilakukan pemeriksaan tekanan darah dilaksanakan melalui 1). KIE hipertensi. 2). Sosialisasi pengendalian hipertensi, 3). Monitoring dan deteksi dini tekanan darah dan tindak lanjut dini dipelabuhan dan bandar udara b. Jumlah penduduk dengan kasus DM yang berobat ke fasyankes primer berupa pelaksanaan peningkatan kapasitas petugas/ konsultasi untuk deteksi dini DM E. Masalah Dihadapi - F. Strategi Pemecahan Masalah Peningkatan perencanaan program agar lebih terintegrasi dalam penentuan kegiatan terhadap indiukator. 5. Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan. Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut diatas ditetapkan indikator sebagai berikut : 5.1 Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan A. Defenisi Operasional Tempat atau orang atau jenis usaha yang telah melaksanakan pengawasan air minum yang memenuhi standart. B. Cara Perhitungan Jumlah tempat/orang/jenis usaha yang aktif melakukan pengawasan kualitas air minum dan secara berkala periksa oleh KKP terhadap target yang telah ditetapkan pada awal tahun. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 80% (dalam wilayah pelabuhan dan bandar udara di wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu terdapat 15 lokasi

51 42 pengawasan) dan realisasi kegiatan 80% dan capaian indikator adalah 100% kegiatan dimaksud berupa kegiatan peta kualitas air minum dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%). Pembiayaan kegiatan peta kualitas air minum Rp dan realisasi serapan Rp ,- (75,44%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Peta kualitas air minum kegiatan ini dilakukan dengan 1). Pemetaan kualitas air minum di wilayah pelabuhan berupa pertemuan dalam rangka pemetaan kualitas air minum; 2). Uji petik kualitas air minum di pelabuhan berupa pemetaan kualitas air minum,pengiriman petugas pelatihan bidang penyehatan air; 3). Pembuatan laporan E. Masalah Dihadapi - F. Strategi Pemecahan Masalah Perlu ditingkatkan selalu kualitas dan dilakukan pemutakhiran peta kualitas air minum pada tiap tahunnya. 5.2 Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan A. Defenisi Operasional TTU (hotel,fasyankes,sardik dll) yang memenuhi syarat kesehatan dalam kurun waktu tertentu termasuk orang yang beraktifitas di lokasi TTU B. Cara Perhitungan Jumlah TTU yang diperiksa dan pengelola yang aktif melakukan pengawasan TTU disekitarnya terhadap jumlah seluruh TTU pada wilayah kerja C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 80% (dalam wilayah pelabuhan dan bandar udara di wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu terdapat 18 lokasi tempat tempat umum yang diawasi) dan realisasi kegiatan 77,8% dan capaian indikator adalah 97,25% kegiatan dimaksud berupa rencana kerja di bidang penyehatan TTU dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%); Peta kualitas TTU dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%). Pembiayaan peningkatan rencana kerja di bidang penyehatan TTU Rp dan Rp ,- (13,55%), dan pembiayaan Peta kualitas TTU Rp ,- dan realisasi serapan Rp ,- (72,11%).

52 43 D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Rencana kerja di bidang penyehatan TTU berupa pelaksanaan kewaspadaan dini bidang kesling di embarkasi/debarkasi haji melalui pertemuan pembahasan pengawasan TTU di embarkasi/debarkasi haji;pelaksanaan inspeksi sanitasi TTU embarkasi/debarkasi dan pertemuan pemaparan hasil pemantauan sanitasi TTU embarkasi dan debarkasi serta RTL. b. Peta kualitas TTU E. Masalah Dihadapi - F. Strategi Pemecahan Masalah Peningkatan kualitas hasil kerja dan pernecanaan yang lebih mengacu pada rencana aksi program. 5.3 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan A. Defenisi Operasional TPM yang memenuhi syarat kesehatan dan standart hygiena sanitasi termasuk pengelola dan orang yang beraktifitas di TPM dalam kurun waktu tertentu B. Cara Perhitungan Jumlah TPM yang diperiksa dan pengelola yang aktif melakukan pengawasan TPM disekitarnya terhadap jumlah seluruh TPM pada wilayah kerja C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 90% (dalam wilayah pelabuhan dan bandar udara di wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu terdapat 14 tempat pengolahan makanan atau penjual makan olahan mandiri) dan realisasi kegiatan 100% dan capaian indikator adalah 111,1% kegiatan dimaksud berupa peningkatan jumlah tempat pengelolan makanan yang memenuhi syarat kesehatan dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 14 unit sedangkan realisasi dalam tahun unit (100%) dan tenaga terlatih bidang penyehatan TPM dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 27 orang kerja sedangkan realisasi dalam tahun orang (100%). Pembiayaan peningkatan jumlah tempat pengelolan makanan yang memenuhi syarat kesehatan Rp ,- dan realisasi serapan Rp ,- (39,13.%), dan pembiayaan peningkatan jumlah tenaga

53 44 terlatih bidang penyehatan TPM Rp ,- dan realisasi serapan Rp ,- (23,17%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Tempat pengelolan makanan yang memenuhi syarat kesehatan berupa 1). Pemetaan higiene sanitasi TPM di wilayah kerja; 2). Pengawasan faktor resiko TPM dalam rangka penerbitan sertifikat; 3). Pembinaan terhadap TPM dan penjamaah makanan b. Tenaga terlatih bidang penyehatan TPM berupa 1). Pertemuan peningkatan pengetahuan penjamaah makanan; 2). On The Job Training tenaga terlatih bidang TPM. E. Masalah Dihadapi - F. Strategi Pemecahan Masalah Persentase rekomendasi kajian penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun 2014 A. Defenisi Operasional Produk kajian penyehatan lingkungan yang disampaikan baik dalam sosialisasi,advokasi maupun diseminasi informasi yang disusun memenuhi syarat B. Cara Perhitungan Jumlah rekomendasi yang telah disampaikan kepada lintas sektor/lintas program yang mendapat respon terhadap jumlah rekomendasi yang disusun dan didiseminasikan. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 100% (ditetapkan target 2 dokumen kajian) dan realisasi kegiatan 100% dan capaian indikator adalah 100% kegiatan dimaksud berupa peningkatan rencana kerja di bidang adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%) dan pelaksanaan kajian ADKL/ARKL dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%). Pembiayaan peningkatan rencana kerja di bidang adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim Rp ,- dan realisasi serapan Rp ,- (72,41%), dan pembiayaan pelaksanaan kajian ADKL/ARKL Rp ,- dan realisasi serapan Rp Rp ,- (3,44%).

54 45 D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Rencana kerja di bidang adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim b. Kajian ADKL/ARKL kegiatan yang dilakukan 1). Pemantauan kualitas udara di kawasan pelabuhan melalui rapat persiapan pelaksanaan pengukuran kualitas udara,pelaksanaan pengukuran kualitas udara, rapat pemaparan hasil pengukuran kualitas udara; 2). Pemantauan pengelolaan B3 dan limbah B3 di kawasan pelabuhan melalui rapat persiapan, pelaksanaan pemantauan,pem,buatan laporan dan pertemuan pemaparan hasil. E. Masalah Dihadapi Peningkatan core capacity petugas dalam pengawasan dan identifikasi limbah B3 dan peralatan teknis pendukung. F. Strategi Pemecahan Masalah Merencanakan pelatihan atau diklat teknis kepada para petugas dan pengusulan/pengadaan peralatan teknis. 5.5 Persentase pelabuhan / bandara/ PLBDN sehat A. Defenisi Operasional Pelabuhan atau bandara diwilayah kerja KKP yang telah melaksanakan dan secara berkala diperiksa dalam rangka pelaksanaan pelabuhan atau bandara sehat B. Cara Perhitungan Dokumen Pelaksanaan Kegiatan Pelabuhan bandara sehat serta dokumen laporan pengawasan pelaksanaan oleh KKP C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 100% (ditetapkan target 3 lokasi) dan realisasi kegiatan 100% dan capaian indikator adalah 100% kegiatan dimaksud berupa peningkatan Rencana kerja di bidang kawasan sehat dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%) dan rencana kerja di bidang penyehatan pemukiman dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%) serta peta kualitas permukiman sehat dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%). Pembiayaan peningkatan peningkatan rencana kerja di bidang kawasan sehat dalam tahun 2015 ditetapkan Rp ,- sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp ,- (15,38%) dan rencana kerja di bidang

55 46 penyehatan pemukiman dalam tahun 2015 ditetapkan Rp ,- sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp ,- (84,18%) serta peta kualitas permukiman sehat dalam tahun 2015 ditetapkan Rp, ,- sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp ,- (57,25%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Rencana kerja di bidang kawasan sehat kegiatan yang dilakukan 1). Penyusunan dokumen rencana kerja pelabuhan sehat melalui rapat pendahuluan penemuan sasaran dan TIM, rapat TIM penyusunan dokumen rencana kerja, koordinasi lintas sektor/lintas program pelabuhan laut dan udara, rapat penyusunan dokumen, pemaparan hasil dokumen rencana kerja pelabuhan sehat dan koordinasi ke jakarta dalam rangka penerbitan dokumen kerja; 2). Pelaksanaan aksi pelabuhan sehat. b. Rencana kerja di bidang penyehatan pemukiman melalui pelaksanaan advokasi penyehatan perumahan di wilker KKP c. Peta kualitas permukiman sehat melalui 1). Rapat Tim penyusunan pembuatan peta kualitas pemukiman sehat; 2). Pertemuan enumerator dan entri data penilaian faktor dampak resiko kesehatan pemukiman; 3). Pelaksanaan inspeksi sanitasi pada perumahaan di wilayah kerja KKP; 4). Pertemuan pembahasan rencana penyusunan peta kualitas pemukiman; 5). Sosialisasi hasil pelaksanaan peta kualitas pemukiman sehat dan RTL; 5). Konsultasi bidang penyehatan lingkungan. E. Masalah Dihadapi - F. Strategi Pemecahan Masalah - 6. Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut diatas ditetapkan indikator sebagai berikut : 6.1 Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA A. Defenisi Operasional Dokumen perencanaan anggaran dan kegiatan manajerial dalam dukungan manajemen program pencegahaan dan pengendalian penyakit

56 47 yang sesuai standart penyusunan pelaporan. B. Cara Perhitungan Target dihitung dari jumlah realisasi dokumen/laporan Kegiatan yang diselesaikan/dilakukan dan diperhitungkan terhadap target kerja yang ditetapkan pada awal tahun pada tiap kegiatan. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 93% dan realisasi kegiatan 93,6% dan capaian indikator adalah 100,6% kegiatan dimaksud berupa penyusunan laporan keuangan dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 12 laporan sedangkan realisasi dalam tahun laporan (100%); penyusunan laporan aset negara (BMN) dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 4 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%) penyusunan laporan akuntabilitas kinerja pemerintah dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%). Pembiayaan penyusunan laporan keuangan dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (64,9%) penyusunan laporan aset negara (BMN) dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (64%) penyusunan laporan akuntabilitas kinerja pemerintah dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (90,9%) D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapain indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Laporan keuangan kegiatannya berupa 1). Penyusunan laporan keuangan tingkat satker; 2). Rekonsiliasi anggaran satker dengan kementerian keuangan. b. Laporan aset negara (BMN) kegiatan yang dilakukan 1). Konsultasi pengelolaan dan pengahapusan BMN ke jakarta; 2). Review laporan keuangan; 3). Penyusunan laporan BMN. c. Akuntabilitas kinerja pemerintah kegiatan yang dilakukan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja E. Masalah Dihadapi - F. Strategi Pemecahan Masalah -

57 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan memenuhi standar A. Defenisi Operasional Jumlah Unit Pengadaan (Mesin,Kendaran Opersional Khusus dan Fasilitas Perkantoran Lainnya) serta Sarana Prasarana yang di adakan maupun yang direnovasi atau ditingkatkan untuk memenuhi standart. B. Cara Perhitungan Target dihitung dari jumlah realisasi dokumen/laporan Kegiatan yang diselesaikan/dilakukan dan diperhitungkan terhadap target kerja yang ditetapkan pada awal tahun. C. Capaian Indikator Target yang ditetapkan adalah 90% dan realisasi kegiatan 100% dan capaian indikator adalah 111,1% kegiatan dimaksud berupa penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 3 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen(100%); penyusunan dokumen data dan informasi dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen(100%); penyusunan dokumen evaluasi dan pelaporan dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 3 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen(100%); penyusunan dokumen target dan pagu PNBP dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen(100%); layanan administrasi kepegawaian dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 4 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen(100%); jumlah SDM yang dibina dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 2 orang sedangkan realisasi dalam tahun orang (150%); administrasi dan pembinaan hukum dan organisasi dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 1 dokumen sedangkan realisasi dalam tahun dokumen (100%); Layanan perkantoran dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 12 bulan layanan sedangkan realisasi dalam tahun Bulan Layanan (100%); peralatan dan fasilitas perkantoran dalam tahun 2015 target yang ditetapkan 21 unit sedangkan realisasi dalam tahun unit (100%). Pembiayaan Kegiatan dimaksud berupa penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (79,5%); penyusunan dokumen data dan informasi dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (87,2%); penyusunan dokumen evaluasi dan pelaporan dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (32,9%); penyusunan dokumen target dan pagu PNBP dalam tahun 2015

58 49 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (89,7%); layanan administrasi kepegawaian dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (91,9%); jumlah SDM yang dibina dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (63,8%); administrasi dan pembinaan hukum dan organisasi dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (87,05%); Layanan perkantoran dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (97,8%); peralatan dan fasilitas perkantoran dalam tahun 2015 Rp sedangkan realisasi dalam tahun 2015 Rp (84,3%). D. Upaya Mencapai Target Indikator Pencapaian indikator tersebut dilakukan melalui beberapa komponen kegiatan yang merupakan strategi program yang ada di KKP Kelas III Bengkulu seperti : a. Dokumen perencanaan dan anggaran kegiatan yang dilakukan 1). Koordinasi dan Konsultasi penyusunan RKT dan Tapkin; 2). Penyusunan e-planing; 3). Konsultasi,koordinasi perencanaan & penyusunan RKA KL terdiri dari rapat penyusunan RKA-KL Ta 2016 danj konsultasi dan koordinasi perencanaan RKA-KL Ta 2016; 4). Pembahasan,penajaman dan penelaahaan dokumen RKA-KL; 5). Rapat penyusunan RAK. b. Dokumen data dan informasi kegiatan yang dilakukan 1). Penyusunan media informasi; 2). Pembuatan media informasi terkait program. c. Dokumen evaluasi dan pelaporan kegiatan yang dilakukan berupa 1). Evaluasi capaian program kegiatan; 2). Pertemuan penyusunan laporan tahunan; 3). Penyusunan e-monev kinerja anggaran dan Bappenas d. Penyusunan target dan pagu PNBP kegiatan yang dilakukan 1). Penyusunan target PNBP 2016; 2). Sosialisasi terkait PNBP; 3). Konsultasi terkait PNBP. e. Layanan administrasi kepegawaian kegiatan yang dilakukan koordinasi dan konsultasi kepegawaian. f. Jumlah SDM yang dibina kegiatan yang dilakukan 1). Pelatihan kebendaraan; 2). Sosialisasi pelaksanaan kearsipan; 3). Sertifikasi petugas pengadaan barang dan jasa. g. Administrasi dan pembinaan hukum dan organisasi kegiatan berupa 1). Penyusunan ABK dan Peta Jabatan; 2). Pertemuan penguatan data informasi dan administrasi kepegawaian; 3).

59 50 Workshop pemantapan SKP. h. Layanan perkantoran kegiatan terdiri dari 1). Pembayaran gaji dan tunjangan pelaksanaannya adalah pembayaran gaji dan tunjangan; 2). Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran melalui pemenuhan kebutuhan sehari hari perkantoran, langganan daya dan jasa, pemeliharaan perkantoran,pembayaraan terkait peloaksanaan operasional kantor. i. Peralatan dan fasilitas perkantoran kegiatan yang dilakukan terdiri dari 1). Penyusunan dokumen pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran kegiatannya rapat penyusunan dokumen pengadaan peralatan dan fasiltas perkantoran,review dokumen pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran; 2). Pengadaan peralatan fasilitas kantor; 3). Pengadaan barang dan jasa. E. Masalah Dihadapi Terdapat kekurangan alokasi pada belanja pegawai. F. Strategi Pemecahan Masalah Perencanaan alokasi belanja pegawai akan lebih cermat dihitung dan untuk menutupi kekurangan di lakukan revisi dalam kegiatan dukungan manajemen dengan meminta persetujuan DJPB Prov Bengkulu.

60 51 C. SUMBER DAYA Ketenagaan. Keadaan jumlah pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu tahun 2015 berjumlah 42 orang, rincian data pegawai dapat dilihat pada tabel berikut : A. Berdasarkan Jabatan : No Jenis Jabatan Jumlah Keterangan 1 Struktural 4 1. Kepala Kantor/Eselon III.b 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha/Eselon IV.b 3. Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi/Eselon IV.b 4. Kepala Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah/Eselon IV.b 2 Jabatan Fungsional 1 Epidemiolog Kesehatan Penyelia Tertentu (JFT) 3 Jabatan Fungsional Umum (JFU) Dokter (2 orang) 2. Perencana (2 orang) 3. Penyusun Laporan (1 orang) 4. Epidemiolog (2 orang) 5. Bendahara (1 orang) 6. Administrator Kesehatan (1 orang) 7. Penata Laporan Keuangan (1 orang) 8. Verifikator Keuangan (1 orang) 9. Pengelola BMN (1 orang) 10. Pranata Laboratorium Kesehatan Pemula (2 orang) 11. Pengadministrasi Umum (1 orang) 12. Perawat Pemula (9 orang) 13. Sanitarian Pemula (4 orang) 14. Epidemiolog Pemula (5 orang) 15. Arsiparis Pemula (3 orang) 16. Asisten Apoteker Pemula (1 orang) Jumlah 42 B. Berdasarkan Golongan : No Golongan Jumlah 1 Golongan IV 1. Pembina IV/a 1 orang

61 52 2 Golongan III 1. Penata Muda III/a 13 orang 2. Penata Muda Tk.I III/b 9 orang 3. Penata III/c 8 orang 4. Penata Tk.I III/d 5 orang 3 Golongan II 2. Pengatur II/c 4 orang 3. Pengatur Tk.I II/d 2 orang Jumlah 42 orang C. Berdasarkan Pendidikan : No Pendidikan Jumlah 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 5 orang 2 Diploma I 1 orang 3 Diploma III 7 orang 4 Sarjana (S.1) 26 orang 5 Pasca Sarjana (S.2) 3 orang Jumlah 42 orang D. Berdasarkan Jenis Kelamin : No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-laki 24 orang 2 Perempuan 18 orang Jumlah 42 orang Struktur Organisasi Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu terdiri dari 1 Kepala Kantor Setara pada Eselon IIIb; 3 pejabat Eselon IVb; kelompok jabatan fungsional; instalasi dan Koordinator wilayah kerja non struktural, adapun bagan organisasi sebagai berikut : KEPALA KANTOR KA.SUBBAG TU KA.SIE.PRL DAN KLW KA.SIE PKSE WILKER KEL.JAB.FUNGSION AL INSTALASI

62 53 D. Pendanaan. Pendanaan untuk melaksannakan semua kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu tahun 2015 bersumber dari DIPA tahun 2015 adalah Rp ,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran DIPA KKP Kelas III Bengkulu Ta 2015 Rp ,- No Uraian Realisasi Kegiatan Pagu (Rp) Rp % 1 Simkarkesma P2B P2TM P2ML PL Dukungan Manajemen Manajemen TU Belanja pegawai Operasional perkantoran Jumlah ,24 Keterangan : Kelebihan serapan pagu pada Belanja Pegawai di akibatkan kurangnya alokasi pada penghitungan gaji dan adanya perubahan dimana CPNS yang telah mengikuti diklat prajabatan ditetapkan pembayaran gajinya dari satker tempat CPNS diangkat.

63 54 BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja KKP Kelas III Bengkulu tahun 2015 merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada Menteri Kesehatan RI, dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam kurun waktu tahun 2015 dan sebagi sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Dalam menyusun LAKIP 2015 ini kami berpedoman kepada Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahu , diharapkan penulisan ini telah memenuhi prinsip liner dan dapat menjelaskan kinerja KKP Kelas III Bengkulu dalam tahun Secara umum dapat disimpulkan KKP Kelas III Bengkulu telah dapat merealisasikan program dan kegiatan tahun 2015 untuk mencapai misi, visi, tujuan dan sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra Kemenkes RI dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas III Bengkulu tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, pelaksana program dan kegiatan serta berbagai kebijakan. Keberhasilan yang telah dicapai di tahun 2015 diharapkan dapat menjadi parameter agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efesian, sedangkan kekurangan dan hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusi serta dilaksanakan dengan mengedepankan profesionalisme di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu.

64

65

66

67

68

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rahmat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP SISTEMATIKA PENYAJIAN RENCANA AKSI PROGRAM (RAP) RANCANGAN INDIKATOR RAK BTKLPP SISTEMATIKA RAK PERJANJIAN KINERJA MONITORING CAPAIAN RAK RENCANA TINDAK

Lebih terperinci

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Keuangan dan Umum Subbagian Program dan Laporan BIDANG KAR.SE

Lebih terperinci

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN 1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas

Lebih terperinci

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2005 2025 3.1. Visi Pembangunan Dengan memperhatikan situasi dan kondisi Provinsi Jambi pada masa lalu dan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4. Kelembagaan... 6

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat karunia-nya, Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.878, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2349/MENKES/PER/XI/2011

Lebih terperinci

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2017 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR www.kkpmakassar.com kkpmakassar@yahoo.co.id DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM SESUAI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO.53 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2014 KEMENKES. Kantor Kesehatan. Pelabuhan. Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2016 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Berdasarkan kondisi masyarakat dan modal dasar Kabupaten Solok saat ini, serta tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, maka

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN BAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2005-2025 3.1. Visi Ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun visi dan misi daerah, yaitu mandat dan perubahan-perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Kepmenkes Nomor 021/MENKES/SK/I/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun 2010 2014 dalam melaksanakan tugas pokok dan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Daerah Memperhatikan situasi dan kondisi pada masa lalu dan saat ini, serta tantangan yang dihadapi dimasa mendatang. Kemudian, memperhitungkan modal dasar yang dimiliki

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga 22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Implementasi Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga dimaksudkan menyediakan sarana

Lebih terperinci

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i LAKIP TA 2014 - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin-nya maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur

Lebih terperinci

MATRIK RENSTRA

MATRIK RENSTRA ALUR PIKIR PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) Dasar Hukum: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 2. Peraturan

Lebih terperinci

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RPJMN dan RENSTRA BPOM RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Dalam menyusun RPJMD Kabupaten Karawang tahun ,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Dalam menyusun RPJMD Kabupaten Karawang tahun , BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Dalam menyusun RPJMD Kabupaten Karawang tahun 2016 2021, acuan utama yang digunakan adalah rumusan visi, misi, arah kebijakan dan rencana program indikatif Bupati dan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TAHUN 2017 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pencegahan dan KKP Kelas I Soekarno-Hatta Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta Email: kkp.soekarnohatta@yahoo.co.id ; www.kkpsoetta.com

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Gubernur

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN LAKIP 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BBTKLPP SURABAYA LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI TAHUN 2017

PROGRAM KERJA BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI TAHUN 2017 PROGRAM KERJA BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI TAHUN 2017 RSUP SANGLAH DENPASAR JL. Diponegoro, Denpasar Bali 80114 Telp. (0361) 227911-15, Fax. (0361) 224206 Contoh Pernyataan Perjanjian Kinerja RSUP SANGLAH

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 DASAR HUKUM 1) UU NO.1 TAHUN 1962 TTG KARANTINA LAUT 2) UU NO.4/84 TTG WABAH PENYAKIT MENULAR 3) UU NO.23 TAHUN 1992 TTG KESEHATAN 4) KEPMENHUB RI NO: KM 33 TGL 14 AGUSTUS 2003 TENTANG PEMBERLAKUKAN

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci