KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM"

Transkripsi

1 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat karunia-nya, Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun 2015 telah berhasil disusun. Pelaksanaan kegiatan tahun 2015 merupakan kegiatan yang bertahap dan berkesinambungan dari tahun sebelumnya dan juga akan terus dilanjutkan mengacu pada tugas pokok dan fungsi dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram di masa yang akan datang. Laporan Kinerja adalah salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pertanggungjawaban ini meliputi seluruh pertanggungjawaban terhadap pengelolaan sumber daya yang menjadi kewenangan instansi terkait, termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram yang merupakan satuan kerja Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Semoga Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram ini dapat bermanfaat sebagai bahan informasi dan evaluasi, untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan masukan demi peningkatan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram di tahun mendatang. Mataram, 11 Januari 2016 Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dr. I Wayan Diantika NIP i

3 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM TAHUN 2015 Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun 2015, disusun berdasarkan Renstra / Rencana Aksi Tahun , yang dijabarkan dalam program utama Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan 6 (enam) kegiatan yaitu : 1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra. 2. Pengendaalian Penyakit Bersumber Binatang 3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung. 4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular. 5. Penyehatan Lingkungan 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Secara umum, pencapaian kinerja output fisik pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Tahun 2015 telah mencapai hasil yang cukup memuaskan yaitu rata-rata 100% dengan penggunaan anggaran/ realisasi keuangan sebesar 91,14%. Apabila dibandingkan dengan tingkat penyerapan anggaran tahun 2014 maka tingkat penyerapan anggaran tahun 2015 mengalami penurunan tingkat serapan anggaran sebesar 3,7%, dimana penyerapan anggaran tahun 2014 sebesar 94,84%. Untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan capaian kinerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram pada tahun berikutnya, diharapkan para Pelaksana Program melakukan evaluasi dan meningkatkan mutu perencanaan, lebih mencurahkan konsentrasinya terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, koordinasi rutin, peningkatan jejaring kerja dengan lintas program dan lintas sektor serta kegiatan yang terarah dan berkesinambungan. ii

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR. i RINGKASAN EKSEKUTIF.. ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang.. 1 B. Maksud dan Tujuan 2 C. Tugas Pokok dan Fungsi.. 3 D. Struktur Organisasi 4 E. Sumber Daya Manusia 4 BAB II PERENCANAAN KINERJA. 6 A. Rencana Aksi Kegiatan... 7 B. Rencana Kinerja Tahunan 14 C. Perjanjian Kinerja 16 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 18 A. Capaian Kinerja Organisasi. 18 B. Realisasi Anggaran 30 BAB IV PENUTUP. 35 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Lampiran I. Rencana Kinerja Tahunan Lampiran II. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 iii

5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan Pelaporan Kinerja merupakan sesuatu hal yang wajib dilaksanakan oleh semua instansi pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja merupakan bukti tertulis serta wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya yang dimiliki para penyelenggara negara kepada seluruh rakyat Indonesia berdasarkan pada rencana strategis atau rencana kerja unit organisasi. Perjanjian kinerja adalah lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan 1

6 Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selanjutnya Menteri Kesehatan mengamanahkan bahwa Renstra Kementerian Kesehatan harus dijabarkan dalam Rencana Aksi Program Unit Eselon I. Pembangunan kesehatan pada periode adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Program Indonesia dituangkan dalam sasaran pokok RPJMN yaitu: 1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; 2. Meningkatnya pengendalian penyakit; 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; 4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, 5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta 6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional. Pilar penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sementara itu pilar jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya. Dengan telah ditetapkannya RPJMN melalui Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 dan Renstra Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/2015, Direktorat Jenderal PP dan PL menyusun Rencana Aksi Program PP dan PL tahun yang merupakan jabaran kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal PP dan PL termasuk langkah-langkah antisipasi tantangan program selama lima tahun mendatang. B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun 2015 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan yang harus dipertangungjawabkan oleh 2

7 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan. C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 yang sudah direvisi menjadi Permenkes 2348 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan maka KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugas tersebut KKP Kelas II Mataram mempunyai fungsi : 1) Pelaksanaan kekarantinaan; 2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan; 3) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 4) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali; 5) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia; 6) Pelaksanaan sentra/ simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional; 7) Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk; 8) Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 9) Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor; 10) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya; 11) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 12) Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 13) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 3

8 14) Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan 15) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 16) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP D. STRUKTUR ORGANISASI KEPALA KANTOR dr. I Wayan Diantika KASUBAG TATA USAHA Herman Nugraha,SKM,MM KASI PKSE Junaidi,S.Sos.,MM KASI PRL Hari Gunawan,SKM,MM KASI UKLW Hartono,SKM E. SUMBER DAYA MANUSIA Keadaan Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015, jumlah pegawai 88 (Delapan puluh delapan) orang dengan rincian sebagai berikut: 1. Menurut Jabatan : a. Jabatan Struktural = 5 orang b. Jabatan Fungsional Umum = 82 orang c. Jabatan Fungsional Tertentu = 1 orang 2. Menurut Golongan: a. Golongan I = 2 orang b. Golongan II = 40 orang c. Golongan III = 44 orang d. Golongan IV = 2 orang 3. Menurut Pendidikan: a. SLTP = 2 orang b. SLTA = 8 orang c. D1 Kesehatan = 2 orang 4

9 d. D3 = 45 orang e. S1 = 25 orang f. S2 = 6 orang Jenis dan tingkat pendidikan tersebut menunjukkan kekuatan Sumber Daya Manusia di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram. Dengan proporsi SDM yang ada, dirasakan perlu peningkatan kualitas, terutama dalam pemahaman dan pelaksanaan kegiatan di Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram. Selain melalui peningkatan jenjang pendidikan formal, peningkatan kualitas SDM tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan, workshop, seminar dan sebagainya. Disamping itu, kuantitas SDM perlu ditambah lagi mengingat beban kerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan cukup berat dengan sembilan wilayah kerja yang melayani pelabuhan/ bandara yang beroperasi selama 24 jam. 5

10 BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2015, sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian kesehatan dan target masing masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram telah menyusun rencana aksi kegiatan tahun , dan diharapkan dapat dicapai pada kurun waktu tersebut, termasuk di dalamnya visi, misi, tujuan, dan sasaran serta cara mencapai tujuan organisasi melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko lingkungan (Permenkes RI No. 356/ 2008). Tabel 1. Matrik Kinerja Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram No Program/Kegiatan Prioritas 1 Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Sasaran Terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan cegah tangkal penyakit di pelabuhan Indikator Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular Target Rencana

11 No Program/Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan Persentase tempattempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Persentase tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD sehat sebesar 100% Persentase satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian Sakip dengan hasil minimal AA Persentase satker pusat dan daerah yang ditingkatkan sarana / prasarananya untuk memenuhi standar Target Rencana A. Rencana Aksi Kegiatan Sesuai dengan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun , pelaksanaan kegiatan masih mengacu pada satu program pokok yakni program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang mana kegiatannya ada 6 (enam) yaitu Kegiatan Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra, Kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Penyehatan Lingkungan dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tugas teknis lainnya Sekretariat Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, diharapkan dapat tercapai upaya kesehatan yang berkesinambungan dalam pelaksanaan upaya pengendalian faktor resiko kesehatan untuk dapat melakukan cegah tangkal penyakit di wilayah Provinsi Nusa Tanggara Barat pada khususnya dan ke wilayah Indonesia pada umumnya. Disamping itu juga, diharapkan penyusunan dan pelaksanaan kegiatan/ anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dapat dilaksanakan secara tertib, taat pada peraturan perundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan serta sejalan dengan rencana strategis Kementerian kesehatan sebagai berikut : 7

12 1. Visi Visi Kementerian Kesehatan adalah: Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. Sedangkan visi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan adalah: Masyarakat Sehat yang Mandiri dalam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Berkeadilan. Maka Visi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah Prima dalam Pengawasan dan Pelayanan di Pintu Masuk Negara tahun Misi Untuk mencapai visi tersebut diatas, dimana Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan misi, yaitu : a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Mengacu pada misi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, maka Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah : a. Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap keadaan yang dapat menimbulkan keresahan kesehatan masyarakat di pelabuhan dan bandara b. Melaksanakan tindakan karantina terhadap penyakit potensial wabah di pelabuhan dan bandara c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan berkelanjutan untuk menciptakan bandara dan pelabuhan yang sehat d. Memberikan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini penyakit di pelabuhan dan bandara e. Memberika pelayanan iminisasi dalam upaya pencegahan penularan penyakit f. Mewujudkan pegawai yang profesional, disiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi 8

13 3. Nilai-Nilai Nilai-nilai yang digunakan untuk mewujudkan Visi dan Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah merujuk pada nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan, sebagai berikut : a. Pro rakyat Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama, dan status sosial ekonomi. b. Inklusif Semua kegiatan dalam program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena semua mempnyai peran yang penting. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang melipti lintas sector, organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha,masyarakat madani dan masyarakat akar rumput. c. Responsif Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dengan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda sehingga diperlukan penangan yang berbeda pula. d. Efektif Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien. e. Bersih Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel. 4. Tujuan Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun , yaitu: a. Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; b. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. 9

14 Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia. Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome). Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah: a. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per kelahiran hidup (SDKI 2012). b. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per kelahiran hidup. c. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%. d. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif. e. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah: a. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%. b. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8, Sasaran Strategis Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam Rencana Aksi Program PP dan PL merupakan sasaran strategis dalam Renstra Kemenkes yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen PP dan PL. Sasaran tersebut adalah meningkatnya pengendalian penyakit pada akhir tahun 2019 yang ditandai dengan: a. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi sebesar 95 %. b. Jumlah kab/kota dg eliminasi malaria sebanyak 300 kab/kota c. Jumlah kab/kota endemis filariasis berhasil menurunkan angka mikrofilaria <1 persen sebanyak 75 kab/kota d. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta sebanyak 34 provinsi e. Menurunnya Prevalensi TB menjadi 245 per penduduk f. Menurunnya Prevalensi HIV menjadi <0,5 % g. Meningkatnya Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%. 10

15 h. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%. i. Meningkatnya jumlah Kab/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%. j. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia 18 tahun sebesar 5,4%. k. Meningkatnya Surveilans berbasis laboratorium sebesar 50 % l. Persentase pelabuhan/bandara/plbd yang melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%. 6. Cara Pencapaian Tujuan Dan Sasaran Terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dikembangkan untuk menjawab isu strategis dan mencapai sasaran serta tujuan. Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal, maka strategi dilaksanakan sesuai skala prioritas. Strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dilakukan dengan: a. Memperbaiki manajemen program Manajemen program merupakan bagian penting bagi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal PP & PL dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun strategi yang dijalankan dalam upaya memperbaiki manajemen program adalah: Menyusun rencana kerja secara sistematis dan berkelanjutan yang dibagi berdasarkan skala waktu, yakni rencana jangka pendek, menengah, dan panjang. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk menilai kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan masing-masing standar prosedur operasional sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan. b. Meningkatkan kualitas SDM Peningkatan kualitas SDM dilakukan guna meningkatkan profesionalitas pegawai agar mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Adapun upaya yang dilakukan meliputi: Analisis kebutuhan tenaga, melalui analisis kebutuhan tenaga secara komprehensif akan dapat memenuhi kebutuhan tenaga baik dari segi jumlah maupun jenis tenaga yang sesuai. 11

16 Mengefektifkan pembinaan ke wilayah kerja Memberikan kesempatan bagi pegawai yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan formal, informal dan diklat-diklat teknis / kursus, serta pendidikan penjenjangan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Mengadakan pertemuan untuk mengatasi kendala yang timbul dan mengupayakan agar kendala yang sama tidak terjadi kembali. c. Melengkapi sarana dan prasarana Kelengkapan sarana dan prasarana diperlukan untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan program. Adapun yang dilakukan oleh KKP Kelas II Mataram adalah melengkapi sarana untuk keperluan rutin, keperluan teknis, dan sarana penunjang berupa komputer, radio komunikasi (marine radio), serta peralatan lain pendukung kegiatan. Termasuk pengadaan gedung untuk kegiatan perkantoran di wilayah kerja. d. Meningkatkan upaya kekarantinaan dan surveilans epidemiologi Upaya pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi merupakan langkah terdepan dalam melaksanakan cegah tangkal penyakit menular potensial wabah (PHEIC). Lemahnya upaya pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi akan berdampak luas pada upaya kesehatan yang lain. Upaya pengendalian karantina yang dilakukan adalah meningkatkan pengawasan lalu lintas barang (OMKABA) dan alat angkut (kapal dan pesawat) serta pengamatan ABK dan penumpang sebagai upaya penemuan dan tata laksana penderita. Selain pengawasan tersebut, penindakan terhadap pelanggaran alat angkut / OMKABA juga dilakukan. Seluruh upaya pengawasan dan penindakan pelanggaran ini dilaksanakan sesuai prosedur tanpa menghambat perjalanan orang/ barang/ alat angkut. Sedangkan surveilans epidemiologi juga dilakukan terhadap alat angkut/ barang/ orang. Surveilans epidemiologi yang dilakukan akan menjadi bahan pengambilan keputusan dan perencanaan di Kantor Kesehatan Pelabuhan. Selain itu meningkatkan kemampuan petugas KKP di bidang kekarantinaan juga perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kekarantinaan. e. Peningkatan upaya kesehatan dan lintas wilayah Peningkatan mutu upaya kesehatan dan lintas wilayah perlu dilakukan dan ditingkatkan di masa yang akan datang. Langkah yang akan dilakukan adalah : Terlaksananya pengawasan kesehatan nahkoda, anak buah kapal, penjamah makanan, dan kesehatan kerja di pelabuhan/ bandara. 12

17 Terlaksananya pengawasan persediaan obat/ P3K di kapal/ pesawat. Terlaksananya pelayanan vaksinasi internasional dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional (ICV). Terlaksananya pengangkutan orang sakit dan jenazah. Terlaksananya pelayanan kesehatan matra dan kesehatan haji Terlaksananya pelayanan kesehatan terbatas, rujukan, dan gawat darurat medis f. Meningkatkan upaya pengendalian risiko lingkungan Terlaksananya pengawasan sanitasi lingkungan, Terlaksananya pengendalian vektor dan binatang penular penyakit g. Mengadakan koordinasi, kemitraan, dan jejaring kerja, kajian dan pengembangan teknologi. Upaya untuk mempercepat pancapaian program akan dilakukan dengan mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Koordinasi lintas program dilaksanakan setiap bulan sekali sedangkan lintas sektor dilaksanakan pada saat pertemuan rutin yang diadakan di Administrator Pelabuhan (Adpel) dan Administrator Bandara (Adban). Disamping itu akan dilaksanakan kemitraan, jejaring kerja, kajian dan pengembangan teknologi dengan lintas program dan lintas sektor di pelabuhan/ bandara di Provinsi NTB, Dinkes kab/ kota/ prop maupun dengan institusi kesehatan lainnya guna menyamakan persepsi dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang. h. Melaksanakan Promosi Kesehatan Promosi ini dilakukan melalui mengadakan penyuluhan tentang kesehatan pada masyarakat pelabuhan dan bandara, pembuatan brosur dan leaflet, melaksanakan pertemuan dan jejaring lintas sektor, melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa serta pihak lain yang berkepentingan. i. Memperkuat Instalasi Untuk mendukung tugas pokok, KKP Kelas II Mataram akan memperkuat instalasi yang ada. Adapun langkah yang dilakukan antara lain memperkuat : Instalasi laboratorium dilakukan dengan menambah peralatan dan bahan laboratorium, sehingga cakupan jenis pelayanan dapat diperluas. Instalasi rawat jalan, dilakukan dengan peningkatan layanan unit gawat darurat 24 jam di pelabuhan / bandara yang beropersi 24 jam, peningkatan kompetensi dokter dan perawat 13

18 Instalansi Chamber Hyperbarik dengan mengoptimalkan peralatan serta SDM yang ada dan mensosialisasikan lebih luas tentang pelayanan chamber hyperbarik B. Rencana Kinerja Tahunan Berdasarkan Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan omkaba serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi diwilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Kesehatan Pelabuhan menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan kekarantinaan 2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan 3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali. 5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia. 6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional. 7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk. 8. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja dilingkungan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif (Omkaba) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan Omkaba impor. 10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya. 11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 12. Pelaksanaan jejaring informasi dan tehnologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 14

19 13. Pelaksaanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan dan surveilans kesehatan pelabuhan. 15. Pelaksanaan pelatihan tehnis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. 16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Kantor Kesehatan Pelabuhan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram perlu membuat perencanaan tahunan yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT). RKT merupakan penjabaran atau turunan dari dokumen perencanaan jangka menengah yaitu Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Rencana Kinerja Tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tertuang dalam semua kegiatan yang dilaksanakan pada tahun Indikator Kinerja semua kegiatan dalam Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tertuang dalam output output sebagai berikut : Tabel 2. Target Indikator Kinerja berdasarkan output kegiatan Tahun 2015 No Keluaran / Output Target I Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra 1 Tenaga terlatih bidang surveilans, karantina dan kesehatan matra 5 Orang 2 Kendaraan khusus 1 Unit 3 Dokumen penunjang program karantina kesehatan dan kesehatan pelabuhan 4 Upaya pengendalian faktor risiko PHEIC di pintu masuk negara 1 Dokumen 7 Laporan 5 Certificate of pratique 60 Dokumen 6 Dokumen SSCC 20 Dokumen 7 Dokumen SSCEC 400 Dokumen 8 Dokumen rujukan orang sakit 36 Dokumen 9 Dokumen kesehatan pesawat 120 Dokumen 10 Pelayanan kesehatan haji embarkasi dalam kota 24 Hari 11 Pelayanan kesehatan haji debarkasi dalam kota 24 Hari 12 Pelayanan kesehatan haji diterminal dalam kota 24 Hari II Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang 15

20 13 Alat Kesehatan 4 Unit 14 Luas wilayah bebas vektor Pes 9 Hektar 15 Luas wilayah bebas vektor DBD 18 Hektar 16 Luas wilayah bebas vektor Malaria 9 Hektar 17 Luas wilayah bebas vektor Diare 9 Hektar 18 Laporan P2B2 di pelabuhan/ bandara 1 Laporan III Pengendalian Penyakit Menular Langsung 19 Laporan pengendalian kasus HIV pd orang dewasa 1 Laporan IV Pengendalian Penyakit Tidak Menular 20 Surveilans epidemiologi PPTM 1 Lokasi 21 Komunikasi, informasi dan edukasi 1 Laporan V Penyehatan Lingkungan 22 Dokumen pelaks. hygiene sanitasi pangan siap saji 1 Dokumen 23 Dokumen evaluasi dan pelaporan 1 Dokumen 24 Tenaga terlatih kesling pada situasi keadaan tertentu 24 Orang 25 Dokumen pelaksanaan TTU 2 Dokumen 26 Peralatan pengawasan kualitas air minum 3 Unit 27 Dokumen pelaksanan pengawasan kualitas air 9 Dokumen VI Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas tehnis PPPL 28 Dokumen perencanaan dan anggaran 1 Dokumen 29 Dokumen evaluasi dan pelaporan 1 Dokumen 30 Pengembangan/pemeliharaan situs/website/internet 1 Dokumen 31 Laporan keuangan 12 Laporan 32 Juklak pengelolaan APBN 1 Dokumen 33 Laporan aset negara (BMN) 2 Dokumen 34 Layanan adminstrasi kepegawaian 6 Dokumen 35 Analisis pengkajian pengembangan organisasi 10 Dokumen 36 Kendaraan khusus 1 Unit 37 Layanan perkantoran 12 Bulan 38 Peralatan dan fasilitas perkantoran 61 Unit 39 Gedung / bangunan 400 M2 C. Perjanjian Kinerja Indikator-indikator, target dan pagu anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun 2015 yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 16

21 Tabel 3. Target dan Realisasi Indikator Kinerja KKP Kelas II Mataram No Sasaran Indikator Kinerja Target 1 Terkendalinya Seluruh Kondisi Potensial untuk Melakukan Cegah Tangkal Penyakit di Pelabuhan 1 Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon 65 2 Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 3 Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vector terpadu Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 5 Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan 30 7 Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan 8 Persentase tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD sehat Persentase satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 11 Persentase satker pusat dan daerah yang ditingkatkan sarana/ prasarananya untuk memenuhi standar

22 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/ kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihakpihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram yang telah ditetapkan. Sasaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah: Terkendalinya Seluruh Kondisi Potensial untuk Melakukan Cegah Tangkal Penyakit di Pelabuhan. Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, terdapat 11 (sebelas) indikator kinerja yaitu: 1. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon 2. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 3. Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vector terpadu 4. Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 5. Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular 6. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan 7. Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan 8. Persentase tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan 9. Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD sehat 18

23 10. Persentase satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 11. Persentase satker pusat dan daerah yang ditingkatkan sarana/ prasarananya untuk memenuhi standar Besaran target dan realisasi masing-masing indikator sebagaimana tertera pada tabel berikut ini: Tabel 4. Target dan Realisasi Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas II Mataram Tahun 2015 Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Terkendalinya Seluruh Kondisi Potensial untuk Melakukan Cegah Tangkal Penyakit di Pelabuhan 1 Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vector terpadu Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular 6 Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Persentase tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD sehat Persentase satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 11 Persentase satker pusat dan daerah yang ditingkatkan sarana/ prasarananya untuk memenuhi standar Dilihat dari capaian masing-masing indikator untuk tahun 2015 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut: 1. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Beberapa kegiatan untuk mendukung indicator ini dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut : 19

24 Jenis Kegiatan Jumlah wilayah kerja yang melakukan surveilans faktor risiko penyakit pada alat angkut Jumlah pertemuan jejaring surveilans epidemiologi yang dilaksanakan Persentase Calon Jemaah Haji yang dilakukan pemeriksaan Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kesiapsiagaan faktor risiko kesehatan pada arus mudik dan even-even khusus Persentase rapid health assessment kejadian bencana dan KLB yang dilaksanakan Persentase pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit menular pada pelayanan balai pengobatan Realisasi Jumlah dokumen ICV diterbitkan Jumlah surat izin angkut orang sakit di terbitkan Jumlah surat izin angkut jenazah di terbitkan Jumlah surat keterangan layak terbang diterbitkan Jumlah surat keterangan sehat yang diterbitkan Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon adalah kegiatan surveilans factor risiko penyakit di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram, merupakan kegiatan rutin yang harus dilaksanakan setiap tahun. Target indicator ini pada Tahun 2015 sama dengan target pada Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun yaitu sebanyak 65%. Masalah yang yang sering dihadapi pada indicator ini adalah minimnya personil dilapangan baik kuantitas maupun kualitas, kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam pengurusan perijinan kesehatan dan belum maksimalnya sistem informasi surveilans epidemiologi. Usulan pemecahan masalahnya adalah pelaksanaan sosialisasi secara rutin dan terus menerus kepada masyarakat pemakai jasa pelabuhan/ bandara, peningkatan kapasitas SDM dan sebagainya. 2. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan Merupakan kegiatan pemeriksaan alat angkut terhadap kelengkapan syaratsyarat kekarantinaan atau undang-undang kekarantinaan yang harus dipenuhi. Berikut realisasi pengawasan/ penerbitan dokumen alat angkut periode sebagai berikut : 20

25 No Dokumen 1 Jumlah dokumen COP yang diterbitkan 2 Jumlah dokumen PHQC yang diterbitkan Penerbitan Dokumen Jumlah dokumen SSCC Jumlah dokumen SSCEC yang diterbitkan 5 Jumlah dokumen Health Book yang diterbitkan 6 Jumlah dokumen Gendec yang diperiksa Upaya pelayanan penerbitan dokumen kekarantinaan untuk alat angkut di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram merupakan kegiatan rutin yang harus dilaksanakan setiap tahun. Target kegiatan ini Tahun 2015 adalah 80% alat angkut terlayani dilakukan pengawasan/ penerbitan dokumen kesehatan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Target ini sama dengan target pada Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Masalah yang yang sering dihadapi pada indicator ini adalah masih kurangnya pemahaman agen pelayaran terhadap pentingnya dokumen kekarantinaan sebagai instrumen dalam rangka pengawasan PHEIC, disamping juga ada penerimaan negara dari penerbitan dokumen kesehatan ini sehingga harus betul-betul diperhatikan mekanisme penagihan dan penyetorannya ke kas negara. Usulan pemecahan masalahnya adalah pelaksanaan sosialisasi secara rutin dan terus menerus kepada agen pelayaran mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan alat angkut sesuai standar kekarantinaan dan secara intens meningkatkan pengawasan terhadap petugas pelaksana penagihan dan penyetoran PNBP ke Kas Negara. 3. Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vector terpadu Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vector terpadu merupakan gambaran angka bebas vector penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan buffer area (House Index < 1) dilingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat. Target Indikator ini adalah 100% area perimeter pelabuhan dan bandara wilayah kerja KKP Mataram bebas dari vector penular penyakit. 21

26 Realisasi kegiatan pengendalian vector pada 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan Pencapaian Luas wilayah bebas vector pes (ha) Luas wilayah bebas vector DBD (ha) Luas wilayah bebas vector Malaria (ha) Luas wilayah bebas vector diare (ha) Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pencapaian indicator ini sesuai dengan perencanaan yang disusun, namun masih ada permasalahan dalam pelaksanaannya yaitu : a. Bahan dan Alat survey vector yang masih kurang b. Kemampuan dan sumber daya manusia yang terbatas c. Koordinasi dengan lintas sector/ pengelola pelabuhan Adapun usulan pemecahan masalah adalah : a. Pengadaan bahan dan alat survey vector untuk melengkapi peralatan yang sudah ada. b. Peningkatan kemampuan SDM dengan mengikuti pelatihan teknis PRL, workshop dan sebagainya. c. Peningkatan koordinasi dengan lintas sector/ pengelola pelabuhan dan bandara. 4. Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung Merupakan kegiatan untuk mengetahui faktor resiko penyakit menular langsung dan penyakit potensial wabah di pintu masuk negara Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Mataram. Capaian indicator di tahun 2015 adalah 9 wilayah kerja KKP Kelas II Mataram atau 100% dari target. Adapun target kegiatannya adalah : 1. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian Tuberculosis sebanyak 2 wilayah kerja 2. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan VCT HIV AIDS sebanyak 2 wilayah kerja 22

27 3. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit Ispa sebanyak 9 wilayah kerja 4. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian diare dan infeksi saluran pencernaan sebanyak 9 wilayah kerja 5. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian kusta dan frambusia sebanyak 1 wilayah kerja Dari target tersebut diatas, pencapaiannya dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian Tuberculosis Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan VCT HIV AIDS Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit Ispa Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian diare dan infeksi saluran pencernaan Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian kusta dan frambusia Pencapaian Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa pencapaian dalam 3 tahun terakhir rata-rata 100%. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target adalah : a. Belum lengkapnya sarana prasarana dalam upaya mendeteksi factor resiko penyakit menular dan penyakit potensial PHEIC b. Kemampuan/ kompetensi SDM yang masih belum merata disemua wilayah kerja, disamping juga secara kuantitas masih kurang. Usulan pemecahan masalah adalah : a. Melengkapi sarana prasarana untuk deteksi factor resiko penyakit menular dan potensial wabah b. Penambahan kuantitas dan kualitas SDM KKP melalui pengadaan pegawai dan penyertaan pada seminar, workshop, pelatihan dan sebagainya. 5. Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular 23

28 Merupakan kegiatan skrining factor risiko penyakit tidak menular diwilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Mataram. Target kegiatan ini pada Tahun 2015 adalah : 1. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit jantung dan pembuluh darah sebanyak 2 wilayah kerja 2. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit diabetes mellitus dan penyakit metabolic sebanyak 2 wilayah kerja 3. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit kanker sebanyak 1 wilayah kerja 4. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit kronis dan degenerative sebanyak 2 wilayah kerja 5. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan pelayanan penanganan kecelakaan dan tindak kekerasan sebanyak 9 wilayah kerja 6. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan program kawasan tanpa rokok sebanyak 9 wilayah kerja Capaian indicator Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular di tahun 2015 sebanyak 6 kegiatan atau 100% dari target. Berikut ini capaian kegiatan dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit jantung dan pembuluh darah Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit diabetes melitus dan penyakit metabolik Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit kanker Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit kronis dan degeneratif Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan pelayanan penanganan kecelakaan dan tindak kekerasan Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan program kawasan tanpa rokok Pencapaian Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian setiap tahunnya adalah 100% dari target yang ditetapkan. Hal ini selaras dengan target indicator Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak 24

29 menular pada Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun , dimana targetnya juga 100%. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan adalah : a. Tingkat pengetahuan masyarakat yang masih rendah dalam pencegahan penyakit tidak menular b. Kesadaran masyarakat yang masih kurang untuk memeriksakan dirinya ke sarana pelayanan kesehatan terdekat Adapun usulan pemecahan masalah pada kasus tersebut diatas adalah : a. Secara rutin melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat diwilayah kerja masing-masing dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular. b. Secara aktif melakukan skrining factor risiko penyakit tidak menular disemua wilayah kerja. 6. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan. Merupakan pemeriksaan terhadap kualitas air minum Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas darat/ alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan Menurut Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan langsung dapat diminum. Pengawasan kualitas air minum dilakukan setiap bulan dan pengambilan sampel dilakukan setiap 3 bulan sekali pada air kemasan yang di konsumsi dipelabuhan dan bandara. Target indicator persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan di tahun 2015 sebanyak 30%. Target ini sama dengan target indicator pada Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berikut ini capaian indicator persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan pada 3 (tiga) tahun terakhir adalah : Jenis Kegiatan Pencapaian Jumlah sarana air minum yang diperiksa Jumlah sarana air minum yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah sertifikat air minum yang diterbitkan

30 Masalah yang dihadapi dilapangan adalah minimnya peralatan dan bahan pemeriksaan kualitas air minum serta kemampuan dan sumber daya manusia yang masih terbatas. Usulan pemecahan masalah adalah dengan pengadaan peralatan dan bahan pemeriksaan kualitas air minum yang memadai setiap tahunnya dan peningkatan kemampuan SDM dengan mengikuti pelatihan, workshop dan sebagainya. 7. Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Tempat tempat umum adalah suatu tempat dimana banyak orang berkumpul untuk melakukan aktifitas/ kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus. Sedangkan pengawasan sanitasi TTU adalah suatu upaya untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya TTU sehingga dapat mengakibatkan timbulnya penularan penyakit. Pengawasan dilaksanakan pada seluruh tempat tempat umum yang ada di pelabuhan/ bandara yang menjadi wilayah kerja KKP Kelas II Mataram, hasil penilaian dianalisa apakah tempat tempat umum tersebut tergolong dalam ketegori TTU sehat atau tidak. Untuk tahun 2015, kebijakan terkait dengan pengawasan tempat tempat umum ini adalah 50 % TTU yang ada di wilayah pelabuhan/ bandara termasuk dalam kategori TTU sehat. Target ini sama dengan target yang ditetapkan pada Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berikut ini capaian indicator persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan pada 3 (tiga) tahun terakhir adalah : Jenis Kegiatan Pencapaian Jumlah TTU yang diperiksa Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan Masalah yang dihadapi selama ini adalah : a. Para pengelola TTU belum mengetahui/ memiliki kesadaran akan pentingnya upaya pengawasan sanitasi TTU untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau penularan penyakit. b. Adanya sikap keberatan dari pengusaha/ pengelola untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang disarankan karena terkait dengan pembiayaan. c. Kemampuan dan sumber daya manusia yang terbatas 26

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM SESUAI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO.53 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN 1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas

Lebih terperinci

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Keuangan dan Umum Subbagian Program dan Laporan BIDANG KAR.SE

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4. Kelembagaan... 6

Lebih terperinci

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP SISTEMATIKA PENYAJIAN RENCANA AKSI PROGRAM (RAP) RANCANGAN INDIKATOR RAK BTKLPP SISTEMATIKA RAK PERJANJIAN KINERJA MONITORING CAPAIAN RAK RENCANA TINDAK

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2016 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pertanggung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TAHUN 2017 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pencegahan dan KKP Kelas I Soekarno-Hatta Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta Email: kkp.soekarnohatta@yahoo.co.id ; www.kkpsoetta.com

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rahmat

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 1575/Menkes/SK/XI/2005 TANGGAL : 16 November 2005 MENTERI KESEHATAN STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG - 2021 i KATA PENGANTAR Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2017 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR www.kkpmakassar.com kkpmakassar@yahoo.co.id DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.438, 2017 KEMENKES. Penanggulangan Cacingan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN CACINGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2014 KEMENKES. Kantor Kesehatan. Pelabuhan. Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II)

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PALEMBANG KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.878, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2349/MENKES/PER/XI/2011

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip

KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 K ANTOR K E SEHATAN P EL A BU HAN K E LAS II II II B E N GKU L U KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2013 [Type

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR 2015 LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2015 i RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN No 1 Kepala Dinas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Gubernur

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015 Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015 BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN BUPATI KABUPATEN JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada target hasil dalam kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan lingkungan internal dan eksternal.

Lebih terperinci

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 <

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 < 2014,.127 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN NILAI STANDAR SUB UNSUR KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN a. Unsur Utama Kekarantinaan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI

MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... A. Deskripsi Singkat... 1 B. Tujuan Pembelajaran... 2 C. Pokok

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit, yaitu hanya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut : 4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta ala, karena

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN 2016-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembangunan kesehatan menjadi bagian yang

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Undang Undang Kesehatan Nomor 36 memberikan batasan; Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan dalam hidupnya dan setiap manusia tentu pernah dihadapkan dengan sebuah konflik. Konflik peran

Lebih terperinci

Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN

Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, -1- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/312/2016 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2016, SERTA TAHUN BARU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Mendasarkan pada permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN LAKIP 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BBTKLPP SURABAYA LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 06 Oktober 2016

Revisi ke 03 Tanggal : 06 Oktober 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg No.122, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. TB. Penanggulangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan amanat kepada pemerintah mulai

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci