BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditasnya yang cukup dan berusaha mencapai rehabilitasi yang wajar serta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditasnya yang cukup dan berusaha mencapai rehabilitasi yang wajar serta"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Pengertian Bank Pengalokasian dana kepada masyarakat dilakukan oleh bank dengan cara melakukakn berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan yang didasarkan pada kepercayaan masyarakat dalam menjaga likuiditasnya yang cukup dan berusaha mencapai rehabilitasi yang wajar serta mampu menjaga rahasia keuangan nasabah. Menurut Undang Undang RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 Nopember 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2008 : 25) Bank secara sederhana dapat juga diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir, 2004:11). Selanjutnya jika ditinjau dari asal mula terjadinya Bank maka pengertian bank adalah meja atau tempat untuk menukarkan uang. Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan

2 dengan masalah bidang keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu: a. Menghimpun dana b. Menyalurkan dana dan c. Memberikan jasa Bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok perbankan. Sedangkan kegiatan memberikan jasa jasa bank lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas Jenis Jenis Bank Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dalam Undang Undang Perbankan. Di dalam Undang Undang tersebut terdapat beberapa perbedaan. Namun, kegiatan utama bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya. Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain: a. Dilihat dari Segi Fungsinya Dalam Undang Undang Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari: 1. Bank Umum 2. Bank Pembangunan 3. Bank Tabungan 4. Bank Pasar

3 5. Bank Desa 6. Lumbung Desa 7. Bank Pegawai 8. Dan Bank jenis lainnya. Namun setelah keluarnya UU Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya UU RI. Nomor 10 Tahun 1998, maka jenis perbankan terdiri dari: 1. Bank Umum 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR). b. Dilihat dari Segi Kepemilikannya Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan adalah sebagai berikut: 1. Bank milik pemerintah Pada bank ini, akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah. Contoh bank milik pemerintah antara lain: 1) Bank Negara Indonesia 46 (BNI) 2) Bank Rakyat Indonesia (BRI) 3) Bank Tabungan Negara (BTN). 2. Bank milik Swasta nasional Bank jenis ini, seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional. Contoh bank milik swasta nasional antara lain: 1) Bank Muamalat

4 2) Bank Central Asia 3) Bank Bumi Putra 4) Bank Danamon 5) Bank Duta 6) Bank Lippo 7) Bank Nusa Internasional 8) Bank Niaga 9) Bank Universal 10) Bank Internasional Indonesia. 3. Bank milik koperasi Kepemilikan saham saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contohnya adalah: Bank Umum Koperasi Indonesia. 4. Bank milik asing Bank jenis ini merupakan bank yang kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh bank asing antara lain: 1) ABN AMRO Bank 2) Deutsche Bank 3) American Express Bank 4) Bank of America 5) Bank of Tokyo 6) Bangkok Bank

5 7) City Bank 8) European Asian Bank 9) Hongkong Bank 10) Standard Chartered Bank 11) Chase Manhattan Bank. 5. Bank milik campuran Kepemilikan saham bank ini dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia. Contohnya antara lain: 1) Sumitomo Niaga Bank 2) Bank Merincorp 3) Bank Sakura Swadarma 4) Bank Finconesia 5) Mitsubishi Buana Bank 6) Inter Pacifik Bank 7) Paribas BBD Indonesia 8) Ing Bank 9) Sanwa Indonesia Bank 10) Bank PDFCI. c. Dilihat dari Segi Status Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, maka bank umum dapat dibagi ke dalam dua jenis. Pembagian jenis ini disebut juga

6 pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut: 1) Bank devisa 2) Bank non devisa d. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga. Jenis bank jika dilihat dari caranya dalam menentukan harga, terbagi dalam 2 kelompok yaitu: 1. Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional 2. Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah. 2.2 Kredit Pengertian Kredit Dalam kehidupan sehari hari, kata kredit merupakan perkataan yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Kredit tidak saja dikenal oleh masyarakat di perkotaan tetapi sampai di pedesaan pun kredit sudah sangat populer. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti mereka memperoleh kepercayaan. Sedangkan bagi si pemberi kredit artinya memberikan kepercayaan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti kembali. Pengertian kredit menurut UU Perbankan No. 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi uangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

7 Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit (debitur), dengan perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing masing pihak termasuk jangka waktu, bunga yang ditetapkan bersama serta masalah sangsi apabila si debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat Jenis Jenis Kredit Secara umum jenis jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut (Kasmir, 2008 : 103). a. Dilihat dari segi kegunaan 1. Kredit investasi Kredit ini biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha. Contohnya, untuk membangun pabrik atau membeli mesin mesin. 2. Kredit modal kerja Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contohnya, kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai dan lainnya. b. Dilihat dari segi tujuan kredit 1. Kredit produktif Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. 2. Kredit konsumtif

8 Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Contohnya: kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, dan kredit konsumtif lainnya. 3. Kredit perdagangan Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Contohnya: kredit ekspor impor. c. Dilihat dari segi jangka waktu 1. Kredit jangka pendek Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya, untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija. 2. Kredit jangka menengah Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi. Contohnya, kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing. 3. Kredit jangka panjang Merupakan kredit yang masa pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya untuk investasi jangka panjang. Contohnya, perkebunan karet, kelapa sawit atau kredit perumahan. d. Dilihat dari segi jaminan 1. Kredit dengan jaminan

9 Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan yang dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. 2. Kredit tanpa jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik calon debitur selama ini. e. Dilihat dari segi sektor usaha 1. Kredit pertanian Merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. 2. Kredit peternakan Dalam hal ini, untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan untuk jangka panjang misalnya kambing atau sapi. 3. Kredit industri Merupakan kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar. 4. Kredit pertambangan Jenis usaha tambang yang dibiayai kredit ini biasanya dalam jangka panjang. Contoh: tambang emas, minyak atau timah. 5. Kredit pendidikan Merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. 6. Kredit profesi Diberikan kepada para profesional seperti dosen, dokter, pengacara.

10 7. Kredit perumahan Merupakan kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan. 8. Dan sektor sektor lainnya Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kredit berasal dari kata credere yang berarti kepercayaan maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti mereka memperolah kepercayaan. Sedangkan bagi si pemberi kredit artinya memberikan kepercayaan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti kembali. Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Transaksi kredit dapat terjadi atau timbul karena ada suatu pihak yang meminjam uang atau barang kepada pihak yang lainnya yang dapat menimbulkan tagihan bagi kreditur. Hal lain yang dapat menimbulkan transaksi kredit adalah kegiatan jual beli dimana pembayarannya akan ditangguhkan dalam jangka waktu tertentu baik sebagian ataupun seluruhnya. Aktivitas kredit diatas secara teknis akan mendatangkan piutang bagi kreditur dan mendatangkan utang bagi debitur. Pada umumnya, kredit merupakan program kerja dari sebuah bank yang kegiatannya adalah meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan baik itu nasabah mereka ataupun tidak dengan menggunakan berbagai jaminan

11 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengertian kredit menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan kesepakatan pinjammeminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Program pemberian kredit yang banyak dilakukan oleh bank-bank memiliki tujuan yang hampir sama yaitu untuk memberi kesempatan kepada orang-orang atau masyarakat untuk membuka atau merintis pekerjaan sendiri yang berguna untuk memperbaiki keadaan ekonomi mereka. Pemberian kredit ini terbagi atas pemberian kredit oleh bank itu sendiri dan ada yang bekerjasama dengan Pemerintah. Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu jenis kredit yang terbentuk dari hasil kerjasama dengan pemerintah. Kredit ini diberikan melalui bank sebagai kreditur atau penyedia dana untuk masyarakat yang ingin membangun usaha sendiri. Karena merupakan bagian dari program kerja pemerintah maka pengucuran KUR ini umumnya dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dimana bank ini merupakan bank milik negara. Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini adalah kredit yang ditujukan bagi peminjam yang ingin merintis usaha sendiri tetapi masih dengan skala mikro, kecil dan menengah. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sendiri memiliki komitmen untuk untuk membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk komitmen itu adalah dengan dibukanya kredit untuk modal usaha bagi

12 Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dan koperasi yang disebut dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini merupakan alternatif bagi Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi untuk mendapatkan modal usaha. Kendala yang seringkali dihadapi oleh pengusaha Mikro, Kecil dan Koperasi adalah masalah permodalan di dalam mengembangkan usahanya. KUR sendiri pertama kali diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 5 November Tujuan diluncurkannya KUR adalah untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi dan untuk penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Pada dasarnya, KUR merupakan modal kerja dan kredit investasi yang disediakan secara khusus untuk unit usaha produktif melalui program penjaminan kredit. Perseorangan, kelompok atau koperasi dapat mengakses program ini dengan kredit maksimum Rp ,-. Sumber dananya adalah bank yang ditunjuk dengan tingkat bunga maksimum 16 persen per tahun. Persentase kredit yang dijamin adalah 70 persen dari alokasi total kredit yang disedikan oleh bank tersebut. Masa pinjam kredit untuk modal kerja maksimum 3 tahun dan 5 tahun untuk investasi. Secara nasional penyaluran KUR banyak diarahkan ke sektor perdagangan, restoran dan hotel yang mencapai 55 % dari total penyaluran KUR diikuti dengan penyaluran ke sektor pertanian sebesar 27 % dan sektor-sektor lain sebesar 9%. Ada tiga Skim yang dapat dilayani oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini yaitu:

13 1. KUR Ritel Untuk KUR Ritel, Modal usaha dengan plafond Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta dapat di layani Kantor cabang BRI dan Kantor Cabang Pembantu. 2. KUR MIKRO Untuk KUR Mikro, Modal Usaha dengan plafond dibawah Rp. 5 juta, dapat dilayani oleh BRI Unit. 3. KUR Linkage KUR Linkage, ditujukan untuk BKD, KSP/USP, BMT, LKM lainnya dapat dilayani di Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Plafond kredit Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta. Pinjaman LKM ke end user maksimal Rp. 5 juta Tujuan dan Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) Penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini memiliki tujuan yaitu: a. Mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro, kecil menengah dan koperasi. b. Meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) dan koperasi kepada lembaga keuangan. c. Dalam rangka penanggulangan atau pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Manfaat dari disalurkannya dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini sendiri adalah untuk memberi kesempatan bagi masyarakat untuk dapat mengembangkan usaha yang dimilikinya. Bagi para masyarakat yang memiliki usaha tetapi terkendala di

14 bidang modal untuk dapat mengembangkan usaha yang dimilikinya dapat mengajukan prmohonan kredit dan mendapatkan pinjaman. Dengan begitu, usaha yang dimiliki oleh mereka akan dapat lebih maju dan berkembang baik itu dari segi produksi, pemasaran serta untung yang diperoleh kemudian Pengertian dan Pengukuran Efektivitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Menurut Chaster I. Bernard, efektivitas adalah tercapainya sasaran yang telah disepakati bersama (Bernard, 1992:207). Pengukuran efektivitas secara umum dan yang paling menonjol adalah: a. Keberhasilan program b. Keberhasilan sasaran c. Kepuasan terhadap program d. Tingkat input dan output. Dengan demikian efektivitas diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Efektivitas (effectiveness) yang didefinisikan secara abstrak sebagai tingkat pencapaian tujuan, diukur dengan rumus hasil dibagi dengan tujuan. Tujuan yang bermula pada visi yang bersifat abstrak itu dapat dideduksi sampai menjadi kongkrit, yaitu sasaran atau strategi. Maka seseorang dikatakan efektif apabila menimbulkan atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendaki.

15 Dari semua penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu hal dapat dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuai dengan yang dikehendaki, artinya pencapaian hal yang dimaksud merupakan pencapaian tujuan dilakukannya tindakan-tindakan untuk mencapai hal tersebut. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu usaha atau kegiatan dapat dikatakan efektif apabila usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang dimaksud adalah tujuan suatu instansi maka proses pencapaian tujuan tersebut merupakan keberhasilan dalam melaksanakan program atau kegiatan menurut wewenang, tugas dan fungsi instansi tersebut. Dengan demikian, yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu bagaimana penyaluran dana KUR pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencapai titik berhasil sesuai dengan teori-teori yang ada tersebut. Untuk mengetahui apakah penyaluran dana KUR tersebut efektif atau tidak maka dibutuhkan indikator atau alat ukur. Pengukuran efektivitas pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) dapat dilakukan dengan melihat nilai kredit yang disalurkan, jumlah UMK yang menerima kredit bank, penambahan pendapatan UMK dan jumlah tenaga kerja yang diserap UMK. Jadi, alat ukur yang digunakan disini untuk mengetahui apakah penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu berhasil ataupun tidak adalah dengan melihat apakah tujuan dari dibentuknya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini sudah tercapai dan apakah memberi manfaat bagi masyarakat khususnya para pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Salah satu tujuan dari dibentuknya program KUR oleh BRI adalah untuk meningkatkan

16 perekonomian rakyat yang dapat dilihat dari penambahan pendapatan yang diperoleh. Sehingga akan dibandingkan antara pendapatan sebelum menerima KUR dan pendapatan setelah menerima KUR apakah meningkat atau tidak. Oleh karena itu, alat ukur yang dipakai untuk mengukur efektivitas KUR dalam penelitian ini adalah penambahan pendapatan Usaha Mikro Kecil (UMK). Dengan kata lain, efektivitas KUR dalam penelitian ini dapat diukur dengan penggunaan KUR dalam meningkatkan pendapatan Usaha Mikro Kecil (UMK) 2.3 Usaha Mikro dan Kecil Pengertian Usaha Mikro dan Kecil Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp ,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha mikro dapat mengajukan kredit kepada bank maksimal Rp ,00. Sedangkan Usaha Kecil adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp ,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.1 milyar pertahun serta dapat menerima kredit dari Bank di atas Rp. 50 juta sampai Rp. 500 juta Ciri Ciri Usaha Mikro dan Kecil Menurut UU No. 20 Thn 2008 tentang UMKM pasal 6 menyatakan bahwa ciri ciri usaha mikro dan kecil adalah sebagai berikut: a. Usaha Mikro

17 Ciri ciri usaha mikro sebagai berikut: Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti; Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat; Tidak melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha; Sumber daya manusianya (pengusahanya) tidak memiliki jiwa wirausaha yang memadai; Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah; Umumnya tidak akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank; Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. Contoh usaha mikro adalah sebagai berikut: Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya; Industri makanan dan minuman, industri pengolahan kayu dan rotan, industri besi; Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll.; Peternakan ayam, itik dan perikanan; Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).

18 b. Usaha Kecil Ciri ciri usaha kecil sebagai berikut: Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap dan tidak gampang berubah; Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindahpindah; Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha; Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP; Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha; Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal; Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning. Adapun contoh usaha kecil adalah sebagai berikut: Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja; Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya; Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;

19 Peternakan ayam, itik dan perikanan; Koperasi berskala kecil. 2.4 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian yang dilakukan oleh Julianita Situmorang mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan USU angkatan 2008 dengan judul skripsi: Peranan Bank BRI Unit Terminal Sidikalang Dalam Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kabupaten Dairi menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan kredit terhadap UMK di BRI unit denga kenaikan omset produksi UMK sebesar 88% dan kenaikan pendapatan rumah tangga pengusaha mikro dan kecil sebesar 80%. Dalam penelitian terdapat persamaan dan perbedaan yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan penulis. Adapun persamaan penelitian ini adalah: a. Sama sama meneliti tentang kredit yang disalurkan bank BRI dalam pengembangan UMK. b. Menggunakan variabel penelitian yang sama yaitu dengan melihat omset produksi dan pendapatan RT pengusaha mikro dan kecil. Sedangkan perbedaan penelitian ini adalah: a. Lokasi penelitian, dimana peneliti terdahulu di bank BRI unit Terminal Sidikalang sedangkan penulis di bank BRI Sei Sikambing Medan. b. Responden penelitian terdahulu hanya pengusaha mikro dan kecil sedangkan penulis pengusaha mikro dan kecil serta pegawai bagian perkreditan.

20 c. Penentuan sampel, dimana peneliti terdahulu menggunakan metode Strata/Stratified Random Sampling sedangkan penulis dengan mengambil 15% dari jumlah populasi. d. Metode analisis yang digunakan peneliti terdahulu adalah uji t-statistik sedangkan penulis menggunakan uji beda t-paired e. Pengolahan data penulis terdahulu dengan SPSS 16.0 sedangkan penulis dengan SPSS Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2006:47). Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu apakah penyaluran dana KUR pada PT. Bank Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencapai titik berhasil dan apakah memberi manfaat bagi masyarakat khususnya para pelaku usaha mikro dan kecil. Tujuan dibentuknya program KUR oleh BRI adalah untuk meningkatkan perekonomian rakyat yang dapat dilihat dari penambahan pendapatan yang diperolah. Untuk melihat perkembangan usaha nasabah setelah mendapatkan pinjaman maka hal yang paling penting untuk menilai usaha tersebut mengalami

21 peningkatan atau kemunduran dengan melihat omset produksi dari pengusaha mikro dan kecil tersebut. Sedangkan untuk melihat perkembangan kehidupan rumah tangga nasabah setelah melakukan pinjaman yang menjadi tolak ukurkemajuannya dapat dilihat dari segi pendapatan rumah tangganya. Secara sederhana kerangka konseptual di dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut ini: Efektivitas KUR (X) 1. Pendapatan 2. Omset Produksi Sumber: Sugiyono (2006), data diolah. Pengembangan UMK (Y) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kuncoro (2002:68), Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk

Lebih terperinci

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4 KLIPPING BANK OLEH NAMA : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4 NIS : 1310236 NO. URUT : 33 SMA NEGERI 1 LAPPARIAJA TAHUN AJARAN 2013/2014 BANK 1. Pengertian Bank Kata bank berasal dari bahasa Italia, banca yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Amsyah (1977: 11), menyatakan bahwa prosedur adalah aturan permainan atau langkah-langkah aturan yang harus dipatuhi oleh masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia saat ini menjadi negara yang masih tergolong miskin dan kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini menjadi negara yang masih tergolong miskin dan kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 2.1.1 Pengertian UMKM Ada beberapa pengertian UMKM menurut para ahli atau pihak yang langsung berhubungan dengan UMKM, antara lain: 1.

Lebih terperinci

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang BAB II Kajian Pustaka 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Dunia keuangan khususnya perbankan dari tahun ketahun telah mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini ditunjukkan dari jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan Secara Umum Pada subab ini menjelaskan pengertian bank secara umum, jenis-jenis bank. Teori-teori yang ada di landasan teori ini mendukung dengan judul penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit Usaha Mikro Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kondisi ini. Akibat adanya rasionalisasi maupun pemutusan hubungan kerja

BAB I PENDAHULUAN. dalam kondisi ini. Akibat adanya rasionalisasi maupun pemutusan hubungan kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terpuruknya perekonomian Indonesia yang terjadi mulai tahun 1997 mengakibatkan banyaknya perusahaan-perusahaan swasta baik di sektor industri, perdagangan maupun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank a) Pengertian Bank Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Tentang Perbankan Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian bank, fungsi bank, dan jenis jenis bank : 2.1.1 Pengertian Bank Di Indonesia terdapat banyak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical), BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank berdasarkan Undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian, Fungsi, dan Jenis Bank 1) Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan (tabungan) serta meminjamkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut Prof G.M. Veryn Stuart bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan

Lebih terperinci

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

Ronny Kusnandar ISSN Nomor TINJAUAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT ( BPR) BERKAITAN DENGAN JAMINAN Oleh: Ronny Kusnandar, SH, SpN Dosen tetap STIH Labuhanbatu ABSTRAK Kredit merupakan salah satu program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Usaha Mikro Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan usaha perorangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetian Deposito Berjangka Dalam bahasa sehari-hari kata simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account dimana artinya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat,bak merupakan perusahaan yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan program pembiayaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian usaha mikro dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian usaha mikro dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah 1. Usaha Mikro Pengertian usaha mikro dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM Pasal 1 angka1 yang dimaksud dengan Usaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2005:5) prosedur ialah urutan kegiatan klerikal biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BANK 1. Pengertian Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Ada beberapa jenis lembaga keuangan di Indonesia, misalnya pegadaian, modal ventura, koperasi, anjak piutang, bank, dan lain sebagainya. Salah satu lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut Kasmir (2005: 8-9) bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998. 1 PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN BANK Bank berasal dari bahasa Italia BANCO yang kartinya Bangku. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kredit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang

BAB II LANDASAN TEORI. Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang hidup diperkotaan. Bahkan, dipedesaan sekalipun saat ini kata bank bukan merupakan kata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank Penyaluran kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang utama dalam mendukung perputaran ekonomi. Melalui kredit, sektor usaha akan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. melakukan pembayaran artinya keadaan perusahaan dalam keadaan likuid, tetapi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. melakukan pembayaran artinya keadaan perusahaan dalam keadaan likuid, tetapi 2.1 Kajian Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiaban jangka pendek pada saat jatuh tempo. Jika

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pemberian kredit pada saat ini telah banyak dilakukan oleh berbagai lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Jenis kredit yang diberikan pun sudah menyesuaikan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Manfaat menabung bisa diperoleh hasilnya ketika kita menjalani

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Manfaat menabung bisa diperoleh hasilnya ketika kita menjalani BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menabung merupakan kegiatan menyisihkan sebagian uang atau pendapatan yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut. Manfaat menabung bisa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2000;11) Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Bank Peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan. Bank sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana dari dan kepda masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar

Lebih terperinci

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. pengertian pendapatan adalah: Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. pengertian pendapatan adalah: Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain BAB II TINAJUAN PUSTAKA 2.1 Pendapatan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2007: 23) pendapatan adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Nurmala (2006) yang berjudul Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil penelitian menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya yaitu untuk memperoleh laba. Dalam mencapai tujuan tersebut manajemen membutuhkan informasi yang dapat dipercaya,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit menurut Undang-undang RI No. 10 tentang perbankan (1998) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin mendapatkan perhatian terutama dari pelaku agribisnis. Perhatian ini didasari karena sektor UMKM mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan 33 BAB III TELAAH PUSTAKA A. Peranan Peran ialah sesuatu yang diharapkan dimiliki oleh yang memiliki kedudukan dalam masyarakat 26. Peranan ialah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan 27. Pemeranan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut UndangUndang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perbankan yang dimaksud dengan Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku PENGENALAN BANK DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku Menurut UU no. 10 th 1998 Bank : Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

Lebih terperinci

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut: BAB I PENGENALAN BANK A. Pengertian Bank Bank berasal dari bahasa Italia Banco yang berarti Bangku Menurut UU No. 10 Tahun 1998, definisi Bank adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepercayaan. Sedangkan bagi si pemberi kredit artinya memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepercayaan. Sedangkan bagi si pemberi kredit artinya memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kredit Kredit berasal dari kata credere yang artinya kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti memperoleh kepercayaan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BANK 1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, dituliskan bahwa Bank adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : Permberian prestasi oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kredit Menurut Hasibuan (87: 2008) kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu contoh negara yang berada dalam tahap membangun dan berkembang. Seiring dengan berjalannya pembangunan nasional, maka kehidupan masyarakatpun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan mengenai pengaruh faktor suku bunga kredit, dana pihak ketiga, nilai tukar

Lebih terperinci

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN 1 KREDIT MENURUT UU NO. 10/1998 TENTANG POKOK-POKOK PERBANKAN Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal bulan September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian nasional. Kebijakan tersebut ditujukan kepada sektor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang paling penting dan besar peranannya dalam kehidupan masyarakat. Dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Beberapa definisi mengenai Bank yaitu antara lain : 1. Bank adalah badan yang menghimpun dan dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pengertian ataupun definisi bank yaitu : 1. Menurut Taswan dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pengertian ataupun definisi bank yaitu : 1. Menurut Taswan dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Ada beberapa pengertian ataupun definisi bank yaitu : 1. Menurut Taswan dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2010 : 06), definisi dari bank adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada kaitannya dengan uang. Hal ini tidak salah karena bank memang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada kaitannya dengan uang. Hal ini tidak salah karena bank memang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan uang sehingga selalu ada anggapan bahwa yang berhubungan dengan bank selalu ada kaitannya dengan uang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu Negara. Menurut ketentuan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kabupaten kota. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1993 Pasal 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kabupaten kota. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1993 Pasal 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian BPR Pada khususnya telah begitu banyak tersebarnya BPR yang perkembangannya cukup pesat. Perkembanghan ini dapat terlihat dengan adanya BPR yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang 24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kredit Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang asing bagi mayarakat kita. Perkataan kredit tidak saja dikenal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Landasan Teori Bank II.1.1 Pengertian Bank Umumnya masyarakat mengenal bank sebagai badan usaha yang bertugas untuk menghimpun dana, mengelol dan menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

II. TEVJAUAN PUSTAKA

II. TEVJAUAN PUSTAKA II. TEVJAUAN PUSTAKA Setiap kegiatan usaha yang mengharapkan akan berkembang dan maju, selalu memerlukan dana untuk membiayai keperluan-keperluan operasional dan investasi. Dana tersebut diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh banker untuk melayani kegiatan oprasionalnya kepada para nasabah.istilah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian bank Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank 1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan pada Bab 1 dan pasal 1 serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional senantiasa bergerak cepat terutama setelah krisis 1997. Adanya perkembangan tersebut diperlukan berbagai penyesuaian kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kredit Menurut asal mulanya, kata kredit berasal dari kata credere yang artinya adalah kepercayaan. Maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit, berarti mereka

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Landasan penelitian terdahulu yang dijadikan pertimbangan oleh peneliti pernah dilakukan oleh Papalangi (2013), tentang Penerapan SPI dalam Menunjang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 1 Peran UMKMK Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 51,3 juta unit usaha UMKM menyerap tenaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito)

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : Efektivitas, KUR, Kesempatan Kerja, Pendapatan.

Abstrak. Kata Kunci : Efektivitas, KUR, Kesempatan Kerja, Pendapatan. Judul : Efektivitas dan Dampak Program Kredit Usaha Rakyat Terhadap Kesempatan Kerja dan Pendapatan UMKM di Kabupaten Gianyar Nama : I Putu Arnadi Putra NIM : 1306105001 Abstrak Pada masa krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Beberapa peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Contoh investasi: pembelian aset seperti saham, pembelian barang modal untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Contoh investasi: pembelian aset seperti saham, pembelian barang modal untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Secara umum investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam perseorangan, suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh

Lebih terperinci

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR [ Senin, 25 Februari 2013 09:41:20 Oleh : Administrasi] TANYA JAWAB TENTANG KUR 1. Apakah Kredit Usaha Rakyat itu? Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan Modal Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan urat nadi perekonomian nasional. Salah satu peran penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution) sangat penting dalam suatu sistem perekonomian modern. Lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 2.1.1 Pengertian UMKM Beberapa defenisi dari UMKM memiliki pengertian yang berbeda berdasarkan sumbernya (Hubeis, 2009; Tambunan, 2009)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Teori digunakan sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang bersangkutan memang bisa mempengaruhi variabel tak bebas atau merupakan salah satu penyebab. Secara umum, teori merupakan

Lebih terperinci