PENERAPAN ALGORITMA IMAGE TINTING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL REGION MERGING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN ALGORITMA IMAGE TINTING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL REGION MERGING"

Transkripsi

1 PENERAPAN ALGORITMA IMAGE TINTING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL REGION MERGING Erwin Panggabean.,ST.,M.Kom, Guntur Syahputra, S.Kom, M.Kom Program Studi Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar Muda No 1 Medan, Sumatera Utara 0154, Indonesia erwin_gabe @yahoo.co.id Abstrak Image tinting merupakan teknik segmentasi citra yang berfungsi untuk mengubah sebagian warna dari citra digital tanpa mengubah bagian citra digital yang lain. Dalam image tinting, area yang dipisahkan tetap menjadi satu kesatuan dengan citra digital awal. Area yang dipisahkan ini dapat diproses lebih lanjut seperti mengubah warna, ukuran atau menghapusnya tanpa menggangu citra digital awal. Image tinting ini dirancang menggunakan metode SRM (Statistical Region Merging), yang merupakan salah satu metode image tinting yang bekerja dengan cara membaca nilai statistik dari pixel dari wilayah (region) yang dipilih dalam proses pengolahan. Nilai statistik region ini yang nantinya dijadikan bahan acuan dalam menyatukan kembali wilayah yang diolah ke dalam citra yang dipotong sebelumnya. Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemograman Visual Studio dan sudah bisa digunakan untuk melakukan image tinting terhadap citra digital dengan format BMP dan JPG sesuai dengan region yang dipilih dan hasilnya bisa di simpan dalam format BMP. Namun sistem ini belum bisa digunakan untuk menentukan region melebihi 5 region, sehingga masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Kata Kunci : Pengolahan Citra, Grafika Komputer, Image Tinting dan Statistical Region Merging (SRM) I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Pengolahan citra merupakan salah satu cabang dalam ilmu komputer yang berfungsi untuk memanipulasi sebuah citra digital. Melalui grafika komputer, pengguna komputer dapat melakukan pemugaran terhadap citra digital yang rusak dan pengubahan terhadap bentuk citra digital. Salah satu bentuk pengolahan citra digital adalah image tinting. Image tinting merupakan teknik segmentasi citra yang berfungsi untuk mengubah sebagian warna dari citra digital tanpa mengubah bagian citra digital yang lain. Image tinting sekilas mirip dengan image cropping, di mana citra digital diblok sesuai dengan area yang akan diproses kemudian dipisahkan dari citra digital tersebut. Namun, pada image cropping, area yang dipisahkan tersebut menjadi bagian yang terlepas dari citra digital awal, sehingga diperoleh citra digital baru hasil pemotongan. Dalam image tinting, area yang dipisahkan tetap menjadi satu kesatuan dengan citra digital awal. Area yang dipisahkan ini dapat diproses lebih lanjut seperti mengubah warna, ukuran atau menghapusnya tanpa menggangu citra digital awal. SRM (Statistical Region Merging), merupakan salah satu metode image tinting yang bekerja dengan cara membaca nilai statistik dari pixel dari wilayah (region) yang dipilih dalam proses pengolahan. Nilai statistik region ini yang nantinya dijadikan bahan acuan dalam menyatukan kembali wilayah yang diolah ke dalam citra yang dipotong sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk merancang sebuah perangkat lunak dan menuangkannya ke dalam penelitian yang berjudul Penerapan Image Tinting Pada Citra Digital Menggunakan Metode Statistical Region Merging. 1. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1

2 1. Bagaimana cara melakukan tinting pada sebuah citra digital dengan format BMP?. Bagaimana proses pembacaan dan penyatuan region pixel dengan metode SRM? 3. Bagaimana merancang sebuah aplikasi image tinting pada sebuah citra BMP dengan menggunakan metode SRM? 1.3 Batasan Masalah Sedangkan batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Format citra digital yang dapat diolah dibatasi pada citra digital dengan format BMP.. Ukuran maksimal file citra digital BMP yang dapat diproses dibatasi pada dimensi 500 X Region pixel yang dikenali dan diproses dengan metode SRM dibatasi pada region pixel yang homogen. 4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penulisanpenelitianini adalah : 1. Untuk mengetahui proses tinting pada file citra digital dengan format BMP.. Untuk mengetahui proses pembacaan dan penyatuan region pixel dengan metode SRM. 3. Untuk merancang sebuah aplikasi image tinting pada sebuah citra digital BMP dengan menggunakan metode SRM. Manfaat yang diambil dari penulisanpenelitianini adalah : 1. Sebagai bahan referensi mengenai teknik tinting pada sebuah citra digital, khususnya citra digital dengan format BMP.. Sebagai bahan referensi mengenai proses tinting sebuah citra digital dengan metode SRM. 3. Menghasilkan sebuah perangkat lunak yang dapat membantu pengguna komputer dalam melakukan tinting pada citra digital format BMP yang dimilikinya. 1.5 Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi yang menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, dan mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan.. Perancangan George M. Scott memberikan definisi mengenai perancangan sistem sebagai berikut : Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem. (Jogiyanto, 005 : 196 ) 3. Implementasi Implementasi adalah proses untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan. 4. Pengujian Sistem Pengujian adalah proses untuk menguji apakah sistem yang dihasilkan masih memiliki galat (error) serta apakah sistem telah sesuai dengan bentuk perancangan sebelumnya II.1 LANDASAN TEORI Citra Digital Menurut Baxes (004 : 1) : Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel f(x,y), di mana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada koordinat tersebut. Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue RGB). Tampilan citra digital dapat dilihat pada Gambar.1.

3 . Gambar.1 Contoh Citra Digital Sumber : Baxes (004 :3) RGB adalah suatu model warna yang terdiri dari merah, hijau, dan biru, digabungkan dalam membentuk suatu susunan warna yang luas. Setiap warna dasar, misalnya merah, dapat diberi rentang nilai. Untuk monitor komputer, nilai rentangnya paling kecil = 0 dan paling besar = 55. Pilihan skala 56 ini didasarkan pada cara mengungkap 8 digit bilangan biner yang digunakan oleh mesin komputer. Dengan cara ini, akan diperoleh warna campuran sebanyak 56 x 56 x 56 = jenis warna. Sebuah jenis warna, dapat dibayangkan sebagai sebuah vektor di ruang 3 dimensi yang biasanya dipakai dalam matematika, koordinatnya dinyatakan dalam bentuk tiga bilangan, yaitu komponen x, komponen y dan komponen z. Misalkan sebuah vektor dituliskan sebagai r = (x,y,z). Untuk warna, komponen komponen tersebut digantikan oleh komponen R(ed), G(reen), B(lue). Jadi, sebuah jenis warna dapat dituliskan sebagai berikut: warna = RGB(30, 75, 55). Putih = RGB (55,55,55), sedangkan untuk hitam= RGB(0,0,0). Bentuk Representasi warna dari sebuah citra digitial dapat dilihat pada Gambar.. Gambar. Representasi Warna RGB Pada Citra Digital Sumber : Baxes (004 : 5) Format Citra Digital Citra digital memiliki beberapa format yang memiliki karakteristk tersendiri. Format pada citra digital ini umumnya berdasarkan tipe dan cara kompresi yang digunakan pada citra digital tersebut. Menurut Awcock (006 : 18) : Ada empat format citra digital yang sering dijumpai, antara lain : 1. Bitmap (BMP) Merupakan format Gambar yang paling umum dan merupakan format standard windows. Ukuran filenya sangat besar karena bisa mencapai ukuran Megabytes. File ini merupakan format yang belum terkompresi dan menggunakan sistem warna RGB (Red, Green, Blue) di mana masing masing warna pixelnya terdiri dari 3 komponen R, G, dan B yang dicampur menjadi satu. File BMP dapat dibuka dengan berbagai macam software pembuka Gambar seperti ACDSee, Paint, Irvan View dan lain lain. File BMP tidak bisa (sangat jarang) digunakan di web (internet) karena ukurannya yang besar. Adapun uraian tentang tabel.1(bitmap Info Header ) dan tabel. (Bitmap Core Header) di bawah ini, sebagai berikut: Tabel.1 Bitmap Info Header Nama Field Size Keterangan in Bytes bftype Mengandung karakter BM yang mengidentifikasikan tipe file bfsize 4 Memori file bfreserved1 Tidak dipergunakan bfreserved1 Tidak dipergunakan bfoffbits 4 Offset untuk memulai data pixel Sumber : Awcock (006 : 1) Tabel. Bitmap Core Header Field Name Size in Keterangan Bytes bcsize 4 Memori Header bcwidth Lebar Gambar bcheight Tinggi Gambar bcplanes Harus 1 bcbitcount Bits per pixels 1,4,8 atau 4 Sumber : Awcock (006 : 1) 3

4 Menurut Gonzales dan Woods (003 : 38) : Umumnya, operasi operasi pengolahan citra diterapkan pada citra bila : 1. Perbaikan atau modifikasi citra untuk meningkatkan kualitas visual atau menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung dalam citra.. Elemen di dalam citra perlu di kelompokkan, dicocokkan atau diukur. 3. Sebagian citra perlu di gabung dengan bagian citra yang lain. Di dalam bidang komputer, ada 3 bidang studi yang berkaitan dengan citra, namun tujuan ketiganya berbeda, yaitu : 1. Grafika Komputer Grafika komputer adalah proses untuk menciptakan suatu citra berdasarkan deskripsi maupun latar belakang yang terkandung dalam citra tersebut, seperti terlihat pada Gambar.4. Grafika komputer berperan dalam visualisasi dan virtual reality. Gambar.4 Grafika Komputer Sumber : Baxes, Gregory (004 : 61). Pengolahan Citra Pengolahan Citra merupakan proses perbaikan atau modifikasi citra dilakukan untuk meningkatkan kualitas penampakan citra tersebut, seperti terlihat pada Gambar.5. Contoh aplikasi dari pengolahan citra antara lain perbaikan kontras gelap, perbaikan tepian objek, penajaman dan pemberian warna semu. Steganography dan watermarking juga termasuk dalam bagian studi citra ini. seperti terlihat pada Gambar.5. Tujuan dari pengelompokkan adalah untuk mengenali suatu objek di dalam citra. Komputer akan menerima masukan berupa citra objek yang akan diidentifikasi kemudian memproses citra tersebut dan memberikan keluaran berupa informasi atau deskripsi objek di dalam citra. III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Sebelum melakukan perancangan aplikasi image tinting dengan metode SRM ini, terlebih dahulu dilakukan analisa mengenai bentuk sistem yang akan dirancang. Analisa ini berfungsi sebagai kerangka dasar dalam proses perancangan perangkat lunak, agar dihasilkan aplikasi image tinting sesuai dengan tujuan awal Analisa Proses Tinting Dengan Metode SRM Sebelum melakukan perancangan aplikasi image tinting dengan metode SRM ini, terlebih dahulu dilakukan analisa bagaimana cara melakukan image tinting secara manual menggunakan metode tersebut. Dalam analisa ini digunakan sebuah contoh kasus untuk melihat proses segmentasi sebuah citra digital untuk menghasilkan region region warna dari citra tersebut. Sebagai contoh kasus, terdapat sebuah citra digital dengan susunan warna seperti terlihat pada Gambar 3.1. Gambar.5 Pengolahan Citra Sumber : Baxes, Gregory (004 : 63) 3. Pengenalan Pola Pengenalan Pola adalah proses mengelompokkan data numerik dan simbolik (termasuk citra) secara otomatis oleh komputer, Gambar 3.1 Susunan Warna Sebuah Citra Digital 4

5 Citra digital pada Gambar 3.1 memiliki ukuran dimensi 15 X 15 pixel. Dengan demikian, maka diperoleh luas wilayah (image area) dari citra digital tersebut sebesar 15 X 15 = 55 unit. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengkonversi nilai pixel warna pada citra digital tersebut dalam bentuk nilai RGB. Adapun hasil konversi nilai pixel citra digital pada Gambar 3.1 di atas dalam bentuk nilai RGB, seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Nilai RGB Citra Digital Selanjutnya, dilakukan pengelompokan terhadap pixel pixel yang memiliki nilai RGB yang sama, sebagai berikut : 1. Pixel Dengan Nilai RGB (55,0,0) (0,0), (0,1), (0,), (0,3), (0,4), (0,5), (0,6), (0,7), (0,8), (0,9), (0,10), (0,11), (0,1), (0,13), (0,14), (1,0), (1,1), (1,13), (1,14), (,0), (,13), (,14), (3,0), (3,14), (4,0), (4,14), (5,0), (5,14), (6,0), (6,14), (7,0), (7,14), (8,0), (8,1), (8,13), (8,14), (9,0), (9,1), (9,), (9,1), (9,13), (9,14), (10,0), (10,1), (10,), (10,3), (10,4), (10,10), (10,11), (10,1), (10,13), (10,14), (11,0), (11,1), (11,), (11,3), (11,4), (11,5), (11,9), (11,10), (11,11), (11,1), (11,13), (11,14), (1,0), (1,1), (1,), (1,3), (1,4), (1,5), (1,6), (1,7), (1,8), (1,9), (1,10), (1,11), (1,1), (1,13), (1,14), (13,0), (13,1), (13,), (13,3), (13,4), (13,5), (13,6), (13,7), (13,8), (13,9), (13,10), (13,11), (13,1), (13,13), (13,14), (14,0), (14,1), (14,), (14,3), (14,4), (14,5), (14,6), (14,7), (14,8), (14,9), (14,10), (14,11), (14,1), (14,13), (14,14).. Pixel Dengan Nilai RGB (0,0,0) (1,), (1,3), (1,4), (1,5), (1,6), (1,7), (1,8), (1,9), (1,10), (1,11), (1,1), (,1), (,13), (3,1), (3,4), (3,10), (3,13), (4,1), (4,3), (4,4), (4,5), (4,9), (4,10), (4,11), (4,13), (5,1), (5,4), (5,10), (5,13), (6,1), (6,13), (7,1), (7,6), (7,7), (7,8), (7,13), (8,), (8,7), (8,1), (9,3), (9,4), (9,5), (9,7), (9,9), (9,10), (9,11), (10,5), (10,9), (11,6), (11,7), (11,8), (11,9) 3. Pixel Dengan Nilai RGB (55,55,0) (,), (,3), (,4), (,5), (,6), (,7), (,8), (,9), (,10), (,1), (,1), (3,), (3,3), (3,5), (3,6), (3,7), (3,8), (3,9), (3,11), (3,1), (4,), (4,6), (4,7), (4,8), (4,1), (5,), (5,3), (5,5), (5,6), (5,7), (5,8), (5,9), (5,11), (5,1), (6,), (6,3), (6,4), (6,5), (6,6), (6,7), (6,8), (6,9), (6,10), (6,11), (6,1), (7,), (7,3), (7,4), (7,5), (7,9), (7,10), (7,11), (7,1), (8,6), (8,8), (9,6), (9,7), (9,8). Setelah setiap pixel dikelompokkan berdasarkan nilai RGB masing masing, selanjutnya akan ditentukan region warna dari setiap kelompok pixel berdasarkan jumlah close pixel dan open pixel masing masing. Menurut S. Battiato, et al (006), close pixel merupakan pixel yang memiliki pixel bersebelahan dengan nilai yang sama, sedangkan open pixel merupakan pixel sisanya. Sebagai contoh, untuk pixel pada posisi (1,1), memiliki close pixel dengan pixel pada posisi (0,0), (0,1), (0,), (1,0) dan (,0). Sedangkan untuk open pixelnya berada pada posisi (1,), (,1) dan (,). Sehingga, pixel pada posisi (1,1) memiliki jumlah close pixel sebanyak 5 dan open pixel sebanyak 3. Berdasarkan klasifikasi jumlah close pixel ini, akan ditentukan region warna untuk setiap kelompok nilai RGB sebagai berikut : 1. Nilai RGB (55,0,0) Dengan close pixel (0,3), (0,4), (0,5), (0,6), (0,7), (0,8), (0,9), (0,10), (0,11), (3,0), (3,14), (4,0), (4,14), (5,0), (5,14), (6,0), (6,14).. Nilai RGB (55,0,0) Dengan 3 close pixel (0,0), (0,), (0,1), (0,14), (,0), (,14), (7,0), (7,14), (14,0), (14,14) 3. Nilai RGB (55,0,0) Dengan 4 close pixel (0,1), (0,13), (1,0), (1,14), (8,0), (8,14), (11,4), (11,10) 5

6 Nilai RGB (55,0,0) Dengan 5 close pixel (1,1), (1,13), (8,1), (8,13), (9,0), (9,), (9,1), (9,14), (10,0), (10,14), (11,0), (11,5), (11,9), (11,14), (1,0), (1,7), (1,14), (13,0), (13,14), (14,1), (14,), (14,3), (14,4), (14,5), (14,6), (14,7), (14,8), (14,9), (14,10), (14,11), (14,1), (14,13) Nilai RGB (55,0,0) Dengan 6 close pixel (10,3), (10,11), (1,6), (1,8), Nilai RGB (55,0,0) Dengan 7 close pixel (9,1), (9,13), (10,), (10,1), (11,4), (11,11), (1,5), (1,9) Nilai RGB (55,0,0) Dengan 8 close pixel (10,1), (10,13), (11,1), (11,), (11,3), (11,11), (11,1), (11,13), (1,1), (1,), (1,3), (1,4), (1,10), (1,11), (1,1), (1,13), (13,1), (13,), (13,3), (13,4), (13,5), (13,6), (13,7), (13,8), (13,9), (13,10), (13,11), (13,1), (13,13) Nilai RGB (0,0,0) Dengan 1 close pixel (9,7) Nilai RGB (0,0,0) Dengan close pixel (1,), (1,3), (1,4), (1,5), (1,6), (1,7), (1,8), (1,9), (1,10), (1,11), (1,1), (,1), (,13), (3,1), (3,13), (4,1), (4,13), (5,1), (5,13), (6,1), (6,13), (7,1), (7,6), (7,8), (7,13), (8,), (8,1), (9,3), (9,5), (9,9), (9,11), (10,5), (10,9), (11,6), (11,7), (11,8) Nilai RGB (0,0,0) Dengan 3 close pixel (3,4), (3,10), (4,3), (4,5), (4,9), (4,11), (5,4), (5,10), (7,7), (8,7), (9,4), (9,10), (10,5), (10,9) Nilai RGB (0,0,0) Dengan 4 close pixel (4,4), (4,10), (8,7) Nilai RGB (55,55,0) Dengan close pixel (10,6), (10,8) Nilai RGB (55,55,0) Dengan 3 close pixel (,), (,1), (8,6), (8,8) Nilai RGB (55,55,0) Dengan 4 close pixel (,3), (,4), (,5), (,9), (,10), (,11), (3,), (3,1), (4,), (4,1), (5,), (5,1), (7,), (7,1), (8,3), (8,11), (9,6), (9,8), (10,7) Nilai RGB (55,55,0) Dengan 5 close pixel (,6), (,7), (,8), (3,3), (3,5), (3,9), (3,11), (6,), (6,4), (6,9), (6,11), (7,), (7,7), (7,1), (8,4), (8,5), (8,9), (8,10) Nilai RGB (55,55,0) Dengan 6 close pixel (6,5), (6,6), (6,8), (6,9) Nilai RGB (55,55,0) Dengan 7 close pixel (3,6), (3,8), (4,6), (4,8), (5,5), (5,7), (6,), (6,3), (6,10), (6,11), (7,3), (7,5), (7,9), (7,11) 18. Nilai RGB (55,55,0) Dengan 8 close pixel (3,7), (4,7), (5,7), (7,4), (7,10) Dari hasil pengelompokan region yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pixel dengan nilai RGB (55,0,0) memiliki 7 region, pixel dengan nilai RGB (0,0,0) memiliki 4 region dan pixel dengan nilai RGB (55,55,0) memiliki 7 region. Total diperoleh 18 region dari hasil pengelompokan pixel berdasarkan nilai RGB dan close pixel yang dimilikinya. Dengan pembagian region region ini, proses tint pada citra digital tersebut akan semakin mudah dilakukan. Melalui pemilihan region yang akan di tint warnanya, perubahan hanya akan terjadi pada region yang dipilih, sehingga tidak akan menggangu pixel lain yang tidak termasuk ke dalam region tersebut. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Algoritma Program Untuk memudahkan proses penulisan coding dalam bahasa pemrograman yang digunakan, penulis merancang algoritma program yang akan digunakan sebagai bahan acuan. Bentuk rancangan algoritma program dari aplikasi image tinting dengan metode SRM ini adalah sebagai berikut : 1. Algoritma Menu Utama Algoritma Menu Utama merupakan algoritma yang digunakan untuk menjelaskan alur program yang terjadi pada form Utama. Adapun bentuk rancangan algoritma Menu Utama pada perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut : Input : citra digital Proses : Jika tombol Buka Gambar diklik maka Tampilkan jendela Open File Dialog Input pilihan citra digital Load citra digital pada picture box Atau jumlah region warna diubah maka Lakukan pengelompokan warna Atau Tombol Pilih Warna Tint diklik maka Tampilkan Form Pilih Warna Input pilihan warna tint Simpan pilihan warna tint Atau Tombol Tint Warna diklik maka Lakukan proses image tinting Atau Tombol Simpan Gambar diklik maka 6

7 Tampilkan jendela Save File Dialog Input pilihan lokasi penyimpanan Simpan hasil proses image tinting Selesai Output : Hasil Image Tinting. Algoritma Pengelompokan Warna Algoritma pengelompokan warna merupakan algoritma yang digunakan untuk menjelaskan alur proses pengelompokan warna menjadi region region dengan menggunakan metode SRM. Adapun bentuk rancangan algoritma pengelompokan warna pada perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut : Input : Citra Digital Proses : Baca seluruh nilai pixel citra digital Baca jumlah region warna Simpan jumlah region warna dalam variabel JRW Tentukan bentuk pemodelan region Bentuk array Region (JRW 1) Untuk i = 0 sampai Jumlah pixel Hitung selisih pixel ke i+1 dengan pixel ke i Kembali ke i Urutkan pixel berdasarkan selisih yang terkecil Untuk i = 0 sampai Jumlah pixel Baca nilai pixel yang sudah terurut pada posisi ke i Untuk j = 0 sampai Jumlah bentuk model region Jika pixel pada posisi ke i ½ nilai rata rata batas model region Maka Region (i) = Nilai pixel ke i Selesai Kembali ke j Kembali ke i Output : Tampilkan model region warna pada layar 3. Algoritma Image Tinting Algoritma image tinting merupakan algoritma yang digunakan untuk menjelaskan alur proses image tinting yang digunakan dalam aplikasi ini. Adapun bentuk rancangan algoritma image tingting pada perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut : Input : Citra Digital Proses : Baca bentuk model region warna Baca nilai RGB warna tint Baca posisi region warna yang dipilih Baca posisi pixel pada region warna Untuk i = 0 sampai Batas Region Warna Set RGB pixel (i) = RGB warna tint Kembali ke i Output : Hasil Image Tinting pada layar 4. Implementasi Berdasarkan implementasi dari perancangan sistem sebelumnya yag dapat diuraikan sebagai berikut : 4..1 Tampilan Hasil Adapun tampilan dari system yang dirancang adalah sebagai berikut : 1. Tampilan Form Utama Tampilan Form Utama yang dihasilkan merupakan tampilan yang menyerupai bentuk perancangan Form Utama sebelumnya. Pada tampilan ini, terlihat bentuk tombol, picture box dan menu menu yang dirancang sebelumnya seperti terlihat pada Gambar 4.1. di bawah ini: Gambar 4.1 Hasil Image Tinting Dalam Region Bayangan 7

8 3. wilayah warna pada sebuah citra digital. Hal ini terlihat dari perbedaan hasil image tinting berdasarkan region yang dipilih pada pengujian sistem. Semakin banyak jumlah pengelompokan region warna yang dipilih, maka semakin detail pula hasil tinting pada citra digital yang diproses. Dengan semakin banyaknya jumlah region warna, semakin kecil area citra digital yang akan diproses. 5. Gambar 4. Hasil Image Tinting Dalam Region Dominan Gambar 4. Hasil Image Tinting Dalam Region Tepi V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil implementasi dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini, ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu : 1. Metode SRM melakukan pengelompokan warna dalam region region tertentu berdasarkan nilai pixel pada citra digital yang diproses.. Metode SRM dapat menghasilkan tingkat akurasi yang cukup tinggi dalam hal pembagian Saran Adapun saran yang ingin penulis berikan sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi ini dapat dikembangkan agar mampu memproses citra digital dengan format lain seperti format GIF atau PNG.. Sebaiknya ditambahkan metode segmentasi citra yang lain agar dapat dibandingkan hasilnya dengan metode SRM yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA 1. Arief Ramadhan, 007, Visual Basic 6.0, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.. Awcock, G.J. and Thomas, R., 006, Aplikasi Proses Image, McGraw Hill Inc, Singapore. 3. Baxes, Gregory A, 004, Proses Gambar Digital : Principles and Applications, John Wiley & Sons, New York. 4. Cahyono Budi Nugroho, Achmad Hidayatno, dan R. Rizal Isnanto, Proses Pemampatan Citra Dengan Standar Kompresi Jpeg, eprints.undip.ac.id/4651//lf000589_m TA.pdf 5. Gonzales, Rafael C dan Richard E. Woods, 003, Image Processing, Prentice Hall International. 6. Jain, Anil K., 1989, Fundamentals of Digital Image Processing, Prentice Hall International. 7. Kendall, K.E, dan J.E. Kendall, 003, Analisa Dan Perancangan Sistem, Edisi 5, Jilid I Dan Jilid II, Alih Bahasa Thamrin 8

9 Abdul Hafedh, Penerbit P.T. Indeks, Jakarta. 8. Ladjamuddin, Al Bahra Nin, 006, Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. 9. Ramadhan, Arief, 007, Visual Basic 6.0, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 10. Rinaldi Munir, 006, Aplikasi Image Thresholding Untuk Segmentasi Objek, journal.uii.ac.id/index.php/snati/article/vie w/151/ Rinaldi Munir, 006, Restorasi Citra Kabur Dengan Algoritma Lucy Richardson Dan Perbandingannya Dengan Penapis Wiener, journal.uii.ac.id/index.php/snati/article/vie w/154/ Septian Dwi Cahyo, Analisis Perbandingan Beberapa Metode Deteksi Tepi Menggunakan Delphi 7, hasbinurhaqy.wordpress.com/010/11/5/ 5/ 13. Webb, Andrew R., 00, Statistical Pattern Recognition, John Wiley & Sons. 9

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Mesran dan Darmawati (0911319) Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 23 BAB II Tinjauan Pustaka II.1. Pengolahan Citra Digital Citra yang diperoleh dari lingkungan masih terdiri dari warna yang sangat komplek sehingga masih diperlukan proses lebih lanjut agar image tersebut

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 44 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa yang dilakukan terdiri dari : a. Analisa terhadap permasalahan yang ada. b. Analisa pemecahan masalah. 3.1.1 Analisa Permasalahan Pengenalan uang kertas

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN Rudy Adipranata 1, Liliana 2, Gunawan Iteh Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS Efriawan Safa (12110754) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No. 338 Simpang Limun www.inti-budidarma.com

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada koordinat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Menurut Baxes (2004 : 1), Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel f(x,y), di mana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI OBJEK BERDASARKAN BENTUK DAN UKURAN Dika Adi Khrisna*, Achmad Hidayatno**, R.

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI OBJEK BERDASARKAN BENTUK DAN UKURAN Dika Adi Khrisna*, Achmad Hidayatno**, R. MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI OBJEK BERDASARKAN BENTUK DAN UKURAN Dika Adi Khrisna*, Achmad Hidayatno**, R. Rizal Isnanto** Abstrak Salah satu bidang yang berkaitan dengan pengolahan citra adalah

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Pengolahan Citra. Disusun oleh: Minarni, S. Si., MT

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Pengolahan Citra. Disusun oleh: Minarni, S. Si., MT BAHAN AJAR Mata Kuliah Pengolahan Citra Disusun oleh: Minarni, S. Si., MT JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2010 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA Copyright @ 2007 by Emy 2 1 Kompetensi Mampu membangun struktur data untuk merepresentasikan citra di dalam memori computer Mampu melakukan manipulasi citra dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM Danny Ibrahim 1, Achmad Hidayatno 2, R. Rizal Isnanto 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGABURAN GAMBAR

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGABURAN GAMBAR RANCANG BANGUN APLIKASI PENGABURAN GAMBAR Muhammad Sholeh 1, Avandi Badduring 2 1, 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28 Komplek

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL Andri STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 122, 124, 140 Medan 20212 andri@mikroskil.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Pengolahan Citra / Image Processing : Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain, contoh

Lebih terperinci

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial Eric Christopher School of Electrical Engineering and Informatics, Institute Technology of Bandung,

Lebih terperinci

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Veronica Lusiana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email: verolusiana@yahoo.com Abstrak Segmentasi citra sebagai

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING Abdul Halim Hasugian Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id//email:abdulhasugian@gmail.co.id

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Citra Citra merupakan istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik. By Ocvita Ardhiani.

Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik. By Ocvita Ardhiani. Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik By Ocvita Ardhiani. PENGERTIAN GRAFIKA KOMPUTER Grafika komputer adalah bidang dari komputasi visual dimana penggunaan komputer akan menghasilkan gambar visual secara

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi digital serta internet saat ini telah memberi kemudahan untuk melakukan akses serta mendistribusikan berbagai informasi dalam format digital.

Lebih terperinci

ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD

ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD Eva Haryanty, S.Kom. ABSTRAK Kompresi data adalah proses mengubah suatu input data menjadi data lain dengan format berbeda dan ukuran yang lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segmentasi citra (image segmentation) merupakan langkah awal pada proses analisa citra yang bertujuan untuk mengambil informasi yang terdapat di dalam suatu citra.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL PENERPN MEODE HUFFMN DLM PEMMPN CIR DIGIL Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama, Jl. K.L. os Sudarso Km. 6,5 No. 3 j Mulia Medan edy@potensi-utama.ac.id, edyvictor@gmail.com abstrak Citra adalah

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 1 Introduction Nama Nazaruddin Ahmad Biodata Tempat/Tgl.Lahir Banda Aceh, 05 Juni 1982 Alamat Hp 081360866064

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang File citra sebagai salah satu bentuk data digital saat ini banyak dipakai untuk menyimpan photo, gambar, ataupun hasil karya dalam format digital. Bila file-file tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini ditunjukkan dalam bentuk blok diagram pada gambar 3.1. Blok diagram ini menggambarkan proses dari sampel citra hingga output

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh Nama : Januar Wiguna Nim : 0700717655 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 2 1.4 Tujuan... 3 1.5 Manfaat...

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital 2.1.1 Pengertian Citra Digital Citra dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y) dimana x dan y merupakan koordinat bidang datar, dan harga fungsi f disetiap

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam pengerjaan perancangan dan pembuatan aplikasi pengenalan karakter alfanumerik JST algoritma Hopfield ini menggunakan software Borland Delphi 7.0. 3.1 Alur Proses Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang melakukan proses data mulai dari pengolahan citra otak hingga menghasilkan output analisa

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN Dolly Indra dolly.indra@umi.ac.id Teknik Informatika Universitas Muslim Indonesia Abstrak Pada tahap melakukan ekstraksi ciri (feature extraction) faktor

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MODEL RGB DAN IHS DENGAN OPERASI PENINGKATAN KONTRAS

PERANGKAT LUNAK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MODEL RGB DAN IHS DENGAN OPERASI PENINGKATAN KONTRAS PERANGKAT LUNAK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MODEL RGB DAN IHS DENGAN OPERASI PENINGKATAN KONTRAS Tole Sutikno, Kartika Firdausy, Eko Prasetyo Center for Electrical Engineering Research and Solutions

Lebih terperinci

Pengolahan Citra (Image Processing)

Pengolahan Citra (Image Processing) BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Citra (Image) Processing Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus

Lebih terperinci

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital. PSNR Histogram Nilai perbandingan antara intensitas maksimum dari intensitas citra terhadap error citra. Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI Hanafi (12110244) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan pengolahan citra digital berkembang pesat sejalan dengan berkembang dan memasyarakatnya teknologi komputer di berbagai bidang. Diantaranya di bidang

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN BENDERA NEGARA MENGGUNAKAN HISTOGRAM CITRA

APLIKASI PENGENALAN BENDERA NEGARA MENGGUNAKAN HISTOGRAM CITRA APLIKASI PENGENALAN BENDERA NEGARA MENGGUNAKAN HISTOGRAM CITRA Wilis Kaswidjanti 1), Herlina Jayadianti 2), Ervina Amelia Malik 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari

Lebih terperinci

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH. Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH. Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola Kode MK: TSK 713 Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Pengajar : Dr.Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam tahap ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan terhadap data-data yang merepresentasikan masalah, sehingga dapat diketahui spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL Ahmad Yunus Nasution 1, Garuda Ginting 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma 2 Dosen Tetap STMIK Budi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL Eric Christopher #1, Dr. Ir. Rinaldi Munir, M. T. #2 #School of Electrical Engineering and Informatics,

Lebih terperinci

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK Wiratmoko Yuwono Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS Jl. Raya ITS, Kampus ITS, Sukolilo Surabaya 60111

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER JURNAL TEKNIK DAN INFORMATIKA ISSN 89-594 VOL.5 NO. JANUARI 8 APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER Supiyandi, Barany Fachri, Program

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation Daryanto 1) 1) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Email: 1) daryanto@unmuhjember.ac.id

Lebih terperinci

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness Evan 13506089 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16089@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Program Pengolahan Citra untuk Pengukuran Warna pada Produk Hortikultura Pengembangan metode pengukuran warna dengan menggunakan kamera CCD dan image processing adalah dengan

Lebih terperinci

FERY ANDRIYANTO

FERY ANDRIYANTO SISTEM ANALISA IMAGE PROCESSING UNTUK MENCARI KEMIRIPAN PADA TEKSTUR WARNA KULIT MANUSIA MENGGUNAKAN HISTOGRAM WARNA SKRIPSI Oleh : FERY ANDRIYANTO 0734010123 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk IV. RANCANG BANGUN SISTEM 4.1 Analisis dan Spesifikasi Sistem Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyisipkan label digital, mengekstraksi label digital, dan dapat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : PENGOLAHAN CITRA / 8 KODE MK / SKS / SIFAT : AK / 2 SKS / MK LOKAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : PENGOLAHAN CITRA / 8 KODE MK / SKS / SIFAT : AK / 2 SKS / MK LOKAL SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : PENGOLAHAN / 8 KODE MK / SKS / SIFAT : AK01220 / 2 SKS / MK LOKAL Pertemuan Pokok Bahasan dan ke TIU 1 PENDAHULUAN TIU mengetahui

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK FILTERING ADAPTIVE NOISE REMOVAL PADA GAMBAR BERNOISE

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK FILTERING ADAPTIVE NOISE REMOVAL PADA GAMBAR BERNOISE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK FILTERING ADAPTIVE NOISE REMOVAL PADA GAMBAR BERNOISE Aeri Rachmad Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 7 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara teknis yang bersifat ilmiah yang menggunakan metode yang memiliki sistematika dan prosedur yang harus ditempuh dengan tidak

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENGURANGAN NOISE PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE FILTER GAUSSIAN

PERANCANGAN APLIKASI PENGURANGAN NOISE PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE FILTER GAUSSIAN PERANCANGAN APLIKASI PENGURANGAN NOISE PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE FILTER GAUSSIAN Warsiti Mahasiswi Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun

Lebih terperinci

Mengubah Citra Berwarna Menjadi Gray Scale dan Citra biner

Mengubah Citra Berwarna Menjadi Gray Scale dan Citra biner Rina Candra Noor Santi, S.Pd, M.Kom Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : r_candra_ns@yahoo.com Abstrak Proses awal yang banyak dilakukan dalam image processing adalah mengubah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra (image processing) merupakan proses untuk mengolah pixel-pixel dalam citra digital untuk tujuan tertentu. Beberapa alasan dilakukan pengolahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) atau yang secara umum disebut gambar merupakan representasi spasial dari suatu objek yang sebenarnya dalam bidang dua dimensi yang biasanya ditulis dalam

Lebih terperinci

JURNAL PENGENALAN POLA KAKI O DAN KAKI X MENGGUNAKAN METODE BRAY-CURTIS DISTANCE

JURNAL PENGENALAN POLA KAKI O DAN KAKI X MENGGUNAKAN METODE BRAY-CURTIS DISTANCE JURNAL PENGENALAN POLA KAKI O DAN KAKI X MENGGUNAKAN METODE BRAY-CURTIS DISTANCE Recognition pattern of foot o and foot x using method bray-curtis distance Oleh: FATHUL MU ARIF 12.1.03.02.0091 Dibimbing

Lebih terperinci

Steganografi dalam Penurunan dan Pengembalian Kualitas Citra konversi 8 bit dan 24 bit

Steganografi dalam Penurunan dan Pengembalian Kualitas Citra konversi 8 bit dan 24 bit Steganografi dalam Penurunan dan Pengembalian Kualitas Citra konversi 8 bit dan 24 bit David Soendoro Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Kata steganografi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari steganos (tersembunyi) graphen (menulis), sehingga bisa diartikan sebagai tulisan yang tersembunyi.

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pemrosesan gambar secara digital telah berkembang dengan cepat. Pengolahan gambar ini didukung dengan kemajuan teknologi perangkat keras yang signifikan. Produk produk pengolah

Lebih terperinci

Pengertian Data datum

Pengertian Data datum Data dan Informasi Pengertian Data Data berasal dari kata datum yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Menurut Gordon B. Davis data sebagai bahan mentah dari informasi, yang dirumuskan sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA

IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA Hal : -29 IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA Asmardi Zalukhu Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan ABSTRAK Deteksi

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Mata Kuliah: Pengolahan dan Pengenalan Pola; Kode/Bobot : TSK 713/ 2 sks; Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini berisi konsep teori, teknik-teknik dan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret hingga Juli 2011, bertempat di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN ALGORITMA ENHANCED SELF ORGANIZING MAP (ENHANCED SOM)

KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN ALGORITMA ENHANCED SELF ORGANIZING MAP (ENHANCED SOM) KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN ALGORITMA ENHANCED SELF ORGANIZING MAP (ENHANCED SOM) Bambang Trianggono *, Agus Zainal Arifin * Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Istilah citra biasanya digunakan dalam bidang pengolahan citra yang berarti gambar. Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi, di mana dan adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) yang merupakan intensitas citra

Lebih terperinci

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL Veronica Lusiana 1, Budi Hartono 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DALAM MENENTUKAN KEMATANGAN BUAH KAKAO MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DISTANCE SKRIPSI

PEMANFAATAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DALAM MENENTUKAN KEMATANGAN BUAH KAKAO MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DISTANCE SKRIPSI Artikel Skripsi PEMANFAATAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DALAM MENENTUKAN KEMATANGAN BUAH KAKAO MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DISTANCE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Ari Sutrisna Permana 1, Koredianto Usman 2, M. Ary Murti 3 Jurusan Teknik Elektro - Institut Teknologi Telkom - Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Mesin hitung yang lazim disebut komputer dalam masa satu dekade terakhir mengalami kemajuan yang sangat pesat. Boleh dikatakan masa sekarang ini adalah masa keemasan bagi

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengolahan Citra, Kompresi Citra, Fast Fourier Transform, Discrete Cosine Transform.

Kata kunci : Pengolahan Citra, Kompresi Citra, Fast Fourier Transform, Discrete Cosine Transform. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA METODE FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) DAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) UNTUK KOMPRESI CITRA PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Yulian Saputra (anjection@gmail.com), Andhin

Lebih terperinci

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 E-mail: rinaldi@informatika.org Abstrak

Lebih terperinci

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT Rizki Salma*, Achmad Hidayatno**, R. Rizal Isnanto** 1 Sistem deteksi wajah, termasuk

Lebih terperinci

PENDEKATAN HIPERBOLISASI HISTOGRAM FUZZY INTUISI ATANASSOV UNTUK PENINGKATAN KONTRAS CITRA DIGITAL BERWARNA

PENDEKATAN HIPERBOLISASI HISTOGRAM FUZZY INTUISI ATANASSOV UNTUK PENINGKATAN KONTRAS CITRA DIGITAL BERWARNA Abstrak PENDEKATAN HIPERBOISASI HISTOGRAM FUZZY INTUISI ATANASSOV UNTUK PENINGKATAN KONTRAS CITRA DIGITA BERWARNA inggaluhung D.W. 1205 100 022 linggaluhung@gmail.com Jurusan Matematika FMIPA-ITS Dosen

Lebih terperinci

RESTORASI CITRA BLUR DENGAN ALGORITMA JARINGAN SARAF TIRUAN HOPFIELD

RESTORASI CITRA BLUR DENGAN ALGORITMA JARINGAN SARAF TIRUAN HOPFIELD RESTORASI CITRA BLUR DENGAN ALGORITMA JARINGAN SARAF TIRUAN HOPFIELD Herman Maryanto (1) Sri Suwarno (2) Lucia Dwi Krisnawati (3) sswn@ukdw.ac.id krisna@ukdw.ac.id Abstraksi Kebutuhan terhadap citra digital

Lebih terperinci

PENDETEKSI DAN VERIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE IMAGE DOMAIN SPASIAL. Abstrak

PENDETEKSI DAN VERIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE IMAGE DOMAIN SPASIAL. Abstrak PENDETEKSI DAN VERIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE IMAGE DOMAIN SPASIAL Annisa Hayatunnufus [1], Andrizal,MT [2], Dodon Yendri,M.Kom [3] Jurusan Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 2, Desember 2016 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Error Detection System dan Error Correction

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer (Sutoyo & Mulyanto, 2009). Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB 4 HASIL DAN ANALISA BAB 4 HASIL DAN ANALISA 4. Analisa Hasil Pengukuran Profil Permukaan Penelitian dilakukan terhadap (sepuluh) sampel uji berdiameter mm, panjang mm dan daerah yang dibubut sepanjang 5 mm. Parameter pemesinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dari tugas akhir, batasan-batasan masalah, dan metodologi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dari tugas akhir, batasan-batasan masalah, dan metodologi. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dari tugas akhir, batasan-batasan masalah, dan metodologi. 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi pengolahan citra sekarang

Lebih terperinci