ANALISIS RANTAI NILAI PROSES PEMENUHAN MATERIAL PERBEKALAN DI ARMATIM

Transkripsi

1 ANALISIS RANTAI NILAI PROSES PEMENUHAN MATERIAL PERBEKALAN DI ARMATIM Penelitian Thesis Oleh: MUTHMAINNAH

2 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Untukmenjaminterselenggaranya tugaspokoktni AL khususnyaarmatim diperlukan pembinaanlogistikyang mampu menyediakan personil, material & jasa sesuai kebutuhanoperasi(staflogistikarmada RI, 1980). Logistik sebagai sub proses dari business process di tubuh ARMATIM memiliki target: Mendukung terlaksananya kegiatan operasi dan latihan sesuai rencana yaitu tepat waktu, tepat jenis, tepat jumlah dan tepat tempat (SLOGARMATIM, 2007) Parameter kesuksesan diukur dari berkurangnya bentuk pelanggarandilaut.

3 BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan& manfaat penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: Mengidentifikasi alur proses bisnispemenuhanmaterial perbekalan. Mengidentifikasiwasteyang muncul di sepanjang proses bisnis pemenuhan material perbekalan. Meminimalisasi atau menghilangkanwasteyang terjadi di ARMATIM Dari penelitian in diharapakan: ARMATIM dapat mengetahui gambaran whole stream dari proses bisnis dan performansi sistem yang ada ARMATIM dapat mengetahui pemborosan yang selama ini tidak terdeteksi di bagian logistik material perbekalan dan mengetahui penyebab pemborosan. ARMATIM mendapatkan usulan untuk pengembangan dan peningkatan produktivitas sehingga dapat melakukan perbaikan secara kontinyu.

4 BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Perumusan Masalah Untuk memberikan kerangka yang lebih jelas dalam pelaksanaan penelitian ini, diperlukan penetapan batasan permasalahan seperti berikut: Penelitian dilakukan pada departemen SLOG (Staff Logistik) ARMATIM. Produk dan proses yang diteliti adalah alur proses bisnis pemenuhan material perbekalan yang dibutuhkan oleh setiap konsumen sebelum berangkat latihan atau operasi rutin di laut yaitu, bekal kelas I (makanan & bahan makanan), bekal kelas III (BBM, oli, isolator, bahan kimia, minyak lincir), bekal kelas VIII (obatobatan), dan bekal kelas IX (suku cadang, termasuk sekrup, mur, baut, dan sejenisnya). Konsumen yang diteliti adalah unsur KRI tipe kapal LST (Landing Ship Tank). Wastes yang diteliti adalah yang termasuk seven waste. Berdasarkan pada batasan masalah, maka asumsi yang digunakan selama penelitian adalah tidak terjadi kondisi darurat perang atau kondisi khusus diluar jadwal rutin operasi di laut atau latihan yang telah ditetapkan.

5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Peran Logistik Militer Logistikberperanpenting dalampelaksanaanoperasi. Komponen kekuatan TNI AL (KRI, pasukan marinir, pesud, pangkalan) tidak lepas dari kebutuhan akan material & pembekalan Dukungan Logistik Terpadu memelihara kondisi teknik material/peralatan agar tetap berdaya guna sepanjang daur hidupnya dalam upaya memenuhi pembekalan dan memperkecil frekuensi kerusakan.

6 Tigakategoriaktivitas operasionalyang pentingdalamkonteksmanufaktur, yaitu: Non Value-Adding Activities (NVA) Necessary but Non-Value-Adding Activities(NNVA) Value Adding Activities (VA) Hines (2000)

7 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN MULAI STUDI PUSTAKA Konsep Lean Value Stream Mapping (VSM) Root Cause Analysis Quality Function Deployment STUDI AWAL LAPANGAN Memahami kondisi organisasi dan kebijakan PANGARMATIM terkait dengan aktivitas SLOGARMATIM Memahami business process material perbekalan melalui ARMATIM Mengidentifikasi wastes TAHAP PENGUMPULAN DATA Diagram alir business process Jumlah dan Job description operator di tiap pos kerja Response time Divisi penyuplai material perbekalan Wastes TAHAP PENGOLAHAN DATA & ANALISIS HASIL Menentukan metode VSM yang tepat Membuat Current State Value Stream Mapp Mengidentifikasi penyebab waste dengan Root Cause Analysis TAHAP PEMBERIAN USULAN PERBAIKAN Mendapatkan alternatif usulan perbaikan dengan Quality Function Deployment Membuat Future State Value Stream Map KESIMPULAN & SARAN SELESAI Gambar 3.1 Alur Metodologi Penelitian

8 BAB 4 PENGOLAHAN & ANALISIS HASIL DATA Pembuatan Big Picture Map Aliran Informasi Pemesanan material perbekalan Pencatatan pesan Penerusan pesan Rencana pemenuhan pesanan Aliran Fisik BPM SemuaaliranfisikberasaldariDOPUSBEKTIM/ DISMATBEK/ DISKES/ DISBEK LANTAMAL V

9 Lampiran 1 Q Gambar 1. Big Picture Mapping untuk Bekal Kelas I

10 BAB 4 PENGOLAHAN & ANALISIS HASIL DATA Pembuatan Current State Map Mengklasifikasikanaktivitasyang terjadikedalam5 tipe aktivitas pada sebuah Process Activity Map AKTIVITAS SIMBOL PENJELASAN Operasi Transportasi Inspeksi O T I Aktivitas yang memberi nilai tambah pada order fullfillment process Perpindahan di dalam satu area kerja atau antar stasiun kerja Pengamatan terhadap kualitas dan kuantitas bekal atau PUT Penyimpanan S Penyimpanandata informasiataumaterial Delay D Bekal atau PUT menunggu tanpa aktivitas

11 3 Kategori Aktivitas pada Order Fullfillment Process tiap Kelas bekal yang Diteliti No Kelas Bekal Waktu Proses (Jam) VA (Jam) Persentase VA (%) NNVA (Jam) Persentase NNVA (%) NVA (Jam) Persentase NVA (%) 1 I 157,5 12,5 7, , ,83 2 III , , ,37 3 VIII , , ,33 4 IX 84, , , ,29

12 BAB 4 PENGOLAHAN & ANALISIS HASIL DATA 4.3 Identifikasi Penyebab Waste dengan Root Cause Analysis Gambar 4.1 Fish Bone Diagram Penyebab waste waiting

13 BAB 4 PENGOLAHAN & ANALISIS HASIL DATA 4.3 Identifikasi Penyebab Waste dengan Root Cause Analysis Gambar 4.2 Fish Bone Diagram Penyebab waste transportation

14 4.4 Pembuatan House of Quality Product Planning Matrix Customer Needs Customer Importance 4 atribut yang dianggap penting oleh pelanggan (KRI) 1. Pemesanan yang tepat sesuai jumlah kebutuhan; user mengharapkan barangyang dipesansesuaidenganyang dibutuhkan, barangyang dibutuhkan ini diinformasikan dalam sebuah PUT. 2. Penerusan pesan yang cepat; usermengharapkan waktuprosesput cepat agar bekal yag dipesan juga cepat diperoleh. 3. Pemenuhan pesanan dengan tepat waktu; user mengharapkan bekal yang dipesandiperolehtepatwaktusebelumjadwalkeberangkatan, tetapiwaktunya tidakterlaludekatdenganhari-h. 4. Pemenuhan pesanan sesuai kebutuhan; usermengharapkan jumlah bekal sesuai dengan yang dipesan dan kualitasnya memuaskan sesuai keinginan user. Technical Responses Future Goal Relationship Between Technical Responses to Customer Importance

15 RESPON TEKNIS Operator mengerti kondisi dan kebtuhan Menghitung bekal dengan akurat sesuai Mengisi blangko permintaan(put) Memberikan data akurat Menyediakan katalog persediaan barang di Komunikasi antar bagian/ divisi yang cepat Melakukan koordinasi dengan bagian Membangun sistem administrasi yang cepat Mengarahkan administrasi agar tidak Memutakhirkan sistem informasi Menerima PUT tepat waktu Meminimalkan waktu proses administrasi Mengetahui jadwal operasi rutin KRI Mengikuti Standart Operation Procedure (SOP) dengan disiplin Menyediakan alat transportasi dari gudang Melakukan peramalan terhadap permintaan Menyediakan produk yang berkualitas Memiliki daftar persediaan barang yang Memberikan barang sesuai dengan PUT BOBOT (A) US TODAY (B) FUTURE (C) GAP BERBOBOT (C-B) * A ATR 1 4,3 4,3 4,8 4,3 4,3 2,8 3,8 4,3 2,3 3,3 3 2,3 3,3 3,3 2 2,5 3 4,3 4,3 4,0 3,9 4,3 1,8 ATR 2 4 3,3 3,3 4,8 3,8 4,3 3,8 4,8 4,3 4,3 3,8 3,8 4,3 3,8 3 2,5 2,5 3,8 3,8 4,0 3,6 4,2 2,4 ATR 3 3,8 3,3 4,3 4,3 3,3 4,8 4,8 4,3 3,3 3,8 4,8 4,8 3,3 3, ,3 4,3 4,5 3,6 4,1 2,3 ATR 4 4,3 3,3 4,3 4,8 3,8 3,3 3,8 3,3 3,3 3,3 3,3 2,8 4,3 3, ,3 4 4,3 5,0 3,4 4,3 4,7 PRIORITAS (gap berbobot*respon teknis) URUTAN PRIORITAS* TINGKAT KEMUDAHAN ,5 2,5 1,5 2,5 2, ,5 2,5 3,5 3,5 3 2, ,5 3,5 Gambar 4.3 Modifikasi House Of Quality Proses Pemenuhan Material Perbekalan

16 Diperoleh Future State Map No Kelas Bekal Waktu Proses(Jam) Persentase VA (%) Persentase NVA (%) CURRENT STATE MAP FUTURE STATE MAP CURRENT STATE MAP FUTURE STATE MAP CURRENT STATE MAP FUTURE STATE MAP 1 I 157,5 86,5 7,94 9,83 76,83 65,32 2 III ,59 11,41 80,37 71,20 3 VIII 21 14,5 19,05 27,59 33,33 17,24 4 IX 84, ,90 14,29 64,29 55,10

17 BAB 5 KESIMPULAN Dari penelitian ini, beberapa kesimpulan diperoleh: Pada proses pemenuhan material perbekalan kepada konsumen KRI, ada dua tipe waste terbesaryang paling seringterjadiyaitu waiting dan transportation. Dari keseluruhan aktivitas di sepanjang proses pada current state map, umumnya aktivitasnon value adding activities(waste) yang memberikankontribusiterbesar. Untukbekal kelasi (makanandanbahanmakanan) sebesar76,83%, bekalkelasiii (BBM, oli, isolator, bahan kimia, minyak lincir) sebesar 80,37%, bekal kelas VIII (obatobatan) sebesar33,33%, danbekal kelasix (sukucadang, termasuksekrup, mur, baut, dan sejenisnya) sebesar 65,85%. Atribut-atribut yang dianggap penting oleh user adalah pemesanan yang tepat sesuai jumlah kebutuhan, penerusan pesan yang cepat, pemenuhan pesanan dengan tepat waktu, danpemenuhanpesanansesuaikebutuhan. Usulanperbaikandiarahkan untukmemperpendekwaktulead timeprosesyang dianggapsebagaiwaste, diperolehsuatukondisiperbaikanpadafuture state map, dimana lead time menjadi lebih pendek dan kontribusi value adding activities lebih besar persentasenya dibanding value adding activities pada current state map. Future state mapyang diusulkan menghasilkan non value adding activities(waste) untukbekal kelasi (makanandanbahanmakanan) sebesar65,32%, bekalkelasiii (BBM, oli, isolator, bahan kimia, minyak lincir) sebesar 71,20%, bekal kelas VIII (obatobatan) sebesar17,24%, danbekal kelasix (sukucadang, termasuksekrup, mur, baut, dan sejenisnya) sebesar 55,10%.

18 BAB 5 SARAN Saran yang dapatdiberikanuntukprosespemenuhanmaterial perbekalanarmatim, adalah: Menambah operator pada proses penghitungan kebutuhan bekal. Mereduksi waktu delay proses inspeksi/disposisi PUT. PUT tiap item bekal diteruskan secara kolektif agar administrasi dilakukan secara paralel dan serentak. Sedangkan untuk penelitian lain di waktu mendatang diharapkan: Perludilakukanpenelitian lebihlanjutuntukmenganilisis wastepadaorder fulfillment process material perbekalan untuk semua kelas bekal. Penyediaan data stock yang dapat mendukung analisis data persediaan di tingkat pemasok. Penerapan metode forecasting untuk mengetahui seberapa banyak demand bekal yang dibutuhkan oleh unsur seperti KRI sebelum berangkat operasi. Perludilakukanpenelitian menyangkutsistempengukurankinerjapadaorder fullfillmentprocesspelayanan logistikpadaumumnyadanpemenuhanmaterial perbekalan pada khususnya.