P E N E T A P A N. Nomor: 0100/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

Transkripsi

1 P E N E T A P A N Nomor: 0100/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan penetapan dalam perkara asal usul anak yang diajukan oleh: PEMOHON I umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang becak, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Pemohon I; PEMOHON II umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Pemohon II; Selanjutnya Pemohon I dan Pemohon II secara bersama disebut para Pemohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II serta memeriksa bukti-bukti; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa para Pemohon telah mengajukan surat permohonan bertanggal 18 Juli 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor: 0100/Pdt.P/2013/PA.Pas mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa pada 1986, para Pemohon melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di rumah orangtua Pemohon II Kabupaten Pasuruan di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa pada saat pernikahan tersebut wali nikahnya adalah ayah kandung Pemohon II yang bernama AYAH PEMOHON II, saksi nikahnya masing-masing bernama SAKSI NIKAH 1, meninggal dunia dan SAKSI NIKAH 2, umur -- tahun, agama Islam, pekerjaan kary. PT. Inbritex, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, mas kawinnya berupa uang sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah) dibayar tunai, sedangkan akad nikahnya dilangsungkan antara Pemohon I dengan wali nikah tersebut yang pengucapan ijabnya dilakukan oleh Pegawai

2 - 2 - Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan yang hadir tersebut setelah wali nikah menyerahkannya (pasrah wali); 3. Bahwa pada saat pernikahan tersebut Pemohon I berstatus jejaka dalam usia 22 tahun, sedangkan Pemohon II berstatus perawan dalam usia 15 tahun; 4. Bahwa dari perkawinan tersebut dan dikaruniai 4 orang anak bernama : a. ANAK 1, umur 15 tahun 11 bulan; b. ANAK 2, meninggal dunia; c. ANAK 3, meninggal dunia; d. ANAK 4, umur 12 tahun 8 bulan 5. Bahwa ketiga anak tersebut benar-benar lahir dari rahim Pemohon II hasil perkawinan antara Pemohon I dan Pemohon II, dan Pemohon I dan Pemohon II telah memeliharana, mendidik, dan merawat anak-anak tersebut dengan baik; 6. Bahwa sampai saat ini tidak ada orang yang keberatan dengan keberadaan anak-anak tersebut sebagai anak Pemohon I dan Pemohon II; 7. Bahwa meskipun dari hasil perkawinan Pemohon I dan Pemohon II tersebut dan dikaruniai 2 orang anak bernama : akan tetapi perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II tersebut tidak terdaftar di Kantor Urusan Agama sehingga para Pemohon tidak mempunyai buku Kutipan Akta Nikah; 8. Bahwa pada tanggal 03 Juli 2013 Pemohon I dengan Pemohon II telah menikah ulang dan tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan dan telah memperoleh Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXXXXXXXXX tertanggal 03 Juli 2013; 9. Bahwa oleh karena anak-anak para Pemohon lahir sebelum terbitnya Kutipan Akta Nikah, maka para Pemohon sangat kesulitan untuk mengurus dan mendapatkan akta kelahiran anak-anak para Pemohon tersebut; Oleh karenanya para Pemohon membutuhkan Penetapan dari Pengadilan Agama Pasuruan, guna dijadikan sebagai dasar hukum untuk mengurus Akta Kelahiran kedua anak Para Pemohon; 8. Bahwa para Pemohon tidak mampu membayar biaya yang timbul akibat perkara ini, karena miskin;

3 - 3 - Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, para Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan segera memeriksa dan memberikan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan permohonan para Pemohon; 2. Menetapkan, ANAK 1, umur 15 tahun 11 bulan dan ANAK 4, umur 12 tahun 8 bulan adalah anak-anak sah Pemohon I dan Pemohon II; 3. Membebaskan para Pemohon dari seluruh biaya perkara menurut hukum; Bahwa memperhatikan dan menerima keadaan mengenai putusan sela yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Memberi izin kepada Pemohon I dan Pemohonj II untuk beracara pada Pengadilan Agama Pasuruan dengan Cuma-Cuma dalam perkara yang tercatat pada register nomor : 0100/Pdt.P/2013/PA.Pas ; 2. Membebankan biaya perkara kepada Negara, dalam hal ini melalui DIPA Pengadilan Agama Pasuruan tahun 2013 ; 3. Menangguhkan perhitungan biaya perkara pada putusan akhir ; Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, para Pemohon datang menghadap sidang, kemudian dibacakan permohonan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh para Pemohon; Bahwa untuk menguatkan dalil Permohonannya, para Pemohon telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa: a. Foto copy Surat Keterangan Tidak Mampu Pemohon I : Nomor :XXXXXXXXXXXX tanggal 18 Juni 2013 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa -- Kecamatan -- Kabupaten Pasuruan, bermaterai cukup dicocokkan dengan aslinya, dan selanjutnya diberi tanda P.1; b. Foto copy Kartu Jamkesmas Pemohon II nomor : XXXXXXXXXXXX yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan RI, dan selanjutnya diberi tanda P.2; c. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon I dan Pemohon II, NIK : XXXXXXXXXXXX dan NIK : XXXXXXXXXXXX, bermaterai cukup dicocokkan dengan aslinya dan selanjutnya diberi tanda P.3; d. Foto copy Kutipan Akta Nikah Pemohon I dan Pemohon II nomor : XXXXXXXXXXXX tanggal 3 Juli 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan --, bermaterai cukup dicocokkan dengan aslinya dan selanjutnya diberi tanda P.4;

4 - 4 - e. Foto copy Kartu Keluarga Pemohon I dan Pemohon II nomor : XXXXXXXXXXXX tanggal 12 Juni 2013 yang dikeluarkan oleh Kpela Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasuruan, bermaterai cukup dicocokkan dengan aslinya dan selanjutnya diberi tanda P.5; f. Foto copy Surat Keterangan Pernikahan Para Pemohon nomor : XXXXXXXXXXXX tanggal 5 Juli 2013 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa -- kecamatan -- Kabupaten Pasuruan, bermaterai cukup dicocokkan dengan aslinya dan selanjutnya diberi tanda P.6; g. Foto copy Surat Kelahiran anak Para Pemohon yang bernama ANAK 1, nomor : XXXXXXXXXXXX yang dikeluarkan oleh Kepala Desa -- Kecamatan -- Kabupaten Pasuruan, bermaterai cukup dicocokkan dengan aslinya dan selanjutnya diberi tanda P.7; h. Foto copy Surat Kelahiran anak Para Pemohon yang bernama ANAK 4, nomor : XXXXXXXXXXXX yang dikeluarkan oleh Kepala Desa -- Kecamatan -- Kabupaten Pasuruan, bermaterai cukup dicocokkan dengan aslinya dan selanjutnya diberi tanda P.8; i. Foto copy Ijazah Madrasah Aliyah anak Para Pemohon yang bernama ANAK 1, nomor : XXXXXXXXXXXX tanggal 19 Juni 2006 yang dikeluarkan oleh Kepala Madrasah Aliyah Negeri Bangil, bermaterai cukup dicocokkan dengan aslinya dan selanjutnya diberi tanda P.9; j. Foto copy Ijazah SD anak Para Pemohon yang bernama ANAK 4, nomor : XXXXXXXXXXXX tanggal 8 Juni 2013 yang dikeluarkan oleh Kepala SD Negeri Kabupaten Pasuruan, bermaterai cukup dicocokkan dengan aslinya dan selanjutnya diberi tanda P.10 ; Menimbang, bahwa alat-alat bukti surat tersebut, para pemohon membenarkan dan tidak membantah ; Menimbang, bahwa para Pemohon juga mengajukan saksi-saksi sebagai berikut: 1. SAKSI 1, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan para Pemohon karena sebagai kakak ipar Pemohon I;

5 - 5 - b. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II telah pada tahun 1986, para Pemohon melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di rumah orang tua Pemohn II dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah) dan disaksikan oleh 2 orang saksi SAKSI NIKAH 1 dan SAKSI NIKAH 2 namun tidak tercata di KUA Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan dan telah dikarunia 4 orang anak masing-masing tersebut di atas; c. Bahwa status Pemohon I, sebelum menikah adalah jejaka dalam usia 22 tahun sedang status Pemohon II adalah perawan dalam usia 15 tahun dan antara keduanya tidak ada hubungan mahram atau lainnya yang menjadi sebab dilarangnya perkawinan mereka; d. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II pada tanggal 03 Juli 2013 telah menikah ulang dan tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan dan telah memperoleh Kutipan Akta Nikah Nomor : XXXXXXXXXXXX tanggal 18 Juni 2013; e. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II selama ini tidak pernah bercerai maupun kawin lagi dan tidak pernah keluar dari Agama Islam; f. Bahwa saksi tahu, para Pemohon mengajukan permohonan perubahan biodata nikah tersebut untuk mengurus Akta Kelahiran anak-anak para Pemohon; 2. SAKSI 2, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan Pensiunan PNS, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan para Pemohon karena sebagai tetangga para Pemohon; b. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II pada tahun 1986, melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di rumah orang tua Pemohn II dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah) dan disaksikan oleh 2 orang saksi SAKSI NIKAH 1 dan SAKSI NIKAH 2 namun tidak tercata di KUA Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan. c. Bahwa status Pemohon I adalah jejaka dalam usia 22 tahun sedang Pemohon II adalah perawan dalam usia 15 tahun dan antara keduanya tidak ada hubungan mahram atau lainnya yang menjadi sebab dilarangnya perkawinan mereka;

6 - 6 - d. Bahwa di pernikahan para Pemohon sebagaimana tersebut di atas telah dikaruniai 4 orang anak yaitu : ANAK 1, umur 15 tahun 11 bulan, ANAK 2, meninggal dunia, ANAK 3, meninggal dunia, ANAK 4, umur 12 tahun 8 bulan; e. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II pada tanggal 03 Juli 2013 telah menikah ulang dan tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan dan telah memperoleh Kutipan Akta Nikah Nomor : XXXXXXXXXXXX tanggal 18 Juni 2013; f. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II selama ini tidak pernah bercerai maupun kawin lagi dan tidak pernah keluar dari Agama Islam; g. Bahwa masyarakat tidak ada yang protes tentang perkawinan para pemohon; Menimbang bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut para pemohon membenarkan dan tidak membantahnya; Menimbang, bahwa para Pemohon menyatakan telah mencukupkan keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon penetapan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, ditunjuk halhal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari penetapan ini; Menimbang, bahwa selanjutnya para pemohon didepan sidang menyatakan cukup dan tidak mengajukan bukti-bukti lagi; Menimbang, bahwa dalam kesimpulannya para pemohon menyatakan tetap pada dalil-dalil permohonannya dan mohon kepada majelis berkenan menjatuhkan penetapan; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan para Pemohon pada pokoknya sebagaimana tersebut diatas; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok adanya permohonan ini adalah bahwa ANAK 1 dan ANAK 4 agar ditetapkan sebagai anak kandung para pemohon, maka berdasarkan ketentuan pasal 49 huruf a angka 2 dalam Penetapan Undang- Undang nomer 3 tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang nomer 7

7 - 7 - tahun 1989 tentang peradilan agama maka secara formil permohonan para pemohon dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 telah terbukti bahwa anak-anak para pemohon yang mohon ditetapkan sebagai anak kandung di pengadilan tersebut sedang bertempat tinggal di kabupaten pauruan, maka Pengadilan Agama Pasuruan berwenang memeriksa dan memutus perkara tersebut; Menimbang, bahwa para pemohon dalam persidangan selain mengajukan bukti surat juga telah mengajukan bukti saksi-saksi (SAKSI 1 dan SAKSI 2) menerangkan dibawa sumpahnya bahwa ANAK 1 dan ANAK 4 adalah anak yang benar-benar lahir dari hasil perkawinan PEMOHON I dengan PEMOHON II yang dilahirkan pada tanggal 15 Agustus 1987 dan ANAK 4 lahir pada tanggal 10 November tahun 2000 sebelum perkawinan para pemohon dicatatkan di KUA setempat; Menimbang, bahwa pada pasal 2 ayat (1) Undang-Undang nomer 1 tahun 1974, menentukan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hokum agama dan kepercayaannya itu, dan demikian pula pasal 4 KHI berbunyi perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum islam sesuai dengan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang nomer 1 tahun 1974 tentang perkawinan; Menimbang, bahwa dalam hal perkawinan tidak dicatatkan atau tidak dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan PPN akibat hukumnya bukan perkawinan itu tidak sah, akan tetapi perkawinan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum ex pasal 56 KHI ; Menimbang, bahwa anak sah adalah anak yang lahir dalam atau sebagai akibat dari adanya perkawinan yang sah ex pasal 42 Undang-Undang nomer 1 tahun 1974 jo pasal 95 KHI Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi didepan persidangan yang dibenarkan oleh para pemohon ditemukan fakta hukum bahwa perkwinan yang dilakukan oleh Pemohon I (PEMOHON I) dengan Pemohon II (PEMOHON II) tahun 1986 telah memenuhi rukun syarat perkawinan, baik syarat formil ataupun syarat material perkawinan sebagaimana yang dicatatkan dalam pasal 14 KHI; Menimbang, bahwa demikian pula syah dapatnya seorang anak di isbatkan kepada bapaknya maupun ibunya yang ditentukan oleh hukum ulama yang mengharuskan adanya interval waktu 6 bulan di tanggal ijabkabul seperti dengan

8 - 8 - tanggal lahir anak tersebut, juga telah terpenuhi perkawinan Pemohon I dan Pemohon II dengan tanggal lahir anak tersebut 1 tahun interval waktunya ; Menimbang, bahwa Pasal 55 Undang-Undang Nomer 1 tahun 1974 menyatakan bahwa masalah asal usul seorang anak hampir dapat dibuktikan dengan Akta kelahiran yang otentik yang dilakukan oleh Pejabat yang berwenang; Menimbang, bahwa sementara disisi lain sebagian ditentukan di dalam Undang-Undang Nomer 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak paling tidak ada 16 macam hak anak yang harus dilindungi baik oleh Negara pemerintah masyarakat maupun oleh orang tua terutama dalam hal ini hak anak untuk mengetahui orang tuanya dibesarkan dan di asuh oleh orang tuanya sendiri (vide pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomer 23 tahun 2002); Menimbang, bahwa para Pemohon mengajukan permohonan penetapan asal usul anak terhadap seorang anaknya yang bernama orang anak bernama : ANAK 1 dan ANAK 4 dengan alasan anak tersebut lahir sebelum para Pemohon melangsungkan pernikahan ulang dan dicatatkan di Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan sehingga Pemohon mengalami kesulitan dalam mengurus akta kelahiran anak tersebut; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, para Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa P.1 sampai dengan P. 10 yang masing-masing setelah dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya serta telah bermeterai cukup sehingga bukti-bukti tersebut sah sebagai alat bukti sesuai Pasal 165 HIR; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, P.2, dan P.3, terbukti baahwa Para Pemohon bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan Agama Pasuruan, oleh karena itu Pengadilan agama tersebut berwenang secara relatif untuk memeriksa dan selanjutnya menjatuhkan penetapan atas perkara a quo; Menimbang, bahwa para Pemohon juga mengajukan saksi-saksi telah memberikan keterangan di depan sidang di bawah sumpahnya dan keterangannya tersebut didasarkan kepada penglihatan dan pengetahuannya sendiri, maka keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti sesuai Pasal 164 HIR jo. Pasal 170, Pasal 171, Pasal 172 HIR ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Pemohon dan bukti-bukti diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

9 bahwa semula para Pemohon telah menikah secara syari'at Islam pada tanggal 1986 di rumah orangtua Pemohon II Kabupaten Pasuruan di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan, dengan wali nikah ayah kandung Pemohon II yang bernama AYAH PEMOHON II di hadapan 2 orang saksi bernama SAKSI NIKAH 1 meninggal dunia dan SAKSI NIKAH 2; - bahwa setelah menikah, para Pemohon dikaruniai 4 orang anak yang diberi nama: ANAK 1, umur 15 tahun 11 bulan, ANAK 2, meninggal dunia, ANAK 3, meninggal dunia, ANAK 4, umur 12 tahun 8 bulan; - bahwa anak tersebut lahir dari rahim Pemohon II dan tidak ada orang yang keberatan dengan keberadaan anak-anak tersebut sebagai anak kandung dari para Pemohon; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, anak bernama : ANAK 1 dan ANAK 4 merupakan anak yang dilahirkan dalam perkawinan sah para Pemohon, namun pernikahannya saat itu belum dicatatkan sebagaimana ketentuan Pasal 2 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 5 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia; Menimbang, bahwa oleh karena anak yang dilahirkan dari perkawinan para Pemohon tersebut (anak bernama : ANAK 1 dan ANAK 4) dalam atau akibat perkawinan yang sah, maka anak tersebut adalah anak sah Pemohon I dan Pemohon II; Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut sejalan dengan dalil fiqhiyah yang tercantum dalam kitab Al- Fiqh Al-Islami wa-adillatuhu, Jilid V, halaman 690 sebagai berikut: Artinya : Pernikahan, baik yang sah maupun yang fasid adalah merupakan sebab untuk menetapkan nasab di dalam suatu kasus. Maka apabila telah nyata terjadi suatu pernikahan,walaupun pernikahan itu fasid (rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadi dengan cara-cara akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan di dalam akta pernikahan secara resmi, dapatlah ditetapkan bahwa nasab anak yang dilahirkan oleh perempuan tersebut sebagai anak dari suami isteri (yang bersangkutan) ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat permohonan para Pemohon tersebut dapat dikabulkan dan anak tersebut ditetapkan sebagai anak sah Pemohon I dan Pemohon II; Menimbang, bahwa dalam rangka melaksanakan pasal 27 ayat (1) Undang- Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, agar dapat

10 terlaksana dengan tertib dan baik maka majelis hakim memandang perlu untuk memerintahkan kepada para pemohon melaporkan dan mencatat perubahan status orang tua anak yang bernama ANAK 1 dan ANAK 4 yang tercantum register kelahiran kepada instansi pelaksana yang berwenang dengan hal ini Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kota Pasuruan; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang nomer 7 tahun 1989 jo Undang- Undang nomer 3 ex 2006 tentang pasal Undang-Undang nomer 7 tahun 1989 dan Undang-Undang nomer 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang- Undang nomer 7 tahun 1989, semua biaya dibebankan kepada para pemohon. Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; M E N E T A P K A N 1. Mengabulkan permohonan para Pemohon; 2. Menyatakan anak yang bernama ANAK 1, umur 15 tahun 11 bulan dan ANAK 4, umur 12 tahun 8 bulan adalah anak yang dilahirkan dari perkawinan yang sah antara PEMOHON I dengan PEMOHON II yang dilaksanakan pada tahun 1986; 3. Memerintahkan kepada pemohon untuk mencatat perubahan status orang tua yang dicantumkan dalam register kelahiran tahun yang sedang berjalan kepada instansi yang berwenang yaitu kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan; 4. Membebankan biaya perkara kepada Negara, dalam hal ini melalui DIPA Pengadilan Agama Pasuruan tahun 2013 sebesar Rp ,- ( enam puluh satu ribu rupiah); Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Rabu tanggal 21 Agustus 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 14 Syawal 1434 Hijriyah, oleh Dra. Hj. HASNAWATY A., S.H., M.H. yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, MASHURI, S.H. dan Drs. AKHMAD KHOIRON sebagai Hakim-Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis di

11 dampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu M. NIDZOM ANSHORI, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh para Pemohon; Hakim Anggota, Ketua Majelis Hakim, TTD MASHURI, S.H. TTD Dra. Hj. HASNAWATY A., S.H., M.H. Hakim Anggota, TTD Drs. AKHMAD KHOIRON Panitera Pengganti, TTD M. NIDZOM ANSHORI, S.H. Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran Rp Biaya Proses Rp ,00 3. Biaya Panggilan Rp Redaksi Rp ,00 5. Biaya Meterai Rp ,00 J u m l a h Rp ,00