BLAH-BLAH-BLAH WHAT TO DO WHEN WORDS DON T WORK OLEH : DAN ROAM PORTFOLIO / PENGUIN 349 HALAMAN ISBN-13 :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BLAH-BLAH-BLAH WHAT TO DO WHEN WORDS DON T WORK OLEH : DAN ROAM PORTFOLIO / PENGUIN 349 HALAMAN ISBN-13 :"

Transkripsi

1 Learn More in Less Time BLAH-BLAH-BLAH WHAT TO DO WHEN WORDS DON T WORK OLEH : DAN ROAM PORTFOLIO / PENGUIN 349 HALAMAN ISBN-13 : Sebagian dari dugaan kita mengenai cara berpikir, salah besar. MENJELAJAHI PULAU BLA-BLA-BLA BERPIKIR DENGAN JELAS VIVID F-O-R-E-S-T MINDMAP CONTENT P P P P Kita menduga bahwa berpikir artinya merangkaikan kata-kata bersamaan untuk menjadi sesuatu yang berarti. Menurut kita, berbicara adalah cara terbaik untuk berbagi ide. Menurut kita berbicara dengan baik adalah landasan dari kecerdasan. Semua itu hanya separuh benar. Bla-bla-bla adalah sebuah kerumitan, yang mana dapat membunuh kemampuan kita untuk peduli. Sedangkan, penawar dari bla-bla-bla adalah berpikir vivid (jelas) yang mana merupakan rumusan dari Visual + Verbal + InterDependent (gabungan). Bla-bla-bla adalah penyalahgunaan, penyiksaan dan penganiayaan bahasa segala perkataan kita yang mengganggu kemampuan kita untuk menyampaikan ide dan gagasan. Bla-bla-bla tidaklah hanya berarti membosankan (walaupun membosankan biasanya menjadi bagian dari bla-bla-bla), namun bla-bla-bla juga bisa berniat untuk menyesatkan (dan menyesatkan juga merupakan bagian dari bla-bla-bla). Apa yang sebenarnya dimaksud dengan bla-bla-bla adalah kita menjadi terlalu terpikat dan terpesona dengan kata-kata kita hingga kita terbodohi oleh diri kita sendiri dengan meyakini bahwa kita memahami lebih dari apa yang sebenarnya kita ketahui. Saat kata-kata tidak bekerja, pemikiran pun juga tidak dapat bekerja. Namun walaupun kata-kata begitu hebat, kata-kata tidak dapat mendeteksi, mendeksripsikan dan meredakan berbagai jenis masalah yang datang pada kita. Itu adalah hal yang buruk, karena kata-kata telah menjadi standar alat berpikir kita sedari dulu. Bahkan lebih buruk lagi, bagi sebagian besar dari kita kata-kata merupakan satu-satunya cara kita berpikir. MENJELAJAHI PULAU BLA-BLA-BLA Bla-bla-bla hadir dalam skala yang sudah sangat bergeser, dari terlalu banyak informasi kepada terlalu sedikit informasi dan berujung pada informasi negatif. Bla-bla-bla pun juga berarti kita dikepung oleh Copyright 2014 RESOURCES powered by : BACAKILAT. All Rights Reserved 1

2 begitu banyak kata namun kata-kata tersebut tidak mengandung sebuah arti. Bla-bla-bla terkadang juga berarti kita tidak mengetahui apa-apa sama sekali. Ketika detail menghadang kita dan membunuh kemampuan kita untuk memahaminya, kita akan berujung menerima pengetahuan yang negatif semakin banyak kita mendengar, maka semakin sedikit kita mengetahui. Seharusnya, dengan begitu banyaknya jalur komunikasi instan yang tersedia untuk kita, kita bisa memahami satu sama lain lebih baik, bukan malah lebih buruk. Saat kita memiliki ide yang hebat, kita harus bisa menyebarkannya dengan lebih jelas dari sebelumnya, bukan malah lebih sulit untuk dipahami. Kita tidak membutuhkan lebih banyak kata-kata lagi. Yang kita perlukan adalah lebih banyak ide. Kita perlu ide-ide tersebut secepatnya dan kita perlu ide tersebut berkualitas baik dan untuk mengetahui kebaikan kualitasnya, kita butuh ide yang jelas disampaikan. Pada saat kita berada di dalam keramaian, salah satu dari kita akan mulai berbicara lebih keras dan lebih cepat. Hal tersebut akan berhasil pada awalnya, namun untuk mengimbangi, orang lain juga akan ikut berbicara dengan lebih keras dan lebih cepat. Semua suara akan terus tumpang tindih, hingga keseimbangan bla-bla-bla yang baru tercapai, dalam volume, kecepatan dan kuantitas yang membuat kita menjadi kesulitan untuk memahami mana sebenarnya hal yang perlu kita dengarkan dengan penuh perhatian. Dan, masalah terbesarnya adalah: dengan berisiknya suara-suara kita, tidak akan lama bagi kita menjadi begitu fokus pada apa yang kita bicarakan agar terdengar orang lain, dan melupakan kemampuan kita untuk mendengarkan orang lain kita berhenti mendengar diri kita. Sesaat kemudian, kita tidak akan mampu mengingat ide dan gagasan yang kita miliki, yang ingin kita sampaikan. Tujuan kita berubah menjadi ingin didengar. Jalan keluar dari kepungan bla-bla-bla sebetulnya cukup mudah untuk ditemukan, namun cukup sulit untuk dijalani. Karena jalannya memiliki dua jalur, dan kita baru memahami salah satu dari kedua jalur tersebut, yaitu jalur kata-kata. Jalur ini kita kenal dengan sangat baik. Ini adalah jalur menulis, berbicara, dan membaca, dan apa yang telah diajarkan, dilatih dan diuji oleh pendidikan yang telah kita emban. Jalur kedua bukanlah sebuah rahasia; semua orang tahu dan pernah melihat jalur itu. Jalur ini disebut jalur gambar. Sebagai peralatan untuk berpikir, gambar telah berada lebih lama di dunia ini dan lebih lama daripada tulisan. Bahkan, jauh di masa lalu, lama sebelum orang lain menulis kata-kata atau apapun, gambar merupakan satu-satunya jalur yang dipakai. Namun seiring berjalannya waktu, setelah ditemukannya kata-kata dan tulisan, sebagian besar dari kita kehilangan ketertarikannya dengan jalur gambar. Dan sekarang, karena sudah terlalu lama hilang Copyright 2014 RESOURCES powered by : BACAKILAT. All Rights Reserved 2

3 dalam radar kita, jalur gambar ditemukan dan dikembangkan kembali. Masalahnya adalah, walaupun kita begitu ingin meninggalkan pulau bla-bla-bla, berjalan di jalur kata-kata selalu akan menarik kita kembali ke sana. Sayangnya, jalur kedua jalur gambar tidak lebih baik. Bahkan banyak orang yang mengetahui bahwa jalur kuno ini memiliki batasan-batasan ketika harus menjelaskan ide yang cukup kompleks. Hanya dengan menggunakan kedua jalur secara bersamaan, kita dapat mencapai ke manapun kita ingin pergi. Untuk memecahkan masalah di masa ini, kita perlu melihat dan mendengar, membaca dan melihat, menulis dan menggambar. Dan saat kita melakukannya saat kita mengingat bagaimana cara berpikir dengan verbal dan visual sekaligus di sanalah kita telah memahami kekuatan dari Berpikir Vivid. Jadi, jika berbagai gambar bisa menarik perhatian anak-anak untuk membuat atau menerima sebuah ide, maka kenapa kita berhenti pada dunia anak-anak saja? Jika gambar memainkan peran yang cukup penting dalam memotivasi diri kita untuk meraih sesuatu yang sama menantangnya dengan membaca, lalu kenapa kita tidak menggunakan gambar untuk memotivasi kita dalam memahami masalah yang sedang kita hadapi sebagai orang dewasa? Kata-kata dapat digunakan untuk mendeskripsikan segala sesuatu. Namun itu tidak berarti kata-kata adalah cara terbaik untuk mendeskripsikan segalanya. Kata-kata adalah sesuatu yang luar biasa. Jka digunakan dengan baik, kata-kata dapat membantu kita berpikir, membantu kita mengingat, memberitahukan kita akan kebenaran, menunjukkan pada kita cara yang tepat, membantu kita memahami, mengurai kerumitan, mengumpulkan kita bersama-sama, dan memberikan hidup kita makna. Kata-kata bisa melakukan berbagai hal luar biasa semata-mata karena bahasa adalah teknologi yang begitu penting, dikembangkan dengan begitu baik, dan sangat canggih yang pernah ditemukan oleh manusia. Menggunakan kata-kata menjadi ciri-ciri manusia. Namun menggunakan kata-kata dengan menggunakan kata-kata dengan baik tidaklah sama. Hal ini dikarenakan, seberapapun luar biasanya, kata-kata merupakan teknologi yang paling mudah rusak. Saat kita menggunakan kata-kata, tidak sedikit hal yang dapat kita rusak baik itu sengaja maupun tidak disengaja. Saat kita melakukannya, hasilnya akan menjadi bla-bla-bla. Terkadang bla-bla-bla yang kita lakukan, hadir dari kesalahan yang tidak begitu buruk kita memiliki sebuah ide yang baik untuk disampaikan, namun kita menggunakan kata-kata yang salah untuk mendeskripsikannya. Di saat lain, bla-bla-bla datang karena tidak adanya kejelasan dalam benak kita karena kita tidak yakin terhadap kebaikan dari ide kita, kita menggunakan kata-kata untuk memperindah ide biasa namun malah mengaburkan ide utamanya. Dan terkadang, bla-bla-bla Copyright 2014 RESOURCES powered by : BACAKILAT. All Rights Reserved 3

4 memiliki sebuah maksud yang buruk karena kita tahu bahwa ide kita tidaklah baik, maka kita menggunakan kata-kata untuk mengalihkan pendengar dari apa yang sebenarnya kita pikirkan. Yang kita perlukan adalah semacam pendeteksi bla-bla-bla, sebuah cara yang cepat untuk menemukenali apa yang perlu didengarkan dan apa yang tidak. Alat ini dinamakan dengan bla-bla-meter. Kita menyimak pesan dari seseorang yang sedang berbicara, mendeteksi tingkatan pemahaman kita, dan tentukan skalanya. Jika pesannya jelas, maka tidak ada masalah. Kita akan menyerap semua dan mempersiapkan respon baliknya. Namun, jika pesannya tidak jelas, setidaknya kita bisa mengetahui alasannya dan memahami apa yang kurang jelas bagi kita dan bagi si pembicara. Apakah yang dimaksud dengan ide busuk? Seperti kata yang digunakan untuk buah atau daging, maka ide busuk adalah ide yang sudah sangat lama dan telah tidak lagi bermakna. Jika ada orang yang tetap mencoba memaksa kita untuk mencicipinya, maka kita harus lebih berhati-hati. Ketika kita merasa bosan pada penjelasannya, yang mana hal ini biasanya selalu disebabkan oleh pembicara yang membuat kita tersesat dalam kerumitan yang mana bisa diartikan antara pembicara tidak menggunakan waktu untuk menyederhanakan atau, lebih buruk lagi, dia tidak memahami gagasannya sendiri. Ketika kita berhadapan dengan pembicara yang melantur, maka hal pertama yang kita harus tanyakan pada diri sendiri adalah apakah kita dapat mendeteksi ide utama yang tersembunyi di balik lanturannya atau tidak sama sekali. BERPIKIR DENGAN JELAS Berpikir vivid hadir saat kita membutuhkan kejelasan gagasan baik itu bagi kita maupun bagi para pendengar kita. Dengan mendorong kita untuk secara aktif menggunakan kedua cara berpikir yaitu pemikiran verbal dan visual maka setiap bla-bla-bla yang ada bisa diperbaiki. Tiap ide baik dapat dibuat menjadi lebih jelas, tiap ide yang hilang dapat ditemukan kembali, dan tiap ide busuk dapat disegarkan kembali. Yang kita perlukan hanyalah berpikir vivid. Vivid adalah hal yang mudah. Ini hanyalah cara untuk melakukan hal yang sebenarnya telah kita latih sejak lama untuk menggunakan kata-kata, untuk berpikir, mengkritik, meneliti, dan menyampaikan dan menggabungkannya dengan kemampuan alamiah kita (yang mana kita lupakan) yaitu menggambar. Hasil dari kombinasi kedua pendekatan berpikir ini akan selalu menjadi lebih baik daripada hanya menggunakan salah satunya saja. Jika pesan kita tidak tampak jelas, maka kita gunakan berpikir vivid untuk membuatnya jadi bersinar cerah. Jika penyampaian pesan yang kita lakukan tampak membosankan, maka kita harus berpikir vivid agar penyampaian kita dapat menarik perhatian. Jika pesan kita tampak samar, maka kita gunakan berpikir vivid untuk menjelajahi ide-ide kita. Jika pesan kita menyimpang, kita gunakan berpikir vivid untuk kembali pada tujuan. Copyright 2014 RESOURCES powered by : BACAKILAT. All Rights Reserved 4

5 Jika mereka begitu pandai, maka apa yang salah dengan kata-kata mereka? Masalahnya bukan pada kata-kata mereka masalahnya adalah yang mereka gunakan hanya kata-kata saja. Sejak zaman dahulu hingga masa kini, kemampuan kita untuk berpikir telah berevolusi bersama dengan kedua jalur berpikir. Satu jalur lebih fokus melihat dunia terbentuk dari begitu banyaknya bagian-bagian kecil, sedangkan jalur lainnya fokus melihat dunia sebagai satu kesatuan. Jalur pertama bermanfaat karena dengan melihat dunia sebagai kesatuan dari berbagai hal-hal kecil, kita dapat memilih mana hal kecil yang bisa kita fokuskan terlebih dahulu. Jalur kedua bermanfaat karena kita jadi bergantung pada kemampuan gerak mata kita yang sangat luas agar bisa melihat secara keseluruhan dan bisa mengenali ancaman yang sedang bergerak menuju ke diri kita. Kemampuan melihat dunia dalam bentuk kumpulan dari bagian-bagian yang banyak dan dalam bentuk sebuah hal yang besar, merupakan penyelamat jiwa. Dalam perjalanan evolusinya, kedua bagian dari otak yang berfungsi untuk berpikir, membelah tugas mereka. Walaupun keduanya mengerahkan fungsi mereka dengan sebaik mungkin, namun masing-masing dari mereka memiliki keistimewaan tersendiri, yang mana salah satunya yang melakukan pemikiran dunia terbentuk dari bagian-bagian dan yang lainnya berpikir dunia sebagai satu kesatuan. Kata-kata dari bagian-bagian, gambar dari keseluruhan. Pemikiran yang melihat dunia sebagai bagian-bagian, yang sangat baik dalam melihat satu hal dalam satu waktu, mengembangkan sebuah cara untuk mengenali sesuatu secara abstrak yang tidak memerlukan perhatian konstan untuk mengingat suatu hal kembali. Cara tersebut adalah memberi nama. Namun nama memiliki batasan-batasannya. Pertama, pemikiran yang melihat dunia sebagai sebuah kesatuan tidak bisa dibodohi: dia mengetahui bahwa nama yang digunakan oleh pemikiran verbal bukanlah benda yang sebenarnya. Benda yang sebenarnya bisa bergerak dan berubah, serta bisa menghilang untuk nanti kembali muncul lagi di tempat yang berbeda dan dalam bentuk yang juga berbeda. Dengan memberi nama pada hal-hal yang dilihat, pemikiran ini tidak perlu menyimpan segala sesuatu yang ditemuinya; selama tidak ada yang bergerak atau berubah, mengenali nama saja bisa menjadi cara yang efektif untuk mengingat keadaan dunia dan membantu kita untuk membuat keputusan. Batasan kedua adalah, kata-kata merupakan hal yang linear. Agar kata-kata bisa mengekspresikan pikiran, mereka harus dikaitkan bersama dalam sebuah rangkaian. Itu berarti, ide-ide yang disampaikan dengan kata-kata memerlukan awalan, pertengahan, dan akhiran sesuatu yang menurut pemikiran visual mudah dipalsukan. Karena bukan hal linear, maka pemikiran visual menggambarkan gambaran yang sesungguhnya tentang dunia. Seperti saling melengkapi kedua cara berpikir tersebut, merekapun juga menutupi kekurangan satu sama lain. Selama mereka tetap seimbang, keduanya bekerja bersama untuk menjelajahi, dan menyampaikan gambaran dan pesan-pesan yang ada di dunia ini dan ini membuat otak kita bahagia. Copyright 2014 RESOURCES powered by : BACAKILAT. All Rights Reserved 5

6 Pemikiran verbal dan visual: mereka sama-sama melihat dunia, namun cara mereka melihat sama sekali berbeda. Alasan sesungguhnya mengapa kita lebih banyak mengoceh daripada berbicara, lebih banyak mendengar daripada menyimak, lebih banyak mempelajari daripada mengetahui, alasan kenapa kita berperilaku bla-bla-bla, adalah: kita menggeser poros penyeimbangnya. VIVID F-O-R-E-S-T Ide-ide vivid memiliki bentuk, menunjukkan hanya yang pentingnya saja, mudah dikenali, terus berevolusi, menjangkau perbedaan, dan dapat ditargetkan. Hanya ketika semuanya bekerja bersama, ide-ide yang dalam dan penuh makna akan dapat diekspresikan dengan sepenuhnya. Makna dari berpikir vivid adalah untuk mempermudah berpikir mengenai ide yang sulit. Ketika kita mengucapkan sebuah kata, maka kita harus menggambar sesuatu. Ucapkan kata benda, gambar potretnya. Ucapkan sebuah arah, gambarkan peta. Ini adalah sebagai awalnya, karena ide-ide kita jauh lebih rumit daripada sekedar beberapa kata yang berkaitan satu sama lain. Berpikir vivid akan menjadi benar-benar bermanfaat hanya jika bisa membantu kita menerjemahkan seluruh pemikiran kita. Berikut faktor-faktor yang membentuk ide-ide vivid : F = FORM (MEMILIKI BENTUK) Memiliki bentuk di sini berarti wujud yang kita berikan pada suatu benda agar lebih mudah digenggam oleh benak kita. Memberikan bentuk pada sebuah ide, berarti membentuk ide yang tadinya abstrak menjadi konkrit. Ide-ide yang kita ingat adalah ide yang berbentuk verbal maupun visual yang mampu kita pertahankan. Ide-ide vivid tidak pernah samar atau tidak jelas; ide yang kita ingat kembali adalah ide dengan bentuk yang paling unik. O = ONLY THE ESSENTIAL (HANYA INTINYA SAJA) Dengan segala hal yang harus kita pikirkan agar kita bisa bertahan dalam satu hari, ruang dalam benak kita begitu penuh dan tidak mampu menampung semua ide yang muncul dan berkeliaran. Namun, pada kenyataannya, desakan yang kita hadapi setiap hari memaksa kita untuk bertindak inovatif dan kreatif. Jika kita menginginkan ide kita menjadi ide yang vivid, maka kita perlu membatasi ukuran dari catatan kita. Hanya intinya saja di sini berarti kita menarik perhatian seseorang dengan dasar-dasarnya. Setelah mereka tertarik dan memperhatikan, maka kita pun bisa mulai menambahkan berbagai detail yang melengkapinya. R = RECOGNIZABLE (MUDAH DIKENAL) Hanya dengan mengenali sesuatulah, kita dapat memetakan dunia. Hal-hal baru dapat menyebabkan kita stres. Karena kita belum mengenal mereka, kita tidak tahu bagaimana untuk bereaksi saat berhadapan dengannya. Namun, begitu kita mengenali adanya sesuatu yang tampak kita kenal dalam hal yang baru tersebut, maka otak akan menjadi lebih santai, karena pengalaman kita mengatakan pada kita apa yang kita harus lakukan. Copyright 2014 RESOURCES powered by : BACAKILAT. All Rights Reserved 6

7 E = EVOLVING (EVOLUSI) Ide-ide vivid selalu bekerja dalam kemajuan. Benar adanya, jika ingin mudah dipresentasikan, sebuah ide haruslah lengkap, namun benar juga jika sebuah ide ingin untuk diamalkan, maka ide tersebut haruslah selalu terbuka pada perubahan. Berevolusi mengingatkan kita bahwa ide-ide vivid itu harus lengkap namun tidak pernah berhenti. S = SPAN DIFFERENCES (MENJANGKAU PERBEDAAN) Ide-ide vivid berawal dari asumsi yang berbeda-beda, namun mereka akan menjadi vivid ketika ditemukan keseimbangan antara perbedaannya. Ide-ide ini dimulai dengan pertanyaan bagaimana jika. Hal ini menunjukkan pada kita bahwa ide bisa menjadi sangat vivid ketika mereka membuka diri untuk lawannya, pembedanya, dan batasan-batasannya. Ide-ide vivid menunjukkan dengan jelas pada kita sebuah ide dengan cara mengenalkan ide yang berlawanan. T = TARGETED (MEMILIKI TARGET) Memiliki target membantu kita melihat ide-ide kita dari sudut pandang orang lain. Ide yang tidak memiliki target, tidak akan terlihat oleh orang lain. Hal yang paling kita perhatikan berarti hal yang sedang menuju kepada diri kita. Itulah yang dimaksud dengan memiliki target: membantu orang lain melihat ide kita sejelas yang kita lihat. Pada akhirnya, ide akan menjadi hebat karena dua alasan: ide-ide tersebut masuk akal untuk sebagian besar orang dan untuk diri kita sendiri. Ide-ide vivid tidak hanya bisa menginspirasi, namun juga disampaikan dengan kata-kata yang cerdas dan diilustrasikan dengan brilian. JIKA ANDA INGIN MENDALAMI BUKU INI LEBIH JAUH, DAPATKAN DI SEMOGA ANDA MENIKMATI NOTE INI. HAPPY READING! AGUS SETIAWAN Seorang pecinta membaca, penemu dan pengajar sistem BACAKILAT - Sistem membaca efektif memproses informasi 1 halaman per detik. Agus ingin menginspirasi satu juta orang di Indonesia memiliki kebiasaan membaca setiap hari. Dorongannya untuk membantu orang lain dimanifestasikannya dalam mengajar, menulis dan terapi. DAN ROAM Seorang yang telah membantu para pemimpin di perusahaan seperti Microsoft, Google, Wal-Mart, Boeing, dan Senat Amerika Serikat untuk memecahkan masalah yang rumit melalui pemikiran visual. Penjelasan visual beliau pada American Health Care membuatnya mendapat penghargaan The World Best Presentation of 2009 yang dilakukan oleh Businessweek. Beliau juga mendapatkan undangan dari Gedung Putih untuk membahas dan mendiskusikan mengenai teknik pemecahan masalah dengan visual. Copyright 2014 RESOURCES powered by : BACAKILAT. All Rights Reserved 7

8 Copyright 2014 RESOURCES powered by : BACAKILAT. All Rights Reserved 8

note BUILDING AGREEMENT AQUARIUS note Learn More in Less Time D08 AQUARIUS

note BUILDING AGREEMENT AQUARIUS note Learn More in Less Time D08 AQUARIUS Learn More in Less Time BUILDING AGREEMENT USING EMOTION AS YOU NEGOTIATE OLEH : ROGER FISHER RANDOM HOUSE BUSINESS BOOKS 244 HALAMAN ISBN-13 : 978-1905211081 Kita tidak dapat berhenti memiliki emosi,

Lebih terperinci

note AQUARIUS note THE SMARTEST MONEY BOOK YOU LL EVER READ Learn More in Less Time

note AQUARIUS note THE SMARTEST MONEY BOOK YOU LL EVER READ Learn More in Less Time Learn More in Less Time THE SMARTEST MONEY BOOK YOU LL EVER READ EVERYTHING YOU NEED TO KNOW ABOUT GROWING, SPENDING AND ENJOYING YOUR MONEY OLEH : DANIEL R. SOLIN PENGUIN BOOKS 281 HALAMAN ISBN-13 : 978-0399537219

Lebih terperinci

note THE POWER OF LESS AQUARIUS note D18 Learn More in Less Time AQUARIUS

note THE POWER OF LESS AQUARIUS note D18 Learn More in Less Time AQUARIUS Learn More in Less Time THE OWER OF LESS The Fine Art of Limiting Yourself to The Essential...In Business And In Life OLEH : LEO BABAUTA HYERION BOOKS 170 AGES ISBN-13 : 978-1401309701 Dengan begitu banyak

Lebih terperinci

note AQUARIUS note Learn More in Less Time

note AQUARIUS note Learn More in Less Time Learn More in Less Time BRAIN-BASED PARENTING THE NEUROSCIENCE OF CAREGIVING FOR HEALTHY ATTACHMENT OLEH : DANIEL A. HUGHES & JONATHAN BAYLIN W.W. NORTON & COMPANY 237 HALAMAN ISBN-13: 978-0393707281 Penelitian

Lebih terperinci

note AQUARIUS THE SEED FINDING PURPOSE AND HAPPINESS IN LIFE AND WORK OLEH : JON GORDON JOHN WILEY & SONS, INC. 146 HALAMAN ISBN-13 :

note AQUARIUS THE SEED FINDING PURPOSE AND HAPPINESS IN LIFE AND WORK OLEH : JON GORDON JOHN WILEY & SONS, INC. 146 HALAMAN ISBN-13 : Learn More in Less Time THE SEED FINDING UROSE AND HAINESS IN LIFE AND WORK OLEH : JON GORDON JOHN WILEY & SONS, INC. 146 HALAMAN ISBN-13 : 978-0470888568 Anda sebelumnya memiliki semangat berapi-api dan

Lebih terperinci

note AQUARIUS THE ATTRACTOR FACTOR (2ND EDITION) note Learn More in Less Time D27 AQUARIUS

note AQUARIUS THE ATTRACTOR FACTOR (2ND EDITION) note Learn More in Less Time D27 AQUARIUS Learn More in Less Time THE ATTRACTOR FACTOR (2ND EDITION) 5 Easy Steps for Creating Wealth (or Anything Else) From the Inside Out OLEH : JOE VITALE JOHN WILEY & SON, INC 295 AGES ISBN-13 : 978-0470286425

Lebih terperinci

ALL MARKETERS ARE LIARS ALL MARKETERS TELL STORY OLEH : SETH GODIN PORTFOLIO/PENGUIN 220 HALAMAN ISBN-13 :

ALL MARKETERS ARE LIARS ALL MARKETERS TELL STORY OLEH : SETH GODIN PORTFOLIO/PENGUIN 220 HALAMAN ISBN-13 : Learn More in Less Time ALL MARKETERS ARE LIARS ALL MARKETERS TELL STORY OLEH : SETH GODIN PORTFOLIO/PENGUIN 220 HALAMAN ISBN-13 : 978-1591843030 Pemasar yang hebat tidak membicarakan tentang fitur atau

Lebih terperinci

note SOUL TO SOUL COMMUNICATION FROM THE HEART OLEH : GARY ZUKAV FREE PRESS 336 HALAMAN ISBN-13: AQUARIUS note Learn More in Less Time

note SOUL TO SOUL COMMUNICATION FROM THE HEART OLEH : GARY ZUKAV FREE PRESS 336 HALAMAN ISBN-13: AQUARIUS note Learn More in Less Time Learn More in Less Time SOUL TO SOUL COMMUNICATION FROM THE HEART OLEH : GARY ZUKAV FREE PRESS 336 HALAMAN ISBN-13: 978-0743237000 Sebuah subjek jiwa tidaklah tercipta dari mental. Ini adalah hasil dari

Lebih terperinci

note THE MIND A USER S MANUAL OLEH : JOHN TAYLOR WILEY BOOKS 283 HALAMAN ISBN-13: AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D03

note THE MIND A USER S MANUAL OLEH : JOHN TAYLOR WILEY BOOKS 283 HALAMAN ISBN-13: AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D03 Learn More in Less Time THE MIND A USER S MANUAL OLEH : JOHN TAYLOR WILEY BOOKS 283 HALAMAN ISBN-13: 977-80470022221 Mungkin Anda menganggap pikiran Anda bukan sebagai sebuah mesin, atau setidaknya tidak

Lebih terperinci

note THE ART OF COMMUNICATING BRIDGING TIME, SPACE, MIRACLES, AND BELIEF OLEH : THICH NHAT HANH HARPER ONE 225 HALAMAN ISBN-13:

note THE ART OF COMMUNICATING BRIDGING TIME, SPACE, MIRACLES, AND BELIEF OLEH : THICH NHAT HANH HARPER ONE 225 HALAMAN ISBN-13: Learn More in Less Time THE ART OF COMMUNICATING BRIDGING TIME, SACE, MIRACLES, AND BELIEF OLEH : THICH NHAT HANH HARER ONE 225 HALAMAN ISBN-13: 977-0062224675 Komunikasi mengisi ikatan yang mengikat antara

Lebih terperinci

THINK AND GROW RICH OLEH : NAPOLEON HILL HIGH ROAD MEDIA 2001 ISBN-13 :

THINK AND GROW RICH OLEH : NAPOLEON HILL HIGH ROAD MEDIA 2001 ISBN-13 : Learn More in Less Time THINK AND GROW RICH OLEH : NAOLEON HILL HIGH ROAD MEDIA 2001 ISBN-13 : 978-1580632058 G5 Hari ini akan menjadi hari terpenting dalam kehidupan Anda. Mengapa? Karena Anda mulai membaca

Lebih terperinci

THE DIVINE MATRIX BRIDGING TIME, SPACE, MIRACLES, AND BELIEF OLEH : GREGG BRADEN HAY HOUSE, INC 225 HALAMAN ISBN-13:

THE DIVINE MATRIX BRIDGING TIME, SPACE, MIRACLES, AND BELIEF OLEH : GREGG BRADEN HAY HOUSE, INC 225 HALAMAN ISBN-13: Learn More in Less Time THE DIVINE MATRIX BRIDGING TIME, SPACE, MIRACLES, AND BELIEF OLEH : GREGG BRADEN HAY HOUSE, INC 225 HALAMAN ISBN-13: 977-1401905736 Berbagai eksperimen dalam fisika kuantum menunjukkan

Lebih terperinci

DUA PULUH KEBIASAAN YANG MENGHALANGI ANDA MENUJU

DUA PULUH KEBIASAAN YANG MENGHALANGI ANDA MENUJU Learn More in Less Time WHAT GOT YOU HERE WON T GET YOU THERE HOW SUCCESSFUL PEOPLE BECOME EVEN MORE SUCCESSFUL! OLEH : MARSHALL GOLDSMITH HYPERION NEW YORK 323 HALAMAN ISBN-13 : 978-1401330125 Aktor kelewatan

Lebih terperinci

THE FIRST 20 HOURS. How to Learn Anything Fast OLEH : JOSH KAUFMAN PORTFOLIO HARDCOVER PAGES ISBN-13 :

THE FIRST 20 HOURS. How to Learn Anything Fast OLEH : JOSH KAUFMAN PORTFOLIO HARDCOVER PAGES ISBN-13 : Learn More in Less Time THE FIRST 20 HOURS How to Learn Anything Fast OLEH : JOSH KAUFMAN ORTFOLIO HARDCOVER 2013 288 AGES ISBN-13 : 978-1591845553 G3 Begitu banyak yang ingin kita kuasai, tapi waktu tidak

Lebih terperinci

note CHANGING YOUR COURSE AQUARIUS note Learn More in Less Time

note CHANGING YOUR COURSE AQUARIUS note Learn More in Less Time Learn More in Less Time G2 CHANGING YOUR COURSE The 5 Step Guide to Getting the Life You Want OLEH : BOB & MELINDA BLANCHARD Sterling ublishing Company, Inc. 2008 230 AGES ISBN-13 : 978-1402745874 Hidup

Lebih terperinci

note AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D14 CONTENT

note AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D14 CONTENT Learn More in Less Time WHY WALK WHEN YOU CAN FLY? SOAR BEYOND YOUR FEARS AND LOVES YOURSELF AND OTHERS UNCONDITIONALLY OLEH : ISHA NEW WORLD LIBRARY 149 HALAMAN ISBN-13: 978-1577316374 Kita semua diciptakan

Lebih terperinci

note AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D07 CONTENT SELAMANYA

note AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D07 CONTENT SELAMANYA Learn More in Less Time LIMITLESS MIND A GUIDE TO REMOTE VIEWING AND TRANSFORMATION OF CONSCIOUSNESS OLEH : RUSSEL TARG NEW WORLD LIBRARY 209 HALAMAN ISBN-13: 977-1577314131 Diri dan ego kita tidaklah

Lebih terperinci

THE POWER OF GIVING. How Giving Back Enriches Us All OLEH : AZIM JAMAL & HARVEY MCKINNON TARCHER PENGUIN 238 PAGES ISBN-13 :

THE POWER OF GIVING. How Giving Back Enriches Us All OLEH : AZIM JAMAL & HARVEY MCKINNON TARCHER PENGUIN 238 PAGES ISBN-13 : Learn More in Less Time THE OWER OF GIVING How Giving Back Enriches Us All OLEH : AZIM JAMAL & HARVEY MCKINNON TARCHER ENGUIN 238 AGES ISBN-13 : 978-1585427512 Memberi menciptakan relasi simbiosis mutualisme;

Lebih terperinci

note CONSCIOUSNESS OLEH : CHRISTOPHER S. HILL CAMBRIDGE 264 HALAMAN ISBN-13: AQUARIUS note Learn More in Less Time

note CONSCIOUSNESS OLEH : CHRISTOPHER S. HILL CAMBRIDGE 264 HALAMAN ISBN-13: AQUARIUS note Learn More in Less Time Learn More in Less Time CONSCIOUSNESS OLEH : CHRISTOPHER S. HILL CAMBRIDGE 264 HALAMAN ISBN-13: 978-0521125215 Buku ini menyajikan sebuah teori yang baru dan menyeluruh mengenai kesadaran. Hill mengembangkan

Lebih terperinci

note SUPER COMMUNICATOR AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS

note SUPER COMMUNICATOR AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS Learn More in Less Time SUER COMMUNICATOR EXLAINING THE COMLICATED SO ANYONE CAN UNDERSTAND OLEH : FRANK J. IETRUCHA AMACOM 258 HALAMAN ISBN-13 : 978-081443368 Seringkali, proyek berpotensi besar dibubarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

note GREAT WITH MONEY AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D18 CONTENT

note GREAT WITH MONEY AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D18 CONTENT Learn More in Less Time GREAT WITH MONEY 6 STES TO LIFETIME SUCCESS & ROSERITY OLEH : ELLEN ROGIN, CA/CF & MELISSA BURKE, ESQ/CF TWO TANGO 126 HALAMAN ISBN-13: 978-0981518138 Ada orang yang sebenarnya

Lebih terperinci

note TALENT IS OVERRATED AQUARIUS note Learn More in Less Time D23

note TALENT IS OVERRATED AQUARIUS note Learn More in Less Time D23 Learn More in Less Time TALENT IS OVERRATED What Really Separates World-Class erformers From Everybody Else OLEH : GEOFF COLVIN ORTFOLIO ENGUIN GROU 234 AGES ISBN-13 : 978-1591842941 Ketika diminta untuk

Lebih terperinci

note 5 STEPS TO FREEDOM AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D10 CONTENT

note 5 STEPS TO FREEDOM AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D10 CONTENT Learn More in Less Time 5 STES TO FREEDOM HOW TO CUT YOUR DEENDENCE ON INSTITUTIONS AND ESCAE FINANCIAL SLAVERY OLEH : JEFF NABERS & HOEBE CHONGCHUA DIRECT KNOWLEDGE UBLISHER LLC 257 HALAMAN ISBN-13: 978-0982431306

Lebih terperinci

THE INTUITIVE MIND PROFITING FROM THE POWER OF YOUR SIXTH SENSE OLEH : EUGENE SADLER-SMITH WILEY 324 HALAMAN ISBN-13:

THE INTUITIVE MIND PROFITING FROM THE POWER OF YOUR SIXTH SENSE OLEH : EUGENE SADLER-SMITH WILEY 324 HALAMAN ISBN-13: Learn More in Less Time THE INTUITIVE MIND ROFITING FROM THE OWER OF YOUR SIXTH SENSE OLEH : EUGENE SADLER-SMITH WILEY 324 HALAMAN ISBN-13: 978-0470721438 Alam melalui proses evolusi, telah melengkapi

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Hal ini tercermin dalam undang-undang nomor 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan yang pesat saat ini. Film juga telah memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan lagi. Kurikulum Nasional disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam

Lebih terperinci

note THE ELEMENT AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS

note THE ELEMENT AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS Learn More in Less Time THE ELEMENT How Finding Your assion Changes Everything OLEH : KEN ROBINSON BERSAMA LOU ARONICA ENGUIN BOOKS 2009 274AGES ISBN-13 : 978-0141045252 D1 Tanyakan kepada anak kelas 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah memotivasi dan memberikan fasilitas kepada peserta didik agar dapat belajar sendiri. Akan tetapi, proses pembelajaran tersebut nyatanya sulit

Lebih terperinci

Bagaimana Membentuk Pola Pikir yang Baru

Bagaimana Membentuk Pola Pikir yang Baru Bagaimana Membentuk Pola Pikir yang Baru by admin Pola pikir kita (atau kadang-kadang disebut paradigma kita) adalah jumlah total keyakinan, nilai, identitas, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, pendapat,

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

Sukses dengan anak tangga pencitraa diri.

Sukses dengan anak tangga pencitraa diri. Sukses dengan anak tangga pencitraa diri. Pengertian Pencitraan Diri Pencitraan merupakan kemampuan seseorang untuk mengembangkan kemampuan dan menghasilkan suatu karya atau tingkah laku guna mencapai

Lebih terperinci

note AQUARIUS GOOD FOR YOU GREAT FOR ME note Learn More in Less Time D13 AQUARIUS CONTENT

note AQUARIUS GOOD FOR YOU GREAT FOR ME note Learn More in Less Time D13 AQUARIUS CONTENT Learn More in Less Time GOOD FOR YOU GREAT FOR ME FINDING THE TRADING ZONE AND WINNING AT WIN-WIN NEGOTIATION OLEH : LAWRENCE SUSSKIND UBLICAFFAIRS NEW YORK 240 HALAMAN ISBN-13 : 978-1610395243 Cara pandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai tujuan

Lebih terperinci

copyright 2014 copyright KIAT CEPAT AKRAB

copyright 2014 copyright KIAT CEPAT AKRAB copyright 2014 www.totokpdy.com 7 KIAT CEPAT AKRAB PENDAHULUAN Siapa sih yang tidak ingin memiliki teman? Terlepas siapa diri kita, entah sebagai pelaku bisnis, mahasiswa, praktisi profesional maupun amatir,

Lebih terperinci

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday ASEP DI JAKARTA Sebuah novel karya Nday ASEP DI JAKARA Oleh: Nday Copyright 2013 by Nday Dulu saya pikir Indonesia itu Jakarta. Pemahaman saya tentang Indonesia itu absurd... Setelah saya keliling Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu,

Lebih terperinci

Saya berharap bahwa dengan Paket CD ini anda mendapatkan sesuatu yang mudah dalem meningkatkan kecerdasan anda.

Saya berharap bahwa dengan Paket CD ini anda mendapatkan sesuatu yang mudah dalem meningkatkan kecerdasan anda. Paket CD Brain Booster-Kecerdasan, Konsentrasi, Daya Ingat dan Kreativitas ini adalah Produk Best Seller, anda dapat memilih audio sesuai dengan kebutuhan anda dalam meningkatkan kemampuan otak. Ada 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Salah satu indikator tingginya kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa Keith Johnstone (1999) menjelaskan bahwa mendongeng atau bercerita (storytelling) merupakan produk seni budaya kuno. Hampir semua suku bangsa di dunia memiliki tradisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan merupakan usaha dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin,

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dibekali kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dibekali kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia dibekali kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dengan masyarakat lainnya. Kemampuan berbahasa ini dimanifestasikan ke dalam bentuk lisan ataupun

Lebih terperinci

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK Oleh : Lukman Aryo Wibowo, S.Pd.I. 1 Siapa yang tidak kenal dengan televisi atau TV? Hampir semua orang kenal dengan televisi, bahkan mungkin bisa dibilang akrab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan wujud yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Setiap komunikasi dengan melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 291 PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Ibnu R. Khoeron 1, Nana Sumarna 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Get SMART!

DAFTAR ISI. Get SMART! DAFTAR ISI Get SMART! i DAFTAR ISI Get SMART! Berpikir dan Bertindak Seperti Orang Paling Sukses dan Bergaji Paling Tinggi Brian Tracy Penerbit PT Elex Media Komputindo iii GET SMART! GET SMART! How to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam latar belakang ini, ada beberapa hal yang akan disampaikan penulis. hal tersebut terkait masalah yang diangkat. masalah atau isu yang diangkat tentunya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORETIK. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Komunikasi Matematis a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis Agus (2003) komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Jerman, terdapat empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni keterampilan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita bangsa yang harus terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita bangsa yang harus terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita bangsa yang harus terus dilaksanakan untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Mencerdaskan bangsa merupakan

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Suara alunan piano terdengar begitu lembut Suara alunan piano terdengar begitu lembut mengalun. Beberapa pelayan hilir mudik mengitari para tamu, dengan membawa nampan berisi minuman dengan berbagai macam jenisnya. Beberapa orang berkumpul berkelompok,

Lebih terperinci

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain. Dalam kehidupan bersosial manusia membutuhkan suatu alat komunikasi. Alat komunikasi

Lebih terperinci

THE POWER OF HABIT. Why We Do What We Do In Life and Business OLEH : CHARLES DUHIGG RANDOM HOUSE PAGES ISBN-13 :

THE POWER OF HABIT. Why We Do What We Do In Life and Business OLEH : CHARLES DUHIGG RANDOM HOUSE PAGES ISBN-13 : Learn More in Less Time G1 THE OWER OF HABIT Why We Do What We Do In Life and Business OLEH : CHARLES DUHIGG RANDOM HOUSE 2012 400 AGES ISBN-13 : 978-1400069286 Kehidupan kita dijalankan oleh kebiasaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang dikembangkan dalam proses belajar yaitu: keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu berkompetisi. Salah satunya dengan melakukan kajian-kajian dan

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu berkompetisi. Salah satunya dengan melakukan kajian-kajian dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa dapat diceminkan melalui tingkat pendidikan bangsa tersebut. Hal itu dikarenakan pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dipandang

Lebih terperinci

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI, BAB IV. PENUTUP 4. 1. Kesimpulan Pada bab-bab terdahulu, kita ketahui bahwa dalam konteks pencerahan, di dalamnya berbicara tentang estetika dan logika, merupakan sesuatu yang saling berhubungan, estetika

Lebih terperinci

RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi

RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi Siapapun pasti ingin sukses. Untuk mencapainya, bukan hanya keterampilan teknik, manage, analisis, sosial, atau berkreasi saja yang hanya merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing. Menurut Semiawan kreativitas adalah suatu kemampuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berbahasa yang baik akan mempermudah berinteraksi dengan orang banyak. Tentunya ini membutuhkan arahan khusus untuk terampil berbahasa. Berdasarkan Standar

Lebih terperinci

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan . Sesi Kedua Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan Handout Akatiftas 1 : MENDENGARKAN dan BERBICARA: SANDIWARA (1 jam) Topik Yang Mungkin: Bercerita tentang pengalaman memancing yang paling berkesan

Lebih terperinci

Victorious Living #3 - Hidup Berkemenangan #3 MAKING A CHANGE IN YOUR LIFE MENGUBAH HIDUP ANDA

Victorious Living #3 - Hidup Berkemenangan #3 MAKING A CHANGE IN YOUR LIFE MENGUBAH HIDUP ANDA Victorious Living #3 - Hidup Berkemenangan #3 MAKING A CHANGE IN YOUR LIFE MENGUBAH HIDUP ANDA PEMBUKAAN: Hari ini kita akan melanjutkan seri khotbah Victorious Living bagian 3, yaitu: Making a Change

Lebih terperinci

MENULIS BERTUJUAN TERJEMAHAN RINGKAS. dari Buku Writing With a Purpose James M. McCrimmon Boston: Houghton Mifflin Company

MENULIS BERTUJUAN TERJEMAHAN RINGKAS. dari Buku Writing With a Purpose James M. McCrimmon Boston: Houghton Mifflin Company MENULIS BERTUJUAN TERJEMAHAN RINGKAS dari Buku Writing With a Purpose James M. McCrimmon 1983. Boston: Houghton Mifflin Company oleh Dra. Nunuy Nurjanah, M.Pd. NIP 131932641 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia ( Depdiknas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Pada fungsi ini bahasa menjadi penarik yang mempercepat berkembangnya penguasaan ilmu

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berpikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan suatu upaya perbaikan sistem pembelajaran inovatif yang dapat

I. PENDAHULUAN. dilakukan suatu upaya perbaikan sistem pembelajaran inovatif yang dapat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tercapainya pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari peran guru, siswa masyarakat maupun lembaga terkait lainnya. Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan lembaga untuk peserta didik. Kurikulum pendidikan sudah beberapa

Lebih terperinci

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok Monday, September 03, 2012 http://www.esaunggul.ac.id/article/merancang-strategi-komunikasi-memenangkan-pemilih-dan-kelompok / Dr. Erman Anom,

Lebih terperinci

LIFE STRATEGIES FOR DEALING WITH BULLIES OLEH : JAY MCGRAW ALADDIN 174 HALAMAN ISBN-13:

LIFE STRATEGIES FOR DEALING WITH BULLIES OLEH : JAY MCGRAW ALADDIN 174 HALAMAN ISBN-13: Learn More in Less Time LIFE STRATEGIES FOR DEALING WITH BULLIES OLEH : JAY MCGRAW ALADDIN 174 HALAMAN ISBN-13: 978-1416974734 Setiap tahun sejumlah anak-anak dikirim ke rumah sakit karena patah tulang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari ketidakpuasan seseorang terhadap kondisi hidupnya sehingga melihat anak yang tidak berdaya sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dasar tidak dilatih untuk berekspresi secara bebas dan terlalu lama dibiasakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dasar tidak dilatih untuk berekspresi secara bebas dan terlalu lama dibiasakan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam hidup manusia. Tanpa pendidikan seorang anak tidak akan menjadi pribadi berkembang. Dari pendidikan formal, pendidikan dasar

Lebih terperinci

Kodokhitamputih Dkk. #Cintaitu. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan

Kodokhitamputih Dkk. #Cintaitu. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan Kodokhitamputih Dkk #Cintaitu Penerbit Kodok Hitam Putih Bekerjasama dengan Nulisbuku.com Proyek Buku Bersama - #Cintaitu Oleh: Tuan Kodok Dkk Copyright 2011 by Kodokhitamputih Penerbit Kodok Hitam Putih

Lebih terperinci

AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2

AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2 AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2 A. Pengantar Menulis puisi pada hakikatnya mencipta dunia dalam kata. Kata-kata merupakan piranti bagi penulis merekayasa sebuah dunia, yakni

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Berdasarkan Temuan Terkait Fokus Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Berdasarkan Temuan Terkait Fokus Penelitian 122 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Berdasarkan Temuan Terkait Fokus Penelitian Pertama: Bagaimana Kreativitas guru dalam mengembangkan metode pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk meningkatkan motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda-beda. Hal tersebut merupakan representasi psikologis masing-masing orang yang dibangun dari latar belakang

Lebih terperinci

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oman Farhurohman 35 Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oleh: Oman Farhurohman 1 Abstrak Upaya dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran, seyogyanya ketika proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran hendaknya dapat dilaksanakan dengan baik yang memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan berikut ini: Proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu potensi dasar yang ada pada diri sang anak adalah menggambar dan potensi tersebut haruslah dikembangkan. Gambar adalah perpaduan antara titik, garis,

Lebih terperinci

Pembaharuan.

Pembaharuan. Pembaharuan a.s. Disajikan di bawah ini adalah khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil dari naskah berbahasa Urdu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era modernisasi selalu dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu untuk pekerjaan rumah, berpindah,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan

BAB II KAJIAN TEORITIK. NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan 5 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Komunikasi Matematis NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan suatu cara dalam berbagi ide-ide dan memperjelas suatu pemahaman. Within (Umar, 2012)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Gemar belajar ditandai dengan timbulnya rasa ingin tahu untuk mencoba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi dan kemampuan manusia untuk mengembangkan sangat beragam. Keragaman tersebut antara lain dalam pengembangan kreatifitasnya. Seperti halnya dalam manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membangun sebuah hubungan senantiasa menjadi kebutuhan bagi individu untuk mencapai kebahagiaan. Meskipun terkadang hubungan menjadi semakin kompleks saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada siswa mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan di universitas juga diberikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. E. Kajian Teori. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah. Sebagian besar ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah

BAB II KAJIAN TEORI. E. Kajian Teori. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah. Sebagian besar ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah BAB II KAJIAN TEORI E. Kajian Teori 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Sebagian besar ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah merupakan pertanyaan yang harus dijawab atau direspon. Mereka juga

Lebih terperinci

WHY NOW IS THE TIME TO CASH IN ON YOUR PASSION OLEH : GARY VAYNERCHUK HARPER COLLINS PUBLISHERS 142 HALAMAN ISBN-13 :

WHY NOW IS THE TIME TO CASH IN ON YOUR PASSION OLEH : GARY VAYNERCHUK HARPER COLLINS PUBLISHERS 142 HALAMAN ISBN-13 : Learn More in Less Time CRUSH IT! WHY NOW IS THE TIME TO CASH IN ON YOUR ASSION OLEH : GARY VAYNERCHUK HARER COLLINS UBLISHERS 142 HALAMAN ISBN-13 : 978-0062295026 Apakah Anda memiliki hobi yang ingin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP secara umum adalah sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia,

Lebih terperinci