BAB I PENDAHULUAN. Semua benda, wilayah atau daerah yang ada di sekeliling kita pasti memiliki
|
|
- Hendri Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua benda, wilayah atau daerah yang ada di sekeliling kita pasti memiliki nama, baik benda mati, benda hidup, tempat, atau nama daerah tempat tinggal kita. Nama tersebut sebagai pertanda untuk mengenalkan diri atau daerahnya kepada orang lain. Dengan adanya nama yang diberikan untuk benda atau suatu daerah maka diharapkan masyarakat akan lebih mudah mengenal benda atau daerah tersebut. Tidak heran jika di dunia ini muncul beraneka ragam nama-nama yang diberikan oleh manusia untuk nama tempat tinggal yang mereka tempati.salah satunya yang kita tahu adalah nama-nama dusun yang ada di sekitar kita. Nama itulah yang biasanya dapat membedakan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Istilah nama sering juga diartikan sebagai kata sebutan yang biasanya dijadikan identitas seseorang untuk menyebut barang atau suatu daerah, inisial atau sebutan untuk menyebut barang atau daerah agar berbeda dengan barang atau daerah lain. Nama tempat harus di miliki oleh suatu daerah, baik nama tempat tinggal (rumah) daerah tempat tinggal dari yang tersempit (dusun) hingga daerah tempat tinggal yang bersipat luas (provinsi). Tujuannya agar lebih mempermudah petugas pemerintahan untuk mendata penduduk (sensus) berdasarkan daerah tempat tinggal yang mereka tempati. Nama adalah lambang untuk sebuah benda, tempat, aktivitas dan peristiwa di dunia ini. Menurut (Poerwadarminta, 2007:793) nama adalah kata untuk menyebut 1
2 tempat, barang, binatang, serta nama untuk memanggil orang.nama itu sendiri lahir dari hasil pemikiran manusia akibat dari banyaknya benda hidup, benda mati, ataupun daerah tempat tinggal yang di tempati, sehingga muncullah sebuah nama yang kemudian diterima oleh masyarakat dan masyarakat menyepakati nama tersebut untuk nama benda itu. Salah satu contoh dari hasil pemikiran manusia yang memberikan nama pada sebuah nama tempat tinggal yakni nama dusun. Pada awalnya suatu daerah tersebut belum memiliki nama untuk daerah yang mereka tempati masih hutan belantara, namun setelah orang menuangkan hasil pemikiran atau gagasannya melalui suatu jalan musyawarah maka muncullah sebuah nama untuk daerah yang mereka tempati, dan ada yang memberikan nama daerah itu berdasarkan sejarah atau fenomena yang ada di sekitarnya. Berbicara mengenai nama, kajian semantik sangat berperan penting dalam mengkaji mengenai nama kerena didalam sebuah nama terdapat makna. Semantik itu sendiri adalah ilmu yang mengkaji makna. Menurut pendapat Verhaar, (2010: 13) semantik adalah cabang ilmu linguistik yang membahas arti atau makna.menurut Poerwadarminta, (2007:737) pengertian makna terbagi menjadi dua yaitu, (1) arti mengandung maksud dan tujuan,untuk mengetahui lafal dan maknanya, dan (2) mengandung arti yang penting dalam suatu bentuk kebahasaan. Kajiansemantik di dalamnya terdapat beberapa makna,dan pada pembahasan nanti peneliti akan lebih menfokuskan pada dua makna saja yaitu, makna referensial dan makna nonreferensial. Perbedaan makna referensial dan makna nonreferensial berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Bila kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu diluar bahasa yang diacu oleh kata itu, maka kata tersebut disebut kata
3 bermakna referensial, sedangkan kalau kata-kata itu tidak mempunyai referen, maka kata-kata itu disebut kata bermakna nonreferensial (Chaer,1995:63). Contohnya kata yang bermakna referensial yaitu kata meja dan kursi, kedua kata itu mempunyai referen yaitu sejenis perabotan rumah tangga yang memiliki empat kaki sebagai penopang papan besar untuk meletakan barang seperti gelas, piring diatasnya yang disebut meja dan kursi sejenis perabotan rumah tangga yang biasanya berpasangan dengan meja, terbuat dari kayu memiliki empat kaki dan biasanya digunakan untuk duduk, kemudian kata cantik dan kata kenyang merupakan kata nonreferensial karena tidak mempunyai referen, kata cantik bersifat relatif antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, dan kata kenyang juga bersifat relatif tidak sama ukuran makan antara orang satu dengan orang yang lainnya, bisa saja orang (1) makan satu piring nasi sudah bisa mengatakan kenyang, tetapi orang (2) belum tentu makan satu piring nasi mengatakan kenyang, sehingga kata cantik dan kata kenyang tidak bisa menjadi tolak ukur dan tidak nampak wujudnya atau (nonreferensial). Jadi kata cantik dan kata kenyang termasuk kedalam makna nonreferensial. Ketika peneliti sedang membuat KTP (Kartu Tanda Penduduk) di kantor Kecamatan Tonjong, pada tanggal 3 februari 2015 peneliti melihat papan bagan nama-nama kelurahan (desa) yang ada di Kecamatan Tonjong. Nama kelurahan (desa) itu dibawahnya memiliki nama-nama dusun. Disitu peneliti melihat salah satu nama dusun yaitu nama Dusun Makam Dawa yang terdapat di Kelurahan Galuhtimur. Peneliti berasumsi bahwa nama Dusun Makam Dawa itu masuk ke dalam makna referensial, karena peneliti menduga kemungkinan ada makam di
4 dusun tersebut, dan disitu peneliti juga melihat sepertinya ada keunikan bahasa yang dipakai pada nama dusun Makam Dawa. Seperti dugaan peneliti pada nama Dusun Makam Dawa itu memakai dua asal bahasa yang berbeda, sepertinya dari bahasa Indonesia dan dari bahasa Jawa. Menurut peneliti nama-nama dusun itu sangat unik dan dapat dianalisis menggunakan kajian semantik. Disaat peneliti hendak pulang kerumah dari kantor Kecamatan Tonjong selesai membuat KTP, tanggal 3 februari Di tengah-tengah jalan peneliti melihat batu bertuliskan Batas Dusun Dhukuh Tengah, tepatnya di Kelurahan Kalijurang. Melihat fenomena itu peneliti berasumsi lagi bahwa nama Dusun Dhukuh Tengah itu termasuk nama dusun yang masuk kedalam makna referensial karena kemungkinan kata dhukuh itu mempunyai arti perdukuhan, dan kata tengah itu kemungkinan diambil karena letak tempat tinggal penduduk yang ada ditengah dan di apit oleh dusun sebelahnya, selain itu peneliti juga melihat lagi ada keunikan bahasa yang dipakai pada nama Dusun Dhukuh Tengah, seperti dugaan peneliti pada nama Dusun Dhukuh Tengah itu memakai dua asal bahasa yang berbeda, sepertinya nama Dususn Dhukuh Tengah diambil dari bahasa Jawa dan dari bahasa Indonesia. Sehingga menurut peneliti nama dusun itu sangat unik dan dapat dianalisis menggunakan kajian semantik. Pada kesempatan yang lain saat peneliti sedang jalan-jalan menggunakan sepeda motor tepatnya tanggal 18 februari 2015 peneliti melihat gapura terbuat dari bambu, yang bertuliskan Selamat Datang di Dusun Tanggeran yang tertancap di pinggir jalan tepatnya di Kelurahan Tanggeran, Kecamatan Tonjong, melihat fenomena itu peneliti berasumsi bahwa nama Dusun Tanggeran itu termasuk
5 kedalam makna nonreferensial karena kemungkinan nama tanggeran diambil dari kata angger yang mungkin artinya kalau, kemungkinan karena penduduk di dusun itu berangger-angger saat melakukan sesuatu, sehingga menurut dugaan peneliti kata tanggeran itu tidak memiliki acuan berupa bendanya yang adapada nama dusun itu.selain itu peneliti juga melihat ada keunikan bahasa yang dipakai pada nama Dusun Tanggeran, seperti dugaan peneliti kemungkinan pada nama Dusun Caruban menggunakan asal bahasa yang diambil dari bahasa Jawa. Menurut peneliti nama Dusun Tanggeran dapat dianalisis menggunakan kajian semantik. Pada kesempatan yang lain juga, saat peneliti sedang mengantar ibunda kondangan ke rumah sodara di Kelurahan Pepedan tepatnya tanggal 20 februari Peneliti lagi-lagi melihat gapura yang terbuat dari bambu, yang bertuliskan Selamat Datang di Dusun Rejosari yang tertancap di pinggir jalan tepatnya di Kelurahan Pepedan, Kecamatan Tonjong. Melihat fenomena itu peneliti berasumsi bahwa nama Dusun Rejosari itu termasuk kedalam makna referensial karena kemungkinan nama Dusun Rejosari dulunya diambil karena penduduk di dusun itu adalah orang pertama yang tinggal (yang mengisi pertama kali dusun itu), selain itu lagi-lagi peneliti juga melihat ada keunikan bahasa yang dipakai pada nama Dusun Rejosari, sepertidugaan peneliti pada saat itu nama Dusun Rejosari diambil dari dua bahasa yang berbeda yaitu dari bahasa Indonesia dan dari bahasa Jawa. Sehingga menurut peneliti namadusun Rejosari dapat dianalisis menggunakan kajian semantik. Dari fenomena diatas membuat peneliti inginmelakukan penelitian terhadap nama-nama dusun yang ada di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes untuk
6 membuktikan asumsi-asumsi yang ada didalam pikirannya tersebut sehingga peneliti kemudian mengangkat judul penelitian dengan judul Analisis Makna Referensial dan Makna nonreferensial pada Nama-Nama Dusun di Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Tahun Pada peneliti ini peneliti mengambil sampel nama-nama dusun karena menurut peneliti nama-nama dusun yang ada di Kecamatan Tonjong banyak nama dusun yang memiliki referensi (acuan) berupa banda yang dipakai untuk menamai nama dusun tersebut meskipun ada juga nama dusun yang tidak memiliki acuan (nonreferensi) berupa benda yang ada pada dusun tersebut. Selanjutnya,peneliti juga melihat nama-nama dusun yang ada di Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes juga memiliki keunikan dari asal bahasa yang dipakai pada namanama dusun tersebut seperti ada yang diambil dari bahasa Indonesia, Jawa, Jawa Kuno dan gabungan dari bahasa-bahasa tersebut. Selain itu, nama dusun juga sudah lebih mengerucut dari pada peneliti mengambil sampel nama Kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes dan nama Kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Pada penelitian ini peneliti menganalisis nama-nama dusun yang ada di Kecamatan Tonjong menggunakan kajian semantik yang ditinjau dari dua makna yaitu, makna referensial dan makna nonreferensial.penelitian inibelum pernah dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Mahasiswa lainnya, sehingga penelitian ini perlu dilakukan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang muncul, maka masalah dalam penenlitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
7 1. Apa saja nama dusundi Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes yang termasuk makna referensial? 2. Apa saja nama dusundi Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes yang termasuk makna nonreferensial? C. Tujuan Penelitian Melihat rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan penelitian, yaitu: 1. Mendeskripsikan nama dusun di Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes yang termasuk makna referensial. 2. Mendeskripsikan nama dusun di Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes yang termasuk makna nonreferensial. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dapat penulis ambil meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritispada penelitian ini semoga dapat memberikan sumbangan bagi ilmu bahasa khususnya perkembangan ilmu semantik.ilmu. Semantik adalah ilmu yang mengkaji tentang makna. Penelitian ini membahas tentang makna referensial dan makna nonreferensial pada nama-nama dusun di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan bagi ilmu semantik khususnya pada makna referensial dan makna nonreferensial.
8 2. Manfaat Praktis Pada penelitian ini semoga dapat menambah pengetahuan tentang makna referensial dan makna nonreferensial pada nama-nama dusun di Kecmatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengatahui nama-nama dusun khususnya nama dusun yang memiliki makna referensial dan nama dusun yang memiliki makna nonreferensial. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi pijakan penelitian-penelitian berikutnya dengan kajian yang berbeda. Selain itu, diharapkan mampu menjadi pembanding antara dusun yang ada di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes dengan nama-nama dusun di daerah yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN. atau label terhadap benda atau peristiwa yang ada di sekelilingnya karena terlalu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sering sekali manusia termasuk kita sukar memberi nama atau label terhadap benda atau peristiwa yang ada di sekelilingnya karena terlalu banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semantik merupakan istilah yang digunakan dalam bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi dalam bertukar pendapat. Bahasa dapat diartikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana untuk bertukar pendapat, ide, maupun gagasan. Alat yang digunakan dalam komunikasi yaitu bahasa. Bahasa menjadi hal pokok yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Pengkajian teori tidak akan terlepas dari kajian pustaka atau studi pustaka karena teori secara nyata dapat dipeoleh melalui studi atau kajian kepustakaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupan. Bahasa sebagai sarana komunikasi tentunya mempunyai fungsi berdasarkan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013
BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini akan diuraikan, latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peralatan rumah tangga tradisional merupakan salah satu warisan nenek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peralatan rumah tangga tradisional merupakan salah satu warisan nenek moyang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju masyarakat kurang paham dengan peniggalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati maupun yang dipikirkan. Selain itu, bahasa juga sebagai alat untuk berinteraksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Prasetya, NIM , tahun 2010 dengan judul Konsep Penamaan Rumah
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Sejenis yang Relevan Untuk membedakan penelitian yang berjudul Sistem Penamaan Toko di Purwokerto, Kabupaten Banyumas dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kebudayaan tersebut terlihat ketika masyarakat pada masa itu mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cara hidup manusia yang berkembang merupakan salah satu bukti adanya peradaban dan kebudayaan pada kehidupan masyarakatnya. Adanya peradaban dan kebudayaan tersebut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian dengan judul Konsep Penamaan Rumah Makan di Daerah Purwokerto Kabupaten Banyumas, tahun 2010 oleh Danang Eko Prasetyo. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak ahli yang berpendapat mengenai makna kata. Soedjito (1990: 51)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak ahli yang berpendapat mengenai makna kata. Soedjito (1990: 51) dalam bukunya yang berjudul Kosa Kata Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa makna kata ialah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kabupaten Purbalingga (Kajian Semantik) ini berbeda dengan penelitian-penelitian
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang berjudul Sistem Penamaan Tempat Pemakaman Umum di Kabupaten Purbalingga (Kajian Semantik) ini berbeda dengan penelitian-penelitian sejenis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nama binatang, dan sebagainya. Ada beberapa pengertian nama, Setiap nama yang diberikan kepada seorang bayi memiliki makna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sering memberikan sebuah nama atau label tehadap benda atau sesuatu yang ditemui sehingga lahirlah nama kelompok, nama tumbuhtumbuhan, nama binatang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna dan dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2004:1), sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu bentuk perwujutan peradaban dan kebudayaan manusia. Dalam kamus linguistik, bahasa adalah satuan lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan. komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi penting bagi manusia. Bahasa dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi penting bagi manusia. Bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia terus mengalami peningkatan yang sangat pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, terutama fungsi komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh manusia dan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan, manusia dikodratkan sebagai makhluk sosial karena manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya membutuhkan bantuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh masyarakat umum dengan tujuan berkomunikasi. Dalam ilmu bahasa dikenal dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang berjudul
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian ini berjudul Kajian Penamaan Tempat Fotokopi di Sekitar Lingkungan Kampus di Purwokerto Tahun 2015. Untuk membedakan penelitian sekarang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang biasanya diperoleh dari orang tuanya. Nama tersebut merupakan pertanda
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang yang hidup ditengah-tengah masyarakat pasti mempunyai nama, yang biasanya diperoleh dari orang tuanya. Nama tersebut merupakan pertanda eksistensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu dari unsur kebudayaan yang juga sebagai alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh masyarakat, dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat 143 jenis bambu yang beranekaragam. manfaat kerna batangnya kuat, kerat dan elastis sehingga membuat bambu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat 143 jenis bambu yang beranekaragam. Keanekaragaman ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan iklim, tanah, dan topografi. Tanaman bambu merupakan
Lebih terperinciANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah
ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial perlu untuk berinteraksi untuk bisa hidup berdampingan dan saling membantu. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media komunikasi yang paling canggih dan produktif. Kentjono (dalam Chaer, 2007: 32) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa menurut medianya dibedakan menjadi dua yakni, bahasa lisan dan bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan alat komunikasi yang sangat penting peranannya bagi masyarakat Jawa. Penggunaan bahasa Jawa di masyarakat semakin beragam dan kreatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tidak terlepas dari bahasa, bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa adanya bahasa maka komunikasi pun tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau sekelompok masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dan berpengaruh bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Namun masalah pendidikan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harapan dari orang tua kepada anaknya. Setiap orang tua yang akan memberikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah nama sering diartikan sebagai kata sebutan yang dijadikan identitas seseorang untuk memanggil atau menyebut suatu benda agar berbeda dengan yang lain. Pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya untuk menjajakan barang dagangannya tetapi juga menyebarkan agama.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai alat komunikasi bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir seluruh aktivitas manusia tidak lepas dari kegiatan mengguakan bahasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lawan bicaranya. Secara sosial, bahasa berfungsi sebagai alat berkontak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah fenomena kemaknaan dalam komunikasi antar manusia dimanapun ia berada. Kebermaknaan komunikasi ini menjadikan ciri khas bahasa sebagai suatu syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh para anggota sosial untuk bekerja sama, dan berkomunikasi (Chaer, 2012: 32).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi penting bagi manusia dalam berinteraksi. Selain itu bahasa juga merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Adalah suatu kenyataan bahwa manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia butuh berkomunikasi anak dengan anak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam masyarakat pasti terjadi proses komunikasi dan interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam komunikasi dibutuhkan alat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan. Selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciKRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, dimana keanekaragaman budaya tersebut telah menjadi warisan kebudayaan bangsa yang patut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua hal yang berbeda, namun antara bahasa dan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan sebagai alat untuk berinteraksi dalam menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman mainan tradisional di indonesia menjadi kekayaan yang tak ternilai harganya dan menjadi ciri khas tersendiri untuk bangsa indonesia, serta menjadi daya tarik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Ia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk
Lebih terperinciANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO
ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh : TYAS PUJI PRAMESTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gorga Sopo Godang merupakan sebuah tempat atau rumah yang hanya memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gorga Sopo Godang merupakan sebuah tempat atau rumah yang hanya memiliki satu ruang tanpa kamar atau pembatas, yang berfungsi untuk tempat tinggal serta memusyahwarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia memerlukan sarana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning. Vehaar (1999: 14) mengemukakan bahwa semantik (Inggris: semantics) berarti teori
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini banyak menuntut masyarakat untuk memahami berbagai macam penggunaan bahasa yang digunakan sebagai suatu alat untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT
0 PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII di SMP Negeri 2 Kudus) SKRIPSI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena melalui bahasa manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu
Lebih terperinciSILABUS Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : II (dua) Semester : 1 (satu)
SILABUS Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : II (dua) Semester : 1 (satu) No SK KD Materi Pokok Indikator Pengalaman Be;ajar Alokasi Waktu 1 1. Mengenal 1.1 Mengenal bagian-bagian Bagian-bagian
Lebih terperinciPEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Pada umumnya seluruh kegiatan
Lebih terperinciM.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA
M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA Ragam Makna/Jenis Makna Berdasarkan jenis semantiknya Makna leksikal Makna gramatikal Berdasarkan ada tidaknya referen suatu kata Makna referensial Makna nonreferensial
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. rumah limas di desa Sirah Pulaupadang dan arsitektur rumah limas di Palembang
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa arsitektur rumah limas di desa Sirah Pulaupadang dan arsitektur rumah limas di Palembang mencerminkan sebuah ekspresi
Lebih terperinciProlog : Sebuah Surat Kecil untuk Mengenang Mereka
Prolog : Sebuah Surat Kecil untuk Mengenang Mereka Apa kabar semuanya? Semoga baik-baik saja, saat ini aku menuliskan kisah perjalanan, petualangan fisik dan jiwa saat mulai melakukan penelitian di daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingua france bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek Bahasa Melayu. Sudah berabad-abad lamanya Bahasa Melayu digunakan sebagai alat komunikasi atau lingua france bukan saja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam, benda, tempat, dan makna nama orang hebat atau pintar. Nama juga diberikan pada kafe. Kafe menurut KBBI (2014) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Semua benda di dunia memiliki nama. Pemberian nama bertujuan untuk memudahkan seseorang mengenal identitas dari benda tersebut. Nama merupakan media yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki keanekaragaman yang unik dan memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat. Pada dasarnya bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah faktor pendidikan di dalam negara itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Konsep, Konsepsi dan Prakonsepsi Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek, misalnya benda-benda atau kejadian-kejadian yang mewakili kesamaan ciri khas
Lebih terperinciTUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER ETNOLINGUISTIK PENAMAAN-PENAMAAN HUJAN DALAM MASYARAKAT DUSUN JERO TENGAH, KECAMATAN ALIAN, KABUPATEN KEBUMEN
TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER ETNOLINGUISTIK PENAMAAN-PENAMAAN HUJAN DALAM MASYARAKAT DUSUN JERO TENGAH, KECAMATAN ALIAN, KABUPATEN KEBUMEN BIMA ARIA TEJA 09/283029/SA/14961 JURUSAN SASTRA NUSANTARA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Retno Eko Wulandari, 2013
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I akan dipaparkan latar belakang, masalah penelitian yang meliputi identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian yang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA T.A. 2007/2008 P E R T UMB UH AN Pertumbuhan PERTAMBAHAN
Lebih terperinciRELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN
0 RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia terjadi interaksi satu sama lain. Proses interaksi tersebut terjadi karena adanya komunikasi antar sesama anggota masyarakat. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu cara manusia berinteraksi dengan orang lain yang biasa disebut interaksi sosial. Interaksi sosial ini dapat mengungkapkan perasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata, dan tata bahasa.
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata, dan tata bahasa. Pelafalan bisa diandaikan seperti bentuk luar dari bahasa, kosakata adalah seperti bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu budaya manusia yang sangat tinggi nilainya karena dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi atau interaksi sosial. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa dan masyarakat merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Bahasa akan selalu berhubungan dengan masyarakat penutur begitu pula sebaliknya, masyarakat
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK
ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun Penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur an sudah pernah diteliti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Adapun Penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur an sudah pernah diteliti oleh peneliti- peneliti sebelumnya antara lain tentang analisis makna kata Ruh oleh Uswatun Hasanah (990704023),
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK LAPTOP DENGAN MINAT MEMBELI
HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK LAPTOP DENGAN MINAT MEMBELI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciUKDW BAB 1 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Menurut Probo Hindarto (2010), lesehan merupakan istilah untuk cara duduk diatas lantai, dimana akar budayanya berasal dari tata krama duduk di dunia timur. Lesehan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena dalam kehidupannya manusia tidak terpisahkan dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di segala aspek kehidupan. Keanekaragaman tersebut terlihat dari beragamnya kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian secara umum, bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa lambang bunyi melalui alat ucap yang dikeluarkannya akan memunculkan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup merupakan suatu tempat berlangsungnya kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan hidup merupakan suatu tempat berlangsungnya kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kehidupan yang berlangsung memiliki suatu hubungan yang erat baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA, 2004: 2). Suyanto (2005: 1)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu masalah yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu suku yang dapat ditemui di Sumatera bagian Utara yang ber-ibukota Medan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan memiliki penduduk dengan beraneka ragam suku. Suku Batak merupakan salah satu suku yang dapat ditemui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN Perkembangan masyarakat terlihat pada lembaga yang ada pada masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi maupun hukum. Untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang berbentuk lisan dan tulisan yang dipergunakan oleh masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran. Oleh karena itu, bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Menurut Chaer (1994: 45), fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi bagi manusia, menyampaikan pesan, konsep, ide,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang. perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi
Lebih terperincimenyelenggarakan pendidikan dan praktik agar menjadi manusia yang unggul dan mandiri dalam menjalani kehidupan. Tempat mulia tersebut adalah yang
BAB I Pendahuluan Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ketika seorang Bargumono berdiri tegak di atas puncak Gunung Kendil, mengagumi akan keindahan alam yang telah diciptakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini diuraikan (1) latar belakang, (2) masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) struktur organisasi penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut. 1.1
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu yang membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis dalam penelitian atau membahas konsep teoritis berbagai metode, dasar-dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai makna tertentu. Sebagai sistem lambang bunyi yang mempunyai makna,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan mempunyai makna tertentu. Sebagai sistem lambang bunyi yang mempunyai makna, bahasa digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sebagai salah satu tempat interaksi bahasa berlangsung,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat sebagai salah satu tempat interaksi bahasa berlangsung, secara sadar atau tidak sadar menggunakan bahasa yang hidup dalam masyarakat. Bahasa juga
Lebih terperinciPENAMAAN DESA DAN DUSUN DI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI (KAJIAN ETIMOLOGI DAN SEMANTIK)
PENAMAAN DESA DAN DUSUN DI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI (KAJIAN ETIMOLOGI DAN SEMANTIK) Villages Naming in Tegaldlimo Subdistrict Banyuwangi Regency (The Study of Etymology and Semantics)
Lebih terperinci