Ingatlah, Bahwa Kechilafan Satu Orang Sahaja. Tjukup Sudah MenJebabkan Keruntuhan Negara. - dr. Roebiono Kertopati, Bapak Persandian RI

Transkripsi

1

2

3 Ingatlah, Bahwa Kechilafan Satu Orang Sahaja Tjukup Sudah MenJebabkan Keruntuhan Negara. - dr. Roebiono Kertopati, Bapak Persandian RI

4 Dr. DJOKO SETIADI, M.Si Kepala Lembaga Sandi Negara Lembaga Sandi Negara merupakan lembaga pemerintahan yang sejak tahun 1946 telah bergelut dalam bidang Persandian untuk pengamanan informasi milik negara atau pemerintah dari berbagai kerawanannya. Kini di era siber, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, kerawanan tersebut telah bertransformasi menjadi cyber warfare. Kesiapan negara dalam kebijakan, kompetensi Sumber Daya Manusia, dukungan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang canggih dan hasil karya mandiri serta kerjasama kelembagaan menjadi faktor paling penting untuk mencegah timbulnya kerugian negara, dampak buruk pada stabilitas nasional hingga terganggunya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peran strategis Lembaga Sandi Negara di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi atau era siber melalui Persandian mengalami perluasan fungsi. Persandian dituntut untuk mampu menjadi pilar utama menjaga ketahanan dan kedaulatan informasi Negara melalui pengamanan informasi berklasifikasi milik pemerintah atau negara. Mandat dan peran strategis Lembaga Sandi Negara tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 145 tahun 2015 tentang Perubahan kedelapan atas atas (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001, mempunyai tugas membantu presiden dalam menyelenggarakan urusan di bidang Persandian. Tugas tersebut harus senantiasa dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, efektif, efisien dan akuntabel. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Lembaga Sandi Negara menetapkan Visi dan Misi sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Sandi Negara vi

5 V I S I Menjadi penyelenggara dan pembina tunggal persandian negara dalam menjamin keamanan informasi berklasifikasi milik pemerintah atau negara serta menyajikan hasil pengupasan informasi bersandi guna turut serta menjaga keamanan nasional. M I S I Menyusun kebijakan nasional dalam bidang penyelenggaraan dan pembinaan persandian negara, Mengelola sistem keamanan informasi berklasifikasi secara menyeluruh milik pemerintah atau negara, Melaksanakan kegiatan intelijen sinyal, Menyelenggarakan rekayasa dan pengembangan teknologi persandian nasional, Menyediakan dan mengoptimalkan sumber daya persandian melalui proses pembelajaran dan pertumbuhan yang didukung manajemen perkantoran secara transparan dan akuntabel. R E N S T R A menjabarkan misi menjadi 2 (dua) sasaran strategis, yaitu : Meningkatnya keamanan informasi nasional melalui persandian, Meningkatnya deteksi dini ancaman terhadap keamanan nasional. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut Lembaga Sandi Negara berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya persandian, meningkatkan proses pembelajaran dan pertumbuhan yang berkelanjutan serta meningkatkan kualitas manajemen perkantoran secara transparan dan akuntabel. Sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja yang telah dicapai atas pelaksanaan tugas tersebut, Lembaga Sandi Negara melaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja (LKj) Lembaga Sandi Negara. LKj memuat informasi capaian kinerja dan efisiensi penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada Presiden, Kementerian Lembaga terkait dan publik. Penyusunan LKj mengacu pada Peraturan Presiden Nomor. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Berdasarkan Perpres tersebut, LKj adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Tidak dapat dipungkiri, tantangan dan kendala mewarnai pelaksanaan program dan anggaran Lembaga Sandi Negara Tahun Dengan berpegang teguh pada visi dan misi serta menjunjung tinggi nilai-nilai Lembaga Sandi Negara yaitu profesional, pelayanan prima, terpercaya, tanggung jawab, jiwa korsa, netral, mandiri dan visioner, berbagai kendala dan tantangan dapat teratasi dengan baik. LKj Lembaga Sandi Negara Tahun 2016 diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas atas capaian kinerja Lembaga Sandi Negara serta memberikan feedback bagi perbaikan Lembaga Sandi Negara dan kemajuan persandian nasional kedepan. Kepala Lembaga Sandi Negara Dr. Djoko Setiadi, M.Si vii

6

7 R I N G K A S A N E K S E K U T I F Target Kinerja Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk berkontribusi pada agenda ke-1 nawacita, yakni menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara ; dan agenda ke-2, membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, melalui Persandian dalam pengamanan informasi milik negara atau pemerintah berjalan dengan baik. Upaya Lemsaneg untuk melakukan penjaminan keamanan informasi milik pemerintah atau negara secara komprehensif dan pengupasan informasi terenkripsi mampu berkontribusi pada penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien. Sementara itu, dalam Program Reformasi Birokrasi, Lemsaneg juga ikut aktif dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih sesuai dengan roadmap reformasi birokrasi. Kinerja Lemsaneg Tahun Anggaran 2016 dalam kategori B A I K dengan nilai kinerja sebesar 84,50% dengan realisasi anggaran sebesar 97,11%. Lemsaneg berhasil mewujudkan 3 (tiga) sasaran strategis yang ditetapkan pada Renstra Ketercapaian 3 (tiga) sasaran strategis tersebut didasarkan pada pengukuran 3 (tiga) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) yang dijadikan sebagai dasar penilaian terhadap keberhasilan atau kegagalan Lemsaneg tahun Capaian kinerja dituangkan dalam tabel di bawah ini, dimana secara umum dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja tersebut telah sesuai dengan target yang ditetapkan, meskipun masih terdapat 1 (satu) IKSS yang belum mencapai target secara sempurna dengan status kuning. No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan Nilai penyelenggaraan persandian instansi persandian instansi pemerintah pemerintah Capaian Kinerja Status 82.67% 2 Menurunnya tingkat risiko keamanan informasi instansi pemerintah 3 Meningkatnya risiko yang dapat diantisipasi melalui saran tindak atau hasil analisis penyandian Nilai Risk Assessment atas keamanan informasi instansi pemerintah Nilai risiko yang dapat diantisipasi melalui saran tindak atau hasil analisis penyandian 72.75% 98.08% Nilai Kinerja 84.50% Keterangan : Kinerja Baik (80% Capaian Kinerja) Kinerja Cukup Baik (60% Capaian Kinerja < 80%) Kinerja tidak Baik (Capaian Kinerja < 60%) Tabel re.1 Capaian Kinerja Lemsaneg TA 2016 viii

8