Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum"

Transkripsi

1 PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KECELAKAAN DIRI UNTUK KEPENTINGAN PIHAK KETIGA ANTARA PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG PADANG DENGAN DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA (DISPORA) SEBAGAI PENGELOLA KOLAM RENANG TERATAI PADANG ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: NELI GUSMAIZA Reg. No. 99/Pdt-02/II-2015 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

2 1

3 Pelaksanaan Perjanjian Asuransi Kecelakaan Diri Untuk Kepentingan Pihak Ketiga Antara PT. Jasa Raharja Putera Cabang Padang Dengan Dinas Pemuda Dan Olah Raga (DISPORA)Sebagai Pengelola Kolam Renang Teratai Padang Neli Gusmaiza 1, Yansalzisatri 1, Yofiza Media 2 1) Progam Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta neli.gusmaiza91@gmail.com ABSTRAK Insurance is a form of risk transfer. In addition to the bond itself, the insurance may also be made to third parties, as was done by the diaspora Padang which insure visitors as a third party insurance company PT. Prog Son Branch Padang. The formulation of the problem are: 1) How is the implementation of the insurance agreement between the diaspora with PT. Prog Son Branch Padang? 2) How is the implementation of an accident insurance claim filing visitors? 3) What constraints faced in the implementation of the agreement?. This type of research is juridical sociological research using primary data and secondary data in the form of interviews and document study and data analysis technique is qualitative descriptive analysis technique. From the results it can be concluded (1) insurance agreements held since 2014, as long as there is agreement 4 (four) cases of accidents visitors who get compensation by PT. Prog Son. (2) For filing a claim, the manager who submitted to the insurance company. (3) Constraints encountered is the manager forgot to pay a premium, so the insurer late pay claims Keywords: Agreement, Accident Insurance, Third Party Latar Belakang Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu dihadapkan pada kemungkinankemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak dapat diprediksikan atau diperkirakan sebelumnya, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Dengan perkataan lain, manusia selalu menghadapi risiko yang dapat menimbulkan kerugian baik terhadap dirinya sendiri maupun harta benda yang dimilikinya. Risiko itu ada yang dapat ditanggulangi sendiri namun ada juga yang terpaksa dialihkan kepada pihak lain. Sebagai imbalan dari pengalihan risiko ini maka di setiap asuransi, pembayaran premi adalah menjadi suatu keharusan. Premi tersebut merupakan suatu kewajiban bagi tertanggung dan menjadi hak bagi penanggung. Perjanjian merupakan hal terpenting dilakukan oleh para pihak untuk mengikatkan diri dalam asuransi baik asuransi jiwa maupun asuransi kerugian. Dalam perjanjian asuransi pada umumnya, seorang tertanggung mempertanggungkan benda dan dirinya sendiri, namun perjanjian asuransi juga dapat dilaksanakan untuk kepentingan pihak ketiga, dimana tertanggung 1

4 bertanggungjawab atas diri orang lain, baik berdasarkan perintah maupun kuasa dari pihak ketiga itu sendiri atau tanpa kuasanya. Menurut ketentuan Pasal 264 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (untuk selanjutnya disingkat (KUHD), Pertanggungan dapat diadakan tidak hanya atas beban sendiri tetapi juga atas beban pihak ketiga, baik berdasarkan amanat umum atau khusus, maupun di luar pengetahuan yang berkepentingan sekalipun. Pasal 265 KUHD menyatakan: Pada pertanggungan untuk pihak ketiga, harus dengan tegas dinyatakan dalam polisnya adakah hal itu terjadi berdasarkan pemberian amanat, ataukah di luar pengetahuan yang berkepentingan. Salah satu bentuk perjanjian asuransi untuk kepentingan pihak ketiga ini telah dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Padang (selanjutnya disingkat DISPORA), sebagai pengelola Kolam Renang Teratai Padang, dimana yang menjadi pihak ketiga adalah pengunjung kolam renang. Untuk dapat menikmati fasilitas kolam renang maka antara pengunjung dan pengelola terikat dalam suatu perjanjian, pengunjung berjanji akan membayar tiket masuk area kolam renang dan pengelola berjanji akan menyediakan tempat yang layak dan aman bagi pengunjung. Tanggung jawab pengelola tidak hanya sebatas memberikan rasa aman dan nyaman. Namun pengelola juga bertanggung jawab memberi ganti kerugian kepada pengunjung, apabila terjadi suatu peristiwa kecelakaan yang menyebabkan pengunjung luka, cacat atau bahkan meninggal dunia, baik kecelakaan yang terjadi akibat kelalaian dari diri pengunjung sendiri, maupun kecelakaan yang disebabkan karena sarana kolam renang yang tidak memadai. Akan tetapi pada praktiknya, pihak pengelola tidak sanggup memikul beban kerugian yang terjadi sendiri, sehingga pihak pengelola mengalihkan risiko kerugian tersebut kepada perusahaan asuransi. Perjanjian asuransi untuk kepentingan pihak ketiga dilakukan oleh DISPORA Kota Padang dengan perusahaan asuransi PT. Jasa Raharja Putera cabang Padang. Dimana PT. Jasa Raharja Putera mengikatkan diri untuk melakukan pertanggungan risiko terhadap pihak ketiga sebagai pengunjung Kolam Renang Teratai Padang dan DISPORA akan membayarkan premi kepada perusahaan asuransi PT. Jasa Raharja Putera sesuai dengan jumlah yang telah disepakati.pada sarana kolam renang, risiko kecelakaan itu pernah terjadi pada pengunjung. Selama tahun 2014, peristiwa kecelakaan di Kolam Renang Teratai Padang telah terjadi pada 5 (lima) orang pengunjung, 4 (empat) diantaranya mendapatkan santunan dari perusahaan asuransi, sementara yang 1 (satu) tidak mendapatkan santunan, karena luka yang diderita 2

5 pengunjung tidak terlalu parah dan tidak mengalami kerugian yang cukup banyak, maka pengunjung tidak meminta ganti kerugian. Dalam pelaksanaan perjanjian untuk kepentingan pihak ketiga ini, pihak yang mengadakan perjanjian adalah DISPORA Kota Padang dengan PT. Jasa Raharja Putera, dimana kedua belah pihak ini yang disebut sebagai penanggung dan tertanggung, sedangkan yang diasuransikan adalah pihak lain (pihak ketiga) sebagai penikmat asuransi. 1. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian asuransi antara PT. Jasa Raharja Putera dengan Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagai pengelola Kolam Renang Teratai Padang? 2. Bagaimanakah proses pengajuan klaim asuransi untuk kepentingan pihak ketiga antara PT. Jasa Raharja Putera dengan Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagai pengelola Kolam Renang Teratai Padang? 3. Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam melaksanakan perjanjian asuransi antara PT. Jasa Raharja Putera dengan Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagai pengelola Kolam Renang Teratai? Metode Penelitian Penelitian adalah suatu upaya manusia untuk mencari jawaban masalah yang dialami, sehingga kesulitan yang dihadapi manusia tersebut dapat diatasi. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yuridis sosiologis(social legal research). Penelitian secara yuridis sosiologis yaitu penelitian yang melakukan pendekatan masalah dengan melihat norma hukum yang berlaku dan menghubungkannya dengan fakta yang ada dalam masyarakat. Di samping itu penelitian kepustakaan juga dilakukan untuk mendapatkan data sekunder. 2. Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua (2) sumber data yaitu: a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung di lapangan, guna mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun informan dalam penelitian ini adalah : 1. Kepala seksi Sarana dan Parasarana Keolahragaan Dinas Pemuda dan Olah Raga 3

6 Kota Padang, Bapak Firdaus Bhaktiar S.Sos, M.M 2. Kepala seksi Pemasaran PT. Jasa Raharja Putera cabang Padang, Ibu Mira Alida S.E. 3. Agen asuransi PT. Jasa Raharja Putera Cabang Padang, Bapak Sandi 4. Pengunjung yang mendapatkan ganti kerugian akibat kecelakaan di Kolam Renang Teratai Padang, Bapak Wendra. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang sudah diolah dan didokumentasikan, sehingga sering juga disebut data kepustakaan. Data sekunder terdiri dari: 1) Bahan hukum primer Bahan hukum primer adalah peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti: a) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) b) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) c) Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian d) Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian 2) Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer seperti, bukubuku literatur yang berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian asuransi. 3. Teknik dan alat pengumpulan data Dalam pengumpulan data digunakan dua (2) macam teknik, yaitu: a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada informan. Dalam melakukan wawancara ini penulis menggunakan sistem wawancara terbuka, yaitu wawancara dengan memberikan kesempatan kepada informan untuk menjawab pertanyaan secara bebas, tidak menyediakan pilihan jawaban, alat yang digunakan dalam wawancara berupa daftar 4

7 pertanyaan yang berbentuk semi terstruktur. b. Studi dokumen Studi dokumen merupakan alat pengumpulan data yang penulis lakukan terhadap bahanbahan kepustakaan hukum. Adapun caranya adalah dengan membaca, mencatat, meresume, dan mengutip peraturan, bukubuku, serta dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 4. Teknik pengolahan dan analisis data a. Teknik pengolahan Data yang diperoleh setelah penelitian akan mengalami proses editing. Editing merupakan suatu upaya meneliti kembali catatan atau data-data yang diperoleh apakah data tersebut sudah cukup lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan. Pada editing,terjadi pemisahan antara data yang diperlukan dengan data yang tidak diperlukan sesuai dengan permasalahannya. b. Analisis data Setelah semua data dirasa lengkap, maka data dianalisis secara kualitatif, yaitu data yang diperoleh dikelompokkan sesuai permasalahan yang diteliti kemudian diambil suatu kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Perjanjian Asuransi antara Dispora Kota Padang sebagai Pengelola Kolam Renang Teratai dengan PT. Jasa Raharja Putera Cabang Padang. Perjanjian asuransi yang dilakukan antara Dispora Kota Padang dengan perusahaan asuransi PT.Jasa Raharja Putera cabang Padang adalah perjanjian kerjasama (MOU) yang disebut juga dengan Naskah Kerjasama Asuransi Kecelakaan Diri Pengunjung Kolam Renang Teratai antara Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Padang dengan PT. Jasa Raharja Putera Cabang Padang. Perjanjian asuransi ini dimulai pada tanggal 3 bulan Maret Tahun 2014 dan berlaku selama1 (satu) tahun ke depan. Naskah perjanjian kerjasama asuransi kecelakaan diri pengunjung tersebut, memuat beberapa ketentuan sebagai berikut: 1. Tujuan diadakan perjanjian kerjasama. 2. Objek pertanggungan. 3. Ruang lingkup pertanggungan. 4. Nilai pertanggungan/santunan dan premi. 5. Tata cara penetapan santunan. 6. Prosedur pengajuan klaim. 7. Daluwarsa. 8. Penerima santunan. 9. Pengecualian. 5

8 10. Ketentuan dan syarat lainnya. 11. Pemantauan dan evaluasi. 12. Perselisihan. 13. Jangka waktu perjanjian. 14. Ketentuan peralihan. 15. Penutup. Tujuan diadakan perjanjian asuransi ini adalah untuk memberikan perlindungan dalam bentuk jaminan asuransi terhadap pengunjung Kolam Renang Teratai agar merasa nyaman serta mengurangirasa khawatir, apabila terjadi suatu peristiwa kecelakaan yang menyebabkan kerugian bagi pengunjung di lokasi kolam renang dibawah pengelolaan pihak pertama. Pihak pertama dalam perjanjian ini adalah DISPORA Kota Padang selaku pengelola Kolam Renang Teratai Padang dan pihak kedua adalah perusahaan asuransi PT. Jasa Raharja Putera Cabang Padang, sedangkan pihak ketiga adalah pengunjung Kolam Renang Teratai Padang. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Firdaus Bhaktiar selaku Kepala seksi Sarana dan Prasarana Kolam Renang Teratai Padang, pada hari Rabu tanggal 3 Desember Tahun 2014, bahwa kecelakaan pengunjung yang terjadi di Kolam Renang Teratai, pada dasarnya disebabkan oleh kelalaian pengunjung itu sendiri, tidak ada kecelakaan yang terjadi akibat keadaan kolam pemandian yang tidak baik, seperti lantai kolam yang retak atau sebagainya, karena sejauh ini keadaan kolam Renang Teratai selalu diperhatikan oleh pihak pengelola, jika ada kolam yang sudah tidak layak untuk digunakan maka pihak pengelola segera memperbaiki. Perjanjian yang dilaksanakan oleh DISPORA Kota Padang dengan PT. Jasa Raharja Putera Cabang Padang melahirkan kewajiban bagi kedua belah pihak. DISPORA Kota Padang sebagai tertanggung dalam perjanjian ini, berkewajiban membayar premi kepada perusahaan asuransi adalah sebesar Rp ,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) tiap bulan, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, sedangkan pihak asuransi berkewajiban untuk membayar klim ganti kerugian terhadap pengunjung kolam renang yang mengalami kecelakaan. Jumlah ganti kerugian yang akan dibayarkan terhadap pengujung yang mengalami kecelakaan ditetapkan oleh pihak asuransi, oleh sebab itu nilai ganti kerugaian yang akan diberikan kepada setiap orang yang mengalami kerugian akibat kecelakaan tersebut adalah: 1) Meninggal dunia (kecelakaan) : Rp ,- (lima juta rupiah) 2) Cacat tetap (maksimum) : Rp ,- (lima juta rupiah) 3) Biaya perawatan (maksimum) : Rp ,- (satu juta rupiah) Apabila pengunjung yang menderita cacat tetap dalam jangka waktu 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari, setelah kejadian 6

9 atau peristiwa kecelakaan tersebut menyebabkan kematian, maka kematian akan dianggap sebagai suatu penyebab tunggal dan untuk itu akan dibayarkan santunan sebesar selisih kekurangan terhadap yang belum dibayarkan pada saat pengunjung tersebut mengalami cacat tetap. Dengan demikian, klaim akan dibayar oleh perusahaan asuransi apabila telah memenuhi syarat yang di atur dalam polis. Apabila perusahaan asuransi mengetahui bahwa keterangan yang diberikan oleh pihak korban kecelakaan tidak benar maka klaim tidak akan dibayarkan. Dalam praktiknya, mengenai kecurangan pengajuan klaim untuk ganti kerugian belum pernah terjadi sampai saat ini. Menurut Bapak Firdaus Bhaktiar, selama Tahun 2014 kasus kecelakaan terhadap pengunjung kolam renang terjadi pada 5 (lima) orang, 4 (empat) diantaranya mendapatkan ganti kerugian dari perusahaan asuransi sedangkan yang 1 (satu) tidak mendapatkan ganti kerugian karena luka yang dialaminya tidak terlalu parah, sehingga pertolongan diberikan oleh pihak pengelola saja di lokasi kolam renang. Dalam praktiknya, pembayaran klaim ganti kerugian kecelakaan pengunjung belum ada yang mencapai jumlah maksimum dari nilai pertanggungan yang disepakati dalam polis, karena kecelakaan yang terjadi tidak ada yang terlalu parah. Pada umumnya kerugian yang diberikan oleh perusahaan asuransi terhadap pengunjung adalah untuk biaya perawatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sandi (agen asuransi di PT. Jasa Raharja Putera) mengatakan bahwa, pengajuan klaim yang diterima oleh PT. Jasa Raharja Putera selama tahun 2014 ada 4 (empat) kali, klaim yang diajukan tersebut adalah klaim biaya perawatan. Sebagai mana dapat dilihat dalam tabel berikut : 7

10 Tabel 1 Data Pengajuan Klaim Ganti Kerugian Terhadap Korban Kecelakaan Pengunjung Kolam Kolam Renang Teratai Tahun 2014 No. Risiko kecelakaan Tanggal kecelakaan Jenis kecelakaan Jumlah ganti kerugian 1. Luka robek di kepala 5/5/2014 Luka ringan Rp ,00 2. Luka robek di kepala 27/9/2014 Luka ringan Rp ,00 3. Luka robek di dagu 23/11/2014 Luka ringan Rp ,00 4. Luka robek di kepala 9/11/2014 Luka ringan Rp ,00 Sumber: data primer pada PT. Jasa Raharja Putera cabang PadangTahun Selama perjanjian asuransi dengan Dispora berjalan, PT. Jasa Raharja Putera belum ada menerima pengajuan klaim dan memberi ganti kerugian terhadap peristiwa kecelakaan yang menyebabkan pengunjung meninggal dunia dan cacat tetap. Berdasarkandata di atas penulis juga telah melakukan wawancara dengan bapak Wendra (salah satu pengunjung kolam renang teratai yang mendapatkan ganti kerugian akibat kecelakaan), bapak Wendra menjelasakan bahwa pada hari minggu, tanggal 9 November 2014 dia berenang dikolam renang teratai, namun bapak wendra keluar dari dalam kolam dan berjalan di pinggir kolam satu, sehingga dia terjatuh dan mengalami luka robek di bagian kepala, bapak Wendra segera dibawa kerumah sakit Yos Sudarso untuk mendapatkan perawatan. Pihak pengelola segera mengurus biaya perawatan terhadap bapak wendra, setelah dihitung biaya yang dikeluarkan sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh puluh tiga ribu sembilan puluh tujuh rupiah). Kemudian pihak pengelola segera mengurus pengajuan klaim ganti kerugian kepada perusahaan asuransi. Apabila terjadi kecelakaan yang mengancam keselamatan diri pengunjug kolam renang teratai, maka pihak pengelola segera melakukan pertolongan sebagai berikut: 1) Pihak pengelola segera memberikan pertolongan pertama pada saat terjadinya peristiwa kecelakaan. Pertolongan pertama tersebut dapat berupa, membersihkan luka yang diderita pengunjung. 2) Setelah memberikan pertolongan, pihak pengelola segera membawa pengunjung kerumah sakit untuk mendapatkan perawata yang lebih lanjut. 3) Pihak pengelola segera mengurus dan membayar biaya pengobatan kepada Rumah Sakit. 8

11 4) Apabila pengunjung tersebut masih membutuhkan perawatan dan pengobatan pada hari berikutnya, maka biaya pengobatan ditanggung oleh pengunjung sendiri karena pihak pengelola hanya bertanggungjawab untuk biaya satu kali pengobatan pertama. 5) Setelah pengobatan selesai, pihak pengelola segera mengajukan klaim kecelakaan pengunjung kepada perusahaan asuransi dengan melengkapi dokumen yang diperlukan. 6) Klaim kecelakaan tersebut diberikan oleh perusahaan asuransi kepada pihak pengelola, karena yang menanggulangi biaya pengobatan saat terjadinya kecelakaan adalah pihak pengelola maka dari itu yang berurusan dengan pihak asuransi dalam penggantian kerugian adalah pengelola kolamrenang. Adapun dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan klaim adalah sebagai berikut: 1) Polis asli. Polis asli adalah polis atau akta yang dikeliuarkan oleh perusahaan asuransi pada awal dilakukannya perjanjian asuransi. 2) Mengisi formulir LK-1 (Lembaran Kecelakaan) secara lengkap, yang telah disediakan oleh pihak asuransi, formulir ini di isi oleh pihak pengelola. 3) Formulir tersebut dilengkapi dengan: (a) Perawatan: Kwitansi asli dari dokter atau rumah sakit, apotik, fotocopy resep. (b) Cacat tetap: surat keterangan atau pernyataan cacat tetap dari dokter. (c) Meninggal dunia: surat keterangan kematian dari rumah sakit atau pihak yang berwenang, identitas ahli waris korban (Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk). (d) Tanda bukti pengunjung: sobekan tiket atau karcis. Persyaratan yang terdapat dalam angka 3 (tiga) huruf d di atas, jika tidak dapat dipenuhi maka pihak asuransi akan tetap memproses semua pengajuan klaim pengunjung yang diajukan pengelola kolam renang, karena karcis atau tiket masuk area kolam renang teratai tidak merupakan persyaratan wajib klaim. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sandi, satu-satunya kendala yang terjadi dalam melaksanakan perjanjian ini adalah pihak pengelola kolam renang telat membayar premi. Selama perjanjian asuransi dilaksanakan pihak pengelola sering membayar premi tidak tepat pada tanggal yang telah ditetapkan dalam perjanjian, bahkan premi belum di bayar 9

12 pada saat kecelakaan terjadi di kolam renang. Akibat premi telat dibayarkan maka pihak asuransi tidak dapat memproses pengajuan klaim ganti kerugian karena menurut ketetapannya klaim tidak dapat dibayarkan selama premi belum dibayar oleh pihak pengelola. Dari kendala yang terjadi, maka upaya yang dilakukan agar kesalahan tersebut tidak terulang pada waktu pembayaran berikutnya maka perusahaan asuransi melakukan suatu kebijakan terhadap perjanjian yang dilakukan dengan pengelola kolam renang, jika sudah masuk waktu tempo pembayaran klaim pihak pengelola akan diberitahu oleh pihak asuransi, tujuannya yaitu agar tidak terjadi kendala dalam pelaksanaan pengajuan klaim dan klaim yg di ajukan cepat diproses oleh perusahaan asuransi. Simpulan 1. Perjanjian asuransi untuk kepentingan pihak ketiga yang dilakukan antara DISPORA Kota Padang dengan PT. jasa Raharja Putera dimulai sejak tanggal tiga bulan Maret Tahun Selama perjanjian berlangsung telah terjadi 5 (lima) kasus kecelakaan terhadap pengunjung, 4 (empat) diantaranya mendapat ganti kerugian, 1 (satu) tidak, karena luka yang diderita tidak terlalu parah, ganti kerugian yang diberikan sesuai berapa jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan pengunjung. 2. Pengajuan klaim asuransi kecelakaan pengunjung dilakukan langsung oleh pihak pengelola, dengan melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan klaim, seperti: polis asli, formulir LK-1 yang telah di isi lengkap, kwitansi biaya perawatan, tanda bukti selaku pengunjung (sobekan tiket atau karcis), namun jika tanda bukti selaku pengunjung tersebut tidak ada pihak asuransi akan tetap memproses pengajuan klaim, karena tiket atau karcis tidak merupakan persyaratan wajib klaim. 3. Kendala yang dihadapi dalam perjanjian yaitu: Pihak pengelola lupa dan telat bayar premi kepada perusahaan asuransi, hal ini disebabkan karena kelalaian dari pihak pengelola sendiri sehingga pihak asuransi tidak dapat memproses pengajuan klaim. A. Saran Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, maka saran yang dapat penulis berikan adalah untuk menghindari terjadinya kendala dalam pelaksanaan perjanjian asuransi, seharusnya para pihak harus bertanggung jawab dalam 10

13 menjalankan hak dan kewajibannya masingmasing dan melaksanakan perjanjian sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati, sehingga terhindar dari permasalahan di kemudian hari. Ucapan Terima Kasih Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang sudah membantu penulis selama menyelesaikan skripsi. Pihak-pihak yang dengan sabar membimbing dan selalu memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi. Pihak tersebut adalah: (1) Ibu Yansalzisatry, S.H., M.H, selaku Pembimbing I (2) Ibu Yoviza Media, S.H., M.H, selaku Pembimbing II. Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum, (3) Bapak Adri, S.H., M.H, dan selaku Penguji III (4) Bapak Suamperi S.H., M.H, selaku Penguji II, (5) Ibu As Suaiti Arief, S.H., M.H, selaku Penguji I, (6) Keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan moril maupun materi. (7) serta teman-teman seperjuangan. Daftar Pustaka A. Buku-buku A.Abbas Salim, 1993, Dasar-dasar Asuransi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Abdul Kadir Muhammad, 1992, Hukum Perdata, PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung. Djoko Prakoso, 1991, Hukum Asuransi Indonesia, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, 1980, Hukum Pertanggungan, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta. H.M.N Purwosujipto, 1983,Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia Bagian Enam, Djambatan, Jakarta. Hotman Pardomuan Sibuea, Dan Herrybertus Sukartono, 2009, Metode Penelitian Hukum, Krakatau Book, Jakarta. J.Satrio, 1999, Hukum Perikatan yang Lahir Karena Perjanjian, PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung. Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, 2006,Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. R. Setiawan, 1987, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung. Salim H.S, 2003, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta. Subekti, 1979, Hukum Perjanjian, PT. Intermasa, Jakarta. B. Peraturan Perundang-undangan. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Perasuransian. 11

14 Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. C. Sumber Lain Wibowo Turnady, 2012, Asas-asas Perjanjian, sas-asas-perjanjian/. Anonim, 2012, Pengertian Hukum Asuransi, 03/pengertian-asuransiumum.html. Roestaman, 2012, Asuransi Kecelakaan Diri, 12

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian. Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Disusun Oleh: WILLY FITRI PRATAMI

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian. Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Disusun Oleh: WILLY FITRI PRATAMI PELAKSANAAN ASURANSI JIWA DENGAN TAMBAHAN RISIKO PENYAKIT KRITIS DI ALLIANZ LIFE INDONESIA VICTORY AGENCY PADANG ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Jaksa Sebagai Pengacara Negara Dalam Perkara Gugatan Uang Pengganti Tindak Pidana Korupsi Melalui Surat Kuasa Khusus Di Pengadilan Negeri Kelas 1b Pariaman ARTIKEL Diajukan

Lebih terperinci

Keywords : protection, Insurance, compensation

Keywords : protection, Insurance, compensation PERLINDUNGAN HUKUM DARI PT ASURANSI KERUGIAN JASARAHARJA PUTERA TERHADAP WISATAWAN YANG MENGALAMI KECELAKAAN DI BALI Oleh : A.A Sg Istri Cahya Sri Widari I Ketut Markeling I Made Dedy Priyanto Bagian Hukum

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum HAK SUBROGASI PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP KERUGIAN YANG DITIMBULKAN OLEH PIHAK KETIGA DALAM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA PADANG ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KUTA

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KUTA PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KUTA Oleh I Made Wahyudi Anantha Ngakan Ketut Dunia A.A.Ketut Sukranatha Hukum Bisnis Fakultas Hukum

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Hukum

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KHATULISTIWA LUBUKSIKAPING DENGAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 DALAM ASURANSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KHATULISTIWA LUBUKSIKAPING DENGAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 DALAM ASURANSI PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KHATULISTIWA LUBUKSIKAPING DENGAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 DALAM ASURANSI JIWA PENERIMA KREDIT SKRIPSI Diajukan guna memenuhi

Lebih terperinci

Oleh : Ni Putu Eni Sulistyawati I Ketut Sudantra. Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

Oleh : Ni Putu Eni Sulistyawati I Ketut Sudantra. Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KETIGA DALAM PERJANJIAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR RENT A CAR DI KOTA DENPASAR (Studi Kasus pada PT. Asuransi Wahana Tata dan PT. Asuransi Astra Buana) Oleh : Ni Putu Eni

Lebih terperinci

PERANAN POLIS ASURANSI JIWA DALAM PENUNTUTAN KLAIM (STUDI PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENPASAR)

PERANAN POLIS ASURANSI JIWA DALAM PENUNTUTAN KLAIM (STUDI PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENPASAR) PERANAN POLIS ASURANSI JIWA DALAM PENUNTUTAN KLAIM (STUDI PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENPASAR) Oleh Anak Agung Gede Agung Ngakan Ketut Dunia I Ketut Markeling Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential Ratna Syamsiar Dosen Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Lampung Abstrak PT Prudential Life Assurance memberikan perlindungan bagi

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PT. ADIRA FINANCE PADANG TERHADAP HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN ARTIKEL

TANGGUNG JAWAB PT. ADIRA FINANCE PADANG TERHADAP HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN ARTIKEL TANGGUNG JAWAB PT. ADIRA FINANCE PADANG TERHADAP HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN ARTIKEL Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh: FEBRI

Lebih terperinci

PEMBAYARAN KLAIM OLEH PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI OLEH TERTANGGUNG PADA PROGRAM MITRA BEASISWA

PEMBAYARAN KLAIM OLEH PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI OLEH TERTANGGUNG PADA PROGRAM MITRA BEASISWA PEMBAYARAN KLAIM OLEH PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI OLEH TERTANGGUNG PADA PROGRAM MITRA BEASISWA Oleh I Made Aditya Mantara Putra I Gusti Nyoman Agung I Made Dedy Priyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat dan diikuti oleh majunya pemikiran masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM REGULER MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

FAKULTAS HUKUM REGULER MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 PELAKSANAAN ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG BUS KOTA DI KOTA PADANG SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

UPAYA HUKUM TERHADAP PENOLAKAN KLAIM ASURANSI JIWA OLEH PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG GATSU. Komang Ayu Devi Natasia

UPAYA HUKUM TERHADAP PENOLAKAN KLAIM ASURANSI JIWA OLEH PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG GATSU. Komang Ayu Devi Natasia UPAYA HUKUM TERHADAP PENOLAKAN KLAIM ASURANSI JIWA OLEH PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG GATSU Komang Ayu Devi Natasia I Gst. Nyoman Agung & A.A. Ketut Sukranatha PK Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP ASURANSI PEKERJA YANG MENDERITA SAKIT KARENA ADANYA KESENGAJAAN

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP ASURANSI PEKERJA YANG MENDERITA SAKIT KARENA ADANYA KESENGAJAAN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP ASURANSI PEKERJA YANG MENDERITA SAKIT KARENA ADANYA KESENGAJAAN Oleh : Gede Wisnu Yoga Mandala I Wayan Suarbha Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat terlepas dari resiko yang sewaktu-waktu datang. Resiko tersebut dapat berupa cacat tubuh atau mungkin juga karena kematian yang disebabkan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis melakukan kerja praktek di PT. JASARAHARJA PUTERA, dimana penulis ditempatkan dibagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi atau pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah melakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI PELAKSANAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BUMIPUTERA CABANG PADANG

SKRIPSI PELAKSANAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BUMIPUTERA CABANG PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BUMIPUTERA CABANG PADANG Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: HARRAHMAWATI FITRIA 07140029 PROGRAM

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Asuransi Kendaraan Bermotor Berdasarkan Pasal 1 sub (1) UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, dinyatakan bahwa pengertian asuransi atau pertanggungan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini masyarakat mulai khawatir akan adanya suatu risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini masyarakat mulai khawatir akan adanya suatu risiko yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini masyarakat mulai khawatir akan adanya suatu risiko yang mungkin dapat menimpanya pada saat-saat tertentu. Sehingga banyak beredar di masyarakat

Lebih terperinci

Lex Administratum, Vol. V/No. 9/Nov/2017

Lex Administratum, Vol. V/No. 9/Nov/2017 KEPASTIAN HUKUM PEMBAYARAN POLIS ASURANSI NASABAH YANG SUDAH JATUH TEMPO PADA PERUSAHAAN ASURANSI BERDASARKAN UU NO. 40 TAHUN 2014 1 Oleh : Febri Repi 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Asuransi 1. Pengertian Perjanjian Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang asuransi. Mulai sejak zaman sebelum masehi yaitu pada masa kekaisaran

BAB I PENDAHULUAN. dibidang asuransi. Mulai sejak zaman sebelum masehi yaitu pada masa kekaisaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sudah mengalami perkembangan yang begitu signifikan dibidang asuransi. Mulai sejak zaman sebelum masehi yaitu pada masa kekaisaran Yunani kuno yang dipimpin

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ASURANSI JIWA SANTUNAN KREDIT ANDA (Ajisaka) PADA PT. BRINGIN LIFE SYARIAH PADANG SEBAGAI JAMINAN UTANG DALAM PERJANJIAN KREDIT ARTIKEL

PELAKSANAAN ASURANSI JIWA SANTUNAN KREDIT ANDA (Ajisaka) PADA PT. BRINGIN LIFE SYARIAH PADANG SEBAGAI JAMINAN UTANG DALAM PERJANJIAN KREDIT ARTIKEL PELAKSANAAN ASURANSI JIWA SANTUNAN KREDIT ANDA (Ajisaka) PADA PT. BRINGIN LIFE SYARIAH PADANG SEBAGAI JAMINAN UTANG DALAM PERJANJIAN KREDIT ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang manusia dalam suatu masyarakat, sering menderita kerugian akibat suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya dicuri,

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK TERTANGGUNG DALAM ASURANSI DEMAM BERDARAH PADA PT. ASURANSI CENTRAL ASIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK TERTANGGUNG DALAM ASURANSI DEMAM BERDARAH PADA PT. ASURANSI CENTRAL ASIA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK TERTANGGUNG DALAM ASURANSI DEMAM BERDARAH PADA PT. ASURANSI CENTRAL ASIA Oleh: Darmadi Charisma Putra I Ketut Markeling I Made Dedy Priyanto Hukum Bisnis Universitas Udayana

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM PEMBERATAN RISIKO DALAM ASURANSI JIWA PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 BANDAR LAMPUNG

ANALISIS HUKUM PEMBERATAN RISIKO DALAM ASURANSI JIWA PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 BANDAR LAMPUNG 123 ANALISIS HUKUM PEMBERATAN RISIKO DALAM ASURANSI JIWA PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 BANDAR LAMPUNG Oleh: Sri Zanariah Dosen Tetap Yayasan Pada Fakultas Hukum Universitas Saburai ABSTRAK Terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk mendapatkan derajat kesehatan pada masyarakat yang tinggi dewasa ini diupayakan oleh pemerintah maupun swasta. Salah satu langkah yang ditempuh adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya manusia selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu mengalami risiko, yaitu suatu peristiwa yang belum dapat dipastikan terjadinya dan bila

Lebih terperinci

JURNAL TANGGUNG JAWAB HUKUM PT. KERETA API INDONESIA TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG AKIBAT KECELAKAAN KERETA API. Diajukan Oleh :

JURNAL TANGGUNG JAWAB HUKUM PT. KERETA API INDONESIA TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG AKIBAT KECELAKAAN KERETA API. Diajukan Oleh : JURNAL TANGGUNG JAWAB HUKUM PT. KERETA API INDONESIA TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG AKIBAT KECELAKAAN KERETA API Diajukan Oleh : BENEDICTUS BISMO BINTANG PRAKOSA NPM : 110510601 Program Studi Program Kekhususan

Lebih terperinci

PERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

PERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI Oleh : ANGGA ZIKA PUTRA 07 140 077 PROGRAM KEKHUSUSAN

Lebih terperinci

Oleh : Ayu Cholisna 1

Oleh : Ayu Cholisna 1 KAJIAN TENTANG KEDUDUKKAN HUKUM TERTANGGUNG DALAM ASURANSI RANGKAP (Studi Kasus Tentang Tertanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Dalam Kecelakaan Lalu-Lintas) Oleh : Ayu Cholisna 1 ABSTRAK Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini mempermudah masyarakat untuk mengalihkan risiko yang kemungkinan. kemudian hari kepada lembaga pengasuransian.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini mempermudah masyarakat untuk mengalihkan risiko yang kemungkinan. kemudian hari kepada lembaga pengasuransian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan sifatnya yang hakiki dari manusia dan kehidupan dunia ini, maka kehidupan manusia itu selalu mengalami masa pasang dan surut. Hal ini disebabkan oleh sifatnya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN PADA PT. ASURANSI BUMIPUTERA MUDA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN PADA PT. ASURANSI BUMIPUTERA MUDA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN PADA PT. ASURANSI BUMIPUTERA MUDA SURAKARTA Oleh : SIGIT SETYAWAN NIM : C 100080077 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DAN SYARAT-SYARAT PERJANJIAN ASURANSI BERDASARKAN KUHD

BAB II TINJAUAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DAN SYARAT-SYARAT PERJANJIAN ASURANSI BERDASARKAN KUHD 17 BAB II TINJAUAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DAN SYARAT-SYARAT PERJANJIAN ASURANSI BERDASARKAN KUHD A. Pengertian Asuransi Dalam ketentuan Pasal 1774 KUHPerdata yang sudah dikemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abbas Salim, Asuransi Dan Manajemen, Raja Grafindo, Jakarta, 2003, Hal. 01

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abbas Salim, Asuransi Dan Manajemen, Raja Grafindo, Jakarta, 2003, Hal. 01 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI ATAS PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU PADA POLIS ASURANSI JIWA di KOTA DENPASAR

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI ATAS PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU PADA POLIS ASURANSI JIWA di KOTA DENPASAR TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI ATAS PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU PADA POLIS ASURANSI JIWA di KOTA DENPASAR ABSTRAKSI Oleh: Kadek Hita Kartika Sari I Gusti Nyoman Agung I Ketut Markeling Hukum Bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi. Dimana secara sepintas tidak ada kesamaan antara definisi yang satu dengan yang lainnya. Hal

Lebih terperinci

Dokumen Perjanjian Asuransi

Dokumen Perjanjian Asuransi 1 Dokumen Perjanjian Asuransi Pada prinsipnya setiap perbuatan hukum yang dilakukan para pihak dalam perjanjian asuransi perlu dilandasi dokumen perjanjian. Dari dokumen tersebut akan dapat diketahui berbagai

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN ASURANSI JIWA SECARA UMUM. sangat singkat sekali dan hanya terdiri dari tujuh (7) pasal yaitu Pasal 302 sampai

BAB II PEMBAHASAN ASURANSI JIWA SECARA UMUM. sangat singkat sekali dan hanya terdiri dari tujuh (7) pasal yaitu Pasal 302 sampai BAB II PEMBAHASAN ASURANSI JIWA SECARA UMUM A. Pengertian Asuransi Jiwa Dalam KUHDagang yang mengatur tentang asuransi jiwa, pengaturannya sangat singkat sekali dan hanya terdiri dari tujuh (7) pasal yaitu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah asuransi berasal dari bahasa Belanda Verzekering atau Assurantie. Oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah asuransi berasal dari bahasa Belanda Verzekering atau Assurantie. Oleh II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asuransi dan Jenis-Jenis Asuransi 1. Pengertian Asuransi Istilah asuransi berasal dari bahasa Belanda Verzekering atau Assurantie. Oleh R Sukardono diterjemahkan dengan pertanggungan,

Lebih terperinci

Oleh : Syarifa Mahila,SH,MH. 1. Abstract

Oleh : Syarifa Mahila,SH,MH. 1. Abstract Perjanjian Sewa Menyewa Penempatan Pesawat Terbang Antara Maskapai Penerbangan Lion Air Dengan PT. Persero Angkasa Pura IICabang Bandara Sultan Thaha Jambi Oleh : Syarifa Mahila,SH,MH. 1 Abstract For air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi atau pertanggungan timbul karna kebutuhan manusia. Seperti telah dimaklumi, bahwa dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini, manusia selalu dihadapkan

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DARAT

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DARAT PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DARAT Oleh : I Gusti Agung Ayu Laksmi Astri I Dewa Made Suartha Bagian Hukum Perdata, Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Jurnal ini berjudul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian A.1 Pengertian perjanjian Perjanjian merupakan salah satu sumber perikatan, hal ini berdasarkan bahwa perikatan dapat lahir karena perjanjian dan undang undang. Sebagaimana

Lebih terperinci

KEDUDUKAN UNDERWRITER DALAM MENILAI DAN MENYELEKSI CALON TERTANGGUNG DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. BUMI PUTERA Oleh

KEDUDUKAN UNDERWRITER DALAM MENILAI DAN MENYELEKSI CALON TERTANGGUNG DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. BUMI PUTERA Oleh KEDUDUKAN UNDERWRITER DALAM MENILAI DAN MENYELEKSI CALON TERTANGGUNG DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. BUMI PUTERA Oleh I Gede Pinajeng I Ketut Sudiarta Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

Lebih terperinci

GANTI RUGI DALAM ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA KOMERSIAL

GANTI RUGI DALAM ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA KOMERSIAL GANTI RUGI DALAM ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA KOMERSIAL Oleh : Luh Gde Lina Gustiari I Wayan Suarbha Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT: This writing shall

Lebih terperinci

DIMAS WILANTORO NIM: C.

DIMAS WILANTORO NIM: C. TINJAUAN TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN PADA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN BERDASAKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi atau Pertanggungan menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (K.U.H.D) Republik Indonesia pasal 246 adalah Suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR

PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR Oleh: Hendra Adinata A.A Sri Indrawati I Made Dedy Priyanto Bagian

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI Oleh : Anak Agung Cynthia Tungga Dewi Ni Made Ari Yuliartini Griadhi Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, baik kesejahteraan jasmani maupun kesejahteraan rohani. Namun di dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, baik kesejahteraan jasmani maupun kesejahteraan rohani. Namun di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, manusia selalu berusaha untuk memperoleh kesejahteraan, baik kesejahteraan jasmani maupun kesejahteraan rohani. Namun di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan berkesinambungan secara bertahap untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN DALAM ASURANSI KEBAKARAN DI PT ASURANSI UMUM BUMIPUTERA CABANG PADANG

PELAKSANAAN PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN DALAM ASURANSI KEBAKARAN DI PT ASURANSI UMUM BUMIPUTERA CABANG PADANG PELAKSANAAN PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN DALAM ASURANSI KEBAKARAN DI PT ASURANSI UMUM BUMIPUTERA CABANG PADANG ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh:

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 PELAKSANAAN ASURANSI DEMAM BERDARAH DALAM BENTUK VOUCHER PADA PT. ASURANSI CENTRAL ASIA (ACA) CABANG PADANG. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Oleh : WIDI

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PT. PEGADAIAN CABANG ULAK KARANG KOTA PADANG TERHDAP HILANGNYA BARANG JAMINAN ARTIKEL

TANGGUNG JAWAB PT. PEGADAIAN CABANG ULAK KARANG KOTA PADANG TERHDAP HILANGNYA BARANG JAMINAN ARTIKEL TANGGUNG JAWAB PT. PEGADAIAN CABANG ULAK KARANG KOTA PADANG TERHDAP HILANGNYA BARANG JAMINAN ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: SUCI TRIMAR YUNITA

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB LESSEE TERHADAP MUSNAHNYA BARANG MODAL KARENA KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) DALAM PERJANJIAN LEASING

TANGGUNG JAWAB LESSEE TERHADAP MUSNAHNYA BARANG MODAL KARENA KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) DALAM PERJANJIAN LEASING TANGGUNG JAWAB LESSEE TERHADAP MUSNAHNYA BARANG MODAL KARENA KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) DALAM PERJANJIAN LEASING Oleh I Made Agus Adi Mahardika I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang-barang dicuri, dan sebagainya. Kemungkinan akan kehilangan atau

BAB I PENDAHULUAN. barang-barang dicuri, dan sebagainya. Kemungkinan akan kehilangan atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam hidupnya memiliki harta kekayaan sebagai hasil jerih payahnya dalam bekerja. Harta kekayaan tersebut bisa berupa rumah, perhiasan, ataupun kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan pembangunan nasional.dalam poladasar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan pembangunan nasional.dalam poladasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola dasar Pembangunan Nasional meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan bangsa dan mewujudkan pembangunan nasional.dalam poladasar juga ditandaskan bahwa pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan ketepatan, maka jasa angkutan udara sangatlah tepat karena ia merupakan salah satu transportasi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANANAN KLAIM ASURANSI KERUGIAN MOBIL PADA PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) MEDAN

PROSEDUR PENANGANANAN KLAIM ASURANSI KERUGIAN MOBIL PADA PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) MEDAN PROSEDUR PENANGANANAN KLAIM ASURANSI KERUGIAN MOBIL PADA PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh M ZURHAM SATRIA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu mengalami risiko, yaitu suatu peristiwa yang belum dapat dipastikan terjadinya dan bila terjadi

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR 1 TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR Oleh : Ida Bagus Putu Wira Aditya I Ketut Markeling Ida Ayu Sukihana Hukum

Lebih terperinci

sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1792 Bab XVI Buku III Kitab

sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1792 Bab XVI Buku III Kitab BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan pertanggungan atau perusahaan asuransi adalah suatu badan hukum yang sanggup mengambil alih risiko seseorang berdasarkan perjanjian pertanggungan. 1 Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard contract. Perjanjian baku merupakan perjanjian yang ditentukan dan telah dituangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sesuai Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dapat dilakukan melalui penyelenggaraan negara yang bersifat demokratis dan berkedaulatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia selalu terdapat kejadian kejadian yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia selalu terdapat kejadian kejadian yang tidak dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu terdapat kejadian kejadian yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Kejadian yang tidak dapat diperkirakan yang dapat menimpa manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial dan bagian dari masyarakat. Dalam kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, kehidupan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang 1 A. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari keperluan akan dana guna menggerakkan roda perekonomian dirasakan semakin meningkat. Disatu sisi ada masyarakat yang kelebihan

Lebih terperinci

BAB III KETENTUAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI PADA PT. ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYA SURABAYA

BAB III KETENTUAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI PADA PT. ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYA SURABAYA BAB III KETENTUAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI PADA PT. ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYA SURABAYA A. Gambaran Umum PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Surabaya 1. Sejarah Berdirinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana transportasi massal saat ini menjadi sangat penting karena letak Indonesia yang begitu luas serta dikelilingi lautan. Transportasi tersebut akan menjadi

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TERTANGGUNG ASURANSI MIKRO KETIKA TERJADI PERISTIWA TIDAK PASTI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TERTANGGUNG ASURANSI MIKRO KETIKA TERJADI PERISTIWA TIDAK PASTI BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TERTANGGUNG ASURANSI MIKRO KETIKA TERJADI PERISTIWA TIDAK PASTI 3.1 Tanggung Jawab Para Pihak Dalam Asuransi Mikro Asuransi adalah perjanjian timbal balik yang menimbulkan

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB JASA ANGKUTAN UDARA TERHADAP KECELAKAAN PESAWAT MELALUI PENELITIAN DI PT GAPURA ANGKASA DENPASAR

TANGGUNG JAWAB JASA ANGKUTAN UDARA TERHADAP KECELAKAAN PESAWAT MELALUI PENELITIAN DI PT GAPURA ANGKASA DENPASAR TANGGUNG JAWAB JASA ANGKUTAN UDARA TERHADAP KECELAKAAN PESAWAT MELALUI PENELITIAN DI PT GAPURA ANGKASA DENPASAR Oleh Ida Ayu Dian Putri Yuliana AA. Ketut Sukranatha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

AVA Group Accident Protection

AVA Group Accident Protection AVA Group Accident Protection Ringkasan Informasi Produk dan/atau Layanan Tentang Produk AVA Group Accident Protection adalah produk asuransi kecelakaan kumpulan milik dan diterbitkan oleh PT ASTRA AVIVA

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG BESAR SANTUNAN DAN IURAN WAJIB DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN PENUMPANG ALAT ANGKUTAN PENUMPANG

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bagaimanapun sebagai sebab timbulnya kebakaran. (Pasal 290 KUHD).Salah

BAB V PENUTUP. bagaimanapun sebagai sebab timbulnya kebakaran. (Pasal 290 KUHD).Salah BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Asuransi kebakaran merupakan salah satu dari produk dari asuransi kerugian.pengertian dari asuransi kebakaran adalah pertanggungan yang menjamin kerugian/kerusakkan atas harta

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ASURANSI TERHADAP DEBITUR SECARA TANGGUNG RENTENG DIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 1278 KUH PERDATA

PELAKSANAAN ASURANSI TERHADAP DEBITUR SECARA TANGGUNG RENTENG DIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 1278 KUH PERDATA PELAKSANAAN ASURANSI TERHADAP DEBITUR SECARA TANGGUNG RENTENG DIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 1278 KUH PERDATA Oleh : ALIS YULIA, S.H., M.H. *) ABSTRACT Based on the facts and realities that occur in the field

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: FADYA AMANDA HANANI

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: FADYA AMANDA HANANI ARTIKEL PENELITIAN PENYELESAIAN KREDIT MACET BILA JAMINAN FIDUSIA DIPINDAHTANGANKAN TANPA SEPENGETAHUAN KREDITUR DI PT.ASTRA CREDIT COMPANIES DI PADANG Oleh: FADYA AMANDA HANANI 1110012111139 BAGIAN HUKUM

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP PENUMPANG

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP PENUMPANG TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP PENUMPANG Oleh : Adyt Dimas Prasaja Utama I Gusti Ngurah Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This journal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa macam bahaya yang mengancam kehidupan manusia disebabkan oleh peristiwa yang timbul secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak Indonesia merdeka dari Belanda pada tahun 1945 hingga sekarang, banyak hal telah terjadi dan berubah seiring dengan perkembangan zaman. Bangsa Indonesia menjadi

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SEQUIS Q SMART LIFE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SEQUIS Q SMART LIFE Sequis Q Smart Life merupakan produk asuransi Whole Life yang diterbitkan oleh PT. Jiwa Sequis Life (selanjutnya Penanggung ) dan Produk ini sudah dicatatkan pada Otoritas Jasa Keuangan. Berikut ini adalah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata, bahwa suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN EVITA KARINA PUTRI JATUHNYA PESAWAT AIR ASIA DENGAN NOMOR PENERBANGAN QZ8501

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN EVITA KARINA PUTRI JATUHNYA PESAWAT AIR ASIA DENGAN NOMOR PENERBANGAN QZ8501 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara. Melintang di khatulistiwa antara benua Asia dan Australia serta antara Samudera

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA Hasil RR. Menteri Kamis 4 Des 08 EDIT I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-20/MEN/X/2007. TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-20/MEN/X/2007. TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-20/MEN/X/2007. TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur baik material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NO. 20 TH 2007

PERATURAN MENTERI NO. 20 TH 2007 PERATURAN MENTERI NO. 20 TH 2007 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-20/MEN/X/2007. TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata, bahwa suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang

Lebih terperinci

SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI

SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI Oleh Fery Bernando Sebayang I Nyoman Wita Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Sales Returns

Lebih terperinci

KAJIAN HUKUM TERHADAP AKTUALISASI ASAS INDEMNITAS DALAM POLIS STANDAR ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA PT. ASURANSI RAMAYANA Tbk.

KAJIAN HUKUM TERHADAP AKTUALISASI ASAS INDEMNITAS DALAM POLIS STANDAR ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA PT. ASURANSI RAMAYANA Tbk. JURNAL BERAJA NITI ISSN : 2337-4608 Volume 3 Nomor 5 (2014) http://e-journal.fhunmul.ac.id/index.php/beraja Copyright 2014 KAJIAN HUKUM TERHADAP AKTUALISASI ASAS INDEMNITAS DALAM POLIS STANDAR ASURANSI

Lebih terperinci

SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI Oleh Ni Komang Nopitayuni Ni Nyoman Sukerti Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci