DAFTAR PUSTAKA. Fill, Chris. Marketing Communication: Content and Strategies, New Jersey: Prentice Hall, 1999

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Fill, Chris. Marketing Communication: Content and Strategies, New Jersey: Prentice Hall, 1999"

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Fill, Chris. Marketing Communication: Content and Strategies, New Jersey: Prentice Hall, 1999 F. Rachmadi. Public Relations Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994 Rakhmat, Djalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005 Jefkins, Frank. Public Relations, Jakarta: Erlangga, 2003 Linggar, Anggoro M., Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2002 Machfoedz, Mas Ud. Komunikasi Bisnis Modern Untuk Mahasiswa dan Profesi, Yogyakarta: BPFE, 2004 Moore, Frazier. Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus, dan Masalah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998 Hendrix, Jerry A., Darrel C. Hayes. Public Relations Cases, Eight Edition, Wadsworth Cengage Learning, 2007 Simanjuntak, John P., et.al. Public Relations, Yogyakarta: Graha Ilmu Rudy, T. May. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, Bandung: PT Refika Aditama, 2005 Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000 Miles, Matthew B., A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru, Jakarta: UI Press, 1992 Basya, Muslim. Perhumas Dalam Warna: Menyusun Strategi, Membangun Korporasi dan Menjaga Reputasi. Bandung: BPP Perhumas Bidang Komunikasi, 2004 Nazir, Moh. Metodelogi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003 Susanto, Phil Astrid S. Komunikasi Kontemporer, Bandung: Bina Cipta, 1992

2 Kotler, Philip., Nancy Lee. Doing the Most Good for Your Company and Your Cause, John Wiley & Sons, Inc., 2005 Priasmoro P., Soemargono K., Tampubolon, H.W. Konglomerasi ekonomi Indonesia dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa: Suatu tanggung jawab social, Jakarta: Lembaga Pengkajian Strategis Indonesia Kasali, Rhenald. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2005 Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi: Kampanye PR Manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, Jakarta: Ghalia Indonesia, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Jakarta: PT Raja grafindo Persada, Metode Penelitian PR dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja grafindo Persada, 2003 Cutlip, Scott M., Allen H. Center., Glen M. Broom. Effective Public Relations. New Jersey: Prentice Hall Inc., 2000 Soemirat, Soleh., Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005 Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001 Effendy, Onong Uchjana. Hubungan masyarakat: Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004 Irianta, Yosal. Community Relations. Konsep dan Aplikasinya, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004 Wibisono, Yusuf. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Gresik: Fascho Publishing, 2007

3 Laporan Tahunan Holcim Indonesia, 2010 Laporan Pembangunan Berkelanjutan Holcim Indonesia, 2010 Data CSR Holcim Indonesia, 2010 Data Statistik Kecamatan Klapanunggal, 2009 Undang-Undang No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Undang-Undang No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

4 Lampiran 1 Pedoman Wawancara Naarasumber Internal Nama : Bapak Ary Wahyu Jabatan : Community Relations Offficer Lokasi : Ruang Community Relations Department Pabrik PT Holcim Indonesia Tbk, Narogong Waktu : Sabtu, 25 Juni Sejak kapan PT Holcim Indonesia melaksanakan konsep CSR? Sejak Holcim mengakuisi semen cibinong tahun Bagaimana pandangan perusahaan terhadap program CSR? Holcim punya yang namanya Rumah Holcim. Jadi sejak awal memang holcim menitikberatkan pada corporate social responsibility dan sustainable environmental performance. artinya holcim berpikiran bahwa kalau mau mencapai sebuah hasil yang bagus yang kita sebut create of value, maka komponen pilar utama tidak boleh lupa, yaitu corporate social responsibility dan sustainable environmental performance. Ini dasarnya adalah people. Jadi kemudian ini yang memunculkan policy yang terdiri dari 6 pilar perusahaan. Pilar pertama kaitannya dengan kode etik bisnis, kedua praktek yang terkait dengan pekerja dan karyawan, ketiga kesehatan dan keselamatan kerja, keempat keterlibatan masyarakat atau CSR, kelima hubungan terhadap pelanggan dan pemasok, keenam transportasi pelaporan dan pemantauan. Holcim melakukan CSR sejak Holcim itu ada karena konsep ini ada saat Holcim dibangun. Jadi perusahaan menganggap CSR sebagai investasi bukan suatu kewajiban. Makanya saat ada Undang-undang CSR muncul kita tersenyum karena kita sudah melakukannya semenjak Undang-undang 1

5 tersebut belum ada. Kami berpikir bahwa jika perusahaan mau ada berarti masyarakat harus menyadari dan mendapatkan manfaat atas keberadaan perusahaan. 3. Apa yang ingin dicapai oleh PT Holcim Indonesia berkaitan dengan dijalankannya CSR? Pertama, secara bisnis perusahaan dapat beroperasi dengan baik artinya tidak bertentangan dengan norma hukum, norma sosial dan budaya yang ada disekitarnya. Yang kedua adalah bahwa keberadaan perusahaan tidak hanya bermanfaat untuk karyawan tapi juga lingkungannya. Tepatnya Tim Mackay bilang ingin berkontribusi berkelanjutan terhadap community dimana kita beroperasi. 4. Bagaimana menurut anda mengenai dukungan yang telah diberikan oleh pihak manajemen terhadap pelaksanaan CSR? Pertama, Holcim Indonesia selalu mengalokasikan keuntungan bersih perusahaan sekian persen untuk dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk program corporate social responsibility. Itu menunjukkan bahwa manajemen mendukung adanya program tersebut. Kedua, manajemen membentuk departemen yang khusus mengurusi bidang tersebut. Ketiga, top leader berkontribusi dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh departemen ini, misalnya turun secara langsung dalam forum komunikasi masyarakat. Berarti secara moril, sistem dan konsep ada supportnya. 5. Siapa saja yang dilibatkan dalam melakukan kegiatan CSR? Holcim dalam membuat program punya stakeholder. Stakeholder yang pertama adalah pemerintah tingkat desa dan kecamatan. Secara sistem kita membutuhkan legalitas agar dimonitor dengan baik. Dalam konteks formalnya kita langsung berhubungan dengan pemerintah desa, yaitu kepala dusun, RT dan RW kemudian kecamatan. Yang kedua adalah masyarakat dimana didalamnya ada informal leader, religion leader dan natural leader. Natural leader tidak menduduki jabatan tertentu tapi diikuti oleh yang lain. Yang ketiga adalah masyarakat yang berdiam di daerah itu sendiri. Kalau Holcim bisa 2

6 membangunkan, Holcim belum tentu bisa merawatnya karena cakupan area Holcim luas sekali. Masyarakat yang harus merawatnya. Kalau masyarakat mau merawatnya karena mereka terlibat. Bagaimana mau merawat, rasa memiliki saja tidak ada. Makanya kalau mereka bergotong royong tandanya mereka ada rasa memiliki, ada keinginan untuk merawatnya. 6. Bagaimana Bapak mengetahui bidang yang menjadi perhatian utama atau yang menjadi permasalahan yang dihadapi komunitas sasaran? Setiap awal tahun dilakukan forum konsultasi masyarakat tingkat desa yang dihadiri tokoh masyarakat setempat dan perwakilan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan masyarakat, walaupun pada prakteknya yang sering muncul adalah apa yang menjadi keinginan masyarakat. Keinginan masyarakat ditampung dulu kemudian di screening menjadi kebutuhan. Dasar screening yaitu social mapping yang berfungsi dalam proses pemetaan stakeholder di desa atau masyarakat, mengetahui potensi apa yang ada di masyarakat, baik potensi negatif dan positif, dan mengetahui potential partner yang membantu mengeksekusi jika program dijalankan. 7. Bagaimana mekanisme survey dalam melaksanakan CSR di suatu tempat? Mekanisme survey dilakukan oleh pihak ketiga agar data yang diambil independen dan objektif, jadi tidak dicemari oleh maunya Holcim. Yang melakukannya di tahun 2005 adalah CFCD, di tahun 2010 IPB. Hasil pemetaan CFCD di tahun 2005 digunakan untuk membangun konsep program hingga tahun Di tahun 2010 dievaluasi lagi apakah konsep yang dibangun berdasarkan social mapping itu masih relevan. Supaya data yang didapat benar-benar objektif, maka di tahun 2010, perusahaan tidak menggunakan CFCD lagi tapi IPB. IPB kemudian mengkoreksi program kita dan memperbaiki social mapping yang ada sehingga bisa digunakan perusahaan di tahun Hasilnya sangat 3

7 mengejutkan! Di tahun 2009, perusahaan melakukan survey tentang persepsi masyarakat terhadap Holcim dan program-programnya. Hasilnya 98% menyatakan positif. Kemudian dibuat lagi survey yang sama tapi dilakukan oleh pihak luar (IPB) tapi hasilnya tidak beda hanya lebih lengkap karena ada social mapping baru yaitu karakteristik dan potensi lokal terbaharui, program kemitraan dapat lebih dikembangkan sehingga programnya tidak hanya dalam bentuk donasi tapi juga pemberdayaan lainnya. Masyarakat yang diteliti CFCD lebih sedikit: lulut, nambo, bantarjati, kembang kuning, klapanunggal, kedep. Di tahun 2010 (IPB) masyarakat yang diteliti lebih luas karena ada leuwikaret. Kemudian ada stakeholder yang tidak ditanyai yaitu komponen pemerintah, dan stakeholder lain yang datanya tidak kita dapatkan di Hasilnya menurut saya lebih bagus karena hasilnya tidak beda tapi jangkauan surveynya lebih luas. 8. Bagaimana cara Anda menentukan komunitas yang menjadi sasaran program CSR PT Holcim Indonesia? Holcim basisnya adalah plant (pabrik) dan pasti ada dampaknya. Kita menyebutnya dengan masyarakat ring 1, ring 2 dan ring 3. Ring 1 dianggap masyarakat yang terkena dampak paling besar akibat operasi perusahaan. Ring 2 sampai ring 3 semakin kecil dampaknya. CSR lebih fokus dulu terhadap ring-ring ini. tetapi kita tidak memilih siapa masyarakat yang menerima di ring tersebut. Bisa kelompok remaja, perempuan, orang tua atau anonim. Siapapun masyarakat di desa ring tersebut berhak menerima program dari Holcim. 9. Tempat mana saja yang pernah menjadi sasaran program CSR PT Holcim Indonesia? Ada 9 desa di Kecamatan Klapanunggal: Lulut, Bantarjati, Nambo, Kedep, Kembang Kuning, Klapanunggal, Leuwikaret. Linggarmukti, Bojong; 1 dusun Cikahuripan di kecamatan Gunung Putri karena itu area kita keluar-masuk dari pintu tol Gunung Putri, 4

8 dan 1 desa Sekarwangi di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi karena kita punya tambang silika disana. Jadi total ada 11 desa yang masuk dalam binaan Holcim. 10. Sektor apa saja yang menjadi prioritas perusahaan dalam menjalankan CSR? Kita ada 5 program kemitraan, yaitu: 1. Infrastruktur: dimana fokusnya adalah perbaikan, pengadaan atau pembuatan fasilitas publik. 2. Pemberdayaan ekonomi: dijalankan oleh 2 lembaga yaitu lembaga ekonomi syariah dalam bentuk bank. Harapan kita ada lembaga yang dikelola oleh orang lokal yang diperuntukkan oleh orang lokal sehingga manfaatnya bisa lebih luas. Total per hari ini kita berkontribusi sekitar 526 juta tapi asetnya sudah 4 milyar. Yang kedua adalah membentuk kelompok-kelompok kecil yang sudah ada yang kita sebut local economic activities dalam berbagai bentuk yang tidak terfasilitasi. Kita bantu dalam bentuk pendanaan, manajerial, networking pemasaran dan pengembangannya. 3. Pendidikan dan keterampilan: pendidikan fokus pada beasiswa SD-SLTA dan keterampilan spesifik. Kebanyakan perusahaan memberikan beasiswa kepada anak yang berprestasi, kalau Holcim diberikan kepada anak yang tidak mampu dan prestasi faktor kesekian. Kita berpikir kalau dia mampu dan berprestasi lebih mudah mendapatkan beasiswa dari manapun tapi orang yang mau sekolah mau belajar tapi tidak berprestasi, siapa yang mau memperhatikan. Untuk mengetahui siswa tersebut tidak mampu kita melakukan sosialisasi secara publik di pemerintah desa dan dusun. kemudian aparat pemerintah yang mengerti kondisi masyarakat untuk merekomendasikan beberapa orangnya. Biasanya LPM atau ketua pemuda karang taruna. Nama-nama tersebut harus mendapatkan otorisasi dari RT/RW, Kepala Dusun dan Kepala Desa untuk memastikan bahwa mereka benar warganya dan layak mendapatkan. Kemudian setelah data datang, kita survey door to door ketemu dengan 5

9 anak dan orang tuanya, lihat kondisi rumahnya, menanyakan apa tujuan utamanya dan seterusnya. 4. Kesehatan: dilaksanakan dalam bentuk program peningkatan kesehatan, gizi balita melalui Posyandu di desa binaan. Selain itu ada program pembinaan dan penyuluhan kesehatan lingkungan bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan. 5. Sosial: Holcim tidak coba untuk menghilangkan kebiasaan dan kebijakan lokal atau kita bilangnya culture wisdom. Holcim percaya bahwa lingkungan punya hal-hal baik yang berasal dari sosial dan budaya. Atas dasar budaya dan selama itu bermanfaat untuk semua pihak, maka Holcim akan support. 11. Bagaimana proses perusahaan mulai melaksanakan CSR? Pertama kita buat perencanaan social mapping dan budget di awal tahun. Lalu diadakan forum komunikasi masyarakat untuk menampung aspirasi masyarakat dan menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat itu sendiri. Karena kita bermitra dengan pemerintah desa maka masyarakat sendiri yang harus berkoordinasi secara internal dengan pemerintah desa. Kemudian pemerintah desa ini menyampaikannya pada perusahaan dalam bentuk proposal. Apa yang disampaikan ke perusahaan, staf community relations akan kembali ke masyarakat untuk verifikasi benar tidak apa yang disampaikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan, kemudian baru dilaksanakan programprogramnya. Terakhir perusahaan kembali mengadakan forum komunikasi masyarakat untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan. Namun, Holcim mensyaratkan harus ada swadaya dari masyarakat itu sendiri karena Holcim bukan lembaga zakat. Kalau Holcim itu ada, maka selamanya Holcim akan ada. Tapi bayangkan jika Holcim tidak ada, apa yang terjadi? Masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa. 12. Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi program CSR yang pernah dilaksanakan? 6

10 Kalau pelaksanaan program CSR sudah selesai, maka setiap tengah tahun akan ada forum komunikasi lagi untuk mengevaluasi apa yang terjadi selama 6 bulan sebelumnya dan apa yang akan dilakukan 6 bulan ke depan. Nanti di akhir tahun akan ada evaluasi total. Dari semua yang sudah dilakukan dibandingkan selama 6 bulan pertama dan 6 bulan kedua apa perbedaannya. Apa ada sesuatu yang masih terjadi di 6 bulan kedua, kalau ada dicari tahu apa sebabnya. Itu yang bisa kita antisipasi agar tidak terjadi lagi di tahun berikutnya. 13. Apa saja dampak yang dirasakan perusahaan setelah menjalankan CSR? Kegiatan operasional perusahaan jelas tidak terganggu dan citra Holcim juga going up significantly. Citra positif tersebut bisa dilihat dari hasil survey dan proses dialog antar masyarakat. Seringkali ini diakui oleh pemerintah, dalam hal ini Kabupaten Bogor bahwa Holcim telah berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Artinya Holcim yakin apa yang dilakukannya sudah menjadi kesepakatan bersama-sama. Karena pencitraannya tidak hanya membentuk citra positif tapi juga membentuk komunitas loyal terhadap perusahaan. Terakhir, keberadaan Holcim tidak hanya menguntungkan internal Holcim tapi juga masyarakat, khususnya komunitas sekitarnya. 14. Kendala apa saja yang dialami saat hendak melaksanakan CSR di suatu tempat? Kendala yang paling utama sebenarnya kebiasaan masyarakat. Di Kecamatan Klapanunggal banyak perusahaan-perusahaan besar, bukan hanya Holcim. Sayangnya, semua perusahaan yang besar itu tidak memiliki konsep yang sama tentang CSR. Seringkali konsep CSR kebanyakan perusahaan itu adalah dilakukan untuk menghindari konflik dan gangguan. Sementara Holcim memiliki pemikiran yang berbeda, CSR dilakukan bukan untuk menghindari konflik dan gangguan. Holcim melakukan CSR karena perusahaan harus mengembalikan secara nyata apa yang didapat untuk dikembalikan kepada masyarakat. Sehingga banyak perusahaan cenderung memberi dan 7

11 masyarakat cenderung biasa menerima. Ketika Holcim datang dengan konsep partisipatory, gotong royong dan bermitra, masyarakat tidak siap. Masyarakat seringkali bilang kalau di perusahaan lain tidak begitu konsepnya. Namun dari awal Holcim menekankan bahwa Holcim tidak akan memberikan bantuan tunai dan kebijakan ini disampaikan dalam forum komunikasi masyarakat. Satu-satunya yang diberikan secara cash oleh Holcim hanya APBD. 15. Apa yang diharapkan desa ini dengan keberadaan perusahaan? Diharapkan program CSR yang dijalankan perusahaan dapat fokus pada pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan taraf hidup masyarakat, bidang pemberdayaan ekonomi usaha mikro dan pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini pernah diungkapkan pada pertemuan dalam forum komunikasi masyarakat yang lalu bahwa masyarakat harus disiapkan kemandiriannya secara ekonomi. 16. Bagaimana menurut Bapak pandangan masyarakat terhadap keberadaan perusahaan? Berdasarkan survey yang dilakukan oleh internal comrel Holcim tahun 2009 dan IPB tahun 2010 mengenai persepsi masyarakat terhadap perusahaan, hasil surveynya sangat memuaskan. Sebagian besar koresponden menyatakan bahwa masyarakat telah merasakan adanya peningkatan kesejahteraan dengan keberadaan perusahaan, masyarakat sekitar pabrik dan tambang bangga dengan adanya kehadiran perusahaan, pimpinan perusahaan telah membangun hubungan dan pergaulan yang harmonis dengan komunitas dan pemerintah lokal serta perusahaan sangat menghormati adat istiadat atau budaya setempat dalam membangun hidup berdampingan dengan masyarakat. Sejauh ini perusahaan memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat sehingga hubungan baik yang saling menghargai dan saling pengertian dapat terjalin. 8

12 9

13 Lampiran 2 Pedoman Wawancara Naarasumber Eksternal Nama : Bapak Nemin Suharto Jabatan : Tokoh Pemuda Karang Taruna Lokasi : TKA Plus Daar-As Salam Desa Klapanunggal, Narogong Waktu : Sabtu, 25 Juni Apakah Bapak/Ibu mengenal PT Holcim Indonesia? Ya. 1. Apakah Anda pernah mendengar istilah CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan? Apa yang Anda ketahui mengenai istilah tersebut? Pernah mendengar. Istilah tersebut merupakan kepedulian perusahaan untuk lingkungan sekitar. 2. Apakah daerah ini pernah mendapatkan program CSR atau semacam program bantuan dari PT Holcim Indonesia? Pernah. Setiap tahun dalam beberapa bidang. Saya sendiri terlibat dalam program tersebut sejak tahun Apakah PT Holcim Indonesia memberitahu akan melaksanakan kegiatan CSR di daerah tersebut? Holcim mengundang tokoh-tokoh masyarakat dalam forum komunikasi masyarakat. Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam MUSREMBANG (Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan Desa) desa dan MUSREMBANG kecamatan tentang apa yang akan dikerjakan oleh Holcim. Forum ini diadakan 3 kali dalam setahun.

14 Di bulan Januari akan disampaikan program apa saja dan kapan bantuan akan diberikan. Kemudian di pertengahan ada evaluasi dan di akhir tahun ada pelaporan kegiatan. 4. Bagaimana cara PT Holcim Indonesia melakukan survey kebutuhan warga? Kita ada pertemuan antara tokoh masyarakat, masyarakat dan pihak Holcim dan disampaikan semua dalam forum MUSREMBANG. Kemudian pihak Holcim melakukan survey dengan cara mendatangi rumah warga untuk cek data. 5. Apakah kebutuhan utama yang umumnya diperlukan warga? Infrastruktur, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, pendidikan juga santunan anak yatim memang dibutuhkan. 6. Apakah Bapak dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan CSR PT Holcim Indonesia? Saya terlibat dalam perencanaan karena ikut mengusulkan program pendidikan untuk kejar paket dan beasiswa dan menentukan mana saja siswa yang layak mendapatkan bantuan. Saya juga secara langsung memonitor pelaksanaannya. 7. Apa saja bentuk program bantuan yang diberikan PT Holcim Indonesia? Prasarana, pendidikan dalam bentuk kejar paket dan beasiswa, serta pelatihan menjahit sudah dijalankan. Untuk tahun depan saya sudah buat proposal gabungan dari PKK, karang taruna dan pelatihan untuk program tata boga dan lainnya. 8. Apakah program bantuan tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat? Program bantuan yang diberikan sudah sesuai. Dalam semua bidang memang sudah tersentuh dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, hanya saja dari segi kuantitas dan kualitas relatif masing-masing individu yang menilainya apakah bantuan yang diberikan itu sudah cukup atau belum. Yang jelas Holcim melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh perusahaan lain. Saya menyimpulkan lebih bagus karena skala yang diberikan lebih besar jadi banyak masyarakat yang mendapatkan bantuan.

15 9. Bentuk program bantuan apa yang diharapkan desa ini selain program bantuan yang telah diberikan perusahaan? Memang masyarakat yang bekerja di Holcim dari masyarakat sini ada tapi kalau bisa penyerapan tenaga kerja diperhatikan karena banyak yang menganggur disini. Apa yang bisa dilakukan di Holcim oleh masyarakat sini tolong diserap karena sejauh ini penyerapannya kurang. Hal ini juga sudah disampaikan dalam forum MUSREMBANG desa dan kecamatan. Umpan balik dari perusahaan saya kurang tahu karena tidak melihat datanya berapa orang yang sudah terserap bekerja di Holcim. 10. Apakah program CSR yang dilakukan sudah dirasakan hampir seluruh masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pabrik? Masih banyak yang belum dapat manfaatnya karena kemungkinan kuota yang tersedia terbatas sehingga orang yang membutuhkan bantuan tidak bisa terdanai karena keterbatasan anggaran. Tapi setelah ganti nama menjadi Holcim bantuan yang diberikan lebih banyak misalnya dalam hal infrastruktur, kemudian anak yang putus sekolah bisa dikurangi karena ada program bantuan dari Holcim. Biasanya tiap tahun anggarannya selalu naik. 11. Apakah yang masyarakat rasakan setelah dijalankannya program corporate social responsibility PT Holcim Indonesia? Masyarakat jelas mendapatkan manfaatnya. Dari segi jalan transportasi jadi lebih lancar, daya jual tanah meningkat, dan ada pelatihan keterampilan menjahit untuk masyarakat. Sebenarnya ada ketergantungan juga sih dari masyarakat karena mengharapkan bantuan program dari Holcim.

16 12. Menurut anda apa kekurangan dari program bantuan yang diberikan PT Holcim Indonesia? Ada keterbatasan dana, kalau bisa ditingkatkan. Apa yang menjadi kebutuhan warga memang selalu Holcim selalu merespon. Tapi ketika permintaan banyak sedangkan anggarannya sudah cukup berarti harus ditunda di tahun berikutnya. Saya melihat persentase bantuan yang diberikan untuk bidang pendidikan paling kecil. Kalau bisa bantuan pendidikan lebih diperhatikan lagi sedangkan untuk maju bukan diberikan uang tapi pendidikannya. Seandainya semakin banyak masyarakat yang menerima pendidikan maka desa akan bisa lebih maju lagi. 13. Apa yang diharapkan desa ini dengan keberadaan PT Holcim Indonesia? Dulu lingkungan alam disini masih asri. Semenjak ada perusahaan, alam yang dulu tidak akan bisa dikembalikan. Jadi sudah seharusnya CSR dilakukan sebagai ganti rugi dan kalau bisa ditingkatkan. Walaupun ada aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat mengenai CSR tapi kami tidak tahu pasti seberapa besar keuntungan bersih perusahaan. Jadi, meskipun Holcim membuat laporan secara transparan tapi kami tidak tahu berapa besar dana yang seharusnya dikembalikan ke masyarakat dari keuntungan bersih tersebut. Yang ditunjukkan hanya dana yang akan digunakan dalam 1 tahun dan untuk program apa saja. 14. Apa pandangan Bapak mengenai PT Holcim Indonesia? Sejauh ini masyarakat mendukung keberadaan Holcim. Holcim melakukan sesuatu yang bagus dan hampir semua masyarakat sudah merasakan manfaatnya, hanya saja kalau bisa ditingkatkan lagi anggarannya. Dalam setiap musyawarah sudah diajukan permintaan seperti itu.

17 Lampiran 3 Pedoman Wawancara Naarasumber Eksternal Nama : Bapak Munir Sasmita Jabatan : Mantan Kepala Desa Klapanunggal Lokasi : Kediaman Bapak Munir Sasmita Desa Klapanunggal, Narogong Waktu : Sabtu, 25 Juni Apakah Bapak/Ibu mengenal PT Holcim Indonesia? Ya. Saya sudah ada semenjak Holcim dulu masih bernama Semen Kujang. 2. Apakah Anda pernah mendengar istilah CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan? Apa yang Anda ketahui mengenai istilah tersebut? Ya, pernah. Program kemitraan atau bantuan yang diberikan perusahaan untuk mensejahterahkan masyarakat dalam bidang pendidikan, keterampilan, sosial, kesehatan dan lingkungan. 3. Apakah daerah ini pernah mendapatkan program CSR atau semacam program bantuan dari PT Holcim Indonesia? Pernah. Program bantuannya yaitu pemberian beasiswa kepada anak yang tidak mampu, pembangunan dan perbaikan prasarana desa, pelatihan keterampilan dan bantuan program dana bergulir. 4. Apakah PT Holcim Indonesia memberitahu akan melaksanakan kegiatan CSR di daerah tersebut? Pihak Holcim memberi tahu melalui forum komunikasi masyarakat. Ada keterlibatan masyarakat di dalamnya dan sudah menjadi budaya. Kalau ada pertemuan biasanya warga saling memberitahukan warga yang lain. Jika sudah diumumkan mau ada

18 pertemuan tanggal sekian, maka warga sekitar beramai-ramai berkumpul disitu. Dan pertemuan ini bukan hanya dihadiri oleh masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat di desa saja, tapi se-kecamatan. 5. Bagaimana cara PT Holcim Indonesia melakukan survey kebutuhan warga? Kebutuhan warga yang disampaikan di forum komunikasi masyarakat oleh tokoh-tokoh masyarakat. Kemudian Holcim melakukan survey dulu dengan mendata warga dan verifikasi. Salah satu kelebihan Holcim memang sudah membaur dengan masyarakat. Staf comrel Holcim sudah dianggap warga disini dan sudah dikenal oleh masyarakat. 6. Apakah kebutuhan utama yang umumnya diperlukan warga? Kebutuhan banyak tapi memang Holcim tidak mungkin memenuhi semua. Tapi hal-hal yang dibutuhkan masyarakat antara lain pembangunan jalan, perbaikan gedung dan sekolah, kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Tapi masalah kesehatan dan lapangan pekerjaan sampai saat ini masih belum sepenuhnya berjalan dengan sempurna. Terutama saat ini banyak menggunakan mesin canggih jadi tenaga manusia banyak yang dikurangi. 7. Apakah Bapak dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan CSR PT Holcim Indonesia? Waktu saya masih menjabat menjadi Kepala Desa, saya terlibat dalam setiap perencanaan program Holcim, dan ada laporan yang diberikan ke saya berapa donasi yang diberikan dan berapa orang yang mendapat bantuan. 8. Apa saja bentuk program bantuan yang diberikan PT Holcim Indonesia? Pembangunan sekolah dan tempat ibadah, perbaikan gedung sekolah dan jalan umum, beasiswa pendidikan dan pelatihan. Holcim pernah memberikan pelatihan las, menjahit dan pelatihan bengkel mekanik. Dalam pemberdayaan masyarakat, Holcim memberikan

19 bantuan dana bergulir untuk pinjaman modal usaha. Sejauh ini program sudah sesuai dan berjalan dengan baik. 9. Apakah program bantuan tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat? Program CSR perusahaan sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik dalam aspek sosial, ekonomi, dan pendidikan. 10. Bentuk program bantuan apa yang diharapkan desa ini selain program bantuan yang telah diberikan perusahaan? Saya memohon Holcim agar mampu menampung tenaga kerja setempat, memberikan sumbangsih kepada orang yang tidak mampu dalam bidang pendidikan, terutama kesehatan untuk masyarakat. Abu dari pabrik jelas mengganggu oleh karena itu bagaimana Holcim bisa mengalokasikan dana dalam program kesehatan. Holcim memang menyediakan ambulans untuk warga, tapi belum mendirikan rumah sakit untuk warga atau membiayai orang sakit yang tidak mampu. Program secara tertulis memang ada tapi belum berjalan. Apa dana dialokasikan untuk program lain saya kurang tahu. Kalau bisa Holcim membangun klinik Holcim untuk melayani masyarakat atau Holcim membiayai masyarakat yang kurang mampu agar bisa berobat gratis di suatu klinik. 11. Apakah program CSR yang dilakukan sudah dirasakan hampir seluruh masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pabrik? Program-program yang dijalankan Holcim saat ini masih berjalan, jadi saya rasa belum seluruh masyarakat mendapatkan manfaatnya. Mungkin dalam waktu 5 tahun ke depan semua bisa tertutupi dan seluruh masyarakat merasakan manfaatnya. 12. Apakah yang masyarakat rasakan setelah dijalankannya program corporate social responsibility PT Holcim Indonesia? Masyarakat mendapatkan manfaat dari program-program CSR yang dijalankan perusahaan dan ada swadaya mandiri dari masyarakat.

20 13. Menurut anda apa kekurangan dari program bantuan yang diberikan PT Holcim Indonesia? Saya mengharapkan jumlah bantuan yang diberikan dapat ditingkatkan lagi agar masyarakat yang mendapatkan manfaat juga semakin luas. 14. Apa yang diharapkan desa ini dengan keberadaan PT Holcim Indonesia? Permasalahan untuk tenaga kerja dan kesehatan agar diperhatikan. Pengangguran dapat dikurangi dan pengobatan secara gratis agar dapat segera terwujud. Selain itu dana pendidikan agar ditingkatkan, alasannya kalau kualitas SDM meningkat maka pembangunan juga akan meningkat. 15. Apa pandangan anda mengenai PT Holcim Indonesia? Tentu ada 2 pandangan mengenai perusahaan. Konsekuensinya kalau Holcim masih membantu masyarakat dalam menjalankan program CSR tentu citra yang didapat citra positif, kalau masyarakat diabaikan dan Holcim hanya memberikan janji-janji palsu citra perusahaan menjadi negatif. Saat ini citra yang terbentuk mengenai perusahaan positif karena pembangunan dan program-program lainnya masih berjalan.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

STAKEHOLDER RELATIONS

STAKEHOLDER RELATIONS Modul ke: STAKEHOLDER RELATIONS COMMUNITY RELATIONS Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id PROGRAM COMMUNTY RELATIONS Community Relation

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Bab IV ini merupakan akhir dari penelitian terkait Evaluasi Program. Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Madubaru Madukismo dengan

BAB IV PENUTUP. Bab IV ini merupakan akhir dari penelitian terkait Evaluasi Program. Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Madubaru Madukismo dengan 92 BAB IV PENUTUP Bab IV ini merupakan akhir dari penelitian terkait Evaluasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Madubaru Madukismo dengan Menggunakan Teori Koorientasi. Bagian ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ltd, anak perusahaan Holcim Ltd, yang berbasis di Swiss.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ltd, anak perusahaan Holcim Ltd, yang berbasis di Swiss. 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan publik Indonesia dimana mayoritas sahamnya (77,33%)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000. 103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN Oleh Fajar Hariyanto, M.I.Kom ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi public relations PT. Pupuk Kujang, (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai makhluk yang mutlak memerlukan aktifitas berkomunikasi demi terselenggaranya kelangsungan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Evaluasi pelaksanaan program Corporate Social Responsibility PT PLN

BAB IV PENUTUP. Evaluasi pelaksanaan program Corporate Social Responsibility PT PLN BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Evaluasi pelaksanaan program Corporate Social Responsibility PT PLN (Persero) Area Yogyakarta melalui program PLN Peduli : Ekowisata Taman Sungai Mudal periode 2015-2016 akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PERILAKU PUBLIK PADA PROGRAM PELESTARIAN BATIK KHAS MOJOKERTO

KECENDERUNGAN PERILAKU PUBLIK PADA PROGRAM PELESTARIAN BATIK KHAS MOJOKERTO KECENDERUNGAN PERILAKU PUBLIK PADA PROGRAM PELESTARIAN BATIK KHAS MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhamadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan untuk bersama memajukan daerah sekitar berdirinya perusahaan, Corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas Public Relations di Lorin Solo Hotel dalam menjalankan peran dan fungsinya bisa dikatakan sangat nyata

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Bagian ini terdiri dari dua sub-bagian, yaitu kesimpulan dan saran.

BAB IV PENUTUP. Bagian ini terdiri dari dua sub-bagian, yaitu kesimpulan dan saran. BAB IV PENUTUP Bagian ini merupakan akhir dari penelitian terkait Pengaruh Persepsi Masyarakat tentang Efektivitas Program CSR terhadap citra Bank Indonesia. Bagian ini terdiri dari dua sub-bagian, yaitu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan tingkat pengetahuan pelajar SMP SMA di Surabaya mengenai pendidikan

Lebih terperinci

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang strategi Public Relations untuk meningkatkan citra perusahaan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, maka dapat diambil kesimpulan:

Lebih terperinci

TUGAS HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi pada Bank BNI Cabang Probolinggo)

TUGAS HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi pada Bank BNI Cabang Probolinggo) TUGAS HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi pada Bank BNI Cabang Probolinggo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta, Rajawali Pers, 1998 Assegaf, Jaffar, Jurnallistik

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

Managing Identity and Organization Culture

Managing Identity and Organization Culture Modul ke: Managing Identity and Organization Culture Eksplorasi & Analisis Corporate Identity (lanjutan) Fakultas FIKOM Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjajaran.

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjajaran. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro. 2008. Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjajaran. Ardianto, Elvinaro & Soemirat, Soleh. 2004. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ardianto,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara. Bungin, Burhan. 2001 Metode Penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012)

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) Marries Stella Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, M.Scott, Allen H.Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations. Jakarta: Kencana,Edisi ke-9, 2006

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, M.Scott, Allen H.Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations. Jakarta: Kencana,Edisi ke-9, 2006 DAFTAR PUSTAKA Buku A W, Silih & Macnamara, Jim Strategi Public Relations. Jakarta: Gramedia, 2010 Ardianto, Elvinaro, Metodologi Penelitian untuk Public Relations-Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

Lebih terperinci

Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Maluku) SKRIPSI Oleh FIRDAUS FIDMATAN 07220450 Dosen Pembimbing: 1. Drs.

Lebih terperinci

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN (Studi pada Deputi Pelayanan Dan Pengaduan Masyarakat PLN Kota Ambon) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MEMBENTUK CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI PT HOLCIM INDONESIA TBK

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MEMBENTUK CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI PT HOLCIM INDONESIA TBK PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MEMBENTUK CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI PT HOLCIM INDONESIA TBK SKRIPSI SKRIPSI INI DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA 1

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan akreditasi A selain itu SMA Plus PGRI Cibinong sebagai sekolah swasta SMA Program Pembinaan Pelaksana

Lebih terperinci

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan

Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia 14 Desember 2015 PROGRAM PENGUATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi, analisis, dan pembahasan data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan dilaksanakannya peran bagian humas sekretariat daerah Kabupaten

Lebih terperinci

STAKEHOLDER RELATIONS

STAKEHOLDER RELATIONS Modul ke: STAKEHOLDER RELATIONS Distributor - Dealer Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id Saat ini peran distributor dalam pemasaran

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkann sebagai berikut: a. Strategi public

Lebih terperinci

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang V. Kesimpulan dan Saran V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang dilakukan oleh Public Relations PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di mana analisis ini dilakukan

Lebih terperinci

Kowalski, Theodore J. Public Relations in School. Educational Leadership Faculty Publications: Paper 49, Kusumastuti, Frida.

Kowalski, Theodore J. Public Relations in School. Educational Leadership Faculty Publications: Paper 49, Kusumastuti, Frida. DAFTAR RUJUKAN Alma, Buchari dan Ratih Hurriyati (ed). Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008. Ahmadi, Rulam. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang:

Lebih terperinci

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF 40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 827 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. banyak makna dibandingkan dengan rangkaian kalimat (2004:218). Oleh. tentunya dengan bantuan dari fotografer profesional.

BAB IV PENUTUP. banyak makna dibandingkan dengan rangkaian kalimat (2004:218). Oleh. tentunya dengan bantuan dari fotografer profesional. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Fotografi dalam bidang kehumasan menjadi sangat penting mengingat fotografi menghasilkan gambar atau foto yang menurut Frank Jefkins menguntungkan, yakni tak jarang sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya menjaga image dan reputasi perusahaan dimata masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya menjaga image dan reputasi perusahaan dimata masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini Public Relations (PR) tidak dapat dipandang sebelah mata. Kehadiranya sebagai bridge communication/jembatan komunikasi antara organisasi/perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Responsibility (CSR) yang berpandangan kepada pemilik perusahaan yang terdiri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Responsibility (CSR) yang berpandangan kepada pemilik perusahaan yang terdiri 118 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Ada tiga penerapan dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berpandangan kepada pemilik perusahaan yang terdiri dari social obligation,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 82 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 82 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 82 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan dalam Public relations

BAB I PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan dalam Public relations BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan aktifitas manusia sehari-hari sesama jenis maupun lawan jenis, sesama teman atau atasan, dan banyak lainnya. Dengan demikian komunikasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 814 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN STATUS KAMPUNG PANARAGAN JAYA MENJADI KELURAHAN PANAGARAN JAYA KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi saling ketergantungan (interpedensi) dan saling membutuhkan. Untuk itu kita membutuhkan hubungan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, Scott M., Allen H. Center, Glen M. Brom, Effective Public Relations Edisi Kesembilan, Kencana, Jakarta, 2007.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, Scott M., Allen H. Center, Glen M. Brom, Effective Public Relations Edisi Kesembilan, Kencana, Jakarta, 2007. DAFTAR PUSTAKA Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010. Cutlip, Scott M., Allen H. Center and Glen H. Broom, Effective Public Relations, International

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sesuatu yang bersifat fisik dan konkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti. Istilah organisasi mengisyaratkan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG (Studi pada Direksi dan Staf PT. Selecta Kota Batu Periode 2013)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG (Studi pada Direksi dan Staf PT. Selecta Kota Batu Periode 2013) STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG (Studi pada Direksi dan Staf PT. Selecta Kota Batu Periode 2013) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. antara variabel tingkat pengetahuan mengenai Bencana Merapi terhadap

BAB IV PENUTUP. antara variabel tingkat pengetahuan mengenai Bencana Merapi terhadap BAB IV PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara variabel tingkat pengetahuan mengenai Bencana Merapi terhadap variabel Citra Pariwisata Yogyakarta, dimana variabel

Lebih terperinci

BAGIAN I. PENDAHULUAN

BAGIAN I. PENDAHULUAN BAGIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kegiatan di sektor ketenagalistrikan sangat berkaitan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah. Selama ini keberadaan industri ketenagalistrikan telah memberikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Kegiatan yang berlangsung didalam perusahaan melibatkan banyak unsur,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. perbedaan karakteristik antara mall dengan department store yang meliputi luas

BAB IV PENUTUP. perbedaan karakteristik antara mall dengan department store yang meliputi luas BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep Mall dan konsep Department Store memiliki perbedaan dan persamaan dalam menerapkan konsep Employee Relations pada

Lebih terperinci

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017 PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA BOJONGGENTENG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DALAM PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi pada Policy Government and Public Affair (PGPA) Chevron Indonesia

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DALAM PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi pada Policy Government and Public Affair (PGPA) Chevron Indonesia AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DALAM PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi pada Policy Government and Public Affair (PGPA) Chevron Indonesia Company Pasir Ridge, Balikpapan Kalimantan Timur) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan telah menghasilkan data serta laporan kemudian dianalisis maka diperoleh kesimpulan bahwa tahapan memperkenalkan citra

Lebih terperinci

PERAN PUBLIC RELATIONS PT. IFISHDECO DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI KALANGAN MASYARAKAT AREA PERTAMBANGAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

PERAN PUBLIC RELATIONS PT. IFISHDECO DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI KALANGAN MASYARAKAT AREA PERTAMBANGAN KABUPATEN KONAWE SELATAN PERAN PUBLIC RELATIONS PT. IFISHDECO DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI KALANGAN MASYARAKAT AREA PERTAMBANGAN KABUPATEN KONAWE SELATAN * Juhardin ** Masrul ***Joko Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

PERAN HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DALAM MENANGANI PEMBERITAAN NEGATIF DI MEDIA MASSA SKRIPSI

PERAN HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DALAM MENANGANI PEMBERITAAN NEGATIF DI MEDIA MASSA SKRIPSI PERAN HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DALAM MENANGANI PEMBERITAAN NEGATIF DI MEDIA MASSA (Studi Pada Bagian Humas dan Protokol Tentang Pemberitaan Guru Agama Sekolah Menengah Atas Lecehkan Siswi) SKRIPSI

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG . BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI Dalam rangka mendapatkan strategi pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri dalam upaya pemberdayaan masyarakat, sebagaimana tujuan dari kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa tidak berkomunikasi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa tidak berkomunikasi. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi belakangan ini menjadi sebuah ilmu di berbagai bidang tentu sangat mudah menemukan realitas komunikasi di sekitar lingkungan karena, manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. dipertimbangkan juga elemen-elemen komunikasi, yakni public sasaran, media yang digunakan, isi pesan dan komunikator.

BAB IV PENUTUP. dipertimbangkan juga elemen-elemen komunikasi, yakni public sasaran, media yang digunakan, isi pesan dan komunikator. 114 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Strategi komunikasi community relations adalah strategi komunikasi yang dirancang untuk meraih dan mempertahankan public. Dalam perancangan strategi komunikasi community

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK, BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 68

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai

BAB IV PENUTUP. 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan data yang sudah didapatkan dari proses penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA Deskripsi Kegiatan. Menurut Pemerintah Kabupaten Bogor pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk menuju ke arah yang lebih

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia L1 TRANSKIP WAWANCARA Nama : Adhi Pratama Jabatan : Public Relations Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia (Persero), tbk Tanggal : 10 Mei 2011 Tipe : Face Two Face (F2F)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pentingnya keberadaan komunikasi dirasakan oleh perusahaan terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan atau organisasi yang membentuk departemen khusus

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUNGAI PENUH, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. responden. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengkajian yang lebih dalam

BAB IV PENUTUP. responden. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengkajian yang lebih dalam 118 BAB IV PENUTUP Pada penelitian ini mengambil sampel karyawan PT.Telkomsejumlah 89 responden. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengkajian yang lebih dalam mengenai citra perusahaan PT. Telkom dilihat

Lebih terperinci

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DESA TANJUNGSARI NOMOR : 01 TAHUN 2017 PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 01 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA BANJAR, : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas

Lebih terperinci