LAPORAN PAMERAN. Oleh: Sub Bidang Data, Informasi dan Diseminasi

Transkripsi

1 LAPORAN PAMERAN Oleh: Sub Bidang Data, Informasi dan Diseminasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Bogor, 2012

2 LAPORAN PAMERAN BAMBU DI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA TANGGAL 23 S/D 25 OKTOBER 2012 A. Latar Belakang : Indonesia adalah sebuah Negara Trofis yang secara alamiah banyak ditumbuhi beragam tumbuhan, salah satu diantaranya adalah bambu. Menurut hasil inventarisasi flora bahwa di Indonesia terdapat 147 spesies bambu. Berdasarkan familinya bambu tergolong jenis rumput-rumutan. Pemanfaatan bambu oleh masyarakat Indonesia sudah sejak lama dipakai baik itu sebagai bahan makanan, kontruksi perumahan, barang perabotan rumah tangga, barang kerajinan, alat pertahanan dll. Dari segi lingkungan bambu merupakan sebagai pelindung dan juga sekaligus dapat memberikan sumbangan yang sangat besar, bahkan penggunaannya dapat menjadi pensubstitusi kayu dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk menjaga eksistensi keberadaan dan kesinambungan bambu di Indonesia sekarang perlu adanya intensifikasi baik itu teknologi silvikultur maupun teknologi pengolahannya, sehingga keragaman jenis, luasan, jenis produk bambu dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pameran yang diselenggarakan di Kementerian Perindustrian menampilkan berbagai berbagai jenis produk yang berasal dari bambu. Pameran tersebut telah dibuka secara resmi oleh Menteri Negara BAPPENAS, Ibu Armida S. Alisyahbana yang diikuti dan dilaksakan oleh 18 peserta dibawah koordinasi IKM dan instasi pemerintah lainya berdasarkan undangan. Partisipasi PUSTEKOLAH dalam pameran ini menampilkan berbagai jenis produk bambu lamina dari hasil penelitian diantaranya panel bambu, kusen jendela, kursi, plooring dan publikasi hasil penelitian dll.

3 Gambar Kunjungan Menteri Negara BAPPENAS ke Stand Pameran Pustekolah dan Ibu IM Sulastiningsih sedang memberikan penjelasan pada Pengunjung B. Tujuan Penyelenggaraan Pameran. Tujuan: 1. Memasyarakatkan informasi IPTEK hasil penelitian khususnya bambu dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan lingkungan hidup, ketersediaan bahan baku dan peningkatan ekonomi masyarakat. 2. Memasyarakatkan budaya teknologi untuk membawa masyarakat Indonesia ke dalam pemikiran yang dinamis, kreatif, dan inovatif. C. Waktu, Tempat Gelar Bambu Nusantara dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 23 s/d 25 Oktober 2012 yang bertempat di Lobby Gedung Kementerian Perindustrian Jln. Jend. Kav. 52,53 Jakarta. Tema: Bambu sebagai produk ramah lingkungan guna meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan D. Peserta: 1. Peserta Pameran : Peserta Gelar Bambu Nusantara kurang lebih 18 stand. Masing-masing peserta pameran menampilkan berbagai komoditi yang yang berasal dari bahan bambu.

4 Stand pameran ada perusahaan, pengrajin yang gabung pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) antara lain : - Tjoret Kreatif Studio - Mandiri Craft Bambu - Balai Besar Batik dan Kerajinan - Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) - Yayasan Bambu Indonesia - Litbang PU Kementerian PU - Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung - Sanfu - Jaya Bambu - PT Bambu Batavia - Produk Hasil Dampingan Design IKM Wilayah II - Bambu Nusa Perda - Adi Karya - Dady Craft Studio - Bambu Colection - Surya Bali Bambu - Ade Prima Bambu - Laskar Studio Bambu - Akah Bambu

5 Gambar materi pameran stand Pustekolah dan stand Surya Bali Bambu 2. Pengunjung Adapun pengunjung pada pameran tersebut adalah para undangan yaitu: - Menteri Negara BAPPENAS - Tokoh Lingkungan Hidup Bapak Prof. Dr. Sarwono Kusuma Atmaja - Kementerian Perindustrian - Masyarakat Akademis - Pengusaha - Mahasiswa - LSM 3. Respon Pengunjung a. Terhadap contoh produk bahan lamina: pengunjung pada umumnya merasa tertarik terhadap contoh produk yang dihasilkan dari bambu lamina ini, dan mereka merasa ada satu informasi yang sangat berharga tentang pengolahan bambu, karena selama ini bambu dari pandangan masyarakat hanya dianggap sebagai tanaman yang sifat pemakaiannya hanya itu-itu saja. Namun dengan adanya penampilan dari contoh yang dipamerkan ini menjadi satu inspirasi bahwa bambu sekarang dapat menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, dengan adanya teknologi dan rekayasa alat yang ditampilkan oleh P3KKPHH Bogor ini. Namun saya berharap walaupun

6 ini hasil dari skala laboratorium sebaiknya dihitung biaya produksinya sehingga bisa memperkirakan harga jualnya. b. Terhadap contoh produk Perekat Tanin: Dewasa ini masyarakat lebih mengenal terhadap produk lem yang biasa beredar di toko, yang mempunyai kandungan formulasi yang mereka tidak kenal. Dengan adanya penemuan bahan lem yang berasal dari kulit kayu mangium ini merupakan suatu andil besar bagi masyarakat untuk menghemat biaya dan dapat meningkatkan produktivitas, namun untuk lebih memasyarakatkan perekat tanin ini perlu adanya modifikasi produk sehingga menjadi produk perekat yang lebih serbaguna, praktis, dan harganya dapat terjangkau/ lebih murah dari perekat yang biasa beredar di pasaran. E. Kesimpulan Penyelenggaraan pameran bambu di Kementerian Perindustrian Jakarta, secara umum telah berjalan dengan baik dan lancar serta mendapat sambutan dari para pengunjung (pengusaha, pejabat terkait, petani, pengguna lainya). Beberapa hasil penelitian Pustekolah yang dipamerkan antara lain bambu lamina mendapat respon positif dari pengunjung dan ingin mendapat informasi lebih dalam penanganan organism perusak bambu dan teknologi pembuatan bambu lamina, dan perekat tanin.