Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations merupakan suatu jembatan penghubung antara suatu lembaga atau perusahaan dengan publik. Pada dasarnya kegiatan public relations ini adalah untuk membentuk suatu pandangan yang baik dari publik sehingga menciptakan kepercayaan terhadap lembaga tersebut. Seorang penyandang profesi Public Relations dituntut untuk mampu merencanakan serta menjalankan programprogram yang mampu menumbuhkan suatu kerpercayaan dan kepuasan terhadap suatu produk dan jasa dari suatu perusahaan yang kemudian akan membentuk citra perusahaan. Kegiatan Public Relations pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi. Ciri hakiki dalam hubungan masyarakat adalah yang bersifat timbal balik ( two way traffic). Komunikasi yang bersifat timbal balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam kegiatan hubungan masyarakat, dan dari sini akan tercipta feedback / umpan balik yang sangat berguna, yang merupakan prinsip pokok dalam hubungan masyarakat. Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh Public Relations sebuah perusahaan atau lembaga, akan sangat efektif apabila kedua belah pihak dapat memiliki persepsi yang sama. Persepsi merupakan suatu proses yang terntu saja tidak berjalan begitu saja. Dalam proses persepsi terdapat beberapa tahap, antara lain Attention (perhatian) dan Interpretation (penafsiran). 1

2 2 Deddy Mulyana juga menyatakan bahwa persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi. Peneliti menyimpulkan bahwa dari hasil komunikasi yang efektif antara lembaga atau perusahaan, yang dalam hal ini diwakili oleh divisi Public Relations akan memberikan persepsi positif bagi perusahaan. 1 Persepsi menurut Jalaludin Rakhmat adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, ataau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. 2 Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi (sensory stimuli). Kesadaran mengenai betapa pentingnya persepsi dalam diri manusia amat mempengaruhi perilaku orang tersebut. Individu- individu mungkin memandang suatu benda yang sama, tapi mempersepsikan secara berbeda. Sejumlah faktor tertentu kadang memutar balik persepsi. Persepsi yang dibentuk oleh diri seseorang setelah menerima rangsangan atau menaruh perhatian akan sesuatu, akan memberikan interpretasi pada hal atau sesuatu yang diperhatikan. Perhatian merupakan bagian dari persepsi, terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengsampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. Perhatian adalah proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah. 3 1 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, 2007, hal Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, Rosda, 2009, hal 50 3 Ibid, hal 51

3 3 Persepsi akan organisasi atau lembaga pada hakekatnya adalah proses yang dialami individu didalam memahami informasi tentang organisasi, melalui penginderaan. Persepsi terhadap perusahaan atau organisasi ini kompleks yang menghasilkan suatu gambaran unik tentang organisasi yang barangkali sangat berbeda dari kenyataannya.persepsi terhadap organiasasi adalah hasil dari suatu proses psikologis yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, berupa penginterpretasian tentang organisasi sehingga individu memiliki gambaaran jelas tentang organisasi. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti persepsi jemaat Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Shalom Depok terhadap Lembaga Alkitab Indonesia. Lembaga Alkitab Indonesia merupakan lembaga rohani yang memiliki izin resmi dalam penerjemahan dan pengadaan Alkitab di Indonesia. Sejak berdirinya Lembaga Alkitab Indonesia peneliti ingin mengetahui secara langsung, apakah jemaat GPIB Shalom Depok mengetahui tentang visi misi pelayanan Lembaga Alkitab Indonesia, sehingga setelah itu dapat diketahui bagaimana persepsi jemaat GPIB Shalom Depok terhadap Lembaga Alkitab Indonesia. Dalam hubungannya dengan penelitian ini, peneliti hendak sedikit memperkenalkan siapa Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) adalah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang keagamaan dan kemanusiaan yang memiliki visi menghadirkan Firman Allah bagi semua orang dalam bahasa yang dapat dimengerti dan dipahami sehingga dapat bertemu dan berinteraksi dengan Allah dan mengalami hidup baru dalam Kristus.

4 4 Untuk mewujudkan visi tersebut LAI menetapkan misi : (1) Menerjemahkan, memproduksi, menerbitkan, dan menyebarkan Alkitab dan bagian-bagiannya dalam sebanyak mungkin Bahasa, dalam beragam bentuk dan media, serta dengan harga terjangkau. (2) Mengembangkan kerja sama dengan Gereja-gereja dan Lembagalembaga Kristiani dalam mengupayakan agar Firman Allah mengenal dan hidup di dalam Yesus Kristus yang menjadi pokok pemberitaan Kabar Baik. (3) Menggalang dukungan masyarakat, Gereja gereja, dan pemerintah. LAI telah melewati Yubeliumnya pada tahun 2014, karena pada tahun tersebut LAI memperingati hari ulang tahun ke 60 dan bersamaan dengan itu LAI juga akan memperingati 3 (tiga) hal penting bagi penerbitan Alkitab di Indonesia, yaitu: (1) 385 tahun penerbitan Alkitab bahasa Melayu yang diterjemahkan oleh Albert C. Ruyl pada tahun 1629, seorang saudagar muda dari Belanda. (2) 200 tahun (Bicentennial) pekerjaan Lembaga Alkitab di Indonesia, sejak Letnan Gubernur Jenderal Raffless mendirikan Java Auxiliary Bible pada 4 Juni 1814 di Batavia. (3) 40 tahun Alkitab Terjemahan Baru yang terbit tahun Sehubungan dengan itu LAI banyak mengadakan beberapa kegiatan sebagai wujud rasa syukur sehubungan dengan :

5 5 (1) Terjalinnya kemitraan dengan Gereja-gereja dan Lembagalembaga kristiani, (2) Penerjemahan Alkitab dalam hampir 100 bahasa di Indonesia, (3) Pencetakan dan penyebaran Alkitab yang ke 25 juta, (4) Peningkatan sarana dengan berdirinya Bible Center sebagai monumen kebersamaan dalam meningkatkan pelayanan dan pengabdiannya bagi umat kristiani di Indonesia. Semua kegiatan tersebut dilakukan LAI bersama-sama dengan Gereja-gereja di Indonesia, dengan tujuan agar LAI dan Gereja-gereja dapat secara bersamasama melangkah ke depan dalam membangun iman dan spiritualitas umat Kristiani di Indonesia agar menjadi warna Negara yang baik dan bertanggung jawab. 1.2 Perumusan Masalah Peneliti ingin mengetahui Sejauhmana Persepsi Jemaat Gereja Protestan Indonesia bagian Barat Shalom Depok terhadap Lembaga Alkitab Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitiaan Untuk mengetahui Persepsi Jemaat Gereja Protestan Indonesia bagian Barat Shalom Depok terhadap Lembaga Alkitab Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian

6 6 a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam perkembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan dunia Public Relations pada khususnya serta menambah literatur yang berkaitan dengan persepsi. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya dan manajemen perusahaan guna memperbaiki program perusahaan, yang dalam hal ini khusus ditujukan kepada Lembaga Alkitab Indonesia.