PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DAN GLOBALISASI DUNIA SAAT INI
|
|
- Susanti Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DAN GLOBALISASI DUNIA SAAT INI Oleh: REGU B NUSA I: Anggota: 1. DR. Supriyoko, M.PD Drs. Helmi Jamharis Dra. Laksmi Widiyati Drs. Mansyur, MS 1464 DIPRESENTASIKAN DALAM DISKUSI KELOMPOK PENATARAN P4 POLA 120 JAM (DAN KORPRI) BP7 PROPINSI DIY, 3-22 DESEMBER 1990
2 DAFTAR ISI: HALAMAN DAFTAR ISI i BAB I PENDAHULUAN A. Arti Penting Topik B. Pendekatan C. Batasan Pengertian BAB II PERMASALAHAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Faktor-faktor Pendukung D. Faktor-faktor penghambat BAB III PEMBAHASAN A. Proses Globalisasi B. Akulturasi C. Selektivitas Kultural D. Pemasyarakatan P BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran
3 BAB I PENDAHULUAN A. Arti Penting Topik Salah satu isu internasional yang paling aktual dewasa ini adalah mengenai globalisasi dunia di berbagai bidang; terutama bidang politis, ekonomi dan kebudayaan. Proses globalisasi ini akan membuka peluang yang lebih lebar bagi masuknya unsur-unsur ideologi, pandangan hi-dup dan budaya asing ke dalam struktur dan sistem masya-rakat Indonesia melalui berbagai media; yang selanjutnya akan menyebabkan terjadinya perpaduan ideologi, pandang-an hidup dan budaya. Dengan terjadinya perpaduan ideologi, pandangan hidup, dan budaya tersebut akan menimbulkan dua masalah yang sangat penting; masing-masing ialah apakah Pancasi-la masih relevan dipertahankan sebagai ideologi terbuka, serta apakah nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila tersebut dapat dipertahankan eksistensinya di-dalam proses perpaduan ideologi, pandangan hidup, serta budaya tersebut. Berangkat dari pengertian tersebut di atas maka pembahasan agak terinci mengenai topik Pancasila sebagai ideologi terbuka dan globalisasi dunia saat ini menjadi sangat penting dan menarik. B. Pendekatan Ada tiga pendekatan yang secara komprehensif di-gunakan dalam membahas topik tersebut di atas; masing-masing adalah sebagai berikut. 1. Pendekatan sosiologis 2. Pendekatan anthropologis 3. Pendekatan kultural C. Batasan Pengertian 1. Globalisasi adalah proses kecenderungan perkembangan dunia yang bersangkutan dengan perkembangan masing-ma sing bangsa dan negara di dunia. 2. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4);a- dalah sebagimana yang dimaksudkan dalam Tap MPR Nomer II/MPR/ Akulturasi adalah perpaduan antar budaya yang mengha- silkan budaya baru di atas unsurunsur positif dari budaya-budaya lama yang mendukungnya. 4. 'Konsep Trikon' adalah konsep selektivitas kultural yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara yang ter- diri dari unsur-unsur kontinuitas, konvergensi, serta konsentrisitas.
4 BAB II PERMASALAHAN A. Latar Belakang Masalah Proses globalisasi dunia di berbagai bidang, teru tama bidang politik, ekonomi dan kebudayaan, akhir-akhir ini makin dirasakan pengaruhnya oleh hampir semua negara di dunia ini; tak terkecuali Indonesia. Hal ini berarti bahwa secara langsung maupun tidak langsung Indonesia terlibat di dalam proses globalisasi dunia pada berbagai bidang tersebut. Secara politis maka berbagai kebijakan politik di negara-negara manca akan mengimbas pada peri-kehidupan politis di Indonesia; sebaliknya perikehidupan politis di Indonesia pun akan mendapatkan sorotan dari negara-negara manca. Hal ini berlaku pula pada perikehi-dupan ekonomi dan kebudayaan. Secara umum proses globalisasi dunia akan membuka peluang yang lebih longgar dan lebih besar terhadap ber-temunya berbagai ideologi, pandangan hidup, serta aliran kebudayaan dengan Pancasila sebagai ideologi, pandangan hidup, serta sumber nilai-nilai budaya bagi bangsa Indonesia. Sebagai ideologi yang terbuka maka hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang asing serta luar biasa bagi Pancasila itu sendiri; bahkan adanya "keterbukaan" ter-hadap ideologi, pandangan hidup, dan aliran kebudayaan asing justru menjadi semacam kewajiban bagi Pancasila i-tu sendiri. Yang menjadi permasalahan sekarang ini ialah apakah "keterbukaan" yang diciptakan oleh proses globali sasi dunia tidak akan mengancam eksistensi Pancasila itu sendiri; dengan ungkapan lain apabila berbagai ideologi, pandangan hidup dan aliran kebudayaan bercampur menjadi satu dengan Pancasila maka apakah nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila tersebut tetap dapat diperta-hankan eksistensinya. Proses globalisasi dunia sekarang ini seolah-olah juga menguji Pancasila apakah nilai-nilai luhur yang ter kandung di dalamnya dapat senantiasa dipertahankan dalam kesertaannya mengikuti perkembangan dinamis dunia akhir-akhir ini; terutama sekali perkembangan dinamis pada bi-dang politik, ekonomi dan kebudayaan. B. Rumusan Masalah Dari deskripsi teoretis yang diekspresikan dalam latar belakang masalah tersebut di atas maka permasalah-an yang timbul secara ringkas dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah Pancasila dapat dipertahankan sebagai ideologi terbuka? 2. Apakah nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Panca- sila dapat dipertahankan dalam kesertaannya mengikuti perkembangan dinamis dunia sebagai akibat dari ber- langsungnya proses globalisasi dunia dewasa ini?
5 C. Faktor-faktor Pendukung Berbagai faktor pendukung atau faktor-faktor yang positif untuk menyelesaikan permasalahn tersebut di atas dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, khususnya alenia yang keempat. 2. Sifat dinamis-selektif bangsa Indonesia dalam meneri- ma unsur-unsur pandangan hidup dan unsur-unsur budaya asing yang masuk. 3. Tap MPR Nomer II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). 4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomer 10 Tahun 1978 tentang penataran pegawai republik Indonesia ten tang hasil-hasil sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun C. Faktor-faktor Penghambat Berbagai faktor penghambat ataupun faktor-faktor negatif untuk menyelesaikan permasalahn tersebut di atas dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Unsur-unsur negatif kebudayaan asing yang masuk di In donesia melalui berbagai media. 2. Sering terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan per- undang-undangan. 3. Kesenjangan budaya antar kelompok masyarakat yang di- akibatkan oleh belum meratanya hasil pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia. 4. Belum siapnya sekelompok masyarakat Indonesia dalam menyongsong proses globalisasi dunia.
6 BAB III P E M B A H A S A N Pembahasan untuk menjawab berbagai butir-butir di dalam rumusan masalah tersebut di atas dilakukan secara bertahap dan sistematis melalui empat subbab; masing-ma-sing adalah (A) Proses Globalisasi, (B) Akulturasi, (C) Selektivitas Kultural, dan (D) Pemasyarakatan P4. Adapun uraian atas keempat subbab ini adalah sebagai berikut. A. Proses Globalisasi Salah satu isu internasional yang paling aktual dewasa ini ialah globalisasi dunia, yang mengandung arti adanya keterkaitan antar bangsa serta antar negara dalam menentukan gejala atau fenomena perkembangan dunia pada berbagai bidang; terutama bidang-bidang politik, ekonomi dan kebudayaan. Dalam proses globalisasi dunia mengan-dung arti bahwa secara aktif kebijakan-kebijakan politis, ekonomis, dan kultural suatu negara akan ikut menentukan fenomena perkembangan dunia; sementara itu secara pasif perkembangan dunia akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan politis, ekonomis, dan kultural suatu negara. Sebagai ilustrasi dapat diketengahkan kasus yang masih sangat aktual sekarang ini; yaitu mengenai krisis Teluk. Dalam krisis Teluk ini semula negara-negara yang terlibat dalam pertikaian hanyalah Irak dan Kuwait; akan tetapi kemudian dalam perkembangannya melibatkan hampir seluruh negara di dunia ini, terutama negara-negara yang mempunyai kepentingan langsung terhadap kedua negara ter sebut, misalnya Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Arab Saudi, dan sebagainya. Negara-negara yang nampaknya pasif pun sesungguhnya telah terlibat secara tidak lang-sung dengan peristiwa Teluk tersebut; misalnya beberapa negara di Amerika Selatan, Afrika, Australia serta Asia, termasuk Indonesia. Akibat politis dari krisis Teluk tersebut di atas sudah mengimbas di seluruh pelosok dunia, yaitu dengan terciptanya semacam kelompok negara yang pro-irak, pro-kuwait, serta negaranegara yang mengambil sikap netral. Akibat ekonimis juga telah dirasakan oleh berbagai negara; termasuk Indonesia yang menikmati kenaikan harga mi-nyak akibat krisis Teluk tersebut. Sementara itu akibat kultural pun mulai dirasakan oleh masyarakat di negara-negara Arab dengan bercampurnya mereka dengan tentara-tentara yang berasal dari AS, maupun dari negaranegara asing lainnya. Secara singkat proses globalisasi telah membuka peluang yang makin lebar untuk masuknya berbagai ideolo-gi, pandangan hidup, dan kebudayaan manca ke dalam suatu negara. Bagi Indonesia proses globalisasi juga membuka peluang yang lebih lebar bagi masuknya berbagai ideologi, pandangan hidup dan budaya manca melalui berbagai media ke dalam masyarakat Indonesia itu sendiri; sekaligus me-rupakan ujian bagi Pancasila apakah nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya senantiasa dapat dipertahan-kan eksistensinya. Contoh kasus mengenai masuknya ideologi, pandang-an hidup serta budaya manca ke dalam struktur dan sistem masyarakat Indonesia adalah melalui siaran televisi dari chanel-chanel asing
7 akibat dikembangkannya teknologi an-tena parabola. Dengan dipasangnya antena parabola maka pemilik antena tersebut dapat memasang gelombang manca hampir di setiap saat. Siaran-siaran dari Amerika Serikat, Eropa, dsb yang sesuai maupun yang tidak sesuai dan bahkan ber-tentangan dengan nilai-nilai kultural dan kepribadian si pemilik parabola sebagai bagian dari masyarakat Indone-sia tersebut akhirnya dapat diterima olehnya. Akhirnya, disadari atau tidak disadari, terjadilah perpaduan ideo-logi, pandangan hidup, dan kultural antara yang "asli" (Indonesia) dengan yang "asing" (manca). Di sinilah keku atan Pancasila mendapat ujian. B. Akulturasi Secara anthropologis terjadinya perpaduan antar budaya disebut dengan "cultural contact". Sebagai manifestasi dari perpaduan budaya tersebut terdapat dua ke- mungkinan; masing-masing adalah asimilasi (assimilation) dan akulturasi (acculturation). Apabila perpaduan antar budaya membentuk budaya baru dengan segala aspek positif dan negatifnya maka yang terjadi adalah asimilasi; semen tara itu apabila perpaduan budaya membentuk budaya baru yang merupakan manifestasi dari sisi-sisi positif antar budaya tersebut maka yang terjadi adalah akulturasi. Perpaduan budaya antara budaya Indonesia dengan budaya manca, sebagaimana dalam kasus siaran asing yang ditangkap dengan antena parabola tersebut, diharapkan akan membentuk budaya baru yang konstruktif melalui pro-ses akulturasi. Persyaratan yang diperlukan agar perpaduan budaya dapat membentuk budaya baru yang konstruktif melalui pro ses akulturasi adalah dapat dipertahankannya nilai-nilai positif dalam budaya Indonesia. Sebagai ukuran kepositif annya adalah terkandung dalam Pancasila itu sendiri se-bagai sumber nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Dengan kata lain kalau nilai-nilai luhur dalam Pancasila dapat dipertahankan untuk mengantisipasi budaya manca maka a-kan terjadi proses akulturasi sesuai yang diharapkan. Dengan akulturasi maka nilai-nilai luhur Pancasi-la dapat dipertahankan meskipun banyak "isme" yang masuk ke dalam struktur dan sistem masyarakat Indonesia. Dalam keadaan seperti ini maka nilai-nilai luhur Pancasila ti-dak akan larut oleh masuknya bermacam-macam ideologi, pandangan hidup dan budaya asing, antara lain komunisme, liberalisme, sosialisme, sekularisme, dan sebagainya. Unsur-unsur "isme" tersebut silakan masuk dalam struktur dan sistem masyarakat Indonesia, karena memang kehadiran nya tidak mungkin ditolak, akan tetapi tidak akan meng-goyahkan Pancasila sebagai ideologi, pandangan hidup dan sumber nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. C. Selektivitas Kultural Keinginan bangsa Indonesia untuk mempertahankan nilai-nilai luhur Pancasila dalam menghadapi unsur-unsur budaya yang masuk merupakan hal yang wajar; oleh karena itu perlu diciptakan suatu sistem selektivitas budaya, yaitu menyeleksi setiap budaya asing yang masuk ke dalam struktur dan sistem masyarakat Indonesia, agar hanya un-sur positifnya saja yang teradaptasi tanpa menyertakan unsur-unsur negatifnya.
8 Salah satu alat saring yang layak ditampilkan da- lam sistem selektivitas kultural tersebut adalah 'Konsep Trikon' yang dikembangkan oleh Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hadjar Dewantara. Konsep ini terdiri dari tiga unsur yang dapat diidentifikasi dan dideskripsikan sebagai berikut. 1. Kontinuitas; maksudnya adalah melestarikan budaya sen diri yang relevan dengan tuntutan perkembangan serta tetap sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. 2. Konvergensi; maksudnya adalah membuka diri terhadap masuknya budaya manca yang tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia. 3. Konsentrisitas; masksudnya adalah memusatkan perhati- an pada terciptanya kebudayaan baru atas bercampurnya budaya asli dan budaya manca, serta tetap memusatkan perhatian pada kepribadian bangsa Indonesia. Dengan mengaplikasikan 'Konsep Trikon' dalam sis-tem selektivitas budaya tersebut maka kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Panca-sila setelah berpadu dengan ideologi, pandangan hidup, dan budaya asing sebagai akibat dari proses globalisasi dunia kiranya tidak perlu terjadi. Oleh karena itu perlu diciptakan bentuk-bentuk kegiatan untuk mengantisipasi proses globalisasi dunia tersebut; dengan maksud supaya sifat ideologi terbuka Pancasila dapat dipertahankan se-cara proporsional. D. Pemasyarakatan P4 Pada tahun 1978 melalui sebuah ketetapannya Nomer II/MPR/1978 maka MPR membuat berbagai ketetapan tentang P4, sedangkan pada tahun yang sama Presiden RI melalui Inpres Nomer 10/1978 menginstruksikan pegawai republik Indonesia untuk mengikuti penataran tentang hasil-hasil sidang umum MPR Tahun Itu semua menjadikan P4 me-rupakan sesuatu yang harus dimasyarakatkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemasyarakatan P4 tersebut pada hakekatnya adalah merupakan bentuk kegiatan yang cocok untuk mengingatkan masyarakat akan nilai-nilai yang luhur dalam Pancasila serta kepribadian bangsa. Dengan demikian dalam menerima datangnya unsur-unsur ideologi, pandangan hidup, serta budaya manca maka masyarakat Indonesia sudah mempunyai kesiapan yang dapat dipercaya. Dengan kata lain setelah P4 memasyarakat maka bangsa Indonesia sudah siap menyam-but datangnya unsur-unsur ideologi, pandangan hidup, dan budaya manca tanpa harus mengorbankan nilai-nilai luhur Pancasila dan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Dengan pemasyarakatan P4 maka 'Konsep Trikon'akan dapat diaplikasikan dalam sistem selektivitas kultural; dengan demikian yang terjadi dalam perpaduan budaya ada-lah proses akulturasi, bukan asimilasi. Akhirnya proses globalisasi dunia yang membuka terjadinya perpaduan an-tar budaya tersebut dapat diantisipasi secara terpercaya oleh Pancasila tanpa dengan mengorbankan nilai-nilai lu-hur dan kepribadian bangsa Indonesia.
9 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik bebe-rapa butir kesimpulan yang secara sistematis dapat dii-dentifikasi sebagai berikut Proses globalisasi dunia yang sedang terjadi sekarang ini membuka kesempatan yang lebih longgar serta lebih lebar tentang masuknya ideologi, pandangan hidup, dan budaya manca ke dalam struktur dan sistem masyarakat Indonesia. 2. Pancasila tetap relevan untuk dipertahankan sebagai ideologi terbuka Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila da- pat dipertahankan dalam kesertaannya mengikuti perkem bangan dinamis dunia sebagai akibat dari berlangsungnya proses globalisasi dunia sekarang ini sepanjang perpaduan antar ideologi, pandangan hidup, dan budaya yang terjadi di Indonesia bisa dimanifestasikan dalam bentuk akulturasi. 4. Untuk memanifestasikan bentuk akulturasi tersebut di atas diperlukan sistem selektivitas budaya; sementara itu 'Konsep Trikon' merupakan salah satu konsep yang relevan diaplikasikan dalam sistem selektivitas kul- tural tersebut. 5. Pemasyarakatan P4 merupakan bentuk kegiatan praktis dan konsepsional untuk memberikan kesiapan kepada ma- syarakat Indonesia agar dalam menyambut datangnya un- sur-unsur ideologi, pandangan hidup dan budaya asing yang tidak terhindarkan itu tanpa harus mengorbankan nilai-nilai luhur Pancasila serta kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. B. Saran Berdasarkan uraian dan kesimpulan tersebut secara ringkas diajukan dua saran sebagai berikut. 1. Di dalam hubungannya dengan proses globalisasi dunia sekarang ini maka Pancasila harus tetap dipertahankan sebagai ideologi terbuka. 2. Pemasyarakatan P4 harus dilaksanakan terus bagi selu- ruh rakyat Indonesia secara lebih sistematis dan juga lebih konsepsual.
3. Pada diri anak didik belum tertanam nilai-nilai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan Dari uraian-uraian dan analisis data di atas, pe nelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pengetahuan tentang Pancasila yang diberikan mela
Lebih terperincisebagai suatu bangsa, Perbedaan-perbedaan di antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1. Masyarakat Indonesia Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk, yaitu masyarakat yang terdiri dari beragam suku bangsa, kebudayaan, kepercayaan
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA BOBOT : 2 SKS Minggu (Tujuan Instruksional Umum/ TIU) 1 LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )
SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kode Mata Program Studi Kredit Semester Semester PENDIDIKAN UNIV.A103 MANAJEMEN 2 SKS I (SATU) Buku Referensi 1. Drs. H. KAELAN,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1988 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ATAS KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR I/MPR/1983
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Pancasila : PP00006 / SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila Mahasiswa menge tahui dan memaha
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA : FITRIANA NURHADI NIM : 11.12.6145 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI : S1 JURUSAN : SI NAMA DOSEN : DJUNAIDI IDRUS,SH.,M.HUM EKSISTENSI
Lebih terperinci17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara
1. Suatu kumpulan gagasan,ide ide dasar serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu bangsa dan negara adalah pengertian... a. Ideologi c. Tujuan
Lebih terperinciBAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Pada hakikatnya Pancasila mengandung dua pengertian pokok, yaitu sebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, setiap
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA
PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA Di susun oleh : Nama : Adam Putra Bakti NIM : 11.02.8089 Kelompok : A P. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : D3-MI Dosen : Drs. M. Khalis Purwanto, MM
Lebih terperinciLATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : Devit Surtianingsih NIM : 11.01.2851 Kelompok : B Program Studi : Pancasila Jurusan : D3-TI Dosen : Irton. SE., M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciA. Latar Belakang. B. rumusan masalah
ABSTRAKSI Mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kewajiban moral seluruh warga negara Indonesia. Pancasila yang
Lebih terperinciMajalah Bulanan Tamansiswa PUSARA, terbit di Yogyakarta, Edisi Januari AKTUALISASI KONSEP PEMERATAAN PENDIDIKAN Oleh : Ki Supriyoko
Majalah Bulanan Tamansiswa PUSARA, terbit di Yogyakarta, Edisi Januari 1990 AKTUALISASI KONSEP PEMERATAAN PENDIDIKAN Oleh : Ki Supriyoko "Oleh karena pengajaran yang hanya terdapat pada sebagian kecil
Lebih terperinciTabloid Pelajar PELAJAR INDONESIA, terbit di Bandung, Edisi November 2002
Tabloid Pelajar PELAJAR INDONESIA, terbit di Bandung, Edisi November 2002 PRAKTEK MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) MENUJU KEMANDIRIAN SEKOLAH Oleh : Ki Supriyoko Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang diterjemahkan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PANCASILA. Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi
TUGAS AKHIR PANCASILA Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi Disusun guna memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila yang diampu oleh Bapak Junaidi, M.Hum. Disusun Oleh :
Lebih terperinciMATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA
MATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA 1. Globalisasi dan Jati Diri Bangsa Apabila kita berbicara mengenai perubahan suatu bangsa secara tidak langsung kita berbicara mengenai globalisasi dan modernisasi.
Lebih terperinciMaukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:
Pertemuan ke: Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Salah satu upaya negara membangun nasionalisme rakyatnya yakni melalui sarana pendidikan, dalam hal ini dengan memprogramkan Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : V/MPR/1998 TENTANG PEMBERIAN TUGAS DAN WEWENANG KHUSUS KEPADA PRESIDEN/ MANDATARIS MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKISI KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Nama Madrasah: MTsN 1 Kota Serang Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : IX Kurikulum : 2013 NO KOMPETENSI DASAR
Lebih terperinciAKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT. Abstrak
AKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Abstrak Sebuah kebijakan atau keputusan barulah nampak apabila diterapkan. Untuk menerapkan kebijakan atau aturan tersebut, kelompok
Lebih terperinciBAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA A. Landasan Pendidikan Pancasila Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap
Lebih terperinciP4 merupakan penjabaran nilai-nilai Pancasila dengan peranan Pancasila sebagai r>edoman tiiigo
BAB I PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang sangat diperhatikan dalam pembangunan pendidikan di Indonesia edalah pendidikan Pancasila. Hal ini sudah sewajarnya, karena pendidik an
Lebih terperinciKarakter PROSES PEMBENTUKAN. Kompetensi Dasar: Memahami proses pembentukan karakter
PROSES PEMBENTUKAN Karakter Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami proses pembentukan karakter Indikator: Memahami metode pembentukan karakter Menjelaskan tahap pembentukan karakter Memahami pembentukan
Lebih terperinciPembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik. an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se cara terpadu dan serasi dengan pembangunan bidang
Lebih terperincidiartikan bahwa perguruan tinggi swasta
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar belakang masalah Pendidikan tinggi swasta merupakan salah satu sub sistem pendidikan yang raemegang peranan penting dalam pembangunan nasional, mengingat bahwa
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia Presiden
Lebih terperinciyang masuk ke Indonesia tanpa melalui perguruan tinggi
BAB I PERMASALAHAN A. Latar Belakang Permasalahan ini adalah sampai sejauh manakah Kuri kulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung relevan dengan Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Negeri II Ban
Lebih terperinciPOLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS DAN AKTIF SERTA PENGARUHNYA BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS DAN AKTIF SERTA PENGARUHNYA BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Materi Poliik luar negeri adalah wawasan internasional. Oleh karena itu, poliik luar negeri cenderung
Lebih terperinciPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara Modul ke: Fakultas Seni dan Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Ibarat sebuah bangunan, maka Indonesia adalah rumah Besar Indonesia yang dibawahnya terdapat
Lebih terperinciPEMBAHASAN SECARA ILMIAH (PUDJOWIYATNO)
LATAR BELAKANG LANDASAN Historis Kultural Yuridis Filosofis TUJUAN Mampu memahami, menganalisa dan menjawab masalah sesuai dengan nilai-nilaipancasila PEMBAHASAN SECARA ILMIAH (PUDJOWIYATNO) Tingkata pengetahuan
Lebih terperinciSurat Kabar Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbit di Yogyakarta, Edisi 8 Oktober 1986
Surat Kabar Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbit di Yogyakarta, Edisi 8 Oktober 1986 JEPANG LEBIH 'PINTAR' DARI AMERIKA?! Oleh : Ki Supriyoko Baru-baru ini Amarika Serikat (AS) "geger", banyak di antara anggota
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.
Lebih terperincijurusan yaitu : (IAIN "Sunan Ampel", 1984/1985,
BAB I A. Latar Belakang Masalah PBNDAHULUAN Fakultas Tarbiyah IAIN "Sunan Ampel"1 Malang merupakan cabang dari IAIN "Sunan Ampel" Surabaya. Fakultas Tarbiyah IAIN "Sunan Ampel" Malang ini menjadi induk
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Hasil penelitian menunjukkan bahwa filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara merupakan sistem konsep pendidikan yang bersifat kultural nasional. Sekalipun Ki Hadjar
Lebih terperinciPancasila Sebagai Ideologi Nasional. Kelompok III Dudi Irawan Fadilah Pratomo Niken Kusuma Wijaya Veronica Christyani Dian Tobing
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Kelompok III Dudi Irawan Fadilah Pratomo Niken Kusuma Wijaya Veronica Christyani Dian Tobing Apa yang dimaksud Ideologi..? Ide Idelogi gagasan, konsep, pengertian dasar,
Lebih terperinciWaktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)
Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi : 5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan. Kompetensi Dasar : 5.1. Mendeskripsikan kedudukan warga negara
Lebih terperinciOleh : Uci Sanusi, SH., MH
Oleh : Uci Sanusi, SH., MH PENGERTIAN BELA NEGARA Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA BOBOT : 2 SKS
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA BOBOT : SKS Minggu ke Pokok Bahasan (Tujuan Instruksi-onal Umum/ TIU) 1 PENDAHULUAN memahami landasan tujuan matakuliah Pend. Pancasila. Sub
Lebih terperinciPEMETAAN TUGAS PERKEMBANGAN, RUMUSAN KOMPETENSI, MATERI PERKEMBANGAN DAN INDIKATOR BIMBINGAN DAN KONSELING
KLS SMT TUGAS PENGEMBANGAN RUMUSAN KOMPETENSI BIDANG BIMBINGAN MATERI PERKEMBANGAN INDIKATOR PENCAPAIAN VII I Mengembangkan pengetahuan Mampu belajar secara optimal Bimbingan Belajar Belajar efektif untuk
Lebih terperinciSurat Kabar Harian SUARA KARYA, terbit di Jakarta, Edisi 5 Februari SMP "SEMI TERBUKA" SEBUAH ALTERNATIF Oleh : Ki Supriyoko
Surat Kabar Harian SUARA KARYA, terbit di Jakarta, Edisi 5 Februari 1988 SMP "SEMI TERBUKA" SEBUAH ALTERNATIF Oleh : Ki Supriyoko Ada dua macam pendekatan pendidikan yang tengah dilakukan oleh pemerintah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/1983 TENTANG PELIMPAHAN TUGAS DAN WEWENANG KEPADA PRESIDEN/MANDATARIS MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT DALAM RANGKA PENSUKSESAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR VII/MPR/2000 TENTANG PERAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN PERAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa
1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya
Lebih terperinciDALAM PERUBAHAN GLOBAL
PERADABAN ISLAM I: TELAAH ATAS PERKEMBANGAN PEMIKIRAN PERAN KEPEMIMPINAN POLITIK DALAM PERUBAHAN GLOBAL Oleh Nurcholish Madjid Masyarakat manusia dalam berbagai bentuk kesatuannya seperti komunitas, umat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai sebuah tujuan bersama yang dipakai oleh atasan dengan bawahan maupun oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi atau Perusahaan, disiplin kerja termasuk hal yang paling penting demi kelancaran organisasi tersebut. Disiplin kerja merupakan alat untuk
Lebih terperincibangan filsafat, pandangan hidup, dan situasi suatu bangsa. Oleh karena itu, sejak Proklamasi Kemerdekaan, Kurikulum
BAR V RANGKUMAN., KESIMPULAN, DAN SARAN A. RANGKUMAN Perkembangan kurikulum tidak dapat lepas dari perkem bangan filsafat, pandangan hidup, dan situasi suatu bangsa. Oleh karena itu, sejak Proklamasi Kemerdekaan,
Lebih terperinciDAMPAK GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME. Tugas Akhir Pancasila
DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME Tugas Akhir Pancasila disusun oleh Lina Anggraini 11.02.8032 D3 MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 DAMPAK
Lebih terperinciPendidikan Pancasila. Berisi tentang Kontrak Perkuliahan Pendidikan Pancasila. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:
Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Kontrak Perkuliahan Pendidikan Pancasila Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id KONTRAK
Lebih terperinciSejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Sejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Disusun oleh : Nama : Arief Wahyu Wibowo NIM : 11.11.5231 Kelas : 11-S1TI-09 Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kete-rampilan dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kete-rampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen
Lebih terperinciPANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA Era global menuntut kesiapan segenap komponen Bangsa untuk mengambil peranan sehingga pada muara akhirnya nanti dampak yang kemungkinan muncul, khususnya dampak negatif dari
Lebih terperinciYODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI
TUGAS AKHIR YODI PERMANA 11.12.5667 PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, M PENDAHULUAN Sebagai warga negara yang setia pada nusa dan bangsa,
Lebih terperinciPancasila dalam Makna dan. Aktualisasi
Pancasila dalam Makna dan Modul ke: Aktualisasi Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd Kompetensi Diharapkan mampu menciptakan wahana pembelajaran untuk
Lebih terperinciSosialisme Indonesia
Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai
Lebih terperinciFAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN Dosen Nama : Dr. Abidarin Rosyidi, MMA :Ratna Suryaningsih Nomor Mahasiswa : 11.11.5435 Kelompok : E Program Studi dan Jurusan : S1 Sistem Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Lembaga Pertahanan nasional, disingkat Lemhannas, yang didirikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang dirasa relevan dan perlu, dengan harapan dapat menjadi sebuah kontribusi
BAB V PENUTUP Pada bagian akhir dari pembahasan ini, penulis mengambil sebuah konklusi atau kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis yang disesuaikan dengan tujuan pembahasan skripsi ini. Penulis
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA. Novia Kencana, S.IP, MPA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA Novia Kencana, S.IP, MPA novia.kencana@gmail.com Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju
Lebih terperinciAKTUALISASI NILAI PANCASILA
PANCASILA Modul ke: 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis AKTUALISASI NILAI PANCASILA Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen Aktualisasi Nilai Pancasila Pancasila sering mengalami berbagai deviasi dalam
Lebih terperinciTUGAS AKHIR FILSAFAT PANCASILA
TUGAS AKHIR FILSAFAT PANCASILA NAMA : LADOSENTA P.A NIM : 11.11.5203 KELOMPOK : E PROGRAM STUDI & JURUSAN : SI-TI-08 DOSEN : DR.ABIDARIN ROSYIDI, M.M.A Assalamu alaikum Warohmatullahiwabarokathu, Saya
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA:ISWAHYUDI NIM :11.01.2828 KELOMPOK:B PROGRAM STUDI:PANCASILA JURUSAN:D3 TI DOSEN: IRTON, SE, M.SI 1. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA 2. ABSTRAK
Lebih terperinciPENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS DAN HISTORIS
PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS DAN HISTORIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA RADEN AHMAD KHARIR M 11.11.5407 E 11-S1 TI-11 ABIDARIN ROSIDI. Dr. M.Ma 0 Abstraksi Dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila
Lebih terperinciPANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.
PANCASILA Modul ke: PENDAHULUAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pancasila PENDAHULUAN Kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran, Deskripsi Perkuliahan,
Lebih terperinciPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 03 Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc 1. PANCASILA ERA ORDE LAMA Pasca Pemilu
Lebih terperinciBAB III LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA
BAB III LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak darisejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )
SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode MK Program Studi Kredit Semester Semester : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : UNIV.A102 : MANAJEMEN : 2 SKS : II (DUA)
Lebih terperinciMajalah Kampus Dua Bulanan UST PENDOPO, terbit di Yogyakarta. KOMPUTERISASI PERGURUAN TINGGI Oleh : Ki Supriyoko
Majalah Kampus Dua Bulanan UST PENDOPO, terbit di Yogyakarta KOMPUTERISASI PERGURUAN TINGGI Oleh : Ki Supriyoko Para pengguna komputer yang bereksperimentasi dan beraplikasi dengan program tulis-menulis,
Lebih terperinciLandasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila
Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila 1. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam
Lebih terperinciKISI KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KISI KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : ILMU PENGATAHUAN SOSIAL Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : 50 butir Bentuk : a. Pilihan Ganda : 35 butir (no. 1 s.d. 35) b. Isian : 10
Lebih terperinciPedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Menurut Mahasiswa
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Menurut Mahasiswa A. Latar Belakang Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Hanya bangsa yang memiliki karakter kuat yang mampu
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciALUR PIKIR: KEHIDUPAN NASIONAL
KETAHANAN NASIONAL BUDI UTOMO 1908 KESADARAN BERBANGSA ALUR PIKIR: KEHIDUPAN NASIONAL SUMPAH PEMUDA 28-10-1928 PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI 17-8-1945 BERFIKIR SATU BANGSA BERFIKIR SATU BANGSA PARADIGMA NASIONAL
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciPANCASILA. Sebagai Ideologi Negara. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik
Modul ke: PANCASILA Sebagai Ideologi Negara Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK Fakultas Teknik H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id Pendahuluan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 2 SKS
TIU : Agar mahasiswa memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar Pancasila dalam bidangnya, yaitu Psikologi juga dalam hidupan sehari-harinya. 1 Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila. Pengertian
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Bab 1. Standar Kompetensi Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : Sekolah Dasar (SD) : Pendidikan Kewarganegaraan : VI (Enam) : I (Satu) Bab 1 Standar Kompetensi Menghargai nilai-nilai
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1972 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1972 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa perlu memberikan instruksi politik sebagai petunjuk-petunjuk umum untuk Delegasi Pemerintah Republik
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia
90 BAB 5 KESIMPULAN Republik Rakyat Cina memiliki sejarah perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang sangat dinamis semenjak ribuan tahun yang silam. Republik Rakyat Cina atau RRC adalah merupakan salah
Lebih terperinciMAKALAH PANCASILA PANCASILA DI ERA GLOBALISASI
MAKALAH PANCASILA PANCASILA DI ERA GLOBALISASI NAMA : KHOLIS DWI AROHMAN NIM : 11.01.2991 Kelas Kelompok Program studi Dosen : D3-TI : B : Pend. Pancasila : Irton, SE, MSi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN
Lebih terperinci5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila
5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,
PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka membangkitkan semangat kebersamaan persatuan dan
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
MATERI KLS INDIKATOR SOAL 1 Memahami dan menunjukkan sikap 1.2 Menjelaskan hakekat dan arti pen- Norma-norma dalam masyara- VII/I Membandingkan antara hukum PG 1 positif terhadap norma-norma ke- ting hukum
Lebih terperinciSurat Kabar Harian YOGYA POS, terbit di Yogyakarta Edisi 12 Oktober KEPENDUDUKAN DAN KEPENDIDIKAN ISLAM Oleh : Ki Supriyoko
Surat Kabar Harian YOGYA POS, terbit di Yogyakarta Edisi 12 Oktober 1990 KEPENDUDUKAN DAN KEPENDIDIKAN ISLAM Oleh : Ki Supriyoko Mencermati dengan seksama terhadap gambaran besar tentang kependudukan dan
Lebih terperinciETIKA POLITIK PANCASILA
ETIKA POLITIK PANCASILA Oleh: Dwi Yanto Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Ma arif Buntok, Kalimantan Tengah Abstrak Pengertian secara sederhana tentang Politik adalah, Suatu kegiatan untuk mencapai
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka persidangan Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa ke XXX di New York, dipandang perlu untuk
Lebih terperinciUndang Undang No. 8 Tahun 1985 Tentang : Organisasi Kemasyarakatan
Undang Undang No. 8 Tahun 1985 Tentang : Organisasi Kemasyarakatan Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 8 TAHUN 1985 (8/1985) Tanggal : 17 JUNI 1985 (JAKARTA) Sumber : LN 1985/44; TLN NO. 3298 Menimbang
Lebih terperinci2009/2010 Course Plan. KU-110 Ilmu Sosial Dasar Dr. Theo Suhardi, SE.,MM.
2009/2010 Course Plan KU-110 Ilmu Sosial Dasar Dr. Theo Suhardi, SE.,MM. DEPARTEMEN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2010 INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA SEMESTER GENAP 2009/2010
Lebih terperinciPANCASILA. Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen.
PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara etimologi, kata falsafah berasal
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi
Lebih terperinciPEMETAAN STANDAR ISI
PEMETAAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER : SEJARAH : XII IPS / I STANDART KOMPTENSI KOMPETENSI DASAR THP INDIKATOR THP MATERI POKOK 1. Menganalisis perjuangan 1.1 Menganalisis peristiwa sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri Arab Saudi pada dasarnya berfokus pada kawasan Timur Tengah yang dapat dianggap penting dalam kebijakan
Lebih terperincipendidikan/pengajaran dilihat dari perhitungan ber
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pengkajian terhadap data lapangan, mengadakan diskusi tentang hasil penelitian ke mudian membandingkannya dengan landasan konsep teori yang relevan
Lebih terperincipala BAKN No. 5/SE/1976, S.K MENPAN No. 59/1987 jo. 13A988
BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan pengkajian terhadap data lapangan hasil dari kegiatan-kegiatan pengamatan ( observasi ), penja jagan ( survai ), wawancara ( interview ) dan dokumentatif serta
Lebih terperinciDAMPAK GLOBALISASITERHADAP PEMAHAMAN PANCASILASEBAGAI IDEOLOGINEGARA
DAMPAK GLOBALISASITERHADAP PEMAHAMAN PANCASILASEBAGAI IDEOLOGINEGARA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Nama :Miftakhul Rizqie NIM :11.11.4920 Nama Kelompok`: D Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.
Lebih terperinciMENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PADA UPACARA HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2017 2 MEI 2017 ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH. SALAM SEJAHTERA DAN BAHAGIA
Lebih terperincipakan rangsangan yang dapat mempengaruhi perkem
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Asumsi-asumsi Penelitian ini berasumsi sebagai berikut: 1. Pengetahuan (informasi) tentang sesuatu objek meru pakan rangsangan yang dapat mempengaruhi perkem bangan kognisi
Lebih terperinciSurat Kabar Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbit di Yogyakarta, Edisi: 22 November 1991
Surat Kabar Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbit di Yogyakarta, Edisi: 22 November 1991 SKEMA DEMOGRAFIS PENDUDUK DIY Oleh : Ki Supriyoko Mayoritas atau sebagian besar penduduk pedesaan di Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. aliran kepercayaan disetarakan statusnya layaknya agama resmi lainnya (Mutaqin
150 BAB V PENUTUP Pada tahun 1950an merupakan momen kebangkitan penghayat kepercayaan. Mereka mulai menunjukkan eksistensinya dengan membentuk organisasi berskala nasional. Wongsonegoro sebagai representasi
Lebih terperinci