BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitan Lokasi penelitian ini dapat dlihat dari Peta Administrasi Desa Lebak Muncang dibawah ini : Gambar 3.1. : Peta Administrasi Desa Lebak Muncang Sumber : Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Bandung Profil Desa - Data Statistika Daerah Kecamatan Ciwidey 2013 Lokasi Penelitian Penulis adalah Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang yang berada di dataran tinggi ini terletak diantara Gunung Geulis & Gunung Tambak Guruyung. Desa Lebak Muncang posisinya tidak terlalu jauh dari Pasar Wisata Ciwidey, kira-kira 3 km dari Pasar Wisata Ciwidey. Desa Lebak

2 37 Muncang didominasi oleh wilayah perkebunan dan berbagai hasil tani, seperti perkebunan Strawberry, pertanian Selada Air, Seledri, Bawang Daun, Kol, Cabai, Tomat. Beberapa tahun silam, Desa Lebak Muncang dikenal sebagai salah satu desa penghasil Kopi Luwak. Khusunya wilayah desa di RW 14 dan RW 16. Namun, Luwak-luwak di desa harus mati dan masyarakt desa akhirnya harus berhenti memproduksi Kopi Luwak. Untuk sementara ini, Kunjungan Wisata ke Pabrik Kopi Luwak terpaksa harus ditiadakan dahulu. Untuk sampai ke lokasi, Penulis sarankan untuk memakai kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan. Karena tidak adanya angkutan umum yang menuju langsung ke daerah Ds. Lebak Muncang, masyarakat disini biasanya memakai ojek, menyewa angkot dan delman dari pasar. Wisatawan akan menikmati suasana pedesaan disini, lingkungan desa masih asli. B. Metode Penelitian Penulis memakai Metode Deskriptif Analisis dengan Pendekatan Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat Postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna generalisasi. (Sugiyono, 2012, hlm.13) Tujuan dari metode deskriptif adalah untuk menghasilkan data berupa kata-kata dari bentuk lisan, perilaku seseorang atau sekelompok orang dan melalui sifat kebendaan yang Penulis amati. Sedangkan, tujuan dari pendekatan kualitatif adalah dapat menggambarkan sebuah penjelasan tanpa terikat. Prosedur penelitian ini adalah penggabungan antara data olahan berupa angka atau statistik dan data olahan melalui hasil observasi dan wawancara. Gabungan prosedur ini bertujuan agar Penelitian ini dapat memperoleh analisis yang lebih lengkap.

3 38 C. Sumber Data Menurut Sugiyono (2012, hlm.137), berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Data Primer Data primer penelitan menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur dan semi terstruktur. Sumber data primer penelitian ini adalah 65 responden atau wisatawan Desa Lebak Muncang dan delapan orang pengelola Desa Lebak Muncang. 2. Data Sekunder Sumber data sekunder penelitan ini adalah : Lembar Proposal Wisata Edukasi Desa Wisata Lebak Muncang, Katalog BPS 2013, artikel dari surat kabar cetak & online, Jurnal, Laporan Penelitan dan Perundangundangan yang yang berlaku di Pemerintahan. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.. (Sugiyono, 2010, hlm.80) Populasi bukan hanya ditujukan untuk orang saja, namun juga untuk objek/benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek dan subjek yang dipelajari. Namun juga meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek dan subjek itu. Seseorang pun dapat menjadi sebuah populasi karena satu orang tersebut memiliki karakteristiknya sendiri, melalui cara berkomunikasi, displin, ketertarikan terhadap sesuatu, pemikiran dan lain-lain. Populasi responden dalam penelitian ini adalah Wisatawan di Desa Wisata Lebak Muncang yang datang pada sepanjang tahun 2014, sebagai berikut :

4 39 Asal Wisatawan Bulan Jumlah Wisatawan Tampines Junior College, September 30 orang Singapore SMP Al-Zahra, Tangerang Desember 150 orang Selatan Total : 180 orang Tabel 3.2 : Jumlah Kunjungan Wisatawan Desa Wisata Lebak Muncang Tahun 2014 Sumber : Tim Pokja Desa Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2010, hlm.81). Bila pada kenyataannya, jumlah populasinya dalam jumlah banyak, berkenaan dengan keterbatasan Peneliti. Maka Peneliti dapat menggunakan sampel itu. Kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi, sederhananya Sampel itu adalah bagian kecil dari Populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili. Untuk mendapatkan jumlah atau ukuran sampel penelitian, Penulis menggunakan Rumus Slovin, sebagai berikut : Dimana : n = Untuk Sampel N = Untuk Populasi N n = 1+Ne² e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir. Adapun : a. Nilai e 0,1 (10%) Untuk populasi dalam jumlah besar b. Nilai e : 0,2 (20%) Untuk populasi dalam jumlah kecil

5 40 Ukuran populasi yang digunakan mengacu pada Jumlah Kunjungan Wisata di Desa Wisata Lebak Muncang yang diperoleh oleh Penulis saat proses penelitian. Data kunjungan wisatawan pada tahun 2014 sebanyak 180 orang dan persen kelonggaran yang ditentukan adalah 10 %. Berdasarkan data kunjungan wisatawan tersebut, maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak : n = 180 2,8 n = n = n = N 1+Ne² (0,1)² (0,01) n = ,8 = 64, 28 orang 65 orang Dari hasil perhitungan diatas, hasil menunjukan 64,28 orang dibulatkan menjadi 65 orang untuk dijadikan sampel pada penelitian ini. E. Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling pada penelitian ini menggunakan bagian dari Teknik Non Probability Sampling, yaitu : Sampling Insidental. Sugiyono (2010, hlm.85) berpendapat bahwa Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan Peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel. Bila dipandang orang yang kebetulan ditemui lalu cocok sebagai sumber data..

6 41 F. Objek Penelitian Penelitian ini memilih salah satu kawasan desa wisata yang berada di Kecamatan Ciwidey. Objek yang akan di teliti antara lain : Aktivitas Wisata Edukasi, Materi Pembelajaran dan faktor-faktor internal dan eksternal yang menyertainya hingga dapat membentuk sebuah strategi pengembangan wisata edukasi bagi desa ini. Strategi pengembangan tersebut diharapkan dapat membawa Desa Wisata Lebak Muncang dapat lebih terarah dan berkarakter. G. Operasionalisasi Variabel Operasional variabel menurut Sugiyono (2010, hlm.58) adalah Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel Bebas (Independent Variable). variabel bebas Variabel yang dapat diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.. (Jonathan Sarwono dan Tutty Martadijera, 2008, hlm. 107). Kesimpulannya adalah Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan suatu variabel yang bebas dimana keberadaanya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain, bahkan variabel ini merupakan suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian Strategi Pengembangan Wisata Edukasi di Desa Lebak Muncang sebagai Desa Wisata, Penulis telah menentukan operasionalisasi variabel. Operasionalisasi variabel ini harus ditentukan sehingga penelitian dapat dilakukan dengan benar dan sesuai dengan judul penelitian. Dibawah ini adalah penyajian operasionalisasi variabel untuk penentuan faktor internal penelitian :

7 42 Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Instrumen Desa Wisata Wiendu Nuryanti (1993, hlm. 2) 1. Atraksi Wisata (Dalam Konsep Wisata Edukasi Education Specialties dan Cultural Interaction) 1. What to See : 1) Panorama khas pedesaan 2) Tata ruang khas pedesaan 2. What to Do : 1) Aktivitas Bertani 2) Aktivitas Berkebun 3) Aktivitas Budidaya 4) Aktivitas Kuliner Pedesaan 5) Aktivitas Seni & Budaya Tradisional 6) Pengenalan Vegetasi 7) Ngaliwet di puncak bukit bersama warga desa What to Buy : 1) Penjualan Hasil Olahan dan Kreasi Desa atau Cinderamata 2) Penjualan dan pemberian bibit tanaman Akomodasi (Dalam Konsep Wisata Edukasi Direct Interaction) 1) Penginapan disekitar desa 2) Homestay 3 4 Wisata Edukasi Wisata Minat Khusus Fandeli (2000, hlm.110) 3. Tata Cara atau Tradisi 4. Fasilitas Pendukung 1. Rewarding (Penghargaan) Kehidupan sosial & budaya masyarakat pedesaan. 1) Buku Panduan Wisata 2) Saung atau tempat beristirahat 3) Tempat ibadah 4) Tempat pertunjukan seni 1) Menghargai lingkungan alam 2) Menghargai hasil produksi olahan desa 3) Menghargai kekayaan kuliner khas 4) Menghargai seni & budaya tradisional

8 43 2. Learning (Pembelajaran) 3. Enriching (Pengkayaan Pengetahuan) 1) Pembelajaran tentang pertanian & perkebunan 2) Pembelajaran tentang pembudidayaan 3) Pembelajaran tentang kuliner tradisional 4) Pembelajaran tentang seni & budaya tradisional 5) Pembelajaran tentang kehidupan sosial & budaya masyarakat pedesaan 1) Pertanian & Perkebunan 2) Pembudidayaan Jamur 3) Kuliner khas desa 4) Seni dan Budaya Tradisional Tabel 3.3. : Operasionalisasi Variabel Faktor Internal Sumber : Olahan Penulis 2015

9 44 Dibawah ini adalah indikator-indikator yang digunakan untuk faktor eksternal penelitian, sebagai berikut : Faktor Eksternal (Opportunities& Threaths) Sub Variabel 1. Stakeholder Indikator 1. Wisatawan : 1) Jenuh dengan situasi kota 2) Keinginan untuk berwisata 2. Kondisi Fisik Rusaknya lingkungan fisik desa 3. Kompetitor Kompetitor desa wisata lainnya 1) Adanya Kelompok Penggerak 4. Sosial & Budaya Pariwisata (Kompepar) 2) Pendapatan masyarakat kota yang relatif tinggi 3) Perubahan perilaku masyarakat desa 4) Timbul kecemburuan sosial Bantuan pemerintah melalui Program 5. Ekonomi Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri) 6. Kebijakan Pemerintah & Peraturan Daerah 1) Program Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2009 mengenai Program Pengembangan Desa Wisata 2) Surat Keputusan Bupati Kabupaten Bandung dengannomor: /Kep.71.DISPOPAR/2011Tentang Penetapan Desa Wisata di Wilayah Kabupaten Bandung Tabel 3.4. : Operasionalisasi Variabel Faktor Eksternal Sumber : Olahan Penulis 2015 H. Instrumen Penelitian Arikunto (2002, hlm.136) berpendapat tentang pentingnya menggunakan alat pengumpulan penelitian, sebagai berikut : Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih. Dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.

10 45 Instrumen penelitian yang digunakan Penulis, adalah : 1. Pedoman Wawancara Pertanyaan dalam wawancara akan dibagi menjadi dua sesi, yaitu : Wawancara Terstruktur dan Wawancara Semi Terstruktur. Penulis terlebih dahulu menyusun 18 butir pertanyaan dalam pedoman wawancara yang ditujukan untuk delapan orang pengelola desa sebagai narasumber, yaitu : Ketua Pokja Desa, Ka-Dusun 05, Dua orang Tim Kasenian dan Tiga orang Tim Homestay. Pengajuan pertanyaan disesuaikan dengan latar belakang narasumber dan konteks pertanyaan agar jawaban yang didapatkan nanti lebih akurat. 2. Kuesioner Sugiyono (2010, hlm.142) menyatakan bahwa : Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner penelitian ini memuat : Profil Wisatawan, Aspek Psikografis Wisatawan dan Tanggapan Responden mengenai aktivitas wisata edukasi, materi pembelajaran yang wisatawan dapatkan sampai tersedianya fasilitas pendukung kawasan. Tanggapan responden kuesioner berasal dari faktor internal dan eksternal yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teori-teori terkait yang disesuaikan dengan kondisi asli desa. Tanggapan responden akan di analisis berdasarkan perhitungan skala pengukuran dari instrumen penelitian. Berikut ini adalah langkah-langkah perhitungan menggunakan skala pengukuran intrumen penelitian : 1) Skor Pendapat Menggunakan Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dan dijabarkan akan menjadi indikator variabel. Indikator - indikator tersebut akan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

11 46 Jawaban setiap item instrumen dengan menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi mulai dari sangat positif sampai sangat negatif berupa kata-kata. Jawaban pilihan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Sangat Setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju e) Sangat Tidak Setuju Dibawah ini adalah tabel yang memuat pengukuran skor pendapat dengan menggunakan Skala Likert, yaitu : Pernyataan Nilai Sangat Setuju 5 Setuju 4 Ragu-ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Tabel 3.5. : Skala Likert Sumber : Sugiyono (2010, hlm. 93) Tabel 3.5 diatas digunakan untuk menentukan nilai tertinggi, nilai terendah dan jarak interval dalam Skala Likert. Menurut Harun Al- Rasyid (1993, hlm. 33), perhitungan menggunakan rumus statistika Method of Successive Interval (MSI) : a) Nilai Tertinggi : Total Responden x Bobot Maksimal x Jumlah Pernyataan = 65 x 5 x 1 = 325 b) Nilai Terendah : Total Responden x Bobot Minimal Jumlah Pernyataan = 65 x 1 x 1 = 65 c) Interval : Nilai Tertinggi Nilai Terendah = Banyaknya Kelas Penilaian = = 52 Jadi, dalam Skala Likert tanggapan responden tentang Aktivitas Wisata Edukasi di Desa Wisata Lebak Muncang ditunjukan dengan

12 47 nilai terendah adalah 65, nilai tertinggi adalah 325 dan interval pada setiap kelas penilaian adalah 52. 2) Penilaian dan Kelas Interval Berikut ini adalah tabel yang memuat tentang nilai interval untuk setiap kelas penilaian, yaitu : Pernyataan Nilai Tabel 3.6. : Penilaian dan Kelas Interval Sumber : Olahan Penulis 2015 Dibawah ini adalah garis kontinum yang dapat menunjukan pendapatan wisatawan sesuai dengan daerahnya masing-masing, seperti dibawah ini : Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju Gambar 3.7. : Garis Kontinum Sumber : Olahan Penulis 2015

13 48 I. Pengembangan Instrumen Penelitian Pengembangan instrumen penelitian adalah lanjutan dari instrumen penelitian yang sudah tersedia. Instrumen penelitian ini terlebih dahulu akan di uji nilai keabsahan dari kuesioner penelitian ini. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pengujian nilai keabsahan penelitian, yaitu : 1. Uji Validitas Uji validitas atau uji kesahihan digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya satu kuesioner. Satu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatau yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.. (Ghozali, 2013, hlm. 52) Tingkat validitas dapat diukur dengan caramembandingkan nilai Koefisien Korelasi Sederhana atau nilai rhitung pada tabel Correlations pada total nilai Pearson Correlation untuk tiap indikator variabel dengan nilai tabel r dengan ketentuan : df (Degree of Freedom) = (N 2) Dimana : a) N = Jumlah sampel yang digunakan b) Nilai 2 = Jumlah variabel independen Dengan jumlah sampel (N) dan tingkat signifikansi (α) 0,1 maka tabel r pada penelitian ini adalah Dimana : a) r hitung r tabel, artinya pernyataan tersebut dinyatakan valid. b) r hitung r tabel, artinya pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut ini hasil uji validitas dari kuesioner penelitian menggunakan Program SPSS 16.0 For Windows yang disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini :

14 49 No. Pernyataan r (Koefisien r (Koefisien Keterangan Korelasi) Hitung Korelasi) Tabel 1. Wisatawan dapat menikmati panorama Valid khas pedesaan. 2. Wisatawan dapat mengetahui tata ruang Valid khas pedesaan. 3. Wisatawan mengetahui terdapat penginapan lain Valid sekitar desa. 4. Terdapat rumah warga Valid sebagai Homestay. 5. Tersedianya Buku Valid panduan wisata. 6. Terdapat tempat istirahat Valid atau Saung. 7. Terdapat tempat ibadah Valid 8. Terdapat Tempat Valid pertunjukan seni. 9. Wisatawan dapat membeli hasil olahan Valid dan kreasi desa atau cinderamata. 10. Wisata Edukasi membuat wisatawan Valid lebih menghargai lingkungan alam. 11. Mengajak wisatawan untuk mempelajari Valid Ekosistem Pertanian. 12. Mengajak wisatawan untuk mempelajari Valid Ekosistem Perkebunan. 13. Mengajak wisatawan untuk mempelajari Valid Pembudidayaan &Varietas Jamur. 14. Wisatawan mendapatkan bibit tanaman Valid 15. Mengajak wisatawan dalam pementasan Seni Valid Sunda Tradisional. 16. Dapat terlibat langsung dalam pengolahan makanan dan mencicipinya Valid

15 50 No. Pernyataan r (Koefisien r (Koefisien Keterangan Korelasi) Hitung Korelasi) Tabel 17. Mempelajari bahanbahan & asal-usul Valid makanan khas desa. 18. Wisatawan mendapatkan penjelasan tentang Valid Vegetasi selama perjalanan Ngaliwet di puncak bukit bersama warga desa Valid Tabel 3.8. : Hasil Uji Validitas Sumber : Olahan Penulis 2015 Tabel 3.8 diatas menunjukan hasil pengujian validitas pada 19 pernyataan diatas, diketahui seluruh butir pernyataan yang memuat tentang tanggapan responden tentang aktivitas wisata edukasi Desa Lebak Muncang beserta fasilitas pendukung Desa Wisata menunjukkan nilai r hitung r tabel (0,3783) dengan nilai terendah 0,433 dan nilai tertinggi 0,762. Dengan demikian, seluruh butir pernyataan diatas dapat dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur penelitian ini. 2. Uji Reliabilitas Ghozali (2011, hlm. 22) berpendapat bahwa, Uji reliabilitas atau uji keandalan merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.. Dalam penelitian ini, uji realibilitas yang digunakan adalah uji realibilitas One Shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran yang dilakukan hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. (Ghozali, 2013 : 48). Nunnaly (dalam Ghozali, 2013, hlm. 48) berpendapat, untuk mengukurnya digunakan Program SPSS, Program SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan Uji Statistic Cronbach

16 51 Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha Berikut ini hasil uji reliabilitas dari kuesioner penelitian menggunakan Program SPSS 16.0 For Windows yang disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini : Reliability Statistics Cronbach's Alpha (α).892 N of Items 19 Tabel 3.9. : Hasil Uji Reliabilitas Sumber : Olahan Penulis 2015 Tabel 3.9 diatas menunjukan hasil uji reliabilitas, pernyataan yang memuat tentang tanggapan responden tentang aktivitas wisata edukasi Desa Lebak Muncang beserta fasilitas pendukung Desa Wisata, menunjukkan nilai Cronbach Alpha (α) berada di atas 0,70. Hasil ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan memenuhi syarat dan dapat dianggap reliable atau andal. Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel maka instrumen ini dapat dipakai sebagai alat pengumpulan data penelitian. 3. Software SPSS Statistical Program for Social Science (SPSS) merupakan paket programaplikasi komputer untuk menganalisis data statistik. Dengan Program SPSS kita dapat memakai hampir dariseluruh tipe file data dan menggunakannya untuk untuk membuat laporan berbentuk tabulasi, grafik (chart), diagram (plot) dari berbagai distribusi, statistik deskriptif dan analisis statistik yang kompleks. Program SPSS adalah sebuah sistem yang lengkap, menyeluruh, terpadu dan sangatfleksibel untuk analisis statistik dan manajemen data. Keunggulan dari SPSS For Windows diantaranya adalah diwujudkan dalam menu dan kotakkotak dialog antar muka (Dialog Interface) yang cukup memudahkan

17 52 para user dalam perekaman data (Data Entry), memberikan perintah dan sub-sub perintah analisis hingga menampilkan hasilnya. Disamping itu Program SPSS juga memiliki kehandalan dalam menampilkan chart atau plot hasil analisis sekaligus kemudahan penyuntingan bilamana diperlukan. Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan Software SPSS Versi 16.0 For Windows. J. Teknik Pengumpulan Data Adapun menurut Sugiyono (2010, hlm.145), teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara: 1. Observasi Lapangan Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap semua aspek yang berhubungan tentang Wisata Edukasi di Desa Lebak Muncang yang dijadikan kawasan Desa Wisata. Teknik pengumpulan data dengan observasi penelitian ini berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. 2. Hasil Wawancara Wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber. (Arikunto, 2010, hlm. 198). Dari 16 butir pertanyaan yang ada dalam pedoman wawancara, Penulis telah mengatur butir-butir jawaban dari narasumber menjadi 19 butir jawaban dalam hasil wawancara. 3. Studi Kepustakaan Penulis mengumpulkan dan mempelajari teori-teori yang bersangkutan dengan penelitian ini. Tujuannya untuk memperoleh suatu pengertian yang mendalam dan menunjang proses pembahasan data yang sebenarnya.

18 53 4. Kuesioner Penulis menyebarkan kuesioner yang berisi : Profil Wisawatan, Aspek Psikografis dan 19 pernyataan tertulis pada responden atau wisatawan Desa Wisata Lebak Muncang. K. Teknik Analisis Data Dalam penelitian, teknik analisis data sangat dibutuhkan karena bertujuan untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul dan menyajikan secara sistematis. Teknik pengumpulan & analisis data ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah yang ada di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Analisis SWOT. 1. Analisis SWOT dengan Pendekatan Kuantitatif Singkatan dari SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Wheelen dan Hunger dalam Ismail Solihin (2012, hlm. 164) Analisis SWOT atau TOWS adalah alat analisis situasional yang paling bertahan lama dan banyak digunakan oleh perusahaan dalam melakukan formulasi strategi Analisis SWOT didasarkan kepada logika dengan memaksimalkan Strengths (kekuatan) dan Opportunities (peluang). Namun, secara bersamaan dapat meminimalkan Weaknesses (kelemahan) dan Threats (ancaman). Melalui analisis SWOT, peneliti dapat mempertimbangkan faktor lingkungan internal, berupa kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal, berupa peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Desa Lebak Muncang. Wheelen dan Hunger dalam Ismail Solihin (2012, hlm. 167), analisis SWOT terbagi atas dua faktor, yaitu IFAS atau Internal Factor Analysis Summary & EFAS atau External Factor Analysis Summary. Berikut ini adalah penjelasan dari dua faktor diatas, yaitu :

19 54 a. Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Identifikasi Internal Factor Analysis Summary(IFAS) dilakukan dengan melihat kondisi internal perusahaan. Bagian dari Internal Factor Analysis Summary adalah faktor internal dari Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), berikut ini adalah proses perumusan Internal Factor Analysis Summary (IFAS) : 1. Buatlah daftar Kekuatan dan Kelemahan paling penting yang dihadapi perusahaan. 2. Berikan Weight / Bobot untuk masing-masing faktor 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,00 berapapun jumlah faktor yang dibobot di dalam IFAS. Nilai bobot dinilai dan dihitung menggunakan teknik Paired Comparation Scale yaitu dengan membandingkan masing-masing faktor yang sudah ditentukan. Tabel dibawah ini digunakan untuk perhitungan menggunakan teknik Paired Comparation Scale :

20 55 Faktor No. Strategis Internal (Strengths) 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F Strenghts A B C D E F Skor Bobot Faktor No. Strategis Internal (Weaknesses) 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F Weaknesses Skor Bobot A B C D E F Total : 1.00 Tabel : Pembobotan Internal Factors Sumber : Wheelen dan Hunger (dalam Ismail Solihin, 2012, hlm.168) Teknik Paired Comparation Scale adalah metode yang digunakan untuk mengukur Relative Importance. Pembobotan yang dilakukan menggambarkan kerelatifan dari beberapa objek. digunakan untuk mengukur Relative Importance. Pembobotan yang dilakukan menggambarkan kerelatifan dari beberapa objek. Pembobotan yang diletakan pada Tabel 3.12 diatas, nilai dari total bobot mutlak harus bernilai 1,00. Dalam pembobotan setiap variabel ditentukan dengan menggunakan skala 1 hingga 3. Dimana : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator

21 56 vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal 3. Berikan Rating / Peringkat, peringkat untuk masing-masing faktor. Berilah 5,0 (sangat baik) sampai 1,0 (sangat buruk) yang didasarkan pada tanggapan para pihak terkait saat ini terhadap faktor-faktor yang dianalisis. Masing-masing peringkat menunjukan petimbangan yang diberikan para pihak terkait tentang seberapa baik manajemen perusahaan saat ini di dalam menghadapi masing-masing Internal Factors. Berikut ini adalah kelas interval yang digunakan untuk menentukan nilai Rating : Outstading Above Average Average Below Average Poor 5,0 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 Tabel : Kelas Interval Untuk Penentuan Nilai Rating Sumber : Wheelen dan Hunger (dalam Ismail Solihin, 2012, hlm. 168) 4. Kalikan bobot dengan rating masing-masing faktor, Weight Score atau nilai tertimbang berkisar dari 5,0 (sangat bagus) sampai 1,0 (sangat buruk) dan 3,0 untuk nilai rata-rata. 5. Jumlahkan Weight Score diatas untuk memperoleh jumlah nilai tertimbang. Dari nilai tertimbang ini, Penulis dapat menentukan strategi yang akan diambil dari lingkungan di dalam perusahaan. Setiap jumlah Weight Score faktor internal Strengths (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan) di indikasikan, jika bernilai 2,5 termasuk dalam tingkat rata-rata, jika bernilai 2,5 artinya posisi internal dinilai kuat. Jika bernilai 2,5 artinya menunjukan bahwa secara internal perusahaan dalam keadaan lemah.

22 57 6. Berikut adalah bentuk Matriks Internal Factor Analysis yang akan digunakan untuk penelitian ini : No No Faktor faktor Bobot Rating Weight Score Strategi Internal KEKUATAN (STRENGTHS) Weight Score S :... Faktor faktor Bobot Rating Weight Score Strategi Internal KELEMAHAN (WEAKNESSES) Weight Score W :... Jumlah Weight Score S + W =... Tabel : Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Sumber : Wheelen dan Hunger (dalam Ismail Solihin, 2012, hlm. 169) b. External Factor Analysis Summary (EFAS) External Factors Evaluation Analysis Summary (EFAS) dilakukan dengan melihat kondisi eksternal perusahaan. Bagian dari factor eksternal adalah Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Berikut ini adalah proses perumusan Matriks External Factors Evaluation Analysis Summary (EFAS) : 1. Buatlah daftar Peluang dan Ancaman paling penting yang dihadapi perusahaan. 2. Berikan Weight / Bobot untuk masing-masing faktor 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,00 berapapun jumlah faktor yang dibobot di dalam EFAS. Nilai bobot dinilai dan dihitung menggunakan teknik Paired Comparation Scale yaitu dengan membandingkan masing-masing faktor yang sudah ditentukan. Tabel dibawah ini digunakan untuk perhitungan menggunakan teknik Paired Comparation Scale :

23 58 Faktor No. Strategis Eksternal (Opportunities) 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F Faktor No. Strategis Eksternal (Threaths) 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F Opportunities Skor Bobot A B C D E F Threaths Skor Bobot A B C D E F Total : 1.00 Tabel : Pembobotan External Factors Sumber : Wheelen dan Hunger (dalam Ismail Solihin, 2012, hlm. 170) Teknik Paired Comparation Scale adalah metode yang digunakan untuk mengukur Relative Importance. Pembobotan yang dilakukan menggambarkan kerelatifan dari beberapa objek. digunakan untuk mengukur Relative Importance. Pembobotan yang dilakukan menggambarkan kerelatifan dari beberapa objek. Pembobotan yang diletakan pada Tabel 3.12 diatas, nilai dari total bobot mutlak harus bernilai 1,00. Dalam pembobotan setiap variabel ditentukan dengan menggunakan skala 1 hingga 3. Dimana : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator

24 59 vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal 3. Berikan Rating / Peringkat, peringkat untuk masing-masing faktor. Berilah 5,0 (sangat baik) sampai 1,0 (sangat buruk) yang didasarkan pada tanggapan para pihak terkait saat ini terhadap faktor-faktor yang dianalisis. Masing-masing peringkat menunjukan petimbangan yang diberikan para pihak terkait tentang seberapa baik manajemen perusahaan saat ini di dalam menghadapi masing-masing External Factors. Berikut ini adalah kelas interval yang digunakan untuk menentukan nilai Rating : Outstading Above Average Average Below Average Poor 5,0 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 Tabel : Kelas Interval Untuk Penentuan Nilai Rating Sumber : Wheelen dan Hunger (dalam Ismail Solihin 2012, hlm. 170) 4. Kalikan bobot dengan peringkat masing-masing faktor, Weight Score atau nilai tertimbang berkisar dari 5,0 (sangat bagus) sampai 1,0 (sangat buruk) dan 3,0 untuk nilai rata-rata. 5. Jumlahkan Weight Score atau nilai tertimbang diatas untuk memperoleh jumlah nilai tertimbang. Dari nilai tertimbang ini, Penulis dapat menentukan strategi yang akan diambil dari lingkungan di luar perusahaan. Setiap jumlah Weight Score faktor eksternal Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) di indikasikan, jika bernilai 4,00 artinya perusahaan merespon dengan cara yang luar biasa pada peluang-peluang yang ada. Jika bernilai 1,00 artinya menunjukan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-

25 60 peluang yang ada atau tidak dapat menghindari ancaman dari lingkungan luar perusahaan. 6. Berikut adalah bentuk Matriks External Factor Analysis yang akan digunakan untuk penelitian ini : No No Faktor faktor Strategi Ekternal Faktor faktor Strategi Ekternal Bobot Rating Weight Score PELUANG (OPPORTUNITIES) Weight Score O :... Bobot Rating Weight Score ANCAMAN (THREATHS) Weight Score T :... Jumlah Weight Score O + T =... Tabel : Matriks External Factor Analysis Summary (EFAS) Sumber : Wheelen dan Hunger (dalam Ismail Solihin, 2012, hlm. 171) 2. Matriks SWOT Matriks SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

26 61 IFAS (Internal Factor Analysis Summary) EFAS (External Factor Analysis Summary) Strength (S) Faktor-faktor kekuatan internal Weakness (W) Faktor-faktor kelemahan internal Opportunities (O) Faktor peluang eksternal Strategi SO Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi WO Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Threats (T) Faktor ancaman eksternal Strategi ST Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Strategi WT Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Tabel : Alternatif Strategi Menggunakan Matriks SWOT Sumber : Wheelen dan Hunger (dalam Ismail Solihin, 2012, hlm. 172) Penetuan faktor internal dan eksternal ini untuk merancang strategi pengembangan wisata edukasi yang menjadi konsentrasi dalam penelitian ini. Diharapkan, strategi yang berhasil disusun melalui analisis SWOT ini dapat menjadi solusi yang tepat bagi permasalahan yang akan diteliti di Desa Lebak Muncang.

27 62 3. Tahap Analisis Data Menggunakan Positioning SWOT Tabel perhitungan yang akan digunakan untuk menentukan titik koordinat posisi Desa Lebak Muncang pada titik-titik sumbu kuadran analisis SWOT. No. Jumlah Skor Faktor-faktor Internal Skor 1. IFAS (Internal Factor Analysis Summary) 2. Faktor Strength (Kekuatan) 3. Faktor Weaknesses (Kelemahan) Faktor Strength - Faktor Weaknesses (Sumbu X) 4. No. Jumlah Skor Faktor-faktor Eksternal Skor 1. EFAS (External Factor Analysis Summary) 2. Faktor Opportunities (Peluang) 3. Faktor Threaths (Ancaman) 4. Faktor Opportunities - Faktor Threaths (Sumbu Y) Tabel : Perhitungan Analisis Faktor Strategis SWOT Sumber : Wheelen dan Hunger (dalam Ismail Solihin, 2012, hlm. 173) Berdasarkan Matriks IFAS dan Matriks EFAS, dapat diketahui posisi pada sumbu X dan posisi sumbu Y. Dibawah ini adalah ilustrasi Grafik Kuadran Analisis SWOT yang menunjukan positioning untuk Strategi Pengembangan Wisata Edukasi di Desa Lebak Muncang Sebagai Desa Wisata, seperti berikut ini :

28 63 Opportunity Y Kuadran III UBAH STRATEGI (-, +) Kuadran I PROGRESIF (+, +) Weakness -2 Kuadran IV STRATEGI BERTAHAN (-, -) X Kuadran II DIVERSIFIKASI STRATEGI (+, -) Strength Threath Gambar : Kuadran Analisis SWOT Sumber : Pearce dan Robinson (1997, hlm. 20) Dari Gambar diatas, berikut adalah penjelasan untuk setiap Kuadran I sampai Kuadran IV, sebagai berikut : 1) Kuadran I (Positif, Positif) Progresif Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi primadan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

29 64 2) Kuadran II (Positif, Positif) Diversifikasi Strategi Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantanganyang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi. Diversifikasi Strategi adalah strategi pertumbuhan dimana perusahaan memperluas operasionalnya dengan berpindah ke industri yang berbeda atau menghasilkan produk yang berbeda atau bervariasi. Artinya, organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasidisarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya. 3) Kuadran III (Negatif, Positif) Ubah Strategi Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah, namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi. Artinya, organisasidisarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi. 4) Kuadran IV (Negatif, Negatif) Strategi Bertahan Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan. Artinya, kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri. Setelah mendapatkan posisi yang tepat sesuai dengan kondisi tempat wisata yang bersangkutan, maka Penulis dapat menentukan Strategi yang tepat bagi Desa Wisata Lebak Muncang.

30 65 Berikut ini adalah tabel Kombinasi Strategi Matriks SWOT (Matching Stage) yang akan digunakan untuk penelitian ini : EFAS (External Factor Analysis Summary) IFAS (Internal Factor Analysis Summary) Strengths Weaknesses Opportunities Strategi SO Strategi WO )... (S..., O...) 2)... (S..., O...) 3)... (S..., O...) 1)... (W..., O... ) 2)... (W..., O... ) 3)... (W..., O... ) Treaths Strategi ST 1)... (S..., T...) 2)... (S..., T...) 3)... (S..., T...) Strategi WT 1)... (W..., T... ) 2)... (W..., T... ) 3)... (W..., T... ) Tabel : Kombinasi Strategi Matriks SWOT Sumber : Wheelen dan Hunger (dalam Ismail Solihin, 2012, hlm. 174)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pantai terletak di wilayah Kampung Gendol, Desa, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Adapun Desa secara geografis berbatasan dengan: 1) Di sebelah utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Gambar 3.1. Denah Gedung Kesenian Rumentang Siang Sumber: Google Maps Gedung kesenian Rumentang Siang terletak di Jalan Baranang Siang No.1.terletak di sebelah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Denah Lokasi Alam Wisata Cimahi

Gambar 3.1 Denah Lokasi Alam Wisata Cimahi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Alam Wisata Cimahi berjarak sekitar 4 km dari pusat kota Cimahi tepatnya di Jalan Kol. Masturi, Cimahi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Jatiluhur Water World (JWW) yang berada di kawasan Grama Tirita Jatiluhur, Desa Jati Mekar Kecamatan Jatiluhur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Gunung Tampomas Propinsi Jawa Barat, selama kurang lebih tiga (3) bulan, yaitu dari bulan Maret - Juni.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Gambar 3.1. Denah Gedung Kesenian Rumentang Siang Sumber: Google Maps Gedung kesenian Rumentang Siang terletak di Jalan Baranang Siang No.1. terletak di sebelah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 3.1 Lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di Daya Tarik Wisata Darajat Pass (water park) yang terletak di Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ini dilakukan di kawasan Pasar Induk Gedebage yang letaknya berada di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Panyileukan, Kelurahan Mekar Mulya. Berikut adalah

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Lokasi Daerah pengembangan yang akan di teliti oleh penulis adalah Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Memiliki luas wilayah 352,2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kampung Baru, Kota Tua, Jakarta Barat. Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kampung Baru, Kota Tua, Jakarta Barat. Kota 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kampung Baru, Kota Tua, Jakarta Barat. Kota Tua Jakarta, daerahnya berbatasan sebelah utara dengan Pasar Ikan, Pelabuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Bersifat diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/melukiskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut. 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini menganalisis produk wisata kuliner unggulan Bandung yang tersebar di wilayah Cibeunying yang dapat menarik minat wisatawan mancanegara

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT. Matriks SWOT Kearns EKSTERNAL INTERNAL. Comparative Advantage. Mobilization STRENGTH WEAKNESS. Sumber: Hisyam, 1998

ANALISIS SWOT. Matriks SWOT Kearns EKSTERNAL INTERNAL. Comparative Advantage. Mobilization STRENGTH WEAKNESS. Sumber: Hisyam, 1998 ANALISIS SWOT Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Ruang lingkup wilayah atau lokasi penelitian ini adalah Desa Cintaasih yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kawasan Mangrove Karangsong yang berlokasi di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh media iklan terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL P ada dasarnya setiap penelitian memerlukan metode penelitian. Penelitian pariwisata maupun penelitian-penelitian bidang keilmuan sosial humaniora lainnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampung Adat Banceuy tepatnya di Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten. Kampung Adat Banceuy termasuk kedalam wilayah administratrif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada PT.Griya Nutrisi Bandung yang beralamat di Jl. Sampurna No. 5 Bandung. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi KeratonKasepuhan yang dijadikan tempat penelitian, yaitu terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi KeratonKasepuhan yang dijadikan tempat penelitian, yaitu terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi KeratonKasepuhan yang dijadikan tempat penelitian, yaitu terletak di Jalan KeratonKasepuhan No. 43 Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif karena menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di SMAK St. Petrus Comoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan bertujuan agar peneliti dapat menggambarkan dengan lebih baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Kampung Wisata Ekologis (KWE) Puspa Jagad yang berada di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan yang memakai e- learning. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini di peroleh dari sumber utamanya atau asli, baik berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. ini di peroleh dari sumber utamanya atau asli, baik berupa data kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek kajian pada penelitian ini adalah di Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006

BAB III METODE PENELITIAN. November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian KPP Kabupaten Sidoarjo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Barat dibentuk pada tanggal 27 November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan penelitian yaitu mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam proses untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran melalui metode ilmiah guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil objeknya adalah Toko Arjuna Motor Jl. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko ini sebagai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penulisan karya ilmiah ini berada di Kota Bandung terletak pada koordinat 107 BT and 6 55 LS. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Luas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Sugiyono

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis (SWOT) Kelompok 4: Opissen Yudisius Murdiono Muhammad Syamsul Wa Ode Mellyawanty Kurniawan Yuda

Analisis Strategi Bisnis (SWOT) Kelompok 4: Opissen Yudisius Murdiono Muhammad Syamsul Wa Ode Mellyawanty Kurniawan Yuda Analisis Strategi Bisnis (SWOT) Kelompok 4: Opissen Yudisius Murdiono Muhammad Syamsul Wa Ode Mellyawanty Kurniawan Yuda Apa yang dimaksud dengan Analisis SWOT? Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif.

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif. 46 BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI Pada dasarnya metode penelitian yang digunakan untuk merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data-data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Kota Serang, Banten sebagai lokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei eksplanasi, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan industri pariwisata di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dengan semakin banyaknya alternatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru 22 BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field Research) yang bersifat deskriptif-kuantitatif. Penelitian lapangan bertujuan untuk melihat,

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penyusunan skripsi adalah pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat 24 BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Saung Angklung Udjo ini berada di kawasan Bandung bagian timur yang terletak di jln. Padasuka 118, Bandung Jawa Barat Indonesia. Lokasinya tidak terlalu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif observasional dan bersifat cross sectional. Menurut Dahlan (2006) penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada smartphone SmartFren

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jalan Lembah Pakar Timur 28, Dago Bandung. 2 Masa Bimbingan. 5 Kuesioner. 6 Pengolahan Data.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jalan Lembah Pakar Timur 28, Dago Bandung. 2 Masa Bimbingan. 5 Kuesioner. 6 Pengolahan Data. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di The Valley Bistro Café dan Resort Hotel yang berada di Jalan Lembah Pakar Timur 28, Dago Bandung. 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci