BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang PENGARUH PERUBAHAN STRATEGI, PENGGUNAAN ANGGARAN DAN GAYA MANAJEMEN didasarkan pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang PENGARUH PERUBAHAN STRATEGI, PENGGUNAAN ANGGARAN DAN GAYA MANAJEMEN didasarkan pada"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang PENGARUH PERUBAHAN STRATEGI, PENGGUNAAN ANGGARAN DAN GAYA MANAJEMEN didasarkan pada kajian teori sebagai berikut : A. TEORI KONTINJENSI Model normative proses manajemen strategik meliputi tahapan berikut : Formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi (kontrol) strategi.pendekatan tradisional pengendalian strategic berdasarkan pada penetapan standar yang telah ditentukan sebelumnya antara aktual dengan yang direncanakan dan melakukan tindakan korektif tertentu (Schendel dan Hofer, 1978) seperti dikutip dalam Schhreyogg dan Steinmann (1987) dalam Musyarofah, Pendekatan tradisional dianggap memiliki kelemahan karena tindakan korektif dilakukan setelah aktifitas terjadi atau disebut dengan feedback control.schreyogg dan Steinmann (1987) dalam Musyarofah (2004) menawarkan konsep baru pembuat keputusan strategik yaitu pengendalian strategic harus mempertimbangkan faktor kompleksitas dan ketidakpastian sebagai faktor kontinjensi. Model pengendalian strategik akan meliputi tiga tahap yaitu : premis control, implementation control dan strategic surveillance. Konsep ini jelas berbeda dengan perspektif tradisional karena pengendalian tidak bersifat feedback (diagnostik) melainkan feedforward (interaktif) artinya pengendalian ada pada setiap tahap formulasi dan implementasi strategi untuk selanjutnya melihat apakah diperlukan kondisi 10

2 11 internal eksternal yang mengancam.konsep ini mendapat dukungan dari Preble (1992) dalam Musyarofah, 2004 dengan menambahkan komponen special alert control. B. PERUBAHAN STRATEGI Miles dan Snow melihat tipe strategi tidak berdasarkan pada level strategi melainkan pada tingkat perubahan orientasi pasar atau pemasaran. Ada empat tipe strategi yang diidentifikasi oleh Miles dan Snow (1978) dalam Priyono, 2004 menurut tingkat perubahan pasar atau pemasaran yaitu : 1. Defenders Organisasi yang menekankan penggunaan strategi stabilitas, dan kelangsungan hidup.bank ini sangat mempertahankan inti tanpa banyak melakukan perubahan.perhatian pimpinan organisasi lebih terfokus pada stabilitas jangka panjang. 2. Prospector Jenis bank yang menggunakan strategi yang mementingkan pada inovasi, dan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru atau pasar baru. Bank berusaha untuk selalu menjadi proneer dalam bersaing, dan rela mengorbankan internal efisiensi untuk berinovasi, dan kreasi.strategi ini perlu dukungan dari staf yang benar benar ahli, dan mempunyai kemampuan, sehingga budaya sistem karirnya menekankan pada pencarian sumber daya manusia yang mampu menciptakan perubahan, dan mempunyai kreativitas tinggi. Jika sumberdaya internal tidak memenuhi, organisasi akan rela mencari dari sumber eksternal meskipun dengan biaya tinggi.

3 12 3. Analyszer Bank yang menggunakan strategi diantara defender, dan prospector. Artinya bank ini tidak terlalu berani mengambil resiko besar dalam berinovasi, tetapi tetap berusaha menciptakan keunggulan dalam pelayanannya kepada pasar dan nasabah. 4. Reactor Jenis bank yang lebih banyak ditekan oleh lingkungan, karena kurang memperhatikan adanya perubahan lingkungan dan sistem persaingan. Bank jenis ini lebih mementingkan efisiensi, menekan biaya termasuk menekan pada sumber daya manusia. Beberapa peneliti memusatkan perhatian pada subtansi (content) dan proses (process) perubahan strategik. Subtansi perubahan strategik mengacu pada tujuan (goals), cakupan (scope) dan prioritas persaingan yang ditentukan oleh top manajemen, sedangkan proses perubahan strategik mengacu pada pendekatan organisasi untuk mengelola formasi dan implementasi strategi Ginsberg (1988) dalam Musyarofah, Perubahan adalah beberapa modifikasi yang terjadi dalam organisasi seperti pengguna input baru, proses atau sesuatu yang telah diubah untuk menghasilkan output yang berbeda Hanna dan Wilson (1998) dalam Musyarofah,2004. Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2001) dalam JP menyatakan bahwa ada 2 kekuatan yang dapat mendorong muncilnya kebutuhan untuk melakukan perubahan di dalam perusahaan, yaitu : 1. Kekuatan eksternal, yaitu kekuatan yang muncul dari luar bank, seperti: karakteristik demografis (usia, pendidikan, tingkat

4 13 ketrampilan, jenis kelamin, imigrasi), perkembangan teknologi perubahan perubahan di pasar, tekanan tekanan sosial dan politik. 2. Kekuatan internal, yaitu kekuatan yang muncul dari dalam bank, seperti : masalah masalah/prospek sumber daya manusia (kebutuhan yang tidak terpenuhi, ketidakpuasan kerja, produktifitas, motivasi kerja), perilaku dan keputusan manajemen. Manajemen memerlukan strategi sebagai alat untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup bank.strategi merupakan pola keputusan dan tindakan tertentu yang memungkinkan manajer mencapai tujuan organisasi (Hill dan Jones, 1998) dalam Musyarofah Sesuai dengan penelitian sebelumnya (Abernethy dan Brownell, 1999) maka Musyarofah juga akan menggunakan dua jenis strategi yaitu prospectors dan defenders yang berbeda pada dua titik ekstrim. Sesuai dengan Shortell et al, (1990), perubahan strategik didefinisikan sebagai besarnya pergeseran perubahan sepanjang defenders menuju prospectors atau sebaliknya, dalam Musyarofah, Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua strategi saja yang akan diuji, karena strategi analyzer dan reactor yang tidak memiliki karakteristik yang tegas. Analyzer karakteristiknya berada diantara defenders dan prospector, sedangkan strategi reactor tidak diuji karena strategi ini oleh penelitian sebelumnya dianggap sebagai kategori residual atau dianggap organisasi yang tidak memiliki strategi dalam menghadapi lingkungan pekerjaan (Doty et al., 1993;Zahra & Pearce, 1990) dalam Priyono 2004.

5 14 C. PENGGUNAAN ANGGARAN Anggaran merupakan unsur yang penting dalam perusahaan, karena anggaran digunakan manajemen dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Perencanaan merupakan dasar bagi suatu pengendalian, sedangkan pengendalian diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Anggaran merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengadakan perencanaan dan pengendalian. Anggaran merupakan rencana terperinci dan menyeluruh untuk setiap kegiatan dan aktivitas perusahaan. Hasil sesungguhnya yang dicapai akan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan di dalam anggaran untuk menentukan, meneliti, dan menganalisa selisih yang ditimbulkan serta menentukan tindakan koreksi (perbaikan) yang diperlukan atas kegiatan yang akan datang. 1. Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan tepat mengenai anggaran, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian atau definisi anggaran yang dinyatakan oleh para ahli: Menurut M. Munandar dalam bukunya Budgeting (2001:1), menyebutkan bahwa: Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

6 15 Sedangkan menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen (2001:488) menyatakan bahwa: Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Sedangkan menurut M Nafarin, dalam bukunya Penganggaran Perusahaan(2004:12), mendefinisikan anggaran sebagai berikut: Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun program-program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam uang dalam jangka waktu tertentu. Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun dan membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya tertentu yang diperhitungkan. Anggaran juga harus disusun secara tertulis dan berurutan bardasarkan fakta yang terjadi. 2. Karakteristik Anggaran Menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen (2001:489) anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan 2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun 3. Anggaran berisis komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam anggaran 4. Usulan anggaran di review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran 5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu 6. Secara berkala kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

7 16 Dari karakteristik anggaran di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Satuan yang digunakan untuk menyatakan anggaran, anggaran berisikan kuantifikasi keuangan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka pendek perusahaan. Disamping rencana kerja yang dicantumkan dalam anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, rencana kerja tersebut juga dinyatakan dalam satuan lain di dalam anggaran. 2. Jangka waktu anggaran, meskipun satu tahun (12 bulan) biasanya merupakan jangka waktu yang cukup oleh anggaran jangka pendek kemungkinan mencakup jangka waktu tiga atau enam bulan, tergantung atas sifat bisnis perusahaan. Jangka waktu anggaran harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Jangka waktu anggaran harus dibagi ke dalam jangka waktu bulanan. b. Jangka waktu anggaran harus cukup untuk menyelesaikan produksi berbagai macam produk c. Jangka waktu anggaran harus mencakup satu siklus musim untuk bisnis yang bersifat musiman d. Jangka waktu anggaran harus cukup panjang untuk memungkinkan pembelanjaan produksi dimuka sebelum kebutuhan nyata. e. Jangka waktu anggaran harus sesuai dengan periode akuntansi keuangan untuk memungkinkan perbandingan antara hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.

8 17 3. Komitmen manajemen, proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran yang setiap manajer dalam jenjang organisasi diberi peranan tertentu untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Untuk memungkinkan para manajer melaksanakan peran mereka, setiap manajer memerlukan alokasi sumber daya (sumber daya manusia, modal, uang). Alokasi sumber daya ke tangan para manajer diukur dengan satuan moneter standar. 4. Penelaahan dan persetujuan anggaran, anggaran merupakan rencana aktivitas yang akan menjadi pedoman untuk melaksanakan serangkaian aktivitas tertentu di masa yang akan datang. Sekali anggaran ditetapkan, pencapaian sasaran anggaran hanya dapat dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam anggaran. Dengan demikian, proses penyusunan anggaran memerlukan berbagai tahap berikut: a. Penetapan sasaran oleh manajer atas b. Pengajuan ususlan aktivitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut oleh manajer bawah c. Penelaahan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh manajer bawah d. Persetujuan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh manajer bawah

9 18 5. Perubahan anggaran, karena berisi komitmen manajer menyusun anggaran, maka anggaran merupakan tolak ukur terbaik kinerja manajer. Oleh karena itu, tidaklah mudah melakukan revisi anggaran, selama kondisi yang dipakai sebagai dasar penyusunannya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Jika anggaran seringkali direvisi, anggaran tidak lagi dapat dipakai sebagai tolak ukur kinerja manajer. 6. Analisis penyimpangan, pelaksanaan anggaran berupa berbagai aktivitas yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran anggaran. Dalam pelaksanaan aktivitas tersebut dikonsumsikan berbagai sumber daya dengan menggunakan informasi akuntansi. Sedangkan menurut Robert dan Vijay dalam bukunya Management Control system yang diterjemahkan oleh F.X Kurniawan Tjakrawala (2005:73) karakteristik anggaran terdiri dari: 1. Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut 2. Dinyatakan dalam isitilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non meneter 3. Biasanya meliputi waktu satu tahun. Dalam bisnis-bisnis sangat dipengaruhi oleh factor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran pertahunnya 4. Merupakan komitmen manajemen, manajer setuju untuk menerima tanggung jawab atas pencapain tujuan-tujuan anggaran 5. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran 6. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu. 7. Secara berkala, kinerja kauangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan varians dianalisis serta dijelaskan.

10 19 Anggaran memiliki karaktersitik agar anggaran tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan. Anggaran meliputi jangka waktu satu tahun tetapi dalam bisnis-bisnis tertentu jangka waktu anggaran sangat dipengaruhi oleh faktor musiman kemungkinan mencakup jangka waktu tiga atau enam bulan. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan seluruh usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.

11 20 D. GAYA MANAJEMEN Pengendalian tidak hanya dicapai melalui proses formal tapi juga non formal yang menekankan hubungan satu individu dengan individu yang lain, antara orang yang mengendalikan, dan orang yang dikendalikan memiliki hubungan sosial. Menurut Blake dan Mouth dalam Musyarofah (2004) solusi terhadap masalah yang muncul dalam lingkungan organisasionalnya yang kondusif untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan yang tinggi terletak pada pola hubungan sosial yang dikenal dengan gaya manajemen (style of management). Mereka mengklasifikasikan gaya manajemen dalam dua dimensi yaitu yang berorientasi pada orang (people) dan pekerjaan (task). Sejumlah peneliti dari Ohio State University menilai bahwa gaya manajemen tercermin dari perilaku pemimpin. Mereka menilai perilaku pemimpin mempunyai dua dimensi yaitu consideration dan intiating structure Kreitner dan Kinicki (2001) dalam musyarofah Consideration Memandang bahwa perilaku pimpinan mengarah pada saling percaya dan menghargai dan berfokus pada keinginan dan kebutuhan anggota kelompok. 2. Initiating Structure Menunjukan bahwa perilaku pimpinan mengarah pada mengorganisasikan anggota kelompok untuk memaksimalkan output.

12 21 Consideration menggambarkan perilaku pemimpin yang menunjukan kesetiakawanan, bersahabat, saling mempercayai dan kehangatan di dalam hubungan kerja antara pemimpin dan anggota stafnya.adapun perilaku initiating structure menunjukan kepada perilaku pemimpin di dalam menentukan hubungan kerja antara dirinya dengan yang dipimpin, dan usahanya di dalam menciptakan pola organisasi, saluran komunikasi dan prosedeur kerja yang jelas. Perilaku pemimpin akan bisa diterima oleh bawahan jika para bawahan melihat perilaku tersebut akan merupakan sumber yang segera bisa memberikan kepuasan, atau sebagai suatu instrumen bagi kepuasan kepuasan masa depan (Thoha, 2003). Perilaku kepemimpinan tenggang rasa (consideration) mengandung ciri ciri sebagai berikut (Sutarto, 1991): 1. Memperhatikan kebutuhan bawahan 2. Berusaha menciptakan suasana saling percaya 3. Berusaha menciptakan suasana saling menghargai 4. Simpati terhadap perasaan bawahan 5. Memiliki sikap bersahabat 6. Menumbuhkan peranserta bawahan dalam pembuatan keputusan dan kegiatan lain 7. Lebih mengutamakan pengarahan diri, mendisiplin diri, mengontrol diri Sedangkan perilaku kepemimpinan struktur tugas (initiating structure) mengandung ciri ciri sebagai berikut : 1. Mengutamakan tercapainya tujuan 2. Mengutamakan penyelesaian tugasc menurut jadwal yang telah ditetapkan

13 22 3. Lebih banyak melakukan pengarahan 4. Melaksanakan tugas dengan melalui prosedur kerja ketat 5. Melakukan pengawasan secara ketat 6. Penilaian terhadap pejabat semata mata berdasarkan hasil kerja Penelitian Musyarofah menggunakan istilah gaya manajemen menurut Studi Ohio State University yaitu consideration dan initiating structure (Musyarofah, 2004). Penelitian ini menguji kembali penelitian yang sudah dilakukan oleh Musyarofah, (2004) yaitu gaya manajemen secara consideration dan initiating structure.

14 23 E. KINERJA BANK Menurut Honggren dan Datar 1994:890 dalam Narsa 2003 pengukuran kinerja secara garis besar berdasarkan kriteria dan informasi yang dihasilkan, dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Pengukuran kinerja keuangan (financial performance measure) Pengukuran kinerja keuangan biasanya menjabarkan tentang kinerja dari aktivitas jasa yang dihasilkan oleh sebuah bank dalam satuan mata uang.dasar yang digunakan adalah kinerja masa lalu sehingga pencapaian kinerja dan keunggulan bersaing diharapkan sangat sulit.jadi, fokus dari pengukuran adalah pada hasil akhir yang telah dicapai oleh bank sebagai dampak dari keputusan yang telah dirumuskan oleh manajemen bank. 2. Pengukuran kinerja non keuangan (nonfinancial performance) Pengukur kinerja non keuangan mempunyai pendekatan lain dalam mengevaluasi kinerja bank. Pengukuran ini biasanya berhubungan dengan pengukuran fisik.informasi yang digunakan seringkali dikumpulkan bersamaan dengan data informasi bagi pengukuran kinerja keuangan. Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Karena itu bank syariah mempunyai falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan.efisiensi mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya.

15 24 Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas. Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Karena penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpanan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip prinsip yang berlaku pada bank syariah : a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah) b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Musharakah) c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (Murabahah) d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (Ijarah) e. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (Ijarah wa iqtina) Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandasan pada Alquran dan hadis.bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu, karena bagi bank syariah bunga bank adalah riba (Ilmu pengetahuan).

16 25 F. KERANGKA PEMIKIRAN Persaingan pada era globalisasi mendorong bank untuk memperbaiki kinerja bank. Usaha yang harus diperbaiki adalah faktor perubahan strategi, penggunaan anggaran dan gaya manajemen. 1. Perubahan Strategi Perubahan strategi memodifikasi yang terjadi dalam bank untuk menghasilkan output yang berbeda. Subtansi perubahan strategi mengacu pada tujuan (goals), cakupan (scope) dan prioritas persaingan yang ditentukan oleh top manajemen (Brownell dan Abernethy, 1999) dalam Musyarofah Penggunaan Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standard an satuan lain yang mencakup jangka waktu satu tahun (Mulyadi, 2003). Salah satu faktor yang digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan bank adalah anggaran.anggaran dapat digunakan oleh manajemen sebagai alat untuk erencanaan dan pengendalian kegiatan (Puspaningsih, 2002). 3. Gaya Manajemen Faktor lain diatas yang mempengaruhi kinerja bank dan tujuan bank adalah faktor gaya manajemen (perilaku pemimpin). Sebab yang membuat sukses bank adalah pemimpin yang bisa mendapatkan komitmen dari karyawan, konsumen serta manajemennya (papu, 2002).

17 26 4. Hubungan antara Perubahan Strategi dengan Kinerja Bank Bagaimana daya tahan hidup bank lokal dalam ekonomi global, sangat tergantung pada kinerja organisasinya.organisasi harus kompetitif atau mampu bersaing.organisasi yang kompetitif dicirikan oleh produktivitas, fleksibilitas, kecepatan, kualitas yang memadai, dan berfokus pada konsumen atau nasabah. Tuntutan agar bank harus lebih kompetitif telah menggiring bank untuk melakukan perubahan dalam cara pengorganisasian dan pengelolaan bank (Mustafa, 2001). Menurut Porter (1987) dalam Faisal dan Prabowo (2006) ada dua jenis strategi, yaitu strategi korporat dan kompetitif. Strategi korporat memfokuskan pada produk apa dan bagaimana mengelola suatu produk yang akan di gunakan oleh bank syariah. Sedangkan strategi kompetitif fokus pada penciptaan keunggulan kompetitif pada masing masing produk bank. Konsep konsep strategi kompetitif dapat dibedakan menjadi defender, prospector dan analyzer, reactor (Miles dan Snow, 1978) dalam faisal prabowo 2006; konservatif (adaptive), entrepreneurial (Miler dan Friesen,1982) dalam Faisal dan Prabowo 2006; cost leadership, differentiation, fokus (Porter,1985) dalam Faisal dan Prabowo Hubungan antara Penggunaan Anggaran dengan Kinerja Bank Anggaran merupakan tujuan atau target yang ditetapkan untuk dicapai dalam periode tertentu. Anggaran sebagai rencana kegiatan bank sehingga anggaran dapat merefleksikan prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki bank.anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarahkan

18 27 manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan yang lemah. Hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil (Puspaningsih, 2002). 6. Hubungan antara Gaya Manajemen dengan Kinerja Bank Gaya manajemen diklasifikasikan dalam dua dimensi yaitu yang berorientasi pada orang atau people dan pekerjaan atau task (Hopwood, 1976) dan gaya manajemen tercermin dari perilaku pimpinan (Blake dan Mouth) dalam Musyarofah Gaya manajemen mempunyai dua dimensi yaitu tipe consideration adalah memandang bahwa perilaku pimpinan mengarah pada saling percaya dan menghargai dan berfokus pada keinginan dan kebutuhan anggota kelompok, tipe initialing structure adalah menunjukan bahwa perilaku pimpinan mengarah pada mengorganisasikan anggota kelompok untuk memaksimalkan output atau kinerja (Kreitner dan Kinicki, 2001) dalam Musyarofah, Modal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin tidak hanya intelektualitas semata, namun harus didukung oleh kecerdasan emosional (emotional intelligence), komitmen pribadi dan integritas yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai tantangan (Papu, 2002).

19 28 Perubahan Strategi H1 + Penggunaan Anggaran H2 + Kinerja Bank H4 Gaya Manajemen H3 + Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritis 2.7 HIPOTESIS Dari kerangka pemikiran tersebut, maka : H1 H2 : Perubahan strategi berpengaruh positif pada kinerja bank syariah. : Penggunaan anggaran berpengaruh positif pada kinerja bank syariah. H3 : Gaya manajemen berpengaruh positif pada kinerja bank syariah. H4 : Perubahan strategi paling berpengaruh positif terhadap kinerja bank syariah dibandingkan penggunaan anggaran dan gaya manajemen.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam Situasi global pada saat ini kinerja Bank dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam Situasi global pada saat ini kinerja Bank dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam Situasi global pada saat ini kinerja Bank dapat dilihat diantaranya dari tiga faktor yaitu perubahan strategi, anggaran Bank, dan gaya kepemimpinan. Bank kadangkala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia telah cukup mendorong para pelaku ekonomi baik swasta, asing

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

penyimpangan dan standar yang ditetapkan. Sedangkan pengendalian non formal

penyimpangan dan standar yang ditetapkan. Sedangkan pengendalian non formal BAB I PENDAHILIAN 1.1 Latar Beiakang Masalah Pada umumnya anggaran diartikan sebagai suatu rencana mengenai keiuar masuknya uang atau kas pada suatu organisasi atau badan usaha. Penggunaan anggaran merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

PENGARUH HUBUNGAN PERUBAHAN STRATEGIK, PENGGUNAAN ANGGARAN DAN GAYA MANAJEMEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

PENGARUH HUBUNGAN PERUBAHAN STRATEGIK, PENGGUNAAN ANGGARAN DAN GAYA MANAJEMEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PENGARUH HUBUNGAN PERUBAHAN STRATEGIK, PENGGUNAAN ANGGARAN DAN GAYA MANAJEMEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN ( Studi Kasus pada Perum Pegadaian di Kota Surakarta ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Anggaran merupakan unsur yang penting dalam perusahaan, karena anggaran digunakan manajemen dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian.

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI A. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Penganggaran Perusahaan Dosen : Agus Arijanto,SE,MM Program Studi Manajemen S-1 Pengertian dan Konsep Anggaran Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya

II. LANDASAN TEORI. A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya II. LANDASAN TEORI A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya persaingan antar perusahaan. Hal ini disebabkan lingkungan usaha menghadapi

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini yang ditandai dengan era globalisasi, menuntut perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia untuk dapat bersaing agar tetap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan maksud dan tujuan yang sudah dikemukakann penulis yaitu mengenai penyusunan anggaran penjualan yang memadai dan peranan anggaran penjualan dalam menunjang

Lebih terperinci

Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan akan ada dalam setiap fungsi manajemen karena fungsi-fungsi tersebut hanya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program ataupun kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya, perusahaan perlu strategi agar mampu bersaing dengan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beropersasi secara efektif dan efisien agar hasil produksinya mempunyai daya saing

BAB I PENDAHULUAN. beropersasi secara efektif dan efisien agar hasil produksinya mempunyai daya saing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapainya, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap perusahaan sebenarnya sama yaitu ingin mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syariah yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, hingga Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syariah yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, hingga Januari 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus berkembang pesat. Dalam waktu yang relatif singkat, perbankan syariah telah mampu memperlihatkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank yang ada mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan mampu membawa perusahaan menuju

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. 2.1.2

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat. 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, Bank merupakan Perusahaan jasa yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan program pembiayaan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu organisasi, koperasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu organisasi, koperasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai suatu organisasi, koperasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen organisasi, yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Teori Akuntansi adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan berusaha untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan dunia bisnis semakin ketat, perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan prestasinya baik dalam kinerja maupun

Lebih terperinci

Farah Esa B

Farah Esa B ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA (Studi Kasus pada RSUD dr. Soediran Mangun Soemarso Kab. Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita ketahui bersama bahwa air adalah salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan. Di kota yang sedang berkembang seperti kota Serang, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari perkembangan ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini dihadapkan pada persaingan yang dapat menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi

BAB I PENDAHULUAN. saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan adanya persaingan yang semakin tajam di berbagai bidang bisnis saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi mempertahankan kinerjanya

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan ruang lingkup operasi pada perusahaan yang semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi yang handal serta menjamin dipatuhinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang dan cara-cara pengendaliannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar merupakan salah satu ciri dari era globalisasi, dimana barang dan jasa bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. meminjam. Pengertian kredit yaitu :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. meminjam. Pengertian kredit yaitu : 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Pinjaman atau kredit terjadi berdasarkan persetujuan pinjam meminjam. Pengertian kredit yaitu :

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Lebih terperinci

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan Abstract Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan adalah merupakan elemen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya implementasi TQM

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang belum stabil pada saat ini, serta semakin ketatnya persaingan pada sektor industri, sektor jasa, dan sektor lainnya, perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perusahaan-perusahaan dituntut tidak hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga berusaha memberikan nilai tambah (value added)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, di mana persaingan dunia bisnis semakin ketat, perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan prestasinya baik

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

ISI DAN PEMBAHASAN. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan

ISI DAN PEMBAHASAN. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan PENYUSUNAN ANGGARAN Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah yang sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara efisien dan efektif. Untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Pengertian anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu rencana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan strategi keunggulan bersaing. Perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan strategi keunggulan bersaing. Perusahaan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang berhasil memenangkan persaingan atau kompetisi dalam dunia bisnis dengan perusahaan lainnya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and 14 1. Pengertian Anggaran Menurut Mulyadi (2001 : 488) Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu 7 BAB II DASAR TEORI 2.1. Anggaran 2.1.1. Definisi Anggaran Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber-sumber daya diharapkan akan diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam peningkatan pendapatan nasional dibandingan dengan sektor-sektor yang lainnya. Sektor industri terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan rencana kerja jangka pendek yang dinyatakan secara kuantitatif dan diukur dalam satuan moneter yang penyusunannya sesuai

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Perkreditan Rakyat berbeda dengan bank umum lainnya

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Perkreditan Rakyat berbeda dengan bank umum lainnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Perkreditan Rakyat berbeda dengan bank umum lainnya karena Bank Perkreditan Rakyat berorientasi pada usaha masyarakat di daerah. Perkembangan Bank Perkreditan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi persaingan global terutama terkait dengan sistem perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus bertahan dalam

Lebih terperinci

BAB 6 FORMULASI STRATEGI. Penerbit Erlangga

BAB 6 FORMULASI STRATEGI. Penerbit Erlangga BAB 6 FORMULASI STRATEGI TUJUAN BAB 6 Menjelaskan definisi sukses dalam dunia bisnis Menerangkan hakikat strategi, terutama bagaimana memformulasikan strategi dan memilih strategi dari berbagai macam perspektif

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan bidang industri yang semakin pesat, ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akan mengakibatkan bertambahnya persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan yang disebabkan karena kondisi perdagangan yang sangat terpuruk

BAB I PENDAHULUAN. penjualan yang disebabkan karena kondisi perdagangan yang sangat terpuruk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era krisis moneter banyak sekali perusahaan mengalami penurunan penjualan yang disebabkan karena kondisi perdagangan yang sangat terpuruk akibat naiknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan kehidupan lingkungan bisnis. Pada era informasi, lingkungan internal dan eksternal perusahaan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan UKDW. Namun secara umum tujuan untuk organisasi profit adalah untuk

BAB I. Pendahuluan UKDW. Namun secara umum tujuan untuk organisasi profit adalah untuk BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan. Tujuan ini dibedakan menjadi tujuan jangka pendek (satu tahun) dan tujuan jangka panjang (lima tahun lebih). Tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Kontijensi Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklim perekonomian yang semakin kompleks saat ini setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menunjukkan sifat kepemimpinan yang sangat penting artinya bagi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola bisnis menjadi lebih profesional. Perkembangan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ekonomi, trend situasi makro ekonomi internasional, terutama yang berkaitan dengan sektor industri dan perdagangan lebih ditandai dengan sifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. standar dan satuan lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. standar dan satuan lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Menurut Mulyadi (1993) pengertian anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini setiap perusahaan dan industri bertahan di dalam perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk kategori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup BAB I PENDAHULUAN Bagian ini menyajikan latar belakang, masalah penelitian yang dijabarkan dalam rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup penelitian serta sistematika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat akuntansi yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, pimpinan perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di segala bidang adalah tujuan utama yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan akan lebih dititikberatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan. lingkungan. Dalam kondisi demikian, kemampuan manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan. lingkungan. Dalam kondisi demikian, kemampuan manajemen untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian dewasa ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia usaha. Dengan adanya perkembangan tersebut maka akan timbul berbagai persaingan.

Lebih terperinci

Farah: apa itu anggaran inkremental dan Zero based review? Sebagai manajer mana yang anda pilih? Binta: Kesulitan dalam mengukur output? Solusi?

Farah: apa itu anggaran inkremental dan Zero based review? Sebagai manajer mana yang anda pilih? Binta: Kesulitan dalam mengukur output? Solusi? Farah: apa itu anggaran inkremental dan Zero based review? Sebagai manajer mana yang anda pilih? Binta: Kesulitan dalam mengukur output? Solusi? Destia: Biaya litbang, apakah dianggarkan terlebih dahulu?

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Berbagai rumusan mengenai akuntansi pertanggungjawaban menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber dayamanusia, dan penanganan

Lebih terperinci