PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C. Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG i

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C. Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG i"

Transkripsi

1 PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG i

2 PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG ii

3 PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C Modul praktik yang baik untuk workshop pendidikan profesi guru di LPTK ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari modul ini merupakan tanggung jawab konsorsium program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) dan tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat. Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG iii

4 PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C Daftar Isi Halaman Unit 1 Pembelajaran Aktif 1 Unit 2 Menulis Jurnal Reflektif 23 Unit 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja 41 Unit 4 Mengembangkan Penilaian Autentik 73 Unit 5 Persiapan Workshop 111 Unit 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG 141 Unit 7 Portofolio 157 Unit 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 173 Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG iv

5 PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C iv Modul Pelatihan Workshop PPG

6 UNIT 1 Pembelajaran Aktif SD/SMP UNIT 1 PEMBELAJARAN AKTIF Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG 1

7

8 UNIT 1 Pembelajaran Aktif SD/SMP Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG 1

9

10 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif UNIT 1 PEMBELAJARAN AKTIF Pendahuluan Kualitas pendidikan salah satunya dipengaruhi oleh kualitas guru. Semaju apapun suatu negara, guru pasti berperan besar dalam kemajuan negara tersebut. Pada setiap usaha reformasi pendidikan, guru merupakan variabel penting yang perlu diperhatikan sebagai sentral penentu perubahan kualitas. Tidak ada pendidikan yang baik tanpa guru yang baik. Oleh karena itu, untuk membangun pendidikan, upaya awal yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan mutu guru dalam menyelenggarakan pembelajaran. Instruktur PPG perlu membiasakan para peserta PPG untuk berpikir tingkat tinggi, menggunakan media, strategi, dan penillaian beragam, serta melakukan aktivitas mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi (MIKiR). Selaras dengan upaya peningkatan mutu guru, UU No 20/2003 memberi amanah kepada LPTK untuk menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D IV Non- Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi guru yang profesional setelah memenuhi syarat-syarat tertentu, sesuai dengan standar nasional pendidikan, dan memperoleh sertifikat pendidik. Dalam proses pelaksanaannya, PPG melibatkan banyak pihak. Salah satu yang berperan penting dalam pelaksanaan PPG adalah Instruktur. Dalam workshop PPG, instruktur harus menjadi model dalam penyelenggaraan pembelajaran. Oleh karena itu, instruktur seyogyanya menyelenggarakan workshop yang membiasakan peserta PPG untuk berpikir tingkat tinggi, menggunakan media, strategi, dan penillaian beragam, serta melakukan aktivitas Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi (MIKiR). Hal ini menjadi penting karena mahasiswa akan mencontohnya. Humans are good at copying:...what is critical for student teachers (and for practising teachers) is the skill of reflecting on what they see and do (Monk, M. & Dillon J., 1995). Dampak pembiasaan yang baik ini akan turut serta membangun sosok utuh seorang calon guru. 3

11 UNIT 1 Pembelajaran Aktif Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat: 1. mengenal unsur-unsur pembelajaran aktif; 2. mengidentifikasi contoh-contoh kegiatan untuk tiap unsur pembelajaran aktif; dan 3. menyusun rencana pelaksanaan workshop (RPW) PPG yang mengakomodasi unsur-unsur pembelajaran aktif. Petunjuk Umum 1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno atau kelompok mata pelajaran; 2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless mouse/pointer. Sumber dan Bahan 1. Materi Presentasi Unit 1 2. Video pembelajaran pada workshop PPG 3. Lembar kerja peserta (LKP) dan informasi tambahan Waktu Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 150 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan. 4

12 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif Garis Besar Kegiatan (150 menit) Introduction 5 menit Connection 60 menit Application 75 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan Kegiatan 1: Urun Gagasan tentang pembelajaran aktif (BA) Kegiatan 2: Identifikasi BA - Video Kegiatan 3: Menyepakati Keg. BA Kegiatan 4: Mengenal Unsur BA Kegiatan 1: Identifikasi Kegiatan BA di mata workshop PPG Kegiatan 2: Diskusi Kelompok Kegiatan 3: Merancang Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) Kegiatan 4: Saling Mengkaji dan Perbaikan RPW Peserta menjawab pertanyaan: - Apa sajakah unsur Pembelajaran Aktif? - Apa saja contoh tindakan instruktur agar unsur pembelajaran aktif muncul? Fasilitator memberi penguatan dan saran tindak lanjut. I Rincian Langkah Kegiatan Introduction (5 menit) 1. Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan pada unit ini. C Connection (60 menit) Kegiatan 1: Urun Gagasan/Pengalaman terkait Pembelajaran Aktif (10 ) 1. Fasilitator mengajak peserta untuk URUN GAGASAN terkait ciri-ciri pembelajaran aktif dengan mengajukan pertanyaan seperti Apa sajakah ciri-ciri pembelajaran aktif? 2. Fasilitator menuliskan jawaban peserta di flipchart/white board. (Jawaban ini dapat menginspirasi peserta pada kegiatan selanjutnya, yaitu mengindentifikasi unsur pembelajaran aktif dari tayangan video) 5

13 UNIT 1 Pembelajaran Aktif Kegiatan 2: Mengidentifikasi Pembelajaran Aktif video (20 ) 1. Fasilitator menyampaikan hasil urun gagasan, lalu meminta peserta untuk menyimak video dan mengidentifikasi kegiatan pembelajaran aktif. Peserta menuliskan hasil pengamatannya pada kertas kosong; Kegiatan 3: Menyepakati Kegiatan Belajar Aktif (25 ) Selesai menonton video, 1. Fasilitator meminta peserta, secara ber-pasangan, untuk menyepakati kegiatan yang menunjukkan ciri belajar aktif; 5 2. Setelah kegiatan menyepakati secara berpasangan selesai, Fasilitator meminta peserta, dalam SATU KELOMPOK untuk menyepakati kegiatan yang menunjukkan ciri belajar aktif; 5 3. Fasilitator meminta beberapa wakil kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi, kemudian kelompok lain menambahkan/memberikan komentar 10 Kegiatan 4: Mengenal Unsur Pembelajaran Aktif klasikal (10 ) 1. Fasilitator memperkenalkan unsur pembelajaran aktif MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi). Catatan untuk Fasilitator Pengertian MIKiR: - Mengalami (M): melakukan kegiatan (doing) dan/atau mengamati (observing) terkait dengan materi pembelajaran. - Interaksi (I): proses dimana dua orang atau lebih berkomunikasi atau bereaksi satu sama lain. - Komunikasi (Ki): proses penyampaian gagasan/pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. - Refleksi (R): kegiatan melihat kembali kemudian memperbaiki pikiran atau perasaan berdasarkan saran dan kritik dari orang lain atau diri sendiri. Dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat dimungkinkan mengandung lebih dari satu unsur dari MIKiR. MIKiR sebagai ciri pembelajaran aktif hanyalah SALAH SATU, bukan satu-satunya konsep atau pendapat. MIKiR bukanlah urutan. 2. Fasilitator mengajukan pertanyaan secara pleno (sekedar untuk menegaskan): Termasuk unsur mana sajakah kegiatan-kegiatan yang Bapak/Ibu identifikasi dari video tadi? 6

14 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif A Application (75 menit) Kegiatan 1: Merumuskan Kegiatan Pembelajaran Aktif pada Workshop PPG berpasangan (15 ) 1. Fasilitator mengelompokkan peserta menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok fokus pada masing-masing mata workshop yang sudah ditentukan, yaitu - Pengembangan Bahan Ajar - Pengembangan Media Pembelajaran dan Lembar Kerja - Pengembangan Perangkat Evaluasi, dan - Peer Teaching (Jumlah anggota setiap kelompok disesuaikan dengan banyaknya peserta) 2. Fasilitator membagikan Informasi Tambahan 1.1 dan menjelaskannya; 3. Fasilitator menunjukkan LKP 1.1 dan menjelaskan cara mengisinya dengan bantuan pertanyaan: Apa sajakah kegiatan peserta PPG yang menunjukkan unsur-unsur pembelajaran aktif? Apa yang dilakukan instruktur: - AGAR unsur-unsur pembelajaran aktif tersebut terjadi dalam workshop? - SETELAH pembelajaran aktif tersebut terjadi dalam workshop? (Catatan fasilitator: Cermatilah Informasi Tambahan 1.1) 4. Fasilitator meminta peserta secara berpasangan untuk merumuskan kegiatan pembelajaran aktif pada workshop PPG yang memenuhi MIKiR, sesuai mata workshop yang ditentukan. (Gunakan LKP 1.1 sebagai panduan. Hasil kerja dapat ditulis pada kertas plano) Kegiatan 2: Diskusi Kelompok (15 ) 1. Fasilitator meminta peserta untuk berdiskusi dalam kelompok dengan panduan pertanyaan: Apakah kegiatan pada kolom Peserta PPG, peserta PPG benar-benar meng- ALAMI, ber-interaksi, ber-komunikasi, dan/atau me-refleksi? Apakah kegiatan pada kolom Instruktur, instruktur benar-benar - MENIMBULKAN atau - TEPAT MERESPON kegiatan peserta PPG tersebut? 2. Fasilitator memberi penegasan bahwa setelah peserta/mahasiswa PPG aktif, instruktur juga perlu aktif MERESPON apa yang terjadi pada peserta/mahasiswa sehingga mereka lebih intensif dalam melakukan kegiatan. 7

15 UNIT 1 Pembelajaran Aktif Kegiatan 3: Merancang Rencana Pelaksanaan Workshop PPG berpasangan (30 ) 1. Fasilitator meminta peserta, secara berpasangan, merancang rencana pelaksanaan workshop PPG, sesuai mata workshopnya, yang mengakomodir 4 unsur pembelajaran aktif (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi) Fasilitator membagikan format RPW (informasi tambahan 1.2) dan contoh RPW terkait video (Informasi tambahan 1.3) Catatan: - Jika peserta pelatihan adalah instruktur PPG untuk SMP, maka informasi tambahan yang dibagikan adalah informasi tambahan 1.3.a - Jika peserta pelatihan adalah instruktur PPG untuk SD, maka informasi tambahan yang dibagikan adalah informasi tambahan 1.3.b 3. Fasilitator berkeliling untuk memastikan semua peserta bekerja dengan pasangannya. Saat berkeliling, fasilitator dapat memberikan komentar, saran, atau arahan agar RPW yang dibuat benar-benar mengandung unsur Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi? Kegiatan 4: Saling Mengkaji dan Perbaikan RPW (15 ) 1. Fasilitator meminta peserta untuk menukarkan RPW yang disusun dengan pasangan lain dalam satu meja. 2. Fasilitator meminta peserta untuk saling menjelaskan hasil kerja dan memberikan komentar, terutama dalam hal: a. Apakah kegiatan-kegiatan di RPW sudah membuat peserta PPG meng-alami, ber- INTERAKSI, ber-komunikasi, dan me-refleksi? 3. Fasilitator meminta peserta untuk mengembalikan hasil kerja dan meminta memperbaiki RPW masing-masing berdasarkan masukan. R Reflection (5 menit) 1. Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini dengan pertanyaan sebagai berikut: - Apa sajakah unsur Pembelajaran Aktif? - Apa saja contoh tindakan instruktur agar unsur pembelajaran aktif muncul? 2. Fasilitator merespons jawaban peserta PPG. E Extension (5 menit) 1. Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan bahwa: - Mengalami dalam belajar melibatkan banyak indera sehingga pemahaman konsep akan lebih mantap; - Interaksi dapat mendorong mahasiswa untuk ungkap gagasan dan merefleksi diri sehingga menunjang pula pemahaman konsep secara baik; 8

16 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif - Komunikasi dapat memotivasi siswa untuk berani dan percaya diri menyampaikan hasil karyanya atau hasil kelompoknya - Refleksi memunculkan sikap untuk mau menerima kritik dan memperbaiki diri, baik hasil karya maupun sikapnya. 2. Sebagai pengembangan, fasilitator meminta kepada peserta untuk: - mencari sumber lain terkait ciri-ciri belajar aktif; - mengimplementasikan pembelajaran aktif di workshop PPG untuk memberikan contoh kepada peserta PPG; - menentukan/memikirkan jenis tugas yang akan diberikan kepada mahasiswa PPG agar pengetahuan mereka tentang Pembelajaran Aktif lebih mendalam dan keterampilan menentukan kadar belajar aktif suatu kegiatan pembelajaran menjadi lebih mantap

17 UNIT 1 Pembelajaran Aktif Lembar Kerja Peserta 1.1 Merumuskan Kegiatan Pembelajaran Aktif Mata Workshop: Komponen Pembelajaran Aktif Mengalami Apa sajakah kegiatan PESERTA PPG yang dapat diciptakan? Apa yang perlu dilakukan INSTRUKTUR: AGAR kegiatan tsb. terjadi? SETELAH kegiatan tsb. terjadi sebagai respon? Interaksi Komunikasi Refleksi 10

18 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif Informasi Tambahan 1.1 Contoh Kegiatan Pembelajaran Aktif (Umum) Kegiatan berikut juga terjadi dalam pembelajaran aktif di sekolah. Unsur Pembelajaran Aktif Mengalami Interaksi Komunikasi (Ungkap gagasan) Refleksi Apa sajakah kegiatan Peserta PPG yang dapat Diciptakan? Mengamati Melakukan percobaan Berwawancara Membaca Membuat sesuatu Apa yang perlu dilakukan Instruktur: AGAR kegiatan tersebut terjadi? Mengajukan pertanyaan yg jawabannya harus melalui berbuat Memberi tugas SETELAH kegiatan tersebut terjadi sebagai respon? Mengamati siswa bekerja Sesekali mengajukan pertanyaan/memberikan komentar? Contoh: Ketika peserta belajar tentang membuat RPP, mereka harus menulis RPP, bukan hanya mendengarkan penjelasan syarat-syarat RPP yang baik. Dengan demikian, instruktur harus memberikan tugas membuat RPP. Berdiskusi? Bertanya/Mempertanyakan? Meminta pendapat? Memberi komentar? Bekerja dalam kelompok? Mendemonstrasikan Menjelaskan Berbicara Bercerita Melaporkan(lisan/tulisan) Mengemukakan pendapat/pikiran Memikirkan kembali hasil kerja/pikiran sendiri mengatur peserta duduk dalam kelompok memberi tugas berpasangan atau kelompok meminta kelompok untuk saling menjelaskan hasil kerja meminta peserta untuk bertanya/berpendapat meminta peserta untuk berpendapat/ bertanya/berkomentar/berce rita/ menjelaskan/melaporkan mempertanyakan meminta peserta lain untuk memberikan komentar memberi komentar meminta pendapat peserta lain melempar pertanyaan kepada peserta lain mengajukan pertanyaan memberi komentar/mempertanya kan pendapat meminta peserta lain untuk memberikan komentar memberi komentar Referensi: Fink, D. L. (2003). A Self-Directed Guide to Designing Courses for Significant Learning. Oklahoma: University of Oklahoma. 11

19 UNIT 1 Pembelajaran Aktif Informasi Tambahan 1.2 Contoh Sistematika Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) Mata Workshop : Waktu : Penyusun : Tujuan Workshop : Metode : Pendekatan : Model : Media : Bahan ajar/lk : Skenario Workshop Tahap Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu PENDAHULUAN Introduction Connection INTI PENUTUP Application Reflection Extension Penilaian Tugas kinerja dan rubrik penilaian. (Terlampir) Sumber Bacaan.,. Penyusun, (..) 12

20 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif Informasi Tambahan 1.3a Contoh Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) PPG SMP Rencana Pelaksanaan Workshop Mata Workshop Waktu Penyusun : Penyusunan RPP : 16 JP = 800 menit :.. Tujuan Workshop : 1. Menganalisis kompetensi dan materi apa saja yang terdapat pada suatu KD 2. Menyusun Indikator pembelajaran dari suatu KD 3. Menyusun Skenario Pembelajaran yang relefan dengan indikator pembelajaran 4. Menyusun RPP pada KD yang ditentukan (tanpa instrument penilaian, bahan ajar dan LKPD) Metode Pendekatan Model Media Bahan ajar/lk : Diskusi, brainstorming, kerja kelompok : MIKIR-Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi : ICARE : Slide tentang Langkah-langkah Penyusunan RPP, video, model RPP : LK Analisis KD, LK Menyusun Indikator, LK Menyusun RPP Skenario Workshop Tahap Uraian Kegiatan Kegiatan Pendahuluan Introduction a. Instruktur melontarkan pertanyaan kepada peserta PPG : Apa pentingnya RPP bagi guru dalam suatu pembelajaran? Apa fungsi RPP bagi guru dalam suatu proses pembelajaran? b. Instruktur menegaskan bahwa RPP pada hakikatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran dan hasil apa yang ingin dicapai dari proses pembelajaran. RPP berfungsi sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. c. Instruktur menyampaikan tujuan workshop d. Instruktur menyampaikan garis-garis besar kegiatan workshop Waktu 15 13

21 UNIT 1 Pembelajaran Aktif Tahap Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu INTI Connection Brainstorming a. Interaksi- Instruktur menfasilitasi kegiatan brainstorming untuk mengungkap pengetahuan awal peserta workshop PPG mengenai : Apa saja komponen yang harus ada pada sebuah RPP? Bagaimana karakter indikator pembelajaran yang baik? Bagaimana langkah-langkah pembelajaran (Skenario Pembelajaran) yang harus dilaksanakan pada implementasi Kurikulum 2013? b. Instruktur memberi penegasan komponen apa saja yang harus ada pada RPP, karakter indikator yang baik dan komponen pendekatan Saintifik (5M). Pemodelan Mengalami- Instruktur menyajikan sebuah RPP dan video pembelajaran di SMP, peserta PPG menganalisis : Apakah skenario dalam RPP terlaksana pada proses pembelajaran yang ditampilkan video? Apa saja aktivitas guru dan siswa yang tersaji dalam RPP? Instruktur menegaskan mengenai ciri pembelajaran aktif; diantaranya siswa mengalami, adanya interaksi antar siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan media/bahan ajar/sumber belajar. Application Memahami isi KD a. Mengalami- Instruktur membagikan LKP 1. Analisis

22 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif Tahap Kegiatan Uraian Kegiatan Kemampuan dan Materi pada KD, b. Peserta PPG mengamati satu pasangan KD (KI 3, KI 4) c. Interaksi Secara berkelompok peserta PPG mendiskusikan Kemampuan dan materi apa saja yang terdapat pada satu pasangan KD tersebut, instruktur berkeliling ke kelompok untuk memberi pendampingan/pembimbingan. d. Hasil diskusi peserta dituangkan pada LKP 1. Menyusun Indikator a. Instruktur membagikan LKP 2. Menyusun Indikator Pembelajaran b. Mengalami- Berdasarkan hasil diskusi pada kegiatan memahami isi KD, secara berkelompok peserta PPG menyusun indikator pembelajaran yang sesuai, kemudian dituangkan pada LKP 2. c. Interaksi- Instrukur membimbing penyusunan indikator dengan mengingatkan bahwa indikator mencerminkan kemampuan yang dituntut pada KD, menggunakan kata kerja operasional dan dapat diukur, d. Komunikasi Instruktur meminta peserta PPG melakukan Karya Kunjung : Masing-masing kelompok menentukan anggota untuk mempresentasikan hasil kerja berupa hasil analisis KD dan indikator kepada kelompok lain, Instruktur meminta kelompok lain memberikan saran/komentar Instruktur memberi penguatan atas hasil kerja peserta e. Refleksi- Peserta memperbaiki indikator pembelajaran sesuai masukan Menyusun Skenario Pembelajaran a. Mengalami- Berdasarkan indikator yang sudah disusun, secara individu Peserta PPG mengembangkan skenario pembelajaran yang sesuai dengan indikator pada satu pasangan KD b. Interaksi - Instruktur membimbing peserta PPG agar skenario yang disusun mengikuti pendekatan pembelajaran saintifik (Gunakan langkah 5 M : Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi, Mengomunikasikan) c. Komunikasi - Setelah peserta PPG selesai menyusun skenario, masing-masing anggota kelompok memeriksa hasil kerja teman sekelompoknya, kemudian memberi masukan dan saran d. Instruktur memeriksa dan memberi masukan atas skenario yang disusun peserta Waktu

23 UNIT 1 Pembelajaran Aktif Tahap Kegiatan PENUTUP Uraian Kegiatan e. Refleksi Peserta memperbaiki skenario sesuai saran dan masukan baik dari kelompok lain maupun dari instruktur Menyusun RPP a. Mengalami- Instruktur meminta peserta PPG menyusun RPP untuk masing-masing pasangan pasangan KD b. Mengalami - Ketua kelompok mengkoordinasika pembagian tugas dalam penyusunan RPP c. Mengalami -Pada bagian Skenario/Langkah-langkah pembelajaran gunakan hasil diskusi pada kegiatan sebelumnya d. Instruktur berkeliling untuk memberi pendampingan/bimbingan selama peserta menyusun RPP Presentasi a. Komunikasi- Instruktur meminta tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil penyusunan RPP di depan kelas b. Interaksi- Kelompok lain menyimak dan memberi saran/ pertanyaan pada sesi tanya jawab c. Instruktur memberi saran, masukan dan komentar terhadap produk RPP hasil karya peserta d. Refleksi- Peserta memperbaiki RPP sesuai saran dan masukan Reflection Instruktur menfasilitasi peserta PPG untuk mengingat kembali : Bagaimana karakter indikator pembelajaran yang baik? Bagaimana karakteristik RPP yang dapat mendorong pembelajaran aktif? Extension Instruktur mengingatkan bahwa RPP akan dilaksanakan pada kegiatan Peer Teaching minggu depan. Waktu Penilaian 1. Tugas kinerja dan rubrik penilaian proses penyusunan RPP (Terlampir) 2. Tugas kinerja dan ruprik penilaian produk RPP (Terlampir).,. Penyusun, (..) 16

24 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif Informasi Tambahan 1.3b Contoh Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) PPG SD RENCANA PELAKSANAAN WORKSHOP Program Studi Mata-workshop Kode Jumlah Jam Dosen : PGSD : Pengembangan Media Pembelajaran SD : PPG : 16 JP (800 menit) : Tim Kompetensi : Mampu menyusun rancangan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan saintifik. Tujuan Workshop : 1. Mengidentifikasi komponen-komponen rancangan pembelajaran tematik terpadu. 2. Mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran tematik terpadu berdasarkan KI dan KD yang ada pada tema kelas1dan 4 SD/MI. 3. Menyusun RPP berdasar KD pada kelas yang ditentukan (tanpa instrumen penilaian, bahan ajar dan LKPD). Pendekatan/ Metode : Pendekatan : MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi) Metode : Diskusi, Kerja Kelompok, Kunjung Karya Kegiatan Workshop : Komponen Langkah Pendahuluan (Introduction) Uraian Kegiatan 1. Instruktur mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan. 2. Instruktur menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya. 3. Instruktur menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan workshop yang akan dilakukan. 4. Peserta PPG dibagi menjadi kelompok 4 orang. (Mengalami) 5. Instruktur membagikan RPP, Lembar Kerja (A), dan menayangkan video pembelajaran SD. 6. Peserta PPG difasilitasi oleh instruktur untuk mengamati video. 7. Instruktur membimbing peserta PPG untuk mengisi LK (A) untuk menganalisis : Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dalam RPP dengan pelaksanaannya berdasar video. Estimasi Waktu 10 17

25 UNIT 1 Pembelajaran Aktif Komponen Langkah Kegiatan Inti Penutup Uraian Kegiatan Pembelajaran aktif berdasar video. 1. Instruktur dan peserta bertanya jawab tentang: a. Komponen sebuah RPP. b. Keterkaitan KD dan indikator antarbidangstudi. c. Kesesuaian langkah-langkah dengan model pembelajaran. (Interaksi) 2. Instruktur memberikan penguatan terkait hasil tanya jawab tentang komponen RPP, keterkaitan KD, dan pemilihan model pembelajaran. 3. Instruktur meminta peserta PPG untuk berpasangan dan membagikan jaring KD dan indikator tema 1 pembelajaran 1 dan 2 di kelas 1 dan kelas Instruktur dan peserta PPG bertanya jawab tentang kandungan kemampuan dan materi dalam KD masing-masing bidangstudi pada jaring KD. 5. Instruktur membimbing peserta PPG dalam mengidentifikasi kesesuaian KI dan KD serta indikator. 6. Peserta PPG mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran dan menuliskan hasilnya pada kertas plano. 7. Peserta PPG mempresentasikan hasil diskusi melalui kegiatan kunjung karya (plano) yang dipandu oleh instruktur. (Komunikasi) 8. Berdasar masukan dari kunjung karya dan masukan dari instruktur, peserta PPG memperbaiki indikator yang telah disusunnya. 9. Peserta PPG secara individu menyusun rancangan langkahlangkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik berdasar perbaikan indikator dengan bimbingan instruktur. 10. Peserta mempresentasikan rancangan langkah-langkah pembelajaran dalam kegiatan kunjung stand pameran dipandu oleh instruktur. Peserta dibekali dengan LK (B). 11. Instruktur memberikan konfirmasi secara klasikal. 12. Masing-masing peserta PPG memperbaiki langkah-langkah pembelajaran yang telah dikembangkannya. 13. Peserta PPG untuk menyusun RPP berdasarkan perbaikan secara individu dengan bimbingan instruktur. 1. Instruktur mengecek pemahaman peserta terkait kandungan kemampuan dan materi dalam KD, karakter indikator pembelajaran, pembelajaran aktif dalam langkah-langkah pembelajaran. (Refleksi) Estimasi Waktu

26 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif Penilaian/ Evaluasi Hasil Belajar: Penilaian Sikap No. Nama Peserta PPG Indikator Berani Mengemukakan Partisipasi dalam Kerja Aktif Bertanya Pendapat Berpasangan/ Kelompok Rubrik: 1 : belum tampak/ perlu pembinaan 2 : mulai tampak 3 : tampak 4 : membudaya PENILAIAN Produk Workshop RPP Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut. 1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik No. Aspek yang di nilai Skor 1. Kesesuaian antarkompetensi dasar dari KI1, KI2, KI3, dan KI Kesesuaian rumusan indikator pencapaian dengan kompetensi dasar (dari KI1, KI2, KI3, dan KI4) yang akan dicapai. 3. Kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran dengan indikator pencapaian kompetensi 4. Kesesuaian materi pembelajaran dengan indikator dan kompetensi dasar yang akan dicapai 5. Kejelasan dan urutan materi ajar Kesesuaian strategi pembelajaran (metode dan pendekatan) dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar 7. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 8. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran) dengan tujuan yang akan dicapai 9. Skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran) menggambarkan active learning dan mencerminkan scientific learning 10. Ketepatan kegiatan penutup dalam pembelajaran Keterpaduan dan kesinkronan antarkomponen dalam RPP Skor Total....,. Penyusun, (..) 19

27 UNIT 1 Pembelajaran Aktif MATERI PRESENTASI UNIT 1 20

28 UNIT 1 UNIT C Pembelajaran Aktif 21

29 UNIT 1 Pembelajaran Aktif 22

30 UNIT 2 MENULIS JURNAL REFLEKTIF

31 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif 2

32 UNIT 2 Menulis Jurnal Reflektif UNIT 2 MENULIS JURNAL REFLEKTIF Pendahuluan Humans are good at copying:...what is critical for student teachers (and for practising teachers) is the skill of reflecting on what they see and do (Monk, M. & Dillon J., 1995). Kemampuan merefleksikan pelaksanaan sebuah kinerja, oleh instruktur PPG dan mahasiswa calon guru, merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan. Dengan berefleksi, merenungkan, dan menganalisis apa saja yang telah dilakukan serta pengaruhnya akan dapat menemukan kelebihan dan kelemahan sebuah kinerja. Selanjutnya hal tersebut akan berkontribusi pada pembaharuan hal-hal Merefleksikan sebuah pengalaman pembelajaran, dapat berkontribusi pada pengembangan hal-hal yang sudah baik yang sudah baik, tidak mengulangi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. kesalahan yang sama, dan mencari jalan keluar untuk memecahkan kelemahan yang ditemukan dan masalah yang dihadapi. Salah satu sarana yang dapat membantu melakukan refleksi adalah Jurnal Reflektif. Jurnal Reflektif merupakan kumpulan catatan perenungan dan analisis tentang proses kinerja serta rencana tindak lanjut untuk hal-hal yang ditemukan dalam perenungan tersebut. Pada waktu diminta berefleksi dan menuliskan hasil refleksi, seseorang cenderung hanya mendeskripsikan apa yang terjadi dan menilai peristiwa-peristiwa pada kulitnya saja. Dalam unit ini terdapat latihan berefleksi dan menuliskan hasil refleksi dalam Jurnal Reflektif. Dengan mempelajari cara berefleksi dan mempraktikkannya selama dan sesudah beraktivitas, kemampuan berefleksi tentang proses dan hasil belajar diharapkan dapat terus diperbaiki bahkan ditingkatkan. 25

33 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, para peserta mampu: 1. Membedakan tulisan dalam Jurnal yang deskriptif dan reflektif 2. Menulis jurnal refleksi berdasarkan pengalaman sebagai instruktur workshop PPG 3. Melatih menulis jurnal refleksi berdasarkan pengalaman sebagai peserta Workshop PPG Pertanyaan Kunci 1. Apa yang harus ada dalam Jurnal Reflektif supaya Jurnal Reflektif tersebut bermanfaat bagi perbaikan kinerja, terutama bagi instruktur PPG dan mahasiswa calon guru? 2. Bagaimanakah menulis Jurnal Reflektif yang bermanfaat bagi perbaikan kinerja? 3. Bagaimanakah keterkaitan antara Jurnal Reflektif dengan Portofolio Kinerja Instruktur PPG Petunjuk Umum Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun mata pelajaran yang dibina di program studi. Sumber dan Bahan 1. Presentasi Unit 2 2. Buku tulis, satu untuk setiap peserta untuk menuliskan jurnal reflektif mereka 3. Handout Peserta 2.1 dan 2.2 (Sebanyak peserta) 4. Bacaan Tambahan (untuk peserta) 5. ATK: kertas plano, kertas HVS, spidol, pulpen, pensil 6. Contoh Jurnal Reflektif instruktur PPG Waktu Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 60 menit. Perincian alokasi penggunaan waktu tersebut dapat dilihat pada setiap tahapan dari sesi ini. 26

34 UNIT 2 Menulis Jurnal Reflektif Garis Besar Kegiatan (60 menit) Introduction 5 menit Connection 5 menit Application 40 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Menjelaskan latar belakang, tujuan, dan langkah-langkah kegiatan sesi Membaca contoh teks jurnal serta mengkajinya dengan bahan siklus refleksi yang benar Menulis jurnal reflektif dari aktivitas workshop PPG Membahas jurnal refleksi yang dibuat dan merevisinya Mendiskusikan peran jurnal reflektif dlm portofolio Peserta menilai diri sendiri seberapa jauh tujuan unit ini tercapai Menuliskan halhal yang masih membingungkan Membiasakan menulis jurnal reflektif bagi instruktur PPG dan peserta PPG Mendokumentasi kan jurnal reflektif kedalam portofolio kinerja instruktur dan peserta PPG Rincian Langkah Kegiatan I Introduction (5 menit) 1. Peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun mata pelajaran terdiri dari kelompok PAUD, PGTK, PGSD, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PJKR. 2. Fasilitator menjelaskan latar belakang, tujuan sesi, pertanyaan kunci, dan langkah-langkah kegiatan. Tujuan dan pertanyaan kunci membimbing peserta mengevaluasi diri pada akhir sesi untuk mengetahui apakah mereka telah bisa mencapai tujuan sesi. Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Instruktur PPG 27

35 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif Catatan untuk Instruktur PPG 1 Jurnal Mengajar atau Agenda Kelas selama ini lebih bersifat administratif, yaitu berisi hari/tanggal mengajar, kelas, jam ke.., uraian kegiatan, ketidakhadiran mahasiswa, dan catatan. Kolom catatan biasanya lebih sering kosong. Jurnal Mengajar atau Agenda Kelas tersebut bisa dibuat lebih inspiratif dengan cara menuliskan refleksi Instruktur PPG pada kolom catatan. Catatan yang reflektif akan menjadi pembimbing bagi instruktur PPG untuk bisa mengajar ataupun berkinerja lebih baik dan tidak mengulang kesalahan yang sama. Para mahasiswa calon guru membuat catatan terkait kegiatan hariannya, yang selanjutnya dijadikan bahan renungan untuk menemukan upaya perbaikan ataupun penguatannya. Catatannya tidak berbentuk deskriptif, melainkan diarahkan untuk bersifat reflektif. Catatan reflektif tersebut bisa juga dilampirkan pada RPP yang telah lewat sehingga setiap RPP yang telah digunakan memiliki catatan proses pelaksanaannya. Hal ini akan sangat berguna sebagai masukan ketika mahasiswa calon guru menyusun dan melaksanakan ulang RPP tersebut. RPP dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar lebih efektif, karena guru sudah belajar dari kelebihan dan kekurangan proses yang telah lewat. Hal ini bisa menjadi sumber gagasan untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jurnal reflektif yang ditulis oleh Instruktur PPG atas kinerjanya akan menunjukkan catatan proses tersebut secara lebih akurat/objektif dan memberi inspirasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Jurnal reflektif yang dibuat instruktur ataupun dosen akan memberi inspirasi bagi mahasiswa calon guru, terutama ketika mereka menuliskan hasil refleksinya yang dapat digunakan sebagai bahan renungan untuk merancang tindak lanjut perbaikannya. 28

36 UNIT 2 Menulis Jurnal Reflektif C Connection (5 menit) 1. Membaca contoh jurnal dan membahasnya menggunakan Siklus Refleksi a. Fasilitator menyampaikan bahwa beberapa jurnal yang ada kebanyakan masih berupa deskripsi perisiwa saja. Jurnal yang bermanfaat bagi perkembangan profesionalisme instruktur PPG adalah jurnal yang mengandung unsur refleksi. b. Fasilitator menayangkan/membagikan "contoh jurnal belajar", sebagian bersifat deskriptif dan yang lain lebih reflektif (Handout Peserta 2.1). Secara berpasangan, peserta diminta membaca, menemukan, dan membahas perbedaan di antara contoh jurnal tersebut dengan menemukan kata/frase/kalimat yang menunjukkan berpikir reflektif. A c. Fasilitator membagikan Handout Peserta 2.2 yang berisi diagram siklus refleksi dan meminta peserta untuk membaca dan mendiskusikannya. Wakil kelompok menyampaikan hal-hal yang sebaiknya dilakukan seseorang ketika melakukan refleksi. d. Fasilitator meminta peserta untuk menggunakan siklus refleksi untuk menilai contohcontoh tersebut. e. Setelah berpasangan, kelompok menyimpulkan jurnal manakah yang lebih reflektif yang memberikan inspirasi perbaikan pembelajaran. Fasilitator meminta setiap wakil kelompok untuk menyampaikan kesimpulannya. f. Fasilitator menyampaikan bahwa yang penting dari jurnal reflektif adalah adanya evaluasi kebermanfaatan, kelebihan, kelemahan, dan rencana ke depan, karena orientasi jurnal reflektif adalah semakin meningkatnya kemampuan Instruktur PPG. Application (40 menit) 1. Praktik menulis refleksi pada Jurnal Reflektif (20 ) a. Fasilitator membagikan notebook/buku tulis dan meminta peserta menulis jurnal reflektif berdasarkan pengalaman mengampu workshop PPG, atau mereka menulis pada laptop masing-masing. (Jurnal reflektif peserta dapat dicetak dengan menggunakan printer yang disediakan) b. Fasilitator meminta peserta mengingat status mereka sebagai peserta dalam pelatihan dan menggunakan diagram siklus refleksi sebagai panduan menulis. 2. Saling Bertukar Jurnal Reflektif (10 ) a. Fasilitator meminta peserta saling bertukar jurnal dan membahas apakah Jurnal yang dibaca sudah reflektif berdasar atas siklus refleksi, serta mendiskusikan isi jurnal refleksi berdasarkan mata pelajaran masing-masing. Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Instruktur PPG 29

37 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif b. Fasilitator meminta peserta untuk saling mengembalikan jurnal Reflektif kepada pemiliknya dan pemilik memperbaiki jurnal dengan merperhatikan masukan teman. c. Fasilitator menayangkan salah satu contoh jurnal refleksi yang dibuat peserta dan mengkaji tingkat reflektifnya berdasarkan siklus refleksi (untuk penguatan) LIHAT CATATAN pada SIKLUS (Jurnal hasil peserta dapat difoto, difotokopi, atau discan, utk ditayangkan). d. Fasilitator meminta peserta memperbaiki bagian dari jurnal yang dinilai masih belum reflektif (merupakan aspek evaluasi yang dilakukan fasilitator). 3. Diskusi Peran Jurnal Reflektif pada Portofolio (10 ) a. Fasilitator mengajak peserta mendiskusikan peran Jurnal Reflektif yang disusun sebagai bahan portofolio. b. Fasilitator meminta peserta untuk mendokumentasikan jurnal reflektif kedalam portofolio instruktur PPG. R Reflection (5 menit) Fasilitator menayangkan tujuan dan pertanyaan kunci sesi ini dan meminta peserta mengevaluasi diri untuk mengukur sejauh manakah mereka telah mencapai tujuan sesi. E Extension (5 menit) 1. Selama pelatihan, setiap hari, di akhir pelatihan peserta menulis jurnal reflektifnya atas proses belajar yang mereka alami dikaitkan dengan status mereka sebagai Instruktur PPG. dalam kinerjanya (peserta diperkenankan memilih salah satu sesi). 2. Peserta membahas kemungkinan penerapan Jurnal Reflektif dalam pendampingan kinerja dosen dan mahasiswa calon guru, serta manfaat yang bisa dimunculkan dari penerapan hasil refleksi itu. 3. Peserta membahas pentingnya jurnal reflektif sebagai sumber gagasan untuk melakukan PTK (bagi dosen atau mahasiswa). Pesan Utama Jurnal reflektif dapat menjadi sumber inspirasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (bagi dosen atau mahasiswa). Pada dasarnya penulisan jurnal reflektif yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan mutu proses dan hasil kinerja seseorang dan sekaligus profesionalisme kinerja mereka. 30

38 UNIT 2 Menulis Jurnal Reflektif Handout Peserta 2.1 Contoh Refleksi Instruktur PPG Berikut ini adalah contoh refleksi dari beberapa instruktur PPG. Manakah dari ketiga contoh berikut yang reflektif yang memberikan inspirasi bagi yang menulis untuk berkembang menjadi instruktur yang lebih baik. Contoh 1: Pada tanggal 12 November 2015, saya mengampu sesi mengembangkan instrumen penilaian di kelas PLPG Biologi SMA yang berjumlah 28 orang selama 150 menit. Berdasarkan pengalaman mengampu kelas PLPG sebelumnya, saya meminta peserta untuk menyusun RPP dimulai dari telaah SK KD (sekarang telaah KI KD), merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran, memaparkan bahan ajar, memilih media, dan menuliskan instrumen evaluasi. Di antara perangkat pembelajaran yang disusun para peserta PLPG, bagian yang belum memenuhi harapan adalah perangkat penilaian karena saya masih sering menemukan hasil kerja berupa tes kognitif saja, belum menyentuh penilaian sikap dan keterampilan. Padahal dalam Kurikulum 2013 (mengandung KI 1-4) menuntut agar instrumen penilaian menyentuh ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan sehingga penilaian sikap dan keterampilan masih perlu dilatihkan dan dibiasakan. Untuk menjawab keterbatasan itu, di kelas PLPG saya memandu peserta mengembangkan instrumen penilaian menggunakan LKS melalui 4 langkah berikut: 1) Menganalisis KD 3.6: Mengelompokkan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-ciri dan perannya bagi kehidupan melalui percobaan; 2) Diskusi kelompok merancang perangkat evaluasi tentang materi jamur, mulai dari: membuat kisi-kisi soal tes, soal tes, dan kunci jawaban soal-soal tes kognitif, membuat instrumen penilaian sikap ilmiah yang berkaitan dengan pembelajaran tentang jamur, kemudian membuat rubrik penilaian keterampilan proses yang berkaitan dengan keterampilan siswa dalam percobaan mengamati jamur; 3) Peer assessment terhadap perangkat penilaian. Satu guru mereview perangkat evaluasi rekan gurunya yang lain, memberi komentar, saran, dan masukan; 4) Setiap kelompok mempresentasikan instrumen penilaiannya kepada kelompok lain untuk mendapatkan tanggapan, saran, dan kritik sehingga instrumen penilaian bertambah sempurna. Setelah diperiksa, sebagian besar peserta mampu membuat soal tes kognitif, tetapi masih minim dalam hal membuat penilaian sikap dan keterampilan. Peserta dapat menyebutkan aspek sikap seperti kerja sama, teliti, tanggung jawab, tekun, namun ketika ditanya kerja sama dalam hal apa, teliti ketika melakukan apa, tanggung jawab dalam hal apa, tekun ketika apa, mereka sebagian besar tidak mampu menjawab. Mereka hanya menyebutkan kelima aspek itu pada tabel, penskoran 1,2,3,4, dianggap sudah selesai, belum paham maksudnya, untuk mengukur indikator yang mana, serta relevansinya dengan langkahlangkah pembelajaran yang telah ditulis sebelumnya. Demikian juga ketika menuliskan rubrik penilaian keterampilan proses sains. Walaupun pada langkah kegiatan sudah dikemukakan ada kegiatan siswa mengumpulkan contoh jamur, kemudian mengamati bentuk luarnya, Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Instruktur PPG 31

39 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif menggambarkannya, mengelompokkan dan mendiskusikan fungsinya, menggunakan LKS, namun urutan kegiatan tersebut belum dapat dituangkan dalam tabel penilaian keterampilan proses, apalagi deskriptornya, belum dapat dibuat. Saya menelaah kembali LKS yang sudah saya buat untuk memandu peserta dalam menyusun perangkat penilaian, mengapa pertanyaan-pertanyaan yang sudah saya buat belum cukup membantu peserta untuk menentukan aspek penilaian sikap dan keterampilan secara tepat sesuai dengan KD dan indikatornya? Bagaimana cara membuat tahapan yang dapat mengarahkan peserta agar mereka dapat menyusun deskriptor dan kriteria penilaian sesuai dengan indikator yang ingin dicapai? Langkah 1 dan 2 pada LKS sudah terlaksana dengan baik, namun belum sempat sampai ke langkah ke-3 dan ke-4. Saya berpikir untuk memperbaiki proses workshop. Untuk pelaksanaan PLPG berikutnya, atau kelas PPG, saya berencana untuk memandu peserta dengan cara lebih menyegerakan langkah ke-2 supaya segera ke langkah-3. Langkah ke-4 presentasi diubah menjadi simulasi perangkat penilaian untuk memastikan apakah dengan menggunakan perangkat penilaian yang dibuat itu indikator dapat tercapai? Harapannya agar peserta dapat merasakan kontinuitas mulai dari KD, indikator, metode, media, serta menyadari evaluasi sebagai klimaks proses pembelajaran. (ED) (Catatan refleksi seorang instruktur PLPG/PPG Prodi Pendidikan Biologi) Contoh 2 Selasa, 3 November 2015 saya memberikan kuliah Seminar Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Jumlah mahasiswa sebanyak 36 orang. Mereka bekerja dalam kelompok masing-masing membahas topik yang akan diseminarkan. Jumlah pertemuan tatap muka sebanyak 2 kali dalam seminggu karena mata kuliah ini berbobot 4 sks. Pada pertemuan tatap muka hari ini, mahasiswa sudah membawa sejumlah teks/bacaan yang diunduh dari berbagai sumber: internet, jurnal, buku, makalah, dan surat kabar. Teks/bacaan yang mereka bawa pada umumnya sudah sesuai dengan arahan yang saya berikan pada pertemuan sebelumnya. Akan tetapi, masih ada beberapa orang yang tidak membawanya dan masih ada juga yang salah membawa. Mereka yang salah membawa dan tidak membawa bacaan disebarkan ke dalam kelompok mahasiswa yang membawa bacaan agar mendapatkan informasi dari temannya yang membawa. Selanjutnya, mahasiswa melakukan kegiatan diskusi kelompok. Di dalam kelompok terjadi diskusi interaktif antarmahasiswa yang membahas isi bacaan. Saya melihat mahasiswa antusias atas bacaan yang dibawanya dan antusias menyatakan pendapatnya. Saya berkeliling mengamati jalannya diskusi kelompok dan bertanya kepada mahasiswa tentang materi yang mereka bawa. Begitu juga mahasiswa bertanya tentang materi yang tidak mereka pahami. Dari berbagai sumber bacaan yang mereka diskusikan, tiap kelompok sudah dapat merumuskan topik makalah yang akan diseminarkan di kelas. Beberapa topik di antaranya: Internasionalisasi Bahasa Indonesia memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), Model Permainan Tradisional dalam Pembelajaran BIPA, Penggunaan Media BIPA, Pengembangan Bahan Ajar BIPA, dan Monat serta Motivasi Mahasiswa Korea Belajar Bahasa Indonesia. Mereka bersemangat menyiapkan materi untuk kegiatan seminar tersebut. Setiap orang mendapatkan peran sebagai presenter, sedangkan moderator diambil dari kelompok lain dengan cara diundi oleh ketua kelas atas kesepakatan bersama. 32

40 UNIT 2 Menulis Jurnal Reflektif Pertemuan hari ini hanya sampai pada pemilihan topik dan pembagian peran. Topiktopik yang telah dirumuskan itu akan dikembangkan lagi pada pertemuan berikutnya ke dalam kerangka karangan/makalah. Mereka akan mengembangkan kerangka karangan ke dalam makalah sesuai dengan tagihan perkuliahan. Gaya dan keranga karangan mengacu pada pedoman Penulisan Ilmiah yang berlaku di universitas agar mahasiswa memahami gaya selingkung (inhouse style) tata tulis ilmiah yang berlaku di universitas. Penilaian pada kegiatan seminar tersebut meliputi penilaian karya tulis kelompok dan penilaian presentasi. Presentasi akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Presentasi akan dilakukan secara bergiliran. Setiap pertemuan dua kelompok akan mempresentasikan hasil karya kelompoknya berupa makalah. Mahasiswa memahami keiteria penilaian tulisan yang akan dipresentasikan (khr). (Catatan refleksi seorang instruktur PLPG/PPG Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia) Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Instruktur PPG 33

41 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif Handout Peserta 2.2 Siklus Refleksi 1. Deskripsi Deskripsikan apa yang terjadi / apa yang Anda lihat / apa yang Anda alami /apa yang Anda lakukan 3. Rencana ke depan Apa yang seharusnya dilakukan / sebaiknya dilakukan? 2. Evaluasi Apa yang baik/tidak baik, bermanfaat/tidak bermanfaat dari peristiwa/pengalaman tersebut? 34

42 UNIT 2 Menulis Jurnal Reflektif Informasi Tambahan Jurnal Reflektif oleh Instruktur PPG atau Peserta PPG Jurnal Reflektif adalah semacam buku catatan yang digunakan oleh Instruktur PPG atau Mahasiswa untuk menuangkan pendapat / perasaan mereka selama proses belajar tentang suatu hal (misalnya: perumpamaan, berat jenis, past tense, dll). Contoh Jurnal Reflektif mahasiswa: Minggu ini saya belajar tentang teks deskripsi. Sulit. Saya tidak betul-betul ngerti bagaimana sih menulis teks deskripsi. Saya tahu kata bu guru pokoknya nulis ciri-ciri binatang. Warnanya, besarnya, berapa kakinya, dll. Tapi dapat kata-katanya dari mana. Bu guru sudah menerangkan tapi saya tetep ndak ngerti karena Bu Diah bicara terlalu banyak bhs. Inggrisnya dan cepaaaat sekali. Yang diterangkan banyak lagi. Bingung ah. Saya akan minta Bu Diah menerangkan lagi dalam bahasa Indonesia. Saya juga akan minta contoh. Dapat kata-katanya itu dari mana. Kebiasaan menulis Jurnal Refleksi oleh Instruktur atau peserta PPG (biasa disebut sebagai Jurnal Belajar) memiliki beberapa manfaat. Pertama, dengan adanya tradisi menulis Jurnal Refleksi Instruktur atau peserta PPG akan terbiasa menuangkan pikiran dan perasaannya secara tertulis. Dengan demikian kemampuan menulis mereka mendapatkan sarana untuk berkembang secara alami. Kedua, dengan membaca Jurnal Refleksi, Instruktur atau peserta PPG bisa lebih memahami pikiran dan perasaan masing-masing tentang proses belajar yang diikutinya. Sebagai pendidik, instruktur perlu lebih banyak memahami pesertanya dengan baik dengan cara mengamati dan mendengarkan peserta, serta membaca perasaan dan proses berpikir mereka seperti yang tertuang dalam Jurnal Reflektif. Pengetahuan instruktur tentang peserta akan membimbing instruktur menghasilkan pembelajaran yang lebih tepat sasaran, cocok dengan keadaan riil yang dibutuhkan peserta. Ketiga, dengan menulis jurnal reflektif, peserta PPG belajar mengevaluasi proses belajar yang sedang dia alami. Jurnal Refleksi membantu peserta mengidentifikasi apa yang sudah dia ketahui / pahami, apa yang belum dan seharusnya masih perlu dia ketahui, serta bagaimana merencanakan langkah-langkah untuk mendapatkan apa yang seharusnya dia ketahui. Ketika merasa bingung, misalnya, peserta tidak sekedar larut dalam kebingungannya tapi juga mencoba mencari sebab mengapa dia bingung dan jalan keluar apa yang bisa dia usahakan Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Instruktur PPG 35

43 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif atau pertolongan apa yang dia butuhkan dan kemana atau kepada siapa dia bisa meminta tolong. Ketika membaca jurnal reflektif peserta, instruktur bisa memberikan bantuan yang tepat. Kapankah peserta PPG menulis Jurnal Reflektif? Apakah di saat selesai workshop PPG? Ataukah setiap dua minggu untuk setiap SSP? Hal ini bisa dibicarakan dalam rapat PPG. Sebagai langkah awal, instruktur bisa mencoba untuk meminta peserta menulis Jurnal Reflektif seminggu sekali. Namun, sebaiknya Jurnal Reflektif tidak menjadi sesuatu yang membebani. Instruktur membaca Jurnal Reflektif dan memberikan tanggapan terhadap isinya. Jika dipandang perlu, instruktur dapat menyampaikan permasalahan pembelajaran peserta kepada yang bersangkutan. Tanggapan dilandasi tujuan untuk memotivasi, membantu mencari jalan keluar, dan memberikan layanan pendidikan terbaik. Kriteria Jurnal Deskriptif, Evaluatif, Reflektif. ASPEK Jurnal Deskriptif Jurnal Evaluatif Jurnal Reflektif Paparan berisi fakta, waktu, tempat, orang, nama bahan ajar Berisi ungkapan kelebihan dan kelemahan Berisi paparan deskripsi, evaluasi dan rencana perbaikan ke depan Kronologi Tidak terikat kronologi waktu, lebih menekankan kelengkapan informasi Ada kronologi waktu, prosedur, yang sudah berlalu atau sedang berjalan Ada kronologi waktu yang sudah berlalu, kini dan ke depan Isi paparan Menjawab apa, dimana, siapa. Menjawab mengapa lebih baik, lebih tepat, lebih bermanfaat, lebih berhasil Menjawab apa yang perlu saya perbaiki ke depan Orientasi Memaparkan kompetensi Menilai capaian kompetensi Meningkatkan kompetensi Kata kerja yang umum digunakan Menjelaskan, menyebutkan Menilai, menyimpulkan, membandingkan Merencanakan, membangun, menciptakan Panjang tulisan Panjang pendek tulisan tidak menjadi ukuran apakah isi tulisan tersebut deskriptif, evaluatif, atau reflektif 36

44 UNIT 2 Menulis Jurnal Reflektif Apakah Jurnal Reflektif diberi nilai? Apresiasi atau penghargaan yang paling tepat atas Jurnal Reflektif peserta adalah dalam bentuk tanggapan-tanggapan tulus dari instruktur, misalnya dalam bentuk pujian, motivasi, dorongan untuk lebih giat atau tindak lanjut nyata yang bisa membantu peserta mendapatkan solusi atas masalah yang dia tuliskan, dan lain-lain. Pertanyaan Refleksi apa yang bisa diberikan? Instruktur PPG dapat merancang sendiri pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mendorong peserta PPG untuk merenungkan proses belajar mereka. Pertanyaan bisa diubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi setempat. Berikut ini beberapa contoh yang bisa dikembangkan lebih lanjut. 1. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar hari ini (atau, seminggu) ini? 2. Apa saja yang telah kamu pahami? Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik? 3. Seandainya kamu diminta melakukan lagi, kira-kira bagaimana kamu akan melakukannya? (pertanyaan diberikan setelah peserta melakukan suatu kinerja tertentu) 4. Hal apa yang masih membingungkan? Kira-kira mengapa kamu masih bingung? 5. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu? Bantuan apa yang kamu perlukan Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Instruktur PPG 37

45 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif MATERI PRESENTASI UNIT 2 38

46 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif 39

47 UNIT 2 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif 40

48 UNIT 3 PERTANYAAN EFEKTIF DAN LEMBAR KERJA

49 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja 42

50 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja UNIT 3 PERTANYAAN EFEKTIF DAN LEMBAR KERJA Pendahuluan Pertanyaan efektif yang dimaksud dalam unit ini adalah pertanyaan yang mendorong proses berpikir dan melakukan kegiatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Jika ingin mendorong proses berpikir peserta didik, kemampuan utama yang diharapkan dimiliki oleh guru dalam mengajar adalah mengajukan pertanyaan. Namun, seringkali pertanyaan yang diajukan hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak, Jenis pertanyaan yang diajukan guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan berpikir siswa. atau pertanyaan yang membutuhkan hanya satu jawaban. Ada juga pertanyaan yang hanya mendorong peserta didik untuk mengulang gagasan yang telah dikemukakan guru. Padahal, yang diperlukan adalah pertanyaan yang merangsang peserta didik untuk mengemukakan gagasannya sendiri. Dari sisi cara guru bertanya, sering terjadi guru berhenti bertanya ketika jawaban yang dianggapnya benar sudah muncul. Hal ini memunculkan kesan guru bertanya hanya mengharapkan jawaban benar, bukan merangsang peserta didik untuk berpikir. Akibatnya, dapat terjadi peserta didik tidak akan berani menjawab bila mereka tidak yakin jawabannya benar. Jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan berpikir peserta didik. Agar terlatih menjadi pemikir yang kritis dan kreatif, peserta didik perlu diperhadapkan pada pertanyaan yang imajinatif dan terbuka. Selanjutnya, untuk menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik untuk melakukan dan menemukan sesuatu, mereka perlu diperhadapkan pada pertanyaan yang produktif. Pertanyaan produktif, imajinatif, dan terbuka tersebut bukan sekadar memfokuskan siswa pada kegiatan, melainkan juga dapat mendorong peserta didik untuk menggali potensi belajarnya sehingga pembelajaran menjadi efektif dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Selanjutnya, pertanyaan yang efektif (produktif, imajinatif, dan terbuka) ini dapat menjadi salah satu komponen utama suatu lembar kerja (LK). Lembar kerja dimaksudkan untuk memicu dan membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar dalam rangka menguasai 43

51 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja suatu pemahaman, keterampilan, dan/atau sikap; bukan untuk mengetes pemahaman peserta didik atau sebagai ajang latihan soal sebagaimana terkesan pada praktik di sekolah di mana LK baru diberikan setelah guru menjelaskan suatu konsep. Lembar kerja/lembar tugas merupakan bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan merupakan sebagian alat yang digunakan guru dalam mengajarnya. LK tidak dimaksudkan untuk mengganti guru. Peran guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dalam rangka siswa mengomunikasikan dan mendiskusikan hasil belajar melalui LK tersebut. Guru masih harus mengajukan pertanyaan tambahan kepada peserta didik yang berkemampuan lebih serta menyederhanakan pertanyaan bagi siswa yang berkemampuan di bawah rata-rata. Kemampuan merumuskan pertanyaan efektif dan merancang LK yang memicu peserta didik melakukan penyelidikan, penemuan, dan pemecahan masalah, perlu dimiliki oleh seorang calon guru. Oleh karena itu, peserta PPG perlu dilatih dan dibiasakan secara terus-menerus membuat pertanyaan yang efektif dan menyusun LK. Harapannya, unit ini dapat digunakan oleh dosen untuk melatih peserta PPG dalam membuat pertanyaan efektif dan lembar kerja yang dapat mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif. Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: 1. merumuskan pertanyaan efektif; 2. merancang lembar kerja yang memuat pertanyaan efektif. Sumber dan Bahan 1. Materi Presentasi Unit 3 2. Buah jeruk paling sedikit per kelompok 3 buah dengan ukuran yang berbeda (jangan jeruk sunkis) (dipertimbangkan untuk diganti yang lain) 3. Lembar Kerja Peserta Lembar Kerja Peserta KD Kurikulum yang berlaku 6. Informasi Tambahan 3.1: Komponen Lembar Kerja 7. Informasi Tambahan 3.2: Pertanyaan Tertutup x Terbuka (Khusus Matematika) 8. Informasi Tambahan 3.3: Contoh Lembar Kerja RPP 9. Informasi Tambahan 3.4: Contoh Lembar Kerja LKPD 10. Informasi Tambahan 3.5: Contoh Lembar Kerja Media 11. Informasi Tambahan 3.6: Contoh Lembar penilaian 44

52 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja 12. Jelly, Sheila. Helping Children Raise Questions and answering them dalam Wynne Harlen. Taking the Plunge, hal London: Heinemann Educational Books. 13. ATK: (Lihat Pengantar Modul) Waktu 150 menit Garis Besar Kegiatan (150 menit) Introduction 5 menit Connection 10 menit Application 125 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Fasilitator menyampaikan latar berlakang, tujuan, dan garis besar langkah kegiatan unit ini. Ungkap pengetahuan/ pengalaman peserta terkait penggunaan pertanyaan efektif dalam perkuliahan dan workshop PPG. Mengidentifikasi pertanyaan Merumuskan pertanyaan efektif. Merancang lembar kerja. Cek pemahaman peserta dengan meminta mereka untuk menuliskan contoh lain pertanyaan terbuka, produktif, dan imajinatif. Fasilitator mengulang pentingnya pengertian pertanyaan efektif untuk mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif I Rincian Langkah Kegiatan Introduction (5 menit) Pastikan peserta duduk dalam KELOMPOK RUMPUN ILMU dan tiap meja ada label (misalnya: Rumpun MIPA, Rumpun Bahasa, Rumpun IPS, Rumpun SD disesuaikan dengan kondisi dan jumlah peserta); per kelompok 6-8 orang. (1) Fasilitator menjelaskan latar belakang, tujuan sesi, dan garis besar kegiatan. (2) Fasilitator perlu mengingatkan bahwa kegiatan yang akan dilakukan ini adalah contoh bagaimana modul ini nantinya digunakan oleh dosen dalam kegiatan di workshop PPG. 45

53 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja C Connection (10 menit) Ungkap Pendapat/Pengalaman (1) Fasilitator mengajukan pertanyaan berikut: Apa tujuan Bapak/Ibu mengajukan pertanyaan kepada peserta PPG: - Mengharapkan jawaban benar? atau - Memicu proses berpikir mereka? Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? Jika proses berpikir peserta PPG yang diharapkan, proses berpikir apakah yang biasanya terpicu oleh pertanyaan Bapak/Ibu? Ajukan kembali pertanyaan: Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? Jika tujuan mengajar menyampaikan informasi, kemampuan utama apa yang perlu guru kuasai? (Jawab: Kemampuan menjelaskan) Jika tujuan mengajar mengembangkan berpikir siswa, kemampuan utama apa yang perlu guru kuasai? (Jawab: Kemampuan bertanya) (2) Fasilitator menyampaikan pendapat Prof. Jujun Suriasumatri sbb: Orang baru berpikir ketika dihadapkan pada masalah; dan masalah adalah pertanyaan Dengan kata lain, jika kita ingin membuat siswa berpikir, ajukan saja pertanyaan kepada mereka. (3) Fasilitator menginformasikan bahwa peserta akan diajak untuk merumuskan pertanyaan yang merangsang siswa berpikir untuk membangun gagasannya sendiri, bukan mengulang gagasan, dalam menjawab pertanyaan yang kita ajukan,. A Application (125 menit) Sebelum memulai kegiatan, fasilitator perlu memberikan contoh mana yang termasuk PERTANYAAN dan mana PERINTAH, misal: Perintah Hitunglah jumlah pasi dari ketiga buah jeruk itu! Tulislah bilangan dua angka yang dibentuk dari angka 2, 3, 5, dan 8. Pertanyaan Berapakah jumlah pasi dari ketiga buah jeruk itu? Bilangan dua angka mana sajakah yang dapat dibentuk dari angka 2, 3, 5, dan 8? (Hal ini perlu karena peserta sering menuliskan PERINTAH daripada PERTANYAAN) 46

54 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Kegiatan 1: Merumuskan Pertanyaan 1 (10 ) (1) Fasilitator membagikan 3 buah jeruk (kecil, sedang, dan besar) atau benda lain kepada tiap kelompok peserta (2) Tiap peserta diminta merumuskan 2 pertanyaan tentang jeruk/benda tersebut untuk diajukan kepada siswa (Tulis tiap 1 pertanyaan pada kertas post-it merah) (Pertanyaan TIDAK dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu) Kegiatan 2: Memeriksa Pertanyaan - 1 (10 ) (1) Fasilitator menayangkan 2 kelompok pertanyaan yang berbeda karakteristiknya (jika mungkin hasil rumusan peserta pada kegiatan 1), kemudian meminta peserta untuk mengidentifikasi perbedaan karakteristik kedua kelompok pertanyaan tersebut BUKAN Pertanyaan mana yang baik? (Lihat catatan untuk fasilitator di bawah). Catatan untuk Fasilitator 1 1. Dua kelompok pertanyaan dipilih oleh fasilitator dengan karakteristik sbb. : a. Kelompok pertanyaan 1, jawabannya dapat diperoleh langsung dari yang tampak pada jeruk/benda atau dari pengalaman sehari-hari siswa; b. Kelompok pertanyaan 2, jawabannya tidak dapat dilihat pada jeruk/benda melainkan siswa harus melakukan kegiatan terhadap jeruk/benda tsb. sebelum menjawabnya, misal: mengupas, membilang pasi, menimbang. Kelompok pertanyaan kedua dikategorikan sebagai pertanyaan PRODUKTIF karena untuk memperoleh jawabannya mendorong siswa melakukan PENGAMATAN, PERCOBAAN, dan PENYELIDIKAN/EKSPLORASI. Pertanyaan seperti ini sangat cocok untuk IPA. Sedangkan yang lainnya dikategorikan sebagai pertanyaan TIDAK PRODUKTIF. (2) Fasilitator memberi penegasan bahwa pertanyaan tersebut dikategorikan kedalam Pertanyaan PRODUKTIF karena untuk memperoleh jawabannya mendorong siswa untuk melakukan pengamatan, percobaan, dan/atau penyelidikan/eksplorasi; sedangkan lainnya sebagai pertanyaan tidak produktif. (3) Fasilitator meminta kelompok untuk memeriksa (dipimpin ketua kelompok) mana saja pertanyaan produktif yang berhasil dirumuskan dalam kelompoknya pada kegiatan 1. (4) Fasilitator meminta peserta untuk menempelkan pertanyaan produktif di sebelah kanan kertas plano dan lainnya di kiri kertas plano (Plano dilipat dulu ke arah lebar sehingga terbentuk dua bagian yang sama). 47

55 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Kegiatan 3 : Merumuskan Pertanyaan - 2 (10 ) (1) Fasilitator membagikan LKP 3.1 (Gambar gadis duduk di tepi danau/laut) kepada tiap peserta (2) Tiap peserta diminta merumuskan 2 pertanyaan berkaitan dengan gambar tersebut untuk diajukan kepada siswa. (Tulis tiap 1 pertanyaan pada kertas post-it kuning) Kegiatan 4: Memeriksa Pertanyaan - 2 (10 ) (1) Fasilitator menayangkan 2 kelompok pertanyaan yang berbeda karakteristiknya (jika mungkin hasil rumusan peserta pada kegiatan 2), kemudian meminta peserta untuk mengidentifikasi perbedaan karakteristik kedua kelompok pertanyaan tersebut (Lihat catatan untuk fasilitator di bawah) Catatan untuk Fasilitator 1. Dua kelompok pertanyaan dipilih oleh fasilitator dengan karakterisktik sbb. : 2 a. Kelompok pertanyaan I, jawabannya dapat diperoleh langsung dari yang tampak pada gambar; b. Kelompok pertanyaan 2, jawabannya tidak dapat dilihat pada gambar melainkan siswa harus mengimajinasikan nya. Kelompok pertanyaan kedua dikategorikan sebagai Pertanyaan IMAJINATIF karena mendorong siswa BERIMAJINASI untuk memperoleh jawabannya. Pertanyaan seperti ini sangat cocok untuk mapel bahasa. Pertanyaan lainnya dikategorikan sebagai pertanyaan FAKTUAL. (2) Fasilitator memberi penegasan bahwa pertanyaan dalam kasus ini dikategorikan sebagai pertanyaan FAKTUAL bila jawabannya tampak pada gambar, dan sebagai pertanyaan IMAJINATIF bila jawabannya merupakan hasil imajinasi siswa. (3) Fasilitator meminta peserta untuk memeriksa mana saja pertanyaan IMAJINATIF yang telah berhasil dirumuskan oleh kelompoknya pada kegiatan 3. (4) Fasilitator meminta peserta untuk menempelkan pertanyaan IMAJINATIF di kanan plano dan FAKTUAL di kiri plano tadi (Kegiatan 2). 48

56 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Kegiatan 5 : Merumuskan Pertanyaan - 3 (10 ) (1) Fasilitator membagikan LKP 3.2 (Gb. kartu bilangan ) kepada tiap peserta (2) Tiap peserta diminta merumuskan 2 pertanyaan berkaitan dengan angka-angka tersebut untuk diajukan kepada siswa. (Tulis tiap 1 pertanyaan pada kertas post-it hijau) Kegiatan 6: Memeriksa Pertanyaan - 3 (10 ) (1) Fasilitator menayangkan 2 kelompok pertanyaan yang berbeda karakteristiknya (jika mungkin hasil rumusan peserta pada kegiatan 5), kemudian meminta peserta untuk mengidentifikasi perbedaan karakteristik kedua kelompok pertanyaan tersebut (Lihat catatan untuk fasilitator di bawah). Catatan untuk Fasilitator 1. Dua kelompok pertanyaan dipilih oleh fasilitator dengan karakterisktik: 3 a. Kelompok pertanyaan 1 hanya memiliki satu jawaban benar; b. Kelompok pertanyaan 2 memiliki lebih dari satu jawaban benar. Kelompok pertanyaan kedua dikategorikan sebagai TERBUKA karena mendorong siswa BERPIKIR ALTERNATIF/KREATIF (memikirkan kemungkinan lain dari sesuatu) untuk memperoleh jawabannya. Pertanyaan seperti ini cocok untuk Matematika dan IPS. Kelompok pertanyaan kedua dikategorikan sebagai pertanyaan TERTUTUP. (2) Fasilitator memberi penegasan bahwa kelompok pertanyaan kiri dikategorikan sebagai pertanyaan TERTUTUP, dan kelompok pertanyaan kanan sebagai pertanyaan TERBUKA. (3) Fasilitator meminta peserta untuk memeriksa mana saja pertanyaan TERBUKA yang telah berhasil dirumuskan oleh kelompoknya pada kegiatan 5. (4) Fasilitator meminta peserta untuk menempelkan pertanyaan TERBUKA di kanan plano dan pertanyaan TERTUTUP di kiri plano tadi (Kegiatan 2). Rangkuman (5) Fasilitator menyampaikan rangkuman tentang apa yang dimaksud dengan pertanyaan efektif, yaitu pertanyaan Produktif-Tidak Produktif, Imajinatif-Faktual, dan Terbuka- Tertutup. 49

57 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Kegiatan 7 : Merancang Lembar Kerja - 1 (10 ) (1) Fasilitator meminta tiap peserta mengambil kertas bergambar wanita tadi, kemudian meminta menuliskan pertanyaan IMAJINATIF dari yang sudah dibuat tadi, di bawah gambar (Tuliskan paling banyak 3 pertanyaan saja (2) Fasilitator menjelaskan bahwa gambar ditambah dengan sejumlah pertanyaan tersebut dimaksudkan sebagai LEMBAR KERJA mapel Bahasa Indonesia Catatan untuk Fasilitator 4 1. Setelah pertanyaan dicantumkan di bawah gambar, ada tugas untuk dilakukan siswa. Misalnya, siswa diminta untuk menuliskan teks cerita berdasarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. 2. Gambar dapat diganti dengan suatu teks bacaan dan tugasnya disesuaikan. (3) Fasilitator menegaskan bahwa dengan cara yang sama, yaitu menuliskan pertanyaan PRODUKTIF di bawah gambar jeruk (gambar jeruk dibuat sendiri), pertanyaan TERBUKA di bawah gambar angka, maka akan dihasilkan lembar kerja. (4) Fasilitator menayangkan contoh lembar kerja Matematika (Contoh Lembar Kerja MAT - 4) dan Bahasa Indonesia (Contoh Lembar Kerja Bahasa Indonesia - 2). Kegiatan 8: Identifikasi Komponen Lembar Kerja (LK) (10 ) (1) Fasilitator membagikan contoh LK berbagai mata pelajaran (IPA, IPS, MAT, IND, ING) kepada peserta. (2) Peserta, dalam kelmpok, diminta mengamati berbagai LK tsb. dan mengidentifikasi apa saja komponen LK tersebut. (3) Secara klasikal, fasilitator meminta beberapa peserta untuk mengemukakan apa saja komponen LK tersebut. Penjelasan Lembar Kerja (1) Fasilitator menjelaskan bahwa dalam lembar kerja yang diperkenalkan ini memiliki 2 komponen: a) Informasi/Konteks persoalan, dan b) Pertanyaan/Perintah. 50

58 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Catatan untuk Fasilitator Komponen LK yang dikenalkan adalah Informasi / Konteks Permasalahan dan Pertanyaan / Perintah dengan ciri-ciri sbb: 5 1. Informasi/Konteks Permasalahan, hendaknya menginspirasi siswa untuk menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga siswa tak berdaya untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga mengurangi ruang kreativitas siswa. Informasi/Konteks Permasalahan dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel, atau benda konkret. 2. Pertanyaan/Perintah, hendaknya memicu siswa untuk melakukan percobaan, menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi. Jumlah pertanyaan sebaiknya dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT tidak seperti hutan belantara sehingga menjadi beban baca bagi siswa. Bila guru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebut hendaknya disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada siswa sebagai tambahan bila diperlukan. (2) Fasilitator membagikan Informasi Tambahan 5.1: Komponen Lembar Kerja kepada peserta. Kegiatan 9: Merancang Lembar Kerja - 2 (45 ) (1) Fasilitator meminta peserta untuk membuat LK yang memuat pertanyaan efektif sesuai dengan KD yang dipilih oleh masing-masing peserta. ( ) Catatan untuk Fasilitator 6 Ingat bahwa kita bisa merumuskan banyak pertanyaan terkait jeruk karena kita tahu detail jeruk tersebut. Demikian juga, kita akan mampu merumuskan banyak pertanyaan terkait suatu materi pelajaran/konsep/topik jika kita mengetahui dengan detail materi/konsep/topik itu. (2) Fasilitator meminta peserta untuk saling menukarkan LK yang telah dibuat kepada teman sekelompoknya; dan saling mengkaji apakah: 51

59 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja LK mengandung pertanyaan efektif? Informasi yang ada pada LK menginspirasi atau memberitahu siswa untuk menjawab pertanyaan? (3) Fasilitator mengambil 1 2 contoh LK ke forum untuk diberikan komentar. R Reflection (5 menit) Fasilitator meminta peserta untuk menjawab pertanyaan berikut: (1) Apa sajakah karakter pertanyaan terbuka, imajinatif, dan produktif? (2) Kapan sebaiknya pertanyaan jenis tersebut diajukan kepada siswa: di awal, tengah, atau akhir pembelajaran? Berikan alasan. (Jawaban: di awal pembelajaran, karena untuk memicu siswa berpikir/belajar) E Extension/Penguatan (5 menit) (1) Fasilitator memberi penguatan terutama menjelaskan kembali: pengertian pertanyaan terbuka, produktif, dan imajinatif; komponen LK: Informasi/Konteks masalah. (2) Fasilitator meminta peserta untuk mencari sumber yang membahas jenis pertanyaan berdasarkan Taksonomi Bloom dan mengkajinya dari sesi persamaan dan perbedaannya dengan jenis pertanyaan yang sudah dipelajari pada sesi ini; (3) Fasilitator meminta peserta untuk memikirkan lebih lanjut tugas yang tepat untuk diberikan kepada mahasiswa PPG agar mereka lebih terampil dalam: merumuskan pertanyaan efektif untuk berbagai materi/topik dalam mata pelajaran; merancang lembar kerja yang mengandung pertanyaan efektif. Tidak setiap mengajar diperlukan LK dalam bentuk lembaran. Pengertian LK sebaiknya tidak terpaku pada lembarannya melainkan pada isi, yaitu struktur pertanyaan/tugas yang ada pada LK tersebut, sehingga bila tidak memungkinkan untuk memperbanyaknya, maka isinya cukup ditulis di papan tulis bahkan jika singkat, isi LK cukup dikemukakan secara lisan oleh guru. 52

60 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Lembar Kerja Peserta

61 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Lembar Kerja Peserta

62 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Informasi Tambahan 3.1 Komponen Lembar Kerja Komponen Lembar Kerja Komponen LK/LT yang dikenalkan adalah Informasi / Konteks Permasalahan dan Pertanyaan / Perintah dengan ciri-ciri sbb: Informasi/Konteks Permasalahan hendaknya menginspirasi siswa untuk menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga siswa tak berdaya untuk menjawab/ mengerjakan tugas, tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga mengurangi ruang kreativitas siswa. Informasi dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel, atau benda konkret. Pertanyaan/Perintah hendaknya memicu siswa untuk melakukan percobaan, menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi. Usahakan jumlah pertanyaan dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT tidak seperti hutan belantara yang menjadi beban baca bagi siswa. Sering kita mengajukan banyak pertanyaan padahal ada pertanyaan yang sudah terkandung/ implisit dalam pertanyaan lain. Misal, bila sudah ada pertanyaan: Mana bangun yang paling panjang kelilingnya? tidak perlu lagi ada pertanyaan: Mana bangun yang paling pendek kelilingnya? Bila guru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebut hendaknya disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada siswa sebagai tambahan bila diperlukan. 55

63 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Informasi Tambahan 3.2 Pertanyaan Tertutup x Pertanyaan Terbuka (Khusus Matematika) Dalam Matematika dikenal pertanyaan tertutup (jawaban benar hanya satu) dan pertanyaan terbuka (jawaban benar lebih dari satu). Cara mudah untuk mengubah pertanyaan tertutup menjadi terbuka adalah dengan cara menyertakan jawaban pertanyaan tertutup ke dalam kalimat pertanyaan pada pertanyaan terbuka. Misal: Pertanyaan tertutup: =... Bila dibuat kalimatnya: Berapa dua ditambah tiga? (dan jawabannya adalah LIMA); maka pertanyaan terbukanya: 5 = Bila dibuat kalimatnya: Penjumlahan berapa saja yang hasilnya 5? Jawaban dari = Berikut contoh-contoh yang lainnya. Pertanyaan Tertutup Berapa rata-rata dari nilai berikut: 8, 5, 5, 5, 6, 7? Pertanyaan Terbuka Berapa saja kemungkinan enam nilai yang rata-ratanya 6? Berapakah 6 x 4? Pasangan bilangan mana saja yang hasil kalinya 24? Berapakah luas persegi panjang berikut? 6 Berapa saja ukuran persegipanjang yang luasnya sama dengan luas persegipanjang berikut:

64 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Informasi Tambahan 3.3 Contoh Lembar Kerja MAT I Bentuk Penjumlahan Dari angka 2, 3, 5, dan 8 dapat dibentuk penjumlahan 2 bilangan satu angka misal: = = =... Penjumlahan mana lagi yang dapat kamu bentuk? 57

65 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Contoh Lembar Kerja MAT - 2 Rangkaian Persegi Enam buah persegi dapat disusun sehingga membentuk bangunbangun berikut: Bangun mana lagi yang dapat kamu bentuk? Gambarkan hasilnya pada kertas bertitik/polos. Dari bangun yang terbentuk, bangun mana sajakah yang merupakan jaring-jaring kubus? Bangun-bangun ini sama, hanya berbeda letak/posisi. Rangkaian persegi seperti ini tidak diperkenankan. 58

66 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Contoh Lembar Kerja Bahasa Indonesia 1 Amatilah gambar di atas! Apa kira-kira yang sedang ia pikirkan? Mengapa ia duduk di situ? Apa yang akan ia lakukan kemudian? Tulislah teks cerita singkat berdasar pada jawabanmu terhadap pertanyaan di atas. 59

67 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Contoh Lembar Kerja Bahasa Indonesia - 2 Sampah Temukan data/fakta dari gambar di atas dan tulislah sebuah teks berita singkat, padat, dan jelas! Jawaban terhadap pertanyaan berikut mungkin akan membantu: Apa saja yang kamu lihat dalam gambar di atas? Siapa saja yang terlibat? Di mana kira-kira kejadian peristiwa tersebut? Kapan peristiwa itu terjadi? (Pagi, siang, sore, atau malam?) Mengapa kira-kira peristiwa itu terjadi? Bagaimana cara mengatasinya? LK IND-SMP Kls VII/2(KD 12.2: Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas). 60

68 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Informasi Tambahan 3.5 Contoh Lembar Kerja B. Inggris A. Read the story The Story of Ant and Grasshopper Ant lived next to Grasshopper. Ant said, I like to work and go to school every day. Every day Ant got up at 5.00 in the morning. She found food before she went to school. She read and wrote. After school, she played soccer. Ant worked and worked. Grasshopper didn t like to work. One day Grasshopper got up at He said, I like to hop and sing every day. He got dressed and ate breakfast. After breakfast he hopped and sang and watched TV. At 11:45 he went back to sleep. Ant walked home at lunch. She saw Grasshopper and said, Hello! Grasshopper opened one eye and asked, What time is it? Ant said, It s 12:45. Grasshopper smiled. Is it time for lunch? he asked. Yes, said Ant, but you don t have any food. Grasshopper looked at Ant s food. Can I eat some of your food? he asked. Ant said, I work every day. You hop and sing and play. Grasshopper said, After lunch, I can work. Ant gave Grasshopper some food. After lunch Grasshopper hopped and sang and worked. 61

69 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja B. Answer the following questions. 1. What were the differences between Ant s and Grasshopper s personality? 2. What problem did Grasshopper face one day? 3. How did Grasshopper solve his problem? 4. Do you think Grasshopper will ask for some food to Ant again the next time? Why? C. Work in groups of three. Do one of the following activities. 1. Imagine that Grasshopper already changed his habit. What would you do if you were Grasshopper and met Ant? Write a dialog between you and Ant, and act it out. One of you becomes a narrator, and two of becomes Ant and Grasshopper. 2. What would you do if you were Ant? Write a letter to Grasshopper. Read it aloud to your classmates. 62

70 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Informasi Tambahan 3.6 Contoh Lembar Kerja IPA Memompa Air dengan Api Sebuah lilin yang menyala diletakkan dalam wadah yang berisi air seperti pada Gambar 1 di bawah ini. Lilin tersebut kemudian ditutup dengan sebuah gelas kosong seperti pada Gambar Apa yang dapat kamu amati dengan nyala lilin dan air setelah beberapa saat? Mengapa hal itu terjadi? 2. Apakah peristiwa yang terjadi pada air akan terjadi juga jika lilin tidak dinyalakan? 3. Kalau demikian, apa fungsi nyala lilin? Lakukan percobaan kemudian buatlah laporan yang memuat: Tujuan percobaan Alat dan bahan yang digunakan Langkah-langkah kegiatan percobaan Data dan analisis Kesimpulan LK IPA-SMP Kls. IX/1 63

71 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Informasi Tambahan 3.7 Contoh Lembar Kerja IPS URBANISASI Gambar di atas menunjukkan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Banyak hal yang menjadi pendorong dan penarik terjadinya urbanisasi. Pendorong berkaitan dengan keadaan desa dan penarik berkaitan dengan keadaan kota. Urbanisasi tampaknya tidak dapat dicegah. Apa saja pendorong dan penarik terjadinya urbanisasi? Apa saja yang mungkin terjadi, baik di kota (yang dituju) maupun desa (yang ditinggalkan), sebagai akibat/dampak dari urbanisasi? Upaya apa saja yang dapat dilakukan pemerintah agar urbanisasi lebih menguntungkan daripada merugikan kehidupan? Diskusikan pertanyaan tersebut dengan temanmu dan tulislah laporan hasil diskusimu pada kertas terpisah. LK IPS-SMP Kls.VIII/1 (KD 1.2: Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya) 64

72 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Informasi Tambahan 3.8 Contoh Lembar Kerja Pengkajian KD Apa sajakah Komponen suatu Kompetensi Dasar (KD)? Rumusan kompetensi dasar (KD) biasanya terdiri dari komponen Kemampuan dan Materi. Kajilah pasangan kompetensi dasar (KD) dari KI 3 dan KI 4 dari kurikulum sekolah Kurikulum 2013 berikut : 3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam pengukuran. 3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar. 3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda takhidup sebagai bagian kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati. 4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku. 4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap benda (makhluk) hidup dan tak hidup. 4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar. Mana sajakah komponen Kemampuan dan mana sajakah komponen Materi dari KD tersebut? 65

73 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Tuliskan hasil kajian Saudara pada format seperti berikut: No KD Kemampuan Materi

74 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Informasi Tambahan 3.9 Contoh Lembar Kerja Perumusan Indikator Apa sajakah Indikator dari Kompetensi Dasar? Indikator dalam hal ini adalah tanda-tanda ketercapaian suatu kompetensi dasar. Artinya, bila indikator suatu kompetensi dasar tersebut sudah tampak pada diri si pebelajar, maka kompetensi itu dianggap telah dikuasai oleh si pebelajar tersebut. Misal: Kompetensi dasar: Memahami pengertian tentang A Indikator: - Dapat menguraikan/menjelaskan A dengan kata-kata sendiri; - Dapat memberi contoh dan/atau bukan contoh terkait A Bila kedua indikator tersebut sudah tampak, maka si pebelajar dianggap telah menguasai kompetensi tersebut, yaitu Memahami. Indikator harus operasional dan dapat diukur ketercapaiannya. Tuliskan, apa sajakah indikator pasangan KD di bawah ini : KD Indikator 3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan. 4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan. 3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar. 4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap benda (makhluk) hidup dan tak hidup. 3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai. 4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar. 67

75 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja MATERI PRESENTASI UNIT 3 68

76 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja 69

77 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja 70

78 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja 71

79 UNIT 3 Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja 72

80 UNIT 4 MENGEMBANGKAN PENILAIAN AUTENTIK * 142

81

82 * 74

83 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik UNIT 4 MENGEMBANGKAN PENILAIAN AUTENTIK Pendahuluan Instruktur PPG perlu mengetahui kompetensi peserta PPG (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) sebagai hasil belajar untuk memberikan tindakan yang tepat pada proses pembelajaran berikutnya. Penilaian autentik diyakini dapat memotret kompetensi peserta PPG secara komprehensif. Penilaian autentik merupakan penilaian yang memungkinkan peserta PPG dapat Pemanfaatan penilaian autentik oleh instruktur PPG diharapkan dapat memberi dorongon agar peserta PPG melaksanakan penilaian autentik terhadap siswanya saat mereka menjadi guru. mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus, mereka dapat mengekspresikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan cara menyimulasikan situasi yang dapat ditemui di dunia nyata. Pemanfaatan penilaian autentik oleh instruktur PPG diharapkan dapat memberi dorongon agar peserta PPG melaksanakan penilaian autentik terhadap siswanya saat mereka menjadi guru. Penilaian autentik memiliki jenis yang beragam; catatan anekdot, portofolio, tugas kinerja dan lainnya. Pada unit ini, peserta akan diperkenalkan dengan tugas kinerja beserta rubrik sebagai instrumen untuk menilai tugas kinerja yag dihasilkan. bukti Untuk memberi gambaran, peserta akan dilatih mendesain tugas kinerja dan rubrik yang berisi aspekyang akan dinilai. Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, para peserta mampu: * 75

84 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik 1. merancang tugas kinerja sesuai dengan materi workshop yang ingin dicapai; 2. membuat rubrik terkait tugas kinerja yang sudah dibuat; 3. menilai hasil tugas kinerja dengan menggunakan rubrik. Sumber dan Bahan 1. Presentasi Unit 4 Penilaian Autentik 2. Lembar Kerja Peserta 4.1a: Hasil Kerja Siswa 3. Lembar Kerja Peserta 4.1b: Hasil Kerja Peserta PPG 4. Lembar Kerja Peserta 4.2a: Tugas Kinerja Siswa dan Rubrik 5. Lembar Kerja Peserta 4.2b: Tugas Kinerja Peserta PPG dan Rubrik 6. Informasi Tambahan 4.1: Penilaian Autentik 7. Informasi Tambahan 4.2a: Rubrik Lembar Kerja 8. Informasi Tambahan 4.2b: Rubrik Bahan Ajar 9. Informasi Tambahan 4.2c: Rubrik Media Pembelajaran 10. Informasi Tambahan 4.2d: Rubrik Sikap 11. Informasi Tambahan 4.2e: Rubrik untuk Menilai Rubrik 12. ATK: Spidol besar (biru atau hitam), kertas plano, selotip kertas. Waktu 150 menit Garis Besar Kegiatan (150 menit) Introduction 5 menit Connection 15 menit Application 120 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Penjelasan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan. Ungkap gagasan/pengalam an tentang: penilaian penilaian autentik Rubrik Menilai tanpa rubrik Menilai dengan rubrik Merancang tugas kinerja dan rubrik Menilai seberapa jauh peserta menguasai materi Penegasan pentingnya penilaian autentik dalam proses belajar 76

85 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik I Rincian Langkah Kegiatan Introduction (5 menit) Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan pada sesi ini. Latar belakang meliputi bahwa: Gambaran yang lengkap mengenai kemampuan yang dicapai peserta PPG memudahkan instruktur dalam menentukan kegiatan tindak lanjut untuk mengembangkan kompetensinya. Penilaian autentik diperlukan untuk mengungkap gambaran yang lengkap dan rinci tentang hasil belajar peserta PPG. C Connection (15 menit) Ungkap Gagasan/Pengalaman Penerapan PENILAIAN (1) Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan gagasan/pengalaman terkait PENILAIAN dengan mengajukan pertanyaan berikut: Bagaimana pengalaman Bapak/Ibu dalam melakukan penilaian pada workshop PPG? Apakah penilaian tersebut sudah mengungkapkan kompetensi peserta PPG yang sesungguhnya? (2) Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan gagasan/pengalaman terkait PENILAIAN AUTENTIK dengan mengajukan pertanyaan berikut: Apa yang dimaksud dengan penilaian autentik? Jenis penilaian autentik apa sajakah yang pernah Bapak/Ibu terapkan? (3) Fasilitator memaparkan pengertian penilaian autentik, karakteristik penialian autentik dan penilaian konvensional, jenis-jenis penilaian autentik antara lain: catatan anekdot, portofolio, dan tugas kinerja/performance task beserta rubrik. (4) Fasilitator menekankan kepada peserta bahwa pada unit ini akan difokuskan pada penilaian tugas kinerja beserta rubrik, sebagai salah satu teknik penilaian autentik. Rubrik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas kinerja. * 77

86 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik A Application (120 menit) Kegiatan 1: Menilai Tanpa Rubrik (10 ) (1) Fasilitator menayangkan/membagikan contoh hasil kerja siswa (LKP 4.1a) dan hasil kerja peserta PPG (LKP 4.1b) kepada setiap peserta. (2) Fasilitator meminta peserta menilai hasil kerja siswa, kemudian menilai hasil kerja peserta PPG dengan rentang nilai 1 10 (3) Fasilitator meminta beberapa peserta untuk menyampaikan hasil penilaian mereka beserta alasannya. Fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan alasan tersebut. - Kriteria apa yang digunakan untuk menilai hasil kerja tersebut? - Apa dampaknya apabila kriteria yang dimiliki setiap penilai berbeda? - Apa yang harus dilakukan oleh seorang instruktur agar penilaian autentik benarbenar dapat berlangsung secara objektif? (Jawab: Tugas kinerja dan rubriknya harus disosialisasikan). Kegiatan 2: Menilai dengan Menggunakan Rubrik (15 ) (1) Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa dalam melakukan penilaian autentik, instruktur PPG harus menjunjung tinggi objektivitas dan untuk mewujudkannya, mereka membutuhkan sebuah instrumen, yaitu rubrik. (2) Fasilitator membagikan LKP 4.1a1 dan LKP 4.1a1 (Tugas kinerja dan rubrik penilaian) kepada peserta untuk dibaca. (3) Fasilitator kemudian meminta setiap peserta untuk membaca Tugas Kinerja beserta rubriknya untuk beberapa lama. Setelah selesai membaca, setiap peserta diminta untuk menilai kembali hasil kerja siswa dan peserta PPG tadi dengan menggunakan rubrik dengan cara: peserta menilai hasil kerja peserta PPG terlebih dahulu, kemudian baru menilai hasil kerja siswa. (4) Fasilitator mengingatkan peserta untuk mengubah skor yang diperoleh dari rubrik ke dalam nilai 1-10 Membandingkan Hasil Penilaian (5) Peserta membandingkan dan mendiskusikan hasil penilaian tanpa rubrik dan yang menggunakan rubrik dalam kelompok. Apakah ada perbedaan antara penilaian dengan menggunakan dan tanpa menggunakan rubrik? Apakah ada perbedaan hasil penilaian dengan menggunakan rubrik di antara teman-teman? (6) Fasilitator memberi penguatan kepada peserta. 78

87 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Tugas Kinerja: merupakan instruksi yang berisi aspek-aspek yang harus dipenuhi peserta didik dalam mengerjakan tugas. Rubrik : suatu instrument untuk menilai tugas peserta didik. Rubrik memiliki aspek yang akan dinilai, memiliki tingkatan/gradasi penilaian. Tugas kinerja dan rubrik bisa disimpan di dalam portofolio sebagai bahan informasi mengenai perjalanan proses belajar peserta PPG. Kegiatan 3: Merancang Tugas Kinerja dan Rubrik (70 ) (1) Fasilitator meminta peserta untuk membuat tugas kinerja dan rubrik penilaian berdasarkan rencana pelaksaanaan workshop (RPW) yang disusun sesuai materi workshop yang dipilih. (2) Fasilitator memberikan informasi bagaimana proses merancang tugas kinerja dan rubrik penilaian, sebagai berikut: (Masih ada beberapa slide) (3) Fasilitator mengingatkan kepada peserta bahwa tugas kinerja yang dibuat harus selaras dengan pilihan materi di unit sebelumnya. * 79

88 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Kegiatan 4: Memeriksa Hasil Kerja (25 ) (1) Peserta diminta saling menukarkan hasil kerja antar kelompok dalam satu mata pelajaran dan memberikan komentar. Komentar berfokus pada: apakah aspek yang dinilai tepat/cocok untuk produk atau kinerja yang dihasilkan apakah uraian tiap aspek pada rubrik TIDAK multitafsir? (2) Fasilitator meminta 1 atau 2 peserta untuk menyampaikan hasil diskusi pada forum pleno. Peserta lain memberi tanggapan. R Reflection (5 menit) Fasilitator mengajak peserta menyimpulkan mengenai tugas kinerja dan rubrik dengan mengajukan beberapa pertanyaan apa yang membedakan antara penilaian autentik dengan penilaian lainnya? apa yang harus diperhatikan instruktur saat menyusun penilaian autentik? untuk apa sajakah hasil penilaian autentik dapat dimanfaatkan? E Extension/Penguatan (5 menit) (1) Fasilitator menegaskan kembali bahwa: a. Penilaian adalah pengumpulan data/informasi b. Data kompetensi mahasiswa perlu dikumpulkan melalui proses penilaian yang beragam, termasuk penilaian autentik; c. Tes mengukur pengetahuan d. Penilaian autentik mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap. (2) Fasilitator mengajukan pertanyaan tantangan sebagai berikut: Untuk memperdalam pengetahuan dan meningkatkan keterampilan membuat tugas kinerja dan rubrik penilaian, tugas seperti apakah yang akan Bapak/Ibu berikan kepada peserta PPG? 80

89 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Lembar Kerja Peserta 4.1a Hasil Kerja Siswa * 81

90 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Lembar Kerja Peserta 4.1b Hasil Kerja Peserta PPG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu : SMP N... : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : VIII/2 : 3 JP (Pertemuan pertama) ================================================================ A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa iingin tahunya tentang ilmu penegtahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 1. KD 1.1 pada KI Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengagalam ajaran agama yang dianutnya. 2. KD 2.1 dan 2.2 pada KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki jujur, teliti,bertanggung jawab) dalam aktivitas sehari-hari. 82

91 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik 2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan. 3. KD 3.8 pada KI Memahami tekanan pada zat cair dan penerapannya dalam kehidupan seharihari untuk menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi, dan tekanan osmosis 4. KD 4.8 pada KI Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan cairan pada kedalaman tertentu, gaya apung, kapilaritas (menyelidiki transport cairan dalam batang tumbuhan) dan tekanan cairan pada ruang tertutup. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD 1.1 pada KI Mensyukuri ciptaan Tuhan Yang Maha Esa atas berbagai sistem yang kompleks pada makhluk hidup. 2. Indikator KD 2.1 dan KD 2.2 pada KI Menerapkan sikap ilmiah (hati-hati, teliti, dan bertanggung jawab) dalam kegiatan pembelajaran Menerapkan sikap menghargai pendapat orang lain dalam kegiatan pembelajaran. 3. Indikator KD 3.8 pada KI Menjelaskan konsep tekanan pada zat cair Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi tekanan zat cair Menjelaskan konsep Hukum Pascal Menjelaskan konsep Hukum Archimedes. 4. Indikator KD 4.8 pada KI Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh gaya apung terhadap berat benda. * 83

92 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik D. Materi Pembelajaran Dipengaruhi oleh Tekanan Pada Zat Cair Ketinggian memiliki Hukum Masa jenis zat cair Gaya Gravitasi meliputi Archimedes Pascal Dipengaruhi oleh Gaya Apung Menghasilkan Berat benda di udara dikurangi Luas penampang Gaya tekan Berat benda di zat cair E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan (10 menit ) a. Guru menyampaikan salam dan menanyakan kehadiran siswa. b. Guru mendemonstrasikan tentang peristiwa air minum yang kita minum menggunakan sedotan. c. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian membagikan handout. 2. Kegiatan inti (100 menit) Mengamati a. Guru mendemonstrasikan tekanan zat cair yang berkaitan dengan pengaruh ketinggian dan massa jenis terhadap tekanan. Air garam Air 84

93 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Menanya b. Melalui pengamatan siswa, guru menggiring siswa untuk bertannya Mengapa jarak pancur zat cair tiap ketinggian berbeda? dan Mengapa jarak pancur pada air garam lebih besar besar dari pada air biasa? c. Guru meminta siswa untuk membaca Handout tentang tekanan pada zat cair d. Guru bersama siswa membuat peta konsep di papan tulis. e. Guru menjelakan konsep tentang gaya apung. Mengumpulkan data f. Guru meminta siswa untuk berkumpul dengan kelompok yang beranggotakan 4 orang heterogen. g. Guru membagikan LKPD 1 Tekanan pada zat cair h. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan langkah kerja pada LKPD. Menalar / mengasosiasi i. Guru membimbing masing-masing kelompok dalam melakukan pengamatan serta pengambilan data dan menganalisis data serta membantu kesulitan yang ada dalam kelompok. Mengkomuikasikan j. Guru menugaskan presentasi kelompok (perwakilan) hasil percobaan di depan kelas sedangkan kelompok lain menanggapi dengan mempersilahkan perwakilan kelompok untuk menuliskan hasil pengamatan melalui grafik, serta mempresentasikan hasil praktikumnya. k. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengaitkan kembali dengan peristiwa pada tahap mengamati. 3. Penutup (10 menit) l. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran. m. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan kerjasama dan dan presentasi. n. Gurumemunculkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan terhadap keberadaan tekanan pada zat cair yang dimanfaatkan manusia untuk membuat teknologi. o. Guru melakukanrefleksi tentang pembelajaran tekanan pada zat cair. p. Guru meminta siswa untuk mempelajari sistem respirasi pada tumbuhan. q. Guru menutup pembelajaran dengan salam. F. Penilaian 1. Penilaian Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Penilaian Diri b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri Kisi-kisi dan intrumen terdapat pada lampiran 1 2. Penilaian Sikap Sosial * 85

94 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik a. Teknik Penilaian : Penilaian teman sejawat b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian teman sejawat Kisi-kisi dan intrumen terdapat pada lampiran 2 3. Penilaian Kognitif a. Teknik Penilaian : Tes b. Bentuk Instrumen : Tes pilihan ganda Kisi-kisi dan intrumen terdapat pada lampiran 3 4. Penilaian Keterampilan a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi Kisi-kisi dan intrumen terdapat pada lampiran 4 G. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Media a. LKPD 1 Tekanan pada zat cair b. Gelas minuman air mineral 2 buah c. Garam d. Air 2. Alat dan Bahan Seperangkat alat dan bahan pada LKPD 1 Faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat cair 3. Sumber Belajar a. Sumber Belajar Guru 1) Siti Zubaidah, dkk BukuGuru Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2) Wasis, dkk Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. b. Sumber Belajar Siswa 1) Siti Zubaidah, dkk Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Buku Peserta didik. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2) Tim PPG IPA UNY Handout Tekanan pada Zat Cair dan Sistem Transportasi pada Makhluk Hidup. Yogyakarta, Mei 2015 Guru Mata Pelajaran Praktikan NIP

95 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Lembar Kerja Peserta 4.2a Tugas Kinerja Siswa dan Rubrik TUGAS KINERJA Buatlah sebuah tulisan mengenai liburanmu. Tulisanmu harus memuat: - Fakta yang lengkap: siapa, di mana mengapa, apa - Ekspresi Ide: ide diekspresikan dengan jelas dan mudah dipahami - Struktur bahasa: urutan kalimat benar - Tata bahasa: tanda baca dan huruf besar kecil sesuai penggunaannya - Rubrik Tugas Kinerja Liburan Aspek T i n g k a t a n Informasi fakta Informasi fakta meliputi 4 aspek (apa, siapa, dimana dan mengapa). Informasi fakta meliputi 3 aspek dari 4 fakta yang ada Informasi fakta meliputi 2 aspek dari 4 fakta yang ada Informasi fakta Hanya menyebutkan 1 aspek dari 4 fakta yang ada Mengekspresi kan ide Seluruh ide dikembangkan dan diekspresikan dengan jelas dan mudah dipahami, serta runtut Sebagian besar ide dikembangkan dan diekspresikan dengan jelas, mudah tetapi kurang runtut Beberapa ide dikembangkan dan diekspresikan dengan jelas, kurang jelas, susah dipahami, dan tidak runtut. Ide ide tidak dikembangkan tidak jelas, tidak dipahami, dan tidak runtut. * 87

96 UNIT 4 UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Kategori T i n g k a t a n Urutan dan struktur bahasa Lebih dari 15 kalimat disusun dengan baik, rincian diletakkan sesuai dengan urutan kalimat disusun dengan baik, rincian sebagian besar diletakkan sesuai dengan urutan kalimat disusun dengan baik, beberapa rincian tidak diletakkan sesuai urutan. Kurang dari 5 kalimat tersusun dengan baik, rincian tidak diletakkan sesuai urutan. Tanda baca dan penggunaan huruf besar/kecil Tidak terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf besar dan tanda baca, sehingga cerita sangat mudah dibaca. Terdapat beberapa kesalahan (kurang dari lima) dalam penggunaan huruf besar dan tanda baca, namun cerita masih mudah untuk dibaca. Terdapat sejumlah kesalahan (5-10) dalam penggunaan huruf besar dan tanda baca sehingga cerita agak sulit dibaca. Terdapat lebih dari 10 kesalahan dalam penggunaan huruf besar dan tanda baca sehingga cerita sulit untuk dibaca. 88

97 UNIT 4a UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Mengembangkan Penilaian Autentik Lembar Kerja Peserta 4.2b Tugas Kinerja Peserta PPG dan Rubrik Rancanglah sebuah RPP terkait topik Tekanan pada Zat Cair yang mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. RPP harus memuat/mengakomodasi: Kurikulum: kesesuaian antara KI, KD, Indikator, dan Tujuan Tujuan Pembelajaran: fokus, terukur, dapat dicapai, sesuai KD Bahan ajar dan pemanfaatan media Kegiatan pembuka Langkah pembelajaran Penilaian formatif/sumatif Kegiatan penutup Pelayanan perbedaan individu Rubrik Penilaian RPP Aspek Kurikulum Tujuan Pembelajaran Sangat baik 4 Terdapat kesesuaian antara KI, KD, indikator dan tujuan Tujuan fokus, terukur, dapat dicapai sesuai dengan KD Baik 3 Terdapat kesesuaian antara tiga aspek dari empat aspek yang ada Tujuan memuat tiga aspek yang ada Kurang 2 Terdapat kesesuaian antara dua aspek dari empat aspek yang ada Tujuan memuat dua aspek yang ada Sangat kurang 1 KI, KD dan indikator dan tujuan tidak memiliki kesesuaian Tujuan memuat satu aspek yang ada * 89 89

98 UNIT 4a UNIT 4a Aspek Bahan ajar dan pemanfaatan media Kegiatan Pembuka UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Mengembangkan Penilaian Autentik Sangat baik 4 Bahan ajar sesuai dengan KD Bahan ajar dan pemanfaatan media disampaikan secara runtut dan detail. Seluruh bahan bacaan yang dibutuhkan dalam pembelajaran dilampirkan. Membuka pembelajaran dengan mengoneksikan pengetahuansiswa dan menyampaikan tujuan. Baik 3 Bahan ajar sesuai dengan KD Bahan ajar dan pemanfaatan media disampaikan namun kurang runtut dan kurang detail. Seluruh bahan bacaan yang dibutuhkan dalam pembelajaran dilampirkan. Membuka pembelajaran dengan mengoneksikan pengetahuan siswa dan menyampaikan tujuan. Kurang 2 Bahan ajar sesuai dengan KD Bahan ajar dan pemanfaatan media disampaikan namun kurang runtut dankurang detail. Sebagian bahan bacaan yang dibutuhkan dalam pembelajaran dilampirkan. Membuka pembelajaran dengan mengoneksikan pengetahuan siswa dan menyampaikan tujuan. Sangat kurang 1 Bahan ajar tidak sesuai dengan KD Bahan ajar dan pemanfaatan media disampaikan terbatas. Tidak terdapat lampiran bahan bacaan yang dibutuhkan. Membuka pembelajaran tanpa mengoneksikan pengetahuan siswa namun menyampaikan tujuan. Langkah Pembelajaran Kegiatan pembuka memiliki kesesuaian dengan tujuan. Langkah pembelajaran sesuai dengan tujuan. Langkah pembelajaran dilakukan setahap demi setahap dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi. Sebagian kegiatan pembuka memiliki kesesuaian dengan tujuan. Langkah pembelajaran, demo dan contoh guru yang diberikan memiliki kesesuaian dengan tujuan. Langkah pembelajaran dilakukan setahap demi setahap namun kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi. Sebagian kegiatan pembuka tidak memiliki kesesuaian denga ntujuan. Langkah pembelajaran, demo dan contoh guru yang diberikan sebagian memiliki kesesuaian dengantujuan. Langkah pembelajaran dilakukan setahap demi setahap dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi. Langkah pembelajaran, demo dan contoh guru yang diberikan sebagian memiliki kesesuaian dengan tujuan. Langkah pembelajaran dilakukan tanpa tahapan dan sedikit memberi kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi. 90

99 UNIT 4a UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Mengembangkan Penilaian Autentik Penilaian formatif/sumatif Memuat penilaian formatif atau sumatif. Memuat penilaian formatif atau sumatif Memuat penilaian formatif atau sumatif. Tidak memuat penilaian formatif ata usumatif. Kegiatan Penutup Alat penilaian sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Siswa menyarikan apa yang telah dipelajari dan membaginya di kelas. Guru memberi penguatan. Sebagian alat penilaian sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Siswa menyarikan apa yang telah dipelajari namun tidak membaginya di kelas. Guru memberi penguatan. Alat penilaian tidak sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Siswa menyarikan apa yang telah dipelajari namun tidak membaginya di kelas. Guru memberi penguatan Siswa tidak diberi kesempatan untuk menyarikan apa yang telah dipelajari dan membaginya di kelas. Guru tidak memberi penguatan. Diferensiasi/Pel ayanan perbedaan individu Penulisan Terdapat rencana kegiatan yang mengakomodir perbedaan kemampuan individu Kegiatan disampaikan secara detail Keseluruhan penulisan menggunakan kaidah Bahasa yang benar dalam hal ejaan dan tata Bahasa Terdapat rencana kegiatan yang mengakomodir kemampuan siswa yang berbeda Kegiatan tidak disampaikan secara detail Penulisan menunjukkan sebagian kecil kesalahan dalam ejaan atau tata bahasa Terdapat rencana kegiatan yang mengakomodir sebagian kemampuan siswa yang berbeda Kegiatan tidak disampaikan secara detail Penulisan menunjukkan sebagian kecil kesalahan dalam ejaan dan tata bahasa Kegiatan yang direncanakan tidak memperhatikan perbedaan individu Penulisan menunjukkan sebagian besar kesalahan dalam ejaan dan tata bahasa Catatan Dalam Peraturan Menteri, unsur tidak disertakan dalam RPP, namun di dalam buku teks semua ditulis tujuan. 91 * 91

100 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Informasi Tambahan 4.1 Penilaian Autentik Apa dan Mengapa Penilaian? Apa yang dimaksud dengan penilaian? Banyak definisi tentang penilaian. Salah satunya adalah sebagai berikut: Penilaian adalah Penilaian BUKAN suatu proses akhir dari suatu tujuan pengumpulan data dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas suatu program cara untuk menilai keefektifan suatu program kegiatan satu kali langsung selesai informasi satu-satunya yang digunakan dalam mengambil keputusan. fokus pada pembelajaran siswa dan hasilnya. Penilaian adalah proses menilai secara sistematis yang mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas permasalahan yang ditemukan. Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pemaknaan data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam data tersebut. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, informasi tersebut diperoleh melalui serangkaian kegiatan yang terjadi di dalam pembelajaran. Pendapat di atas didukung oleh Jossey-Bass (1999) yang mengartikan penilaian atau asesmen sebagai suatu proses pengumpulan data atau informasi yang sistematis dengan tujuan untuk mengembangkan suatu program pembelajaran. Tujuan dari kegiatan penilaian adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa mencapai kompetensi dari suatu program, sejauh mana guru berhasil dalam melaksanakan suatu program, dan sejauh mana suatu program efektif. Dalam penilaian tradisional, siswa biasanya diminta untuk menjawab soal pilihan ganda, mengisi bagian yang kosong ( titik-titik ), menentukan Benar-Salah, dan memasangkan jawaban. Pada prinsipnya, siswa MEMILIH respon/jawaban yang disediakan atau 92

101 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik MENGINGAT informasi untuk menjawab pertanyaan/soal. Penilaian tradisional gagal dalam mengungkap kinerja intelektual yang kompleks yang dibutuhkan dalam kehidupan. Sementara dalam penilaian autentik, siswa diminta untuk menunjukkan/ mendemonstrasikan kemampuan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) hasil belajarnya dengan cara MENGKREASI respon atau produk (bukan memilih respon yang disediakan) dan dalam konteks yang lebih autentik/asli, konteks (mirip dengan) kehidupan. Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam proses pembelajaran tersebut, guru akan memperhatikan aktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap, dan upaya-upaya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, perkembangan, kemajuan, masalah, dan kesulitan belajar siswa akan diketahui. Informasi yang harus terekam melalui proses ini meliputi tiga ranah, yakni ranah kognisi, afeksi, dan psikomotor. Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi tentang ketiga ranah tersebut dalam proses belajar dibutuhkan berbagai macam bentuk penilaian baik tes maupun nontes. Perbedaan penilaian tradisional dan autentik terlihat pada tabel berikut: Tradisional Autentik Memilih respon/jawaban Mendemonstrasikan kinerja Suasana tiruan Kehidupan nyata Mengingat Membangun/menerapkan Rancangan Guru Rancangan Siswa Bukti tak langsung Bukti langsung Memilih Respon ke Mendemonstrasikan Kinerja: Pada penilaian tradisional, siswa biasanya diberi beberapa pilihan (misal tes pilihan ganda, benar-salah, memasangkan jawaban) kemudian diminta untuk MEMILIH jawaban benar dari yang disediakan. Sebaliknya, pada penilaian autentik siswa diminta MENDEMONSTRASIKAN pemahamannya dengan menyelesaikan tugas yang menerapkan pemahaman tersebut. Suasana Tiruan ke Kehidupan Nyata: Sangatlah jarang dalam kehidupan sehari-hari kita diminta memilih dari empat kemungkinan untuk menunjukkan kemampuan kita dalam satu hal. Hal yang sering adalah, sebagaimana dalam penilaian autentik, kita dituntut untuk mendemonstrasikan kemampuan kita dengan cara melakukan sesuatu. Mengingat Pengetahuan ke Membangun/Menerapkan Pengetahuan: Penilaian tradisional sangat efektif untuk mengetahui apakah siswa menguasai pengetahuan. * 93

102 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Penilaian autentik, sebaliknya, menuntut siswa untuk menganalisis, menyintesis, dan menerapkan apa yang mereka telah pelajari. Rancangan Guru ke Rancangan Siswa: Pada penilaian tradisional, siswa dituntut untuk mendemostrasikan sesuatu yang telah disusun oleh guru/si pembuat tes. Perhatian siswa terfokus dan terbatas pada apa yang diminta dalam tes. Sebaliknya, penilaian autentik lebih memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan bukti-bukti kemampuan sebagai hasil konstruksi mereka. Bukti Tak Langsung ke Bukti Langsung: Pada penilaian tradisional, kita tidak bisa mengetahui apakah siswa dapat melakukan sesuatu dengan pengetahuan yang mereka miliki. Kemampuan siswa menjawab tidak bisa diakui sebagai bukti langsung dari kemampuan mereka melakukan sesuatu. Pada penilaian autentik, kita dapat langsung melihat ujud kemampuan siswa terkait pengetahuan tertentu, karena mereka dapat melakukan sesuatu terkait dengan pengetahuan tersebut. Tujuan penilaian autentik adalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam MENERAPKAN (bukan mengingat) pengetahuan dan keterampilan berpikir mereka dalam memecahkan masalah/tugas yang menyimulasikan kehidupan nyata. Penilaian autentik dapat berwujud sebagai hal-hal berikut: Tugas kinerja/unjuk kerja kemampuan/keterampilan Catatan anekdot Portofolio Tugas Kinerja Tugas Kinerja adalah tugas yang menuntut siswa mendemonstrasikan/ menunjukkan pengetahuan, pemahaman, dan kecakapannya. Tugas kinerja menghasilkan produk atau kinerja sebagai bukti hasil belajar mereka. Tugas kinerja menyajikan situasi yang menuntut siswa untuk menerapkan hasil belajarnya dalam suatu konteks. (Jay Mc. Tighe, 2015) Gambar berikut menunjukkan hasil hasil tugas kinerja yang berupa produk, yaitu tulisan siswa setelah ia membaca suatu teks. Siswa diminta untuk menggambar dan menuliskan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Bagaimana guru menilainya? 94

103 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Untuk menilai produk tersebut, guru menggunakan rubrik berikut: Aspek/level Sudah berkembang Sedang berkembang Membutuhkan bantuan Gambar dan warna Seluruh gambar detail dan diwarnai penuh. Sebagian besar gambar detail dan diwarnai. Sebagian kecil gambar detail dan diwarnai Penulisan kata Kata yang dirangkai sudah menyerupai kalimat. Menuliskan beberapa kata, namun belum menjadi satu kesatuan. Tidak ada kata yang ditulis lengkap. Ejaan Seluruh kata ditulis dengan benar. Sebagian kata ditulis dengan ejaan yang benar. Sebagian kecil kata yang ditulis dengan ejaan yang benar. * 95

104 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Rubrik Apa yang dimaksud dengan rubrik? Apa manfaatnya? Rubrik adalah suatu instrumen yang digunakan untuk menilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa lewat sebuah produk atau kinerja. Di dalam rubrik terdapat aspek yang harus dinilai. Selain itu juga terdapat level yang menunjukkan tingkatan pencapaian. Rubrik memberikan manfaat saat guru akan menilai sebuah produk atau kinerja yang tidak bisa dinilai melalui tes. Rubrik dapat memperlihatkan kelemahan dan kekuatan setiap siswa di area tertentu. Hal ini sangat membantu guru dalam membuat program pembelajaran selanjutnya. Bagaimana Mengembangkan Rubrik? Melihat tujuan pembelajaran Menentukan produk atau kinerja yang diharapkan atau menganalisis tujuan menjadi indikator (kemampuan maupun isi, karena rumusan KD terdiri dari kemampuan dan isi/materi) Menentukan aspek yang akan dinilai dari produk atau kinerja yang diharapkan Menguraikan kualitas tiap aspek dalam tingkatan/gradasi (Uraian harus TIDAK multitafsir) Merumuskan cara memberi skor Istilah yang bisa digunakan dalam level/tingkatan : Menggunakan angka (1, 2, 3, 4) Menggunakan kata: berkembang dengan baik, berkembang, masih membutuhkan bantuan atau kata-kata lainnya yang menunjukkan gradasi. Rubrik bisa digunakan untuk mengukur suatu produk atau bentuk kinerja lainnya seperti berikut ini: Tulisan Puisi Membaca puisi Presentasi Membaca cerita/menceritakan kembali Gambar Diskusi Debat 96

105 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Catatan Anekdot Catatan anekdot merupakan catatan singkat dan informal yang ditulis guru. Tulisan ini mengenai bagaimana sikap siswa dalam belajar, pertanyaan yang diajukan siswa, serta strategi dan keterampilan yang diaplikasikan. Catatan ini juga memuat sikap atau keterampilan yang diharapkan muncul di kegiatan berikutnya. Catatan anekdot sangat baik dilakukan karena akan mencatat informasi yang bermanfaat untuk disampaikan kepada orangtua. Catatan ini bisa dimasukkan ke dalam portofolio sehingga guru bisa melihat perjalanan belajar siswa. Contoh di sebelah kanan atas merupakan catatan guru saat siswa sedang melakukan suatu kegiatan. Apabila dilihat dari komentar guru tersebut, kita bisa mengetahui bahwa siswa sedang mengerjakan tugas yang dilakukan setiap hari karena memiliki keterkaitan antara hari pertama dengan hari berikutnya. Catatan anekdot dapat dilakukan tanpa persiapan dan perencanaan. Guru bisa saja belum mengetahui akan mencatat siswa yang mana. Guru mencatat perilaku yang menurutnya dominan dan menganggap apa yang diamatinya atau yang terjadi di dalam kelas patut untuk didokumentasikan. Untuk kebutuhan catatan anekdot, guru bisa menulisnya di media kertas yang dipotong kecil (1 kertas HVS bisa dibagi empat bagian atau sesuai kebutuhan) atau menggunakan kartu katalog yang bisa dibeli (bisa juga dibuat sendiri). Portofolio Proses belajar siswa adalah suatu perjalanan panjang dan berbeda antara siswa yang satu dan yang lain. Dalam perjalanannya itu, guru harus mengumpulkan data yang bisa membantunya mengarahkan program belajar yang sesuai dengan siswa. Bukti-bukti dari hasil belajar siswa yang dikumpulkan itu disebut portofolio. * 97

106 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Menurut DeFina (1992), portofolio adalah kumpulan hasil pekerjaan siswa yang bermakna, yang dikumpulkan dalam kurun waktu tertentu. Untuk literasi, Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004: 36) memberikan contoh dokumen yang terdapat di dalam portofolio sebagai berikut: Catatan observasi guru tentang kemampuan membaca dan menulis siswa. Tanggapan siswa terhadap cerita/dongeng yang dibacakan guru. Daftar dan komentar singkat tentang buku yang telah dibaca. Sinopsis bacaan yang dibuat. Surat-surat yang dibuat. Naskah pidato. Karangan bebas (puisi, prosa). Laporan kunjungan. Tulisan di majalah dinding. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Di dalam portofolio, selain hasil kerja siswa, guru dapat memasukkan rubrik dan catatan anekdot untuk menunjang informasi. Berikut adalah contoh dari portofolio: Nama siswa Pekerjaan siswa berupa karangan Tulisan siswa dengan teks deskriptif Tulisan tentang pengalaman Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: Jelaskan kepada siswa maksud penggunaan portofolio, yaitu tidak semata-mata merupakan kumpulan hasil kerja yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh siswa sendiri. Dengan melihat portofolionya, siswa dapat 98

107 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri. Suatu saat, tentukan bersama siswa hasil kerja yang mana saja yang akan dipilih. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. Kumpulkan dan simpanlah hasil kerja tiap peserta didik dalam satu map atau folder. Beri komentar di belakang hasil kerja siswa yang menunjukkan bagaimana ia bekerja. Beri tanggal. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika dianggap perlu, undanglah orang tua peserta didik untuk diberi penjelasan tentang maksud dan tujuan portofolio, sehingga orang tua dapat membantu dan memotivasi anaknya. Portofolio seorang siswa bersifat rahasia. Oleh sebab itu, dokumen penting ini perlu disimpan rapi dan hanya bisa digunakan oleh yang berkepentingan, yaitu guru kelas saat itu, guru kelas berikutnya, siswa yang bersangkutan, orang tua atau pihak lain yang berkepentingan. Daftar pustaka 1. Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004: 36) 2. Jossey-Bass (1999) 3. DeFina (1992) Article originally posted: URL: Article Title: What is a Performance Task? Website Title:PerformanceTask.com Publication date: Diunduh tgl 2 Feb 2016, pk Sumber bacaan lain: Badan PengembanganSumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu. Konsep Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil Belajar. ppt 2.3 * 99

108 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Informasi Tambahan 4.2a Rubrik Lembar Kerja Aspek Kesesuaian dengan tujuan Kesesuaian dengan kebutuhan siswa Sangat Baik (4) Media sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (pengetahuan, keterampilan, sikap) LK sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa Baik (3) Media sesuai dengan dua dari tiga aspek kompetensi yang akan dicapai (pengetahuan, keterampilan, sikap) Sebagian besar LK sesuai dengan kebutuhan dan karakteris tik siswa Cukup (2) Media sesuai dengan satu dari tiga aspek kompetensi yang akan dicapai(pe ngetahuan, keterampil an, sikap) Sebagian kecil LK sesuai dengan kebutuhan dan karakteris tik siswa Kurang (1) Media tidak sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai LK tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakteris tik siswa Mendorong siswa berpikir aktif Seluruh pertanyaan dalam LK mendorong siswa berpikir aktif Sebagian besar pertanyaan dalam LK mendorong siswa berpikir aktif Sebagian kecil pertanyaan dalam LK mendorong siswa berpikir aktif Pertanyaan dalam LK tidak mendorong siswa berpikir aktif Penyajian LK disajikan dengan memperhatikan kebutuhan dan ketertarikan siswa. Informasi pendukung membantu pemahaman siswa LK disajikan dengan memperhati kan kebutuhan atau ketertarikan siswa. Informasi pendukung membantu pemahaman siswa Catatan: Centang ( ) pada bagian yang memenuhi kriteria LK disajikan dengan memperhati kan kebutuhan atau ketertarikan siswa. Informasi pendukung kurang membantu pemahaman siswa LK disajikan memperhati kan kebutuhan atau ketertarikan siswa. Informasi pendukung tidak tersedia Penilaian: x 10; Contoh: x 10 = = 0,8 x10 = 8 100

109 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Informasi Tambahan 4.2b Rubrik Bahan Ajar Aspek Kesesuaian dengan tujuan Kesesuaian dengan kebutuhan siswa Sangat Baik (4) Media sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (pengetahuan, keterampilan, sikap) Bahan ajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa Baik (3) Media sesuai dengan dua dari tiga aspek kompetensi yang akan dicapai (pengetahuan, keterampilan, sikap) Sebagian bahan ajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteris tik siswa Cukup (2) Media sesuai dengan satu dari tiga aspek kompetensi yang akan dicapai(pe ngetahuan, keterampil an, sikap) Sebagian kecil bahan ajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteris tik siswa Kurang (1) Media tidak sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Bahan ajar tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakteris tik siswa Gambar atau diagram sebagai pendukung Gambar atau diagram memperhatikan kebutuhan siswa dan mendukung pemahaman siswa terhadap materi Gambar atau diagram memperhati kan kebutuhan siswa namun kurang mendukung pemahaman siswa terhadap materi Gambar atau diagram memperhati kan kebutuhan siswa namun tidak mendukung pemahaman siswa terhadap materi Gambar atau diagram kurang memperhati kan kebutuhan siswa dan kurang mendukung pemahaman siswa terhadap materi Catatan: Centang ( ) pada bagian yang memenuhi kriteria Penilaian: x 10 Contoh: x 10 = = 0,83 x10 = 8,3 * 101

110 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Informasi Tambahan 4.2c Rubrik Media Pembelajaran Aspek Kesesuaian dengan tujuan Kesesuaian dengan kebutuhan siswa Keawetan Media dan penggunaan bahan Menumbuhkan ketertarikan dan keaktifan siswa Sangat Baik (4) Media sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (pengetahuan, keterampilan, sikap) Media sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa Media yang didesain dapat bertahan lebih dari satu tahun ajaran Bahan yang digunakan aman bagi pengguna (pewarna, bahan dasar dan tingkat ketajaman) Media yang didesain dapat menumbuhkan ketertarikan dan keaktifan siswa Baik (3) Media sesuai dengan dua dari tiga aspek kompetensi yang akan dicapai (pengetahuan, keterampilan, sikap) Media sesuai dengan sebagian besar kebutuhan dan karakteris tik siswa Media yang didesain dapat bertahan kurang dari satu tahun ajaran namun lebih dri satu semester Bahan yang digunakan aman bagi pengguna (pewarna, bahan dasar dan tingkat ketajaman) Media yang didesain dapat menumbuhkan ketertarikan siswa dan membuat siswa sedikit aktif Catatan: Centang ( ) pada bagian yang memenuhi kriteria Cukup (2) Media sesuai dengan satu dari tiga aspek kompetensi yang akan dicapai(pe ngetahuan, keterampil an, sikap) Media sesuai dengan sebagian kecil kebutuhan dan karakteris tik siswa Media yang dipakai bertahan dalam waktu kurang dari satu semester Bahan yang digunakan aman bagi pengguna (pewarna, bahan dasar dan tingkat ketajaman) Media yang didesain dapat menumbuhkan ketertarikan siswa namun tidak membuat siswa aktif Kurang (1) Media tidak sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Media tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakteris tik siswa Media yang didesain hanya bertahan sekali pakai Pemilihan bahan tidak memperhati kan keamanan pengguna Media yang didesain kurang menarik Penilaian: x 10 Contoh: x 10 = = 0,87 x10 =

111 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Informasi Tambahan 4.2d Rubrik Sikap Aspek Respek Partisipasi aktif Jujur Bertanggung jawab Reflektif Sangat Baik (4) Selalu menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan dan menunjukkan sikap hormat terhadap rekan Selalu berpartisipa si dalam kegiatan Selalu menunjukkan kejujuran terhadap hasil akademik dan konsisten antara apa yang diucapkan dengan tindakan Selalu datang tepat waktu Pekerjaan selalu diserahkan tepat waktu Selalu berpartisipa si dalam menjaga properti kampus Menunjukkan usaha untuk berefleksi diri terhadap pencapaian akademik maupun terhadap sikap Baik (3) Pada umumnya menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan dan menunjukkan sikap hormat terhadap rekan Sering berpartisipasi dalam kegiatan Sering menunjukkan kejujuran terhadap hasil akademik dan sering konsisten antara apa yang diucapkan dengan tindakan Sering datang tepat waktu Pekerjaan sering diserahkan tepat waktu Sering berpartisipa si dalam menjaga properti kampus Menunjukkan usaha untuk berefleksi diri terhadap pencapaian akademik maupun terhadap sikap namun kurang konsisten Cukup (2) Berusaha untuk menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan namun masih sering menunjukkan sikap tidak hormat terhadap rekan. Sekali-sekali berpartisipasi dalam kegiatan Sekali- sekali menunjukkan kejujuran terhadap hasil akademik dan sekali-sekali konsisten antara apa yang diucapkan dengan tindakan Jarang datang tepat waktu Pekerjaan jarang diserahkan tepat waktu Jarang berpartisipa si dalam menjaga properti kampus Menunjukkan sedikit usaha untuk berefleksi diri terhadap pencapaian akademik maupun terhadap sikap Kurang (1) Menunjukkan ketidakpedulian terhadap lingkungan dan tidak menunjukkan sikap hormat terhadap rekan Tidak berusaha untuk berpartisipasi dalam kegiatan Menunjukkan ketidakjujuran terhadap hasil akademik dan tidak konsisten antara apa yang diucapkan dengan tindakan Sulit untuk datang tepat waktu Pekerjaan diserahkan melebihi tenggat Tidak berpartisipasi dalam menjaga properti kampus Tidak menunjukkan usaha untuk berefleksi diri terhadap pencapaian akademik maupun terhadap sikap * 103

112 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik secara konsisten Catatan: Centang ( ) pada bagian yang memenuhi kriteria Penilaian: x 10 Contoh: x 10 = = 0,9 x10 = 9 104

113 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik Informasi Tambahan 4.2e Rubrik untuk Menilai Rubrik Aspek Kesesuaian konten dengan tujuan Aspek Level/tingkata n indikator Pedoman Penilaian Sangat Baik (4) Konten rubrik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Rubrik memiliki aspek yang jelas dan fokus. Aspek sesuai dengan tujuan Terdapat minimal tiga level/tingkatan indikator dan menunjukan gradasi. Indikator ditulis dengan menggunakan deskriptif dan sesuai dengan tujuan. Pedoman penilaian diberikan dan jelas dan memuat contoh Baik (3) Konten rubrik sesuai dengan sebagian besar kompetensi yang akan dicapai Rubrik memiliki aspek yang fokus namun kurang jelas. Aspek sesuai dengan tujuan Terdapat minimal tiga level/tingkatan indikator dan sebagian menunjukkan gradasi. Indikator ditulis dengan menggunakan deskriptif dan sebagian besar sesuai dengan tujuan. Pedoman penilaian diberikan dan jelas namun tidak memuat contoh Cukup (2) Konten rubrik sesuai dengan sebagian kecil kompetensi yang akan dicapai Rubrik memiliki aspek yang kurang fokus dan kurang jelas. Aspek sesuai dengan tujuan Terdapat minimal tiga level/tingkatan indikator dan sebagian menunjukkan gradasi. Indikator ditulis dengan menggunakan deskriptif dan sebagian kecil sesuai dengan tujuan. Pedoman penilaian diberikan dan namun tidak jelas dan tidak ada contoh Kurang (1) Konten rubrik tidak sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Rubrik memiliki aspek yang sulit dipahami. Aspek tidak sesuai dengan tujuan Terdapat minimal tiga level/tingkatan indikator namun tidak saling berhubungan. Indikator ditulis dengan menggunakan deskriptif namun tidak sesuai dengan tujuan. Tidak ada pedoman penilaian Catatan: Centang ( ) pada bagian yang memenuhi kriteria Penilaian: x 10; Contoh: x 10 = = 0,9 x10 = 9 * 105

114 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik MATERI PRESENTASI UNIT 4 106

115 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik * 107

116 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik 108

117 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik * 109

118 UNIT 4a UNIT C Mengembangkan Penilaian Autentik 110

119 UNIT 5 PERSIAPAN WORKSHOP Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

120

121 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

122 UNIT 5 Persiapan Workshop UNIT 5 PERSIAPAN WORKSHOP Pendahuluan Persiapan workshop adalah salah satu tahapan yang sangat penting dalam setiap pelaksanaan workshop. Unit ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk merancang perangkat workshop yang mengakomodasi berbagai gagasan yang dipelajari dan mesimulasikannya di kelas. Melalui unit ini, peserta diharapkan dapat mendemonstrasikan Mempersiapkan perangkat pembelajaran untuk keterampilan menyusun rencana disimulasikan dalam pembelajaran di kelas. pelaksanaan workshop (RPW) khususnya berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif, pertanyaan efektif, lembar kerja, media dan sumber workshop yang bervariasi, ragam penilaian yang sesuai termasuk penilaian autentik, dan kemampuan literasi. Perubahan-perubahan dalam pelaksanaan workshop ke arah yang lebih baik yang telah dilatihkan akan dipraktikkan dan direfleksi, sekaligus mendapatkan motivasi dan umpan balik yang memadai dari fasilitator dan sesama peserta. Dengan demikian, kualitas workshop yang menerapkan gagasan-gagasan tersebut dapat diterapkan dan ditingkatkan secara berkelanjutan. Kegiatan unit ini diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 dan Permendikbud Nomor 103 tahun Selanjutnya peserta merancang lembar kerja, bahan ajar, media pembelajaran, dan perangkat penilaian (kisi-kisi, instrumen, rubrik, dan kunci jawaban). Kemudian, peserta melakukan simulasi workshop dengan menggunakan perangkat workshop yang dikembangkan, dan memperbaiki perangkat tersebut sesuai dengan masukan fasilitator dan peserta lainnya. Pengalaman ini diharapkan menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas perangkat workshop, serta menumbuhkan profesionalisme peserta pelatihan

123 UNIT 5 Persiapan Workshop Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, instruktur PPG mampu menyusun: 1. Perangkat workshop terdiri dari: RPW, lembar kerja, bahan workshop, media, dan perangkat penilaian (kisi-kisi, instrumen, rubrik, dan kunci jawaban) 2. Perangkat pembelajaran terdiri dari: RPP, lembar kerja, bahan ajar, media pembelajaran, dan perangkat penilaian (kisi-kisi, instrumen, rubrik, dan kunci jawaban) Petunjuk Umum 1. Sesi ini akan berlangsung secara paralel di setiap kelompok mata pelajaran. 2. Peserta menyiapkan kurikulum PPG dari setiap Prodi, dan SSP yang dipilih untuk dikembangkan kedalam RPW, serta bahan referensi yang relevan. 3. Peserta menyiapkan kurikulum PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK, buku guru dan buku siswa (bila tersedia), dari setiap mata pelajaran yang sesuai dengan SSP PPG serta bahan referensi yang relevan. 4. Peserta diminta menyusun perangkat RPW dan RPP, dilengkapi lembar kerja siswa, bahan ajar, media pembelajaran, dan perangkat penilaian. 5. Peserta diminta mensimulasikan perangkat RPW dan RPP yang dikembangkan dengan didampingi fasilitator. 6. Peserta diberi kesempatan untuk memperbaiki perangkat RPW dan RPP yang sudah disimulasikan berdasarkan masukan fasilitator/peserta yang lain. Sumber dan Bahan Sumber-sumber berikut ini harus dipersiapkan dengan baik oleh fasilitator agar proses pelatihan dapat berjalan dengan lancar. 1. Presentasi Unit 5, Lembar Kerja Peserta, dan Informasi Tambahan 2. Kurikulum PPG dari setiap Prodi 3. Kurikulum 2013 (Permendikbud No. 57/2014 untuk SD, No. 58/2014 untuk SMP, No. 59/2014 untuk SMA) 4. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian pada Pendidikan Dasar dan Menengah 6. Alat dan bahan sesuai mata pelajaran. 114

124 UNIT 5 Persiapan Workshop Waktu Sesi ini membutuhkan waktu 4x60 = 240 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan penyampaian sesi ini. Garis Besar Kegiatan (240 menit) Introduction 5 menit Connection 5 menit Application 220 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan dan garis besar langkah kegiatan. Mengingat hal-hal yang telah dipelajari pada sesi-sesi sebelumnya Mengingatkan kembali pentingnya perangkat workshop dan pembelajaran dalam persiapan memandu workshop PPG Menyusun RPW Menyusun RPP dilengkapi lembar kerja, media pembelajaran, perangkat penilaian Melakukan presentasi RPW dan RPP Memperbaiki RPW dan RPP Memeriksa ketercapaian tujuan sesi Menuliskan halhal yang masih perlu diperjelas. Mengingatkan kembali pentingnya persiapan workshop PPG Pentingnya perangkat RPW dan RPP yang mengakomodasi gagasan yang dipelajari dalam pelatihan Rincian Langkah Kegiatan I Introduction (5 menit) (1) Fasilitator menyampaikan latar belakang/alasan pentingnya penyusunan perangkat workshop dan perangkat pembelajaran yang dilaksanakan dalam pelatihan ini, yaitu: Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan perlu diwujudkan dalam perangkat workshop dan perangkat pembelajaran sebagai langkah awal penerapannya di PPG;

125 UNIT 5 Persiapan Workshop Instruktur PPG perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan sendiri perangkat workshop (RPW) sesuai dengan SSP Prodinya masing-masing, sebagai alat memandu workshop PPG. Instruktur PPG juga perlu diberi kesempatan menyusun perangkat pembelajaran (RPP) sebagai media pendukung RPW karena hal ini akan meningkatkan kompetensi sebagai instruktur pendidikan profesi guru (PPG). (2) Fasilitator menyampaikan tujuan dan langkah-langkah kegiatan pada sesi ini. (3) Fasilitator menyampaikan bahwa sesi ini akan berlangsung secara pleno dan kelompok mata pelajaran sebagai berikut: Tahap Introduction: Pleno Tahap Connection: Pleno Tahap Application: Kelompok bidang studi/ rumpun bidang studi PPG, dan masingmasing tim menyusun perangkat workshop (RPW) dan perangkat pembelajaran (RPP) yang meliputi: a) RPW dan RPP b) Lembar kerja c) Bahan ajar d) Media pembelajaran e) Perangkat penilaian (kisi-kisi, instrumen, rubrik, dan kunci jawaban) Tahap Reflection: Kelompok mata pelajaran Tahap Extension/Penguatan: Kelompok mata pelajaran. Namun demikian, pilihan pleno atau kelompok mata pelajaran tergantung pada situasi di tempat peserta PPG. C Connection (5 menit) (1) Fasilitator mengingatkan peserta tentang hal-hal yang sudah dipelajari dalam pelatihan ini maupun pelatihan sebelumnya, dengan bertanya: Apa sajakah yang telah kita pelajari dalam pelatihan ini dan pelatihan sebelumnya? 116

126 UNIT 5 Persiapan Workshop Catatan untuk Fasilitator 1 Hal-hal yang telah dipelajari peserta dalam pelatihan adalah: Pembelajaran Aktif Menulis Jurnal Reflektif Pertanyaan Efektif dan Lembar Kerja Penilaian Autentik (2) Fasilitator mengingatkan bahwa semua hal yang telah dipelajari hendaknya diakomodasi seoptimal mungkin dalam perangkat workshop mengingat tujuan utama Penyusunan RPW adalah untuk memberi kesempatan kepada peserta mempraktikkan apa yang telah dipelajari dalam pelatihan kedalam workshop PPG. Catatan untuk Fasilitator 2 Perangkat RPW dan RPP yang dibuat HARUS MENERAPKAN SEMUA gagasan yang telah dipelajari berikut: pembelajaran aktif; jurnal reflektif, pertanyaan efektif, lembar kerja; media dan sumber belajar yang bervariasi; serta penilaian autentik. A Application (220 menit) Kegiatan 1: Penyusunan RPW dan RPP (120 ) (1) Peserta dikelompokkan sesuai dengan program studi atau rumpum program studi (PAUD, PGSD, IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris), serta tingkatan kelas (misalnya untuk SD kelompok kelas awal dan kelas tinggi; Kemudian tiap kelompok program studi dibagi lagi menjadi tim A dan tim B yang terdiri dari 2-3 orang. Tim A menyusun Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW), sesuai dengan SSP Prodinya. RPW yang disusun terdiri dari RPW bahan ajar, RPW media pembelajaran dan LK, RPW Perangkat Evaluasi, dan RPW Peer Teaching. Sedangkan tim B menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tema atau KD pada jenjang sekolah dan tingkatan kelas masing-masing. Pembagian kelompok ini dibuat untuk memastikan ada hasil RPW pada setiap prodi PPG disertai RPP pendukung pada level sekolah, yang kemudian akan digunakan untuk peer teaching pada unit 6. (2) KD yang dikembangkan menjadi RPP meliputi KD dari KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4. KD pada KI-1 dan KI-2 dipilih untuk indikator-indikator yang bisa dicapai (tidak seluruh

127 UNIT 5 Persiapan Workshop KD). Perangkat pembelajaran merupakan integrasi dari keempat KD tersebut. Disarankan KD yang digunakan dalam setiap jenjang sekolah dan tingkat kelas bervariasi. (3) Masing-masing tim menyusun perangkat workshop (RPW) untuk satu SSP disertai perangkat pembelajaran (RPP) untuk 2 jam pelajaran. Bagikan Informasi Tambahan 5.1. Catatan untuk Fasilitator 3 SSP tertentu mungkin memerlukan alat/bahan yang spesifik untuk proses workshopnya. Demikian juga mata pelajaran pendukungnya. Oleh karena itu pilih dan gunakanlah alat/bahan sederhana atau terjangkau dan diperoleh di sekitar tempat pelatihan. Peserta diharapkan menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar yang relevan. Kegiatan 2: Presentasi RPW dan RPP (80 ) (1) Setiap kelompok melakukan presentasi perangkat workshop didukung perangkat pembelajaran. Pada saat presentasi, satu orang perwakilan kelompok mempresentasikan RPW dan RPP, peserta lain mengamati dan menanggapi untuk memberi masukan sebagai bahan perbaikan. Catatan untuk Fasilitator 4 Ingatkan peserta bahwa presentasi ini bertujuan untuk memperoleh umpan balik terhadap perangkat workshop dan perangkat pembelajaran yang dibuat. Oleh sebab itu, peserta harus diyakinkan bahwa presentasi ini bertujuan untuk mengapresiasi, menggali dan menemukan ide-ide kreatif dan inovatif, bukan merupakan tempat untuk mempermalukan peserta dengan menonjolkan kelemahan-kelemahannya. Satu RPW-RPP dipresentasikan selama menit dan ditindaklanjuti dengan komentar dan diskusi selama 5-10 menit. (2) Diskusi hasil presentasi dilaksanakan dengan suasana yang saling membangun. Sebaiknya beri kesempatan terlebih dulu kepada peserta yang melakukan presentasi untuk menyampaikan hal-hal yang ia rasakan perlu perbaikan. Kemudian dilanjutkan dengan komentar peserta lain berdasarkan lembar kerja peserta 5.1: Lembar Observasi presentasi perangkat pembelajaran yang sudah terisi; 118

128 UNIT 5 Persiapan Workshop (3) Di akhir diskusi setiap RPW-RPP, fasilitator memberikan masukan konkret untuk perbaikan dan penyempurnaan langkah-langkah workshop menggunakan LK 5.2 Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Workshop Jika sudah tidak ada waktu untuk presentasi, fasilitator memeriksa perangkat RPW-RPP satu per satu dan memberi masukan dan memastikan bahwa perangkat RPW-RPP tersebut layak untuk diterapkan dalam workshop PPG. Catatan untuk Fasilitator 5 Fasilitator perlu mendampingi peserta terutama memeriksa sejauhmana perangkat RPW-RPP mereka telah mengakomodasi hal-hal yang telah dipelajari di pelatihan (Lihat Catatan untuk Fasilitator 2 di atas). Kegiatan 3: Perbaikan RPW dan RPP (20 ) Setiap tim memperbaiki perangkat workshop dan perangkat pembelajarannya atas dasar masukan dari fasilitator dan tim/peserta lainnya. R Reflection (5 menit) Fasilitator meminta peserta untuk: Memeriksa ketercapaian tujuan sesi; Mengungkapkan hal-hal yang perlu diperbaiki dari kegiatan sesi ini. E Extension dan Penguatan (5 menit) Penguatan Fasilitator menyampaikan bahwa: Persiapan workshop adalah salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan PPG RPW-RPP hendaknya didokumentasikan menjadi portofolio Prodi penyelenggara PPG sebagai bahan peningkatan pelaksanaan PPG berikutnya. RPW-RPP yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk bahan mengampu workshop PPG RPW-RPP hendaknya mengakomodasi gagasan yang dipelajari dalam pelatihan; Peserta PPG bisa memanfaatkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam pelatihan ini dalam mengembangkan perangkat pembelajaran serta mengimplementasikannya saat praktik mengajar (PPL) di sekolah

129 UNIT 5 Persiapan Workshop Extension Fasilitator meminta peserta untuk mencermati lagi RPW-RPP yang dibuat terutama terkait: - Lembar Kerja: Apakah RPW yang dibuat betul-betul mengaktifkan dan memicu pertanyaan efektif peserta PPG? Apakah RPP yang dibuat betul-betul mengaktifkan dan memicu pertanyaan efektif siswa? - Alur kegiatan: Apakah RPW yang dibuat betul-betul menimbulkan interaksi dan memicu pertanyaan efektif antar peserta PPG? Apakah RPP yang dibuat betul-betul menimbulkan interaksi dan memicu pertanyaan efektif antar siswa? 120

130 UNIT 5 Persiapan Workshop Informasi Tambahan 5.1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menyusun Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) Sebelum memandu workshop seorang instruktur harus menyiapkan perangkat workshop. Perangkat workshop sebagai persiapan workshop meliputi: SSP, RPW, RPP, Lembar Kegiatan, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, dan Perangkat Penilaian. Dalam pembelajaran yang penting adalah bagaimana peserta PPG/siswa belajar. Instruktur/guru berfungsi membantu, memfasilitasi, menyediakan sarana, dan membimbing peserta PPG/siswa agar pada diri mereka terjadi pertumbuhan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. RPP yang disusun instruktur PPG berfungsi sebagai alat pendukung pelaksanaan workshop RPP, terutama untuk pemodelan guru saat peer teaching. Selain itu proses penyusunan RPP secara sistematis juga akan menjadi pemodelan bagi peserta PPG supaya menjadi guru yang profesional, kreatif, inovatif, dan mandiri. Dalam Pelatihan ini penyusunan Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) diarahkan menggunakan kurikulum PPG dari setiap Prodi. RPW dikembangkan dengan mengacu pada SSP dan kompetensi lulusan PPG di setiap Prodi, mengembangkan kegiatan workshop yang aktif dengan mengadopsi langkah-langkah ICARE yang sudah dilakukan saat pelatihan. Sistematika RPW terdiri dari komponen berikut: A. Identitas: Mata workshop, Waktu, Penyusun B. Tujuan Workshop C. Metode, Pendekatan, Model, Media, Bahan workshop/lk Skenario Workshop: Pendahuluan (Introduction, Connection) Inti (Application) Penutup (Reflection, Extention) D. Penilaian E. Sumber Bacaan Berikut ini adalah contoh Rencana Pelaksanaan Workshop PPG dari PGSD

131 UNIT 5 Persiapan Workshop RENCANA PELAKSANAAN WORKSHOP (RPW) Program Studi Mata-workshop Kode Jumlah Jam Dosen : PGSD : Pengembangan Media Pembelajaran SD : PPG : 16 JP (800 menit) : Tim Kompetensi : Mampu menyusun rancangan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan saintifik. Tujuan Workshop : 1. Mengidentifikasi komponen-komponen rancangan pembelajaran tematik terpadu. 2. Mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran tematik terpadu berdasarkan KI dan KD yang ada pada tema kelas1dan 4 SD/MI. 3. Menyusun RPP berdasar KD pada kelas yang ditentukan (tanpa instrumen penilaian, bahan ajar dan LKPD). Pendekatan/ Metode : Pendekatan : MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi) Metode : Diskusi, Kerja Kelompok, Kunjung Karya Kegiatan Workshop : Komponen Uraian Kegiatan Langkah Pendahuluan 1. Instruktur mengkondisikan suasana belajar yang (Introduction) menyenangkan. 2. Instruktur menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya. 3. Instruktur menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan workshop yang akan dilakukan. Estimasi Waktu

132 UNIT 5 Persiapan Workshop Kegiatan Inti 4. Peserta PPG dibagi menjadi kelompok 4 orang. (Mengalami) 5. Instruktur membagikan RPP, Lembar Kerja (A), dan menayangkan video pembelajaran SD. 6. Peserta PPG difasilitasi oleh instruktur untuk mengamati video. 7. Instruktur membimbing peserta PPG untuk mengisi LK (A) untuk menganalisis : Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dalam RPP dengan pelaksanaannya berdasar video. Pembelajaran aktif berdasar video. 1. Instruktur dan peserta bertanya jawab tentang: a. Komponen sebuah RPP. b. Keterkaitan KD dan indikator antarbidangstudi. c. Kesesuaian langkah-langkah dengan model pembelajaran. (Interaksi) 2. Instruktur memberikan penguatan terkait hasil tanya jawab tentang komponen RPP, keterkaitan KD, dan pemilihan model pembelajaran. 3. Instruktur meminta peserta PPG untuk berpasangan dan membagikan jaring KD dan indikator tema 1 pembelajaran 1 dan 2 di kelas 1 dan kelas Instruktur dan peserta PPG bertanya jawab tentang kandungan kemampuan dan materi dalam KD masingmasing bidangstudi pada jaring KD. 5. Instruktur membimbing peserta PPG dalam mengidentifikasi kesesuaian KI dan KD serta indikator. 6. Peserta PPG mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran dan menuliskan hasilnya pada kertas plano. 7. Peserta PPG mempresentasikan hasil diskusi melalui

133 UNIT 5 Persiapan Workshop kegiatan kunjung karya (plano) yang dipandu oleh instruktur. (Komunikasi) 8. Berdasar masukan dari kunjung karya dan masukan dari instruktur, peserta PPG memperbaiki indikator yang telah disusunnya. 9. Peserta PPG secara individu menyusun rancangan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik berdasar perbaikan indikator dengan bimbingan instruktur. 10. Peserta mempresentasikan rancangan langkah-langkah pembelajaran dalam kegiatan kunjung stand pameran dipandu oleh instruktur. Peserta dibekali dengan LK (B). 11. Instruktur memberikan konfirmasi secara klasikal. 12. Masing-masing peserta PPG memperbaiki langkahlangkah pembelajaran yang telah dikembangkannya. 13. Peserta PPG untuk menyusun RPP berdasarkan perbaikan secara individu dengan bimbingan instruktur. Penutup 1. Instruktur mengecek pemahaman peserta terkait kandungan kemampuan dan materi dalam KD, karakter indikator pembelajaran, pembelajaran aktif dalam langkah-langkah pembelajaran. (Refleksi)

134 UNIT 5 Persiapan Workshop Penilaian/ Evaluasi Hasil Belajar: Penilaian Sikap No. Nama Peserta PPG Indikator Berani Mengemukakan Pendapat Aktif Bertanya Partisipasi dalam Kerja Berpasangan/ Kelompok Rubrik: 1 : belum tampak/ perlu pembinaan 2 : mulai tampak 3 : tampak 4 : membudaya PENILAIAN Produk Workshop RPP Petunjuk Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut. 1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik No. Aspek yang di nilai Skor 1. Kesesuaian antarkompetensi dasar dari KI1, KI2, KI3, dan KI Kesesuaian rumusan indikator pencapaian dengan kompetensi dasar (dari KI1, KI2, KI3, dan KI4) yang akan dicapai. 3. Kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran dengan indikator pencapaian kompetensi 4. Kesesuaian materi pembelajaran dengan indikator dan kompetensi dasar yang akan dicapai 5. Kejelasan dan urutan materi ajar Kesesuaian strategi pembelajaran (metode dan pendekatan) dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar 7. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan karakteristik peserta didik

135 UNIT 5 Persiapan Workshop No. Aspek yang di nilai Skor 8. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran) dengan tujuan yang akan dicapai 9. Skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran) menggambarkan active learning dan mencerminkan scientific learning 10. Ketepatan kegiatan penutup dalam pembelajaran Keterpaduan dan kesinkronan antarkomponen dalam RPP Skor Total... Sumber Bacaan Permendikbud nomor 103 tahun Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Permendikbud nomor 104 tahun Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Tim. (2014). Tema 1 Indahnya Kebersamaan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum Buku Guru SD/MI Kelas IV. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tim. (2014). Tema 1 Indahnya Kebersamaan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum Buku Siswa SD/MI Kelas IV. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tim. (2014). Tema 1 Diriku. Buku Tematik Terpadu Kurikulum Buku Guru SD/MI Kelas IV. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tim. (2014). Tema 1 Diriku. Buku Tematik Terpadu Kurikulum Buku Siswa SD/MI Kelas IV. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 126

136 UNIT 5 Persiapan Workshop Lembar Kerja (LK. A) Perhatikan proses pembelajaran aktif dalam video pembelajaran di Sekolah Dasar! Bagaimana kesesuaian aktivitas pembelajaran dalam RPP dengan video! Berikanlah tanda check (v) pada kolom berikut! Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP) diarahkan menggunakan Kurikulum Oleh karena itu perangkat pembelajaran dikembangkan mengacu pada silabus Kurikulum KD yang dikembangkan meliputi KD dari KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, secara berurutan atau terintegrasi. KD pada KI-1 dan KI-2 hanya dipilih untuk indikator-indikator yang mungkin bisa dicapai (tidak seluruh KD), karena KD dalam KI-1 dan KI-2 dibelajarkan pada semua mata pelajaran maupun kegiatan sekolah non mata pelajaran. Sebelum menyusun perangkat pembelajaran dosen/guru memilih KD apa dalam KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 yang akan dibelajarkan. Dari KD tersebut pilih indikator dan tujuan apa yang menyangkut sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mungkin dibelajarkan dalam waktu 2 jam pelajaran. Silabus pada Kurikulum 2013 merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Komponen silabus meliputi: 1) identitas mata pelajaran, 2) identitas sekolah, 3) kompetensi inti, 4) kompetensi dasar, 5) materi pokok, 6) pembelajaran, 7) alokasi waktu, dan 8) sumber pembelajaran. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah, RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar. Prinsip Penyusunan RPP, meliputi: 1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4); 2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih; 3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik; 4) Berpusat pada peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk

137 UNIT 5 Persiapan Workshop mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan; 5) Berbasis konteks Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar; 6) Berorientasi kekinian Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini; 7) Mengembangkan kemandirian belajar Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri; 8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi; 9) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya; dan 10) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Penulisan RPP dilakukan secara bertahap sesuai dengan tuntutan komponen RPP sebagai berikut. a) Menuliskan identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester. b) Menetapkan alokasi waktu sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai. c) Menetapkan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator kompetensi yang akan dikembangkan dalam RPP. Kompetensi Dasar yang akan dibelajarkan sesuai dengan mata pelajaran atau tema, meliputi KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI- 4, meskipun KD pada KI-1 dan KI-2 hanya dipilih untuk indikator-indikator yang mungkin bisa dicapai (tidak seluruh KD). KD dalam Kompetensi Inti 1 dan 2 merupakan sasaran bagi semua mata pelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler, oleh karena itu KD dalam KI-1 dan 2 tidak dibelajarkan secara khusus tetapi diintegrasikan ke dalam KI-3 dan 4. Proses integrasinya bisa hanya sekali tetapi bisa juga berulang-ulang. KI-1 dan 2 dapat juga dibelajarkan melalui kegiatan noninstruksional. Pilih kompetensi dasar yang pada Kompetensi inti 3 dan 4 yang memiliki lingkup bahasan yang sama (atau dalam satu tema). Pembelajaran untuk KD yang sebahasan atau setema tersebut dibelajarkan berurutan atau terintegrasi. Rumuskan indikator untuk mencapai KD, yaitu indikator untuk KD 128

138 UNIT 5 Persiapan Workshop dalam KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4. Perhatikan bahwa KI-3 menuntut penguasan pemahaman tentang pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Indikator pencapaian KD bisa berupa pengetahuan, pemahaman, dan penerapan maupun analisis, evaluasi, dan sintesis tentang pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural. Kompetensi Inti 4 menuntut penguasaan mencoba, mengolah, dan menyaji. Indikator bisa berupa kemampuan menganalisis, mengevaluasi, menyintesis, maupun penguasaan keterampilan mengolah dan menyajikan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural. d) Materi pembelajaran Tuliskan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. Fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang ditulis tidak hanya hal-hal yang sudah lama tetapi yang berkaitan dengan hal-hal baru dan yang hangat. e) Kegiatan pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Langkah-langkah pembelajaran merupakan operasionalisasi dari metode pembelajaran yang telah dipilih. Catatan penting, tuliskan langkah-langkah pembelajaran berupa kegiatan belajar siswa dan bisa dilengkapi dengan aktivitas fasilitasi oleh guru. Metode pembelajaran menggambarkan langkah-langkah pembelajaran yang digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai tujuan. Strategi/model/metode pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi/tujuan pembelajaran maupun karakteristik peserta didik. Gunakan metode pembelajaran sesuai dengan yang telah dilatihkan di Unit 1 (Modelling Pembelajaran). Metode pembelajaran tersebut nantinya akan dirinci ke dalam langkah-langkah pembelajaran operasional. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan tampilkan percobaan, fenomena alam, gambar, model, atau cerita sehingga memotivasi mahasiswa/siswa, dapat memicu adanya masalah, dan mengaitkan kemampuan awal mahasiswa/siswa dengan apa yang akan dipelajari. Misalnya, tampilkan percobaan neraca cartesian untuk memulai pembelajaran tenggelam terapung. Tampilkan video pemangsaan untuk membelajarkan rantai makanan. Hindari membuka pembelajaran dengan bertanya definisi atau sekedar tanya jawab hal-hal yang kurang penting. Jika tidak ada media riil yang ditampilkan, upayakan mahasiswa/siswa ditugaskan menceritakan pengalamannya. Misalnya, membaca puisi, membaca karangan sendiri, memeragakan gerakan tertentu, menceritakan pengalaman pribadi

139 UNIT 5 Persiapan Workshop Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan langkah-langkah pembelajaran utama untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan inti gunakan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi, tujuan pembelajaran, dan jenjang pendidikan. Kegiatan inti menampilkan: mahasiwa/siswa mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi/catat data, mengasosiasi/menalar, mengomunikasikan. Dalam kegiatan inti perhatikan tugas yang diberikan pada mahasiswa/siswa: autentik, kontekstual, informasi dikumpulkan dari berbagai sumber, mahasiswa/siswa aktif berpikir dan bertindak, bukan hanya mencari informasi pengetahuan saja. Ada tugas kelompok yang dibangun dari proses kooperatif dan lebih baik lagi kalau ada tugas individu. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup, (1) dosen/guru bersama mahasiswa/siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian kegiatan dan hasil belajar, (2) memberikan tugas tindak lanjut yang terukur dan bertujuan, misalnya mempelajari penerapan konsep, (3) menginformasikan kegiatan belajar berikutnya dan hal-hal yang perlu disiapkan. f) Penilaian Mengacu pada Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian pada Pendidikan Dasar dan Menengah, lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Prinsip umum penilaian meliputi sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif. Sedangkan prinsip khusus penilaian antara lain meliputi: 1) materi penilaian dikembangkan dari kurikulum; 2) bersifat lintas muatan atau mata pelajaran; 3) berkaitan dengan kemampuan peserta didik; 4) berbasis kinerja peserta didik; 5) memotivasi belajar peserta didik; 6) menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik; 7) menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 8) mengembangkan kemampuan berpikir divergen; 9) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran; 10) menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata; dan 11) menggunakan berbagai cara dan instrumen. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penilaian pembelajaran dalam perangkat pembelajaran ini menggunakan pendekatan penilaian autentik (authentic assessment) untuk menilai kesiapan mahasiswa/siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh dosen/guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, 130

140 UNIT 5 Persiapan Workshop hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi. g) Media/alat, bahan dan sumber belajar Media pembelajaran merupakan alat bantu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat bantu yang baik adalah yang riil, jika tidak ada dapat diganti dengan tiruan, gambar, animasi. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Format RPP sesuai dengan Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 adalah sebagai berikut: Sekolah : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Alokasi Waktu : A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar 1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4 C. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1 2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) D. Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial) E. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **)

141 UNIT 5 Persiapan Workshop Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi/mencoba Menalar/mengasosiasi Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **) Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi/mencoba Menalar/mengasosiasi Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya. F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian 2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian. G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat 2. Bahan 3. Sumber Belajar *) Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur. **) Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, tergantung cakupan muatan pembelajaran. Setiap langkah pembelajaran dapat digunakan berbagai metode dan teknik pembelajaran. 132

142 UNIT 5 Persiapan Workshop Literasi dapat diartikan sebagai suatu keterampilan yang dimiliki seseorang dari kegiatan berpikir, berbicara, membaca, dan menulis. Ketika belajar, terkadang dosen/guru dan mahasiswa/siswa mengalami kesulitan mengemukakan kembali pemahamannya tentang suatu konsep baik secara lisan maupun tulisan. Dosen/guru dan mahasiswa/siswa juga kurang terbiasa menulis dan melaporkan hasil percobaan dan pengalaman belajar ke dalam berbagai bentuk tulisan secara kreatif. Padahal terdapat berbagai cara untuk mengkomunikasikan hasil pengalaman belajar ke dalam beragam bentuk tulisan seperti poster, booklet, karangan, peta konsep, peta pikiran, komik, cerita bergambar. Kurangnya rasa ingin tahu menyebabkan kurangnya kegiatan mengamati dan praktek, padahal lingkungan sekitar merupakan alat dan media yang menarik untuk menyalurkan rasa ingin tahu tentang fenomena alam sekitar. Untuk itu diperlukan berbagai kegiatan inkuiri untuk meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa/siswa. Beragam informasi tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari cerita, gambar, grafik, diagram, tabel, hingga laporan penelitian. Namun terkadang informasi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal, karena kurangnya kemampuan dalam membaca dan menggunakan informasi tersebut dalam beragam situasi. Untuk itu diperlukan kemampuan membaca dan berfikir kritis untuk memahami informasi tersebut. Kemampuan berbahasa dan berpikir kritis sangatlah penting untuk memahami semua mata pelajaran dan menggunakan informasi dalam beragam situasi. Oleh karena itu kemampuan literasi dalam pembelajaran perlu ditumbuhkan dan dikembangkan sejak dini

143 UNIT 5 Persiapan Workshop Lembar Kerja Peserta 5.1 Lembar Observasi Presentasi Perangkat Pembelajaran No Aspek yang Diobservasi Bukti/Komentar 1. Penerapan Pembelajaran Aktif 2. Penggunaan pertanyaan tingkat tinggi 3. Penggunaan lembar kerja yang mendorong berpikir/berbuat 4. Penggunaan ragam penilaian yang sesuai termasuk penilaian autentik 5. Lain-lain:

144 UNIT 5 Persiapan Workshop Lembar Kerja Peserta 5.2 Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) Komponen Tujuan Workshop Sangat jelas, terukur, relevan dengan kompetensi lulusan PPG Cukup jelas, terukur, namun kurang relevan dengan kompetensi lulusan PPG Kurang jelas, kurang terukur, kurang relevan dengan kompetnsi lulusan PPG Tidak jelas, tidak terukur, dan tidak relevan dengan kompetensi lulusan PPG Metode, Pendekatan, Model Workshop Sangat menggambarkan pembelajaran aktif, mengadopsi MIKIR, dan langkah ICARE Cukup menggambarkan pembelajaran aktif, mengadopsi MIKIR, dan sebagian langkah ICARE Kurang menggambarkan pembelajaran aktif, sebagian mengadopsi MIKIR, dan sebagian langkah ICARE Tidak menggambarkan pembelajaran aktif, tidak mengadopsi MIKIR, dan tidak mengadopsi langkah ICARE Media Pemilihan media sangat relevan dengan tujuan workshop, dibuat sendiri secara kreatif dan inovatif baik berbasis ICT maupun non ICT Pemilihan media cukup relevan dengan tujuan workshop, dimodifikasi dari media yang sudah ada baik berbasis ICT maupun non ICT Pemilihan media kurang relevan dengan tujuan workshop, menggunakan media yang sudah ada baik berbasis ICT maupun non ICT Pemilihan media tidak relevan dengan tujuan workshop, menggunakan media yang sudah ada tanpa modifikasi sama sekali Lembar kerja LK sangat memandu inkuiri mandiri, pertanyaan efektif, dan mengarahkan LK cukup memandu inkuiri terbimbing, pertanyaan efektif, tetapi kurang LK kurang memandu inkuiri, pertanyaan kurang efektif, dan kurang LK tidak memandu inkuiri, pertanyaan tidak efektif, dan tidak mengarahkan

145 UNIT 5 Persiapan Workshop hubungan teoripraktek sampai kesimpulan mengarahkan hubungan teoripraktek dan kesimpulan mengarahkan hubungan teoripraktek dan kesimpulan hubungan teoripraktek dan kesimpulan Penilaian Perangkat penilaian sangat relevan dengan tujuan dan langkah workshop, menyentuh ranah kognitif, afektif, dan psikomotor Perangkat penilaian cukup relevan dengan tujuan dan langkah workshop, tetapi hanya menyentuh dua ranah Perangkat penilaian kurang relevan dengan tujuan dan langkah workshop, hanya menyentuh satu ranah Perangkat penilaian tidak relevan dengan tujuan dan langkah workshop, hanya menyentuh satu ranah 136

146 UNIT 5 Persiapan Workshop MATERI PRESENTASI UNIT

147 UNIT 5 Persiapan Workshop 138

148 UNIT 5 Persiapan Workshop

149 UNIT 5 Persiapan Workshop 140

150 UNIT 4 Persiapan dan Praktik Mengajar UNIT 6 PRAKTIK MENGAJAR DI WORKSHOP PPG Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs III 379

151

152 UNIT 4 Persiapan dan Praktik Mengajar Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs III 379

153 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG UNIT 6 PRAKTIK MENGAJAR DI WORKSHOP PPG Pendahuluan Setelah mempelajari materi yang berkaitan dengan pembelajaran dan melakukan persiapan praktik mengajar, sangat penting bagi peserta untuk melakukan praktik mengajar. Unit ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan berbagai keterampilan mengajar yang telah dipelajari pada unit sebelumnya. Dalam praktik mengajar, peserta mengujicobakan langkah pembelajaran ke teman sejawatnya dan menerapkan keterampilan dasar mengajar. Pada praktik mengajar ini, peserta diharapkan mengujicobakan langkah-langkah pembelajaran dalam RPW & RPP ke teman sejawatnya dalam kelas terbatas serta menerapkan keterampilan dasar mengajar. Perubahanperubahan dalam pembelajaran ke arah yang lebih baik yang telah dilatihkan akan dipraktikkan dan direfleksi, sekaligus mendapatkan motivasi dan umpan balik yang memadai dari fasilitator dan sesama peserta. Dengan demikian, keterampilan mengelola pembelajaran aktif dapat diterapkan dan ditingkatkan secara berkelanjutan dalam proses pelaksanaan workshop PPG dan sekaligus melatih peserta PPG sehingga saat mereka melaksanakan praktik mengajar (PPL) pada kelas yang nyata di sekolah, mereka akan lebih siap. Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: 1. Menyimulasikan pelaksanaan workshop PPG; 2. Menyimulasikan pelaksanaan peer teaching dalam workshop PPG; 3. Mengidentifikasi keterampilan dan atau pengetahuan penting yang diperlukan agar pembelajaran efektif. 143

154 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG Petunjuk Umum Simulasi atau praktik mengajar pada sesi ini akan berlangsung secara paralel di setiap kelompok prodi/rumpun ilmu. Sumber dan Bahan Sumber-sumber berikut ini harus dipersiapkan dengan baik oleh fasilitator agar proses peer teaching dapat berjalan dengan lancar. 1. Perangkat pembelajaran yang disusun peserta pada unit 5 2. Instrumen pengamatan pelaksanaan praktik mengajar 6.1 (pelaksanaan RPW) dan 6.2 (pelaksanaan RPP) Waktu Sesi ini membutuhkan waktu 180 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan penyampaian sesi ini. Garis Besar Kegiatan (180 menit) Introduction 10 menit Connection 20 menit Application 140 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan dan garis besar langkah kegiatan. Curah gagasan tentang: Keterampilan yang seharusnya dimiliki dalam pembelajaran Hal yang diperhatikan saat melaksanakan dan mendampingi pelaksanaan peer teaching Putaran 1 (50 ): - Praktik mengajar menggunakan RPW - Melakukan Refleksi Putaran 2 (50 ): - Praktik mengajar menggunakan RPP - Melakukan Refleksi Diskusi Pelaksanaan Praktik Mengajar Memeriksa ketercapaian tujuan sesi Mengingatkan kembali pentingnya praktik mengajar dalam suatu pelatihan Gunakan pengalaman praktik mengajar dalam membimbing peserta ketika peer teaching PPG 144

155 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG Rincian Langkah Kegiatan I Introduction (10 menit) 1. Fasilitator menyampaikan latar belakang/alasan pentingnya praktik mengajar yang dilaksanakan dalam pelatihan ini, yaitu: Praktik mengajar dalam suatu pelatihan sangat penting dalam rangka memberi kesempatan kepada peserta pelatihan untuk mempraktikkan gagasan yang dipelajari selama pelatihan. Pengalaman praktik akan melengkapi pengetahuan keterampilan/teori/gagasan yang dipelajari. Refleksi praktik mengajar sangat penting untuk perbaikan kualitas pembelajaran dan lebih menyiapkan diri ketika terjung di kelas yang nyata. 2. Fasilitator menyampaikan tujuan dan langkah-langkah kegiatan pada sesi ini. 3. Fasilitator menyampaikan bahwa sesi ini akan berlangsung secara pleno dan kelompok prodi/rumpun ilmu sebagai berikut: Tahap Introduction: Pleno Tahap Connection: Pleno Tahap Application: Kelompok prodi/rumpun ilmu: - Praktik mengajar - Refleksi Pleno: Diskusi pelaksanaan praktik mengajar Tahap Reflection: Pleno Tahap Extension/Penguatan: Pleno 145

156 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG C Connection (20 menit) Curah Gagasan (pleno) 1. Fasilitator menggali pengalaman peserta terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan: Keterampilan apa saja yang seharusnya dimiliki oleh seorang peserta PPG dalam melaksanakan pembelajaran? Hal apa yang harus diperhatikan oleh instruktur/guru pamong PPG saat mendampingi pelaksanaan workshop dan peer teaching dalam satu siklus SSP? 2. Fasilitator menuliskan pendapat peserta pada kertas plano atau slide projektor. 3. Fasilitator memberi penguatan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan dikuatkan oleh instruktur & guru pamong dalam pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran, termasuk dalam peer teaching ( Lihat catatan fasilitator) Catatan untuk Fasilitator 1 Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dikuatkan oleh instruktur & guru pamong dalam pelaksanaan peer teaching: 1. Konsistensi pelaksanaan RPP 2. Efektivitas pelaksanaan RPP 3. Penerapan Keterampilan dasar mengajar: a. Keterampilan bertanya b. Keterampilan merespon c. Keterampilan memberi penguatan d. Keterampilan mengadakan variasi e. Keterampilan menjelaskan f. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran g. Keterampilan mengorganisasi diskusi kelompok kecil h. Keterampilan mengelola kelas 4. Keterampilan mengajar perseorangan. 146

157 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG A Application (140 menit) 1. Peserta melakukan praktik mengajar di tempat pelatihan. 2. Peserta dikelompokkan sesuai dengan prodi atau rumpun ilmu (misalnya: rumpun IPA, rumpun bahasa, rumpun IPS, dll. sesuai kondisi peserta yang diikutkan dalam pelatihan). Setiap kelompok diharapkan terdiri atas 8 10 peserta. Setiap kelompok melaksanakan praktik mengajar dalam dua putaran. Putaran I, praktik mengajar menggunakan RPW; putaran II, praktik mengajar menggunakan RPP. Setiap putaran membutuhkan waktu 50. Rangkaian kegiatan praktik mengajar dalam setiap putaran meliputi: Kegiatan 1: Praktik Mengajar (30 ) dan Kegiatan 2: Refleksi Praktik Mengajar (20 ). 3. Praktik mengajar dilakukan secara paralel untuk semua prodi/rumpun ilmu. 4. Masing-masing kelompok praktik mengajar menggunakan LKP 6.1 (Instrumen pengamatan pelaksanaan RPW) 6.2 (Instrumen pengamatan pelaksanaan RPP) Kegiatan 1a: Praktik Mengajar Menggunakan RPW (30 ) 1. Peserta melakukan praktik mengajar dalam kelompok prodi/rumpun ilmunya masingmasing menggunakan RPW. Catatan untuk Fasilitator 2 Dua orang akan berperan sebagai instruktur PPG, dua orang berperan sebagai pengamat, dan peserta yang lain berperan sebagai peserta PPG. 2. Dua peserta bertindak sebagai instruktur PPG, dua peserta bertindak sebagai pengamat, sedangkan peserta yang lain berperan sebagai peserta PPG yang dibelajarkan. 3. Bagikan Lembar Kerja Peserta 6.1: Lembar Observasi Pelaksanaan RPW. 4. Kegiatan simulasi praktik mengajar untuk satu RPW ini dilaksanakan dalam waktu 30 menit. Kegiatan 1b: Refleksi Praktik Mengajar Menggunakan RPW (20 ) 1. Peserta yang berperan sebagai instruktur PPG menyampaikan refleksi yang berpandu pada pertanyaan: a. Apa yang ia rasakan selama melaksanakan pembelajaran? b. Apa saja yang ia anggap berhasil? 147

158 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG c. Apa saja yang ia dianggap kurang berhasil? d. Jika praktik diulang, perbaikan apa sajakah yang ia akan dilakukan? 2. Selanjutnya, mintalah peserta yang berperan sebagai instruktur PPG untuk memberi komentar berdasarkan Lembar Kerja Peserta 6.1 serta menyampaikan saran konkret perbaikan. Pastikan mereka mengomentari berdasarkan butir-butir pada Lembar Kerja Peserta tersebut. Kegiatan 2a: Praktik Mengajar Menggunakan RPP (30 ) 1. Peserta melakukan praktik mengajar menggunakan RPP (peer teaching) dalam kelompok prodi /rumpun ilmunya masing-masing. Catatan untuk Fasilitator 3 Satu orang akan berperan sebagai guru, dua orang berperan sebagai pengamat (1 selaku instruktur PPG dan 1 sebagai guru pamong), dan peserta yang lain sebagai siswa. 2. Satu peserta bertindak sebagai guru, dua peserta bertindak sebagai pengamat (satu sebagai instruktur PPG dan yang satu lagi sebagai guru pamong), sedangkan peserta yang lain berperan sebagai siswa. 3. Bagikan Lembar Kerja Peserta 6.2: Lembar Observasi Pelaksanaan RPP kepada yang berperan sebagai instruktur PPG dan guru pamong. 4. Kegiatan simulasi praktik mengajar untuk satu RPP ini dilaksanakan dalam waktu 30 menit. Kegiatan 2b: Refleksi Praktik Mengajar Menggunakan RPP (20 ) 1. Peserta yang berperan sebagai guru menyampaikan refleksi yang berpandu pada pertanyaan: e. Apa yang ia rasakan selama melaksanakan pembelajaran? f. Apa saja yang ia anggap berhasil? g. Apa saja yang ia dianggap kurang berhasil? h. Jika praktik diulang, perbaikan apa sajakah yang ia akan dilakukan? 2. Mintalah peserta yang berperan sebagai siswa memberi komentar dengan mengemukakan fakta-fakta dan saran perbaikan. 3. Selanjutnya, mintalah peserta yang berperan sebagai guru pamong dan instruktur PPG untuk memberi komentar berdasarkan Lembar Kerja Peserta 6.2 dan mengulas 148

159 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG tanggapan dari peserta yang lain, serta menyampaikan saran konkret perbaikan pembelajaran. Kegiatan 3: Diskusi Pelaksanaan Praktik Mengajar (40 menit) 1. Peserta kembali berkumpul dalam ruang pleno, namun tetap duduk berkelompok sesuai dengan prodi/rumpun ilmunya. 2. Dalam kelompok, peserta mendiskusikan hal-hal berikut: a. Efektivitas pelaksanaan praktik mengajar b. Cara lain dalam mengelola pelaksanaan praktik mengajar c. Peluang penerapannya di dalam workshop PPG Hasil diskusi ditulis pada kertas plano. 3. Secara pleno, satu atau dua kelompok mempresentasikan hasil karyanya. Kelompok lain memberi tanggapan. R Reflection (5 menit) Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan: Apa sajakah manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan simulasi/praktik mengajar? Apakah ada yang masih perlu diperbaiki dari kegiatan Praktik Mengajar ini agar lebih bermanfaat? E Extension/Penguatan (5 menit) 1. Praktik mengajar seharusnya mengakomodasi gagasan dan rencana pembelajaran yang disusun selama workshop SSP; 2. Praktik mengajar MEMPERLIHATKAN bukan MEMBERITAHUKAN perubahan yang diinginkan; 3. Praktik mengajar memberikan pengalaman mendemonstrasikan perubahanperubahan dalam pembelajaran ke arah yang lebih baik. 4. Oleh karena itu, praktik mengajar sangat penting untuk dilaksanakan dalam memberikan pengalaman mengajar secara komperhensif. 5. Praktik mengajar memberikan gambaran bagi dosen selaku instruktur PPG dalam mempersiapkan peserta PPG sebagai calon guru profesional. 149

160 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG Lembar Kerja Peserta 6.1 Lembar Observasi Pelaksanaan RPW Aspek yang Diamati (Komponen MIKiR) Aktivitas peserta PPG yang sesuai komponen MIKIR Aktivitas intruksi PPG yangg memicu aktivitas peserta PPG Respon Lanjut Instruktur PPG terhadap aktivitas peserta PPG Mengalami Interaksi Komunikasi Refleksi 150

161 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG Lembar Kerja Peserta 6.2 Lembar Observasi Pelaksanaan RPP (Peer Teaching) Aspek yang Diamati Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Menggali pengetahuan prasyarat (materi yang sudah dibahas) untuk membangun pengetahun baru (materi yang akan dibahas) 2 Mengajukan pertanyaan menantang. 3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran. 4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan 5 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik. 6 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Kegiatan Inti Penguasaan Materi Pelajaran 7 Kemampuan menyesuiakan materi dengan tujuan pembelajaran. 8 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata. 9 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. 10 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak) Keterlaksanaan ( = ya), (x = tidak) Catatan Hasil Pengamatan 151

162 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG Aspek yang Diamati Keterlaksanaan ( = ya), (x = tidak) Catatan Hasil Pengamatan Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik 11 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 12 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. 13 Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 14 Pengelolaan dan penguasaan kelas. 15 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. 16 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect). 17 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Penerapan Pendekatan saintifik 18 Memberikan pertanyaan efektif. 19 Memfasilitasi/memancing peserta didik untuk mengamati 20 Memfasilitasi /memancing peserta didik untuk menanya 21 Memfasilitasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi/mencoba 22 Memfasilitasi peserta didik untuk menalar (proses berfikir yang logis) 23 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi (mengomunikasikan) Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran 24 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran. 25 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran. 26 Menghasilkan pesan yang menarik. 152

163 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG Aspek yang Diamati 27 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran. 28 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran. Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran 29 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar. 30 Merespon positif partisipasi peserta didik. 31 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik. 32 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif. 33 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 34 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. 35 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Melaksanakan Penilaian otentik 36 Pelaksanakan penilaian, sikap, dan keterampilan 37 Memberikan tes lisan/tertulis Kegiatan Penutup 38 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik. 39 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio. 40 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah dan memberikan tugas untuk mempelajari materi pembelajaran berikutnya Keterlaksanaan ( = ya), (x = tidak) Catatan Hasil Pengamatan 153

164 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG MATERI PRESENTASI UNIT 6 154

165 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG 155

166 UNIT 6 Praktik Mengajar di Workshop PPG 156

167 UNIT 7 Portofolio UNIT 7 PORTOFOLIO 142

168 UNIT 7 Portofolio 143 Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG

169

170 UNIT 7 Portofolio UNIT 7 PORTOFOLIO Pendahuluan Proses belajar seorang peserta PPG adalah suatu perjalanan panjang yang berbeda dengan peserta PPG lainnya. Dalam perjalanan tersebut, instruktur PPG harus mengumpulkan data yang bisa membantunya mengarahkan program belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta PPG. Bukti-bukti hasil belajar peserta PPG yang dikumpulkan dan menjadi sumber data tersebut disebut portofolio. Portofolio memberi gambaran tentang usaha, perkembangan, dan pencapaian peserta PPG dalam belajar. Di tingkat sekolah, portofolio sangat bermanfaat bagi guru untuk mengetahui perjalanan proses belajar siswa dan merencanakan tindaklanjut program pengembangan potensi siswanya. Bagi siswa, portofolio sangat bermanfaat untuk melakukan proses penilaian diri sehingga mereka bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan diri untuk meningkatkan kompetensinya. Bagi orang tua, portofolio memberi informasi seberapa jauh perkembangan anaknya dalam belajar sehingga mereka dapat membantu anaknya di rumah. Pengumpulan hasil kerja di dalam portofoilo sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan tujuan utamanya, yaitu memiliki dokumen yang dapat memberikan informasi mengenai proses panjang perjalanan belajar setiap peserta PPG yang pasti berbeda untuk peserta PPG lainnya. Kumpulan hasil kerja ini tentunya bukan untuk diketahui oleh setiap peserta PPG atau orang lain karena portofolio hanya ditujukan bagi mereka yang memiliki kepentingan dalam rangka meningkatkan kompetensi peserta PPG. Pendidikan Profesi Guru merupakan program untuk membangun kompetesi guru professional. Pada kegiatan workshop sebelum melaksanakan PPL di sekolah, mahasiswa calon guru perlu dilatih membuat portofolio agar nanti pada saat melaksanakannya di sekolah dapat menerapkan keterampilan tersebut di sekolah. 159

171 UNIT 7 Portofolio Tujuan Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi ciri-ciri portofolio yang baik; 2. Menilai portofolio yang sudah ada berdasarkan ciri-ciri yang sudah diidentifikasi; 3. Mengkaji kelayakan hasil kerja peserta PPG sebagai bahan portofolio. Sumber dan Bahan 1. Portofolio peserta PPG berupa berbagai perangkat pembelajaran: Silabus, RPP, Media, Rubrik Penilaian, LKS dari setiap SSP; 2. Portofolio siswa (mengambil cantoh dari Sekolah mitra) mewakili rumpun mata pelajaran matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan Kelas Awal (khusus SD), dan Bahasa Inggris (khusus SMP); 3. Contoh portofolio calon guru (dalam bahasa Inggris dalam CD) Garis Besar Kegiatan (120 menit) Introduction 10 menit Connection 15 menit Application 80 menit Reflection 10 menit Extension 5 menit Menjelaskan latar belakang, tujuan, dan langkah-langkah kegiatan 1. Urun pengalaman tentang portofolio 2. Merumuskan kriteria portofolio yang baik 1. Menganalisis portofolio siswa SD/MI dan siswa SMP/MTs. 2. Simulasi Menyusun portofolio mahasiswa PPG. 3. Membuat program portofolio. 1. Memeriksa ketercapaian tujuan sesi. 2. Mencatat hal-hal yang perlu dikonfirmasi. Menguatkan konsep: Fungsi dan peran portofolio sebagai sumber data perkembangan hasil belajar untuk peningkatan kualitas workshop PPG dan PPL PPG? 160

172 UNIT 7 Portofolio I Rincian Langkah Kegiatan Introduction (10 menit) 1. Fasilitator menjelaskan latar belakang sesi (5 Portofolio sangat bermanfaat sebagai sumber informasi untuk mengetahui perkembangan belajar peserta PPG Pembuatan portofolio oleh instruktur maupun calon peserta PPG masih perlu didorong perwujudannya; Perlu tambahan informasi untuk meningkatkan kualitas portofolio yang bersifat praktis. 2. Fasilitator menjelaskan tujuan dan garis-garis besar langkah kegiatan, yaitu Mengidentifikasi ciri-ciri portofolio yang baik Menilai portofolio yang sudah ada berdasarkan ciri-ciri yang sudah diidentifikasi Mengkaji kelayakan hasil kerja peserta PPG sebagai bahan portofolio. C Connection (15 menit) Kegiatan 1: Urun Gagasan/Pengalaman tentang Portofolio 1. Fasilitator menggali pengalaman peserta terkait dengan portofolio dengan mengajukan satu per satu pertanyaan berikut: Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang portofolio? Bagaimana pengalaman Ibu/Bapak dalam memanfaatkan portofolio? Apa perbedaan portofolio siswa dengan portofolio peserta PPG? 2. Fasilitator menuliskan pendapat peserta pada kertas plano atau slide projektor. 3. Fasilitator menayangkan (salah satu) pengertian tentang portofolio sebagai penguatan, yaitu: Apa Portofolio itu? Bukti-bukti dari hasil belajar siswa/mahasiswa yang dikumpulkan dalam satu tempat dan menggambarkan proses belajarnya. 4. Apa perbedaan portofolio siswa dengan portofolio peserta PPG? 161

173 UNIT 7 Portofolio 5. Fasilitator menegaskan Manfaat Portofolio dalam konteks Workshop PPG Menginformasikan perjalanan belajar peserta PPG Bagi instruktur: sebagai umpan balik Bagi peserta PPG: sebagai bahan refleksi belajar (tahu kekuatan dan kelemahan diri) Kegiatan 2: Merumuskan Kriteria Portofolio Siswa yang Baik 1. Berdasar pada pengertian portofolio, peserta secara berkelompok (4 6 orang) mendiskusikan Apa kriteria portofolio siswa yang baik? 2. Peserta menempelkan hasil kerjanya di dinding ruangan. 3. Peserta mengunjungi hasil kerja kelompok lain dan mencatat butir kriteria yang menurut mereka penting; 4. Setelah kelompok kembali ke meja masing-masing, fasilitator meminta wakil kelompok untuk menyampaikan butir-butir kriteria yang mereka pilih, dan fasilitator menuliskannya di kertas plano di depan kelas atau pada slide projektor; 5. Fasilitator menambahkan butir-butir penting yang belum tersampaikan oleh kelompok (Butir penting: Lihat catatan fasilitator) 162

174 UNIT 7 Portofolio Catatan untuk Fasilitator Kriteria Portofolio siswa yang Baik 1. Hasil kerja siswa dalam portofolio harus ber-tanggal; 2. Tidak semua hasil kerja siswa dimasukkan ke dalam portofolio; 3. Memuat hasil penilaian formal (Hasil ulangan) dan informal (komentar guru); 4. Hasil kerja siswa yang dimasukkan tidak selalu hasil akhir; yang penting memperlihatkan kemampuan tertentu; 5. Hasil kerja siswa dipilih berdasarkan jadwal dan/atau tanpa jadwal (spontan) yaitu ketika guru melihat kemampuan tertentu yang menarik yang tampak pada hasil kerja siswa. 6. Ada umpan balik berupa catatan dari guru; 7. Ada pembatas antar mata pelajaran; 8. Disusun per individu siswa. Kriteria Portofolio Peserta PPG yang Baik 1. Hasil kerja peserta PPG dalam portofolio harus ber-tanggal 2. Tidak semua hasil kerja dimasukkan ke dalam portofolio 3. Memuat hasil penilaian formal dan informal (komentar) 4. Hasil kerja peserta PPG dipilih berdasarkan produk yang ditentukan 5. Ada umpan balik berupa catatan dari instruktur 6. Disusun per individu. 6. Fasilitator meminta kelompok untuk menyampaikan butir-butir kriteria mana sajakah yang ada dalam kriteria yang dihasilkan kelompoknya. A Application (80 menit) Pastikan kelompok peserta mendapat potofolio yang disediakan panitia. Kegiatan 1: Menilai Portofolio Siswa (30') 1. Fasilitator membagikan portofolio siswa 2. Dengan menggunakan kriteria yang sudah disepakati, peserta secara berpasangan menilai portofolio siswa yang disediakan panitia/fasilitator, berpandu pada pertanyaan: Seberapa jauh portofolio tersebut memenuhi kriteria? 163

175 UNIT 7 Portofolio (Setiap kelompok menilai kumpulan hasil kerja dari SATU siswa) 3. Fasilitator meminta wakil beberapa kelompok untuk melaporkan hasil penilaiannya; 4. Setelah peserta menilai portofolio siswa, fasilitator membagikan contoh portofolio mahasiswa sebagai bahan bacaan peserta. Kegiatan 2: Diskusi Kelompok (10 ) 1. Setelah mengamati langsung portofolio, peserta mendiskusikan hal-hal berikut a. apakah butir kriteria portofolio yang baik tadi perlu ditambah? Apa sajakah itu? b. apa sajakah manfaat portofolio? c. apa sajakah yang dimasukkan kedalam portofolio? d. kapan kita mengambil suatu hasil kerja siswa dan memasukkannya kedalam portofolio? e. untuk apa sajakah Bapak/Ibu (akan) memanfaatkan portofolio? f. apa sajakah (kira-kira) masalah yang Bapak/Ibu hadapi terkait portofolio? Hasil diskusi ditulis pada kertas plano. 2. Kelompok saling menukarkan hasil diskusi dan mengomentarinya; 3. Fasilitator memberi penguatan, khususnya tentang manfaat portofolio, yaitu: Apa manfaat Portofolio? Menginformasikan perjalanan belajar peserta PPG Umpan balik bagi instruktur Bagi peserta PPG: sebagai bahan refleksi belajar (tahu kekuatan dan kelemahan diri) Kegiatan 3: Menganalisis Hasil Kerja Peserta PPG (40 ) 1. Fasilitator membagikan hasil kerja/produk peserta PPG 2. Fasilitator memastikan setiap peserta (tim teaching) telah memperoleh minimal 2 hasil kerja peserta PPG yang telah disiapkan oleh fasilitator. Karya bisa berupa RPP, LK, Bahan Ajar, Media, atau Instrumen Penilaian 3. Fasilitator meminta peserta mendeskripsikan ketercapaiaan kemampuan peserta PPG (gunakan hasil kerja peserta PPG) 4. Fasilitator meminta peserta merumuskan rencana tindak lanjut berdasar dari diskripsi kemampuan peserta PPG (dibuat di kertas terpisah) 5. Fasilitator meminta memasukkan karya peserta PPG tersebut ke dalam portofolio 164

176 UNIT 7 Portofolio R Refleksi/Penguatan (10 menit) Fasilitator mengajukan pertanyaan berikut. Hal penting apa sajakah yang perlu diperhatikan terkait portofolio? Apa kriteria portofolio yang baik? E Extension dan Penguatan (5 menit) Fasilitator menyampaikan hal sebagai berikut: Portofolio merupakan salah satu bukti perkembangan peserta PPG terkait belajarnya. Buatlah portofolio di Prodi Bapak/Ibu atau tingkatkanlah kualitas portofolio yang sudah ada; Untuk memperdalam pengetahuan dan meningkatkan keterampilan membuat portofolio, tugas apakah yang akan Bapak/Ibu berikan kepada mahasiswa PPG? 165

177 UNIT 7 Portofolio 1. Informasi Tambahan 5.1 PORTOFOLIO Penilaian proses dan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai teknik untuk mengetahui ketercapaian semua kompentensi baik terkait dengan aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal. Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara mengamati kinerja/performance, proyek, dan portofolio. Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penialai portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema pembelajaran. Misalnya kompetensi: menyusun laporan hasil percobaan. Kemampuan menyusun laporan hasil percobaan tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang. Kegiatan ini dapat dimulai dari penulisan draft, perbaikan draft, sampai menyusun laporan akhir yang siap untuk disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya peserta didik sejak draft sampai laporan akhir beserta catatan-catatan masukan guru inilah yang menjadi portofolio. Di samping memuat karya-karya peserta didik beserta catatan guru, terkait kompetensi menyusun laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga dapat memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari-hari peserta didik yang bersangkutan. Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio Tujuan dan fungsi penilaian portofolio adalah: 1. Memberikan informasi bagi guru dan orang tua 2. Alat pembelajaran karena mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka. 3. Alat penilaian otentik (authentic assessment). 4. Sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self-assessment. 5. Menghargai perkembangan yang dialami peserta didik. 166

178 UNIT 7 Portofolio 6. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung. 7. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik. 8. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi. 9. Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran. 10. Mengoptimalkan proses bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru lain. 11. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik. 12. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri. 13. Membantu peserta didik dalam menguasai kompetensi. Manfaat Portofolio Manfaat dan guna portofolio dapat dirinci sebagai berikut: 1. Portofolio digunakan oleh guru untuk melihat perkembangan peserta didik berdasarkan kumpulan hasil kerja mahasiswa. 2. Portofolio sebagai Collection of learning experience: cognitive, psychomotor, and affective. 3. Portofolio bukan hanya berupa benda nyata, melainkan mencakup segala pengalaman batiniah yang terjadi pada diri peserta didik. 4. Portofolio digunakan oleh peserta didik untuk mengumpulkan semua dokumen dari ilmu pengetahuan yang telah dipelajari. Hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio agar penilaian portofolio dapat berjalan efektif adalah sebagai berikut: 1. Masing-masing peserta didik mempunyai portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar peserta didik untuk setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi. 2. Menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan. 3. Sewaktu-waktu peserta didik diminta untuk membaca catatan guru yang berisi komentar, masukan, dan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap. 4. Peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru. 5. Catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat. 6. Guru memberikan komentar dan catatan tentang dokumen portofolio yang telah dikumpulkan peserta didik dalam bentuk kalimat positif yang berisi motivasi, semangat, juga usaha-usaha yang masih perlu ditingkatkan. Komentar/ catatan tersebut ditulis di halaman belakang dokumen peserta didik. 167

179 UNIT 7 Portofolio Jenis-Jenis Portofolio Berdasarkan manfaatnya, jenis-jenis portofolio dikelompokkan sebagai berikut: 1. Portofolio Perkembangan (Growth Portfolio) Memperlihatkan pertumbuhan/perubahan dari waktu ke waktu Membantu mengembangkan keterampilan proses dan evaluasi diri Mengeidentifikasi keunggulan dan kelemahan yang dimiliki Menelusuri perkembangan dari satu atau lebih produk/performa 2. Portofolio Penampilan (Showcase Portfolio) Menunjukkan hasil yang dicapai pada akhir semester/ tahun Menyediakan contoh karya terbaik untuk keperluan tertentu Menunjukkan persepsi terbaik peserta didik untuk pekerjaan yang disukainya Menampakkan sikap peserta didik untuk pembelajaran di masa datang 3. Portofolio Evaluasi (Evaluation Portfolio) Mendokumentasikan hasil belajar untuk proses ranking Mendokumentasikan kemajuan untuk pencapaian standar Menempatkan peserta didik secara tepat. Penilaian Portofolio Penilaian protofolio berdasarkan jenis-jenis portofolio adalah sebagai berikut: 1. Penilaian Portofolio Proses/Kerja 1. Bagaimana pembagian kerja di antara anggota kelompok? 2. Apakah masing-masing anggota telah bekerja sesuai dengan tugasnya? 3. Berapa besar kontribusi kerja kelompok terhadap hasil yang dicapai kelompok? 4. Adakah bukti tanggung jawab bersama? 5. Apakah kelengkapan data yang diperoleh telah sesuai dengan tugas anggota kelompok masing-masing? 6. Apakah informasi yang diperoleh akurat? 7. Apakah portofolio telah disusun dengan baik? 2. Penilaian Portofolio Tampilan/Show 1. Signifikansi materi 2. Pemahaman peserta didik 3. Argumentasi, yaitu bagaimana siswa mempertahankan argumentasinya 4. Responsiveness (kemampuan memberikan respon) 5. Kerjasama kelompok 168

180 UNIT 7 Portofolio 3. Penilaian Portofolio Dokumen 1. Kelengkapan 2. Kejelasan 3. Akurasi informasi yang didapat 4. Dukungan data 5. Kebermaknaan data grafis 6. Kualifikasi dokumen Prinsip Penilaian Portofolio 1. Mutual trust (saling mempercayai) 2. Confidentiality (kerahasiaan bersama) 3. Joint ownership (milik bersama) 4. Satisfaction (kepuasan) untuk semua 5. Relevance (kesesuaian) Langkah-Langkah Penilaian Portofolio 1. Menentukan tujuan dan fokus portofolio. 2. Mengidentifikasi pengorganisasian portofolio. 3. Menentukan isi portofolio. 4. Mengembangkan kriteria penilaian. 5. Menyusun format penilaian. 6. Menilai portofolio secara umum. 169

181 UNIT 7 Portofolio MATERI PRESENTASI UNIT 7 170

182 UNIT 7 Portofolio 171

183 UNIT 7 Portofolio 172

184 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut UNIT 8 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT 249

185 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 174

186 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut UNIT 8 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT Pendahuluan RENCANA TINDAK LANJUT merupakan faktor yang penting dan harus menjadi bagian integral dari suatu pelatihan/workshop. Rencana tersebut harus dibuat realistis didasarkan pada kemampuan peserta dan disesuaikan dengan kemampuan institusi tempat peserta bekerja sehingga peserta merasa yakin bahwa rencana tersebut akan dapat dilaksanakan. Perencanaan harus menggunakan pedoman apa yang akan dilakukan bukan apa yang ingin dilakukan. Rencana Tindak Lanjut yang konkret peserta pelatihan mempunyai ikatan untuk mengimplementasikan hal-hal yang diperoleh selama pelatihan sehingga menimbulkan perubahan ke arah yang lebih baik dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru (PPG). Dengan adanya Rencana Tindak Lanjut yang konkret peserta pelatihan mempunyai ikatan untuk mengimplementasikan hal-hal yang diperoleh selama pelatihan sehingga menimbulkan perubahan ke arah yang lebih baik dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru (PPG). Rencana tersebut perlu ditulis dan didokumentasikan agar dapat digunakan untuk mengukur pelaksanaan dan kemajuannya. Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, para peserta mampu: Merencanakan kegiatan yang akan dilakukan secara individual sebagai penerapan gagasan yang diperoleh dari pelatihan; 175

187 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Sumber dan Bahan 1. Presentasi Unit 8 2. Lembar Kerja Peserta 8.1a: Rencana Tindak Lanjut Sebelum Workshop PPG- Individual 3. Lembar Kerja Peserta 8.1a: Rencana Tindak Lanjut Selama Workshop PPG- Individual 4. ATK: (Lihat Pengantar Modul) Waktu Unit ini membutuhkan waktu 60 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan penyampaian unit ini. Garis Besar Kegiatan (60 menit) Introduction 5 menit Connection 10 Menit Application 35 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Fasilitator menjelaskan latar belakang, tujuan, dan garis besar langkah kegiatan. Ungkap pengalaman tentang apa yang diperoleh dari pelatihan ini Ungkap gagasan tentang rencana penerapan hasil pelatihan. Menulis rencana tindak lanjutindividual. Berbagi gagasan RTL Perbaikan RTL, jika perlu. Memeriksa ketercapaian tujuan Mencatat hal-hal yang masih perlu diperjelas. Pelatihan perlu ditindaklanjuti. Mulai dari yg mampu dilakukan. 176

188 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Rincian Langkah Kegiatan I Introduction (5 menit) 1. Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan. C Connection (10 menit) Urun Pengalaman/Gagasan 1. Fasilitator menayangkan materi pelatihan yang telah dipelajari peserta kemudian mengajukan pertanyaan: Apa saja yang Saudara peroleh/pelajari dari pelatihan ini? Catatan untuk Fasilitator 1 Jawaban peserta diharapkan spesifik, misal: Materi Pelatihan Jawaban yang Diharapkan Pembelajaran Aktif Portofolio Menerapkan komponen-komponen MiKIR dalam penyusunan RPW atau sekenario workshop Mengidentifikasi hasil karya peserta PPG untuk dikumpulkan dalam portofolio peserta Dsb.. 2. Setelah peserta dianggap telah mengenali apa yang telah dipelajari dari pelatihan/workshop, fasilitator meminta peserta untuk mengemukakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan sebagai instruktur workshop PPG setelah memperoleh beberapa pengetahuan dan keterampilan tersebut (Pleno); 3. Setelah dianggap memiliki gambaran rumusan kegiatan pada RTL, fasilitator meminta peserta untuk membuat RTL secara perseorangan, sebagai instruktur workshop PPG. 177

189 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut A Application (35 menit) Kegiatan 1: Menyusun Rencana Tindak Lanjut (20 ) Individual: Peserta merumuskan kegiatan yang akan dilakukannya secara individu, sebagai instruktur workshop PPG (Gunakan Lembar Kerja Peserta 8.1a dan 8.1b: Rencana Tindak Lanjut Individual) Kegiatan 2: Berbagi Gagasan (10 ) 1. Fasilitator meminta beberapa peserta untuk membacakan RTL-nya; 2. Fasilitator meminta peserta lainnya memberikan komentar terutama dalam hal: a. Apakah kegiatan cukup konkret/spesifik? b. Apakah kegiatan tersebut benar-benar dapat didukung oleh kemampuan yang bersangkutan dan institusi tempat peserta bekerja sehingga kegiatan dapat terlaksana. Kegiatan 3: Perbaikan RTL (5 ) 1. Individual: Peserta memperbaiki rencananya berdasar pada komentar/ masukan dari temannya. R Reflection (5 menit) Fasilitator meminta peserta untuk: Memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini Mengemukakan hal-hal yang masih perlu diperjelas. E Extension/Penguatan (5 menit) 1. Pelatihan akan bermanfaat apabila hasilnya dilaksanakan; 2. Terapkanlah apa yang telah diperoleh dari pelatihan: Mulailah dari apa yang Saudara MAMPU, bukan dari apa yang Saudara INGINKAN. 178

190

191 UNIT 8 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Lembar Kerja Peserta 8.1.a Rencana Tindak Lanjut (Sebelum workshop) Individual Nama Peserta:..; Program Studi: ; LPTK:... Kegiatan Minggu: Contoh: X Menyusun RPW dengan menerapkan komponen MiKIR Beri tanda centang (v) pada kolom yang sesuai. 174 Bahan Rujukan bagi Instruktur untuk Workshop Bahan PPG Rujukan bagi Instruktur untuk Workshop PPG

192 UNIT 8 UNIT 8 Penyusunan Penyusunan Rencana Rencana Tindak Tindak Lanjut Lanjut Lembar Kerja Peserta 8.1.b Rencana Tindak Lanjut (Selama workshop) Individual Nama Peserta:..; Program Studi: ; LPTK:... Kegiatan Bulan: Bulan: Bulan: Contoh: X X X X Mengidentifikasi karya peserta PPG yang sudah diberi umpan balik untuk portofolio *) Beri tanda centang (v) pada kolom yang sesuai

193

194 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Informasi Tambahan 181

195 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut MATERI PRESENTASI UNIT 8 182

196 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 183

197 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 184

198

Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun mata pelajaran. UNIT 2

Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun mata pelajaran. UNIT 2 UNIT 2 JURNAL REFLEKTIF UNIT 2 JURNAL REFLEKTIF Pendahuluan Kemampuan merefleksikan pelaksanaan sebuah kinerja, baik oleh guru, kepala sekolah, maupun pengawas merupakan keterampilan yang sangat penting

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa MODUL PELATIHAN

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa MODUL PELATIHAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa MODUL PELATIHAN

Lebih terperinci

Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 90 menit.

Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 90 menit. UNIT 3 JURNAL REFLEKTIF UNIT: 3 JURNAL REFLEKTIF Pendahuluan Kemampuan untuk berefleksi tentang pelaksanaan belajar mengajar sehari-hari di kelas merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

UNIT 3: MEMAHAMI KURIKULUM

UNIT 3: MEMAHAMI KURIKULUM USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa FOTO YANG RELEVAN UNIT 3: MEMAHAMI KURIKULUM POLEMIK Kurikulum apa yang mau saya pakai yah...?

Lebih terperinci

Persiapan Praktik Mengajar

Persiapan Praktik Mengajar Persiapan Praktik Mengajar I Praktik pembelajaran pada kelas nyata memberikan kesempatan peserta menerapkan hal-hal baru yang dikembangkan pada paket dan sesi sebelumnya Pembelajaran yang berhasil membutuhkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3 UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Persiapan dan praktik mengajar adalah salah satu unit yang penting dalam setiap tahapan pelatihan. Unit ini memberikan

Lebih terperinci

Melakukan Pendampingan yang Efektif

Melakukan Pendampingan yang Efektif Kegiatan 3: Simulasi Pendampingan Menggunakan Panduan (70 menit) (1) Fasilitator membagikan Handout Peserta 2.1: Lima Langkah Pendampingan yang Efektif, peserta mempelajarinya, kemudian fasilitator memberi

Lebih terperinci

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IV WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WORKSHOP ANALISIS DATA 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Modul Pelatihan Praktik

Lebih terperinci

UNIT 4. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

UNIT 4. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK UNIT 4 Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran 134 UNIT 5 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR UNIT 5 Persiapan dan Praktik Mengajar UNIT 5 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Persiapan dan praktik mengajar

Lebih terperinci

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 Pendahuluan DBE3 bertujuan untuk mendukung Kementerian Pendidikan Nasional dan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF A. KOMPETENSI Peserta pelatihan dapat: 1. Memahami secara utuh perubahan pendekatan pembelajaran ke pendekatan tematik integratif. 2. Memahami secara utuh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP?

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? (Unit 8 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? Pendahuluan Peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Lebih terperinci

UNIT 6: PENILAIAN AUTENTIK

UNIT 6: PENILAIAN AUTENTIK USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa FOTO YANG RELEVAN UNIT 6: PENILAIAN AUTENTIK I Introduction 5 Latar Belakang Guru perlu mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

Jurnal Mengajar sudah biasa dilakukan. Umumnya hanya untuk pemenuhan tuntutan administrasi. Bukan untuk bahan refleksi perbaikan pembelajaran.

Jurnal Mengajar sudah biasa dilakukan. Umumnya hanya untuk pemenuhan tuntutan administrasi. Bukan untuk bahan refleksi perbaikan pembelajaran. Jurnal Reflektif I Jurnal Mengajar sudah biasa dilakukan. Umumnya hanya untuk pemenuhan tuntutan administrasi. Bukan untuk bahan refleksi perbaikan pembelajaran. Refleksi yang biasa dituliskan di akhir

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) Mei 2013 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui

Lebih terperinci

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan

Lebih terperinci

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Pendahuluan Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimaksudkan

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul II Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 3

Lebih terperinci

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik UNIT 5a PENDAMPINGAN UNIT 5a PENDAMPINGAN Pendahuluan Pengawas Mata Pelajaran (selanjutnya disebut Pengawas) mempunyai posisi dan peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas adalah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:128), penelitian tindakan

Lebih terperinci

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) TAILOR MADE PELAKSANAAN PLPG PSG RAYON 107 UNIVERSITAS LAMPUNG UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 Panitia Sertifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP Waktu : 3 jam 45 menit A. Pendahuluan Pada paket pelatihan

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

Kelompok Materi: Pokok

Kelompok Materi: Pokok Silabus Pelatihan SILABUS PELATIHAN Kelompok Materi: Pokok 127 Materi Pelatihan: 2.3.b. Review Hasil Praktik Pembelajaran dan Penilaian Alokasi Waktu: 2 JP ( 90 menit) No Kompetensi Uraian Materi Kegiatan

Lebih terperinci

KONFERENSI: ALTERNATIF MODEL PEMBIMBINGAN PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PRAKTIKAN MAHASISWA DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL

KONFERENSI: ALTERNATIF MODEL PEMBIMBINGAN PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PRAKTIKAN MAHASISWA DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL KONFERENSI: ALTERNATIF MODEL PEMBIMBINGAN PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PRAKTIKAN MAHASISWA DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL Martien Herna Susanti 1 martien_herna@yahoo.com Setiajid 2 setiajid.pkn@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SD KELAS I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam Unit 8 gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP BAHASA INGGRIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi: melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KELAS I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs ILMU PENGETAHUAN ALAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs MATEMATIKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i SMP Modul Pelatihan Implementasi

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs SENI BUDAYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Seni Budaya - SMP i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan

Lebih terperinci

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI Pendahuluan 11-1 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan,,,,. Waktu 3x50 menit 11-2 11-3 11-4 Lembar Kegiatan 11.1A 11-5 Lembar Kegiatan 11.1B

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL di SMK PI AMBARRUKMO dilaksanakan terhitung dari 1 Juli sampai dengan 15 September 2014. Uraian tentang pelaksanaan program PPL tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU SMA/MA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA MATEMATIKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i SMA/MA/SMK Modul Pelatihan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2011 Perencanaan Mengkaji dan memetakan

Lebih terperinci

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29 Sesi 1 Apakah Kita Mengenal Peserta Pelatihan Sebagai Pelajar Dewasa? Pendahuluan Seorang fasilitator pelatihan yang efektif harus tahu peserta pelatihan yang ia hadapi. Peserta pelatihan bukan hanya sekedar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN LESSON STUDY

RINGKASAN LAPORAN LESSON STUDY 1 RINGKASAN LAPORAN LESSON STUDY PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENGANTAR ILMU SASTRA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Oleh Hartono, dkk. TIM LESSON STUDY JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN NARASUMBER/ INSTRUKTUR NASIONAL GURU TIK

PANDUAN PELATIHAN NARASUMBER/ INSTRUKTUR NASIONAL GURU TIK PANDUAN PELATIHAN NARASUMBER/ INSTRUKTUR NASIONAL GURU SMP/MTs SMA/MA SMK/MAK UNTUK NARASUMBER/ INSTRUKTUR NASIONAL PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati 93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

PENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING

PENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 29 Nomor 2 tahun 2012 PENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING (BTL) PADA MATA KULIAH MICROTEACHING UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL

Lebih terperinci

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA Degi Alrinda Agustina Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/ MTs PRAKARYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013

MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013 Kode Kuesioner Tanggal Lokasi Kota : : - -2014 : MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013 Satuan Pendidikan SD SMP SMA SMK (tandai salah satu) A. DATA RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS)

Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) MODUL IIIC PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI):

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas / Semester : 5 /1 Tema : Udara Bersih Bagi Kesehatan( (Tema 2) Sub Tema : Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan(Sub

Lebih terperinci

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 1 PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 Pendahuluan Oleh: Bambang Prihadi*) Implementasi Kurikulum 2013 dicirikan dengan perubahan yang sangat mendasar

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU SMA/MA DAN SMK/MAK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA/MA DAN SMK/MAK SEJARAH INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan

Lebih terperinci

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 SOSIALISASI KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IX/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami dialog interaktif pada tayangan televise / siaran radio

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SMP 2013 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum.

PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum. PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Budaya dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP KEMENTERIAN AGAMA 2013 i Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian

Lebih terperinci

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,

Lebih terperinci

Kelompok Materi: Pokok

Kelompok Materi: Pokok Silabus Pelatihan Silabus Pelatihan Kelompok Materi: Pokok 119 Materi Pelatihan Alokasi Waktu : 2.3.a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian : 6 JP ( 270 menit) No Kompetensi Uraian Materi Kegiatan dan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang pada hakikatnya merupakan rangkaian

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) 1 KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) I. Pendahuluan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. 16 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C MTs Ma arif NU 1 Jatilawang tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 42 siswa, terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi

United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini merupakan tanggung jawab konsorsium

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A R E N C A N A P E L A K S A N A A N P E M B E L A J A R A N

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A R E N C A N A P E L A K S A N A A N P E M B E L A J A R A N UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A R E N C A N A P E L A K S A N A A N P E M B E L A J A R A N 1. Fakultas / Prodi : FMIPA /Prodi Pend. Biologi 2. Mata Kuliah/ Kode : Praktikum Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK Modul II Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK Juli 2014 Modul II: Praktik yang Baik dalam MBS di SD/MI dan SMP/MTs

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Pengantar Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP PENYAMAAN PERSEPSI Modul Pelatihan Praktik yang Baik

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO Oleh Yuni Setiawati Iqbal Hilal Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: yunisetiawati520@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP Mekanisme Pengembangan RPP 1. Perencanaan Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I STANDAR KOMPETENSI 1. Mahasiswa terampil menerapkan paradigma baru pendidikan dan model inovatif sebagai usaha reformasi pendidikan masa kini. 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013) PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013) Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Makalah disampaikan dalam PPM Workshop Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat upaya pengembangan karakter kemandirian melalui model Project Based Learning (PBL). Penerapan model

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan tentang implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran menulis teks eksposisi di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR

UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Untuk melaksanakan pembelajaran kontekstual, guru perlu melakukan persiapan yang memadai dan latihan yang cukup.

Lebih terperinci