DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN SARI ABSTRACT.
|
|
- Adi Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN SARI ABSTRACT i ii iv viii xv xvi xvii xviii xix BAB I: PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian I.2. Rumusan Masalah I.3. Maksud dan Tujuan Penelitian I.4. Lokasi Penelitian I.6. Ruang Lingkup Penelitian I.5. Manfaat Penelitian 1.6. Peneliti Terdahulu BAB II: GEOLOGI REGIONAL II.1. Geologi Regional Cekungan Kutai II.1.1. Stratigrafi Cekungan Kutai II.1.2. Tektonik Cekungan Kutai II.1.3. Petroleum System Cekungan Kutai II.1.4. Overpressure di Cekungan Kutai II.2. Geologi Daerah Penelitian iv
2 II.2.1. Stratigrafi Lapangan Verde II.2.2. Struktur Geologi Lapangan Verde II.2.3. Petroleum Play Lapangan Verde II.2.4. Overpressure Lapangan Verde BAB III: KAJIAN PUSTAKA III.1. Landasan Teori III.1.1.Konsep Tekanan Pori dan Overpressure III Terminologi III Kompaksi III Prinsip Kompaksi III Tren Kompaksi Normal III Mekanisme Pembentukan Overpressure III Mekanisme Pembebanan (Loading) III Mekanisme Non-pembebanan (Unloading) III.1.2. Analisis Overpressure Berdasarkan Log Sumur III Prinsip Dasar dari Log Sumur dalam Analisis Overpressure III Metode-metode Empiris dalam Pendeteksian Overpressure III Metode Kedalaman Ekuivalen III Metode Eaton (1975) III Metode Bowers (1995) III.1.3. Penentuan Penyebaran Overpressure III Prinsip-Prinsip Penentuan Penyebaran Overpressure III Rekonstruksi Sejarah Pengendapan (Burial History) III Parameter-parameter Model III.1.4.Analisis Geomekanik III Kekuatan Batuan dan Kriteria Pecah Batuan III Medan Tegangan In-situ v
3 III Tegangan Lubang Bor III Aplikasi Studi Geomekanik untuk Kestabilan Lubang Bor III.1.5. Karakteristik Lingkungan Deepwater II Tinjauan Geologi Umum Lingkungan Deepwater II Overpressure di Lingkungan Deepwater III.2. Hipotesis Penelitian BAB IV: METODE PENELITIAN IV.1. Data IV.2. Peralatan IV.3 Metode Penelitian IV.3.1. Tahap Persiapan dan Studi Pustaka IV.3.2. Tahap Pengolahan Data IV.3.3. Tahap Analisis dan Interpretasi Data IV.3.4. Tahap Penyusunan Laporan IV.3. Jadwal Penelitian BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN V.1. Penyajian dan Perbandingan Data Sumur V.1.1. Well-1 V.1.2. Well-2 V.1.3. Well-3 V.1.4. Perbandingan Data Antar Sumur V.2. Analisis Overpressure V.2.1. Perhitungan Tekanan Litostatik V.2.2. Seleksi Litologi Shale V.2.3. Tren Kompaksi Normal dan Analisis Tekanan Pori V.2.4. Efek Sentroid pada Daerah Penelitian V.2.5. Hasil Analisis Overpressure dan Pembahasan V Tekanan Pori Final vi
4 V Analisis Mekanisme Penyebab Overpressure V Perbandingan dengan Karakteristik Overpressure Daerah Dangkal V.2.6. Penentuan Persebaran Overpressure V.3. Analisis Geomekanik V.3.1. Penentuan Kekuatan Batuan V.3.2. Penentuan Medan Tegangan In-situ V.3.3. Penghitungan Tekanan Retakan V.3.4. Penghitungan Tekanan Shear Failure V.3.5. Kesimpulan Analisis Geomekanik untuk Well-1, Well-2, dan Well-3 V.3.6. Aplikasi untuk Prediksi Geomekanika Sumur Rencana BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan VI.2. Saran DAFTAR PUSTAKA 143 vii
5 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Lokasi penelitian 3 Gambar 2.1 (a) Cakupan dari Cekungan Kutai (Patra Nusa Data, 2006) dan (b) lempeng-lempeng tektonik yang mempengaruhinya (Van de Weerd dan Amin, 1992 dalam Ramdhan, 2010) 9 Gambar 2.2 Sayatan litostatigrafis B-T yang disederhanakan pada Cekungan Kutai bagian bawah (Ramdhan, 2010) 10 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Sayatan kronostratigrafis B-T yang disederhanakan pada Cekungan Kutai bagian bawah (Ramdhan, 2010) Kolom stratigrafi yang disederhanakan pada Cekungan Kutai bagian bawah (Ramdhan, 2010) Gambar 2.5 Kolom Stratigrafi Cekungan Kutai (Satyana et al., 1999) 14 Gambar 2.6 Elemen tektonik Cekungan Kutai (Patra Nusa Data, 2006) 15 Gambar 2.7 Skema petroleum system Neogen (Duval et al., 1998 dalam Ramdhan, 2010) 19 Gambar 2.8 Top overpressure dari hasil penelitian Ramdhan (2010) 21 Gambar 2.9 Profil tekanan pori umum Cekungan Kutai (Ramdhan, 2010) 21 Gambar 2.10 Sayatan horizontal seismik beberapa lapangan di daerah deepwater Selat Makassar. Warna biru-hijau menandakan reservoar-reservoar yang tampak terisolasi satu sama lain (Dharmasamadhi dan Reksalegora, 2009) 23 Gambar 3.1 Ilustrasi efek sentroid (Swarbick et al., 2002) 33 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Plot resistivitas shale menunjukkan top overpressure dan zona overpressure (Rider, 2000) Ilustrasi jalur gelombang P melalui matriks dan pori batuan, menunjukkan hubungan antara waktu yang diperlukan untuk viii
6 melewati matriks dan fluida. Hal ini memberikan dasar perhitungan porositas sonik (Rider, 2000). Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Tren log sonik yang mengindikasikan overpressure; bagian atas: respon log sonik untuk overpressureyang disebabkan oleh pembebanan dimana log sonik menjadi stagnan terhadap kedalaman. Bagian bawah: respon log sonik terhadap overpressure yang disebabkan oleh selain pembebanan, dimana terjadi pembalikan/reversal (Bowers, 1995) Ilustrasi Metode Kedalaman Ekuivalen (disederhanakan dari Mouchet dan Mitchell, 1989) Perbedaan profil tekanan pori, nilai pada log sonik, dan plot kecepatan sonik-effective stress pada kasus overpressure yang disebabkan oleh pembebanan dan non-pembebanan (Bowers, 1995) Ilustrasi faktor-faktor yang mengontrol dinamika sedimentasi dalam konteks suplai sedimen dan ruang akomodasi (Toha, 2013) Ilustrasi shear failure yang berkembang pada sampel batuinti saat tes triaksial dijalankan (Zoback, 2007) Mohr envelope (kiri) dan the versi linearnya (kanan) untuk mendeskripsikan kriteria pecah batuan (rock failure criterion) (Zoback, 2007) Variasi nilai tegangan terhadap kedalam pada rezim sesar normal, geser, dan naik untuk kondisi hidrostatik (a-c) dan overpressure (d-f). Overpressure menurunkan kekuatan gesekan sehingga memperkecil perbedaan antara tegangantegangan utama terhadap kedalaman (Zoback, 2007) Gambar 3.11 Ilustrasi tegangan pada lubang bor dan komponenkomponennya (Amoco, tanpa tahun) 58 Gambar 3.12 Anatomi breakout (Zoback, 2007) 59 Gambar 3.13 Profil batimetri umum pada daerah deepwater bertipe passive margin 61 Gambar 3.14 Sirkulasi arus termohalin di dunia 62 ix
7 Gambat 3.15 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Dangkalnya top overpressure di daerah deepwater dimana sedimentasi didominasi oleh lanau dan lempung (Swarbick et al., 2012) Lokasi Well-1, Well-2, Well-3 serta sumur rencana Well-4 dan Well-5 Tipikal grafik hasil tes LOT dan FIT (Zoback, 2007) dimana FIT tidak mencapai LOP Gambar 4.3 Bagan Alir Penelitian 72 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar 5.6 Gambar 5.7 Gambar 5.8 Gambar 5.9 Data tes-tes tekanan pada Well-1 (a) RFT/MDT, (b) LOT dan FIT, (c) history lumpur pengeboran, dalam psi (pounds per square inch). Log sumur untuk Well-1, dari kiri ke kanan: gamma ray, volume shale, resistivitas dalam, sonik, densitas, dan temperatur lubang bor. Data tes-tes tekanan pada Well-1 (a) RFT/MDT, (b) LOT dan FIT, (c) history lumpur pengeboran, dalam psi (pounds per square inch). Log sumur untuk Well-2, dari kiri ke kanan: caliper, gamma ray, volume shale, resistivitas (dalam dan dangkal), sonik, dan densitas. Data tes-tes tekanan pada Well-1 (a) RFT/MDT, (b) LOT dan FIT, (c) history lumpur pengeboran, dalam psi (pounds per square inch) Log sumur untuk Well-3, dari kiri ke kanan: gamma ray, volume shale, resistivitas dalam, sonik, dan densitas. Data survei sumur menunjukkan trayek Well-1, Well-2, dan Well-3 cenderung vertikal sedangkan sumur rencana Well-4 dan Well-5 memiliki trayek miring Data tes tekanan RFT dan MDT untuk Well-1, Well-2, Well-3 dan perbandingan ketiganya dalam psi (pounds per square inch). Hasil tes LOT dan FIT untuk Well-1, Well-2, Well-3 dan perbandingan ketiganya dalam psi (pounds per square inch) x
8 Gambar 5.10 History lumpur pengeboran untuk Well-1, Well-2, Well-3 dan perbandingan ketiga sumur dalam ppg (pounds per gallon). 87 Gambar 5.11 Alur pengerjaan analisis overpressure 89 Gambar 5.12 Proses perhitungan tekanan litostatik pada Well-1 90 Gambar 5.13 Proses perhitungan tekanan litostatik pada Well-2 90 Gambar 5.14 Proses perhitungan tekanan litostatik pada Well-3 91 Gambar 5.15 Nilai tekanan litostatik dalam psi untuk Well-1, Well-2, Well- 3, dan perbandingan ketiganya. 92 Gambar 5.16 Proses seleksi litologi pada log sonik untuk Well Gambar 5.17 Proses seleksi litologi pada log sonik untuk Well Gambar 5.18 Proses seleksi litologi pada log sonik untuk Well Gambar 5.19 Gambar 5.20 Gambar 5.21 Gambar 5.22 Percobaan penggunaan tren kompaksi normal Miller dalam analisis tekanan pori dengan eksponen Eaton 3 untuk Well-1 (5.20a), Well-2 (5.20b), dan Well-3 (5.20c) hingga batas paling maksimal untuk menghasilkan kecocokan dengan data RFT dan MDT. Dapat diamati bahwa hasil analisis tekanan pori belum memberikan kecocokan yang memuaskan. Kesesuaian yang memuaskan antara analisis tekanan pori dan data RFT/MDT baru didapatkan setelah menggunakan eksponen Eaton 9 untuk Well-1 (5.20a), Well-2 (5.20b), dan Well-3 (5.20c). Kesesuaian hasil prediksi tekanan pori menggunakan tren kompaksi normal Semilog dengan tes-tes tekanan RFT/MDT untuk Well-1, Well-2, dan Well-3 Hasil analisis konektivitas reservoar (batupasir) pada Well-1, Well-2, dan Well-3 berdasarkan gradien tekanan RFT/MDT. Dua interval reservoar terindikasi terpengaruh efek sentroid (ditandai garis merah muda) Gambar 5.23 Proses penarikan profil tekanan pori final untuk Well Gambar 5.24 Hasil akhir tekanan pori final Well-1, Well-2, dan Well xi
9 Gambar 5.25 Gambar 5.26 Gambar 5.27 Gambar 5.28 Gambar 5.29 Cross-plot effective stress (sumbu X, dalam psi) versus kecepatan sonik (sumbu Y, dalam kaki/detik) untuk Well-1 Cross-plot effective stress (sumbu X, dalam psi) versus kecepatan sonik (sumbu Y, dalam kaki/detik) untuk Well-2. Cross-plot effective stress (sumbu X, dalam psi) versus kecepatan sonik (sumbu Y, dalam kaki/detik) untuk Well-1. Penarikan tren pembebanan pada log resistivitas dan sonik untuk melihat indikasi signifikansi mekanisme nonpembebanan Perbandingan hasil analisis tekanan pori pada (a,b) suatu sumur offshore dangkal (kedalaman air 99 kaki/shelfal) di daerah Asia Tenggara dengan (c,d) sumur deepwater Well-1 (kedalaman air 5981 kaki) Gambar 5.30 Proses perhitungan porositas definitif 114 Gambar 5.31 Contoh rekonstruksi sejarah pengendapan pada Well Gambar 5.32 Pemodelan maju pertama memberikan disparitas yang besar antara data definitif dengan hasil sintetis 115 Gambar 5.33 Proses kalibrasi sumur individual pada piranti lunak 116 Gambar 5.34 Hasil kalibrasi sumur secara individual yang telah memperlihatkan kecocokan yang baik 117 Gambar 5.35 Gambar 5.36 Gambar 5.37 Kontur misfit antara tekanan pori sintetis dan definitif setelah kalibrasi sumur individual Pseudo-well pada daerah penelitian ditandai dengan tulisan berwarna merah Skenario transfer parameter dari (a) Well-1, (b) Well-2, dan (c) Well-3 memperlihatkan bahwa transfer dari Well-2 menghasilkan misfit tekanan pori paling sedikit Gambar 5.38 Analisis sensitivitas pada Well Gambar 5.39 Hasil penyesuaian manual nilai parameter pada formasi dengan menjaga variasi non-unique. 121 xii
10 Gambar 5.40 Nilai kontur overpressure pada tiap-tiap top formasi (dari kiri atas) Sepinggan, Klandasan, Klandasan-unloading, centroid 1, Centroid2, Galingseh 122 Gambar 5.41 Langkah-langkah analisis geomekanik pada daerah penelitian 124 Gambar 5.42 Gambar 5.43 Gambar 5.44 Gambar 5.45 Gambar 5.46 Hasil korelasi parameter-parameter kekuatan batuan (sudut friksi, kekuatan kohesif, dan UCS) dari log untuk Well-1 Hasil korelasi parameter-parameter kekuatan batuan (sudut friksi, kekuatan kohesif, dan UCS) dari log untuk Well-2 Hasil korelasi parameter-parameter kekuatan batuan (sudut friksi, kekuatan kohesif, dan UCS) dari log untuk Well-3 Hasil korelasi parameter-parameter kekuatan batuan (sudut friksi, kekuatan kohesif, dan UCS) dari log sonik perbandingannya dengan hasil tes batuinti untuk ketiga sumur. Penentuan nilai SH max selapangan (field SH max ) dari rerata nilai SH max setiap sumur Gambar 5.47 Nilai tegangan in-situ untuk Lapangan Verde : (a) S v, (b) 128 SH max, (c) Sh min Gambar 5.48 Gambar 5.49 Gambar 5.50 Gambar 5.51 Gambar 5.52 Gambar 5.53 Hasil penghitungan tekanan retakan untuk sumur Well-1, Well-2, dan Well-3 Hasil perhitungan tekanan shear failure dalam psi pada (a) Well-1, (b) Well-2, (c) Well-3 Tampilan piranti lunak Drillworks Geostress yang digunakan dalam pengujian skenario trayek lubang bor. Hasil analisis tekanan retakan, tekanan shear failure, tekanan pori, dan tensor tegangan in-situ untuk Well-1 Hasil analisis tekanan retakan, tekanan shear failure, tekanan pori, dan tensor tegangan in-situ untuk Well-2 Hasil analisis tekanan retakan, tekanan shear failure, tekanan pori, dan tensor tegangan in-situ untuk Well Gambar 5.54 Hasil prediksi tekanan retakan, tekanan shear failure, tekanan 139 xiii
11 pori, dan tensor tegangan in-situ untuk Well-4 Gambar 5.55 Hasil prediksi tekanan retakan, tekanan shear failure, tekanan pori, dan tensor tegangan in-situ untuk Well xiv
12 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Nilai α dan k untuk circumscribed Drucker-Prager dan inscribed 55 Drucker-Prager Tabel 3.2 Besar relatif tegangan dan rezim pensesaran (faulting regimes) 55 Tabel 4.1 Datum pengeboran untuk sumur-sumur pada penelitian 68 Tabel 4.2 Kelengkapan log untuk tiap sumur 69 Tabel 4.3 Hasil tes triaksial pada batuinti 71 Tabel 4.4 Jadwal Penelitian 74 Tabel 5.1 Rentang nilai yang dibolehkan secara geologi untuk variabelvariabel 96 pada tren kompaksi normal Miller Tabel 5.2 Data kolom stratigrafi regional (Lapangan Verde ) 111 Tabel 5.3 Rangkuman besar dan arah ketiga tensor tegangan in-situ (S v, 128 SH max, Sh min pada daerah penelitian Tabel 5.4 Data-data yang digunakan dalam perhitungan tekanan shear 131 failure Tabel 5.5 Hasil pengujian 16 skenario azimut dan kemiringan trayek lubang 134 bor untuk Well-1, Well-2, dan Well-3 xv
13 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A: Data Log Sumur 147 A.1. Data Log Sumur Well A.2. Data Log Sumur Well A.3. Data Log Sumur Well LAMPIRAN B: Hasil Tes RFT dan MDT 151 LAMPIRAN C: Data Survei Sumur 152 C.1. Well-1 dan Well C.2. Well-3 dan Well C.3. Well LAMPIRAN D: Hasil Tes LOT dan FIT 162 D.1. Hasil Tes LOT dan FIT Well D.2. Hasil Tes LOT dan FIT Well D.3. Hasil Tes LOT dan FIT Well LAMPIRAN E: Input dan Variabel Persebaran Overpressure 170 E.1. Top Formasi 171 E.1. Parameter Default 172 E.2 Kalibrasi Individual 173 E.3. Parameter Final 174 E.4. Peta Kontur Overpressure pada Top Formasi 175 xvi
Overpressure dan Geomekanik Daerah Deepwater pada Lapangan Verde, Selat Makassar Sarah Sausan (37322) BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN II.1. Latar Belakang Penelitian Overpressure merupakan istilah untuk mendeskripsikan tekanan fluida dalam pori-pori batuan bawah permukaan (tekanan pori) yang lebih tinggi dari normal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Eksplorasi hidrokarbon memerlukan analisis geomekanika untuk. menghindari berbagai masalah yang dapat mempengaruhi kestabilan sumur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Eksplorasi hidrokarbon memerlukan analisis geomekanika untuk menghindari berbagai masalah yang dapat mempengaruhi kestabilan sumur pemboran. Analisis geomekanika
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii SARI... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... i ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah pemboran (drilling hazards) seperti lost circulation
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah-masalah pemboran (drilling hazards) seperti lost circulation dan kick sering terjadi saat pemboran dilakukan oleh PT. Pertamina EP Asset 3 di Lapangan MRFP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tekanan abnormal yang nilainya lebih besar dari tekanan hidrostatik, atau sering disebut sebagai overpressure, merupakan kondisi yang sering terjadi pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM SUMUR
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iv KATA PENGANTAR...v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv. SARI...v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv SARI...v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL...xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH i ii iii iv vi vii viii xi xv xvi BAB I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Sribudiyani (2003), menyatakan Cekungan Jawa Timur Utara sudah sejak lama diketahui sebagai salah satu cekungan penghasil hidrokarbon di Kawasan Barat Indonesia.
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iv PERNYATAAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB IV UNIT RESERVOIR
BAB IV UNIT RESERVOIR 4.1. Batasan Zona Reservoir Dengan Non-Reservoir Batasan yang dipakai untuk menentukan zona reservoir adalah perpotongan (cross over) antara kurva Log Bulk Density (RHOB) dengan Log
Lebih terperinciBAB V INTERPRETASI DATA. batuan dengan menggunakan hasil perekaman karakteristik dari batuan yang ada
BAB V INTERPRETASI DATA V.1. Penentuan Litologi Langkah awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah menentukan litologi batuan dengan menggunakan hasil perekaman karakteristik dari batuan yang ada dibawah
Lebih terperinciII Kerogen II Kematangan II.2.2 Basin Modeling (Pemodelan Cekungan) II.3 Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii IZIN PENGGUNAAN DATA... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v SARI... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DINAMIKA CEKUNGAN
BAB III ANALISIS DINAMIKA CEKUNGAN 3.1. Pembuatan Model Sejarah Geologi Model sejarah geologi yang dianalisis pada penelitian ini adalah model kurva sejarah pemendaman seperti yang telah dibahas pada bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah lapangan gas telah berhasil ditemukan di bagian darat Sub-
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebuah lapangan gas telah berhasil ditemukan di bagian darat Sub- Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara pada tahun 2007. Lapangan gas ini disebut dengan Lapangan BYN
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN SARI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv SARI... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL & GRAFIK... xii BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hidrokarbon merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat meningkatkan kemajuan Bangsa Indonesia khususnya pada eksplorasi minyak dan gas bumi. Kegiatan ekplorasi
Lebih terperinciBAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Stratigrafi Daerah Penelitian Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari beberapa formasi yang telah dijelaskan sebelumnya pada stratigrafi Cekungan Sumatra Tengah.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SARI... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI SARI......... i ABSTRACT...... ii KATA PENGANTAR.... iii DAFTAR ISI.... vi DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Ruang Lingkup
Lebih terperinciBAB IV MODEL GEOLOGI DAN DISTRIBUSI REKAHAN
BAB IV MODEL GEOLOGI DAN DISTRIBUSI REKAHAN IV.1 Model Geologi Model geologi daerah penelitian dibuat berdasarkan data sumur, peta geologi permukaan terdahulu, dan kegempaan mikro. Untuk data lithologi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SEKATAN SESAR
BAB V ANALISIS SEKATAN SESAR Dalam pembahasan kali ini, penulis mencoba menganalisis suatu prospek terdapatnya hidrokarbon ditinjau dari kondisi struktur di sekitar daerah tersebut. Struktur yang menjadi
Lebih terperinciBAB IV PEMAPARAN DATA Ketersediaan Data Data Seismik Data Sumur Interpretasi
DAFTAR ISI JUDUL... PENGESAHAN. i PERNYATAAN. ii IJIN PENGGUNAAN DATA iii KATA PENGANTAR.... v SARI...... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 3 BAB I PENDAHULUAN... 8 1.1. Latar Belakang...
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berjalannya waktu jumlah cadangan migas yang ada tentu akan semakin berkurang, oleh sebab itu metoda eksplorasi yang efisien dan efektif perlu dilakukan guna
Lebih terperinciBab III Pengolahan dan Analisis Data
Bab III Pengolahan dan Analisis Data Dalam bab pengolahan dan analisis data akan diuraikan berbagai hal yang dilakukan peneliti untuk mencapai tujuan penelitian yang ditetapkan. Data yang diolah dan dianalisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv SARI... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Studi analisa sekatan sesar dalam menentukan aliran injeksi pada lapangan Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kondisi perminyakan dunia saat ini sangat memperhatinkan khususnya di Indonesia. Dengan keterbatasan lahan eksplorasi baru dan kondisi sumur-sumur tua yang telah melewati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksplorasi menjadi hal yang sangat penting tidak terkecuali PT. EMP Malacca Strait
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sekarang ini tingkat permintaan akan bahan bakar fosil semakin meningkat. Kondisi pasar berada pada kondisi dimana permintaan yang sangat tinggi sedangkan ketersediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Cekungan Kutai merupakan cekungan Tersier terbesar dan terdalam di Indonesia bagian barat, dengan luas area 60.000 km 2 dan ketebalan penampang mencapai 14 km. Cekungan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II GEOLOGI REGIONAL... 8 II.1. Fisiografi Regional... 8 II.2. Stratigrafi Regional II.3. Struktur Geologi Regional...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i PERNYATAAN... ii PRAKATA... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x SARI... xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis fasies dan evaluasi formasi reservoar dapat mendeskripsi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Analisis fasies dan evaluasi formasi reservoar dapat mendeskripsi sifat-sifat litologi dan fisika dari batuan reservoar, sehingga dapat dikarakterisasi dan kemudian
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Pengumpulan Data viii
DAFTAR ISI Halaman Judul HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERNYATAAN... v SARI... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN I.1.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v SARI...vi ABSTRAK...vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI S K R I P S I... I HALAMAN PENGESAHAN... II KATA PENGANTAR...... III HALAMAN PERSEMBAHAN... V SARI......... VI DAFTAR ISI... VII DAFTAR GAMBAR.... IX BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.........
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian geologi dilakukan untuk mengenal dan memahami kondisi geologi suatu daerah. Penelitian tersebut dapat meliputi penelitian pada permukaan dan bawah permukaan.
Lebih terperinciMampu menentukan harga kejenuhan air pada reservoir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud 1.1.1.1 Melakukan analisis kuantitatif data log dengan menggunakan data log Gamma ray, Resistivitas, Neutron, dan Densitas. 1.1.1.2 Mengevaluasi parameter-parameter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cekungan penghasil minyak dan gas bumi terbesar kedua di Indonesia setelah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Menurut Pertamina BPPKA (1996), Cekungan Kutai merupakan salah satu cekungan penghasil minyak dan gas bumi terbesar kedua di Indonesia setelah Cekungan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penerapan Cadzow Filtering Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan meningkatkan strength tras seismik yang dapat dilakukan setelah koreksi NMO
Lebih terperinciKlasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-127 Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density Ismail Zaky Alfatih, Dwa Desa Warnana, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih tepatnya berada pada Sub-cekungan Palembang Selatan. Cekungan Sumatra
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Daerah penelitian termasuk dalam wilayah Cekungan Sumatra Selatan, lebih tepatnya berada pada Sub-cekungan Palembang Selatan. Cekungan Sumatra Selatan termasuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Pengesahan... Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... Abstrak... Abstract...... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... i iii iv v viii xi xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI SEISMIK
BAB IV INTERPRETASI SEISMIK Analisa dan interpretasi struktur dengan menggunakan data seismik pada dasarnya adalah menginterpretasi keberadaan struktur sesar pada penampang seismik dengan menggunakan bantuan
Lebih terperinciBAB IV RESERVOIR KUJUNG I
BAB IV RESERVOIR KUJUNG I Studi geologi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui geometri dan potensi reservoir, meliputi interpretasi lingkungan pengendapan dan perhitungan serta pemodelan tiga dimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah OCO terdapat pada Sub-Cekungan Jatibarang yang merupakan bagian dari Cekungan Jawa Barat Utara yang sudah terbukti menghasilkan hidrokarbon di Indonesia. Formasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji adalah Formasi Gumai, khususnya interval Intra GUF a sebagai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dikaji adalah Formasi Gumai, khususnya interval Intra GUF a sebagai batas bawah sampai Intra GUF sebagai batas atas, pada Lapangan Izzati. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Badan Geologi (2009), Subcekungan Enrekang yang terletak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Menurut Badan Geologi (2009), Subcekungan Enrekang yang terletak pada bagian utara-tengah dari Sulawesi Selatan merupakan salah satu subcekungan yang memiliki
Lebih terperinciBAB IV METODE DAN PENELITIAN
40 BAB IV METODE DAN PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Lapangan T, berada di Sub-Cekungan bagian Selatan, Cekungan Jawa Timur, yang merupakan daerah operasi Kangean
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KORELASI INFORMASI GEOLOGI DENGAN VARIOGRAM
BAB IV ANALISIS KORELASI INFORMASI GEOLOGI DENGAN VARIOGRAM Tujuan utama analisis variogram yang merupakan salah satu metode geostatistik dalam penentuan hubungan spasial terutama pada pemodelan karakterisasi
Lebih terperinciBAB III ANALISA GEOMEKANIKA DAN REKAHAN
BAB III ANALISA GEOMEKANIKA DAN REKAHAN III.1 Data dan Metode Analisis Penentuan hubungan antara tegasan in-situ dengan suatu rekahan tidak terlepas dari pembuatan model geomekanika. Beberapa parameter
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II GEOLOGI REGIONAL... 9 II.1. Tektonik... 9 II.2. Struktur Geologi II.3. Stratigrafi II.4. Sistem Perminyakan...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... i HALAMAN PENGESAHAN.... ii HALAMAN PERNYATAAN.... iii IJIN PENGGUNAAN DATA.... iv KATA PENGANTAR.... v SARI........ vii ABSTRACT....... viii DAFTAR ISI............ ix DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHALUAN. kondisi geologi di permukaan ataupun kondisi geologi diatas permukaan. Secara teori
1 BAB I PENDAHALUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari lapangan-lapangan baru yang dapat berpotensi menghasilkan minyak dan atau
Lebih terperinciMETODE SEISMIC PORE PRESSURE UNTUK PENYEBARAN TEKANAN LUAP DI BLOK ARU, CEKUNGAN SUMATRA UTARA JIHAN CESSAR HALLEL GURNING, AGUS MOCHAMAD RAMDHAN
e-issn 2580-0752 BULLETIN OF GEOLOGY Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB) METODE SEISMIC PORE PRESSURE UNTUK PENYEBARAN TEKANAN LUAP DI BLOK ARU, CEKUNGAN SUMATRA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisa konektivitas reservoir atau RCA (Reservoir Connectivity Analysis)
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Analisa konektivitas reservoir atau RCA (Reservoir Connectivity Analysis) merupakan metode yang baru mulai dipublikasikan pada tahun 2005 (Vrolijk, 2005). Metode
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR
Lebih terperinciAnis Berry dan Widya Utama Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2009 Estimasi Tekanan Formasi menggunakan Metode Tekanan Efektif dan Tekanan Minimum dengan Kalibrasi Data Log(DST, RFT, FIT dan LOT): Studi Kasus
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciAnalisis dan Pembahasan
Bab V Analisis dan Pembahasan V.1 Analisis Peta Struktur Waktu Dari Gambar V.3 memperlihatkan 2 closure struktur tinggian dan rendahan yang diantara keduanya dibatasi oleh kontur-kontur yang rapat. Disini
Lebih terperinciBAB V ANALISIS 5.1 Penampang Hasil Curve Matching
BAB V ANALISIS 5.1 Penampang Hasil Curve Matching Penampang hasil pengolahan dengan perangkat lunak Ipi2win pada line 08 memperlihatkan adanya struktur antiklin. Struktur ini memiliki besar tahanan jenis
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...
viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xviii SARI...
Lebih terperinciKeywords: Pore Pressure Prediction form Seismic Reflection Data
PERHITUNGAN PERKIRAAN TEKANAN PORI LAPISAN BATUAN BAWAH PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEISMIK PANTUL Oleh : Ginanjar *), Ahmad Syahputra **) *) PT. Chevron **) Mahasiswa Pasca Sarjana, Teknik Geofisika
Lebih terperinciIII.3 Interpretasi Perkembangan Cekungan Berdasarkan Peta Isokron Seperti telah disebutkan pada sub bab sebelumnya bahwa peta isokron digunakan untuk
III.3 Interpretasi Perkembangan Cekungan Berdasarkan Peta Isokron Seperti telah disebutkan pada sub bab sebelumnya bahwa peta isokron digunakan untuk menafsirkan perkembangan cekungan. Perlu diingat bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Platform Musi terletak di Sub-Sub Cekungan Palembang Selatan, merupakan bagian dari Cekungan Sumatra Selatan. Cekungan Sumatra Selatan diketahui sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN RESERVOIR
BAB III PEMODELAN RESERVOIR Penelitian yang dilakukan pada Lapangan Rindang dilakukan dalam rangka mendefinisikan reservoir Batupasir A baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Beberapa hal yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lapangan X merupakan salah satu lapangan eksplorasi PT Saka Energy
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lapangan X merupakan salah satu lapangan eksplorasi PT Saka Energy Indonesia yang secara umum terletak di wilayah South Mahakam, sebelah tenggara dan selatan dari Kota
Lebih terperinciBAB III DATA dan PENGOLAHAN DATA
KLO-68 KLO-5 KLO-18 KLO-55 KLO-113 KLO-75 KLO-110 KLO-3 KLO-51 KLO-96 KLO-91 KLO-14 KLO-192 KLO-41 KLO-185 KLO-45 KLO-76 KLO-184 KLO-97 KLO-129 KLO-17 KLO-112 KLO-100 KLO-43 KLO-15 KLO-111 KLO-90 KLO-12
Lebih terperinciANALISIS MEKANISME TERJADINYA TEKANAN-LUAP DAN PREDIKSI TEKANAN PORI PADA LAPANGAN BD, CEKUNGAN JAWA TIMUR
e-issn 2580-0752 BULLETIN OF GEOLOGY Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB) ANALISIS MEKANISME TERJADINYA TEKANAN-LUAP DAN PREDIKSI TEKANAN PORI PADA LAPANGAN BD,
Lebih terperinciIV.2 Pengolahan dan Analisis Kecepatan untuk Konversi Waktu ke Kedalaman
IV.2 Pengolahan dan Analisis Kecepatan untuk Konversi Waktu ke Kedalaman Berdasarkan hasil penentuan batas sekuen termasuk di tiga sumur yang memiliki data check-shot (Bayan A1, Mengatal-1 dan Selipi-1)
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015
53 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015 di PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, TB. Simatupang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kebutuhan minyak bumi di Indonesia terutama untuk kebutuhan industri semakin meningkat. Namun meningkatnya kebutuhan akan minyak bumi tersebut tidak diiringi
Lebih terperinciKEASLIAN KARYA ILMIAH...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Kiprah dan perjalanan PT. Chevron Pacific Indonesia yang telah cukup lama ini secara perlahan diikuti oleh penurunan produksi minyak dan semakin kecilnya
Lebih terperinciTabel hasil pengukuran geometri bidang sesar, ketebalan cekungan dan strain pada Sub-cekungan Kiri.
Dari hasil perhitungan strain terdapat sedikit perbedaan antara penampang yang dipengaruhi oleh sesar ramp-flat-ramp dan penampang yang hanya dipengaruhi oleh sesar normal listrik. Tabel IV.2 memperlihatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cekungan Salawati yang terletak di kepala burung dari Pulau Irian Jaya,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Cekungan Salawati yang terletak di kepala burung dari Pulau Irian Jaya, merupakan cekungan foreland asimetris yang memiliki arah timur barat dan berlokasi pada batas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Blok Mambruk merupakan salah satu blok eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang terdapat pada Cekungan Salawati yang pada saat ini dikelola oleh PT. PetroChina
Lebih terperinciBAB 3. PENGOLAHAN DATA
27 BAB 3. PENGOLAHAN DATA 3.1 Daerah Studi Kasus Data yang digunakan sebagai studi kasus dalam tesis ini adalah data dari lapangan di area Blackfoot, Alberta, Canada (gambar 3.1). Data-data tersebut meliputi
Lebih terperinciDAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1.
DAFTAR ISI COVER i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xvi SARI xvii BAB I PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang 1 I.2. Rumusan Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peningkatan kebutuhan energi di dunia akan minyak dan gas bumi sebagai bahan bakar fosil yang utama cenderung meningkat seiring dengan perubahan waktu. Kebutuhan dunia
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN IJIN PENGGUNAAN DATA... iv KATA PENGANTAR.... v SARI... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan
Bab I Pendahuluan I.1 Maksud dan Tujuan Pemboran pertama kali di lapangan RantauBais di lakukan pada tahun 1940, akan tetapi tidak ditemukan potensi hidrokarbon pada sumur RantauBais#1 ini. Pada perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurunnya angka produksi minyak dan gas bumi dewasa ini memberikan konsekuensi yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat. Kebutuhan akan sumber daya minyak dan gas
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... i HALAMAN PENGESAHAN.... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.... iii KATA PENGANTAR.... iv ABSTRAK.... v ABSTRACT.... vi DAFTAR ISI.... vii DAFTAR GAMBAR.... ix DAFTAR TABEL....
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... i HALAMAN PENGESAHAN.... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.... iii KATA PENGANTAR.... iv ABSTRAK.... vi ABSTRACT.... vii DAFTAR ISI.... viii DAFTAR GAMBAR.... xi DAFTAR TABEL....
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah
BAB I PENDAHULUAN Kegiatan ekplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah kegiatan eksplorasi dilaksanakan dan ditemukan
Lebih terperinciBAB V ANALISA SEKATAN SESAR
BAB V ANALISA SEKATAN SESAR 5.1 Analisa Sesar Pada daerah analisa ini terdapat sebanyak 19 sesar yang diperoleh dari interpretasi seismik. Pada penelitian sebelumnya keterdapatan sesar ini sudah dipetakan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cekungan Sumatra Tengah merupakan cekungan penghasil minyak bumi yang pontensial di Indonesia. Cekungan ini telah dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia selama
Lebih terperinciBAB IV PEMODELAN RESERVOAR
BAB IV PEMODELAN RESERVOAR Daerah penelitian, Lapangan Yapin, merupakan lapangan yang sudah dikembangkan. Salah satu masalah yang harus dipecahkan dalam pengembangan lapangan adalah mendefinisikan geometri
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data 4.1.1 Data Seismik Penelitian ini menggunakan data seismik Pre Stack Time Migration (PSTM) CDP Gather 3D. Penelitian dibatasi dari inline 870 sampai 1050, crossline
Lebih terperinciPREDIKSI TEKANAN PORI MENGGUNAKAN METODE KOMPRESIBILITAS DI RESERVOIR KARBONAT, STUDI KASUS : LAPANGAN MZ JOB PERTAMINA - PETROCHINA EAST JAVA
TUGAS AKHIR RF141501 PREDIKSI TEKANAN PORI MENGGUNAKAN METODE KOMPRESIBILITAS DI RESERVOIR KARBONAT, STUDI KASUS : LAPANGAN MZ JOB PERTAMINA - PETROCHINA EAST JAVA MUHAZZIB NRP 3713100041 DOSEN PEMBIMBING
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SARI... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiv
DAFTAR ISI Halaman SARI... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu kegiatan pengumpulan data bawah permukaan pada kegiatan pengeboran sumur minyak dan atau gas bumi baik untuk sumur eksplorasi maupun untuk sumur
Lebih terperinciGambar 4.5. Peta Isopach Net Sand Unit Reservoir Z dengan Interval Kontur 5 Kaki
Gambar 4.5. Peta Isopach Net Sand Unit Reservoir Z dengan Interval Kontur 5 Kaki Fasies Pengendapan Reservoir Z Berdasarkan komposisi dan susunan litofasies, maka unit reservoir Z merupakan fasies tidal
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2011
SIKUEN STRATIGRAFI DAN ESTIMASI CADANGAN GAS LAPISAN PS-11 BERDASARKAN DATA WIRELINE LOG, SEISMIK DAN CUTTING, FORMASI EKUIVALEN TALANG AKAR LAPANGAN SETA CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA SKRIPSI Oleh: SATYA
Lebih terperinciDAFTAR ISI (Lanjutan)
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PENGESAHAN... IV HALAMAN PERSEMBAHAN.... V KATA PENGANTAR... VI RINGKASAN...VIII DAFTAR ISI... IX DAFTAR GAMBAR...XIII DAFTAR TABEL... XV DAFTAR LAMPIRAN... XVI BAB
Lebih terperinciBab III Pengolahan Data
S U U S Gambar 3.15. Contoh interpretasi patahan dan horizon batas atas dan bawah Interval Main pada penampang berarah timurlaut-barat daya. Warna hijau muda merupakan batas atas dan warna ungu tua merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertamina EP yang berada di Jawa Barat (Gambar 1.1). Lapangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lapangan Ibrahim merupakan salah satu lapangan minyak dari PT. Pertamina EP yang berada di Jawa Barat (Gambar 1.1). Lapangan tersebut mulai diproduksi pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cekungan di Indonesia yang telah di eksplorasi lebih dari 100 tahun dengan reservoir utama pada batuan karbonat yakni cekungan Jawa Timur Utara. Cekungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Lapangan R merupakan bagian dari kompleks gas bagian Selatan Natuna yang terbentuk akibat proses inversi yang terjadi pada Miosen Akhir hingga Pliosen Awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan minyak dan gas bumi sebagai sumber daya bahan baku konsumsi kegiatan manusia sehari-hari masih belum dapat tergantikan dengan teknologi maupun sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai geologi terutama mengenai sifat/karakteristik suatu reservoir sangat penting dalam tahapan eksploitasi suatu
Lebih terperinci