BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
|
|
- Hadian Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Wilayah perkotaan identik dengan wilayah yang padat, dinamis dan juga memiliki perputaran ekonomi berlangsung secara cepat. Kombinasi kondisi tersebut tentu secara simultan turut mendorong meningkatnya kebutuhan barang di masyarakat. Fenomena peningkatan kebutuhan masyarakat ini tentu pada akhirnya berakibat pada meningkatnya intensitas kegiatan transportasi barang menuju wilayah perkotaan. Peningkatan jumlah arus barang menuju wilayah perkotaan umumnya tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas jalan. Kondisi tersebut menyebabkan aliran barang menjadi terhambat dan membuat jaringan rantai pasok menjadi tidak efisien. Permasalahan lain yang mungkin muncul akibat peningkatan arus barang ialah terkait kapasitas fasilitas pusat distribusi yang dimiliki suatu perusahaan. Peningkatan jumlah arus barang yang kontinyu cepat atau lambat tidak akan mampu diakomodir oleh fasilitas pusat distribusi yang ada akibat keterbatasan kapasitas. Bagi perusahaan, kondisi ini menjadi permasalahan karena selain dapat meningkatkan biaya transportasi namun juga dapat menurunkan service level perusahaan. Di lain pihak, kegiatan transportasi barang yang intensif di wilayah perkotaan juga dapat menimbulkan gangguan lingkungan terutama terkait polutan yang dihasilkan dari aktivitas transportasi barang. Kondisi tersebut tentu cukup mengkhawatirkan terlebih untuk wilayah perkotaan dimana proses transportasi pengangkutan barang mengikat hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat. Salah satu solusi yang umum diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menambahkan fasilitas pusat distribusi pada sistem jaringan rantai pasok. Penambahan fasilitas pusat distribusi diperlukan untuk meningkatkan kinerja jaringan rantai pasok yang ada melalui koordinasi dan konsolidasi sehingga dapat meningkatkan efisiensi pergerakan 1
2 barang sekaligus mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan dari proses transportasi kendaraan barang. Saat ini, penelitian mengenai penentuan lokasi fasilitas pusat distribusi yang mengaplikasikan model matematika masih cenderung bersifat single-objective. Padahal, pendekatan yang bersifat single-objective seringkali memberikan hasil yang kurang bisa diaplikasikan khususnya untuk wilayah perkotaan. Kondisi ini muncul karena pada kenyataannya pembangunan fasilitas pusat distribusi di perkotaan memiliki banyak faktor yang perlu dipertimbangkan terutama terkait isu spasial dan gangguan lingkungan yang mungkin ditimbulkan akibat pembanguanan fasilitas pusat distribusi. Oleh karena karakteristik wilayah perkotaan yang padat dan kompleks, maka dalam menentukan lokasi pusat distribusi di wilayah perkotaan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi pusat distribusi di wilayah perkotaan adalah dengan mengaplikasikan model matematika yang bersifat multi-objective. Keuntungan utama model yang bersifat multiobjective bila dibandingkan model yang bersifat single-objective dalam penentuan lokasi pusat distribusi karena model matematika yang dibangun dapat mempertimbangkan beberapa fungsi tujuan sekaligus. Oleh karena itu, penggunaan model multi-objective diharapkan tidak hanya mampu meminimalisir total biaya yang muncul namun juga sekaligus meminimalisir gangguan lingkungan yang muncul akibat proses transportasi barang. Oleh karena itu, salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk dapat mengakomodir masalah spasial yang umum muncul di wilayah perkotaan dapat dilakukan dengan analisis berbasis Geographic Information System (GIS). Analisis GIS dilakukan dengan memasukan data spasial terkait kriteria isu-isu spasial yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi pusat distribusi diwilayah perkotaan seperti harga lahan, ketersediaan lahan akses jalan, dll. Diharapkan dengan mengkombinasikan model matematika yang besifat multi-objective dan analisis berbasis Geographic Information System (GIS) solusi yang dihasilkan menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan diwilayah perkotaan. Oleh karena itu, pendekatan
3 dalam penelitian ini akan difokuskan untuk melakukan proses optimasi terhadap permasalahan yang bersifat multi-objective dengan menggunakan studi kasus dimana terdapat dua fungsi tujuan yang memiliki hubungan yang bersifat trade-off yaitu minimasi total biaya dan minimasi total gangguan lingkungan yang muncul yang muncul akibat proses transportasi barang (emisi ) Rumusan Masalah Pendekatan menggunakan model matematika yang umum digunakan dalam melakukan analisis penentuan lokasi pusat distrbusi di wilayah perkotaan saat ini pada umumnya masih bersifat single-objective. Oleh karena itu diperlukan pengembangan metode yang mampu memberikan hasil yang lebih representatif untuk wilayah perkotaan dengan mengaplikasikan model matematika multiobjective linear programming dan analisis spasial berbasis Geographic Information System (GIS) untuk menentukan lokasi pusat distribusi di wilayah perkotaan Asumsi dan Batasan Dalam melakukan studi kasus dalam penelitian ini terdapat asumsi dan batasan masalah agar penelitian dapat fokus pada satu topik yang mendalam. Asumsi dan batasan yang ada dalam penelitian ini antara lain: Asumsi : 1. Demand komoditas gula pasir untuk setiap retail diasumsikan bersifat deterministik. 2. Struktur total biaya yang dipertimbangan dalam studi kasus ini terbatas pada biaya initial investment dan biaya transportasi. Komponen biaya initial investment pusat distribusi hanya mempertimbangkan biaya lahan dan komponen biaya lainya diasumsikan sama untuk setiap kandidat pusat distribusi. Batasan :
4 1. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan pada proses distribusi gula pasir pada retail modern di wilayah bagian dalam Ring Road Yogyakarta. 2. Konfigurasi rantai pasok dibatasi hanya pada dua eselon terakhir yaitu antara retailer dan pusat distribusi serta antara manufaktur /supplier dan pusat distribusi Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengembangkan metode untuk analisis penentuan lokasi pusat distribusi untuk wilayah perkotaan dengan mengaplikasikan multi-objective linear programming yang didukung dengan analisis spasial berbasis Geographic Information System (GIS). Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan pusat distribusi terhadap total biaya transportasi dan total emisi yang muncul akibat proses transportasi barang dengan studi kasus di wilayah Yogyakarta. 1.5.Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah dapat mengisi gap yang muncul dalam penelitian terkait analisis lokasi pusat distribusi yang telah dikembangkan sebelumnya sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi di bidang sains dan memberikan hasil yang lebih representatif terutama untuk wilayah perkotaan. Selain itu, diharapkan metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat menjadi rujukan terutama untuk menyelesaikan permasalahan terkait penentuan lokasi pusat distribusi yang ada di wilayah perkotaan.
5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkotaan merupakan daerah pusat bisnis terutama aktivitas logistik. Sebagai daerah pusat bisnis, perkotaan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian selanjutnya diperiksa apakah berhasil mencapai tujuan
VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Hasil penelitian selanjutnya diperiksa apakah berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Tahap berikutnnya yaitu penarikan kesimpulan untuk merangkum hasil-hasil penting yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jakarta sebagai ibukota negara dan sebagai tempat perputaran ekonomi terbesar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta sebagai ibukota negara dan sebagai tempat perputaran ekonomi terbesar di Indonesia, Menjadikan Jakarta sebagai tempat tujuan untuk mendapatkan peruntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan di dunia industri saat ini menuntut setiap perusahaan untuk terus berusaha mencari cara terbaik agar memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan depot suatu perusahaan, proses tersebut dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (supply chain management). Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Anatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara dilakukan perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya di tengah kompetisi dengan perusahaan pesaing. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pengurangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL DISTRIBUSI BARANG BANTUAN KEPADA KORBAN BENCANA DENGAN TRANSPORTASI DARAT MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK
PENGEMBANGAN MODEL DISTRIBUSI BARANG BANTUAN KEPADA KORBAN BENCANA DENGAN TRANSPORTASI DARAT MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK Oleh: Teno Arief (2508 203 202) 1 PENDAHULUAN Korban Meninggal Korban Mengungsi Kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng yaitu, lempeng Asia, lempeng Australia, dan lempeng Pasifik. Lempeng tersebut bergerak aktif dan bertumbukan sehingga
Lebih terperinciStudi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi BAB VIII PENUTUP
BAB VIII PENUTUP A. Kesimpulan 1) Dari hasil kajian dan analisis terhadap berbagai literatur dapat ditarik satu kesimpulan sebagai berikut : a) Ada beberapa definisi tentang angkutan massal namun salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Linear adalah suatu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang tersedia.
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN POSSIBILITY FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING
PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN POSSIBILITY FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING Oleh : Heny Nurhidayanti 1206 100 059 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, MT Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab 1 pendahuluan ini berisikan tentang latar belakang permasalahan yang terjadi jaringan distirbusi, tujuan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah dan asumsi penelitian serta sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tidak dapat lepas dari persoalan transportasi, baik untuk pengadaan bahan baku ataupun dalam mengalokasikan barang jadinya. Salah satu metode yang
Lebih terperinciPengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP
Pengantar Riset Operasi Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP 1 Kontrak Perkuliahan Keterlambatan 15 menit Mengoperasikan HP dan sejenisnya : di luar kelas Mengerjakan laporan/tugas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Studi ini menyajikan analisis mengenai kualitas udara di Kota Tangerang pada beberapa periode analisis dengan pengembangan skenario sistem jaringan jalan dan variasi penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas sekitar 373,70 Km 2, Kota Semarang dapat digolongkan sebagai kota metropolitan di Provinsi Jawa Tengah.
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA PENGANGKUTAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR MULTIOBJEKTIF FUZZY (Studi Kasus pada PT. Sentosa Mulia Bahagia)
OPTIMASI BIAYA PENGANGKUTAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR MULTIOBJEKTIF FUZZY (Studi Kasus pada PT. Sentosa Mulia Bahagia) OPTIMIZING THE TRANSPORTATION COST USING FUZZY MULTIOBJECTIVE LINEAR PROGRAMMING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peningkatan persaingan industri baik industri manufaktur maupun industri jasa akibat adanya perdagangan bebas menyebabkan seluruh industri berusaha untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia industri menuntut industri-industri yang ada baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa berlomba lomba untuk tetap bertahan
Lebih terperinciMODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK KETELA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PREFERENSI DARI PENGAMBIL KEPUTUSAN (Studi Kasus : UD. Sinar Mulia, Pati)
TUGAS AKHIR MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK KETELA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PREFERENSI DARI PENGAMBIL KEPUTUSAN (Studi Kasus : UD. Sinar Mulia, Pati) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu fase penting dalam penanggulangan bencana adalah fase respon atau fase tanggap darurat. Fase tanggap darurat membutuhkan suatu sistem yang terintegritas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem usaha produktif. Banyak alasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi, baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya terdapat pemisahaan antara kegiatan produksi dan distribusi pada sistem usaha produktif. Banyak alasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi, baik alasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Proses interaksi antar negara terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman yang semakin modern ini pembangunan pesat terjadi pada berbagai bidang yang memberikan kemajuan pada sektor ekonomi, kesehatan, teknologi maupun berbagai
Lebih terperinciElis Ratna Wulan a, Diana Ratnasari b
ISBN 978-979-3541-50-1 IRWNS 2015 Pencarian Solusi Optimal Fuzzy Untuk Masalah Program Linier Fuzzy Menggunakan Metode Level-Sum Elis Ratna Wulan a, Diana Ratnasari b b a Jurusan Matematika,Fakultas Sains
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Penyumbang Turunnya Kualitas Lingkungan dari Berbagai Sektor (Global Warming, 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu mengenai permasalahan lingkungan dunia telah menjadi perhatian dari berbagai pihak, terutama beberapa sektor yang terus tumbuh dan menjadi penyumbang turunnya
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Depari dkk (2008) secara empiris harga komoditas pangan mempunyai peranan penting dalam pengendalian inflasi. Porsi sumbangannya yang cukup signifikan
Lebih terperinciPencarian Solusi Optimal Fuzzy Untuk Masalah Program Linier Fuzzy Menggunakan Metode Level-Sum
ISBN 978-979-3541-50-1 IRWNS 2015 Pencarian Solusi Optimal Fuzzy Untuk Masalah Program Linier Fuzzy Menggunakan Metode Level-Sum Elis Ratna Wulan a, Diana Ratnasari b a Jurusan Matematika,Fakultas Sains
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkotaan yang mengalami perkembangan selalu menghadapi permasalahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkotaan yang mengalami perkembangan selalu menghadapi permasalahan pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Pertumbuhan penduduk meningkatkan
Lebih terperinciMODEL SIMULASI PENCEMARAN UDARA DENGAN
NO : 960-0702/P LAPORAN TUGAS AKHIR (TL 410) MODEL SIMULASI PENCEMARAN UDARA DENGAN METODE SISTEM DINAMIS (Studi Kasus: Kota Bandung) Nama : Indradi Kridiasto N I M : 15396060 JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Oleh : BENI ANGGID LAKSONO L2D
KONTRIBUSI TAMAN BERMAIN WONDERIA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI PENGGAL RUAS JALAN SRIWIJAYA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : BENI ANGGID LAKSONO L2D 301 321 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur merupakan industri yang perlu dikembangkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri manufaktur merupakan industri yang perlu dikembangkan di tengah krisis perekonomian global saat ini, karena peluang produk manufaktur sangat terbuka
Lebih terperinciSimulasi Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Retail Modern di Surabaya dengan Penambahan Pusat Distribusi
Simulasi Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Retail Modern di Surabaya dengan Penambahan Pusat Distribusi Nama NRP : 2507.100.068 Dosen Pembimbing Dosen Ko-Pembimbing : Meirina Rosita
Lebih terperinciBAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN. peningkatan produksi pangan dan menjaga ketersediaan pangan yang cukup dan
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN Program ketahanan pangan diarahkan pada kemandirian masyarakat/petani yang berbasis sumberdaya lokal yang secara operasional dilakukan melalui program peningkatan produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kian hari pergerakan transportasi di perkotaan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan jumlah kendaraan
Lebih terperinciPengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas
Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas (Studi Kasus: ISG PT. PERTAMINA UPms V SURABAYA) Oleh : Deni Irawan 2506 100 179 Dosen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciR PROGRAM APLIKASI PENYELESAIAN MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT MENGGUNAKAN METODE MEHAR
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dunia bisnis, manajemen rantai suplai merupakan strategi klasik yang banyak digunakan oleh industri atau perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Salah satu tingkat
Lebih terperinciMODEL DINAMIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN BERDASARKAN PERKEMBANGAN GUNA LAHAN (STUDI KASUS KOTA SEMARANG) TUGAS AKHIR
MODEL DINAMIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN BERDASARKAN PERKEMBANGAN GUNA LAHAN (STUDI KASUS KOTA SEMARANG) TUGAS AKHIR Oleh: Moch. Yusup L2D003359 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL VENDOR MANAGED INVENTORY DENGAN BANYAK RETAILER YANG MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN LEAD TIMES
Perjanjian No. III/LPPM/2017-01/19-P LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL VENDOR MANAGED INVENTORY DENGAN BANYAK RETAILER YANG MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN LEAD TIMES Disusun oleh: Y.M. Kinley Aritonang,
Lebih terperinciMetode Transportasi. Muhlis Tahir
Metode Transportasi Muhlis Tahir Pendahuluan Metode Transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah berkembang sangat pesat. Persaingan dalam dunia industri menjadi sangat ketat. Untuk menyikapi fenomena tersebut perusahaan
Lebih terperinciGambar 1.1 Provinsi Dengan Kepadatan Penduduk Tertinggi Tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi ke-4 dan ke-5 se- Indonesia (Badan Pusat Statistik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan yang dihadapi oleh dunia usaha saat ini semakin kompleks, termasuk pula pada sektor jasa konstruksi. Persaingan global antar perusahaan penyedia jasa konstruksi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN
TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciV. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani
V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Perancangan jaringan supply chain merupakan kegiatan strategis yang perlu dilakukan. Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang permintaanya berubah secara dinamis
Lebih terperinciManajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika
Manajemen Sains Pengenalan Riset Operasi Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Pendahuluan Riset Operasi (Operations Research/OR) banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalahmasalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permukiman, perdagangan, industri dan lain-lainnya tidak terkendali/tidak sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota pada dasarnya adalah sebuah lingkungan yang dinamis yang senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari tahun ke tahun. Perkembangan kota yang pesat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Transportasi merupakan gabungan sarana prasarana alat angkut dan alat/sistem pengaturan yang digunakan untuk mengangkut manusia maupun barang dari suatu tempat ke
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kompetisi bisnis, diperlukan kemampuan untuk mengakomodasikan ketidakpastian internal maupun eksternal dalam mengambil keputusan. Ketidakpastian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri makanan dan minuman (food and beverage) merupakan salah satu industri yang sangat berkembang di setiap negara, termasuk Indonesia. Perumbuhan sektor Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki sebuah hubungan, misalnya ilmu alam yang berkaitan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia ilmu pengetahuan, antara satu ilmu dengan ilmu yang lainnya memiliki sebuah hubungan, misalnya ilmu alam yang berkaitan erat dengan matematika karena keduanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin pesat sangat berpengaruh terhadap perkembangan arus transportasi pada beberapa daerah yang ada di Indonesia. Salah satu daerah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI PENELITIAN Produksi bunga krisan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun memberikan kontribusi yang positif kepada petani dalam peningkatan kesejahteraan mereka.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan mulai bulan September Desember 2009 dengan wilayah studi yang dikaji untuk lokasi optimal pasar induk adalah Bogor yang terdiri
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Kota Semarang disamping sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, telah berkembang menjadi kota metropolitan. Dengan pertumbuhan penduduk rata-rata di Semarang pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencapaian target produksi dan terlambatnya pengiriman produk ke tangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kapasitas merupakan ukuran kemampuan fasilitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa dalam interval waktu tertentu. Perencanaan kapasitas produksi merupakan penentuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Transportasi juga diharapkan memiliki fungsi untuk memindahkan obyek sampai tujuan dengan
I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Transportasi merupakan fasilitas pendukung kegiatan manusia, transportasi tidak dapat dipisahkan dari aspek-aspek aktivitas manusia tersebut. Transportasi sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk ataupun jasa dalam interval waktu tertentu. Perencanaan kapasitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kapasitas merupakan ukuran kemampuan fasilitas dalam menghasilkan produk ataupun jasa dalam interval waktu tertentu. Perencanaan kapasitas produksi merupakan
Lebih terperinciPROGRAM LINEAR MULTI-OBJECTIVE DENGAN FIXED-WEIGHT METHOD
PROGRAM LINEAR MULTI-OBJECTIVE DENGAN FIXED-WEIGHT METHOD 1 Fhani Mulyani Zenis, 2 M. Yusuf Fajar, Drs.,M.Si., 3 Dr.Yani Ramdani, Dra.,M.Pd. 1 Jurusan Matematika, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi kawasan kota atau daerah sangat tergantung pada kelancaran dan keandalan pasokan suatu barang atau komoditas (Herzog, 2010). Kelancaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan city logistics pada suatu daerah merupakan suatu hal yang penting. Salah satunya karena penerapan city logistics berkaitan erat dengan regional development
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek besar seperti pembangunan gedung bertingkat tinggi (high rise building) atau proyek pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan
BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Proyek Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan penduduk. Seiring dengan perkembangan waktu, semakin banyak orang yang datang
Lebih terperinciPERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)
PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai tempat, sering menjadi masalah dalam dunia industri sehari-hari. Alokasi produk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini akan membahas mengenai temuan studi, kesimpulan dan rekomendasi yang merupakan sintesa dari hasil kajian indikator ekonomi dalam transportasi berkelanjutan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak dan gas bumi merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, sumber daya alam ini menjadi salah satu penunjang utama untuk menigkatkan kegiatan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri retail dan chain store telah berkembang pesat dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan customer, baik dalam skala internasional, nasional, bahkan lokal. Walmart
Lebih terperinciMANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Suhada, ST, MBA MATERI Supply Chain Supply Chain Management ERP MODULES (POSISI SCM, CRM) ERP Modules (Posisi SCM, CRM) SUPPLY CHAIN Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. Semen Gresik (Persero). Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi kurang lebih 9 juta ton pertahun. Semen
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI KABUPATEN PANDEGLANG ( Suatu Tinjauan Teknis )
PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI KABUPATEN PANDEGLANG ( Suatu Tinjauan Teknis ) OLEH : H. FERY HASANUDIN, SH.,MH Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pandeglang A. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya populasi manusia dan peningkatan ekonomi suatu daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal ini juga menimbulkan
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN
Sidang Tesis PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN Disusun oleh : Ivan Angga Shodiqi NRP : 2509 203 011 Dibimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maju dan berkembangnya kondisi perekonomian menyebabkan persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. Persaingan tersebut menuntut para pelaku bisnis melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan penulisan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh operator telekomunikasi seluler.revenue yang dihasilkan dalam dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Base Transceiver Station (BTS) merupakan alat produksi yang dimiliki oleh operator telekomunikasi seluler.revenue yang dihasilkan dalam dunia telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia khususnya di Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia khususnya di Jakarta semakin besar dan berkembang pesat seiring perkembangan kepadatan penduduk dan juga arus globalisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang sangat vital, karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung kebutuhan aktifitas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model matematis joint replenishment policy pada fenomena demand dependence. Pencarian informasi demand dependence dilakukan dengan
Lebih terperinciManajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2016
Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2016 Strategi Kompetitif-Strategi Supply Chain Strategi Kompetitif : strategi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen melalui barang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena antrian menjadi hal yang sudah tidak asing terlihat di tempat umum, seperti pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, rumah sakit, bank, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat, berakibat beberapa perusahaan mengalami peningkatan biaya pendistribusian produk. Pendistribusian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan masyarakat yang semakin meningkat, membuat tingkat konsumtif masyarakat juga semakin meningkat. Semakin meningkatnya kegiatan masyarakat yang ada, membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah telah menjadi magnet bagi masyarakat yang bertempat tinggal di kota-kota sekitarnya untuk mencari penghidupan. Hal
Lebih terperinciSTUDI MANAJEMEN ESTAT PADA KAWASAN SUPERBLOK MEGA KUNINGAN, JAKARTA (Studi Kasus: Menara Anugrah dan Bellagio Residences) TUGAS AKHIR
STUDI MANAJEMEN ESTAT PADA KAWASAN SUPERBLOK MEGA KUNINGAN, JAKARTA (Studi Kasus: Menara Anugrah dan Bellagio Residences) TUGAS AKHIR Oleh: DIAN RETNO ASTUTI L2D 004 306 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang mengklasifikasi alokasi peruntukan penggunaan lahan (landuse) menjadi dua, yaitu; penggunaan lahan untuk kawasan lindung dan
Lebih terperinciEVALUASI PELETAKAN TERMINAL BANYUMANIK DAN TERMINAL PENGGARON DALAM MENDUKUNG SISTEM AKTIVITAS SEKITAR TUGAS AKHIR
EVALUASI PELETAKAN TERMINAL BANYUMANIK DAN TERMINAL PENGGARON DALAM MENDUKUNG SISTEM AKTIVITAS SEKITAR TUGAS AKHIR Oleh : NITA MARLINA L2D 001 444 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciKENAPA TRANSPORTASI PERLU DIRENCANAKAN?
Pertemuan Keenam Prodi S1 Teknik Sipil DTSL FT UGM KENAPA TRANSPORTASI PERLU DIRENCANAKAN? Supaya tercipta: - Transportasi yang efisien - Transportasi yang berkualitas - Transportasi untuk siapa saja 1
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Program Linear Program Linear adalah suatu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan berbagai kendala yang dihadapinya. Masalah program
Lebih terperinciTabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan adalah suatu sumber daya mengganggu (idle resources) yang keberadaanya menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi modern saat ini yang paling sering digunakan sebagai alat transportasi utama di beberapa kota besar di Indonesia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permasalahan Transportasi di Perkotaan Menurut Abubakar, dkk (1995) salah satu ciri kota modern ialah tersedianya sarana transportasi yang memadai bagi warga kota. Fungsi, peran
Lebih terperinciIntroduction to Management Science: Pengantar Program Linear: Formulasi Model dan Solusi Grafik
Introduction to Management Science: Pengantar Program Linear: Formulasi Model dan Solusi Grafik Program Linear Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer untuk mencapai tujuan perusahaan Tujuan umum:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menyatakan objek dinyatakan dengan sebuah titik (vertex),
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Teori graf merupakan salah satu bidang matematika, yang diperkenalkan pertama kali oleh ahli matematika asal Swiss, Leonardo Euler pada tahun 1736. Teori graf
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi MASALAH TRANSPORTASI DENGAN FUZZY SUPPLY DAN FUZZY DEMAND
MASALAH TRANSPORTASI DENGAN FUZZY SUPPLY DAN FUZZY DEMAND Ridayati Ircham Jurusan Teknik Sipil STTNAS Jalan Babarsari Caturtunggal Depok Sleman e-mail: ridayati@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang
Lebih terperinci