KARYA TULIS ILMIAH RINTO KUSWOYO D

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARYA TULIS ILMIAH RINTO KUSWOYO D"

Transkripsi

1 ANALIASA KUALITATIF DAN KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA PENYAKIT DEMAM TYPHOID DI RSUD UNGARAN SEMARANG PADA TRI WULAN I TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar diploma (Amd,RMIK) dari program studi DIII RMIK Oleh : RINTO KUSWOYO D PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

2 HALAMAN HAK CIPTA 2016 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah ada pada Peneliti

3

4

5

6

7 HALAMAN PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini secara khusus kupersembahkan kepada : Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan petunjuk-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini Junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa atnya di hari akhir kelak Bapa dan Mama tercinta yang tak lelah memberikan do a, semangat serta dukungannya kepada putranya ini untuk terus maju dan berjuang, Kang mas dodi andri anto & mb,yu lina andri ana tercinta yang selalu memberikan dukungan dan Do a untuk kebaikanku Keluarga sahabat semarang selama aku kuliah : zufron yuda , karunia windu always every time, ratna puspita,ella xavella,siti mays, terimakasih kalian selalu mensupport dan selalu menemani kuliah di UDINUS Sahabat afif bunder agata, terimakasih buat segalanya. Maulana tomy abiyasa terimakasih telah membimbing di kampus dian nuswantoro Jaka prasetya S.Kep, M.Kes partner admisi dan promosi UDINUS Teman teman seperjuangan ulin barreto,jovan sukolilo,dio novendi,bambang mahesa,imade bagus dewe, suksesya buat kalian semuanya Almamaterku tercinta, Universitas Dian Nuswantoro Semarang

8 RIWAYAT HIDUP Nama : Rinto Kuswoyo Tempat, tanggal lahir : Tegal, 13 Juni 1994 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : JL.Masjid Al-ikhlas Ds. Jatiwangi No 9 Rt 2 Rw 3 Kec.Pagerbarang kab.tegal Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Jatiwangi 01 tahun MTs N MODEL Babakan Lebaksiu Tegal tahun SMA Negeri 1 Pagerbarang tahun Program Studi D-III RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun

9 PRAKATA Puji syukur dipanjatkan oleh peneliti kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan judul Analisa Kualitatif Dan Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Demam Typhoid Di RSUD Ungaran Semarang Pada Tri Wulan I Tahun Keberhasilan dalam penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik moril maupun materiil. Oleh sebab itu, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro serta selaku pembimbing Tugas Akhir. 3. dr. Zaenal Sugianto, M.kes selaku Dosen ketua penguji tugas akhir. 4. Dyah Ernawati,S.Kep,Ns,M.Kes selaku Dosen penguji review proposal dan penguji Tugas Akhir yang baik. 5. Siti Rahayuningsih M.Kes selaku kepala rekam medis RSUD Ungaran Semarang. 6. Segenap staf Rekam Medis dan dokter rawat inap RSUD Ungaran Semarang. 7. Keluarga dan teman-teman semua, terimakasih dukungan dan perhatian serta doanya. Akhirnya, peneliti berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua walapun penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaannya. Semarang, Februari 2016 Peneliti

10 Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2016 ABSTRAK ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA PENYAKIT DEMAM TYPHOID DI RSUD UNGARAN PADA TRI WULAN I TAHUN 2015 RINTO KUSWOYO RSUD Ungaran merupakan rumah sakit pemerintah tipe C. Pada unit rekam medis terjadi ketidaklengkapan rekam medis kasus demam typhoid. Berdasarkan survey awal ditemukan 70% ketidaklengkapan pada review kuantitatif dan 60% pada review kualitatif. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat kelengkapan pengisian formulir dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit demam typhoid ditinjau dari review kuantitatif dan review kualitatif pada tribulan I tahun Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pengambilan data secara observasi, dan pendekatanan cross sectional. Populasinya adalah 99 dokumen rekam medis rawat inap pada kasus demam typhoid dan sampel berjumlah 50 dokumen rekam medis. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap 50 dokumen rekam medis, terdapat 41,42% ketidaklengkapan pada review identifikasi, 57,71% pada review autentifikasi, 52,57% pada review pelaporan, dan 49,71% pada review pencatatan. Nilai Delinquent Medical Record (DMR) sebesar 68%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa angka ketidaklengkapan dokumen rekam medis di RSUD Ungaran Semarang masih cukup tinggi, sehingga peneliti menyarankan perlunya memberikan sanksi tegas terhadap petugas pelayanan medis yang tidak melengkapi dokumen rekam medis, serta memberikan reward kepada petugas yang disiplin dalam pengisian rekam medis, untuk membangun semangat kerja para petugas pelayanan kesehatan dalam hal pengisian dokumen rekam medis. Kata Kunci : rekam medis rawat inap, demam thyoid, analisis kuantitatif, analisis kualitatif Kepustakaan : 16 ( )

11 The Diploma Program on Medical Records and Health Information Faculty of Health Dian Nuswantoro University Semarang 2016 ABSTRACT QUALITATIVE AND QUANTITATIVE ANALYSIS OF MEDICAL RECORD DOCUMENTS OF THYPOID FEVER DISEASE IN UNGARAN REGION PUBLIC HOSPITAL 1 ST QUARTER 2015 RINTO KUSWOYO Ungaran Region Public Hospital is a government hospital type C. In medical records occurred incompleteness of medical records of typhoid fever cases. Based on the initial survey found 70% of incompleteness on the review of quantitative and 60% on a qualitative review. So researcher were interested to know the level of completeness of form inpatient medical record documents on typhoid fever disease in terms of quantitative and qualitative review in the first quarter This type of research was descriptive, with data collection by observation, and cross sectional approach. The population were 99 inpatient medical records document of typhoid fever and a sample of 50 medical records document. Sample was taken by simple random sampling method. Based on observation of 50 medical records document, there were 41.42% of incompleteness on review of identification, 57.71% on review authentication, 52.57% on review of reporting, and 49.71% on review of records. Value Delinquent Medical Record (DMR) 68%. From this research can be concluded that the rate of incomplete medical records documents in Ungaran Region Public Hospital is still quite high, so the researcher suggest the need to give strict punishment against officers of medical services who did not complete medical records document, and provide rewards to officers who disciplined in filling out medical records, to build the morale of health care workers in terms of charging medical records document. Keywords : inpatient medical record, typhoid fever, quantitative analysis, qualitative analysis Bibliography : 16 ( )

12 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... Halaman Hak Cipta... Keaslian Penelitian. Halaman Persetujuan... Halaman Pengesahan... Halaman Persembahan... Halaman Riwayat Hidup... Kata Pengantar... Abstrak... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Singkatan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi vii viii ix xi xiv xv xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Lingkup Penelitian... 5 F. Keaslian Penelitian. 6

13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis... 8 B. Tujuan dan Manfaat Rekam Medis... 9 C. Kegunaan Rekam Medis D. Demam Typhoid E. Formulir Rekam Medis Rawat Inap F. Quality Assurance G. Ketentuan Pengisian Dokumen Rekam Medis.. 18 H. Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis.. 19 I. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan pengisian idetifikasi berkas rekam medis rawat inap. 20 J. Kerangka Teori K. Kerangka Konsep BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Variabel Penelitian C. Definisi Operasional D. Populasi dan Sampel E. Instrumen Penelitian F. Pengumpulan Data G. Pengolahan Data H. Analisa Data BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum RSUD Ungaran... 32

14 B. Hasil Pengamatan C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA...

15 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tabel keaslian penelitian... 6 Tabel 3.1 Tabel Definisi operasional Grafik 4.1 Prosentase analisa kelengkapan review identifikasi Grafik 4.2 Prosentase analisa kelengkapan review autentifikasi Grafik 4.3 Prosentase analisa kelengkapan review pelaporan Grafik 4.4 Prosentase analisa kelengkapan review pencatatan Tabel 4.5 hasil analisa kuantitatif Tabel 4.6 hasil analisa kuantitatif Tabel 4.7 Hasil analisa kualitatif Grafik 4.8 Prosentase ketidaklengkapan... 43

16 DAFTAR SINGKATAN 1. RM : Rekam Medis 2. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah 3. DRM : Dokumen Rekam Medis

17 DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Izin Penelitian 2. Formulir pasien rawat inap 3. Chek list A.kuantitatif & kualitatif

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi yang mengutamakan pelayanan kesehatan dan setiap rumah sakit harus mempunyai unit rekam medis karena rekam medis berperan penting dalam menyediakan data data dan informasi penting mengenai pasien. Rekam medis salah satu unit yang terpenting pada seluruh rumah sakit. Menurut PERMENKES / No. 269/ MENKES/ PER/ III/ 2008 menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan jadi dokumen rekam medis wajib dijaga kerahasiaannya. [1] Hal tersebut sangat berpengaruh dengan manfaat Rekam medis menurut Gilbony 1991 menyatakan kegunaan rekam medis yaitu Administration, Legal, Financial, Research, Education, Documentation. Berkas rekam medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam pengisian atau pencatatan data rekam medis di rumah sakit dilakukan oleh dokter dan perawat mengenal hasil catatan medis yang telah dilakukan, untuk itu dalam pencatatan pengisian harus diisi dengan lengkap supaya

19 menghasilkan informasi yang tepat, akurat, tetapi biasanya karena dokter dan perawat yang terlalu sibuk sehingga tidak diisi dengan lengkap padahal ketidak lengkapan pengisian dapat mengakibatkan data menjadi tidak akurat dan tepat [2]. Untuk menjaga hal tersebut maka pihak rumah sakit khususnya bagian rekam medis melaksanakan pemantauan kualitas tentang mutu berkas rekam medis rawat inap dengan melaksanakan analisa statistik, analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Yang bertujuan untuk mengetahui lengkap dan tidak lengkapnya suatu berkas rekam medis maka dilakukan analisa mutu rekam medis secara kuantitatif. Yaitu 4 review yang terdiri dari review identifikasi, review autentifikasi, review pencatatan, review pelaporan [3]. RSUD Ungaran Semarang merupakan rumah sakit Pemerintah tipe C, Rumah Sakit pemerintah daerah yang melayani pasien umum. Berdasarkan survai awal dan wawancara kepada petugas rekam medis dan diketahui bahwa berdasarkan laporan 10 besar penyakit rawat inap di RSUD Ungaran Semarang selama triwulan I tahun 2015 salah satu diantaranya adalah kasus penyakit demam typhoid. Tetapi peneliti masih melihat adanya ketidaklengkapan dalam pengisian dokumen rekam medis terutama pada penyakit demam typhoid. Peneliti mengambil 10 sampel DRM untuk dilakukan review kuantitatif yang meliputi riview identifikasi, review pelaporan, review pencatatan dan review autentifikasi ditemukan ketidaklengkapan sebesar 70% DRM RI kasus penyakit demam typhoid di RSUD Ungaran pada triwulan l tahun 2015, dan selain review diatas dilakukan review kualitatif yang meliputi kelengkapan diagnose,

20 kekonsistensian pencatatn diagnosa, hal-hal yang dilakukan saat pengobatan, adanya informed consent, cara atau praktek pencatatan, halhal yang berpotensi menyebabkan ganti rugi, pada review kualitatif ditemukan ketidaklengkapan sebesar 60% DRM RI kasus penyakit demam typhoid di RSUD Ungaran pada triwulan l tahun Dengan adanya ketidaklengkapan DRM RI penyakit demam typhoid tersebut mengakibatkan informasi medis yang kurang berkesinambungan, proses klaim asuransi menjadi terhambat. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil judul Analisa Kualitatif Dan Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Demam Typhoid Di RSUD Ungaran Semarang Pada Tri Wulan I Tahun B. Rumusan Masalah Bagaimana tingkat Kelengkapan pengisian formulir Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Demam Typhoid ditinjau dari Review Kuantitatif dan Review Kualitatif Di RSUD Ungaran Semarang Pada Tri Wulan I Tahun 2015?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat Kelengkapan pengisian formulir Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Demam Typhoid ditinjau dari Review Kuantitatif dan Review Kualitatif di RSUD Ungaran Semarang Pada Tri Wulan I Tahun 2015.

21 2. Tujuan Khusus a. Menjelaskan review identifikasi pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Demam Typhoid. b. Menjelaskan review pelaporan pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Demam Typhoid. c. Menjelaskan review autentifikasi pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Demam Typhoid. d. Menjelaskan review pencatatan pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Demam Typhoid. e. Menjelaskan kelengkapan dan kekonsistensian diagnose pencatatan Dokumen Rekam Medis pada penyakit Demam Typhoid. f. Menjelaskan kekonsistensian pencatatan data Dokumen Rekam Medis rawat inap pada penyakit demam typhoid g. Menjelaskan cara atau praktek pencatatan Dokumen Rekam Medis rawat inap pada penyakit Demam Typhoid. h. Menjelaskan review pencatatan hal-hal saat perawatan dan pengobatan. i. Menjelaskan adanya informed consent pada dokumen rekam medis rawat inap RSUD Ungaran. j. Menjelaskan hal-hal yg berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi k. Menghitung tingkat kebandelan DMR Dokumen Rekam Medis rawat inap pada penyakit Demam Typhoid.

22 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang kelengkapan pengisian formulir dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit demam typhoid di RSUD Ungaran Semarang. 2. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dan pertimbangan tentang pelaksanaan manajemen kelengkapan data rekam medis pasien dan kelengkapan pengisian lembar lembar pengisian dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit demam typhoid di RSUD Ungaran Semarang. 3. Bagi Akademik Sebagai bahan referensi untuk pembelajaran dalam mengembangkan Pendidikan khususnya dalam ilmu rekam medis dan informasi kesehatan. E. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Penelitian ini termasuk lingkup rekam medis. 2. Lingkup Materi Materi yang diambil termasuk dalam Quality Assurance khususnya mengenai ketidaklengkapan pengisian lembar pengisian dokumen rekam medis rawat inap. 3. Lingkup Lokasi Penelitian ini dilakukan di RSUD Ungaran Semarang.

23 4. Lingkup Metode Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode observasi. 5. Lingkup Obyek Lingkup yang digunakan yaitu lembar dokumen rawat inap. 6. Lingkup Waktu Penelitian dilakukan padabulanmei tahun F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Tabel Keaslian penelitian No Nama Judul Metode Hasil 1 Zulaida Anum Istifaiyah Analisa kuantitatif dan kualitatif kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap pasien bedah di Rumah Sakit permata medika Semarang tahun 2013 Metode observasi dan wawancara Hasil penelitian menunjukan bahwa ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap pada pasien bedah tahun Sapti Saputri Utami 3 Tomi Yuliawan Achmad Analisa kuantitatif dokumen rekam medis bangsal bedah syaraf di RSUP dr kariadi semarang tahun 2009 Analisa kuantitatif pengisian DRM rawat inap kasus stroke triwulan IV tahun 2012 di RSUD KRT wonosobo Penelitian yang dipakai adalahdeskri ptif dan menggunaka n metode observasi dengan pendekatan retospektif Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pengumpulan data dengan caraobservas i Dari seluruh review didapat tingkat kebandelan atau DMR sebayak 83% Ketidaklengkapan review identifikasi 38.9%,review autentifikasi 30.1%, review pelaporan 59%, review pencatatan 49.4%, dan perhitungandmr 48.2%

24 Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang ini dengan peneliti sebelumnya adalah terletak pada lingkup lokasi, lingkup waktu, lingkup objek serta variable penelitian. Untuk lingkup lokasi penelitian sebelumnya pada Rumah Sakit permata medika, RSUP dr kariadi semarang dan RSUD KRT wonosobo, sedangkan pada penelitian ini adalah di Rumah Sakit Umum Daerah ungaran Semarang, kemudian untuk lingkup waktu penelitian sebelumnya pada tahun 2013, 2009 dan 2012 sedangkan waktu penelitian adalah sekarang tahun 2015, untuk lingkup penelitian sebelumya adalah pada kasus bedah, bedah syaraf dan stroke sedangkan pada lingkup objek penelitian yang diambil adalah penyakit demam typhoid.

25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rekam Medis 1. Menurut PERMENKES / No. 269/ MENKES/ PER/ III/ 2008 Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien [1] 2. Menurut Huffman EK, 1992 Rekam Medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan yang cukup untuk mengidentifikasi pasien danpelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien [4]. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dokumen rekam medis sangatlah penting, karena berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Pelayanan Dirawat jalan, rawat inap maupun pelayanan gawat darurat yang telah diputuskan oleh dokter dan sebagai bukti hukum yang autentik.

26 B. Tujuan dan Manfaat Rekam Medis 1. Tujuan Rekam Medis Tujuan Rekam Medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. 2. Manfaat Rekam Medis Manfaat Rekam Medis adalah : a. Sebagai alat komunikasi antara Dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil bagian didalam memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan kepada pasien. b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada pasien. c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung / di rawat di Rekam Medis. Pemanfaatan Rekam Medis adalah a. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien b. Alat bukti dalam proses penegakan hokum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi, dan penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi c. Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan d. Data statistik kesehatan

27 e. Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian yang menyebutkan identitas pasien harus mendapat persetujuan secara tertulus dari pasien atau ahli warisnya dan harus dijaga kerahasiaannya. [5] C. Kegunaan Rekam Medis 1. Aspek Administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. 2. Aspek Medis Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada pasien. 3. Aspek Hukum Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan hukum. 4. Aspek Keuangan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan, karena isinya mengandung data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek keuangan.

28 5. Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena informasi yang dikandungnya dapat digunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan. 6. Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran dibidang profesi sipemakai. 7. Aspek Administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban laporan rumah sakit [4]. D. Demam Typhoid Demam tifoid, disebut tifus abdominalis, adalah penyakit demam menular dengan gejala berat pada sistem pencernaan dalam tahap kedua penyakit. Penyakit ini berlangsung beberapa minggu dan pemulihan membutuhkan waktu lama. Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhien teritica serovar/salmonella typhiyang menular dari manusia ke manusia melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi. Ketika bakteri melewati

29 bagian bawah usus besar, mereka menembus melalui mukosa usus kejaringan di bawahnya. Jika sistem kekebalan tubuh tidak dapat menghentikan infeksi di sini, bakteri akan berkembang biak dan kemudian menyebar kealiran darah, setelah itu tanda-tanda pertama dari penyakit diamati dalam bentuk demam. Bakteri kemudian menembus lebih lanjut kesumsum tulang, hati dan empedu, darimana bakteri di ekskresikan kedalam isi usus. Pada tahap kedua penyakit, bakteri menembus jaringan kekebalan tubuh dari usus kecil, dan gejala kerusakan usus kecil dimulai [6]. E. Formulir Rekam Medis Rawat Inap Formulir rekam medis rawat inap adalah secarcik kertas yang memiliki fungsi untuk merekam terjadinya transaksi pelayanan yang dilakukan di unit rawat inap. Macam-macam formulir rekam medis rawat inap pada penyakit demam typhoid yaitu: a. Formulir ringkasan masuk dan keluar b. Surat pernyataan penggunaan fasilitas ruangan c. Formulir anamnesis d. Formulir perjalanan penyakit perintah dokter dan pengobatan e. Formulir pencatatan pemberian obat f. Grafik SNT (obseervasi) g. Formulir kronologis perawatan penderita h. Formulir rekaman asuhan keperawatan

30 i. Formulir hasil hasil pemeriksaan laboratorium dan x ray/foto j. Formulir penempelan surat-surat korespondensi k. Formulir ringkasan keluar (resume keluar) l. Formulir penempelan salinan resep F. Quality Assurance 1. Pengertian Quality Assurance Pengertian Quality Assurance : Dr. Avedis Donobedian dilihat dari aspek proses pelayanan kesehatan sebagai berikut : a. Quality Assurance disebut juga dengan jaminan mutu, merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan, melaksanakan dan memonitor pelaksanaan standar, serta rangkaian peningkatan kinerja melalui upaya perbaikan atau proses secara kesinambungan sehingga pelayanan yang diberikan memenuhi harap pelanggan dan dilakukan dengan efektif efisien dan seaman mungkin. b. Sedangkan menurut Depkes RI, Jaminan mutu merupakan upaya yang dilaksanakan secara kesinambungan, sistematis, objektif, dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan selanjutnya menetapkan serta melaksanakan cara penyalesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan. [4]

31 2. Tujuan Quality Assurance Makin meningkatnya mutu pelayanan agar berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah utu pelayanan berdasarkan stsndar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyalesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia. 3. Analisa pendokumentasian Rekam Medis a. Analisa kuantitatif 1.) Pengertian analisa kuantitatif Analisa kuntitatif yaitu suatu cara analisis terhadap kelengkapan data rekam medis pada formulir rekam medis dengan melakukan review terhadap kelengkapan pencatatan identitas, kejelasan pencatatan, kelengkapan pelaporan penting dan kelengkapan data autentifikasi. 2.) Tujuan analisa kualitatif Tujuan analisa kualitatif untuk mengidentifikasi kekurangan butir data yang tidak lengkap agar ketika digunakan untuk pelayanan pasien berikutnya data yang belum lengkap sudah dilengkapi. Dengan demikaian dapat pula dijadikan untuk penelitian, audit medis serta dapat melindungi hukum apabila suatu saat gugatan malpraktek medis. 3.) Komponen analisa kuantitatif a.) Review Identifikasi

32 Yaitu data identitas pasien dengan cara memeriksa setiap halaman atau memriksa lembar rekam medis. Meliputi : No RM, Nama Pasien, Umur, Jenis Kelamin. b.) Review Pelaporan Yaitu beberapa laporan tertentu yang ada dilaporkan rekam medis dalam pelayanan kesehatan, sedangkan laporan lain desesuaikan dengan penyakit pesien selama dirawat di rumah sakit. Meliputi : Anamnesa, pemeriksaan fisik, laporan operasi, anasthesia, inform consent, konsultasi, pemeriksaan penunjang. c.) Review Autentifikasi Yaitu data yang memastikan penulisan data rekam medis mempunyai autentifikasi berupa tanggal pelayanan, nama terang, tanda tangan, inisial petugas, akses komputer berupa kode atau kunci. Meliputi : Nama, tanda tangan berupa : tanda tangan, stempel, kaset yang hanya dipegang oleh pemilik, inisial (singkat nama) kalau bisa di identifikasi atau kode akses komputer dan harus memiliki gelar professional (dokter) penulisnya. d.) Review Pencatatan Yaitu pencatatan yang tidak lengkap dan tidak bisa dibaca. Meliputi : cara penulisan, cara pembetulan kesalahan, penggunaan simbol dan istilah yang sah.

33 b. Analisa kualitatif Analisa kuantitatif yaitu suatu analisa terhadap konsisten pencatatan data rekam medis yang tercatat kedalam formulir rekam medis. Analisa ini dilakukan dengan cara membaca data pada formulir rekam medis satu dengan yang lain yang telah digunakan untuk pelayanan pasien. Untuk menilai konsisten pencatatan tersebut menggunakan tolak ukur standar pelayanan medis untuk pencatatan data medis dan standar asuhan keperawatan untuk menganalisa data keperawatan. Adapun analisa kualitatif pada dokumen rekam medis rawat inap meliputi : i. Review kelengkapan & kekonsistensian diagnosa 1. Diagnosa saat masuk (admitting diagnosis) alasan masuk rawat 2. Diagnosa tambahan 3. Differensial diagnosis 4. Phatological diagnosis dari hasil PA (patologi anatomi) 5. Clinical diagnosis penyebab sakit Diagnosis akhir (diagnosa kilnis) dan prosedur 1. Diagnosis utama (principal diagnosis) 2. Diagnosa kedua (secondary diagnosis) ii. Review Kekonsistensian Pencatatan 1. Konsistensi merupakan suatu penyesuaian atau kecocokan antara bagian satu dengan bagian lain dan seluruh bagian

34 2. Diagnose dari awal sampai dengan akhir harus konsisten. 3. Pencatatan harus mencerminkan perkembangan informasi kondisi pasien. iii. Review kekonsistensian pencatatan diagnose Rekam medis menjelaskan keadaan pasien selama dirawat, dan harus menyimpan seluruh hasil pemeriksaan dan mencatat tindakan yang telah dilakukan kepada pasien. iv. Review cara atau praktek pencatatan 1) Waktu pencatatan harus ada 2) Mudah dibaca, tulisan bagus, tinta yang dipakai harus tahan lama, penulisan dilakukan dengan hati-hati dan lengkap 3) Menggunakan singkatan yang umum v. Review adanya informed consent yang harus ada Biasanya informasi itu meliputi 1) Sifat dan tujuan tindakan medis 2) Keadaan pasien yang memerlukan tindakan medis 3) Resiko dari tindakan itu dilakukan atau tidak. [7] vi. Review hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi semua catatan mengenai kejadian yang dapat menyebabkan atau berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan kesehatan baik oleh pasien maupun oleh pihak ketiga. 4. Cara untuk mengetahui ketidaklengkapan dokumen dapat di cari sebagai perhitungan berikut :

35 a.) IMR ( Incomplete Medical Record ) Yaitu : Jumlah rekam medis yang belum lengkap dan batas waktu melengkapi selambat lambatnya 2 X 24 jam sejak dokumen rekam medis diserahkan ke unit pencatatan. [7] Jumlah berkas rekam medis yang belum lengkap X 100 % Jumlah seluruh berkas yang diteliti b.) DMR ( Delinquent Medical Record ) atau disebut dokumen yang membandel. Yaitu : Rekam medis yang masih tetap belum lengkap setelah melewati masa perlengkpan dari batas waktu yang telah ditentukan yaitu 14 X 24 jam setelah waktu penyerahan dokumen rekam medis tak lengkap. [7] Jumlah berkas rekam medis yang bandel X 100 % Jumlah berkas rekam medis yang dilengkapi G. Ketentuan pengisian dokumen rekam medis Untuk mencapai data yang optimal pada semua rumah sakit tentunya memeiliki sebuah atau pengawasan yang baik dan dapat diwujudkan dengan menganilasa ketidaklengkapan pengisiannya. Setiap bukti dari pelayanan medis terhadap pasien melalui dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain yang bertanggung jawab untuk mengisi berkas rekam medis sebagai berikut : 1. Setiap tindakan atau konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat lambatnya dalam waktu 1 X 24 jam harus ditulis dalam lembar rekam medis.

36 2. Semua pencatatan harus ditanda tangani oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama terangnya serta diberi tanggal. 3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran atau mahasiswa lainnya ditandatangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau oleh dokter yang membimbingnya. 4. Pencatatan yang dibuat oleh rasidens harus diketahui oleh dokter pembibingnya. 5. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan melakukan pada saat itu juga serta dibubuhi paraf. 6. Bila terjadi ketidaklengkapan rekam medis yang telah dikembalikan kasub bagian pencatatan medis, maka dokter yang bersangkutan di panggil untuk melengkapinya. 7. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan. H. Kelengkapan pengisian dokumen rekam medis Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 / Menkes / Per / III / 2008 tentang rekam medis pada bab II pasal 3. Dokumen rekam medis dikatakan lengkap apabila isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang kurangnya memuat : 1. Identitas pasien 2. Tanggal dan waktu 3. Hasil Anamnesis, mencaku sekurang kurangnya keluhan dan riwayat penyakit.

37 4. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik 5. Diagnosis 6. Rencana pinatalaksanaan 7. Pengobatan dan atautindakan 8. Persetujuan tindakan bila diperlukan 9. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan 10. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan 11. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu 12. Untuk pasien pasien kasus gigi dilengkapi dengan ondontogram Klinik [8]. I. Faktor faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan pengisian identifikasi berkas rekam medis rawat inap 1. SDM ( Sumber Daya Manusia ) Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia perlu diadakan peningkatan pendidikan dan peralatan serta pengelolaan atau pembinaan tenaga kesehatan yang terarah dan mantap. Implementasi SDM menyangkut kualitas profesi rekam medis dan informasi kesehatan dan dapat dicapai melalui pendidikan dan pelatihan. [9]\

38 2. Desain Formulir Sebuah desai formulir harus didesain untuk memenuhi tujuan penggunaannya pemikiran tentang apakah formulir ini akan digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi laporan. 3. Protap ( Prosedur Tetap ) a. Rekam medis yang telah selesai di rawat dikembalikan oleh petugas ruang rawat dengan menggunakan buku ekspedisi pengambilan dokumen rekam medis. b. Petugas pendaftaran pasien rawat inap sebagai jalur penampungan pengembalian dokumen rekam medis c. Dokumen dilimpahkan kepada sub urutan pelayanan dokumen untuk dilakukan ceking lembar demi lembar kebenarannya, keutuhannya, kelengkapannya rekam medis kualitas dan kuantitas. d. Bila ditemukan ada kekurangan tentang jumlah dan isi rekam medis maka berkas dikembalikan ke ruang rawat inap atau dokter yang merawat untuk dilengkapi dengan di catat pada buku analisa rekam medis. e. Hasil analisa di laporkan kepada ketua panitia rekam medis selanjutnya diteruskan kepada direktur untuk ditindak lanjuti.

39

40 J. Kerangka Teori. DRM rawat inap -Prosedur kelengkapan pengisian data. -Analisa Kuantitatif Asembling - Analisa Kualitatif Unit pencatatan data (unit rawat inap) Analisa Kuantitatif diteliti kelengkapan isi datanya dengan 4 review : 1. review identifikasi 2.review autentifikasi 3.review pencatatan 4. review pelaporan Analisa Kualitatif dilihat konsistensinya dari: 1. Review kelengkapan & kekonsistensian diagnosa 2. Review Kekonsistensian Pencatatan 3. Review Pencatatan hal-hal yg dilakukan saat perawatan dan pengobatan 4. Review cara atau praktek pencatatan 5. Review adanya informed consent yang seharusnya ada 6. Review yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi Tidak Lengkap Lengkap Delinquent Medical Record ( DMR ) Koding Indeksing Filing

41 K. Kerangka Konsep Analisa KuantitatifDRM dengan review : 1. Review Identifikasi. 2. Review Autenfikasi. 3. Review Pencatatan. 4. Review Pelaporan. Lengkap Analisa Kualitatif DRM dengan review : DRM RI Pasien demam typhoid 1. Review kelengkapan dan kekonsistensian dignosa 2. Review Kekonsistensian pencatatan 3. Review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan 4. Review cara atau praktek pencatatan 5. Review adanya informed consent yang seharusnya ada 6. Review yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi Tidak Lengkap 2x24 Jam DMR

42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan. Sedangkan pengambilan data secara observasi, yaitu suatu prosedur berencana, antara lain meliputi, melihat, mencatat dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dengan menggunakan metode pendekatan secara cross sectional yaitu penelitian dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada periode tertentu. (10) B. Variabel Penelitian 1. DRM RI Pasien Demam Typhoid Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Demam typhoid di RSUD Ungaran Semarang pada triwulan l tahun Analisa Kuantitatif a. Review Identitas b. Review Autentifikasi c. Review Pelaporan d. Review Pencatatan 3. Analisa Kualitatif a. Review kelengkapan & kekonsistensian diagnosa b. Review Kekonsistensian Pencatatan 24

43 c. Review Pencatatan hal-hal yg dilakukan saat perawatan dan pengobatan d. Review cara atau praktek pencatatan. e. review adanya informed consent yang seharusnya ada f. review hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi. 4. Tingkat Kebandelan DRM ( Deliquent Medical Record / DMR) pada formulir rawat inap pasien Demam Typhoid di RSUDUngaran semarang pada triwulan l tahun C. Definisi Operasional Tabel 3.1 definisi operasional No Variabel Penelitian Definisi 1 2. DRM RI Review Identifikasi Dokumen rekam medis pasien rawat inap pada kasus demam typhoid triwulan l tahun 2015 Review identifikasi adalah analisa kelengkapan identitas pribadi dan sosial dalam formulir-formulir rekam medis yang tercantum di DRM. i. Lengkap Jika item No RM, nama, alamat dan jenis kelaminterisi pada semua formulir rekam medis DRM rawat inap. Untuk lembar formulir : a) RM 1 (nama, umur, nomor RM, alamat, jenis kelamin, bangsal,kelas) b) RM 2 (nama,umur,alamat, nomor RM, jenis kelamin, bangsal, kelas) c) RM 4 (nama, umur, nomor RM, bangsal) d) RM 7. (nama, umur, nomor RM, bangsal) e) RM 7.1( nama,nomor RM,umur) f) RM 8 (nama, no rm) g) RM 12 (nama,no rm )

44 ii. Tidak lengkap Jika ada salah satu item pada semua formulir rekam medis DRM rawat inap tidak terisi. 3. Review Autentifikasi Analisa kelengkapan yang ditunjukan dengan ada tidaknya autentikasi pemberi pelayanan. 4. Review Pencatatan 5. Review Pelaporan i. Lengkap a) RM1, RM2, RM4, RM7, RM8terdapat : tanda tangan dan nama dokter yang bertanggung jawab di DRM rawat inap. b) Pemberian Informasi RM 7.1 RM terdapat : tanda tangan dan nama perawat yang bertanggung jawab harus ada. ii. Tidak lengkap Jika ada salah satu item yang tidak terisi. Analisa kelengkapan yang mencakup cara pencatatan semua item, pada semua formulir rekam medis DRM rawat inap dengan kriteria sebagai berikut : i. Baik a) Semua terisi b) Tulisan bisa dibaca c) Tidak ada coretan d) Cara pembetulan ii. Tidak baik Jika tidak memenuhi syarat seperti yang tersebut diatas. Ketersediaan laporan-laporan dari formulir-formulir tertentu sehubungan dengan hasil diagnosa. I. Lengkap Dikatakan lengkap jika terdapat formulir : a) RM 1(lembar masuk dan keluar) diagnosa utama,diagnosa komplikasi,operasi/tindakan b) RM 2 (anamnesis) diagnosa medis saat masuk dirawat,diagnosa sementara, tindakan) c) RM 4 ( perjalanan penyakit) tanggal/jam,perjalanan penyakit, perintah pengobatan atau tindakan yang diberikan. d) RM 7 (kronologi perawatan penderita) tanggal/jam, perjalanan penyakit, tanda tangan dan nama) e) RM 8 (ringkasan keluar / resume keluar) dianosa waktu dirawat,diagnose akhir, ringkasan riwayat penyakit, obat yang diberikan. II. Tidak lengkap jika ada salah satu item yang tidak terisi.

45 6. Review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa i. Dikatakan lengkap dan konsisten apabila diagnosa masuk, diagnosa utama, diagnosisa komplikasi dan operasi/tindakan sama atau sesuai dari awal sampai akhir perawatan. ii. Dikatakan tidak lengkap apabila tidak ada salah satu dari komponen tersebut Review kekonsistensian pencatatan diagnose Review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan i. Dikatakan lengkap dan konsisten pada pencatatan diagnosa apabila diagnosa awal sampai dengan akhir harus konsisten, pencatatan mencerminkan perkembangan informasi mengenai kondisi pasien, terdapat hasil catatan perkembangan, hasil pemeriksaan laboratorium, hasil operasi, instruksi dokter dan catatan obat yang konsisten dan sesuai. ii. Dikatakan tidak lengkap dan konsisten dalam pencatatan apabila ada salah satu formulir yang tidak diisi. i. Lengkap dan konsisten bila menjelaskan keadaan pasien selama dirawat, dan menyimpan seluruh hasil pemeriksaan dan mencatat tindakan yang telah dilakukan pada pasien,hasil pemeriksaan,obat yang diberikan, pasien dalam keadaan baik, pasien telah diberi penjelasan dan petunjuk di catat dalam formulir rekam medis. ii. Dikatakan tidak lengkap dan konsisten dalam pencatatan apabila ada salah satu formulir yang tidak diisi.

46 9. Review cara/praktek pencatatan i. Dikatakan lengkap dan konsisten dalam pencatatan apabila tulisan mudah dibaca dan bagus,tinta tahan lama, tidak menulis hal-hal atau komentar yang tidak berkaitan dengan pengobatan pasien. Waktu pencatatan harus ada, tidak ada waktu kosong antara 2 penulisan, khususnya pada saat emergency. Tidak ada pencatatan pada suatu periode tidak hanya catatannya saja yang tidak ada tetapi juga meningkatkan resiko kegagalan dalam pengobatan, dan malpraktek penelitian dilakukan dengan hati-hati dan lengkap, ii. Dikatakan tidak lengkap dan konsisten apabila ada. 10 Review adanya informed consent yang seharusnya ada i. Dikatakan lengkap dan konsisten apabila ada lembar informed consent untuk setiap tindakan yang dilakukan kepada pasien yang berisi nama dan nomor rekam medis pasien, yang mengisi persetujuan dan menandatangani persetujuan tersebut ii. Dikatakan tidak lengkap dan konsisten apabila tidak ada tanda tangan dan data pasien. 11 Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi i. Lengkap dan konsisten jika semua catatan mengenai kejadian yang dapat menyebabkan atau berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan kesehatan baik oleh pasien maupun oleh pihak ketiga. Apabila tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan prosedur. ii. Tidak lengkap dan tidak konsisten bila terjadi ketidaksesuaian dan kesalahan pada tindakan yang dilakukan

47 12. Perhitungan (DMR) kebandelan dokumen rawat inap. D. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasinya adalah semua DRM pasien rawat inap pada triwulan ke 1 tahun 2015 di RSUD Ungaran Semarang dan sampelnya diambil menggunakan metode sistem random sampling yaitu pengambilan sampling secara random atau tanpa pandang bulu. Teknik ini memiliki kemungkinan tertinggi dalam menetapkan sampel yang representative [11]. Dengan jumlah populasi 99 DRM pasien penyakit Demam Typhoid. penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin sebagai berikut : N n = 2 1 N( d) Keterangan : n : N : d : besarnya sampel. besarnya populasi. tingkat penyimpanan terhadap populasi, derajat ketetapan yang diinginkan (0,1 atau 10%). n = N 1 N( d) 2

48 99 n = (0,1) = 50 dokumen Sehingga banyaknya sampel DRM rawat inap periode triwulan ke I tahun 2015 di RSUD Ungaran Semarang yang digunakan adalah 50 DRM rawat inap [12]. Cara penentuan sampel dengan membuat daftar populasi, disusun dan diberi nomor, semua unit populasi ditulis pada gulungan dalam bentuk dan ukuran yang sama serta warna yang sama kemudian dimasukan kedalam kotak dan kocok rata, gulungan kertas diambil sesuai dengan jumlah sampel yang diinginkan kemudian dikocok dengan nomor daftar unit sampel. E. Instrumen Penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah table check list (terlampir), yaitu untuk memasukkan hasil observasi kelengkapan DRM. Dengan keterangan kalau lengkap menggunakan tanda square root ( ) dan kalau tidak lengkap menggunakan tanda minus sign ( - ). F. Pengumpulan Data. Untuk mendapatkan data primer yaitu berkas rawat inap, peneliti mengumpulkan DRM rawat inap RSUD Ungaran dibagian filing dan diamati, diteliti kelengkapannya serta dicatat untuk mengetahui kelengkapannya.

49 Data sekunder yaitu data yang di ambil dari indeks penyakit demam typhoid pada triwulan I tahun 2015 di RSUD Ungaran Semarang. G.Pengolahan Data. 1. Editing. Data yang diperoleh kemudian dikoreksi dan disusunmenurut bagian yang diteliti supaya dapat dibaca dan diuji dengan objek yang diteliti. 2. Tabulating. Memasukkan data dalam komputer untuk memudahkan pengolahan data penyajian dalam bentuk tabel. 3. Penyajian. Memberi nilai pada yang dihasilkan. H. Analisa Data Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan dan dianalisa secara apa adanya. Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat ditarik kesimpulan.

50 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Rumah Sakit RSUD Ungaran Semarang adalah rumah sakit daerah milik pemerintah daerah kabupaten semarang yang mempunyai tugas melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan upaya melakukan upaya penyembuhan, pemulihan yang delakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. Berdasarkan surat keputusan menteri republik Indonesia nomor 1152/MENKES/SK/XII/1993 tentang peningkatan kelas rumah sakit umum daerah ungaran, maka RSUD Ungaran Semarang ditetapkan sebagai rumah sakit kelas C, pada tanggal 29 maret 2010 RSUD Ungaran Semarang telah lulus akreditasi penuh tingkat lanjut [13]. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Ungaran Semarang diatur dengan peraturan daerah kabupaten semarang nomor 25 tahun 2008 tanggal 22 september 2008 tentang pelayanan kesehatan di rumah sakit umum [14]. Sedangkan untuk susunan organisasi dan tata kerja RSUD Ungaran Semarang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah nomor 19 tahun 2008 tanggal 29 juli 2008 tentang organisasi dan tata kerja badan perencanaan pembangunan daerah, inspektorat lembaga teknis daerah dan kantor pelayanan perijinan terpadu kabupaten semarang [14].

51 2. Visi dan Misi Rumah Sakit a. Visi Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan rumah sakit. b. Misi Misi RSUD Ungaran Semarang adalah: 1) mewujudkan pelayanan prima 2) mewujudkan pelayanan rumah sakit yang komprehensif dan terjangkau dan berdaya saing. 3) Mewujudkan budaya kerja yag berlandaskan pengabdian, keikhlasan, disiplin serta profesionalisme. 4) Mewujudkan pelayanan yang bermutu dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran. c. Tujuan Terwujudnya rumah sakit yang mampu memberi pelayanan medis yang bermutu dengan failitas yang madani, memiliki sumber daya manusia yang professional bagi semua lapisan masyarakat d. Motto S_enyum dalam bertegur sapa. E_fektif,efisien dan terjangkau R_amah dan professional melayani pelanggan A_kurat dalam diagnosis dan terapi S_impati dalam menanggapi keluhan pelanggan I_khlas dan beritegritas tinggi dalam melayani pelanggan

52 e. strategi adanya perencanaan pengembangan RSUD Ungaran Semarang jangka pendek, menengah dan jangka panjang. [15] B. Hasil Pengamatan. Hasil pengamatan dari kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap periode triwulan I tahun 2015 di RSUD Ungaran Semarang, dilakukan menurut komponen analisis kuantitatif selama periode bulan mei tahun 2015 dibagian filing unit rekam medis. Pengambilan data dilakukan secara acak dengan menggunakan random sampling dibagian filing unit rekam medis rawat inap periode triwulan I tahun 2015 di RSUD Ungaran diambil sebanyak 99 sample DRM. Hasil penelitian selanjutnya dibuat dalam tabel check list hasil ketidaklengkapan formulir-formulir penyakit rawat inap pasien demam typhoid periode triwulan I tahun 2015 di RSUD Ungaran Semarang. Jenis formulir-formulir yang diteliti antara lain : 1. RM 1 (Ringkasan Masuk dan Keluar Rumah Sakit) 2. RM 2 (Anamnesis) 3. CM 4 (perjalanan perintah dokter dan pengobatan) 4. RM 7 (kronologi perawatan penderita) 5. RM 7.1 (rekaman asuhan Keperawatan) 6. RM 8 (resume/ringkasan keluar) 7. RM 12 (Hasil Pemeriksaan Laboratorium ) Untuk mengetahui gambaran kelengkapan pengisian data DRM rawat inap pada periode triwulan I tahun 2015 di RSUD Ungaran Semarang sebagai berikut :

53 prosentase % 1. Review identifikasi. Dari hasil penelitian terhadap analisa kuantitatif review identifikasi pada dokumen rekam medis rawat inap pada periode triwulan ke I tahun 2015 di RSUD Ungaran Semarang diperoleh hasil prosentase sebagai berikut : Grafik 4.1 Prosentase analisa kelengkapan review identifikasi pada Masing-masing formulir rekam medis DRM rawat inap pasien demam typhoid pada periode triwulan I tahun 2015 di RSUD Ungaran Semarang RM 1 RM 2 RM 4 RM 7 RM 7.1 RM 8 Lengkap Tidak Lengkap RM 12 Sumber : ceklis analisa kuantitatif DRM pasien demam typhoid tahun 2015 Berdasarkan grafik 4.1, sebagian kelengkapan tergolong lengkap, terdapat pada RM 2 dan RM 7 sedangkan ketidaklengkapan paling tinggi pada RM 12 yaitu mencapai 50 %, kidaklengkapan tiap formulir rekam medis terdapat pada pengisian nama, no.rm, umur dan jenis kelamin.

54 prosentase % 2. Review Autentifikasi. Dari hasil penelitian terhadap analisa kuantitatif review autentifikasi pada dokumen rekam medis rawat inap pasien demam typhoiddi RSUD Ungaran pada periode triwulan ke I tahun diperoleh hasil prosentase sebagai berikut : Grafik 4.2 Prosentase analisa kelengkapan review autentifikasi pada masing-masing formulir rekam medis DRM inap pasien demam typhoid di RSUD Ungaran pada periode triwulan ke I tahun RM 1 RM 2 Sumber : ceklis analisa kuantitatif DRM pasien demam typhoid tahun 2015 RM 4 RM 7 RM 7.1 RM 8 Lengkap Tidak Lengkap RM 12 Berdasarkan grafik 4.2, kelengkapan 100% tidak ada yang dicapai, tetapi yang tertinggi adalah pada RM 1 mencapai 68 %. Sedangkan ketidaklengkapan paling tinggi pada RM 2 yang mencapai 78 % dan RM 12 yaitu 68 %. Pada RM 2 dan RM 12

55 prosentase % ketidaklengkapan dalam hal pengisian tanda tangan dokter dan nama dokter. 3. Review Pelaporan. Dari hasil penelitian terhadap analisa kuantitatif review pelaporan pada dokumen rekam medis rawat inappasien demam typhoid di RSUD Ungaran pada periode triwulan I tahun 2015 diperoleh hasil prosentase sebagai berikut : Grafik 4.3 Prosentase analisa kelengkapan review pelaporan pada Masing-masing formulir rekam medis DRM inappasien demam typhoid di RSUD Ungaran pada periode triwulan ke I tahun RM 1 RM 2 RM 4 Sumber : ceklis analisa kuantitatif DRM pasien demam typhoid tahun 2015 RM 7 RM 7.1 RM 8 Lengkap Tidak Lengkap RM 12 Berdasarkan grafik 4.3, kelengkapan 100% tidak ada yang dicapai, tetapi yang tertinggi adalah pada lembar RM 2 mencapai 66 %. Sedangkan ketidaklengkapan paling tinggi terdapat pada RM 8

56 prosentase % yang mencapai 66 % khususnya dalam hal diagnosa akhir, operasi, ringkasan, tindakan pengobatan dan kondisi waktu pulang. 4. Review Pencatatan. Dari hasil penelitian terhadap analisa kuantitatif review pencatatan pada dokumen rekam medis rawat inap pasien demam typhoid di RSUD Ungaran pada periode triwulan I tahun 2015 diperoleh hasil prosentase sebagai berikut : Grafik 4.4 Prosentase analisa kelengkapan review pencatatan pada Masing-masing formulir rekam medis DRM rawatinap pasien demam typhoiddi RSUD Ungaran pada periode triwulan ke I tahun RM 1 RM 2 RM 4 Sumber : ceklis analisa kuantitatif DRM pasien demam typhoid tahun 2015 RM 7 RM 7.1 RM 8 Lengkap Tidak Lengkap RM 12 Berdasarkan grafik 4.4, kelengkapan 100% tidak ada yang dicapai,tetapi yang tertinggi adalah pada lembar RM 1 mencapai 84

57 %, RM 2 mencapai 64%. Sedangkan ketidaklengkapan paling tinggi pada RM 8 yaitu mencapai 74 %, khususnya dalam hal pengisian tidak terisi, cara pembetulan, terbacanya tulisan dokter dan tanpa coretan. 5. Analisa Kuantitatif. Tabel 4.5 Hasil analisa kuantitatif berkas rekam medis rawat inap pasien demam typhoid per review di RSUD Ungaran pada periode triwulan ke I tahun Identifikasi Autentifikasi Pelaporan Pencatatan Total L TL L TL L TL B TB L TL ,57 41,42 42,28 57,71 47,42 52,57 50,28 49,71 32% 68% % % % % % % % % Sumber : ceklis analisa kuantitatif DRM pasien demam typhoid tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat hasil dari analisa kuantitatif pada berkas rekam medis menunjukan ketidaklengkapan mencapai 34 DRM sebesar 68%, dan hasil dari masing-masing review ketidaklengkapan terbanyak mencapai 29 dokumen yaitu pada review autentifikasi, terdapat pada RM 2 untuk nama dan tanda tangan dokter.

58 Tabel 4.6 Hasil analisa kuantitatif berkas rekam medis rawat inap pasien demam typhoid per formulir di RSUD Ungaran pada periode triwulan ke I tahun Formulir Identifik asi Autentifi kasi Pelapora n Pencatata n Hasil L TL L TL L TL L TL L TL RM RM RM RM RM RM RM Sumber : ceklis analisa kuantitatif DRM pasien demam typhoid tahun 2015 Berdasarkan table 4.6 diatas dapat dilihat hasil analisa kuantitatif pada berkas rekam medis rawat inap per formulir sebagai berikut : a. Angka ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis paling tinggi pada review identifikasi yaitu pada RM 12 sebanyak 25 dokumen tidak lengkap.

59 b. Angka ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis paling tinggi pada review autentifikasi yaitu pada RM 2 sebanyak 39 dokumen tidak lengkap. c. Angka ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis paling tinggi pada review pelaporanyaitu pada RM 8 sebanyak 33 dokumen tidak lengkap. d. Angka ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis paling tinggi pada review pencatatan yaitu pada RM 8 sebanyak 37 dokumen tidak lengkap Berdasarkan data diatas maka gambaran analisa kualitatif pada dokumen rekam medis rawat inap pada pasien demam typhoid adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Analisa Kualitatif Dokumen Rekam medis Rawat inap Demam Typhoid Di RSUD ungaran Semarang Pada Triwulan l Tahun No Review Konsisten Tidak Konsisten 1 Kelengkapan dan Kekonsistensian 96% 4% diagnosa 2 Kekonsistensian dan Kelengkapan 84% 16% pencatatan diagnosa 3 Pencatatan Hal-hal yang dilakukan 68% 32% saat perawatan dan pengobatan 4 Adanya Informed consent 94% 7%

60 5 Cara atau praktek pencatatan 74% 26% 6 Hal-hal yang berpotensi 70% 30% menyebabkan tuntutan ganti rugi Sumber : ceklis analisa kualitatif DRM pasien demam typhoid tahun 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil analisis kualitatif pada dokumen rekam medis rawat inap pasien demam typhoid triwulan l tahun 2015 adalah : Angka ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada review Pencatatan Hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan dan review Cara atau praktek pencatatan Sebagian besar ketidaklengkapan dokumen rekam medis pasien terdapat pada setiap lembar formulir kurang lengkap dalam mengisi catatan medis selama pasien dirawat, meliputi tanggal dan waktu pemberian obat serta tindakan, kurang baik dalam pencatatan pengisian formulir. maka diperoleh angka ketidaklengkapan tertinggi sebesar 32% dari 50 berkas yang diteliti. Dan angka ketidaklengkapan terendah adalah pada review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa serta kelengkapan pencatatan diagnosa. Hal ini menunjukan bahwa dari 50 DRM yang diteliti tidak terdapat satu dokumen yang tidak konsisten dan tidak lengkap diagnosanya. 6. DMR (Delinquent Medical Record). Berdasarkan analisa diatas yaitu hasil review identifikasi, autentifikasi, pelaporan, dan pencatatan didapatkan hasil dari 50 dokumen rekam medis rawat inap yang diteliti terdapat 16 dokumen

61 rekam medis lengkap dan 34 dokumen rekam medis yang tidak lengkap. Adapun perhitungan prosentase tingkat kebandelan dokumen rekam medis rawat inap sebagai berikut : DMR = DRM yang tidak lengkap X 100% Jumlah DRM yang diteliti = 34 X 100% 50 = 68 % Grafik 4.8 Prosentase ketidaklengkapan dokumen rekam medis Rawat inap di RSUD Ungaran pada periode triwulan ke I tahun DMR Tidak Lengkap 68,00% Lengkap 32,00% Sumber : kebandelan DRM pasien demam typhoid tahun 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis menjelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan

Lebih terperinci

LAELA MIFTAHUL JANNAH

LAELA MIFTAHUL JANNAH QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS INCOMPLETENESS CHARGING DOCUMENT PATIENTMEDICAL RECORD IN THE CASE OF DISEASE WARDTYPHOID IN 1 ST QUARTER 2014 HOSPITAL SUNAN KALIJAGA DEMAK ABSTRACT LAELA MIFTAHUL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep DRM Rawat Inap Penyakit Demam Thypoid Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid 1. Review Identifikasi 2. Review Pelaporan 3. Review

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 Zaldy Mauliddin Noor *), dr.zaenal Sugiyanto, M.Kes**) *) Alumni Prodi DIII RMIK

Lebih terperinci

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2016 Desi Kartika Sari*), Jaka Prasetya S.Kep, M.Kes**)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis menurut Permenkes 269 tahun 2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan

Lebih terperinci

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PENYAKIT DIARE DI RS. PERMATA MEDIKA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Satiya Puspa Pertiwi,

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK ABSTRACT NURUL ARIFAH Based on quantitative analysis revealed

Lebih terperinci

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO TomiYuliawanAchmad *) JakaPrasetyaS.Kep **) *) Alumni

Lebih terperinci

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR.CIPTO HOSPITAL IN SEMARANG IN FIRST QUARTER IN 2015 Yuliana Laraswati*),

Lebih terperinci

Nugrahaning Pundi Astanti

Nugrahaning Pundi Astanti ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT DEMAM TIFOID DAN PARATIFOID TRIWULAN I PERIODE 2014 DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR. CIPTO SEMARANG Nugrahaning Pundi

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Abstract Eunike Riska Christine / dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( ) QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THECOMPLETENESS MEDICAL RECORD DOCUMENTS INPATIENT SURGERY PATIENT IN PERMATA MEDIKA HOSPITAL SEMARANG PERIOD IN 2013 ZULAIDA ANUM ISTIFAIYAH *), ARIEF KURNIADI,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Analisa Kuantitatif 1. Review identifikasi 2. Review otentikasi 3. Review pencatatan 4. Review pelaporan Analisa Kualitatif 1. Kelengkapan dan konsistenan diagnosa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif untuk mengetahui gambaran kelengkapan berkas rekam medis, degan pendekatan crossectional yaitu semua variable

Lebih terperinci

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012 ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012 Annindita Mentari Octaviani*) Jaka Prasetya, S.Kep**)

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti

Lebih terperinci

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

Soraya Nurul Hidayah. Abstract ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP TINDAKAN CESAREAN SECTION DI RSUD KOTA SALATIGA PERIODE TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2014 Abstract Soraya Nurul Hidayah The

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV 2012 Firna Hariyanti*), Arif kurniadi,m.kom**) *) Alumni

Lebih terperinci

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL Disusun Oleh: Mhammad Chairul Ulum NIM : D22.2010.00986 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code. TINJAUAN KELENGKAPAN DATA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BPJS KASUS SECTIO CAESARIA PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2014 DI RSUD KOTA SEMARANG Muchsinah Febrina Kurniandari *), Dyah Ernawati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan rawat jalan, rawat inap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan harus mengutamakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis dapat berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis dapat berupa 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Definisi Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan, lain yang telah

Lebih terperinci

Kata Kunci PENDAHULUAN

Kata Kunci PENDAHULUAN ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA PASIEN OBSTETRI TERKAIT DENGAN RISIKO KEHAMILAN POST SECTIO CAESAREA TRIWULAN I DI RSIA HERMINA PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016 Aning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization, rumah sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap

Lebih terperinci

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015 ANALISA REVIEW KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015 Indriarto *), Jaka Presetya, M.Kes **) *) Alumni

Lebih terperinci

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Analisa kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat inap pada penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ispa) di RSUD Sunan Kalijaga Demak Periode triwulan I Tahun 2013 Retno Mukti*), Arif Kurniadi**)

Lebih terperinci

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI D-III Study Program Medical Record and Health Information Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS ON THE IN-PATIENT MEDICAL

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG Edy Susanto 1, Adhani Windari 2, Marsum 3 1,2,3 Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Lebih terperinci

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 aprilia dwi a 1, Harjanti 2, Bambang W 3 mahasiswa apikes mitra

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M. 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN 2015 Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.Kes**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH 1 ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Lebih terperinci

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN Sugiharto Definisi Rekam Medis Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 tentang rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWASAN INTERN WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG

Lebih terperinci

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG Slamet Hasanuddin*); Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Udinus **) Staf

Lebih terperinci

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 Dita Ningias*), Arif Kurniadi*) *) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif. ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DIABETES MELITUS TRIWULAN I TAHUN 2014 DI RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU YAKKUM PURWODADI YUNITA PUJI LESTARI ABSTRAK Hospitalizing medical

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dan memelihara serta meningkatkan derajat

Lebih terperinci

B. Quality Assurance C. Analisa Kuantitatif TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis

B. Quality Assurance C. Analisa Kuantitatif TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA PASIEN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 Duwi Lidia Rani*); Dyah Ernawati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Analisa Kuantitatif : a. Identifikasi b. pelaporan c. pencatatan d. Autentifikasi Analisa Kualitatif : a. kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa b. kekonsistenan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin tinggi tingkat kecerdasan dan sosial ekonomi masyarakat, maka pengetahuan mereka terhadap penyakit, biaya, administrasi maupun upaya penyembuhan semakin baik.

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH Analisa Kunatitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Kasus Bedah Pada Tindakan Craniotomy di SMC Telogorejo Semarang Periode Triwulan I Tahun2016 Disusun

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 1 / April 20 HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. Yayuk Eny*), Enny

Lebih terperinci

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009 Kean Kode Diagnosa Utama... - Eko A, Lily K, Dyah E KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009 Eko Arifianto

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN ABSTRACT

ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN ABSTRACT ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN Indah Kurnianingrum *)AlumniFakultasKesehatanUDINUS **)Staf Pengajar Fakultas Kesehatan UDINUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi menjadi sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Rekam medis dalam bentuk manual ataupun elektronik menjadi sumber dari informasi medis yang menggambarkan

Lebih terperinci

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 Fitria Hidayanti Abstract In order to improve the quality of

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit 2.1.1 Sistem Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan

Lebih terperinci

a) Mengenal Analisis Kualitatif b) Mengetahui komponen Analisis Kualitatif c) Mengenal perbedaan analisis kuantitatif dan kualitatif

a) Mengenal Analisis Kualitatif b) Mengetahui komponen Analisis Kualitatif c) Mengenal perbedaan analisis kuantitatif dan kualitatif E BAB V: MENGENAL ANALISIS KUALITATIF Tujuan Pembelajaran a) Mengenal Analisis Kualitatif b) Mengetahui komponen Analisis Kualitatif c) Mengenal perbedaan analisis kuantitatif dan kualitatif Definisi:

Lebih terperinci

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG PERIODE TRI WULAN I TAHUN 2014 Tri Puji Hastuti Abstract Medical

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ABSTRAK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN

Lebih terperinci

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN DIABETES MELITUS TERHADAP AKURASI KODING DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Shita Anindyta Abstract

Lebih terperinci

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK FENDI KAHONO ANALISA TINGKAT KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA PASIEN RAWAT INAP UNTUK

Lebih terperinci

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling Aspek Pengendalian Tingkat Keterlambatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Dari Rawat Inap Ke Assembling Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Periode Februari Tahun 2013 Avita Fardaningrum*), Jaka Prasetya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari pengamatan dan perhitungan jumlah rekam medis yang diteliti 1. Review Identifikasi Dari

Lebih terperinci

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS JENIS FORMULIR REKAM MEDIS Formulir kertas Formulir elektronik Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk mencatat data yang akan diolah dalam pengolahan

Lebih terperinci

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011 AKURASI KODE DIAGNOSIS UTAMA PADA RM 1 DOKUMEN REKAM MEDIS RUANG KARMEL DAN KARAKTERISTIK PETUGAS KODING RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS PERIODE DESEMBER 2009 Hetty Rahayu*), Dyah Ernawati**),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENDAN KOTA PEKALONGAN PERIODE TRIWULAN 1

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENDAN KOTA PEKALONGAN PERIODE TRIWULAN 1 ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENDAN KOTA PEKALONGAN PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka 29 BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian pada review identifikasi diperoleh hasil prosentase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkas rekam medis merupakan salah satu sarana untuk menilai mutu dari rumah sakit yang berkaitan dengan pemenuhan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan

Lebih terperinci

analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012

analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012 analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012 lani naimah 1, sri sugiarsi 2, Harjanti 3 mahasiswa apikes mitra Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomorn269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah tempat penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP TINDAKAN CESAREAN SECTION DI RSUD KOTA SALATIGA PERIODE TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI BARU LAHIR HIDUP DI BAGIAN RAWAT INAP DI RS TELOGOREJO

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI BARU LAHIR HIDUP DI BAGIAN RAWAT INAP DI RS TELOGOREJO Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2015 ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS Alur dokumen rekam medis rawat inap pasien BPJS kasus Diabetes Millitus di RSUD dr.r.soeprapto Cepu sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 Rachmat Ipango 1. Tia Larastika Miu 1 1 Jurusan Rekam Medis

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015 ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015 Fahmi Syaeful Anwar 1, Diana Barsasella 2 1,2 Program Studi DIII Pikes Poltekkes Kemenkes

Lebih terperinci

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro TINJAUAN SPESIFISITAS PENULISAN DIAGNOSIS PADA SURAT ELIGIBILITAS PESERTA (SEP) PASIEN BPJS RAWAT INAP BULAN AGUSTUS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG PERIODE 2015 Molek Dua na Ahlulia*), Dyah

Lebih terperinci

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN INFORMASI MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 Skripsi ini Disusun guna Memenuhi

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*), EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN 2015 Devi Ayu Kumalasari*), Kriswiharsi Kun Saptorini, M.Kes **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS Pada Praktik Swasta Mandiri di Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan

Lebih terperinci

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada Status hukum dan peraturan tentang catatan kesehatan harus dijaga oleh institusi pelayanan kesehatan. Istitusi kesehatan

Lebih terperinci

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No Tinjauan Ketidaklengkapan Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran Pada Pasien Rawat Inap Dari Aspek Hukum di Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 DR. Bekti Suharto,S.H.,M.Hum Poltekkes Bhakti Muli bektisuharto@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011 ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 20 Fitri Hastuti, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012 MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012 EMAN SULAEMAN, SKM DPP PORMIKI (Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia) TUJUAN AKREDITASI (PMK NO.12/2012 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu, 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

Lebih terperinci

INFOKES, VOL. 3 NO. 3 November 2013 ISSN :

INFOKES, VOL. 3 NO. 3 November 2013 ISSN : TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT TYPHOID FEVER DI RSUD BANYUDONO BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh : Sri Wahyuningsih Nugraheni, Yasinta Ruslinawati APIKES Citra Medika Surakarta

Lebih terperinci

Dyah Ernawati 1, Eni Mahawati Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 50131

Dyah Ernawati 1, Eni Mahawati Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 50131 PAPER 12 Peran Tenaga Medis dan Koder dalam Mewujudkan Kelengkapan Data dan Akurasi Klaim INA-CBG s (Studi Kasus Sectio Cesaria Pasien Jamkesmas di RSU Kota Semarang) Dyah Ernawati 1, Eni Mahawati 2 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Hatta (2010) Rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja secara otonom

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut Permenkes No.269 Tahun lain yang telah diberikan kepada pasien. (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut Permenkes No.269 Tahun lain yang telah diberikan kepada pasien. (2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Menurut Permenkes No.269 Tahun 2008 Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

BAB I PENDAHULUAN. telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Rekam Medis harus lengkap isi informasinya seperti yang telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 bahwa Rekam Medis

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis, setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat rekam medis pelayanan

Lebih terperinci

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Andreas Surya Pratama Abstract Based on the initial survey that has been conducted

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Rekam Medis a. Definisi Rekam Medis Definisi Rekam Medis dalam berbagai kepustakaan dituliskan dalam berbagai pengertian: 1) M.Jusuf Hanafiah dan Amri Amir

Lebih terperinci

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MULIA HATI WONOGIRI TAHUN 2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

EVALUATION OF MEDICAL RECORD DOCUMENT QUALITY AT THE HCU-STROKE WARD AT Dr KARIADI HOSPITAL SEMARANG IN FEBRUARY UP TO MAY 2015

EVALUATION OF MEDICAL RECORD DOCUMENT QUALITY AT THE HCU-STROKE WARD AT Dr KARIADI HOSPITAL SEMARANG IN FEBRUARY UP TO MAY 2015 EVALUATION OF MEDICAL RECORD DOCUMENT QUALITY AT THE HCU-STROKE WARD AT Dr KARIADI HOSPITAL SEMARANG IN FEBRUARY UP TO MAY 2015 Bambang Mugiharto*), Kriswiharsi Kun S**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian penting dari suatu sistem kesehatan, karena rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat darurat, berfungsi sebagai pusat

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015 TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015 Wahyatunnisa Maharani*), Maryani Setyowati SKM, M.Kes**) *) Alumni

Lebih terperinci

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011 Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011 Completeness Analysis of Inpatient Medical Resume Charging Period April In Bhayangkara

Lebih terperinci