BAB III METODE PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH INKLUSI SDN BENDAN 01 PEKALONGAN. SDN Bendan 01 Pekalongan ditemukan data-data lapangan yang dikumpulkan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH INKLUSI SDN BENDAN 01 PEKALONGAN. SDN Bendan 01 Pekalongan ditemukan data-data lapangan yang dikumpulkan"

Transkripsi

1 BAB III METODE PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH INKLUSI SDN BENDAN 01 PEKALONGAN Hasil penelitian mengenai metode pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan ditemukan data-data lapangan yang dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi yang disajikan sebagai berikut: A. Gambaran Umum SDN Bendan 01 Pekalongan 1. Profil SDN Bendan 01 Pekalongan Nama : SD Negeri Bendan 01 NSS : NPSN : Status Alamat : Negeri : Jl. Lompobatang No. 03 Pekalongan Telepon : (0285) Desa/Kelurahan Kecamatan Kota Propinsi SK Pendirian : Bendan : Pekalongan Barat : Pekalongan : Jawa Tengah : sdbendan01@yahoo.co.id : 421.2/019/I/57/85 Tanggal SK Pendirian : 01 Januari 1957 Nama Bank : Bank Jateng 58

2 59 Cabang : Pekalongan Nomer Rekening : Rekening atas nama : SD Negeri Bendan Visi dan Misi SDN Bendan 01 Pekalongan Berdasarkan dokumen sekolah SDN Bendan 01 Pekalongan tertulis visi misi sekolah: a. Visi Sekolah Dengan Moto The Best, maka SD Negeri Bendan 01 mengembangkan Visi; Agamis, Prestatif, Inovatif. b. Misi Sekolah Mengacu pada Visi Sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Melandaskan agama dalam setiap kegiatan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan birul walidain. 2) Menggali, memupuk dan mengembangkan kreatifitas peserta didik agar unggul dalam prestasi akademik maupun non akademik. 3) Menerapkan inovasi pembelajaran melalui teknologi informatika dan komputer (TIK) untuk mempersiapkan peserta didik yang handal dan dapat mengikuti perkembangan zaman Keadaan Pengajar dan Karyawan SDN Bendan 01 Pekalongan Tabel 1 Tabel Keadaan Pengajar SDN Bendan 01 Pekalongan Tahun Ajaran 2015/2016 No Nama/NIP TTL Agama Pangkat/Gol Jabatan/ Kelas 1 Iin Rofina, S.Pd.SD Pekalongan Islam Penata Tk.I/ Kepala 1 Dokumen Sekolah SDN Bendan 01 Pekalongan Tahun 2015/2016, diambil pada tanggal 14 Januari Dokumen Sekolah SDN Bendan 01 Pekalongan Tahun 2015/2016, diambil pada tanggal 14 Januari 2016.

3 /06/67 III d Sekolah 2 Isnaeni, S.Pd.SD Pekalongan 07/02/1959 Islam Pembina/ IVa Guru/ I 3 Asriyah, S.Pd.SD Pekalongan 09/04/1959 Islam Pembina/ IVa Guru/ IV 4 Sri Muktamiroh Pekalongan 12/04/1959 Islam Pembina/ IVa Guru/ II 5 Suwardi, S.Pd.SD Sragen 08/12/1958 Islam Pembina/ IVa Guru/ V 6 Maemunyati, S.Pd Pemalang 01/07/1959 Islam Pembina/ IVa Guru/ I 7 AN. Suprihatin, S.Pd Yogyakarta 13/10/1959 Kristen Pembina/ IVa Guru/ III 8 Tri Sulistyowati, S.Pd Yogyakarta 14/07/1971 Islam Pembina/ IVa Guru/ III 9 Sunarti, S.Pd.SD Semarang 11/09/1968 Islam Penata/IIIc Guru/ VI 10 Rizqon, S.Pd Pekalongan 05/03/1970 Islam Penata/IIIc Guru/ III- VI 11 Moh. Izidin, S.Ag Pekalongan 27/11/1964 Islam Penata/ IIIc Guru PAI 12 Krisyati, S.Pd Pemalang 13/01/1985 Islam Penata Muda/IIIb Guru/VI

4 61 13 Bernadeta Achi M.W Purworejo 11/05/1986 Kristen Penata Muda/IIIb Guru/ IV 14 Setiyo Rumawan, S.Pd Purworejo 11/06/1980 Islam Penata Muda/IIIa Guru/ V Ahmad Zainudin, Pekalongan Pengatur 15 S.Pd.I 09/01/1965 Islam Tk.I/ Guru PAI IId 16 Sari Sudianti Pekalongan 11/03/1975 Islam Guru/ II 17 Dinar Pangesti Pekalongan 13/08/1985 Islam Guru 18 Romani Pekalongan 12/08/1968 Islam Tata Usaha 19 Mujalal Pemalang 30/08/1981 Islam Penjaga 20 Nur Hidayati, S.Pd Boyolali 10/09/1978 Islam Guru/ I- III Icuk Nurul Hidayat, Pekalongan Guru 21 S.Pd 20/11/1984 Islam SBK/III- VI Diana Wahyuningsih, Pekalongan Guru 22 S.Pd.SD 27/01/1982 Islam Kompute r

5 62 23 Enny Sulistiani Pekalongan 08/12/1982 Islam Perpustak aan 24 Sukirman Pekalongan 05/02/1974 Islam Penjaga Sumber: Dokumen Sekolah SDN Bendan 01 Pekalongan Tahun 2015/ Keadaan Siswa SDN Bendan 01 Pekalongan Tabel 2 Jumlah Siswa di SDN Bendan 01 Pekalongan Per Bulan Februari 2016 KLS JML KLS Keadaan Siswa Awal Bulan Masuk Keluar Akhir Bulan L P JML L P L P L P JML IA IB IIA IIB IIIA IIIB IVA IVB VA VB VIA

6 63 VIB JML Sumber: Dokumen Sekolah SDN Bendan 01 Pekalongan Tahun 2015/2016 Adapun jumlah siswa yang berkebutuhan khusus di sekolah tersebut diperinci dalam tabel berikut: Tabel 3 Keadaan Siswa Berkebutuhan Khusus di SDN Bendan 01 Pekalongan Tahun Ajaran 2015/2016 No Nama Siswa TTL L/P Kelas Ketunaan 1 Fatia Zieta 2 Nadia Bela Saputri 06/01/ /12/2006 P IA Hyperaktif P IA Hyperaktif 3 Umi Salamah 12/09/2008 P IB Slow Learner 4 Nazili Rohmah 03/03/2007 P IB Slow Learner 5 Farel M. Gibran 09/11/2007 L IB Slow Learner 6 Gloria Sevani Papua Jayapura, 26/02/2008 P IIA Slow Learner 7 Muh. Saputra Agung 11/09/2008 L IIA Slow Learner

7 64 8 R. Farrel Hafiz A 22/07/2008 L IIA Slow Learner 9 Salsa Fedianata 10/05/2008 P IIA Slow Learner 10 Nesya Artemisia N Pemalang, 14/04/2007 L IIB 11 Intan Nur Kholifah Pemalang, 03/12/2007 P IIB 12 M. Alfarisqi Medan, 24/07/2008 L IIB Slow Learner Slow Learner Slow Learner 13 M. Arsyihidayatullah 15/09/2008 L IIB Slow Learner 14 Anisa Dewi Koria Purbolinggo, 23/01/2007 P IIIA Slow Learner 15 Vanya Syadha Avril Batang, 25/04/2007 P IIIA Slow Learner 16 Cantika Aprilia 16/09/2006 P IIIB Slow Learner 17 Rindi Atika Sari 01/11/2007 P IIIB Slow Learner 18 Moch. Febrilio K Jiva 02/02/2007 L IIIB Slow Learner 19 M. Zaki 26/01/2007 L IIIB Slow

8 65 Learner 20 Adesti Amelia Magelang, 22/12/2005 P IIIB Slow Learner 21 M. Wifaq Azmi 22 Zulafa Tsabit A. 17/08/ /03/2005 L IVA Tunawicara L IVA Tunagrahita 23 Lintang Faisal Alifan 29/12/2003 L IVA Slow Learner 24 M. Abdul Kaafi 25 M. Latif Al-Luftie 29/11/ /04/2005 L IVB Tunagrahita L VA Tunagrahita 26 M. Nauval Nasik D. 28/11/2004 L VA Tunagrahita 27 Rr. Ayu Anindita 20/10/2004 P VA Tunagrahita 28 Syafanka Bastia Putra Purworejo, 24/05/2004 L VB ADHD 29 Sukron Kholis 22/05/2002 L VB Tunagrahita 30 Hendra Saputra Ryan 20/06/2004 L VB Tunagrahita

9 66 31 Heri Irawan 03/05/2005 L VB Tunagrahita 32 Erlangga Satria P. - L VB Tunagrahita 33 Nila Qurotul Aini 34 Yakub Maulana 04/01/ /09/2003 P VB Tunagrahita L VB ADHD 35 Mega Ledi Sero Safira 23/02/2003 P VIA Slow Learner 36 Sulthan Aiman P. 25/03/2001 L VIB Tunagrahita 37 Sanada Ulfihikmah 23/06/2003 P VIB Ratardasi Mental 38 Lukman Hakim 21/03/2003 L VIB Tunagrahita 39 Amalia Qothrunnida 04/07/2002 P VIB Tunagrahita 40 M. Firdi Apriansyah 03/04/2002 L VIB Tunagrahita 41 Ersa Ayu Marsanti 29/03/2004 P VIB Tunagrahita Sumber: Dokumen Sekolah SDN Bendan 01 Pekalongan Tahun 2015/2016

10 67 B. Metode Pembelajaran PAI di Sekolah Inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan Metode pembelajaran PAI yang diterapkan di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan adalah variasi dari beberapa metode. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh AZ bahwa untuk sekali pertemuan beliau tidak hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja. Beliau menggabungkan beberapa metode pembelajaran agar anak tidak mengalami kejenuhan. 3 Adapun macam-macam metode Pembelajaran PAI yang digunakan di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan adalah sebagai berikut: 1. Metode Ceramah Metode ceramah merupakan metode yang paling sering digunakan dalam pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh AZ guru PAI di SDN Bendan 01 metode yang diterapkan di sekolah inklusi antara lain ya otomatis masih metode ceramah itu masih sangat dominan. 4 Selanjutnya, kepala sekolah IR juga sependapat dengan AZ, bahwa metode ceramah adalah yang cukup dominan digunakan. 5 Kemudian MI guru PAI SDN 3 Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 23 Februari Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 23 Februari Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, 02 Maret 2016.

11 68 Bendan 01 Pekalongan mengungkapkan bahwa metode ceramah itu pasti digunakan dalam setiap pembelajaran. 6 Gambar I. Penggunaan metode ceramah oleh Ahmad Zainudin, S.Pd.I dalam proses pembelajaran PAI di kelas VA Gambar di atas adalah foto saat pembelajaran PAI di kelas VA. Ahmad Zainudin, S.Pd.I (guru PAI) menggunakan metode ceramah untuk menerangkan materi Iman Kepada Nabi dan Rasul. Siswa sedang mendengarkan penjelasan beliau. Metode ceramah memang sering digunakan pada mata pelajaran PAI. Metode ceramah sering kali digunakan sebagai metode pembelajaran yang utama atau metode yang dominan digunakan pada satu proses pembelajaran. Seperti pada hasil observasi yang dilakukan peneliti 24 Februari Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi,

12 69 padatanggal 23 Februari 2016, pada saat itu materi yang diajarkan adalah Iman Kepada Nabi dan Rasul. Metode yang digunakan adalah metode ceramah. Awalnya siswa disuruh untuk membaca buku bacaan kemudian disuruh mencari hal-hal yang sulit untuk kemudian ditanyakan. Namun karena tidak ada siswa yang bertanya, maka guru memberikan penjelasan materi dengan ceramah. 7 Juga hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 02 Maret 2016 bahwa guru menerangkan materi pelajaran tentang hormat kepada tetangga dengan menggunakan metode ceramah. 8 Berdasarkan observasi tersebut guru menggunakan metode ceramah sebagai metode utama. Metode ceramah terkadang tidak menjadi metode yang utama tetapi hanya metode pendukung dalam pembelajaran PAI. Hal ini sebagaimana observasi pada tanggal 24 Februari 2016 bahwa pada saat itu pak AZ sebelum pelajaran berakhir, beliau kembali mengulas materi yang telah mereka pelajari pada hari itu dengan menggunakan metode ceramah. 9 Dalam pelaksanaannya, metode ceramah ini terkadang ditunjang dengan penggunaan media pendidikan yang cukup modern seperti film dan gambar animasi yang ditampilkan melalui LCD atau proyektor. Hal 7 Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VA SDN Bendan 01 tanggal 23 Februari Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IA SDN Bendan 01 tanggal 02 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIB SDN Bendan 01 tanggal 24 Februari 2016.

13 70 ini akan membuat metode ceramah menjadi tidak membosankan. Sebagaimana yang dikatakan oleh AZ: Untuk materi biasanya seperti, kalau yang di kelas empat termasuk para malaikat itu kita terapkan menggunakan metode-metode seperti itu atau gabungan, slide dan sebagainya. Untuk iman kepada malaikat kan kita perlihatkan mungkin siksa kubur, kemudian kenikmatan-kenikmatan di alam surga, kemudian penderitaan di alam baka kita tayangkan. Mereka kemudian nantinya bisa berpikir setelah kehidupan di alam dunia itu ternyata masih ada kehidupan yang lain. 10 Namun tidak semua guru PAI SDN Bendan 01 Pekalongan ini menggabungkan ceramah dengan menampilkan slide dan sebagainya melalui LCD atau proyektor. Hal ini sebagaimana yang dikatakan MI, tidak, saya tidak menggunakannya. Alasannya, satu mengangkut alatalatnya itu repot. Sebab tidak ada tempat khusus. Kedua, anak itu kebanyakan hyperaktif. Nanti kalau mereka malah merusak alat tersebutkan susah jadinya. 11 Hal ini juga sebagaimana diungkapkan oleh IR dalam wawancara, kalau saya sebagai kepala sekolah menyarankan untuk jangan terlalu sering menggunakan ceramah. Sekolah kan banyak sekali alat peraga, ada juga LCD itu kan bisa dimanfaatkan. Tetapi tidak semua guru mau dan mampu. Akhirnya mengambil gampangnya saja yaitu tetap menggunakan metode ceramah. Padahal saya sudah sarankan Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 23 Februari Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 22 Maret Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret 2016.

14 71 2. Metode Sortir Kartu Sebagaimana keterangan dari AZ bahwa metode pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan juga menggunakan metode sortir kartu. 13 Hal ini dikuatkan oleh IR yang mengatakan, terus ya diskusi, tanya jawab, sortir kartu, Metode sortir kartu biasanya digunakan pada materi-materi yang dapat dibuat pasangan, contohnya tugas-tugas malaikat. Hal ini sebagaimana yang dikatakan AZ bahwa metode sortir kartu digunakan pada materi seperti penggabungan tugas-tugas malaikat, atau materi tentang Nabi dan Rasul atau bisa juga materi tentang salat. 15 Namun guru PAI yang lain yaitu MI tidak menggunakan metode ini dalam proses pembelajaran, sebagaimana yang beliau katakan, tidak, saya tidak menggunakan metode sortir kartu semacam itu Metode Diskusi Metode diskusi juga merupakan salah satu metode yang digunakan pada proses pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan. Hal ini sebagaimana dikatakan MI bahwa, metode diskusi, 13 Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 23 Februari Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 23 Februari Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 22 Maret 2016.

15 72 anak-anak senang 17, yang juga mendapat penguatan dari IR, terus ya diskusi, Demikian halnya dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 24 Februari 2016, setelah itu, Pak Ahmad Zainudin menyuruh setiap kelompok untuk membaca sebagian materi yang terakhir dari bab tersebut. Kemudian setiap kelompok harus mendiskusikannya dan menulis hasil diskusinya di kertas untuk kemudian dipresentasikan di depan kelas oleh salah satu dari wakil kelompok. 19 Gambar II. Penggunaan metode diskusi oleh Bapak Ahmad Zainudin dalam proses pembelajaran PAI di kelas VIB. 17 Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIB SDN Bendan 01 tanggal 24 Februari 2016.

16 73 Gambar tersebut adalah foto saat pembelajaran PAI di kelas VIB. Ahmad Zainudin, S.Pd.I (guru PAI) menggunakan metode diskusi dalam materi Hijrah Nabi Muhammad saw. Bersama Kaum Muslimin. Siswa sedang berdiskusi bersama kelompoknya. Begitu juga dengan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 25 Februari 2016, pada saat itu pak AZ menyuruh siswa berkelompok dan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab. Namun ketika mereka menemui pertanyaan yang sulit maka pak AZ menyuruh mereka untuk mendiskusikan jawabannya dengan kelompok masing-masing. 20 Metode diskusi ini menurut MI cocok digunakan untuk materi seperti Aqidah Akhlak Metode Bercerita Metode bercerita juga digunakan dalam pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan. Menurut IR metode bercerita merupakan salah satu metode pembelajaran yang digunakan di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan. 22 Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh MI, bahwa metode bercerita merupakan salah satu metode yang beliau gunakan pada proses pembelajaran PAI. 23 Juga sebagaimana 20 Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IVA SDN Bendan 01 tanggal 25 Februari Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari 2016.

17 74 diungkapkan oleh AZ, ya terkadang saya menggunakannya. Biasanya pada materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam, tentang Nabi-nabi dan sebagainya. Sebenarnya metode cerita itu ya juga metode ceramah tetapi di dalamnya dimasukkan kisah-kisah tertentu. Jadi sebenarnya metode ceramah yang di dalamnya ada cerita. 24 Juga sebagaimana hasil dari observasi yang telah dilakukan pada tanggal 02 Maret 2016, melihat suasana kelas yang kurang kondusif akhirnya Bapak Moh. Izidin mengganti metode pelajaran dengan bercerita. Anak-anak mulai memperhatikan penjelasan Bapak Moh. Izidin. 25 Gambar III. Penggunaan metode bercerita oleh Bapak Moh. Izidin dalam proses pembelajaran PAI di kelas IA 24 Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 21 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IA SDN Bendan 01 tanggal 02 Maret 2016.

18 75 Gambar tersebut adalah foto saat pembelajaran PAI di kelas IA. Moh. Izidin, S.Ag (guru PAI) menggunakan metode bercerita untuk menerangkan materi Hormat dan Santun Kepada Tetangga. Cerita yang dituturkan adalah cerita tentang orang Islam yang mempunyai tetangga orang non-islam yang baik hati. Hal tersebut juga sebagaimana hasil observasi pada tanggal 23 Maret 2016 bahwa AZ sesekali menggunakan metode cerita dengan menceritakan kisah para sahabat Muhajirin dan Anshar sebab materi berhubungan dengan Sejarah Kebudayaan Islam. 26 Menurut MI metode bercerita cocok digunakan untuk materi seperti Aqidah Akhlak Metode Demonstrasi Metode demonstrasi menjadi salah satu metode yang digunakan pada proses pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan. MI berpendapat, kalau untuk ṣalat dan wuḍu itu demonstrasi. Fikih itu metode demonstrasi disamping ada juga ceramahnya. 28 Demikian juga menurut pernyataan dari AZ, ya terkadang saya menyuruh anak-anak untuk mendemonstrasikan sesuatu. Anak-anak mendemonstrasikan sesuatu apakah mengulangi dari apa yang mereka baca atau mengulangi dari apa yang mereka temukan atau mengulangi dari 26 Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIA SDN Bendan 01 tanggal 23 Maret Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari 2016.

19 76 apa yang mereka analisa kemudian disampaikan di depan kelas. Termasuk juga seperti dalam pembelajaran salat atau wudlu. 29 Hal ini juga mendapatkan penguatan dari IR, terus ya diskusi, tanya jawab, kartu sortir, bercerita, demonstrasi,... 30, demikian juga sebagaimana hasil observasi pada tanggal 24 Februari 2016 bahwa AZ menyuruh setiap kelompok untuk mendemonstrasikan hasil diskusinya di depan kelas. 31 Serta hasil observasi pada tanggal 04 April 2016, memasuki pertengahan pelajaran beliau mulai menggunakan metode demonstrasi. Awalnya beliau mendemonstrasikan cara salat terlebih dahulu. Kemudian, seluruh siswa disuruh untuk mendemonstrasikan salat bersama-sama. Siswa mendemonstrasikan salat sambil dipandu oleh pak Moh. Izidin Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 21 Maret Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIB SDN Bendan 01 tanggal 24 Februari Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IIA SDN Bendan 01 tanggal 04 April 2016.

20 77 Gambar IV. Penggunaan metode demonstrasi oleh Bapak Moh. Izidin dalam proses pembelajaran PAI di kelas IIA Gambar di atas adalah foto saat pembelajaran PAI di kelas IIA. Moh. Izidin, S.Ag. (guru PAI) menggunakan metode demonstrasi dalam materi Tata Cara Salat. Siswa secara bersama-sama mendemonstrasikan tata cara salat dengan diawasi dan dikoreksi oleh beliau. 6. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab sering pula digunakan dalam pembelajaran PAI. Sebagaimana diungkapkan oleh AZ: Ya biasanya metode tanya jawab itu bisa saya lakukan dengan cara siswa dengan siswa, atau guru menanyai siswa atau sebaliknya siswa bertanya kepada guru. Untuk mengukur kemampuan anak terhadap materi yang telah diberikan biasanya guru menggunakan metode tanya jawab. Biasanya ada dalam setiap pembelajaran baik itu di awal, tengah ataupun akhir proses pembelajaran Maret Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal

21 78 Hal tersebut juga sebagaimana yang dikatakan oleh MI, kalau metode tanya jawab sering biasanya pada semua materi bisa dilakukan dengan metode tanya jawab. Baik itu diawal ataupun diakhir pelajaran saya sering menggunakannya, atau bisa juga ditengah-tengah pelajaran 34, yang juga mendapatkan penguatan dari IR bahwa metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang digunakan di SDN Bendan 01 Pekalongan. 35 Hasil observasi juga menunjukkan adanya kesesuaian yaitu observasi pada tanggal 23 Maret 2016, kemudian, untuk mengetes pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran terkadang disela-sela metode ceramah beliau menggunakan metode tanya jawab. 36 Serta hasil observasi pada tanggal 04 April 2016, kemudian beliau juga menggunakan metode tanya jawab tentang syarat-syarat sah salat Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 22 Maret Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIA SDN Bendan 01 tanggal 23 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IIB SDN Bendan 01 tanggal 04 April 2016.

22 79 Gambar V. Penggunaan metode tanya jawab oleh Bapak Ahmad Zainudin dalam proses pembelajaran PAI di kelas VIA Gambar di atas adalah foto saat pembelajaran PAI di kelas VIA. Ahmad Zainudin, S.Pd.I (guru PAI) menggunakan metode tanya jawab dalam materi Membiasakan Perilaku Terpuji dengan Meneladani Hikmah Dibalik Hijrah Kaum Muslimin ke Madinah. Siswa antusias menjawab pertanyaan dari beliau. 7. Metode drill Metode drill digunakan pada proses pembelajaran PAI untuk materi seperti āl-qur an. 38 Demikian Juga sebagaimana penuturan dari AZ, ya, biasanya saya kaitkan metode drill ini untuk pendalaman Februari Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24

23 80 materi. 39 Dimana hal ini juga dikuatkan oleh IR, terus ya diskusi, tanya jawab, kartu sortir, bercerita, demonstrasi, drill,.. 40 Hal tersebut sebagaimana observasi yang dilakukan pada tanggal 02 Maret 2016 bahwa, sebelum memulai pelajaran siswa disuruh untuk membaca suratsurat pendek yang telah mereka pelajari pada pelajaran sebelumnya. Suratsurat pendek tersebut yaitu Al-Fatihah, An-Nas, Al-Falaq dan Al-Ikhlas. Sebagian besar siswa antusias untuk membaca, namum beberapa di antaranya ada juga yang tidak membaca. Surat-surat tersebut diulangulang beberapa kali. Bapak Moh. Izidin menggunakan metode drill untuk membantu anak menghafal surat-surat pendek Metode Team Quiz Metode team quiz dilakukan dengan sedikit modifikasi dari guru PAI di sekolah inklusi. Metode team quiz ini dilakukan dengan cara guru PAI memberikan pertanyaan kemudian siswa secara berkelompok harus menjawab pertanyaan yang mereka dapatkan. Hal tersebut sebagaimana hasil observasi pada tanggal 24 Februari 2016 sebagai berikut: Pak Ahmad Zainudin menyuruh semua siswa untuk membaca sebagian materi dari bab yang sedang mereka pelajari. Setelah selesai, beliau menyuruh semua siswa untuk menutup buku kemudian beliau melemparkan empat kertas yang berisi pertanyaan pada kelompok Az- Zahra. Kemudian kertas tersebut dilempar memutar di antara keempat kelompok tersebut. Pak Ahmad Zainudin menghitung sampai 20. Pada 39 Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 23 Maret Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 22 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IA SDN Bendan 01 tanggal 02 Maret 2016.

24 81 angka ke 20 lemparan berhenti dan kertas yang berhenti di antara masing-masing kelompok ketika hitungan berhenti itulah soal pertanyaan yang harus dijawab setiap kelompok.setelah masing-masing kelompok membaca pertanyaannya, beliau menyuruh para siswa untuk mendiskusikan jawabannya terlebih dahulu dengan kelompok masingmasing. Kemudian kelompok yang sudah menemukan jawaban maka harus mewakilkan satu anggota untuk maju terlebih dahulu mengemukakan jawaban kelompoknya dan kemudian mendapatkan reward berupa bintang penghargaan. Setiap bintang poinnya adalah Gambar VI. Penggunaan metode team quiz oleh Bapak Ahmad Zainudin dalam proses pembelajaran PAI di kelas VIB Gambar tersebut adalah foto saat pembelajaran PAI di kelas VIB. Ahmad Zainudin, S.Pd.I (guru PAI) menggunakan metode team quizdalam materi Hijrah Nabi Muhammad saw. Bersama Kaum Muslimin. Siswa sedang melihat pertanyaan yang mereka dapatkan dari hasil permainan lempar kertas, dalam hitungan 20 siswa saling melempar kertas. Ketika 24 Februari Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIB SDN Bendan 01 tanggal

25 82 hitungan selesai, kertas yang ada di meja mereka adalah kertas pertanyaan yang harus mereka jawab. Begitu juga hasil observasi pada tanggal 25 Februari 2016 bahwa: Pak Ahmad Zainudin menyuruh mereka untuk menutup buku bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan olehnya. Kemudian kelompok yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar maka akan mendapat nilai. Semakin banyak menjawab pertanyaan dengan benar maka nilainya semakin baik. Setiap anggota masingmasing kelompok berusaha untuk menjawab pertanyaan. Mereka sangat bersemangat untuk menjawab soal. Namun, tak begitu halnya dengan ABK. 43 Demikian Juga sebagaimana yang diungkapkan oleh MI bahwa ia melakukan modifikasi dalam pelaksanaan metode team quiz, ya, saya juga menggunakannya. Namun ada sedikit modifikasi di mana setiap kelompok itu menjawab pertanyaan tetapi bukan secara lisan melainkan dengan tertulis. Itu sering sekali saya laksanakan. 44 IR juga mengungkapkan bahwa metode team quiz ini juga terkadang dilaksanakan dalam proses pembelajaran PAI Metode Tugas dan Resitasi Metode tugas dan resitasi merupakan metode yang berusaha membantu anak untuk belajar secara mandiri. Tugas dan resitasi yang diberikan bisa dikerjakan di rumah atau di sekolah. Metode tugas dan resitasi ini juga menjadi salah satu metode pembelajaran PAI di sekolah 43 Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IVA SDN Bendan 01 tanggal 25 Februari Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 22 Maret Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret 2016.

26 83 inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan. Sebagaimana MI mengungkapkan bahwa tugas yang diberikan biasanya berupa PR untuk siswa ABK atau siswa normal yang tidak tuntas dalam ulangan. 46 IR mengungkapkan bahwa metode tugas dan resitasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang ada di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan. 47 Demikian halnya dengan observasi tanggal 24 Februari 2016, ketika pak Ahmad Zainudin berkeliling disetiap kelompok untuk melihat keaktifan dari masing-masing anggota kelompok, beliau melihat bahwa anak ratadarsi mental tidak aktif dalam diskusi. dia hanya diam. Kemudian beliau memberikan tugas individu kepadanya untuk mencatat materi yang ada dalam buku bacaan. 48 Begitu juga hasil observasi pada tanggal 23 Maret 2016 bahwa diakhir pembelajaran AZ memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dengan jumlah 5 soal yang bentuknya lebih sulit dibandingkan soal evaluasi yang telah dikerjakan siswa sebelumnya. 49 Serta hasil observasi pada tanggal 04 April 2016, meski terkesan mendadak, namun sebenarnya beliau telah mengumumkan 46 Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIB SDN Bendan 01 tanggal 24 Februari Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIA SDN Bendan 01 tanggal 23 Maret 2016.

27 84 ulangan pada minggu yang lalu dan beliau sudah memberi tugas siswa untuk belajar dirumah terlebih dahulu. 50 Berdasarkan yang tersebut di atas bahwa tugas dan resitasi bukan hanya untuk dikerjakan di rumah tetapi juga terkadang di sekolah. Hal ini sebagai bentuk pelayanan individual kepada siswa normal ataupun ABK untuk meningkatkan perkembangan belajarnya. 10. Metode reward (penghargaan) Metode ini digunakan pada proses pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan untuk membangkitkan semangat siswa atau untuk memotivasi siswa. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh MI, saya sangat sering menggunakan metode reward. Terutama untuk anak yang nilainya 100 atau mendapat nilai tertinggi. Hadiahnya biasanya berupa pensil kalau UTS biasanya buku. Kalau ulangan harian kadang saya berikan makanan ringan dan anak-anak senang sekali. Kalau disuruh menulis, siapa saja yang selesai terlebih dahulu nanti tangannya saya berikan gambar bintang dan mereka senangnya bukan main Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IIA SDN Bendan 01 tanggal 04 April Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 22 Maret 2016.

28 85 Gambar VII. Penggunaan metode reward oleh Bapak Moh. Izidin dalam proses pembelajaran PAI di kelas IIA Gambar tersebut adalah foto saat pembelajaran PAI di kelas IIA. Moh. Izidin, S.Ag. (guru PAI) menggunakan metode reward untuk memberikan hadiah kepada siswa-siswa yang mendapatkan nilai 100 dalam UTS. Hadiah yang diberikan berupa alat tulis. Hal tersebut juga dikuatkan oleh IR bahwa salah satu metode pembelajaran PAI yang digunakan di SDN Bendan 01 Pekalongan adalah metode reward, 52 demikian juga sebagaimana hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 24 Februari 2016, AZ memberikan hadiah kepada kelompok yang sudah menemukan jawaban dan mewakilkan satu anggota untuk maju terlebih dahulu mengemukakan jawaban kelompoknya 02 Maret Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal

29 86 yangberupa bintang penghargaan. Setiap bintang poinnya adalah Begitu juga hasil observasi pada tanggal 25 Februari 2016, Pak Ahmad Zainudin menyuruh mereka untuk menutup buku bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan olehnya. Kemudian kelompok yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar maka akan mendapat nilai. Semakin banyak menjawab pertanyaan dengan benar maka nilainya semakin baik. 54 Demikian juga hasil observasi pada tanggal 02 Maret 2016, sambil menunggu anak-anak selesai mencatat, Bapak Moh. Izidin mengumumkan nama-nama siswa yang mendapat nilai 100 pada ulangan dipertemuan yang lalu. Ada 5 siswa normal yang mendapatkan nilai 100 dan Bapak Moh. Izidin memberikan reward kepada mereka berupa pensil tulis. Anak-anak tersebut terlihat senang. 55 Penghargaan yang diberikan untuk melaksanakan metode reward ini bisa menggunakan angka atau nilai bisa juga berupa benda. Ini dilakukan untuk memberikan motivasi kepada siswa tersebut untuk terus meningkatkan prestasinya. Juga untuk memotivasi siswa lain untuk mencapai prestasi yang sama. 53 Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIB SDN Bendan 01 tanggal 24 Februari Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IVA SDN Bendan 01 tanggal 25 Februari Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IA SDN Bendan 01 tanggal 02 Maret 2016.

30 Metode Pembiasaan Metode pembiasaan digunakan pada pembelajaran PAI di SDN Bendan 01 Pekalongan. Sebagaimana penuturan AZ bahwa, ya, kalau metode pembiasaan biasanya kita lakukan dengan arahkan kebiasaankebiasaan anak, misalnya kita biasakan anak berlaku sopan kepada guru, kemudian anak kita biasakan berinfaq setiap hari. 56 Juga penuturan dari MI, kalau pembiasaan itu biasanya saya menyuruh anak-anak itu membaca surat-surat pendek yang telah mereka pelajari sebelum memulai pelajaran. 57 Hal ini sejalan dengan hasil observasi pada tanggal 02 Maret 2016 bahwa, sebelum memulai pelajaran siswa disuruh untuk membaca surat-surat pendek yang telah mereka pelajari pada pelajaran sebelumnya. Surat-surat pendek tersebut yaitu Al-Fatihah, An-Nas, Al-Falaq dan Al- Ikhlas. 58 Serta hasil observasi pada tanggal 04 April 2016, kemudian ketua kelas menariki iuran infaq dari semua siswa. Infaq ini memang dibiasakan bagi siswa SDN Bendan 01 Pekalongan setiap hari. Untuk melatih diri mereka. 59 Demikian juga penuturan dari IR yang memberikan penguatan bahwa metode pembiasaan ini merupakan salah 56 Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 21 Maret Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 22 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IA SDN Bendan 01 tanggal 02 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IIB SDN Bendan 01 tanggal 04 April 2016.

31 88 satu metode pembelajaran yang digunakan di SDN Bendan 01 Pekalongan. 60 Dalam pelaksanaannya, metode-metode tersebut dikombinasikan sesuai dengan materi dan keadaan saat proses pembelajaran. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh MI bahwa penentuan metode pembelajaran yang digunakan didasarkan pada kesesuaian dengan materi dan keadaan saat pembelajaran. 61 Guru tidak membedakan antara metode pembelajaran untuk siswa normal dan metode pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus, artinya guru menggunakan metode yang sama, baik untuk siswa normal ataupun siswa berkebutuhan khusus pada saat proses pembelajaran. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh AZ: Sebetulnya kalau antara ABK dengan anak-anak yang normal itu aslinya kalau di inklusi yang betul-betul dijalankan mbak ya, itu kurikulumnya sudah berbeda, KKM-nya sudah berbeda, kemudian apabila kita mengadakan ulangan harian ataupun semesteran itu soalnya harus berbeda. Itu yang betul-betul dilaksanakan seperti itu. Tetapi kalau di SDN Bendan 01 itu masih kita gabung, itu kita masih menggunakan satu metode baik itu anak-anak yang ABK maupun anak-anak yang non-abk itu kita perlakukan sama. Walaupun kita ada kebijakan-kebijakan yang terkait dengan masalah nilai itu kadang-kadang ada. Tapi intinya, prinsip pembelajarannya masih sama kita menggunakan satu metode. Hanya perlakuannya saja yang berbeda. 62 MI mengungkapkan, tetap sama. Masalahnya kan satu kelas. jadi tetap sama. Tidak bisa untuk ABK kita menggunakan metode sendiri itu tidak 60 Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 22 Maret Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 23 Februari 2016.

32 89 bisa. Cuma untuk pelayanan individual itu tetap ada. Misalkan ketika menulis, anak ABK kan menulisnya lambat jadi kita harus menuntun mereka untuk menulis. Atau kita beri contoh tulisan kemudian mereka suruh menirukan. 63 IR menambahkan: Sama, la kan pembelajarannya klasikal kalau menggunakan diskusi ya diskusi semua. Kalau tanya jawab ya tanya jawab semuanya. Kalau di sini soalnya dicampur. Tidak dipisah sendiri. Kecuali kalau ada kelas inklusi sendiri. Bayangan saya saja waktu pertama masuk kesini, anak inklusi kelasnya dipisahkan. Kelas A untuk anak normal dan kelas B untuk ABK. Tetapi ternyata tidak, semuanya digabung. 64 Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa metode pelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan sama, baik untuk siswa normal maupun siswa berkebutuhan khusus. Guru PAI tidak dapat menerapkan metode pembelajaran yang dapat membantu siswa berkebutuhan khusus di kelas karena hal tersebut sulit dilaksanakan sebab kelas bercampur antara siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus dan jumlah siswa normalnya lebih banyak daripada siswa berkebutuhan khusus. Namun, guru tetap memberikan pelayanan individual kepada anak berkebutuhan khusus, misalnya ketika anak tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik seperti teman-temannya maka guru memberikan tugas individu kepada mereka atau ketika anak tidak bisa menulis maka guru mengajari mereka secara individu. 63 Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret 2016.

33 90 C. Faktor Penghambat Penerapan Metode Pembelajaran PAI di Sekolah Inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan Faktor penghambat penerapan metode pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan berdasarkan hasil pengumpulan data maka diketahui sebagai berikut: 1. Kelambatan pemahaman siswa berkebutuhan khusus ketika mengikuti proses pembelajaran. Secara umum siswa memang memiliki kebutuhan yang beragam. Namun beban guru di sekolah inklusi semakin bertambah sebab adanya anak-anak berkebutuhan khusus. Perbedaan yang sangat jauh antara siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus ini terkadang menghambat proses pembelajaran. Siswa berkebutuhan khusus di SDN Bendan 01 Pekalongan cenderung pasif dan memiliki IQ yang rendah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh AZ: Ya yang jelas hambatannya banyak. Orang kita berada satu metode kita terapkan untuk anak-anak yang berbeda. Hambatannya otomatis ketika kita menyampaikan anak-anak yang tidak inklusi sudah bisa berjalan dengan normal, anak-anak yang inklusi kita harus mengulang lagi. Kemudian ketika ulangan juga begitu anak yang biasa sudah dapat nilai 100. Anak-anak inklusi dapatnya 0. Itu kan kita harus mengulang lagi dengan soal yang sama. Kalau kita kasih soal yang berbeda lagi ya sudah tidak bisa. Kadang-kadang soal yang hari ini saya berikan kemudian besok tak berikan lagi itupun juga masih banyak yang salah. Makanya kita sulit untuk menyampaikan materi pembelajaran. 65 Hal ini juga sebagaimana diungkapkan oleh MI, yang pertama itu, anak yang terbelakang dan anak yang terlalu nakal. Kadang menerangkan 65 Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari 2016.

34 91 itu bingung. Bagaimana caranya, dikasih seperti ini tidak bisa, seperti ini tidak bisa. 66 Kemudian IR menambahkan: Hambatan yang utama ketika menerapkan metode pembelajaran itu tadi, anak-anak yang inklusi kan sulit untuk bisa mengikuti metode yang disampaikan oleh Bapak dan ibu guru kecuali kalau memang itu menyenangkan. Menyenangkannya pun kan hanya pada saat itu saja. Mungkin dia bisa menerima, melihat misalnya melalui LCD dsb, tetapi ketika untuk mengulangnya kembali mereka tetap tidak bisa karena hanya masuk saat itu saja tetapi tidak bisa meresap kemudian dia bisa diulang kembali dia bisa menerapkan kembali kan tidak. Hambatannya kan disitu. 67 Berdasarkan keterangan-keterangan di atas dapat diketahui bahwa hambatan utama guru dalam menerapkan metode pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan adalah datang dari siswa berkebutuhan khusus. Siswa berkebutuhan khusus lebih lambat dalam memahami pelajaran sehingga ketika siswa normal sudah bisa memahami materi sementara siswa berkebutuhan khusus belum maka guru harus mengulangi materi atau memberikan jam tambahan kepada siswa tersebut. Menurut keterangan AZ bahwa ketika siswa berkebutuhan khusus tersebut sudah diberikan pengulangan materi namun terkadang hasilnya tetap sama saja Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 23 Februari 2016.

35 92 2. Kurangnya pemahaman guru tentang cara menangani anak berkebutuhan khusus Banyak di antara guru-guru di sekolah inklusi yang minim pemahaman tentang cara menangani siswa berkebutuhan khusus serta bagaimana cara pembelajaran yang tepat bagi mereka. Kurangnya pemahaman guru tentang cara menangani anak berkebutuhan khusus menyebabkan guru mengalami kesulitan ketika menerapkan metode pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan. Sebenarnya guru bisa membacabuku pedoman tentang cara pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus. Namun, ini tetaplah belum maksimal sebab hanya membaca teorinya sedangkan cara mempraktekkannya guru tidak mempunyai pandangan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh AZ,...artinya guru-gurunya ya harus guru-guru yang lulusannya adalah lulusan sekolah yang khusus untuk ABK. Sedangkan kita kan gurunya hanya guru reguler biasa. Belajar untuk mengajar anak-anak inklusi itu otodidak. Kalau anak saya beginikan bisa begini itu jadi satu paten. 69 Kurangnya pemahaman guru PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan salah satu faktornya adalah kurangnya dukungan pemerintah. Ini sebagaimana dikatakan oleh MI,...dukungan pemerintah terhadap sekolah inklusi ini minim. Jadi saya mengajarpun sebatas yang 24 Februari Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal

36 93 saya tahu saja. 70 Dukungan dari pemerintah tersebut seharusnya berbentuk penataran guru-guru PAI tentang cara mengajar di sekolah inklusi. Namun penataran untuk guru agama tentang cara mengajar di sekolah inklusi sejauh ini belum ada. Sebagaimana diungkapkan oleh MI, tidak ada. Harusnya ada. Tetapi untuk yang guru umum ada. Yang agama belum ada. Mungkin Depag-nya tidak menyiapkan untuk guru agama sekolah inklusi. 71 Juga sebagaimana penuturan IR yang memberikan penguatan bahwa penataran untuk guru-guru tentang inklusi diperuntukkan bagi guru kelas. Sementara guru agama belum dilakukan penataran yang kaitannya dengan inklusi. 72 D. Efektivitas Metode Pembelajaran PAI di Sekolah Inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan Keefektifan sebuah metode mutlak diperlukan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ketika guru tidak tepat menentukan metode pembelajaran maka akan menjadi tidak efektif. Akibatnya, tujuan pembelajaran tidak tercapai. Keefektifan metode pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan menurut AZ, secara nasional sebetulnya tidak efektif tapi yang kita lakukan itu ya sebatas kemampuan kita untuk bisa menangani anak- 70 Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret 2016.

37 94 anak inklusi ya efektif juga 73, sementara itu menurut MI bahwa sejauh ini metode yang ia gunakan secara umum efektif. 74 Adapun IR menuturkan bahwa menurut beliau tidak efektif apabila guru menerapkan metode-metode yang monoton, seharusnya guru mempunyai banyak modifikasi dalam metode sebab sekolah menyediakan banyak media pembelajaran. Tetapi tidak semua guru mau dan mampu untuk membuat modifikasi metode pembelajaran. 75 Akhirnya sering menggunakan metode yang menurut mereka mudah saja, tanpa memperhatikan keefektifannya. Namun meskipun demikian, secara umum kondisi saat pembelajaran berlangsung termasuk kondisi yang cukup baik ketika metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAI. Hal ini berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 24 Februari 2016 bahwa siswa sangat semangat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode team quiz. 76 Begitu juga dengan hasil observasi pada tanggal 04 April 2016 bahwa selama proses pembelajaran, kondisi cukup kondusif. Semua siswa baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus memperhatikan pelajaran Ahmad Zainudin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 23 Februari Moh. Izidin, Guru PAI SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 24 Februari Iin Rofina, Kepala Sekolah SDN Bendan 01 Wawancara Pribadi, tanggal 02 Maret Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIB SDN Bendan 01 tanggal 24 Februari Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IIA SDN Bendan 01 tanggal 04 April 2016.

38 95 Keefektifan metode pembelajaran PAI di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan jika dilihat secara umum memang cukup efektif. Namun jika dilihat secara individual untuk masing-masing siswa di sekolah inklusi baik siswa normal ataupun siswa berkebutuhan khusus maka metode pembelajaran yang diterapkan, bagi siswa berkebutuhan khusus cenderung kurang efektif. Hal ini berdasarkan observasi pada tanggal 24 Februari 2016 bahwa ketika teman-teman mereka aktif menjawab pertanyaan, siswa ratardasi mental hanya diam, dia hanya tersenyum-senyum melihat tingkah teman-temannya yang berebut menjawab soal. 78 Begitu juga hasil observasi pada tanggal 02 Maret 2016 bahwa ketika semua siswa memperhatikan pelajaran, salah satu siswa berkebutuhan khusus hyperaktif tidak memperhatikan pelajaran sama sekali. Dia bermain-main keluar dari bangku dan mengganggu temannya yang sedang mendengarkan pelajaran. 79 Selain alasan tersebut, juga karena mayoritas siswa berkebutuhan khusus itu tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada nilai-nilai hasil belajar siswa di sekolah inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan sebagai berikut: 78 Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas VIB SDN Bendan 01 tanggal 24 Februari Observasi, Proses Pembelajaran PAI di Kelas IA SDN Bendan 01 tanggal 02 Maret 2016.

39 96 Tabel 4 Nilai Mata Pelajaran PAI Kelas IA Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 No. Ulangan Harian/Tugas Rata- Nama Siswa UTS Praktek Urut Rata 1 Ahmad Faizul U Ahmad Naufal N Akbar Rizki M Ashila Nadia M Azril Farel A Diwanti Widya S Fatia Zieta N Hegar Agung N Hidayah Rizki A Kendedes Fitri R Mahardika L.S Mayla Cahaya B.P M. Danial Rasyid M. Felik Aldiano M. Ghesta Arizafa Nadia Bela Saputri Naela Nur Aini Putri Windy Maulian Sara Diski Syarifatun Nadia Wafa Dewi R

40 97 22 Zara Aulia Putri Sumber: Arsip Nilai Guru PAI SDN Bendan 01 Pekalongan 76 Tabel 5 Nilai Mata Pelajaran PAI Kelas IB Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 No. Urut Nama Siswa Ulangan Harian/Tugas UTS Praktek 1 Aisy Febriana Aisyah Sekar P.P Anggi Putri Y Asyifatul Qulub Dona Nathania Fani Maulida Farel Muhamad G Fidyah Azahra Keysha Elfaretta P Khanza Anindya M. Aurelyo Adzihly M. Feizy Setiawan M. Huda Taqwa Nasrul Akbar Faqih Nasya Wulandari Nazili Rohman Radittia Rizki J Rafael Berlino Shela Dwi Oktaviani Ratarata

41 98 20 Sheril Septia R Sabrina Naila Q Tegar Maulana Umi Salamah Zaidan Razi F Rebella Kensina P.N Sumber: Arsip Nilai Guru PAI SDN Bendan 01 Pekalongan No. Urut Tabel 6 Nilai Mata Pelajaran PAI Kelas IIA Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 Ulangan Harian/Tugas Ratarata Nama Siswa UTS 1 Adinda Nor Fajrin Alhamdan Andika S Ardian Maulana Azka Hakam Bayu Windu Satrio Bima Putra Pratama Bintang Fortuna R Cinta Atiyah A Dian Ramadani R. Farel Hafidz A Irfan Maulana S Laila Izazana M M. Agung Saputro M. Akhsin Romadlon M. Insanul Kamil J M. Rofiusan M. Hamam Priyadi Naila Salasati A Nayla Oktaviana Permata Sekar Arum Putria Amelia

42 99 22 Rizkia Rahma N Sellica Pangestu Shafika Saldin F Susilo Tri Aji W Shyifa Azahra P Shalsa Fidianata P Ferdy Yurio S Askya Sumber: Arsip Nilai Guru PAI SDN Bendan 01 Pekalongan Tabel 7 Nilai Mata Pelajaran PAI Kelas IIB Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 No. Ulangan Harian/Tugas Nama Siswa UTS Rata-rata Urut Ananda Jonathan W Dhiya Ratimaya R Erwin Adi N Fajar Tri W Fenandya K Gigih Arya F Hafida Muna N Intan Nur K Iyan Rasyid Khofi Abhirama Khafid Riyadi M. Abdurrosyid M. Arif Maulana M. Erik Sukron H M. Dafa Irfandi M. Alfa Risqi M. Arsyi H M. Isya Fianda M. Nurul Huda Nasya Nandya N Neysa A.N Putri Ananta M Raissa Yanu H.P

43 Risky Ashkiya K Rivano Satriyo Y Robby Upik J Sigit Pratama Uswatun Hasanah M. Eka Ardiansyah Ashila Nafidzah Sumber: Arsip Nilai Guru PAI SDN Bendan 01 Pekalongan No. Urut Tabel 8 Nilai Mata Pelajaran PAI Kelas IIIA Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 Ulangan Harian/Tugas Ratarata Nama Siswa UTS 1 Adara Cahya H Anisa Dwi K Aura Violeta Dina Khoirunnisah Dyah Ayu Sri M Erna Rahmawati Genta Abi Ale G Gyna Suryadi G Jessyca Pengestu Miko Rudiyanto M. Al Marukhan M. Fahri Dani A M. Fathan Darmawan M. Ilham Kurniawan M. Arriq Nazih Noni Setianingsih Pesona Vici Dinata R.Valdi Diandra I Rahma Adinda Rahma Nur Aulia A Rahma Tri H Rini Febriani P Riyan Aschari Sofa Raya Safitri

BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH INKLUSI SDN BENDAN 01 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH INKLUSI SDN BENDAN 01 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH INKLUSI SDN BENDAN 01 PEKALONGAN A. Analisis Metode Pembelajaran PAI di Sekolah Inklusi SDN Bendan 01 Pekalongan Berdasarkan teori yang telah disebutkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Kristen Satya Wacana berada di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, terletak di Jalan Yos Sudarso 1 Salatiga. Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sukarame Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Sedangkan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Sukarame Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Sedangkan waktu 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian berlangsung di SD Negeri 2 Way Halim Permai Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Sedangkan waktu penelitian diadakan

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN Lampiran 1 84 Lampiran 2 85 86 Lampiran 3 PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada materi food and drink siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada materi food and drink siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri melalui 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan peningkatan penguasaan kosa kata pada materi food and drink siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri melalui penggunaan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Diskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Gumelar Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo pada tanggal 1 sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini menerapkan model pembelajaran Card sort pada pelajaran Akidah Akhlak pada materi pokok iman kepada rapsul-rasul Allah

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat MIS Al Mujahidin II Banjarmasin

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat MIS Al Mujahidin II Banjarmasin 49 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat MIS Al Mujahidin II Banjarmasin Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Mujahidin II Banjarmasin terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penerapan Metode Drill pada Surat-Surat Pendek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penerapan Metode Drill pada Surat-Surat Pendek 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penerapan Metode Drill pada Surat-Surat Pendek a. Siklus I 1) Perencanaan Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus I, tahap pertama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti dengan topik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Pembentukan Nilai-Nilai. Tanggung Jawab Siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Pembentukan Nilai-Nilai. Tanggung Jawab Siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Metode Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Pembentukan Nilai-Nilai Tanggung Jawab Siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung. Metode merupakan sebuah cara yang akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian diuraikan dalam bentuk tahapan proses pembelajaran didalam kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian diuraikan dalam bentuk tahapan proses pembelajaran didalam kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian di lapangan peneliti menyajikan data-data peningkatan hasil belajar Fiqih melalui model TGTpada materi syarat sah dan syarat wajib

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SDI YPI BUARAN PEKALONGAN. A. Seputar Sekolah Dasar Islam YPI Buaran Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM SDI YPI BUARAN PEKALONGAN. A. Seputar Sekolah Dasar Islam YPI Buaran Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM SDI YPI BUARAN PEKALONGAN A. Seputar Sekolah Dasar Islam YPI Buaran Pekalongan 1. Sejarah dan Letak Geografis SDI YPI Buaran Pekalongan Berdirinya Sekolah Dasar Islam YPI Buaran Pekalongan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Badrussalam Surabaya. Hasil penelitian diuraikan dalam bentuk tahapan proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Badrussalam Surabaya. Hasil penelitian diuraikan dalam bentuk tahapan proses 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian di lapangan peneliti menyajikan data-data peningkatan kemampuan menentukan luas dan keliling pada bangun datar sederhana mata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 10. Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Pra Siklus. Kelas IIIC MSI 01 Kauman

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 10. Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Pra Siklus. Kelas IIIC MSI 01 Kauman BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kegiatan Per Siklus 1. Pra Siklus Sebelum mengadakan penelitian, penulis terlebih dahulu mengadakan kegiatan pra siklus. Dalam pra siklus ini penulis melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk meningkatkan mutu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Minat Siswa sebelum Penerapan Media Berbasis ICT. tindakan kelas dengan sesudah ada tindakan kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Minat Siswa sebelum Penerapan Media Berbasis ICT. tindakan kelas dengan sesudah ada tindakan kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Minat Siswa sebelum Penerapan Media Berbasis ICT Pada pertemuan I sebelum PTK dilaksanakan peneliti menggunakan instrument angket tentang minat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keberhasilan siswa dalam belajar, dan siswa kelas III MI NAHDLATUL. ULAMA KEDUNGREJO WARU sebagai sampel.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keberhasilan siswa dalam belajar, dan siswa kelas III MI NAHDLATUL. ULAMA KEDUNGREJO WARU sebagai sampel. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Data yang peneliti sajikan ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara partisipan (angket), observasi aktifitas siswa di kelas dan pengukuran keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Sebelum menggunakan metode resitasi, siswa SD Islam Al- Raudlatul Amin Gresik kelas III berjumlah 21 orang siswa, hanya 9 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. akhir ini yaitu skripsi. Peneliti mengadakan pertemuan dengan Ibu Dra. Kanthi

BAB IV HASIL PENELITIAN. akhir ini yaitu skripsi. Peneliti mengadakan pertemuan dengan Ibu Dra. Kanthi 100 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melakukan penelitian di SMA Pawyatan Daha Kediri dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka dapat dipaparkan data sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 A. Analisis Proses Pembelajaran Muatan Lokal di Kelas V SDN Sapuro 05 Pekalongan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah penulis mengadakan penelitian dengan seksama menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, maka

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Satuan Pendidikan : MI Plantaran Kaliwungu Selatan Kendal Kelas / Semester : 1 / 2 Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Mambaul-Ulum Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo, mata pelajaran IPA pada materi gerak benda melalui media bola dan kelereng

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Pra Siklus dilaksanakan 1 hari (2 jpl/90 menit) yaitu pada hari Kamis tanggal 18 Maret 2010 jam ke 1 dan ke 2. Pada tahap ini yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Kompetensi Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran. Kemampuan guru memanfaatkan media sangat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran. Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan informasi hasil penelitian yang terdiri dari: minat dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) peserta didik sebelum diterapkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB. IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Data penelitian yang diperoleh berupa : Hasil uji coba item butir soal,

BAB. IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Data penelitian yang diperoleh berupa : Hasil uji coba item butir soal, 5 BAB. IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Data penelitian yang diperoleh berupa : Hasil uji coba item butir soal, lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan pengelolaan pembelajaran

Lebih terperinci

Panduan Observasi. No. Indikator Hal Yang diamati 1. Guru PAI sebagai membimbing, menuntun, member tauladan, dan membina. disampaikan.

Panduan Observasi. No. Indikator Hal Yang diamati 1. Guru PAI sebagai membimbing, menuntun, member tauladan, dan membina. disampaikan. LAMPIRAN LAMPIRAN Panduan Observasi No. Indikator Hal Yang diamati 1. Guru PAI sebagai membimbing, menuntun, member tauladan, dan membina 1 Memperhatikan bagaimana cara guru PAI mengajar anak tunagrahita

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA NO NAMA KELAS

Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA NO NAMA KELAS Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA NO NAMA KELAS 1 Aldila Aulia Siwi 2 Aziz Haryanto 3 Divangga Putra Triatmajaya 4 Fatfhiatun Nida 5 Kanaka Adrio Farezi 6 Layla Pramudita Sahara 7 M. Ikhsan Dwi Wibisono 8 Muhammad

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada tanggal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan tentang hasil penelitian yang berjudul Penerapan Model Belajar Tuntas Untuk Meningkatkan Keterampilan Menghitung Luas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Pra Siklus Pra siklus adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum penelitian. Pembelajaran tersebut dilakukan dengan perencanaan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan pengelolaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan pengelolaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh berupa : Hasil uji coba item butir soal, lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan pengelolaan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Data Tentang Strategi Matrik Ingatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs. NU

Lebih terperinci

Kelas : Waktu : Hari/ tanggal : Nama Guru : A. TINDAK MENGAJAR A. TINDAK BELAJAR A. PENARIKAN MAKNA. Pengamat (NOVIANA RAHMAWATI) NIM.

Kelas : Waktu : Hari/ tanggal : Nama Guru : A. TINDAK MENGAJAR A. TINDAK BELAJAR A. PENARIKAN MAKNA. Pengamat (NOVIANA RAHMAWATI) NIM. 90 CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTRUKSI LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMPIT Nur Hidayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Keadaan SD Negeri 49 SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama kali dipimpin oleh Salimin S, S.Pd (1983-1998),

Lebih terperinci

1. Hari/ Tgl : Senin/03Mei Tempat : MI Miftahul Ulum Genuk Semarang 3. Proses : Tanya Jawab

1. Hari/ Tgl : Senin/03Mei Tempat : MI Miftahul Ulum Genuk Semarang 3. Proses : Tanya Jawab Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA (Untuk Siswa) 1. Hari/ Tgl : Senin/03Mei 2016 2. Tempat : MI Miftahul Ulum Genuk Semarang 3. Proses : Tanya Jawab No Pertanyaan 1. Menurut anda, pelajaran Matematika itu menjenuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam bagian ini akan disajikan hasil penelitian sesuai tujuan penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVB MI Nashrul Fajar Meteseh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2012 bertempat di

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2012 bertempat di BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2012 bertempat di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin yang beralamat di Jalan Bhakti RT. 05 No. 27

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang aktif dan kondusif dan proses belajar mengajar yang dapat berlangsung sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB III UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT 53 BAB III UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PELAJARAN AL-QUR AN HADITS SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH. A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan

BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH. A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan didirikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA. Pada bab ini akan dipaparkan Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA. Pada bab ini akan dipaparkan Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA Pada bab ini akan dipaparkan Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan dengan Metode Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan Madrasah Ibtidaiyah Liwa ul Islam kecamatan Mantup kabupaten Lamongan. Berdiri pada tahun 1954, berstatus terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pelaksanaan Pra PTK Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti terkait

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun Ajaran 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN. efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun Ajaran 2015/2016 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Bagaimana proses pelaksanaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aqidah Akhlaq Kelas II Materi Akhlak Terpuji Di MI Bustanul Ulum Bakalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aqidah Akhlaq Kelas II Materi Akhlak Terpuji Di MI Bustanul Ulum Bakalan 87 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul Penerapan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Lebih terperinci

Kata Kunci : Tugas, Hasil Belajar

Kata Kunci : Tugas, Hasil Belajar Penerapan Metode Pemberian Tugas dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas XI IPA SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang Materi Sistem Eksresi pada Manusia. Reza Ramadhan Wahyu Aditia,

Lebih terperinci

DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V DI SDN 02 PONCOL PEKALONGAN. dianalisis bahwa Implementasi kecerdasan verbal-linguistik dalam pembelajaran PAI

DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V DI SDN 02 PONCOL PEKALONGAN. dianalisis bahwa Implementasi kecerdasan verbal-linguistik dalam pembelajaran PAI BAB IV ANALISIS DATA IMPLEMENTASI KECERDASAN VERBAL-LINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V DI SDN 02 PONCOL PEKALONGAN Berdasarkan wawancara dengan guru PAI SDN 02 PONCOL, dapat dianalisis bahwa Implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN Proses pembelajaran merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini menerapkan pendekatan keterampilan proses melalui praktikum pada materi pemisahan campuran peserta didik kelas VII B NU Nurul Huda Mangkang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan disajikan data-data hasil penelitian terhadap peningkatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan disajikan data-data hasil penelitian terhadap peningkatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan data-data hasil penelitian terhadap peningkatan pemahaman pelajaran IPA materi perkembangbiakan generative pada tumbuhan melalui strategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melaksanakan penelitian di SMPN 2 Sumbergempol kabupaten Tulungagung, peneliti memperoleh data-data di lapangan melalui wawancara, observasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SDN Ujung VII/32 Kec. Semampir Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SDN Ujung VII/32 Kec. Semampir Surabaya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SDN Ujung VII/32 Kec. Semampir Surabaya SDN Ujung VII/32 Kec. Semampir Surabaya merupakan salah satu pendidikan formal Dasar yang ada di kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Sebelum melakukan siklus, guru mengumpulkan data awal berupa daftar nama siswa dan melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran fikih di kelas II MI. Tabel Hasil Tes Pra Siklus. 1 Ahmad Taqiyyudin 40

BAB IV. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran fikih di kelas II MI. Tabel Hasil Tes Pra Siklus. 1 Ahmad Taqiyyudin 40 90 BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM BENTUK VIDEO ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIKIH KELAS II MI SALAFIYAH NGALIAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Deskripsi Hasil Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh 103 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung Tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Madrasah MA Nurul Huda Semarang terletak di jalan Kyai Gilang II/2 Kauman Mangkang Kulon Semarang. MA NU Nurul Huda Semarang adalah salah satu sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Lebih terperinci

PENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SEMESTER I SDN.3 KETANDAN, KLATEN UTARA, KLATEN.

PENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SEMESTER I SDN.3 KETANDAN, KLATEN UTARA, KLATEN. PENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SEMESTER I SDN.3 KETANDAN, KLATEN UTARA, KLATEN. TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN A. Profil MTsN 1 Semarang Tempat penelitian ini adalah di MTs N 1 Semarang yang merupakan sebuah lembaga pendidikan tingkat menengah pertama yang berdiri sekitar tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan Pekapuran A RT. 18 No. 84 Kelurahan Karang Mekar Kecamatan Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian data hasil

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MI Darussalam Ngepreh Sayung Demak kelas III mata pelajaran PKn materi mengenal harga diri tahun pelajaran 2015/2016. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti dibantu oleh Kolaborator dan teman sejawat yang bertindak selaku pengamat atau observer.

Lebih terperinci

BAB III KORELASI ANTARA NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA SD NEGERI 02 KRANDON KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III KORELASI ANTARA NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA SD NEGERI 02 KRANDON KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN BAB III KORELASI ANTARA NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA SD NEGERI 02 KRANDON KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN A. Kondisi Objektif SD Negeri 02 Krandon 1. Sejarah Berdirinya

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) 1 TAHUN PELAJARAN :... SEKOLAH KELAS SEMESTER : : Pendidikan Agama Islam : I : 1 (Ganjil) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat MI Darul Mutammam a. Identitas Madrasah 1) Nama Madrasah : MI Darul Mutammam 2) Alamat Jalan : H.M. Amin Desa Kecamatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini LAMPIRAN-LAMPIRAN CURRICULUM VITAE Nama : Kusumaning Dwi Nuraini Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, tanggal Lahir : Cilacap, 16 Juli 1994 Alamat Asal : Jl.Raya Buntu Desa Pageralang RT 03 RW 03 Kecamatan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Pra Siklus Sebelum peneliti melakukan tahap siklus I, terlebih dahulu peneliti melakukan tahap pra siklus. Pra siklus dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Keterampilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Keterampilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Huruf Hijaiyah Secara Bersambung Mata Pelajaran Al-Qur an Hadis dengan Model Direct

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV / 2 Dilaksanakan

LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV / 2 Dilaksanakan LAMPIRAN 4 No 1. Aspek Pengamatan Kegiatan Awal A. Guru Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. B. Siswa Berkelompok dengan teman sesuai arahan guru. LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS 1 Mata Pelajaran :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik dalam bentuk pendidikan formal ataupun informal.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. strategi Index Card Match pada siswa kelas IV MI Mambaul Ulum Karangnongko

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. strategi Index Card Match pada siswa kelas IV MI Mambaul Ulum Karangnongko 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan data-data hasil penelitian terhadap peningkatan prestasi belajar SKI materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif melalui strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 77 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Analisis Data 1. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik mata pelajaran Matematika pada materi pembagian peserta didik kelas III MI Darussalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang berjudul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

BAB IV HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang berjudul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak BAB IV HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Kalimat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin mengalami kemajuan, pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin mengalami kemajuan, pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS

PERNYATAAN ORISINALITAS PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Aisyah Fajriyah Sismi Oktaviani NPM : 1686108018 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan manusia kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan menurut Pasal 3 Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an, karena Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an, karena Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam. Oleh sebab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu materi terpenting bagi umat Islam adalah belajar membaca Al-Qur an, karena Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam. Oleh sebab itu, belajar Al-Qur

Lebih terperinci